Salam Redaksi
Greetings from the Editorial Team
Bappeda Buletin
SUSUNAN TIM REDAKSI EDITORIAL TEAM PENGARAH/ DIRECTOR Kepala Bappeda Provinsi DKI Jakarta Wakil Kepala Bappeda Provinsi DKI Jakarta Sekretaris Bappeda Provinsi DKI Jakarta PEMIMPIN REDAKSI/EDITORSIN-CHIEF Kepala UPT Pusat Informasi Perencanaan Pembangunan B appeda Provinsi DKIJakarta REDAKTUR PELAKSANA/ MANAGING EDITORS Koordinator/Coordinator Kasie Dokumentasi dan Kepustakaan Kasie Sistem Informasi Kasubag Umum, Sekretariat Bappeda Tenaga Ahli/Expert Dra. Christina Purwatiningsih Penanggung Jawab Rubrik/ Segment Coordinator M. Taufik Yahya, S.Sos. Puji Amrih Larasati, S.IP, M.Ec.Dev. Saria Diah Ayu G Sinaga, S.STP. Febri Yoga Mustika, SE M.Si. Zainal Arifin, SE, MSE. M. Salman Akbar, ST. Ir. Cecep Ruhiyat, M.Si. Mustakim, ST. Kusrimoyo, S.Sos, M.Si. Nuniek Noor Fiani, S.Skp, MSE. H. Agus Sugianto, S.Sos. Onni Agung Priyadianto, ST. Tezza Nur Ghina Rasikha, S.Ars. M. Isa Brahmana, ST. Rama Magrahana, ST. Sekretariat/Secretariat Erik Firmansyah, SE. Einst Rengga Damahatko, SE. Vidya Ayuningtyas, ST. Yeni Lindawati, ST. Distributor/Distributor Asep Somantri, S.Sos. Suradi Rudi Rahmanto, SE. Jayadih Silvia Andromeda, A.Md. Kontributor/Contributor Para pejabat Bappeda/ Kanppeko/Kanppekab Para pejabat Fungsional Bappeda/ Kanppeko Kanppekab Para staf Bappeda/ Kanppeko/Kanppekab
Salam Redaksi Assalamualaikum Wr. Wb. Pembaca budiman, Kami hadir kembali di tahun 2013 ini dengan kabar dan tulisan yang tidak kalah menariknya dari tahun sebelumnya. Dalam bentuk singkat dan padat isi Perda RPJMD DKI 2013-2017 yang disahkan pada 30 Mei 2013 dari Raperda menjadi Laporan Utama edisi Buletin Bappeda tahun 2013 ini. Kabar lain yang penting disampaikan sebagai Laporan Khusus adalah hasil seleksi terbuka untuk lurah dan camat. Sosok di balik pekerjaan besar tersebut adalah Kepala BKD, I Made Karmayoga, yang kami hadirkan dalam Rubrik Sosok. Dan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akrab disapa Ahok menjadi narasumber Wawancara pada edisi ini. Seperti edisi-edisi sebelumnya kami sajikan tulisan-tulisan dari penulis Bappeda yang mengurai sejumlah masalah penting. Tak lupa, informasi sehat, selebriti, dan foto-foto menarik tentang aktivitas Pemprov DKI Jakarta. Yang menarik, pada edisi perdana tahun 2013 ini kami sajikan tambahan Rubrik Humoria yang berisi tulisan ringan guyonan dari para pegawai di lingkungan Bappeda. Oh, ya, pengelola Buletin Bappeda mulai tahun ini berpindah dari Bidang Penelitian dan Statistik (BPS) Bappeda ke UPT Pusat Informasi Perencanaan Pembangunan (PIPP) Bappeda. Kami harap sajian edisi perdana 2013 ini mendatangkan manfaat bagi Anda semua.
Greetings from the Editorial Team Peace be upon you. Dear readers, We present the first edition in 2013 of Buletin Bappeda containing news and writings which are no less interesting than the previous year’s edition. As the Main Coverage we are discussing the contents of the Regional Medium Term Development Plan (RPJMD)2013-2017, which was passed on May 30, 2013. Another important news is our Special Report on the result of the open selection of the head of villages and sub-districts. The figure behind such a big project is the Head of the Regional Employee Affairs Agency (BKD), I Made Karmayoga, whom we are presenting in the Figure Segment. And, Vice Governor of Jakarta, Tjahaja Basuki Purnama, who is familiarly called Ahok, is also presented in our Interview Segment. Similar to our previous editions we are also including articles written by Bappeda staff whom have analyzed several significant issues. Moreover, there are also articles on health and celebrities and pictures of interesting activities done by the Jakarta Capital City Government. Furthermore, in this first edition of 2013 we are also presenting the Gags Segment as an addition with jokes written by staff of Bappeda. Last but not least, we would like to inform you that starting this year the administrator of Buletin Bappeda has ben switched from BPS Bappeda to UPT Bappeda. We hope this edition bring you many benefits.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
And peace be upon you.
Salam, Redaksi.
Regards, the Editorial Team
no.20 volume 8 | 2013 | buletin bappeda
1 ////////////////////////
Daftar Isi
03
Contents
RPJMD 2013- 2017 : Mewujudkan Pembangunan Jakarta RPJMD of 2013-2017 : Actualizing the Development of Jakarta
08
Hasil Seleksi Lurah dan Camat Baru : Dipantau Selama Enam Bulan Pertama Selection Result of the Head of Village & Sub-District : Monitored during the First Six Months
12
Peran Informasi Geospasial dalam Pembangunan Jakarta The Role of Geospatial Information in Jakarta Development
15
Etika Birokrasi : Birokrat yang Melayani dan Mengabdi Bureaucratic Ethics: Serving and Dedicated Bureaucrats
18
Masalah Permukiman di Kepulauan Seribu Settlement Issues in Seribu Islands
20
Standar Pelayanan Minimal dalam RPJMD Minimum Service Standards in RJPMD
24
Transjakarta : ‘Sembako’ Baru Masyarakat Transjakarta : A New Staple Need for the Public
30
Kami Berdua Bukan Sosok Istimewa We are Not Exceptional Leaders
40
36
38 INFO SEHAT
selebrita
Health Info
Celebrities
Diabetes Mellitus : Pahami Gejala 4P Diabetes Mellitus: Understanding the 4P Symptoms
Joe Taslim : Ajakan Bersabar Joe Taslim : A Call for Patience
/////////////////////// 2
buletin bappeda | no.20 volume 8 | 2013
SPIRITUAL Spiritual
Bening Hati Berbalas Surga Clear Heart Awards Heaven
Liputan Utama
Main Coverage
RPJMD 2013 – 2017 RPJMD 2013 – 2017
Mewujudkan Actualizing the Pembangunan Development of Jakarta Jakarta oleh : Zaenal Arifin
by : Zaenal Arifin
Diperlukan kinerja prima yang didukung oleh keselarasan kebijakan dan pelaksanaan pogram.
P
High performance supported by the conformity of policy and program implementation is needed.
emerintah Provinsi DKI Jakarta dan DPRD mengesahkan Rancangan Peraturan Daerah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (Raperda RPJMD) DKI 2013-2017 menjadi Perda Nomor 2 Tahun 2013 tentang RPJMD DKI 20132017, Selasa, 30 Mei 2013. Perda itu ditetapkan dalam Rapat Paripurna DPRD DKI yang dipimpin oleh Ketua Badan Legislasi Daerah (Balegda) sekaligus Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Triwisaksana, di Gedung DPRD DKI, Jakarta. Perda RPMJD ini akan menjadi pedoman dan acuan dasar untuk memecahkan masalah daerah. Juga, sebagai tolok ukur keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah di bawah kepemimpinan gubernur dan wakil gubernur. Serta sebagai pedoman seluruh pemangku kepentingan dalam melaksanakan pembangunan di wilayah DKI Jakarta, Provinsi DKI Jakarta merupakan kota dengan ciri tersendiri dan banyak peran. Mulai dari pusat pemerintahan, pusat kegiatan perekonomian, pusat perdagangan, pusat jasa perbankan dan keuangan, dan juga sebagai gerbang utama wisatawan manca negara. Dengan peran tersebut pembangunan di wilayah DKI Jakarta mempunyai
J
akarta Capital City Government of Jakarta Capitality and the Regional House of Representatives approved the Draft of Regional Regulation on Jakarta Medium Term Development Plan (RPJMD Draft) 2013-2017 to be the Regional Legislation No 2 of 2013 on Jakarta Medium Term Development Plan (RPJMD) 2013-2017, on Tuesday, May 30, 2013. Regulation was passed in the Plenary Meeting of the Jakarta City Council, led by the Chairman of the Regional Legislation Council (Balegda) and as well as Vice Chairman of the Regional House of Representatives of Jakarta, Triwisaksana, in the City Council Building, Jakarta. The Regional Legislation of RPMJD will be guidelines and baselines to solve regional problems. Also, as a benchmark of the success of the regional administration under the leadership of the governor and vice governor as well as guidelines for all stakeholders in developing Jakarta, Jakarta is a city with its own characteristics and many roles, from the government administration center commercial centers, banking and financial centers to the major tourist gateway. Such important roles make the great potential to implement development followed by the more complex of
no.20 volume 8 | 2013 | buletin bappeda
3 ////////////////////////
Liputan Utama
Main Coverage
potensi yang besar, dengan tantangan dan permasalahan yang lebih kompleks dibandingkan daerah lain. Untuk mengembangkan potensi-potensi, menangani tantangan, dan permasalahan tersebut diperlukan perencanaan pembangunan yang terarah, terpadu, dan menyeluruh dengan memperhatikan empat pilar pembangunan, yaitu pilar ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup, yang didukung oleh pilar aparatur atau birokrasi. Dokumen yang berisi perencanaan pembangunan itu adalah RPJMD Provinsi DKI Jakarta tahun 2013-2017. Dokumen pembangunan DKI Jakarta selama lima tahun ini menjabarkan visi, misi, dan program gubernur terpilih pada pemilihan gubernur (Pilgub) pada 2012. Visi tersebut adalah “Jakarta Baru, kota modern yang tertata rapi, menjadi tempat hunian yang layak dan manusiawi, memiliki masyarakat yang berkebudayaan, dan dengan pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik”, dengan misi : 1. Sebagai kota modern yang tertata rapi serta konsisten dengan Rencana Tata Ruang Wilayah. 2. Sebagai kota yang bebas dari masalah-masalah menahun seperti macet, banjir, pemukiman kumuh, sampah dan lain-lain 3. Menjamin ketersediaan hunian dan ruang publik yang layak serta terjangkau bagi warga kota. 4. Membangun budaya masyarakat perkotaan yang toleran, tetapi juga sekaligus memiliki kesadaran dalam memelihara kota. 5. Membangun pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan publik. Untuk mencapai tujuan pembangunan daerah maka visi, misi dan program tersebut dijabarkan melalui strategi pembangunan daerah berupa kebijakan dan program pembangunan, beserta kerangka pendanaan pembangunan serta kaidah pelaksanaannya. RPJMD Provinsi DKI Jakarta 2013-2017 disusun melalui lima pendekatan, yaitu pendekatan teknokratik, partisipatif, politik, atas-bawah (top-down) dan bawah-atas (bottom-up). Pendekatan teknokratik dilakukan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah, dan diskusi dengan para pakar dan tenaga ahli yang kompeten sesuai dengan substansi yang dibutuhkan RPJMD. Pendekatan partisipatif dilakukan dengan melibatkan seluruh stakeholders, antara lain melalui Musrenbang, pendekatan politik dilakukan seperti pemilihan presiden/ kepala daerah menghasilkan rencana pembangunan hasil proses politik (public choice theory of planning), khususnya penjabaran visi dan misi dalam RPJMD dan pendekatan proses top-down dan bottom-up dilakukan menurut jenjang pemerintahan.
Terkait Dokumen Lain
Sebagai dokumen perencanaan pembangunan daerah, RPJMD Provinsi DKI Jakarta 2013-2017 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 sebagai dokumen perencanaan
/////////////////////// 4
challenges and problems compared to other provinces. A focused, integrated and comprehensive development planning is needed to develop the city potentials and overcome challenges and problems, with regard to the four development pillars known as economic, social, and environment, supported by the pillars of apparatus or bureaucratic. The development planning is detailed in a document called RPJMD of Jakarta 2013-2017. The document of Jakarta development for five years sets out the vision, mission, and the programs of the elected governor who won the election in 2012. The vision is “The New Jakarta, the orderly modern city, a decent and humane living place, has a cultured society, and public service - oriented government,” with the following mission: 1. To be an organized modern city and conforms to the Master Plan. 2. To be a city free from chronic problems such as traffic congestion, flood, slum area, waste and so forth. 3. To ensure the availability of proper and affordable residential and public space for the city residents. 4. To build a tolerant urban society, yet also to have the awareness to maintain the City. 5. To build a clean and transparent governance as well as being public service oriented. To achieve the objectives of regional development, the vision, mission, and programs are translated into the regional development strategies, in the form of policies and development programs, and its development financing frameworks and implementation rules. RPJMD of Jakarta 2013-2017 is compiled using five approaches, namely technocratic approach, participatory, political, top-down and bottom-up. Technocratic approach is done using the method and framework of scientific thinking, and discussions with competent experts that correspond to the substance RPJMD required. Participatory approach is conducted by involving all the stakeholders, including Development Planning Deliberation (Musrenbang), political approach is performed as presidential/ regional leader election which generates development planning through the political process result (public choice theory of planning), particularly the detailed explanation
buletin bappeda | no.20 volume 8 | 2013
Lipuan Utama
Main Coverage
of the vision and mission in the Regional Medium-Term Development Plan (RPJMD) and the process approach process of top-down and bottom-up are done in accordance with the levels of governance.
Relating to other documents
pembangunan disusun sebagai satu kesatuan yang utuh dengan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah. Sehingga, penyusunannya harus memperhatikan RPJM Nasional Tahun 2010-2014. Selanjutnya, RPJMD juga merupakan bagian dari Sistem Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) sehingga RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 disusun dengan berpedoman pada visi, misi dan arah kebijakan RPJPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2005-2025 dan memperhatikan Rencana Tata Tuang Wilayah (RTRW) Provinsi DKI 2030, terutama dari sisi pola dan struktur tata ruang, sebagai dasar untuk menetapkan lokasi program pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang di Provinsi DKI Jakarta. Selain berpedoman dan memperhatikan RPJM Nasional, RPJPD, dan RTRW, penyusunan RPJMD juga memperhatikan dokumen lainnya seperti Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), Metropolitan Priority Area (MPA), target pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) dan RTRW Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten. RPJMD juga menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD), yang menjabarkan RPJMD menjadi kebijakan, program strategis dan operasional dalam rangka menangani isu strategis dan peningkatan pelayanan publik untuk jangka waktu 5 (lima) tahunan. Kemudian, pelaksanaan RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sebagai suatu dokumen perencanaan tahunan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang memuat prioritas program dan kegiatan dari Rencana Kerja SKPD.
Mewujudkan RPJMD
Untuk mencapai tujuan pembangunan daerah, maka visi, misi dan program gubernur terpilih pada pemilihan gubernur (Pilgub) dijabarkan melalui strategi pembangunan daerah. Itu berupa kebijakan dan program pembangunan, beserta kerangka pendanaan pembangunan serta kaidah
As a regional development planning document, RPJMD of Jakarta 2013-2017 is an integral part of national development planning. In accordance with Law No. 25 of 2004 on National Development Planning System, and Government Regulation No. 8 of 2008 on Phases, Procedures for Preparation, Control and Evaluation of Regional Development Plan Implementation As a development planing document, RPJMD of Jakarta 2013-2017 is made as a unity that is intact with the National Development Planning System, which is implemented by state administrators and people in the central and regional level. Hence, the formulation of the RPJMD of Jakarta should pay attention to the National Development Plan year 2010-2014. Furthermore, RPJMD is also part of the System of Regional Long Term Development Planning (RPJPD). It means the formulation of RPJMD of Jakarta year 2013-2017 is based on the vision, mission and policy directions of RPJPD of Jakarta 2005-2025 and conforms to the Master Plan (RTRW) of Jakarta year 2030, especially in terms of spatial patterns and structures. It is as the basis for determining the location of development programs related to the spatial uses in Jakarta. In addition to being guided and conforming to the National Development Plan, RPJPD, and RTRW, the formulation of RPJMD also consider other documents, such as the Master Plan for the Acceleration of Expansion on Indonesian Economic Development (MP3EI), Metropolitan Priority Area (MPA), the target of Millennium Development Goals (MDGs), and the RTRW of West Java Province and Banten Province. RPJMD is also used as guidelines in making the Strategic Plan of Regional Working Units (SKPD Strategic Plan), which elaborates RPJMD into policy, strategic and operational programs in order to address strategic issues and improve public services for a period of 5 (five) years. Then, the implementation of the RPJMD of Jakarta 20132017 is detailed in Regional Work Plan (RKPD) as an annual planning document of Jakarta Capital City Government which contains priority programs and activities of the SKPD (Work Unit) Work Plan.
Actualizing RPJMD
To achieve the objectives of regional development, the elected governor’s vision, mission and programs on the gubernatorial election are elaborated into regional development strategy. It consists of policy and development programs, along with development funding framework and its implementation rules. The elaboration must be realized and supported by all levels, regional administrator with all development stakeholders in Jakarta Capital City Government, private sector, as well as the community. In reference to the Law No. 25 Year 2004, the regional development requires the conformity of policy and program implementation. It means that if the plan does not have, or have but not understandable in terms of the vision, mission and goals, it will lead to confusion, frustration, and misdirected development implementation, as well as inappropriate strategies, policies and programs. This will result in ineffectiveness, error, and inefficiency
no.20 volume 8 | 2013 | buletin bappeda
5 ////////////////////////
Liputan Utama
Main Coverage
Jakarta Baru kota modern yang tertata rapi, menjadi tempat hunian yang layak dan manusiawi, memiliki masyarakat yang berkebudayaan, dan dengan pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik.
Visi
Misi
Menjadikan Jakarta Mewujudkan Jakarta sebagai kota modern yang sebagai kota yang bebas dari masalah-maslah tertata rapi serta menahun seperti macet, konsisten dengan banjir, pemukiman kumuh, rencana tata ruang sampah dan lain-lain wilayah
Menjamin ketersediaan hunian dan ruang publik yang layak serta terjangkaunya bagi warga kota
Membangun budaya masyarakat perkantoran yang toleran, tetapi juga sekaligus memiliki kesadaran dalam memelihara kota
Membangun pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan publik
pelaksanaannya. Penjabaran tersebut harus Tujuan 3 Tujuan 4 Tujuan 2 Tujuan 3 Tujuan 1 Tujuan diwujudkan dan didukung oleh semua lapisan, baik penyelenggara 9 Sasaran 9 Sasaran 3 Sasaran 9 Sasaran 8 Sasaran pemerintahan daerah dengan seluruh Sasaran stakeholder pembangunan di Provinsi 15 Strategi 7 Strategi 15 Strategi 18 Strategi 22 Strategi DKI Jakarta, maupun kalangan Strategi pengusaha, dan masyarakat. Arah 21 Arah kebijakan 13 Arah kebijakan 22 Arah kebijakan 33 Arah kebijakan 57 Arah kebijakan Mengacu pada Struktur UndangKebijakan Undang Nomor 25 Tahun 2004, maka Program 19 Program 31 Program 19 Program 24 Program 9 Program Prioritas perencanaan pembangunan daerah 45 Indikator 99 Indikator 19 Indikator 37 Indikator 47 Indikator memerlukan keselarasan kebijakan Indikator dan pelaksanaan program. Sehingga, Skema Penjabaran Visi Misi Rpjmd jika perencanaan tidak memiliki, atau Description Scheme of Vision -Mission of RPJMD memiliki tapi tidak jelas untuk visi, misi dan sasaran, maka akan mengakibatkan in the execution of development. kebingungan, frustrasi dan tidak terarah Therefore, realizing the RJPMD of Jakarta year of 2013dalam pelaksanaan pembangunan, begitu pula dengan strategi, 2017 requires the excellent performance supported by the kebijakan dan program yang dilakukan menjadi tidak tepat. conformity of policy and program implementation containing Ini akan mengakibatkan tidak efektif, salah langkah, dan tidak correct and proper (SMART) vision, mission, objectives, efisien dalam pelaksanaan pembangunan. policies, strategies and programs which have, acknowledge, Karena itu, untuk mewujudkan RPJMD Provinsi DKI and cover: Jakarta 2013 – 2017 ini diperlukan kinerja prima yang 1. The desired end goal didukung oleh keselarasan kebijakan dan pelaksanaan 2. Goals and priorities to realize the programs, which reflects program yang memiliki visi, misi, sasaran, kebijakan, the selection of alternatives strategi dan program yang tepat dan baik yang memiliki, 3. Period of time to reach these goals mengetahui, dan memperhitungkan pada : 4. The encountered problems 1. Tujuan akhir yang dikehendaki 5. Resources that will be used as well as the allocation 2. Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya, 6. Policies to implement yang mencerminkan pemilihan dari berbagai alternatif 7. Human resource, organization, or implementing agency 3. Jangka waktu mencapai sasaran-sasaran tersebut 8. Mechanisms of monitoring, evaluation, and supervision of 4. Masalah-masalah yang dihadapi the implementation. n Zaenal Arifin, Young Functional Planner 5. Sumber daya yang akan digunakan serta pengalokasiannya 6. Kebijakan-kebijakan untuk melaksanakannya 7. Orang, organisasi, atau badan pelaksananya 8. Mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaannya. n Zaenal Arifin, Young Functional Planner
Program Unggulan Flagship Programs Jakarta 2013 – 2017 of Jakarta 2013 - 2017 Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta memiliki sejumlah program yang menjadi Program Unggulan pada 2013-2017 sebagai berikut: 1. Pengembangan sistem transportasi, melalui : a. Pembangunan angkutan umum berbasis jalan, meliputi pengembangan koridor dan penambahan armada busway serta penataan trayek dan peremajaan armada bus sedang. b. Pembangunan angkutan massal berbasis rel, meliputi pembangunan mass rapid transit (MRT) dan light rapid transit (LRT). 2. Antisipasi banjir, rob, dan genangan, melalui : a. Pembangunan prasarana dan sarana pengendali banjir, meliputi pengembangan situ, waduk dan embung, penguatan tanggul, pembuatan sumur resapan dan lubang biopori serta pembangunan terowongan bawah tanah multifungsi.
/////////////////////// 6
Jakarta Provincial Government has a number of Flagship Programs 2013-2017 as follows: 1. Development of the transport system, through: a. Construction of street-based public transport, including the development of busway corridors and busway fleet expansion as well as restructuring bus routes and the replacement of the medium bus fleet. b. Construction of rail-based mass transit, covering the construction of the mass rapid transit (MRT) and light rapid transit (LRT). 2. Flood, sea water flood, and puddle mitigation, through: a. Construction of flood control infrastructures and facilities, covering the developments of lakes, reservoirs and ponds, strengthening embankments, building infiltration wells and biopore holes and the development of multifunctional underground tunnels.
buletin bappeda | no.20 volume 8 | 2013
Liputan Utama
Main Coverage
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
b. Pengembangan sistem drainase, meliputi pengembangan sistem polder, normalisasi serta pengerukan sungai dan saluran. Peningkatan kualitas lingkungan perumahan dan pemukiman kota, melalui : a. Penyediaan perumahan rakyat, meliputi pembangunan rumah susun sewa yang terpadu dengan fasilitas pasar, kesehatan dan olahraga. b. Kebijakan pengembangan perumahan dengan mendorong pembangunan hunian vertikal. c. Peningkatan kualitas dan perbaikan kampung melalui penataan kampung dan lingkungan kumuh. Peningkatan kualitas dan kuantitas RTH, melalui : a. Peningkatan kuantitas RTH Pertamanan dan Pemakaman meliputi penambahan RTH melalui pembelian lahan dan kontribusi pengembang. b. Pemberdayaan dan penggalangan peran serta masyarakat dalam pengembangan pertamanan dan pemakaman dalam penyediaan dan pemeliharaan RTH publik/penghijauan lingkungan. Pengurangan ketimpangan ekonomi dan perluasan kesempatan kerja, melalui : a. Peningkatan sarana dan prasarana koperasi dan UMKM, meliputi penyediaan ruang. bagi ekonomi informal/PKL pada kawasan perkantoran dan perdagangan, membangun mall khusus bagi PKL serta memperbaiki pasar-pasar tradisional. Pembangunan budaya multi-kultur, melalui : a. Perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan pebudayaan dengan melakukan pengembangan karakter kota berciri khas Betawi. b. Pengembangan promosi dan informasi kebudayaan melalui penyelenggaraan event budaya bertaraf internasional. c. Peningkatan sarana dan prasarana kebudayaan, meliputi pengembangan pusat kebudayaan Betawi dan revitalisasi kota tua serta pembangunan Masjid Raya Jakarta. Peningkatan pelayanan publik, melalui : a. Sistem Informasi dan Teknologi Pajak Daerah dengan mengembangkan pelayanan pajak online. b. Peningkatan kapasitas pemerintahan kelurahan dan kecamatan, dengan mewujudkan pelayanan prima di kelurahan dan kecamatan. c. Peningkatan investasi, melalui pengembangan layanan perijinan secara online dan Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Peningkatan kualitas pendidikan, melalui : a. Program Wajib Belajar Dua BelasTahun dan penerapan Kartu Jakarta Pintar. b. Peningkatan sarana prasarana pendidikan, meliputi peningkatan daya tampung peserta didik dan peningkatan kualitas gedung sekolah. c. Peningkatan mutu pendidikan melalui peningkatan kualitas dan kuantitas guru. Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, melalui : a. Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Daerah dengan pemberlakuan Kartu Jakarta Sehat. b. Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan, meliputi pengembangan Puskesmas Kecamatan menjadi rawat inap selain RB, penambahan kapasitas tempat tidur kelas tiga pada RSUD serta pelayanan kesehatan masyarakat di pasar-pasar tradisional/rumah susun. c. Pembinaan upaya kesehatan dengan pembentukan Kelurahan Siaga Aktif. d. Pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan melalui penerapan sanitasi total berbasis masyarakat di kelurahan. n BB
b. Development of drainage system, includin development of the polder system, normalization and dredging of rivers and channels. 3. Improvement of environmental quality of housing and city residentials, through: a. Providing public housing, including the construction of rental flats which are integrated with market facilities, health and sports facilities. b. Housing development policy by encouraging the development of vertical housing. c. Improving quality and rehabilitation of kampong areas through kampong and slum areas restructuring. 4. Improvement of green space quality and quantity, through: a. Increasing the green space quantity of parks and cemeteries including the expansion of green space by purchasing land and developer contributions. b. Empowerment and mobilization of community participation in the development of parks and cemeteries in providing and maintaining public green space / greening the environment. 5. Reduction of economic inequality and increase of employment opportunities, through: a. Improving facility and infrastructure of cooperatives and SMEs, including the provision of space for the informal economy / street vendors in the office and commercial areas, building special malls or street vendors as well as renovating traditional markets. 6. Multicultural civilization development, through: a. Protection, development and utilization of cultures by developing Betawinese city characteristics. b. Development of promotion and cultural information through the organization of international cultural events. c. Increasing cultural facilities and infrastructures, including the development of Betawi cultural center, old town revitalization and as well as the construction of Masjid Raya Jakarta. 7. Improvement of public services, through: a. Information and Technology System of Regional Tax by developing online tax services. b. Increasing the capacity of the village and sub-district administrations, by applying excellent services concept in villages and sub-districts. c. Increasing investment, through online licensing service development and implementing One Stop Services (OSS). 8. Improvement of education quality, through: a. Compulsory education with the Twelve Year Program and issuing the Jakarta Smart Card. b. Improving education facilities and infrastructures, including increasing student capacity and improving school building quality. c. Improving the quality of education by raising the quality and quantity of teachers. 9. Improvement of public health quality, through: a. Regional Health Insurance Program by the implementation of Jakarta Health Card. b. Improvement of health facilities and infrastructures, including the upgrade of local government health centers (puskesmas) into inpatient facilities in addition to maternity facilities, the increase of third-class bed capacity in regional hospitals and public health services in the traditional markets / flats. c. Developing health efforts by the establishment of the Active Standby Villages. d. Disease control and environmental sanitation through the implementation of community-based total sanitation in villages.n BB
no.20 volume 8 | 2013 | buletin bappeda
7 ////////////////////////
Liputan Khusus
Special Coverage
Hasil Seleksi Lurah dan Selection Result of the Head Camat Baru of Village & Sub-District
Dipantau Monitored Selama Enam during the First Bulan Pertama Six Months ‘’Mestinya blusukan yang dilakukan Pak Gubernur merupakan tugas lurah dan camat.’’
S
etelah ditunggu-tunggu masyarakat Jakarta, dan juga publik di Indonesia, akhirnya sebanyak 415 orang lurah dan camat tampil di halaman Balaikota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (27/6), dan dilantik oleh Gubernur DKI Jakarta, Joko
Widodo. Mereka merupakan pejabat yang direkrut dengan uji kompetensi promosi jabatan secara terbuka. Masyarakat mengenalnya sebagai ‘lelang jabatan,’ yang proses rekrutmennya mulai April lalu . Sebanyak 415 orang tersebut terdiri atas 78 orang pejabat eselon III dan 337 orang eselon IV, yang menjabat 267 lurah dan 44 camat, serta dari luar pejabat definitif ada sebanyak 76 orang lurah dan 17 orang camat.
/////////////////////// 8
“Blusukan ( the act of visiting troubled areas – Ed) done
by the Governor should actually be the task of the village and sub-district heads.”
A
fter eagerly awaited by the public of Jakarta and Indonesia, 415 heads of villages and sub-districts were present in Jakarta City Hall, Medan Merdeka Selatan Street, Central Jakarta, Thursday (6/27), and inaugurated by the Governor of DKI Jakarta, Joko
Widodo. They are officials who were recruited through an open competency test for position promotion.. It is known as ‘positions auction’ and the recruitment process started last April. A total of 415 people consisting of 78 people of Echelon III and 337 of Echelon IV, serving as 267 head of villages and 44 sub-district heads, as well as 76 head of villages and 17 subdistrict heads coming from the definitive officials.
buletin bappeda | no.20 volume 8 | 2013
Liputan Khusus
Special Coverage
In his speech, the Governor Jokowi, coming from, expressed that he would carry out Government Service Index (GSI) or indicators of public service to ensure satisfactory service from the newly appointed village chiefs and subdistricts heads. The monitoring, which is conducted every six months, is based on a number of service indicators, including environmental management, parking management, and sanitation management. As quoted by Kompas daily, Governor Jokowi stated that citizens of Jakarta can voice their complaints or appreciations to the new headmen and sub-district heads. And, there will be no anymore villages and sub-district heads claiming that a problem in their territory is not their duties and functions, as happened previously.
Competency Test
Dalam sambutannya Gubernur Jokowi mengatakan akan melaksanakan Index Government Service (IGS) atau indikator pelayanan publik untuk memastikan pelayanan lurah dan camat yang baru dilantik tersebut. Pemantauan yang dilakukan setiap enam bulan sekali itu didasarkan pada sejumlah indikator pelayanan, di antaranya manajemen lingkungan, manajemen perparkiran, dan manajemen kebersihan. Di sini, kata Gubernur Jokowi seperti dikutip Kompas¸ semua warga bisa mengutarakan keluhannya atau apresiasi atas lurah dan camat. Dan, tidak ada lagi lurah dan camat
Position auction for sub-district heads and headmen is Governor Joko Widodo’s breakthrough to eradicate nepotism in the recruitment and placement of officers in strategic positions in Jakarta Capital City Government. Allegedly, the background of his bold move stems from the disappointment of this former Mayor of Solo over the slow performance of a number of work units (SKPD) in the Jakarta Capital City Government. Vice Governor Basuki Tjahaja Purnama, est known as Ahok, expressed that although, it has been more than 100 days of his term, there are still many civil servants who have not been able to follow theGovernor’s working pace, especially headmen and sub-district heads. “Sub-district heads and headmen the ones should be sensitive. understand how the Governor works, don’t you?
no.20 volume 8 | 2013 | buletin bappeda
9 ////////////////////////
Liputan Khusus
Special Coverage
yang mengatakan bahwa suatu masalah di wilayahnya bukan tugas pokok dan fungsinya, seperti yang terjadi dulu.
Uji Kompetensi
Lelang jabatan camat dan lurah adalah terobosan dan gebrakan jitu Gubernur Joko Widodo dalam upaya memberantas penyakit nepotisme dalam perekrutan dan penempatan pejabat pada posisi-posisi strategis di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Disinyalir, latar belakang langkah tersebut tidak lepas dari kekecewaan mantan Walikota Solo itu terhadap lambannya kinerja sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemprov DKI. Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, yang akrab disapa Ahok, mengkritisi, sudah lebih dari 100 hari masa jabatannya, tapi masih banyak pegawai yang belum dapat mengikuti irama kerja kepemimpinan Gubernur Joko Widodo, terutama pejabat lurah dan camat. “Harusnya lurah dan camat yang peka. Sudah tahu kan Pak Gubernur itu modelnya seperti apa? Mestinya blusukan yang dilakukan Pak Gubernur merupakan tugas mereka,” ungkap
/////////////////////// 10
Blusukan should actually be their duties,” said the Vice Governor. Therefore, Jokowi and Ahok thought that they would offer the positions of village and sub-district heads through an open competency test, which is known as positions auction. Both of them are hoping to find people who are able to follow their working pace.
Openly offered
Positions auction of headmen and sub-district heads are openly offered to all the civil servants of Jakarta Capital City Government. Any employees of the Jakarta Administration can enroll in the position auction. The conditions for both the post of headmen and sub-district heads, are: the applicants are no older than 52 years old and the lowest educational is Strata 1 (S1). For open selection of the headmen position the lowest rank is III/c and the highest III/d; good working performance for at least the past two years; currently not undergoing disciplinary action no legal problem/ suspect status; physically
buletin bappeda | no.20 volume 8 | 2013
Liputan Khusus
Special Coverage Wagub. Karena itu, Jokowi dan Ahok berpikir untuk menawarkan jabatan lurah dan camat dengan cara uji kompetensi terbuka atau yang dikenal lelang jabatan. Kedua pemimpin Pemprov DKI tersebut berharap menemukan orang-orang yang mampu mengikuti irama kerjanya. Lelang jabatan lurah dan camat ditawarkan secara terbuka kepada semua karyawan Pemprov DKI Jakarta. Siapa pun karyawan Pemprov DKI dapat mengikuti. Syaratnya, baik untuk jabatan lurah maupun camat, pelamar berusia tak lebih dari 52 tahun dan pendidikan paling rendah Strata 1 (S1). Untuk seleksi terbuka jabatan lurah pangkat terendah III/c dan paling tinggi III/d; prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam dua tahun terakhir; tidak sedang menjalani hukuman disiplin; tidak berstatus sebagai tersangka; sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan sehat dan bebas narkoba dari Rumah Sakit Pemerintah yang ditunjuk; dan bukan merupakan pejabat fungsional yang berasal dari Rumpun Pendidikan dan Rumpun Kesehatan. Sementara itu, untuk posisi camat syaratnya adalah pangkat paling rendah III/d; telah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV, kecuali yang menduduki jabatan fungsional; menduduki jabatan Eselon IV/a atau Eselon III/b, kecuali yang menduduki jabatan fungsional; semua unsur penilaian prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam dua tahun terakhir; tidak sedang menjalani hukuman disiplin; tidak berstatus sebagai tersangka; sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan sehat dan bebas narkoba dari Rumah Sakit pemerintah yang ditunjuk; serta bukan merupakan Pejabat Fungsional yang berasal dari Rumpun Pendidikan dan Rumpun Kesehatan Namun, wakil camat dan wakil lurah yang sedang menjabat tidak dikenakan syarat usia minimal 52 tahun. Lelang jabatan itu harus diikuti oleh seluruh pejabat lurah dan camat yang masih menjabat. Mereka dianggap mengundurkan diri jika tidak mengikuti proses seleksi lelang tersebut.
Pertama di Indonesia dan dunia
Ada sekitar 1.500 orang yang mengikuti proses seleksi dan promosi terbuka jabatan 2013 ini dari berbagai unsur karyawan di lingkup DKI Jakarta. Pendaftaran berlangsung mulai 8- 22 April lalu melalui situs resmi Pemprov DKI. Pemerintah DKI menjamin proses seleksi tidak kenakan biaya sepeser pun dan tidak dikenakan pungutan. Lurah termuda hasil seleksi dan promosi jabatan secara terbuka pada 2013 adalah Anju Stovia (36) yang terpilih untuk menjadi Lurah Melawai. Ia mengatakan proses lelang jabatan itu positif karena berlangsung secara transparan. Dia bertekad memenuhi Government Service Index, dan dapat bekerja dengan baik dan dapat melayani. Lelang jabatan pada Pemprov DKI Jakarta pada 2013 untuk posisi camat dan lurah ini merupakan proses pertama kali terjadi di Indonesia. Pelantikan massal lurah dan camat di Balaikota itu mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) karena belum terjadi sebelumnya di Indonesia melantik pejabat terbanyak dalam satu waktu, yaitu 415 orang. Bahkan, kata pimpinan MURI, Jaya Suprana, event itu yang pertama dan belum pernah ada di dunia. Ia berharap, seperti dikutip metro.news.viva.co.id, penghargaan ini menjadi daya dorong bagi pemerintah DKI Jakarta untuk bekerja lebih baik bagi masyarakatnya, serta menjadi acuan bagi pemerintah daerah lain. n
and mentally healthy as indicated by a health and drug-free certificate from the determined public hospitals, and is not a from the Education Cluster and Health Cluster. Meanwhile, for the position of sub-district heads the requirements are the lowest rank is III/d; has attended Leadership Education and Training Level IV, except those serving as functional positions; Echelon IV/a or Echelon IV, except those serving as functional positions; good work performance on all the indicators for the last two years; currently not undergoing disciplinary action; no suspect status; physically and mentally healthy as indicated by a health and drug-free certificate from the determined public hospitals; as well as not serving as a functional officials from the Education Cluster and Health Cluster. However, the incumbent vice sub-district and village heads are not subject to a minimum age requirement of 52 years old. The incumbent village and sub-district heads have to take part in the position auction. They are considered to resign if they do not take part in the process.
The first in Indonesia and the world
About 1,500 people took part in the 2013 open selection and position promotion process. They come from various positions in the Jakarta Capital City Government. The registration period runs from April 8-22 through the official website of the Provincial Government of Jakarta. The Administration guaranteed that the selection process is free of charge. The youngest headman selected through the 2013 open selection and position promotion is Anju Stovia (36) who is appointed to be the headwoman of Melawai. She said the process was positive because it was transparent. She is determined to meet the Government Service Index, and can work and serve people well. The 2013 position auction in Jakarta Capital City Government for the village and sub-district heads was the first of its kind in Indonesia. The mass inauguration of village and sub-district heads in the City Hall received an award from the Indonesian World Record Museum (MURI) because it has not happened before in Indonesia wherein a regional government inaugurate the most number of officials i.e. 415 people, at a time. In fact, says Suprana, the head of MURI, stated that such an event is the first in the world. As quoted from metro.news.viva. co.id, he hoped that this award becomes an encouragement for the Jakarta Capital City Government to work better for the people, as well as a benchmark for other regional governments. n
no.20 volume 8 | 2013 | buletin bappeda
11 ////////////////////////
Inspirasi
Insight
Peran Informasi The Role of Geospatial Geospasial dalam Information in Jakarta Pembangunan Jakarta Development Oleh: Zaenal Arifin Fungsional Perencana
S
etiap pemerintah daerah membutuhkan peta dan informasi geospasial yang akurat, dapat dipercaya, dan mudah diakses, untuk menentukan arah dan kebijakan pembangunannya. Pemerintah pusat telah menyediakan Undang-Undang RI Nomor 4 Tahun 2011 tentang Undang-Undang Informasi Geospasial (UUIG) yang disahkan oleh DPR RI untuk mendukung aktivitas tersebut. UU-IG menjelaskan tentang geospasial, data geospasial, dan informasi geospasial. Yang dimaksud geospasial atau ruang kebumian adalah aspek keruangan yang menunjukkan lokasi, letak dan posisi suatu objek atau kejadian yang berada di bawah, pada atau di atas permukaan bumi yang dinyatakan dalam sistem koordinat tertentu. Data geospasial adalah data tentang lokasi geografis, dimensi atau ukuran, dan/atau karakteristik objek alam dan/atau buatan manusia yang berada di bawah, pada atau di atas permukaan bumi. Informasi geospasial, yang terdiri atas informasi geospasial dasar (IGD) dan informasi geospasial tematik (IGT), merupakan data geospasial yang sudah diolah sehingga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam perumusan kebijakan pengambilan keputusan dan/ atau pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan ruang kebumian. Seperti juga daerah-daerah lain di Indonesia DKI Jakarta pun memerlukan informasi geospasial, apalagi kondisi geologi Jakarta yang termasuk wilayah rawan bencana. Mengutip Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur 2010 tentang geologi, di wilayah bagian utara Provinsi DKI Jakarta, permukaan keras terdapat pada kedalaman 10–25, bahkan pada bagian kota tertentu, lapisan permukaan tanah yang keras terdapat pada kedalaman 40 m. Kondisi geologi seperti ini membutuhkan informasi geospasial yang akurat agar dapat dilakukan pembangunan dengan tepat. Pengaturan informasi geospasial juga dibutuhkan untuk mendukung pengambilan kebijakan dalam rangka mengoptimalkan pembangunan di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan nasional. Khususnya untuk pengelolaan sumber daya alam, penyusunan rencana tata ruang, perencanaan lokasi investasi dan bisnis, penentuan batas wilayah, pertanahan dan kepariwisataan, dan penanggulangan bencana, serta pelestarian lingkungan hidup. Melalui bentuk data spasial, berbagai macam potensi dan keunggulan di masing-masing wilayah dapat ditampilkan secara informatif dan mempermudah proses analisa.
/////////////////////// 12
E
By : Zaenal Arifin Functional Planner
ach local government requires maps and geospatial information that are accurate, reliable, and easily accessible, to determine the direction and policy of development. To support the activities, the Central Administration provides the Law No. 4 of 2011 on the Geospatial Information Act (UU-IG) which has been approved by the House of Representatives. UU-IG describes geospatial, geospatial data, and geospatial information. The definition of geospatial or terrestrial space is a spatial aspect that shows the location, layout and position of an object or event which is under, on or above the earth’s surface being stated in a specific coordinate system. Geospatial data is data of the geographical location, dimensions, and / or characteristics of natural objects and / or man-made under, on or above the earth’s surface. Geospatial information, which consists of basic geospatial information (IGD) and thematic geospatial information (IGT), is geospatial data that has been processed so that it can be used as a tool in decision-making policy and / or implementation of activities related to the terrestrial space. It is no difference to other territories in Indonesia that Jakarta also requires geospatial information, especially the geological conditions of Jakarta is disaster-prone. Quoted speech of accountability report (LPKJ) of Governor Jakarta in 2010 on geology, in the northern part of Jakarta, the solid state surface is at a depth of 10-25 m, even in certain parts of the City the solid surface layer of land is found in a depth of 40 m. Such geological conditions require accurate geospatial information in order to do proper development. It is required to set geospatial information to support decision making in order to optimize development in the economic, social, cultural, and national security defense. This is especially for natural resource management, spatial planning, business planning and investment location, boundary determination, land and tourism, and disaster relief, as well as environmental preservation. In the form of spatial data, a wide range of potentials and excellences in each area can be informatively shown and will simplify the analysis process. The role of geospatial data is to avoid mistakes, errors, and transregional license overlapping, so that in the future the fundamental problems due to the differences in the reference source of basic maps are expected to be resolved, which refers to the UU-IG No. 4 of 2011.
buletin bappeda | no.20 volume 8 | 2013
Insight
Inspirasi
Data geospasial berperan menghindari kekeliruan, kesalahan, dan tumpang tindih antarkawasan perijinan, sehingga di masa mendatang permasalahan-permasalahan mendasar akibat perbedaan sumber acuan peta dasar diharapkan dapat terselesaikan, yang mengacu pada UU-IG No. 4 Tahun 2011.
Mendukung Pembangunan Ke-PU-an
Seiring dengan semakin berkembangnya ilmu dan teknologi dalam sistem informasi pemetaan, peran data dan informasi geospasial sangat penting dalam mendukung berbagai aktivitas dan proses pengambilan keputusan agar efektif dan efisien. Data geospasial sangat bermanfaat untuk merencanakan pembangunan dan investasi, karena menyajikan informasi yang lengkap dan akurat, seperti lahan perkotaan atau permukiman mulai dari lokasi, luas dan batas waduk, daerah-daerah lindung, serta aspek wilayah seperti batas
Supporting the development of public works
In line with the developing science and technology in mapping information systems, the role of data and geospatial information is critical in supporting a variety of activities and decision-making processes in order to be effective and efficient. Geospatial data is very useful for development planning and investment, because it presents a complete and accurate information, such as urban or residential land ranging from the location, size and boundary reservoirs, protected areas, as well as aspects of the area namely administrative boundaries and watersheds (DAS) . Geospatial information system supports all sorts of development needs and investment of public works, namely: l The illustrations of the spatial data and the geological data, as well as monitoring the density and distribution of the population. l The selection of a proper location of farmland and coastline monitoring, abrasion, and the intrusion of sea water. l Supporting potential information, including road networks, housing areas, land tenure, public facilities of regional markets, as well as environmental information such as water resources, waste disposal flow, land mapping, and tidal areas, and land information, including critical land . To develop public works infrastructures need geospatial reform in: 1. The construction of road infrastructure to support fluent current of people and goods, and lessen territory gaps; 2. The construction of and rehabilitation of irrigations and swamp networks to improve food security and natural disaster management; and 3. The provision of basic infrastructure of settlements, such as drinking water and sanitation. The entire infrastructure preparation is done based on the spatial planning.
no.20 volume 8 | 2013 | buletin bappeda
13 ////////////////////////
Inspirasi
Insight
administrasi dan daerah aliran sungai (DAS). Sistem informasi geospasial mendukung berbagai kebutuhan pembangunan dan investasi Ke-PUan, antara lain; l Pengilustrasian data tata ruang maupun data geologis, serta pemantauan kepadatan dan penyebaran penduduk. l Pemilihan lokasi lahan pertanian yang cocok, serta pemantauan garis pantai, abrasi, dan intrusi air laut ke daratan. l Mendukung informasi potensi, di antaranya jaringan jalan, kawasan perumahan penduduk, status kepemilikan tanah, fasilitas umum pasar regional, serta informasi lingkungan seperti sumber daya air, alur pembuangan sampah, pemetaan lahan, serta daerah pasang surut, dan informasi lahan, termasuk lahan kritis. Infrastruktur Ke-PU-an memerlukan reformasi geospasial dalam pengembangannya, yang meliputi : 1. Pembangunan infrastruktur jalan untuk mendukung kelancaran arus orang dan barang, dan mengurangi kesenjangan wilayah; 2. Pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi dan rawa untuk meningkatkan ketahanan pangan dan penanggulangan bencana alam; dan 3. Penyediaan infrastruktur dasar permukiman, seperti air minum dan sanitasi. Seluruh penyediaan infrastruktur tersebut diselenggarakan berbasiskan penataan ruang.
In the map form of regional landscaping plan (RTRW) geospatial information is an integral part of spatial planning document for the map of RTRW serves as a model that describes the spatially spatial planning. Spatial data/map of RTRW is not only required in the spatial planning process, but also in the process of spatial use and control. Explanation of Article 14, paragraph 5 letter b, Law No. 26 of 2007 on Spatial Planning saying the effectiveness of the spatial planning implementation is greatly influenced by the level of accuracy or the depth of setting and map scale in the spatial planning. Thereby, the function of the spatial data and maps are crucial for the accuracy and precision of data to produce a certain quality. In Article 60, Law No. 26 of 2007 on Spatial Planning, everybody has the right to know the spatial plan. They may know the announcement or dissemination of such information from the maps of spatial planning which are put in public places, administrative offices, and / or in the offices functionally doing spatial planning. n BB
Mendukung Penataan Ruang
Dalam format peta RTRW informasi geospasial tidak terpisahkan dari dokumen rencana tata ruang karena peta RTRW berfungsi sebagai model yang menjelaskan rencana tata ruang secara spasial. Data spasial/peta RTRW bukan hanya diperlukan pada proses perencanaan tata ruang, tapi juga pada proses pemanfaatan dan pengendalian ruang. Dalam penjelasan Pasal 14 Ayat 5 huruf b, UU No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, efektivitas penerapan rencana tata ruang sangat dipengaruhi tingkat ketelitian atau kedalaman pengaturan dan skala peta dalam rencana tata ruang. Dengan demikian maka fungsi data spasial dan peta menjadi penting karena terkait akurasi dan presisi data agar menghasilkan kualitas tertentu. Pada Pasal 60, UU No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, setiap orang berhak untuk mengetahui rencana tata ruang. Masyarakat dapat mengetahui pengumuman atau penyebarluasan informasi tersebut dari pemasangan peta rencana tata ruang suatu wilayah di tempat umum, kantor kelurahan, dan/atau kantor yang secara fungsional menangani rencana tata ruang. n BB
/////////////////////// 14
Spatial support
buletin bappeda | no.20 volume 8 | 2013
Insight
Etika Birokrasi: Birokrat yang Melayani dan Mengabdi
Bureaucratic Ethics: SERVING AND DEDICATED BUREAUCRATS By: Ardiansyah Division Head of P2 in Bappeda Jakarta
Oleh : Andriasyah Ka. Subbid Standar dan Pembinaan Perencanaan Bappeda Provinsi DKI Jakarta
P
Inspirasi
elaksana administrasi negara, dikenal sebagai birokrasi pemerintah, berperan penting dalam pemerintahan, pembangunan negara, dan pembinaan masyarakat. Namun, adanya berbagai kasus dalam praktik penyelenggaraan pemerintahan menunjukkan dinamika kehidupan sosial dan dinamika pembangunan belum dapat diikuti oleh aparat birokrasi. Dengan kata lain, birokrasi ketinggalan dalam mengikuti gerak pembangunan. Sifat kritis dan kepedulian masyarakat terhadap proses penyelenggaraan pemerintahan merupakan buah dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merambah berbagai kawasan di belahan dunia mana pun, termasuk Indonesia. Masyarakat menjadi mudah mengakses informasi. Merespons hal itu semestinya pelayanan aparat pemerintah harus semakin baik dan berkualitas. Yang juga penting, sifat dan jiwa kepamongprajaan yang mengayomi harus dimiliki setiap aparat penyelenggara pemerintahan (birokrat). Dalam hal ini birokrat bukan untuk dilayani, melainkan melayani masyarakat. Dalam konteks inilah pembenahan birokrasi semakin penting. Perlu dilakukan upaya-upaya agar birokrasi lebih cekatan dalam menyelenggarakan pemerintahan. Tugas aparat pemerintahan, menurut para pakar birokrasi pemerintah, adalah “melayani dan mengatur masyarakat.” (Kaufman, 1974). Tugas pelayanan lebih menekankan upaya mendahulukan kepentingan umum, mempermudah urusan publik, dan mempersingkat waktu proses pelaksanaan urusan publik. Sedangkan tugas mengatur lebih menekankan kekuasaan yang melekat pada posisi jabatan birokrasi. Peningkatan perlu dilakukan pada kualitas aparat pemerintahan guna menciptakan aparatur yang lebih efisien, efektif, bersih, berwibawa, serta mampu melaksanakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan dengan sebaik – baiknya dilandasi oleh sikap pengabdian pada masyarakat, bangsa, dan negara. Peningkatan juga perlu dilakukan pada kemampuan aparatur pemerintah untuk merencanakan, melaksanakan, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan. Untuk itu kemampuan dan kualitas organisasi dan tata kerja, termasuk koordinasi serta penyediaan sarana dan prasarana, perlu ditingkatkan pula.
T
he executives of state administration, known as the government bureaucracy, play an important role in the government, the country’s development, and community development. However, the range of cases in the practice of governance shows the dynamics of social life and the dynamics of development have not been followed by bureaucratic apparatus. In other words, bureaucracy is dragged behind the development motion. Critical nature and awareness of the public over the governance process is the result of the advances in science and technology which penetrate in many regions in the world, including Indonesia. People become easily access the information. Responding to the conditions government officials should deliver services better and more qualified. The one that is also important is that each government administration officials (bureaucrats) have the characteristics and nurturing spirit of civil service. In this matter, the bureaucrats are not to be served, but to serve the community. In means that reorganizing the bureaucracy is increasingly important. Efforts are needed to encourage bureaucracy to govern more adroitly. The duties of government officials, saying experts of the government bureaucracy, are “to serve and regulate society.” (Kaufman, 1974). The service tasks means emphasizing more in efforts to precede public interests, easing public affair and shorten the process of public affairs. Meanwhile, the management tasks are attached because of bureaucratic positions. The quality of the government officials has to be improved in order to create the more efficient, effective, clean, authoritative apparatus, and capable of performing general governance and development at the best which is guided by the dedicating attitude to the community, nation, and state. Capability of government officials to plan, implement, control and evaluate the implementation of governance and development to has also to increase. In consequence, capability and quality of the organization and working procedures, including coordination and the provision of facilities and infrastructure, need to be improved as well.
no.20 volume 8 | 2013 | buletin bappeda
15 ////////////////////////
Inspirasi
Insight
Pengaruh nilai budaya
Peranan birokrasi pemerintahan dalam segala aspek kehidupannya, terutama di pemerintah Negara Indonesia, termasuk Provinsi DKI Jakarta, sangat dipengaruhi oleh sistem sosial-budaya yang berlaku dan perubahaan yang terus-menerus. Struktur pemerintahan bersifat aktif karena itu komunikasi saat ini lebih banyak dari atas ke bawah dibandingkan dari bawah ke atas. Birokrasi semestinya mempunyai kemampuan dan kualitas yang dapat diharapkan untuk mengoptimalkan pemanfaatan dan daya yang ada. Sehingga, upaya yang dilakukan di berbagai bidang penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pemerintahan serta dalam pembinaan kehidupan sosial berlangsung efektif, efisien, produktif dan inovatif. Dalam kehidupan sosial sering kali kita melihat ada benturan budaya. Dengan kata lain, dalam kehidupan sosial berkembang sistem nilai-nilai budaya yang tidak hanya berbeda, tetapi juga bertentangan. Karena birokrasi ada dalam konteks budaya yang konkret, benturan budaya itu juga akan mempengaruhinya dan sering menghambat efisiensi birokrasi. Ini juga termasuk menyangkut paternalistik, formalistik, dan sentralistik yang mempengaruhi efisiensi birokrasi. Menjalankan tugas penyelenggaraan negara, pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan birokrasi dituntut untuk memenuhi kualifikasi sesuai dengan bidang tugasnya. Ini penting karena peranannya sangat menentukan dalam melaksanakan tugas, wewenang dan kewajiban pemerintah untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, maju dan modern, adil dan makmur berdasarkan pancasila.
/////////////////////// 16
The influence of cultural values
The role of government bureaucracy in all aspects of life, especially in the unitary Republic of Indonesia, including Jakarta Province, is strongly influenced by socio-cultural system and the constant changes. The governance structure is active therefore communication is done more from top to bottom rather than from bottom to top. Bureaucracy should have the ability and quality that can be expected to optimize the use and the available power. Thus, the efforts in all sort of areas of governance and the implementation of government as well as in social life coaching are effective, efficient, productive and innovative. In social life we often see the clash of cultures. In other words, cultural values system in social life develops not only differently but also contradictorily. Because bureaucracy is in a concrete cultural context, the culture clash will also influence and often impede bureaucratic efficiency. It also includes paternalistic concerns, formalistic, and centralistic affects that cause the bureaucracy efficiency. Carrying out the stewardship of the state, the government and the implementation of bureaucracy development is required to meet the qualifications in their respective sectors. It is important because their roles are decisive in carrying out duties, powers and obligations of the government to build a prosperous society, advanced and modern, just and prosperous in accordance to Pancasila. To induce people participation, government apparatus has to be efficient, effective, clean, powerful and authoritative accompanied by a high devotion and struggle for the sake of the nation and the state.
buletin bappeda | no.20 volume 8 | 2013
Insight Agar dapat membangkitkan partisipasi masyarakat, harus diciptakan aparatur pemerintah yang efisien, efektif, bersih, kuat dan berwibawa disertai dengan pengabdian dan kejuangan yang tinggi demi kepentingan bangsa dan negara. Yang dimaksud efisien adalah aparatur pemerintah yang mempunyai kemampuan tinggi untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber dana dan daya yang tersedia dalam rangka pelaksanaan fungsi dan tugasnya. Sedangkan efektif adalah aparatur pemerintahan yang sungguh-sungguh sadar akan pentingnya pencapaian sasaran yang telah ditentukan, baik dari segi waktu maupun dari segi pendanaan. Bersih yang dimaksud adalah aparatur pemerintah yang seluruh tindakannya atau tingkah lakunya dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi peraturan-peraturan dan perundang-undangan, maupun moralitas dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Aparat pemerintahan yang berwibawa adalah aparatur pemerintah yang cekatan melaksanakan tugas karena keahlian dan keterampilannya melayani kepentingan umum. Dan, aparatur pemerintahan yang kuat adalah yang mengakar pada rakyat yang menjadi sumbernya, serta bukan mengutamakan orientasi kekuasaan yang ada pada dirinya.
Tuntutan masyarakat
Sejak reformasi bergulir pemerintah semakin instrospeksi dan retrospeksi karena banyaknya isu korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Akhir-akhir ini tuntutan untuk memperkuat hukum, etika dan moral dalam birokrasi juga semakin marak. Fenomena ini mewarnai berita-berita tentang kondisi pemerintahan di berbagai media massa, baik cetak maupun elektronik. Protes dan kritik yang dilontarkan masyarakat terhadap praktik–praktik KKN merupakan salah satu indikasi derasnya tuntutan untuk membentuk pemerintah dan pemerintahan yang bersih, kuat, dan amanah. Itu semua menjadi tanggung jawab pemerintah untuk memberikan klarifikasi agar isu-isu KKN tidak berhembus secara liar, tetapi didukung oleh faktafakta. Pemerintah sendiri benarbenar komitmen pada nilai-nilai etika dalam pemerintahan. Itu dapat dilihat dari ketegasannya memberikan sanksi, baik berat maupun ringan, kepada aparat yang melanggar UndangUndang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bebas dan Bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Seiring cepatnya per kembangan manusia, tuntutan masyarakat pada sesuatu hal juga meningkat sehingga membutuhkan pelayanan yang cepat. Aparat pemerintahan harus ditingkatkan bukan hanya kuantitas tetapi juga kualitas pelayanannya. n BB
Inspirasi
The definition of efficient is that the government apparatus has a high capacity to optimize the utilization of resources and available power in implementing its functions and duties. While the word ‘effective’ means government officials are truly aware of the importance of the achievement of specific targets, both in terms of time and funding. The word ‘clean’ is meant that the entire actions or behaviors of government apparatus can be accounted for, both in terms of regulations and legislation, as well as morality and noble values of Indonesian. The authoritative government officials are civil servants who adroitly carry out duties due to their competencies and skills of serving the public needs. And, the powerful government officials are those who are deep-rooted in people as their source, and not being oriented of their powers. Society demands Since the reformation has done the government has been more introspective and retrospective because of the issues of corruption, collusion and nepotism (KKN). Lately the demands to strengthen the law, ethical and moral in bureaucracy are also increasingly widespread. This phenomenon appears in news of government conditions in various media, both printed and electronic. Protests and public criticism against practices of KKN are one of the indications that demands to form a government and the governance that is clean, strong, and trustworthy are so high. All demands are the government’s responsibility to clarify so that KKN issues do not blow in the wild ways instead of being supported by the facts. The government itself really commits to the values of ethics in governance. It can be seen from its affirmation to impose penalties, both heavy and light, to the officials who break the Law No. 8 Year 1999 on State Officials Who are Free and Clean from Corruption, Collusion, and Nepotism. In line with the fast human development, people’s demands on something also increase and thus it requires also fast services. Not only the quantity but also the quality of their services of government officials should improve. n BB
no.20 volume 8 | 2013 | buletin bappeda
17 ////////////////////////
Inspirasi
Insight
Masalah Settlement ISSUES Permukiman di in Seribu Islands Kepulauan Seribu By: Mustakim Staff of Development Planning Office in Administrative District of Seribu Islands
Oleh: Mustakim Staf Kantor Perencanaan Pembangunan Kab. Adm. Kep. Seribu
T
ingginya kepadatan penduduk, kemiskinan, dan kebiasaan masyarakat menjadi penyebab kekumuhan pulau-pulau permukiman di Kepulauan Seribu. Kepadatan hunian yang sangat tinggi, terutama di Pulau Panggang dan Pulau Kelapa mendorong warga melakukan perluasan hunian ke arah pinggir pantai dengan membuat rumah panggung maupun menguruk pantai dengan karang dan sampah lalu mendirikan rumah di atasnya. Keberadaan tanggul laut dan jalan lingkar luar pantai mendorong warga untuk membuat lahan dengan melakukan reklamasi dan menjadikan tanggul atau jalan lingkar luar sebagai batas. Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu memiliki 11 pulau permukiman, yaitu Pulau Sebira, Pulau Harapan, Pulau Kelapa, Pulau Kelapa Dua, Pulau Pramuka, Pulau Panggang, Pulau Tidung Besar, Pulau Payung, Pulau Lancang , Pulau Pari dan Pulau Untung Jawa. Sebagian besar dalam kondisi kurang teratur. Berdasarkan data BPS tahun 2008, ada tujuh Rukun Warga (RW) yang diklasifikasikan sebagai RW kumuh. Yakni, dua RW di Pulau Panggang, satu di Pulau Lancang, tiga di Pulau Kelapa, dan satu RW di Pulau Kelapa Dua. Pulau Panggang adalah pulau dengan kepadatan tertinggi sebesar 459,22 jiwa/ ha, dengan luas daratan 9 ha dan jumlah penduduk 4.133 jiwa. Masalah sampah dan kebersihan yang menjadi tolok ukur kekumuhan juga belum tertangani secara optimal. Salah satu penyebabnya adalah incinerator tidak dapat difungsikan. Kebersihan di pesisir dan pantai di pulau-pulau permukiman juga belum tertangani optimal karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) masih lebih mengutamakan kebersihan pesisir dan pantai di Jakarta Utara. Mulai tahun 2012 Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu melakukan sosialisasi program 3R (reduce, reuse, dan recycle) dalam kegiatan Forum Masyarakat Peduli Lingkungan. Ini merupakan kegiatan tahunan dalam APBD Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu sendiri. Lewat kegiatan itu pemahaman masyarakat terhadap kebersihan dan kepedulian dalam mengelola sampah diharapkan dapat meningkat sehingga di masa mendatang masalah kebersihan dapat tertangani oleh masyarakat sendiri tanpa sentuhan dari pemerintah daerah. Salah satu kebiasaan lainnya, walaupun tidak dilakukan oleh semua warga, adalah melakukan buang air besar di tepi laut. Ini terutama terjadi di pulau-pulau berkepadatan
/////////////////////// 18
T
he high density of population, poverty, and people customs are the factors causing slum settlements in the islands of Seribu Islands. The very high density of residential areas, especially in Panggang Island and Kelapa Island, encourages inhabitants to expand residential areas toward the beach by building houses on stilts and putting corals and litters on the beach then building houses on them. Sea dikes and coastal outer ring road are the reasons inhabitants establish land by reclamation and using the dike or outer ring road as borders. District of Seribu Islands Administration has 11 island settlements, namely Sebira Island, Harapan Island, Kelapa Island, Kelapa Dua Island, Pramuka Island, Panggang Island, Tidung Besar Island, Payung Island, Lancang Island, Pari Island, and the Island of Untung Jawa. Most of them are less well regulated. According to data of BPS-Statistics Indonesiaof 2008, there are seven RWs (administrative unit at the next-to-lowest level in city – Red) that are classified as slum RWs. Those are two RW at Panggang Island, one in Lancang Island, three in Kelapa Island, and one RW in Kelapa Dua Island. Panggang Island is the island that has the highest density of people, namely 459.22 inhabitants/ha, living in land 9 ha and having population of 4,133 inhabitants. Problems of waste and hygiene, which are the measures of slums, have also not been addressed optimally. One of the reasons is that the incinerator is unable to function. Cleanliness of the beaches and the coasts in the residential islands have not been handled optimally because Regional Revenue and Expenditure (Budget) still accentuate the cleanliness of coasts and beaches in North Jakarta. Starting in 2012, the Office for The Environment in Administrative District of Seribu Islands disseminates 3R program (reduce, reuse, and recycle) in the activities of the People Forum for Environment Care. It is an annual event in Regional Budget of Office for The Environment in Seribu Islands District Administration. Such an activity is expected to increase public awareness of hygiene and care for the waste management so that in the future hygiene problems can be handled by the public themselves without interference of the local government. One of the other habits, though not done by all citizens, is a bowel movement at the edge of the sea. Especially it happens in high-density islands such as Panggang Island and Kelapa Island. The high density of population causes Earth is difficult
buletin bappeda | no.20 volume 8 | 2013
Insight
tinggi seperti Pulau Panggang dan Pulau Kelapa. Tingginya kepadatan penduduk mengakibatkan alam semakin sulit menetralisir limbah manusia tersebut. Kurangnya lahan untuk fasilitas umum menjadi penyebab sulitnya penyediaan lahan untuk septic tank maupun bangunan pengelolaan air limbah bagi warga. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sangatlah dibutuhkan di pulau-pulau permukiman, terutama pulau-pulau dengan kepadatan tinggi. Di Kepulauan Seribu IPAL hanya ada di Pulau Untung Jawa, yang saat ini dalam proses rehabilitasi dan pengaktifan kembali. Sementara itu, IPAL lain sedang dibangun di Pulau Pramuka. Air bersih untuk keperluan harian di sebagian besar pulau permukiman Kepulauan Seribu umumnya terasa asin atau payau. Sudah lama warga memakai air tanah namun dengan jumlah penduduk di pulau makin bertambah, pemakaian air tanah pun meningkat, sehingga terjadi intrusi air laut. Agar dapat dipakai oleh warga maka air tanah diolah dengan fasilitas Reverse Osmosis (RO). Ke depan pengolahan air bersih harus memanfaatkan air laut. Fasilitas pengolahan air bersih dari air tanah tersebut berada di Pulau Harapan, Pulau Kelapa, Pulau Kelapa Dua, Pulau Pramuka, Pulau Panggang, Pulau Tidung Besar, Pulau Lancang, dan Pulau Untung Jawa. Instalasi Reverse Osmosis dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan yang terbaru dibangun oleh UPT Kelistrikan – Dinas Perindustrian dan Energi Pemprov DKI Jakarta. Namun, sebagian besar Instalasi Reverse Osmosis yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum tidak berfungsi karena tidak ada pengelola maupun pengalihan aset. Semoga kondisi-kondisi yang menjadi permasalahan permukiman di Kepulauan Seribu dapat terselesaikan, terutama terkait kebutuhan fasilitas dan infrastruktur bagi pulau-pulau permukiman. Dan, yang terpenting adalah usaha-usaha untuk mendidik dan mengubah pola pikir masyarakat agar berpikir ke depan demi keberlangsungan tempat tinggalnya sendiri. n
Inspirasi
Tempat buang air di tepi pantai Pulau Panggang (sumber: Mustakim)
to neutralize the human wastes. Lack of land for public facilities contributes to difficulties of providing land for septic tanks and for waste water management building for residents. Waste Water Treatment Plant (WWTP) is highly needed in the settlements islands, especially the high density islands. WWTP in Seribu Islands is only at Untung Jawa Island, which is currently in the process of rehabilitation and reactivation. Meanwhile, another WWTP is being built at Pramuka Island. Clean water for daily needs in most settlements islands of Seribu Islands generally taste salty or brackish. Residents have been using groundwater for a long time but in line with the population growth, the groundwater usage increases, resulting in seawater intrusion. The groundwater has to be processed by facility of Reverse Osmosis (RO) in order to use by residents. Next time, the clean water treatment should utilize sea water. The water treatment facilities are in Harapan Island, Kelapa Island, Kelapa Dua Island, Pramuka Island, Panggang Island, Tidung Besar Island, Lancang Island, and the island of Untung Jawa. The Reverse Osmosis installations are built by the Ministry of Public Works and the newest ones built by UPT Electricity - Industry and Energy Agency of the Jakarta Administration. Most of the Reverse Osmosis installations, however, which are built by the Ministry of Public Works, do not work because there is no manager or asset transfer. Hopefully the conditions of the settlement problems in the Seribu Islands can be resolved, mainly related to the needs of facilities and infrastructure for settlements islands. And, the most important thing is the efforts to educate and change the mindset of people to think for the continuation of their own settlements. n
no.20 volume 8 | 2013 | buletin bappeda
19 ////////////////////////
Inspirasi
Insight
Standar Pelayanan Minimum Service Minimal dalam RPJMD Standards in RPJMD Oleh : Kusrimoyo
S
Fungsional Perencana Muda
etiap warga negara berhak memperoleh pelayanan dasar, yang menjadi urusan wajib daerah. Pemerintah pusat dan daerah telah menyusun standar pelayanan minimal (SPM) sebagai alat untuk menyediakan jenis dan mutu pelayanan dasar bagi setiap warga negara. Ini juga sebagai acuan pemerintahan daerah dalam perencanaan program pencapaian target SPM. Sampai tahun 2013 ada 31 urusan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan SPM. SPM yang telah ditetapkan oleh Kementerian/Lembaga tersebut selanjutnya menjadi acuan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam proses perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban di daerah. Ini untuk menjamin akses dan mutu pelayanan dasar kepada masyarakat dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib. Dari 26 urusan wajib, yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, baru 13 urusan yang sudah menyusun SPM. SPM urusan wajib disusun oleh pemerintah (pusat), sedangkan pemerintah daerah berkewajiban melaksanakan target-target yang telah ditetapkan. Pemerintah daerah menerjemahkan target-target pelayanan ke dalam RPJMD dan Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Target-target tersebut selanjutnya ditetapkan menjadi target tahunan Capaian SPM yang dituangkan dalam RKPD, Renja SKPD, KUA, dan RKA-SKPD sesuai kualifikasi belanja daerah dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah, dan rencana capaian target tahunan SPM. Realisasinya harus diinformasikan kepada masyarakat
SPM dalam RPJMD
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi DKI Jakarta 2013-2017, yang baru disahkan menjadi Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2013, memuat 33 urusan yang didukung oleh 226 program beserta indikator kinerja program dan target kinerja lima tahun ke depan. Sesuai dengan amanat PP nomor 65 tahun 2005, daerah memiliki kewajiban untuk melaksanakan target-target yang telah ditetapkan oleh pemerintah dengan menjabarkannya ke dalam dokumen RPJMD dan RKPD untuk target tahunannya. Keterkaitan RPJMD dengan SPM 13 urusan wajib dapat dilihat dari tabel berikut.
/////////////////////// 20
E
By : Kusrimoyo Junior Planner in Functional Structure
ach citizen has the right to basic services that proposed by regional administration. The central and local governments have established minimum service standards (SPM) as a tool to provide the type and quality of basic services for all citizens. It is also a reference for the regional governments to plan program target of SPM. As the year 2013 there are 31 functions set out in Government Regulation No. 65 Year 2005 on Guidelines for Preparation of SPM. SPM which has been established by the Ministry / Agency would then become a reference and an integral part in the process of planning, budgeting, implementation, reporting, and accountability in the regional administrations. It is to ensure access and quality of basic services to people that regional governments conduct their obligatory functions. Of 26 obligatory functions, which are regulated in the Government Regulation Number 38 of 2007 on the Coordination of Functions Amongst the Government, the Provincial Governments, and the Governments of Regencies / City, there are only 13 functions has already compiled SPM. The obligatory functions of SPM shall be prepared by the central government while the regional governments shall implement the set out targets. The regional governments translate the targets of services into the Medium Term Development Plan (RPJMD) and the Strategic Planning (Renstra) of Regional Apparatus Working Unit (SKPD). The targets are then set to be an annual target of SPM Achievement as outlined in the Working Plan of Regional Development (RKPD), Working Plan (Renja) of SKPD, on education, General Policy on Regional Budgeting (KUA), and Working Plan of Budgeting - Regional Apparatus Working Unit (RKA-SKPD) which accord to regional budgeting qualifications by considering the regional financial capacity, and the achievements plan of SPM annual targets. The realization must inform to people.
SPM in RPJMD
The Medium Term Development Plan (RPJMD) of Jakarta in 2013 - 2017, which recently passed to be Regional Law No. 2 of 2013, contains 33 functions supported by 226 programs and related program performance indicators and performance targets for next five years. In accordance with the mandate of the Government Ordinance (PP) No. 65 of 2005, the regional administrations have obligations to implement the targets set by the government by translating them into the documents of RPJMD and RKPD for the annual targets. The linkage of RPJMD and SPM in 13 obligatory functions can be read from the following table.
buletin bappeda | no.20 volume 8 | 2013
Inspirasi
Insight
No.
Urusan Wajib Obligatory Functions
Target SPM Targets of SPM
1
Pendidikan/ Education
27 jenis pelayanan/ 27 services
3 indikator/ 3 indicators
2
Kesehatan/ Health
18 jenis pelayanan/ 18 services
4 indikator/ 4 indicators
3
Pekerjaan Umum/ Public Works
23 jenis pelayanan/ 23 services
10 indikator/ 10 indicators
4
Perumahan Rakyat/ Public Housing
3 jenis pelayanan/ 3 services
3 indikator/ 3 indicators
5
Pemerintahan Dalam Negeri/ Interior Affairs Administration
3 jenis pelayanan; 6 indikator/ 3 services; 6 indicators
4 indikator/ 4 indicators
6
Sosial/ Social
7 jenis pelayanan; 7 indikator/ 7 services; 7 indicators
3 indikator/ 3 indicators
7
Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak/ Women Empowerment and Child Protection
5 jenis pelayanan; 8 indikator/ 5 services; 8 indicators
1 indikator/ 1 indicator
8
Lingkungan Hidup/ Environment
9 jenis pelayanan / 9 services
4 indikator/ 4 indicators
9 jenis pelayanan/ 9 services
3 indikator/ 3 indicators
9
Keluarga Berencana & Keluarga Sejahtera/ Family Planning & Family Welfare
Target RPJMD Targets of RPJMD
10
Ketenagakerjaan/ Employment
5 jenis pelayanan; 8 indikator/ 5 services; 8 indicators
2 indikator/ 2 indicators
11
Ketahanan Pangan/ Food Security
6 jenis pelayanan/ 6 services
4 indikator/ 4 indicators
12
Kesenian/ Art
2 jenis pelayanan; 7 indikator/ 2 services; 7 indicators
3 indikator/ 3 indicators
13
Komunikasi & Informatika/ Communications & Informatics
2 jenis pelayanan; 6 indikator/ 2 services; 6 indicators
1 indikator/ 1 indicator
Kondisi masing-masing urusan, baik dari sisi target SPM maupun penerjemahannya dalam RPJMD Provinsi DKI Jakarta 2013-2017, dapat diketahui seperti berikut: Pada urusan Pendidikan, dari 27 jenis pelayanan, target SPM yang telah disinkronkan dan diintegrasikan ke dalam RPJMD hanya tiga indikator. Hanya saja, untuk indikator Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS), target penerapan di seluruh sekolah (baca:100%) adalah pada 2017. Sementara itu rata-rata batas pencapaian target penerapan indikator ke-13 SPM di daerah rata-rata pada 2014. Permasalahan lainnya, masih terdapat 24 target SPM yang belum dijabarkan dalam RPJMD. Untuk urusan Kesehatan, dari 18 jenis pelayanan, target SPM yang sudah disinkronkan dan diintegrasikan dalam RPJMD meliputi empat indikator. Untuk target Persentase Kelurahan Siaga Aktif, dengan target SPM cakupan 80% pada 2015 (dalam RPJMD tahun 2015 target hanya 60%) sehingga masih terdapat kesenjangan target. Selain itu masih terdapat 14 target SPM yang belum dijabarkan lebih lanjut.
The conditions of each function, both in terms of the target of SPM and of the implementations into the RPJMD of Jakarta of 2013-2017, can be seen as follows: On Education function, of the 27 types of services, the SPM targets which are synchronized and integrated into the RPJMD are only three indicators. The indicators of School-Based Quality Improvement Management (MPMBS), however, the application targets in entire schools (read: 100%) is set to meet in 2017. Meanwhile the average of achievements target limits of indicator application of 13 indicators of SPM in regional administrations will be realized in 2014. The other issues are there are still 24 targets of SPM that have not been realized in the RPJMD. For the Health functions, of the 18 types of services, the targets of SPM which have already synchronized and integrated into the regional cover four indicators. SPM targets of Active Standby Villages will cover 80% in 2015. In RPJMD of 2015 the target is only 60% so there is still a target gap. In addition, there are still 14 targets of SPM that has not been yet elaborated in details.
no.20 volume 8 | 2013 | buletin bappeda
21 ////////////////////////
Inspirasi
Insight
Untuk urusan Pekerjaan Umum, dari 23 jenis pelayanan, target SPM yang sudah disinkronkan dan diintegrasikan dalam RPJMD meliputi 10 indikator. Dengan catatan target pelayanan dalam RPJMD belum dirumuskan secara rinci dan sinkron dengan target SPM, serta masih terdapat 13 jenis pelayanan yang belum diakomodir dalam RPJMD. Urusan Perumahan Rakyat, dari tiga jenis pelayanan, target SPM-nya sudah disinkronkan dan diintegrasikan dalam RPJMD. Urusan Pemerintahan Dalam Negeri, dari tiga jenis pelayanan dengan enam indikator, target SPM yang sudah disinkronkan dan diintegrasikan dalam RPJMD meliputi empat indikator, masih terdapat dua indikator yang belum disinkronkan. Urusan Sosial, dari empat jenis pelayanan dengan tujuh indikator, target SPM yang sudah disinkronkan dan diintegrasikan dalam RPJMD meliputi tiga indikator. Hanya saja, perumusan indikator RPJMD perlu lebih dipertajam. Selain itu masih terdapat empat indikator yang belum disinkronkan. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dari lima jenis pelayanan dengan delapan indikator, target SPM yang sudah disinkronkan dan diintegrasikan dalam RPJMD meliputi satu indikator, namun masih terdapat tujuh indikator yang belum disinkronisasikan. Urusan Lingkungan Hidup, dari delapan jenis pelayanan dengan delapan indikator, target SPM yang sudah disinkronkan dan diintegrasikan dalam RPJMD meliputi empat indikator, sehingga masih terdapat empat indikator yang perlu dilakukan sinkronisasi. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, dari tiga jenis pelayanan dengan sembilan indikator, target SPM yang sudah disinkronkan dan diintegrasikan dalam RPJMD meliputi tiga indikator, sehingga masih terdapat enam indikator yang harus disinkronkan. Urusan Ketenagakerjaan, dari lima jenis pelayanan dengan delapan indikator, target SPM yang sudah disinkronkan dan
/////////////////////// 22
In Public Works, of the 23 types of services, the targets of SPM synchronized and integrated into the RPJMD covers 10 indicators. It is noted that the service targets in RPJMD have not been formulated in details and in sync with the targets of SPM, and as well as there are 13 types of services that have not been accommodated into RPJMD. Of the three types of services in Housing functions, the targets of SPM was already synchronized and integrated into the RPJMD. Of the three types of services with six indicators in Interior Affairs Administration the targets of SPM already synchronized and integrated into the RPJMD covers four indicators, and there are two more indicators that not synchronized yet. Of the four types of services with seven indicators in Social functions, the targets of SPM already synchronized and integrated into the RPJMD includes three indicators. However, the indicators formulation of RPJMD needs to be sharpened. In addition there are four indicators that have not been synchronized. The SPM targets on Empowerment of Women Affairs and Child Protection that have been synchronized and integrated into the RPJMD include one indicator of the five types of services with eight indicators. There are still other seven indicators that have not been synchronized. The functions at Women Empowerment and Child Protection have already synchronized and integrated one of five types of service indicators of the SPM targets into the RPJMD. There are still other seven indicators that have not been synchronized. In Environment functions, of the eight types of services with eight indicators, targets of SPM already synchronized and integrated into the RPJMD cover four indicators, so there are still four more indicators that need to synchronize. At the functions of Family Planning and Family Welfare, of the three types of services with the nine indicators, targets of SPM already synchronized and integrated into the RPJMD includes three indicators, so there are still six more indicators
buletin bappeda | no.20 volume 8 | 2013
Insight
diintegrasikan dalam RPJMD meliputi dua indikator. Dengan demikian masih terdapat enam indikator yang harus dilakukan sinkronisasi. Urusan Ketahanan Pangan, dari empat jenis pelayanan dengan tujuh indikator, target SPM yang sudah disinkronkan dan diintegrasikan dalam RPJMD meliputi empat indikator. Walaupun demikian keempat indikator RPJMD tersebut masih perlu dipertajam agar dapat mendukung pencapaian target SPM, disamping harus dilakukannya sinkronisasi terhadap tiga indikator SPM lainnya. Urusan Kesenian, dari dua jenis pelayanan dengan tujuh indikator, target SPM yang sudah disinkronkan dan diintegrasikan dalam RPJMD meliputi empat indikator. Dengan demikian masih terdapat tiga indikator yang masih harus dilakukan sinkronisasi. Untuk urusan Komunikasi dan Informatika, dari dua jenis pelayanan dengan enam indikator, target SPM yang sudah disinkronkan dan diintegrasikan dalam RPJMD hanya satu indikator, dengan catatan indikator dalam RPJMD masih harus lebih dipertajam baik rumusan maupun targetnya. Selain itu terhadap lima indikator lainnya masih harus dilakukan sinkronisasi. n BB
Inspirasi
should be synchronized. Labor functions have synchronized and integrated two of eight indicators of five types of services into the RPJMD. Thus there are six indicators that should be synchronized. Of the four types of services with seven indicators at Food Security functions, the targets of SPM that are already synchronized and integrated into the RPJMD covers four indicators. Nevertheless, the four indicators still need to sharpen in order to support the target achievements of SPM in addition to synchronizing the other three indicators of SPM. The functions at Art have synchronized and integrated four of seven indicators of two types of services in SPM targets into the RPJMD. There are three more indicators of two types of services that are still must be synchronized. For functions at Communication and Informatics, of the two types of services with six indicators, the targets of SPM that have been synchronized and integrated into the RPJMD is just one indicator while the indicators in the RPJMD still have to sharpen both the formulation and the target. In addition, the five other indicators still need synchronization. n BB
no.20 volume 8| 2013 | buletin bappeda
23 ////////////////////////
Inspirasi
Insight
Transjakarta TRANSJAKARTA: ‘Sembako’ Baru A NEW STAPLE NEED Masyarakat FOR THE PUBLIC By : Artanto Pujiraharjo Staff of Planning Development Sector
Oleh : Artanto Pujiraharjo Staf Bidang Pembinaan Perencanaan
M
embicarakan s e m b a k o mengingatkan orang pada sembilan bahan pokok, yang terdiri atas beras, sagu, jagung; gula pasir; sayur-sayuran dan buahbuahan; daging sapi dan ayam; minyak goreng dan margarine; susu; telur; minyak tanah atau gas elpiji; dan garam. Siapa pun tergantung pada beberapa bahan tersebut sebagai penopang hidup. Demikian halnya dengan Transjakarta. Angkutan umum yang biasa disebut busway itu merupakan sebuah sistem transportasi bus cepat atau bus rapid transit yang dikembangkan oleh Pemprov DKI Jakarta sebagai salah satu upaya mengatasi masalah kemacetan. Sistem ini mulai beroperasi pada tanggal 15 Januari 2004 dengan rute Blok M – Kota (Koridor I), dan hingga saat ini telah mencapai 12 koridor yang melayani berbagai rute di provinsi DKI Jakarta. Manfaat sistem Transjakarta sangat dirasakan oleh masyarakat, khususnya di wilayah Jabodetabek. Karena, transportasi ini dapat mempersingkat waktu tempuh perjalanan dengan nyaman dan biaya terjangkau. Seiring waktu, Transjakarta telah menjadi primadona bagi masyarakat Jakarta dan sekitarnya dalam bertransportasi disamping jasa kereta api. Ini terlihat dari jumlah pengguna transjakarta yang setiap tahun semakin meningkat. Berdasarkan data BLU Transjakarta, penumpang busway pada 2004 hanya 15 juta orang, lalu pada 2005 meningkat sekitar 30% menjadi 20 juta orang. Pada 2006 penumpang Transjakarta berjumlah 38 juta orang, atau meningkat sekitar 90% dari tahun sebelumnya. Pada 2007 terjadi peningkatan yang cukup besar, yaitu sebanyak 61 juta orang atau meningkat sekitar 58% dari tahun 2006. Tahun 2008, peningkatan jumlah penumpang bus Transjakarta hanya sebesar 21,3% menjadi 74 juta orang. Peningkatan jumlah penumpang juga terus terjadi pada tahun 2013. Hingga April, tercatat sebanyak 34.129.845 orang menggunakan jasa Transjakarta. Pertumbuhannya tampak pada data berikut ini:
/////////////////////// 24
T
alking about sembako reminds us of the nine basic food staples, which consist of rice, sago, corn; sugar; vegetables and fruits; beef and chicken; cooking oil and margarine; milk; eggs; kerosene or LPG, and salt. Anyone depends on the several ingredients to support life. It also does to Transjakarta. The public transport which is commonly called busway is a transport system of rapid bus, or bus rapid transit, developed by the Jakarta Administration as an effort to overcome the problem of congestion. The system began operation on January 15, 2004 in route of the Blok M Kota (Corridor I), and at present the system has reached 12 corridors passing through a variety of routes in the Province of DKI Jakarta. The benefits of Transjakarta system are greatly felt by people, particularly in the Greater Jakarta areas. Because, this kind of transport can shorten the travel time conveniently and in an affordable cost. In parallel time, Transjakarta has been being a favorite for the people of Jakarta and its surroundings in addition to train services. It can be seen from the number of Transjakarta users which increase every year. According to data by BLU (Public Service Board – a board managing Transjakarta), the busway passengers in 2004 were only 15 million people, and in 2005 increased approximately 30% to 20 million people. In 2006 Transjakarta passengers amounted to 38 million people, an increase of approximately 90% from the previous year. In 2007 there was a considerable rise, as many as 61 million people, an increase of approximately 58% from 2006. In 2008, an increasing number of TransJakarta bus passengers were only by 21.3% to 74 million people. The increasing number of passengers continues in 2013. As of April, there are 34,129,845 people using Transjakarta services. The growth can be read in the following data:
Less anticipation
Transjakarta presence in the midst of the jammed streets in almost all areas of Jakarta makes the transportation means as a new sembako. The passengers rely on it and are willing to queue to wait in a long row. In fact, people are willing and ignore crammed conditions inside the buses. The high interests of public towards Transjakarta, however, are not anticipated by optimal services. It is particularly concerning maintenance and bus stops, service standards of front liner, and the sterilization of busway routes. At the beginning of the operation of Transjakarta each bus is equipped with cool air conditioning and interesting
buletin bappeda | no.20 volume 8 | 2013
Insight Penumpang Busway 2013/ Busway Passengers in 2013 Bulan/ Month
Jumlah (orang)/ Number (of people)
Januari/ January
7.849.158
Februari/ February
7.948.238
Maret/ March
9.150.652
April/ April
9.181.797
Total/ Total
34.129.845
Sumber: BLU Jakarta/ Source: BLU Jakarta
Kurang antisipasi
Kehadiran Transjakarta di tengah kondisi jalan-jalan yang macet hampir di seluruh wilayah Jakarta menjadikan sarana transportasi itu seolah sebagai ‘sembako’ baru. Para calon penumpang sudah bergantung padanya dan rela mengantre panjang untuk menunggu. Bahkan, hingga berdesakan didalam bus pun tidak dihiraukan. Namun, tingginya minat masyarakat terhadap jasa Transjakarta tidak diantisipasi dengan pelayanan yang optimal. Ini khususnya menyangkut perawatan bus dan halte, standar pelayanan front liner, dan sterilisasi jalur busway. Pada awal Transjakarta beroperasinya bus dilengkapi dengan AC yang dingin dan desain interior menarik sehingga penumpang sangat nyaman dan tidak khawatir tempat tujuan akan terlewat karena mesin suara otomatis menyampaikan informasi halte sebelum masuk halte tujuan. Saat ini, kondisi armada Transjakarta dapat dikatakan kurang layak sebagai bus rapid transit karena kualitasnya semakin menurun. Misalnya, mogok di tengah jalan, karpet lantai mengelupas, mesin suara otomatis tidak berfungsi, AC kurang berfungsi, hingga armada bus terbakar yang dapat membahayakan keselamatan penumpang. Halte bus Transjakarta juga banyak yang sudah rusak. Ini disebabkan oleh kurangnya perawatan atau terlalu lama tidak digunakan. Atap dan lantai halte terlihat sudah rusak (bolong/ terkelupas), banyak coretan, serta warna cat mulai pudar. Kondisi yang demikian masih ditambah dengan padatnya penumpang yang mengantre sehingga suasana menjadi tidak nyaman selama menunggu Transjakarta. Di samping itu, waktu tempuh perjalanan bus Transjakarta saat ini jauh mengalami penurunan. Di koridor 2 (PulogadungHarmoni), misalnya, seharusnya dalam kondisi normal waktu tempuh adalah satu jam. Namun, pada saat peak hour waktu tempuh menjadi lebih dari dua jam.
Inspirasi
interior design so that passengers are very comfortable and do not worry that destination points will be missed because the automated voice machines inform the bus stops before reaching them. At present, it can be said that the Transjakarta fleet are less worthy to be bus rapid transit because the quality has declined. For example, they broke down in the middle of the street, floor rugs get peeled off, automated voting machines not working, AC less working, and the bus fleet burn that endangers passengers. Many TransJakarta bus stops are also damaged. It is caused by lack of maintenance or the bus stop is not used for a long time. The roof and floor look broken (perforated/ peeled off), a lot of graffiti, and paint colors start to fade. Such conditions are coupled with the dense volume of passengers lining up that it is uncomfortable for them to wait the coming buses. In addition, the travel time of Trasjakarta at present is far more decreased. In the Corridor 2 (Pulogadung-Harmoni), for example, the normal condition of the travel time should be one hour. However, during peak hour it will be more than two hours.
no.20 volume 8 | 2013 | buletin bappeda
25 ////////////////////////
Inspirasi
Insight
Itu disebabkan jalur yang seharusnya hanya untuk armada Transjakarta banyak digunakan oleh kendaraan lain seperti motor, mobil, dan kopaja/metromini. Akibatnya, bus Transjakarta harus rela mengantre di jalurnya sendiri dan para penumpang pun menjadi terlambat menuju tempat kerjanya dan sering terjadi kecelakaan. Hingga saat ini, Pemprov DKI Jakarta telah berupaya meningkatkan pelayanan Transjakarta, menambah dan meremajakan armada Transjakarta, memperbaiki halte, dan menambah jumlah koridor. Penambahan armada busway baru dilakukan di beberapa koridor karena keterbatasan sumber daya. Namun demikian, penambahan akan terus diupayakan hingga ketersediaan armada mencukupi untuk melayani kebutuhan masyarakat. Upaya lain adalah sterilisasi dengan memasang pagar di pintu masuk jalur busway dengan tujuan mencegah kendaraan lain masuk ke jalur busway. Perbaikan halte bus Transjakarta juga telah diupayakan untuk membuat calon penumpang merasa nyaman ketika menunggu kedatangan bus.
Kurang dukungan warga
Namun demikian, upaya Pemprov DKI Jakarta pada pelayanan Transjakarta kurang mendapat dukungan dari warga. Ini dapat dilihat dari kejadian pelecehan seksual dalam bus, kurangnya kesadaran menjaga kebersihan bus, pengguna kendaraan masih menerobos jalur busway walau dipasang pagar pembatas, dan masih banyak warga yang enggan beralih ke jasa transportasi massal seperti Transjakarta dengan alasan “repot” , atau merasa kurang aman dan nyaman. Karena itu, perlu komitmen kuat dari Pemerintah Pusat, Pemprov DKI Jakarta, swasta, dan masyarakat untuk bersama-sama berupaya mengatasi kemacetan di Jakarta. Sudah semestinya kebutuhan masyarakat terhadap ‘sembako’ barunya dapat terpenuhi dengan baik. n BB
/////////////////////// 26
It is because the track used only for Transjakarta fleet is widely used by other vehicles such as motorcycles, cars, and kopaja / metromini (other kind of bus transportation). As a result, Transjakarta buses have to queue in their own tracks and the passengers are late to the workplaces, as well as it leads to frequent accidents. The Jakarta Administration has been working to improve the service of Transjakarta, adding fleet and rejuvenate them, repair bus stops, and increase the number of corridors. The addition of new busway fleet is done in just several corridors due to resource limitations. However, the addition will be pursued to meet the sufficient availability of fleet which people require. Another effort is tracks sterilization using a fence at the entrance of the lane to prevent other vehicles using it. TransJakarta bus stop improvements have also been strived to make passengers waiting for the bus comfortably.
Lack of people support
The Jakarta Government’s efforts providing services of TransJakarta, however, lack of people support. It can be seen from sexual harassment inside the bus, lack of awareness to keep clean, other vehicle users still break through the lanes which are put barriers, and there are still many people are reluctant to use mass transit services as TransJakarta which they regard the transportation system as “complicated”, or feel less safe and comfortably. Therefore, it requires strong commitments of the central government, Jakarta Administration, private sectors, and community to make concerted efforts to overcome traffic congestion in Jakarta. The basic need of people to the new “sembako” is supposed to be properly met. n BB
buletin bappeda | no.20 volume 8 | 2013
Figure
I Made Karmayoga Mengawal Lompatan Besar Jakarta
S
alah satu gawe besar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah usai. Kamis (27/6) menjadi hari bersejarah bagi Pemprov DKI dan 415 orang yang dilantik menjadi lurah dan camat hasil rekrutmen terbuka. Masyarakat mengenalnya sebagai lelang jabatan. Sejarah juga tertoreh pada hari itu karena pelantikan massal tersebut mendapat piagam Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) yang diserahkan oleh pendiri MURI Jaya Suprana kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Peristiwa penting itu tak bisa dilepaskan dari nama I Made Karmayoga. Dia adalah Kepala Badan Kepegawaian Daerah Pemprov DKI Jakarta yang mengawal sejak mula proses rekrutmen terbuka tersebut. Berbincang di kantornya, Buletin Bappeda mendapatkan penjelasan tentang cara rekrutmen pegawai yang baru pertama di Indonesia itu. Walau tidak panjang waktu yang tersedia, informasi yang disampaikannya cukup jelas. Made, pria kelahiran Bali, menjelaskan, bahwa DKI Jakarta, sebagai Ibu Kota negara dan daerah khusus, harus melakukan lompatan. Lompatan itu disebutnya sebagai lompatan yang tidak tanggung-tanggung namun sebuah lompatan besar. “Dengan usia 486 tahun DKI harus menjadi
Sosok
I Made Karmayoga
Escorting A GREAT LEAP FOR Jakarta
O
ne of the major tasks of Jakarta Capital City Government has just been finished. Thursday (6/27) became a historic day for the City Administration, and 415 people were sworn as village and subdistrict heads resulted from open recruitment. People recognized it as the position auction. History was also written on that day because the mass inauguration was awarded by the Indonesian World Record Museum (MURI) which was handed by the founder of MURI, Jaya Suprana, to Jakarta Governor Joko Widodo. The noteworthy event cannot be separated from the figure of I Made Karmayoga. He is the Head of the Regional Employment Board of Jakarta that oversees the open recruitment since the beginning of the process. Talking in his office, Bulletin Bappeda gets an explanation of the new type of employee recruitment which was held for the first time in Indonesia. Although it was a short discussion, he conveyed clear information on the process. Made, a native Balinese, explained that as the state capital city and special territory, Jakarta, has to make a leap. He calls it as not half-hearted but a great leap. “Being 486 years the Jakarta should be the locomotive. If it does not make a big leap, we will
no.20 volume 8 | 2013 | buletin bappeda
27 ////////////////////////
Sosok
lokomotif . Jika tidak melakukan lompatan besar, kita akan larut dalam perubahan,” ujarnya. Hal itu, menurutnya, dilakukan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemprov DKI Jakarta dengan meningkatkan performa, daya saing, model, dan pengelola birokrasi. Lompatan besar itu dimulai dengan rekrutmen terbuka. Langkah ini diambil berdasarkan proses rekrutmen promosi sebelumnya, yang disebut Made sudah tidak relevan lagi, dan untuk mengantisipasi perubahan zaman. “Dahulu ada KKN, tidak transparan, tidak proporsional, atau ada situasi tertentu,” ujarnya. Sejenak Made mengajak menengok masa sebelumnya saat dana alokasi umum (DAU) diberlakukan. DAU merupakan sejumlah dana yang dialokasikan kepada setiap Daerah Otonom (provinsi/kabupaten/kota) di Indonesia sebagai dana pembangunan setiap tahunnya dan merupakan salah satu komponen belanja pada APBD, serta menjadi salah satu komponen pendapatan pada APBD. Salah satu besaran DAU diukur berdasarkan jumlah pegawai. Ini, lanjut Made, membuat terjadinya rekrutmen banyak pegawai karena Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI Jakarta kecil. Pemprov DKI Jakarta menerima DAU dari Pemerintah Pusat terakhir pada 2006. Mulai 2007 hingga 2010 Pemerintah Pusat memutuskan Pemprov DKI Jakarta tak lagi menerima DAU karena dianggap mampu membiayai kebutuhan belanja pegawainya. Setelah ada perhitungan fiskal bersama Pemerintah Pusat maka diputuskan Pemprov DKI Jakarta menerima anggaran DAU lagi pada 2011. “Kami merencanakan sesuatu karena ada kebutuhan sesuatu,” lanjut mantan Sekretaris Badan Perencanaan
/////////////////////// 28
dissolve in changes,” he said. The Regional Employment Agency (BKD), he continued, executed such a great leap by improving performance, competitiveness, models, and bureaucratic management. It begins with an open recruitment. This step is taken based on the previous promotion recruitment, which he thought as no longer relevant, and to anticipate the changing era. “There used to be KKN (Corruption, Collusion, Nepotism), no transparency, disproportionate, or certain situations,” he stated. Made asked to observe the period when the general allocation fund (DAU) was still applied. DAU is the fund allocated to each autonomous territory (province/district/city) in Indonesia to fund the developments each year and one of the components of expenditure in the budget, as well as one of the revenue components. One of the DAU quantities is measured by number of employees. It, Made claimed that this has caused the recruitment of a huge number of employees because Jakarta regional revenue (PAD) was small. Jakarta Capital City Government received DAU from the Central Government for the last time in 2006. From 2007 to 2010, the central government decided not to give DAU anymore to Jakarta due to being regarded as capable in funding its own employment expenditure. After having a fiscal calculation with the Central Government then the Jakarta Capital City Government received the DAU budget again in 2011. “We plan because there is a need,” claimed the former Secretary of Regional Development Planning Board (Bappeda) Jakarta. However, he added, the competent human resources are unavailable and occupations or careers do not come from competencies but rather from the situation that requires them. He continued that though the civil servants were sent for training, for example, their skills cannot match the demands of society. Nevertheless, this does not imply that there are no qualified employees. Unfortunately, their capabilities cannot direct them to the positions because it is obtained consecutively and in queue.”When the time comes to them to take the positions, the chances are not there anymore because they retire not long after that,” Made expressed. Based on the background, BKD sees a chance of the “gap” from applicable legislation, both the Government Regulation No. 100 of 2000 on the Appointment of Civil Servants in Structural Positions, encyclical letter of Minister of Administrative Reform and Bureaucratic Reform No. 16 / 2012 on the appointment of civil servants in job and career patterns, that it is possible to open many opportunities for employments to test themselves. “If they pass the tests we will obtain leaders and candidates of leaders who suit the official positions,” said Made seriously. (The interview was interrupted several times because his cellphone was ringing. He had to attend a meeting ofdiscipline enforcement within the building. However, he continued the interview. “Waiting for someone to pick me up.”) Based on the above reasons, the Jakarta Capital City Government gave its employees the opportunity to pursuit careers as village and sub-district heads. As a result, 415 people have been inaugurated as village and sub-district heads by the Governor of Jakarta on June 27. To recruit village and sub-district heads, Jakarta
buletin bappeda | no.20 volume 8 | 2013
Figure Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta ini. Namun, lanjutnya, SDM yang kompeten tidak terpenuhi dan jabatan atau karier tidak berlangsung dari kompetensi namun lebih pada situasi membutuhkan mereka. Ia menambahkan, walaupun dikirimkan untuk Diklat, misalnya, kemampuan mereka tidak sesuai tuntutan masyarakat. Namun demikian, situasi itu tidak berarti tak ada karyawan yang mumpuni. Sayangnya, kemampuan mereka tak bisa membawa mereka langsung pada jabatan karena berlaku urut kacang. “Ketika sampai pada urutan tak lama kemudian mereka keburu pensiun,” kata Made. Berdasar latar belakang tersebut maka pihaknya melihat ada peluang dari “celah” peraturan perundangan yang berlaku, baik Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural, edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan dan RB) No 16/2012 tentang Pengangkatan PNS dalam jabatan, dan pola karier, bahwa dimungkinkan untuk membuka seluasnya kesempatan pegawai untuk menguji diri. “Jika lulus kami akan mendapatkan pemimpin-pemimpin dan calon-calon pejabat yang sesuai dengan jabatannya,” tutur Made dengan serius. (Perbincangan terhenti beberapa kali karena ponsel Kepala BKD DKI Jakarta ini berbunyi. Dia harus menghadiri rapat tentang penegakan disiplin di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Namun, dia masih melayani wawancara. “Sampai nanti ada yang menjemput saya.”) Maka, Pemprov DKI Jakarta membuka peluang untuk berkarier bagi pegawai Pemprov DKI Jakarta bagi jabatan lurah dan camat. Hasilnya, 415 orang sudah dilantik oleh Gubernur DKI Jakarta 27 Juni lalu. Untuk merekrut secara terbuka lurah dan camat Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan 59 assessor (penguji) yang mewakili pihak independen, perguruan tinggi, konsultan, dan para pakar.
Sosok
Government collaborated with 59 assessors (examiners) representing independent parties, universities, consultants, and experts.
Open and closed
The open position promotion and selection is the term given by Jakarta Governor Joko Widodo, while the positions auction is often used by the Deputy Governor of DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Both terms have the same meaning, namely the transparently recruitment process. Made explained, in addition to the open recruitment process it is also carried out in a closed way. Such a closed recruitment is done based on the proposal and hierarchy. After ‘positions auction’ of village and sub-district heads, who will be the next? Taking a whiteboard marker, Made approached the white board and wrote ‘agency, principal, mayor, head of health center and sub-agency’. These are the positions that will further be openly recruited. “They have to take the tests based on their own initiatives by registering themselves,” Made mentioned. However, he continues, it has to remain a balance between open recruitment and closed one which is guarded by Agency of Position Consideration (Baperjab). The big home work for Jakarta BKD currently is the legislation for both recruitment groups. “It needs the Governor Regulations,” said Made. “We follow the changes, then the new regulations of organization will overtake,” he affirmed as he gets prepared for a meeting on the 4th floor. n BB
Terbuka dan tertutup
Seleksi dan promosi jabatan secara terbuka adalah istilah yang disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Sementara lelang jabatan adalah istilah yang digunakan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Keduanya bermakna sama, yakni rekrutmen secara terbuka. Made menjelaskan, selain dengan proses terbuka rekrutmen juga dilaksanakan dengan cara tertutup. Rekrutmen tertutup dilakukan berdasarkan usulan dan hirarki. Sesudah ‘lelang jabatan’ lurah dan camat, apalagi berikutnya? Sambil mengambil spidol whiteboard Made mendekati papan tulis warna putih dan menuliskan kata-kata ‘dinas, kepala sekolah, walikota, kepala puskesmas, dan sudin.’ Itulah deretan jabatan yang akan menyusul proses rekrutmen lurah dan camat. “Mereka diuji berdasar inisiatif sendiri dengan cara mendaftarkan sendiri,” lanjut Made. Namun, tegasnya, harus tetap ada keseimbangan antara rekrutmen terbuka dan tertutup yang dijaga oleh Badan Pertimbangan Jabatan (Baperjab). Yang sekarang menjadi PR besar bagi BKD Pemprov DKI Jakarta adalah peraturan perundangan untuk kedua kelompok rekrutmen tersebut. “Perlu Pergub-nya,” ujar Made. “Kami ikuti perubahan, baru regulasi organisasi menyusul,” tegasnya sambil berkemas meninggalkan ruang kerjanya karena telah dijemput untuk rapat di lantai 4. n BB
no.20 volume 8 | 2013 | buletin bappeda
29 ////////////////////////
Wawancara
interview
‘Kami Berdua WE ARE NOT Bukan Sosok EXCEPTIONAL Istimewa’ LEADERS Basuki Tjahaja Purnama Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta
Basuki Tjahaja Purnama Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta
Resep kepemimpinan kami mudah saja, konsisten dan jangan sampai ada kepentingan pribadi atau golongan dalam merumuskan kebijakan.
/////////////////////// 30
Our leadership recipe is simple, consistent and not to include personal or group interests in formulating policies.
buletin bappeda | no.20 volume 8 | 2013
interview
Wawancara
D
T
Untuk pembangunan DKI Jakarta 5 tahun mendatang apa yang Bapak harapkan dan targetkan? Intinya persis seperti tertera dalam visi-misi kampanye kami, yaitu Jakarta Baru, kota modern yang tertata rapi, menjadi tempat hunian yang layak dan manusiawi, memiliki masyarakat yang berkebudayaan, dan dengan pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik. Artinya, segala perencanaan dan proses pembangunan merupakan upaya mewujudkan visi tersebut. Mungkin lima tahun tidak cukup untuk mewujudkan itu semua. Tapi, kami akan membangun fondasi sebagai dasar terwujudnya Jakarta yang kita idamkan. Karena itu, saya berharap masyarakat juga turut mendukung dengan mengubah beberapa perilaku yang selama ini mungkin secara tidak sadar menambah banyaknya masalah di Ibu Kota ini. Seperti kata Pak Gubernur, jika ingin mengubah satu kota, harus terlebih dahulu mengubah masyarakatnya. Penataan Waduk Pluit menuai kontroversi, beberapa warga menolak direlokasi dan mengadu ke Komnas HAM. Sikap tegas Bapak untuk tetap merevitalisasi Waduk Pluit demi kepentingan orang banyak mendapat cukup banyak penilaian positif. Apakah model penataan ini akan juga dilakukan pada lokasi lain, mengingat banyak waduk/aliran sungai yang dihuni oleh penghuni liar. Tentu saja, jangan sampai kepentingan segelintir orang yang terganggu membuat kita sulit mengambil keputusan. Kita juga tidak semena-mena mengusir mereka begitu saja. Kita berikan alternatif hunian yang lebih layak dan manusiawi berupa rumah susun (rusun). Oleh karena itu, saya juga bingung HAM seperti apa yang dilanggar? Fakta di lapangan juga menunjukkan bahwa hanya beberapa gelintir tuan tanah yang menyewakan lahan di sana secara ilegal yang melawan kebijakan revitalisasi Waduk Pluit ini. Hanya saja, kendalanya adalah sekarang ini belum tersedia cukup rusun untuk relokasi penghuni liar tersebut. Karena itu, kita sekarang juga sedang mengebut pembangunan rusun.
What is your hope and target for the development of Jakarta in the next five years? The point is as stated exactly in the vision and mission of our campaign, the New Jakarta, neat modern city, decent and humane residentials, has a cultured society, and the public service - oriented government. It means, all the planning and development process are efforts to realize the vision. Maybe five years is not enough to realize it all. But, we will build the foundation as the basis for creating Jakarta that we all desire. Therefore, I hope people also support it by changing some behaviors that they perhaps unconsciously add to the many problems in this Capital City. As stated by Mr. Governor, if you want to change the city, it is the people who must change first. The Pluit Reservoir structuring gained controversy, some residents refuse to be relocated and complain to the National Commission on Human Rights (Komnas HAM). Your assertiveness in continuing the revitalization of Pluit Reservoir for the sake of public gained a lot of positive supports. Will this arrangement model be applied to other locations considering there are many reservoirs/riverbanks inhabited by squatters. Of course, ndon’t let the interest of a group of people make us indecisive. We are not simply driving the squatters away. We provide them with decent and humane alternative housing in the form of flats. Therefore, I am also confused as to which human rights are being violated? Facts also showed that only a few landowners who illegally lease the land are opposing against the Pluit Reservoir revitalization policy. However, the problem is there is currently not enough flats to relocate the squatters. Therefore, we are also accelerating the flat development.
uet Gubernur Joko Widodo dan Wakil Gubernur (Wagub) Basuki Tjahaja Purnama sebagai pimpinan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membawa perkembangan yang pesat bagi kemajuan Ibu Kota Jakarta ini. Gerakan mereka cepat dan lincah menuju Jakarta Baru, yang merupakan visi Gubernur Jokowi, begitu biasa disapa. Apa masalah terbesar dalam memimpin dan membangun Jakarta ini? “Saya menganggap tak ada masalah,” tegas Wagub Basuki. “Karena sudah ada kajian dan ada solusinya. Tinggal tunggu waktu saja,” lanjutnya. Masalah macet, pedagang kaki lima, dan kekumuhan disebutnya sudah ada kajiannya. Banyak hal yang disampaikannya tentang Jakarta dan kesehariannya seperti petikan wawancaranya berikut ini.
Ada Web Informasi Kartu Jakarta Pintar. Tujuan dan sasaran? Sejak diluncurkan bagaimana respons masyarakat? Apakah efektif untuk menjadi sarana transparansi? Tujuannya sebagai sarana sosialisasi dan publikasi program KJP ke masyarakat. Sesuai semangat transparansi yang kita kedepankan di Pemerintahan DKI Jakarta ini. Respons masyarakat cukup baik karena kini kita bisa mengakses informasi mengenai KJP dan juga bisa mengetahui
he duet of Governor Joko Widodo and Vice Governor Basuki Tjahaja Purnama as the leaders of Jakarta Capital City Government brings rapid development to the advancement of the Capital City of Jakarta. Their actions are fast and energetic towards the New Jakarta, which is the vision of Governor Jokowi, his popular nickname. What is the biggest problem you face in leading and developing Jakarta? “I think there’s no problem,” said Vice Governor Basuki. “Because there are existing studies and solutions. Only a matter of time,” he continued. He mentioned that problems of congestion, street vendor and slum area have been studied. He discussed various things about Jakarta and his daily life as quoted from the following interview.
There is a website for Jakarta Smart Card Information. What is its goals and the objectives? Since the launch, how have people been responding? Is it effective to be a means of transparency? The goal is as a mean of socialization and publication of KJP (Jakarta Smart Card) program for the public. It is in line with the spirit of transparency that is being prioritized by the Jakarta Capital City Government. The community response is quite good because we can now access information about KJP and also acquire the KJP recipient database. Of course, there are a lot of flaws but I think this is a satisfying start. The flyers / posters on Jakarta Budget are getting praises
no.20 volume 8 | 2013 | buletin bappeda
31 ////////////////////////
Wawancara
interview
database penerima KJP ini. Tentu masih banyak kekurangan tapi saya pikir ini merupakan awal yang cukup memadai Adanya selebaran/poster tentang APBD DKI banyak diacungi jempol oleh masyarakat. Tanggapan Bapak? Artinya masyarakat sudah cerdas, mereka sadar akan haknya untuk mendapatkan akses informasi mengenai APBD. Penyebaran informasi seperti ini juga sekaligus semacam bantuan audit dari masyarakat karena diharapkan masyarakat akan ikut aktif mengawasi anggaran kelurahan/kecamatan
/////////////////////// 32
from the public. What are your thoughts on this? It means that the public is smart, they are aware of their rights to access information about the Budget. Such information is also a form of audit by the public because they are expected to participate actively to oversee the budgets of village / subdistricts. Were there any protests during the production and publication of those Budget posters?
buletin bappeda | no.20 volume 8 | 2013
interview Jika boleh diungkap, saat membuat dan menyebarkan poster tentang APBD DKI tersebut adakah yang kontra dan protes? Tiap kebijakan tentu akan ada yang pro dan kontra. Namun, dalam kebijakan transparansi ini secara umum saya rasa tidak terlalu ada protes yang berarti. Saya percaya jajaran SKPD juga turut mendukung situasi yang baik. Yang keberatan hanya segelintir oknum,yang merasa periuk nasinya terganggu dengan keterbukaan ini Bapak menyatakan tidak sepaham dengan program kompensasi pemerintah atas kebijakan kenaikan harga BBM (Rabu, 19/6). Menurut Bapak, prinsip yang harus diwujudkan adalah keadilan sosial, bukan hanya bantuan sosial. Mohon penjelasan tentang pernyataan ini. Saya berikan ilustrasi sederhana: Jika ada seorang ibu yang mendatangi saya meminta bantuan pengobatan anaknya, lalu saya berikan, maka itu adalah bantuan sosial. Ibu tersebut dapat terbantu karena kebetulan ketemu dengan saya. Sifatnya sporadis dan tidak menyelesaikan masalah secara tuntas. Namun, keadilan sosial adalah saat kita bisa mengeluarkan kebijakan jaminan kesehatan bagi seluruh warga, sehingga tidak ada lagi warga yang kesulitan untuk berobat. Warga bisa mengakses layanan kesehatan dengan mudah, tanpa harus ketemu saya. Terkait BBM, saya pernah kemukakan bahwa sesung guhnya rakyat miskin tidak butuh BBM, mereka yang benarbenar miskin hanya butuh jaminan kesehatan, pendidikan, dan kehidupan yang layak. Konkritnya, walaupun uang boleh pas-pasan, masyarakat harus bisa berobat, bisa sekolah, punya rumah yang baik, dan bisa makan dengan gizi yang cukup. Plus tersedianya sarana transportasi yang terjangkau. Ini jauh lebih adil ketimbang subsidi BBM yang timpang. Menurut Bapak, hal-hal apa yang sebaiknya dilakukan Pemerintah Pusat untuk menghadapi kenaikan BBM? Secara khusus, bagaimana Pemprov DKI menghadapi hal ini? Program-program apa yang bisa membantu meringankan beban masyarakat, terutama warga Jakarta. Sesuai dengan lingkup kewenangan kita, pemprov DKI bisa berperan dalam mewujudkan transportasi massal yang terjangkau dan nyaman bagi masyarakat yang ingin beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Selain itu kita juga ingin menjaga stabilitas harga sembako di wilayah DKI melalui serangkaian kebijakan seperti operasi pasar dan kontrol ketersediaan logistik yang baik. Bapak mengerahkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk melakukan pemantauan terhadap fasilitas umum dan fasilitas sosial agar terbebas dari coretan. Coret-coret seperti apa yang akan dibersihkan?
Aksi coret-coret yang termasuk dalam kategori vandalisme. Yang seperti ini perlu ditertibkan agar
ada efek jera dan kita bisa menciptakan ketertiban umum mulai dari hal-hal yang kecil seperti ini. Bapak bahkan menyerukan untuk memberi sanksi agar si pencoret membersihkan sendiri aksinya. Bagaimana menemukan si pelaku? Sejak seruan tersebut hingga kini apakah sudah ada laporan tentang aksi dan sanksi yang dilaksanakan? Sebenarnya itu dalam rangka untuk menertibkan selebaran-selebaran promosi yang ditempelkan sembarangan
Wawancara
There will certainly be pros and cons in each policy. However, I don’t think there is any significant protest regarding this transparency protest. Only few people objected to such openness. You express your disagreement on the government compensation program over fuel price hike (Wednesday, You argued that social justice should be realized, instead of just a social aid. Could you explain this statement? Let me give a simple illustration: If there is a woman coming to me and asking for the help of her children medicine treatment, then I give, then it is a social assistance. She got help because she met me incidentally. It is sporadic and does not solve the problem completely. However, social justice is when we can issue a policy of health insurance for all citizens, so that there will be no more difficulties in getting treatment. They can access health services easily without having to meet me. Regarding fuel, I have pointed out that actually the poor do not need fuel, they who are really poor just need health insurance, education, and a decent life. Concretely, they might have limited money, but they could obtain health care, education, proper housing, and sufficient nutrition. Plus there is the availability of affordable transportation. It is much fairer than the weak fuel subsidy. In your opinion, Sir, what should the Central Government do to deal with the fuel price hike? In particular, how does the Jakarta Government deal with this? What programs can help ease the burden on society, especially residents of Jakarta. In accordance with the scope of our authority, Jakarta Provincial Government can play a role in developing affordable and convenient mass transportation for the people who wants to shift from private vehicles to public transportation. In addition, we also want to maintain the stability of basic food prices in Jakarta through a series of measures, such as market operations and the control to ensure logistics availability. You deploy Civil Service Police Unit (municipal police) to conduct monitoring of public facilities and social amenities in order to be free from graffiti. Which graffiti are you going to clean up? The ones classified as vandalism. Such graffiti need to be disciplined in order to have a deterrent effect, and we can achieve public order starting from the small things like this. You even appeal to give sanctions for the vandalists so that they would clean it themselves. How would we find the perpetrators? Since the appeal, is there any report on the actions and sanctions implemented? Actually such an appealis intended to curb the promotion posters taped haphazardly in the corners of the City. For example, on the poster of toilet suction we can find contact persons (the owners of the companies), so we can contact them to demand responsibility of their promotion posters defacing the City. You have a personal web ahok.org. What is the purpose of presenting information in the website? Initially I created the website to share my views and ideas with readers. Over the time and after I became a government
no.20 volume 8 | 2013 | buletin bappeda
33 ////////////////////////
Wawancara
interview
di sudut kota. Contohnya selebaran sedot WC, di sana kan ada contact person-nya (si pengusahanya), jadi kita bisa hubungi mereka untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang selebaran promosinya telah mengotori kota Bapak memiliki personal web ahok.org. Apa tujuan penyajian informasi di kanal tersebut? Awalnya saya buat website tersebut untuk berbagi pandangan dan gagasan saya dengan para pembaca. Seiring waktu dan saya kemudian menjadi pejabat publik(anggota DPR dan lalu wakil Gubernur DKI), maka website pribadi tersebut juga sekaligus sebagai instrumen transparansi kegiatan sehari-hari dan juga pertanggungjawaban keuangan terhadap publik. Bapak berani dan sering bersuara keras dalam banyak hal terkait pekerjaan dan kebijakan yang semestinya ditegakkan. Selama menjabat, adakah ancaman yang pernah Bapak terima? Atau – maaf – semacam kekuatan supranatural yang mengganggu? Bagaimana Bapak menyikapi hal-hal tersebut? Orang sering bilang bahwa urat takut saya sudah putus. Sebenarnya sih saya masih punya rasa takut. Tapi masa-masa takut dan khawatir itu sudah lewat. Karena kan walaupun takut, jika memang sudah tiba ajal kita, kita tidak akan bisa menghindar. Karena itu saya berpikir untuk bekerja, melakukan tugas dengan sebaik mungkin serta berserah diri kepada Tuhan. Duet Bapak dengan Pak Jokowi sangat diterima, disanjung, dan menjadi sosok yang dinanti-nantikan oleh masyarakat Indonesia. Bagaimana Bapak merespons hal itu? Kami bersyukur dengan tingginya tingkat dukungan masyarakat kepada kami. Patut diakui hal itu cukup membantu kami dalam menjalani tugas merancang kebijakan, terutama di beberapa kebijakan yang sensitif. Tingginya dukungan masyarakat juga mengindikasikan bahwa masyarakat kita sesungguhnya sudah cerdas. Mereka tidak butuh pemimpin yang sangat pintar. Karena pemimpin dapat meminta pertimbangan dan masukan dari para ahli yang sudah banyak jumlahnya di negeri ini. Yang dibutuhkan adalah sosok pemimpin yang berpikir untuk jangka panjang, konsisten dan berani mengambil keputusan yang mungkin tidak populer. Banyak orang yang tidak tinggal di Jakarta iri menyaksikan sepak terjang Pak Jokowi dan Bapak pada DKI Jakarta. Tak jarang pendapat andai ada sepuluh saja orang seperti Bapak dan Pak Jokowi di negeri ini tentu Indonesia bakal nyaman, aman, makmur, dan terlepas dari jeratan korupsi. Komentar Bapak? Saya percaya di pelosok negeri ini ada banyak yang lebih baik dari kami berdua. Hanya saja mungkin belum ada kesempatan saja. Karena seperti saya kemukakan tadi, kami berdua ini bukan sosok yang istimewa. Resep kepemimpinan kami mudah saja, konsisten dan jangan sampai ada kepentingan pribadi atau golongan dalam merumuskan kebijakan. Banyak pihak, termasuk suara masyarakat, yang meminta dan “memaksa” Bapak dan Pak Jokowi untuk maju ke Pentas 2014. Tapi tidak sedikit pula yang menahan-nahan agar Bapak berdua tidak dulu meninggalkan DKI Jakarta. Apa tanggapan Bapak?
/////////////////////// 34
official (member of Parliament and then Jakarta Vice Governor), I use the personal website as a transparency instrument of my daily activities and financial accountability to the public. You are brave and often outspoken on many things related to the works and policies that should be enforced. During your tenure, were there any threats that you have received? Or any disturbing supernatural powers? How do you respond to these threats? People often say that I don’t fear anything anymore. Actually I still have fear. But the days of being scared and worried are over. Even if I am scared, if my time has come, I won’t be able to avoid it. Therefore I just do my job as good as possible and leave the rest to God. Your work with Governor Jokowi is highly praised, lauded, and become figures that are long awaited by the people of Indonesia. How do you respond? We are grateful for the great support from the people. I should admit that it helped us in formulating policies, particulary in few sensitive cases. The great support also indicates that our society is smart. They do not need very smart leaders. Leaders can consult and ask for input from many experts in the country. What we need is a leader who has a long-term vision, consistent and takes brave yet unpopular decisions. People living outside Jakarta are watching Jokowi and your work with envy. There is an opinion that if there are ten figures similar to you and Jokowi, Indonesia will be comfortable, safe, prosperous, and free of corruption. What
buletin bappeda | no.20 volume 8 | 2013
Wawancara interview Yang jelas saat ini kami berdua hanya fokus memikirkan Jakarta. Belum ada wacana selain itu. Bapak berasal dari Belitung. Apakah ini berpengaruh pada makanan favorit Bapak? Jika ya, apa itu? Apakah di Jakarta masih ada? Saya gemar makan ikan, karena di Belitung sana memang banyak terdapat masakan ikan-ikanan. Di Jakarta sayangnya kita harus agak hati-hati memilih ikan karena banyak yang menggunakan formalin hehe.. Karena kesibukan yang tinggi dan banyak waktu tersita untuk bekerja, sebagai orang kedua DKI bagaimana membagi waktu dan perhatian kepada keluarga atau anak-anak? Anak-anak mesti ingat diri mereka sekarang. Seperti sekarang mereka liburan ke Singapura saya tidak bisa ikut (wawancara dilakukan pada 13 Juli di ruang kerjanya). Mereka hanya bersama ibunya. Bagaimana dengan keseha rian? Kami selalu berdoa bareng. Sebelum mereka sekolah tiap pagi kami masih ibadah. Mereka berangkat ke sekolah pukul 06.10. Saya bangun pukul 04.30, saya usahakan selesai olahraga dan membaca, saya berdoa bareng . Saya sisipkan satu doa topik apa yang menjadi pergumulan saya, pikiran saya, apa yang saya alami. Saya selalu sharingkan dengan anak-anak. Setiap pulang malam jika ada waktu saya selalu sempatkan untuk bermain dengan mereka. Atau pada Hari Minggu, sepulang gereja, saya pergi dengan anak bungsu saya membeli kura-kura, ikan. Saya masih bisa bermain tembak-tembakan dengan mereka. Setiap ada waktu luang selalu saya manfaatkan. Kadang kami masih bisa nonton selama ada waktu. Begitu ada waktu kami manfaatkan dengan baik. Adakah irama hidup yang berubah terhadap keluarga sejak menjadi Wagub DKI Jakarta? Yang berubah itu adalah kalau kita makan ke mana-mana begitu datang tidak sempat makan. Karena “Pak,…foto…foto dong Pak,” begitu. Saya mengunyah makanan sambil menunduk. Begitu menegakkan kepala sudah ada orang-orang yang minta foto. Mau menonton pun tak bisa parkir . Jalan-jalan di mal juga tidak bisa karena kalau dicegat-cegat orang kami tidak jadi menonton hehe... Tapi, saya selalu layani permintaan mereka. Saya masih potong rambut di salon langganan saya di mal. Ada orang duduk di sebelah, melihat, saya biasa saja. Pelayanan mereka kepada Bapak apakah berubah? Nggak. Sama saja. Dia tahu saya orangnya cuek. Minta foto ya saya layani. Ke gereja pun juga ada orang mengajak foto. Kalau ada satu yang memulai, semua ikut. Hehehe… n BB
are your comments on this? I believe in other parts of the country there are leaders who are better than us. Maybe it’s just a lack of opportunity. As I mentioned earlier, we are not exceptional figures. Our leadership’s recipe is simple, consistent, and not to include personal or group interests in formulating policies. Many parties, including the public, are requesting that you and Jokowi step forward on the 2014 Presidential Election. But there are also others who are hoping that both of you will manage Jakarta first. What are your thoughts on this? It is clear that at present both of us are only focusing on Jakarta. There has been no other plans. You came from Belitung. Does it affect your favorite food? If yes, what is it? Is it available in Jakarta? I love to eat fish, because there is a lot fish dishes in Belitung. In Jakarta, unfortunately, we have to be a bit careful in choosing fish because a lot of them use formaldehyde (laughing). With your busy schedule and time-consuming work as the Vice Governor, how do you spend time with your family and children? Children must remember who they are now. They are currently on vacation in Singapore but I cannot accompany them (the interview is conducted on July 13 in his office). They are with their mother. How about daily life? We always pray together. Before leaving for school, we still do worship every morning. They leave for school at 6:10. I wake up at 4:30, finish my exercise and reading, then pray with them. I would include a prayer about my struggles, thoughts and experience. I always share them with the kids. When I arrive home in the evening, I try to make time to play with them. Or on Sundays, after church, I would go with my youngest son to buy turtles or fish. I can still play some shooting games with them. Every time there is free time I always use it. Sometimes we watch a movie. When there is time, we use it optimally. Are there any changes to the rhythm of family life since being elected as Vice Governor of Jakarta? What has changed is that when we arrive in a restaurant anywhere we cannot eat our order. Because there are demands like “Sir, ... photos ... photos, please.” While I am chewing food with my head down, once I raise my head there would be people asking for a photo together. Even when we want to watch movie we could not park. Besides, we cannot go anymore to the malls because if people ask me to take photos we would be late to the theater..hehe.. (laughing). But, I always meet their requests. I still have my hair cut at my regular salon in the mall. There are people sitting next to me, just watching, I just act normal. Is their service to you any different now? No. Same as usual. He knows I am casual. If there are people asking for photos I will give my time. Even In the church there are also people asking for photos. If someone starts, the others will follow. Hehehe… (laughing). n BB
no.20 volume 8 | 2013 | buletin bappeda
35 ////////////////////////
Selebrita
Celebrities
Ajakan Bersabar A CALL FOR PATIENCE
S
aat syuting Fast and Furios 6, Joe Taslim sempat terjebak kemacetan di Los Angeles, AS. Menurut aktor pemeran Sersan Jaka dalam The Raid ini, kemacetan yang sering terjadi di kota besar AS itu tak kalah dahsyat dengan yang terjadi di Jakarta. Bahkan, di negara yang memiliki sarana transportasi memadai, seperti mass rapid transit (MRT) sekalipun, kemacetan parah tetap tak bisa dihindari. Joe mengakui, rencana Pemprov DKI Jakarta memulai pembangunan MRT merupakan salah satu upaya berarti. “Kalau ada MRT, pasti banyak orang akan merasakan manfaatnya,” ujar aktor yang bermain bersama aktor Vin Diesel dan Paul Walker di film terbarunya. Tapi, lanjutnya, yang perlu dipersiapkan adalah mental dari para warga Jakarta. Proses pembangunan MRT yang memerlukan waktu selama dua hingga tiga tahun pasti akan berujung pada kemacetan luar biasa. Kalau sudah begitu tentu warga Jakarta juga hanya bisa bersabar dan berharap proyek MRT memberi solusi berarti. “Selama proses pengerjaan, pasti macetnya luar biasa,” ujar pria yang sebelum berkarier di dunia hiburan dikenal sebagai atlet judo nasional. Ia melanjutkan, kadang dalam hidup manusia tak bisa menghindar dari situasi-situasi seperti ini. “Kalau mau mendapat hasil yang berarti kita benar-benar harus ekstra sabar,” kata Joe. Dia yakin, kalau sudah jadi, MRT akan menjadi sarana transportasi yang dipilih sebagian besar warga Jakarta. Karena, MRT menjanjikan sarana mobilitas yang cepat dan bebas macet. n BB
A
t the time Fast and Furios 6 was filmed, Joe Taslim was stuck in a traffic jam in Los Angeles, USA. According to Sergeant Jake actor in the Raid, the congestion that often occurs in the large city in is not less powerful to what happened in Jakarta. In fact, in the country where the transportation means are so adequate, one of them is mass rapid transit (MRT), the severe congestion cannot be avoided. Joe admits, Jakarta Provincial Government’s plan to begin construction of the MRT is a significant effort. “If there is MRT, surely many people will find it useful,” says the actor who played alongside actors Vin Diesel and Paul Walker in his new film. But, he adds, what should need to be prepared is the mental of Jakarta citizens. MRT construction process that takes two to three years would lead to tremendous congestions. If it happens, of course, people of Jakarta have to do is just be patient and hope the MRT project will provide a significant solution. “During the process, the traffic jams are inevitably incredible,” says the man whose prior career in the world of entertainment is known as the national judo athlete. He continues, sometimes in life man could not avoid situations like this. “If you want to have significant results it means we really have to be overwhelmingly patient,” says Joe. He is sure, if the construction of MRT has finished, it would be the mode of transportation most people in Jakarta will choose. Because, MRT promises rapid mobility and traffic jams free. n BB
Joe Taslim
/////////////////////// 36
buletin bappeda | no.20 volume 8 | 2013
Celebrities
Selebrita
Ajakan Sepenuh Hati
B
eberapa waktu lalu, langkah Pemprov DKI Jakarta untuk merelokasi warga mendapat tentangan. Meski tujuannya baik, rencana ini tidak dapat berlangsung lancar. Bahkan, penentangan keras dari warga sampai berujung pada permasalahan dengan Komnas HAM. Menurut musisi Ari Lasso, setiap kebijakan yang ditujukan demi kebaikan warga Jakarta harus dilakukan sepenuh hati. Pemerintah, lanjut dia, sudah tak bisa lagi tanggung-tanggung, apalagi takut-takut, demi mencapai tujuan yang diharapkan. Permasalahan banjir dan macet Jakarta sudah tak bisa lagi ditangani setengah hati. “Kalau mau, pemerintah harus tegas seperti Pemerintah Singapura yang dulu dipimpin Lee Kuan Yew,” ujar mantan vokalis Dewa 19 ini. Di masa kepemimpinannya pada 20042011, Yew dengan tegas merelokasi berbagai daerah demi tujuan pembangunan yang telah dicita-citakan. Meski tak pernah sepi protes, kini masyarakat Negeri Singa bisa merasakan dampak positif dari keputusan pemimpinnya saat itu. Sayang, kata Ari, saat ini Pemerintah terkesan masih setengah hati dalam melakukan perombakan demi perbaikan Ibu Kota. “Pemimpin Jakarta itu harus tegas, berani, dan memiliki sumber dana luar biasa,” dia melanjutkan. Masalah relokasi yang kerap menuai kontroversi, menurutnya, bukan tak mungkin ada yang memiliki agenda sendiri yang tersebunyi. Banyaknya kepentingan yang terlibat dalam relokasi bisa menghambat realisasi rencana Pemerintah untuk mengatasi banjir musiman. Sudah saatnya, lanjut Ari, Jakarta memiliki pemimpin yang fokus dan tak gampang goyah pendirian. Juga harus memiliki kemampuan tak silau mata pada kepentingan mafia. Karena, tak bisa dipungkiri, setiap kebijakan kerap diwarnai bujuk rayu dari berbagai pihak yang memiliki kepentingan. n BB
Call for Being Wholehearted
A
few time ago, the Jakarta Provincial Administration’s measure to relocate residents faced resistances. Although it was well intentioned, such a plan could not proceed smoothly. In fact, the strong opposition from the residents led to the Human Rights Commission. According to Ari Lasso, the musician, any policy aimed for the good of the Jakarta townspeople should be done wholeheartedly. The Government, he adds, could no longer half-hearted, moreover timid, in order to achieve the expected goals. The problems of traffic jams and floods in Jakarta could no longer be handled half heartedly.
Ari Lasso “If it is needed, the Government must be courageous as the Government of Singapore did when it is led by Lee Kuan Yew,” says the former vocalist of Dewa 19. In his tenure in 2004-2011, Yew firmly relocated various areas for development goals aspired. Although never been free from protests, the leader’s decision at that time can now benefit people of the Merlion country. Unfortunately, Ari says, now the Government still seems half-hearted to make reforms for capital improvements. “Leaders of Jakarta must be firm, bold, and has tremendous financial resources,” he continues. The relocation issues that often raise controversy, says he, it is quite possible that there is some people who have their own hidden agenda. Much interests involved in the relocation could hamper the realization of the Government’s plan to address seasonal flooding. It is time, says Ari, Jakarta has leaders who are focused and not easily loose steadiness. They also must have the ability to be not tempted by the mafia interests. Because, it is no doubt, every policy is often tinged by seduction of the interests of the various parties. n BB
no.20 volume 8| 2013 | buletin bappeda
37 ////////////////////////
Info sehat
Health Info
Diabetes Mellitus Diabetes Mellitus
Pahami Gejala 4P Understand the 4P Symptoms
Tidak dapat disembuhkan tapi masih bisa dikontrol.
D
iabetes mellitus (DM) tidak terjadi begitu saja. Ada proses yang terjadi. Bisa saja salah satu dari kita mengidap DM tapi tidak menyadarinya. DM atau penyakit kencing manis adalah gangguan metabolisme tubuh. Cara tubuh menggunakan makanan yang sudah dicernakan untuk energy itulah metabolisma. Saluran pencernaan memecah karbohidrat, yang berasal dari gula dan pati dari banyak makanan, menjadi glukosa, yang merupakan bentuk gula ketika memasuki aliran darah. Dengan bantuan hormon insulin, yang dibuat di pankreas, sel-sel di seluruh tubuh menyerap glukosa dan menggunakannya untuk energi. Sesudah makan tingkat glukosa dalam darah meningkat sehingga pankreas terpacu melepaskan insulin. Diabetes terjadi ketika tubuh tidak membuat cukup insulin, atau tidak mampu menggunakan insulin secara efektif, atau keduanya. Akibatnya glukosa menumpuk dalam darah karena tidak diserap sel-sel tubuh. Sel-sel tubuh kemudian kekurangan energi meskipun kadar glukosa darah tinggi. Dengan demikian pengidap diabetes memiliki kadar glukosa darah yang tinggi, atau disebut gula darah tinggi atau hiperglikemia. Setiap orang berisiko mengalami DM karena perilaku hidup yang tidak terkontrol, apalagi yang berisiko secara genetik. Diabetes biasa dikelompokkan menjadi DM tipe 1 dan tipe 2. Dr. Frans Memah, MKK, kepala Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, mengemukakan, diabetes tipe 1 diderita oleh orang muda, yakni biasanya pertama kali didiagnosis pada anak-anak, remaja, dan pemuda. Pada tipe ini sel-sel beta pankreas tidak lagi membuat insulin karena virus, infeksi tertentu, dan faktor genetika. Sementara itu, diabetes tipe 2 adalah jenis yang paling umum diidap, atau sekitar 95 persen orang dengan diabetes memiliki tipe 2. DM tipe ini dapat diderita oleh berbagai usia, bahkan selama masa kanak-kanak. Namun, paling sering terkait dengan orang dewasa karena gaya hidup akibat kelebihan berat badan, kurang aktivitas fisik, genetika (riwayat keluarga diabetes), dan etnis tertentu. National Diabetes Information Clearinghouse (NDIC) menyebutkan, selain kedua tipe diabetes tersebut ada lagi tipe diabetes gestasional, yakni jenis yang berkembang selama kehamilan. Tipe ini berpengaruh pada 2-10 persen dari seluruh kehamilan. Hormon-hormon yang dihasilkan selama masa kehamilan meningkatkan kebutuhan insulin yang diperlukan untuk mengendalikan kadar glukosa darah. Jika tubuh tidak dapat memenuhi peningkatan kebutuhan ini, maka wanita hamil dapat terkena diabetes gestasional sampai akhir kehamilan. Meski diabetes tipe ini hilang setelah bayi lahir, wanita yang menderita gestasional berisiko untuk menderita diabetes tipe 2 di kemudian hari. Bayi lahir dari ibu yang menderita
/////////////////////// 38
Taiching: Cannot be cured but can still be controlled.
D
iabetes mellitus (DM) does not just happen at the moment. There is a process. It could have been any of us suffering from diabetes but do not realize. Diabetes mellitus is a metabolic disorder. Metabolism is the way the body uses digested food for energy. Digestive tracts break down carbohydrates, which is derived from sugar and starch of many foods, into glucose. It is the form of sugar when it meddles in the bloodstream. Insulin, made in the pancreas, helps all cells throughout the body to absorb glucose and use it for energy. After consuming any food, blood glucose levels increase so that the pancreas is spurred on releasing insulin. Diabetes occurs when the body does not produce enough insulin, or unable to use insulin effectively, or both. As a result, glucose accumulates in the blood because cells cannot absorb them. Body cells then lack of energy despite the level of blood glucose is high. Thus people with diabetes have high blood glucose levels, or so-called high blood sugar or hyperglycemia. Everyone is at risk of developing diabetes due to uncontrolled behavior, much less who are genetically at risk. Diabetes is usually grouped into DM type 1 and type 2. Dr.. Frans Memah, MKK, head of the Center of Health Services for Employees (PPKP) of Jakarta Provincial Government, says, type 1 diabetes suffered by young people, which is usually first diagnosed in children, adolescents, and young. In this type the pancreatic beta cells do no longer produce insulin because of the virus, certain infections, and genetic factors. Meanwhile, type 2 is the most common type suffered, or about 95 percent of people with diabetes have type 2. This type of diabetes can be suffered by any age, even during childhood. However, most are often associated with adult lifestyle as a result of being overweight, lack of physical activity, genetics (family history of diabetes), and certain ethnicities. National Diabetes Information Clearinghouse (NDIC) cites that in addition to the two types of diabetes there is another type of diabetes, namely gestational diabetes, which is the type that develops during pregnancy. This type affects 2-10 percents of all pregnancies. The hormones during pregnancy increase the demand for insulin required to control blood glucose levels. If the body is unable to meet these increased needs, the pregnant women can have gestational diabetes until the end of pregnancy. Although this type of diabetes will go after bearing baby, women having gestational type are risk for developing type 2 later in their lives. Babies born to mothers with gestational diabetes are also more likely to become obese and develop type 2 when they grow up. “Sometimes mothers are undetected to have diabetes but babies born weighing 4.5-5 kg can be at risk of diabetes,” says Frans.
buletin bappeda | no.20 volume 8 | 2013
Health Info diabetes gestasional juga lebih mungkin untuk menjadi obesitas dan mengidap diabetes tipe 2 saat tumbuh dewasa. “Kadang ibu tidak terdeteksi mengidap diabetes tapi bayi yang lahir dengan berat badan 4,5-5 kg dapat berisiko diabetes,” tukas Frans.
Gejalanya
Pada anak ciri-ciri diabetes bisa dilihat apakah dia loyo, makan banyak, tak ada kemampuan bergerak, dan kurus. Gejala DM pada dewasa, menurut Frans, adalah banyak minum, makan, haus, dan kencing. Orang biasa mengenalnya dengan istilah 4P - poliuria (banyak berkemih), polidipsia (rasa haus sehingga jadi banyak minum), polifagia (banyak makan karena perasaan lapar terusmenerus), dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. Itu keluhan klasik. Untuk memperkuat bahwa seseorang mengidap DM dapat diperkuat dengan diagnosis tambahan. Menurut diabetesmelitus.org, keluhan dan gejala tersebut berupa : l Lemas, mudah lelah, kesemutan, gatal; l Penglihatan kabur; l Penyembuhan luka yang buruk; l Disfungsi ereksi pada pasien pria; l Gatal pada kelamin pasien wanita. l Untuk memastikan seseorang dinyatakan mengidap diabetes maka perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium. Frans mengungkapkan, glukosa darah normal adalah 70-99 mg/dL. Selengkapnya seperti ditunjukkan pada tabel berikut: Glukosa plasma puasa (8-10 jam) (mg/dL) / Fasting plasma glucose (8-10 hrs) (mg / dL)
Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) 2 jam sesudah makan (mg/dL)/Oral glucose tolerance test (oral glucose tolerance) 2 hrs after a meal (mg / dL)
Normal
70-99
≤ 139
Pre-diabetes Diabetes
100-125 ≥126
140-199 ≤ 200
Sumber: diabetesmelitus.org
Symptoms
The symptoms of diabetes on children can be seen whether they are weak, eat a lot, no ability to do activities, and skinny. Symptoms of diabetes in adults, says Frank, are a lot of drinking, eating, thirst, and urination. Commonly people know by the term of 4P - polyuria (much urination), polydipsia (much thirst and much to drink), polyphagia (eating a lot because of feeling hungry constantly), and penurunan (weight loss that cannot be explained). Those are classic complaints of diabetes symptoms. To reinforce that a person suffering from diabetes can be strengthened with an additional diagnosis. According diabetesmelitus.org, complaints and symptoms include: l weakness, fatigue, tingling, itching; l blurred vision; l poor wound healing; l erectile dysfunction in male patients; l itching in the genital female patients. l To ensure a person is found to have diabetes it is necessary to do laboratory tests. Frans says, normal blood glucose is 70-99 mg / dL. The details is shown in the following table:
Complications
What about you? Dare to check your blood glucose levels? It is better to know your conditions for immediate medical action if there are any indications. DM is the beginning of other diseases. “Attacking from head to toe,” says Frans. That is, diabetes will attack the walls of the blood vessels of the skin head to toe, then threatening the organs of brain, lungs, heart, kidneys, skin, and bones. This is commonly called as complications because it attacks almost every organ system. “Almost all organs affected,” he says. “Moreover, the organs associated with the glands.” Another important thing is, Frans continues, any small wounds diabetics should treat them well. Because, the wound is the best medium for bacterial growth. “Thus, even small injuries cannot heal because the bacteria are still entrenched there,” he said. However, Frans asserts again, diabetes is not a disease because it cannot be cured, instead of being controlled only. Therefore, people who suffer from diabetes called diabetes sufferers.
Management
Ket : mg = miligram, dL=desi liter Sumber : NDIC
Komplikasi
Info sehat
Bagaimana dengan Anda? Berani memeriksakan kadar glukosa dalam darah Anda? Lebih baik tahu untuk segera diambil tindakan medis jika memang ada indikasi ke sana. DM merupakan awal dari penyakit lain. “Menyerang dari ujung rambut sampai ujung kaki,” kata Frans. Maksudnya, diabetes akan menyerang dinding-dinding pembuluh darah dari kulit kepala sampai kaki, lalu mengancam organ otak, paru, jantung, ginjal, kulit, dan tulang. Ini yang biasa disebut komplikasi karena menyerang hampir semua organ tubuh. “Hampir semua organ tubuh terkena,” tegasnya. “Apalagi organ-organ yang berhubungan dengan kelenjar.”
For people with diabetes Frans delivers that diabetes management is about concerning lifestyle, exercise, oral diabetes medications, and insulin injections. Lifestyle done by appropriate diet weight with BMI or calculation of the number of calories consumed daily. The amount of carbohydrate consumes are reduced depending on body weight. Another tip is to eat high-fiber foods, namely vegetables and fruits. Exercise for diabetes sufferers (diabetic) is a measurable sport. Such an exercise is a movement activity that lower carbohydrate and need much oxygen like gymnastics, jogging, cycling, and swimming. Walking can also be taken at least 30 minutes minimum three times a week.
no.20 volume 8 | 2013 | buletin bappeda
39 ////////////////////////
Spiritual
Spiritual
Bening Hati Berbalas Surga
S
Oleh : Zaenal Arifin
uatu hari Rasullah SAW sedang duduk di masjid dikelilingi para sahabat ketika sedang mengajarkan ayat-ayat Alquran. Tiba-tiba Rasullah berhenti sejenak dan berkata, “Akan hadir di antara kalian seorang calon penghuni surga.” Para sahabat pun bertanya-tanya dalam hati, siapakah orang istimewa yang dimaksud Rasullah ini? Dengan antusias mereka menunggu kedatangan orang tersebut. Semua mata memandang ke arah pintu. Tak berapa lama kemudian seorang laki-laki melenggang masuk masjid. Para sahabat heran, inikah orang yang dimaksud Rasullah? Dia tak lebih dari seorang laki-laki dari kaum kebanyakan. Dia tidak termasuk di antara sahabat utama. Dia juga bukan dari golongan tokoh Quaraisy. Bahkan, tak banyak orang yang mengenalnya. Pun, sejauh ini tak terdengar keistimewaannya. Ternyata kejadian ini berulang sampai tiga kali pada harihari selanjutnya. Tiap kali Rasullah berkata akan hadir di antara mereka seorang calon penghuni surga, laki-laki itu lah yang kemudian muncul.
/////////////////////// 40
Clear Heart Awards Heaven
O
By : Zaenal Arifin
ne day Rasullah SAW was sitting in the mosque encircled by friends while he taught the verses of the Koran. Suddenly He paused and said, “A prospective resident of heaven will come amongst you.” His friends wondered who was the special person Rasullah meant? They enthusiastically were awaiting the arrival of the person. All eyes looked toward the door. Not long after, a man breezed into the mosque. His friends were amazaed, “Is this the person referred by Rasullah? He is no more than a common man. He was not amongst the best friends. He was also not someone of Quaraisy figures. In fact, not many people knew him. Even for a long time no peculiarities were heard. The occasions were repeated up to three times in the following days. Each time Rasullah said that there would present amongst them a prospective resident of heaven, the man would later emerged. So His friends were convinced that the man was the one whom Rasullah referred to. They also became more curious of what specially good deeds that the man did so that Rasullulah dubbed him as a prospective resident of heaven? Eventually His friends agreed to send one of them to observe the daily life of the man. One day, one of His friends sent to follow the man said that he wanted to spend nights at the man’s house. The man of prospective resident of heaven welcomed him. During his stay, His friend constantly followed the prospective resident of heaven’s activities. When the man ate, His friend also did the same. When the man carried out his homework, His friend was waiting. It turns out that all activities were normal. “Oh, maybe his evening worship is very good,” he thought. But, when night falls, it turned out that the man behaves commonly. He did his obligatory worship as usual. He read
buletin bappeda | no.20 volume 8 | 2013
Spiritual Maka para sahabat pun menjadi yakin bahwa memang laki-laki itu lah yang dimaksud Rasullah. Mereka juga menjadi semakin penasaran, amalan istimewa apakah yang dimiliki laki-laki ini hingga Rasullah menjulukinya sebagai calon penghuni surga? Akhirnya para sahabat pun sepakat mengutus salah seorang di antara mereka untuk mengamati keseharian lakilaki ini. Pada suatu hari, sahabat yang diutus ini menyatakan keinginannya untuk bermalam di rumah laki-laki tersebut. Si laki-laki calon penghuni surga mempersilakannya. Selama tinggal di rumah tersebut, sahabat tadi terusmenerus mengikuti kegiatan sang pria calon penghuni surga itu. Saat laki-laki itu makan, sang sahabat ikut makan. Saat laki-laki tersebut mengerjakan pekerjaan rumah, sang sahabat menunggui. Ternyata seluruh kegiatannya biasa saja. “Oh, mungkin ibadah malam harinya sangat bagus, “ pikirnya. Tapi ketika malam tiba, sang laki-laki itu pun bersikap biasa saja. Dia mengerjakan ibadah wajib sebagaimana biasa. Dia membaca Alquran dan mengerjakan ibadah sunnah, namun tak banyak. Ketika tiba waktunya tidur, dia pun tidur dan baru bangun ketika waktu akan tiba azan subuh berkumandang. Sungguh, sang sahabat heran, karena ia tak jua menemukan sesuatu yang istimewa dari laki-laki ini. Tiga malam sang sahabat bersama sang calon penghuni surga tetapi semua tetap berlangsung biasa. Apa adanya. Akhirnya, sahabat itupun berterus terang tentang maksudnya bermalam di rumah pria tadi. Dia bercerita tentang pernyataan Rasullah. Kemudian dia bertanya,“ Wahai kawan, sesungguhnya amalan istimewa apakah yang kau lakukan sehingga kau tersebut salah satu calon penghuni surga oleh Rasullah? Tolong beritahu aku agar aku dapat mencontohnya. Sang pria menjawab,“ Wahai sahabat, seperti yang kau lihat dalam kehidupan sehari-hari, aku adalah seorang Muslim biasa dengan amalan biasa pula. Namun, ada satu kebiasaan yang bisa kuberitahukan padamu. Setiap menjelang tidur, aku berusaha membersihkan hatiku. Kumaafkan orang-orang yang menyakitiku dan kubuang semua iri, dengki, dendam, dan perasaan buruk kepada semua saudaraku sesama Muslim. Hingga aku tidur dengan tenang dan hati bersih serta ikhlas. Barangkali itulah yang menyebabkan Rasullah menjuluki demikian.” Mendengar penjelasan itu wajah sang sahabat menjadi berseri-seri,“ Terima kasih, Kawan, atas hikmah yang kau berikan. Aku akan memberitahu pada sahabat mengenai hal ini.” Sang sahabat pun pamit dengan membawa pelajaran berharga.1 n BB
Spiritual
the Koran and worked Sunnah worship, but not much. When time came for bed, he went to sleep and then woke up in the morning before a dawn call to prayer sung out. Indeed, His friend was surprised, because he nevertheless did not find anything special about that man. Three nights His friend stayed in the house of the prospective resident of heaven, but all things persisted usually. It was what it was. Finally, His friend spoke frankly what he intended by spending the nights in the man’s house. He told the man about Rasullah’s statement. Then he asked, “O friend, actually what special practices you do so that you are named to be one of the prospective residents of heaven by Rasullah? Please tell me so I can keep up with what you do.” The man replied, “O my friend, as you can see in my day to day life, I am an ordinary Muslim with usual practices, anyway. However, there is one habit that I can tell you. Every bedtime, I am trying to clear my heart. I forgive people who hurt me and throw away all envy, jealousy, revenge, and bad feelings to all my fellow Muslim. I work on it until I sleep calmly and in clean heart, as well as sincerely. Perhaps those are what make Rasullah says so. “ Listening to the explanations, the face of His friend beamed, “Thank you, my friend, for all wisdoms you give me. I would tell all my friends about it.” Then, he said his farewells and left with valuable lessons. n BB
no.20 volume 8 | 2013 | buletin bappeda
41
Berita Foto Photo News
Soft opening Perpustakaan Bappeda, Jakarta, 7 Maret 2013
Musrenbang Rakorbid, DKI Jakarta, 3 April 2013
Ceramah agama, Jakarta, 21 April 2013
Kunjungan Bappeda Semarang ke Bappeda DKI Jakarta, 30 April 2013
Stand Bappeda Provinsi DKI Jakarta pada PRJ, 6 Juni 2013
DWP Bappeda pemenang harapan III pada HUT DKI 2013, 30 Juni 2013
Lokakarya Fungsional Perencana se-Indonesia, Jakarta, 4-5 Juni 2013
/////////////////////// 42
buletin bappeda | no.20 volume 8 | 2013
Photo News
S
Berita Foto
DRD 2013-2016 DRD 2013-2016 Dikukuhkan Inaugurated
ebanyak 30 orang dikukuhkan sebagai anggota Dewan Riset Daerah (DRD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta Periode 2013-2016 (19 Maret 2013). Mereka adalah akademisi, peneliti, swasta, wiraswasta, pemerintah, konsultan, dan unsur masyarkat yang ditetapkan lewat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.251/2013. Ini kali ketiga kepengurusan DRD ada di Pemprov DKI. Dua periode sebelumnya adalah pada 2006-2009 sebanyak 17 orang, dan periode 2010-2012 ada 26 orang. Pembentukan DRD merupakan amanat UU No. 18/2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek. Sebagai tindak lanjut Pemprov DKI Jakarta menetapkan Pergub No. 101/2005 tentang Pembentukan DRD Provinsi DKI Jakarta. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya DRD berkoordinasi dengan Bappeda Provinsi DKI Jakarta. Para anggota DRD 2013-2016 diharapkan membantu Pemprov DKI Jakarta menemukan terobosan-terobosan inovatif untuk mempercepat pembangunan guna mewujudkan Jakarta Baru. n BB
As many as 30 people are confirmed as members of Regional Research Council (DRD) of Jakarta Provincial Government period of 2013-2016 (March 19, 2013). They are academics, researchers, private sector, self-employed persons, government, consultants, and elements of society are determined by Jakarta Governor Decree No.251 of 2013. It is the third DRD board established in Jakarta Government. The previous two periods are of 2006-2009 includes 17 people, and the period of 2010-2012 is 26 people. DRD establishment is mandated by Law No.18 of 2002 on Research National Systems, Development and Application of Science and Technology. As a follow-up, Jakarta Government sets the Governor Regulation No.10 of 2005 on the Establishment of DRD Jakarta. In running duties and functions DRD coordinates with the Regional Development Planning Agency of Jakarta. All members of DRD on period of 2013-2016 are expected to support the Jakarta Government to find innovative breakthroughs to accelerate development in order to realize the New Jakarta. n BB
no.20 volume 8 | 2013 | buletin bappeda
43 ////////////////////////
Humoria
Just Gags!
Buaya Cerdik Pada musim kering semua binatang mencari kehidupan dengan cara pindah dari satu desa ke desa lainnya. Untuk itu mereka harus menyeberangi sungai yang dihuni oleh buaya ganas. Hanya ada tiga binatang yang berani melakukan penyeberangan ini, yakni kambing, sapi, dan babi. Sesudah rembugan maka diputuskan kambing lah yang pertama mendapat giliran menyeberang. Dengan ketakutan binatang mengembik ini menyeberang dan… seperti sudah dapat diduga, hanya sebentar dia langsung disambar dan dilahap oleh buaya ganas tadi. Nasib sama menimpa pula si sapi. Nahas pun tak bisa ditangkis. Maka, tibalah giliran babi. Anehnya, ketika dia lewat si buaya ganas hanya diam. Babi, yang sudah pasrah seperti kedua temannya, heran. Babi : “Eh buaya, kenapa kamu nggak santap aku?” Buaya : (sambil tersenyum manis) Sorry, bos ......... Gue Muslim. n
Just Gags A Clever Crocodile In a dry season all the animals live by moving from one village to another. For that reason, they have to cross a river that is inhabited by vicious crocodiles. There are only three animals which are audacious to cross it, namely a goat, a cow, and a pig. After discussing, the three animals decide that the first one to cross is the goat. Being frightened, the bleating animal does crossing ... as it is to be expected, in a short time it is immediately struck and devoured by the crocodile. The same fate befalls the cow anyway. The unlucky fate could not be deflected. It is also eaten by the croc. Then, it is the turn of pig to cross. Strangely, the ferocious crocodile is just motionless. Pig, which is defenseless as its friends, is very surprised. Pig : “Ugh crocodile, why do you not wolf me down?” Crocodiles : (smiling sweetly) Sorry, boss ......... I am Muslim. n
SMS Nyasar Setelah check in di sebuah hotel di Makkah seorang pria menyampaikan kabarnya kepada sang istri lewat SMS. Begitu sukacitanya sampai dia tak menyadari salah kirim. SMS itu terkirim ke salah satu sahabatnya yang baru saja pulang dari pemakaman suaminya. Di tempat lain, sesampai di rumah sepulang dari makam, seorang wanita membuka hape dan membaca SMS dukacita dari saudara, sahabat, dan kenalannya. Baru saja selesai membaca SMS pertama dia langsung jatuh pingsan. Terkejut sang bunda pingsan, anak sulungnya kemudian meraih ponsel ibunya dan membaca, lalu jatuh pingsan juga.
Misdirected SMS Checking in at a hotel in Makkah, a man reportedly told his wife delivered through SMS. He is so excited that he would not realize his joy misdirected. The SMS is sent to one of his friends who has just returned from her husband’s funeral. Elsewhere, upon arriving home from the grave, a woman opens her cell phone and read many SMS containing grief from relatives, friends, and acquaintances. She has just finished reading the first SMS when she is fainted. Surprised by his mother’s being unconscious, her eldest son then grabbed her cell phone and read those messages, then he falls unconscious, too. Here is the content of the SMS:
Inilah isi SMS itu: To Subject Date
To Subject Date
: Istriku tercinta : Papa sudah sampai, mah…!!! : 22 Juni 2013
: My beloved wife : Daddy has arrived, mom ...! : June 22, 2013
Papa tahu pasti mama kaget. Tapi seneng kan dapat kabar dariku. Ternyata di sini bisa SMS juga. Katanya biar bisa mengirim kabar buat orang-orang tercinta di rumah. Papa baru sampai dan sudah check in. Katanya mereka juga sudah mempersiapkan segalanya untuk kedatangan mama besok. Nggak sabar deh rasanya nungguin mama. Semoga perjalanan mama ke sini juga mengasyikkan seperti perjalanan papa kemaren. Love you mah…. Papah
Daddy knows mommy will certainly be surprised. However, you are happy to hear my news, aren’t you? It turns out here we can send SMS, too. They say in order everybody can send any news to families at homes. Daddy has just arrived and already checked in. They say they have also prepared everything for your arrival later, mom. I can’t wait the moment, mommy, dear. Hopefully mom’s trip to go here will be also exciting as mine yesterday. Love you, mom .... Daddy
NB: Di sini lagi panas-panasnya mah… Puannaaaaassss bangeeett…!! Kalau mau, anak-anak diajak ajah. n
P.S. : Here, it is amazingly hot, mom ... Hot..hot..and hot weather ...!! If you want, ask the children with you when you go here. n
/////////////////////// 44
buletin bappeda | no.20 volume 8 | 2013