JADWAL MISA Misa Harian: Senin s/d Jumat 06.00 WIB
16 Oktober 2016
Tahun VII – No. 41
Berdoa Tanpa Henti
Hari Sabtu : 17.00 WIB Hari Minggu : 06.30 - 09.00 - 17.00 WIB Misa Jumat Pertama : 06.00 - 12.00 - 19.30 WIB Adorasi Ekaristi: Adorasi Sakramen Maha Kudus dapat dilaksanakan setiap saat (24 jam) di Kapel SanMaRe
PENYELIDIKAN KANONIK (dengan perjanjian) Hari Senin, 17.00 – 18.30 WIB Romo A.S. Gunawan, Pr. Hari Kamis, 17.00 – 18.30 WIB Romo Sylvester Nong, Pr. PELAYANAN MISA REQUIEM DI GEREJA Dapat diselenggarakanpada hari Senin hingga Jumat. Hubungi Sekretariat Paroki. Website: www.parokisanmare.or.id Facebook Group: SanMaRe Kontribusi artikel, pengumuman, iklan:
[email protected]
Seorang sahabat mengirim pesan ucapan terima kasih karena doa novenanya dikabulkan Tuhan. Ia mendapat pekerjaan baru sesuai dengan latar belakang keahliannya. Dia bercerita bahwa selama sembilan hari ia berdoa dan memasrahkan segalanya kepada Tuhan melalui Bunda Maria. Ia sangat percaya bahwa Tuhan pasti akan mendengarnya. Ketika mendapat surat jawaban dari perusahan, ia membukanya dan dengan suara lantang ia berseru: “Terima kasih Tuhan Yesus, Engkau mengasihi aku.” Saya mengajaknya untuk selalu bersyukur. Seorang sahabat yang lain mengungkapkan keluh kesannya kepada Tuhan karena permohonannya kepada Tuhan tidak dikabulkan. Ia merasa Tuhan sudah lupa dengannya. Kepadanya saya mengingatkan untuk tidak berhenti dalam doa-doa pribadinya. Inilah curhat umat beriman tentang doa kepada Tuhan. Tuhan itu memberi apa yang manusia butuhkan bukan apa yang manusia sukai. Tuhan Yesus berkata: “Bapamu yang di surga memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepadaNya.” (Mat 7:11). Meminta karena membutuhkannya untuk kebaikan dalam hidup bukan meminta karena menyukainya. -1-
Pada pekan ini, kita mendengar Tuhan Yesus memberi perumpamaan tentang hakim yang tidak benar (Lukas 18:1-8). Inti dari perumpamaan ini adalah supaya kita semua harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Tuhan Yesus bercerita bahwa di sebuah kota ada seorang hakim yang unik karena ia tidak takut akan Allah dan tidak menghormati sesama. Di kota yang sama ada seorang janda yang selalu datang untuk meminta bantuannya untuk membela hak-haknya terhadap lawannya. Janda itu mewakili orang-orang sederhana yang mudah mengalami perlakuan tidak adil dan penindasan dari sesamanya. Hakim ini sempat menolak tetapi karena merasa terganggu oleh kehadiran janda itu maka ia membenarkannya juga. Berangkat dari pengalaman manusiawi ini maka Yesus berkata: “Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?” (Luk 18:7-8). Untuk mengakhiri tahun liturgi, Tuhan mengarahkan kita melalui SabdaNya untuk menyiapkan diri menyambut kedatanganNya. Kita percaya bahwa Tuhan Yesus akan datang untuk mengadili orang yang hidup dan mati. Melalui sabdaNya Tuhan menyiapkan kita supaya memiliki sikap bathin “berjaga-jaga” dan “berdoa”. Kali ini Tuhan mengajak kita untuk berdoa, membuka hati kita hanya kepadaNya. Kita boleh berpikir seperti di dalam satu keluarga, orang tua tentu merindukan sebuah sapaan dari anak-anaknya, demikian juga dalam relasi dengan Tuhan. Kita sebagai anak-anakNya menyapa Tuhan tanpa henti dengan doa-doa kita. Kita berdoa berarti mengarahkan hati dan pikiran kita hanya kepada Tuhan saja. Doa menjadi sebuah ungkapan iman dan kasih kita kepada Tuhan. Dengan demikian dalam situasi apa saja, kita bisa berdoa karena hati dan pikiran kita terarah kepadaNya. Masalahnya adalah kebiasaan untuk membenarkan diri di hadirat Tuhan setiap kali berdoa. Seribu satu alasan bahwa kita tidak bisa berdoa karena ini dan itu. Kita mudah mengeluh kepada Tuhan dan mudah juga membenarkan diri atau mencari alasan supaya tidak berdoa. Kita bisa berdoa kalau kita beriman. Tanpa iman sia-sia saja orang mengatakan mereka berdoa. Masalahnya adalah banyak orang yang melihat doa hanya sekedar sebuah upacara saja. Doa lalu tidak memiliki makna apa-apa. Yesus berkata: “Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?” (Luk 18:8). Tertulianus, seorang Bapa Gereja pernah mengatakan bahwa Tuhan hanya bisa ditaklukkan oleh doa. Hatinya bisa luluh karena doa tak jemu-jemu dari orang beriman.** Sumber: http://pjsdb/
Lowongan Kerja. Currently we are looking for a Consultant Trainee who will be responsible for: Organizational development projects, Develop and facilitate People Development Programs, Handling Assessment Center and Coaching team. Requirements: Bachelor's in Psychology/Management/ Communication (Freshgraduates are welcomed), A minimum GPA of 3.00, Fluent in english, Smart, pro-active, and able to work independently, Willing to be placed in BSD City or our clients' offices Please send us your latest CV to
[email protected]. For further information: www.im-cons.com IKLAN BARIS – Wahana bagi umat yang ingin mengiklankan informasi lowongan pekerjaan atau mencari pekerjaan. Materi iklan diserahkan ke sekretariat paroki setiap hari kerja atau email ke:
[email protected] -2-
Pesan Paus di Minggu Evangelisasi Sedunia ke-90
Ditugaskan Memberitakan Kerahiman Allah Pada Hari Minggu Evangelisasi Sedunia ini, kita semua diundang untuk “pergi keluar” sebagai murid-murid misioner. Masing-masing orang dengan murah hati menawarkan talenta, kreativitas, kebijaksanaan, dan pengalaman mereka untuk membawa pesan kelembutan dan belas kasih Allah kepada seluruh umat manusia. Dengan keutamaan mandat misioner, Gereja memedulikan mereka yang tidak mengenal Injil, karena ia menginginkan semua orang diselamatkan dan mengalami kasih Tuhan. Ia "ditugaskan untuk memberitakan kerahiman Allah, detak jantung Injil" (Misericordiae Vultus, 12) dan mewartakan kerahiman di setiap penjuru dunia, menjangkau setiap orang, tua maupun muda. Kerahiman menemukan ungkapannya yang paling mulia dan lengkap dalam Sang Sabda yang menjelma. Yesus mewahyukan wajah Bapa yang kaya dalam kerahiman; Ia "membicarakan [kerahiman] dan menjelaskannya dengan penggunaan perbandingan dan perumpamaan, tetapi terutama Ia sendiri menjadikannya menjelma dan mempribadikannya” (Yohanes Paulus II, Dives in Misericordia, 2). Ketika kita menyambut dan mengikuti Yesus dengan sarana Injil dan sakramen-sakramen, kita bisa, dengan bantuan Roh Kudus, menjadi bermurah hati seperti Bapa di surga murah hati; kita bisa belajar untuk mengasihi seperti Ia mengasihi kita dan menjadikan dari hidup kita karunia cuma-cuma, tanda kebaikan-Nya (bdk. Misericordiae Vultus, 3). Semua bangsa dan budaya memiliki hak untuk menerima pesan keselamatan yang adalah karunia Allah bagi setiap orang. Ini semua lebih diperlukan ketika kita mempertimbangkan berapa banyak ketidakadilan, perang, dan krisis kemanusiaan masih memerlukan ketetapan hati. Para misionaris tahu dari pengalaman bahwa Injil pengampunan dan kerahiman dapat membawa sukacita dan pendamaian, keadilan dan perdamaian. Mandat Injil "karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu" (Mat 28:19 -20) belum berhenti; sebaliknya perintah ini memperlakukan kita semua, dalam bentangan saat ini dengan semua tantangannya, untuk mendengarkan panggilan kepada "dorongan” misioner yang diperbarui, seperti yang saya sebutkan dalam Anjuran Apostolik saya Evangelii Gaudium: "Setiap orang Kristen dan setiap komunitas harus bisa mempertimbangkan jalan yang ditunjukkan Tuhan, akan tetapi kita semua diminta taat kepada panggilan-Nya untuk pergi keluar dari wilayah kenyamanan kita sendiri supaya mencapai semua 'batas paling tepi', batas-batas terjauh yang mendambakan cahaya Injil" (20). Tahun Yubileum ini menandai ulang tahun ke-90 Hari Minggu Misi Sedunia, yang pertama kali disetujui oleh Paus Pius XI pada tahun 1926 dan diselenggarakan oleh Serikat Kepausan untuk Penyebaran Iman. Maka layaklah mengingat petunjuk-petunjuk bijak dari para pendahulu saya yang memerintahkan itu kepada Serikat ini dipintakan kepada semua orang persembahan yang dikumpulkan di setiap keuskupan, paroki, komunitas keagamaan, lembaga dan gerakan gerejawi di seluruh dunia untuk kepedulian komunitas-komunitas Kristen yang membutuhkan dan untuk mendukung pemberitaan Injil bahkan sampai ke ujung bumi. Hari ini juga kita percaya pada tanda-tanda persekutuan gerejawi misioner ini. Janganlah kita menutup hati kita dalam kekhawatiran tertentu kita, tetapi marilah kita membukanya untuk seluruh umat manusia. Dari Vatikan, 15 Mei 2016, Hari Raya Pentakosta FRANSISKUS -3-
Seri Katekese
Disiapkan oleh Sie Katekese
Devosi kepada Bunda Maria Berdoa dengan perantaraan Maria dan berbakti kepadanya adalah fenomena global. Konsep Maria sebagai perantara ke Yesus diawali dengan mukjizat anggur di perkawinan Kana ( Yoh 2: 1–11). Pada saat itu, sebenarnya Yesus belam saatnya berkarya, namun karena Maria berkata, ”Merekakehabisananggur,” maka kemudian Yesus melakukan mukjizat pertamanya. Devosi kepada Maria adalah seluruh kebaktian kepada Maria dalam bentuk puji-pujian, hormat, dan cinta dengan meneladani cara hidupnya sambil memohon bantuan pengantaraan doanya. Ada tiga bentuk devosi kepada Bunda Maria. Memuji Maria Pujian merupakan salah satu unsur inti dari devosi kepada Bunda Maria. Kitabsuci sendiri mencatat pujian Elisabeth dan anak yang dikandungnya sebagai pujian pertama, setelah salam dan pujian dari Malaikat Gabriel bagi Maria, ”Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.” Meneladan Maria Memuji saja tidak cukup. Umat beriman juga harus mencontoh Bunda Maria sebagai teladan dalam hal iman dan cinta kasih sempurna pada Kristus. Itu berarti kita belajar hidup seturut dengan firmanNya. Kita harus mengangkat pandangan ke arah Bunda Maria sebagai pola keutamaan. Memohon kepada Allah melalui Maria Kita dapat berdoa kepada Allah melalui Bunda Maria. Doadoa itu tidak berarti seakan-akan Bunda Maria dapat menganugerahi sesuatu tanpa diketahui Allah sendiri. Doa kepada Bunda Maria lebih diartikan berdoa bersama Maria. Mendiang Paus Yohanes Paulus II memberi penekanan sangat kuat pada devosi kepada Bunda Maria, khususnya melalui doa Rosario. Ia menambahkan “ Peristiwa Cahaya” dalam permenungan doa Rosario. Gereja menganjurkan agar kita membangun penghormatan yang benar dan sehat kepada Bunda Maria. Bagaimanapun Maria tetaplah manusia. Kita tidak boleh menempatkan Bunda Maria sejajar dengan Allah.**
-4-
Ditulis oleh Tim Komsos
KESEHATAN
Makan Durian Berbahaya? Habis makan durian, bagian tengkuk rasanya kencang, kepala pusiing .. nyut .. nyut. Apa yang terjadi? Apakah itu tanda kandungan kolesterol dalam tubuh sudah tinggi? Ini adalah pertanyaan klasik yang terbawa oleh mitos durian. Kolesterol itu bukan narkoba yang begitu dihisap langsung bereaksi. Bahkan makan jeroan dan otak sapi yang kolesterol jahatnya paling top, tidak akan menyebabkan langsung rasa pegal dan kepala nyuut nyuut… Durian (dan semua buah yang terlewat masak, misal pisang dan nangka) memang mengandung alkohol, namun dalam jumlah yang tidak memabukkan. Pusing yang disebut ‘mabuk duren’ sebenarnya bukan semata-mata dari alkohol yang terbentuk, melainkan ada zat lain yang menyebabkan beberapa orang (tidak setiap orang) menderita ‘mabuk durian’. Durian mengandung kolesterol? Tampaknya ini adalah salah kaprah. Informasinya baik, namun salah mengartikan. Ada dua macam kolesterol, yang ‘baik’ dan yang ‘jahat’. Kolesterol baik dibentuk oleh ‘lemak tak jenuh’ (lemak lemak yang asalnya dari tumbuhan, termasuk minyak goreng segar hasil perasan, bukan hasil pemisahan dengan pemanasan) dan ‘lemak jenuh’ (lemak lemak yang ada di binatang, terutama mamalia berkaki empat). Lemak tak jenuh membentuk HDL (kolesterol baik) dan sebaliknya lemak jenuh membentuk LDL (kolesterol jahat). Durian adalah salah satu buah yang sangat kaya lemak tak jenuh, mineral dan anti oksidan. Makan durian, akan meningkatkan HDL yang dengan sendirinya akan menggeser posisi LDL. LDL itu lemak jenuh yang apabila ketemu komponen oksidan (istilah fisika-kimanya radikal bebas), maka akan membentuk senyawa baru yang disebut ‘plak’ menempel di dinding pembuluh darah. Inilah yang harus kita hindari, total kolesterol tidak boleh mennyentuh angka 200 karena angka total kolesterol ini mewakili kadar LDL yang tinggi juga. Jadi, jangan takut makan durian, justru makan durian itu sehat dan juga karena durian hanya menyebabkan tensi naik akibat harganya yang mahal. ***
Dibuka pendaftaran Bimbingan Komuni Pertama, untuk anak usia 10 tahun ke atas dan atau kelas IV SD pada bulan Juni 2017 Pendaftaran dibuka mulai 15 Oktober 2016 s/d 22 Januari 2017. Formulir dapat diambil di sekretariat Paroki, diisi dan ditandatangani Ketua Lingkungan dengan melampirkan: FC Surat Baptis anak dan FC Kartu Keluarga Gereja. Pertemuan orang tua akan dilaksanakan pada 29 Januari 2017 dan Perayaan Komuni Pertama akan dilaksanakan pada 18 Juni 2017. Untuk Keterangan lebih lanjut dapat menghubungi: Ibu Lia (0812 1975 6573 dan 0857 7996 4899) / Ibu Astrid (0812 1271 5616 dan 087 8090 79823) -5-
Agenda Tahun Suci Luar Biasa Kerahiman Allah 1. Gerakan Rohani Pekan Pertama Oktober (merupakan yang ke-9 dan terakhir) 23 Oktober 2016: Minggu, pukul 11:00. Rekoleksi: Kerahiman Allah dalam Menjalani Usia Emas atau Lansia. Tema: Bagaimana menjadi Warsen Bahagia & Penuh Syukur? Pembicara: Bpk. Cosmas R. Ismunanto, Pusat Pastoral KAJ. Umat minimal mengikuti rekoleksi 1 x dalam masa Tahun Suci Luar Biasa Kerahiman Allah 2. Ziarah 9 gereja di Keuskupan Agung Jakarta Mengikuti Buku Panduan Gerakan Rohani Keuskupan Agung Jakarta.
-6-
JADWAL LITURGI HARI MINGGU BIASA XXX, 23 Oktober Bacaan: Sir. 35:12-14,16-18; Mzm. 34:2-3,1718,19,23;Ul:7a; 2Tim. 4:6-8,16-18; Luk. 18:9-14 Saran Lagu: PS 599, 600, 601, 606, 652, 647, 674/675, 676, 650, 816, 958
HARI MINGGU BIASA XXXI, 30 Oktober Bacaan: Keb. 11:22 - 12:2; Mzm. 145:1-2,8-9,1011,13cd-14; Ul:lh,1; 2Tes. 1:11 - 2:2; Luk. 19:1-10 Saran Lagu: PS 539 (bait 2,3,5), 542, 544, 657, 683, 690, 836, 956
Sabtu, 22 Oktober, pukul 17.00 Koor dan Tatib: St. Albertus Agung
Sabtu, 29 Oktober, pukul 17.00 Koor dan Tatib: Sta. Regina
Pemazmur: Leo Hubertus Dimas Avianto Putra/i Altar: Timotius Gerwyn, Joety Johannes Aaron Bongku, M. Velicia, A. Anindita Herputri, M. Rama Aviandri Santoso, M. Aurelius Brehatamaja D.D., Genoveva Audrey Divavolney D., K. Sari Kusuma Dewi Mursito, E. Novadiana Kurniasavitri, Jose Marie Pareira, Matthew James Pareira Prodiakon: Hendrawan Thiodorus, Yoseph Martahan Sitorus, Ign. Sudarmadi, Adrianus Nggala, G. Pangemanan, Gunawan Gunarso, Didik Wiryawan AP, Floribertus Rismantoro Minggu, 23 Oktober, pukul 06.30 Koor dan Tatib: Sta. Yosephine
Bakhita
Pemazmur: Margaretha Sandy Putra/i Altar: Estherania N., Immanuel Xestopongiamura, Yohanna Emarina, Maria Carolina Itu Leba, H. Keren Imanuela, B. Nathania Sukieche, Antonius Totonafo Harefa, Michael Cathney, Giacinta Maretha Prita Pradita, Gabriela Alexander Putri Prodiakon: Gregorius Suyanto Utomo, Joannes Suharno, Lucas Hanifa Natahusada, Yadi Djuhandi, Ping Julianto Widjaja, Willem Dagi Minggu, 23 Oktober, pukul 09.00 Koor dan Tatib: St. Fransiskus Xaverius
Pemazmur: Victorio (Rio) Putra/i Altar: Florentina Harly Kusnadi, DeBritto Maurizt Angara Sitorus, Anselmus Abimayung Prayudi, A. Rangga Hapsoro W, Ferdinand Harly Kusnadi, A. Adrian Nathaniel, B. Awinna Resy Cristi Br. Pinem, Devosia Klaudia A.S., Feodora Susan Prodiakon: Yuliana Yelly, Agnes A. Sayan Rampisela, Albertus Sugianto Supriadi, Wahid Gunawan, Saras Damai Susetyo, Irwan Wijaya, Agustono Widjaja, Helfina M. Tisnakusuma, Indri Prijatmodjo, Maryono Suwargo, Romualdus Ponidjan, Hesti Purbaningsih, Yasinta Fatmawati, Yustinus F.
Pemazmur: Maria iola Sinulingga Putra/i Altar: Patricia Kayla Putri Cahyono, Y. Purba Sangga Becik, A. Arindra Sarwonawadya, A. Ashley Soetardi, Th. Avila Revabelle Maharani, A. Kevin Bagasksatria, C. Inez Maharani, C. Susan Mahadewi, A. Anjani Cita Permata, MF Chelsea Novelia, S. Archangela Girlani Oktafandi. Prodiakon: Lily Irene Tantra, Hartawan Makmur, Heru Santosa, Georgino Godong, Temmy Royani, Paul August Liqui, Soetojo Dharmadi, Tjhong Vincentius Minggu, 30 Oktober, pukul 06.30 Koor dan Tatib: St. Bartolomeus
Pemazmur: Hari Sujatmoko Putra/i Altar: V. Ayodya Koesyudawisama, Dominique Gabriella Da Silva, Th. Albert Winata, P. Quina Gita Naviri, A. Alexander Goenawan, Ch. Satrio Binatoro, E. Anggitasari Hartawan, E. Puspa Pitaloka, M. Tania Pangastuti, Dennise Joyliem Prodiakon: Yohannes Pudjiastoto, Gatot Kusumo Atmojo, Bayu Rajasa, Arden Andreas Barus, Fifi Amaliawaty, Florentina Ratna Supeni H. Minggu, 30 Oktober, pukul 09.00 Koor dan Tatib: Komunitas Insan Pendidikan
Pemazmur: Kevin Putra/i Altar: A. Widiatmoko Prabowo, J. Marie Yohana, Fr. Mariana Rasendrya, B. Merlyn Bulu, E. Pendar Gandlewa, H. Pavel Galis, A. Mado Laba, L. Gea Ekartama, F. Narendra Narthapandya, M. Kiara Anindita, P. Dias Riandari, Jonathan Mark Prodiakon: Grace Theresia Supit, I. Y. Supriyanto, Saly Listiyadhi. Heru Yuniriyanto, Didi Hartanto, Veronika Kani, Yosep Yendi, Rudyanto Gunawan, Dwi Respati, Bambang Sulistyo P., F. A. Soedjarno, Donanta Octaviardi, Joachim Sulistyo, Kamilus Arifin, Maria Yoke Edna, Petrus Lazarus Mardjono, -7-
Irjayanto, Ag. Bertha Tabarani, A. Haryanto, Josz Juswanto, Y. T. Mudjihardjo, A. Darmawan, Metty Suprapti, Antonius E. Nelwan, Agung Wahyu Wibowo
Hadi Susanto, Hendrawan Thiodorus, Yoseph Martahan Sitorus, Ignatius Sudarmadi, Adrianus Nggala, George Pangemanan
Minggu, 23 Oktober, pukul 17.00 Koor dan Tatib: Sta. Beatrix
Minggu, 30 Oktober, pukul 17.00 Koor dan Tatib: OMK
Pemazmur: Theresia Widiningtyas (Ning) Putra/i Altar: V. Agna Permatasari, Fridolin Oktafandy Rahardjo, Ign. Jonathan Wicaksono Nugroho, O. Owen Christopher, Sean Antonio Andika, E. Verian Grasa Toda, M. Ernesto Toda, I. Permata Ariesta, Felicia Safira Rahardjo, Fransisca Vannia Rahmadi, Laurentia Judith Vanessa Rahmadi Prodiakon: Fr. P. Narendra, H. Darno, Agus Munandar, Esther Meinelsa Manurung, Rinto Setiono, Royandi Ernestus DP, Gunawan Wibowo, A. Fadjar AS, Haryono Widarta, Daniel Bala Batti
Pemazmur: OMK Putra/i Altar: L. Melvin Pratama, Gabriela Liviana, M. Seraphine Marvella, M. Sheren Angela Asroyo, G. Fawnia Santosa, Th. Becket Tegar Surya, Noel Ruben Guido Sagala, FX. Gayu Gotama BAngga, Sean Antonio Sandika, Gabriella Putri. Prodiakon: Gunawan Gunarso, Didik Wiryawan AP, Floribertus Rismantoro, Gregorius Suyanto Utomo, Joannes Suharno, Lucas Hanifa Natahusada, Yadi Djuhandi, Ping Julianto Widjaja, Willem Dagi, Yuliana Yelly
PENGUMUMAN 1. Seksi Kerasulan Keluarga mengundang Bapak/Ibu SKK Lingkungan /Fasilitator untuk menghadiri acara Sosialisasi Bulan Keluarga 2016 dengan tema “Sekolah Kehidupanku” oleh tim KomKK KAJ, yang akan diadakan pada hari Kamis 20 Oktober 2016 pukul 18.30 WIB s/d selesai di Aula SanMaRe. Dimohon setiap lingkungan agar mengirimkan 2 orang perwakilan fasilitator. 2. PD PKK SanMaRe mengundang Bapak, Ibu dan OMK untuk mendengarkan firman Tuhan pada hari Kamis, 20 Oktober pukul 19.30 di R. Kelas 301, firman akan dibawakan oleh ibu Lisna G. Arifin dengan tema Karya Allah dalam Bunda Maria, umat diundang untuk hadir. 3. Latihan Mazmur bersama akan diadakan pada hari Minggu, 23 Oktober 2016 pukul 10.30 – 12.30 di R. 301. Diharapkan kehadiran para pemazmur dari setiap lingkungan/wilayah. 4. Sie Kesehatan mengadakan kegiatan Donor Darah pada hari Minggu 30 Oktober pukul 08.00 – 12.00 di Aula SanMaRe. Mohon partisipasi umat. 5. Mengundang seluruh anggota Dewan Paroki Pleno yang terdiri dari Dewan Paroki Harian, Koordinator Wilayah dan Wakilnya, Ketua Lingkungan, Ketua Seksi dan anggotanya, Kepala Bagian dan Ketua Komunitas, pada Pra Rapat Karya hari Sabtu, 22 Oktober 2016, pukul 09.00 s/d 15.00 di Aula Gereja Santa Maria Regina, Bintaro Jaya. 6. Terima kasih atas partisipasi umat dalam promosi penjualan Majalah Hidup pada SabtuMinggu, 8-9 Oktober. Dana yang terkumpul sebesar Rp 52.604.300,-. 7. Akan saling menerimakan Sakramen Pernikahan Pengumuman ke II Aurelia Marcya Dellia Pramesti dari Lingk. Sta. Helena dengan Stephanus Niko Darmawan dari Paroki St. Athanasius Agung – Karang Panas – Semarang Florentinus Suharyadi dari Lingk. Sta. Agatha dengan Laurensia Krisma Desi Lestari dari St. Barnabas - Pamulang Barangsiapa mengetahui adanya halangan untuk perkawinan tersebut, WAJIB memberitahu Pastor Kepala Paroki. -8-