BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PENELITIAN TENTANG BELAJAR Matrikulasi Fakultas Psikologi Program Pasca Sarjana UMBY
Science adalah
Suatu proses yang menghasilkan suatu dalil yang didukung data, dengan cara mencocokkan suatu sistem formal yang berisi simbol dengan observasi empiris.
Tujuannya : mencari hubungan antara kedua aspek tersebut. Namun tidak menutup kemungkinan peneliti merekam seluruh kejadian yang ada di lapangan.
Eksperimen-eksperimen belajar : 1.
Aspek-aspek yang akan diteliti (belajar di laboratorium atau di lapangan; masalah kondisioning klasikal, kondisioning instrumental, pemecahan masalah, pembentukan konsep, belajar verbal atau motorik)
2.
3.
Metode idiografik (penelitian intensif pada sekelompok kecil subjek) atau nomotetik (penelitian pada sekelompok besar subjek dan dihitung performance rata-rata mereka) Penggunaan hewan atau manusia sebagai subjek eksperimen
Alasan penggunaan hewan
Pengalaman belajar hewan di masa lalu dapat dikendalikan Eksperimen belajar sering membutuhkan waktu yang panjang dan membosankan Latar belakang genetika hewan dapat dimanipulasi secara sistematis. Hubungan antara obat-obatan tertentu dengan belajar dapat lebih mudah diteliti dengan menggunakan hewan,
Berbagai teknik pembedahan dapat dilakukan pada hewan. Hewan tidak pernah ingkar janji. Mazur menambahkan alasan menggunakan hewan yaitu : untuk meminimalkan efek placebo (efek harapan); ada kemudahan dalam memelihara dan mengatur partisipasi subjek; lingkungan hewan peliharaan lebih mudah dikendalikan daripada lingkungan hewan hutan atau manusia.
Penelitian korelasional atau eksperimen Satu penelitian dapat menghubungkan satu variabel dengan variabel lain dengan cara mengukur masing-masing variabel lalu mencari korelasi antara keduanya. Penelitian ini tidak memanipulasi variabel pertama untuk mengkaji pengaruhnya terhadap variabel kedua. Sebaliknya penelitian eksperimen, akan secara sistematis mengubah kondisi lingkungan dan mengkaji pengaruhnya terhadap belajar. 4.
Observasi alami Adalah mempelajari masalah belajar langsung di kancah (lapangan) yang sebenarnya (bukan di laboratorium). Cara ini merupakan pendekatan yang langsung pada peristiwa yang terjadi secara alami. Kesulitan yang sering terjadi adalah masalah pencatatan dan terkadang observasi yang kurang akurat serta ada kecenderungan untuk mengklasifikasikan hasil observasi ke dalam kondisi yang lebih komprehensif. 5.
Pendekatan laboratorium Yaitu mempelajari masalah belajar di laboratorium (eksperimen). Keadaan di lab pada umumnya akan mereduksi keadaan dalam kancah yang sebenarnya. Keadaan di lab bukan keadaan yang sebenarnya sehingga dapat memunculkan perilaku yang diinginkan karena pengaruh dari suasana yang diciptakan. Kelebihannya adalah peneliti dapat mengendalikan penelitiannya sehingga hasil yang didapat akan menjadi lebih teliti. 6.
7. Variabel independen yang diteliti Pemilihannya haruslah dipandu dengan teori 8. Jumlah level variabel independen Pilihlah variabel independen yang memiliki efek yang signifikan dengan variabel dependen.
9. Pemilihan variabel dependen Pemilihan variabel dependen pun harus menggunakan panduan teoritis 10. Analisis dan interpretasi Banyak metode yang tersedia untuk menganalisa data, peneliti tinggal memilih metode yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan.
Pandangan awal tentang belajar Plato Murid Socrates. Plato merumuskan pikiranpikiran yang masuk dalam pikiran
pythagoreans.
Menurut Plato, pengetahuan diwariskan sejak lahir, karena sebelum lahir, manusia tumbuh dan berkembang di dalam kawah ilmu pengetahuan.
Aristoteles Merupakan murid Plato, tetapi memiliki pandangan yang berbeda dengan Plato. Menurut Aristoteles, letak sumber pengetahuan adalah pengalaman empiris yang diperoleh dari interaksi antara alat indera dengan lingkungan, kemudian diolah menjadi pengetahuan melalui proses berpikir
Aristoteles mengembangkan teori/konsep asosiasi, yaitu : a.
b. c. d.
Law of similarity Law of contrast Law of contiguity Law of frequency
Awal Psikologi Modern
Rene Descrates
Pikiran manusia terpisah dari tubuh. Tubuh adalah mesin yang dapat diprediksikan tingkah lakunya. Kelebihan pada manusia adalah memiliki mind, unik dan bebas menentukan perilaku tubuh.
Thomas Hobbess Kesan sensori adalah sumber dari segala ilmu pengetahuan. Jika kesan yang muncul positif maka akan menimbulkan rasa senang dan akan cenderung untuk didapatkan lagi. Jika kesan yang muncul negatif maka akan cenderung dihindari (faktor appetite dan aversion) Ada kesamaan dengan pendapat John Bentham tentang pleasure principle.
Franz Joseph Gall Kelompok pikiran yang disebut dengan faculty berada di lokasi khusus dalam otak dan perkembangannya tidak sama pada setiap individu. Jika berkembang dengan baik maka akan munul benjolan, jika tidak maka akan muncul cekungan. –
phrenology
Dampak positif : dapat diungkap fungsi masing-masing bagian otak dan dipercaya bahwa faculty akan kuat jika dilatih.
a.
b.
c.
d.
Hermann Ebbinghaus Melakukan eksperimen tentang ingatan dan belajar. Ingatan menunjukkan bahwa manusia mampu untuk menyimpan dan memunculkan kembali apa yang pernah dialaminya. Ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang Ingatan akan lebih berhasil untuk materi yang memiliki arti. Hal ini berlaku untuk angka dan huruf
Penelitian tentang ingatan : 1.
2.
The learning time method : berapa lama waktu yang dibutuhkan individu untuk menangkap suatu materi. The relearning method : waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari materi yang sama akan lebih singkat untuk kedua kalinya –saving method. Jika materi yang ada tidak pernah dipakai maka dapat terjadi kelupaan yang berupa atropi (lama tidak dipakai) dan interferensi (proaktif dan retroaktif).
3.
4.
The reconstruction model : berapa lama
waktu yang dibutuhkan subjek untuk mengkonstruksi kembali suatu materi dan berapa banyak kesalahan yang dibuat. The paired association method : untuk mengetahui sejauhmana kemampuan subjek mengingat apa yang telah dipelajari dengan menggunakan bantuan salah satu pasangan materi yang telah dipelajari.
Perkembangan Psikologi Belajar pada umumnya : Aliran voluntarisme Didirikan oleh Wundt. Teorinya adalah tentang kesadaran dan human will.
Aliran strukturalisme Tokohnya Titchener. Teorinya tentang kesadaran dan unsur-unsur pikiran
Aliran fungsionalisme Tokohnya William James. Kesadaran dapat dipelajari secara utuh. Kesadaran bagi manusia yang berfungsi untuk survival.
Dipengaruhi oleh teori Darwin.
Aliran behaviorisme Tokohnya adalah Watson. Kesadaran tidak dapat dipelajari karena tidak dapat diukur atau diamati. Hal penting yang perlu dipelajari adalah perilaku yang dapat diamati.
Kesimpulan :
Banyak pendapat tentang belajar dari sudut pandang yang berbeda-beda ata lebih dikenal dengan nama paradigma. Paradigma fungsionalisme yang masih dipengaruhi oleh konsep Darwin. Penekanannya adalah mencari hubungan antara belajar dengan penyesuaian diri. Tokohnya adalahThordike, Skinner dan Hull.
Paradigma asosiasi yang meneliti proses belajar berdasarkan hukum asosiasi (Aristoteles). Tokohnya adalah Pavlov, Guthrie, dan Estes. Paradigma kognitif yang menekankan pada proses kognitif dalam belajar. Konsep awal berasal dari Plato dan dikembangkan oleh Descrates, Kant serta faculty psychologist. Tokohnya adalah Gestalt, Piaget, Tolman, Bandura, dan Norman.
Paradigma neurofisiologis yaitu kelompok yang berusaha untuk memisahkan antara neurofisiologis dengan belajar, persepsi, berpikir serta inteligensi. Konsep awalnya adalah konsep dari Descrates. Tokohnya adalah Hebb.