BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1
Simpulan Berdasarkan identifikasi masalah yang telah ditentukan dan tujuan penelitian yang ingin dicapai sehingga penulis dapat memperoleh hasil penelitian mengenai analisis prediksi kebangkrutan perusahaan dengan menggunakan metode altman Z-score dan metode Springate pada perusahaan yang bergerak pada bidang sektor telekomunikasi dan telah listing di BEI periode 2008-2011 dan didukung oleh teori-teori yang dipelajari, maka dapat diperoleh simpulan sebagai berikut: 1. Kondisi Working Capital to Total Assets pada PT. Telkom Tbk, PT. Indosat Tbk, PT. XL Axiata Tbk, dan PT. Bakrie Telecom Tbk dari tahun 2008-2011 mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Namun hampir semua perusahaan pada periode 2007-2011,
mendapatkan nilai WCTA yang
negatif yang artinya perusahaan tersebut tidak mampu membayar kewajiban lancarnya dari total aktiva yaitu PT. Telkom Tbk dan PT Indosat Tbk pada periode 2008-2011. Kemudian PT XL Axiata Tbk pada tahun 2008, 2010, dan 2011 sedangkan PT. Bakrie Telecom pada tahun 20092011.
Untuk nilai WCTA positif yang artinya perusahaan-peusahaan
tersebut masih mampu dalam membayar kewajiban-kewajiban lancarnya. 87
88
Hanya dialami oleh PT. Bakrie Telecom pada tahun 2008. Artinya perusahaan dapat membayarkan kewajiban lancarnya dan tetap dapat menjalankan operasi perusahaan secara normal. 2. Kondisi Retained Earning to Total Assets pada PT. Telkom Tbk, PT. Indosat Tbk, PT. XL Axiata Tbk, dan PT. Bakrie Telecom Tbk dari tahun 2008-2011memiliki nilai RETA yang berfluktuasi. Namun selama periode tahun 2008-2011 hampir semua perusahaan mampu untuk menghasilkan laba ditahannya dari total asset yang dimiliki yaitu PT. Telkom Tbk, PT. Indosat Tbk, dan PT. XL Axiata Tbk sedangkan PT Bakrie Telecom Tbk belum mampu untuk menghasilkan laba ditahan dari total assetnya karena memperoleh nilai negatif untuk RETA nya selama periode 2008-2011. 3. Kondisi EBIT to Total Assets PT. Telkom Tbk, PT. Indosat Tbk, PT. XL Axiata Tbk, dan PT. Bakrie Telecom Tbk, hampir memilki nilai yang positif dari periode tahun 2008-2011 tetapi pada tahun 2008 PT. XL Axiata memiliki nilai EBITTA yang negatif dan PT. Bakrie Telecom Tbk pada tahun 2011 juga memiliki nilai yang negatif. Hal ini disebabkan tidak mampunya perusahaan menghasilkan laba sebelum pajak dan bunga dengan total asset yang dimilikinya. 4. Kondisi Book Value of Equity to Book Value of Debt PT. Telkom Tbk, PT. Indosat Tbk, PT. XL Axiata Tbk, dan PT. Bakrie Telecom Tbk memilki nilai yang berfluktuasi dan bernilai positif untuk semua perusahaan di
89
semua periode tahun 2008-2011. Sehingga seluruh perusahaan sudah mampu untuk membayar kewajiban lancarnya dari modal investasi yang dimiliki oleh perusahaan. 5. Kondisi Earning Before Taxes to Current Liabilities PT. Telkom Tbk, PT. Indosat Tbk, PT. XL Axiata Tbk, dan PT. Bakrie Telecom Tbk lebih stabil perubahannya hanya pada tahun 2008 PT XL Axiata Tbkmemiliki nilai EBTCL yang negatif dan pada tahun 2011 PT Bakrie Telecom Tbk. yang artinya perusahaan-perusahaan tersebut belum mampu untuk memenuhi laba sebelum pajaknya dengan total hutang lancarnya. 6. Kondisi Sales to Total Assets PT. Telkom Tbk, PT. Indosat Tbk, PT. XL Axiata Tbk, dan PT. Bakrie Telecom Tbk cenderung ke nilai positif artinya perusahaan telah mampu menghasilkan volume bisnis yang cukup dibandingkan investasi dalam total aktivanya 7. Model Altman Z-score dapat memprediksi keadaan PT. Telkom Tbk, PT. Indosat Tbk, PT. XL Axiata Tbk, dan PT. Bakrie Telecom Tbk. Dengan menggunakan metode Altman Z-Score pada tahun 2008 terdapat satu perusahaan yang sehat yaitu PT. Telkom Tbk, dua perusahaan yang berada dalam grey area yaitu PT. Indosat Tbk dan PT Bakrie Telecom Tbk. dan satu perusahaan yang bangkrut yaitu PT. XL Axiata Tbk. Sedangkan pada tahun 2009 terdapat satu perusahaan yang sehat yaitu PT. Telkom Tbk., dan tiga perusahaan yang bangkrut yaitu PT. Indosat Tbk. PT. XL Axiata
90
Tbk. dan PT Bakrie Telecom. Kemudian untuk tahun 2010 terdapat satu perusahaan yang aman yaitu PT. Telkom Tbk, sedangkan satu perusahaan yang berada pada Grey Area yaitu PT. XL Axiata Tbk. dan dua perusahaan dinyatakan bangkrut yaitu PT. Indosat Tbk dan PT Bakrie Telecom Tbk. dan terakhir tahun 2011 terdapat satu perusahaan yang aman yaitu PT. Telkom Tbk, sedangkan satu perusahaan yang berada pada Grey Area yaitu PT. XL Axiata Tbk. dan dua perusahaan dinyatakan bangkrut yaitu PT. Indosat Tbk dan PT Bakrie Telecom Tbk. 8. Model Springate dapat memprediksi keadaan PT. Telkom Tbk, PT. Indosat Tbk, PT. XL Axiata Tbk, dan PT. Bakrie Telecom Tbk Dapat disimpulkan dengan menggunakan metode springate ini hanya terdapat satu perusahaan yang dinyatakan sehat pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2011 yaitu PT. Telkom Tbk dan PT. XL Axiata pada tahun 2009. Namun PT XL Axiata Tbk pada tahun 2008, 2010 dan 2010 dinyatkan bangkrut. Sedangkan perusahaan lainnya seperti PT Indosat Tbk, dan PT Bakrie Telecom Tbk dinyatakan bangkrut di periode 2008-2011. 9. Hasil yang penulis peroleh untuk 3 perusahaan (PT Telkom Tbk, PT Indosat Tbk dan PT. Bakrie Telecom Tbk) dengan model Altman Z-Score memberikan hasil yang sama untuk periode 2008-2011. Hasil ini sama dengan penelitian Adnan dan Dicky (2010) yang menunjukan hasil penilaian secara parsial yang sama. Sedangkan dengan metode Springate
91
Hasil yang penulis peroleh untuk 3 perusahaan (PT Telkom Tbk, PT Indosat Tbk dan PT. Bakrie Telecom Tbk) memberikan hasil yang sama untuk periode 2008-2011. Hasil ini berbeda dengan penelitian Adnan dan Dicky (2010) yang menunjukan hasil penilaian secara parsial berbeda 5.2
Saran Dari penelitian analisis dengan metode Altman Z-score dan Springate dalam memprediksi pada PT. Telkom Tbk, PT. Indosat Tbk, PT. XL Axiata Tbk, dan PT. Bakrie Telecom Tbk pada tahun 2008-2011, maka saran yang penulis berikan adalah sebagai berikut: 1. Untuk perusahaan yang diprediksi pada kondisi grey area (dengan metode Altman Z-Score) diharapkan lebih memperhatikan lagi aspek-aspek mana yang paling mempengaruhi perusahaan tersebut dan melakukan pencegahan sebelum kebangkrutan benar-benar terjadi. Tentu saja upaya-upaya yang dilakukan harus berhungan dengan aspek mana yang paling berpengaruh pada kebangkrutan perusahaan tersebut. 2. Untuk perusahaan yang diprediksi bangkrut, sebaiknya pihak manajemen perusahaan lebih dapat memperhatikan assetnya. Arus modal kerja yang dihasilkan harus positif agar terhindar dari dampak buruk terhadap kinerja perusahaan. Selain itu, perusahaan juga perlu memperhatikan biaya hutang perusahaan agar jangan semakin meningkat.
92
3. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya menggunakan periode yang lebih lama untuk memperoleh hasil yang lebih akurat. Selain itu, dilakukan juga penelitian di perusahaan-perusahaan lain ataupun sektor-sektor perusahaan lain, PT. Telkom Tbk, PT. Indosat Tbk, PT. XL Axiata Tbk, dan PT. Bakrie Telecom Tbk untuk membuktikan bahwa model Altman Z-score dan Springate memang benar dapat diterapkan untuk memprediksi kebangkrutan semua jenis perusahaan di Indonesia.