JADWAL MISA Misa Harian: Senin s/d Jumat 06.00 wib
05 Juni 2016
Tahun VII – No. 22 Dekorasi Altar Ramah Lingkungan
Merawat Ibu Bumi Rahim Kehidupan
Hari Sabtu : 17.00 wib Hari Minggu : 06.30 - 09.00 - 17.00 wib Misa Jumat Pertama : 06.00 - 12.00 - 19.30 wib Adorasi Ekaristi : Setiap hari Senin 15.00 s/d 22.00 di Kapel ditutup pukul 22.00 dengan ibadat penutup (completorium) PENYELIDIKAN KANONIK (dengan perjanjian) Hari Senin, 17.00 – 18.30 wib Romo A.S. Gunawan, Pr. Hari Kamis, 17.00 – 18.30 wib Romo Anton Baur, Pr. PELAYANAN MISA REQUIEM DI GEREJA Dapat diselenggarakan pada hari Senin hingga Jumat. Hubungi Sekretariat Paroki. Website: www.parokisanmare.or.id Facebook Group: SanMaRe Kontribusi artikel, pengumuman, iklan:
[email protected]
sketsa dekorasi altar Gereja SanMaRe 4-5 Juni 2016
Hari Lingkungan Hidup sedunia yang jatuh pada 5 Juni 2016, juga digemakan dalam Gereja Katolik sebagai Minggu Hijau. Di hari minggu ini, kita diingatkan untuk peduli akan lingkungan hidup dengan mulai dan terus menerus merawat ibu bumi, rumah kita bersama.
Pada tahun ini, salah satu gema dari Minggu Hijau adalah ajakan untuk membuat dekorasi altar ramah lingkungan. Intinya, dekorasi altar akan memakai tanaman-tanaman hidup dengan tema “Merawat Ibu Bumi Rahim Kehidupan”, seperti tema besar Surat Gembala Mgr. Ignatius Suharyo pada Minggu Hijau 2016 ini. Dekorasi ini juga akan diperlombakan di antara seksi dekorasi gereja se-Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) Subseksi Dekorasi Paroki Bintaro Jaya, Gereja Santa Maria Regina (SanMaRe), pun tidak kalah ketinggalan untuk mengambil bagian di dalam kegiatan tersebut. Lebih dari itu, -1-
semangat yang dibangun adalah mengajak umat beriman agar selalu mensyukuri yang diberikan oleh Tuhan melalui senantiasa merawat Ibu Bumi.
Sehubungan dengan tema lomba dekorasi altar ramah lingkungan, untuk merawat ibu bumi, Subsie dekorasi SanMaRe akan menampilkan dekorasi dengan sub tema “hutan”. Tema ini menggambarkan hutan yang terjaga baik. Hutan yang terpelihara akan melindungi keanekaragaman tumbuhan dan satwa, mengurangi polutan, menyimpan debit air, dan menjaga kualitas udara di sekitarnya.
Desain ini dibuat berdasarkan suasana hutan yang teduh dengan pohon-pohon cemara, bambu, dan palem; dipercantik juga dengan bunga-bunga, pakis, dan tanaman lain. Aksesori gentong ditambahkan untuk menggambarkan air yang melimpah jika hutan terjaga baik. Pemilihan tanaman
Dalam sub-tema “hutan” ini, ada beberapa kriteria utama dalam pemilihan tanaman yang digunakan. Pertama, mudah didapat, artinya relatif murah. Kedua, memiliki bentuk dan warna menarik. Artinya, indah dan mudah dipadu padankan. Ketiga, mudah perawatannya. Artinya, tidak mudah mati sehingga tanaman hidup tersebut dapat dipakai berulang kali, yang pada akhirnya dapat mengurangi biaya dekorasi. Keempat, yang jauh lebih penting dari ketiga kriteria di atas, adalah bahwa tanaman tersebut mempunyai manfaat istimewa, yakni sebagai tanaman penghijauan dan tanaman anti polutan.
Tanaman untuk penghijauan yang dipakai: bambu, palem, dan cemara. Ketiga tanaman ini termasuk tanaman pengikat dan penyaring air tanah yang baik, penghasil oksigen yang besar, dan juga penyerap polutan yang handal. Tanaman anti polutan yang dipakai: sansiviera, pakis, sirih gading. dracaena, spiderplant/lily paris, dan aglaonema. Tanaman-tanaman ini adalah tanaman hias yang efisien dalam menghilangkan polutan di dalam ruangan seperti formaldehid dalam asap rokok, karbon monoksida, benzene, maupun radiasi dari peralatan elektronika.
Ajakan untuk Kita
Selain dekorasi altar di Minggu Hijau, seksi Lingkungan Hidup bersama dengan umat beriman, juga mengupayakan penghijauan di sekitar Gereja SanMaRe dan membuat taman organik. Gerakangerakan ini pastinya menjadi sebuah bentuk syukur atas bumi yang kita tempati ini. Rasanya, menjadi sangat istimewa juga bagi kita untuk menaruh hati dan perhatian pada usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup. Semua itu dimulai dari setiap individu dengan menitik-beratkan pada kesadaran akan pentingnya lingkungan bagi kehidupan manusia dan pelestarian alam. Marilah kita merawat apa yang sudah dianugerahkan oleh Tuhan kepada kita dengan penuh cinta kasih. Disiapkan oleh Yuniastuti.
-2-
Disiapkan oleh Rm Anton Baur Pr.
Misericordiae Vultus
Memahami Wajah Kerahiman Allah (18) (Sambungan) Paus Fransiskus menyatakan, tahun 2016 adalah Tahun Yubelium Luar Biasa Kerahiman Allah. Hal ini dikatakan oleh beliau dalam Bulla Misericordiae Vultus (Wajah Kerahiman Allah) yang disampaikan pada 11 April 2015. Tahun Yubelium Luar biasa ini dimulai pada Hari Raya Maria Dikandung Tanpa Noda pada 8 Desember 2015 dan diakhiri pada Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam pada 20 November 2016. Di dalam Bulla inilah, dijelaskanlah maksud rohani yang utama dari adanya Tahun Yubelium Luar Biasa ini. Bapa Paus memiliki refleksi yang begitu mendalam akan Wajah Kerahiman Allah. Kini, kita akan bersama-sama mencoba mengenali Bulla ini dalam beberapa kesempatan di Warta paroki kita. Kita akan mengenalinya paragraf per paragraf dalam terjemahan Bahasa Indonesia.
22. Sebuah Yubelium juga memerlukan pemberian indulgensi. Praktik ini akan memperoleh arti lebih penting dari Tahun Suci Kerahiman. Pengampunan Allah tidak mengenal batas. Dalam kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, Allah membuat bahkan lebih jelas kasih-Nya dan kekuatan-Nya menghancurkan semua dosa manusia. Rekonsiliasi dengan Allah dimungkinkan melalui misteri Paskah dan pengantaraan Gereja. Dengan demikian, Allah selalu siap mengampuni dengan cara yang terus-menerus baru dan mengejutkan. Namun demikian, kita semua mengenal dengan baik pengalaman dosa. Kita tahu, kita dipanggil kepada kesempurnaan (Mat 5:48), namun kita merasakan beban berat dosa. Meskipun kita merasakan kekuatan rahmat perubahan, kita juga merasakan pengaruh-pengaruh dosa khas keadaan kejatuhan kita. Meskipun diampuni, konsekuensi yang bertentangan dari dosa-dosa kita tetap ada. Dalam sakramen rekonsiliasi, Allah mengampuni dosa-dosa kita, yang mana Ia benar-benar menghapus dosal namun dosa meninggalkan pengaruh buruk pada cara kita berpikir dan bertindak. Namun, kerahiman Allah lebih kuat daripada hal ini. Ia menjadi indulgensi di pihak Bapa yang, melalui Sang Mempelai Kristus, Gereja-Nya, menjangkau orang berdosa yang diampuni dan membebaskan dia dari setiap sisa yang ditinggalkan oleh konsekuensi dosa, yang memungkinkan dia untuk bertindak amal, bertumbuh dalam kasih daripada jatuh kembali ke dalam dosa. Gereja hidup di dalam persekutuan para kudus. Dalam Ekaristi, persekutuan ini, yang merupakan sebuah karunia dari Allah, menjadi sebuah kesatuan rohani yang mengiakt kita kepada para santo –santa dan beato-beata yang jumlahnya sulit dihitung (Why 7:4). Kekudusan mereka datang untuk membantu kelemahan kita dengan cara yang memungkinkan Gereja, dengan doa-doa keibuannya dan cara hidupnya, membentengi kelemahan dari beberapa oragn yang dengan kekuatan orang lain. Oleh karena itu, menghidupi indulgensi dari Tahun Kudus berarti menjangkau kerahiman Bapa dengan kepastian bahwa pengampunan-Nya meluas ke seluruh kehidupan orang percaya. Mendapatkan sebuah indulgensi adalah mengalami kekudusan Gereja, yang melimpahkan atas semua orang buah-buah penebusan Kristus, sehingga kasih dan pengamunan Allah dapat diperpanjang di mana-mana. Marilah kita menghidupi Yubelium ini dengan intens, memohon Bapa untuk mengampuni dosa-dosa kita, dan untuk memandikan kita dalam “indulgensi”-Nya yang penuh kerahiman. *** (Bersambung) -3-
Agenda Tahun Suci Luar Biasa Kerahiman Allah 1. Gerakan Rohani Pekan Pertama Juli 2016 Adorasi, Rekoleksi, Novena, Amal Kasih* Rekoleksi 3 Juli 2016. Kerahiman Allah dalam Konteks Karya Penggerak Sosial Politik. *Amal Kasih dinyatakan dalam amplo pputih, tersedia di pintu Gereja.
2. Sakramen Tobat (Mohon Partisipasi Umat) 9 Juni 2016 di Wilayah 3. Pkl 19.00 – 22.00. Tempat: Kediaman Bpk. Had ONgko & Ibu Tammy 21 Juli 2016 di Wilayah 4, pkl. 19.00 – 22.00.* * Bila ada perubahan akan diberitahukan. 3. Ziarah 9 gereja di Keuskupan Agung Jakarta Mengikuti Buku Panduan Gerakan Rohani Keuskupan Agung Jakarta.
AYO GABUNG OMK SANMARE Silahkan scan barcode di samping ini atau ketik pranala di bawah pada browser teman-teman untuk mengisi formulir Gabung OMK. Kamu akan dihubungi 1-3 hari setelahnya. Ditunggu ya! Terima kasih
http://goo.gl/forms/G81ZrPpMEB
-4-
Ditulis oleh Nani Poer
H U MOR
-5-
KER ASU LAN KELU AR GA
Memberi Adalah Bahagia Seorang wanita cantik bergaun mahal mengeluh pada psikiaternya bahwa dia merasa seluruh hidupnya hampa tak berarti. Lantas, si psikiater memanggil seorang wanita tua penyapu lantai dan berkata kepada si wanita kaya, “Saya akan meminta Mbok Jum untuk bercerita pada kamu bagaimana dia menemukan kebahagiaan.” Mbok Jum meletakkan gagang sapunya, duduk di kursi dan menceritakan kisahnya : “Baiklah, suamiku meninggal akibat malaria 5 tahun lalu dan tiga bulan kemudian anak tunggalku tewas akibat kecelakaan. Aku tidak punya siapa-apa lagi. Aku kehilangan segalanya. Aku tidak bisa tidur, tidak bisa makan apalagi tersenyum, bahkan aku berpikir untuk mengakhiri hidupku. Sampai suatu sore, seekor anak kucing mengikutiku pulang. Sejenak aku merasa kasihan melihatnya. Cuaca sangat dingin di luar, jadi aku memutuskan membiarkan anak kucing itu masuk kerumah. Aku berikan dia susu dan dia minum sampai habis. Lalu si anak kucing itu bermanja-manja di kakiku dan untuk pertama kalinya aku tersenyum. Sesaat kemudian aku berpikir jikalau membantu seekor anak kucing saja bisa membuat aku tersenyum, maka mungkin melakukan sesuatu bagi orang lain akan membuatku bahagia. Maka di kemudian hari, aku membawa beberapa biskuit untuk diberikan kepada tetangga yang terbaring sakit di tempat tidur. Tiap hari, aku mencoba melakukan sesuatu yang baik pada setiap orang. Hal itu membuat aku bahagia tatkala melihat orang lain bahagia. Hari ini, aku tak tahu apa ada orang yang bisa tidur dan makan lebih baik dariku. Aku telah menemukan kebahagiaan dengan memberi.” Sumber:
[email protected]
Ingatlah bahwa orang-orang yang berbahagia bukanlah mereka yang mendapatkan lebih banyak, melainkan mereka yang memberikan lebih banyak. GOD is Good all the time -6-
JADWAL LITURGI HARI MINGGU BIASA XI, 12 Juni Bacaan: 2Sam. 12: 7-10,13; Mzm. 32: 1-2,5,7,11; Gal. 2: 16,19-21; Luk. 7:36 – 8:3 ( Luk 7:36-50) Saran Lagu: PS 600, 601, 603, 604, 605, 659, 662, 813, 960
HARI MINGGU BIASA XII, 19 Juni Bacaan: Za. 12:10-11; 13:1; Mzm. 63:2abcd,2e4,5-6,8-9; Ul:2b; Gal. 3:26-29; Luk. 9:18-24 Saran Lagu: PS 328, 538 (bait 4-7), 539, 546, 548, 684, 843, 961
Sabtu, 11 Juni, pukul 17.00
Sabtu, 18 Juni, pukul 17.00
Minggu, 12 Juni, pukul 06.30
Minggu, 19 Juni, pukul 06.30
Minggu, 12 Juni, pukul 09.00
Minggu, 19 Juni, pukul 09.00
Koor dan Tatib: Sta. Yosephine Bakhita Putra/i Altar: Fransiska Wahyuni Novita Kristiyani Br.M, Estherania N, Immanuel Xestopongiamura, Maria Carolina Itu Leba, Maria Carmelitta Ome Leba, Helena Keren Imanuela, Yohanna Emarina, Antonius Totonafo Harefa, Michael Cathney, Rafael Christian Prodiakon: Temmy Royani, Paul August Liqui, Soetojo Dharmadi, Tjhong Vincentius, Adrianus Nggala, Gatot Kusumo Atmojo, Bayu Rajasa, Arden Andreas Barus Koor dan Tatib: St. Fransiskus Xaverius Putra/i Altar: Antonius Adrian Nathaniel, Ferdinand Harly Kusnadi, Benedikta Awinna Resy Cristi Br. Pinem, Devosia Klaudia A.S., Feodora Susan, Florentina Harly Kusnadi, DeBritto Maurizt Angara Sitorus, Anselmus Abimayung Prayudi, Antonius Rangga Hapsoro W, Laurentius Melvin Pratama Prodiakon: Fifi Amaliawaty, Florentina Ratna Supeni H., Grace Theresia Supit, I. Y. Supriyanto, Saly Listiyadhi, Heru Yuniriyanto Koor dan Tatib: Sta. Beatrix Pemazmur: Yulita Dyah Retno W.A Putra/i Altar: Ign. Jonathan Wicaksono Nugroho, Sergij Adyadira Riano, Natalia Sekar Dinda Kartika, V. Agna Permatasari, Fransisca Vannia Rahmadi, F. Safira Rahardjo, Fransiskus Arya Kusuma Aji, Vincentius Adrian Laurens Nestya Pradhana, Brigitta Grace Simon, L. Judith Vanessa Rahmadi, FX Anggara Nugroho, E. Lovisia Eva Karensa Prodiakon: Didi Hartanto, Veronika Kani, Yosep Yendi, Hadi Susanto, Hendrawan Thiodorus, Yoseph Martahan Sitorus, Ignatius Sudarmadi, Yohannes Pudjiastoto, George Pangemanan, Andreas FK, Gunawan Gunarso, Didik Wiryawan
Koor dan Tatib: St. Bartolomeus Putra/i Altar: Valentinus Ayodya Koesyudawisama, Dominique Gabriella Da Silva, Theodorus Albert Winata, Patricia Quina Gita Naviri, Albertus Alexander Goenawan, Benigno Areli Siswoko, Christopher Satrio Binatoro, Benedicto Siswoko, Maria Natania Pangastuti, Eugenia Natania Pitaloka Prodiakon: Yustinus F. Irjayanto, Agnes Bertha Tabarani, Alfonsus Haryanto, Anna Retno Hapsari, Josz Juswanto, Franciscus Xaverius Andri, Probel Gultom, Johanes Sumardi Koor dan Tatib: St. Markus Putra/i Altar: Andreas Widiatmoko Prabowo, Ignatius Prayogo, Fransisca Mariana Rasendrya Z., Maria Kiara Anindita, Josephine Marie Yohana, Patricia Dias Riandari, Jonathan Mark, Brigitta Merlyn Bulu, Andreas Mado Laba, Fortunatus Narendra Nathapandya Prodiakon: Cynthia Catharina, Prima Widi Hatmi, Ronald C. Sampayan, Thomas Erwin Kurniawan, Yohanes Budi Purwanto, Heribertus Darno Koor dan Tatib: St. Thomas Rasul Pemazmur: Anastasya Kusuma Putra/i Altar: Bernadette Nathania Sukieche, Benedict Matthew Sukieche, Gregorius Rio Alfrian, Nicholas Yabes Condi, Giacinta Maretha Prita Pradipta, Gabriela Alexander Putri, Rafael Christian, Helena Keren Imanuela, Fransiska Wahyuni Novita Kristiyani Br.M, Estherania N Prodiakon: Agustinus Darmawan, Metty Suprapti, Antonius E. Nelwan, Agung Wahyu Wibowo, Fransiskus P. Narendra, Yustinus T. Mudjihardjo, Agus Munandar, Esther Meinelsa Manurung, Rinto Setiono, Royandi Ernestus DP, Gunawan Wibowo, Agustinus Fadjar AS, Haryono Widarta, Daniel Bala -7-
AP, Fl. Rismantoro, G. Suyanto Utomo, Joannes Suharno, L. Hanifa Natahusada, Yadi Djuhandi, Ping Julianto Widjaja, Willem Dagi, Yuliana Yelly, Agnes A. Sayan Rampisela, A. Sugianto Supriadi
Batti, Lily Irene Tantra, Hartawan Makmur, Heru Santosa, Georgino Godong, Temmy Royani, Paul August Liqui, Soetojo Dharmadi, Tjhong Vincentius
Minggu, 12 Juni, pukul 17.00
Minggu, 19 Juni, pukul 17.00
Koor dan Tatib: Sta. Regina Putra/i Altar: Patricia Kayla Putri Cahyono, Yohanes Purba Sangga Becik, Abraham Arindra Sarwonawadya, A. Ashley Soetardi, Theresia Avila Revabelle Maharani, A. Kevin Bagasksatria, Catherine Inez Maharani P., C. Susan Mahadewi Gadis Amara, Agata Anjani Cita Permata Kusuma, Maria Fransiska Chelsea Novelia Prodigma Gunawan, Seraphine Archangela Girlani Oktafandi Prodiakon: Wahid Gunawan, Saras Damai Susetyo, Irwan Wijaya, Agustono Widjaja, Helfina M. Tisnakusuma, Indri Prijatmodjo, Maryono Suwargo, R. Ponidjan, Hesti Purbaningsih, Yasinta Fatmawati
Koor dan Tatib: St. Theodorus Putra/i Altar: Robertus Darren Radyan, Timotius Gerwyn, Joety Johannes Aaron Bongku, Margaretha Velicia, Jose Matthew Pareira, Matthew James Pareira, Marcus Aurelius Brehatamaja D.D., Genoveva Audrey Divavolney D., Katarina Sari Kusuma Dewi Mursito, Elisabeth Novadiana Kurniasavitri, Jessica Nadia Prodiakon: Yohannes Pudjiastoto, Gatot Kusumo Atmojo, Bayu Rajasa, Arden Andreas Barus, Fifi Amaliawaty, Florentina Ratna Supeni H., Grace Theresia Supit, I. Y. Supriyanto, Saly Listiyadhi, Didi Hartanto,
PENGUMUMAN Akan saling menerimakan Sakramen Pernikahan: Pengumuman ke-2 • Gabriella Natalie Celine Thenia dari Lingkungan St. Yakobus dengan Paulus Alexway Hendra Himawan dari Paroki Bidaracina Gereja St. Antonius Padua. Bagi umat yang mengetahui adanya halangan untuk perkawinan tersebut,wajib memberitahu Pastor Kepala Paroki.
Wanita Katolik RI cabang SanMaRe menyelenggarakan PASAR MURAH bagi warga sekitar gereja pada Minggu, 19 Juni 2016 mulai pukul 07:00. Mohon partisipasi umat untuk menyumbangkan baju/barang layak pakai. Sumbangan dapat diserahkan ke Sekretariat SanMaRe. -8-
