RISET HARIAN HIGHLIGHT
- Laba BBRI 1H 2011 naik 57,10%. - Laba BMRI 1H 2011 naik 56,7%. - Laba ASII 1H 2011 naik 33,39%. - Laba BBCA 1H 2011 naik 20,4% - Laba KLBF 1H 2011 naik 17%. - Laba SMGR 1H 2011 naik 15,67%. - Laba JSMR 1H 2011 naik 15%. - Pendapatan ENRG naik 58%.
BEI STATISTIC
TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE
GRAFIK IHSG
MARKET PREVIEW
Pergerakan IHSG sepanjang perdagangan kemarin bergerak di teritori negatif. Namun aksi beli selektif investor mampu menahan indeks tidak jatuh lebih dalam. IHSG ditutup turun 28,285 poin (0,68%) di posisi 4145,827. Lebih banyak saham yang mencatatkan pelemahan dibandingkan yang mengalami penguatan. Nilai transaksi di Pasar Reguler mencapai Rp.5 triliun dengan asing mencatatkan nilai pembelian bersih Rp.9 miliar. Penurunan indeks komposit kemarin didorong aksi jual atas sejumlah saham perbankan big-caps dan saham Grup Astra. Sementara aksi beli selektif melanda sahamsaham sektor konsumsi. Pelemahan indeks kemarin terutama disebabkan aksi ambil untung investor memanfaatkan harga yang relatif tinggi di tengah iklim pasar saham global yang masih diliputi dengan resiko gagal bayar utang di AS. Sementara hari ini perdagangan saham diperkirakan akan berpeluang menguat kembali menyusul respon positif pelaku pasar atas keluarnya laporan keuangan emiten semester I tahun ini dimana banyak emiten mencatatkan pertumbuhan laba yang kuat. Namun demikian pelaku pasar tetap perlu berhatihati mencermati pergerakan pasar karena perkembangan pasar global yang masih diliputi kekhawatiran atas krisis utang di AS. Tadi malam indeks Dow Jones kembali terkoreksi 0,51% akibat berlanjutnya kekhawatiran tidak tercapainya kompromi mengenai kenaikan paguh utang AS. Dengan berbagai kondisi yang ada tersebut, hari ini IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi dengan kecenderungan penguatan terbatas. Respon positif pasar atas kinerja emiten bisa menjadi katalis penguatan indeks hari ini. IHSG diperkirakan akan bergerak dengan target resisten pertama di kisaran 4180 dan level support ada di 4107. IHSG 4107-4180
Jumat, 29 Juli 2011
GLOBAL MARKET
COMMODITIES
DUAL LISTED STOCK
EXCHANGE MARKET
BERITA TERKINI
Visi Media Asia Kembali Serahkan Berkas IPO ke Bapepam. PT Visi Media Asia (Viva Group) menuturkan akan kembali menyerahkan berkas mekanisme penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pada Agustus 2011 nanti. Dengan masuknya berkas tersebut pada Agustus nanti, perseroan pun optimistis VIVA akan bisa melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kuartal-III 2011 nanti. Dengan pemunduran waktu listing ini, merupakan timing yang tepat dikarenakan seperti diketahui laju daripada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sedang kencang. Mengenai size saham yang akan di-share ke publik tidak ada perubahan. sedangkan untuk masalah harga saham yang ditawarkan, diserahkan seluruhnya kepada underwriter. Lalu mengenai target dana yang dihimpun pun tidak ada akan perubahan. (Okezone) Semester Pertama, Gerai MAPI Bertambah 77 Unit. Hingga akhir semester pertama, PT Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI) sudah menambah jumlah gerai sebanyak 77 unit. Dengan penambahan gerai ini, maka jumlah gerai yang dimiliki MAPI sudah mencapai 931 gerai atau seluas 436.477 meter persegi (m2). MAPI menargetkan luas lahan gerainya bisa bertambah 40.000 m2 hingga akhir tahun ini. Namun, hingga semester pertama baru 14.130 m2 yang sudah terealisasi. Jumlah gerai MAPI bisa mencapai 1.000 gerai hingga akhir tahun ini. Gerai baru itu akan dibangun di luar Jawa seperti di Ternate, Banda Aceh dan Padang. Total nilai investasi yang dianggarkan perusahaan yang menggandeng banyak merek terkenal ini mencapai Rp 350 miliar. Sepanjang enam bulan pertama, MAPI rupanya sudah menghabiskan belanja modalnya sebesar Rp 175 miliar. Sementara itu, MAPI juga di sisa tahun ini akan menggandeng dua merk baru asal Eropa. (Kontan Online) TCID Raup Laba Rp 72 Miliar. PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) meraih laba bersih Rp 72,05 miliar pada semester I-2011, naik tipis 4,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Rp 68,74 miliar. Laba per saham tercatat Rp 358, dari sebelumnya Rp 342 per lembar. Pendapatan hingga semester I-2011 mencapai Rp 802 miliar, naik 10,4% dibandingkan periode sebelumnya, Rp 726,35 miliar. Produk Pixy tercatat naik paling tinggi, 27,6% menjadi Rp 239,3 miliar dari periode sebelumnya Rp 187,6 miliar. Gatsby juga naik tipis 4,5% dari Rp 272,54 miliar menjadi Rp 284,9 miliar. Laba kotor dan laba usaha masingmasing mengalami pertumbuhan 12,5% dan 5,9%. Laba kotor hingga Juni 2011 tercatat Rp 294,51 miliar, sementara laba usaha Mandom Rp 95,59 miliar. (Detikcom)
ADB: Semester I 2011, Performa Pasar Saham Indonesia Terbaik Di Asia. Asian Development Bank (ADB) merilis hasil risetnya bertajuk Asia Economic Monitor untuk semester I 2011. Salah satu pembahasannya mengulas mengenai pasar saham dan pergerakan mata uang Asia. Menurut ADB, pasar saham di emerging market Asia mengalami kondisi beragam (mixed) pada paruh pertama tahun ini. Kondisi itu sejalan dengan pertumbuhan ekonomi di kawasan regional yang moderat dan diperketatnya kebijakan moneter. Pada semester I 2011, pasar saham Asia tampil beragam. Bursa saham dengan performa terbaik adalah pasar saham Indonesia yang melonjak 7,4%. Sementara, pasar saham dengan performa terburuk adalah Vietnam dengan penurunan nyaris 11,2%. Sementara itu, mayoritas mata uang Asia mengalami apresiasi terhadap dollar AS pada paruh pertama tahun ini. Penguatan tersebut melanjutkan tren apresiasi tahun lalu. ADB mencatat, mata uang dengan performa terbaik adalah won Korea Selatan sebesar 6,4%. Satu-satunya mata uang yang terdepresiasi adalah dong Vietnam, yang terdevaluasi hingga 9,3% pada Febuari lalu seiring tingginya defisit dan rendahnya cadangan devisa. (Kontan Online) SDPC Teken Perjanjian Distribusi Obat Dengan Nulab Pharmaceutical. PT Millenium Pharmacon International Tbk (SDPC) menambah mitra bisnisnya. Kali ini, perseroan menggandeng PT Nulab Pharmaceutical Indonesia, produsen obat-obatan yang berlokasi di Tangerang. Perseroan telah meneken perjanjian distribusi dengan Nulab Pharmaceutical, pada pertengahan Juli 2011. SDPC akan mendistribusikan produk-produk buatan Nulab. Perjanjian distribusi itu akan berlaku selama 12 bulan. Kerjasama akan diperpanjang setiap 12 bulan berikutnya, jika tidak ada pemutusan hubungan kerjasama dari salah satu pihak. (Kontan Online)
LAPORAN KEUANGAN
SAHAM PILIHAN ASII 68000-75000. PT Astra Internasional Tbk (ASII) sepanjang paruh pertama tahun ini (1H11) berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja di atas ekspektasi awal pelaku pasar. Laba bersihnya tumbuh 33,37% mencapai Rp.8,59 triliun. Laba tersebut mencerminkan 52% dari target laba tahun ini sebesar Rp.16,55 triliun. Hal ini dicapai dengan topangan pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 24% mencapai Rp.7,63 triliun. Pencapaian pendapatan tersebut sebesar 51% dari target tahun ini yang diperkirakan mencapai Rp.15 triliun. Pertumbuhan laba tersebut dicapai berkat kinerja anak-anak perusahaanya yang mencatatkan pertumbuhan laba positif melampaui perkiraan awal. Seluruh bisnis anak perusahaan ASII mencatatkan pertumbuhan laba positif. Ini terlihat misalnya dari divisi otomotif perseroan dimana masih memberikan kontribusi sebesar 45% terhadap total perolehan laba perseroan. Laba bersih dari divisi tersebut tumbuh 18% mencapai Rp.3,9 triliun. Hal ini dicapai berkat penjualan otomotif yang tumbuh sepanjang paruh pertama tahun ini. Penjualan kendaraan bermotor ASII pada 1H11 mencapai 230000 unit atau tumbuh 10% dengan penguasaan pangsa pasar 55%. Penjualan sepeda motor Honda Astra dalam periode yang sama tumbuh 26% mencapai 2,1 juta unit dengan penguasaan pangsa pasar naik menjadi 51%. Divisi lainnya seperti perkebunan mencatatkan pertumbuhan laba 100% mencapai Rp.1 triliun akibat naiknya harga jual rata-rata CPO 22% dan volume produksi naik 26% mencapai 594 ribu ton. Dari divisi jasa keuangan laba bersih tumbuh 37% mencapai Rp.1,7 triliun. Begitu pun dengan divisi tambang dan alat berat yang mencatatkan pertumbuhan laba 34% mencapai Rp.1,54 triliun. Pertumbuhan kinerja usaha ASII dengan anak-anak usahanya tersebut bisa tercapai berkat iklim ekonomi nasional yang kondusif dimana tingkat inflasi yang relatif rendah sekitar 5%-6%, suku bunga yang rendah, dan penguatan nilai tukar rupiah atas dolar AS sepanjang tahun ini. Disamping itu tentunya kenaikan harga sejumlah komoditas seperti CPO dan batubara. Secara valuasi saat ini harga saham ASII ditransaksikan dengan PE 17,5x proyeksi laba 2011 dan PE 15,3x proyeksi laba 2012. Harga sahamnya setahun terakhir ditransaksikan dengan PE tertinggi 20x dan terendah 14x. Pada PE 20x harga saham perseroan berpeluang mencapai Rp.82000 berdasarkan proyeksi laba 2011. Kemarin harga sahamnya ditutup di Rp.71750, turun 4% dari penutupan hari sebelumnya Rp.75000. Koreksi ini terutama dipicu aksi ambil untung investor mengingat harga sahamnya yang relatif sudah tinggi. Sejak awal tahun ini harga saham ASII telah menguat 31,53%. Secara technical, harga saham ASII masih berpeluang terkoreksi menuju level Rp.69800 (retracement 23,6%). Untuk pemain jangka pendek disarankan untuk akumulasi buy ketika harga terkoreksi mendekati level supportnya. Buy on Weakness.
SAHAM PILIHAN BMRI 7700-8200. Laba bersih PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) pada kuartal kedua tahun ini (2Q11) tumbuh 23% mencapai Rp.2,5 triliun dibandingkan kuartal yang sama 2010 sebesar Rp.2,04 triliun. Sedangkan bila dilihat selama semester I 2011, laba perseroan mencapai Rp.6,3 trilun, tumbuh 57% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp.4,03 triliun. Analis memperkirakan tahun ini laba bersih perseroan mencapai Rp.11,64 triliun atau tumbuh 26%. Ini berarti pencapaian laba pada 1H11 telah mncerminkan 54% dari target laba tahun ini. Perolehan laba pada 1H11 didukung dengan kenaikan pendapatan bunga bersih. Total aset perseroan naik 18,1% menjadi Rp. 474,9 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan aset ini disebabkan oleh pertumbuhan kredit sebesar 27% dari Rp.217,9 triliun menjadi Rp.276,7 triliun. Kinerja positif tersebut juga tercermin dari kualitas aset seperti yang terlihat dari rasio NPL neto sebesar 0,58%. Kemarin harga sahamnya ditutup terkoreksi tipis di Rp.7900. Pada harga tersebut saham BMRI ditransaksikan dengan PE 15,7x proyeksi laba 2011 dan PBV sebesar 3,1x. Harga sahamnya tersebut relatif masih murah ketimbang saingannya BBCA yang saat ini ditransaksikan dengan PE 21x dsan PBV 5x. Secara technical peluang penguatan harga sahamnya akan mencapai Rp.8200 dalam waktu dekat. Buy on Weakness
Perhatikan : ADRO 2600-2800 Sell on Strength TLKM 7250-7600 Buy ENRG 240-265 Spec Buy UNVR 15700-16200 Buy SMGR 9500-10000 Buy CMNP 1470-1560 Buy
TECHNICAL VIEW
CORPORATE ACTION
INFO DIVIDEN
PT. First Asia Capital Panin Bank Centre 3rd Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta 10270 Telp : 021- 726 3969 (H) Fax : 021 - 571 0895 Web : www.firstasiacapital.com E-mail :
[email protected] BRANCH OFFICE Jakarta: Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05 Jl. M. H. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Telp : 021 - 319 31811 Fax : 021 - 319 31838 Ruko Mall Taman Palem No.32 Jl. Kamal Raya, Outer Ring Road Cengkareng Jakarta 11730 Telp. 021-543-76266 Fax. 021-543-72102 Yogyakarta: Ruko Gajah Mada Square Kav. E Jl. Juminahan No 26 Yogyakarta 55212 Tlp. 0274-587888 Fax. 589171 Makasar : Jl. Gunung Bawakareng No. 71 Makasar 90157 Telp : 0411 - 313 122 Fax : 0411 - 311 118 Pontianak : Jl. Jend Urip No. 7 Pontianak 78111 Telp : 0561 - 767 839 Fax : 0561 - 761 056
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.