Be c o m i n g Wo r ld C l a s s O r g a n i z at i on P T KLIRIN G P EN JAMIN AN EF EK IN DONE SI A
MMVIII ANNUAL REPORT
Daftar Isi Contents 01 Pengantar Introduction
02 Sekilas KPEI KPEI Overview
03 Visi dan Misi Vision and Mission
04 Nilai-Nilai Inti Core Values
05 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
06 Peristiwa Penting 2008 Event Highlights 2008
08 Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
12 Laporan Direksi Board of Directors’ Report
18 Strategi Bisnis Business Strategy
24 Tinjauan Bisnis Business Review
34 Sumber Daya Manusia Human Resources
40 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
48 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
50 Diskusi & Analisis Manajemen 58 Data Perusahaan Management’s Discussion & Analysis Corporate Information
62 Pernyataan Dewan Komisaris & Direksi BOC & BOD’s Statement
63 Laporan Keuangan Financial Statement
4
B E C O M I N G W O R L D C L A S S O R G A N I Z AT I O N
Becomin g World Class Org an iz ation Sebagai central counterparty dalam transaksi bursa, KPEI dengan kelima nilai inti yang dianutnya - customer focus, achievement of excellence, integrity, prudence and fellowship telah membuktikan kemampuan untuk berperan sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan terpercaya yang menyediakan layanan terbaik untuk pasar modal Indonesia. Dengan pengalaman selama lebih dari satu dasawarsa, kini KPEI bersama seluruh armadanya siap membongkar sauh dan berlayar menuju pelabuhan berikut: Menjadi Organisasi Kelas Dunia. AS A CENTRAL COUNTERPARTY IN STOCK EXCHANGE TRANSACTIONS, KPEI WITH ITS FIVE CORE VALUES – CUSTOMER FOCUS, ACHIEVEMENT OF EXCELLENCE, INTEGRITY, PRUDENCE AND FELLOWSHIP – HAS PROVED ITS COMPETENCY IN PERFORMING THE ROLE AS A TRUSTED CLEARING AND GUARANTEE INSTITUTION WHICH PROVIDES THE BEST SERVICE FOR THE INDONESIAN CAPITAL MARKET. WITH MORE THAN A DECADE EXPERIENCE, TODAY KPEI WITH ALL OF ITS CREWS, ARE READY TO WEIGH IT’S ANCHOR AND SAIL TO THE NEXT PORT: BECOMING WORLD CLASS ORGANIZATION.
P T K L I R I N G P E N J A M I N A N E F E K I N D O N E S I A L A P O R A N TA H U N A N M M V I I I A N N U A L R E P O R T
1
KPEI Overview PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) merupakan satu-satunya lembaga di Indonesia yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian atas transaksi di bursa. Didirikan di Jakarta pada tahun 1996, dengan kepemilikan saham 90% PT. Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan 10% PT. Bursa Efek Surabaya (BES). Sejak tahun 2007, dengan bergabungnya kedua bursa tersebut menjadi PT. Bursa Efek Indonesia (BEI), seluruh saham KPEI dimiliki oleh BEI.
Indonesian Clearing and Guarantee Corporation (KPEI) is the only institution in Indonesia that provides clearing and guarantee of stock exchange transaction settlement. This company was established in Jakarta in 1996, with 90% shares owned by PT. Jakarta Stock Exchange (JSX) and 10% by PT. Surabaya Stock Exchange (SSX). In 2007, as the two stock exchanges merged into Indonesia Stock Exchange (IDX), IDX became the only shareholder of KPEI.
Untuk mewujudkan pasar modal Indonesia yang aman dan menarik, KPEI senantiasa berusaha menyediakan layanan terbaik untuk pasar modal dengan terusmenerus menyempurnakan sistem pengelolaan risikonya. Langkah penting KPEI dimulai dengan penerapan Automated Risk Monitoring System (ARMS), disusul dengan peluncuran Electronic Clearing and Guarantee System (e-CLEARS) dan sistem pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) pada tahun 2000, untuk mendukung perdagangan tanpa warkat ( scripless ) yang baru diperkenalkan BEJ pada saat itu.
To build a safe and attractive Indonesian capital market, KPEI continues to provide the capital market with the best service by continuously refining risk management system. KPEI’s important step begins with the implementation of the Automated Risk Monitoring System (ARMS), followed by the launching of the Electronic Clearing and Guarantee System (e-CLEARS) and the Net Adjusted Working Capital (NAWC) reporting system in 2000, to support the newly scripless trade introduced by JSX at that time.
Melengkapi sistem yang sudah ada, di tahun berikutnya KPEI meluncurkan sistem PinjamMeminjam Efek (PME) melalui e-CLEARS, serta sistem Risk Management Online (RMOL) dan Cash Management System (CMS) untuk mendukung transaksi derivatif, yaitu Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE) di BES dan transaksi opsi saham di BEJ. Selain untuk produk saham dan turunannya, KPEI juga menyelenggarakan kliring dan penjaminan transaksi obligasi, baik untuk obligasi perusahaan maupun obligasi pemerintah melalui sistem Electronic Bonds Clearing System (e-BOCS). Disisi lain, KPEI juga terus melakukan pengembangan sistem Risk Management yang semakin melengkapi sistem Risk Management yang telah ada.
The following year, in complement to the existing system, KPEI launched new system called Securities Borrowing and Lending (SBL) through e-CLEARS, Risk Monitoring Online System (RMOL), and Cash Management System (CMS) in order to support derivative transactions, which are Future Index transactions in SSX and Stock Option transactions in JSX. In addition to stock products and its derivatives, KPEI also provide clearing and guarantee of bonds transaction, both for the corporate and government bonds through the Electronic Bonds Clearing System (e-BOCS). On the other hand, KPEI also continues to develop the enhancement of Risk Management system to complete the existing Risk Management system.
Seluruh langkah yang telah dilakukan KPEI selama ini merupakan antisipasi terhadap tuntutan perkembangan pasar modal dunia yang semakin dinamis. KPEI dengan pengalaman lebih dari satu dasawarsanya, terus berupaya untuk menjadi suatu organisasi berkelas dunia.
All steps that have been taken by KPEI so far are an anticipation towards the dynamic development in the global capital market. With more than one decade experience, KPEI continues to enhance its efforts to become a world-class organization.
2
B E C O M I N G W O R L D C L A S S O R G A N I Z AT I O N
Vision Menjadi Lembaga Kliring dan Penjaminan yang Handal untuk Menyediakan Layanan Terbaik di Pasar Modal Indonesia TO BECOME THE CLEARING AND GUARANTEE INSTITUTION RELIABLE OF PROVIDING THE BEST SERVICE IN INDONESIAN CAPITAL MARKET
Mission Mewujudkan Pasar Modal Indonesia yang Aman dan Menarik TO ACTUALIZE A SAFE AND ATTRACTIVE INDONESIAN CAPITAL MARKET
P T K L I R I N G P E N J A M I N A N E F E K I N D O N E S I A L A P O R A N TA H U N A N M M V I I I A N N U A L R E P O RT
3
Core Values CUSTOMER FOCUS KPEI Senantiasa Mengutamakan Kepentingan/ Kebutuhan Pelanggan Dan Berupaya Memberikan Pelayanan Dengan Mutu Terbaik Kepada Seluruh Pelanggan, Baik Internal Maupun Eksternal. Fokus Terhadap Pelanggan Merupakan Sikap Yang Responsif, Proaktif, Berpandangan Luas, Dan Siap Membantu Pihak Yang Membutuhkan.
KPEI Places A Strong Emphasis Of The Needs And Interest On The Customer At All Times, Also Exerts Every Effort To Provide The Best-Quality Service To All Stakeholders, Both Internal And External. Customer Focus Reflects Our Collective Conduct That Is Responsive, Proactive, With Broad Perspectives, And Ready To Lend A Hand.
ACHIEVEMENT OF EXCELLENCE KPEI Senantiasa Berupaya Memberi Kontribusi Yang Maksimal, Menjaga Keseimbangan Antara Tujuan Dan Proses Guna Meraih Hasil Yang Terbaik.
KPEI Constantly Strives To Contribute Optimally, Maintaining A Balance Between Aims And Means To Produce The Very Best.
INTEGRITY KPEI Senantiasa Menjaga Konsistensi Antara Pikiran, Ucapan Dan Tindakan, Melakukan Diskusi Secara Terbuka, Mendukung Keputusan Yang Telah Ditetapkan, Serta Menumbuhkan Rasa Memiliki Yang Tinggi.
KPEI Is Always Consistent In Thoughts, Words As Well As Deeds, Engages In Open Discussions, Supports The Decision That Has Been Taken, And Cultivates A High Sense Of Belonging.
PRUDENCE KPEI Mengharuskan Semua Pihak Di Lingkungan Perusahaan Untuk Mempertimbangkan Dampak Dari Setiap Tindakan Dan Pengambilan Keputusan Serta Menerapkan Kaidah Pengelolaan Risiko Yang Baik Dan Benar.
KPEI Requires Everyone In The Company To Consider The Outcome Of Every Action And Decision And Adopt The Principles Of Risk Management In Line With Best Practices.
FELLOWSHIP KPEI senantiasa menumbuhkan kerjasama tim yang erat, bersikap saling mendukung dan saling menghargai.
4
KPEI Continuously Nurtures Strong Teamwork And Is Supportive And Respectful Of One Another.
B E C O M I N G W O R L D C L A S S O R G A N I Z AT I O N
Neraca Balance Sheet (angka dalam jutaan Rupiah) (figures in millions Rupiah)
AKTIVA ASSETS
2008
2007
2006
2005
2004
867,896
2,689,215
1,175,081
504,638
652,053
36,106
28,649
24,985
25,469
21,635
904,002
2,717,864
1,200,066
530,107
673,688
606,648
2,480,748
1,068,182
440,971
614,165
6,645
6,113
6,013
5,967
5,287
Jumlah Kewajiban Total Liabilities
613,293
2,486,861
1,074,195
446,938
619,451
Jumlah Ekuitas Total Equity
290,709
231,003
125,871
83,169
54,236
Jumlah Kewajiban Dan Ekuitas Total Liabilities And Equity
904,002
2,717,864
1,200,066
530,107
673,688
Aset Lancar Current Assets Aset Tidak Lancar Non-Current Assets Jumlah Aset Total Assets KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY Kewajiban Lancar Current Liabilities Kewajiban Tidak Lancar Non-Current Liabilities
Financial Highlights Laporan Laba Rugi Income Statement (angka dalam jutaan Rupiah) (figures in millions Rupiah)
2008
2007
2006
2005
2004
Pendapatan Usaha Operating Revenues
189,834
192,381
92,550
73,717
51,544
Setoran atas Penerimaan Negara Bukan Pajak Contribution on Non Tax State Revenues
(14,237)
(14,429)
0
0
0
Pendapatan Usaha Bersih Net Operating Revenues
175,596
177,952
92,550
73,717
51,544
64,182
48,702
42,919
37,863
34,480
Laba (Rugi) Usaha Operating Income (Loss)
111,414
129,250
49,631
35,854
17,064
Penghasilan Lain-Lain Bersih Other Income - Net
(2,139)
19,235
11,592
5,938
3,692
Laba Sebelum Pajak Income Before Tax
109,275
148,485
61,223
41,792
20,756
Beban Pajak Tax Expense
(41,734)
(43,389)
(18,521)
(12,859)
(6,620)
Laba Bersih Net Income
67,541
105,096
42,702
28,933
14,136
Beban Usaha Operating Expenses
P T K L I R I N G P E N J A M I N A N E F E K I N D O N E S I A L A P O R A N TA H U N A N M M V I I I A N N U A L R E P O RT
5
Peristiwa Penting Tahun 2008 2008 Event Highlights
February 6 February Peresmian Sekolah Pasar Modal KPEI bersama-sama BEI, KSEI dan Danareksa untuk tahun ke-3 mengadakan sekolah pasar modal yang diperuntukkan bagi masyarakat umum. Opening Ceremony Of The Capital Market School KPEI, together with IDX, KSEI and Danareksa conducted the 3rd year of capital market school that is open for public.
May 16 - 18 May Workshop Anggota Kliring Batch I Pelatihan kepada Anggota Kliring mengenai Risk Management dengan tema “Capacity Building Workshop: How To Develop Operational Risk System”. Batch I Clearing Member Workshop Risk Management training for Clearing Member. Theme: “Capacity Building Workshop: How To Develop Operational Risk System”.
30 May - 1 June Workshop Anggota Kliring Batch II Pelatihan kepada Anggota Kliring mengenai Risk Management dengan tema “Capacity Building Workshop: How To Develop Operational Risk System”. Batch II Clearing Member Workshop Risk Management training for Clearing Member. Theme: “Capacity Building Workshop: How To Develop Operational Risk System”.
June
13 - 15 June Workshop Anggota Kliring Batch III Pelatihan kepada Anggota Kliring mengenai Risk Management dengan tema “Capacity Building Workshop: How To Develop Operational Risk System”. Batch III Clearing Member Workshop Risk Management training for Clearing Member. Theme: “Capacity Building Workshop: How To Develop Operational Risk System”.
27 - 29 June Workshop Anggota Kliring Batch IV Pelatihan kepada Anggota Kliring mengenai Risk Management dengan tema “Capacity Building Workshop: How To Develop Operational Risk System”. Batch IV Clearing Member Workshop Risk Management training for Clearing Member. Theme: “Capacity Building Workshop: How To Develop Operational Risk System”.
July 16 July Sosialisasi Pre-Marketing ORI (Obligasi Ritel Indonesia), Pekalongan Mendukung program sosialisasi yang diadakan oleh BEI, KPEI dan KSEI ikut serta melakukan sosialisasi ORI dengan menjelaskan fungsi dan peran KPEI dalam perdagangan ORI. Pre-Marketing Socialization Of Indonesian Retail Bonds, Pekalongan To support the Indonesian Retail Bonds socialization program held by IDX, KPEI and KSEI participated in the program by explaining the function and role of KPEI in Indonesian Retail Bonds transactions.
1 - 5 June
18 July
10th ACG Cross Training Seminar KPEI dan KSEI menjadi tuan rumah dan penyelenggara kegiatan ACG Cross Training Seminar ke-10 dengan tema “Straight Through Processing For Improving Market Liquidity” yang dihadiri oleh 70 orang dari 25 institusi dan 14 negara.
Sosialisasi Pre-Marketing ORI, Tanjung Pinang Mendukung program sosialisasi yang diadakan oleh BEI, KPEI dan KSEI ikut serta melakukan sosialisasi ORI dengan menjelaskan fungsi dan peran KPEI dalam perdagangan ORI.
10th ACG Cross Training Seminar KPEI and KSEI became host and organizer of the 10th ACG Cross Training Seminar with theme “Straight Through Processing For Improving Market Liquidity”, attended by 70 participants from 25 institutions and 14 countries.
Pre-Marketing Socialization Of Indonesian Retail Bonds, Tanjung Pinang To support the Indonesian Retail Bonds socialization program held by IDX, KPEI and KSEI participated in the program by explaining the function and role of KPEI in Indonesian Retail Bonds transactions.
6 June
23 July
RUPST KPEI Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dengan agenda Persetujuan Jalannya Perseroan dan Laporan Keuangan Tahun 2007.
Sosialisasi Pre-Marketing ORI, Serang Mendukung program sosialisasi yang diadakan oleh BEI, KPEI dan KSEI ikut serta melakukan sosialisasi ORI dengan menjelaskan fungsi dan peran KPEI dalam perdagangan ORI.
The AGMS of KPEI The Annual General Meeting of Shareholders (AGMS), with agenda: Approval for the Company’s Business Operations and the 2007 Financial Statements.
Pre-Marketing Socialization Of Indonesian Retail Bonds, Serang To support the Indonesian Retail Bonds socialization program held by IDX, KPEI and KSEI participated in the program by explaining the function and role of KPEI in Indonesian Retail Bonds transactions.
6
B E C O M I N G W O R L D C L A S S O R G A N I Z AT I O N
August
November
1 August
16 November
Sosialisasi Pre-Marketing ORI, Pematang Siantar Mendukung program sosialisasi yang diadakan oleh BEI, KPEI dan KSEI ikut serta melakukan sosialisasi ORI dengan menjelaskan fungsi dan peran KPEI dalam perdagangan ORI.
Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan bersama-sama Bapepam-LK dan SRO dalam rangka HUT Pasar Modal ke-31 dilakukan di Muara Angke berupa pembangunan sekolah, fasilitas air bersih, sunatan masal dan pengobatan gratis.
Pre-Marketing Socialization Of Indonesian Retail Bonds, Pematang Siantar To support the Indonesian Retail Bonds socialization program held by IDX, KPEI and KSEI participated in the program by explaining the function and role of KPEI in Indonesian Retail Bonds transactions.
In conjuction with the 31st Capital Market Anniversary, KPEI together with Bapepam-LK and other SRO carried out CSR activities in Muara Angke form of school construction, clean water facility, mass circumcision and free medication.
5 August Ulang Tahun KPEI ke 12 Pada tahun ini, KPEI mencapai usia ke 12 tahun. Memasuki dasawarsa yang kedua ini, KPEI berupaya untuk menjadi CCP yang berkelas dunia. This year, KPEI reaches it’s 12th year. Entering the second decade, KPEI endeavors to become the world class CCP.
8 August Sosialisasi Pre-Marketing ORI, Jember Mendukung program sosialisasi yang diadakan oleh BEI, KPEI dan KSEI ikut serta melakukan sosialisasi ORI dengan menjelaskan fungsi dan peran KPEI dalam perdagangan ORI. Pre-Marketing Socialization Of Indonesian Retail Bonds, Jember To support the Indonesian Retail Bonds socialization program held by IDX, KPEI and KSEI participated in the program by explaining the function and role of KPEI in Indonesian Retail Bonds transactions.
October 29 October RUPSLB KPEI Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan agenda Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Tahun 2009. The EGMS of KPEI The Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) with agenda: 2009 Annual Work Plan and Budget.
25 - 26 November Investor Summit And Capital Market Expo Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), Bursa Efek Indonesia (BEI), Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menggelar “Investor Summit and Capital Market Expo 2008” dengan tema “Managing Investment in Time of Crisis” pada tanggal 25-26 November 2008 di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta. Kegiatan ini bekerjasama dengan 25 media baik cetak maupun elektronik. Investor Summit And Capital Market Expo The Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (Bapepam-LK), IDX, KPEI, and KSEI conducted “2008 Investor Summit and Capital Market Expo” with theme: “Managing Investment in Time of Crisis” on 25-26 November 2008 at the Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta. The activity was held in cooperation with 25 printing and electronic media.
28 - 30 November Roadshow Campus to Campus Rangkaian kegiatan HUT PM 31 yang merupakan salah satu kegiatan sosial edukasi kepada mahasiswa dan masyarakat luas. Kali ini Roadshow diadakan di Universitas Internasional Batam. Roadshow Campus to Campus A series of activity held in conjunction with the 31st Anniversary of Capital Market, which is a form of social and education to the university students and general public. The roadshow was held at Batam International University.
December 30 December Penutupan Perdagangan Penutupan perdagangan 2008 dilangsungkan pada 30 Desember 2008, yang dimulai dengan siaran pers dari Bapepam-LK dan SRO. Penutupan ini dilakukan oleh Menteri Keuangan, Ibu Sri Mulyani dan dihadiri oleh Ketua Bapepam-LK, jajaran Kepala Biro Bapepam-LK dan Direksi SRO. Closing of Trade 2008 closing of trade, held on 30 December 2008. The event, which was started with press release from Bapepam-LK and SRO, was closed by Minister of Finance, Mrs. Sri Mulyani and attended by the Chairman of Bapepam-LK and its Bureau Chief, and the Directors of SRO.
P T K L I R I N G P E N J A M I N A N E F E K I N D O N E S I A L A P O R A N TA H U N A N M M V I I I A N N U A L R E P O RT
7
Message From the Board Of Commissioners S A M BU TAN DEWA N KOMIS A R IS
Apa Yang Dilakukan KPEI Selama Ini Telah Menjadikannya Sebagai Central Counterparty Terpercaya Yang Mendukung Kegiatan BEI, Baik Dalam Kondisi ‘Bullish’ Maupun ‘Bearish’. WHAT KPEI DID ALL THIS TIME HAVE MADE IT A TRUSTED CENTRAL COUNTERPARTY THAT SUPPORTS IDX ACTIVITIES, BOTH IN BULLISH AND BEARISH MARKET CONDITION.
8
B E C O M I N G W O R L D C L A S S O R G A N I Z AT I O N
Pemegang Saham Yang Terhormat,
Dear Honoured Shareholder,
Para pelaku pasar modal Indonesia memasuki tahun 2008 dengan optimisme dan harapan bahwa pertumbuhan pasar modal yang sangat baik di tahun 2007 akan terus berlanjut. Suatu hal yang tidak berlebihan mengingat kondisi ekonomi dan pasar modal pada saat itu sangat mendukung. Namun, dampak yang meluas dari krisis subprime mortgage di Amerika Serikat yang mulai terasa pada paruh ke-2 tahun 2008 ternyata kemudian menyebabkan krisis perekonomian di berbagai belahan dunia, tidak terkecuali di Indonesia.
The Indonesian capital market players entered the year 2008 with optimism and hope that the excellent growth of the capital market in 2007 would continue. That was one inexcessive thought considering the encouraging, on-going economic conditions and capital markets at that time. However, the widespread impact of the subprime mortgage crisis in the United States which began to take effect in the second quarter of 2008 turned out to be cause economic crisis worldwide including Indonesia.
Tahun 2008 juga ditandai oleh fluktuasi tinggi dari harga minyak bumi dunia, yang sangat berpengaruh terhadap harga BBM di dalam negeri. Sistem keuangan, fiskal dan moneter Indonesia diuji kemampuannya dalam menghadapi masalah meningkatnya tingkat inflasi, likuiditas moneter yang ketat, penurunan nilai rupiah dan efek spiral kejatuhan harga saham. Pada akhir tahun 2008, IHSG BEI ditutup menurun 50,64% dibandingkan akhir tahun 2007. Penurunan indeks juga terjadi di beberapa bursa efek di negara lainnya hingga mencapai angka 65%. Total volume transaksi baik saham, waran, Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dan Exchange Traded Fund (ETF) di BEI mencapai 834,39 miliar unit saham dengan nilai Rp 1,069.41 triliun, hanya meningkat 0,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Peristiwa-peristiwa ini telah menjadikan tahun 2008 sebagai tahun yang berat dan penuh tantangan bagi para pelaku pasar modal di Indonesia.
Year 2008 was also marked by high fluctuations in the world oil price, which terribly affected the domestic oil price. Indonesian financial, fiscal and monetary system ability were tested to confront the rising level of inflation, tight monetary liquidity, the amount of rupiah devaluation and the spiral effect of stock price downfalls. At the end of the year 2008, IDX stock index closed with 50.64% decline compared to 2007 year-end. The index decline also occured to some other countries’ stock exchange reaching the number of 65%. Total transaction volume of stocks, warrants, rights and Exchange Traded Fund (ETF) in IDX reached in amount of 834.39 billion units with a value of Rp 1.069,41 trillion, increased by only 0.6% compared to the previous year. These events had made 2008 a hard and challenging year for the players of the capital market in Indonesia.
Secara keseluruhan, kami dapat menyatakan dengan bangga bahwa KPEI telah menjalani tahun 2008 secara produktif, baik dengan melakukan konsolidasi internal, peningkatan kapasitas sistem dan SDM, maupun secara persisten menyempurnakan sistem pengelolaan risiko sebagai kompetensi utama KPEI, serta mencari terobosan dalam pengembangan bisnis yang akan menyetarakannya dengan organisasi sejenis pada tingkat dunia.
In general, we can proudly announce that KPEI has performed productively in 2008 by conducting internal consolidation, enhancement of system and human resource capacity building as well as persistently improving risk management system as the main KPEI competency, and also initiating a business development breakthrough which in turns commensurate the company with similar organization on world level.
Prestasi-prestasi KPEI dapat dicapai berkat kepemimpinan Direksi yang tangguh, dengan didukung oleh komitmen dan kerjasama yang solid dari SDM, sistem yang teruji dan SOP yang jelas, kerjasama yang harmonis dengan SRO lain di lingkungan pasar modal, serta penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) di dalam perusahaan. Sejalan dengan tujuannya untuk menjadi organisasi berkelas dunia, peningkatan kompetensi dari sisi SDM maupun pengembangan sistem, serta konsistensi penerapan GCG selalu menjadi prioritas KPEI.
KPEI’s achievements is accomplished by strong leadership of the Board of Directors, supported by the commitment and cooperation of a solid human resources, tested system and clear SOP, harmonious cooperation with other SROs in the capital market, and the implementation of Good Corporate Governance (GCG) in the Company. In line with its objective to become a world-class organization, human resource competency improvement and system development, and consistency in the implementation of GCG have always been a KPEI priorities.
P T K L I R I N G P E N J A M I N A N E F E K I N D O N E S I A L A P O R A N TA H U N A N M M V I I I A N N U A L R E P O RT
9
Dalam hal GCG, langkah penting yang dilakukan selama tahun 2008 di antaranya dengan membentuk Komite Audit pada bulan September. Selanjutnya, KPEI juga akan menerapkan Enterprise Risk Management (ERM) sebagai kerangka kerja dan panduan untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko-risiko internal perusahaan.
In the GCG side, an important step that has been taken in 2008 was the establishment of Audit Committee in September. Subsequently, KPEI will also implement the Enterprise Risk Management (ERM) as a framework and guidelines to identify and manage the company’s internal risks.
Apa yang dilakukan KPEI selama ini telah menjadikannya sebagai Central Counterparty terpercaya yang mendukung kegiatan BEI, baik dalam kondisi pasar naik (bullish) maupun turun (bearish). Kehadiran KPEI telah melengkapi pasar modal Indonesia untuk memenuhi standar internasional, di antaranya melalui penerapan sistem kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi, serta dimungkinkannya proses PinjamMeminjam Efek. Transformasi menuju organisasi kelas dunia telah dilakukan oleh Direksi dan karyawan KPEI secara terorganisir, sistematik dan persisten, baik dari sisi internal organisasi, sistem dan SDM maupun pengembangan bisnis. Untuk hal ini, Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya.
What KPEI did all this time have made it a trusted Central Counterparty that supports IDX activities, both in the market rise (bullish) and down (bearish). KPEI’s existence has helped Indonesian capital market to fulfill international standards, such as, by implementing the clearing and guarantee transaction system, also the possibility of Securities Borrowing and Lending process. The transformation to be a world-class organization has been conducted by the Board of Directors and employees of KPEI in a well organized, systematic and persistent manner, from within the internal organization, system and human resources as well as from business development. For this, the Board of Commissioners greatly appreciate all the performances.
10
B E C O M I N G W O R L D C L A S S O R G A N I Z AT I O N
Dampak krisis global tahun 2008, ditambah dengan ketidakpastian politik sehubungan dengan penyelenggaraan Pemilu pada bulan April 2009, merupakan tantangan utama yang harus dihadapi di tahun 2009. Meskipun demikian, kami yakin kontribusi KPEI masih akan berlanjut, baik dalam bentuk peningkatan efisiensi kegiatan operasional maupun pengembangan sistem manajemen risiko yang merupakan bisnis intinya. Sistem manajemen risiko yang handal memberikan kepastian, kepercayaan dan rasa aman kepada para investor untuk bertransaksi dan menjadi salah satu fasilitator investasi di pasar modal.
The impact of 2008 global crisis and the political uncertainty related to the April 2009 general election are major challenges which must be faced in 2009. However, we are confident KPEI’s contribution will still continue both in form of increased operational efficiency and development of risk management system, which are its core business. A reliable risk management system provides determination, confidence and security for investors to conduct transactions and becomes one of the reason to facilitate investments in the capital market.
Sebagai penutup, Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada pemegang saham, otoritas pasar modal dan para pemangku kepentingan atas dukungan dan kerja sama yang diberikan. Kami juga menyampaikan penghargaan yang tulus kepada Direksi, manajemen dan seluruh karyawan atas dedikasinya untuk mewujudkan visi dan misi KPEI.
In conclusion, the Board of Commissioners would like to thank the shareholders, the capital market authorities and stakeholders for the support and cooperation provided. We would also like to convey our sincere appreciation to the Board of Directors, management and all employees for their dedication to realize the vision and mission of KPEI.
Agus Muhammad Komisaris Utama President Commissioner
Rahmat Waluyanto
Sebastianus Harry Wiguna
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
P T K L I R I N G P E N J A M I N A N E F E K I N D O N E S I A L A P O R A N TA H U N A N M M V I I I A N N U A L R E P O RT
11
B oa r d O f D ir e c t o r s ’ R e p o rt LAP O RAN DIR E KS I
Selama Beberapa Tahun Terakhir, Kami Telah Mengambil Langkah-Langkah Sistematis, Persisten Dan Terorganisir Untuk Mengarahkan KPEI Menuju Pencapaian Organisasi Kelas Dunia. DURING THE PAST FEW YEARS, WE HAVE TAKEN SYSTEMATIC, PERSISTENT, AND WELL ORGANIZED STEPS IN GIVING THE COMPANY DIRECTIONS TOWARDS ACHIEVING WORLD-CLASS ORGANIZATION.
12
B E C O M I N G W O R L D C L A S S O R G A N I Z AT I O N
Pemegang Saham Yang Terhormat,
Distinguished Shareholder,
Tahun 2008 merupakan tahun yang sangat bergejolak bagi pasar modal Indonesia. Tahun yang diawali dengan penciptaan rekor IHSG tertinggi pada posisi 2.830,263 pada tanggal 9 Januari 2008, ditutup pada posisi IHSG 1.355,41 pada tanggal 30 Desember 2008, merosot jauh bahkan sampai 50,64% bila dibandingkan dengan penutupan tahun 2007.
2008 was a volatile year for the Indonesian capital market. The year began with the record composit index of 2,830.263 on 9 January 2008, however it was closed at 1,355.41 on 30 December 2008; and declining to 50.64% compared to the closing position in 2007.
Bursa Efek Indonesia terimbas cukup parah. Kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia mengalami penurunan sebesar 45,8% dari Rp 1.988,3 triliun pada akhir perdagangan di tahun 2007 menjadi Rp 1.076,5 triliun di akhir tahun 2008. Total nilai transaksi saham di sepanjang tahun meningkat tipis dari semula Rp 1.062,62 triliun di akhir tahun 2007 menjadi Rp 1.069,41 triliun di akhir tahun 2008. Volume transaksi saham di tahun ini mencapai 834,3 miliar unit saham dengan rata-rata volume transaksi harian sebesar 3,47 miliar unit saham.
Indonesia Stock Exchange was quite impacted. The market capitalization declined by 45.8% from Rp 1,988.3 trillion at the end of 2007 to Rp 1,076.5 trillion by the end of 2008. Total value of stock transactions during the year slightly increased from Rp 1,062.62 trillion at the end of 2007 to Rp 1,069.41 trillion at year-end 2008. Stock transaction volume during the year reached 834.3 billion units with daily average transaction volume of 3.47 billion units.
Dari rata-rata volume transaksi harian sebesar 3,47 miliar tersebut, efek yang diselesaikan hanya mencapai rata-rata 1,4 miliar unit per hari. Efisiensi sebesar 55,9% ini merupakan hasil kliring transaksi yang dilakukan KPEI. Efisiensi yang lebih tinggi, sebesar 81%, terjadi sebagai hasil dari proses netting KPEI atas penyelesaian dana transaksi bursa. Dari rata-rata nilai transaksi bursa sebesar kurang lebih Rp 4,4 triliun per hari, dana yang harus diselesaikan hanya mencapai sekitar Rp 784,6 miliar saja setelah proses netting KPEI. Mekanisme kliring yang efisien tersebut juga telah mengefisienkan proses internal di Anggota Kliring (AK), dan pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan likuiditas pasar.
From the average daily transaction volume of 3.47 billion, only approximately 1.4 billion unit per day was actually settled. The 55.9% efficiency is a result of clearing transactions performed by KPEI. A higher efficiency as much as 81% was achieved as a result of the KPEI netting process over the exchange transaction settlement funds. From an average exchange transaction value of approximately Rp 4.4 trillion per day, the funds needed to settle transactions was only as much as approximately Rp 784.6 billion after netting process by KPEI. An efficient clearing mechanism has also enabled more efficient internal process among the Clearing Member (CM), and is expected to improve market liquidity eventually.
Di sisi keuangan, melemahnya pasar modal global yang dimulai akhir triwulan ke-3 tahun 2008, mengakibatkan penurunan yang signifikan terhadap transaksi di BEI di akhir tahun. Namun, kinerja yang luar biasa di awal sampai tengah tahun, mampu mengimbangi penurunan tersebut, sehingga rata-rata transaksi BEI tetap menunjukkan peningkatan. Sementara itu, di sisi KPEI terjadi penurunan pendapatan sebesar 1% sehubungan adanya penyesuaian biaya transaksi untuk transaksi bursa tertentu yang mempengaruhi pendapatan kliring. Tahun ini juga ditutup dengan penurunan laba bersih sebesar 36% yang dikarenakan adanya peningkatan beban usaha. Secara umum, kami yakin KPEI masih menunjukkan kinerja yang baik dalam pengembangan pasar modal, sebagaimana yang akan kami sampaikan dalam laporan berikut.
In the financial sector, the deteriorating of global capital market which began in the late 3rd quarter 2008 has caused IDX transaction plunged at a significant rate. However, the outstanding performances recorded from the beginning until mid of the year, were able to compensate the decrease, so that the average transaction in IDX still increase. Meanwhile, there was a decrease of revenue about 1% in KPEI’s side due to the adjustment of fee transaction for certain type transaction which affected the clearing revenue. This year also recorded a 36% decrease in net profit, as a result of increasing operating expenses. In general, we believe KPEI still showed satisfactory achievement in the development of capital market, as we will describe in the following report.
P T K L I R I N G P E N J A M I N A N E F E K I N D O N E S I A L A P O R A N TA H U N A N M M V I I I A N N U A L R E P O RT
13
2008: MEWUJUDKAN ORGANISASI BERKELAS DUNIA
2008: CREATING A WORLD CLASS ORGANIZATION
Direksi KPEI selama beberapa tahun terakhir telah mengambil langkah-langkah sistematis, persisten dan terorganisir untuk mengarahkan KPEI yang kami ibaratkan sebagai kapal, bersama seluruh unsur yang berada di dalamnya, berlayar menuju pencapaian organisasi kelas dunia. Cetak biru yang dikembangkan telah mencakup perencanaan yang komprehensif dari sisi internal dengan menavigasi SDM yang tangguh, maupun pengembangan bisnis yang berfokus pada pengembangan sistem, produk dan jasa yang sesuai kebutuhan pasar dan memenuhi standar internasional.
During the past few years, KPEI Directors has taken systematic, persistent, and well organized steps in giving the company directions. We may illustrate this company as a ship with all its elements within, sailing towards achieving world-class organization. The well prepared blueprint has covered comprehensive plans from its internal side by giving navigation to provide strong human resources and business development focusing on the development of systems, products, and services which can answer to market demand and comply to international standards.
Berkaitan dengan pengembangan bisnisnya, pencapaian terbesar KPEI di tahun 2008 adalah keberhasilan pengembangan sistem Continuous Settlement. Dengan sistem ini proses penyelesaian transaksi akan dilakukan secara terus menerus dalam rentang waktu yang lebih pendek¸ di samping membuat proses penyelesaian transaksi menjadi lebih cepat, juga memungkinkan penghitungan risk exposure secara lebih akurat, sehingga mendorong likuiditas transaksi. Pencapaian lain berupa implementasi modul Fixed Term dalam sistem PME. Sementara sistem yang hingga saat ini masih dalam proses pengembangan adalah Sistem Risk Management terpadu dan netting per saham.
Regarding the business development, KPEI’s highest achievement in 2008 is the success of Continuous Settlement system development. With this system, the transaction process can be carried out continuously within a shorter time period. This system has not only accelerated the transaction settlement, but it has also enabled more accurate risk exposure calculation which in turns encourages transaction liquidity. Another achievement includes the implementation of the Fixed Term module in the SBL system. Meanwhile, the systems which are still in the development process are Integrated Risk Management System and Netting per Counter.
Di sisi internal, sesuai dengan misi KPEI untuk menjadi organisasi kelas dunia, sepanjang tahun 2008 KPEI meneruskan program-program peningkatan kemampuan (capacity building), baik dari sisi organisasi maupun peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM).
In accordance to KPEI’s mission to be the world class organization, KPEI continues to conduct capacity building programs for both its internal organization and human resource competency as well.
Hal tersebut merupakan tindak lanjut yang berkesinambungan atas penerapan change management melalui perombakan struktur organisasi, yang menyangkut juga penilaian kembali (reassessment) kompetensi SDM sejak tahun 2005. Dalam upaya menciptakan organisasi yang berorientasi pada pencapaian kinerja (performance organization), KPEI juga mengembangkan balance scorecard melalui penerapan dan penyempurnaan sistem penilaian kinerja individu yang terintegrasi antara kompetensi dengan indikator kinerja utama (key performance indicator). Komitmen KPEI untuk terus mengembangkan kompetensi SDM-nya juga dibarengi dengan pengelolaan pengetahuan atau knowledge management demi mendukung pemerataan pengetahuan serta konsistensi kinerja organisasi. Dalam upaya peningkatan efisiensi organisasi pula, KPEI telah melakukan otomasi terhadap proses bisnis internal antara lain otomasi sistem alur kerja (workflow system)
These are sustainable follow-up actions for the commitment to the implementation of change management through organizational restructuring, which also include HR competency reassessment since 2005. In effort to create performance oriented organization, KPEI has also developed a balance scorecard by implementing and developing an integrated individual performance evaluation system which relates key performance indicator to individual competency. Along with KPEI’s commitment to continuous HR development, the company also carries out knowledge management to maintain knowledge equalization effort and performance consistency of the organization. In effort to enhance organization efficiency, KPEI has performed several automation for its internal business system among which are workflow system automation,
14
B E C O M I N G W O R L D C L A S S O R G A N I Z AT I O N
yang terdiri dari initiative management, surat menyurat, dan service desk; otomasi sistem audit, sistem informasi dan kepatuhan hukum serta modul strategic management office dan project management office. Upaya-upaya ini, menurut hemat kami telah berhasil mendorong KPEI menjadi organisasi yang adaptif terhadap perubahan, solid, efisien, memiliki SDM yang kompeten di bidangnya, serta berorientasi pada pencapaian kinerja yang tinggi.
consisting of initiative management, correspondence, and service desk; automatic audit system, information and legal compliance system, and strategic management office and project management office modules. To our opinion, these efforts have successfuly moved KPEI forward to become an organization which is adaptive to change, solid, efficient, has competent human resource, and high result orientation.
Sebagai Self Regulatory Organization (SRO) yang bertanggung jawab dalam pengelolaan risiko di pasar modal, KPEI senantiasa berkomitmen dalam menerapkan pengelolaan risiko internal dalam organisasinya. Sehubungan dengan itu, KPEI tengah mengembangkan Enterprise Risk Management (ERM) sebagai kerangka kerja yang menyeluruh dan terintegrasi bagi proses identifikasi risiko, pengukuran risiko dan pengelolaan risiko perusahaan. Arah lebih lanjut dari pembangunan ERM KPEI adalah meningkatkan kemampuan perusahaan dalam pengendalian risiko, meningkatkan kematangan dalam memberikan respon atas berbagai situasi dan mengoptimalkan kinerja perusahaan. Komitmen ini merupakan salah satu perwujudan dari prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) di KPEI.
As a Self Regulatory Organization (SRO) which holds responsibility for risk management in the capital market, KPEI remains committed to risk management implementation within its internal organization. Accordingly, KPEI is currently developing the Enterprise Risk Management (ERM) as a comprehensive and integrated framework for risk identification process, measurement and company risk management. This further development of ERM aims to improving company ability in risk control and increasing company maturity in responding to various kinds of situation and optimizing company performance. This commitment is a manifestation of the Good Corporate Governance principles in KPEI.
KPEI juga secara konsisten menjalankan program kepedulian sosialnya (Corporate Social Responsibility) dengan menyisihkan waktu dan dana untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia, antara lain melalui pemberian sumbangan ke berbagai pihak terutama yang berkaitan dengan pendidikan serta pengembangan kompetensi para stakeholder.
KPEI also consistently run social awareness program (Corporate Social Responsibility) by setting aside time and funds to improve the quality of life of Indonesian community. Among these activities are donations to various parties, especially those related to education and competency development for the stakeholder.
Langkah penting lain yang telah dilakukan dalam mewujudkan KPEI sebagai sebuah organisasi kelas dunia adalah dengan senantiasa menjalankan rekomendasi dan standar internasional, serta mengikuti perkembangan pasar modal dunia yang dinamis melalui keikutsertaan dalam berbagai konferensi internasional. Saat ini KPEI juga berperan aktif dalam beberapa organisasi internasional seperti Pan Asia Securities Lending Association (PASLA), Asia Pacific Central Depository Group (ACG), Risk Management Association (RMA), dan Central Counterparty (CCP) Asia Oceania.
Other important steps in realizing its goal towards world class organization are compliance with international standards and recommendations, and keeping up with the development of world dynamic capital markets through participation in various international conferences. At present, KPEI also plays an active role in several international organizations such as the Pan Asia Securities Lending Association (PASLA), Asia Pacific Central Depository Group (ACG), Risk Management Association (RMA), and Central Counterparty (CCP) Asia Oceania.
PENGELOLAAN AGUNAN DAN DANA JAMINAN
COLLATERAL MANAGEMENT AND GUARANTEE FUND
Sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan, KPEI berkewajiban untuk menjalankan fungsi penjaminan dalam hal terjadi kegagalan pemenuhan kewajiban atas transaksi bursa. Di sepanjang tahun 2008, tingkat kegagalan penyerahan efek mencapai 7,3 juta unit saham dan melibatkan 25 AK gagal serah. Kegagalan ini telah diselesaikan melalui prosedur uang pengganti senilai Rp 8,47 miliar, atau 0,0045% dari total nilai penyelesaian
As the Clearing and Guarantee Institution, it is KPEI’s obligation to provide guarantee in case of default in stock exchange transactions. In 2008, this stock delivery default reached 7.3 million units of shares and involved 25 CMs default. The default was overcome through the Alternate Cash Settlement procedure (ACS) worth Rp 8.47 billion, or 0.0045% of the total KPEI settlement
P T K L I R I N G P E N J A M I N A N E F E K I N D O N E S I A L A P O R A N TA H U N A N M M V I I I A N N U A L R E P O RT
15
KPEI di tahun tersebut. Pada sisi pembayaran, telah terjadi 3 (tiga) kasus gagal bayar yang melibatkan satu Anggota Kliring, dengan nilai gagal bayar mencapai Rp 439,5 miliar, atau setara dengan 0,23% dari total nilai penyelesaian transaksi bursa yang dilakukan KPEI di tahun 2008. Untuk menanggulangi gagal bayar tersebut, K P E I menggunak an t alangan Dana Jaminan senilai Rp 156,4 miliar. Seluruh penggunaan talangan Dana Jaminan tersebut telah dipenuhi kembali dan dikembalikan ke posisi semula termasuk pengenaan denda terhadap AK yang bersangkutan.
value that year. On the payment side, there have been 3 (three) cases of payment default involving one Clearing Member, worth Rp 439.5 billion, equivalent to 0. 23% of the total value of stock transactions KPEI made in 2008. To overcome these defaults, KPEI utilized credit facilities worth Rp 156.4 billion. All of the utilized credit facilities has been restored to their original positions including the penalty of the CM itself.
Saat ini Dana Jaminan milik industri Pasar Modal Indonesia yang dikelola per 30 Desember 2008 adalah sebesar Rp 894,1 miliar, atau meningkat 22% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 693 miliar. Sementara itu, agunan milik 121 AK (118 aktif dan 3 suspend) yang dikelola oleh KPEI telah mencapai Rp 7,251 triliun, yang terdiri dari agunan offline senilai Rp 4,44 triliun dan agunan online senilai Rp 2,8 triliun.
Currently, the managed Guarantee Fund owned by the Indonesian Capital Market industry, as per 30 December 2008, amounted to Rp 894.1 billion, or increased of 22% compared to the previous year of Rp 693 billion. Meanwhile, the collaterals owned by 121 CM (118 active and 3 suspended) which are managed by KPEI have reached Rp 7.251 trillion, consisting of off-line collateral worth Rp 4.44 trillion and on-line collateral worth Rp 2.8 trillion.
RENCANA KE DEPAN
FUTURE PLANS
Gejolak perekonomian dan pasar modal yang sangat terasa di tahun 2008 menegaskan akan pentingnya peran KPEI sebagai lembaga yang berfungsi sebagai Mitra Pengimbang (Central Counterparty) dalam penyelesaian transaksi. Terlebih apabila mencermati perkembangan beberapa tahun terakhir, terlihat kecenderungan peningkatan nilai kegagalan penyelesaian, baik dalam hal penyerahan efek maupun pembayaran.
The economic and capital market downturn in 2008, emphasizes the importance of KPEI roles as an institution that act as a Central Counterparty in transaction settlement. Especially when we observe the capital market development during last few years, there is an increasing tendency in the value of settlement default, both in terms of stock delivery and payment.
Sistem manajemen risiko merupakan denyut nadi dalam kehidupan suatu pasar modal sebagai sarana investasi publik. Dengan sistem manajemen risiko yang dimilikinya, KPEI sebagai back office mendukung penciptaan pasar modal yang aman dan menarik bagi investor. Seperti halnya komitmen KPEI di masa-masa lalu, di tahun 2009 KPEI akan terus melanjutkan pengembanganpengembangan sistem manajemen risiko demi menjaga kelangsungan transaksi yang teratur, wajar dan efisien tanpa mengganggu likuiditas pasar. Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan, KPEI akan membangun Enterprise Risk Management sebagai kerangka kerja yang menyeluruh dan terintegrasi bagi proses identifikasi risiko, pengukuran risiko dan pengelolaan risiko perusahaan.
Risk management system is the life pulse of capital markets as a means of public investment. With KPEI risk management system, KPEI as a back office supports for the creation of safe and attractive capital market for investors. As well as KPEI commitment in the past, it will continue to develop the risk management system to maintain regulated, appropriate and efficient transactions without disrupting the market liquidity. In order to improve the implementation of Good Corporate Governance, KPEI will build an Enterprise Risk Management as a comprehensive and integrated framework for company risk identification process, measurement and management.
16
B E C O M I N G W O R L D C L A S S O R G A N I Z AT I O N
PENUTUP
CLOSING
Akhir kata, kami menyikapi tahun 2008 dengan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa. Dengan kuasaNya, kami masih mampu bertahan di tengah guncangan global yang masif ini. Pencapaian-pencapaian KPEI selama ini tentunya tidak terlepas dari dukungan semua pihak, para pemangku kepentingan. Oleh karena itu, perkenankanlah kami dalam kesempatan ini mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Dewan Komisaris yang senantiasa memberikan masukan kepada kami dalam menjalankan operasional perusahaan serta kepada Bapepam-LK sebagai regulator pasar modal dan Bursa Efek Indonesia sebagai pemegang saham KPEI, atas arahan, dukungan dan kerja samanya dalam menciptakan pasar modal Indonesia yang kondusif. Sebagai penutup, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh karyawan KPEI yang telah bekerja seoptimal mungkin dalam upaya mencapai tujuan kita bersama, mewujudkan KPEI sebagai organisasi berkelas dunia.
Finally, we face the year 2008 with thankfulness to God Almighty. With His power, we are still able to survive in the midst of this massive global shock. KPEI achievements during this course were made feasible by the support from all parties and the stakeholders. Therefore, we would like to take this opportunity to express our deep gratitude to the Board of Commissioners who constantly provide feedbacks to us in running of the company operations and to Bapepam-LK as the capital market regulator and the Indonesian Stock Exchange as KPEI shareholder, for their directions, support, and cooperation in creating a conducive Indonesian Capital Market. At last, we would like to thank all KPEI employees who have done their best in achieving our mutual goal to realize KPEI as a world class organization.
Inarno Djajadi
Hoesen
Direktur Utama President Director
Direktur Director
P T K L I R I N G P E N J A M I N A N E F E K I N D O N E S I A L A P O R A N TA H U N A N M M V I I I A N N U A L R E P O RT
17
STRATEGI BISNIS:
Berlayar Menuju Masa Depan BUSINESS STRATEGY:
SAILING OFF TO THE FUTURE
Melihat ke depan, memetakan strategi dan memandu segenap awak KPEI berlayar menuju masa depan Pasar Modal Indonesia yang tangguh serta bersaing di pasar global, merupakan tugas utama Manajemen KPEI OVERSEEING THE FUTURE, PLANNING STRATEGIES AND GUIDING THE WHOLE KPEI CREWS TO SAIL TOWARDS FUTURE INDONESIAN CAPITAL MARKET THAT IS SOLID AND STRONG WITH GLOBAL COMPETITIVENESS, ARE THE MAIN TASKS OF KPEI MANAGEMENT
KPEI menangkap peluang-peluang di masa depan untuk mencapai misinya yaitu mewujudkan Pasar Modal Indonesia yang aman dan menarik, dengan membawa KPEI menjadi CCP berkelas dunia
Peluang Bisnis Di Depan
THE FUTURE BUSINESS OPPORTUNITIES
KPEI CAPTURES FUTURE OPPORTUNITIES TO ACHIEVE ITS MISSION, I.E. TO ACTUALIZE A SAFE AND ATTRACTIVE INDONESIAN CAPITAL MARKET, BY BRINGING KPEI UP TO BECOME A WORLD CLASS CCP Pasar Modal di seluruh dunia, selayaknya pasar keuangan dan komoditi, bergerak ke arah globalisasi, penyatuan pasar, menuju dunia yang tanpa batas. Tendensi yang telah mulai tampak sejak pertengahan dekade yang lalu ini semakin nyata dengan adanya dukungan teknologi informasi yang semakin canggih dan terjangkau. Cross listing, cross border transaction, menjadi buzzwords dikalangan pelaku pasar. Berbagai inisiatif menuju ke arah aktivitas lintas batas ini juga telah dilakukan, baik di tingkat regional maupun internasional. Di luar prospek perluasan basis investor, peningkatan efiensi pasar, dan lonjakan transaksi, tendensi ini juga telah memberikan dampak negatifnya dengan bergulirnya krisis perekonomian yang diawali di Amerika Serikat ke negara-negara lain dalam waktu yang sangat singkat. Suatu fenomena yang hanya membuat kami, para pelaku pasar dan otoritasnya, menyadari semakin pentingnya peran manajemen risiko yang merupakan peran utama KPEI sebagai Central Counterparty (CCP) pasar modal Indonesia.
20
Capital markets around the world, as well as the financial and commodity markets, are moving towards globalization, market unification, to the borderless world. This tendency have started since last mid-decade as an increasingly evident supported by a sophisticated and affordable information technology. The cross listing, cross-border transactions, has become a buzzwords among market players. Several initiatives to achieve cross-border activities have also been made at both regional and international market. Aside from the investor base expansion prospects, increased in market efficiency and transactions, this trend has also created a negative impacts as a result of the economic crisis which began in the United States and in other countries in a very short time. A phenomenon that only makes us, the player and the market authority, more aware of the important role of risk management which is the main role of KPEI as Central Counterparty (CCP) of Indonesian capital market.
B E C O M I N G W O R L D C L A S S O R G A N I Z AT I O N
Menyikapi hal tersebut, manajemen KPEI menangkap peluang-peluang di masa depan untuk mencapai misinya yaitu mewujudkan pasar modal Indonesia yang aman dan menarik, dengan membawa KPEI menjadi CCP berkelas dunia. Pemetaan perencanaan strategi dikembangkan dengan mengacu kepada misi tersebut.
In response, KPEI’s management captures future opportunities to achieve its mission, i.e. to actualize a safe and attractive Indonesian capital market, by bringing KPEI up to become a world class CCP. The mapping of strategy is developed based on this mission.
MELANGKAH MAJU
MOVING FORWARD
RENCANA STRATEGI DAN INISIATIF Mengantisipasi perkembangan pasar global dan regional, manajemen KPEI bersama karyawan merumuskan strategi perusahaan yang difokuskan pada tiga tema besar, yaitu peningkatan pendapatan, investasi untuk pengembangan pasar, serta membangun CCP yang berkelas dunia. Ketiga tema dipetakan dengan menggunakan pendekatan yang memanfaatkan Balance Scorecard. Pada perspektif finansial dan pemangku kepentingan, KPEI akan memfokuskan diri pada strategi peningkatan pendapatan yang diperoleh melalui
STRATEGIC PLAN AND INITIATIVES Anticipating the development of regional and global markets, KPEI’s management together with the employees formulate a strategy that focuses on three major themes, namely revenue growth, investment for market development, and building a world class CCP. Those three themes were mapped using approaches that take advantage of Balance Scorecard. On the financial and stakeholders’ perspectives, KPEI will focus on a strategy to increase revenue earned through the development of new income sources related to the
P T K L I R I N G P E N J A M I N A N E F E K I N D O N E S I A L A P O R A N TA H U N A N M M V I I I A N N U A L R E P O RT
21
pengembangan sumber pendapatan baru, yang berkaitan dengan inovasi dan pengembangan sistem baru dengan mengacu pada pencapaian misi KPEI untuk mewujudkan pasar modal Indonesia yang aman dan menarik.
innovation and new system development complying with the achievement of KPEI mission to actualize a safe and attractive Indonesian capital market.
Dalam perspektif pelanggan, KPEI sebagai lembaga nirlaba akan melakukan berbagai investasi untuk pengembangan pasar modal dan pengembangan kapasitas para pelaku pasar sebagai pelanggannya. Untuk mendukung hal ini, perspektif internal KPEI akan diarahkan pada peningkatan peran dan kompetensi KPEI sebagai CCP. Basis dari semua itu adalah perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, yang akan mendukung proses internal melalui pengembangan pengetahuan dan kompetensi SDM sebagai Human Capital, Information Capital untuk mendukung pelaksanaan proses internal, serta Organization Capital untuk membangun dan menginternalisasi budaya dan nilai-nilai perusahaan kepada SDM-nya serta menumbuhkan hasrat dalam diri setiap individu untuk berbagi pengetahuan demi meraih tujuan KPEI menjadi organisasi pembelajar.
From the customer perspective, KPEI as a nonprofit institution will do a series of investment in the development of capital market and capacity of market participants as its customers. To support this, KPEI internal perspective will be directed at increasing the role and competency of KPEI as CCP. The base of all of that is learning and growth perspective which will support the internal process through the knowledge development and HR competency as Human Capital, Information Capital to support the implementation of internal processes, and the Organization Capital to build and adopt cultural and company values to its human resources and to encourage the desire in every individual to share knowledge in order to achieve it’s goals to become a learning organization.
RENCANA PENGEMBANGAN Mengacu pada rencana strategi di atas, KPEI memetakan rencana pengembangannya. Di tahun 2008, KPEI telah berhasil mengembangkan sistem Continuous Settlement. Penerapan sistem ini diharapkan akan mendorong likuiditas pasar melalui proses penyelesaian transaksi yang lebih cepat dan penghitungan risk exposure yang lebih akurat. KPEI juga telah mengimplementasikan modul Fixed Term dalam sistem Pinjam-Meminjam Efek (PME).
DEVELOPMENT PLAN Referring to the aforementioned strategy, KPEI mapped out its development plan. In 2008, KPEI has successfully developed a Continuous Settlement system. Implementation of the system is expected to encourage market liquidity through faster settlement of transaction process and more accurate exposure risk calculation. KPEI has also implemented a Fixed Term module in its Securities Borrowing and Lending system (SBL).
Di tahun 2009 dan tahun-tahun berikutnya, KPEI merencanakan untuk melakukan pengembangan sistem Netting per Counter, perluasan transaksi PME dan Repo Saham. Dalam perspektif finansial dan pemangku kepentingan ini, KPEI juga akan mengutamakan kebijakan pengelolaan investasi yang penuh kehati-hatian dan aman.
In 2009 and the following years, KPEI plans to develop the Netting per Counter system, SBL transaction expansion, and Repurchase Agreement. In this financial and stakeholders perspective KPEI will also take into prudent investment management policy.
22
B E C O M I N G W O R L D C L A S S O R G A N I Z AT I O N
Berbagai inisiatif dalam perspektif pelanggan juga dirancang oleh KPEI, selain dengan tujuan meningkatkan kepuasan pelanggan juga berkaitan dengan pengembangan kapasitas pelanggan sebagai pelaku pasar. Inisiatif ini mencakup pelaksanaan workshop, kunjungan ke AK, pelatihan, sosialisasi dan lain-lain. Untuk mendukung pencapaian tujuan KPEI, proses bisnis internal akan difokuskan pada pengembangan Netting Per Saham dan Single Client ID, pengembangan sistem pengelolaan risiko, collateral derifative, SLB level sub account, pengembangan REPO saham dan pengembangan data warehouse untuk mendukung operasional perusahaan. Basis dari semua ini akan kembali kepada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, yang mempersiapkan organisasi KPEI untuk menerapkan knowledge management, initiative management, sistem SDM yang terintegrasi, serta penerapan Enterprise Risk Management. Dengan cara ini, KPEI akan menjadi organisasi yang fleksibel dan adaptif dalam menghadapi perubahan serta tangguh dan persisten dalam upaya mencapai visi dan misinya menjadi CCP berkelas dunia.
A number of initiatives on the customer perspective have also been designed by KPEI to increase customer satisfaction as well as to develop customer capacity as market participants. These initiatives include setting up workshop, visits to CM, training, socialization, etc. To support the achievement of KPEI goals, internal business process will be focused on the development and Netting Per Counter and Single Client ID, risk management system enhancement, collateral derivatives, SLB level sub account, stock REPO enhancement and data warehouse development to support company operation. The base of all that goes back to learning and growth perspective which prepare KPEI organization to implement the KPEI knowledge management, initiative management, integrated human resources system, and the implementation of Enterprise Risk Management. This way, KPEI will become a flexible and adaptive organization to face changes, and strong and persistent in the efforts to achieve the vision and mission to become a world class CCP.
P T K L I R I N G P E N J A M I N A N E F E K I N D O N E S I A L A P O R A N TA H U N A N M M V I I I A N N U A L R E P O RT
23
TINJAUAN BISNIS:
Fokus Pada Sistem Dan Layanan Jasa Yang Prima BUSINESS REVIEW:
FOCUSING ON EXCELLENT SYSTEM AND SERVICES
Sejalan dengan target KPEI untuk menjadi organisasi kelas dunia, dua hal yang menjadi fokus KPEI adalah pengembangan sistem manajemen risiko dan pemberian layanan jasa yang prima IN LINE WITH KPEI’S TARGET TO BECOME WORLD-CLASS ORGANIZATION, TWO THINGS BECOME IT’S FOCUS: DEVELOPMENT OF RISK MANAGEMENT SYSTEMS AND PROVIDING EXCELLENT SERVICES
Dalam Mengembangkan Bisnisnya, KPEI Selalu Berusaha Mengikuti Sistem dan Standar yang Berlaku Secara Internasional
Tin jau an B is n is BUS I N E S S R E VIE W IN DEVELOPING ITS BUSINESS, KPEI ALWAYS ENDEAVORS TO MEET THE INTERNATIONALLY BEST PRACTICE SYSTEMS AND STANDARDS
26
B E C O M I N G W O R L D C L A S S O R G A N I Z AT I O N
PENGEMBANGAN SISTEM
SYSTEM DEVELOPMENT
Dari tahun ke tahun semenjak berdiri, KPEI tidak pernah berhenti melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kontribusinya dalam industri pasar modal. Tingginya tuntutan dari pemakai jasa dan perkembangan pasar modal yang dinamis mendorong KPEI untuk senantiasa menyempurnakan sistem pengendalian risiko yang menjadi kompetensi utamanya dan memberikan layanan jasa terbaik bagi para pelaku pasar modal yang berkepentingan. Jika di masa awal pendiriannya KPEI masih berkonsentrasi pada perannya di tingkat nasional, kini KPEI bertekad menjadi CCP kelas dunia yang memiliki peran dalam lingkup domestik, regional dan global. Dalam merancang sistem pengendalian risiko yang sesuai untuk Indonesia, KPEI mempelajari sistem dan standar yang berlaku secara internasional serta berusaha memenuhi rekomendasi dari lembaga-lembaga internasional seperti G30, BIS dan ISSA. Selain itu, KPEI juga melakukan studi banding dan partisipasi di seminar dan konferensi internasional dengan melakukan pembahasan, baik pada tingkat internal maupun dengan para pelaku pasar. Bukti partisipasi secara langsung, yakni menjadi tuan rumah bersama KSEI dalam penyelenggaraan kegiatan ACG Cross Training Seminar ke-10 dengan tema “Straight Through Processing For Improving Market Liquidity”, yang diselenggarakan di Bali tanggal 1-5 Juni 2008. Sistem pengendalian risiko yang saat ini berlaku telah didukung oleh berbagai perangkat yang dirancang untuk menjamin keamanan transaksi efek secara berlapis. Perangkat tersebut terdiri dari ketentuan keanggotaan bagi Anggota Kliring (AK), ketentuan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD), penempatan agunan, pembatasan transaksi (trading limit), serta mekanisme uang pengganti dan tata cara penggunaan Dana Jaminan. Profil risiko AK terus dipantau melalui ARMS, suatu sistem terpadu pemantauan risiko yang dikembangkan oleh KPEI. Selain itu, KPEI juga menyediakan pelayanan jasa PME untuk memenuhi kebutuhan AK atas saham terkait penyelesaian transaksi bursa.
From year to year since its establishment, KPEI has never stopped making various efforts to increase its contribution in the capital market industry. The high demand from customers and the dynamic development of capital market have encouraged KPEI to continuously improve the risk management system which is its main competency and provide best services for the capital market participants. Initially, KPEI concentrated on its role at domestic level, but now it has determined to become a world-class CCP that has roles in domestic, regional and global level.
In designing a suitable risk management system for Indonesia, KPEI has learned international systems and standards and attempted to meet the international institution recommendations such as G30, BIS, and ISSA. In addition, KPEI has also conducted comparative studies and participated in international seminars and conferences both at the internal level and with market participants. As approve of its direct participation, KPEI together with KSEI, became the host for the 10th ACG Cross Training Seminar, theming “Straight Through Processing for Improving Market Liquidity”, which was held in Bali on 1-5 June 2008.
The currently applied risk management system has been supported by various tools designed to ensure a layered security of securities transaction. These tools include Clearing Member (CM) membership provisions, the Net Adjusted Working Capital (NAWC), collateral placement, trading limit, and the Alternate Cash Settlement (ACS) mechanism and the Guarantee Funds usage procedures. Clearing Member’s risk profiles are continuously monitored using the ARMS, an integrated risk monitoring system developed by KPEI. In addition, KPEI has also provided SBL services to meet the demand from CM for stock related transaction settlement.
P T K L I R I N G P E N J A M I N A N E F E K I N D O N E S I A L A P O R A N TA H U N A N M M V I I I A N N U A L R E P O RT
27
Sejalan dengan target KPEI untuk menjadi organisasi kelas dunia, dua hal yang menjadi fokus KPEI adalah pengembangan sistem manajemen risiko dan pemberian layanan jasa yang prima. Kedua hal ini sangat erat kaitannya dengan pengembangan dari sisi teknologi informasi sebagai business enabler yang memberikan solusi terbaik dengan teknologi terkini untuk semua kebutuhan bisnis KPEI. Sebagai business enabler, sistem teknologi informasi KPEI diharapkan dapat menjadi acuan bagi standar layanan teknologi informasi di lingkungan KPEI, pasar modal Indonesia, dan bahkan regional. Sepanjang tahun 2008, fokus program teknologi informasi KPEI mencakup pengembangan aplikasi Manajemen Risiko, data warehouse dan implementasi IT Service Management, pemutakhiran versi dan change request e-CLEARS, serta peremajaan perangkat keras dan perangkat jaringan. Di sisi internal, dilakukan pengembangan atas sistem alur kerja (workflow system) yang terdiri dari task management, initiative management, surat menyurat, dan service desk. Langkah pengembangan di sisi teknologi informasi masih akan terus dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan dan perkembangan pasar modal. Penyempurnaan sistem pengendalian risiko sangat penting untuk memberikan rasa aman dan menarik investor untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Prosedur pengkajian dilakukan secara berkala untuk melakukan self improvement terhadap standar produk teknologi informasi. Di tahun 2009, KPEI akan mengembangkan konsep Lendable Pool Level Sub Account untuk meningkatkan transparansi bagi nasabah. Selain itu, KPEI bekerja sama dengan BEI dan KSEI akan membangun Disaster Recovery Center bersama.
In line with KPEI’s target to become a world-class organization, two things that become its focus are the development of risk management systems and providing excellent services. Both things are very closely related to the development of information technology as a business enabler that provides the best solution with the latest technology for all KPEI business needs. As a business enabler, KPEI information technology system is expected to become a standard reference for information technology services in the company, Indonesian capital market, and even at regional level.
LAYANAN JASA
SERVICES
KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA (EKUITAS) Melalui sistem e-CLEARS, KPEI telah berhasil melaksanakan proses kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa secara cepat, aman dan akurat. Seluruh tahapan proses mulai dari validasi transaksi bursa, netting, novasi, positioning hingga pelaporan dilakukan melalui sistem e-CLEARS, yang menghubungkan KPEI, AK dan KSEI secara online.
CLEARING AND GUARANTEE OF EXCHANGE TRANSACTION SETTLEMENT (EQUITY) Using the e-CLEARS system, KPEI has successfully conducted the process of clearing and guarantee exchange transaction settlement more quickly, securely and accurately. All phases of exchange transaction validation, netting, and novation, positioning and reporting are done through e-CLEARS system connecting KPEI, CM and KSEI online.
28
Throughout the year 2008, the focus of KPEI information technology programs include the development of Risk Management application, data warehouse and the implementation of IT Service Management, version update and e-CLEARS change request, and upgrading of the hardware and network devices. On the internal side, the workflow system has been developed. This system consists of task management, initiative management, correspondence, and the service desk. Steps in the development of information technology will continue to be conducted by paying more attention to the demand and development from capital market. Enchancement of risk management system is very crucial to facilitate a safe and attractive environment for investors to invest in the Indonesian capital market. Review is conducted to initiate self improvement on the information technology product standard. In 2009, KPEI will develop the concept of Lendable Pool Level Sub Account to increase transparency for customers. In addition, KPEI will work together with IDX and KSEI to build a joined Disaster Recovery Center.
B E C O M I N G W O R L D C L A S S O R G A N I Z AT I O N
Berkat adanya e-CLEARS, proses penyelesaian efek dan dana menjadi jauh lebih efisien sehingga mengurangi beban AK dalam penyelesaian transaksi, dan pada gilirannya akan meningkatkan likuiditas pasar secara signifikan. Tabel 1 menunjukkan perbandingan kinerja KPEI dalam hal kliring dan penyelesaian transaksi bursa selama 3 tahun terakhir.
With the presence of e-CLEARS, securities and fund settlement processes are far more efficient reducing the burden the CM had to previously suffered from in the transaction settlement process. In turn, this will significantly increase market liquidity. Table 1 shows the comparison’s KPEI’s performance in clearing and settlement of stock exchange transaction during the last 3 years.
Tabel 1. Kinerja Kliring dan Penyelesaian Transaksi KPEI Table 1. KPEI’s Performance in Clearing and Settlement of Transactions (angka dalam jutaan Rupiah) (figures in millions Rupiah) TRANSAKSI TRANSACTION
2008
2007
2006
834,397,000,828
1,090,965,785,418
468,590,083,990
1,069,414,877,789,920
1,062,621,452,702,960
453,288,889,489,824
3,476,654,170.12
4,434,820,265.93
1,936,322,661.12
4,455,895,324,124.67
4,319,599,401,231.56
1,873,094,584,688.69
337,090,998,000
506,660,388,000
264,064,291,000
188,326,993,072,500
186,016,161,987,000
98,591,901,465,500
1,404,545,825
2,059,595,073
1,091,174,756
784,694,804,469
756,163,260,110
407,404,551,610
Efek Stock
55.90%
51.64%
41.94%
Dana Fund
81.16%
81.62%
77.35%
Total Volume (unit efek) Total Volume (units) Total Nilai (Rupiah) Total Value Rata-rata Volume Average Volume Rata-rata Nilai Average Value NETTING Total Volume (unit efek) Total Volume (units) Total Nilai (Rupiah) Total Value Rata-rata Volume Average Volume Rata-rata Nilai Average Value EFISIENSI (RATA-RATA) EFFICIENCY (AVERAGE)
P T K L I R I N G P E N J A M I N A N E F E K I N D O N E S I A L A P O R A N TA H U N A N M M V I I I A N N U A L R E P O RT
29
UANG PENGGANTI Jika AK gagal memenuhi kewajiban penyelesaian efek pada saat yang telah ditentukan, AK tersebut harus mengganti kewajiban serah efek dengan uang pengganti sejumlah 125% dari harga tertinggi efek pada Pasar Reguler dan Pasar Tunai yang jatuh tempo penyelesaiannya pada hari yang sama. Selama tahun 2008, 25 (dua puluh lima) AK menyelesaikan transaksi bursa melalui mekanisme uang pengganti dengan nilai mencapai Rp 8.476.820.750 atau 0,0045% dari total nilai penyelesaian transaksi bursa yang dilakukan oleh KPEI. Persentase volume dan nilai uang pengganti menunjukkan kecenderungan peningkatan dibandingkan tahun 2006 dan 2007. Sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 2. GAGAL BAYAR Selama tahun 2008 tercatat 3 (tiga) kejadian gagal bayar penyelesaian transaksi bursa yang melibatkan 1 (satu) AK, dengan total nilai gagal bayar sebesar Rp 439.458.702.911,27. Tabel 3 menunjukkan bahwa baik dari sisi nilai maupun persentase terhadap nilai netting, gagal bayar menunjukkan kecenderungan meningkat.
ALTERNATE CASH SETTLEMENT (ACS) When CM fails to meet securities settlement obligation at the predetermined time, it has to subtitute the securities with Alternate Cash Settlement (ACS) as much as 125% of the highest stock price in Regular Market and Cash Market with the same settlement date. During the year 2008, 25 CMs completed Rp 8,476,820,750 worth transactions through the ACS mechanism. This was equal to 0.0045% of the total value of exchange transactions settlement conducted by KPEI. The percentage of ACS transaction volume and value shows increasing trend compared to the year 2006 and 2007. As shown in Table 2. PAYMENT DEFAULT The year 2008 shows 3 (three) incidents of exchange transaction settlement default which involves 1 (one) CM, with a total payment default of Rp 439,458,702,911.27. Table 3 shows that both in terms of percentage and value compared to the total netting value, payment default show an increasing trend.
Tabel 2. Uang Pengganti Table 2. Alternate Cash Settlement (ACS) Tahun Year
Total Netting
Uang Pengganti ACS
Uang Pengganti (% Netting) ACS
Volume Volume
Volume % Volume
Volume Volume
Nilai Value
2008
336,494,936,000
188,114,836,096,500
8,015,000
8,476,820,750 0.0023
0.0045
2007
505,290,461,500 185,198,127,501,000
6,201,765
1,998,882,012.50 0.0011
0.0010
2006
260,422,347,500
2,610,000
97,736,804,738,000
Nilai Value
1,583,343,750 0.001
Nilai % Value
0.0016
Tabel 3. Gagal Bayar Table 3. Payment Default
30
Tahun Year
AK CM
Nilai Netting Value of Netting
Nilai gagal bayar Value of Default
2008
1
188,114,836,096,500
439,458,702,911.27 0.23
2007
2
185,198,127,501,000 80,132,102,550.68
0.043
2006
-
-
-
-
%
B E C O M I N G W O R L D C L A S S O R G A N I Z AT I O N
PINJAM MEMINJAM EFEK (PME) KPEI telah menerapkan sistem PME sejak 30 Juli 2001. Saat ini, terdapat 104 saham eligible untuk transaksi PME. Selain untuk menjembatani kegagalan penyelesaian, juga untuk mendukung strategi perdagangan AK seperti hedging, arbitrage, margin trading, dan lain-lain. Sepanjang tahun 2008, nilai total outstanding pinjaman melalui PME mencapai Rp 5,05 triliun, dengan ratarata nilai outstanding harian melebihi Rp 27,127 miliar. Hingga saat ini, sebanyak 99 AK & 2 Bank Kustodian terdaftar sebagai anggota PME. Perkembangan rata-rata nilai outstanding pinjaman selama 3 (tiga) tahun terakhir disajikan pada Grafik 1.
SECURITIES BORROWING AND LENDING (SBL) KPEI has implemented the SBL scheme since 30 July 2001. Currently, there are 104 eligible stock for SBL transactions. Other than to overcome settlement default, this scheme was prepared to support CMs trade strategies such as hedging, arbitrage, margin trading, etc. Throughout the year 2008, the total outstanding SBL loan value reached Rp 5.05 trillion, with daily average outstanding value exceeding Rp 27.127 billion. Until now, as many as 99 CMs and 2 Custodian Bank are registered as members of SBL. The development of the average outstanding loan value during the 3 (three) years is presented in Figure 1.
PENGELOLAAN AGUNAN DAN DANA JAMINAN Selain menjadi jaminan penyelesaian transaksi bursa, agunan yang ditempatkan oleh AK menjadi dasar perhitungan trading limit untuk AK tersebut dalam bertransaksi di bursa. Per Desember 2008, nilai agunan milik 121 AK (118 aktif dan 3 suspend) yang dikelola oleh KPEI telah mencapai Rp 7,25 triliun, yang terdiri dari agunan offline senilai Rp 4,44 triliun dan agunan online sebesar Rp 2,8 triliun.
COLLATERAL MANAGEMENT AND GUARANTEE FUND Aside of its function as a guarantee for transaction settlement, collateral which is deposited by CMs is used for the basic calculation of the CM trading limit in doing the deal in exchange. As of December 2008, the collateral value belong to 121 CMs (118 active and 3 suspend) managed by KPEI has reached Rp 7.25 trillion consisting of offline collateral worth Rp 4.44 trillion and online collateral worth Rp 2.8 trillion.
Grafik 1. Rata-rata Nilai Outstanding Harian PME Figure 1. Average Daily Outstanding Value of SBL Transaction (angka dalam jutaan Rupiah) (figures in millions Rupiah)
27,127
14,892 6,089
2006
2007
2008
P T K L I R I N G P E N J A M I N A N E F E K I N D O N E S I A L A P O R A N TA H U N A N M M V I I I A N N U A L R E P O RT
31
Komposisi masing-masing jenis agunan tersebut dapat dilihat pada Grafik 2. Dana Jaminan merupakan sumber dana yang digunakan untuk memenuhi kewajiban transaksi bursa dalam hal terjadi kegagalan pemenuhan kewajiban transaksi bursa yang tidak dapat dipenuhi melalui sumber-sumber lainnya sesuai ketentuan peraturan yang berlaku. Pada kuartal ke-4 tahun 2008, KPEI menggunakan talangan Dana Jaminan senilai Rp 156.396.397.563 untuk menanggulangi gagal bayar AK. Dalam waktu kurang dari 1 (satu) minggu seluruh penggunaan dana telah dipenuhi kembali dan telah dikembalikan ke posisi semula termasuk pengenaan denda terhadap AK yang bersangkutan. Dana Jaminan milik industri pasar modal Indonesia yang dikelola per 30 Desember 2008 telah mencapai Rp 894,1 miliar, atau meningkat 22% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 693 miliar.
The composition of each type of collateral can be seen in Figure 2. Guarantee Fund is a source of funds that is utilized to fulfill the obligations of exchange transactions in case of default that cannot be overcome through other sources in conformity with provisions of applicable law. In the 4th quarter of the year 2008, KPEI utilized a total of Rp 156,396,397,563 of credit facilities to cope with CM failure to fulfill its liabilities. In less than 1 (one) week all use of the funds has been restored to their original position including the penalty of the CM itself.
The Guarantee Fund owned by the Indonesian capital market industry and managed by KPEI as of 30 December 2008 reached a total amount of Rp 894.1 billion or increased by 22% compared to Rp 693 billion in the previous year.
Grafik 2. Komposisi Agunan
Figure 2. Composition of Collateral Komposisi Agunan Offline Offline Collateral Composition
Komposisi Agunan Online Online Collateral Composition
per 30 Desember 2008
per 30 Desember 2008
88.10%
97.01%
7.51% 0.27%
4.11%
Seat BEI Agunan Minimum Kas
Seat IDX
Minimum Cash Collateral
32
2.99%
Deposito Deposit
Bank Garansi
Guarantee Bank
Kas
Cash
Saham Stock
B E C O M I N G W O R L D C L A S S O R G A N I Z AT I O N
Tabel 4. Data Transaksi Obligasi Table 4. Bonds Transaction Data (angka dalam jutaan Rupiah) (figures in millions Rupiah)
Transaksi
2008
2007
2006
Volume (unit efek) Volume (units)
2,250,000,000
47,240,000,000 12,550,000,000
Nilai (rupiah) Value
2,265,792,500
50,939,444,500 12,874,430,750
Rata-rata Volume Average Volume
9,297,521
192,032,520
51,859,504
Rata-rata Nilai Average Value
9,362,779
207,070,913
53,200,127
Pada bagian akhir Laporan Tahunan ini, dilampirkan Laporan Keuangan Dana Jaminan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2008 dan 2007. KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI EFEK LAIN Selain menyelenggarakan kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi ekuiti di bursa, KPEI juga memiliki sistem untuk menyelenggarakan kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi untuk berbagai produk lain, yaitu Electronic Bonds Clearing System (e-BOCS) untuk obligasi korporasi dan Surat Utang Negara yang ditransaksikan di bursa yang melibatkan Bank Kustodian, serta sistem RMOL & Cash Management untuk transaksi derivatif.
Guarantee Fund Financial Reports for the year ended on 31 December 2008 and 2007 are attached at the end of this Annual Report. CLEARING AND GUARANTEE OF OTHER SECURITIES TRANSACTION SETTLEMENT Besides clearing and guarantee of transaction settlement for equities, KPEI also has a system to provide clearing and guarantee of other exchange transaction settlement for other products such as Electronic Bonds Clearing System (e-BOCS) for corporate and government bonds which is traded in stock exchange involve custodian banks, and RMOL & Cash Management System for derivative transactions.
P T K L I R I N G P E N J A M I N A N E F E K I N D O N E S I A L A P O R A N TA H U N A N M M V I I I A N N U A L R E P O RT
33
SUMBER DAYA MANUSIA:
Memandu Tim Yang Handal HUMAN RESOURCES:
NAVIGATING COMPETENT TEAM
Memandu Tim SDM yang handal untuk mendampingi manajemen dalam perjalanan membawa KPEI menjadi organisasi kelas dunia, telah menjadi salah satu fokus utama manajemen dalam beberapa tahun terakhir ini NAVIGATING COMPETENT HR TEAM TO ASSIST MANAGEMENT IN A JOURNEY THAT TAKES KPEI TOWARDS WORLD CLASS ORGANIZATION IS ONE OF THE MANAGEMENT MAIN FOCUSES IN THE LAST FEW YEARS
Sebagai basis bagi perusahaan untuk menjadi organisasi yang berorientasi pada kinerja, KPEI telah mengembangkan platform sistem, yang antara lain memanfaatkan perangkat Balance Scorecard (BSC)
Pengembangan Sumber Daya Manusia HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT AS A PERFORMANCE ORIENTED ORGANIZATION, KPEI HAS DEVELOPED A SYSTEM PLATFORM WHICH MAKES USE OF BALANCE SCORECARD (BSC) TOOL
36
B E C O M I N G W O R L D C L A S S O R G A N I Z AT I O N
Sejak tahun 2005, KPEI telah menyusun cetak biru yang memetakan perencanaan KPEI menjadi suatu organisasi kelas dunia. Platform sistem yang menyangkut Organisasi, Sumber Daya Manusia (SDM), Keuangan, Aspek Bisnis dan lain-lain, telah dikembangkan secara bertahap. Dalam pemetaan ini, Organisasi dan SDM merupakan salah satu prioritas utama, mengingat karyawan adalah aset terpenting. Oleh karena itu, selama beberapa tahun terakhir, change management atas organisasi dan SDM telah kami lakukan secara sistematik dan persisten. Untuk menunjang keberhasilannya, KPEI melakukan peningkatan kemampuan (capacity building) yang merupakan hasil akhir dan diharapkan dapat diperoleh dari proses change management, baik melalui perombakan struktur organisasi maupun reassessment competency SDM.
Since 2005, KPEI has set up a blueprint to map out its plan into a world-class organization. System Platform which covers Organization, Human Resources (HR), Finance, Business Aspects and the rest have been developed gradually. In this mapping, the organization and human resources are given the first priority, taking into account that employee is the most important asset. Therefore, during the last few years, we have conducted a systematic and persistent change management within the organization and human resources. To support its success, KPEI has implemented a capacity building as a final outcome and its expected to be achieved in the change management process, through both organization structure enhancement as well as HR reassessment competency.
STRATEGI PENGEMBANGAN SDM Beberapa tahun terakhir ini, KPEI telah melakukan berbagai terobosan, antara lain perombakan struktur organisasi, perumusan ulang dan internalisasi visi, misi serta nilai-nilai inti perusahaan. Nilai-nilai inti KPEI terdiri dari Customer Focus, Achievement of Excellence, Prudence, Integrity dan Fellowship. Proses internalisasi nilai-nilai tersebut diselenggarakan melalui orientasi dan sosialisasi bagi karyawan baru, pelatihan yang berkelanjutan, gathering karyawan, atau family day, serta pelaksanaan survey kepuasan karyawan (internal) maupun survey kepuasan pelanggan eksternal (pemakai jasa).
HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT STRATEGY During the last few years, KPEI has taken various breakthrough in HR development such as organizational restructuring, reenactment and comprehension of vision, mission and company’s core values. KPEI core values consist of Customer Focus, Achievement of Excellence, Prudence, Integrity and Fellowship. The comprehension process of these values are conducted through new employees orientation and socialization programs, ongoing trainings,employee gatherings, or a family day, and by conducting employee satisfaction survey (internal) as well as external customer satisfaction (participant).
Sebagai basis bagi perusahaan untuk menjadi organisasi yang berorientasi pada kinerja, KPEI telah mengembangkan platform system, yang antara lain memanfaatkan perangkat Balance Scorecard (BSC). Di tahun 2008, sesuai dengan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan pada BSC, KPEI melalui Departemen SDM memfokuskan pengembangan SDM pada pembangunan kompetensi karyawan, pemeliharaan motivasi berprestasi, peningkatan peran Departemen SDM sebagai mitra strategis perusahaan, serta membangun Organisasi Pembelajar (Learning Organization).
As a performance oriented organization, KPEI has developed a system platform which makes use of Balance Scorecard (BSC) tool. In 2008, in accordance with the learning and growth perspective on the BSC, KPEI through its HRD focused on the development of human resources competency, achievement motivation maintenance, increasing the role of the HRD as a company’s strategic partner, and establishing a learning organization.
Dengan mengacu pada tujuan perusahaan untuk menjadi organisasi berkelas dunia, secara periodik, kami melakukan pemetaan kompetensi organisasi dan karyawan. Competency assessment ini dilakukan baik secara internal maupun dengan melibatkan pihak eksternal yang independen. Berdasarkan competency assessment ini, dikembangkan suatu kegiatan perencanaan dan pengembangan individu atau Personal Development Plan. Kami juga menyempurnakan sistem Penilaian Kinerja Individu yang terintegrasi antara kompetensi sebagai penilaian proses kerja dengan Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator – KPI).
Referring to the company’s goal to become a world class organization, we conduct competency assessment for both the organization and employees periodically. The competency assessment is conducted both internally and with independent external parties. Based on the result of the competency assessment, the Company will then prepare an individual plan and development called Personal Development Plan. In addition to that, we also improve an Individual Performance Evaluation system by integrating Competency as a measurement for the work process with the Key Performance Indicator - KPI.
P T K L I R I N G P E N J A M I N A N E F E K I N D O N E S I A L A P O R A N TA H U N A N M M V I I I A N N U A L R E P O RT
37
Pemeliharaan motivasi berprestasi kami lakukan dengan mengembangkan Talent Management System, yaitu suatu sistem yang secara efektif dapat mengidentifikasi, mengembangkan dan mempertahankan karyawan yang memiliki potensi kerja yang unggul, khususnya untuk posisi-posisi kunci. Proses pengembangan sistem ini diawali dengan mulai disusunnya kompetensi teknis setiap jabatan, serta membangun jalur karir dan perencanaan suksesi individu.
To maintain the achievement of motivation we have conducted a Talent Management System, which effectively identify, develop and sustain the excellent working performance employees, especially the key positions. The system development process began with the establishment technical competency composition in every level, as well as career path and personal development planning.
Sebagai mitra strategis perusahaan dalam mencapai visi dan misinya, SDM bersama-sama jajaran Direksi dan manajer lini, secara periodik melakukan penyelarasan dan penyempurnaan antara strategi perusahaan dengan KPI, serta menyempurnakan perangkat infrastrukturnya berbentuk Human Resources Information System (HRIS).
Being strategic partners in achieving the Company’s vision and mission, HR together with the Board of Directors and line managers, periodically perform adjustment and refinement between company strategy with the KPI, and improve the Human Resources Information System (HRIS) as the infrastructure.
Penyempurnaan lainnya juga tengah dilakukan untuk mendukung konsep dan mekanisme yang mempercepat proses pencapaian tujuan KPEI menjadi Organisasi berkelas Dunia yang berorientasi pada kinerja, seperti Balance Score Card (BSC), Enterprise Risk Management (ERM) dan Knowledge Management.
Some other improvements are also being made to support the concepts and mechanisms that accelerate the process of achieving KPEI goal to become a performance oriented world class organization. Among these improvements are the Balance Score Card (BSC), Enterprise Risk Management (ERM) and Knowledge Management.
Penerapan BSC menyempurnakan sistem penilaian kinerja individu yang terintegrasi antara kompetensi dan kinerja. ERM meningkatkan kemampuan Perusahaan dalam pengendalian risiko, meningkatkan kematangan memberikan respon atas berbagai situasi dan mengoptimalkan kinerja Perusahaan. Sementara Knowledge Management diharapkan akan mendukung pemerataan pengetahuan serta konsistensi kinerja organisasi yang pada akhirnya akan meningkatkan kompetensi SDM. Dalam inisiatif ini, kultur organisasi diarahkan menjadi kultur yang adaptif, mendorong setiap individu untuk belajar, menambah pengetahuannya serta yang lebih penting lagi adalah memiliki hasrat untuk berbagi ilmu dan pengalaman kepada individu lainnya. Dengan demikian, kinerja KPEI sebagai organisasi dapat dipertahankan secara berkesinambungan, lebih responsif dalam menghadapi perubahan eksternal terkait dengan pasar dan industri, perubahan internal yang menyangkut komposisi SDM, dan perubahan organisasi atau manajemen sekalipun.
BSC implementation improves individual performance assessment system that integrates the Competency and Key Performance Indicator. ERM improves company’s ability in risk control, maturity in giving response to various situations and optimize the performance of the Company. On the other hand, Knowledge Management is expected to help equalize knowledge and performance consistency within the organization and will ultimately improve the human resource competencies. This initiative directs organizational culture towards an adaptive culture, encourages each individual to learn more and extend his knowledge, and more importantly to have a desire to share knowledge and experience with others. Thus, the performance of KPEI as an organization can be sustained, more responsive to changes in external market and related industries, in the composition of the internal human resources, organization and even in management.
38
B E C O M I N G W O R L D C L A S S O R G A N I Z AT I O N
Selama tahun 2008, pendidikan dan pelatihan untuk SDM KPEI mencakup pelatihan teknis dan pendukung dalam bentuk pelatihan, seminar, workshop, dan sertifikasi. Topik-topik yang dipilih meliputi Risk Management, IT, Enterprise Risk Management (ERM), Legal, SDM, Keuangan, Pajak dan topik lainnya yang mendukung peningkatan kompetensi SDM.
During the year 2008, HR education and training include technical training and support in forms of training, seminar, workshop, and certification. Selected topics include Risk Management, IT, Enterprise Risk Management (ERM), Legal, Human Resource, Finance, Taxation and other topics to support the enhancement of KPEI HR competency.
PERENCANAAN KE DEPAN Strategi dan Kebijakan SDM yang telah berjalan akan terus disempurnakan dengan mengacu pada Perencanaan Strategis SDM serta Perencanaan Strategis Perusahaan dalam menuju Organisasi yang Berkelas Dunia. Tugas Departemen SDM adalah mendukung Manajemen dalam memandu tim SDM yang handal (Navigating Excellent Team) dengan melakukan penyempurnaan program pengembangan kompetensi seperti career management system, reward management system, talent management system dan BSC based performance measurement system.
FUTURE PLAN HR Strategy and Policy which is already running will continue to be enhanced by referring to the Human Resource Strategic Planning and Corporate Strategic Planning in order to reach the goal of becoming world class organization. Human Resource Department task is to support management in navigating excellent Human Resource team by initiating improvements in the compentency development such as career management system, reward system management, talent management system and BSC based performance measurement system.
Perkembangan baru yang akan kami akomodasi di masa mendatang adalah program-program yang menyangkut keseimbangan yang harmonis dari SDM sebagai karyawan perusahaan dengan perannya sebagai makhluk sosial dalam keluarganya, lingkungan sekitar, dan negara. Penelitian telah menunjukkan bahwa keseimbangan yang harmonis antara peran tersebut (work-life balanced) akan mendukung pencapaian kinerja yang optimum. Terkait dengan hal ini, KPEI akan melakukan penjajakan penyusunan kebijakan perusahaan yang berorientasi pada keluarga, termasuk pembangunan sarana sosial, serta pengembangan karakter individu dan tuntutan karyawan berperan dalam struktur masyarakat yang ada.
New development that would be accommodated in the future are programs that will establish balance and harmony between human resources as employees of the company with their role as social beings in family, the surrounding environment, and the country. Research has shown that a harmonious balance between these roles (work-life balanced) will support the achievement of optimum performance. In relation to this, KPEI will create a family oriented company policies, including the development of social facilities, individual characters and employee participation in the structure of the existing society.
P T K L I R I N G P E N J A M I N A N E F E K I N D O N E S I A L A P O R A N TA H U N A N M M V I I I A N N U A L R E P O RT
39
Penerapan GCG di lingkungan KPEI bersifat menyeluruh, mulai dari perumusan nilai-nilai perusahaan, etika bisnis dan pedoman perilaku, hingga fungsi dari organ-organ perusahaan
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik GOOD CORPORATE GOVERNANCE THE IMPLEMENTATION OF GCG IN KPEI IS COMPREHENSIVE, STARTING FROM THE FORMULATION OF COMPANY VALUES, BUSINESS ETHICS AND CODE OF CONDUCT, TO THE FUNCTION OF COMPANY ORGANS
40
B E C O M I N G W O R L D C L A S S O R G A N I Z AT I O N
Asas tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance-GCG) adalah sesuatu yang bersifat mendasar dan harus menjadi pedoman serta pola pikir bagi semua jajaran perusahaan dalam melaksanakan setiap jenis dan aspek usaha perusahaan yang bersangkutan. Penerapan kelima asas GCG yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kewajaran serta kesetaraan akan mendukung pencapaian kesinambungan usaha (sustainability) dengan tetap memperhatikan kepentingan para pemangku kepentingan (stakeholder).
Good Corporate Governance (GCG) is a principle which must be taken as a guidance and a thought pattern for all levels in the company in executing every aspect and type of company business. Implementation of all five GCG principles, namely transparency, accountability, responsibility, independence, equality and fairness will support the achievement of business sustainability with regard to the interests of the stakeholders.
Menyadari nilai-nilai positif yang dapat diperoleh melalui penerapan GCG, Dewan Komisaris dan Direksi KPEI senantiasa memperhatikan penerapan prinsip-prinsip GCG yang sejalan dengan peraturan, praktik, dan rekomendasi sebagaimana diatur oleh Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance (KNKCG). Penerapan GCG di lingkungan KPEI bersifat menyeluruh, mulai dari perumusan nilai-nilai perusahaan, etika bisnis dan pedoman perilaku, hingga fungsi dari organ-organ perusahaan.
Recognizing the positive values that can be obtained from the application of the GCG, the KPEI Board of Commissioners and Directors always consider the implementation of GCG principles in line with the regulations, practices, and recommendations as stipulated by the National Policy Committee of Corporate Governance (KNKCG). The implementation of GCG in the KPEI environment should be comprehensive, starting from the formulation of company values, business ethics and code of conduct, to the function of company organs.
PENERAPAN ASAS-ASAS GCG
APPLICATION OF GCG PRINCIPLES
TRANSPARANSI Transparansi merupakan hal yang penting demi menjaga obyektivitas dalam menjalankan usaha dan memudahkan para pemegang saham dan pemangku kepentingan dalam proses evaluasi dan pengambilan keputusan. KPEI senantiasa memastikan tersedianya informasi keuangan dan non-keuangan yang material dan relevan secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan, dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh para pemegang saham dan pemangku kepentingannya. Informasi KPEI dapat diperoleh dalam bentuk laporan-laporan berkala, konferensi pers, siaran pers, dan situs resmi KPEI.
TRANSPARENCY Transparency is important in order to maintain objectivity in running the business and to make the evaluation and decision making process easier for shareholders and stakeholders. KPEI keeps ensuring the availability of material, relevant financial and non financial information in a timely manner, adequate, clear, accurate, and easily accessible and understood by shareholders and stakeholders. KPEI information can be obtained in the form of periodic reports, press conferences, press releases, and official KPEI site.
P T K L I R I N G P E N J A M I N A N E F E K I N D O N E S I A L A P O R A N TA H U N A N M M V I I I A N N U A L R E P O RT
41
AKUNTABILITAS Akuntabilitas mengharuskan perusahaan untuk mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan, wajar, terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lain. Komitmen KPEI untuk menjaga akuntabilitasnya, antara lain tercermin melalui penerapan Balance Scorecard sejak tahun 2006. Kinerja perusahaan diukur melalui Key Performance Indicator (KPI) pada setiap jenjang organisasi, mulai dari jenjang korporasi hingga individu, sehingga memungkinkan manajemen untuk memonitor dan menyelaraskan setiap aktivitas organisasi dengan sasaran perusahaan. Di samping itu, KPEI juga memiliki sistem audit internal dan eksternal yang efektif, serta etika bisnis dan pedoman perilaku yang berlaku bagi setiap organ perusahaan dan seluruh karyawan.
ACCOUNTABILITY Accountability requires a company to account for their performance in a transparent, reasonable, measurable, and in accordance to the interests of the company but still consider the interests of shareholders and other stakeholders. KPEI commitment to maintain accountability, among others, is reflected from the Balance Scorecard implementation since 2006. Performance is measured by Key Performance Indicator (KPI) on every level in the organizations, ranging from corporate to individual level, which enables management to monitor and coordinate every activities of each organization with company targets. In addition, KPEI also has an effective internal and external audit system, and business ethics and code of conduct, which apply to every sector and all the company employees.
RESPONSIBILITAS Responsibilitas mengharuskan perusahaan mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai warga negara yang baik. Terkait dengan hal ini, KPEI selalu menjalankan kegiatan usahanya dengan mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku. KPEI juga aktif melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam kerangka kepedulian sosial perusahaan dengan titik berat pada bidang pendidikan, baik pada lingkungan pasar modal maupun masyarakat umum.
RESPONSIBILITY Responsibility requires a company to comply with laws and regulations and carry the responsibility to the community and the environment so that business continuity can be maintained in the long term and the company can gain recognition as a good citizen. Related to this, KPEI always runs its business activities to comply with the rules and regulations. KPEI also actively carries out activities in enterprise social framework with an emphasis on education, both in the capital market environment and the society.
INDEPENDENSI Independensi mensyaratkan tidak adanya dominasi dan intervensi pihak lain terhadap organ perusahaan, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan secara obyektif. KPEI sebagai SRO yang independen, terdapat pemisahan yang jelas antara kepemilikan dan manajemen perusahaan. KPEI memiliki 3 (tiga) anggota Dewan Komisaris dan 2 (dua) Direksi yang terdiri dari profesional yang tidak memiliki hubungan khusus dengan Bursa Efek Indonesia sebagai pemegang sahamnya.
INDEPENDENCY Independency requires the absence of domination and intervention of other organs of the company, so that decisions can be made objectively. KPEI as an independent SRO, emphasizes a clear separation between ownership and company management. KPEI has 3 (three) members of Board of Commissioners and 2 (two) members of Board of Directors which consist of professionals who do not have any special relationship with the Indonesia Stock Exchange as its shareholder.
KEWAJARAN DAN KESETARAAN Dalam melaksanakan kegiatannya, KPEI senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lain atas dasar asas kewajaran dan kesetaraan. KPEI memberikan perlakuan wajar dan setara kepada pemegang saham, para pemangku kepentingan dan seluruh Anggota Kliring (AK), terlepas dari besar kecilnya perusahaan dari segi permodalan maupun transaksinya. Dalam hubungan dengan mitra bisnis, KPEI melakukan transaksi atas dasar saling menguntungkan. Sedangkan terkait dengan karyawan, KPEI memberikan kesempatan yang sama dalam penerimaan karyawan, berkarir, dan melaksanakan tugas secara profesional tanpa diskriminasi dalam bentuk apapun.
EQUALITY AND FAIRNESS In conducting its activities, KPEI always considers the interests of shareholders and other stakeholders on the basis of fundamental fairness and equality. KPEI provides fair and equal treatment of shareholders, stakeholders and the Clearing Members (CMs), irrespective of the size of the company in terms of capital and transactions. In relations with business partners, KPEI perfoms transactions on the basis of mutual benefit. For the employees, KPEI offers an equal opportunity employment in staff recruitment, career development, and performs these tasks professionally without discrimination of any kind.
42
B E C O M I N G W O R L D C L A S S O R G A N I Z AT I O N
ETIKA BISNIS DAN PEDOMAN PERILAKU
BUSINESS ETHICS AND CODE OF CONDUCT
Keberhasilan jangka panjang hanya dapat tercapai apabila pelaksanaan GCG dilandasi oleh integritas yang tinggi. KPEI memiliki Etika Bisnis dan Pedoman Perilaku yang memuat aturan-aturan dan standar tentang perilaku yang diharapkan dalam melakukan pekerjaan sehari-hari dalam hubungan dengan Perusahaan, sesama karyawan, mitra bisnis dan pelanggan. Etika Bisnis dan Pedoman Perilaku ini berlaku bagi Direksi, manajemen dan seluruh karyawan KPEI dan setiap pihak yang bertindak atas nama KPEI, serta disusun berdasarkan nilai-nilai inti yang telah dikembangkan selama ini, yakni customer focus, achievement of excellence, integrity, prudence and fellowship.
Long-term success can only be achieved if the implementation of GCG is based on high integrity. KPEI has Business Ethics and Code of Conduct which cover the rules and standards of expected behavior in performing the day to day work in relationship with the company, fellow employees, business partners and customers. Business Ethics and Code of Conduct are applicable to the Board of Directors, management and all KPEI employees and each party who acts on behalf of KPEI, and compiled based on the core values that have been developed for, namely customer focus, achievement of excellence, integrity, prudence and fellowship.
ORGAN PERUSAHAAN
COMPANY ORGAN
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) KPEI memiliki dua jenis RUPS, yaitu RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. RUPS Tahunan diselenggarakan untuk persetujuan dan pengesahan Laporan Tahunan serta Laporan Keuangan, mengangkat anggota Dewan Komisaris dan Direksi, dan penentuan honorariumnya, penentuan penggunaan laba bersih Perseroan. RUPS Luar Biasa diselenggarakan berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan Perseroan antara lain: Persetujuan RKAT untuk tahun berikutnya. Pada tahun 2008, KPEI menyelenggarakan 1 (satu) kali RUPS Tahunan pada tanggal 6 Juni 2008 dan 1 (satu) kali RUPS Luar Biasa pada tanggal 29 Oktober 2008. Di antara keputusan penting yang ditetapkan pada RUPS Tahunan tersebut adalah penunjukan Akuntan Publik untuk mengaudit buku-buku Perseroan untuk tahun buku 2008; persetujuan perubahan anggaran untuk pengadaan sistem pengendalian risiko; serta pembentukan komite yang membantu pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. Sementara RUPSLB, tanggal 29 Oktober 2008 menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) KPEI Tahun 2009.
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (GMS) KPEI has two types of GMS, Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS). AGMS is held for approval of Annual Report and Financial Report, election of members of the Board of Commissioners and the Board of Directors and decisions on their salaries, and the determination of the use of company net profit. Meanwhile, EGMS is held based on the needs of the Company for the purposes of: Approval for the Annual Work Plan for the next year. In 2008, KPEI carried 1 (one) AGMS on 6 June 2008 and 1 (one) EGMS on 29 October 2008. Among the important decisions determined at the AGMS is the appointment of Public Accountant to audit the company books for the year 2008; the approval of budget changes for the procurement of risk management system; and the establishment of a committee to assist the implementation of the tasks of the Board of Commissioners. While the EGMS, on 29 October 2008 granted an approval for 2009 Annual Work Plan.
DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada pemegang saham dalam hal arah strategis, pengembangan, dan kontrol terhadap Perusahaan. Mereka bertanggung jawab untuk memastikan berlangsungnya sistem pengendalian internal, tata kelola perusahaan dan kepatuhan terhadap aturan, serta kecukupan sumber daya manusia dan keuangan. Masa tugas Dewan Komisaris adalah 3 (tiga) tahun untuk setiap periode. Per tanggal 31 Desember 2008, Dewan Komisaris KPEI terdiri dari 3 (tiga) orang, yaitu Bapak Agus Muhammad (Komisaris Utama), Bapak Rahmat Waluyanto (Komisaris) dan Bapak Sebastianus Harry Wiguna (Komisaris). Komposisi ini diputuskan pada RUPST tanggal 8 Juni 2007 dan telah mendapat persetujuan dari Bapepam-LK.
BOARD OF COMMISSIONERS Board of Commissioners are responsible to the shareholders in terms of strategic direction, development and control of the company. They are responsible for making sure of the system of internal control, corporate governance and compliance to the rules, and the adequacy of human resources and finance. The Board of Commisioners terms of office is three years for each term. As of 31 December 2008, the KPEI Board of Commissioners consists of 3 (three) people, namely Mr. Agus Muhammad (President Commissioner), Mr. Rahmat Waluyanto (Commissioner) and Mr. Sebastianus Harry Wiguna (Commissioner). This composition was decided on AGMS dated 8 June 2007 and has received the approval from Bapepam-LK.
P T K L I R I N G P E N J A M I N A N E F E K I N D O N E S I A L A P O R A N TA H U N A N M M V I I I A N N U A L R E P O RT
43
Sesuai ketentuan Anggaran Dasar, ketiga formatur Dewan Komisaris ini telah memenuhi persyaratan untuk menjadi anggota Dewan Komisaris KPEI yaitu antara lain: warga negara Indonesia yang memiliki kompetensi dan wawasan di bidang pasar modal, memiliki komitmen mengembangkan pasar modal Indonesia, tidak pernah melanggar UU Pasar Modal atau pernah dipenjara karena kasus kriminal, tidak menjadi Direktur atau Komisaris pada perusahaan yang dinyatakan pailit. Riwayat hidup Dewan Komisaris tercantum di bagian data perusahaan pada bagian akhir Laporan Tahunan ini. Sepanjang tahun 2008, Dewan Komisaris menyelenggarakan 11 (sebelas) kali Rapat Gabungan Komisaris dan Direksi.
In accordance to provisions of the article of association, the three members of the Board of Commissioners have been eligible to become members of the KPEI Board of Commissioners for among other terms: Indonesian citizens who have the insight and competency in the field of capital market, a commitment to develop the capital market of Indonesia, no record for violation againts the Law on Capital Market or imprisoned for any commited crime, not a member of any Commissioner or Director of a company stated bankrupt. CVs of the Board of Commissioners are listed in the company data section at the end of this Annual Report. During year 2008, Board of Commissioners held 11 (eleven) joint meeting with the Board of Directors.
DEWAN DIREKSI Dewan Direksi bertanggung jawab atas arah strategis dan keseluruhan manajemen dalam operasional sehari-hari. Pada setiap RUPS Tahunan, Dewan Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan pencapaian target-target perusahaan kepada pemegang saham. KPEI memiliki sistem pertanggungjawaban yang dirancang sedemikian rupa sehingga independensi Direksi dalam mengelola perusahaan tetap terjaga, dan pada saat yang sama menjamin berlangsungnya organisasi dengan baik secara etika maupun teknis. KPEI memiliki organisasi yang ramping, dengan Dewan Direksi yang hanya terdiri atas 2 (dua) orang. Para anggota Dewan Direksi ini harus memenuhi syarat administratif maupun kompetensi. Syarat administratif, di antaranya: warga negara Indonesia, tidak dinyatakan pailit, tidak pernah dipenjara karena kasus kriminal. Syarat kompetensi misalnya ahli dan berwawasan di bidang pasar modal, memiliki komitmen mengembangkan pasar modal, serta tidak pernah melanggar UU Pasar Modal. Per tanggal 31 Desember 2008, Dewan Direksi terdiri dari Bapak Inarno Djajadi (Direktur Utama) dan Bapak Hoesen (Direktur). Komposisi ini diputuskan dalam RUPST tanggal 19 Mei 2006 yang juga disetujui oleh Bapepam-LK, dengan masa jabatan selama 3 (tiga) tahun untuk setiap periode.
THE BOARD OF DIRECTORS Board of Directors are responsible for the strategic direction and overall management in day-to-day operations. In every AGMS, the Board of Directors are accounted for the implementation of tasks and achievement of company targets to the shareholders. KPEI has a responsibility system which is designed to keep the independency of the Board of Directors in managing the company to be secured and at the same time sustaining the organization operation technically and ethically. KPEI has a slim organization with only 2 members of Board of Directors. The members of the Board of Directors have to fulfill the administrative competency requirements. Administrative requirements, which include: Indonesian citizen, not stated bankrupt, never been imprisoned for any crime. Competency terms are such as expert in the field of capital market, commited to develop the capital market, and no record of violation of the Law of Capital Market.
Riwayat hidup Direksi tercantum di bagian data perusahaan pada bagian akhir Laporan Tahunan ini. Sepanjang tahun 2008, Dewan Direksi menyelenggarakan lebih dari 12 kali Rapat Direksi. Rapat ini diselenggarakan berdasarkan permintaan minimal satu anggota Direksi atau satu anggota Dewan Komisaris. Dengan komposisi yang hanya terdiri dari dua direktur, maka Rapat Direksi harus dihadiri oleh kedua Direktur dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.
CVs of the Board of Directors are stated in the company data section at the end of this Annual Report. During 2008, the Board of Directors held more than 12 Board of Directors meetings. These meetings were held based on request from at least one member of the Board of Directors or a member of the Board of Commissioners. With the composition consists of only two directors, the Board of Directors Meeting must be attended by both Directors and entitled to make a legal and binding decisions.
44
On 31 December 2008, the Board of Directors consists of Mr. Inarno Djajadi (President Director) and Mr. Hoesen (Director). This composition was decided in the AGMS dated on 19 May 2006 which was also approved by Bapepam-LK, with the official term of 3 (three) years for each period.
B E C O M I N G W O R L D C L A S S O R G A N I Z AT I O N
KOMITE KEBIJAKAN KREDIT DAN PENGENDALIAN RISIKO Sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. III.B 6 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa, KPEI membentuk Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko, yang tugas dan tanggung jawabnya adalah untuk membantu Direksi dalam hal pengelolaaan risiko KPEI, dengan melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengelolaan risiko KPEI dan memberikan rekomendasi atas kebijakan-kebijakan seperti investasi Dana Jaminan, rencana kebijakan kredit dan manajemen risiko, serta penanganan masalah kepailitan AK. Anggota Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko selama tahun 2008 adalah sebagai berikut: 1. Chaeruddin Berlian (Koordinator merangkap Anggota) 2. Adikin Basirun (Anggota) 3. F.X. Eddy Hartanto (Anggota) 4. Risa Effennita Guntoro (Anggota) 5. Uriep B. Prassetyo (Anggota) Pengangkatan Anggota Komite ditetapkan dengan Keputusan Direksi No Kep-002/DIR/KPEI/0208 dengan masa jabatan selama 1 (satu) tahun. Para anggota komite ini berasal dari Anggota Kliring yang merupakan pihak-pihak yang independen dan profesional dalam bidangnya masing-masing, serta memiliki kompetensi dan pengalaman yang mendukung pelaksanaan tugas mereka.
THE CREDIT POLICY AND RISK MANAGEMENT COMMITTEE In accordance to Bapepam-LK Regulation No. III.B.6 concerning Guarantee of Stock Exchange Transaction, KPEI established the Credit Policy and Risk Management Committee, whose responsibilities are to assist the Board of Directors in the managing KPEI risk by supervising KPEI risk management policies and providing policy recommendations such as investment Guarantee Fund, the credit policy plan and risk management, and CMs bankruptcy issues. Members of Credit Policy and Risk Management Committee for the year 2008 are as follows: 1. Chaeruddin Berlian (Coordinator and Member) 2. Adikin Basirun (Member) 3. F.X. Eddy Hartanto (Member) 4. Risa Effennita Guntoro (Member) 5. Uriep B. Prassetyo (Member) Committee Member appointment was determined based on Board of Directors Decision No. Kep-002/ DIR/KPEI/0208 with official term for 1 (one) year. The Committee members come from CM who are an independent professionals in their respective fields and have the required competency and experience to support the implementation of their tasks.
KOMITE AUDIT Sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. III.B.8 tentang Komisaris Lembaga Kliring dan Penjaminan dan menindaklanjuti hasil RUPST KPEI tanggal 6 Juni 2008 dibentuklah Komite Audit. Tugas utama Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan, antara lain dengan melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perusahaan, memastikan ketaatan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang relevan, melakukan penelaahan atas pemeriksaan oleh Audit Internal, serta memantau kinerja auditor eksternal dan memastikan kemandiriannya dalam menjalankan tugas. Pengangkatan anggota Komite ditetapkan sesuai Keputusan Dewan Komisaris No. SK-01/DEKOM/ IX/2008 dengan masa jabatan sampai dengan Juni 2010. Para anggota Komite ini merupakan pihak-pihak yang independen dan profesional dalam bidangnya masingmasing, serta memiliki kompetensi dan pengalaman yang mendukung pelaksanaan tugas mereka. Komposisi Komite Audit yang diangkat pada bulan September 2008 adalah sebagai berikut: 1. Sebastianus Harry Wiguna (Komisaris/Ketua) 2. Noeniek Herliani, SE Ak, MM (Anggota) 3. Vonny Sulaimin (Anggota)
AUDIT COMMITTEE The Audit Committee was established pursuant to Bapepam-LK Rule No.III.B.8 concerning the Commissioner of Clearing and Guarantee Institution and as a follow-up of the AGMS of KPEI on 6 June 2008. The main duties of Audit Committee are to assist the Board of Commissioners in performing its supervisory function, among others by reviewing the financial information that will be issued by the Company, ensuring the Company’s compliance towards the relevant rules and regulations, reviewing the audit of Internal Auditor, and monitoring performance of external auditor and ensuring its independency in carrying out its duties. Appointment of Committee members is determined in accordance to Board of Commissioners Decision No. SK-01/DEKOM/IX/2008 with official term until June 2010. The Committee members are independent and professional in their respectively fields and have the required competency and experience to support the implementation of their tasks. Composition of Audit Committee, which was appointed on September 2008, is as follows: 1. Sebastianus Harry Wiguna (Commissioner/Chairman) 2. Noeniek Herliani, SE Ak, MM (Member) 3. Vonny Sulaimin (Member)
P T K L I R I N G P E N J A M I N A N E F E K I N D O N E S I A L A P O R A N TA H U N A N M M V I I I A N N U A L R E P O RT
45
KEBIJAKAN REMUNERASI Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan dalam RUPS Pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi. Penetapan besaran remunerasi antara lain dipengaruhi oleh faktor kompetensi dan pengalaman, tanggung jawab, pencapaian target, serta kondisi keuangan perusahaan dan aspek makro ekonomi yang mempengaruhinya.
REMUNERATION POLICY Remuneration for the Board of Commissioners and Directors are determined at the appointment of the Boards in the GMS. The amount of remuneration is affected by other factors, such as competency, experience, responsibility, target achievement, and the company’s financial condition and macro economic aspects.
SATUAN PEMERIKSA INTERNAL Satuan Pemeriksa Internal (SPI) bekerja secara independen dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. SPI bertanggung jawab antara lain untuk memastikan bahwa KPEI memiliki sistem pengendalian internal yang baik dan mematuhi hukum dan perundangundangan, termasuk kebijakan dan prosedur internal KPEI, mengevaluasi kehandalan informasi keuangan dan tersedianya sarana-sarana yang memadai untuk menjaga dan melindungi aset-aset KPEI, serta melaksanakan tugas-tugas khusus yang relevan dengan pekerjaan audit. Sepanjang tahun 2008, SPI telah menyampaikan laporanlaporan audit yang terdiri dari laporan operasional audit dan laporan pengukuran kepuasan konsumen.
INTERNAL AUDIT Internal Audit (SPI) works independently in performing their tasks and responsibilities. SPI is responsible, among others, for ensuring that KPEI has a good internal control system and complies with laws and regulations, including KPEI internal policies and procedures, evaluating the reliability and availability of financial means sufficient to maintain and protect KPEI assets, and perform special tasks that are relevant to the audit work.
PENUNJUKAN AUDITOR INDEPENDEN KPEI selalu menggunakan jasa akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan, meskipun KPEI bukan merupakan perusahaan publik. Hal ini dilakukan guna menjamin transparansi dan akuntabilitasnya. RUPS Tahunan tanggal 6 Juni 2008 menyetujui penggunaan jasa Kantor Akuntan Publik (KAP) Osman Bing Satrio member of Deloitte Touche Tohmatsu, untuk mengaudit laporan keuangan KPEI tahun 2008.
APPOINTMENT OF INDEPENDENT AUDITOR KPEI always uses public accountants to audit the company financial statements, despite the fact that KPEI is not a public company. This is done to ensure the transparency and accountability. The AGMS on 6 June 2008 approved the use of services from Public Accountant Firm (KAP) Osman Bing Satrio, member of Deloitte Touche Tohmatsu, to audit the KPEI financial statements 2008.
KOMUNIKASI Dalam rangka memelihara akuntabilitas dan transparansi perusahaan, KPEI secara teratur menyampaikan berbagai informasi, khususnya yang terkait dengan kepentingan Anggota Kliring dan para pemangku kepentingan lainnya. Sepanjang tahun 2008, KPEI menerbitkan 24 (dua puluh empat) pengumuman, antara lain tentang libur bursa, perubahan peraturan, penyesuaian nilai haircut efek, pemberlakuan saham eligible untuk transaksi PME dan 4 (empat) siaran pers tentang RUPS Tahunan, RUPS Luar Biasa, Laporan Tengah Tahun, dan konferensi pers akhir tahun. KPEI juga menerbitkan Laporan Tahunan dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Masyarakat umum dapat mengikuti perkembangan terkini mengenai KPEI melalui situs www.kpei.co.id. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, dapat menghubungi Departemen Hukum dan Komunikasi Perusahaan KPEI melalui telp (62-215155115 ext. 5721, fax 62-21-5155120).
COMMUNICATIONS In order to maintain company accountability and transparency, KPEI regularly delivers a variety of information related particularly to the interest of the CM and the interests of other stakeholders. During 2008, KPEI issued i.e. 24 (twenty four) announcements about exchange holidays, changes of regulations, securities haircut value adjustment, eligible shares for SBL transaction and 4 (four) press releases on the AGMS, EGMS, Mid-Year report, and year-end press release. KPEI also published Annual Report in Bahasa Indonesia and English. Public may follow the latest issues on official KPEI website www.kpei.co.id. Should you have any further questions, contact the Legal and Corporate Communications Department KPEI through phone (6221-5155115 ext. 5721, fax 62-21-5155120).
46
Throughout the year 2008, SPI has submitted audit reports which consist of operational audit report and measurement of customer satisfaction report.
B E C O M I N G W O R L D C L A S S O R G A N I Z AT I O N
LAIN-LAIN
OTHERS
KASUS KEGAGALAN PENYELESAIAN Sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan, KPEI selalu berusaha memitigasi setiap risiko untuk mencegah terjadinya kegagalan penyelesaian transaksi bursa melalui perangkat-perangkat pengendali risiko yang ada. Walaupun sudah berusaha sebaik mungkin masih terdapat kemungkinan terjadi kegagalan penyelesaian transaksi bursa yang disebabkan hal-hal di luar kendali KPEI. Sepanjang tahun 2008, telah terjadi 3 (tiga) kasus gagal bayar yang dialami oleh 1 (satu) Anggota Kliring, gagal bayar tersebut adalah untuk penyelesaian transaksi pada tanggal 7, 8 dan 9 Oktober 2008 senilai Rp 439.469.673.500.000. Untuk menanggulangi gagal bayar tersebut, KPEI melakukan tahapan-tahapan sesuai ketentuan dan prosedur yang berlaku. Penanggulangan atas gagal bayar tersebut memerlukan tindakan yang cermat dan hati-hati, mengingat pada saat yang bersamaan kondisi pasar modal Indonesia sedang tertekan oleh penurunan harga-harga saham. Setelah menggunakan sumber keuangan dari AK yang bersangkutan, KPEI menggunakan talangan Dana Jaminan senilai Rp 156.396.397.563 untuk penanggulangan gagal bayar. Penyelesaian seluruh gagal bayar dan pemenuhan kembali talangan Dana Jaminan yang terpakai dapat dilakukan oleh AK tersebut secara bertahap hingga tanggal 14 Oktober 2008.
SETTLEMENT DEFAULT CASE As the Clearing and Guarantee Institution, KPEI constantly mitigates any risk to prevent the occurrence of the settlement default through existing risk management tools. Despite all the prevention efforts, settlement default may sometimes occurs due to factors beyond the control of KPEI. Throughout the year 2008, there has been 3 (three) payment default cases experienced by 1 (one) Clearing Member, with potential payment default for transactions settlement on 7, 8 and 9 October 2008 worth Rp 439,469,673,500,000.
To overcome the payment default, KPEI followed stages according to the applied requirements and procedures. This step requires careful and thorough actions given the condition of Indonesian capital market which are depressed by the decrease in stock prices at that time. After using the Clearing Member’s financial resource, KPEI used credit facilities worth Rp 156,396,397,563 to overcome the default. Settlement of all payment default and replacement of Credit Facilities have been completed gradually up to 14 October 2008.
P T K L I R I N G P E N J A M I N A N E F E K I N D O N E S I A L A P O R A N TA H U N A N M M V I I I A N N U A L R E P O RT
47
Manajemen KPEI Percaya Bahwa Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat Indonesia Harus Dimulai Dengan Meningkatkan Akses Terhadap Kesehatan, Pendidikan, Dan Lapangan Kerja. Dengan Demikian, Pengembangan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan KPEI Diarahkan Agar Sejalan Dengan Ketiga Hal Tersebut TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN:
Pendidikan Untuk Semua CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY:
EDUCATION FOR ALL THE MANAGEMENT OF KPEI BELIEVES THAT IMPROVEMENT OF THE QUALITY OF LIFE OF INDONESIAN COMMUNITY MUST BEGIN WITH IMPROVING ACCESS TO HEALTH CARE, EDUCATION, AND EMPLOYMENT. THUS, THE DEVELOPMENT OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PROGRAM IS DIRECTED TO BE IN LINE WITH THESE THREE COMPONENTS
Sebagai salah satu lembaga yang berperan sebagai agent of development dari perekonomian Indonesia, KPEI menganggap bahwa kemajuan pasar modal khususnya serta bangsa Indonesia umumnya, merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR). Oleh karena itu, dalam setiap perencanaan perusahaan, kontribusi dalam memajukan bangsa Indonesia selalu diperhitungkan secara seksama. Sebagai bagian dari negara yang beberapa kali mengalami terpaan krisis, KPEI memandang bahwa prioritas utama bagi bangsa Indonesia adalah peningkatan akses terhadap tiga hal: kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja, sehingga sedapat mungkin program CSR KPEI untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia dirancang dengan pendekatan pada ketiga hal tersebut.
As an institution that plays a role as an agent of development of the economy, KPEI considers that the progress of the capital market in particular and the Indonesian people in general, are part of Corporate Social Responsibility. Therefore, in every corporate planning, contribution in promoting the Indonesian shall always be carefully considered. As part of a country that has suffered from crisis for several times, KPEI believes that the main priority for Indonesia is to gain access to three things: health, education and employment. Therefore, KPEI CSR program is designed, as much as possible to improve the quality of life of the Indonesian with these three approaches.
Selama tahun 2008, program CSR KPEI dijalankan baik bersama-sama dengan SRO di pasar modal, maupun oleh KPEI sendiri. Dalam rangka ulang tahun Pasar Modal ke-31 di bulan Agustus, KPEI bersama otoritas Pasar Modal dan SRO lainnya menjalankan program CSR yang berkaitan dengan peningkatan akses terhadap kesehatan melalui pembangunan sumur air bersih di Muara Angke. Peningkatan akses terhadap pendidikan juga diwujudkan dengan pembangunan sekolah di daerah yang sama.
During the year 2008, the KPEI CSR program was conducted both in cooperation with other SRO in the capital market, and by KPEI itself. At the 31st Indonesian Capital Market Anniversary event in August 2008, KPEI along with the Capital Market Authority and other SRO run CSR programs related to increasing access to health care through the development of clean water wells in the Muara Angke. Improvement on access towards education was also realized with the development of schools in the same area.
48
B E C O M I N G W O R L D C L A S S O R G A N I Z AT I O N
Pembangunan sekolah di Singkarak, Sumatera Barat juga dilakukan bersama-sama dengan SRO sebagai wujud kepedulian sosial pasar modal terhadap sesama.
School in Singkarak, West Sumatera was constructed in conjunction with the SRO as a reflection of social responsibility of capital market community to others.
Berkaitan dengan kesehatan, KPEI menjalankan banyak program sumbangan berupa pengobatan gratis, sunatan massal dan program lainnya kepada kaum dhuafa di beberapa lokasi di pinggiran Jakarta. Sedangkan dalam kaitannya dengan peningkatan akses terhadap pendidikan, KPEI menjalankan beberapa program umum seperti pemberian beasiswa Pertuni, bantuan pembangunan madrasah di Daan Mogot dan Tanjung Duren, pembangunan masjid dan yayasan yatim piatu, bantuan dana kepada beberapa yayasan dan sekolah di Bantar Gebang, Bekasi.
In regard to health, KPEI runs many donations for the free community medical care, mass circumcision and other programs for the less fortunate in several locations on the fringe of Jakarta. Meanwhile, in relation to improving access to education, KPEI runs some general programs such as Pertuni scholarships, assistance in the developing madrasah in Daan Mogot and Tanjung Duren, mosque foundation and orphanage, donations for some foundations and schools in Bantar Gebang, Bekasi.
PENGEMBANGAN PASAR MODAL Selain dari kegiatan-kegiatan di atas, KPEI juga menjalankan beberapa program pendidikan yang secara spesifik dikaitkan dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan produkproduk pasar modal, yang selain bertujuan untuk memajukan pasar modal juga pada gilirannya dapat meningkatkan akses terhadap kesempatan kerja yang lebih baik.
DEVELOPMENT OF CAPITAL MARKET Apart from the above activities, KPEI also runs several education programs specifically associated with gaining knowledge and skills of capital market products, which not only aims to promote the capital market, but also may improve access to better employment opportunities.
Tahun 2008 adalah tahun ke 3 (tiga), KPEI bersama BEI, KSEI dan PT Danareksa (Persero) membuka Sekolah Pasar Modal untuk umum, tanpa dikenakan biaya. Lebih dari 3.000 peserta mengikuti kegiatan yang diselenggarakan untuk memasyarakatkan pasar modal ini. Sementara untuk para pengguna jasanya sendiri, KPEI menyelenggarakan workshop untuk Anggota Kliring dengan tema ”Capacity Building Workshop: How to Develop Operational Risk System” pada bulan Juni-Juli 2008. Kegiatan edukasi lain yang diselenggarakan adalah Investor Summit pada 25 - 26 November 2008, bekerjasama dengan Bapepam-LK, BEI dan KSEI.
This 2008 was the 3rd year since IDX, KPEI, KSEI, and PT Danareksa opened the School of Capital Market to the public at free of charge. More than 3,000 participants attended the school that was held to socialize capital market. Meanwhile, for its own customers, KPEI held workshops for KPEI Clearing Members theming “Capacity Building Workshop: How to Develop Operational Risk System” on June-July 2008. Another educational activity is Capital Investor Summit and Expo 2008 in Jakarta on 25 26 November 2008 held in cooperation with the BapepamLK, IDX and KSEI.
Dalam rangka pengembangan pasar modal, KPEI juga membina kerja sama dan pertukaran informasi antar anggota The Asia-Pacific Central Securities Depository Group. Pada tanggal 1-5 Juni 2008, KPEI dan KSEI bersama-sama menjadi penyelenggara The 10th Asia-Pacific Depository Central Group Cross Training Seminar di Bali. Kegiatan ini diikuti 70 orang peserta dari 25 institusi yang berasal dari 14 negara.
In order to develop the capital market, KPEI also fosters cooperation and exchange of information among members of The Asia-Pacific Central Securities Depository Group. On 1-5 June 2008, KPEI and KSEI jointly became the host of the 10th Asia-Pacific Central Depository Group Cross Training Seminar in Bali. This activity was attended by 70 participants from 25 institutions and 14 countries.
P T K L I R I N G P E N J A M I N A N E F E K I N D O N E S I A L A P O R A N TA H U N A N M M V I I I A N N U A L R E P O RT
49
Sampai Dengan Triwulan Ke-3 Tahun 2008, Pendapatan yang Berhasil Dihimpun KPEI Telah Mencapai Rp 161,59 Miliar, atau 48% diatas Anggaran
Diskusi & Analisis Manajemen MANAGEMENT, DISCUSSION & ANALYSIS UNTIL THE 3RD QUARTER OF 2008, KPEI COLLECTED REVENUES HAVE REACHED RP 161.59 BILLION, 48% ABOVE BUDGET
50
B E C O M I N G W O R L D C L A S S O R G A N I Z AT I O N
Sepanjang tahun 2008, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami pelemahan terutama setelah munculnya dampak lanjutan dari krisis keuangan di Amerika Serikat pada akhir September. Kondisi ini tercermin antara lain dari nilai IHSG penutupan tahun 2008 yang menurun sekitar 50% dari tahun sebelumnya. Sebagai salah satu perusahaan yang berfungsi menunjang kegiatan BEI dan sumber pendapatan utamanya merupakan turunan dari transaksi bursa, kondisi ini jelas berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan KPEI.
Throughout the year 2008, Indonesia Stock Exchange (IDX) experienced a slow down particularly after the emergence of unfolding impact of the financial crisis in the United States at the end of September. This condition was reflected from the 2008 IDX Composite Index closing value which decreased approximately by 50% from the previous year. As one of companies that supports the functions and activities of IDX and whose main source of income is derived from the exchange transaction, this condition clearly had a negative effect on the financial performance of KPEI.
Sampai dengan triwulan ke-3 tahun 2008, pendapatan yang berhasil dihimpun KPEI telah mencapai Rp 161,59 miliar, atau 48% di atas anggaran. Namun pada tiga bulan terakhir, pendapatan KPEI mencapai Rp 28,24 miliar atau 29% dibawah anggaran.
Until the 3rd quarter of 2008, KPEI collected revenues reached Rp 161.59 billion, or 48% above budget. Nevertheless, in the last three months of 2008, KPEI income was Rp 28.24 billion or 29% below budget.
Dengan pendapatan usaha yang menurun 1%, beban usaha yang secara keseluruhan meningkat sebesar 32%, serta penurunan penghasilan lain-lain sebesar 111%, pada penutupan tahun 2008 KPEI mencatat laba bersih sebesar Rp 67,541 miliar, atau menurun sebesar 36% dari laba bersih pada tahun 2007 sebesar Rp 105,096 miliar.
With a 1% revenue decline, the overall operating income that increased by 32%, and a drop of other revenue by 111%. At the end of 2008, KPEI recorded net income of Rp 67.541 billion, or decreasing by 36% of 2007 net income Rp 105.096 billion.
Tabel Laporan Laba Rugi Income Statement Table (angka dalam jutaan Rupiah) (figures in millions Rupiah)
Uraian Description
2008
2007
2006
2005
2004
189,833
192,381
92,550
73,717
51,544
Setoran atas Penerimaan Negara Bukan Pajak Contribution on Non Tax Revenues
(14,237)
(14,429)
0
0
0
Pendapatan Usaha Bersih Net Operating Revenues
175,596
177,952
92,550
73,717
51,544
Beban Usaha Operating Expenses
64,182
48,702
42,919
37,863
34,480
Laba (Rugi) Usaha Operating Income (Loss)
111,414
129,250
49,631
35,854
17,064
Penghasilan lain-lain bersih Other Income Net
(2,139)
19,235
11,592
5,938
3,692
Laba Sebelum Pajak Income Before Tax
109,275
148,485
61,223
41,792
20,756
Beban Pajak Tax Expenses
(41,734)
(43,389)
(18,521)
(12,859)
(6,620)
Laba Bersih Net Income
67,541
105,096
42,702
28,933
14,136
Pendapatan Usaha Operating Revenues Dikurangi: Less:
P T K L I R I N G P E N J A M I N A N E F E K I N D O N E S I A L A P O R A N TA H U N A N M M V I I I A N N U A L R E P O RT
51
PENDAPATAN USAHA Komponen Pendapatan Usaha KPEI terdiri dari Pendapatan Jasa Kliring Saham, Jasa Kliring Derivatif, Jasa Pinjam Meminjam Efek, Jasa Pengelolaan Dana Jaminan dan Pendapatan Jasa Lainnya. Pendapatan Jasa Kliring Saham merupakan komponen utama yang memberikan kontribusi pendapatan terbesar bagi Pendapatan Usaha, diikuti dengan Jasa Pengelolaan Dana Jaminan dan Jasa Pinjam-Meminjam Efek. Pada akhir tahun 2008, KPEI membukukan Pendapatan Usaha sebesar Rp 189,83 miliar, menurun 1% dibandingkan pencapaian tahun 2007 sebesar Rp 192,38 miliar.
OPERATING REVENUES KPEI operating revenues consist of Stock Clearing Fee, Derivative Clearing Fee, Securities Borrowing & Lending Fee, Guarantee Fund Management Services and Other Revenue Services. Income from Stock Clearing Fee is a key component that provides the largest revenue contribution for the Operating Revenues, followed by the Guarantee Fund Management Services and Securities Borrowing & Lending Fee. At the end of the year 2008, KPEI Operating Revenues was Rp 189.83 billion, decreased 1% compared to achievement in year 2007 which was worth Rp 192.38 billion.
Penurunan Pendapatan Usaha KPEI selama tahun 2008 disebabkan penurunan nilai pendapatan pada seluruh sumber pendapatan yang dimilikinya, sebagai berikut: • Pendapatan Jasa Kliring Saham menurun sebesar 1% dari Rp 187,489 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp 185,067 miliar pada tahun 2008. • Pendapatan Jasa Pinjam-Meminjam Efek menurun sebesar 7% dari Rp 463 juta pada tahun 2007 menjadi Rp 431 juta pada tahun 2008.
The decreased in KPEI Operating Revenues for the year 2008 was due to decreased in all sources of income as follows: • Income from Stock Clearing Fee declined by 1%, from Rp 187.489 billion in 2007 to Rp 185.067 billion in 2008. • Income from Securities Borrowing & Lending Fee decreased by 7% from Rp 463 million in 2007 to Rp 431 million in 2008.
Pendapatan Usaha Bersih Per Akun Net Operating Revenues Per Account (angka dalam jutaan Rupiah) (figures in millions Rupiah)
Uraian Description
2008
2007
2006
2005
2004
185,067
187,489
86,466
72,708
51,328
0
3
26
97
158
431
463
191
0
0
4,220
4,330
5,785
845
0
115
96
82
67
58
189,833
192,381
92,550
73,717
51,544
Setoran atas Penerimaan Negara Bukan Pajak Contribution on Non Tax State Revenues
(14,237)
(14,429)
0
0
0
Jumlah Pendapatan Usaha Bersih Total Operating Revenues - Net
175,596
177,952
92,550
73,717
51,544
Pendapatan Usaha Operating Revenues Jasa Kliring Saham Stock Clearing Fee Jasa Kliring Derivatif Derivative Clearing Fee Jasa Pinjam Meminjam Efek Securities Borrowing & Lending Fee Jasa Pengelolaan Dana Jaminan Guarantee Fund Management Fee Jasa Lainnya Other Services Jumlah Pendapatan Usaha Total Operating Revenues Dikurangi: Less:
52
B E C O M I N G W O R L D C L A S S O R G A N I Z AT I O N
•
•
Pendapatan Jasa Pengelolaan Dana Jaminan menurun sebesar 3% dari Rp 4,330 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp 4,220 miliar pada tahun 2008. Pendapatan Jasa Kliring Transaksi Perdagangan Derivatif menurun sebesar 100% dari Rp 2 juta pada tahun 2007 menjadi Rp -0- pada tahun 2008, disebabkan oleh terhentinya perdagangan KBIE.
•
•
Income from Guarantee Fund Management Services decreased by 3% from Rp 4.330 billion in 2007 to Rp 4.220 billion in 2008. Income from Derivative Trade Transaction Clearing Fee decreased by 100% from Rp 2 million in 2007 to Rp -0 - in 2008, caused by the interruption of Future Index trade.
Secara keseluruhan, pendapatan usaha bersih KPEI setelah dikurangi setoran atas penerimaaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 14,237 miliar, mengalami penurunan sebesar 1% dari Rp 177,952 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp 175,596 miliar pada tahun 2008.
Overall, net KPEI revenue after deposit on non-tax state revenue (PNBP) was Rp 14.237 billion, showing a decreased by 1%, from Rp 177.952 billion in 2007 to Rp 175.596 billion in 2008.
BEBAN USAHA Komponen beban usaha terdiri dari beban gaji, honor dan tunjangan, beban pengembangan usaha, beban umum dan administrasi, beban penyusutan, beban sewa dan beban pemeliharaan teknologi informasi. Secara keseluruhan, beban usaha KPEI mengalami peningkatan Rp 15,480 miliar dari Rp 48,702 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp 64,182 miliar pada tahun 2008, atau meningkat 32%.
OPERATING EXPENSES Components of operating expenses consist of salaries, honorariums and allowances, business development expenses, general and administrative expenses, depreciation expenses, rental expenses and information technology expenses. Overall, KPEI operating expenses increased by Rp 15.48 billion from Rp 48.702 billion in 2007 to Rp 64.182 billion in 2008, or equal to 32% increase.
Beban Usaha Per Akun Operating Expenses Per Account (angka dalam jutaan Rupiah) (figures in millions Rupiah)
Uraian Description
2008
2007
2006
2005
2004
29,982
21,787
17,831
16,575
12,250
16,037
11,912
9,959
6,474
3,166
10,161
8,245
8,067
5,994
5,943
3,547
2,694
2,843
2,930
6,243
2,248
2,192
2,032
1,427
1,426
2,207
1,872
2,187
4,463
5,452
64,182
48,702
42,919
37,863
34,480
Beban Usaha Operating Expenses Gaji, honor dan tunjangan Salaries, honorarium, allowances Pengembangan Usaha Business Development Umum dan administrasi General & Administrative Penyusutan Depreciation Sewa Rental Pemeliharaan teknologi informasi Information Technology Maintenance Jumlah Beban Usaha Total Operating Expenses
P T K L I R I N G P E N J A M I N A N E F E K I N D O N E S I A L A P O R A N TA H U N A N M M V I I I A N N U A L R E P O RT
53
Kenaikan pada komponen Beban Usaha selama tahun 2008 disebabkan oleh: • Kenaikan beban gaji, honor dan tunjangan sebesar 38% dari Rp 21,787 miliar di tahun 2007 menjadi Rp 29,982 miliar, sehubungan dengan penyesuaian gaji dan tunjangan, serta apresiasi karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris selama tahun 2008. Jumlah karyawan KPEI pada tahun 2008 sebanyak 80 orang dan tahun 2007 sebanyak 79 orang. • Kenaikan beban pengembangan usaha sebesar 35% dari Rp 11,912 miliar di tahun 2007 menjadi Rp 16,037 miliar, sehubungan dengan peningkatan upaya-upaya pengembangan pasar modal yang dilakukan KPEI diantaranya dalam bentuk pelatihan dan sosialisasi kepada Anggota Kliring sebagai pemakai jasa KPEI, dan pengembangan risk management. • Kenaikan beban umum dan administrasi, dengan komponen terbesar beban kantor & umum (operasional dan back office), sebesar 23% dari Rp 8,245 miliar di tahun 2007 menjadi Rp 10,161 miliar.
Increased in Operating Expenses components in 2008 is caused by: • Increased in salary, honorarium and allowances by 38% from Rp 21.787 billion in 2007 to Rp 29.982 billion in 2008 due to adjustments of salaries and benefits, and appreciation for employee, the Board of Directors and the Board of Commissioners over the year 2008. The number of KPEI employees in 2008 was 80 people and in 2007 was 79 people. • Increased in business development expenses by 35% from Rp 11.912 billion in 2007 to Rp 16.037 billion due to increased KPEI efforts in developing the capital market such as training and socialization for Clearing Members, as participants, and preparation of risk management enhancement.
LABA USAHA Pada tahun 2008 KPEI membukukan laba usaha sebesar Rp 111,414 miliar, atau mengalami penurunan sebesar 14% dari Rp 129,250 miliar di tahun 2007. Penurunan laba usaha ini terjadi karena pendapatan usaha mengalami penurunan sebesar 1%, sedangkan beban usaha meningkat sebesar 32%. Komponen terbesar penurunan pendapatan usaha terutama pada pendapatan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi perdagangan saham, sedangkan kenaikan beban usaha terutama berasal dari beban personalia, beban pengembangan usaha dan beban umum dan administrasi.
OPERATING INCOME In 2008, KPEI booked an operating income of Rp 111.414 billion, or dropped by 14%, from Rp 129.250 billion in 2007. The profit decline was caused by the 1% decreased of operating revenue which occurred at the same time the operating expenses increased by 32%. The largest component that contributed to the decline in operating revenue is the clearing and guarantee for stock transaction settlement, while the increase of operating expense is mainly attributed to human resource expense, business development, and general and administrative expense.
PENDAPATAN LAIN-LAIN – BERSIH Pendapatan lain-lain – bersih sebesar negatif Rp 2,139 miliar atau menurun sebesar Rp 21,37 miliar atau 111% dibandingkan tahun 2007 sebesar Rp 19,235 miliar. Komponen terbesar pendapatan lain-lain bersih adalah pendapatan bunga, pendapatan kontribusi bank pembayaran dan rugi belum terealisasi atas nilai wajar reksadana.
OTHER INCOME - NET KPEI Other income - net was Rp 2.139 billion or decreased by Rp 21.37 billion or 111% compared to the year 2007 worth Rp 19.235 billion. The largest component of other net income was net interest income, payment bank contribution income and unrealized gain from mutual funds.
Sepanjang tahun 2008, KPEI berhasil meningkatkan penghasilan bunga sebesar 55% dari Rp 11,326 miliar di tahun 2007 menjadi Rp 17,534 miliar. Peningkatan ini dimungkinkan karena adanya peningkatan pengelolaan keuangan pada produk-produk keuangan yang memberikan imbal hasil yang lebih tinggi selain deposito. Pendapatan kontribusi bank pembayaran pada tahun 2008 dan 2007 tidak mengalami perubahan,
Over the year 2008, KPEI has successfully increased interest income by 55%, from Rp 11.326 billion in 2007 to Rp 17.534 billion. This was made possible by the increased in financial management for other financial products, which resulted in earnings higher than the common time deposit. Revenue contribution for the payment bank in 2008 and 2007 remain stable at
54
•
Increased in general and administrative expenses, with the largest expenses being in operational and back office, by 23% from Rp 8.245 billion in 2007 to Rp 10.161 billion.
B E C O M I N G W O R L D C L A S S O R G A N I Z AT I O N
tercatat masing-masing sebesar Rp 1,739 miliar. Namun, rugi belum terealisasi atas nilai wajar reksadana tercatat sebesar Rp 28,213 miliar, meningkat Rp 34,170 miliar atau 574% dibandingkan tahun 2007 berupa laba belum terealisasi atau nilai wajar reksadana sebesar Rp 5,957 miliar.
Rp 1.739 billion each year. However, the accrued loss on the mutual fund fair value reached Rp 28.213 billion, increased by Rp 34.170 billion or 574% compared to Rp 5.957 billion in 2007.
LABA BERSIH KPEI membukukan laba bersih sebesar Rp 67,542 miliar, menurun 36% dari laba bersih pada tahun 2007 yang mencapai Rp 105,096 miliar. Penurunan laba bersih disebabkan adanya penurunan pendapatan usaha bersih sebesar 1%, peningkatan beban usaha sebesar 32%, serta penurunan pendapatan lain-lain – bersih sebesar 111%.
NET INCOME KPEI booked Rp 67.542 billion net income, decreased by 36% from Rp 105.096 billion net income in 2007. The declined in net income was due to 1% decreased in net revenue, and at the same time experiencing 32% increased in operating expenses, and 111% decreased in other income – net.
BEBAN PAJAK - BERSIH Beban Pajak – bersih KPEI pada tahun 2008, sebesar Rp 41,734 miliar, menurun Rp 1,655 miliar atau 4% dari tahun 2007 sebesar Rp 43,389 miliar.
TAX EXPENSES - NET KPEI net Tax in 2008 was Rp 41.734 billion showing a decreased of 4% or Rp 1.655 billion from Rp 43.389 billion in 2007.
POSISI KEUANGAN
FINANCIAL POSITION
TOTAL ASET Total aset menurun tajam sebesar 67% menjadi Rp 904,002 miliar di tahun 2008. Aset Lancar menurun sebesar 68% terutama disebabkan adanya penurunan hutang piutang penyelesaian transaksi bursa dan adanya penurunan nilai reksadana dan obligasi. Di lain pihak, Aset Tidak Lancar meningkat 26% menjadi Rp 36,106 miliar terutama berasal dari penambahan aset untuk pengembangan sistem operasional.
TOTAL ASSETS Total assets decreased sharply by 67% to Rp 904.002 billion in 2008. The 68% decreased in Current Asset was mainly caused by a decreased in exchange transaction settlement account receivables and a decreased in fair value of mutual funds and bonds. On the other hand, Fixed Asset value increased by 26% to Rp 36.106 billion mainly due to additional assets for the development of operation system.
TOTAL KEWAJIBAN Total kewajiban menurun tajam sebesar 75% menjadi Rp 613,293 miliar di tahun 2008. Kewajiban lancar menurun sebesar 75% terutama disebabkan adanya penurunan hutang piutang penyelesaian transaksi bursa dan adanya pembayaran hutang yang telah jatuh tempo pada tahun 2008.
TOTAL LIABILITIES Total liabilities decreased sharply by 75% to Rp 613.293 billion in 2008. The 75% decreased in Current Liabilities was mainly caused by payments of account receivables due in 2008.
TOTAL EKUITAS Ekuitas pemegang saham meningkat 26% menjadi Rp 290,709 miliar pada tahun 2008.
TOTAL EQUITY Shareholder Equity increased by 26% to Rp 290.709 billion in 2008.
INVESTASI Dalam rangka meningkatkan layanan KPEI kepada anggota kliring, maka pengeluaran modal terkait aset senantiasa diutamakan untuk meningkatkan performa sistem e-CLEARS, DRC, dan otomasi kantor. Jumlah investasi yang dilakukan di sepanjang tahun 2008 mencapai Rp 4,758 miliar, menurun 2% dibandingkan dengan tahun 2007.
INVESTMENT In order to improve KPEI services to the Clearing Members, the capital expenditure related assets are always given priority to improve the performance of the e-CLEARS system, DRC, and office automation. The amount of investment made in 2008 was Rp 4.758 billion, decreased by 2% compared from the investment in 2007.
P T K L I R I N G P E N J A M I N A N E F E K I N D O N E S I A L A P O R A N TA H U N A N M M V I I I A N N U A L R E P O RT
55
ARUS KAS Kas dan Setara Kas pada akhir tahun 2008 sebesar Rp 156,148 miliar, meningkat Rp 34,447 miliar atau 28% dari tahun 2007 yang sebesar Rp 121,701 miliar. Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasional mencapai Rp 82,122 miliar, lebih rendah 32% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sedangkan arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp 47,675 miliar, menurun sebesar 52% dibandingkan tahun sebelumnya.
CASH FLOWS Cash and Cash Equivalents at the end of the year 2008 of Rp 156.148 billion, increased by Rp 34.447 billion or 28% from the year 2007 of Rp 121.701 billion. Net cash flows derived from operating activities reached Rp 82.122 billion, 32% lower compared to the previous year, while cash flow used for the investment activity reached Rp 47.675 billion, decreasing by 52% compared to the previous year.
RASIO KEUANGAN PENTING
SIGNIFICANT FINANCIAL RATIOS
RASIO LIKUIDITAS Rasio Lancar Rasio ini menjelaskan kemampuan likuiditas perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya. Rasio lancar tahun 2008 sebesar 143%, sedangkan tahun 2007 sebesar 108%. Peningkatan ini disebabkan penambahan kas setara kas sebesar 28% dibandingkan tahun 2007.
LIQUIDITY RATIO Current Ratio This ratio describes the company’s ability to meet current obligations. Current ratio in 2008 was 143%, while in 2007 was 108%. The increase is due to the addition of cash flow equivalent to 28% compared to 2007.
Arus Kas Bersih Net Cashflow (angka dalam jutaan Rupiah) (figures in millions Rupiah)
Uraian Description
2008
2007
2006
2005
2004
82,122
120,688
38,455
31,001
22,350
(47,675)
(100,588)
(6,457)
742
(5,709)
0
0
0
0
(340)
34,447
20,100
31,998
31,743
16,301
121,701
101,601
69,602
37,859
21,558
156,148
121,701
101,601
69,602
37,859
Arus Kas Cash Flow Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi Net Cash Provided by Operating Activities Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Investasi Net Cash Providing by Investing Activities Kas Bersih diperoleh dari aktivitas Pendanaan Net Cash from Financing Activities Jumlah Kenaikan / Penurunan Kas Net Increase (decrease) in Cash & Cash Equivalent Kas dan Setara Kas Awal Tahun Cash and Cash Equivalent at Beginning of Year Kas dan Setara Kas Akhir Tahun Cash and Cash Equivalent at End of Year
56
B E C O M I N G W O R L D C L A S S O R G A N I Z AT I O N
RASIO PROFITABILITAS
PROFITABILITY RATIO
MARJIN LABA KOTOR Rasio ini menjelaskan persentase laba usaha yang dihasilkan dari jumlah pendapatan usaha yang diperoleh. Marjin laba kotor pada tahun 2008 sebesar 63%, menurun dibandingkan dengan tahun 2007 yang sebesar 73%. Hal ini merupakan dampak dari kenaikan beban usaha yang berakibat pada menurunnya laba usaha.
GROSS PROFIT MARGIN This ratio describes the profit percentage resulted from the amount of revenue earned. Gross profit margin in 2008 was 63%, reflecting a decrease compared to 73% in 2007. This was the impact of the increase in operating expenses that resulted in a decrease in overall company profit.
RASIO BEBAN USAHA Rasio ini menjelaskan persentase beban usaha yang dikeluarkan dibandingkan pendapatan usaha yang dihasilkan. Rasio beban usaha pada tahun 2008 sebesar 37%, meningkat dibandingkan dengan tahun 2007 yang sebesar 27%. Kondisi ini disebabkan oleh peningkatan beban usaha yang terjadi bersamaan dengan penurunan pendapatan usaha.
OPERATING COST RATIO This ratio describes the percentage of the company expenses compared to its generated revenues. The Operating Cost Ratio in 2008 was 37%, showing an increase compared to the 27% in 2007. This was caused by the increase in operating expenses that occurred simultaneously with a decrease in revenue.
MARJIN LABA BERSIH Rasio ini menjelaskan persentase laba bersih yang dihasilkan dari jumlah pendapatan usaha yang diperoleh. Marjin laba bersih pada tahun 2008 mengalami penurunan dari 59% pada tahun 2007 menjadi 38% pada tahun 2008, sebagai konsekuensi dari penurunan yang cukup drastis dari laba bersih.
NET PROFIT MARGIN This ratio describes percentage of the company generated net profit compared to the amount of revenue earned. Net profit margin in 2008 decreased from 59% in 2007 to 38% in 2008 as a consequence of a quite drastic decrease of net profit.
RASIO LEVERAGE Rasio Hutang terhadap Jumlah Ekuitas Rasio ini menjelaskan besarnya total kewajiban perusahaan dibandingkan dengan total ekuitasnya. Rasio Hutang terhadap Jumlah Ekuitas tahun 2008 sebesar 211%, menurun dibandingkan tahun 2007 yang sebesar 1.077%. Hal ini terjadi karena adanya penurunan yang signifikan dari jumlah kewajiban, sementara di sisi lain total ekuitas mengalami peningkatan.
LEVERAGE RATIO Debt to Equity Ratio This ratio explains how large the company total liabilities compared to its equity. Debt to Equity ratio in 2008 was 211% which was a decrease compared to 1,077% in the year 2007. This was due to a significant decrease in the amount of liabilities, while on the other hand, the total equity increased.
P T K L I R I N G P E N J A M I N A N E F E K I N D O N E S I A L A P O R A N TA H U N A N M M V I I I A N N U A L R E P O RT
57
Data Pe r us a h a a n
CO RPO RATE I N F OR M AT ION
Struktur Organisasi
COMPANY STRUCTURE Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders
Komite Kebijakan Kredit & Pengendalian Risiko
Dewan Komisaris
Komite Audit
Board of Commissioners
Audit Committee
Credit Policy & Risk Management Committee
Satuan Pemeriksa Internal
Direktur Utama President Director
Internal Audit
Direktur Director
Divisi Penjaminan, Pengendalian Risiko & Pengembangan
Divisi Operasional Kliring & Penyelesaian
Departemen Dana Jaminan, Agunan & Keanggotaan
Departemen Ekuiti
Risk Management Division
Fund Management & Membership Department
Equity Department
Departemen Pengendalian Risiko
Departemen Surat Utang Derivatif
Risk Management Department
Fixed Income & Derivative Department
Departemen Pengkajian & Pengembangan Bisnis
Departemen Pinjam Meminjam Efek & Repo
Research & Development Department
58
Operation Division
Securities Lending & Borrowing & Repo Department
Divisi Teknologi Informasi
Divisi Hukum Komunikasi & Umum Legal, Communication & Support Division
Finance, Accounting & Human Resources Division
Departemen Operasional & Administrasi Sistem
Departemen Hukum & Komunikasi Perusahaan
Departemen Keuangan
Information Technology Division
System Operations Department
Departemen Pengembangan Sistem System Development Department
Departemen Dukungan Teknis Technical Support Department
Legal & Corporate Communication Department
Departemen Urusan Umum General Affairs Department
Divisi Keuangan, Akuntansi & SDM
Finance Department
Departemen Akuntansi Accounting Department
Departemen Sumber Daya Manusia Human Resources Department
B E C O M I N G W O R L D C L A S S O R G A N I Z AT I O N
Dew a n Kom is a r is
BOA RD O F C O M M IS S ION E R S Bapak Agus Muhammad memulai karirnya dengan menjabat sebagai Auditor Perusahaan Minyak dan Gas Negara pada tahun 1977, selanjutnya menjalankan berbagai tugas berkenaan dengan Akuntansi di kalangan Pemerintah Indonesia selama lebih dari 30 tahun, termasuk sebagai Inspektur Jenderal Departemen Keuangan RI; Kepala Biro Transaksi dan Lembaga Efek; serta Kepala Biro Pengelolaan Investasi dan Riset di Bapepam. Saat ini, selain menjabat Komisaris Utama KPEI sejak 2001, juga menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengelolaan Kekayaan Negara. Beliau memperoleh gelar sarjana di bidang Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dan gelar Master di bidang Akuntansi dari Southern Illinois University, Amerika Serikat.
Agus Muhammad Komisaris Utama President Commissioner
Mr. Agus Muhammad started his career as an Accounting Auditor with the National Gas and Oil Company in 1977, followed by assuming many other positions of accounting responsibility with the Indonesian Government for more than 30 years, including as the Inspector General of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia; Director of Market Institutions and Trading Bureau; and Director of Investment Management and Research Bureau, at the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam). At present, besides serving as KPEI President Commissioner since 2001, he currently serves as Senior Advisor to the Minister of Finance for State Property Management. He obtained a degree in Accounting from the Gadjah Mada University, Yogyakarta, and Master degree in Accounting from the Southern Illinois University, USA.
Bapak Rahmat Waluyanto memulai karirnya di Departemen Keuangan Republik Indonesia. Keahlian yang dimilikinya di bidang audit keuangan telah teruji di beberapa perusahaan BUMN selain aktifitasnya di Ikatan Komite Audit Indonesia. Selain jabatannya sebagai Komisaris KPEI semenjak 2007, saat ini juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Pengelolaan Utang, Departemen Keuangan Republik Indonesia dan aktif berbagi ilmu sebagai dosen tamu di beberapa lembaga pendidikan. Lulus dari Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada (1983) dan meraih Ph.D dari University of Birmingham, Inggris (1997).
Rahmat Waluyanto Komisaris Commissioner
Mr. Rahmat Waluyanto started his career in the Department of Finance of the Republic of Indonesia. His expertise on finance auditing has been tested in several state enterprises as well as in his involvement in several activities of Indonesian Association of Audit Committee. Other than his position as Commissioner of KPEI since 2007, he is also Director General of Debt Management, Department of Finance of the Republic of Indonesia and still actively teaches as guest lecturer in several campuses. He graduated from Department of Accounting, Faculty of Economics, Gadjah Mada University (1983) and University of Birmingham, England (1997).
Bapak Sebastianus Harry Wiguna memiliki pengalaman luas selama 26 tahun di dunia pasar modal, di antaranya di PT Bursa Efek Jakarta sebagai Direktur Pencatatan (1999-2005) dan merangkap Direktur Perdagangan (1999-2002). Beliau pernah menjabat posisi direktur di beberapa perusahaan swasta, misalnya Direktur Utama PT Sinarmas Sekuritas (1995-1999) dan Direktur Banker Trust Prima Securities Indonesia (1989-1995). Mulai menjabat sebagai Komisaris KPEI pada tahun 2007, saat ini beliau juga adalah Direktur PT Danareksa (Persero). Beliau meraih gelar sarjana akuntansi dari Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakarta (1981).
Sebastianus Harry Wiguna Komisaris Commissioner
Sebastianus Harry Wiguna has over 26 years experience in capital market, among others at the Jakarta Stock Exchange as Director of Listing (1999-2005) and Director of Trading (19992002). He has held various positions at some private companies such as President Director of PT Sinarmas Securities (1995-1999) and Director of Banker Trust Prima Securities Indonesia (1989-1995). Starting his position as Commissioner of KPEI in 2007, currently he also serves as Director of PT Danareksa (Persero). He obtained his accounting degree from Faculty of Economics, University of Indonesia, Jakarta (1981).
P T K L I R I N G P E N J A M I N A N E F E K I N D O N E S I A L A P O R A N TA H U N A N M M V I I I A N N U A L R E P O RT
59
Di r e k si
B OARD O F DI RE C TOR S
Bapak Inarno Djajadi menjabat sebagai Direktur Utama KPEI sejak bulan Juni 2003. Karirnya selama 20 tahun di bidang sekuritas dan keuangan diawali sebagai Dealer Pasar Uang dan Pasar Modal di PT Bank Uppindo (1989-1991). Sejak itu beliau pernah beberapa kali menjabat sebagai direktur di sejumlah perusahaan sekuritas seperti: PT Aspac Uppindo Sekuritas (19911997), PT Mitra Duta Sekuritas (1997-1999), PT Widari Securities (1999), dan Direktur Utama PT Madani Securities (2000-2003). Meraih gelar sarjana di bidang ekonomi dari Universitas Gadjahmada, Yogyakarta.
Inarno Djajadi
Direktur Utama President Director
Mr. Inarno Djajadi has assumed the President Director position since June 2003. His 20 years career in securities and finance began as a Money Market and Capital Market Dealer with PT Bank Uppindo (1989-1991). Thereafter, he held the Director positions in several securities companies, such as PT Aspac Uppindo Sekuritas (1991-1997), PT Mitra Duta Sekuritas (19971999), PT Widari Securities (1999), and was the President Director of PT Madani Securities (2000-2003). He has a degree in Economics from Gadjahmada University, Yogyakarta.
Bapak Hoesen telah menjabat sebagai Direktur KPEI sejak bulan Juni 2005. Karirnya dimulai di sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) sebagai koordinator riset dan metodologi program. Kiprahnya di pasar modal telah mencapai lebih dari 16 tahun, dimulai di PT Kliring Deposit Efek Indonesia sebagai Asisten Manajer (1993-1996), dan selanjutnya di PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia sebagai Kepala Divisi Penjaminan dan Manajemen Risiko (19962005). Meraih gelar sarjana pertanian dari Universitas Padjajaran Bandung dan Magister Management dari Universitas Pelita Harapan, Jakarta.
Hoesen Direktur Director
60
Mr. Hoesen has become the Director of KPEI since June 2005. His career started in a nongovernment organization (NGO) as a Coordinator, Researcher and Program Methodologist. He has more than 16 years of experience in capital market, beginning at PT. Indonesian Securities Clearing Depository as Assistant Manager (1993-1996), then PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia as Division Head of Guarantee and Risk Management (1996-2005). He acquired a bachelor degree in agriculture from Padjajaran University, Bandung and Magister Management degree from the Pelita Harapan University, Jakarta.
B E C O M I N G W O R L D C L A S S O R G A N I Z AT I O N
Di v i si
DIVI S I O N
Sunandar
Divisi Operasional Kliring & Penyelesaian Operations Division
Indriani Darmawati
Divisi Penjaminan, Pengendalian Risiko & Pengembangan Risk Management Division
Aditya Gadiri H. P.
Divisi Teknologi Informasi Information Technology Division
Wening Kusharjani
Satuan Pemeriksa Internal Internal Audit
Nishnurtia Razak
Divisi Keuangan,Akuntansi & Sumber Daya Manusia Finance, Accounting & Human Resource Division
R. M. Irwan
Divisi Hukum, Komunikasi & Umum Legal, Communication & Support Division
P T K L I R I N G P E N J A M I N A N E F E K I N D O N E S I A L A P O R A N TA H U N A N M M V I I I A N N U A L R E P O RT
61
Per nyata a n D ew a n Ko m i sa r i s Dan D ir e k s i BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS’ STATEMENT
Yang bertandatangan di bawah ini telah membaca dan memeriksa dengan seksama serta menyetujui isi dari naskah Buku Laporan Tahunan Perusahaan tahun 2008 terlampir, yang di dalamnya juga memuat Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun buku 2008. The undersigned have read and duly examined and approved the Annual Report of the Company for the year 2008, which includes the Financial Statement for the year 2008.
Inarno Djajadi
Hoesen
Direktur Utama President Director
Agus Muhammad
Komisaris Utama President Commissioner
62
Direktur Director
Rahmat Waluyanto Komisaris Commissioner
Sebastianus Harry Wiguna Komisaris Commissioner
B E C O M I N G W O R L D C L A S S O R G A N I Z AT I O N
Laporan Keuangan FINANCIAL STATEMENT PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
31 Dese mb e r 2 0 0 8 d an 2 0 0 7 31 December 2008 and 2007
P T K L I R I N G P E N J A M I N A N E F E K I N D O N E S I A L A P O R A N TA H U N A N M M V I I I A N N U A L R E P O RT
63
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia G edu ng Bu r sa Efek In d o n e s i a Tower 1 Lan t ai 5 Jl . Jen d . S u d ir m an Kav. 5 2 - 5 3 Jakar t a 1 2 1 9 0 Tel . 0 2 1 5 1 5 5 1 1 5 F ax .02 1 5 1 5 5 1 0 6 www. kpei.co.id
2
B E C O M I N G W O R L D C L A S S O R G A N I Z AT I O N