JADWAL MISA Misa Harian: Senin s/d Jumat 06.00 wib
01 Juni 2014
Tahun V – No.22
KOMUNIKASI DEMI MELAYANI PERJUMPAAN BUDAYA SEJATI Pesan Paus Fransiskus pada Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-48
Hari Sabtu : 17.00 wib Hari Minggu : 06.30 - 09.00 - 17.00 wib Misa Jumat Pertama : 06.00 - 12.00 - 19.30 wib Adorasi Ekaristi : Setiap hari Senin 15.00 s/d 22.00 di Kapel ditutup pukul 22.00 dengan ibadat penutup (completorium) PENYELIDIKAN KANONIK (dengan perjanjian) Hari Senin, 17.00 – 18.30 wib Romo A.S. Gunawan, Pr. Hari Kamis, 17.00 – 18.30 wib Romo Anton Baur, Pr. Website: www.parokisanmare.or.id Mailing-list:
[email protected] Facebook Group: SanMaRe Untuk kontribusi berita, artikel, pengumuman atau iklan baris, silakan email ke :
[email protected]
Saudara-saudari terkasih, Zaman ini, kita hidup di dunia yang semakin kecil. Jadi, seharusnya lebih mudah menjadikan diri kita sesama satu bagi yang lain. Perkembangan sarana transportasi dan teknologi komunikasi canggih mendekatkan kita satu sama lain. Konektivitas lewat jaringan internet dan globalisasi membuat manusia saling tergantung satu dengan yang lain. Namun demikian, di dalam umat manusia terdapat perpecahan yang kadangkala sangat tajam. Yang paling menonjol adalah jarak antara taraf hidup orang kaya dengan taraf hidup orang miskin yang menjadikan skandal memalukan. Pemandangqan situasi itu begitu normal sehingga tak menggugah hati lagi. Dalam situasi seperti ini, media bisa menjadi fasilitator yang membuat kita lebih akrab satu sama lain yang membangkitkan persepsi baru sebagai keluarga yang membangun solidaritas dan usaha serius untuk suatu kehidupan yang lebih bermartabat. Berkat komunikasi yang baik, kita merasa lebih akrab, lebih mengenal satu sama lain, dan lebih bersatu. Tembok-tembok -1-
pemisah akan roboh hanya jika kita mau saling mendengarkan dan rela belajar satu dari yang lain. Mutlaklah memadukan perbedaan-perbedaan melalui bentuk dialog yang membuahkan saling pengertian dan respek/ hormat satu sama lain. “Budaya perjumpaan” mengandalkan dua sikap, yaitu: rela memberikan dan terutama juga rela menerima dari orang lain. Media komunikasi bisa mendukung “budaya perjumpaan” itu, terutama pada masa kini, di mana jejaring antar manusia telah mencapai perkembangan yang tak terduga. Terutama – internet memberi peluang yang lebih besar untuk berjumpa dan untuk membangun solidaritas di antara manusia. Sungguh sebuah karunia Allah! Namun, ada juga sisi problematik: Kecepatan informasi melampaui kapasitas refleksi dan kapasitas penilaian kita sehingga kita tidak memiliki ketenangan yang secukupnya untuk menentukan suatu sikap yang seimbang dan benar. Keanekaragaman pendapat bisa kita terima sebagai suatu kekayaan, akan tetapi bisa juga mengandung risiko bahwa kita menutup diri dalam dunia kita sendiri dan menyaring hanya informasi-informasi yang sejalan dengan aspirasi dan ide-ide kita, atau sejalan dengan dengan kepentingan politik dan ekonomi tertentu. Jadi, dalam era digital ini, bagaimanakah kita bisa berkembang dalam kemanusiaan dan dalam pengertian satu sama lain? Salah satu yang patut kita kenakan agar kita bisa berkemabang dalam kemanusiaan dan dalam pengertian satu sama lain adalah menguasai dan memperlambat kecepatan ritme hidup demi suatu ketenangan batin. Latihan ini meminta waktu dan meminta supaya kita tahu berdiam diri untuk mendengarkan orang lain. Perlu juga belajar bersabar jika kita ingin mengerti orang yang berbeda dari kita, mengingat bahwa seseorang akan mengungkapkan dirinya sepenuhnya hanya kalau ia merasa diterima seperti adanya, dan bukan hanya ditolerir. Bagaimanakah komunikasi dapat melayani “suatu budaya perjumpaan” yang sejati? Pertanyaan ini sudah tercakup dalam pertanyaan yang pernah diajukan oleh seorang guru taurat, seorang komunikator, kepada Yesus, ”Siapakah sesamaku manusia?” (Luk 10:29). Pertanyaan ini membantu kita mengerti bagaimana komunikasi itu bisa terwujud dalam relasi dengan sesama. Atau dengan kata lain, bagaimanakah kita dapat menjadi sesama dengan menggunakan media komunikasi itu? Orang yang berkomunikasi adalah orang yang menjadi sesama bagi manusia. Orang Samaria itu bukan hanya menjadikan dirinya sesama bagi orang yang jatuh dalam tangan penyamun, tetapi ia menanggung juga ongkosnya agar orang yang malang itu dapat diselamatkan. Bagi Yesus, sesama manusia itu adalah orang yang mencintai, bukan orang yang dicintai. Jadi, berkomunikasi berarti menjadi sadar bahwa kita adalah manusia, anak Allah. Saya suka berkata, ”Orang yang berkomunikasi adalah orang yang menjadikan dirinya sesama.” (Untuk membaca pesan Paus secara lengkap, silakan mengakses www.parokisanmare.or.id) Vatikan, 24 Januari 2014 – Pesta St Fransiskus dari Sales Diterjemahkan oleh P Otello Pancani, SX. -2-
umat bertanya gembala menjawab
Diasuh oleh Romo Anton Baur, Pr Pertanyaan silakan dikirimkan ke:
[email protected]
Apakah itu Novena Roh Kudus? Dan, kapan kita mendoakannya? Romo menjawab:
Doa Novena Roh Kudus ini adalah doa yang kita doakan selama sembilan hari setelah kita merayakan Hari Raya Kenaikan Tuhan. Mengapa dinamakan Novena? Karena, memang doa ini didoakan selama sembilan (9) hari berturutturut. Dalam Iman Katolik, penegasan pokok dari doa Novena Roh Kudus ini adalah bahwa Yesus yang naik ke surga (Mrk 16:19; Luk Luk 24:51; Kis 1:6-11) tidak meninggalkan kita semua seorang diri. Penginjil Matius menegaskan bahwa Yesus itu selalu menyertai kita sampai dengan akhir Jaman (Mat 28:20). Penyertaan Yesus yang bangkit inilah yang nyata dalam kehadiran Roh Kudus kepada kita semua. Puncak penganugerahan Roh Kudus kepada Gereja dan kita semua adalah dalam Hari Raya Pentakosta (Kis 2:1-13). Lalu, dalam masa antara Hari Raya Kenaikan Tuhan dan Hari Raya Pentakosta, kita diajak untuk berdoa bersama mohon kehadiran Roh Kudus. Dalam Novena ini, yang khas adalah bahwa kita memohon tujuh karunia Roh Kudus agar kita semakin mampu bersaksi tentang segala kebaikan Kristus kepada semua orang yang kita jumpai. Ada tujuh karunia Roh Kudus yang senantiasa dimohonkan dalam doa novena ini, yakni Roh Hikmat, Roh Pengertian, Roh Nasihat, Roh Keperkasaan, Roh Pengenalan akan Allah, Roh Kesalehan, dan Roh Takut akan Allah. Roh Kudus inilah yang akan semakin memampukan kita untuk menjadi saksi Kristus layaknya para rasul dalam pengalaman Pentakosta. Dalam praktik doanya, Novena ini bisa didoakan secara pribadi ataupun berkelompok. Salah satu rujukan rumusan doanya ada dalam Puji Syukur No. 90-93. Doa ini pun dapat dirangkaikan dengan Perayaan Ekaristi. Di Gereja Katolik Paroki Santa Maria Regina, doa Novena Roh Kudus diadakan setiap hari pukul 19.30. Dan, novena yang jatuh di hari Sabtu-Minggu, diadakan pada pukul 17.00, seperti perayaan ekaristi mingguan biasa. Kiranya demikian jawaban singkat yang dapat diberikan. Lebih dari itu, ajakannya adalah marilah kita berdoa novena Roh Kudus baik seorang diri ataupun dalam keluarga dan komunitas kita. Kita mohon rahmat Roh Kudus kepada Allah agar Ia selalu tinggal di dalam diri kita dan memberanikan kita selalu bersaksi dalam nama Yesus Kristus yang sengsara, wafat, dan bangkit untuk kita semua. ** -3-
POJOK LITURGI
Hidup Berbuah dalam Tuhan Setelah Gereja merayakan hari Kenaikan Tuhan Yesus ke Surga, maka satu peristiwa penting berikutnya yang kita nantikan adalah hari Pentakosta. Istilah “Pentakosta” adalah dari asal kata bahasa Yunani, yaitu “pentekoste” yang artinya hari yang kelima puluh. Hari Pentakosta sendiri memiliki arti hari dicurahkannya Roh Kudus. Di dalam Roh Kudus, Tuhan hadir untuk menyertai, memberi kekuatan dan hikmat agar kita dimampukan berbuah dan bersaksi di tengah-tengah dunia ini. Henri Nouwen membedakan antara hidup berhasil dan hidup yang berbuah. Hidup berhasil adalah hidup yang sukses, segala yang direncanakan berjalan baik dan mencapai target. Inti hidup berhasil atau sukses adalah hasil dari usaha, kerja keras dan prestasi pribadi. Lain sekali dengan hidup yang berbuah. Hidup yang berbuah adalah hidup sebagai ranting dan yang harus bersatu dengan sang Pokok Anggur, apabila mau berbuah. Hidup yang berbuah didasarkan pada kesatuan dengan Tuhan dan hanya karena Tuhan saja hidup ini menghasilkan buah-buah yang berlimpah, yaitu buah kebaikan, damai dan kasih, kemurahan hati dan kerendahan hati. Hidup yang berbuah tampak pada orang yang rendah hati, yang melihat segalanya sebagai karunia Allah. Dari sisi lahir hidup berhasil dan hidup yang berbuah dapat sama. Tetapi dari sisi penghayatan dari dalam, dari sisi motivasi dan kedalaman hati sama sekali berbeda. Yang satu mengagungkan prestasi diri sendiri yang kalau tidak hati-hati mudah sekali jatuh pada kesemobongan, sementara yang satu mengagungkan karya dan kebaikan Tuhan yang selalu membawa orang pada kerendahan hati. Yang pertama adalah hidup berhasil atau sukses dan yang kedua hidup yang berbuah. Dan Tuhan Yesus memilih yang kedua: “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal dalam Aku dan Aku dalam dia, ia berbuah banyak, sebab diluar Aku kamu tudak dapat berbuat apa-apa.” Semoga dengan memahami makna Pentakosta, kita semakin layak untuk menerima anugerah Roh Kudus, memberi kesempatan Roh Kudus yang ada dalam hati kita untuk berkarya, sehingga karunia-Nya semakin nyata dalam hidup kita serta menjadikan hidup kita hidup yang berbuah dalam Tuhan. Sumber: Ekaristi, Emanuel Martasudjita, Pr -4-
POJOK KELUARGA
KUDOAKAN CUKUP… Baru-baru ini, tanpa sengaja aku mendengar percakapan seorang ibu dan anak gadisnya. Percakapan ini terjadi di bandara, saat terdengar pengumuman boarding untuk pesawat yang akan ditumpangi gadis itu. Di dekat pintu masuk yang dijaga ketat, mereka saling berpelukan dan sang Ibu berbisik, “Aku mencintaimu dan aku mendoakanmu cukup.” Si gadis ganti berbisik, “Ibu, hidup kita bersama selama ini sudah lebih dari cukup. Cintamu adalah satu-satunya yang kubutuhkan, aku pun mendoakan engkau cukup.” Setelah mencium ibunya, si gadis pun pergi untuk berangkat ke tempat tujuannya. Aku berusaha memendam rasa tertarikku pada percakapan tersebut, tapi Ibu itu bertanya padaku, “Apakah kamu pernah mengucapkan salam perpisahan, dan tahu bahwa mungkin itu adalah perpisahan untuk selamanya?” “Ya,” kataku, “Maaf, kalau saya boleh tahu, mengapa Anda mengatakan bahwa ini adalah perpisahan untuk selamanya?” “Saya ini sudah tua, anak gadisku tinggal begitu jauhnya, akan banyak masalah ke depan, dan rasanya, perjalanan dia kemari berikutnya adalah untuk mengurus penguburanku,” kata ibu itu. Kataku lagi, “Ketika Anda mengucapkan salam perpisahan tadi, saya mendengar Anda mengatakan: Aku mendoakanmu cukup. Apakah maksudnya?” Dengan tersenyum ibu itu berkata, “O, itu ucapan yang sudah turun temurun ada dalam keluarga kami. Orang tuaku biasa mengatakannya pada semua orang.” Ibu itu terdiam sebentar, menengadah ke atas, seolah sedang mengingat-ingat, dan kemudian senyumnya menjadi lebih lebar, sembari berujar, “Ketika kita mengatakan „kudoakan engkau cukup‟, kita berharap orang yang kita doakan mendapatkan cukup hal-hal yang dapat membuatnya bertahan dalam hidup.” Sambil memandangku dalam, beliau melanjutkan, semua yang diingatnya: Kudoakan Kudoakan Kudoakan Kudoakan Kudoakan Kudoakan Kudoakan
matahari bersinar cukup untuk mencerahkan harimu hujan yang cukup, agar kita bisa menghargai matahari lebih lagi kebahagiaan yang cukup agar kau selalu bersemangat hidup rasa sakit yang cukup, agar kebahagiaan paling kecil pun akan terasa sangat istimewa cukup keberhasilan untuk memuaskan keinginanmu kehilangan yang cukup, untuk menghargai semua yang kau miliki perjumpaan yang cukup, supaya kau bisa bertahan dalam perpisahan selamanya.
Kemudian beliau mulai menitikkan air mata dan pergi meninggalkanku. Membutuhkan waktu 1 menit untuk menemukan orang yang istimewa, 1 jam untuk menghargainya, 1 hari untuk mencintainya dan seumur hidup untuk melupakannya. -Be Blessed of Divine Light-
(~AgVien~) -5-
PERAYAAN HUT SANMARE KE-4 Menjelang perayaan hari ulang tahun Paroki Sanmare ke-4 yang jatuh pada 24 Agustus 2014, serangkaian kegiatan dan lomba akan dilaksanakan, sebagai ungkapan syukur kepada Allah atas berkat penyelenggaraan komunitas Katolik di Bintaro. Beragam kegiatan yang melibatkan segenap umat Paroki Sanmare, paroki tetangga dan warga masyarakat sekitar, diharapkan semakin membangun hubungan yang erat dan rukun dalam semangat melayani serta memuliakan Tuhan. Rangkaian kegiatan perayaan hut Sanmare akan dimulai pada pertengahan bulan Juni. Panitia pelaksana dari Wilayah 7 sungguh mengharapkan dukungan antusias dan partisipasi umat Sanmare agar kegiatan berjalan baik sesuai harapan kita bersama. Terima kasih dan berkat Tuhan selalu menyertai karya pelayanan kita.
1. Peluncuran Gerakan Lingkungan Hidup. 2. Lomba Olahraga Tenis Meja & Badminton. 3. Festival Band OMK “Marvelous Sound 4 God” se-Dekenat Jakarta dan Tangerang. 4. Cerdas-cermat Kitab Suci, liturgi, dan pengetahuan gereja (anak, remaja, dewasa) 5. Donor Darah. 6. Festival Fotografi dengan tema “Kasih dan Karya Nyata bagi Semua”. 7. Nonton Bareng “CineWeek” film misi dan pejuang Katolik. 8. Pemberkatan dan peluncuran Perpustakaan Sanmare. 9. Layanan Sehari Berobat Gratis. 10. Lomba Mewarnai dan Menggambar (anakanak BIA). 11. Lomba Masakan Daerah. 12. Bazaar Akbar Sanmare. 13. Hiburan Musik Keroncong.
JADWAL NOVENA PENTAKOSTA NOVENA Ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 -6-
Hari Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
Tanggal 30 Mei 31 Mei 1 Juni 2 Juni 3 Juni 4 Juni 5 Juni 6 Juni 7 Juni
Pukul 19.30 17.00 17.00 19.30 19.30 19.30 19.30 19.30 17.00
Petugas Liturgi Wil. VII Wil. I Wil. II WKRI Legio Wil. III Wil. IV Wil. V Wil. VI
Romo Rm. Gunawan Rm. Anton Baur Rm. Gunawan Rm. Sony Rm. Wawan Rm. Yakobus Rm Pramono Rm. Anto Rm. Anton Baur
JADWAL LITURGI HR PENTAKOSTA – 07 & 08 Juni Bacaan: Kis. 2:1-11; Mzm. 104:1ab,24ac,25c,27 28,29b-30; Ul: lh. 30;1Kor.12:3b-7,12-13; Yoh. 20:19-23 Saran Nyanyian: PS 565, PS 828, PS 569, PS 964, PS 572,
HR TRITUNGGAL MAHAKUDUS – 14 & 15 JUNI
Sabtu, 07 Juni, pukul 17.00 Koor dan Tatib: Wil. VII
Sabtu, 14 Juni, pukul 17.00 Koor dan Tatib: WILAYAH III
Petugas Lektor : Putra/i Altar: Prodiakon: Joko Galungan, Mudjihardjo, RM. Soedjono Respati, Aloysius Bambang, Gunawan Gunarso, Heru Yuniriyanto, Prima Widii H
Petugas Lektor : Putra/i Altar: Prodiakon: Dwi Respati, GD Noegroho TR, Hendrawan Thiodorus, Ignatius Sudarmadi, Johanna Kindangen, Maria Yoke Edna, Probel Gultom, Tjhong Vincentius
Minggu, 08 Juni, pukul 06.30 Koor dan Tatib: Wil. I
Minggu, 15 Juni, pukul 06.30 Koor dan Tatib: WILAYAH IV
Petugas Lektor : Putra/i Altar: Prodiakon: Okky Sentana, Romualdus Ponidjan, Victor Sudytio, Anna Retno H., Djoko Soetarno, Joachim Sulisty
Petugas Lektor : Putra/i Altar: Prodiakon: Agustinus Darmawan, Bayu Rajasa, Eko Prihadi, Georgino Godong, Heribertus Darno, Aloysius Bambang
Minggu, 08 Juni, pukul 09.00 Koor dan Tatib: PS. SanMaRe, Tatib : OMK
Minggu, 15 Juni, pukul 09.00 Koor dan Tatib: WILAYAH V
Petugas Lektor : Putra/i Altar : Prodiakon: F.X. Margiono, Gunawan Wibowo, Hexana Tri Sasongko, Kamilus Arifin, Paul August Liqui, Rudy Trisnanta, Antonius Indarahardjo, Djonowardjoko, F.X. Soehartono, Joannes Suharno, Kristian Ong, PGL Sarwanawadya, Susman Riyadi, Adrianus Nggala, Antonius Nelwan, Donanta Octaviardi
Petugas Lektor : Putra/i Altar : Prodiakon: Indri Prijatmodjo, Johannes Pudjiastoto, Martha Maria Elfian, Rinto Setiono, Tri Darmawati, Albertus Bambang K.R., Benni Saptiyanto, Engelbertha Dumatubun, Gregorius Utomo, Heru Santosa, Ingewati Kusuma, Joko Galungan, Mudjihardjo, RM. Soedjono Respati, Veronika Kani, Deddy Kurniawan, F.A. Soedjarno, Gunawan Gunarso
Minggu, 08 Juni, pukul 17.00 Koor dan Tatib: Wil. II
Minggu, 15 Juni, pukul 17.00 Koor dan Tatib: WILAYAH VI
Petugas Lektor : Putra/i Altar: Prodiakon: Frans Narendra, Haryono Widarta, Ignatius Soeprapto, Johanes Sumardi, Prima Widii H., Temmy Royani, Agung Wahju
Petugas Lektor : Putra/i Altar: Prodiakon: Heru Yuniriyanto, Irwan Wijaya, Josz Juswanto, Okky Sentana, Romualdus Ponidjan, Victor Sudytio, Anna Retno H., Djoko Soetarno
Bacaan: Kel. 34:4b-6,8-9; Dan. 3:52-56; Ul:52b; 2Kor. 13:11-13; Yoh. 3:16-18 Saran Nyanyian: PS 580, 835, 964, 581, 578, 582
PS 573, PS 575
Misa Jumat Pertama, 06 Juni 2014 Pukul. 06.00
Pukul. 12.00 Tatib : DEXAN/ TITAN
Pukul. 19.30 Tatib : WILAYAH V
-7-
PENGUMUMAN 1.
Undangan Rapat Dewan Paroki Pleno Kepada seluruh Dewan Paroki Harian, Ketua Seksi/ Bagian/ Komunitas Koordinator Wilayah/ Ketua Lingkungan. Dimohon kehadirannya dalam RAPAT Dewan Paroki Pleno Paroki Santa Maria Regina Bintaro, yang diadakan pada hari Minggu, 15 Juni 2014 Pukul 09.00 sd 14.00 di Aula SanMaRe. Diharapkan kehadiran Bapak/ Ibu pada acara ini.
Seksi Lingkungan Hidup Sanmare berkenan menerima pencalonan 1 (satu) orang wakil dari setiap wilayah, yang akan diangkat sebagai "Duta LH Wilayah" untuk ikut berperan-serta menyukseskan program kegiatan pelestarian lingkungan hidup di wilayah paroki Sanmare. Umat yang berminat dapat menyampaikannya kepada Ketua Lingkungan dan Koordinator Wilayahnya masing-masing. Terima kasih. * Bapak Satrya Solihin, Ketua Seksi Lingkungan Hidup *
“PERPUSTAKAAN SANMARE” KABAR GEMBIRA..!! Kita bersama sedang menyiapkan ruang kelas 306 (lantai 3) menjadi perpustakaan, wahana multi-media, dan pusat dokumentasi gereja. Kami mengundang dan mengharapkan Anda terlibat, dengan menyumbang keperluan sebagai berikut: Buku, kartun, atau vcd/dvd rohani Katolik anak-anak dan remaja. Buku, kartun, atau vcd/dvd umum yang memiliki muatan nilai dan ajaran kehidupan yang baik, seperti kecintaan pada alam, pelayanan sosial-masyarakat, dan pengembangan pribadi. Komputer, printer, DVD-player, sound-system. Rak buku, lemari, meja kecil, kursi santai, karpet. Poster atau tempelan dinding rohani. atau benda-benda lain yang sesuai. Sumbangan dapat langsung dibawa ke Sekretariat Sanmare. Informasi lebih lanjut silakan menghubungi sdr. Iwan Hariawan (0818-0788-2690), Ivan Gunawan (0817-9868-788) atau Bagus Marsudi (0815-9102-893).
LOWONGAN PEKERJAAN: Dibutuhkan Tour Manager, Tour Supervisor : Wanita, berpengalaman dibidang MICE (Pameran & Business Meeting di LN, dpt bekerjasama (teamwork), usia 25-30 thn. Supir berpengalaman, pria usia 30 – 40 thn, dpt mengendarai kendaraan manual & Automatic. Domisili di Jakarta Selatan, Bintaro. Kirim lamaran ke Ibu Shinta – Jl. Terogong Raya No. 14 E Cilandak Barat. Jakarta Selatan 12430. Email:
[email protected] atau
[email protected] -8-
IKLAN BARIS – Wahana bagi umat yang ingin mengiklankan informasi lowongan pekerjaan, mencari pekerjaan atau jasa usaha pribadi. Materi iklan diserahkan ke sekretariat paroki setiap hari kerja atau email ke:
[email protected]