BANK SENTRAL DAN PEREKONOMIAN Burhanuddin Abdullah
Pertemuan BCA , 7 Oktober 2016
FENOMENA GLOBAL YANG CONFLICTING ANTARA • PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI MENDORONG TRANSFORMASI PEREKONOMIAN, dan • PERAN BANK SENTRAL NEGARA-NEGARA BESAR YANG LEBIH AGRESIF MELAMPAUI MANDAT UMUM dengan
REALITA PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN • PERTUMBUHAN EKONOMI RENDAH, TERSENDAT, DAN TIDAK STABIL • KESENJANGAN MELEBAR • KEMISKINAN MERUYAK • INSIDEN KETEGANGAN SOSIAL MENINGKAT • DAMPAK LANJUTAN: VOLUME DAN HARGA KOMODITI EKSPOR KITA MENURUN
THE ONLY GAME IN TOWN • KRISIS KEUANGAN GLOBAL TELAH MENDORONG BANK SENTRAL UNTUK MENYELAMATKAN DUNIA DARI DEPRESI YANG BERKEPANJANGAN DAN MENGHINDAR DARI KERESAHAN SOSIAL • AKAN TETAPI, TANDA-TANDA KE ARAH TRANSISI PEREKONOMIAN YANG LANCAR BELUM KELIHATAN • ALTERNATIF OUTCOME YANG TERSEDIA: (1) TUMBUH TINGGI SECARA INKLUSIF DENGAN KONDISI KEUANGAN YANG STABIL, atau (2) TUMBUH RENDAH, RESESI SECARA PERIODIK, DAN BERULANGNYA KETIDAKSTABILAN SEKTOR KEUANGAN (Mohamed El-Erian, 2016)
SEJARAH BANK SENTRAL • Bank sentral adalah fenomena modern. Bank sentral pertama di dunia di Scandinavia didirikan pada abad 17, satu abad sama dengan pendirian Bank of England pada 1694; Bank of japan didirikan setelah restorasi Meiji (1882); De Javasche Bank didirikan pada 1828, dan pada 1953 dinasionalisasi menjadi Bank Indonesia. The Fed didirikan 1913; Bank of Korea didirikan pada 1950; dan ECB dengan 19 anggota bank sentral Eropa beroperasi mulai 1999.
• Tujuan dan misi umum bank sentral adalah menjaga kestabilan mata uang secara internal (inflasi) dan eksternal (nilai tukar) dengan melaksanakan kebijakan moneter, mengawasi dan mengembangkan Perbankan, menjaga stabilitas makro, dan melancarkan system pembayaran yang cepat, tepat dan aman. Perbedaan penekanan dan setting organisasi mungkin berbeda antar negara.
OPERASI BANK SENTRAL YANG STANDAR • Bank sentral memiliki tradisi bekerja di belakang layar, menjauhi “spotlights”, tertutup, eksklusif, teknokratik konvensional, teknikal, dan bicara dengan Bahasa yang sering tidak difahami oleh orang. • Tahun 70-90an, rasanya tidak pernah ada konferensi pers yang dilakukan bank sentral. Komentar dari pejabat bank sentral di media masa sangat jarang untuk tidak mengatakan hampir tak pernah ada. • Dalam konteks Indonesia, sebelum 80’an, banyak hal ditentukan oleh bank sentral misalnya suku bunga, alokasi kredit, dan nilai tukar rupiah. • Setelah deregulasi 1983 kewenangan tersebut sedikit demi sedikit di lepas ke pasar. Pada masa krisis 98, akhirnya semua kewenangan terebut diserahkan kepada kekuatan pasar.
Overstepping the conventional • Krisis keuangan global 2008-2009 telah memaksa bank sentral mengambil peran yang jauh lebih besar, melebihi fungsi dan peran tradisionalnya. Bank sentral secara sendirian telah berusaha menyelamatkan perekonomian global, seolah sedang melakukan eksperimentasi dalam kebijakan-kebijakannya. • What central bank have been experiencing is part of a significantly broader change whose effects will be felt by all of us, our children, and, most likely, their children, too. It is a change that speaks to much bigger—and consequential—evolutions in the global economy, in the functioning of markets, and in the financial landscape. And the implications go well beyond economics and finance, extending also to national politics, regional and global negotiations, and geopolitics (Mohamed El-Erian, 2016).
QE – THE FED •
• • •
•
Sebelum krisis keuangan global The Fed punya sekitar 700 bio sd 800 bio Treasury Notes dalam neracanya. Akhir 2008 The Fed membeli 600 bio Mortgage-Backed Securities (MBS). Juni 2010 sudah tercatat 2,1 T. Berhenti sejenak mulai Juni karena ada tanda-tanda pertumbuhan ekonomi mulai muncul. November 2010 mulai lagi dengan QE II membeli 800 bio QE III dimulai pada September 2012 dengan membeli 40 bio MBS per Bulan dn sempat dinaikkan menjadi 85 bio per Bulan pada Desember 2012. Juni 2013, Ben Bernanke mengumumkan pengurangan pembelian obligasi (tapering off) dari 85 menjadi 65 bio dan mengemukakan juga bahwa pembelian obligasi tersebut akan berhenti pada pertengahan 2014. Ia menyatakan bahwa apabila inflasi dapat dicapai sesuai target 2% dan pengangguran turun di bawah 6%, maka terbuka kemungkinan The Fed akan menaikkan suku bunga. Akibatnya pasar saham anjlok dalam 3 hari berturut-turut sebesar 4,3 % Dow turun 659 poin antara 19 sd 24 Juni. September 2013 The Fed mengumumkan lagi bahwa program pengurangan pembelian MBS ditunda. Pembelian dihentikan pada Oktober 2014 setelah asset yang terakumulasi sebesar 4,5 T.
QE Bank of England • Inggeris juga melakukan hal yang sama dengan membeli obligasi Pemerintah (gilts) dan surat utang swasta yang berkualitas baik. Dampaknya menahan suku bunga obligasi pemerintah, membuat swasta mudah mendapat modal yang lebih murah, meningkatkan harga saham, menaikkan konsumsi, dan QE juga mengurangi suku bunga antar bank yang kemudian mendorong Perbankan untuk menyalurkan kredit. • Mulai Maret 2009, BoE membeli asset dan sampai Oktober sudah mencapai £175 bio. November dinaikkan menjadi 200 bio. • Pada Oktober 2011, diputuskan ada tambahan 75 bio, dan total di Bulan Juli 2012 mencapai £375 billion. • BoE memperkirakan bahwa QE telah memperlebar kesenjangan antar-rumah-tangga. Yang kaya menjadi tambah kaya. • Mid 2016, BREXIT ditetapkan melalui Referendum.
QE di Eropa • ECB membeli obligasi korporasi sebesar €60 bio pada Mei 2009. • Setelah melihat tanda-tanda deflasi di Eurozone area, pada 22 Januari 2015, ECB mengumumkan penambahan program pembelian asset menjadi 60 bio per Bulan. • Mulai Maret 2015 dirancang bahwa QE akan berlangsung sampai September 2016 dan diperkirakan akan berjumlah sekitar €1.1 trillion. • Pada Maret 2016, ECB menaikkan pembelian obligasi dari 60 bio menjadi €80 billion, termasuk di dalamnya obligasi korporasi. Serta mengumumkan juga pemberian pinjaman kepada bank dengan bunga sangat rendah untuk selama 4 tahun.
QE Bank of Japan • • • • • • •
Awal Oktober 2010, Bank of Japan mengumumkan akan membeli asset sebesar ¥5 trillion (US$60 billion), dengan maksud untuk menekan nilai Yen vis a vis dollar Amrika Serikat untuk mendorong perekonomian domestic. Ternyata gak berhasil. Pada Oktober, program pembelian asset diperbesar ¥5 trillion ($66bn) menjadi keseluruhannya ¥55 trillion. April 2013, program tersebut ditambah lagi menjadi 60 to 70 trillion Yen per tahun. Dengan langkah-langkah Abenomics tersebut jumlah uang beredar akan meningkat 2 kali lipat, dan diharapkan target inflasi sebesar 2 % dapat tercapai. October 2014, target program pembelian obligasi dinaikkan menjadi 80 trillion Yen per tahun. Mata uang Yen juga sengaja didevaluasi sangat besar dari kisaran Usd 75-80 menjadi Usd 100-110 bahkan pernah mencapai Usd 125 Hutang pemerintah Jepang merupakan tertinggi didunia hingga mencapai diatas 300% dari GDP, dan dalam neraca BOJ porsi hutang pemerintah menduduki posisi tertinggi pada kisaran 40%
AMERIKA SERIKAT DAN EROPA •
•
• •
Rendahnya suku bunga di Amerika Serikat dan di negara maju lainnya menunjukkan bahwa proses “deleveraging” terus berlanjut yang berarti pertumbuhan riil yang rendah dan bank sentral tetap mempertahankan suku bunga rendah. Isu Utama: Seberapa besar kemungkinan resesi di Amerika akan datang lagi? Apakah pertumbuhan produktivitas akan kembali?
Sampai saat ini belum ada solusi jangka pendek yang kredibel untuk Eurozone; AQR is an important step towards transparency; the ECB continues to be under pressure to ease policy further with inflation remaining uncomfortably low. Isu utama: Apakah QE akan berhasil? Apakah masih punya piranti kebijakan moneter lainnya?
Jepang dan China •
Jepang: Tampaknya tidak ada jalan keluar yang mudah bagi persoalan deflasi di Jepang, antara lain karena persoalan demografi dan besarnya utang Pemerintah. Program QE BoJ dilakukan secara besar2an, dan kemungkinan akan terus dipertahankan untuk waktu yang lama.
•
Isu Utama: Bagaimana jika QE gagal? Apakah suku bunga negatif akan berhasil menstimulir perekonomian? Apakah “Helicopter Money” jadi pilihan berikutnya?
•
China: perubahan komposisi pertumbuhan, potensi pertumbuhan yang lebih rendah, menurunnya permintaan akan komoditas, dan liberalisasi nilai tukar.
•
Isu Utama : Apakah pertumbuhan ekonomi di China terlalu rendah? Apakah China akan mendevaluasi CNY lebih jauh?
Respon The Fed dan ECB • The FED seharusnya memberi petunjuk ke arah mana normalisasi kebijakan moneternya, dunia dan terutama investor menunggu kepastian kapan kenaikan suku bunga berikutnya. Banyak yang berfikir bahwa kenaikan bunga di AS hanya soal waktu. Sepanjang sejarahnya, The Fed tidak pernah menaikkan bunga menjelang pemilu (Nov 04 2016). Karena itu banyak yang berpandangan bahwa 2016 tidak akan ada kenaikan bunga lagi. • Dari rapat FOMC September lalu, kenaikan bunga berikutnya masih menunggu perkembangan berikutnya. Diperkirakan tahun depan akan ada 2 kali kenaikan. • ECB tidak mengubah stance kebijakan moneternya. Perhatian lebih ditujukan pada perlu tidaknya penyesuaian teknis pada program QE yang antara lain mungkin saja akan diperpanjang melewati Maret 2017. Tampaknya ECB masih yakin bahwa QE merupakan satu2nya pilihan kebijakan.
Respon BoJ • Banyak yang berharap akan adanya penjelasan dari BoJ tentang ke arah mana kebijakan moneternya karena QE yang mereka lakukan nyaris tidak ada dampaknya pada perekonomian Jepang, tidak membuat mereka keluar dari deflasi, dan tidak berhasil mendepresiasi Yen, dan dengan devaluasi dan zero interest policy tidak ada indikasi bahwa inflasi sedang terjadi. • Apakah BoJ akan dapat menstimulir perekonomian? Investors dan public pada umumnya skeptic bahwa BoJ akan berhasil mencapai tujuan jangka panjang yaitu keluar dari jebakan deflasi. Pasar kelihatannya sudah punya persepsi bahwa BoJ sudah kehabisan amunisi kebijakan untuk menaikkan inflasi.
Respon PBoC dan BI • PBOC adalah bank sentral yang perlu kita cermati kebijakan-kebijakannya. Yuan sudah menjadi “reserve currency” sejak Oktober 2015 dan akan efektif Oktober tahun ini. China mengalami krisis awal Januari 2016, devaluasi Yuan membuat kemerosotan nilai di pasar saham antara 30-40 % dalam waktu 3 minggu. Yuan didevaluasi 3% pada Juli/Agustus 2015 menjadi 6.20 vis a vis dolar dan terus mendapat tekanan mencapai 6.80. sekarang Yuan diperdagangkan dalam trading band 6.65-6.75.. • Bank Indonesia mengubah kebijakannya dari BI-rate yang lama menjadi Reverse Repo Rate 7 hari. BI rate pada Jan 2016 masih 7.5 % dan diturunkan beberapa kali dan sekarang menjadi 5.75%. Pemerintah dan BI berkomitmen untuk menurunkan suku bunga antara lain bertujuan agar suku bunga pinjaman single digit. Rupiah tampak stabil pada 13000an setelah terapresiasi sekitar 5% dari 13.640 menjadi sekitar 13.000. keberhasilan tax amnesty membuat optimism penguatan Rupiah dan index saham meningkat lagi.
Jadi, yang mungkin dilakukan…(1) • Perhatikan The Fed. Banyak yang percaya bahwa the Fed harus menormalisasi kebijakannya sebelum siklus ekonomi Amerika memasuki resesi berikutnya (yang terakhir 2008 dengan siklus bisnis 7/8 tahun). Variable yang harus dicermati (i) kegiatan ekonomi Amerika Serikat; (ii) pasar tenaga kerja AS terutama kenaikan upah; dan (iii) keyakinan konsumen (consumer confidence). Apabila the Fed terlambat, ada kekhawatiran akan terjadi masalah sistemik. • ECB dan BoJ kelihatannya tidak banyak yang bisa diharapkan. • BI dan mungkin juga PBoC akan sangat dipengaruhi oleh kebijakan normalisasi the Fed.; Potensi outflow dan ketidakstabilan nilai tukar.
Jadi, yang mungkin dilakukan…(2) • Bagi investor: dalam jangka pendek/medium tetap saja invest di pasar Emerging Market (dan Indonesia adalah salah satu pasar ekuiti dan utang yang terbaik). Cermati the Fed. Kalau ada tandatanda bahwa the Fed akan menaikkan bunga, pertimbangkan untuk mengurangi investasi di EM dan beli US floating rates bonds dan ekuiti blue chips yang dividennya tinggi. • Apabila perekonomian Amerika kehilangan momentum, artinya kalau the Fed terlambat dan tidak bisa lagi menurunkan suku bunga untuk menolong situasi maka diduga akan ada persoalan sistemik dan akan terjadi koreksi pada aset2 yang berisiko besar. Investor harus siap untuk mengurangi eksposur di ekuiti dan eksposur USD dan pindah ke obligasi pemerintah. • Wallahualam bissawab!
Sekian DAN Terima kasih