JADWAL MISA
26 April 2015
Tahun VI – No. 17
Misa Harian: Senin s/d Jumat 06.00 wib Hari Sabtu : 17.00 wib Hari Minggu : 06.30 - 09.00 - 17.00 wib Misa Jumat Pertama : 06.00 - 12.00 - 19.30 wib Adorasi Ekaristi : Setiap hari Senin 15.00 s/d 22.00 di Kapel ditutup pukul 22.00 dengan ibadat penutup (completorium) PENYELIDIKAN KANONIK (dengan perjanjian) Hari Senin, 17.00 – 18.30 wib Romo A.S. Gunawan, Pr. Hari Kamis, 17.00 – 18.30 wib Romo Anton Baur, Pr. PELAYANAN MISA REQUIEM DI GEREJA Dapat diselenggarakan pada hari Senin hingga Jumat. Hubungi Sekretariat Paroki. Website: www.parokisanmare.or.id Facebook Group: SanMaRe Kontribusi artikel, pengumuman, iklan:
[email protected]
Sejak tahun 1963, Gereja merayakan Hari Minggu Panggilan Sedunia yang tiap tahunnya jatuh pada Hari Minggu Paskah IV (hari Minggu Gembala Yang Baik). Hari Minggu Panggilan merupakan hari doa untuk mohon pertumbuhan panggilan khusus untuk menjadi imam, bruder dan suster. Pada hari ini Gereja mengajak umat Katolik seluruh dunia untuk memberikan derma bagi pendidikan para calon imam diosesan dan juga untuk pembinaan novisiat kanonik para calon religius.
Derma yang dimaksud di sini, tidak dibatasi pada derma dalam bentuk uang untuk pendidikan calon imam, bruder dan suster, tetapi juga “derma” anak-cucu untuk menjadi imam, bruder dan suster. Bacaan Injil hari ini memang berbicara mengenai Gembala yang baik. Gembala yang baik tidak hanya mengenal domba-dombanya dan dikenal domba-dombanya, tetapi gembala yang telah memberikan nyawa bagi domba-domba-Nya. Kristus telah melaksanakan pemg-Gembala-an yang baik ini melalui pengorbanan diri-Nya di kayu salib demi keselamatan kita. -1-
Pada zaman sekarang, pengorbanan diri Kristus dikenang dan dihadirkan dalam Perayaan Ekaristi. Kenangan akan pengurbanan diri Kristus dalam Ekaristi ini sangat berkaitan erat dengan panggilan hidup menjadi imam. Sebab, hanya imamlah yang dapat dan boleh memimpin Ekaristi secara sah. Inilah yang dinyatakan oleh Paus Yohanes Paulus II, “Saya ingin menegaskan kembali dengan penuh keyakinan dan sukacita rohani yang mendalam bahwa para imam di atas segala-galanya adalah manusia Ekaristi” (1993). Menurut Sri Paus, Ekaristi adalah raison d’etre imamat (Dominicae Cenae 2). Ekaristi adalah alasan adanya imamat! “Tidak dapat ada Ekaristi tanpa imamat, sebagaimana juga tidak dapat ada imamat tanpa Ekaristi”.
Namun, kendati tugas utama para imam adalah mempersembahkan korban Ekaristi, tentu saja tidak boleh dibatasi hanya itu saja. Imam bukanlah tukang misa. Masih ada pelayanan sakramen-sakramen yang lain, juga aneka doa dan pemberkatan. Imam juga mempunyai tugas pokok untuk mewartakan/ mengajarkan sabda Allah dan ajaran-ajaran Gereja. Yang terakhir, seorang imam juga mempunyai tugas untuk menggembalakan umat beriman dengan pola penggembalaan Kristus, Sang Gembala Baik, yakni mengenal domba-dombanya dan rela berkorban untuk mereka. Adanya aneka macam pendataan akhir-akhir ini, sebenarnya bertujuan melengkapi kunjungan-kunjungan pastoral sehingga imam dan Dewan Paroki sungguh mengenal situasi umat dan dapat memberikan pelayanan yang sesuai serta menjawab kebutuhan umat.
Marilah pada Hari Minggu Panggilan ini, seraya bersyukur atas anugerah kasih Tuhan yang memanggil para imam (dan bruder dan suster) untuk mengabdikan diri secara khusus kepada Tuhan dalam melayani umat, kita juga berdoa agar semakin banyak umat, terlebih kaum muda yang mau membuka hati untuk menanggapi panggilan Tuhan ini. Ajakan ini sangat relevan disampaikan bagi kita semua yang tentu saja mengharapkan agar 50 tahun yang akan datang masih ada imam-imam muda yang memimpin Ekaristi, melayani sakramen-sakramen dan aneka doa serta pemberkatan. Selain itu, jangan lupa berdoa bagi yang sudah menanggapi panggilan sebagai imam, bruder dan suster, agar kami semua setia dalam panggilan serta dapat menjadi gembalagembala yang baik seturut teladan Kristus, Sang Gembala Baik.
Romo Ag. Agus Widodo, Pr. – Majalah Missio KKI no.42 - 2015
TELAH DIBUKA PENDAFTARAN UNTUK PENERIMAAN SAKRAMEN PENGUATAN (KRISMA) TAHUN 2015. Persyaratan dan prosedur pendaftaran dilakukan melalui Pengurus Lingkungan masing-masing dengan persyaratan sebagai berikut : • Minimal kelas II SMP atau sudah berumur 14 tahun sebelum tanggal 15 November 2015, • Mengisi formulir pendaftaran, yang bisa diambil di Sekretariat Paroki atau Ketua Lingkungan masing-masing, • Menyerahkan formulir pendaftaran disertai fotokopi surat baptis katolik dan fotokopi Kartu Keluarga kepada Pengurus Lingkungan serta kelengkapan lain yang tertera dalam Formulir Pendaftaran. Pendaftaran Peserta ditutup pada 30 Juni 2015. Pembekalan calon penerima Sakramen Penguatan akan dimulai pada Minggu, tanggal 2 Agustus 2015. Penerimaan Sakramen Penguatan di Paroki Santa Maria Regina, direncanakan akan dilaksanakan pada Minggu, tanggal 15 November 2015 oleh Bapa Uskup. BAGI UMAT SANMARE YANG BELUM MENERIMA SAKRAMEN PENGUATAN, HARAP SEGERA MENDAFTARKAN DIRI. TUHAN MEMBERKATI. -2-
Diasuh oleh Romo Anton Baur, Pr Pertanyaan silakan dikirimkan ke:
[email protected]
Saya pernah mendengar bahwa DALAM KEADAAN DARURAT UMAT AWAM DAPAT MEMBAPTIS.
umat bertanya gembala menjawab
Terimakasih untuk pertanyaannya. Di sini, saya akan membantu menjelaskan tentang pribadi yang menjadi subjek baptis dan pelayan sakramen baptis. Terkait dengan makna sakramen baptis, nanti akan disajikan dalam kolom katekese minggu-minggu ini.
Terkait dengan pribadi yang layak dibaptis, Gereja Katolik, dalam Kitab Hukum Kanonik, menegaskan Bagaimana memahaminya bahwa yang dapat dibaptis adalah setiap dan hanya dan implementasinya? manusia yang belum dibaptis (kan 864). Agar seorang dewasa—lain dengan kondisi baptis bayi—dapat dibaptis, ia harus telah menyatakan kehendaknya untuk menerima baptis, mendapat pengajaran yang cukup tentang kebenaran iman dan kewajiban Kristiani, dan telah teruji dalam hidup Kristiani melalui katekumenat (kan 865). Lalu, pelayanan biasa sakramen baptis itu adalah Uskup, imam, dan diakon (kan 861§1). Lalu, ada keterangan lebih lanjut dalam hukum Gereja; Bilamana pelayan biasa tidak ada atau terhalang, baptis dilaksanakan secara licit oleh katekis atau orang lain yang oleh Ordinaris wilayah ditugaskan untuk fungsi itu, bahkan dalam keadaan darurat oleh siapapun yang mempunyai maksud yang semestinya (kan 861§2). Keterangan dari hukum Gereja ini menjadi sangat jelas untuk memahami pertanyaan Anda terkait dengan pembaptisan dalam keadaan darurat. Keadaan darurat itu adalah keadaan seseorang yang mau dibaptis dalam bahaya kematian/maut dan sangat tidak dimungkinkan dijumpainya para pelayan biasa sakramen baptis (uskup, imam, diakon). Misalnya, dalam keadaan sakratul maut di dalam sebuah rumah sakit, kondisi perang, ataupun kecelakaan maut. Dalam rumah sakit Katolik, pada umumnya, para perawat dibekali pengetahuan tentang pembaptisan darurat. Sedianya, ada pasien yang berada dalam sakratul maut—sangat tidak mungkin menunggu kedatangan para pelayan biasa—dan merindukan pembaptisan, mereka dapat membaptisnya. Yang perlu dilakukan demi sahnya pembaptisan, yakni dengan tindakan “pencurahan air” dan katakata “aku membaptis kamu dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus”. Alangkah lebih baik, setelah pembaptisan darurat sedapat mungkin, pribadi yang membaptisnya tersebut memberikan informasi kepada Paroki terdekat agar namanya tercatat dalam Gereja. Pencatatan sangat berarti untuk mendoakan mereka yang kemudian dibaptis dan bersatu dengan Allah melalui kematian. Dan, jika sekiranya, yang berada dalam bahaya maut itu menerima rahmat penyembuhan, pembaptisannya tetap sah sebagai seorang Katolik. Jadi, umat beriman dapat membaptis seseorang yang merindukan pembaptisan dalam kondisi darurat dengan tindakan “pencurahan air” dan kata-kata “ aku membaptis kamu dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus”. Penegasannnya, dalam keadaan tidak darurat (tidak dalam bahaya maut), proses pembaptisan memerlukan adanya tahapan seperti yang disampaikan dalam kanon 865. Semoga, jawaban ini semakin membantu kita untuk paham, terlibat, dan melayani dalam Gereja. ** -3-
KABAR UMAT
Kasih Paskah: Bina Iman Anak (BIA) Lingkungan Yosephina Bakhita Peduli Warga Senior Wilayah VI Sebagai ungkapan syukur pesta Paskah, Bina Iman Anak Lingkungan Yosephina Bakhita (BIA YB) mengadakan aksi nyata Kasih Paskah, berupa kunjungan ke sepuluh keluarga warga senior berusia lebih dari 60 tahun, 8 April 2015. Dalam kunjungan ini, kami membawa telur paskah dan buah tangan lain untuk Oma dan Opa. Semua bingkisan tersebut merupakan swadaya kami, hasil kolekte setiap pertemuan BIA pada masa prapaskah. Kedatangan 'pasukan' BIA YB yang tiba-tiba kala itu, menjadi sebuah kejutan tersendiri untuk Oma dan Opa. Ada seorang Opa yang panik, lalu mondar-mandir di luar tamu. Ada juga Oma yang hanya terbengong-bengong di depan pintu. Terlepas dari semua itu, kehadiran kami yang terdiri dari 11 anak, pembina BIA, dan lima orang tua, membuat banyak Oma dan Opa menitikkan air mata. "Terima kasih ya anak-anak, masih peduli kepada kami," ungkap mereka. Selain di lingkungan Yosephina Bakhita, kami juga mengunjungi warga senior di lingkungan lain di wilayah VI. Menjelang malam, kunjungan aksi nyata paskah ke enam belas keluarga di Wilayah VI tuntas sudah. Kegiatan yang cukup melelahkan namun sangat membahagiakan itu, kami tutup dengan santap bersama di salah satu kedai di Jombang Raya. Selamat Paskah! (Monica)
-4-
INSPIRASI KASIH
Bank Sampah Melati Bersih – Kavling Kinayungan 105 Graha Bintaro, Wilayah V
Kali ini kita akan mengintip dan menggali inspirasi dari sebuah komunitas yang sungguh layak diacungi jempol dan ditiru. Komunitas Bank Sampah Melati Bersih (BSMB) Kavling Kinayungan 105 yang digerakkan ibu-ibu RT di dalam kelurahan Pondok Kacang Barat, kompleks Graha Bintaro. Area ini kita kenal akrab sebagai Wilayah V Paroki SanMaRe. Aktivitas mengumpulkan dan menabung sampah-sampah an-organik ini telah berjalan rutin selama 1 tahun. Setiap hari Rabu kedua, semua anggota komunitas ini berkumpul di rumah Ibu Ning, yang dengan hati terbuka menyediakan halaman rumahnya menjadi tempat transaksi bank sampah. Dalam sharingnya kepada Warta Sanmare, ibu Ning yang juga aktif sebagai pengurus WKRI Sanmare ini menyampaikan bahwa pelayanan bank sampah ini merupakan upaya untuk menggerakkan ibu-ibu RT agar lebih mencintai lingkungan. Juga ada sisi silaturahmi yang hangat demi menjaga persaudaraan sejati. Berikut ini foto-foto saat proses pemilahan, penghitungan dan transaksi bank sampah berlangsung. Selamat menikmati dan semoga kita semua dapat belajar darinya. Semoga esok di gereja kita juga ada pelayanan bank sampah ya…AMIN
-5-
KABAR UMAT JALINAN KASIH KARTINI-KARTINI WILAYAH III dan IV Ibu kita Kartini, putri sejati... Pendekar kaumnya untuk merdeka… Lantunan suara merdu lagu “Ibu Kita Kartini” menjadi pembuka acara kami di pagi tersebut. Tak hanya lagu, namun kebaya dan batik turut membuat senyum suasana. Semua begitu cantik dan bersemangat. Seperti semangat Kartini yang berjuang untuk kaum perempuan Indonesia.
Acara pertemuan bulanan ibu-ibu Wilayah III dan IV kali ini dihadiri lebih dari 25 orang, namun tak semua anggota yang berjumlah 48 orang hadir karena kesibukannya masing-masing. Tidak heran jika tiap anggota selalu rindu untuk hadir, karena di dalam arisan ini selalu ada yang baru dan menguatkan dalam bentuk renungan atau refleksi singkat. Upaya saling meneguhkan, saling mendukung dan saling men-sharing-kan sesuatu yang baru adalah daya tarik acara rutin bulanan ini. Di awal siklus arisan, kami biasanya memulai dengan misa yang dibawakan oleh romo paroki tercinta. Arisan yang bertepatan pada hari Kartini ini diharapkan menjadi inspirasi bagi para ibu agar lebih bersemangat dalam pelayanan. Khususnya dengan menjangkau lebih jauh saudara yang selama ini belum tersentuh. Dengan renungan dari Injil Yohanes 6:20-21, “Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Aku ini, jangan takut!" Mereka mau menaikkan Dia ke dalam perahu, dan seketika juga perahu itu sampai ke pantai yang mereka tujui.” Kita semua menyadari bahwa tanpa penyertaan Yesus kita tidak akan bisa melakukan pelayanan dengan baik dan total. Rasa takut dan cemas sering menghantui dalam pelayanan. Di saat kita merasa tidak mampu kita harus mengajak Yesus untuk naik ke dalam perahu sehingga kita merasa tenang dan mampu untuk menjalankan tugas pelayanan kita. Semoga semangat Kartini selalu mendorong para ibu untuk menjadi lebih baik. "Sungguh besar cita-citanya bagi Indonesia juga bagi gereja." Kontributor: Ibu Dewi Radjasa, Editor: Deli. -6-
JADWAL LITURGI MINGGU PASKAH V, 03 Mei
MINGGU PASKAH VI, 10 Mei
Sabtu, 02 Mei, pukul 17.00 Koor dan Tatib: Sta. Agatha - V Putra/i Altar: Elisabeth Lovisia Eva Karensa, Clara Lourdessa Oryza Emmanuella, Jeanne Atlanta Andieani Ati Puspita, Efrem Kriste Prana Pangasta Mukti, Gabriel randall W, Fransciscus Xaverio A. Nugroho, Alleandra Luwina Nugroho, Catarina Jennifer Juwana, Margareta Sheren Angela Asroyo, Felicia Safira Rahardjo, Gregorius Septaviel Kenzie, Benedicta Aurelia Virenze Prodiakon: Rinto Setiono, George Pangemanan, Ferry Kodrat, Gunawan Gunarso, Didik Wiryawan AP, Gregorius Suyanto Utomo, Joannes Suharno, Lucas Hanifa Natahusada
Sabtu, 09 Mei, pukul 17.00 Koor dan Tatib: Beata Teresa - III Jessica Nadia Agustin, Jonathan Putra/i Altar: Stevandy, Kevin Stevandhy, Gabriel Nathaniel Orion, Katarina Sari Kusuma Dewi Mursito, Michael David Christopher, Paulus Winton Fernandes Tambunan, Robertus Darren Radyan, Santos Ferdinand Tambunan, Aurelia Anindita Herputri, Michael Rama Aviandri Santoso Prodiakon: Andrianus Nggala, Esther Meinelsa Manurung, Royandi Ernestus DP, Gunawan Wibowo, Yohanes Soeryanto Santoso, Agustinus Fadjar AS, Bambang Tedjo Nugroho, Haryono Widarta
Minggu, 03 Mei, pukul 06.30 Koor dan Tatib: St. Petrus - VII Putra/i Altar: Petrus Jason Bhaskara, Claudia Michelle Ivane, Stefani Nathania Sanchia, Albertus Alexander Goenawan, Christopher Satrio Binatoro, Theodorus Albert Winata, Eugenia Puspa Pitaloka, Benigno Areli Siswoko, Benedicto Siswoko, Antonius Rangga Hapsoro W, Theresia Aurora Rosarian Adliana, Gabriella Putri Prodiakon: Yadi Djuhandi, Ping Julianto Widjaja, Willem Dagi, Yuliana Yelly, Agnes A. Sayan Rampisela, Albertus Sugianto Supriadi
Minggu, 10 Mei, pukul 06.30 Koor dan Tatib: St. Bartolomeus - VII Putra/i Altar: Eugenea Puspa Pitaloka, Benedicto Siswoko, Patricia Quina Gita Naviri, YM Jonathan Glenn Paskalis, Ivana Permata Ariesta, Vincentius Adrian Laurens Nestya Pradhana, Fransiskus Arya Kusuma Aji, Theresia Avilla Revabelle Maharani, Kevin Bagas K., Christopher Satrio Binatoro Prodiakon: Daniel Bala Batti, Lily Irene Tantra, Hartawan Makmur, Heru Santosa, Georgino Godong, Gatot Kusumo Atmojo
Minggu, 03 Mei, pukul 09.00 Koor dan Tatib: Sta. Khatarina - II Putra/i Altar: Shannon Wijaya, Catherine Inez Maharani P., Caroline Susan Mahadewi Gadis Amara, Agata Anjani Cita Permata Kusuma, Maria Fransiska Chelsea Novelia Prodigma Gunawan, Seraphine Archangela Girlani Oktafandi, Yohanes Purba Sangga Becik, Theresia Avilla Revabelle Maharani, Kevin Bagas K, Irenne Yudia Hagaina Tarigan Prodiakon: Wahid Gunawan, Saras Damai Susetyo, Irwan Wijaya, Helfina M. Tisnakusuma, Indri Prijatmodjo, Marcus B. Samosir, Maryono Suwargo, Romualdus Ponidjan, Hesti Purbaningsih, Yasinta Fatmawati, Yustinus F. Irjayanto, Agnes Bertha Tabarani, Alfonsus Haryanto, Anna Retno Hapsari, Columbanus Marianto, Josz Juswanto, Franciscus Xaverius Andri, Johanes Sumardi, Cynthia Catharina, Prima Widi Hatmi, Ronald C. Sampayan, Thomas Erwin Kurniawan
Minggu, 10 Mei, pukul 09.00 Koor dan Tatib: St. Fransiskus Maria - VI Putra/i Altar: Helena Keren Imanuela, Benedict Matthew Sukieche, Nicholas Yabes Condi, Immanuel Xestopongiamura, Maria Carolina Itu Leba, Maria Carmelita Ome Leba, Peter Bradley, Margaretha Yosilia Paskalovana, Brigitta Stephanie, Yohanna Emarina Prodiakon: Paul August Liqui, Soetojo Dharmadi, Tjhong Vincentius, Temmy Royani, Gatot Kusumo Atmojo, Bayu Rajasa, Arden Andreas Barus, Fifi Amaliawaty, Florentina Ratna Supeni H., Grace Theresia Supit, I. Y. Supriyanto, Saly Listiyadhi, Ingewati Kusuma, Heru Yuniriyanto, Didi Hartanto, Veronika Kani, Yosep Yendi, Rudyanto Gunawan, Dwi Respati, Bambang Sulistyo P., F. A. Soedjarno, Donanta Octaviardi
Bacaan: Kis. 9:26-31; Mzm. 22:26b-27,28,30,31-32; R:26a; 1 Yoh. 3:18-24; Yoh. 15:1-8 Saran Lagu: PS 429, 430, 433, 520, 523, 525, 528, 661, 662, 834, 954.
Bacaan: Kis. 10:25-26,34-35,44-48; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4; R:2b; 1 Yoh. 4:7-10; Yoh. 15:9-17 Saran Lagu: PS 526, 529, 530, 660, 661, 662, 663, 659, 807, 951
-7-
Minggu, 03 Mei, pukul 17.00 Koor dan Tatib: St. Ignatius - I Putra/i Altar: Patricia Dias Riandari, Jonathan Mark, Maria Kiara Anindita, Josephine Marie Yohana, Andreas Widiatmoko Prabowo, Ignatius Prayogo, Joety Johannes Aaron Bongku, Yohanna Emarina, Helena Keren Imanuela, Benedict Matthew Sukieche, Gabriela Liviana, Laurentius Melvin Pratama Prodiakon: Yohanes Budi Purwanto, Yustinus T. Mudjihardjo, Agustinus Darmawan, Metty Suprapti, Antonius E. Nelwan, Agung Wahyu Wibowo, Felicianus Purnawan Solihin, Fransiskus P. Narendra, Heribertus Darno, Agus Munandar
Minggu, 10 Mei, pukul 17.00 Koor dan Tatib: OMK Putra/i Altar: Gabriel randall W, Josephine Isabel Varella, Dylan Alexander Christanto, Thomas Aldi Adi Saputro, Maria Kiara Anindita, Felicia Safira Rahardjo, Villda Regina, Bernadette Claudia Kartikasari Sutandi, Gabriela Alexander Putri, Patricia Dias Riandari Prodiakon: Noegroho Tjiptorahardjo, Joachim Sulistyo, Kamilus Arifin, Maria Yoke Edna, Petrus Lazarus Mardjono, Hadi Susanto, Hendrawan Thiodorus, Yoseph Martahan Sitorus, Ping Julianto Widjaja, Willem Dagi
PENGUMUMAN 1. Pembukaan Bulan Maria tanggal 1 Mei 2015 pukul 10.30 bertempat di depan aula, dilanjutkan misa Jum’at Pertama. Selama bulan Maria, 40 menit sebelum Misa mari kita berdoa Rosario.
2. Baptis bayi akan dilaksanakan pada hari Minggu, 10 Mei 2015 pukul 11.00 setelah misa. 3. Kursus Injil Markus oleh Romo Gunawan, Pr akan diadakan pada hari senin, 04 Mei 2015. Kelas pagi pukul 09.30 – 11.30 dan kelas malam pukul 19.30 21.00 bertempat di R. 301 Akan saling menerimakan Sakramen Pernikahan: Pengumuman ke I a) Emerentia Farida dari Lingk. Sta. Elizabeth Paroki Sta. Monika, Serpong dengan Robertus Alvianus Suhim dari Lingk. St. Timotius, SanMaRe Pengumuman ke III b) Yohanes Eko Rahmadi dari Lingk. Sta. Beatrix dengan Fredes Winda Tantrini Kusumatuti dari Paroki St. Yakobus – Kelapa Gading, Jakarta Barangsiapa mengetahui adanya halangan untuk perkawinan tersebut, wajib memberitahukan Pastor Kepala Paroki.
-8-
…saat itu Bapa Suci mendengarkan kesaksian dua anak jalanan yang ditampung oleh Yayasan Tulay ng Kabataan (ANAK-Tnk), yakni Juni Chura berusia 14 tahun dan Glyzelle Palomar berusia 12 tahun yang telah mengalami pengalaman-pengalaman terburuk di jalan-jalan Manila. “Mengapa Tuhan mengijinkan hal-hal seperti itu terjadi, padahal ini bukanlah kesalahan anakanak?” tanya Glyzelle menangis. Paus Fransiskus memeluk kedua anak itu. Kepada yang hadir Paus minta agar mereka bertanya dalam diri masing-masing, “Sudahkah saya belajar menangis saat melihat anak yang lapar, anak korban narkoba di jalanan, anak yang tak punya rumah, anak yang dibuang, seorang anak yang diperlakukan kejam, anak yang digunakan masyarakat sebagai budak...??”