Prosiding Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2005
PEMANFAATAN PLASMA NUTFAH HIJAUAN PAKAN TERNAK SEBAGAI SUMBER BIBIT DAN VISITOR PLOT RIJANTO HUTASOIT
Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih, PO. Box .] . K. Pos 20585 Sumatera Utara
RINGKASAN Dalam kegiatan Pemeliharaan Plasma Nutfah hijauan pakan ternak di Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih, Sumatera Utara, terdapat 60 Species hijauan yang terdiri dari 30 jenis rumput dan 30 jenis leguminosa . Kegiatan tersebut dibangun pada tahun 1997 dan ditetapkan sebagai visitor plot pada tahun 2000, dengan rata-rata pengunjung sebanyak 80 orang per tahun yang terdiri dari Petani, Penyuluh dan Mahasiswa . Plasma Nutfah bermanfaat sebagai sumber bibit, bagi pengguna yang ingin menanam hijauan pakan ternak dapat memperolehnya sesuai degan jenis dan kriteria yang di inginkan . Saat ini terdapat 45 Ha luas lahan yang dikembangkan dari Plasma Nutfah, beberapa hijauan diantaranya yang telah di Introduksi yaitu produksinya tinggi, mudah tumbuh, disukai ternak dan tahan kemarau, seperti : Paspalum atratum, Paspalum gueonarum, Brachiaria ruziziensis, Brachiaria humidicola, Brachiaria brizantha, Stenotaphrum secondatum, Kinggrass, Stylosanthes guianensis C/AT 184, Arachis pintoi dan Arachis glabrata .
Kata Kunci : Plasma Nutfah, Visitor Plot, Introduksi . PENDAHULUAN Hijauan Pakan Ternak adalah rumput dan leguminosa alami atau yang dibudidayakan dan merupakan bahan makanan utama ruminansia seperti kerbau, sapi, kambing dan domba untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok, produksi dan reproduksinya (Tatang,1998) . Pengembangannya perlu mendapat perhatian karena setiap kenaikan jumlah populasi ternak tidak di ikuti oleh peningkatan areal penanaman hijauan . Kelemahan sistem produksi peternakan juga terletak pada tatalaksana pakan dan kesehatan (Winugroho, . 199 1) keterbatasan pakan dapat menyebabkan populasi ternak suatu daerah menurun, oleh karena itu kemampuan peternakan dalam penyediaan pakan akan menentukan jumlah ternak yang mampu dipelihara . Menurut Santoso (1989) ternak besar akan mengkomsumsi hijauan sebesar 10 % dari berat badannya atau sekitar 20-25 Kg/ekor/hari sedangkan ternak kecil dapat menghabiskan hijauan antara 5-7 Kg/ekor/hari . Dengan kebutuhan tersebut tentunya sangat diperlukan penyediaan pakan yang cukup dan berkesinambungan . Sebenarnya banyak petani/peternak yang ingin menanam pastura, namun karena keterbatasan informasi untuk mendapatkan bibit dan pengetahuan dalam pemeliharaan merupakan salah satu hambatan dalam pelaksanaannya . Salah satu sumber bibit yang dapat membantu kebutuhan masyarakat terdapat di Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih Sumatera Utara, dimana terdapat berbagai jenis tanaman makanan ternak dipelihara dan merupakan suatu plasma nutfah yang dijaga dan dirawat guna mempertahankan kelangsungan hidup setiap species rumput. Tujuan penulisan ini untuk memberikan informasi kepada petani, mahasiswa, penyuluh, dan masyarakat untuk dapat mengenal beberapa jenis rumput unggul (budi daya) dan memperoleh bibit guna mendorong minat dalam mencoba menerapkan teknologi hijauan pakan ternak dan menghilangkan ketergantungan pada tanaman pakan ternak alami . Hambatan dalam Keterbatasan Bibit Keterbatasan bibit rumput merupakan hambatan dalam pembangunan pastura, kurangnya Instansi Pemerintah dibidang peternakan, baik di tingkat Propinsi maupun Kabupaten / Kota yang dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan bibit rumput merupakan hambatan dalam pengembangan pastura, dan kurangnya binaan maupun pengetahuan petugas penyuluh tentang hijauan pakan ternak juga merupakan faktor lambatnya proses adopsi hijauan pakan ternak Tersedianya bibit dalam pembangunan pastura akan menentukan jumlah luas lahan yang akan ditanami . 82
Prosiding Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2005
Banyak petani yang ingin menanam dan mengembangkannya namun ketersediaannya sangat terbatas, sehingga untuk memperoleh rumput dalam memenuhi kebutuhan ternak petani harus mencari ke areal perkebunan karet / sawit, pematang sawah dan pinggiran-pinggiran aliran sungai yang letaknya 4-5 Km dari kandang dan memakan waktu 2-3 jam setiap harinya, dengan masalah yang dihadapi yaitu jalan yang ditempuh sulit dilewati terutama pada musim hujan, dan semakin banyaknya saingan petani peternak iainnya yang mencari rumput, sehingga semakin lama persediaan rumput dilokasi tersebut semakin berkurang, sedangkan pada musim kemarau produksi rumput menurun dan lahan-lahan untuk pengembalaan ternak kekeringan, karena kandungan air dalam tanah menurun hal ini diamati juga Rekso, (1985), banyak lahan yang tidak dapat digembalakan sehingga mengakibatkan turunnya produktivitas ternak .
Gambaran Umum Plasma Nutfah Hijauan Pakan Ternak Plasma Nutfah yaitu mengkoleksi suatu jenis/ Species/ Genus/ Famili/ Bangsa yang murni untuk dipertahankan kelangsungan hidupnya . Untuk itu perlu mendapat perhatian agar tidak punah dengan melakukan perawatan seperti : Penyiangan, Pemupukan, penyisipan tanaman yang mati dan panen yang teratur . Plasma Nutfah hijauan pakan ternak di Kebun Percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih Sumatera Utara dibangun pada tahun 1997 dan ditetapkan sebagai Visitor Plot pada tahun 2000 dengan jumlah tanaman sebanyak 72 Species yang terdiri dari 33 jenis rumput dan 39 jenis leguminosa yang berasal dari berbagai negara seperti : Brazil, Venozuela, Afrika utara, mexico, Thailand dan negara-negara lainnya . Beberapa penelitian telah dilakukan pada Plasma Nutfah yang menghasilkan data produksi dan pengaruh lingkungan pertumbuhan tanaman, dari data tersebut beberapa Spesies ditetapkan sebagai tanaman Introduksi yang produksinya cukup tinggi dengan adaptasi lingkungan yang baik dimana pengembangannya dapat dilakukan hampir pada semua Agro Ekosisitim, seperti : Paspalum atratum, Paspalutn gueonarum, Brachiaria ruziziensis, Brachiaria humidicola, Brachiaria brizantha, Stenotaphrum secondatum, Kinggrass, Stylosanthes guianensis CIA T 184, Arachis pintoi dan Arachis glabrata . Tabel 1 . Jenis jenis hijauan yang terdapat pada Plasma Nutfah hijauan pakan ternak Jenis Rumput No I 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14
15 16 17
18 19 20
21 22 23 24 25
26
Spesies Paspalum atratum Brachiaria ducumbens Paspalum atratum Panicum maximum Brachiaria brizantha Setaria spacelata Panicum maximum Penisetum purpureum Braciaria brizntha Brachiaria humidicola Braciaria brizantha Brachiaria brizantha Andropogon gayanus Brachiaria ruziziensis Digitaria milanjiana Brachiaria brizantha Seteria spacelata Penisetum Purpureum Paspalum plicatulum Panicum maximum Paspalum conjugatum Braciaria humidicola S.secondatum Ottocloa nodusa Panicum maximum Paspalum dilatatum
Jemis Rumput Kultivar 9610 Basilisk FSP2 6299 6780 Splendida T58 King 6387 6133 FSPI 16835 Kent
No I 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14
Jarra 26110 Solander CV Moot
15 16
Petrie
20 21 22 23 24 25 26
CV Tully
Hamil
17
18 19
Spesies Arachis pintoi Centrocema pubescens Peuraria phaseoloides C.rotundifolia Zornia latijolia C.macrocarphum F. macrophylla Stylosanthes guianensis Desmodium rensonii Arachis pintoi C. caeruleum Stylosanthes guianensis Sty!osanthes guianensis Stylosanthes guianensis Stylosanthes guianensis C.macrocarphum Stylosanthes guianensis Stylosanthes guianensis C.acutifolium Stylosanthes guianensis Centrocema hybrid Stylosanthes guianensis Centrosema pubescens Stylosanthes hamata Arachis pintoi Arachis pintoi aupila
Kultivar Amarillo 15160 321 18 Wynn 728
25522 17403 FSP4 46562 22160 77304 CIAT 184 Cv Cook FM05-1 FM05-2 CIAT1504 FM 05-3 FM 07-I CIAT5277 FM 07-2 CIAT442 FM 07-3 15160 Cv Amiga 18744 17434 83
Prosiding Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2005
27
28 29
30 31 32
33
Braciaria humidicola Digitaria smutsii premer Paspalum atratum Brachiaria dictyoneura Brachiaria brizantha Andropogon gayanus Paspalum gueonarum
16886
27
28 Pantaneira 6133 16318 621 3824
29
30 31 32
33 34
35 36 37
38 39
Arachis sp Arachis sp Arachis glabrata Arachis sp glabrata Arachis sp glabrata Arachis sp glabrata Arachis sp glabrata Arachis sp glabrata Arachis sp glabrata Arachis sp glabrata Arachis sp glabrata Arachis sp glabrata Stylosanthes guianensis
Ex maiwa CPI 12121 Foligrace IRFL 3041 IRFL 3053 IRFL 3015 IRFL 3059 IRFL 3062 3046 IRAL3099 IRAL3080 IRAL3043 CIAT 21
Tabel 2 . Beberapa produksi tanaman hijauan Hasil penelitian di Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15
Nama Hijauan Brachiaria brizantha, 26110 Setaria spacelata, splendida Paspalum atratum, 9610 Brachiaria decumbens . basilisk Penisetum purpureum , king Andropogon gayanus , kent Digitaria milanjiana , jara Panicum maximum, T58 Brachiaria humidicola, 6133 Brachiaria ruziziensis Stenotaphrum secondatum Arachis pintoi , amarilo Stylosanthes guianensis , 184 Centrosema pubescens Arachis glabrata
Produksi /ha /1'hn 93,5 ton 11 6,4 ton 110 ton 55 .6 ton 160 ton 150 ton 50 ton 90 ton 96 ton 71,6 ton 90 ton 12,8 ton 58 ton 36,7 ton 18 ton
PROSPEK PLASMA NUTFAH HIJAUAN PAKAN TERNAK I . Sebagai Sumber Bibit a. Pembangunan Pastura Plasma Nutfah hijauan pakan ternak sebagai sumber bibit sangat bermanfaat bagi petani yang ingin menanam rumput dengan berbagai jenis yang mereka inginkan, sehingga rumput dengan mudah diperoleh karena dekat dengan kandang ternak waktu, dan tenaga yang dibutuhkan tidak begitu banyak dan kebutuhan ternak akan rumput dapat mencukupi . Persiapan bibit dalam pembangunan pastura perlu diketahui terlebih dahulu materi tanam setiap jenis hijauan dan lama penyimpanan agar bibit tidak rusak / busuk . Misalnya untuk jenis rumput umumnya bahan tanam yang digunakan berupa pols (anakan) lama penyimpanan 2-3 hari dan stek (batang) bisa mencapai 4-5 hari . Sedangkan untuk jenis leguminosa bahan tanam yang digunakan berupa biji-bijian penyimpanan dapat lebih lama 2-3 tahun dan legum yang membentuk stolon / rizoma ( batang yang menjalar diatas / dibawah tanah ) dapat bertahan 2-3 hari . Untuk bibit yang berupa pols, stek, stolon dan rizoma, sebelum penanaman sebaiknya bibit disimpan pada lokasi yang teduh dan lembab terhindar dari sinar matahari agar bibit tidak sampai kering pada saat penanaman . Untuk menentukan jumlah bibit dalam usaha pengembangan hijauan pakan ternak bagi ternak ruminansia perlu persiapan bibit agar tidak kurang atau berlebihan pada saat penanaman, yaitu dengan cara mengetahui terlebih dahulu luas lahan yang akan ditanam kemudian dibagi dengan jarak penanaman . Misalnya : Penanaman rumput Paspalum atratum - Luas lahan 1 Ha= 10 .000 m 2 - Jarak tanam 0,5 x 0,5 m = 0,25 m 2 84
Prosiding Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2005
Jumlah bibit yang dibutuhkan = 10 .000 in' : 0,25 m 2 = 40 .000 Pols Untuk jenis leguminosa umumnya menggunakan bill seperti : Stylosanthes guianensis CIA I' 181, Centrocema, dan Calopogoniurn Muconnoides, biji yang dibutuhkan sebanyak 4-7 Kg ' Ha . b . Pedoman Jarak Tanam Hijauan Pakan Ternak Rumput yang tumbuh pendek jarak tanam = 0,3 - 0,5 m x 0,3 - 0,5 m . Misalnya Paspalum atratum, Paspalum gueonarum, Setaria, Paspalum dilataum . Rumput potongan yang tumbuh tinggi vertikal berumpun, jarak tanam 0,6 - 0,9 m x 0,5 - 0,6 m . Misalnya : Panicum maximum, Kinggrass, Rumput Gajah . Rumput yang membentuk stolon atau rizoma, jarak tanarn 0,6 x 0,9 m . Misalnya : Arachis pintoi, Arachis glabruta . Namun untuk rumput padang penggembalaan, jarak tanam yang lebih dekat akan mempercepat rumput menutupi lahan sehingga lebih cepat dapat dimanfaatkan Misalnya : Brachiaria brlzantha, Brachiaria humidicola, Brachiaria ruziziensis Paspalum dilatatum .
II . Sebagai Visitor Plot a . Visitor Plot Sebagai Koleksi Berbagai Jenis Hijauan Pakan Ternak Adapun tujuan dari Visitor Plot adalah sebagai tempat koleksi dan dapat difungsikan sebagai media diseminasi guna mempercepat penyebarluasan suatu teknologi dan secara langsung dapat mempercepat proses adopsi . Preferensi masyarakat dalam mengadopsi teknologi hijauan pakan ternak masih sangat rendah, antara lain karena sistem peternakan di Indonesia umumnya masih dilakukan secara tradisional sehingga untuk memproduksi daging dalam jumlah besar menjadi lambat . Upaya untuk mengatasi masalah ini antara lain menimbulkan keinginan petani untuk mengadopsi hijauan pakan ternak dengan menyediakan bibit hijauan yang produksinya tinggi, mudah tumbuh, beradaptasi dengan baik dan disukai oleh ternak . Plasma Nutfah hijauan pakan ternak sebagai Visitor Plot digunakan juga sebagai metode tempat pelatihan yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam teknologi pengembangan hijauan . Sehingga dapat merubah prilaku, menambah kesanggupan petani dalam meningkatkan efesiensi usaha tan inya . b . Manfaat Visitor Plot Hasil dari kunjungan Visitor Plot telah banyak menimbulkan minat petani untuk merubah prilaku . Beberapa pengunjung mendemonstrasikan pada lahan usaha taninya, lahan tidur/kosong, dan tanah kritis, telah dimanfaatkan sebagai tempat pengembangan hijauan dan tempat pangonan ternak dalam meningkatkan efesiensi usaha tani Sampai saat ini tercatat sebanyak 400 orang pengunjung yang terdiri dari petani sebanyak 60 orang, kontak tani 168 orang, pengusaha 10 orang dan mahasisiwa sebanyak 127 orang . Dari hasil kunjungan tersebut telah dikembangkan seluas 45 Ha luas lahan yang tersebar di beberapa daerah Sumatera Utara Misalnya : Kabupaten Deliserdang, Tanah Karo, Tapanuli selatan, Tapanuli Utara, dan Mandailing Natal . KESIMPULAN 1.
2.
3.
Plasma Nutfah bermanfaat sebagai somber bibit bagi petani/masyarakat yang ingin menanam hijauan pakan ternak dengan berbagai jenis yang mereka inginkan sebanyak 71 species yang ada didalaninya dan pengembangannya sudah mencapai 45 Ha . Sebagai visitor plot telah banyak dikunjungi, sampai saat ini tercatat sebanyak 400 orang pengunjung terdiri dari petani, kontak tani, pengusaha dan mahasiswa dan hasil kunjungan dapat merubah prilaku dalam meningkatkan efesiensi usaha tani dengan mengadopsi teknologi hijauan pakan ternak . Darl sekian banyak species terdapat 10 species hijauan introduksi yang pengembangannya dapat dilakukan hampir pada semua agroekosistem seperti : Paspalum atratum, Paspalum grreonarunt, 85
Prosiding Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2005
Brachiaria ruziziensis, Brachiaria humidicola, Brachiaria brizantha, Stenotaphrum secondatum, Kinggrass, Stylosanthes guianensis CIAT 184, Arachis pintoi dan Arachis glabrata .
SARAN Pengembangan hijauan pakan ternak perlu mendapat perhatian, karena setiap kenaikan jumlah populasi ternak harus diikuti oleh peningkatan areal penanaman hijauan . Dengan adanya Plasma Nutfah hijauan pakan ternak para petani / peternak dapat memanfaatkannya dalam pengembangan hijauan yang luas lagi dengan berbagai jenis, sehingga dapat mencukupi kebutuhan ternak setiap hari dari lahannya sendiri . UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih banyak disampaikan kepada peneliti hijauan pakan ternak Dr . Tatang Ibrahim, pada saat penulis membantu pelaksanaan kegiatan penelitian dan Dr .Setel Karokaro atas bimbingan dan dukungannya dalam penulisan makalah ini . DAFTAR BACAAN Tatang . 1998 . Pengkajian Perbaikan Teknologi Usaha Tani Sapi Potong Mendukung SPAKU di Sumatera Utara ( Disajikan Pada Pelatihan Budidaya Ternak Sapi Potong Sipagimbar SDH .Tapanuli Selatan ) BPTP Gedung Johor Medan Hal : 11-13 . Winugroho . 1991 . Pedoman Cara Pemanfaatan Jerami Pada Pakan Ruminansia . Balai Penelitian Ternak Bogor, Hal : 32-38 . Santoso .B .T .1989 . Farm Forestri Penyediaan Hijauan Makanan Ternak Poultr Indonesia . No 118 th ke X .Hal : 47-50 . Rekso Hadi Projo, S,1985 Produksi Tnaman Hijauan Makanan Ternak Tropik Edisi Revisi Cetakan 1 .BPFE UGM, Yogyakarta .
86