BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Penelitian
ini
menggunakan
desain
penelitian
korelasional
(correlational research) yang bertujuan untuk menentukan besar variasi – variasi pada satu atau beberapa faktor lain berdasar atas koefisien korelasi dan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel ( Danim, 2003 ). Sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional Study untuk mengetahui hubungan motivasi dengan perilaku caring perawat di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan.
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti ( Notoatmodjo, 2005 ). Populasi dalam penelitian ini adalah perawat Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD ) Kraton Kabupaten Pekalongan, dengan jumlah seluruh perawat sebanyak 124 orang yang merupakan perawat tetap yang berstatus PNS.
2. Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi ( Notoatmodjo, 2005 ). Dari populasi tersebut maka jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin dalam Arikunto ( 2002 ) sebagai berikut : n =
N 1 + Ne 2
Keterangan : n
= Sampel
N
= Populasi
e
= Nilai Kritis / batas ketelitian 5 %
n = =
124 1 + (124)(0,05) 2 124 = 94,65 dibulatkan 95 1,31
Dari hasil perhitungan jumlah sampel diperoleh jumlah sampel penelitian sebanyak 95 orang. Cara penentuan sampel dalam penelitian ini adalah mengunakan proportionale area probability random sampling dengan demikian sampel yang dikehendaki dapat diambil secara acak sesuai proporsi masing – masing ruang rawat inap tempat kerja perawat. Adapun sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah ruang Flamboyan ada 10 perawat diambil sampel sebanyak 9 orang, ruang Seruni ada 12 perawat diambil sampel sebanyak 11 orang, ruang Kenanga ada 12 perawat diambil sampel sebanyak 11 orang, ruang Nusa Indah ada 12 perawat diambil sampel sebanyak 11 orang, ruang Mawar ada 13 perawat diambil sampel sebanyak 12 orang, ruang Melati ada 9 perawat diambil sampel sebanyak 8 orang, ruang Wijaya Kusuma ada 12 perawat diambil sampel sebanyak 11 orang, ruang Anggrek ada 14 perawat diambil sampel sebanyak 13 orang, ICU ada 10 perawat diambil sampel sebanyak 9 orang.
C. Definisi Operasional Cara dan Alat
No
Variabel
Definisi Operasional
1.
Motivasi
Motivasi adalah dorongan Wawancara
Kerja
psikologis
Ukur
yang Kuesioner
dan dengan
seseorang menggunakan
mengarahkan
menuju sebuah tujuan
10
Skala
Hasil Ukur
Data
Skor antara 10 – 40 Untuk
kepentingan
deskriptif ditentukan :
pernyataan
Motivasi Tinggi :
Dengan
Skor antara 25 – 40
ketentuan
Interval
skor jawaban :
Motivasi Rendah :
Selalu = 4
Skor antara 10 - 24
Sering = 3 Kadang-kadang = 2 Tidak pernah = 1 2.
Perilaku
Kepedulian
Caring
ditunjukkan oleh perawat Kuesioner
Untuk
dalam
deskriptif ditentukan :
caring
bentuk
mendengarkan
yang Wawancara
dan Skor antara 15 – 60
: dengan dengan menggunakan
15 Perawat Caring :
penuh perhatian, memberi pertanyaan rasa nyaman, berkata jujur, Dengan mempunyai tanggap,
kepentingan
Skor antara 38 – 60
ketentuan Perawat tidak Caring :
kesabaran, skor jawaban : menyediakan Selalu = 4
Skor antara 15 - 37 Bila data berdistribusi
informasi sehingga klien Sering = 3
normal :
dapat
menentukan Kadang-kadang = 2
≥ mean : caring
keputusan
berdasarkan Tidak pernah = 1
< mean : tidak caring
informasi yang diperoleh,
Bila data berdistribusi
memberikan
tidak normal :
sentuhan,
memperlihatkan sensitifitas,
≥ median : caring
memperlihatkan
<
rasa
hormat, memanggil pasien dengan namanya.
median
caring
:
tidak
Interval
D. Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD ) Kraton Kabupaten Pekalongan.
E. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Kraton Kabupaten Pekalongan. Adapun prosedur pengumpulan data sebagai berikut : 1. Setelah mendapatkan ijin dari RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan, peneliti mengadakan pendekatan kepada calon responden. 2. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian. 3. Responden diberi angket untuk diisi. 4. Kepada responden diingatkan bahwa semua pernyataan yang ada harus diisi dan bila sudah selesai dikembalikan kepada peneliti.
F. Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti menggunakan kuesioner. Kuesioner, merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan daftar pernyataan / kuesioner yang diajukan kepada responden. Dimana daftar pernyataan ini digunakan untuk memperoleh data primer, selanjutnya hasil jawaban daftar pernyataan dianalisis secara kuantitatif dengan
menggunakan
analisis
statistik.
Dalam
menganalisis
data
dipergunakan skor.
G. Prosedur Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengukur langsung motivasi kerja dan perilaku caring perawat dengan kuesioner. Tahap – tahap dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut : 1.
Mengajukan surat ijin penelitian kepada FIKKES Universitas Muhammadiyah Semarang.
2.
Mengajukan surat ijin penelitian kepada BAPEDA Kabupaten Pekalongan.
3.
Mengajukan surat ijin penelitian kepada Direktur RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan.
4.
Memperoleh surat balasan dari RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan.
5.
Peneliti menemui kepala ruang dan responden kemudian menjelaskan maksud dan tujuan penelitian serta memberikan informed consent.
6.
Metode yang digunakan untuk menentukan sampling dengan cara proportionate area probability random sampling dengan demikian sampel yang dikehendaki dapat diambil secara acak sesuai proporsi masing – masing ruang rawat inap tempat kerja perawat.
7.
Responden menandatangani surat persetujuan sebagai responden bila bersedia dijadikan responden.
8.
Peneliti membagikan kuesioner kepada responden dan menjelaskan cara mengisi kuesioner.
9.
Setelah kuesioner selesai diisi kuesioner diminta kembali dan dicek apakah kuesioner sudah terisi semua.
H. Metode Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Uji Instrumen Penelitian Validitas dan reliabilitas merupakan dua hal yang sangat berperan dalam menentukan kualitas alat ukur ( instrumen penelitian ), sedangkan alat ukur tersebut akan membuktikan baik tidaknya suatu penelitian. Suatu instrumen penelitian mempunyai keajegan tertentu serta memenuhi syarat – syarat ilmiah ( Azwar, 2001 ), minimal terdapat dua persyaratan yang harus dimiliki oleh suatu alat pengumpul data yang baik, yaitu memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel motivasi dan perilaku caring adalah kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari sejumlah pernyataan yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Kuesioner terdiri dari 4 bagian yaitu pernyataan motivasi, perilaku caring ( perawat,), perilaku caring oleh pimpinan ( sebagai kroscek ) dan data demografi dari responden. Data demografi meliputi
nama, usia, jenis kelamin responden, tingkat pendidikan responden, lama kerja responden, bagian mengenai motivasi berisi 10 item pernyataan, perilaku caring ( perawat ) berisi 15 item pernyataan dan lembar observasi oleh pimpinan perilaku caring (pimpinan) berisi 15 item pernyataan.
2. Validitas dan Reliabilitas Instrumen a) Uji Validitas Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Azwar ( 2001 ). Sama seperti yang diungkap Hadi ( 1994 ) dalam Azwar ( 2001 ) bahwa validitas adalah seberapa jauh alat tes dapat mengungkapkan dengan gejala atau bagian yang hendak diukur. Pada penelitian ini teknik korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi Product Moment. Sedangkan syarat untuk dianggap memenuhi kriteria valid, apabila r hitung > r tabel. Kemudian diuji cobakan pada 20 orang yang mempunyai karakteristik hampir sama dengan reponden ( pilot study ). Dalam hal ini diuji cobakan pada perawat yang bekerja di RSUD Bendan Kota Pekalongan. Uji item masing – masing pernyataan dilakukan dengan menggunakan uji product moment ( Sugiono, 2005 ). Instrumen setelah diuji cobakan, hasil dari 20 responden diuji dengan product moment koefisien korelasi r yang diperoleh ≥ daripada koefisien di tabel dengan nilai kritis r pada taraf signifikansi 5 % instrumen tersebut dinyatakan valid. Di mana untuk N : 20 pada taraf signifikansi 5 % didapat nilai r table : 0,444. Motivasi : hasil uji validitas motivasi dalam rentang 0, 591 - 0, 960 Artinya kuesioner motivasi tersebut valid karena nilai tersebut lebih besar dari 0,444. Perilaku caring ( perawat ) : hasil uji validitas perilaku caring (perawat) dalam rentang 0, 545 – 0, 939 artinya kuesioner perilaku
caring ( perawat ) tersebut valid karena nilai tersebut lebih besar dari 0,444. Perilaku caring perawat oleh pimpinan ( sebagai kroscek ) : hasil uji validitas perilaku caring oleh pimpinan dalam rentang 0, 576 - 0, 969 artinya kuesioner perilaku caring perawat oleh pimpinan tersebut valid karena nilai tersebut lebih besar dari 0,444.
b) Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata real dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi tersebut sebagai pengukuran yang reliable. Istilah realibilitas sering disamakan dengan keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, konsistensi dan sebagainya. Namun pada prinsipnya, reliabilitas adalah sejauh mana pengukuran dapat dipercaya ( Azwar, 2001 ). Menurut Azwar ( 2001 ) menjelaskan bahwa koefisien reliabilitas adalah suatu angka yang ditunjukkan secara empirik mengenai tinggi rendahnya reliabilitas. Ini berarti semakin tinggi koefisien reliabilitas antara hasil ukur dari tes berarti koefisiennya semakin baik dan alat ukur tersebut dapat disebut sebagai alat ukur yang reliable atau ajeg. Koefisien reliabilitas alat ukur pada penelitian ini adalah berdasar teknik koefisien alpha yang dikembangkan oleh Cronbach Alpha dengan program SPSS. Kriteria pengujiannya sebagai berikut : Jika α > 0,6 maka data reliabel Jika α < 0,6 maka data tidak reliabel
Kuesioner dikatakan reliabilitas tinggi jika nilai Alpha Cronbach adalah lebih dari 0,60 ( Hastono, 2001 ). Motivasi : hasil uji reliabilitas motivasi dengan α = 0, 953 – 0,967 artinya kuesioner motivasi tersebut reliabilitas tinggi karena nilai Alpha Cronbach lebih dari 0,60. Perilaku caring (perawat) : hasil uji reliabilitas perilaku caring (perawat) dengan α = 0, 961 – 0, 970 artinya kuesioner perilaku caring (perawat) tersebut reliabilitas tinggi karena nilai Alpha Cronbach lebih dari 0,60. Perilaku caring perawat oleh pimpinan ( sebagai kroscek ) : hasil uji reliabilitas perilaku caring perawat oleh pimpinan ( sebagai kroscek ) dengan α = 0, 961 – 0, 969 artinya kuesioner pada perilaku caring perawat (pimpinan) tersebut reliabilitas tinggi karena nilai Alpha Cronbach lebih dari 0,60.
I. Cara Pengolahan Data dan analisis Data a.
Cara pengolahan data Pengolahan data yang disajikan berupa pemaparan deskriptif berdasarkan data-data yang diperoleh di lokasi penelitian, meliputi tahapan : 1. Editing Untuk memeriksa kelengkapan data yang diperoleh melalui wawancara dan untuk menghindari terjadinya kesalahan. Meneliti apakah isian dalam lembar kuesioner sudah lengkap dan diisi semua, editing dilakukan ditempat pengumpulan data, sehingga jika ada kekurangan data dapat segera dilengkapi dan dikonfirmasikan kepada responden. 2. Coding Memberikan kode pada masing – masing jawaban untuk mempermudah dalam analisa data. Mengklasifikasikan jawaban – jawaban yang ada menurut macamnya. Klasifikasi dilakukan dengan
jalan menandai masing – masing jawaban dengan kode berupa angka. Pada kuesioner data demografi pengkodean dilakukan terhadap umur responden yaitu kode 1 untuk umur < 30, kode 2 untuk rentang umur 30 – 40, kode 3 untuk umur > 40, untuk jenis kelamin kode 1 untuk perempuan, kode 2 untuk laki – laki. Pada kuesioner motivasi kerja skor 1 untuk jawaban tidak pernah, skor 2 untuk jawaban kadang – kadang, skor 3 untuk jawaban sering, skor 4 untuk jawaban selalu. Pada kuesioner perilaku caring perawat skor 1 untuk jawaban tidak pernah, skor 2 untuk jawaban kadang – kadang, skor 3 untuk jawaban sering, skor 4 untuk jawaban selalu. 3. Tabulating Mengelompokkan data sesuai dengan tujuan penelitian, kemudian dimasukkan dalam tabel yang sudah disiapkan dan disajikan dalam tabel frekuensi dan tabel silang. 4.
Entry Data Kegiatan memasukkan data ke dalam komputer serta diolah ke dalam program statistik.
5.
Skoring Skoring merupakan kegiatan penskoran pada jawaban yang telah ditentukan. Pada kuesioner motivasi kerja skor 1 untuk jawaban tidak pernah, skor 2 untuk jawaban kadang – kadang, skor 3 untuk jawaban sering, skor 4 untuk jawaban selalu. Pada kuesioner perilaku caring perawat skor 1 untuk jawaban tidak pernah, skor 2 untuk jawaban kadang – kadang, skor 3 untuk jawaban sering, skor 4 untuk jawaban selalu.
b. Analisis data 1) Analisis Univariat Dalam analisa univariat data akan disajikan dengan tabel distribusi frekuensi sehingga akan tergambar fenomena yang berhubungan dengan variabel yang diteliti. Analisis univariat
motivasi dan perilaku caring merupakan analisis deskriptif untuk data numerik meliputi : Mean, Mode, Median, Maximum, Minimum dan Standard Deviasi.
2) Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan dan berkorelasi, yaitu dari data hasil penelitian dianalisis dengan program SPSS dengan menghubungkan antara motivasi kerja dengan kinerja perawat. Karena datanya berupa data numerik, maka sebelum dianalisis perlu diuji kenormalan datanya dengan uji Kolmogorov Smirnov, karena sampel > 30 maka untuk menguji kenormalan data menggunakan Kolmogorov Smirnov (Hastono, 2001) dan hasilnya Sig 0,000 maka data berdistribusi tidak normal, untuk itu uji dalam penelitian ini menggunakan Rank Spearman. Tujuan
penggunaan
korelasi
Spearman
Rank
dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui kuatnya hubungan antara motivasi kerja dengan perilaku caring perawat yang dinyatakan dalam lambang rs. Proses analisis ini dengan menggunakan program komputer. Setelah diketahui nilai koefisien korelasi (rs) maka dapat diketahui kecenderungan dan kekuatan hubungan. Didapatkan nilai koefisien korelasi positif maka korelasinya positif. Analisis ini juga dapat sekaligus menilai signifikansi sebuah hubungan dengan membandingkan nilai P value sesuai taraf signifikansi yang dipakai. Dalam penelitian ini taraf signifikansi yang dipakai adalah sebesar 0,05 sehingga korelasi dikatakan signifikan bila P value < 0,05.
J. Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Februari 2011.
K. Etika Penelitian Penelitian dilakukan setelah peneliti mendapatkan ijin dari pihak Universitas Muhammadiyah dan pengambilan data dari pihak RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. Dalam penelitian ini etika penelitian saat pengambilan data dilakukan dengan cara : 1. Informent consent ( persetujuan ) Lembar persetujuan ini diberikan pada responden yang akan diteliti yang memenuhi kriteria. Pada subyek yang menolak peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak – hak subyek. Responden yang setuju diminta untuk menandatangani surat persetujuan responden. 2. Anonimity ( tanpa nama ) Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan nama responden, tetapi lembar tersebut diberi kode. 3. Confidetiality ( kerahasiaan ) Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.