Juni 2011
1
Salam Redaksi Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pelindung Konsul Jenderal RI Penasehat Kepala Kanselerai Pemimpin Redaksi Cahyono Rustam Dewan Redaksi Nur Ibrahim Erwin M. Akbar Subhan Cholid Redaktur Pelaksana Zainuri Habib Abdullah M.Umar Fauzy Chusny Hikam Muhtadi Ahmad Didik Sekretaris Ade Fathullah Desain dan Layout Ahsanul Hak Alamat Redaksi KJRI Jeddah Al-Muallifien St., Ar-Rehab Dist./5, P.O. Box 10 Jeddah 21411 Saudi Arabia Telp. : 02-6711271 Fax. : 02-6730205 Kunjungi juga www.kemlu.go.id/jeddah
Pembaca yang budiman….. Setelah beberapa kali tertunda, akhirnya majalah Suara Indonesia (SI) ini bisa terbit dan hadir kembali di hadapan para pembaca. Kali ini SI hadir dengan tampilan wajah baru. Selain itu, SI juga menyajikan pilihan rubrikasi yang diharapkan lebih sesuai dengan kebutuhan pembaca. Mudah-mudahan sajian rubrik dan tampilan wajah baru ini menambah kenyamanan anda membaca SI. Pada edisi ini, SI menurunkan laporan utama seputar pemulangan WNI Overstayers (WNIO) dengan KM. Labobar. Kami percaya, para pembaca SI sudah mengetahuinya dari berbagai media. Namun dibalik kisah sukses pemulangan WNIO tersebut, ada serangkaian peristiwa penting yang belum banyak diketahui publik. Mulai dari alotnya perundingan di Kemlu, hingga saat-saat kritis ketika harus ngemong hampir 3000 WNIO di Madinatul Hujaj. Laporannya dirangkum oleh A. Fauzi Chusny, awak SI yang ikut terlibat langsung dalam hiruk pikuk pemulangan WNIO tersebut. Jauh hari sebelum kedatangan KM. Labobar, dua Menteri yang bertanggungjawab di bidang hukum dan ketenagakerjaan, yaitu Menkumham Patrialis Akbar dan Menakertrans, Drs. Muhaimin Iskandar, mengadakan kunjungan kerja ke Arab Saudi. Hasil liputannya kami angkat pada rubrik Hukum dan Ketenagakerjaan. Menarik untuk disimak, karena fenomena WNIO tidak terlepas dari masalah hukum dan ketenagakerjaan. Ternyata, merintis bisnis waralaba tidak harus bermodal besar. Dengan uang Rp. 20 juta, Anda pun sudah bisa memiliki satu gerobak waralaba “Bakmi Raos”. Anda tertarik? Silahkan kaji lebih lanjut laporannya di Rubrik Ekonomi dan Perdagangan. Dan tentu saja, masih banyak rubrik-rubrik menarik lainnya yang perlu dibaca seperti soal KTKLN yang disajikan dalam rubrik Info Pelayanan Publik. Selamat membaca.
Cover Depan Suasana Pengangkutan WNIO ke KM. Labobar
2
Juni 2011
Wassalamu ‘Alaikum Wr. Wb. Redaksi
Daftar Isi Salam Redaksi
2
Daftar Isi
3
Laporan Utama
Jalan Berliku Pemulangan WNIO
♦ Masyarakatpun bertanya, Sampai kapan? ♦ Jalan Berliku Pemulangan WNIO ♦ Hari-hari bersama WNIO di MH ♦ Bak Gayung bersambut, Segera Bentuk Timsus Pemulangan WNIO ♦ Jelang Kepulangan dengan KM. Labobar ♦ Pengangkutan 2.349 WNI Overstayers" ke KM Labobar ♦ Kisah Para TKI Ilegal di Arab Saudi
4 6 8 10 12 14 16
Ekonomi dan Perdagangan ♦ National Prawn Company Al Lith Akan rekrut lebih banyak TKI formal ♦ UKM Tetap Menjadi Bisnis yang Memikat dan Menjanjikan
18 20
Hukum dan Ketenagakerjaan ♦ Menkumham: TKI perlu memahami hukum dan budaya setempat ♦ Menakertrans: Jangan berangkat sebelum siap ♦ TKI Formal ke Arab Saudi Meningkat
22 24 25
Sosial Budaya
Pengangkutan 2.349 WNI "Overstayers" ke KM Labobar
♦ Gelar Budaya Galang Kepedulian Sosial ♦ Indonesia Tuan Rumah Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 ♦ Pelantikan Pengurus MTI (Majelis Taklim Indonesia) Periode 2011-2014
26 28 29
Apa dan Siapa? ♦ Hijrah Membawa Berkah, Mama Nur, Perawat teladan yang bersahaja ♦ Prestasi Hafnizar Angkat Citra Indonesia
30 31
Serba serbi
♦ Bali Destinasi Wisata Terbaik di Asia Pasifik
32
Renungan
34
Lintas Peristiwa
36
Cerpen
38
Info Pelayanan Publik
Indonesia Tuan Rumah
Islamic Solidarity Games (ISG ISG)) 2013
♦ Kekonsuleran ♦ Keimigrasian dan Ketenagakerjaan ♦ Bagaimana mendapatkan KTKLN?
40 41 42
Pojok Bahasa
43
Juni 2011
3
LAPORAN UTAMA
Pertemuan silaturahim Konjen RI Jeddah dengan Tokoh Masyarakat Indonesia di Jeddah (doc. Psb/KJRI)
Masyarakat pun bertanya: “sampai kapan?” Selama tidak ada langkah simultan dan menyeluruh, penuntasan masalah WNI overstayer di Arab Saudi tetap jauh panggang dari api. “Tutup lubang masalah yang ada di Tanah air, tutup pasar gelap yang mempekerjakan tenaga kerja secara ilegal, dan pulangkan mereka ke tanah air,” tegas Konjen
idak hanya di tanah air, di Arab Saudi isu TKI juga kian memanas. Sejumlah tokoh masyarakat bertemu dengan Konsul Jenderal RI Jeddah, Zakaria Anshar, di Wisma Konjen tanggal 23 Desember 2010 untuk membicarakan seputar WNI overstayer yang berada di depan kantor KJRI Jeddah dan di bawah jembatan Kandarah. Konjen RI Jeddah mengawali pembicaraannya dengan ucapan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya atas
4
Juni 2011
perhatian dan kepedulian masyarakat Warga Negara Indonesia, khususnya yang berada di Jeddah dan Mekkah terhadap WNI yang menghadapi masalah di Arab Saudi, khususnya nmereka yang berada di kolong jembatan di Mekkah dan Jeddah. WNI bermasalah di Arab Saudi telah menjadi isu krusial dan berkepanjangan, artinya telah berlangsung selama bertahun-tahun. Bagai pungguk merindukan bulan, hingga kini pertanyaan “sampai kapan”
persoalan ini akan berakhir, belum jua terjawab tuntas. “Pemulangan baik dengan cara deportasi atau repatriasi seperti yang berlangsung hingga sekarang hanya solusi yang bersifat sementara. Sepanjang tidak ada gerakan nyata secara simultan dan komitmen bersama baik dari Pemerintah RI dan Pemerintah Arab Saudi untuk menuntaskan akar masalah secara permanen, fenomena WNI overstayer tidak akan kunjung selesai,” kata Konjen RI Jeddah. Menurut Efendi Baharuddin, salah seorang peserta pertemuan, beberapa tokoh masyarakat Indonesia di Jeddah sebenarnya telah beberapa kali mengirimkan Petisi Bersama Masyarakat Jeddah dan Mekkah
ke Jakarta yang isinya mendesak pemerintah agar pengiriman pekerja domestik perempuan dihentikan saja, mengingat dampaknya yang mencoreng nama baik, harga diri dan martabat bangsa Indonesia, serta masalah yang ditimbulkan. Lebih lanjut Konjen RI menjelaskan mengapa masalah ini berlarut-larut sampai sekarang. “Ada dua titik yang menjadi sumber utama penyebab terjadinya WNI/TKI bermasalah, yang jika tidak segera ditangani dengan baik jumlahnya akan semakin meningkat. Titik pertama adalah persoalan yang ditimbulkan di Tanah Air, yang kalau tidak diselesaikan di sana (tanah air) akan muncul di sini (Arab Saudi). Sekedar contoh, ada TKI yang dikirim ke Arab Saudi tidak siap mental dan tidak siap fisik. Belum kerja atau baru bekerja sedikit sudah sakit. Pelatihan tidak memadahi. Data dimanipulasi. Usia masih di bawah umur sudah dikirim. Tidak memahami medan kerja, budaya, bahasa dan kebiasaan di Arab Saudi. Yang lebih rentan lagi adalah TKI yang dikirim umunya kaum perempuan bekerja di rumah-rumah sebagai pembantu“ tambah Konjen. “Titik kedua adalah adanya pasar gelap yang mempekerjakan TKI secara ilegal. Terbukanya pasar ini mengundang orang untuk menjadi overstayer, dan makin betah menjadi overstayer, karena merasa nyaman dengan gaji yang mungkin lebih besar kendati itu bertentangan dengan peraturan yang berlaku di sini“, terangnya lebih lanjut. Selama tidak ada langkah simultan dan menyeluruh, penuntasan masalah WNI overstayer di Arab Saudi tetap jauh
panggang dari api. “Tutup lubang masalah yang ada di Tanah air, tutup pasar gelap yang mempekerjakan tenaga kerja secara ilegal, dan pulangkan mereka ke tanah air,” tegas Konjen Dari tahun ke tahun angka WNI overstayer yang dipulangkan memang menunjukkan trend penurunan. Meski demikian, kalau lubang-lubang masalah baik yang ada di tanah air dan di Arab Saudi tidak segera ditutup, persoalan WNI overstayer akan tetap berlanjut. “Sampai dengan tanggal 22 Desember 2010 WNI bermasalah yang dipulangkan melalui Jeddah berjumlah 15.770 orang, terhitung sejak januari 2011,” jelas Zakaria. Para tokoh masarakat yang hadir saat itu mengapresiasi langkah-langkah yang ditempuh KJRI Jeddah dalam menangani para overstayers tanpa menimbulkan gejolak. Namun demikian, mereka berharap agar ada forum bersama untuk menghilangkan gap komunikasi antara KJRI dan masyarakat WNI, sehingga perbedaan pendapat bisa diminimalisir dan salah sangka ataupun saling curiga bisa dihindari. “Ada baiknya kita membuat komite bersama yang terdiri dari unsur masyarakat dan KJRI, duduk bersama melakukan brainstorming, menyinergikan semua potensi yang kita miliki, dalam rangka membantu pemerintah RI memperbaiki citra dan mengharumkan nama bangsa yang sekarang ini telah menjadi anggota G20. Masih banyak bidang lain yang bisa kita garap: investasi, pendidikan, budaya, tidak hanya sektor ketenagakerjaan,” usul Kunrat Wirasubrata, salah seorang peserta pertemuan. (Afc/Psb)
Perpanjangan Amnesti bagi pelanggar ijin tinggal ementerian Dalam Negeri Kerajaan Arab Saudi mengumumkan perpanjangan masa amnesty (pengampunan) bagi warga asing yang melanggar ijin tinggal hingga 16 Syawal 1432 H. atau 14 September 2011. Amnesti ini berlaku bagi mereka yang datang ke Arab Saudi dengan visa umrah, haji, dan visa ziarah yang habis masa berlakunya sebelum tanggal 16/10/1431 H. atau 25/09/2010. Pengampunan ini mencakup pembebasan denda akibat pelanggaran ijin tinggal yang telah dimumkan pada tanggal 13/10/1431 H. atau 22/09/2010 M. Seluruh warga asing yang masuk dalam kategori di atas (pemegang visa umrah, haji, dan ziarah) dihimbau agar tidak melewatkan kesempatan ini. Segera datangi kantor-kantor urusan warga asing terdekat (idarah AlWafidin) guna menjalani proses yang diperlukan agar bisa segera pulang. Bagi warga asing yang mengabaikan himbauan ini, dan siapa saja yang menampung atau memberikan perlindungan kepada warga asing yang melanggar ijin tinggal (overstayers), berurusan/ bekerja sama dengan mereka, mempekerjaan, memberikan kemudahan tinggal di wilayah Arab Saudi, menyediakan tumpangan, akan dikenakan sangsi tegas berupa denda uang, pidana kurungan, penyitaan kendaraan, dan penyiaran di beberapa harian. Sumber: Harian Okaz, Saudi Gazette, Arab News Alih bahasa: afc/psb
Juni 2011
5
LAPORAN UTAMA Perundingan Delegasi RI dengan Otoritas Arab Saudi seputar pemulangan WNI bermasalah di Arab Saudi
Doc. Psb/KJRI
Jalan Berliku Pemulangan WNIO “Maaf, pak. Kata Koran sekarang pulang ke Indo dipermudah, caranya gimana ya? “
tulah pertanyaan yang sering membuat kebingungan petugas jaga gerbang kantor KJRI Jeddah. Sejak beredarnya berita amnesty atau pengampunan dari Raja Arab Saudi (Royal Pardon) beredar di beberapa harian setempat, banyak WNI bermasalah di Arab Saudi memburu berita ke sana-kemari, terlebih-lebih ke kantor perwakilan RI Jeddah. Mereka bermasalah karena melampaui ijin tinggal (overstay) bagi yang datang dengan visa umrah, haji dan ziarah, atau karena bermasalah dengan majikan (kafil) nya. Petugas kebingungan karena belum ada surat pemberitahuan resmi dan penjelasan tentang
6
Juni 2011
prosedur dan cakupannya dari pemerintah Arab Saudi terkait pengumuman amnesti yang beredar di koran-koran itu. Tepatnya kapan amnesti mulai efektif, di mana tempat untuk mendaftarkan diri, bagaimana teknis atau tata cara pemulangannya, dan siapa saja yang masuk dalam kategori amnesti. Apakah berlaku untuk semua warga pendatang tanpa memandang status dan jenis visanya? KJRI Jeddah berinisiatif mengirim surat resmi terkait berita amnesti yang beredar di media masa setempat. Beberapa waktu kemudian diterima pemberitahuan resmi dari Kementerian Luar Negeri Arab Saudi yang menyatakan bahwa amnesti (pemaafan) Raja ini hanya berlaku untuk mereka yang datang ke Arab Saudi dengan visa umrah, haji, dan visa ziarah. Itupun dengan syarat masih memiliki paspor meski sudah kadaluarsa.
Persoalannya 80% WNI yang datang ke Arab Saudi berstatus tenaga kerja, yang kemudian menjadi overstayer karena berbagai macam masalah. Sebagian besar kabur dari majikannya karena bermacam-macam alasan: tidak digaji, besaran gaji tidak sesuai kontrak, pekerjaan yang terlalu berat, majikan bertindak kasar, tindak asusila, praktik bisnis ilegal, terlibat tindak kriminal, tergiur gaji yang lebih tinggi dan sebagainya. Jelas kebijakan ini tidak akan menyembuhkan masalah WNI ilegal secara tuntas. Pasalnya, hanya sebagian kecil saja atau sekitar 10% WNI bermasalah yang ber-visa umrah, haji dan ziarah. Fenomina menghuni kolong jembatan, khususnya kawasan Kandarah menjadi marak. Media masa baik lokal maupun tanah air semakin gencar menyorot para WNI/ TKI bermasalah yang keleran di Arab Saudi. Apa lagi kala itu
bertepatan dengan bulan musim haji, saat rombongan wartawan baik cetak maupun elektronik sedang meliput pelaksanaan ibadah haji. Isu WNI/TKI bermasalah semakin memanas setelah beredar berita menggemparkan, yaitu mencuatnya kasus seorang TKI asal NTB yang mendapat perlakuan sadis dari majikannya di Madinah. Beragam kasus yang menimpa TKI di Arab Saudi menjadi isu yang cukup serius dan
khususnya LSM, semakin kencang. Menyikapi keadaan tersebut, beberapa pejabat terkait berangkat ke Arab Saudi untuk menyaksikan langsung bagaimana kondisi sebenarnya WNI bermasalah di Arab Saudi. Tanggal 6 Februari 2011, Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Lutfi Rauf, Ketua Delegasi Doc. Psb/KJRI RI (DELRI) didampingi Duta Besar RI dan terus mendapatkan sorotan luas Konsul Jenderal RI Jeddah, Zadari berbagai media. Protes dan karia Anshar, melakukan peunjuk rasa marak di mana- rundingan dengan pejabat Kemana. Pemerintah ditekan agar menterian Luar Negeri Arab mengambil langkah kongkret Saudi, yang intinya meminta untuk menuntaskan masalah kepada pemerintah Arab Saudi TKI bermasalah di luar negeri, agar amnesti Kerajaan juga khususnya, di Arab Saudi. Gu- diberlakukan terhadap TKI berbernur NTB, Zainul Majdi, masalah. Akhirnya kompromi bahkan memerintahkan pela- itu pun dicapai. Para WNI/TKI rangan sementara pemberang- yang bermasalahdiberikan kekatan TKI khususnya kaum per- mudahan untuk pulang, kecuali empuan dari daerahnya ke Arab mereka yang tersangkut tindak Saudi. criminal berat. Tekanan dari masyarakat, Menyikapi hasil perundingan ini, KJRI Jeddah langsung membentuk tim Doc. Psb/KJRI khusus (timsus) pemulangan WNI bermasalah lintas bagian yang bekerja 24 jam. Tahap awal dilakukan pemulangan dengan pesawat secara bertahap sebayak 6 kloter dengan jumlah 2.079 orang. Puncaknya gelombang terakhir yang diangkut secara masal via laut menggunakan Kapal Motor Labobar sebanyak 2.349 orang. (afc/psb)
Juni 2011
7
LAPORAN UTAMA
Hari-hari bersama WNIO di MH
ari hari ke hari arus WNI overstayer (WNIO) yang ingin mendaftar pulang meningkat tajam. Mereka berdatangan dari seluruh penjuru Arab Saudi. Bahkan tidak sedikit dari wilayah Dammam dan Riyadh, wilayah timur Arab Saudi yang berjarak lebih dari 1000 km dari kota Jeddah. Mereka rela merogoh kocek hingga 1000 atau 2000 riyal Saudi untuk ongkos perjalan penuh resiko agar bisa sampai di Jeddah. Ada yang datang sendirian. Ada yang membawa anak. Ada yang dalam keadaan hamil. Tidak sedikit pula yang datang dalam keadaan sakit, bahkan sakit yang serius. Harapannya sama: bisa segera pulang ke tanah air bertemu keluarga. Tampaknya informasi pemulangan ini beredar cepat dan luas ke seluruh sudut wilayah di Arab Saudi. Dalam sehari jumlah WNIO yang mendaftar pulang di Madinatul Hujjaj (MH) bisa mencapai 300 orang, umumnya kaum perempuan. Sepanjang bulan Maret 2011 jumlah WNIO yang masuk ke MH dan minta dipulangkan hampir mencapai 3000 orang. Bisa ditebak kondisi hunian tiap kamar. Karena penuh sesak , banyak WNIO yang tidak kebagian kamar. Mereka menempati lorong-lorong depan dan belakang kamar. Sebagian rela tidur di tanggatangga tiap lantai. Petugas sangat khawatir kondisi ini rawan penyebaran penyakit dan keributan antar sesama peng-huni.
8
Juni 2011
Pertugas sudah mengatur sedemikian rupa dengan membagi kamar ke dalam beberapa kelompok, kamar untuk penghuni biasa, kamar untuk ibuibu hamil, dan penghuni yang membawa anak. Sementara bagi mereka yang menderita gangguan kesehatan disediakan kamar khusus di samping ruang petugas jaga, agar mudah dilakukan pengawasan dan layanan medis. Sekedar informasi, para WNIO yang ditampung di MH
Pengawasan 24 Jam Selama 24 jam penghuni MH didampingi oleh petugas piket gabungan yang terdiri dari unsur staf KJRI Jeddah dan KBRI Riyadh, guru Sekolah Indonesia Jeddah, dan relawan dari masyarakat WNI. Jadwal piket dibagi menjadi 3 shift, mulai pukul 09:00 – 17:00, 17:00 – 01:00 pagi, dan 01:00 – 09:00. Setiap shift 2 terdiri dari 2 petugas. Mereka bertugas melakukan pencatatan WNIO yang masuk
Konjen RI Jeddah, Zakaria Anshar, sedang berdialog dengan WNIO yang ditampung di Madinatul Hujjaj (doc. Psb/KJRI)
beberapa di antaranya datang dalam keadaan sakit serius, seperti lumpuh, menderita stroke, diabetes akut, penyakit liver yang serius, bahkan disinyalir ada yang menderita penyakit TBC. Kelompok ini jelas membutuhkan penanganan khusus. Hampir tiap hari ada yang jatuh sakit dan dirujuk ke rumah sakit terdekat.
ke MH, melaporkan perkembangan jumlah pendaftar menurut jadwal piket, kemudian melaporkannya kepada yang berwenang, menjaga keamanan lingkungan MH dan ketertiban penghuni, mengawasi kebersihan, mengatur jam kunjungan tamu yang ingin bertemu dengan keluarganya di MH, mengatur distribusi jatah makanan,
WNIO jatuh sakit dan dirujuk ke rumah sakit terdekat (doc. Psb/KJRI)
berkoordinasi dengan petugas layanan darurat pemerintah Arab Saudi bila ada penghuni jatuh sakit atau menderita penyakit serius yang harus menjalani rawat inap, memanggilkan ambulans, menginformasikan jadwal layanan kesehatan, dan lain-lain. Hanya 2 personel yang bertugas selama 8 jam dalam satu shift. Jelas kondisi ini merepotkan ketika ada penghuni yang jatuh sakit dan perlu dirujuk ke rumah sakit. Berarti hanya seorang saja yang bertugas jaga di belakang. Lebih menyulitkan lagi bila terdapat lebih dari 1 orang yang jatuh sakit. Dari hari ke hari berbagai masalah bermunculan. Selain masalah kesehatan, keributan antar sesama penghuni kerap terjadi. Belum lagi laporan kehilangan uang, HP, emas , saluran air ke kamar mandi yang mampat menebar bau busuk ke segenap sudut ruangan. Tata tertib telah dibuat. Himbauan dan arahan agar menjaga ketertiban dan kebersihan hampir tiap saat disampaikan. Meski demikian ada saja sebagian penghuni yang kurang
menerima. Dilarang keluar pada jam-jam tertentu demi keselamatan dan keamanan, tetap saja ada lolos dengan modus berpura-pura buang sampah. Padahal larangan keluar dari gedung MH itu bertujuan untuk menjaga kemanan dan keselamatan para penghuni. Sebab, selain lokasi MH yang berada di samping jalan raya yang padat lalu-lintas dan rawan kecalakaan, juga khawatir mereka menjadi “mangsa” pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Belum lagi protes yang bermunculan dari sebagian penghuni. Meski sudah sekian minggu berada di MH, mereka belum juga diangkut ke tarhil untuk menjalani proses pemerikasaan dan pengambilan sidik jari. Ada juga yang memprotes karena tidak kebagian jatah makanan dan minuman. Menyikapi semua ini petugas hanya bisa mengelus dada dan mencoba bersabar. Perasaan lega muncul. Tugas terasa lebih ringan setelah memperoleh dukungan keamanan dari otoritas pemerintah Arab Saudi, yaitu 2 personel keamanan yang bertugas menjaga
24 jam secara bergantian. Selain itu, 2 relawan petugas medis dari masyarakat ikut mendukung memberikan layanan pengobatan secara gratis 3 kali seminggu. Rasa was-was terhadap keamanan dan keselamatan penghuni MH saat keluar untuk membeli obat menjadi berkurang. Cukup melelahkan memang menghadapi penghuni MH yang jumlahnya tidak sedikit, dengan kemauan yang berbedabeda. Kelelahan bukan semata karena bergumul dengan masalah yang bermunculan di MH, tapi juga karena telah seharian bertugas di kantor KJRI. Demikian pula guru-guru SIJ (Sekolah Indonesia Jeddah) yang sejak pagi hingga sore hari telah menghabiskan waktu mengajar di SIJ, kemudian melanjutkan lagi bertugas jaga di Madinatul hujjaj hingga pukul 01:00 pagi. Tampak jelas lingkaran hitam di mata mereka, tanda kurang tidur dan keletihan. Sesekali mereka terlihat menguap termanggutmanggut, tak kuasa menahan kantuk yang mendera. Meski demikian, keikhlasan untuk menjalankan amanah menjadi obat pelipur lara. “Harap diingat, yang kita hadapi saat ini adalah saudarasaudara kita yang sedang dirundung masalah di negeri orang. Sebagai petugas, kita harus mengedapankan keikhlasan dalam melayani mereka. Tunjukkan sikap prihatin dan bersikap arif menangani persoalan. Jangan sampai terbawa emosi,” pesan Konsul Jenderal RI Jeddah saat memberikan arahan di sela-sela rapat koordinasi timsus pemulangan WNIO di ruang rapat Kantor KJRI Jeddah. (afc/Psb) Juni 2011
9
LAPORAN UTAMA
Bak Gayung Bersambut…
Segera Bentuk Timsus Pemulangan WNIO
Kesibukan pendataan di Madinatul Hujjaj untuk mempercepat proses dokumen perjalanan WNIO (Psb/ KJRI)
emerintah Indonesia berterima kasih kepada pemerintah Arab Saudi yang telah bermurah hati menerima warga negara RI untuk bekerja di Arab Saudi untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Namun, sebagian mereka
10
Juni 2011
menghadapi masalah-masalah termasuk yang berstatus overstayer. Masalah WNI overstayer telah berlansung bertahuntahun. Pemerintah Indonesia tentu sangat menghargai upayaupaya pemerintah Arab Saudi, antara lain melakukan deportasi
atau pemulangan kembali ke Indonesia. Namun, sampai saat ini permasalahan ini tidak kunjung selesai. Oleh Karena itu perlu ada langkah bersama dan kerja sama lebih erat untuk untuk mencari solusi terhadap akar masalah ini, sehingga bisa diselesaikan secara menyeluruh, bermartabat dan berkesinambung-an….,” demikian kutipan pandangan Ketua Delegasi RI, Dirjen Protokol dan Konsuler Kemenlu Lutfi Rauf, saat melakukan perundin-
gan dengan otoritas pemerintah turan distribusi makanan, menKerajaan Arab Saudi terkait ginformasikan layanan pengoPersonel petugas WNI bermasalah (6/2/2011) di batan dll. keimigrasian pun ditambah Jeddah. mempercepat proses Pemerintah Arab Saudi men- guna giyakan permintaan pemerintah penyiapan dokumen perjalanan. Kejar-kejaran dengan batas Indonesia agar TKI bermasalah, tak terkecuali yang kabur dari waktu jadwal pemulangan yang majikannya, sepanjang tidak ditetapkan oleh Otoritas Imigtersangkut kasus hukum yang rasi Arab Saudi, petugas imigberat juga memperoleh amnesty rasi KJRI Jeddah bekerja siang(pemaafan). Bak gayung ber- malam agar selesai tepat waktu. sambut, KJRI segera memben- Beberapa TKI perempuan yang tuk Timsus pemulangan WNI sedang ditampung di KJRI Jedoverstayer (WNIO). Pemerintah dah pun ikut terjun membantu Arab Saudi memberikan tenggang Pendataan dengan sistem terpadu (doc. Psb/KJRI) waktu pemulangan hingga akhir April 2011, dan menyediakan penampungan sementara bagi WNIO di Madinatul Hujjaj. Sedangkan pemerintah Indonesia menanggung biaya pemulangan. Sejatinya, biaya deportasi bagi pendatang ilegal ke sebuah negara menyusun dan menurut hukum internasional menyortir, ada-lah menjadi tanggung merapikan dokumen, memajawab negera penerima. Pasal- sang pas foto agar benar-benar nya, mereka melanggar ijin ting- siap untuk dibagikan esok gal di negara penerima. Namun harinya kepada WNI/TKI berdemikian, kedua pemerintah masalah yang sudah menjalani telah berkomitmen untuk clearance di tarhil. Artinya menuntaskan masalah WNIO di mereka dinyatakan bebas dari Arab Saudi secara bersama- perkara pelanggaran hukum negara setempat. Pemulangan sama. Tim Khusus (Timsus) lintas dilakukan dengan menggunabidang dan lintas unsur dari kan pesawat komersial secara guru-guru SIJ dan relawan dari bertahap. Jumlah yang dipumasyarakat bertugas memper- langkan setiap kloter beragam, siapkan segala yang diperlukan sesuai ketersediaan seat pesauntuk proses pemulangan wat. Tercatat dari bulan FebruWNIO/TKI bermasalah. Timsus ari hingga April 2011 jumlah ini bekerja 24 jam secara ber- WNI bermasalah yang dipugantian. Mereka melakukan langkan sebanyak 2.079 orang pendataan, sosialiasi, penga- yang terbagi ke dalam 6 kloter.
Konjen RI Jeddah, Zakaria Anshar, didampingi Staf Teknis Imigrasi I KJRI Jeddah, M. Arifin Somadilaga, bersama staf KJRI melepas secara resmi kloter pertama pemulangan WNIO yang berjumlah 301 orang, terdiri dari 238 perempuan, 26 anak dan 37 bayi. Upacara pelepasan kloter 1 ini berlangsung di Pusat Deportasi (tarhil) Jeddah, Minggu (13/02/2011). Mereka diberangkatkan dari Jeddah menggunakan pesawat komersial GA 981 didampingi oleh Tatang B Razak, Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu, dan seorang staf KJRI Jeddah. Pada kesempatan tersebut, Konjen RI Jeddah menyampaikan rasa terima kasih atas kerja sama yang baik pihak imigrasi Arab Saudi yang mendukung penuh proses memulanga WNIO dari Arab Saudi. “Atas nama perwakilan pemerintah Republik Indonesia di Jeddah, saya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pemerintah Kerajaan Arab Saudi, khususnya bidang imigrasi (jawazat), yang telah banyak membantu proses pemulangan WNIO dari Arab Saudi. Kepada Ibu-ibu dan anakanakku yang sebentar lagi akan meninggalkan Arab Saudi menuju tanah air, hendaknya tertib dan mengkuti arahan dari petugas selama perjalan,” pesan Zakaria saat menyampaikan amanahnya di markas deportasi (tarhil) Arab Saudi Jeddah. (Afc/ Psb) . Juni 2011
11
LAPORAN UTAMA
Jelang Kepulangan dengan KM. Labobar Setelah ada kepastian KM Labobar bergerak meninggalkan pelabuhan Tanjung Priok menuju Jeddah Arab Saudi, timsus memindahkan sebagian penyiapan dokumen keimigrasian ke Madinatul Hujjaj.
Pengisian formulir untuk dokumen perjalanan, BAP (Berita Acara Pemeriksaan), pengambilan foto dan sidik jari, entry data dilakukan di Madinatul Hujjaj. Tujuannya untuk mempercepat proses penyiapan dokumen perjalanan yang disebut SPLP (Surat Perjalan Laksana Paspor) bagi sekitar 2500 WNI overstayer (WNIO). Tar-
getnya, KM Labobar sandar di dermaga pelabuhan Islam Jeddah (Jeddah Islamic Port), dokumen keimigrasian tuntas dan siap dibagikan. Sejatinya, penerbitan dokumen perjalanan dilakukan setelah diterima surat permohonan dari pejabat imigrasi tarhil (markas deportasi), yaitu setelah WNI bermasalah dinyatakan
benar-benar bersih dari perkara hukum. Baru setelah itu dilakukan proses pengambilan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) keimigrasian oleh pejabat imigrasi KJRI. Namun, demi mempercepat penyiapan dokumen perjalanan (SPLP) dalam jumlah yang cukup besar, KJRI Jeddah mengambil langkah melakukan proses SPLP dalam waktu berbarengan, yaitu sambil dilakukan pengambilan sidik jari dan pemeriksaan oleh pejabat imigrasi Arab Saudi dan proses penyiapan SPLP. Setiap hari dilakukan pengangkutan WNIO secara berombongan dari Madinatul Hujjaj ke tarhil (markas deportasi). Di tarhil para WNIO diperiksa dan dilakukan pengambilan sidik jari untuk memastikan bahwa mereka tidak tersangkut pelanggaran hukum dan dinyakatakan WNIO berbaris untuk menerima dokumen perjalanan sebelum menaiki KM Labobar (doc. Psb/KJRI)
12
Juni 2011
Pejabat Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya (Pensosbud) sedang memberikan sosialiasi kepada para WNIO di MH. (doc psb/KJRI)
clear untuk pulang ke tanah air. Kalau lolos atau dinyatakan bebas dari perkara hukum, mereka dikembalikan ke Madinatul Hujjaj. Sedang mereka yang tersandung kasus pelanggaran ditahan sementara di t arhil ( pusat deportasi) , menuggu pemeriksaan lanjutan sampai yang bersangkutan dinyatakan clear dari masalah. Sekembalinya dari tarhil tiap rombongan disediakan kamar khusus untuk memudahkan pengangkutan ke pelabuhan dan pembagian dokumen perjalanan. Meski demikian, persiapan matang tidak mesti berjalan mulus sesuai rencana. Dua hari menjelang pengangkutan ke dermaga pelabuhan
Jeddah, ada perubahan susunan anggota rombongan berdasarkan manifest dari keimigrasian Arab Saudi. Petugas akhirnya melakukan reposisi anggota rombongan pada tiap ruangan. Suasana menjadi kalangkabut karena terdapat beberapa nama WNIO yang sudah lolos sidik jari namun nomornya tidak tercantum dalam manifest tersebut. Belum lagi kartu imigrasi yang baru dibagikan sehari menjelang hari H dan harus diisi lengkap menggunakan huruf Arab. Padahal, hanya sedikit saja WNIO yang bisa menulis dan membaca huruf Arab. Akhirnya petugas terpaksa begadang hingga larut merampungkan pengisian kartu imi-
Petugas KJRI bekerja sama dengan ABK KM Labobar dan petugas imigrasi Arab Saudi mengatur pembagian dokumen perjalanan kepada WNIO sebelum naik KM Labobar (doc. psb/KJRI)
grasi tersebut yang berjumlah sekitar 2500-an. Kegiatan serupa terus berjalan hari demi hari. Koordinasi dengan otoritas imigrasi pemerintah Saudi semakin terus ditingkatkan. Pemutakhiran data dilakukan berulang-ulang hingga menjelang malam pengangkutan WNIO dari MH ke pelabuhan Jeddah. Pengecekan secara cermat terhadap daftar WNIO yang bakal dipulangkan dilakukan berulang-ulang agar tidak ada yang terlewatkan atau terdapat nama ganda. Susunan urutan rombongan telah diatur. Demikian pula jadwal pemberangkatan yang telah disosialisasikan sehari sebelumnya. Kamis, 21 April 2011, sekitar pukul 15.30 pengangkutan WNIO dimulai. Sedianya jadwal pengangkutan akan dimulai pada pukul 09.00. Namun, karena beberapa alasan teknis, rencana tersebut molor sampai beberapa jam. Pengakutan dilakukan dari 2 titik, yaitu Tarhil dan Madinatul Hujjaj, mengerahkan sekitar 22 bus, 12 bus berkapasitas 29 penumpang milik KJRI Jeddah. Sekitar pukul 16.30, bus yang mengangkut rombongan pertama memasuki dermaga. Sebelum menaiki Kapal, rombongan diminta berbaris dan dipanggil satu persatu untuk menerima SPLP dan kartu imigrasi. Kemudian mereka bergerak ke tangga KM Labobar. Di atas kapal mereka disambut 3 petugas imigrasi Arab Saudi yang akan melakukan pembubuhan stempel pada kartu imigasi dan SPLP. Mereka kemudian terus menuju ke konter tiket untuk menerima tiket dan kupon makan. Beberapa ABK, petugas kepolisian RI, dan TNI kemudian menunjukkan mereka ke ruang tidur yang telah dipersiapkan. (Afc/Psb) Juni 2011
13
LAPORAN UTAMA
Pengangkutan 2.349 WNI "Overstayers" ke KM Labobar
KM. Labobar yang digunakan untuk mengangkut 2.349 WNIO dari Jeddah (dok. Psb/KJRI)
ebanyak 2.349 Warga Negara Indonesia Overstayers (WNIO) yang selama ini ditampung di Madinatul Hujjai, Jeddah, Arab Saudi, sekitar dua bulan telah dipulangkan ke Indonesia menggunakan Kapal Motor Labobar.
"Hari Jumat 22 April 2011 pukul 22.30 setempat, Duta Besar RI didampingi Konsul Jenderal RI Jeddah, Zakaria Anshar, untuk secara resmi melepas KM Labobar yang mengangkut 2.349 WNIO kembali ke Indonesia," demikian A. Fauzy Chusny, staf Pelaksana
Fungsi Pensosbud KJRI Jeddah dalam siaran pers yang diterima ANTARA, di Jakarta, Selasa. Sehari sebelumnya Kamis, 21 April pukul 16.00 waktu setempat, KJRI Jeddah bekerja sama dengan otoritas imigrasi Arab Saudi mengerahkan 12 bus dari KJRI Jeddah berkapasitas 29 pe-
Tampak WNIO sedang menaiki KM Labobar secara tertib dan teratur di bawah arahan petugas (dok. Psb/KJRI)
14
Juni 2011
Otoritas Pelabuhan Jeddah saat melakukan inspeksi ke KM. Labobar (dok. Psb/KJRI)
numpang dan 10 bus berkapasitas 50 disiapkan oleh pusat deportasi Arab Saudi (Tarhil) untuk mengangkut 2.349 WNIO dari 2 titik yakni Madinatul Hujjaj dan Deportation Center, dan tiba di lokasi pelabuhan pada pukul 16:30. WNIO kemudian diatur secara berbaris untuk diberikan SPLP (Surat Perjalanan Laksana Paspor) dan kartu pemberangkatan dan langsung diarahkan ke tangga KM Labobar. Di atas kapal, para petugas imigrasi Arab Saudi langsung menyambut para WNIO untuk memeriksa kelengkapan do-
kumen perjalanannya dan kemudian menuju meja tiket. Dari meja tiket, ABK bekerja bahumembahu dengan petugas KJRI Jeddah dan tim kepolisian RI mengarahkan WNIO ke kamar penumpang yang terbagi ke dalam katagori penumpang. Penumpang WNIO yang hamil, mempunyai anak, dan penumpang yang sedang sakit ditempatkan di ruang khusus, terpisah dari ruang penumpang biasa. Demikian pula ruang tidur laki-laki dan perempuan berada pada dek yang terpisah dan sekitar pukul 23.00, pengangkutan WNIO dari dua titik
Konjen RI Jeddah saat Serah terima tugas dan tanggungjawab pemulangan dan pengamanan WNIO di KM. Labobar (dok. Psb/KJRI)
tuntas. Menurut Chusny, pengangkutan WNIO dari kedua titik tertunda hingga tujuh jam dari semula kegiatan pengangkutan akan dilaksanakan pada pukul 09.00 pagi, namun baru bisa dilaksanakan pada pukul 16.00. Hal itu terjadi karena negosiasi yang cukup alot antara pihak PELNI bersama KJRI Jeddah dengan pimpinan otoritas Pelabuhan Jeddah. Setelah dilakukan inspeksi oleh otoritas Pelabuhan Jeddah, KM Labobar tidak diperkenankan mengangkut lebih dari 2.500 penumpang, mengingat beberapa persyaratan standar pelayaran internasional belum dipenuhi, di antaranya jumlah sekoci yang tidak sesuai dengan kapasitas penumpang. Sebelum pelepasan, bertempat di ruang rapat KM Labobar, dilakukan upacara berita acara serah terima tugas dan tanggung jawab pemulangan dan pengamanan WNIO selama perjalanan dengan KM Labobar hingga sampai ke tanah Air dari Konsul Jenderal RI Jeddah, Zakaria Anshar, kepada Kol. Nugroho Mujianto, dari Kementerian Koordinator Polhukam, bidang multilateral, selaku ketua tim pemulangan WNIO. "Bekerja keluar negeri tidak cukup dengan tekad, tapi juga harus berbekal keterampilan yang cukup serta kesiapan fisik dan mental. Hendaknya pengalaman pahit ini dijadikan pelajaran berharga agar tidak terulang di masa-masa mendatang, " demikian Dubes RI dalam sambutan pelepasannya.(afc/Psb)
*Berita telah dimuat beberapa harian di Indonesia” Juni 2011
15
LAPORAN UTAMA
Kisah Para TKI Ilegal di Arab Saudi yang Sengaja Menelantarkan Diri agar Dideportasi, Hidup Tak Pernah Kekurangan, Selalu Siap Uang Sogokan Pada tanggal (14/02/2011) membawa pulang 303 WNI overstay (melebihi batas izin tinggal) yang dideportasi dari Arab Saudi. Hampir separo dari mereka adalah TKI ilegal yang berangkat dengan paspor umrah. Mereka sengaja menelantarkan diri agar terjaring operasi, lalu bisa dipulangkan secara gratis ke tanah air. -----------------------------------------ZULHAM MUBARAK, Jakarta
OBI Terminal IV Bandara Soekarno-Hatta tangggal (14/2) sekitar pukul 15.30 penuh sesak. Ratusan ibu berbaju kurung hitam dan berjilbab hitam tampak sibuk. Sebagian menurunkan tas dari bus bandara, sebagian lagi sibuk dengan anak dan bayi mereka. Ada yang menangis. Ada juga yang tertawa dan bermain dengan sesama mereka dalam bahasa Arab. Sebagian besar anak itu berwajah campuran Indonesia-Arab dan tidak bisa berbahasa Indonesia. "Ta'al, ijlis (sini, duduk, Red)," ujar seorang ibu bernama Iis, memanggil anaknya yang bernama Saiful. "Begini ini, Mas, kalau peranakan Arab. Bandel," ujar perempuan 37 tahun itu sambil tersipu. Iis (berkeberatan disebut nama lengkapnya) adalah salah seorang di antara 303 WNI dan tenaga kerja Indonesia (TKI) berstatus overstay alias tinggal melebihi batas izin di Arab Saudi yang sore itu tiba di tanah air. Mereka diterbangkan dari Jeddah, Arab Saudi, dengan menggunakan pesawat komersial setelah mendapatkan izin keluar dari otoritas setempat. Para WNI tersebut tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng, kemarin sekitar pukul 13.50. Mereka tiba dengan pesawat Garuda Indonesia GA 981 di Termi-
16
Juni 2011
LAHIR DI ARAB SAUDI: Dari kiri: Muhamad Fauzi, Zulaiha, Abdul Gofar, Maisyaroh, Zaky Faisal anak yang lahir di Arab Saudi pulang bareng 301 orang WNI yang sebagian terlantar dan tinggal di kolong jembatan Jeddah Arab Saudi, tiba di Bandara Soekarno Hatta terminal 2, Cengkareng, Senin, 14 Februari 2011.
nal 2D Bandara Soekarno-Hatta. Mereka terdiri atas 238 perempuan, 26 anak, dan 39 bayi. Iis bukan kali pertama ini dideportasi dari Arab Saudi. Anak pertamanya yang bernama Nutfah, 10, juga merupakan IndoArab. Namun, bocah cantik itu lahir di Indonesia. Iis mengaku bersuami orang Syria dan pulang untuk menjenguk sanak saudara. Lalu, mengapa ikut rombongan pemulangan yang sebenarnya dikhususkan bagi para WNI yang telantar? "Sebab, saya juga sudah tidak punya biaya. Beli tiga tiket pulang ke Indonesia, kan mahal," katanya. Berdasar pengamatan Jawa Pos, di antara total 303 WNI yang dipulangkan dengan angkutan pesawat gratis tersebut, 129 orang bukan TKI resmi. Mereka berangkat dengan paspor umrah, lantas bekerja dan tinggal di Arab Saudi bertahun-tahun. Mereka mendapatkan gaji dua kali lipat lebih tinggi daripada buruh migran resmi. Sebab, dengan mendatangkan TKI ilegal itu, majikan tidak perlu membayar mahal kepada agen penyedia jasa TKI di sana. Munih, TKI asal Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), adalah salah seorang TKI bermodal nekat atau yang disebut TKI bonek itu. Selama ini, dia digaji
1.200 riyal. Sementara itu, TKI biasa digaji 600 riyal. Munih berangkat pada 2004 dan telah mengumpulkan pundi-pundi rupiah untuk membeli sebidang tanah dan rumah di kampung halaman. Dia mengakui, bekerja sebagai TKI seperti yang dilakukannya penuh risiko. Selain rentan berurusan dengan hukum, dia tidak mendapat jaminan keamanan jika ternyata diculik atau diperkosa majikan. Majikan juga lepas tangan jika dirinya sampai terjaring razia imigrasi setempat. Biasanya, dia bersembunyi dan kerap menyamar menjadi orang Arab dengan mengenakan cadar dan irit berbicara. Tapi, Munih memiliki seorang "pelindung" yang siap menebus serta menyogok petugas imigrasi Saudi jika sampai tertangkap. "Nanti uang sogokan dipotong dari gaji saya. Habis, kadang tidak betah di rumah kalau libur," ujarnya. Selain Munih, ada Ismaloji yang mengaku berasal dari Surabaya, Jawa Timur. Perempuan kelahiran 10 Januari 1990 itu bekerja di Saudi sejak 2005. Perempuan berdarah Madura tersebut baru berusia 15 tahun ketika kali pertama berangkat ke Saudi. Jawa Pos melihat paspor yang dia miliki dikeluarkan Kantor Imigrasi Tanjung Perak. Di situ, usia perempuan itu didongkrak menjadi kelahiran 1971. "Sudah ada yang mengurus. Saya tinggal ikut," ungkap gadis berparas manis tersebut. Perempuan yang disapa Is itu kemudian bertemu sang suami yang bernama Ibrahim ketika berada di Saudi. Di sana, dia mendapat gaji 800 riyal, belum ditambah gaji suami yang bekerja sebagai sopir 1.000 riyal. Dengan gaji itu, keduanya berhasil membeli rumah di kampung halaman.
ANTRE LAYANAN PENGOBATAN DI MH: Penghuni MH sedang menunggu giliran pemeriksaan kesehatanOtoritas gratis oleh tim dokterJeddah yang difasilitasi oleh KJRIinspeksi Jeddah (dok Pelabuhan saat melakukan ke psb/ KJRI). KM. Labobar (dok. Psb/KJRI)
Selama berada di Saudi, Is menyatakan tidak pernah hidup kekurangan. Dirinya bahkan masih sering berkirim uang ke kampung halaman. Dia mengaku sengaja menelantarkan diri dan menyerahkan diri kepada petugas imigrasi setempat agar bisa dideportasi. Selama ini, dia menelantarkan diri di tepi jalan di Kedutaan Besar RI sebelum diangkut ke penampungan oleh imigrasi Saudi. Tepat pukul 16.10 WIB, wawancara pun berhenti. Pendataan oleh petugas Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) dihentikan karena makanan kotak serta minuman yang disediakan petugas sudah tiba. Ketika perintah istirahat diberlakukan, sontak ratusan TKI itu justru berebut meninggalkan tempat duduknya. Mereka berlarian menuju tiga konter handphone yang memang disediakan di dalam Gedung Pendataan Kepulangan (GPK) TKI di Selapajang. Sepuluh pelayan konter pun sibuk karena harus meladeni antusiasme para TKI itu untuk membeli handphone dan kartu baru. Sebagian yang sudah dilayani langsung menelepon sanak keluarga dan menyampaikan kabar kedatangan mereka. Tak sedikit yang terlihat bingung dengan cara mengisi pulsa karena seri handphone yang mereka bawa dari
Saudi tidak beredar di pasaran Indonesia. "Ini HP mahal lho Bu. Hatihati, diisi sendiri saja. Nanti kalau ilang, saya takut dituduh," ujar seorang penjaga konter. Perempuan yang dimaksud pun hanya tersenyum sambil menggerutu ringan dalam bahasa Arab. Kisah lain yang tak kalah menarik dialami Siti Zulaikha, 28. TKI asal Bangkalan itu juga mengaku nekat berangkat ke Saudi dengan hanya bermodal paspor serta uang hasil menjual sawah. Dia membeli tiket untuk umrah dan berangkat sendiri ke Jeddah. Bermodal keahlian bahasa Madura, dia bisa bertahan dan bekerja selama empat tahun di sana. Siti pun membawa uang hasil jerih payahnya yang berjumlah 20 ribu riyal atau sekitar Rp 50 juta dalam bentuk tunai. Ketika ditanya, dia mengaku menyimpan uang itu di ruangan rahasia di balik tubuhnya. Siti tampak leluasa bercerita kepada Jawa Pos karena wawancara dilakukan ketika masa istirahat dan cukup jauh dari pengawasan petugas. Dia mengungkapkan, dirinya tidak percaya kepada para petugas karena khawatir uang hasil jerih payahnya itu disunat. Dia bahkan mengaku tidak membawa uang sepeser pun kepada petugas. "Alhamdulillah, saya tidak sempat telantar. Sehari menyerahkan diri ke kantor imigrasi dan langsung diangkut ke penam-
pungan. Jadi, aman," ceritanya. Menurut Siti, hampir semua yang dipulangkan pemerintah pada gelombang pertama tidak pernah berada di kolong Kandara (lokasi di Jeddah yang sering dijadikan jujukan para TKI yang telantar). Sebab, mayoritas adalah mereka yang menyerahkan diri ke KBRI dan menelantarkan diri di sekitar kantor perwakilan RI. Kebanyakan TKI yang ada di kolong Kandara belum mendapatkan exit permit atau izin untuk deportasi. Siti mengatakan, pemulangan gratis seperti itu paling dicari TKI bonek seperti dirinya karena bisa menghemat biaya tiket pesawat yang harganya berkisar USD 410 atau sekitar Rp 4 juta. Kebanyakan TKI yang menyerahkan diri adalah mereka yang memang berniat pulang ke Indonesia. Sementara itu, mereka yang berada di kolong Kandara dan masuk kategori bermasalah harus menyelesaikan proses administrasi seperti gaji yang belum dibayar. Siti menyatakan lebih senang berada di penampungan atau tarhil, yakni tahanan imigrasi milik pemerintah Arab Saudi. Di sana mereka mendapat fasilitas mirip hotel, yakni makan tiga kali sehari, AC, dan tentu air yang menyala 24 jam. Menurut dia, jika menggelandang di Kandara, air hanya dinyalakan ketika jam salat. Selain itu, keamanan tidak terjamin karena mereka harus tinggal berdampingan degan buruh migran asal Bangladesh dan India. Siti mengatakan belum kapok untuk kembali mengadu nasib ke Arab Saudi. Karena bagi dia, berada di sana masih lebih baik daripada harus menjadi penganggur di kampung halaman. "Kalau bisa saya masih mau kembali. Ya, saya berterima kasih kepada pemerintah karena telah memulangkan saya," ujarnya.
(*) Reportase Wartawan Jawa Pos Selasa, 15 Februari 2011 Juni 2011
17
EKONOMI & PERDAGANGAN
National Prawn Company Al Lith Akan rekrut lebih banyak TKI formal
Dubes RI Riyadh dan Konjen RI Jeddah didampingi PFE I saat melakukan kunjungan ke National Prawn Company (NPC) salah satu perusahaan tambak udang swasta terintegrasi terbesar di dunia yang berada di Al Lith (dok. Psb/KJRI)
ational Prawn Company (NPC), salah satu perusahaan tambak udang swasta terintegrasi terbesar di dunia yang terletak di Al Lith, Arab Saudi berencana merekrut lebih banyak tenaga kerja Indonesia untuk bekerja di perusahaan tersebut. Demikian disampaikan salah satu petinggi NPC Arriffin Mamat kepada tim perwakilan RI yang berkunjung ke NPC pada 18 Juni 2011. Sebagai bukti keseriusan NPC, Manajer Produksi dan Panen NPC Cameron Maclean akan datang langsung ke Indonesia dalam waktu dekat untuk mewawancarai langsung calon TKI yang akan direkrut oleh NPC.
18
Juni 2011
Kunjungan tim Perwakilan RI yang terdiri dari Duta Besar RI Riyadh Bapak Gatot Abdullah Mansyur, Konsul Jenderal RI Jeddah Bapak Zakaria Anshar, dan beberapa pejabat serta staf KJRI Jeddah ke NPC dimaksudkan untuk membicarakan berbagai hal yang menjadi perhatian bersama antara Perwakilan RI di Arab Saudi dan NPC, meningkatkan kerja sama yang telah terbina antara kedua belah pihak, serta menemui langsung para tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di NPC. Manajemen NPC yang dalam pertemuan tersebut diwakili oleh Direktur Strategi Perusahaan dan Pengembangan
Bisnis Dieter R. Moeller, Direktur Corporate Organization and Knowledge Management Arriffin Mamat dan Manajer Umum Produksi dan Panen Cameron Maclean menyampaikan bahwa jumlah TKI formal (skilled labor) yang saat ini bekerja di NPC sebanyak 215 orang, terbesar kedua setelah tenaga kerja Arab Saudi dari segi jumlah. Sebagian besar TKI bekerja di pabrik pengolahan (processing plant) dan pengoperasian alat-alat berat. Selain menjelaskan kepada tim mengenai profil perusahaan NPC, pihak NPC juga membawa tim tour dan memperlihatkan 10 area tambak yang dikelola oleh NPC.
Di hari yang sama, tim juga menghadiri pertemuan dengan para TKI yang bekerja di NPC. Acara diawali dengan pengenalan diri sekaligus penyampaian arahan Duta Besar dan Konsul Jenderal RI kepada TKI yang hadir, kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab mengenai permasalahan yang dihadapi TKI selama bekerja di Arab Saudi. Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan dihadiri oleh sekira 50 orang TKI tersebut, beberapa pertanya an TKI yang ditanggapi langsung oleh Duta Besar, Konsul Jenderal RI maupun pejabat KJRI Jeddah yang hadir terkait dengan prosedur dan syarat pembuatan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN) bagi mereka yang ingin kembali bekerja setelah cuti pulang ke Indonesia, prosedur pembuatan surat cuti dari perwakilan dan perpanjangan paspor. Pada kesempatan tersebut, Duta Besar dan Konsul Jenderal RI berpesan kepada TKI agar dapat menghilangkan home sick yang umumnya sering dialami oleh TKI di luar negeri dan dapat menciptakan lingkungan kerja dan persahabatan yang baik dengan rekan kerja lainnya. Untuk bisa maju, perusahaan haruslah didukung oleh manajemen dan karyawan yang baik. Bila perusahaan sudah maju, maka kesejahteraan karyawan pun dengan sendirinya akan meningkat. Perwakilan RI di Arab Saudi akan terus memberikan perlindungan dan pelayanan kepada WNI di Arab Saudi serta membantu penyelesaian masalah yang dialami WNI sesuai dengan kapasitas dan kewenangan yang dimiliki oleh Perwakilan RI di Arab Saudi. (PFE II)
BERITA FOTO
Konjen RI Jeddah menyerahkan kenang-kenangan kepada Djoko Agung Rahardjo, PF Ekonomi I (Dok. Psb/KJRI)
SELAMAT BERPISAH PAK DJOKO, SELAMAT BERTUGAS PAK GANDARSA “Dunia ini tidaklah sempit. Perbanyaknyalah kawan, biar ia terasa luas.” Itulah kutipan pesan yang disampaikan oleh Konjen RI Jeddah, Zakaria Anshar, pada acara Malam Pengantar Tugas yang berlangsung Jumat (24/6/2011) di Balai Nusantara. Djoko Agoeng Rahardjo menyudahi masa tugasnya di KJRI Jeddah sebagai Pejabat Fungsi Ekonomi I yang dijabat sejak bulan Juli 2007. Sementara itu, Tubagus Gandarsa memulai tugasnya di KJRI Jeddah dan menjabat Staf Teknis Imigrasi I menggantikan M. Arifin Somadilaga, yang telah pulang ke tanah air untuk memangku tugas lain di sana. Penggalan pesan sarat makna di atas mengingatkan kita semua akan hakikat hidup bahwa setiap pertemuan akan berujung perpisahan. Suatu hari kebersamaan itu memang harus berakhir. Ada yang datang, ada yang pergi. Yang terpenting bagaimana kebersamaan kita ini bisa memberi arti dan manfaat buat diri, keluarga, orang-orang terdekat, dan masyarakat. Walau kita tidak bersama lagi, jalinan komunikasi dan silaturrahim haruslah tetap terawat. Semangat persahabatan harus senantiasa harus kita jaga.
Staf Teknis Imigrasi I (STI I) Tubagus Gandarsa bersama keluarga sedang memberikan sambutan perkenalannya (Dok. Psb/KJRI)
Juni 2011
19
EKONOMI & PERDAGANGAN
Peluang Bisnis Waralaba Bagi UKM edikitnya 123 undangan menghadiri lokakarya bisnis waralaba (Franchise) yang dihelat Pelaksana Fungsi Ekonomi KJRI Jeddah. Kegiatan sehari yang berlangsung hari Kamis (2 3 / 6 / 2 0 1 1 ) d i G e d u n g Pertemuan Balai Nusantara ini diikuti masyarakat Indonesia yang terdiri dari tokoh masyarakat, TKI formal, guruguru Sekolah Indonesia Jeddah, Sekolah Indonesia Mekkah, dan staf KJRI Jeddah. Kegiatan yang dibuka oleh Konsul Jenderal RI Jeddah, Zakaria Anshar, ini menghadirkan para pelaku bisnis waralaba dari Indonesia sebagai pembicara. Bimada Soewihardo, SE pendiri dan pemilik perusahaan bakmi
Raos, Djoko Agung Rahardjo, Pelaksana Fungsi Ekonomi, dan Andreas Harsosantosa, MA. “Sejak awal tahun 2000 hingga saat ini, bisnis waralaba terus menjamur bak cendawan di musim hujan dan menjadi bisnis favorit di Indonesia. Yang lebih menggembirakan lagi, waralaba lokal saat ini sudah mulai go international dan semakin diminati di luar negeri. Ini artinya sektor waralaba adalah sektor bisnis yang potensial dalam meningkatkan perekonomian dan menyerap tenaga kerja di Indonesia,” demikian Konjen RI dalam sambutan pembukaannya. Bimada Soewihardo, SE yang tampil sebagai pembicara pertama mengawali presentasinya dengan sisipan
tayangan video mengenai profil diri dan potret keberhasilan perusahaan Raos Aneka Pangan yang dipimpinnya. Ia kemudian berbagi rahasia tentang kiat-kiat menjadi seorang entrepreneur. Apa saja hal-hal yang yang perlu diperhatikan ketika memulai usaha; bagaimana meningkatkan rasa percaya diri dalam menjalankan usaha; bagaimana cara memilih perusahaan waralaba (franchisor) yang tepat; apa saja yang harus dilakukan ketika kita gagal dalam usaha; aspek legal yang harus disiapkan untuk memulai dan menjalankan bisnis waralaba; hingga tips membuat bakso yang enak dan sehat tanpa tambahan borax dan formalin. “Menjadi seorang
Peserta tampak antusias menyimak kiat-kiat sukses membangun usaha waralaba dari salah seorang nara sumber (dok. Psb/KJRI)
20
Juni 2011
entrepreneur hendaknya mempraktikkan teori ATM, yaitu Amati, Tiru, Modifikasi! atau teori kapal (menggunakan dua kapal, bakar kapal dan sewa kapal),” saran Bima, demikian ia akrab disapa, kepada seluruh peminat yang hadir pada lokakarya tersebut. Pada kesempatan yang sama Pelaksana Fungsi Ekonomi I KJRI, Jeddah Djoko Agoeng Rahardjo, yang tampil sebagai p e m b i c a r a k e d u a menyampaikan perkembangan bisnis waralaba di Arab Saudi saat ini. Dalam paparannya, bisnis waralaba masih didominasi oleh asing seperti Pizza Hut, McDonalds’, KFC, Burger King, Hardee’s, Krispy Kreme, Starbucks, dan sebagainya serta kehadiran beberapa master franchise di Arab Saudi seperti ActionCOACH, Coffee House, Pingu, new < id, dan lain-lain. Selain itu, Djoko menjelaskan potensi ekonomi, khususnya peluang berbisnis di Arab Saudi menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats), aspek hukum yang harus diperhatikan dalam berbisnis di Arab Saudi serta hal-hal yang yang perlu diketahui oleh para calon investor maupun pengusaha yang akan membuka bisnis di Arab Saudi, diantaranya: karakteristik bangsa Saudi dan etika bisnisnya, brand image, lokasi, dan aspek hukum. Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari, Djoko mengimbau kepada masyarakat Indonesia yang ingin membuka usaha di Arab Saudi untuk melaporkan rencana tersebut kepada KJRI Jeddah dan mendaftarkan usahanya ke kantor KADIN dan SAGIA (BKPM Arab Saudi)
setempat. “Perjanjian/kontrak bisnis dengan warga Saudi haruslah resmi, tertulis, tidak menggunakan email dan dipelajari dengan baik dan seksama sebelum ditandatangani kedua belah pihak. Mengingat ketentuan di Arab Saudi perjanjian/kontrak harus dibuat dalam bahasa Arab, KJRI Jeddah menawarkan bantuan penerjemahan perjanjian/kontrak dimaksud ke dalam bahasa Indonesia tanpa dipungut bayaran,” himbau Joko disela-sela presentasinya.
Bimada memperagakan cara menyajikan Mie Raos (Dok. Psb/KJRI)
Sementara itu Andreas Harsosantosa, MA sebagai pembicara terakhir memaparkan perkembangan bisnis waralaba di Indonesia yang cukup pesat. Sudah banyak pengusaha waralaba yang berhasil, namun tidak sedikit pula pelaku usaha waralaba yang jatuh, yang disebabkan karena pengelolaan usaha yang kurang serius dan tidak di-maintain dengan baik. “seorang entrepreneur haruslah selalu punya semangat (passion) luar biasa. Bila kehabisan ide, ia tidak ragu-ragu meniru produk unggulan dengan memberikan sentuhan inovasi atau modifikasi. Martabak yang biasa kita temui, misalnya, bentuknya dapat dibuat kecil dengan aneka topping menarik,” paparnya saat berbagi kiat kepada seluruh peserta yang hadir saat itu.
“Pengembangan system pelayanan dan memberikan kenyamanan kepada pelanggan haruslah selalu menjadi komitmen bila usaha kita ingin survive. Bila umumnya pemesanan (delivery) dilakukan via telepon, sekarang bisa dilakukan melalui perangkat blackberry messager yang saat ini cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia. Cara ini telah dipraktikkan usaha waralaba restoran Hotdog Booth,” pesan Andreas dalam uraiannya. Di sela-sela kegiatan lokakarya, dilaksanakan pula demo pembuatan dan penyajian beberapa produk makanan andalan waralaba yang dimiliki Perusahaan Raos Aneka Pangan oleh pengusaha Abri Mada Soewihardo, S.H., yang mampu menarik perhatian para peserta, khususnya wanita. Kegiatan lokakarya diakhiri dengan sesi konsultasi bisnis perorangan antara peserta dengan para pembicara yang diikuti oleh 16 orang pendaftar. Melalui kegiatan lokakarya bisnis waralaba tersebut, para peserta diharapkan dapat mengenal lebih jauh perkembangan bisnis waralaba di Indonesia dan mendapatkan pengetahuan mengenai teori, trik dan tips sukses menjalankan bisnis waralaba secara first hand dari pelaku bisnis waralaba yang sudah berpengalaman, yang sengaja diundang dari Indonesia. Disamping itu, kegiatan lokakarya ini juga diharapkan dapat menginspirasi dan memotivasi para peserta, khususnya mereka yang berminat menjadi entrepreneur, untuk menjalankan bisnis waralaba, baik di Arab Saudi maupun di Tanah Air. (PFE II)
Juni 2011
21
HUKUM & KETENAGAKERJAAN Menkumham:
TKI perlu memahami hukum dan budaya setempat emerintah Arab Saudi akhirnya membebaskan 316 WNI terpidana yang ditahan di berbagai penjara Arab Saudi. Mereka dipenjara karena terlibat berbagai kasus tindak pidana dan kriminal. Diantara yang mendapatkan pengampunan terdapat 78 orang yang dihukum ta’zir (hak umum) dengan pidana hukuman sampai dengan 6 tahun. Selebihnya adalah WNI yang telibat kasus tindak pidana ringan (tipiring) seperti tindakan amoral, iktilaf, pencurian ringan, perkelahian dan sebagainya. Kabar gembira mengenai pemberian amnesti ini diterima langsung oleh Menkumham, Patrialis Akbar, ketika mengadakan pertemuan dengan Menteri Kehakiman Arab Saudi, Dr. Mohammad bin Abdulkarim Al-Isa di Riyadh tanggal 15 April 2011 yang lalu. Dalam pertemuan tersebut, kedua menteri di bidang hukum ini saling bertukar pikiran mengenai sistem hukum masingmasing negara dan seputar masalah hukum lainnya. Pada kesempatan pertemuan tersebut, Menkumham didampingi oleh Dirjen Imigrasi, Dirjen AHU dan Dubes RI di Riyadh, Gatot Abdullah Mansyur. Mengawali penjelasannya, Menkumham menguraikan arah reformasi sistem hukum Indonesia yang lebih memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan, seperti mempertimbangkan permohonan pembebasan bagi tahanan usia lanjut, perempuan dan anak-anak di bawah umur
22
Juni 2011
bahkan permintaan ekstradisi dari negara lain. Dalam hal ini, Presiden RI memberikan pertimbangan pengampunan sesuai dengan undang-undang dan ketentuan yang berlaku atas masukan Kementerian Hukum dan HAM RI. High Profile Cases Pada kesempatan tersebut, Menkumham juga menyampaikan permohonan keringanan hukuman bagi WNI yang terlibat tindak pidana berat atau sering disebut “high profile cases” melalui mekanisme bantuan pemaafan dari pemerintah Arab Saudi untuk mendapatkan pemaafan dari keluarga korban melalui bantuan ”Lajnah Al Afwu” atau lembaga pemaafan. Menanggapi permohonan tersebut, Menteri Kehakiman Arab Saudi menjelaskan bahwa pemerintah Arab Saudi tidak dapat mencampuri proses peradilan dan vonis hakim berdasarkan syariah Islam. Peradilan Arab Saudi bersifat independen dan hakim tidak mungkin bisa dipengaruhi. Dalam hukum pidana Arab Saudi, ada dua kategori, yaitu hak umum dan hak khusus. Dalam hak umum, pemerintah Saudi yang mempunyai peran, sedangkan dalam hak khusus, pemerintah Saudi tidak bisa turut campur tangan, tegas Menteri Kehakiman. Menteri Kehakiman lebih lanjut menjelaskan bahwa Pemerintah Arab Saudi memiliki tiga tingkat mahkamah yaitu Tingkat I, Tingkat II dan
Mahkamah Agung. Dalam kasus hukuman mati, institusiinstitusi tersebut akan meneliti tidak hanya dari sisi hukum saja, melainkan juga dari buktibukti atas kejadian. Keputusan hakim atas perkara hukum adalah ijtihad manusia dan kesimpulan mutlak ditangan Allah SWT. Menyinggung soal kasus hukuman sihir yang menimpa WNI di Arab Saudi, Dr. Mohammad bin Abdulkarim Al Isa menjelaskan bahwa hal tersebut telah diatur oleh undang-undang, karena dianggap membahayakan warga negara Arab Saudi. Mengenai permintaan peninjauan kembali atas kasus-kasus WNI terkait perkara kriminal seperti pembunuhan, Menteri Kehakiman menegaskan bahwa peninjauan kembali dapat dilakukan sepanjang adanya dukungan alat-alat bukti baru. Kecuali untuk kasus yang putusannya qishash, maka yang menentukan adalah mereka yang ”punya hubungan darah dengan keluarga korban”. Perlu Pembekalan Hukum Pada hari yang sama, di Riyadh Menkumham juga mengadakan pertemuan dengan Wakil Ketua Komnas HAM Arab Saudi dan Dr. Zaid bin Abdul Mochsin Al Husein dan Deputi Menteri Dalam Negeri, Dr. Ahmad bin Muhammad Al Salim. Pertemuan dengan kedua petinggi Arab Saudi ini dinilai sangat penting dalam kerangka kerjasama bilateral di bidang hukum dan pemajuan HAM.
Dalam pertemuannya deng- dan hal ini pun menjadi per- Pada kesempatan teleconference tersebut, Menkumham yang an Deputi Mendagri, Menkum- hatian Raja Abdullah. “Untuk mengurangi kasus- didampingi oleh Konjen RI Jedham menyampaikan bahwa kunjungannya ke Arab Saudi kasus pelanggaran HAM, pihak dah, menjelaskan beberapa caadalah untuk misi kemanu- Komnas HAM Arab Saudi paian dalam kunjungan kersiaan, keberpihakan dan kepe- meminta perhatian Pemerintah janya ke Arab Saudi, terutama dulian terhadap WNI yang Indonesia agar TKI yang akan mengenai pemberian amnesti berkerja di Arab Saudi, teru- dikirimkan ke Arab Saudi atas 316 WNI terpidana. Pembebasan 316 WNI terpitama terhadap WNI yang ke- diberikan bimbingan dan pemsandung masalah-masalah hu- bekalan terkait hukum yang dana ini memang melegakan kum. Menaggapi hal tersebut, berlaku di Arab Saudi” pinta banyak pihak. Tak kurang Menkumham pun tak kuasa Deputi Mendagri menegaskan Dr. Zaid. Senada dengan Dr. Zain, menyembunyikan kegembibahwa WNI yang bekerja di Arab Saudi mendapat perhatian Menkumham Patrialis Akbar raannya. “Alhamdulillah, ini pemerintah, karena kesamaan juga menganggap penting bagi anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Saya ber”aqidah agama” dan ”ukhuwah Islamiyah” syukur dan atas yang sudah terjalin nama Pemerintah sejak lama. Dilain Indonesia, saya menpihak, banyak yang gucapkan terima mengkritisi pemberkasih atas kebijakan lakukan hukum dan kebaikan Pemersyariat Islam di intah Arab Saudi Arab Saudi, termayang telah memberisuk pelaksanaan hukan pengampunan kuman mati dan kepada 316 WNI ter”had” (cambuk, rapidana” ujarnya jam dan qishash). Menkumham melakukan teleconference dari Ruang Rapat bersemangat. Dalam hal ini, Pe- KJRI Jeddah (Dok. Psb/KJRI) Namun, kegembimerintah Arab raan itu tetap saja Saudi meminta dukungan dan para calon TKI diberikan pem- menyisakan keprihatinan. Di bantuan Indonesia untuk mene- bekalan masalah-masalah hu- tengah berbagai upaya untuk pis pandangan negatif men- kum, termasuk kebiasaan- meningkatkan kualitas pengirigenai hal tersebut. kebiasaan yang berlaku di ne- man TKI, ter-nyata banyak TKI Pada kesempatan terpisah, gara setempat. Hal ini disam- di Arab Saudi yang terjerat kaWakil Ketua Komnas HAM, Dr. paikan oleh Menkumham ketika sus-kasus hukum, mulai tindak Zaid bin Abdul Mochsin Al “mampir” ke KJRI Jeddah. pidana ringan sampai berat. Tak Husein, dalam pertemuan den- Seperti tak mengenal lelah, usai urung, hal ini membuat gan Menkumham menjelaskan menuntaskan kunjungan ker- Menkumham merasa galau. bahwa terbentuknya Komnas janya di Riyadh, Menteri jebo- Maka, seperti gayung bersamHAM di Arab Saudi merupakan lan Universitas Muhammadiyah but, saran Wakil Ketua Komnas inisiatif Raja Abdullah bin Ab- Jakarta ini langsung nyambangi HAM Arab Saudi dinilai sangat dul Aziz Al-Saud, yang bertu- KJRI Jeddah (18/4/11) seka- relevan. Selain soal keterampijuan untuk memberi perlindun- ligus mengadakan teleconference lan dan bahasa, para calon TKI gan HAM berdasarkan Syariah dengan “media center” Kemkum- ke Arab Saudi perlu diberi pemIslam. bekalan mengenai hukum. ham di Jakarta. Saat ini, lanjutnya, jumlah Teleconference dilakukan dari “Saya akan berkoordinasi denWNI yang bekerja di Arab ruang rapat KJRI Jeddah dan gan pemangku kepentingan Saudi diperkirakan mencapai 1 dihadiri oleh seluruh staf KJRI yang lain dan mengusulkan juta orang, yang umumnya Jeddah. Sementara di Jakarta, agar para calon TKI diberi pembekerja di sektor informal. Hak- diantaranya dihadiri oleh Sekjen bekalan pengetahuan mengenai hak mereka tidak luput dari Kemkumham, kalangan media hukum” ujar Menteri asal Sumperhatian Komnas HAM Saudi masa serta beberapa PPTKIS. bar ini. (PFP : dari berbagai sumber) Juni 2011
23
HUKUM & KETENAGAKERJAAN Menakertrans:
Jangan Berangkat Sebelum Siap
Menakertrans saat mengunjungi Rumah Perlindungan TKI di KJRI Jeddah (Dok. Psb/KJRI)
anyak permasalahan TKI di luar negeri timbul karena ketidaksiapan calon TKI. Mereka berangkat tanpa bekal keterampilan memadai. Penguasaan bahasa yang minim dan bahkan sering tidak bunyi. Lebih dari itu, banyak yang tidak siap mental. Alih-alih dapat bekerja dengan baik, banyak yang berakhir dengan kisah tragis. Untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapan calon “pahlawan devisa” ini, Kemenakertrans saat ini terus melakukan perbaikan sistem pelatihan dan penempatan TKI. Upaya pembenahan itu dibarengi gerakan sosialisasi dengan tema “Jangan berangkat sebelum siap”. Hal tersebut dijelaskan oleh Menakertrans, Muhaimin Iskandar, pada pertemuan tatap muka dengan home staff KJRI Jeddah 6 Desember yang lalu. Acara juga dihadiri oleh beberapa tokoh masyarakat Indonesia di Jeddah, diantaranya Pengurus PCI NU Arab Saudi, Pengurus Organisasi Wanita Muslimat serta beberapa aktivis k e m a s y a r a k at a n l ai n n y a . Menakertrans yang sering di-
24
Juni 2011
panggil Cak Imin ini, melakukan kunjungan ke KJRI Jeddah setelah sebelumnya bertemu dengan Menteri Tenaga Kerja Arab Saudi di Riyadh membahas berbagai masalah ketenagekerjaan. Dalam sambutan pengantarnya, Konjen RI Jeddah, Zakaria Anshar, yang memandu acara pertemuan tersebut menyampaikan sekilas ruang lingkup pelaksanaan tugas dan fungsi KJRI Jeddah, capaian serta tantangan dalam pelaksanaan tugas pokok dan misinya, terutama dalam upaya pelayanan dan perlindungan WNI di wilayah kerja. Sementara itu, Menakertrans dalam paparannya menjelaskan beberapa langkah dan kebijakan yang diambil dalam rangka perbaikan sistem penempatan dan perlindungan TKI. Terkait dengan mencuatnya beberapa kasus penganiayaan TKI belakangan ini, Menakertrans menyampaikan bahwa Presiden RI telah memberikan arahan perlunya mengambil langkah-langkah strategis untuk memberikan perlindungan yang lebih baik bagi para TKI.
Menindaklanjuti arahan Presiden, Kemenakertrans akan melakukan kaji ulang atas seluruh proses dan sistem penempatan dan perlindungan TKI secara mendalam dan lengkap. Jika diperlukan akan dilakukan perubahan mendasar atas sistem penempatan dan perlindungan TKI. Selain itu, juga akan dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap agen Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS). Lebih lanjut disampaikan bahwa dari 360 PPTKIS yang terdaftar pada saat ini, sebanyak 36% dinilai baik, 48% dinilai sedang dan 16% dikategorikan jelek. Menurut Menakertrans, setidaknya tercatat sebanyak 112 PPTKIS yang terancam mendapatkan sanksi. Pada sisi lain, izin pendirian PPTKIS baru juga akan diperketat. Pada tataran hubungan bilateral, lanjut Cak Imin, perlu melakukan diplomasi secara allout, yang harus diperjuangkan oleh seluruh pemangku kepentingan, baik instansi Pemerintahan terkait maupun pihak swasta, termasuk keterlibatan berbagai elemen masyarakat. Perbaiki prosedur pengiriman Menanggapi pertanyaan mengenai moratorium, Menakertrans menegaskan bahwa sampai dengan saat ini Pemerintah Indonesia belum memutuskan untuk melakukan moratorium pengiriman TKI ke Arab Saudi. Kebijakan moratorium perlu dilandasi kajian mendalam atas berbagai aspek yang terkait didalamnya termasuk analisa untung dan ruginya. Disamping itu, perlu juga mencermati karakteristik pasar, karena pengiriman TKI informal ke Arab Saudi pada
dasarnya bersifat Private to Private. “Jangan sampai, kebijakan moratorium menimbulkan dampak yang justru tidak kondusif, misalnya adanya pengiriman TKI di luar prosedur resmi”, ujar Menakertrans. Pada sisi lain, menurut Menakertrans, Pemerintah saat ini tengah mengembangkan
berbagai program pemberdayaan ekonom rakyat di daerah-daerah, terutama di daerah-daerah basis rekrutmen TKI. Dari hasil kajian Kemenakertrans, dapat diinventarisasi setidaknya terdapat 38 Kabupaten di Indonesia sebagai sumber utama dan basis rekrutmen TKI. Pada daerah-daerah itu,
Pemerintah menggelontorkan KUR (Kredit Usaha Rakyat) untuk mengembangkan usahausaha mandiri. “Kalau ekonomi rakyat tumbuh, setidaknya dapat mencegah eksodusnya penduduk untuk mencari penghidupan ke luar negeri”, tandas Cak Imin. (PFP)
TKI Formal ke Arab Saudi Cenderung Meningkat Perjanjian Kerja (PK) TKI sektor formal pada tahun 2010 tercatat sebanyak 4.754 mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebanyak 761 PK
umlah TKI sektor formal ke Arab Saudi terus meningkat, sementara TKI informal cenderung menurun. Berdasarkan data Teknis Ketenagakerjaan KJRI Jeddah, pelayanan legalisasi Perjanjian Kerja (PK) TKI sektor formal pada tahun 2010 tercatat seban yak 4.754 mengalami
dan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebanyak 18 kasus. Sementara uang gaji TKI bermasalah yang berhasil diselamatkan pada tahun 2010 sebesar Rp. 11.382.411.800 (11 miliyar tiga ratus delapan puluh dua juta empat ratus sebelas ribu delapan ratus rupiah). Selama tahun 2010, jumlah
Sejumlah Perawat RS King Fahd Madinah asal Indonesia Kunjungi Kantor KJRI Jeddah (Dok. Psb/KJRI)
kenaikan dari tahun sebelumnya sebanyak 761 PK. Sedangkan legalisasi PK untuk TKI informal tercatat sebanyak 81.587, mengalami penurunan 615 PK dari tahun sebelumnya. Sebagian besar TKI formal bekerja pada sektor perhotelan, penerbangan, kesehatan, konstruksi dan perminyakan serta perbankan. Sementara itu, penyelesaian kasus TKI bermasalah oleh KJRI Jeddah sepanjang tahun 2010 tercatat sebanyak 1.546 kasus
TKI bermasalah (ovestayers) yang telah berhasil dipulangkan melalui mekanisme deportasi tercatat sebanyak 14.999 orang, selama periode 1 Januai hingga 30 Juni 2011 jumlah WNIO yang dipulangkan sebanyak 11.055 orang. KJRI Jeddah sering mengalami kesulitan untuk mendapatkan exit permit dari Imigrasi Arab Saudi bagi TKI bermasalah yang telah dilaporkan melarikan diri oleh majikannya dan paspor yang berssangkutan telah diserahkan
ke Imigrasi setempat. Dalam kondisi ini biasanya majikan menyatakan sudah tidak bertanggung jawab lagi terhadap pemulangan TKI-nya yang melarikan diri. Kesulitan ini terjadi karena adanya penerapan aturan keimigrasian yang tegas oleh aparat Imigrasi Saudi termasuk penerapan sistem sidik jari dan rekam mata bagi seluruh WNA, baik yang baru masuk maupun yang telah b ermuki m l ama di Saudi Arabia. TKI di wilayah kerja KJRI Jeddah tersebar di 7 propinsi yang mencakup puluhan kota besar dan kecil. Untuk memudahkan komunikasi dan membantu berbagai permasalahan TKI yang berada di beberapa kota dengan sebaran jarak yang cukup jauh tersebut, KJRI Jeddah menunjuk seorang WNI sebagai Koordinator Satuan Tugas Pelayanan Warga. Semacam petugas LO (Liaison Officer) atau penghubung dengan KJRI Jeddah. Selain itu, KJRI Jeddah setiap dua minggu sekali melakukan reach-out, membuka loket pelayanan keliling untuk Pelayanan Terpadu (antara lain perpanjangan paspor, legalisasi dan lain-lain) ke 15 kota utama tempat kantong-kantong TKI berada diwilayah kerja secara bergiliran. (PFP) Juni 2011
25
SOSIAL & BUDAYA
Gelar Budaya Galang Kepedulian Sosial
Partisipasi dan dukungan KJRI Jeddah pada kegiatan charity DCA dinilai sebagai wujud perhatian dan kepedulian yang tinggi dari bangsa Indonesia kepada para penyandang disabilitas di Arab Saudi
ejak sore hari, auditorium Al Zikra Al Khalidah yang berada di lingkar luar kota Mekkah tampak mulai semarak dan ramai. Menjelang malam, para pengunjung terus mengalir berdatangan. Malam itu, Minggu 13 Maret 2011, merupakan malam perdana Pergelaran Budaya yang diorganisasikan oleh Disabled Children’s Associaton (DCA) Mekkah. Perhelatan yang berlangsung selama 3 malam berturut-turut itu, menampilkan malam budaya Indonesia, Maroko dan Yaman. Indonesia yang diwakili oleh KJRI Jeddah mendapat kehormatan untuk tampil pada malam pembukaan tanggal 13 Maret 2011. Malam Budaya Indonesia dibuka oleh Ketua DWP KJRI Jeddah, Ny. Hamidah Zakaria Anshar dan
dihadiri tidak kurang dari 300 tamu undangan. Event budaya khusus untuk wanita tersebut, disemarakkan dengan peragaan busana daerah dan berbagai tari tradisional. Tidak tanggungtanggung, 19 pengurus DWP KJRI Jeddah diboyong ke Mekkah untuk memperagakan busana daerah. Selain itu, sebanyak 16 penari siswi-siswi Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ) tampil mementaskan Tari Saman, Tari Piring, Tari Payung dan Tari Alang Babega. Diawali dengan Tari Saman yang dinamis, acara Malam Indonesia menjadi lebih semarak ketika ibu-ibu DWP KJRI Jeddah memperagakan kasanah busana nusantara. Di depan ratusan pasang mata wanita-wanita Arab, para ”peragawati” DWP KJRI Jeddah nampak tidak canggung berlenggak-lenggok di atas
Penampilan Tari Piring oleh siswi SIJ pada acara Malam Gelar Budaya bersama DCA Makkah (Dok. Psb/KJRI)
26
Juni 2011
catwalk Al Zikra Al Khalidah. Padu padan busana daerah dengan warna-warna etnik dan aksesoris yang khas, tak ayal telah memikat perhatian dan impresi para pengunjung. Acara demi acara disambut antusias oleh para pengunjung. Walhasil, pergelaran yang berlangsung selama 2 jam tersebut mendapat sambutan dan apresiasi baik. Selain Pergelaran budaya, ditempat yang sama, secara back Tampak peserta Pameran dan Gelar Budaya bersama DCA Mekkah bersama Ketua DWP KJRI Jeddah Ny. Hamidah Zakaria Anshar, usai pagelaran (Psb/KJRI) to back juga diselenggarakan Dalam sambutan pembu- mas dalam bentuk pameran dan pameran kerajinan. Pameran diikuti sekitar 100 peserta yang kaan, Ny. Hamidah Zakaria An- pergelaran budaya ini sejatinya memamerkan berbagai hasil shar menyampaikan harapan dapat menjadi penopang pelakkerajinan kaum muda mulai kiranya partisipasi KJRI Jeddah sanaan diplomasi budaya dan dari garmen sampai aksesoris. pada kegiatan charity DCA kemanusiaan untuk meningkatPada pameran ini, stand KJRI tersebut dapat membuka ruang kan citra Indonesia. Jeddah memamerkan hasil-hasil kerjasama sosial budaya yang Konsul Jenderal RI Jeddah, kerajinan mainan dan alat per- lebih luas antara Indonesia den- pada kesempatan terpisah menaga pendidikan khusus bagi gan Arab Saudi, termasuk ker- yampaikan bahwa partisipasi penyandang disabilitas/cacat. jasama di bidang pendidikan, KJRI Jeddah pada kegiatan Semua hasil kerajinan yang di- rehabilitasi dan pengobatan sosial DCA tersebut diharapkan pamerkan merupakan hasil anak-anak penyandang disabili- dapat memberikan warna lain karya komunitas penyandang tas. Pada kesempatan tersebut, hubungan bilateral Indonesia disabilitas yang ada di kota Ketua DWP KJRI Jeddah men- dan Arab Saudi, yang selama ini yerahkan sumbangan kepada lebih banyak didominasi oleh Yogjakarta. Perhelatan “two in one event ” DCA berupa 40 set (masing- potret buram isu-isu ketenagakberupa pameran dan gelar bu- masing 4 buah) mainan dan alat erjaan. “Kekayaan ragam budaya ini digagas oleh DCA peraga pendidikan untuk pen- daya merupakan salah satu Mekkah. Dengan mengambil yandang disabilitas. Sumbang- sumber soft power Indonesia tema “Your Smile is in Your an diterima secara simbolis oleh yang dapat dimanfaatkan untuk Hands”, kegiatan ini dikemas Kepala Pusat Rehabilitasi DCA promosi peningkatan citra” tanuntuk menggalang kepedulian Mekkah, Dr. Nagila Fakhraddin das Konsul Jenderal. bagi anak-anak penyandang Reda. Sementara itu, Humas DCA disabilitas. DCA adalah lemMekkah, Ny. Wessam Al Farsi baga sosial dibawah asuhan Galang Kepedulian Sosial mempunyai penilaian Ibarat pepatah, sambil men- tersendiri. Partisipasi dan duPangeran Sultan Bin Salman Bin Abdul Aziz yang bergerak yelam minum air. Melalui ke- kungan KJRI Jeddah pada dalam pelayanan pendidikan, giatan ini, KJRI Jeddah menge- kegiatan charity DCA dinilai serehabilitasi dan pengobatan un- jawantahkan dua misi utama bagai wujud perhatian dan ketuk anak-anak berkebutuhan sekaligus: “beramal sholeh” dan pedulian yang tinggi dari khusus/penyandang disabilitas. promosi. Selain untuk mendu- bangsa Indonesia kepada para Didirikan di Riyadh 25 tahun kung kegiatan charity DCA, ge- penyandang disabilitas di Arab yang lalu, saat ini DCA mem- lar budaya tersebut juga men- Saudi. “Lebih dari itu, pesona punyai cabang di beberapa kota jadi ajang promosi untuk mem- pertunjukan budaya Indonesia utama Arab Saudi. DCA Mek- perkenalkan kekayaan dan yang kaya dengan keanekaragakah saat ini mengasuh sekitar keanekaragaman budaya Indo- man telah meninggalkan im150 anak usia 0-12 tahun pen- nesia kepada masyarakat Arab presi mendalam bagi masyarayandang disabilitas fisik mau- Saudi secara lebih luas. Pendek kat Arab Saudi”. tandasnya. kata, kegiatan sosial yang dike- (PFP). pun mental. Juni 2011
27
SOSIAL & BUDAYA
Indonesia, Tuan Rumah Islamic Solidarity Games (ISG) 2013
Tampak Menpora RI, Andi Alfian Malarangeng, saat upacara penandatangan Kesepakatan menjadi tuan rumah ISG 2013 (psb/KJRI)
ndonesia mendapat kepercayaan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Islamic Solidarity Games (ISG) ke III Tahun 2013. Penetapan Indonesia sebagai tuan rumah ISG III ini dikukuhkan melalui penandatanganan ”Host Country Agreement for the Third Islamic Solidarity Games (ISG) 2013” di Royal Guest Host, Jeddah pada tanggal 18 April 2011 yang lalu. Penandatanganan ”Host Country Agreement” dilakukan oleh Menpora Andi Alfian Malaranggeng, Ketua Umum KONI/KOI, Rita Subowo dan Gubernur Provinsi Riau, HM. Rusli Zainal dengan Ketua Urusan Pemuda dan Komite Olah Raga Nasional Arab Saudi sekaligus Chief Executive Islamic Solidarity Sports Federation (ISSF) Pangeran Nawaf Bin Faisal Bin Fahd. Upacara penandatangan-an disaksikan oleh Duta Besar RI Riyadh dan
28
Juni 2011
Konsul Jenderal RI Jeddah. ISG diikuti 57 negara-negara anggota Organisasi Konperensi Islam (OKI) dan akan mempertandingkan 15 cabang olah raga. ISG diselenggarakan setiap 4 tahun sekali. ISG Pertama diselenggarakan di Riyadh tahun 2005, sedangkan
Menpora RI saat diterima Pangeran Nawaf Bin Faisal Bin Fahd di Wisma Tamu Raja (psb/KJRI)
ISG Kedua diselenggarakan di Tehran, Iran pada tahun 2009. Pemerintah Indonesia menetapkan Propinsi Riau sebagai tuan rumah penyelenggaraan ISG Ketiga tahun 2013. Propinsi Riau dinilai siap menggelar event berskala internasional ini,
karena memiliki infrastruktur yang memadai. Sebelumnya, pada tahun 2012, Propinsi Riau akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Pekan Olah raga Nasional (PON). Pangeran Nawaf Bin Faisal Bin Fahd, dalam sambutan s es aat s ebe l u m up ac ar a penandatanganan, menyampaikan apresiasi dan bangga atas komitmen Pemerintah Indonesia untuk menyukseskan penyelenggaraan ISG yang ke-3 pada tahun 2013 di Propinsi Riau. Lebih lanjut disampaikan bahwa Indonesia dengan pengalaman, kesiapan infrastruktur, dan prestasinya di bidang penyelenggaran event olah raga, dinilai akan mampu menyukseskan apa yang dinilainya sebagai ajang olah raga terbesar di dunia Islam. Sementara itu Menpora, Andi Alfian Malarangeng menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia khususnya Pemerintah dan Rakyat Propinsi Riau siap menyambut dan menyukseskan ISG 2013. Saat ini Propinsi Riau sedang menggenjot pembangunan infrastruktur dan venue pertandingan berbagai cabang olah raga. Senada dengan Menpora, Ketua Umum KONI/ KOI dan Gubernur Riau juga menegaskan komitmennya untuk menyukseskan ISG 2013. ”Seluruh rakyat Riau merasa terhormat dan bangga menjadi tuan rumah ajang kompetisi olah raga terbesar antar negaranegara Islam ini” tandas Gubernur Riau. (PFP)
Konjen RI Jeddah, Zakaria Anshar, saat menyampaikan sambutan pada acara Silaturrahim Majelis Taklim Indonesia (MTI) (doc. Psb/KJRI)
Pelantikan Pengurus Majelis Taklim Indonesia (MTI) Periode 2011-2014 onsul Jenderal RI, Zakaria Anshar, menghadiri pengajian sekaligus pelantikan pengurus baru Majelis Taklim Indonesia (MTI) untuk periode 2011-2014, Jumat (27/05/2011). Bertempat di Aula ICMI gedung TPA AnNaashiriyah Jeddah, Majelis Taklim yang dirintis dan diasuh oleh RKH. Mudatstsir Baduruddin, Wakil Ketua Dewan Syura NU cabang Jawa Timur, dan pengasuh Ponpes Miftahul Ulum Pamekasan, mendapat dukungan Abd. Wahid Maktub yang kala itu menjabat sebagai Konjen RI Jeddah. Sejak terbentuk sekitar tahun 2004, majelis pengajian ini telah beranggotakan sebanyak 150 orang. Dalam amanahnya Konjen berpesan agar anggota majelis
khususnya dan warga Indonesia pada umumnya memelihara semangat kebersamaan dan saling tolong-menolong dalam kebaikan, dan bukan sebaliknya yang hanya berbuntut penyelasalan. “Kita berada di sini, berada negeri orang sebagi tamu. Maka hendaklah kita menjadi tamu yang baik. Bagaimana menjadi tamu yang baik? Kita hormati kebiasaan, adat-istiadat, peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh tuan ruan rumah ini. Insya Allah kita akan hidup tenang dan selamat sebagai tamu,” pesan Konjen kepada sekitar 300 orang yang hadir dalam pengajian itu. “Sekali kita melanggar peraturan yang berlaku di sini (Arab Saudi), maka kesulitan yang
“Ilmu adalah Sinar dan Senjata, Akhlak adalah Hiasannya,” Konjen RI Jeddah akan kita hadapi. Mulai malam ini dan seterusnya, kita bertekad menjadi tamu yang baik, agar kita bisa selamat dalam menunjang kelangsungan kehidupan keluarga kita dan seterusnya, “ ajak Konjen kepada seluruh hadirin. Selain itu Konjen mengingatkan, ketika berada di suatu majelis yang dihadiri para alim ulama dan masyaikh, maka ilm u l a h y a n g h en d a k n y a diperoleh, dan tauladan yang harus ditiru. Ilmu adalah sinar yang menerangi kehidupan dan menjadi senjata untuk meraih kebahagian dan kebaikan hidup dunia dan kahirat. Akhlak mulia adalah hiasannya. Oleh karena itu, hendaknya jangan pernah berhenti mencari ilmu. (Afc/Psb) Juni 2011
29
Apa & Siapa Hijrah Membawa Berkah
Mama Nur, Perawat teladan yang bersahaja leh rekan-rekan sekerjanya, ia akrab dipanggil Mama Nur. Ibu dua anak bernama lengkap Nung Nurhayati ini adalah perawat Indonesia paling senior di RS. King Fahd Madinah. Bekerja sejak tahun 1989, ia pernah mendapat penghargaan sebagai Perawat Teladan atau Best Nurse di rumah sakit tersebut pada tahun 1999. Empat tahun kemudian, pada tahun 2003, ia dinobatkan sebagai Perawat Tel a d a n s e -M a d i n a h . T i d a k mengherankan, kalau kemudian ia sering diminta untuk menangani pasien-pasien istimewa, seperti dari kalangan keluarga emir. Semula, wanita kelahiran Purwakarta ini tidak pernah bermimpi bisa “hijrah” ke Madinah. Selepas lulus dari Akademi Keperawatan (Akper) di Bandung tahun 1975, ia bekerja di Rumah Sakit Freeport di Papua. Disana ia bertemu suami tercintanya, yang juga bekerja di perusahaan tambang emas terbesar di Indonesia itu. Ketika suaminya pensiun pada pertengan tahun 1980-an, ia dan keluarganya memilih boyongan ke Jakarta. Tidak membuang waktu lama, di Jakarta ia kemudian bekerja di RS. Pondok Indah. Ketika datang tawaran untuk bekerja ke Amerika, dengan antusias iapun ikut mendaftar. Namun, harapan untuk bekerja ke negeri Paman Sam itu kandas, karena semua peserta yang ikut seleksi dinyatakan tidak lulus. Boleh jadi, kegagalan itu justru membawa berkah. Batal berangkat ke Amerika, ia ke-
30
Juni 2011
mudian diberangkatkan ke Arab Saudi, tepatnya ke Madinah Al Munawarah. “Waktu itu, hanya ada beberapa perawat Indonesia yang bekerja di rumah sakit ini” ujar Mama Nur, mengenang saatsaat awal bekerja di RS. King Fahd Madinah. Belakangan jumlah perawat Indonesia di RS. King Fahd mulai meningkat, bahkan pernah mencapai sekitar 100 orang. Namun, dengan berbagai alasan, banyak yang memilih pulang kampung setelah masa kontrak kerjanya berakhir. Saat ini perawat Indonesia yang bekerja di rumah sakit tersebut hanya sekitar 30 orang. Bekerja di lingkungan budaya yang berbeda memang bukan soal yang gampang. Apalagi harus jauh dari keluarga. Namun, Mama Nur mampu menapaki perjalanan karir di Arab Saudi dengan manis. Ia bahkan merasa senang, karena disini pun ia tetap bisa menolong dan melayani pasienpasien Indonesia. Setiap musim haji, ratusan jamaah haji Indonesia menderita sakit dan harus dirawat di RS. King Fahd Madinah. Umumnya mereka merasa lebih nyaman ditangani oleh perawat Indonesia. “Saya bersyukur dan bangga mem-
punyai kesempatan bisa membantu tamu-tamu Allah” ujar Mama Nur. Yang membuatnya prihatin, belakangan ini marak kasuskasus kecelakaan TKW. Selain karena perlakukan kasar majikan, banyak kasus kecelakaan karena TKW berusaha kabur dari rumah majikan dengan cara melompat. Jika mendapati pasien semacam ini, Mama Nur segera melaporkannya ke KJRI Jeddah. Sepanjang pengalamannya, kasus Sumiati dinilai sebagi kasus yang paling mengenaskan. Memasuki masa pensiun, Mama Nur berharap bisa happy ending, menuntaskan pengabdiannya dengan sempurna. Selanjutnya, Ibu yang sudah dikarunai 3 cucu ini, ingin kembali ke tanah air berkumpul dengan keluarganya. Selebihnya ia berharap agar Pemerintah Indonesia terus memperhatikan dan mencari terobosan baru untuk dapat mengirimkan perawatperawat Indonesia ke Arab Saudi lebih banyak lagi. Banyak kalangan menilai bahwa perawat-perawat Indonesia sangat reliable dan mumpuni. Semoga saja, keteladan Mama Nur dapat ditularkan dan dihijrahkan kepada perawat-perawat Indonesia yang lain. (PFP)
Prestasi Hafnizar Angkat Citra Indonesia Namanya cukup harum di kalangan para teknisi auto mobil di Arab Saudi, dialah Hafnizar Ismail Sairan. ria kelahiran Pekan Baru 13 November 1970 yang saat ini menjadi instruktur pada Abdul Latif Jameel Training Center (distributor Toyota di Arab Saudi) bukan saja telah mengangkat citra Indonesia tetapi juga mengangkat citra Arab Saudi. Citra kedua negara tersebut terangkat setelah Bang Haf (panggilan akrab Hafnizar Ismail Sairan) berhasil meraih medali emas pada kontes Technician Grand Prix Middle East ke-11 yang diadakan Toyota Motor Cooperation Jepang di Manama, Bahrain 5 tahun yang lalu. Skills Grand Prix merupakan kontes bergengsi bagi para teknisi Toyota yang diadakan 2 tahun sekali sejak tahun 1992 di seluruh dunia – Asia, Amerika Latin, Kribera, Timur Tengah dan Eropa. Tujuannya adalah untuk mengetahui teknisi terbaik tiap-tiap w i l a y a h . P e s e r t a n y a diseleksi dari para pemenang lomba Teknisi tingkat nasional masing masing Negara. Bang Haf yang mulai bekerja di Saudi pada tahun 1998 ini berhasil mengungguli peserta lain yang berasal dari 9 negara yaitu : Bahrain, Mesir , Jordan, Kuwait, Oman, Qatar, Syiria dan Uni Emirat Arab. Prestasi yang diraih oleh pria beranak tiga ini mendapatkan liputan dari berbagai media
cetak maupun elektronik yang terbit di Bahrain dan Saudi A r a b i a s e h i n g g a mengharumkan nama baik perusahaan tempat dia bekerja. B u k an sa m pa i d i s i t u, s e j u ml ah p el a ti h an d an penghargaan telah diperoleh oleh pria yang mempunyai hobi olah raga ini. Saat tim SI berkunjung ke rumahnya sederet penghargaan dan sertifikat terpajang di ruang tamu rumahnya yang berada di
distrik Syarafiyah. Atas prestasi tersebut ALJ memberikan tunjangan prestasi bulanan yang jumlahnya lumayan. Menurutnya banyak teknisi Indonesia lain yang berprestasi di ALJ Sejak tahun 2001 hingga 2010, posisi mereka sebagai juara Teknisi tingkat nasional
belum pernah tergeser. Carim Karnaya (2001), Ardi Joko (2002), Lukman Hakim (2003), Hafnizar Ismail (2004), Edi Winarto (2005), Budi Warsono (2006), Selamet Subandi dan Ridwan (2007), Gunarto Sambat dan Suardi(2 0 0 8), Munzir Anwar dan Azman Kamaruddin (2009) dan Iwan Setiawan (2010) mereka adalah jawara mekanik otomotif asal Indonesia yang menorehkan prestasi cemerlang di Arab Saudi. Berkat prestasi cemerlangnya, mereka telah diundang oleh Toyota Motor Co untuk menghadiri champion Assembly dan mengunjungi pabrik dan museum Toyota Japan. Karena prestasi dan record positif mekanik Indonesia tersebut, n a ma Indonesia terangkat dimata manajemen ALJ. Menurutnya program saudisasi yang digaungkan akhir-akhir ini tidak mempengaruhi karir para mekanik Indonesia, terbukti beberapa mekanik I n d o n e s i a dipromosikan menduduki jabatan Floor Manager dan Technical warranty manager, technical advisor, controller, warranty processor dan seorang lagi berkantor di Head Office sebagai Service Coordinator. Lebih dari itu ALJ sangat berkeinginan menambah terus mekanik Indonesia yang saat ini jumlahnya sekitar 250 orang. (Oleh Abdullah Umar) Juni 2011
31
SERBA-SERBI
Bali Destinasi Wisata Terbaik di Asia Pasifik
Ulun Danu Bratan Temple, Badung, Bali (google.co.id)
Bali masih menjadi ikon turisme Indonesia. Bagaimana pengembangan potensi wisata daerah lain?
32
Juni 2011
ulau Bali mempertahankan predikatnya sebagai tujuan wisata terbaik. Dalam acara The Sixt Destin Asian Reader’s Choice Award yang diselenggarakan pada tanggal 16 Pebruari 2011 di Hotel Grand Hayatt Hongkong, Bali terpilih sebagai destinasi wisata terbaik di Asia Pasifik. Penghargaan keenam ini diberikan oleh Majalah pariwisata Destin Asian, berdasarkan survei kepada para pembaca baik cetak maupun online. Selain itu, Bali juga mendapatkan dua penghargaan lain untuk kategori Resort SPA terbaik di Asia Pasifik yang diterima oleh Ayana Resort and Spa dan The Legian (Bali) sebagai hotel terbaik. Penghargaaan hotel terbaik di Asia Pasifik juga diberikan kepada Burj Al Arab (Dubai), Sofitel Legend Metropole (Hanoi), Peninsula (Hong Kong), Bunyan Tree (Phuket), Shangri-La (Manila), Oberoi (New Delhi), Taj Mahal Palace (Mumbai) dan Ritz Carlton ( Singapore). Dirjen Pemasaran, Sapta Nirwandar, menyatakan bahwa prestasi yang diterima oleh Pulau Bali untuk keenam kalinya menunjukkan konsistensi Bali dalam mempertahankan kualitas pelayanan pariwisata bagi wisatawan mancanegara. Selain itu, penghargaan ini diharapkan dapat memacu kreatifitas Pemerintah Daerah dan para pemangku kepentingan lainnya agar lebih giat
Uluwatu Temple, Bali (google.co.id)
dalam mengembangkan dan mempromosikan keunggulan wisata daerah masing-masing. Sementara itu, Menbudpar Ir. Jero Wacik, SE mengatakan bah w a pen gh argaan yang diberikan kepada Bali dapat memacu daerah lain di Indone-
Pantai Kuta, Bali (google.co.id)
sia untuk mengembangkan destinasi wisata dengan bertumpu pada pertumbuhan ekonomi yang tinggi, penciptaan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat untuk mengurangi angka kemiskinan dengan tetap memperhatikan dan menjaga
kelestarian lingkungan atau pro growth, pro job, pro poor dan pro environment. Pada kesempatan terspisah, Ronald Liem, Publisher an d Man aging Director Majalah Destin Asian’s, menegaskan bahwa wilayah di Asia Pasifik selalu membuat w i satawan kagum dengan keanekaragaman. Hotel, resort dan layanan penerbangan adalah salah satu yang terbaik di dunia, karena mempunyai standar yang tinggi. Hal inilah, antara lain yang membuat para wisatawan selalu ingin mengekplore wilayah ini. Pulau Dewata Bali memang tidak pernah sepi dari prestasi. Sebelumnya, Majalah Travel+ Leisure yang bermarkas di New York juga menobatkan Bali sebagai “The Best Island in Asia 2010”. Berbagai penghargaan tersebut semakin memantapkan posisi Bali sebagai ikon turisme Indonesia. Lebih dari itu, semoga saja hal ini semakin menggairahkan dunia kepariwisataan Indonesia. {sumber: JurnalNusantara.com}
Juni 2011
33
Sekali lagi ……
TENTANG CINTA
dak akan
menginginkan ayunya, matanya, obrolannya, hidungnya atau indah tubuhnya.. tetapi yang ia inginkan sebenarnya adalah 'memasukkan kunci kedalam gemboknya'. Itulah tujuan utamanya. Itulah gharizah untuk melestarikan jenisnya. Dan itu tidak bisa ditawartawar. Kalau begitu apa itu cinta?
LLAH menciptakan manusia dengan dua gh ari zah ( instink). Gharizah untuk melestarikan kelangsungan hidup dirinya dan gharizah untuk melestarikan kelangsungan jenisn ya. Yang pertama membawanya kepada rasa lapar seh i n gga di a akan mencari makanan untuk mencegah kepunahan dirinya. Yang kedua membawanya kepada rasa syahwat sehingga dia akan mencari lawan jenisnya untuk melakukan ‘hubungan’ guna mencegah kepunahan jenisnya. Kadangkala makanan ada, harga terjangkau anda pun memilikinya dan memakannya. Kadang lawan jenis juga ada dan halal milik anda dan anda bisa menikamatinya. Terkadang rasa lapar ada tetapi makanan tidak ada. Setiap rasa lapar itu makin memberat seberat itu pula bayangan anda tentang lezatnya makanan. Dan apa bila bayangan rasa lapar itu terus menerus sehingga menjadi buah pikiran yang berkepanjangan, anda ti-
34
Juni 2011
memikirkan lainnya kecuali yang satu itu yaitu kelezatan makanan. Keinginan untuk melakukan 'hubungan' ada tetapi lawan jenis tidak ada. Anda berpikir untuk itu seperti halnya pikiran orang yang kelaparan makanan sehingga menjadi buah pikiran yang berkepanjangan, anda tidak memikirkan lainnya kecuali yang satu itu, kelezatan 'hubungan'. Inilah yang disebut cinta. Hanya dia lebih berat dari pikiran seorang yang kelaparan memikirkan makanan. Orang yang lapar 'hubungan' bisa jadi telah mantap dengan seseorang wanita, dan semua isi dunia ini hanya ada pada wanita yang diidamkannya. Pertanyaannya adalah adakah cukup dia dengan hanya melihat kecantikan, keindahan tubuh, bibir, mata, kulit dan pakaian saja? Atau cukup dengan hanya chatting dan ngobrol saja? Sepertihalnya seorang yg lapar adakah cukup dengan menikmati aroma, warna, harga atau bentuk makanan? Tidak....sesekali tidak. Sungguh, dia tidak
Apapun cinta sejati yang dilukiskan dan yang didendangkan oleh para penyair, puj angga, dan novelis pada hekekatnya hanya kisah tahayul dan cerita lagenda. Cinta adalah keinginan untuk 'berhubungan' yang belum menemukan jalannya atau keinginan 'berhubungan' yang masih m enem ukan j alan buntu. Karena jalannya masih buntu, maka si laila menurut si mabuk kepayang dilukiskan rambutnya bak mayang terurai, alisnya bak semut beriring, dagunya bak lebah bergantung, tubuh n ya bak gitar gambus...huge is beautiful...wajah bak rembulan - sudah diinjakinjak Neil Amstrong - mata bak intan baiduri, dll. Bagi di lapar tempe goreng bak irisan ikan salmon, terong rebus bak pempek kapal selam dst. Sepanjang bahwa cinta adalah keinginan 'berhubungan' yg menemukan jalan buntu, maka apabila telah terlampiaskan maka di mabuk kepayang akan kembali seperti semula. Majnun akan kembali berakal/waras. Laila dihadapannya tidak beda dengan
wanita2 lain sejenisnya. Setelah kenyang, tempe bagi si lapar tidak lain kecuali kedelai yg dinjak-injak yg campur ragi. Terong rebus tidak lagi pempek kapal selam. Sekejap sirna....2 menit. Ikatan cinta sejenak, sementara, sekejap. Cinta itu akan terpupuk terus apabila sering dilakukan dengan sentuhan ‘hubungan’ yg terus menerus, berkesinambungan. Bagaimana memupuknya agar terus berkesinambungan? Ada ikatan yang menjalinnya. Setiap rasa cinta itu akan memudar, sentuhan ‘hubungan’ itu kembali menghangatkan dan memekarkan karena adanya ikatan itu. Tanpa ikatan itu, cinta hanya anjungan sejenak dan permainan. Apa ikatan itu? Untuk menjamin kelangsungan cinta diperlukan bihul pengikat yaitu pernikahan. Ikatan suci. Ikatan rohani jasmani. Ikatan yang kelak mengubah cinta yg terus dipupuk dengan rentetan sentuhan ‘hubungan’ dari waktu ke waktu menjadi rasa kasih dan sayang. Tanpa ikatan pernikahan, cinta yg hanya dilakukan sesekali saat diperlukan s a j a a k a n m e n g a ki batkan adanya pihak yg dirugikan. Yg pasti rugi dan menanggung beban adalah kaum hawa. Tapi apakah cukup pernikahan itu hanya atas dasar cinta? Jangan terpedaya dengan kisah romeo dan yuliet, zainudiin dan nurhayati, majnun dan laila. Mereka baru sampai pada gambaran fase 'keinginan untuk melakukan hubungan'. Seandainya para pelakon dalam kisah2 diatas berhasil nikah hanya atas dasar cinta saja,
maka bisa dipastikan pernikahan mereka akan berakhir dengan perceraian. Pernikahan tidak akan berhasil dibangun hanya berdasarkan atas cinta. Sebab hal itu sama dengan membangun sebuah rumah dengan pondasi dari garam di muara sungai. Pernikahan harus dibangun atas dasar kesinkronan dalam berpikir, bertindak, status sosial, keadaan keuangan, bibit, bobot, bebet, dll. Kendati demikian tetap sentuhan ‘hubungan’ tidak boleh diabaikan. Sebab ia adalah alat pemupuk rasa kasih dan sayang sepanjang bihul pengikat masih berlangsung. Itu mengapa, dalam sebuah Hadist, kalau suami...sekali lagi suami… mengajak isteri ke 'ranjang' (di malam hari)...saya yakin maksudnya sentuhan ‘hubungan’ dan sang isteri menolak, maka para malaikat akan melaknat sang isteri sampai fajar terbit. Hal itu, mungkin, agar sang isteri tidak menolak ajakan pemupukan kesinambungan rasa kasih dan sayang yang akan terus berlangsung dari waktu ke waktu dengan sentuhan ‘hubungan’ itu. Apabila pemupukan kesinambungan itu sering terputus bisa mengkibatkan terjadinya pertikaian kecil yg seiring waktu dapat menjadi besar dan berakhir dengan ketidak harmonisan didalam rumah tangga. Apabila ketidak harmonisan itu terus berjalan bisa berakhir dengan saling menghujat dan melaknat. Dan apabila laknat sudah masuk ke dalam sebuah rumah tangga dari pintu-pintunya, maka rahmat akan keluar melalui jendela
Zainuri H. Ibrahim
Cinta adalah keinginan untuk 'berhubungan' yang belum menemukan jalannya atau keinginan 'berhubungan' yang masih menemukan jalan buntu.
Juni 2011
35
LINTAS PERISTIWA
MALAM FILM INDONESIA di Asian Film Fesval 2011 sian Consuls General Club (ACGC) kembali menghangatkan kota Jeddah dengan menggelar Asian Film Festival, di penghujung musim dingin akhir Pebruari yang lalu. Festival Film Asia ke-4 ini berlangsung selama 12 malam dari tanggal 16 – 27 Pebruari 2011. Festival diikuti oleh 13 Perwakilan Negara-Negara Asia, yaitu Indonesia, Bangladesh, Brunei Darussalam, China, India, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Pakistan, Philipina, Singapura, Sri Lanka dan Thailand serta partisipasi dari Arab Saudi. Bertindak sebagai tuan rumah adalah Konsulat Jenderal Brunei Darussalam dan Sri Lanka. Malam Film Indonesia, berlangsung pada tanggal 24 Pebruari 2011, bertempat di kantor Konsulat Jenderal Brunei Darussalam, Jeddah. Dibuka oleh Konsul Jenderal RI di Jeddah, Zakaria Anshar, Malam Film Indonesia dihadiri tidak kurang dari 300 pengunjung. Pada festival kali ini, KJRI Jeddah memutar Film dokumenter pariwisata berjudul “Indonesia Ultimate in Diversity” dan film cerita panjang “Sang Pemimpi”, sebuah film yang diangkat dari novel tetralogi Laskar Pelangi, karya Andrea Hirata. Perhelatan budaya yang langka ini, menjadi lebih menarik ketika pada akhir festival ditutup dengan “Asian Food Festival” yang menyajikan aneka ragam kulinari khas Asia. (PFP)
36
Juni 2011
Promosi pariwisata Indonesia ntuk meningkatkan arus kunjungan wisatawan Arab Saudi ke Indonesia, Kemenbudpar bersama-sama dengan KJRI Jeddah dan Garuda Indonesia Jeddah pada tanggal 25-29 April 2011 mengadakan roadshow promosi pariwisata ke-3 kota yaitu Madinah, Mekkah dan Jeddah. Kegiatan promosi yang dikemas dengan nama ”Sales Mission 2011” ini diikuti oleh Agen Perjalanan Wisata, Asita Jakarta, Perhotelan, Dinas Kebudayaan dan Priwisata Jawa Timur dan Lombok Sumbawa Tourism Promotion Board Selain memperkenalkan destinasi dan paket wisata unggulan di Indonesia, kegiatan promosi juga dimaksudkan untuk memperkuat jejaring dengan agen perjalan wisata Arab Saudi. Berbeda dengan kegiatan promosi di Madinah dan Mekkah yang lebih bersifat business to business (B to B) atau sering dikenal Table Top, kegiatan promosi di Jeddah juga diarahkan kepada masyarakat konsumen dengan menggelar Tourism Exhibition. Eksibisi diselenggarakan di Aziz Mall, Jeddah, selama 2 hari berturut-turut dari tanggal 28-29 April 2011. Pameran juga disemarakkan dengan ber bagai aktifitas diantaranya face painting dan photogenic. (PFP)
Turnamen Tenis Piala Konsul Jenderal RI Jeddah pa hubungan antara Tenis dengan KM. Labobar? Yang pasti, belum ada survei mengenai korelasi diantara keduanya. Tetapi, ”Nusantara Tenis Club (NTC)”, perkumpulan para penggila tenis l apangan ini, harus bersabar menunggu keberangkatan KM. Labobar untuk bisa menggelar turnamen. Pasalnya, sebagian besar anggota NTC adalah staf KJRI Jeddah, yang tentu saja ikut terlibat dalam hiruk pikuk kesibukan pemulangan WNIO dengan KM. Labobar itu. Walhasil, pemulangan WNIO
Seleksi Calon Pegawai Setempat
KJRI Jeddah ntuk mengisi kekosongan formasi pegawai setempat, KJRI Jeddah kembali melakukan rekruitmen. Ujian saringan tahap pertama dilaksanakan di kantor KJRI Jeddah tanggal 2 dan 3 Juni 2011 dan diikuti oleh 18 pelamar. Materi yang diujikan meliputi Bahasa Arab, Bahasa Inggris, pengetahuan Umum dan Administrasi Perkantoran serta uji keterampilan komputer. Mereka yang
dengan KM. Labobar berjalan lancar. Maka, sebagai ”hadiah hiburan” dan sekaligus obat rasa penat, NTC menggelar ”Turnamen Tenis Piala Konsul Jenderal RI Jeddah”. Turnamen diikuti oleh 30 peserta dan berlangsung selama 2 minggu mulai tanggal 18 Mei 2011. Konjen RI Jeddah, Zakaria Anshar, dalam sambutan pembukaan menyatakan bahwa turnamen olah raga selain untuk menjaga kebugaran tubuh, juga memberikan pelajaran penting yang bisa dipetik dan diejawantahkan d a l a m k e h i d u p an seh ari -h ari di kan tor, diantaranya semangat untuk mencapai yang terbaik melalui kerja keras, kerjasama, sportifitas dan kejujuran. (PFP) dinyatakan lulus pada ujian tahap pertama ini, akan mengikuti wawancara dan test psikologi. Melalui rekruitmen terbuka ini diharapkan dapat dijaring calon pegawai setempat yang mumpuni, kompeten dan mempunyai integritas. Pada gilirannya, mereka diharapkan dapat menunjang dan berkontribusi dalam pelaksanaan misi KJRI Jeddah. Sebagaimana dalam kaidah manajemen sumber daya manusia, kita sering mendengar ungkapan ”man behind the gun”, untuk menggambarkan pentingnya aspek SDM sebagai pilar utama beroperasinya sebuah organisasi. (PFP)
Juni 2011
37
Seksi Tak Berisi Ala Madinatul Hujaj (Maret – April 2011) 2011) ian termenung memandangi lapangan dan halaman yang luas dari belakang kamar penampungannya di lantai tingkat tiga, ia menyilangkan kedua tangannya sambil berdiri menatap langit, sesekali meneguk teh kotak yang berada pada atas tembok pagar dan mencicipi pecel serta kripik tempe yang tak habis -habis menemaninya selama sekian jam, padahal hari semakin menjelang siang, suhu udara juga semakin panas terimbas musim semi yang hampir usai, pertanda musim panas akan segera tiba yang tentunya kapal Labobar telah berlayar makin mendekat ke semenanjung teluk, menjumpai laut merah dan nantinya akan mengangkut mereka pulang menuju ke zamrud khatulistiwa. Ia disana bersama sekitar 2000-an wanita lainnya menunggu detikdetik terakhir kebijakan dua negara, fenomena yang unik namun bernuansa prima, sebab kesehari-hariannya selalu berjalan normal, layaknya kehidupan manusia biasa dimanapun berada. Yah, fenomena langka di musim semi di Madinatul Hujaj (MH) Indonesia, Mathar Qadim Old Jeddah Arab Saudi tahun 2011. Jarum jam di tangannya menunjukkan pukul 11 siang, tak terasa 4 jam ia beridiri di sana, dengan tatapan kosong dan hampa, sementara pecel dan kripik tempe pun tak kunjung habis, hanya teh kotak saja yang tak lagi berair, yang membuatnya tersadar bahwa raganya telah berdiri disitu hampir 1/6 hari.
38 38
Juni 2011 Juni 2011
Dian masuk ke kamar penampungannya, suasananya gaduh, maklum 30 orang wanita berada pada kamar tersebut, gegap gempita makin terasa sebab pendingin ruangan hanya dibantu dengan beberapa buah kipas angin yang berputar-putar mengeringkan keringat-keringat yang bergulir menemani indahnya tubuhtubuh wanita-wanita di dalam kamar itu. Dian melepas abaya-nya dan melemparkannya ke tepian ranjang, saat ini tubuhnya yang seksi hanya terbalut lingerie nayoumi (salah satu butik pakaian dalam wanita yang seksi dengan taraf internasional), jam guess yang melingkar di pergelangan tangannya pun enggan ia lepaskan, ia terlihat sangat menantang, sambil ber-BB ria, ia sandarkan tubuhnya ke tembok sambil duduk bermalas-malasan di atas kasur ranjangnya yang menemaninya dan betul-betul ia nikmati hingga 3 minggu berjalan selama di Madinatul Hujaj. Adzan dhuhur pun berkumandang, suaranya nyaring sekali, meski begitu tak membuat Dian segera beranjak menuju kamar mandi untuk berwudlu dan menunaikan shalat, bukan berarti ia sedang berhalangan, bukan juga karena di kamar mandi tidak ada airnya, namun memang sahabat BB-nya betulbetul mengasyikkan, layaknya remaja putri yang beranjak dewasa, belum lagi di rekening tabungan atau dompetnya, terdapat beberapa lembar uang yang masih dapat dipergunakan untuk having fun. Dan Dian tidak sendiri, puluhan remaja-remaja putri dengan
berbagai status juga memadati setiap kamar di Madinatul Hujaj, juga dengan aktifitas yang sama, layaknya remaja putri Indonesia yang mempunyai modal untuk sekedar having fun. Mereka tak juga dipandang sebelah mata, kecantikan dan kemolekan tubuhnya tak kalah dibandingkan artis-artis yang sering muncul di televeisi-televisi dan media -media tanah air, yang membedakannya cuma 1, faktor lucky. Untungnya tidak semua begitu, di Madinatul Hujaj, ibu-ibu yang mulai dari umur belia hingga separuh baya lengkap dengan gendongan bayi-bayi mungil dan anak-anaknya yang beranjak besar juga meramaikan suasana. Tak heran jika di pagi, siang, sore, bahkan malam hari, jeritan-jeritan, tangisan-tangisan anak-anak kecil menambah kegaduhan ruangan. Ada juga yang selalu tepat waktu dalam menunaikan rukun Islam kedua, terlihat saat adzan berkumandang, beberapa wanita beranjak ke kamar mandi untuk berwudlu dan menunaikan shalat wajibnya. Mereka ini wanitawanita biasa muslimah Indonesia, wanita-wanita yang kerap menutup aurat meski tak seradikal bangsa Arab yang memberlakukan begitu keras terhadap warga negaranya yang berjenis kelamin perempuan. Belum lagi perempuan-perempuan separuh baya yang sambil berjualan makanan, minuman, baju-baju, pembalut wanita, pampers dan lain sebagainya di bawah gantungan-gantungan baju-baju seksi mereka baik bahkan bajubaju yang paling private sekalipun yang dijemur bersliweran
disetiap jalan-jalan, loronglorong, tangga dan di tengahtengah kamar tidur. Betul-betul pemandangan indah penuh dengan warna warni. Ups, ada yang mojok, di lantai empat, di sudut-sudut lantai, beberapa perempuan sintal lengkap dengan tank topnya bercengkerama dengan laki-laki dengan berbagai bentuk, dari yang separuh baya, bertopi yang tak lepas dengan rokok jarum supernya, berotot tapi perutnya buncit, sampai yang tua kerempeng plus hitam legam, seperti menikmati betul suasana berduaan ala mojok penyanyi dangdut, seperti ketakutan kalau momen ini tak dapat lagi ditemukan di kemudian hari. Harum dan nikmatnya bau broast Al Baik menjumpai setiap hidung-hidung penghuni MH, beberapa wanita berduyunduyun turun ruangan dan bergegas membeli makanan tersebut setelah tutup shalat dhuhur meskipun sebagian besar dari penghuninya tetap bersabar menunggu makanan jatah yang tiba walapun kadang ditunggunya hingga jam 3 sore. Manusia-manusia ini kerap disebut dengan nama “kaburan” atau “umrohan”, sebab kedatangannya sendiri bersifat menyerahkan diri, dengan alasan kabur dari majikan atau dari rombongan umrah untuk dalih bekerja di tempat lain dengan alasan yang bermacam-macam, dari yang majikannya cerewet, tidak memberikan gaji, mengganggu dan menggoda, menyiksa, kepincut sopir majikan
tetangga atau bos penampungan, cari “obyekan”, ditawari gaji yang lebih besar, urusan PT yang ribet atau kena tipu sponsor/PT, sampai yang hanya sekedar nyambung umroh sampai haji. Apapun sebabnya, dan bagaimanapun latar belakangnya, secara administrasi memang semua penghuni MH adalah salah, belum lagi jeratan label “over stayer” yang mereka sandang saat ini, sebab semuanya sudah bekerja ke majikan selanjutnya dan menerima gaji dalam waktu yang tidak sebentar pula, yang kemudian menyerahkan diri karena sekedar ingin pulang, untuk itulah pihak pemerintah Kerajaan Arab Saudi memberikan ampunan (amnesty), sementara pihak pemerintah Indonesia, berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan perlindungan dan berupaya memulangkan mereka ke tempat tinggalnya di Indonesia. Fenomena ini memang yang pertama dalam sejarah kebijakan pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan Republik Indonesia, bakal dipastikan, akan ada lagi peristiwa yang sama pada masamasa yang akan datang, sebab diperkirakan masih ada sekitar 50.000 orang lagi yang berstatus over stayer yang tentunya berniat akan kembali ke tanah airnya setelah bekalnya sudah cukup atau berlebihan atau waktu, kondisi, situasi dan kesempatan yang tepat serta telah memung-
kinkan bagi mereka untuk kembali ke tumpah darahnya. Pro dan kontra selalu ada pada setiap kejadian, dan inilah fitrah hidup, selama kiamat belum tiba dua polemik ini tidak akan bisa dipisahkan dan keduanya telah absah tercantum dalam kitab suci memang harus diterima keberadaannya. Dan tak dipungkiri masih banyak yang memanfaatkan kesempatan pada setiap kejadian, dari sosok yang mengaku pahlawan sampai yang mengambil keuntungan tanpa bertafakur sejenak sekalipun dengan hati nuraninya sendiri. Apapun itu, the life must go on, sebelum matahari betulbetul tersembul dari ufuk barat di pagi hari, maka permasalahan manusia akan selalu ada, perdebatan tidak akan berakhir, perjuangan tidak pernah akan usai, dan kebaikan akan selalu dilawan dengan ketidakbaikan, positif selalu di ganggu oleh negatif, dan akan selalu begitu hingga arwah-arwah kita dibangkitkan kembali untuk berdiri, antre eksekusi dan menerima hasil audit dari pengadilan yang paling adil dari Yang Maha Adil saat satu harinya terhitung 50.000 hari waktu dunia masih berputar. Wallahu ta’ala a’lam.
(Al Imran : 140) Oleh : Abna Barabas Juni 2011
39
INFO PELAYANAN PUBLIK PERSYARATAN KELENGKAPAN DOKUMEN LEGALISASI, TERJEMAH, SURAT KETERANGAN, PERNIKAHAN, dan IJIN PENGUBURAN LEGALISASI LEGALISASI DOKUMEN / SURAT UMUM ♦ Melampirkan dokumen/surat asli ♦ Fotokopi dokumen/surat yang akan dilegalisir ♦ Jika dokumen/surat tersebut dikeluarkan oleh instansi Kerajaan Saudi Arabia, dokumen tersebut harus sudah dilegalisir oleh Kementerian Luar Negeri Kerajaan Saudi Arabia. LEGALISASI SURAT KUASA ♦ Surat kuasa dengan dua orang saksi laki-laki ♦ Fotokopi paspor/iqomah pemberi kuasa ♦ Fotokopi paspor/iqomah saksi-saksi ♦ Fotokopi sertifikat/surat tanah apabila surat kuasa untuk menjual tanah ♦ Yang memberi kuasa harus menandatangani di atas materai di depan pejabat KJRI ♦ Jika surat kuasa tersebut dikeluarkan oleh instansi kerajaan saudi arabia, surat kuasa tersebut sudah harus dilegalisir oleh Kementerian Luar Negeri Kerajaan Saudi Arabia.
TERJEMAHAN TERJEMAH SURAT IZIN MENGEMUDI ♦ Menyertakan sim, paspor dan iqomah asli ♦ Fotokopi sim, paspor dan iqomah TERJEMAHAN SURAT NIKAH ♦ Menyertakan buku nikah, paspor dan iqomah asli ♦ Fotokopi buku nikah, paspor suami-isteri dan iqomah suami isteri ♦ Surat keterangan keabsahan buku nikah ybs, dari kantor urusan agama setempat ♦ Yang bersangkutan datang sendiri (tidak melalui orang lain) TERJEMAHAN UMUM ♦ Terjemahan surat kelahiran untuk penerbitan paspor anak ♦ Terjemahan diploma untuk masuk sekolah ♦ Terjemahan kelakuan baik ♦ Terjemahan surat kehilangan dari polisi ♦ Terjemahan paspor RI ♦ Terjemahan surat-surat/dokumen-dokumen dll SYARAT-SYARAT: ♦ Menyertakan dokumen-dokumen/surat-surat yang akan diterjemahkan ♦ Fotokopi dokumen/surat yang akan diterjemahkan (2 lembar) ♦ Fotokopi paspor dan iqomah ♦ Jika dokumen/surat tersebut dikeluarkan oleh instansi Kerajaan Saudi Arabia, ♦ dokumen/surat trsebut harus dudah dilegalisir oleh Kementerian Luar Negeri Kerajaan Saudi Arabia
AKTE KELAHIRAN Akte kelahiran sementara dan akte kelahiran (Indonesia dan Saudi) ♦ Fotokopi paspor suami dan isteri ♦ Fotokopi surat kelahiran 2(dua) lembar
40
Juni 2011
♦ Akte kelahiran Saudi harus dilegalisasi oleh oleh Kementerian Luar Negeri Kerajaan Saudi Arabia AKTE KELAHIRAN KJRI ♦ Fotokopi terjemahan akte kelahiran Arab Saudi ♦ (dapat digunakan untuk pembuatan paspor) ♦ Surat penyataan kedua orangtua dan saksi-saksi dilampirkan semua identitas dan buku nikah orangtua dan saksi-saksi ♦ (hanya dapat digunakan untuk mendaftarkan sekolah Indonesia di Jeddah)
PERNIKAHAN Surat keterangan menikah untuk menikah di kjri atau Mahkamah Arab Saudi ♦ Formulir model n1s/d n5 (calon suami&calon isteri) yang terdiri dari : 1. Surat keterangan untuk nikah (model n1) dari kepala desa/lurah 2. Surat keterangan asal-usul (model n2) dari kepala desa/lurah 3. Surat persetujuan mempelai (model n3) dari kepala desa/lurah 4. Surat keterangan tentang orang tua (model n4) dari kepala desa/lurah 5. Surat ijin orang tua (model n5) 6. Surat kematian orang tua (model n6) (bagi yang sudah meninggal) ♦ Surat kuasa wali yang dibuat oleh wali dengan 2 (dua) orang saksi dan diketahui oleh KUA atau dikeluarkan oleh KUA, dan ditujukan kepada seseorang yang ditunjuk (nama dan identitas lengkap), serta menyebutkan bentuk/jumlah mahar ♦ Rekomendasi nikah dari kua setempat yang ditujukan kepada KJRI Jeddah. ♦ Calon mempelai status duda/janda harus melampirkan akte cerai resmi, jika janda talak, atau surat kematian suami jika janda wafat. ♦ Surat ijin majikan untuk menikah, dengan mencantumkan nama kedua mempelai. ♦ Fotokopi berwarna ukuran 3x4 sebanyak 4 (empat) lembar. ♦ Fotokopi paspor dan iqomah dengan memperlihatkan aslinya.
PERSYARATAN UNTUK IJIN PENGUBURAN WNI / EXT UMRAH (OVER STAY) ♦ Paspor (identitas) yang meninggal ♦ Surat dari kepolisian berisi laporan kematian (distempel yang berwenang) ♦ Surat visum dari rumah sakit/tabligh wafat (distempel yang berwenang) ♦ Surat bukti hubungan keluarga (suami/isteri : surat nikah, anak : akte kelahiran) ♦ Surat kuasa dari keluarga di Indonesia harus diketahui oleh instansi yang berwenang ♦ Alamat/fotokopi paspor dan iqomah (ijin tinggal) bagi yang diberi kuasa ♦ Fotokopi semua identitas dan dokumen yang wafat dan pelapor
Syarat Penggantian Paspor: ♦ Fotokopi paspor lama ♦ Fotokopi iqamah. ♦ Pas Foto terbaru ukuran 3 ½ x 4 ½ cm latar belakang PUTIH. ♦ Melengkapi (mengisi) formulir yang disediakan di loket bagian imigrasi.
Syarat Permohonan Paspor baru untuk anak: ♦ Fotokopi Akta Kelahiran (syahadah Milad) dari Ahwal Madani ♦ Fotokopi terjemah Akta Kelahiran yang dilegalisir oleh instansi berwenang ♦ Fotokopi Paspor orangtua (bapak-ibu ) yang masih berlaku ♦ Fotokopi Iqamah orangtua (bapak-ibu ) ♦ Pas Foto terbaru ukuran 3 ½ x 4 ½ cm sebanyak 4 lembar, latar belakang warna PUTIH. ♦ Mengisi formulir permohonan
Lapor Domisili (lapor diri): ♦ Fotokopi paspor ♦ Pas Foto terbaru ukuran 3 ½ x 4 ½ cm sebanyak 2 lembar, latar belakang warna PUTIH.
KETENAGAKERJAAN Syarat-syarat Surat Keterangan Cuti ke Indonesia ♦ Surat Keterangan Cuti hanya untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ♦ Fotokopi paspor lengkap yang masih berlaku ♦ Fotokopi paspor lengkap yang dari Indonesia ♦ Fotokopi Iqamah atau reentry visa ♦ 2 lembar pas foto berwarna ukuran 3x4
Juni 2011
41
INFO PELAYANAN PUBLIK
A. Persyaratan bagi TKI “Perpanjangan Kontrak” 1. TKI yang bekerja pada sektor “formal” melampirkan: ♦ Paspor ♦ Re-entry visa Nb. TKI formal tidak perlu melampirkan Kartu Peserta Asuransi TKI sepanjang TKI tersebut telah diasuransikan oleh perusahaan di Negara penempatan.
2. TKI yang bekerja pada sektor “non-formal” (rumah tangga) melampirkan: ♦ Paspor ♦ Re-entry visa ♦ Kartu Peserta Asuransi TKI, dengan biaya sebesar Rp 290.000,- meliputi biaya asuransi Masa dan Purna Penempatan sesuai dengan Permenakertrans Nomor. 07/MEN/ V/2010 tentang asuransi TKI. B. Di mana mengurus KTKLN? 1. Pengurusan KTKLN dapat dilakukan di 18 kantor BP3TKI dan 8 Kantor P4TKI yang tersebar di seluruh Indonesia. 2. Sesuai Surat Edaran Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) nomor SE.02/KA/V/2011 tentang pelayanan penerbitan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN) angka III: ♦ TKI yang akan mengurus KTKLN yang telah berada di Bandara dan tidak sempat lagi mengurus KTKLN di BP3TKI, dapat mengurus KTKLN terminal 2D keberangkatan luar negeri Bandara Soekarno Hatta dan terminal kedatangan internasional Ruang Pelayanan TKI Bandara Juanda Surabaya. ♦ untuk mempermudah dan mempercepat penerbitan KTKLN, TKI baik yang berada di luar maupun dalam negeri dapat melakukan aplikasi KTKLN dengan melakukan registrasi data diri secara on-line di alamat: http://ktkln.bnp2tki.go.id , sehingga dapat memperoleh KTKLN di BP3TKI seluruh Indonesia ataupun di Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Juanda Surabaya. ♦ masa berlaku KTKLN adalah 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan jangka waktu perpanjangan Perjanjian Kerja. ♦ Pengurusan KTKLN tidak dikenakan biaya apapun (cumacuma). ♦ Demi kenyamanan dan kelancaran, kami menghimbau agar para TKI dapat melakukan pembuatan KTKLN di daerah tempat para TKI berdomisi. Hal ini dimaksudkan agar tidak Ingat…!!! terjadi penumpungan antrean di Bandara yang bisa berakiMendapatkan bat ketinggalan pesawat.
KTKLN Tidak dipungut biaya/GRATIS
42
Juni 2011
P
ojok Bahasa
Pojok bahasa menyajikan bahasa Arab sehari-hari yang biasa digunakan kalangan masyarakat Arab Saudi. Gaya bahasa ini dikenal dengan sebutan bahasa Arab Aamiyah.
Salam
Yazid
ABCDح اGHI ABCDح اGHI ل؟GLD اMBآ OP وإS TULD اABCV ؟WXBآ .S TULD اABCV * ؟OBHD اMBآ
Yazid
ABCV Z[\آ (؟W_` )دراW\]^ MBآ
Yazid
: Selamat pagi
Thariq : Selamat pagi Yazid
: Apa kabar?
Thariq : Baik, Alhamdulillah. Anda bagaimana? Yazid
: Baik Alhamdulillah
: Bagaimana keadaan keluarga di rumah? Thariq : Baik semua Alhamdulillah : Bagaimana pekerjaanmu (sekolahmu)? Thariq : Alhadulillah lancar.
مGUd e\ آS TULDا
Sabahal kheir Sabahal kheir Keifal hal? Bikheir Alhamdulillah. Wa inta keifak?
Diasuh oleh: Roza & Afc
Bikheir Alhamdulillah Keifal beit ? Kullahum bikheir Keif syughlak (diraasatak) Alhamdulillah. Kulluh tamaam
Ungkapan alternatif: 1. Apa kabar? ( ) آ ا ل؟bisa diganti dengan: ( آ ؟keif haalak). Sedangkan untuk perempuan kita gunakan : ( آ ؟keif haalik), atau ( إش أرك؟isy akhbaarak), ( إش أرك؟isy akhbaarik-untuk perempuan) , atau ( إشisy aamil).
2. Untuk menanyakan “bagaimana pekerjaamu atau sekolahmu?” bisa Anda gunakan
(؟W_` )دراW\]^ MB( آkeif syughlak,
keif diraasatak); (W_` )دراW\]^ MB( آkeif syughlik, keif diraasatik-untuk perempuan). Atau bisa juga menggunakan: (keif amalak) ; ( آkeif amalik - untuk perempuan)
3. “Kamu” adalah !( إinta), dan 4. Menanyakan tentang “keluarga”
آ
!( إinti) untuk perempuan. ؟OBHD اMB( آKeifal beit) bisa diganti dengan ه#( آ ل اkeif hal al-ahl), atau ه#آ ا
(Keif al-Ahl). 5. *Ungkapan menanyakan keluarga atau pekerjaan digunakan kepada orang yang sudah dikenal baik.
Perkenalan ( ) ا ('رف Situasi: Yazid (Warga Arab Saudi) berkenalan dengan Thariq (WNI) yang bekerja di Arab Saudi. Yazid : Hai, saya Yazid. Thariq : Hallo, saya Thariq. Senang berjumpa Anda. Yazid : Senang juga berkenalan dengan Anda. Anda dari mana? Thariq : Dari Indonesia. Yazid : Dari Indonesia? Dari daerah mana? Thariq : Bandung, Jawa Barat. Yazid : Sudah lama tinggal di Arab Saudi? Thariq : Tidak terlalu lama. Masih 2 tahun. Anda tinggal di Jeddah? Yazid : Tidak. Saya tinggal di Dammam. Saya di sini untuk mengunjungi keluarga. OK, saya harus pergi sekarang. Senang berjumpa Anda. Selamat tinggal. Thariq : Sama-sama. Selamat jalan.
Tgtg GP أ،GHqAr GzoA{d ،رقGy GP أ،vأه ؟iBo ir OP ا،GzD فA{Dا GB}BPوTP إir ؟GB}BPوTP~ إo iBo ir ؟GB}BPوTP إir راتGV وىG ، PوTzV ؟ngدm}D~ اo fgGh OP_ واr ir OP ا.iB_z` ir V ،نGr زir r ة؟T ~o fgGh نG{h Gz هGP أ.مGrTD~ اo iآG` GP أ،k ~{rزم أkرGI ,OK.هpأزور ا .nrv}D اr ،ةTBm` nIAo .iBqد Sن اGr~ أo .Tm`p اiLPو
Marhaban, anaa Yazid Ahlan, anaa thariq. tasyarrafnaa Assyaraf lanaa. Inta min fein? Min Indonesia Min Indonesia? Min fein fii Indonesia? Bandung, Jawab Barat Min mita wa inta a-yisy fis-Saudiah? Mu min zamaan. Bas min sanatein. Inta a-yisy fi Jiddah? La, ana sakin fid-dammam. Ana hina asyan azurul ahl. OK, shar lazim amsyi dahin. Fursah sa’idah. Ma’as salamah. Nahnul As’ad. Fii amaanillah
Ungkapan Perkenalan: 1. $ (hai) bisa di jawab dengan %( أهahlan), atau bisa dijawab dengan $ juga.
fgGh (a-yisy- tinggal) bisa diganti dengan iآG` (saakin) زمkرGI maknanya “harus” atau kira-kira sama dengan “have
2. Kata 3.
to” dalam bahasa Inggris. رGI (shara) arti sebenarnya adalah “menjadi.” Namun dalam percakapan sehari-hari kedua kata tersebut umunya digunakan secara bergandengan.
ةTBm` nIAo (Fursah sa’idah), arti sebenarnya adalah 4. Di ujung percakapan, pihak yang berkenalan biasanya mengucapkan “kesempatan yang berbahagia,” namun digunakan untuk mengungkapkan “senang berjumpa Anda.” Ungkapan ini bisa dijawab dengan
ةTBm` nIAo
juga; atau, dengan
Tm`p اiLP( وwa nahnul as’ad) Juni 2011
43
44
Juni 2011