th
20
BANK GANESHA
Laporan Tahunan 2012
Creating Values and Build Capacities
Daftar Isi Visi dan Misi
1
Profil Bank Ganesha
3
Ikhtisar Data Keuangan
9
Laporan Dewan Komisaris
11
Laporan Direksi
13
Pembahasan dan Analisa Manajemen
17
Rangkaian Peristiwa
29
Pelayanan Prima
31
Teknologi Informasi
33
Sumber Daya Manusia
35
Tata Kelola Perusahaan
42
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Daftar Isi
Manajemen Risiko
61
Tanggung Jawab Sosial
64
Struktur Organisasi
65
Profil Dewan Komisaris, Direksi & Pejabat Eksekutif
69
Mitra Usaha dan Jaringan Kantor
75
Produk dan Jasa
83
Tanggung Jawab Laporan Tahunan
85
Opini Akuntan Publik Laporan Keuangan Tahunan
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Daftar Isi
01
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Visi dan Misi
Visi :
”Menjadi Bank Terpercaya Dalam Pelayanan” Misi :
”Memberikan Pelayanan Terbaik Kepada Nasabah
dengan Fokus ke UMKM, Meningkatkan Nilai Tambah bagi Pemegang Saham dan Kesejahteraan Karyawan”
Ganesha Spirit : Kepeloporan Terobosan dan peluang baru menjadi panutan/suri tauladan inisiatif kerja.
Bijaksana Ketelitian dan kehati-hatian. Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi. Objektif, adil dan tidak diskriminatif.
Bangga dalam Berkarya Kontribusi bagi Bank Ganesha menghormati/menghargai hasil karya rekan kerja. Memacu motivasi antar rekan demi keberhasilan Bank Ganesha.
Kesetiaan Pelanggan Sopan santun dan ramah (hospitality). Ciptakan kenyamanan bertansaksi nasabah. Gali informasi dan penuhi keutuhan nasabah. Solusi pasti dan tepat.
Pengabdian Kejujuran, ketulusan, dan rasa tanggung jawab. Proaktif, tepat waktu, janji, dan target. Jaga nama baik dan reputasi Bank Ganesha.
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Visi dan Misi
02
Bank Ganesha mulai beroperasi pada tanggal 30 April 1992
03
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Profil Bank Ganesha
Bank Ganesha berupaya untuk meningkatkan dan mengembangkan pangsa pasar dengan fokus pada penyaluran dana kepada kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Profil Bank Ganesha
04
Profil Bank Ganesha
Bank Ganesha didirikan sejak tahun 1991 dan mulai
untuk memberikan pelayanan yang terbaik, sejalan
beroperasi pada tahun 1992, tepatnya pada tanggal
dengan Visi Bank Ganesha untuk ”Menjadi Bank
30 April 1992.
Terpercaya Dalam Pelayanan”.
Pada tahun 1995, Bank Ganesha
memperoleh izin untuk menjadi Bank Devisa.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi
Diusianya yang ke-20 tahun pada tahun 2012, Bank
Dewan Komisaris
Ganesha berupaya untuk meningkatkan dan
Presiden Komisaris
mengembangkan pangsa pasar dengan fokus pada
Wakil Presiden Komisaris (Independen) : Sudarto
penyaluran dana kepada kredit Usaha Mikro, Kecil
Komisaris Independen
dan Menengah (UMKM).
Dewan Direksi
Untuk lebih meningkatkan dan memberikan
Presiden Direktur
pelayanan yang maksimal kepada para nasabahnya,
Wakil Presiden Direktur : Hendri Wirjakusuma
Bank Ganesha berupaya untuk terus menambah dan
Direktur Kepatuhan
memperluas jaringan kantor, serta menambah
Susunan pengurus perseroan yang terakhir dimuat
jaringan mesin ATM. Hingga Desember 2012, Bank
dalam Akta Berita Acara Rapat PT Bank Ganesha
Ganesha telah memiliki 17 jaringan kantor yang
Nomor: 192 Tanggal 31 Oktober 2012, dibuat
terdiri dari 7 Kantor Cabang, 7 Kantor Cabang
dihadapan Hannywati Gunawan, Sarjana Hukum,
Pembantu, dan 3 Kantor Kas yang tersebar di Jakarta,
Notaris di Jakarta, yang penerimaan pemberitahuan
Tangerang, Serpong, Semarang dan Surabaya. Selain
perubahan data perseroannya telah dilaporkan ke
itu Bank Ganesha juga telah memiliki 16 buah mesin
Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Indonesia, Direktorat Jenderal Administrasi Hukum
Untuk kedepannya, Bank Ganesha akan terus
Umum Nomor: AHU-AH.01.10-45177 Tanggal 20
meningkatkan dan mengembangkan usaha dan
Desember 2012.
bisnisnya melalui komitmen dari manajemen dan karyawan, serta kepercayaan yang diberikan dari para stakeholders. Hal tersebut tentunya tidak lepas dari loyalitas dan kepercayaan yang diberikan dari para nasabah, yang membuat Bank Ganesha bertekad
05
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Profil Bank Ganesha
: Mukhlis Rasyid : Wasito Pramono
: Abdul Salam : Sugiarto Surjadi
Rincian Kepemilikan Komposisi pemegang saham terakhir sesuai dengan
Modal Dasar
Rp 425.000 Juta
RUPS yang terakhir dimuat dalam Akta Berita Acara
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
No. 100 tanggal 28 Juli 2011 oleh Notaris Hannywati
Rp 351.609 Juta
Gunawan, SH. adalah sebagai berikut:
Susunan Pemegang
Jumlah Lembar
Jumlah Modal
Komposisi Pemegang
Saham
Saham
(Dalam Jutaan Rupiah)
Saham
381.266.000
190.633
54,22%
209.952.000
104.976
29,85%
112.000.000
56.000
15,93%
703.218.000
351.609
100%
PT Bintang Tunggal Gemilang PT Equity Development Investment Tbk Tan Enk Ee Total Modal Disetor
54,22% 15,93% 29,85% Kantor Pusat PT Bank Ganesha Jl. Hayam Wuruk No. 28, Jakarta 10120 Tel. (62-21) 385 5345, 385 5888 Grafik Komposisi Pemegang Saham
Fax. (62-21) 345 4880 Swift Code: GNESIDJA. Website: www.bankganesha.co.id Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Profil Bank Ganesha
06
07
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012
Profil Bank Ganesha
65,22%
Susilawati
54,22%
Tunggal Gemilang
PT Bintang
15,93%
Tan Enk Ee
PT Bank Ganesha
34,78%
Benny Gozali
29,85%
Investment Tbk
PT Equity Development
18,06%
Investama
International Ltd 68,33%
PT Prima Tunas
13,61%
Masyarakat
0,1667%
Tommy Gozali
Electronics 99,833%
Antonius
PT Omedata
93,811%
Equity Global
99,99%
SP Asia-Euro Ltd
6,189%
Pte Limited
Indonesia
Capital Ltd
100%
Plymouth Holdings
PT Dayin Vita
SP Asia-Euro
100%
Pang Shun Pen
Per 31 Desember 2012
Struktur Kepemilikan PT. Bank Ganesha
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Profil Bank Ganesha
08
Ikhtisar Data Keuangan Neraca Dalam Jutaan Rupiah
Per 31 Desember TAHUN BUKU Penempatan pada BI dan Bank lain
2008
2009
2010
2011
2012
52,219
80,381
272,534
425,434
289,383
1,018,737
808,185
838,103
1,070,227
1,195,847
272,710
386,079
213,985
149,628
260,108
Total Aset Produktif
1,343,666
1,274,645
1,324,622
1,645,289
1,745,338
Total Aset
1,467,759
1,411,461
1,502,806
1,839,778
1,982,750
Dana Pihak Ketiga
1,328,011
1,245,908
1,316,290
1,605,188
1,667,774
Jumlah Kewajiban
1,344,253
1,281,164
1,352,760
1,655,838
1,789,946
123,506
130,297
150,046
183,940
192,804
Kredit yang diberikan Surat berharga
Jumlah Ekuitas
Laporan Laba Rugi Komprehensif Dalam Jutaan Rupiah
Per 31 Desember TAHUN BUKU
2008
2009
2010
2011
2012
147,571
156,978
141,331
147,510
172,643
95,927
100,041
76,674
81,859
84,432
51,644
56,937
64,657
65,651
88,211
10,534
10,339
22,701
15,111
14,379
Beban personalia
30.529
29.122
34.916
45.525
54.473
Beban Administrasi dan Umum
19.006
18.987
19.897
21.115
23.451
6.703
7.526
7.202
7.320
9.844
56.238
55.635
62.015
73.960
87.768
Penghapusan Aktiva
2,541
2,993
1,696
305
3,799
Pendapatan Beban Non Operasional
(867)
(190)
352
5,621
925
Laba Rugi Sebelum Pajak
2,532
8,458
23,999
12,118
11,948
Laba Rugi Setelah Pajak
2,471
6,790
17,810
8,894
8,863
Pendapatan Bunga dan Provisi Beban Bunga Pendapatan Bunga - Bersih
Pendapatan Operasional Lainnya Beban Operasional lainnya
Beban Lainnya Total Beban Operasional Lainnya Beban (Pend) Penyisihan
09
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Ikhtisar Data Keuangan
Rasio Keuangan Per 31 Desember TAHUN BUKU
2008
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum / CAR
2009
2010
2011
2012
21.10% 19.95% 15.96% 15.29% 13.67%
Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan aset non produktif Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif
0.00% 1.49% 1.10%
0.80% 1.37%
1.01% 1.42% 1.04%
0.83%
1.42%
0.80% 1.10% 1.05% 0.93%
0.79%
Rasio Kredit Bermasalah / NPL Gross
1.39% 2.08%
1.40%
1.05% 1.95%
Rasio Kredit Bermasalah / NPL Netto
1.14% 1.62% 0.81%
0.79% 0.95%
Rasio Laba Bersih Terhadap Asset / ROA
0.18% 0.60% 1.71% 0.78%
Rasio Laba Bersih Terhadap Modal Sendiri / ROE
2.09% 5.67% 13.66% 5.74% 5.16%
Margin Pendapatan Bunga Bersih Terhadap Aktiva Produktif / NIM
4.16% 4.42%
5.13%
0.65%
4.86% 5.48%
Rasio Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional / BOPO
97.85% 94.85% 86.64% 96.34% 94.36%
Rasio Kredit Yang Diberikan Terhadap Dana Pihak Ketiga / LDR
76.30% 63.41% 62.79% 65.59% 68.92%
Persentase Pelanggaran BMPK
0.00% 0.00% 0.00%
0.00% 0.00%
Persentase Pelampauan BMPK
0.00% 0.00% 0.00%
0.00% 0.00%
GWM Rupiah
5.18%
5.17% 8.69%
9.18% 8.68%
GWM Valas
0.00% 1.49% 1.59%
8.50% 8.05%
Posisi Devisa Netto / PDN
1.72%
0.61% 0.39%
1.09% 4.08%
Cost of Fund Per 31 Desember TAHUN BUKU
2008
2009
2010
2011
2012
Rupiah
7.75%
8.18%
6.69%
6.11%
5.70%
Valas
1.86%
1.73%
1.66%
0.78%
0.74%
Tabel pertumbuhan kredit berdasarkan jenis kredit Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Ikhtisar Data Keuangan
10
Laporan Dewan Komisaris
Terima kasih atas kepercayaan dan menjadi suatu kehormatan bagi saya untuk kembali melaporkan pertumbuhan kinerja Bank Ganesha kepada para pemangku kepentingan Bank Ganesha yang kami hormati.
Mukhlis Rasyid Presiden Komisaris Bank Ganesha
11
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Laporan Dewan Komisaris
Tahun 2012 merupakan tahun dengan
Penerapan tata kelola perusahaan juga telah
pertumbuhan yang cukup stabil bagi Indonesia,
terlaksana dan berfungsi dengan baik. Dewan
dimana pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di
Komisaris dalam menjalankan tugasnya juga dibantu
angka 6,2%. Sejalan dengan pertumbuhan Nasional
oleh Komite Remunerasi dan Nominasi, Komite
tersebut, kinerja Bank Ganesha di tahun 2012 juga
Pemantau Risiko dan Komite Audit. Tata kelola
meningkat tercermin dari peningkatan aset Bank
perusahaan yang baik menjadi landasan manajemen
Ganesha yang mencapai Rp 1.983 milyar atau
di semua lini usaha dan komitmen kami untuk
meningkat sekitar 7,77% dibandingkan tahun 2011.
mewujudkan perusahaan yang sehat melalui
Pertumbuhan kredit yang mencapai Rp 1.196 milyar
berbagai program tanggung jawab sosial
atau naik sekitar 11,74% dibandingkan dengan tahun
perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR)
2011, sedangkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga
telah dijalankan Bank Ganesha melalui kegiatan sosial
mencapai Rp 1.668 milyar atau meningkat sekitar
lingkungan.
3,9% dibandingkan tahun 2011.
Kami juga mengucapkan selamat bergabung
Sepanjang tahun 2012, pengembangan usaha Bank
kepada Sdr. Wasito Pramono sebagai Komisaris
Ganesha dilakukan dengan tetap memperhatikan
Independen Bank Ganesha yang baru diangkat pada
azas kehati-hatian. Hal tersebut membuat kami tetap
Oktober 2012. Dengan adanya sedikit perubahan di
yakin bahwa Bank Ganesha akan tetap tumbuh dan
jajaran Dewan Komisaris, kami yakin pengawasan
berkembang dalam kegiatan usahanya. Di tahun
Dewan Komisaris terhadap kinerja Bank Ganesha
2012, Direksi dan Komisaris tetap berkonsentrasi
akan lebih baik untuk melangkah maju di masa
pada komitmen kuat pemegang saham untuk terus
mendatang.
mendukung aktivitas usaha jangka panjang Bank
Akhir kata, mewakili Dewan Komisaris, saya
Ganesha seiring dengan pertumbuhan ekonomi
sampaikan penghargaan dan terima kasih kepada
Nasional.
Direksi untuk kinerja yang telah dilakukan sepanjang
Selama tahun 2012, Dewan Komisaris juga aktif
tahun 2012, juga kepada seluruh pemangku
melakukan pengawasan dan telah melakukan
kepentingan termasuk pemegang saham, mitra
evaluasi secara berkala atas kinerja Bank Ganesha.
bisnis, serta seluruh karyawan atas kerja keras,
Kami percaya manajemen Bank Ganesha telah
kepercayaan, dan dukungan sepanjang tahun 2012.
melakukan kinerja maksimal guna mewujudkan
Saya yakin kerja keras yang telah kita bina akan
harapan dari pemegang saham dan kami juga yakin
membuat Bank Ganesha terus bertumbuh dan
manajemen di masa mendatang akan memberikan
berkembang, serta memberikan dampak positif di
yang terbaik bagi pertumbuhan dan perkembangan
masa mendatang.
Bank Ganesha. Dewan Komisaris juga memberikan
Atas nama Dewan Komisaris,
perhatian dalam mendorong manajemen untuk mewujudkan pertumbuhan yang berkesinambungan , diantaranya:
Mukhlis Rasyid
* Peningkatan pendapatan dan efisiensi biaya untuk
Presiden Komisaris
meningkatkan profitabilitas * Peningkatan produktivitas dengan mengutamakan pelayanan kepada nasabah * Fokus penyaluran kredit kepada sektor UMKM
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Laporan Dewan Komisaris
12
Laporan Direksi
Abdul Salam Presiden Direktur Bank Ganesha
13
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Laporan Direksi
Para Stake Holders yang kami hormati,
pertumbuhan ekonomi pada sepuluh tahun terakhir sebesar 5,5%. Di sisi lain, masih kuatnya permintaan
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan kuasa-Nya, Bank Ganesha berhasil melewati tahun 2012 dengan kinerja yang cukup baik. Perkenankan kami pada kesempatan ini untuk melaporkan kondisi dan kinerja Bank selama tahun 2012. Pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2012 cenderung terus menurun dengan pertumbuhan sebesar 3,2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 3,9%. Kontraksi ekonomi terjadi di kawasan Eropa yang masih menghadapi krisis ekonomi. Sementara itu, negara-negara emerging markets juga mengalami penurunan meskipun pertumbuhannya masih lebih tinggi dari negaranegara maju. Perekonomian negara-negara maju hanya tumbuh sebesar 1,3%, melambat dari 1,6% pada tahun 2011, sedangkan perekonomian negaranegara berkembang tumbuh sebesar 5,1%, jauh lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 6,3%.Perekonomian Indonesia pada tahun 2012 tumbuh cukup baik sebesar 6,2%, meski lebih rendah dibandingkan dengan tahun
sebelumnya sebesar 6,5%. Belum
pulihnya ekonomi negara-negara maju telah memberi dampak rambatan kepada kinerja perekonomian negara-negara emerging market yang melambat pada tahun 2012. Pertumbuhan tersebut didominasi oleh konsumsi rumah tangga sebesar 5,3% dan investasi sebesar 9,8%, menggeser peranan ekspor sebesar 1,1%, turun tajam dibandingkan dengan rata-rata historisnya selama sepuluh tahun terakhir yaitu 8,1% akibat berkurangnya permintaan dari negara mitra dagang utama dan turunnya harga komoditas global. Kuatnya permintaan domestik mampu menahan pertumbuhan ekonomi sehingga tetap tumbuh tinggi di atas 6%, dan lebih tinggi dari rata-rata
domestik tersebut menyebabkan impor tercatat tumbuh cukup tinggi sebesar 6,7% sebagai respons kuatnya konsumsi dan investasi. Sementara itu, perlambatan permintaan global telah mengakibatkan menurunnya pertumbuhan ekspor, terutama pada semester II 2012. Pada periode perlambatan ekspor tersebut, kinerja sektor terkait ekspor seperti sektor pertambangan tumbuh relatif rendah. Sementara itu, sektor-sektor yang berhubungan dengan konsumsi rumah tangga dan investasi tumbuh meningkat. Sementara pada sisi sektoral, sektor industri pengolahan, perdagangan hotel dan restoran (PHR), pengangkutan dan komunikasi menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi. Tetap tingginya pertumbuhan PDB ditopang oleh kinerja sektor penghasil barang dan sektor penghasil jasa. Sektor penghasil barang tumbuh stabil didukung pertumbuhan positif sektor pertanian dan sektor industri pengolahan yang mampu mengkompensasi pertumbuhan rendah di sektor pertambangan. Sektor pertanian meningkat didukung oleh produksi padi di subsektor tanaman bahan makanan dan produksi kelapa sawit di subsektor perkebunan. Masih baiknya pertumbuhan ekonomi disokong oleh stabilitas ekonomi makro dan sistem keuangan. Inflasi pada tahun 2012 terkendali pada level yang rendah sebesar 4,3% (yoy) dan berada pada kisaran sasaran inflasi sebesar 4,5%±1%, suku bunga kredit yang bergerak dalam tren menurun, serta nilai tukar rupiah mengalami depresiasi dengan volatilitas yang dapat dijaga pada tingkat yang relatif rendah dan terjaga stabil sesuai fundamentalnya. Secara rata-rata, rupiah terdepresiasi sebesar 6,3% (yoy) ke level Rp9.358 per dolar AS dari Rp8.768 per dolar AS pada tahun sebelumnya.
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Laporan Direksi
14
Target pasar sesuai dengan misi bank untuk fokus ke
Bank dengan menyelenggarakan program Undian
ritel dan UMKM dengan menyalurkan kredit kepada
Tabungan Berhadiah dengan total hadiah sekitar Rp
para pedagang pasar, sentra-sentra bisnis yang
1 milyar.
berada di sekitar jaringan kantor bank. Selain itu
Dengan pencapaian kinerja Bank Ganesha
target segmen juga ditujukan kepada para supplier
sepanjang tahun 2012 tersebut, Manajemen dan
dan agen yang bermitra dengan perusahaan captive
seluruh Karyawan Bank akan bekerja lebih keras
market dari bank Ganesha. Termasuk pemberian
menghadapi berbagai tantangan dan hambatan di
kredit konsumsi kepada para karyawan dari
masa mendatang. Bank Ganesha akan selalu
perusahaan captive market tersebut. Khusus untuk
bersinergi untuk kemajuan pertumbuhan yang baik
kredit mikro, bank Ganesha melakukan kerjasama
bagi perusahaan, nasabah, mitra, relasi, dan pihak-
linkage program dengan BPR-BPR dan koperasi,
pihak lainnya yang terkait dengan Bank Ganesha.
sehingga dapat menjangkau UMKM lebih luas.
Kami yakin melalui kerja keras dan semangat yang
Kinerja Usaha
tinggi, dan strategi bisnis yang tepat, maka Bank
Seiring dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi
Ganesha dapat mencapai visinya untuk menjadi
nasional tersebut, berdampak pada kinerja usaha
Bank yang terpercaya dalam pelayanan.
Bank pada tahun 2012. Total aset di tahun 2012
Strategi dan Kebijakan Usaha
tumbuh melampaui target yang ditetapkan dan
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank
meningkat sebesar Rp 142,97 milyar atau 7,77%
Ganesha telah menetapkan strategi dan kebijakan
menjadi sebesar Rp 1.982,75 milyar dibandingkan
usaha untuk mencapai misinya, sebagai berikut:
dengan aset di 2011 yang sebesar Rp 1.839,78 milyar.
* Bank Ganesha akan fokus pada sektor ritel UMKM
Penyaluran kredit meningkat sebesar Rp 125,62
dan konsumer dalam penyaluran dana kepada
milyar atau 11,74% menjadi sebesar Rp 1.195,85
nasabah, memaksimalkan jaringan captive market dan
milyar di 2012 dibandingkan dengan posisi kredit di
existing customer untuk meningkatkan customer
2011 yang sebesar Rp 1.070,23 milyar walau pun lebih
base.
rendah dari tahun sebelumnya yang tumbuh
* Menghimpun dana pihak ketiga dari masyarakat
sebesar 27,7%. Dana Pihak Ketiga tumbuh sesuai
melalui peningkatan porsi komposisi dana murah,
dengan kebutuhan likuiditas sebesar Rp 62,59 milyar
Tabungan dan Giro.
atau 3,9% menjadi sebesar Rp 1.667,77 milyar di 2012
* Peningkatan fee based income melalui transaksi
dibandingkan di 2011 sebesar Rp 1.605,19 milyar.
treasury dan layanan transaksi perbankan
Untuk meningkatkan pertumbuhan laba, Bank
* Penambahan perluasan jaringan kantor dan delivery
berhasil meningkatkan net interest income sebesar Rp
channel untuk meningkatkan pelayanan terhadap
22,56 milyar atau naik 34,36% dibandingkan tahun
nasabah dan menjangkau segmen UMKM.
sebelumnya, dimana rasio NIM meningkat menjadi
* Pengembangan infrastruktur yang bertujuan untuk
5.48% dari sebelumnya 4.86%. Salah satu upaya yang
mendukung perkembangan kinerja bisnis bank yang
dilakukan untuk itu dengan cara menekan cost of
berbasis pada IT system dalam rangka pengelolaan
funds dengan meningkatkan pertumbuhan dana
yang lebih transparan dan peningkatan efisiensi
murah Tabungan di tahun 2012 sebesar 38,16%
sehingga dapat meningkatkan pelayanan yang
menjadi sebesar Rp 186,4 milyar di 2012
prima kepada nasabah (service excellent).
dibandingkan di 2011 sebesar Rp 134,91 milyar.
* Peningkatan kualitas (kompetensi dan integritas)
Pertumbuhan tersebut tidak terlepas dari usaha
dan kuantitas SDM untuk mendukung usaha yang dicapai sejalan dengan pertumbuhan usaha bank
15
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Laporan Direksi
Selain itu, Bank Ganesha senantiasa melakukan
mencukupi kebutuhan modal untuk AMI sesuai
langkah-langkah untuk memastikan bahwa
jumlah, lokasi dan jenis kantor yang ada saat ini.
kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur yang
Dalam jangka panjang diharapkan Bank dapat
dimiliki oleh Bank Ganesha telah sesuai dengan
memenuhi persyaratan BUKU 2 dalam rangka
ketentuan Bank Indonesia dengan memantau dan
mempertahankan status Bank devisa. Dalam jangka
menjaga agar kegiatan usaha Bank Ganesha tidak
pendek mulai tahun 2013 sampai dengan 2015,
menyimpang dari ketentuan dan peraturan
secara berturut-turut setiap tahunnya Bank akan
perundang-undangan yang berlaku. Bank Ganesha
berupaya untuk mendapatkan setoran modal
juga menerapkan manajemen risiko secara
sebesar Rp 20 milyar, Rp 23 milyar dan Rp 37 milyar
menyeluruh pada setiap kegiatan usaha terhadap
atau sebesar total Rp 80 milyar.
semua jenis risiko agar sesuai dengan ketentuan
Apresiasi
yang berlaku, sehingga budaya kepatuhan tetap
Akhir kata, atas nama Direksi, saya ingin
terlaksana dengan baik.
mengucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris
Perubahan Penting yang Terjadi
atas segala masukan, motivasi, dan kerja sama yang
Di tahun 2012, terdapat perubahan anggota Dewan
baik dalam proses pengambilan keputusan. Kami
Komisaris dan Direksi, dimana berdasarkan Rapat
sampaikan juga apresiasi yang tinggi kepada
Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada
segenap karyawan yang telah berkontribusi
tanggal 31 Oktober 2012 telah diputuskan untuk
terhadap keberhasilan Bank Ganesha secara
menerima baik pengunduran diri Susanto Setiono
keseluruhan. Tidak lupa juga kami sampaikan ucapan
selaku Direktur Bisnis dan Andi Kuswara selaku
terima kasih kepada seluruh nasabah, mitra bisnis
Komisaris (Independen), serta mengangkat Wasito
dan masyarakat umum atas segala dukungan dan
Pramono sebagai Komisaris Independen. Atas nama
kepercayaannya terhadap Bank Ganesha. Terakhir,
Direksi, saya sampaikan terima kasih banyak kepada
kami mengucapkan terima kasih juga kepada Bank
Bp. Andi Kuswara dan Bp. Susanto Setiono yang telah
Indonesia atas segala masukan dan dukungan untuk
berdedikasi menyumbangkan tenaga, jasa, dan
kemajuan Bank Ganesha selama ini.
pikirannya untuk kemajuan Bank Ganesha. Kami telah banyak mendapat manfaat positif selama beliau
Atas nama Direksi,
menjabat sebagai Komisaris Independen dan Direktur Bisnis. Kepada Bp. Wasito Pramono , saya ucapkan selamat bergabung dan sukses sebagai
Abdul Salam
anggota Dewan Komisaris yang baru.
Presiden Direktur
Hal-hal Penting di Masa Mendatang Sesuai dengan action plan Bank Ganesha terkait PBI No. 14/26/PBI/2012, maka di masa mendatang sampai dengan 30 Juni 2016 Bank akan mengambil langkah realistis untuk menjadi Bank dengan modal inti kurang dari satu triliun Rupiah atau Bank Umum Berdasarkan Kegiatan Usaha (BUKU) 1. Sementara itu dalam periode tersebut, Bank akan berupaya untuk mempersiapkan infrastruktur dan SDM yang memadai, terutama di bidang perkreditan, dan
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Laporan Direksi
16
Pembahasan Dan Analisa Manajemen Sepanjang tahun 2012, industri perbankan
Total Aset
menghadapi tantangan yang tidak mudah, namun
Total Aset Bank Ganesha mengalami pertumbuhan
secara umum dapat mempertahankan kinerja positif.
sebesar Rp 142,97 milyar atau naik 7,77% menjadi
Hal tersebut juga dialami oleh Bank Ganesha, dimana
sebesar Rp 1.982,75 milyar di tahun 2012 dari Rp
pertumbuhan Bank Ganesha dapat terlihat pada
1.839,78 milyar di tahun 2011. Diharapkan
beberapa indikator kinerja keuangan, seperti
pertumbuhan ini akan terus berlanjut di tahun
pertumbuhan total aset, pinjaman kredit dan dana
mendatang sejalan dengan perbaikan infrastruktur
pihak ketiga Bank Ganesha yang masing-masing
dan pengembangan kualitas sumber daya manusia.
mencapai Rp 1.982,75 milyar, Rp 1.195,85 milyar dan Nilai Aset
Rp 1.667,78 milyar. Kepercayaan dan kenyamanan nasabah dalam
2.500.000
bertransaksi menjadi keberhasilan Bank Ganesha
2.000.000
dalam meningkatkan kinerja dan pertumbuhan bisnis dengan menjunjung tinggi kepercayaan dan
1.982.750 1.839.778 1.502.806
1.500.000
1.467.759
1.411.461
2008
2009
1.000.000
kenyamanan dari para nasabah. Bank Ganesha yakin 500.000
melalui strategi bisnis yang telah disusun dan telah diterapkan sepanjang tahun 2012 membuat Bank
2010
2011
2012
Tahun
Grafik Pertumbuhan Aset
Ganesha dapat mencapai kinerja yang lebih baik di masa mendatang guna mewujudkan visi dan misinya.
total aset produktif, komposisinya kredit diberikan
Pembahasan kinerja keuangan pada bagian ini mengacu pada Laporan Keuangan Bank Ganesha untuk tahun 2012 dan 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny, anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu, Limited dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
Surat Berharga Total Aset Produktif
dan surat berharga naik menjadi 68,52% dan 14,90% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 65,05% dan 9,09%. Sementara komposisi penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada kelompok aset produktif turun menjadi 16,58% dari tahun sebelumnya sebesar 25,86%.
2008
2010
2011
2012
80,381
272,534
425,434
289,383
1.018.737
808,185
838,103
1,070,227
1,195,847
272.710
386,079
213,985
149,628
260,108
1.343.666
1,274,645
1,324,622 1,645,289
1,745,338
Penempatan pada BI dan Bank Lain Kredit yang diberikan
bank sebesar Rp 1.745,34 miliar atau naik 6,08% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1.645,29 miliar. Dari
Kinerja Keuangan
Aset Produktif
Aset produktif mendominasi 88,03% dari total aset
2009
Tabel pertumbuhan aset produktif
17
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Pembahasan dan Analisa Manajemen
65,05%
68,52%
Kredit yang diberikan
Penempatan pada BI dan Bank Lain
9,09% 25,86%
14,90%
16,58%
Komposisi Aset Produktif 2011
Surat Berharga
Komposisi Aset Produktif 2012
Kredit yang diberikan
dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 674,39
Kredit yang diberikan per 31 Desember 2012
milyar, sehingga komposisinya menjadi
mencapai Rp 1.195,85 milyar, mengalami
54,41% atau turun dari komposisi tahun sebelumnya
pertumbuhan sebesar Rp 125,62 milyar atau naik
sebesar 63,01%. Diperingkat kedua, kredit Investasi
11,74% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp
tumbuh signifikan sebesar Rp 133,89 milyar atau naik
1.070,23 milyar.
70,95% menjadi Rp 322,59 milyar dibandingkan
sebesar
tahun sebelumnya sebesar Rp 188,70 milyar, sehingga komposisinya naik menjadi sebesar 26,98% dari komposisi tahun sebelumnya sebesar 17,63%.
1.500.000 1.070.227
1.018.737
1.195.847
Sedangkan kredit Konsumsi tumbuh sebesar Rp
838.103
1.000.000
808.185
15,49 milyar atau naik 7,48% menjadi
500.000
Rp 222,63
milyar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 2008
2009
2010
2011
2012 Tahun
Grafik Pertumbuhan Kredit Yang Diberikan
207,14 milyar, sehingga komposisinya menjadi 18,62% atau turun dibandingkan komposisi tahun
Berdasarkan jenis kredit, kredit Modal Kerja yang
sebelumnya sebesar 19,35%.
merupakan pemegang komposisi kredit terbesar mengalami pertumbuhan negatif sebesar Rp 23,76 milyar atau turun -3,52% menjadi Rp 650,63 milyar Kredit Berdasarkan Jenisnya
2008
2009
2010
2011
2012
708,697
505,415
530,837
674,389
650,626
Investasi
78,945
72,173
102,282
188,701
322,589
Konsumsi
221,095
230,597
204,984
207,137
222,632
1,018,737
808,185
838,103 1,070,227
1,195,847
Modal Kerja
Total Kredit
Tabel pertumbuhan kredit berdasarkan jenis kredit
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Pembahasan dan Analisa Manajemen
18
63,01%
54,41% Kredit Modal Kerja
17,63%
18,62%
19,35%
Kredit Investasi
26,98%
Kredit Konsumsi
Komposisi Kredit 2012 Komposisi Kredit 2011
Berdasarkan jenis usaha debitur, kredit usaha
sebelumnya sebesar Rp 40,86 miliar. Sedangkan
mikro kecil dan menengah (UMKM) mengalami
kredit usaha Mikro mengalami pertumbuhan negatif
pertumbuhan yang menggembirakan sebesar Rp
sebesar Rp 3,61 miliar atau turun 24,34% menjadi Rp
202,69 miliar atau naik 122,14% menjadi Rp 368,65
11,23 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 14,84
miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 165,95
miliar. Sehingga untuk kredit usaha Mikro dan Kecil
miliar, sehingga komposisinya menjadi 30,83% atau
(UMK) komposisinya naik menjadi 7,74%
naik dibandingkan dengan komposisi tahun
dibandingkan komposisi tahun sebelumnya sebesar
sebelumnya sebesar 15,51%. Kenaikan ini ditunjang
5,20%. Walaupun pada tahun 2012 ini komposisi
oleh pertumbuhan kredit usaha Menengah sebesar
kredit non UMKM masih yang terbesar, namun terjadi
Rp 165,89 miliar atau naik 150,45% menjadi Rp 276,15
telah shifting atau pertumbuhan negatif sebesar Rp
miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 110,26
77,07 miliar atau turun 8,52% sehingga komposisinya
miliar. Selain itu, kredit usaha Kecil juga mengalami
menjadi 69,17% dari komposisi tahun sebelumnya
pertumbuhan yang siginifikan sebesar Rp 40,42 miliar
sebesar 84,49%.
atau naik 98,93% menjadi Rp 81,27 miliar dari tahun Kredit Berdasarkan Jenisnya
2010
2011
2012
Usaha Debitur Kredit Usaha Mikro
1,529
14,838
11,226
Kredit Usaha Kecil
11,125
40,855
81,273
Kredit Usaha Menengah
144,418
110,261
276,147
Kredit Non UMKM
681,031
904,273
827,201
838,103
1,070,227
1,195,847
Total Kredit
Tabel pertumbuhan kredit berdasarkan Usaha Debitur 3,82%
1,39%
0,94%
6,80%
Kredit Non UMKM
10,30% 23,09%
Kredit Usaha Menengah
Kredit Usaha Kecil
84,49%
69,17% Kredit Usaha Mikro
komposisi kredit UMKM 2011
19
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Pembahasan dan Analisa Manajemen
komposisi kredit UMKM 2012
Selain berdasarkan kriteria jenis usaha debitur di atas,
2. Kecil sebesar 16,32% atau Rp 195,20 milyar, tumbuh
berdasarkan kriteria besaran pinjaman (loan size),
sebesar Rp 73,39 milyar (60,26%) dibandingkan tahun
yaitu kredit Mikro sampai dengan Rp 200 juta, kredit
2011 sebesar Rp 121,80 milyar.
Kecil sampai dengan Rp 2 milyar dan kredit
3.Menengah sebesar 19,97% atau Rp 238,78 milyar,
Menengah sampai dengan Rp 10 milyar,
tumbuh sebesar Rp 24,37 milyar (11,37%)
pertumbuhan kredit UMKM berdasarkan loan size
dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp 214,41 milyar.
disalurkan dengan komposisi sebagai berikut:
4. Non UMKM sebesar 61,27% atau Rp 732,69 milyar,
1. Mikro sebesar 2,44% atau Rp 29,17 milyar,
tumbuh sebesar Rp 23,19 milyar (3,27%)
meningkat sebesar Rp 4,65 milyar (18,99%)
dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp 709,50 milyar.
dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp 24,52 milyar.
Kredit Berdasarkan Loan Size
2010
2011
2012
Mikro (x<=200jt)
10,782
24,519
29,174
Kecil (200<x<=2M)
102,586
121,801
195,196
Menengah (2M<x<=10M)
140,802
214,410
238,785
Non UMKM (x>10M
583,932
709,496
732,691
Total Kredit
838,102
1,070,227
1,195,847
Tabel pertumbuhan kredit berdasarkan loan size
2,44%
2,29%
Non Mikro dan Konsumsi >10M
Kecil >200 Juta<=2 M
16,32%
11,38% 61,27%
66,29% 20,03%
19,97%
Menengah >2 M <=10M
Mikro <= 200 Juta
Komposisi Kredit Loan Size 2011
Komposisi Kredit Loan Size 2012
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Pembahasan dan Analisa Manajemen
20
Berdasarkan sektor ekonomi, pada tahun 2012
sebesar Rp 15,42 miliar atau naik 7,44%. Sementara
sektor ekonomi yang menyumbang pertumbuhan
itu, sektor Perantara Keuangan masih merupakan
terbesar berturut-turut adalah sektor Real Estate
sektor yang memiliki komposisi terbesar sebesar
sebesar Rp 71,34 miliar atau naik 130,45%, Usaha
22,96% ditengah upaya bank untuk menurunkan
Persewaan, dan Jasa Perusahaan, sektor Industri
komposisinya dibandingkan dengan komposisi
Pengolahan sebesar Rp 25,58 miliar atau naik 16,47%,
tahun sebelumnya sebesar 25,58%, diikuti oleh sektor
sektor Jasa Pendidikan sebesar Rp 20 miliar atau naik
Rumah Tangga sebesar 18,61%, industri pengolahan
43597,87%, dan sektor Rumah Tangga
sebesar 15,12% dan Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 14,50%.
Sektor Ekonomi
2010
2011
2012
Perantara Keuangan
175,982
273,782
274,552
Rumah Tangga
204,984
207,137
222,555
Industri Pengolahan
158,341
155,289
180,870
Perdagangan Besar dan Eceran
158,921
169,840
173,457
19,349
54,687
126,027
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
18,472
72,612
83,066
Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi
69,210
82,953
65,284
Konstruksi
23,575
37,755
21,982
2,156
46
20,049
3,166
4,909
8,967
Listrik, Gas, dan Air
1,382
5,628
7,258
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
1,076
1,104
6,318
-
1,699
1,867
47
1,083
1,682
-
-
1,415
1,244
1,461
420
-
-
77
198
240
Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa Perusahaan
Jasa Pendidikan Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya
Pertambangan dan Penggalian Pertanian, perburuan dan Kehutanan Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga Perikanan Bukan lapangan usaha lainnya Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib TOTAL
21
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Pembahasan dan Analisa Manajemen
838,103
1,070,225
1,195,846
Perantara Keuangan Rumah Tangga Industri Pengolahan Perdagangan Besar dan Eceran Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa Perusahaan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi Konstruksi Jasa Pendidikan Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya Listrik, Gas, dan Air Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Pertambangan dan Penggalian Pertanian, perburuan dan Kehutanan Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga Perikanan Bukan lapangan usaha lainnya Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
25,58% 19,35% 14,51% 15,87% 5,11% 6,78% 7,75% 3,53% 0,00% 0,46% 0,53% 0,10% 0,16% 0,10% 0,14%
0,02%
10%
20%
30%
Komposisi Kredit Sektor Ekonomi 2011
Perantara Keuangan Rumah Tangga Industri Pengolahan Perdagangan Besar dan Eceran Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa Perusahaan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi Konstruksi Jasa Pendidikan Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya Listrik, Gas, dan Air Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Pertambangan dan Penggalian Pertanian, perburuan dan Kehutanan Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga Perikanan Bukan lapangan usaha lainnya Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
22,96% 18,61% 15,12% 14,50% 10,54% 6,95% 5,46% 1,84% 1,68% 0,75% 0,61% 0,53% 0,16% 0,14% 0,12% 0,04% 0,01%
5%
10%
15%
20%
25%
Komposisi Kredit Sektor Ekonomi 2012
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Pembahasan dan Analisa Manajemen
22
Kualitas Aset Produktif dan Informasi lainnya
Untuk mengantisipasi dampak kerugian atas
Aset produktif bank selain kredit yang diberikan
penurunan nilai aset produktif yang bermasalah,
memiliki kualitas lancar. Rasio kredit bermasalah (NPL)
maka pada tahun 2012 bank telah membentuk
gross pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar
cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) untuk
0,90% menjadi 1,95% dari tahun sebelumnya sebesar
kredit sebesar Rp 12,47 miliar atau naik 1,08% dari
1,05%. Sedangkan rasio NPL net tercatat sebesar
tahun sebelumnya sebesar Rp 12,34 miliar.
0,95% pada tahun 2012, sedikit mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp 0,79%. .
31-Dec-12
Kualitas Kredit L
KL
DPK
D
M
Jumlah
Debitur UMKM
347,111
13,999
605
1,428
5,503
368,646
Bukan debitur UMKM
809,159
3,183
272
325
14,262
827,201
1,156,270
17,182
877
1,753
19,765
Total Kredit
188
-
-
-
-
188
70,199
1,205
-
-
4,215
75,619
Kredit yang direstrukturisasi Kredit properti
1,195,847
31-Dec-11
Kualitas Kredit L
D
M
Jumlah
Debitur UMKM
156,390
2,994
461
2,534
3,575
165,954
Bukan debitur UMKM
894,574
5,220
498
1,120
2,861
904,273
1,050,964
8,214
959
3,654
6,436
1,070,227
Total Kredit Kredit yang direstrukturisasi Kredit properti
429
-
-
-
-
429
91,246
1,651
206
53
2,375
95,531
Dalam hal ini manajemen telah berupaya untuk
Dalam rangka prinsip kehati-hatian, maka bank juga
meningkatkan penyaluran kredit secara prudent dan
telah menghitung penyisihan penghapusan aset
meningkatkan pengawasan secara aktif. Bank
(PPA) yang wajib dibentuk sebesar Rp 21,05 miliar
berupaya untuk melakukan penyelesaian kredit
untuk tahun 2012 dan Rp 14,27 miliar untuk tahun
bermasalah melalui berbagai penanganan, seperti:
2011.
penagihan, restrukturisasi, eksekusi jaminan/agunan, dan langkah akhir dengan hapusbuku/hapustagih.
23
KL
DPK
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Pembahasan dan Analisa Manajemen
31-Dec-12
POS-POS
No.
PPA wajib dibentuk
CKPN Individual
Kolektif
Umum
Khusus
1
Penempatan pada bank lain
-
-
1,259
-
2
Surat berharga
-
-
1,264
-
3
Kredit
4
Transaksi rekening adminitratif
1,448
11,024
-
10,426
7,693
320
85
-
31-Dec-11
POS-POS
No.
PPA wajib dibentuk
CKPN Individual
Kolektif
Umum
Khusus
1
Penempatan pada bank lain
-
-
1,068
-
2
Surat berharga
-
-
556
-
3
Kredit
168
9,411
2,759
4
Transaksi rekening adminitratif
-
472
-
12,170 -
Kewajiban dan Ekuitas
Rp 71,52 miliar atau naik 141,21%. Sementara jumlah
Jumlah kewajiban Bank Ganesha di tahun 2012
ekuitas juga mengalami peningkatan dari
mengalami peningkatan sebesar Rp 134,11 milyar
pertumbuhan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp
atau naik 8,10% menjadi 1,789,95 milyar dari Rp
8,86 milyar atau naik 4,82% menjadi Rp 192,80 milyar
1.655,84 milyar di tahun 2011. Kenaikan ini
di tahun 2012 dari Rp 183,94 milyar di tahun 2011.
disebabkan oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga sebesar Rp 62,59 miliar atau naik 3,9% dan kewajiban lainnya sebesar
TAHUN BUKU
2008
Jumlah Kewajiban
1,344,253
1,281,164
123,506
130,297
Jumlah Ekuitas
2009
2010
2011
2012
1,352,760
1,655,838
1,789,946
150,046
183,940
192,804
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Pembahasan dan Analisa Manajemen
24
Dana Pihak Ketiga
sehingga komposisinya naik menjadi 11,18% dari
Dana pihak ketiga (DPK) yang memiliki komposisi
komposisi tahun sebelumnya sebesar 8,40%.
sebesar 93,17% terhadap total kewajiban di neraca
Sedangkan giro masih memiliki komposisi terbesar
mengalami peningkatan sebesar Rp 62,59 milyar
pada pada kelompok dana murah sebesar 16,40%
atau naik 3,90% di tahun 2012 menjadi sebesar Rp
atau turun 10,69% menjadi Rp 273,52 miliar turun dari
1.667,77 milyar dari Rp 1.605,19 milyar di tahun 2011.
komposisi tahun sebelumnya yang sebesar 19,08%
Porsi dana murah (CASA) naik menjadi 27.58% dari
atau Rp 306,26 miliar. Sementara itu di akhir tahun
komposisi sebelumnya sebesar 27,48%. Seiring
2012, deposito masih menjadi sumber DPK terbesar
dengan diselenggarakannya program undian
dengan komposisi 72,42% dari tahun sebelumnya
berhadiah, tabungan tumbuh signifikan sebesar Rp
sebesar 72,52%.Deposito tumbuh sebesar Rp 43,84
51,49 miliar atau naik 38,16% menjadi Rp 186,39 miliar
miliar atau naik 3,77% menjadi Rp 1.207,86 miliar
dari tahun sebelumnya sebesar Rp 134,91 miliar,
dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 1.164,02 miliar.
8,40%
1.800.000
19,08%
1.600.000 1.400.000 1.200.000
72,52%
1.000.000 800.000
Komposisi Dana Pihak Ketiga Tahun 2011
400.000
Tabungan
200.000
Giro
11,18%
Grafik Pertumbuhan DPK
25
Deposito Berjangka
2008
2009
2010
Deposito Berjangka
990,884
989,722
1,035,838
Tabungan
68,415
86,239
Giro
189,427
169,947
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Pembahasan dan Analisa Manajemen
16,40%
2011
2012
1,164,017
1,207,861
101,221
134,908
186,395
179,231
306,263
273,518
72,42%
Komposisi Dana Pihak Ketiga Tahun 2012
No.
POS - POS
2012
2011
+/-
%
172,643
147,510
25,133
17.04%
84,432
81,859
2,573
3.14%
88,211
65,651
22,560
34.36%
3.1. Pendapatan provisi, komisi, fee
6,387
5,790
597
10.31%
3.2. Pendapatan transaksi valuta asing
2,953
1,787
1,166
65.25%
3.3. Pendapatan kenaikan nilai surat berharga
2,395
5,511
-3,116
-56.54%
Pendapatan dan Beban Operasional 1
Pendapatan bunga
2
Beban bunga Pendapatan Bunga Bersih
3
Pendapatan operasional lainnya
3.4. Lainnya
2,644
2,023
621
30.70%
14,379
15,111
-732
-4.84%
3,799
552
3,247
588.22%
0
-247
247
-100.00%
6.1. Beban Administrasi dan Umum
23,451
21,115
2,336
11.06%
6.2. Beban Personalia
54,473
45,525
8,948
19.66%
2,788
1,079
1,709
158.39%
Jumlah pendapatan operasional lainnya 4
Beban (Pendapatan) Penghapusan Aktiva
5
Beban Estimasi kerugian Komitmen dan Kontijensi
6
Beban Operasional Lainnya
6.5. Beban promosi
7,056
6,241
815
13.06%
Jumlah Beban Operasional Lainnya
6.6. Beban lainnya
87,768
73,960
13,808
18.67%
Pendapatan (Beban) Operasional Bersih
11,023
6,497
4,526
69.66%
925
5,621
-4,696
-83.54%
11,948
12,118
-170
-1.40%
Pendapatan (Beban) Non Operasional Bersih 7
Laba/rugi sebelum pajak penghasilan
8
Taksiran pajak
-3,085
-3,224
139
-4.31%
9
Laba/rugi tahun berjalan
8,863
8,894
-31
-0.35%
Tabel Laporan Rugi-Laba
Rugi-Laba
Pendapatan Bunga Bersih
Pada tahun 2012, bank mencatat kinerja laba-rugi
Pendapatan bunga bersih naik sebesar Rp 22,56
kotor hampir sama dengan tahun sebelumnya
miliar atau naik 34,36% menjadi Rp 88,21 miliar dari
sebesar Rp 11,95 miliar atau turun 1,4% dibandingkan
tahun sebelumnya sebesar Rp 65,65 miliar. Kenaikan
tahun sebelumnya sebesar Rp 12,12 miliar.
ini disebabkan oleh membaiknya struktur aset
Pertumbuhan laba tersebut disebabkan oleh
produktif, dimana komposisi kredit dan surat
meningkatnya beban penyisihan penghapusan
berharga yang dimiliki naik dari 74,14% menjadi
aktiva sebesar Rp 3,49 miliar dibandingkan tahun
83,42%. Selain itu, komposisi penyaluran kredit ke
sebelumnya yang hanya Rp 305 juta. Sementara
sektor UMKM juga meningkat signifikan dari 15,51%
beban operasional lainnya relatif terkendali dengan
menjadi 30,83% sehingga memperbaiki struktur
kenaikan 18,67% dibandingkan tahun sebelumnya
pendapatan bunga.
sebesar Rp 73,96 miliar. Pendapatan bunga bersih naik signifikan sebesar 34,36% dibandingkan tahun sama dengan tahun sebelumnya, sehingga
laba
bersih setelah pajak di tahun 2012 juga hampir sama sebesar Rp 8,86 milyar dibandingkan tahun sebelumnya Rp 8,89 milyar atau turun 0,35%.
100.000 88,211 Pendapatan Bunga Bersih
2011 sebesar Rp 65,65 miliar. Hutang pajak juga relatif
80.000 64,658
60.000 51,643
65,651
56,940
40.000 20.000 2008
2009
2010
2011
2012
Tahun
Pendapatan Bunga Bersih
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Pembahasan dan Analisa Manajemen
26
Pendapatan Operasional Lainnya
Analisa Rasio Keuangan Tertentu
Pendapatan operasional lainnya di tahun 2012
Dari tahun ke tahun, kecukupan modal bank dalam
mengalami pertumbuhan negatif sebesar Rp 732
menghadapi risiko usaha yang tergambar pada rasio
juta atau turun 4,84% menjadi sebesar Rp 14,38
kewajiban penyediaan modal minimum (CAR) Bank
milyar dari Rp 15,11 milyar di tahun 2011 yang
Ganesha senantiasa berada di atas ketentuan dari
disebabkan oleh penurunan pendapatan mark to
Bank Indonesia, yakni di atas 8% dimana di akhir
market surat berharga sebesar Rp 3,12 miliar atau
tahun 2012 rasio CAR sebesar 13,67% atau turun
turun 56,53% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 5,51
dibandingkan tahun 2011 sebesar 15,29%.
miliar. Dalam hal ini, pendapatan operasional lainnya
Penurunan ini disebabkan oleh naiknya ATMR untuk
di luar pendapatan kenaikan nilai surat berharga
risiko kredit sebesar Rp 111,47 miliar atau naik 10.79%
mengalami peningkatan total sebesar Rp 2,38 miliar
menjadi Rp 1.144,12 miliar karena penyaluran
atau naik 24,83% menjadi Rp 11,98 miliar
pinjaman, serta naiknya ATMR risiko pasar dari Rp
dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 9,6
42,37 miliar menjadi Rp 84,55 miliar karena Bank
miliar.
menaikkan portofolio surat berharga pada tahun
Beban Operasional Lainnya
2012. Sementara kondisi likuiditas bank masih tinggi,
Beban operasional lainnya naik sebesar 18,67% atau
dimana pada rasio kredit yang diberikan terhadap
sebesar Rp 13,81 miliar menjadi Rp 87,77 miliar,
total dana pihak ketiga (LDR) masih berada di 68,92%.
disebabkan oleh peningkatan biaya administrasi dan
Tingkat rentabilitas sedikit menurun, dimana rasio
umum sebesar 11,06%, beban tenaga kerja naik
ROA turun dari 0,78% menjadi 0,65% dan rasio ROE
19,66%, beban promosi naik 158,39% dan beban
turun dari 5,74% menjadi 5,16%, namun lebih
lainnya sebesar 13,06%. Meningkatnya beban
disebabkan meningkatnya beban penyisihan
promosi
disebabkan penyelenggaraan program
kerugian kredit. Sedangkan efiesiensi bank membaik,
undian tabungan berhadiah, serta meningkatnya
dimana margin pendapatan bunga bersih terhadap
promosi deposito berhadiah emas.
aset produktif (NIM) naik dari 4,86% menjadi 5,48% dan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) turun dari 96,34% menjadi 94,36%.
Rasio Tertentu Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum / CAR
2009
2010
2011
2012
21,10%
19,95%
15,96%
15,29%
13,67%
Rasio Laba Bersih Terhadap Asset / ROA
0,18%
0,60%
1,71%
0,78%
0,65%
Rasio Laba Bersih Terhadap Modal Sendiri / ROE
2,09%
5,67%
13,66%
5,74%
5,16%
Margin Pendapatan Bunga Bersih Terhadap Aset Produktif / NIM
27
2008
4,16%
4,42%
5,13%
4,86%
5,48%
Rasio Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional / BOPO
97,85%
94,85%
86,64%
96,34%
94,36%
Rasio Kredit Yang Diberikan Terhadap Dana Pihak Ketiga/ LDR
76,30%
63,41%
62,79%
65,59%
68,92%
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Pembahasan dan Analisa Manajemen
Tingkat Suku Bunga Kredit dan Simpanan
lebih disebabkan oleh naiknya portfolio kredit mikro
Tingkat suku bunga rata-rata kredit rupiah di tahun
kecil yang suku bunga relatif lebih tinggi
2012 mengalami kenaikan menjadi sebesar 13,41%
dibandingkan kredit lainnya. Sementara rata-rata
dibandingkan tahun 2011 sebesar 12,55%,
suku bunga simpanan juga seluruhnya mengalami penurunan.
1,25% 1,40%
Deposito Valas Giro Valas
0,36% 0,47% 2012
6,84% 7,16%
Deposito Rupiah
2011
2,72% 3,56%
Tabungan Rupiah
2,17% 2,53%
Giro Rupiah
Kredit Valas
7,04%
4,11%
13,41% 12,55%
Kredit Rupiah
2%
4%
6%
8%
10%
12%
14%
16%
Suku Bunga Rata-rata 2011 & 2012
Kredit Rupiah Kredit Valas Giro Rupiah 2012
13,41%
7,04%
2,17%
2011
12,55%
4,11%
2,53%
Tabungan Rupiah
Deposito Rupiah
Giro Valas
Deposito Valas
2,72%
6,84%
0,36%
1,25%
7,16%
0,47%
1,40%
3,56% Tabel suku bunga rata-rata kredit dan simpanan
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Pembahasan dan Analisa Manajemen
28
Rangkaian Peristiwa 12 Apr 2012
21 Mei 2012
11 Jun 2012
Penyelenggaraan turmanen
Peresmian relokasi sekaligus
Pada tanggal 11 Juni 2012 lalu, PT
olah raga Bank Ganesha dalam
peningkatan status KK menjadi
Bank Ganesha meresmikan KCP
rangka menyambut HUT Bank
KC Sudirman. Tampak gambar :
baru yang berlokasi di Komplek
Ganesha. Mempertandingkan
Presdir Abdul Salam (kanan)
Ruko Golden Boulevard Blok D-7,
turnamen futsal dan bulutangkis.
memberikan tumpeng kepada
Jl. Pahlawan Seribu, BSD City,
pimpinan KC Sudirman Tjoeng
Serpong.
Raymond.
29 Jun – 1 Jul 2012 27 Agt 2012
25 Okt 2012
membangun tim work dan
Penyerahan hadiah utama
Dalam rangka program CSR ,
meningkatkan motivasi
undian Tabungan Berhadiah
Bank Ganesha kembali
karyawan, Bank Ganesha
Bank Ganesha Periode I: Februari
menyelenggarakan kegiatan
menyelenggarakan outbound
– Juli 2012, berupa 1 (satu) unit
Donor Darah di lingkungan
training yang diselenggarakan
Toyota All New Avanza. Tampak
gedung Griya Ganesha. Tampak
pada tanggal 29 Juni – 1 Juli
pada gambar (dari Kanan-Kiri) :
gambar : Wapresdir Bank
2012, berlokasi di Imah Seniman,
Pemenang hadiah utama Bp.
Ganesha, Hendri Wirjakusuma
Lembang. Selain itu, acara ini
Budi S. Tanasaleh menerima
sedang diperiksa sebelum
juga dilangsungkan acara
secara simbolis hadiah dari
pengambilan darah.
peringatan 20 tahun Bank
Presdir Bank Ganesha Abdul
Ganesha. Acara ini dimanfaatkan
Salam didampingi oleh
sebagai momentum untuk lebih
Wapresdir Hendri Wirjakusuma
maju lagi menghadapi
dan Direksi Sutanto Setiono.
Dalam rangka untuk
tantangan ke depan yang lebih berat.
29
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Rangkaian Peristiwa
3 - 4 Nop 2012
12 Nop 2012
14 Des 2012
Dalam rangka konsolidasi untuk
PT. Bank Ganesha, pada tanggal
Dalam rangka mensukseskan
menghadapi tutup tahun 2012
12 Nopember 2012 lalu telah
program undian tabungan
dan penyusunan Rencana Bisnis,
melakukan peresmian
berhadiah, Bank Ganesha
B a n k
G a n e s h a
peningkatan status Kantor Kas
mengirimkan 11 karyawannya
menyelenggarakan Seminar dan
menjadi Kantor Cabang
yang terpilih untuk berlibur ke
Rapat Kerja pada tanggal 3-4 Nop
Pembantu yang berlokasi di Jl.
Singapura, 14-16 Des 2012.
2012 yang bertempat di
Muara Karang Raya No.191,
Program ini telah sukses
Bandung
Jakarta. Dengan fasilitas
meningkatkan portofolio
pelayanan yang semakin baik,
tabungan sebesar Rp 51 M dan
Bank Ganesha siap melayani
3000 rekening selama tahun
kebutuhan nasabahnya.
2012.
Tampak dalam foto (Kiri ke kanan) : Direktur Kepatuhan Sugiarto Surjadi, Kadiv Kredit Komersial M.
20 Des 2012
Adrianto Setio, Sub Branch Manager Beng Hardi, Sub Branch Operation Manager Esni Dewi H,
PT. Bank Ganesha, pada tanggal
Presiden Direktur Abdul Salam,
20 Desember 2012 telah
Wakil Presiden Direktur Hendri
merelokasi Kantor Kasnya yang
Wirjakusuma.
21 Des 2012 Untuk menutup akhir tahun
semula beralamat di Mal Sunter
2012 dan menyambut tahun
ke lokasi baru di Jl Danau Sunter
baru 2013, PT. Bank Ganesha
Utara, Blok E. No.4D, Jakarta Utara.
menyelenggarakan acara
Tampak dalam foto : Presiden
Sosialiasi Rencana Bisnis Bank
Direktur Bp. Abdul Salam
2013-2015 pada 21 Des 2012 di
memberikan tumpeng kepada
Hotel Grand Mercure, Jakarta.
Kepala Kantor Kas Sunter Kastro
Acara ini dihadiri oleh seluruh
Tobing
karyawan Bank Ganesha, di mana untuk lokasi di Surabaya dan Semarang para peserta menyaksikan secara live streaming.
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Rangkaian Peristiwa
30
Pelayanan Prima
31
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Pelayanan Prima
Persaingan dunia perbankan yang semakin ketat dan
Sikap dasar pelayanan Bank Ganesha adalah “SAYA
kompetitif, membuat industri perbankan sekarang
SIGAP”
tidak hanya mengandalkan produk dan program yang diandalkan, melainkan fasilitas berupa kemudahan akses transaksi melalui jaringan dan
S
: Sambut customer dengan berdiri.
A
: Arahkan customer untuk menyampaikan
infrastruktur juga menjadi senjata industri perbankan untuk dapat bersaing merebut pangsa pasar.
kebutuhannya. Y
: Yakinkan customer dengan menjelaskan produk/problem secara profesional, jelas,
Selain produk dan fasilitas yang memadai, pelayanan yang prima juga menjadi suatu kewajiban yang harus diberikan perbankan sebagai industri jasa perbankan
tepat dan mudah dipahami. A
: Ajukan solusi pemecahan masalah sesuai dengan kebutuhan customer.
kepada para nasabahnya dan masyarakat luas. Bank Ganesha dalam hal ini juga terus untuk berupaya meningkatkan pelayanan yang lebih baik kepada
S
: Siapkan alternatif-alternatif untuk memecahkan masalah customer.
para nasabah. I
pemecahan masalah.
SIGAP merupakan slogan pelayanan prima Bank Ganesha yang memiliki makna “Kami tanggap dan
G
: Galang komunikasi positif dengan customer agar didapat kesepakatan.
siap melayani kebutuhan Anda dengan cepat, tepat, A
serta akurat”.
: Ingat untuk melakukan konfirmasi atas
: Akhiri percakapan dengan menawarkan bantuan lain.
S
: Saya
I
: Insan
G
: Ganesha
A
: Andal
P
: Profesional
P
: Pastikan pelayanan tuntas dan masalah atau kebutuhan nasabah terpenuhi dengan baik.
Melalui pelayanan prima tersebut, diharapkan akan menjadi cerminan untuk mewujudkan misi Bank Ganesha untuk menjadi Bank yang terpercaya dalam pelayanan.
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Pelayanan Prima
32
Teknologi Informasi
33
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Teknologi Informasi
Pada tahun 2012, Bank Ganesha telah melakukan
4.Network security hardening dan enhancement :
penyempurnaan teknologi informasi dengan
* Instalasi Server Gateway [Smoothwall] untuk
melakukan penyempurnaan fitur-fitur dalam sistem,
jaringanVPN-Tunnel kantor baru.
diantaranya:
* VPN-Tunnel menggunakan metode enkripsi
1.Enhancement interface Aplikasi Pinjaman [eLOAN]
AES-256-CBC
sehingga mendukung produk pinjaman Retail dan
*Masing-masing Server Gateway
UMKM termasuk didalamnya aplikasi Credit Scoring
[Smoothwall] menggunakan Certificate yang
yang terintergrasi dengan Aplikasi Pinjaman
di encrypt.
[eLOAN], serta melakukan perbaikan Interface Core
* Masing-masing Server Gateway terpasang
Banking terhadap proses Loan Review.
modul proteksi jenis IDS [Snort].
2.Switching EDC, pengembangan dari Switching EDC
Network monitoring dan Bandwidth management
sehingga terintegrasi dengan switching ATM agar
secara realtime.
Delivery Channel Payment dapat terakomodir baik
5. Migrasi server kedalamVirtual Environtment sesuai
secara OnLine maupun OFFLine.
dengan ”Rencana Migrasi VM - GoGreen”, saat ini
3.System Aplikasi Lalu Lintas Devisa [LLD] dan Aplikasi
telah terdapat 28 aplikasi/system aktif yang
Testkey yang dinilai sudah terlalu lama [Out Off
digunakan Bank Ganesha untuk menunjang
Date] telah dilakukan pengembangan baik secara
kegiatan bisnisnya, dan semuanya adalah
Tehnologi maupun Design.
beroperasi 24/7 nonstop. Serta terdapat beberapa system core yang dianggap mission critical telah di lakukan syncronize full replication di Data Center Backup (DRC).
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Teknologi Informasi
34
Sumber Daya Manusia
35
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan aset perusahaan
3.Mengikutsertakan karyawan dalam pelatihan-
yang berharga. Oleh sebab itu, sejalan dengan
pelatihan baik internal maupun eksternal, guna
persaingan industri perbankan yang semakin ketat,
pengembangan kualitas dan kompetensi.
Bank Ganesha berupaya tetap fokus untuk
Untuk dapat memenuhi ketersediaan SDM dan
melakukan pengembangan potensi karyawan Bank
seiring dengan perkembangan bisnis dan usahanya,
Ganesha melalui beberapa tinjauan usaha SDM di
Bank Ganesha di tahun 2012 menambah jumlah
sepanjang tahun 2012 diantaranya:
karyawannya sebanyak 28 orang menjadi 484 orang
1.Mempersiapkan dan menyediakan kualitas SDM
di tahun 2012 dari sebelumnya berjumlah 456 orang
sejalan dengan perkembangan bisnis dan usaha
dengan komposisi kepegawaian seperti yang tertera
Bank.
pada tabel di bawah ini.
2.Mempersiapkan proses rotasi, mutasi dan promosi karyawan sesuai kebutuhan dan pengembangan organisasi.
2011
Jenis Kelamin Jumlah
2012
Persentase
Jumlah
Persentase
Pria
300
65.79%
326
67.36%
Wanita
156
34.21%
158
32.64%
Total
456
100 %
484
100 %
65.79%
Pria
67.36%
Wanita
34.21%
Komposisi Pegawai berdasarkan jenis kelamin Tahun 2011
32.64%
Komposisi Pegawai berdasarkan jenis kelamin Tahun 2012
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Sumber Daya Manusia
36
Dalam rangka pengembangan bisnis usaha Bank,
?
1. Kepala Bagian Sistem & Prosedur
sekaligus sebagai bagian dari jenjang karir karyawan,
?
2. Kepala Bagian Operation Security Officer
maka di tahun 2012 Bank Ganesha membentuk 4
3. Kepala Bagian SKAI
(empat) bagian Departemen baru dalam struktur
4. Kepala Bagian Kredit Komersial wilayah
organisasi Bank Ganesha yang sekaligus mengangkat 4 (empat) orang Kepala Bagian yang baru, yakni:
Jawa Timur Data Pegawai Berdasarkan Tingkatan Manajemen 2011
Tingkatan Manajemen Jumlah
2012 %
Jumlah
%
Komisaris
3
5.08%
3
4,84%
Direksi
4
6.78%
3
4,84%
Kepala Divisi
5
8.47%
4
6,45%
Kepala Bagian
15
25.42%
19
30,64%
Pimpinan Cabang/Capem
16
27.12%
16
25,80%
Kepala Seksi
16
27.12%
17
27,42%
Total
59
100 %
62
30,54%
25,42%
4,48%
6,78%
27,12%
8,47%
100 %
Kepala Bagian Kepala Seksi
6,45%
27,42%
Pimpinan Cabang Kepala Divisi
5,08% 27,12%
Komposisi berdasarkan tingkat Manajemen 2011
37
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Sumber Daya Manusia
4,48% 25,80%
Komposisi berdasarkan tingkat Manajemen 2012
Komisaris Direksi
Dalam rangka untuk meningkatkan kualitas SDM,
Data Pegawai Berdasarkan Pendidikan yang
maka Bank fokus untuk mengembangkan SDM
diberikan kepada SDM diselenggarakan baik oleh
melalui kegiatan pendidikan, pelatihan dan
pihak internal maupun eksternal, baik secara
pengembangan SDM. Pendidikan dan pelatihan
individual maupun berkelompok.
yang diberikan kepada SDM diselenggarakan baik
Data Pegawai Berdasarkan Pendidikan:
oleh pihak internal maupun eksternal, baik secara individual maupun berkelompok. 2011
Pendidikan
2012
Jumlah
%
Jumlah
%
SD
5
1,10%
5
1,03%
SMP
3
0,66%
3
0,62%
SMA
101
22,15%
101
20,87%
Diploma (D-3)
79
17,32%
89
18,39%
Sarjana (S-1)
250
54,82%
265
54,75%
Magister (S-2)
17
3,73%
20
4,13%
Doktor (S-3)
1
0,22%
1
0,21%
TOTAL
456
100 %
100 %
484
1,10%
0,66%
1,03%
0,62%
3,73%
0,22%
4,13%
0,21%
18,39%
17,32%
3,73%
3,73%
17,32%
17,32%
54,82%
54,82%
22,15%
22,15%
22,15%
54,82%
20,87%
Komposisi Pegawai Berdasarkan tingkat pendidikan 2011
SD
SMP Sarjana (S1)
54,75% Komposisi Pegawai Berdasarkan tingkat pendidikan 2011
SMA Magister (S2)
Diploma (D3) Doktor (S3)
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Sumber Daya Manusia
38
Untuk kepegawaian SDM berdasarkan status, di
Sementara untuk tenaga Account Officer cukup
tahun 2012 Bank Ganesha meningkatkan status tetap
stabil jumlah penambahan karyawannya dibanding
karyawannya sebanyak 39 orang dan menurunkan
dengan tahun sebelumnya, hanya saja Bank Ganesha 2011
Status Jumlah
2012
Persentase
Jumlah
Persentase
Tetap
347
76.10%
386
79.75%
Kontrak
109
23.90%
98
20.25%
Total
456
100 %
484
100 %
76.10%
79.75% Tetap Kontrak
23.90%
Komposisi Pegawai berdasarkan status Tahun 2011
39
20.25%
Komposisi Pegawai berdasarkan status Tahun 2012
status kontrak karyawannya sebanyak 11 orang.
lebih memperkuat komposisi di Account Officer
Dengan komposisi peningkatan pada tabel berikut
UMKM, sesuai dengan misi Bank untuk lebih fokus
ini.
pada sektor UMKM.
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Sumber Daya Manusia
2011
Account Officer
2012
Jumlah
%
Jumlah
UMKM
58
57,43%
66
64,71%
Komersil
43
42,57%
36
35,29%
TOTAL
101
100%
102
64,71%
57,43%
100%
UMKM
35,29%
KOMERSIL
42,57%
Komposisi Account Officer 2011
%
Komposisi Account Officer 2012
Untuk kepegawaian berdasarkan usia, komposisinya
usia paling banyak masih di kisaran usia 36 – 45
cukup stabil dibanding tahun sebelumnya. Rentang
tahun. 2011
Usia
2012
Jumlah
%
<31
134
29,38%
136
28,10%
31 – 35
86
18,86%
91
18,80%
36 – 45
165
36,18%
178
36,78%
46 – 50
53
11,62%
53
10,95%
>50
18
3,95%
26
5,37%
Jumlah
456
11,62% 29,38%
100%
Jumlah
%
484
100%
10,95%
<31
28,10%
31 – 35 36,18% 18,86%
36,78%
36 – 45
18,80%
3,95%
5,37%
46 – 50 >50
Komposisi Pegawai Berdasarkan Usia 2011
Komposisi Pegawai Berdasarkan Usia 2012
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Sumber Daya Manusia
40
Bank Ganesha juga mengembangkan portal Bank
Selain itu juga untuk meningkatkan
Ganesha yang merupakan suatu fasilitas yang dapat
rasakebersamaan dan persatuan, serta semangat
diakses oleh seluruh karyawan di seluruh kantor Bank
kerja dalam aktivitasnya, Bank Ganesha
Ganesha untuk mengetahui dan mempelajari
jugamelakukan berbagai acara, seperti outing,
berbagai macam peraturan dan kebijakan, naik
perayaan HUT Bank Ganesha, turnamen olah raga,
eksternal maupun internal (Standard Operating
dan sebagainya.
Procedure – SOP), seiring dengan upaya
karyawan Bank Ganesha.
peningkatan dan pelatihan karyawan Bank Ganesha.
41
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Sumber Daya Manusia
peningkatan dan pelatihan
Tata Kelola Perusahaan
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Tata Kelola Perusahaan
42
I.
PENGANTAR
TRANSPARANSI PELAKSANAAN GOOD
CORPORATE GOVERNANCE Dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan, melindungi kepentingan stakeholder dan menambah kepercayaan masyarakat, serta meningkatkan kepatuhan terhadap perundangundangan yang berlaku pada industri perbankan, maka Bank Ganesha melalui
jajaran Dewan
Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan berkomitmen untuk melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yaitu : Keterbukaan ( Transparency), Akuntabilitas (Accountability), Pertanggungjawaban (Responsibility), Independensi (Independency) dan Kewajaran (Fairness) dalam menjalankan aktifitas usahanya. Salah satu upaya pelaksanaan Good Corporate Governance adalah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berkaitan dengan penerapan pelaksanaan Good Corporate Governance yang tertuang dalam PBI No 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan PBI No 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang perubahan atas PBI No. 8/4/PBI/2006, pasal 61 ayat (1) yang menyatakan bahwa “ Bank wajib menyusun laporan pelaksanaan Good Corporate Governance pada setiap akhir tahun buku “. Dan pemenuhan Laporan Pelaksanaan GCG seperti yang diatur dalam Surat Edaran No 9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007 perihal pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, maka PT Bank Ganesha menyusun Laporan Pelaksanaan GCG Tahun 2012. Pokok-pokok laporan terdiri dari : Transparansi Pelaksanaan Good Corporate Governance Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Pelaksanaan GCG
A. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Sesuai dengan anggaran dasar Perseroan dan sebagai organ tertinggi dalam hirarki organisasi, PT Bank Ganesha telah menyelenggarakan RUPS yaitu RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. Agenda pembahasan dalam RUPS tersebut memutuskan antara lain sebagai berikut : 1. RUPS Tahunan , dengan Berita Acara No 105 tanggal 27 Juni 2012 : * Memberikan persetujuan atas Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2011. * Mengesahkan Laporan keuangan Perseroan tahun buku yang berakhir 31 Desember 2011, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik “ Osman Bing Satrio & Rekan “ sebagaimana yang dimuat dalam laporan NO GA112 0289 BG BA tanggal 14 Maret 2012. * Dengan disetujuinya Laporan Tahunan dan disahkannya Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, maka sesuai dengan ketentuan pasal 18 ayat 3 anggaran dasar Perseroan, diberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada para anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan, dan kepada anggota Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengawasan, yang telah mereka jalankan selama tahun buku 2011, sejauh tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan dalam tahun buku 2011. * Mengingat perseroan masih mencatat akumulasi kerugian dalam tahun-tahun buku sebelumnya, maka sesuai dengan ketentuan pasal 22 ayat 3 anggaran dasar perseroan, keuntungan bersih perseroan dalam tahun buku 2011 akan dipergunakan
43
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Tata Kelola Perusahaan
seluruhnya untuk menutup kerugian tersebut,
2.RUPS Luar Biasa dengan Berita Acara No 192 Pada
sehingga untuk tahun buku 2011 kepada pemegang
tanggal 31 Oktober 2012 Bank menyelenggarakan
saham perseroan tidak dibagikan dividen dan sisa
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dengan
akumulasi kerugian tersebut akan dimasukkan dalam
agendanya adalah pengubahan susunan para
perhitungan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan
anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.
untuk tahun buku 2011.
Sehingga sejak ditutupnya rapat dan diperolehnya
* Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris
persetujuan dari instansi yang berwenang
Perseroan atas penunjukan Kantor Akuntan Publik
khususnya Bank Indonesia, sampai dengan
untuk mengaudit Laporan Posisi Keuangan dan
penutupan Rapat Umum Pemegang Saham
Laporan Laba Rugi Komprehensif dan bagian lainnya
Perseroan yang akan diselenggarakan pada tahun
dari Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku
2014, susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012.
berubah.
* Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris
B. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
Perseroan untuk menetapkan besarnya honorarium
Dewan Komisaris dan Direksi.
bagi Kantor Akuntan Publik beserta persyaratan
1.Komposisi dan Independensi Dewan Komisaris
lainnya berkenaan dengan penunjukannya.
dan Direksi
* Mengangkat para anggota Direksi dan Dewan
Sesuai dengan Berita Acara Nomor 92 tanggal 27 Juni
Komisaris Perseroan untuk masa jabatan yang baru.
2011 yang dibuat dihadapan
* Memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada
Gunawan, Sarjana Hukum, dan telah diterima dan
Direksi Perseroan untuk menyatakan kembali
dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan
putusan yang telah diambil dalam rapat.
Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
* Melimpahkan kewenangan kepada Dewan
Republik Indonesia No AHU-AH.01.10-35866 tanggal
Komisaris Perseroan untuk atas nama Rapat Umum
8 Agustus 2011, susunan pengurus Bank Ganesha
Pemegang Saham, menetapkan pembagian tugas
adalah sebagai berikut :
dan wewenang setiap anggota Direksi Perseroan. * Memberikan persetujuan sepenuhnya atas Laporan Dewan Komisaris. * Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk melakukan pembagian dan pembayaran atas gaji atau honorarium dan atau tunjangan lainnya tersebut kepada masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan. * Memberikan persetujuan sepenuhnya atas Laporan
Notaris Hannywati
Susunan Komisaris Presiden Komisaris: Mukhlis Rasyid Wakil Presiden Komisaris (Independen)
: Sudarto
Komisaris (Independen): Andi Kuswara Susunan Direksi Presiden Direktur: Abdul Salam Wakil Presiden Direktur: Hendri Wirjakusuma Direktur Bisnis: Susanto Setiono Direktur Kepatuhan: Sugiarto Surjadi
Direksi Perseroan yang telah diajukan kepada Bank Indonesia. * Memberikan persetujuan sepenuhnya atas Rencana Bisnis Bank untuk tahun buku 2012 sampai dengan 2014.
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Tata Kelola Perusahaan
44
Dan sesuai dengan Berita Acara No 192 tanggal 31
Direksi dipimpin oleh seorang Presiden Direktur yang
Oktober 2012 berdasarkan keputusan Rapat Umum
berasal dari pihak independen terhadap pemegang
Pemegang Saham Luar Biasa telah terbentuk
saham pengendali. Seluruh anggota Direksi Bank
perubahan susunan pengurus Bank Ganesha.
Ganesha tidak memiliki rangkap jabatan sebagai
Adapun susunan Dewan Komisaris dan Direksi dan
Komisaris, Direksi atau pejabat Eksekutif pada Bank,
telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia
perusahaan dan atau lembaga lain sebagaimana
adalah sebagai berikut :
yang dipersyaratkan pada ketentuan untuk menjadi
Susunan Komisaris
Direksi Bank. Anggota Direksi Bank Ganesha juga
Presiden Komisaris: Mukhlis Rasyid
tidak saling memiliki hubungan keluarga dengan
Wakil Presiden Komisaris (Independen)
: Sudarto
sesama anggota Direksi dan/atau dengan anggota
Komisaris (Independen): Wasito Pramono
Dewan Komisaris.
Susunan Direksi
2. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Presiden Direktur: Abdul Salam
dan Direksi
Wakil Presiden Direktur: Hendri Wirjakusuma
Dewan Komisaris
Direktur Kepatuhan: Sugiarto Surjadi
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan
Jumlah anggota Dewan Komisaris di Bank Ganesha
atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi,
ada 3 (tiga) orang dan semua berdomisili di
memberi nasihat dan masukkan kepada Direksi serta
Indonesia. Dua dari Komisaris yang ada merupakan
memastikan Bank telah melaksanakan prinsip-prinsip
Komisaris Independen, hal ini sudah sesuai dengan
GCG. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
ketentuan yang mengharuskan 50 % dari jumlah
Komisaris diatur dalam Tata Tertib Kerja Komisaris .
Komisaris adalah Komisaris Independen. Seluruh
Adapun tugas pokok, wewenang dan tanggung
komisaris Independen tidak ada yang rangkap
jawab Dewan Komisaris antara lain sebagai berikut
jabatan sebagaimana yang menjadi persyaratan
:a.
dalam ketentuan, dan atas pengangkatannya telah
Direksi dalam menjalankan Bank dan memastikan
memperhatikan rekomendasi dari Komite
terselenggaranya prinsip-prinsip Good Corporate
Remunerasi dan Nominasi sebelum diusulkan
Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada
kepada Rapat Umum Pemegang Saham. Komisaris
seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
tidak saling memiliki hubungan keluarga dengan
b. Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi
sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi.
pelaksanaan kebijakan strategis Bank.
Melakukan pengawasan atas kebijaksanaan
c. Komisaris dilarang terlibat dalam pengambilan Anggota Direksi Bank Ganesha telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, semua anggota Direksi berdomisili di Indonesia . Direksi dipimpin oleh seorang Presiden Direktur yang berasal dari pihak independen terhadap pemegang saham pengendali. Seluruh anggota Direksi Bank Ganesha tidak memiliki rangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau pejabat Eksekutif pada Bank, perusahaan dan atau lembaga lain sebagaimana yang dipersyaratkan pada ketentuan untuk menjadi
keputusan kegiatan operasional Bank sebagaimana diatur dalam ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku. d. Pengambilan keputusan oleh Dewan Komisaris tidak meniadakan tanggung jawab Direksi atas pelaksanaan kepengurusan Bank. e.Komisaris wajib memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan hasil pemeriksaan Internal Audit/SKAI Bank, Auditor Ekstern, hasil pengawasan Bank Indonesia, dan atau hasil pengawasan otoritas pemerintah lainnya
45
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Tata Kelola Perusahaan
f.Dewan Komisaris wajib memberitahukan kepada
* Direksi dalam melaksanakan tugas kepengurusan
Bank Indonesia paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak
Bank wajib menyusun Rencana Jangka Panjang yang
ditemukannya pelanggaran peraturan perundang-
berupa rencana strategis dan juga rencana kerja
undangan di bidang keuangan dan perbankan, dan
tahunan yang disampaikan kepada Bank Indonesia.
keadaan yang membahayakan kelangsungnan
Dan rencana kerja tersebut mendapat persetujuan
usaha Bank.
dari Dewan Komisaris dan pemegang saham.
g.Dewan Komisaris wajib membentuk komite yang
* Membuat struktur organisasi Bank, lengkap dengan
membantu tugas pengawasannya, dan memastikan
perincian tugas dan tanggung jawab serta
bahwa komite yang dibentuk dapat menjalankan
menetapkan Surat Keputusan pengangkatannya.
tugasnya secara efektif.
* Membentuk Komite dan Satuan Kerja yang
h.Komisaris menyetujui dan mengevaluasi kebijakan
membantu efektifitas pelaksanaan tugas dan
manajemen risiko yang dilakukan sekurang-
tanggung jawab Direksi.
kurangnya satu kali dalam satu tahun atau dalam
* Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar
frekuensi yang lebih tinggi dalam hal terdapat
Akuntansi Keuangan yang berlaku.
perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi
* Menyusun kebijakan dan strategi Manajemen Risiko
kegiatan usaha Bank secara signifikan.
dan bertanggung jawab atas pelaksanaannya.
i.Komisaris memahami jenis-jenis risiko Bank dan
* Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi
memastikan bahwa Direksi Bank telah mengambil
dari SKAI, auditor eksternal dan hasil pengawasan
langkah-langkah yang diperlukan dalam
Bank Indonesia atau hasil pengawasan otoritas lain.
mengendalikan risiko Bank.
* Mengungkapkan kebijakan Bank yang bersifat
j.Komisaris mengesahkan dan mengkaji ulang secara
strategis di bidang kepegawaian kepada pegawai.
berkala terhadap kebijakan Sistem Pengendalian
*Menyusun kebijakan dan prosedur yang berlaku
Intern dan Strategi Bank secara menyeluruh. Dan
untuk menjalankan usaha Bank sesuai dengan
memastikan bahwa Direksi telah memantau
ketentuan.
efektifitas pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern.
* Menyediakan data dan informasi yang akurat,
k.Menyetujui Rencana Bisnis Bank yang telah disusun
relevan dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris.
Direksi dan melakukan pengawasan atas
* Bertanggung jawab terhadap struktur
pelaksanaan Rencana Bisnis serta melaporkan
pengendalian intern yang efektif serta penerapan
kepada Bank Indonesia mengenai hasil pengawasan
manajemen risiko yang baik.
tersebut.
* Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya
l.Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya
kepada Pemegang Saham melalui RUPS.
dengan menanda tangani Laporan Tahunan yang
3.
diajukan kepada RUPS.
Dalam melakukan tugas pengawasan, Komisaris
Direksi
melakukan evaluasi dan memberikan saran kepada
Direksi dalam mengelola Bank sesuai dengan
Direksi atas kinerja yang dilakukan dalam
kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana
menjalankan operasional Bank meliputi kinerja
diatur dalam Anggaran Dasar, keputusan RUPS dan
keuangan, penerapan manajeman risiko, tindak
ketentuan hukum lainnya yang berlaku harus
lanjut atas hasil pemeriksaan audit internal, eksternal
berdasarkan prinsip kehati-hatian.
dan pemeriksa Bank Indonesia.
Adapun tugas
Rekomendasi Dewan Komisaris
dan tanggung jawab Direksi diatur dalam Tata Tertib Kerja Direksi antara lain sebagai berikut :
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Tata Kelola Perusahaan
46
Beberapa rekomendasi, evaluasi dan persetujuan
Keanggotaan Komite Audit telah sesuai dengan
Dewan Komisaris yang disampaikan ke Direksi antara
ketentuan dan diketuai oleh Komisaris Independen.
lain adalah sebagai berikut :
b.Tugas dan tanggung jawab Komite Audit
* Rekomendasi calon Komisaris Independen.
Komite Audit bertanggung jawab memberikan
* Rekomendasi Penunjukan Kantor Akuntan Publik
rekomendasi kepada Dewan Komisaris di bidang
* Evaluasi atas Implementasi Manajemen Risiko
audit, dengan tugas sebagai berikut :
*Evaluasi Pelaksanaan Kepatuhan
*Melakukan pemantauan dan mengevaluasi
* Evaluasi atas Realisasi Rencana Bisnis Bank.
perencanaan dan pelaksanaan audit serta
Selain rekomendasi yang telah diberikan, Komisaris
memantau tindak lanjut hasil audit dalam rangka
juga menyetujui beberapa kebijakan, Laporan
menilai kecukupan pengendalian intern termasuk
Tahunan dan Rencana Korporasi & Bisnis Bank,
kecukupan proses pelaporan keuangan.
persetujuan atas perubahan Struktur Organisasi Bank
* Mereview :
Ganesha, persetujuan untuk penyediaan dana
- Pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern
kepada pihak terkait. Dan juga membuat Laporan
- Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan
Pengawasan Rencana Bisnis Bank yang disampaikan
Publik dengan standar audit yang berlaku.
ke Bank Indonesia.
- Kesesuaian laporan keuangan dengan standar
C. Kelengkapan Dan Pelaksanaan Tugas Komite-
akutansi yang berlaku.
komite
- Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil
Untuk membantu pelaksanaan tugas pengawasan ,
temuan Satuan Kerja Audit Intern, Akuntan Publik
Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit,
dan hasil pengawasan Bank Indonesia.
Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi dimana anggotanya diangkat berdasarkan
* Memberikan rekomendasi penunjukan Akuntan
keahlian dan independensi sesuai yang
Publik dan Kantor Akuntan Publik (KAP) sesuai
dipersyaratkan.
ketentuan yang berlaku kepada Rapat Umum
1. Komite Audit ( KA )
Pemegang Saham melalui Dewan Komisaris.
a.Struktur, keanggotaan, keahlian dan independensi
c.Frekuensi rapat Komite Audit
anggota Komite Audit
Berdasarkan Mekanisme Kerja Komite Audit
Berdasarkan SK No.041/SKDIR/XII/10 tanggal 28
mengadakan rapat sekurang-kurangnya sekali dalam
Desember 2010, anggota Komite Audit terdiri dari 3
3 (tiga) bulan, adapun agenda rapat disusun oleh
(tiga) orang anggota yaitu:
Ketua Komite Audit berdasarkan masukan dari
Ketua
: Sudarto (Komisaris Independen)
anggota Komite Audit. Pada tahun 2012 telah
Anggota: Muredy Wibowo (Ahli di Bidang Keuangan)
diadakan rapat sebanyak 4 kali membahas dan
Anggota : Lando Simatupang
mengevaluasi kinerja SKAI, Laporan Keuangan Bank,
(Ahli di Bidang
Hukum/Perbankan)
Evaluasi Rencana Bisnis Bank danomendasikan
Dan sesuai dengan SK No 029/SKDIR/VI/12 tanggal
usulan KAP.
25 Juni 2012, susunan keanggotaan Komite Audit
d.Program kerja dan realiasi Komite Audit
mengalami perubahan menjadi sebagai berikut :
Program kerja Komite Audit selama tahun 2012
Ketua
: Sudarto (Komisaris Independen)
adalah sebagai berikut :
Anggota
: Dedy Indrajatna Widjaya(Ahli di Bidang
*Pembahasan Rencana Kerja SKAI
Keuangan) Anggota
: Lando Simatupang
Hukum/Perbankan)
47
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Tata Kelola Perusahaan
(Ahli di Bidang
*Review Laporan Hasil Pemeriksaan SKAI
Keanggotaan Komite Pemantau Risiko telah sesuai
*Review Realisasi Rencana Bisnis/Budget
dengan ketentuan dan diketuai oleh Komisaris
Rapat dengan Auditor (KAP), pembahasan audit plan,
Independen.
pelaksanaan audit dan temuan-temuan audit.
b. Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau
Evaluasi Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit
Risiko
Laporan Keuangan tahun 2012.
Komite Pemantu Risiko bertanggung jawab
* Pemantauan Pelaksanaan Tindak Lanjut
memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
Program kerja telah dilaksanakan dan hasil kerja
di bidang manajemen risiko, dengan tugas sebagai
tersebut dilaporkan dan di- rekomendasikan kepada
berikut :
Dewan Komisaris
* Melakukan pemantauan kebijakan dan pelaksanaan
.2. Komite Pemantau Risiko (KPR)
Manajemen Risiko
a.Struktur, keanggotaan, keahlian dan independensi
* Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
anggota Komite Pemantau Risiko
tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja
Berdasarkan SK No 039/SKDIR/XII/10 tanggal 28
Manajemen Risiko.
Desember 2010, anggota Komite Pemantau Risiko
* Frekuensi rapat Komite Pemantau Risiko
terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yaitu
Berdasarkan Mekanisme Kerja Komite Pemantau
Ketua
Risiko mengadakan rapat sekurang-kurangnya sekali
: Andi Kuswara (Komisaris Independen)
Anggota : Lando Simatupang (Ahli di bidang
dalam 3 (tiga) bulan. Pada tahun 2012 Komite telah
Manajemen Risiko)
mengadakan rapat sebanyak 4 kali yang membahas
Anggota : Muredy Wibowo (Ahli di bidang
Risk profil dan penerapan Manajemen Risiko.
Keuangan).
d. Program kerja dan realisasi Komite Pemantau Risiko
Sesuai dengan SK No 028/SKDIR/VI/12 tanggal 25
Program kerja dan realisasi Komite Pemantau Risiko
Juni 2012, susunan keanggotaan Komite Pemantau
selama tahun 2012 adalah sebagai berikut :
Risiko mengalami perubahan dikarenakan salah satu
* Mengevaluasi proses dan implementasi
anggota mengundurkan diri, sehingga susunan
manajemen risiko.
keanggotaan menjadi sebagai berikut :
* Melakukan evaluasi dan pembahasan Profil Risiko
Ketua :Andi Kuswara (Komisaris Independen)
setiap triwulan.
Anggota
Hasil program kerja yang dilakukan Komite Pemantau
: Lando Simatupang (Ahli di bidang
Manajemen Risiko)
Risiko dipakai sebagai rekomendasi kepada Dewan
Anggota
Komisaris atas penerapan manajemen risiko bank.
: Dedy Indrajatna Wijaya (Ahli di bidang
Keuangan)
3.Komite Remunerasi dan Nominasi (KRN)
Dan dikarenakan adanya perubahan pengurus bank
a. Struktur, keanggotaan, keahlian dan independensi
maka ketua Komite Pemantau Risiko berubah sesuai
anggota Komite Remunerasi dan Nominasi.
dengan
tanggal 3
Berdasarkan SK No 040/SKDIR/XII/10 tanggal 28
Desember 2012, sehingga susunan keanggotaan
Desember 2010, anggota Komite Remunerasi dan
Komite Pemantau Risiko menjadi sebagai berikut :
Nominasi terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yaitu :
SK No 059/SKDIR/XII/12
Ketua : Wasito Pramono Anggota :
(Komisaris Independen)
Lando Simatupang (Ahli di bidang
Manajemen Risiko) Anggota : Dedy Indrajatna Wijaya
(Ahli di bidang
Keuangan)
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Tata Kelola Perusahaan
48
Ketua
: Sudarto (Wa Pres. Komisaris Independen )
kurangnya sekali dalam 6 (enam) bulan. Pada tahun
Anggota : Mukhlis Rasyid (Presiden Komisaris)
2012 Komite telah mengadakan rapat sebanyak 6 kali
Anggota : Sintawati Sukamuljo (Kadiv. Ops & Adm)
dimana dalam pertemuan tersebut membahas kebijakan pemberian THR dan insentif untuk
Dan sesuai dengan SK No 045/SKDIR/IX/12 tanggal
karyawan, usulan pengangkatan pengurus bank dan
25 September 2012, susunan keanggotaan Komite
rencana perubahan struktur organisasi bank, rotasi
Remunerasi dan Nominasi mengalami perubahan
dan mutasi pejabat bank.
menjadi sebagai berikut :
d. Program kerja dan realiasi Komite Remunerasi dan
Ketua : Sudarto (Wa Pres. Komisaris Independen )
Nominasi
Anggota : Mukhlis Rasyid (Presiden Komisaris)
Program kerja Komite Remunerasi dan Nominasi
Anggota : Johannes (Kadiv. Ops & Adm)
selama tahun 2012 adalah sebagai berikut :
b.Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi
* Melakukan evaluasi terhadap kebijakan
dan Nominasi.
Remunerasi.
Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk untuk
* Membuat Laporan Tahunan oleh Komite
membantu Dewan Komisaris dalam melakukan
Remunerasi dan Nominasi ke Komisaris untuk
pemantauan terhadap kebijakan Remunerasi dan
periode tahun 2012.
Nominasi serta tugas-tugas utama lainnya sebagai
* .Memberikan rekomendasi calon pengurus bank
berikut :
untuk disampaikan ke Bank Indonesia serta pada
* Melakukan evaluasi terhadap kebijakan
RUPS.
Remunerasi.
* Memberikan rekomendasi kepada Dewan
* Memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi
Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi
Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan
Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan
kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
* Memberikan rekomendasi kepada Dewan
* Memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris mengenai pemberian tunjangan dan
Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi
insentif bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara
Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan
keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.
untuk disampaikan kepada Direksi.
*
* Menyusun dan memberikan rekomendasi
kantor pusat, rotasi dan mutasi pejabat.
mengenai sistem dan prosedur pemilihan dan/atau
Program kerja yang disusun oleh Komite Remunerasi
penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi
dan Nominasi
kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada
dilaksanakan.
Rapat Umum Pemegang Saham.
FREKUENSI KEHADIRAN RAPAT KOMITE
Mengusulkan perubahan Struktur Organisasi
* Memberikan rekomendasi mengenai calon No.
anggota Dewan Komisaris dan / atau Direksi kepada dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. * Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk calon anggota Komite Independen. c. Frekuensi rapat Komite Remunerasi dan Nominasi Berdasarkan Mekanisme Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi mengadakan rapat sekurang-
49
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Tata Kelola Perusahaan
NAMA
1
Mukhlis Rasyid
2
Sudarto
3 4 5
Lando Simatupang
pada tahun 2012 sudah
KA
KPR
KRN
(Jumlah Rapat 4 kali)
(Jumlah Rapat 4 kali)
(Jumlah Rapat 6 kali)
-
-
6x
4x
1x
6x
Andi Kuswara
-
2x
-
Wasito Pramono
-
1x
-
4x
4x
-
-
-
6
Muredy Wibowo
-
7
Dedy Indrajatna
3x
3x
-
8
Sintawati Sukamuljo
-
-
5x
9
Johanes
-
-
1x
KA : Komite Audit ; KPR : Komite Pemantau Risiko ; KRN : Komite Remunerasi & Nominasi
D. Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan, Audit Intern
* Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan,
dan Audit Ekstern
sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang
1. Kepatuhan
dilakukan bank telah sesuai dengan ketentuan Bank
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No
Indonesia dan peraturan perundang-undangan
13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang
yang berlaku;
Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, Bank
* Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank;
Ganesha telah menerapkan Fungsi Kepatuhan Bank
*Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan
yang meliputi tindakan untuk :
dan/atau keputusan yang diambil Direksi Bank tidak
* Mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan
menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia dan
pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Bank;
* Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan
* Mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh
Fungsi Kepatuhan.
Bank;
Satuan Kerja Kepatuhan dalam rangka melaksanakan
* Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem dan
Fungsi Kepatuhan melakukan tugas dan tanggung
prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh
jawab sebagai berikut :
Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia
* Membuat langkah-langkah dalam rangka
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
mendukung terciptanya Budaya Kepatuhan pada
* Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen
seluruh kegiatan usaha Bank pada setiap jenjang
yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia
organisasi;
dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang.
* Melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring,
Bank Ganesha seperti yang tertuang dalam Struktur
dan pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan
Organisasi Kantor Pusat telah memiliki Direktur yang
dengan mengacu pada peraturan Bank Indonesia
membawahi Fungsi Kepatuhan dan membentuk
mengenai Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank
Satuan Kerja Kepatuhan. Selain itu, Direktur
Umum;
Kepatuhan juga membawahi Satuan Kerja
* Menilai dan mengevaluasi efektifitas , kecukupan
Manajemen Risiko, System & Prosedur serta Unit Kerja
dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun
APU PPT.
prosedur yang dimiliki oleh Bank dengan peraturan
Adapun tugas dan tanggung jawab Direktur yang
perundang-undangan yang berlaku;
membawahi Fungsi Kepatuhan paling kurang
* Melakukan review dan/atau merekomendasikan
mencakup :
pengkinian dan penyempurnaan kebijakan,
* Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya
ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki
Budaya Kepatuhan Bank;
oleh Bank agar sesuai dengan ketentuan Bank
* Mengusulkan Kebijakan kepatuhan atau prinsip-
Indonesia dan pearaturan perundang-undangan
prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan oleh Direksi;
yang berlaku;
* Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang
* Melakukan upaya-upaya untuk memastikan bahwa
akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan
kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, serta
pedoman internal Bank;
kegiatan usaha bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundangundangan yang berlaku;
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Tata Kelola Perusahaan
50
* Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan
Dan memenuhi ketentuan Bank Indonesia, telah
Fungsi Kepatuhan.
disampaikan laporan-laporan terkait dengan
Pelaksanaan Prinsip Kehati-hatian Bank Ganesha
pelaksanaan penerapan APU & PPT, serta laporan
terhadap peraturan Bank
Kepatuhan secara semesteran ke Bank Indonesia
Indonesia per
posisi 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut :
dengan tembusan kepada Dewan Komisaris dan
* Rasio Kecukupan Modal (CAR) adalah 13,69 %,
Presiden Direktur.
(dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko pasar
2.
dan risiko operasional), melebihi persyaratan
Dalam rangka pelaksanaan fungsi Audit Intern secara
minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia
efektif, Bank Ganesha telah membentuk Satuan Kerja
sebesar 8%.
Audit Intern (SKAI) yang independen dan
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) tidak
bertanggung jawab langsung
terdapat pelanggaran
Direktur, dan juga dapat berkomunikasi langsung
atau pelampauan BMPK
kepada Presiden
kepada pihak terkait maupun pihak tidak terkait baik
dengan Dewan Komisaris.
perorangan maupun kelompok.
Fungsi SKAI dalam organisasi Bank meliputi hal-hal
Rasio NPL gross sebesar 1,88 %, NPL nett sebesar 1,25
sebagai berikut :
%
* Membantu organisasi memenuhi tujuan yang telah
* Perkembangan Posisi Devisa Neto Bank Ganesha
ditetapkan dengan menggunakan pendekatan yang
tidak ada pelanggaran selama Tahun 2012
sistematis, yaitu mengevaluasi dan meningkatkan
*Giro Wajib Minimum (GWM) Tidak terdapat
efektifitas dari proses Manajemen Risiko,
pelanggaran.
pengendalian serta tata kelola yang baik.
* Pemenuhan PPA produktif telah memenuhi
* Diberikan kewenangan untuk mengakses setiap
ketentuan.
aktivitas yang ada dalam rangka pemeriksaan yang
Berkaitan dengan penerapan program Anti
relevan dengan kinerja serta kegiatan audit.
Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan
* Melakukan penilaian yang independen, yang
terorisme (APU &PPT), Bank Ganesha secara
ditetapkan dalam organisasi untuk memeriksa dan
berkelanjutan meningkatkan budaya kepatuhan
mengevaluasi kegiatan perusahaan.
terhadap penerapan APU & PPT. Program
* Melakukan kajian terhadap tindak lanjut temuan
peningkatan budaya kepatuhan yang telah dilakukan
audit.
adalah dengan melaksanakan pelatihan dan
* Turut serta dalam pelaksanaan investigasi terhadap
sosialisasi kepada seluruh karyawan. Khusus
kegiatan yang dicurigai mengandung risiko
karyawan front office dan yang terlibat langsung
kecurangan dan melaporkan hasilnya kepada
dengan nasabah dilakukan program penyegaran.
Presiden Direktur dengan tembusan Dewan
Pelaksanaan pelatihan dilakukan melalui in house
Komisaris dan Direktur Kepatuhan.
training, kunjungan ke cabang atau pun melalui
* Menyiapkan laporan pelaksanaan dan pokok-pokok
media komunikasi internal. Selain itu Bank juga
hasil audit untuk disampaikan kepada Bank
senantiasa melakukan penyempurnaan kebijakan
Indonesia.
dan prosedur APU & PPT termasuk penyempurnaan
Pada tahun 2012 SKAI telah melaksanakan Audit
sistem untuk membantu pelaksanaan tugas
Internal sebagai berikut :
pemantauan.
51
Audit Intern
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Tata Kelola Perusahaan
* Laporan Pengaduan Nasabah setiap Triwulan
Bing Satrio & Rekan berdasarkan surat No
* Laporan Pokok-pokok Hasil Audit setiap semester
006/XII/2012/GA/BH tanggal 20 Desember 2012.
* Audit Treasury
Penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan
* Operasional Audit dan Security Audit BI-Real Time
tersebut telah memperoleh persetujuan Rapat
Gross Settlement (RTGS)
Umum Pemegang Saham
* Operasional dan Security Audit System Kliring
berdasarkan rekomendasi dari Komite Audit melalui
Nasional Bank Indonesia (SKNBI)
Dewan Komisaris.
* Audit Jaringan Komunikasi dan Pengaman
E.
Informasi
(Related Party) dan Penyediaan Dana Besar
* Audit Aktivitas Operasional TI
(Large Exposure)
* Audit Khusus APU PPT
Bank Ganesha telah memiliki kebijakan, sistem dan
* Audit BCP/DRC TI
prosedur untuk penyediaan dana kepada pihak
* Audit Kantor Cabang dan Capem
terkait dan penyediaan dana besar, hal ini tertuang
* Pemeriksaan terkait kejadian Fraud
dalam Kebijakan Perkreditan Bank, Pedoman BMPK
* Review Pedoman
dan Kebijakan Batas Wewenang Kredit.
Atas hasil pemeriksaan tersebut diatas telah
Penerapan penyediaan dana oleh Bank kepada pihak
dilaporkan kepada Presiden Direktur dan
terkait dan atau penyediaan dana besar telah
tembusannya kepada Dewan Komisaris dan Direktur
memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang Batas
Kepatuhan.
Maksimun Pemberian Kredit , memperhatikan
3.Audit Ekstern
prinsip kehati-hatian maupun perundang-
Dalam penyusunan Laporan keuangan Bank yang
undangan yang berlaku. Atas penerapan ini juga
diaudit untuk tahun 2012, Bank Ganesha telah
telah disampaikan laporan kepada Bank Indonesia
menunjuk Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik
secara berkala.
(KAP) yang terdaftar di Bank Indonesia yaitu Osman
Per tanggal Desember 2012,
tanggal 27 Juni 2012
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait
penyediaan dana
kepada pihak terkait dan debitur/group inti sebagai berikut :
No.
Jumlah
Penyediaan Dana Debitur
1
Kepada Pihak Terkait
2
Kepada Debitur Inti :
Nominal (Jutaan Rupiah)
5
34.122
a. Individu
15
342
b. Group
27
251.622
*)
Note : *) Jumlah penyediaan dana kepada pihak terkait tersebut termasuk pinjaman dengan jaminan tunai sebesar Rp. 21.675 juta
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Tata Kelola Perusahaan
52
F. Rencana Strategis Bank
* Fokus dalam intermediasi pembiayaan kredit mikro,
1. Rencana Jangka Panjang ( Corporate Plan 2012-
kecil, menengah melalui pemetaan potensi bisnis
2016) Bank Ganesha telah mempunyai Rencana Jangka
pedagang-pedagang di pasar dan sentra
Panjang ( Corporate Plan ) tahun 2012 - 2016 yang
bisnis/industri kecil, menggarap supplier-supplier
disusun Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris.
dan distributor captive market.
Corporate Plan merupakan rencana strategis untuk
* Mengelola nasabah besar (korporasi) dalam rangka
jangka panjang dalam rangka menentukan arah dan
pengembangan cross selling/kompensasi bisnis
kebijakan Bank Ganesha dalam menentukan proyeksi
dalam rangka pemanfaat dana sebelum dapat
bisnis 5 tahun ke depan.
sepenuhnya tersalur ke sektor UMKM (smoothing
2. Rencana Jangka Pendek dan Menengah ( Business
target).
Plan)
* Memperbaiki komposisi pendanaan
Bank telah menyusun Rencana Bisnis Tahun 2013-
meningkatkan porsi dana murah Giro dan Tabungan,
2015 dan disampaikan ke Bank Indonesia sesuai
serta menurunkan cost of fund dengan strategi
dengan ketentuan. Seluruh karyawan dan
melanjutkan program tabungan undian berhadiah
Manajemen Bank Ganesha berkomitmen untuk
ke para penabung, dan penurunan suku bunga
bekerja keras dengan lebih baik lagi demi mencapai
deposito secara bertahap, serta meningkatkan
rencana dan program yang telah disepakati yang
penyaluran ke produk kredit yang bersifat massal,
tertuang dalam Rencana Bisnis Bank Ganesha
sehingga diharapkan dapat meningkatkan rekening
periode 2013 – 2015.
tabungan.
Target Jangka Pendek Bank adalah :
* Meningkatkan kerjasama dengan perusahaan
* Melakukan monitoring atas perkembangan usaha
asuransi kredit untuk mengurangi /mitigasi risiko.
debitur inti dengan melakukan kunjungan secara
* Meningkatkan pendapatan fee based income
rutin dan mengambil langkah-langkah pembinaan.
melalui berbagai penambahan fasilitas pelayanan,
* Mengoptimalkan pencapaian target kredit sesuai
kegiatan treasury, transaksi valas, trade finance,
dengan RBB dan memperhatikan kualitas kredit
transaksi pengiriman uang, serta tarif/biaya produk
melalui upaya penurunan tingkat NPL dengan
dan layanan.
mengupayakan penyelesaian kredit bermasalah
* Pengembangan kegiatan usaha teknologi sistem
secara persuasif dan melakukan
informasi dan upaya peningkatan efisiensi dengan
monitoring/kunjungan yang rutin agar di dapat
pengembangan transaksi-transaksi yang berbasis IT
penyelesaian yang baik antara nasabah dengan
system
bank, khususnya yang sudah cukup lama tidak ada
* Penambahan delivery channel untuk
pembayaran dan pertemuan.
meningkatkan pelayanan terhadap nasabah, antara
* Mempercepat dan memfokuskan penyelesaian
lain penambahan fitur ATM dan EDC, corporate
kredit bermasalah melalui restrukturisasi kredit dan
internet banking.
eksekusi jaminan/tindakan hukum, serta
* Meningkatkan kompetensi dan produktivitas SDM
mempercepat penjualan AYDA.
melalui pelatihan-pelatihan internal maupun
* Melakukan kerja sama dalam penyaluran KPT, KPR
eksternal, dan mengintensifkan pembinaan
dan KPM dengan perusahaan/pabrik (mitra/captive
(coaching).
market Bank Ganesha) yang mempunyai buruh/karyawan yang cukup besar.
53
dengan radius 10 km dari kantor, pemetaan
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Tata Kelola Perusahaan
dengan
(branchless banking).
* Menindaklanjuti action plan RBBR yang meliputi
menyajikan dan menyampaikannya kepada Bank
GCG, profil risiko, rentabilitas dan permodalan,
Indonesia dan stakeholder sesuai ketentuan yang
sehingga masuk minimal peringkat dua.Target
berlaku, dan menyajikan laporan tersebut di dalam
Jangka Menengah Bank adalah :
homepage (www.bankganesha.co.id).Transparansi
1.Bank Ganesha berupaya untuk terus meningkatkan
kondisi keuangan dan non keuangan yang belum
kinerja dan menjaga Tingkat Kesehatan Bank
diungkapkan dalam laporan lainnya, meliputi :
minimum peringkat dua, sehingga Bank Ganesha
1.Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris
dapat bersaing dengan para kompetitor yang masuk
dan Direksi
ke dalam peer group Bank Ganesha. Selain itu , Bank
Seluruh Direksi tidak mempunyai kepemilikan saham
Ganesha juga berupaya untuk meningkatkan
yang mencapai 5% (lima perseratus) atau lebih pada
pelayanan kepada nasabah (service excellent) dan
Bank dan perusahaan lain di dalam dan di luar negeri.
menerapkan prinsip GCG.
2. Hubungan keuangan dan hubungan keluarga
2.Penyaluran kredit dengan fokus ke kredit Mikro,
anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
Kecil dan Konsumer. Kredit menengah dan besar
Semua anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak
tetap sebagai “smoothing”
ada yang memiliki hubungan keuangan dan
3.Upaya peningkatan pendanaan dengan lebih fokus
hubungan keluarga dengan anggota Dewan
kepada pendanaan dana murah (low cost fund) Giro
Komisaris, Direksi lainnya dan atau
dan Tabungan.
saham pengendali bank dan/atau termasuk
4.Pengembangan dan penyempurnaan infrastruktur
Pemegang Saham Pengendali Bank.
Bank, diantaranya di bidang Teknologi Informasi dan kompetensi SDM yang berkualitas G.Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank Ganesha telah mentransparansikan kondisi
pemegang
3. Kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan Komisaris danDireksi . Kebijakan remunerasi dan fasilitas yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi selama Tahun 2012 adalah sebagai berikut :
keuangan dan non keuangan dengan menyusun, a. Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Dewan Komisaris dan Direksi Jumlah diterima dalam 1 Tahun
No.
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain
Dewan Komisaris Orang
1
Dewan Direksi
Jutaan Rp
Orang
Jutaan Rp
4
1.746
4
5.770
a. Dapat dimiliki
-
-
4
426
b. Tidak dapat dimiliki
-
-
3
142
Remunerasi ( gaji, bonus, tunjangan rutin , tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura )
2
Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) yang :
1.746
6.338
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Tata Kelola Perusahaan
54
b. Jumlah Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Jenis Remunerasi per orang dalam 1 tahun
Jumlah Direksi
Jumlah Komisaris
Di atas Rp 2 Milyar Di atas Rp 1 Milyar s/d Rp 2 Milyar
4
Di atas Rp 500 Juta s/d Rp 1 Milyar
3
Rp 500 Juta ke bawah
1
Catatan : per 31 Oktober 2012 Komisaris berjumlah 2 orang efektif per 1 Desember 2012 terdapat penambahan komisaris sehingga jumlah komisaris 3 orang.
4. Shares Option
5. Rasio gaji tertinggi dan terendah.
Sesuai Anggaran Dasar Bank seluruh anggota
Per tanggal1.746 31 Desember 2012, rasio gaji tertinggi
Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif tidak
dan terendah per bulan dalam skala perbandingan
memiliki shares option terhadap saham Bank
sebagai berikut :
Ganesha.
55
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Tata Kelola Perusahaan
No.
2008
2009
2010
Deposito Berjangka
990,884
989,722
1,035,838
2011
Tabungan
68,415
86,239
Giro
189,427
169,947
2012
1,164,017
1,207,861
101,221
134,908
186,395
179,231
306,263
273,518
Rasio
Keteranganaan
1
Gaji Pegawai yang tertinggi dan terendah
17,66 : 1
2
Gaji Direksi yang tertinggi dan terendah
1,64 : 1
3
Gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah
1,40 : 1
4
Gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi
2,32 : 1
6. Frekuensi Rapat Dewan Komisaris
Notulen dari setiap rapat dibuat laporan tertulis dan
Dewan Komisaris melakukan rapat rutin sekurang-
ditandatangani oleh Komisaris dan didistribusikan
kurangnya 3 (tiga) bulan sekali atau minimal 4 kali
kepada peserta rapat, dalam hal terjadi perbedaan
dalam 1 (satu) tahun serta dihadiri secara fisik oleh
pendapat (dissenting opinion), dicantumkan dalam
seluruh anggota Komisaris atau rapat dapat juga
Notulen Rapat alasan perbedaannya. Notulen rapat
dilakukan melalui teknologi telekonferensi maksimal
pada tahun 2012 dibuat dan
2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun. Pada tahun 2012
dengan baik.
didokumentasikan
Komisaris mengadakan rapat sebanyak 4 kali dan rapat bersama Direksi sebanyak 13 kali.
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Tata Kelola Perusahaan
56
Kehadiran Rapat Dewan Komisaris. No.
NAMA
JABATAN
KEHADIRAN
1
Mukhlis Rasyid
Presiden Komisaris
4 Kali
2
Sudarto
Wakil Presiden Komisaris
4 Kali
3
Andi Kuswara *)
Komisaris Independen
2 Kali
4
Wasito Pramono **)
Komisaris Independen
1 Kali
*) per 31 Oktober 2012 telah mengundurkan diri. **) efektif sejak 1 Desember 2012
Kehadiran Rapat Komisaris bersama Direksi No.
NAMA
JABATAN
KEHADIRAN
1
Mukhlis Rasyid
Presiden Komisaris
13 kali
2
Sudarto
Wakil Presiden Komisaris
13 kali
3
Andi Kuswara *)
Komisaris Independen
8 kali
4
Wasito Pramono **)
Komisaris Independen
1 kali
5
Abdul Salam
Presiden Direktur
13 kali
6
Hendri Wirjakusuma
Wakil Presiden Direktur
12 kali
7
Susanto Setiono ***)
Direktur Bisnis
8 kali
8
Sugiarto Surjadi
Direktur Kepatuhan
12 kali
*) per 31 Oktober 2012 telah mengundurkan diri. **) efektif sejak 1 Desember 2012 ***) Tidak menjabat sejak 31 Oktober 2012
7. Penyimpangan Internal (Internal Fraud)
8. Permasalahan Hukum.
Internal fraud yang terjadi telah diselesaikan tanpa
Permasalahan hukum pada tahun 2012 yang
adanya kerugian material.
dihadapi Bank Ganesha yaitu 1 (satu) perkara perdata yakni terkait dengan Safe deposit box yakni sebagai berikut :
57
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Tata Kelola Perusahaan
Jumlah Kasus yang dilakukan oleh Internal Fraud dalam
Pengurus
Pengawai Tetap
Pengawai TIdak Tetap
1 tahun Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Sebelumnya
Berjalan
Sebelumnya
Berjalan
Sebelumnya
Berjalan
3
2
Total Fraud
Telah diselesaikan Dalam Proses 1
penyelesaian dinternal Bank Belum diupayakan Penyelesaiannya Telah ditindaklanjuti
1
melalui proses hukum
JUMLAH
PERMASALAHAN HUKUM PERDATA
PIDANA
Telah selesai 1
(telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap)
-
-
Dalam proses penyelesaian 1
TOTAL
-
9. Transaksi Yang Mengandung Benturan
10. Buy Back Shares dan/atau buy back obligasi
Kepentingan
bank
Selama Tahun 2012, tidak terdapat transaksi yang
Tahun 2012 tidak terdapat Buy Back Shares dan/atau
mengandung benturan Kepentingan.
buy back obligasi bank.
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Tata Kelola Perusahaan
58
11. Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial dan Politik Bank Ganesha tidak memberikan dana untuk kegiatan politik. Pemberian dana untuk kegiatan sosial/pendidikan selama Tahun 2011 adalah sebagai berikut : No.
Penerima Dana
1
Sumbangan Yayasan
2
Sumbangan Yayasan
3
Sumbangan acara keagamaan
4
Sumbangan acara keagamaan
5
Sumbangan Klenteng
6 7
Sumbangan Dana PMI dan kegiatan Donor Darah Kegiatan Natal 2012 GPIB Minggu TOTAL
59
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Tata Kelola Perusahaan
Yayasan Tri Setia Bhakti Yayasan Panti Asuhan Tunas Bangsa Lembang Mesjid Jami – Batu Ceper Mesjid sekitar kantor Bank Ganesha Klenteng Kwan Sing Bio Semarang
Total Dana Rp. 6.480.000,Rp. 3.000.000,Rp. 7.800.000,Rp. 10.050.000,Rp. 2.000.000,-
PMI DKI Jakarta
Rp. 11.000.000,-
GPIB Ps Minggu
Rp. 1.000.000,Rp. 41.330.000,-
II. Kesimpulan Penilaian Pelaksanaan GCG (Self
Komposit sebesar 2,850 termasuk Kategori ''Cukup
Assessment)
Baik''.
Berdasarkan hasil self assessment pelaksanaan GCG
Peringkat masing-masing aspek yang dinilai dapat
per posisi 31 Desember 2012, diperoleh Nilai
dilihat pada tabel dibawah ini :
No.
Faktor Penilaian
Bobot
Peringkat
(A)
(B)
Nilai
Catatan
Komposisi, kriteria dan Independensi Dewan Komisaris telah 1.
Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab
10%
3
0,300
sesuai dengan ketentuan.Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.Namun perlu didokumentasikan hasil tindak lanjut rekomendasi Komisaris ke Direksi dan dimonitor tindak Komposisi, kriteria dan Indepensi Direksi telah sesuai
2.
Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab
20%
3
0,600
dengan ketentuan. Direksi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Namun Perlu dilakukan evaluasi terhadap kebijakan Sumber Daya Manusia yang dinilai berpotensi menimbulkan risiko bagi bank. Struktur, komposisi dan independensi Komite telah sesuai dengan ketentuan. Dalam pelaksanaan tugas dan
3.
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite
10%
3
0,300
tanggung jawab telah berjalan cukup baik.Namun perlu ditingkatkan dalam melakukan evaluasi dan pemantauan khususnya terkait dengan pemeriksaan BI.
4.
Penanganan Benturan Kepentingan
10%
2
0,200
Penanganan benturan kepentingan Bank dinilai baik. Penerapan fungsi kepatuhan bank telah berjalan dengan
5.
Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank
5%
3
0,150
baik. Namun perlu adanya kecukupan SDM sehingga dapat melakukan pemantauan terhadap kepatuhan pada seluruh jenjang organisasi. Penerapan fungsi Audit intern berjalan dengan baik. Namun
6.
Penerapan Fungsi Audit Intern
5%
3
0,150
7.
Penerapan Fungsi Audit Ekstern
5%
2
0,100
perlu penambahan SDM di SKAI untuk menerapkan fungsi audit intern secara efektif Pelaksanaan Audit Ekstern telah sesuai dengan ketentuan dan menjalankan tugas dengan baik. Bank telah menerapkan manajemen risiko dan sistem pengendalian intern yaitu dengan dilengkapi kebijakan
8.
Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan
7,5%
3
0,225
manajemen risiko serta kebijakan sistem pengendalian intern.Namun perlu peningkatan pengawasan atasan langsung terhadap bawahannya dan penambahan kecukupan SDM di SKMR untuk melakukan kajian per risiko. Penerapan penyediaan dana besar dan kepada pihak
9.
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait
7,5%
3
0,225
terkait telah berjalan baik dan dilengkapi dengan kebijakan-kebijakan intern Bank. Bank telah mentransparansikan kondisi keuangan dan non
10.
Transparansi Kondisi Keuangan Dan Non
15%
3
0,450
keuangan dengan baik, dan telah tersedia sistem pelaporan yang memadai.Namun perlu dikembangkan sistem pelaporan untuk pemantauan kualitas kredit (NPL) baik masing-masing Account Officer. Bank telah menyusun dan melaksanakan Rencana strategis
11
Rencana Strategis Bank
5%
3
0,150
Bank sesuai dengan visi dan misi.Namun perlu dilakukan review terhadap pencapaian realisasi bisnis yang sudah ditargetkan dalam RBB.
Nilai Komposit
100%
2,850
Termasuk dalam Kategori “Cukup Baik”
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Tata Kelola Perusahaan
60
Manajemen Risiko
61
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Manajemen Risiko
Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem
perkreditan, operasional, produk/aktivitas, dan SDM.
Pengendalian Intern
Sosialisasi Kebijakan dan pedoman juga dilakukan di dilakukan secara
unit kerja terkait (risk taking unit) seperti perkreditan,
menyeluruh pada berbagai aktivitas bank seperti
operasional, internal control, treasury dan risk taking
perkreditan, treasury dan investasi, pendanaan, SDM,
unit lainnya, yang tujuannya untuk membentuk
IT & MIS, operasional dan jasa. Dimana aktivitas
budaya risiko.
tersebut mencakup 8 risiko yaitu risiko kredit, pasar,
Untuk sistem dan data, secara terus menerus Bank
operasional, likuiditas, hukum, reputasi, stratejik, dan
melakukan perbaikan sistem e-smart (core banking
kepatuhan.
system), eLOAN (Loan Originating System), LNAPP
Pengawasan aktif Dewan komisaris dan Direksi dalam
(Loan Aplication), dan Aplikasi LBU. Bank juga telah
penerapan Manajemen Risiko antara lain sebagai
membangun credit scoring untuk kredit mikro dan
berikut :
kecil yang telah diaplikasikan sejak bulan September
?1. Menyetujui kebijakan dan Pedoman Manajemen
2012. Untuk mengidentifikasi kejadian risiko
Risiko.
operasional telah dikembangkan sistem manajemen
?2. Menyelenggarakan rapat bersama Komite
risiko berupa Loss Event Database dan Operational
Pemantau Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko
Risk Self Assessment.
guna membahas pelaksanaan manajemen risiko di
Bank telah menerapkan sistem pengendalian intern
Bank Ganesha dan hasil profil risiko per triwulan.
dan dilengkapi dengan Pedoman Standar Sistem
Penerapan manajemen risiko
?3. Mengevaluasi dan memutuskan permohonan Direksi yang terkait dengan transaksi yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris. ?4. Melalui Satuan Kerja Manajemen Risiko melakukan kaji ulang terhadap metodologi penilaian risiko, kecukupan implementasi SIM dan ketepatan kebijakan, prosedur dan penetapan limit. Dalam rangka penerapan manajemen risiko ditingkat organisasi, bank telah membentuk komite yaitu ALCO, Komite Manajemen Risiko, Komite Kebijakan Perkreditan dan Komite Pengarah Teknologi Informasi. Komite-komite tersebut melakukan tugas dan fungsinya secara optimal dalam membantu pelaksanaan tugas direksi. Dalam pengelolaan risiko, Bank melakukan pembaharuan/review Kebijakan dan prosedur yang merupakan landasan operasional agar pengelolaan risiko dapat berjalan efektif. Bank telah
Pengendalian Intern yang mencakup lima elemen pokok sebagai berikut: 1.Pengawasan oleh manajemen dan budaya pengendalian intern. 2.Identifikasi dan penilaian risiko. 3.Aktivitas pengawasan dan pemisahan fungsional. 4.Sistem akuntansi, teknologi dan informasi, dan komunikasi. 5.Kegiatan pemantauan dan tindakan korektif. Untuk meningkatkan sistem pengendalian risiko dan pengendalian intern, bank melakukan penyempurnaan kebijakan dan pedoman sesuai dengan ketentuan yang berlaku, melakukan pengawasan aktif baik dari atasan langsung, Direksi maupun Komisaris. Serta melakukan penegasan dan sosialisasi kepada seluruh jajaran yang ada tentang penerapan pengawasan melekat terhadap Aktivitas Operasional pada Bank Ganesha.
memperbaharui kebijakan perkreditan Bank Ganesha, Kebijakan dan Pedoman ALMA dan ALCO, serta pedoman-pedoman terkait aktivitas
Keterangan lebih rinci mengenai Manajemen Risiko Bank Ganesha terdapat di bagian keterbukaan informasi pada hal 57 dari Laporan Keuangan Tahunan.
62
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012
Manajemen Risiko
Tanggung Jawab Sosial
63
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Tanggung Jawab Sosial
No
Tanggal
Berita
Foto
Sehubungan dengan peringatan acara 20 tahun Bank Ganesha di Lembang, Bank Ganesha dalam 1.
1 Jul 2012
rangkaian acara tersebut juga memberikan santunan kepada panti asuhan di daerah Lembang dalam rangka program CSR. Dalam rangka program CSR, Bank Ganesha kembali menyelenggarakan kegiatan
2.
25 Okt 2012 Donor Darah di lingkungan gedung Griya Ganesha. Pada kesempatan ini, Bank Ganesha juga menyerahkan sumbangan dalam bentuk tunai ke pengurus PMI Jakarta Pusat. Dalam rangka menyambut Hari Idul Adha 1433H, Bank Ganesha
3.
26 Okt 2012
juga memberikan sumbangan berupa hewan kurban kepada Mesjid di lingkungan sekitar kantor Bank Ganesha.
64
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012
Tanggung Jawab Sosial
65
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Struktur Organisasi
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012
Struktur Organisasi
66
Direktur
Kepatuhan
Sistem & Prosedur
UKK APU-PPT
SK Kepatuhan &
Manajemen Risiko
Kredit Komersial
Divisi Kredit Komersial
Kredit Mikro Kecil
Divisi Kredit Mikro Kecil
Direktur Bisnis
Adm. Kredit & Settlement
Teknologi Informasi
Pendanaan
Treasury
Financial Institution
Presiden Direktur
Wakil
Presiden Direktur
Dewan Komisaris
Officer (OSO)
Ops. Security
& Service
General Admin
Settlement
Manusia
Sumber Daya
& Ops. Support.
Finance Analyst
Divisi Operasi & SDM
Komite Audit
Komite Pemantau Risiko
& Nominasi
Komite Remunerasi
Per 31 Desember 2012
Analis Kredit
Corporate Secretary
Struktur Organisasi Bank Ganesha
SKAI
SKAI
Kepala
Risiko
Komite Manajemen
Kebijakan Kredit
ALCO
Komite Kredit
Komite Pengarah TI
Profil Dewan Komisaris
67
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Profil Dewan Komisaris, Direksi, & Pejabat Eksekutif
Mukhlis Rasyid – Presiden Komisaris
beliau menjabat sebagai Komite Audit PT
Lahir di Lubuk Linggau pada 31 Juli 1939. Beliau
Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Beliau
menyandang gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas
bergabung dengan Bank Ganesha pada tahun 2009
Gajah Mada pada tahun 1966 dan menyandang gelar
sebagai Komisaris Independen dan pada tahun 2010
Pasca Sarjana S-2 (Master) di bidang “Development
hingga sekarang, beliau ditunjuk sebagai Wakil
Economics” pada tahun 1976, serta gelar Master di
Presiden Komisaris Independen.
bidang “Political economics” pada tahun 1977. Sebelum bergabung dengan Bank Ganesha, beliau
Wasito Pramono – Komisaris Independen
pernah meniti karir di Bank Indonesia sejak tahun
Lahir di Blitar pada 18 Agustus 1956. Beliau
1970 hingga 1998 dengan posisi terakhir sebagai
menyandang Insinyur dari Institut Pertanian Bogor
anggota Direksi Bank Indonesia. Dari tahun 1998
tahun 1980 dan Magister Manajemen dari tempat
hingga pertengahan tahun 2006, beliau menjabat
yang sama tahun 1994.
sebagai Presiden Komisaris Bank Indover. Kemudian
Sebelum bergabung dengan Bank Ganesha, beliau
sejak tahun 2004 hingga bulan Mei 2008 beliau
berpengalaman meniti karir di Bank Rakyat Indonesia
menjabat sebagai Komisaris Bank Ekspor Indonesia
(BRI) sejak tahun 1980 sebagai Pengembangan BRI
(Persero). Sejak tahun 2008 hingga sekarang, beliau
Unit, dan menduduki berbagai posisi, seperti Kepala
ditunjuk sebagai Presiden Komisaris Bank Ganesha.
Bagian Operasional Mikro, Kepala Divisi Bisnis Mikro hingga terakhir sebagai
Inspektur Kanins BRI di
Sudarto – Wakil Presiden Komisaris Independen
Yogyakarta. Beliau bergabung dengan Bank Ganesha
Lahir di Tangerang pada 7 Februari 1951. Beliau
pada tahun 2012 dan hingga sekarang beliau
menyandang gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas
ditunjuk sebagai Komisaris Independen.
Terbuka tahun 1999. Sebelum bergabung dengan Bank Ganesha, beliau meniti karir di Bank Indonesia sejak tahun 1971 hingga 2006 dengan posisi terakhir sebagai Investigator Bank Indonesia. Dari tahun 2007 sampai dengan Juni 2008 beliau ditunjuk menjadi Direktur Kepatuhan Bank INA sebelum menjabat sebagai Komite Audit di Asuransi Binagriya pada tahun 2009. Sejak September 2008 hingga Juni 2010,
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Profil Dewan Komisaris, Direksi, & Pejabat Eksekutif
68
Profil Direksi
69
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Profil Dewan Komisaris, Direksi & Pejabat Eksekutif
Abdul Salam – Presiden Direktur
1995 hingga 1996 dengan posisi terakhir menjabar
Lahir di Kudus pada 28 Agustus 1948. Beliau
sebagai Treasury Manager. Beliau juga sempat
menyandang gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas
berkarir di Bank Umum Nasional dan Bank Pos
Diponegoro, gelar Magister Manajemen dari IPPM
Nusantara sejak tahun 1996 hingga 2000 dengan
Jakarta dan gelar Doktor dari Universitas Gajah Mada.
jabatan terakhir sebagai Kepala Divisi Treasury. Sejak
Sebelum bergabung dengan Bank Ganesha, beliau
Mei 2000, beliau bergabung dengan Bank Harda
berpengalaman meniti karir di Bank Indonesia dari
Internasional sebagai Kepala Divisi Treasury,
tahun 1975 hingga 2003 dengan menduduki
kemudian ditunjuk menjadi Direktur Operasional
berbagai posisi hingga terakhir menjabat sebagai
pada Juni 2004, hingga terakhir menjabat sebagai
Direktur Direktorat Pengawasan Bank. Sejak tahun
Direktur Utama pada September 2009. Beliau
2003 hingga 2006, beliau menjabat sebagai Direktur
bergabung dengan Bank Ganesha sejak Juli 2011 dan
dan Direktur Utama PT PNM. Kemudian di bulan Juni
hingga sekarang menjabat sebagai Wakil Presiden
2006 hingga 2009 beliau ditunjuk sebagai Direktur
Direktur.
Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) hingga
Sugiarto Surjadi – Direktur Kepatuhan
menjabat sebagai Direktur Kepatuhan sejak
Lahir di Jakarta pada 23 Januari 1960. Beliau
Desember 2009 hingga Mei 2010. Beliau bergabung
menyandang gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas
dengan Bank Ganesha pada Desember 2010, dan
Atmajaya Jakarta.
hingga sekarang ditunjuk sebagai Presiden Direktur
Sebelum bergabung dengan Bank Ganesha, beliau
Bank Ganesha.
mulai meniti karir pada tahun 1983 di Bank Umum
Hendri Wirjakusuma – Wakil Presiden Direktur
Nasional. Pada tahun 1986 beliau bergabung dengan
Lahir di Teluk Betung pada 22 Juni 1962. Beliau
Bank Dagang Nasional Indonesia dengan menjabat
menyandang gelar Insinyur Teknik Sipil dari
di berbagai posisi. Pada tahun 1999, beliau
Universitas Tarumanegara pada tahun 1987.
bergabung dengan Bank UIB (sekarang BCA Syariah)
Sebelum bergabung dengan Bank Ganesha, beliau
dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Kepatuhan.
pernah berkarir di Bank Dagang Nasional Indonesia
Beliau bergabung dengan Bank Ganesha pada April
sejak tahun 1989 dan menjabat berbagai posisi
2010 dan menjabat sebagai Kepala Satuan Kerja
hingga posisi terakhir menjabat sebagai FX Dept.
Audit Internal (SKAI) hingga pada Desember 2010
Head pada tahun 1995. Kemudian beliau juga
hingga sekarang beliau ditunjuk sebagai Direktur
sempat berkarir di Bank Marshill Utama pada tahun
Kepatuhan.
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Profil Dewan Komisaris, Direksi& Pejabat Eksekutif
70
Profil Pejabat Eksekutif
71
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Profil Dewan Komisaris, Direksi & Pejabat Eksekutif
Johannes – Kepala Divisi Operasi dan SDM Lahir di Jakarta pada 26 Juni 1967. Menyandang gelar Bachelor of Business Administration dan Master of Business Administration dari Armstrong University, Amerika Serikat. Memulai karir tahun 1993 hingga 1994 di PT Arya Jauhari Mandiri sebagai Finance Officer. Beliau bergabung dengan Bank Ganesha tahun 1994 sebagai Account Officer hingga diangkat Macellinus Adrianto Setio – Kepala Divisi Kredit Komersial Lahir di Palembang pada 2 Juni 1951. Menyandang gelar Drs dari Universitas Katolik Parahyangan,
menjadi Pimpinan Cabang Kantor Cabang Utama pada tahun 1998. Sejak tahun 2001, menjabat sebagai Kepala Divisi Treasury, hingga terakhir di tahun 2012 sampai sekarang menjabat sebagai Kepala Divisi Operasi dan SDM.
Bandung dan Magister Manajemen dari Asian Institute of Management, Filipina. Memulai karir di Bank Umum Nasional sebagai Account Officer tahun 1980 hingga menjadi Koordinator Wilayah Kerja di tahun 1995 dan pernah menjabat sebagai Kepala Cabang hingga Kepala Kredit Komersial. Bergabung dengan Bank Halim Indonesia di Surabaya tahun 1998 menjabat sebagai Direktur, kemudian bergabung dengan Bank NISP tahun 2001 sebagai Kepala Satuan Kerja Kredit hingga menjadi Asisten Direksi hingga tahun 2008.
Wiyono – Kepala Divisi Kredit UMKM
Bergabung dengan Bank Harda Internasional tahun
Lahir di Surabaya pada 7 Februari 1961. Menyandang
2010 sebagai Direktur Kredit dan Marketing. Beliau
gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas
bergabung dengan Bank Ganesha pada tahun 2012
Mahasaraswati, Denpasar.
sebagai Kepala Divisi Kredit Komersial.
Memulai karirnya di PT Dharmo Properti dan Asuransi Bumi Putra dari tahun 1980 hingga 1982. Kemudian sejak tahun 1982 hingga 1985 bekerja di PT Auto 2000, PT Bank Rama dan PT Sejahtera (Consumer Good) sebagai. Pada tahun 1985, bergabung dengan PT Rhone Poulene Farmacitial Ind. sebagai Sales & Marketing Supervisor Area Bali & Nusa Tenggara. Bergabung dengan PT Bank Internasional Indonesia sejak tahun 1989, hingga terakhir dipromosikan sebagai Branch Manager di Cabang Kupang, NTT pada tahun 1997. Sejak tahun 1997 hingga 2001, menjabat sebagai Branch Manager Cabang Denpasar PT Bank Nusa Nasional. Pada tahun 2001,
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Profil Dewan Komisaris, Direksi & Pejabat Eksekutif
72
bergabung dengan PT Permodalan Nasional Madani
Pejabat Eksekutif Lainnya
(Persero) sebagai Branch Manager Cabang Denpasar,
Arief Dhita Wibawa
hingga terakhir ditunjuk sebagai Deputy Divisi
Kepala Bagian SKMR
Bidang Penyertaan di tahun 2007. Beliau juga pernah
Bergabung di Bank Ganesha sejak tahun 1997, pertama kali
menjabat sebagai Komisaris Utama di BPR Syariah
sebagai Assistant Manager Analis Kredit.
Patuh Beramal, Mataram pada tahun 2003 hingga
Sejak 01 November
2000 sd Juni 2010 menjabat sebagai Kepala Bagian Credit Analyst & Adm.
2007 dan Komisaris Utama PT BPR Rizki Barokah,
Menjabat sebagai Kepala SKMR sejak 01 Juli 2010
Tangerang pada tahun 2008. Menjabat sebagai
Budianto Halim
Direktur Bisnis PT Newland Capital di tahun 2008
Kepala Bagian Administrasi Kredit & Settlement
hingga 2009. Sejak tahun 2009 hingga 2011, PT Bank
Bergabung di Bank Ganesha sejak tahun 2012. Mulai bulan
Internasional Indonesia MayBank sebagai Senior Manager Micro, SME & Commercial. Mulai bergabung dengan Bank Ganesha sejak tahun 2011 dan menjabat sebagai Kepala Divisi UMKM.
Februari 2012 menjabat sebagai Kepala Bagian Administrasi Kredit & Settlement Kantor Pusat Jakarta.
Haswan Djunaidi Kepala Bagian SKK Bergabung di Bank Ganesha sejak tahun 1994 dibagian Accounting/Giro sd bulan Maret 2004. Sejak bulan April 2004 sd 02 Juli 2006 menjabat sebagai Kepala Seksi Bagian FAOS. Menjabat sebagai Dept. Head Compliance sejak 03 Juli 2006 s/d 14 Februari 2010. Menjabat sebagai Dept. Head Sytem & Procedure sejak 15 Februari 2010 s/d 28 Februari 2011. Menjabat
sebagai
Kepala
Bagian SKK sejak 01 Maret 2011
Hendra Rizal Kepala Bagian Treasury Bergabung di Bank Ganesha sejak tahun 2000. Sejak bulan Juni 2000 sd 16 Nov 2008 sebagai staff Bagian Treasury. Menjabat sebagai Section Head Bagian Treasury sejak 17 Nov 2008 sd November 2009. Menjabat sebagai Kepala Bagian Treasury sejak 17 November 2009.
Liga Ponti Gultom Eddy Warman – Kepala SKAI
Kepala Bagian Marketing Funding
Lahir di Riau pada 24 November 1962. Menyandang
Bergabung di Bank Ganesha sejak tahun 2010. Mulai 2010 sd tahun
gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Perusahaan dari Universitas Borobudur, Jakarta. Memulai karir di Bank Swaguna sebagai Kepala Unit
2011 menjabat sebagai Branch Marketing Manager Kantor Cabang Utama. Menjabat sebagai Kepala Bagian Marketing Funding sejak tahun 2011.
Lim Teddy Senjaya
Audit dan Control pada tahun 1990 hingga 1993.
Kepala Bagian Credit Analys
Bergabung dengan Bank Ganesha sejak tahun 1994 .
Bergabung di Bank Ganesha sejak tahun 2012. Mulai bulan
Pada tahun 1999, ditunjuk sebagai Assistant Manager Inspectorate Department hingga menjadi Inspectorate Manager pada tahun 2002. Sejak tahun 2011 beliau menjabat sebagai Kepala SKAI.
November 2012 menjabat sebagai Kepala Bagian Credit Analys Kantor Pusat Jakarta.
Muhammad Nur Kepala Bagian Corporate Secretary Bergabung di Bank Ganesha sejak tahun 1996. Pada tahun 2008 sd 2012 menjabat
sebagai Kepala Bagian Financial Analysis &
Operating Support. Menjabat sebagai Kepala Bagian Corporate Secretary mulai bulan Oktober 2012.
73
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Profil Dewan Komisaris, Direksi & Pejabat Eksekutif
Kantor Kas Muara Karang tahun 2006.Menjabat sebagai Marketing
Patricia Lie
Manager Cabang Kelapa Gading tahun 2007. Menjabat sebagai
Kepala Bagian Financial Institution Bergabung di Bank Ganesha sejak
tahun 1995 sd tahun
BM Mangga Dua sejak 15 Desember 2009.
September 1997 sebagai Staff pada bagian Internasional.
Virnando Lie
Menjabat sebagai Manager International sejak 01 Okt 1997 sd
Branch Manager Kantor Cabang Kelapa Gading, Jakarta
Tahun 2012.
Bergabung di Bank Ganesha sejak tahun 2011. Sejak bulan April
Menjabat sebagai Kepala Bagian Financial Institution sejak
2011 sd 04 Juli 2012 menjabat
sebagai
Branch Marketing
September 2012.
Manager Kelapa Gading. Sejak 05 Juli 2012 sd 04 Oktober 2012
Paulusman Wibowo
sebagai
Jakarta. Sebagai Branch Manager Kantor Cabang Kelapa Gading
Kepala Bagian IT Bergabung di Bank Ganesha sejak tahun 2008.
Pjs.Branch Manager Kantor Cabang Kelapa Gading
Sejak bulan
sejak 05 Oktober 2012.
Oktober 2008 sd Juni 2010 menjabat sebagai Section Head IT
Markus Junus
Support. Menjabat sebagai Kepala Bagian IT sejak 01 Juli 2010.
Branch Manager Kantor Cabang Tangerang
TB. Riki Fariki Ismet Kepala Bagian System & Procedure Bergabung di Bank Ganesha Tahun 2000. Sejak bulan April 2000 sd 14 Maret 2001 sebagai staff Internal Control Kantor cabang Utama Jakarta. Menjabat sebagai Internal Control Head sejak 15 Maret 2001 sd 24 Januari 2007. Menjabat sebagai Section Head RM Dept sejak 25 Januari 2007 sd 14 Mei 2012. Menjabat sebagai Kepala Bagian System & Procedure sejak 15 Mei 2012
Nicolas Denny Halim Wijaya Branch Manager Kantor Cabang Utama Hayam Wuruk, Jakarta Bergabung di Bank Ganesha sejak tahun 2012. Mulai bulan Februari 2012 menjabat sebagai Branch Manager KCU, Jakarta
Josavia Rachman Ichwan Pjs. Branch Manager Kantor Cabang Kertajaya, Surabaya
Bergabung di Bank Ganesha sejak tahun 1993 sebagai staff OSDEDP cabang Kelapa Gading. Sejak bulan Juli 1999 sd 31 Agst 2006 menjabat
sebagai
Kepala Kantor Kas Sogo-Wisma Diners.
Sebagai Marketing Manager Kantor Cabang Mangga Dua sejak September 2006 sd September 2007. Menjabat sebagai
Sub
Branch Manager Kantor Capem Tangerang tahun 2007 sd 08 Januari 2012. Menjabat sebagai Branch Manager Kantor Cabang Tangerang sejak 09 Januari 2012
Tjoeng Raymond Branch Manager Kantor Cabang Sudirman, Jakarta Bergabung di Bank Ganesha sejak tahun 2012. Sejak bulan Maret 2012 sd 20 Mei 2012 menjabat sebagai Branch Manager Kelapa Gading. Dan mulai 21 Mei 2012 sebagai Branch Manager Kantor Cabang Sudirman – Jakarta
Bergabung di Bank Ganesha sejak tahun 2000. Pada tahun 2000 sd 2007 menjabat sebagai Branch Manager Kelapa Gading. Tahun 2007 sd 2012 Menjabat sebagai Kepala Divisi Kredit Komersial dan mulai bulan November 2012 sebagai Pjs Branch Manager Kantor Cabang Kertajaya, Sby
Andy Prabowo Branch Manager Kantor Cabang Semarang Bergabung di Bank Ganesha sejak tahun 2012. Mulai bulan Mei 2012 menjabat sebagai Branch Manager Kantor Cabang Semarang.
Hiu Man Lie Branch Manager Kantor Cabang Mangga Dua, Jakarta Bergabung di Bank Ganesha sejak tahun 1994. Mengawali karirnya sebagai Customer Service dan bagian custodian pada Cabang Kelapa Gading. Sejak 01 Juni 1997 sd Maret 2003, menjabat sebagai Act ASD Head Kantor Cabang Utama. Sebagai Account Officer tahun 2003, Kepala kantor Kas Sunter Mall dan Kepala
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Profil Dewan Komisaris, Direksi & Pejabat Eksekutif
74
Mitra Usaha
PT. Lumbung Sari, merupakan salah satu anak perusahaan dari PT. Equity Development Investment dan bergerak dalam bidang pialang kerugian. Kerjasama yang dilakukan dengan Bank Ganesha adalah sebagai broker asuransi dengan perusahaan
PT. Gajah Tunggal, Tbk Perusahaan yang mulai berdiri sejak tahun 1951 ini merupakan pabrikan ban terintegrasi terbesar di kawasan Asia Tenggara. Memproduksi dan mendistribusikan ban dengan kualitas tinggi untuk mobil penumpang, SUV, kendaraan komersial, off the road, industri dan kendaraan roda dua. PT Gajah
Tunggal merupakan captive market strategis Bank Ganesha, dimana kerjasama dilakukan mulai dari payroll dan pinjaman karyawan (KPT Ganesha).
75
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Mitra Usaha dan Jaringan Kantor
asuransi lain untuk penutupan asuransi kerugian atas jaminan kredit nasabah pinjaman bank, seperti pinjaman kendaraan dan pinjaman perumahan.
PT. Equity Life Indonesia, merupakan salah satu anak perusahaan dari PT. Equity Development Investment dan bergerak dalam bidang asuransi jiwa, kesehatan, dan dana pensiun. Bank Ganesha bekerja sama secara inklusif dengan PT. Equity Life Indonesia dalam penutupan asuransi jiwa kredit bagi nasabah kredit Bank Ganesha. Bank Ganesha juga menempatkan dana pensiun karyawan PT. Bank Ganesha termasuk asuransi kesehatan karyawan ke PT. Equity Life Indonesia.
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Mitra Usaha dan Jaringan Kantor
76
Bank Koresponden
Munich Uni Credit Bank
New York
Tokyo
Standard Chartered Bank
Mizuho Corporate Bank
Wells Fargo Bank
Hong Kong Standard Chartered Bank
Singapore Standard Chartered Bank
Sydney
Bank Koresponden Mitra Bank Ganesha
Standard Chartered Bank, New York One Madison Avenue New York, NY 10010-3603, USA Standard Chartered Bank, Hong Kong 4 - 4 A Des Voeux Road Central, Hong Kong Standard Chartered Bank, Singapore 6 Battery Road # 23 – 00, Singapore 049909 Wells Fargo Bank, New York 11 Penn Plaza, 4th Floor New York, NY 10001, USA Uni Credit Bank, AG, Munich Am Eisbach 4 80538 Munich, Germany Mizuho Corporate Bank, Tokyo 4-6-13, Tsukishima Chuo-ku, Tokyo 104 – 0052, Japan Commonwealth Bank, Sydney Level 10, 133 – 141 Liverpool St Sydney NSW 115, Australia
77
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Mitra Usaha dan Jaringan Kantor
Commonwealth Bank
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Mitra Usaha dan Jaringan Kantor
78
Tangerang & Serpong 1 Cabang 1 Capem 1 Kantor Kas
Pulau Jawa Jakarta 4 Cabang 3 Capem 2 Kantor Kas
Surabaya
Semarang
1 Cabang
1 Cabang
3 Capem
Jaringan Kantor Kantor Pusat
Wisma Sudirman – Jakarta
Jl. Hayam Wuruk No. 28
Wisma Sudirman Lt. 1
Jakarta 10120
Jl. Jend. Sudirman Kav. 34
Telp. (021) 385-5345, (021) 385-5888
Jakarta 10220
Fax. (021) 345-4880
Telp. (021) 570-8559, (021) 570-8560
Swift Code: GNESIDJA www.bankganesha.co.id
Kantor Cabang Utama Jl. Hayam Wuruk No. 28 Jakarta 10120 Telp. (021) 385-5345, (021) 385-5888 Fax. (021) 352-0371 Swift Code: GNESIDJA www.bankganesha.co.id
Kantor Cabang
Fax. (021) 570-8590
Kertajaya – Surabaya Jl. Kertajaya No. 194-196 Surabaya 60282 Telp. (031) 503-2060 (Hunting) Fax. (031) 503-2784 Telex: 32822 GNS SBY IA
Suari – Semarang Jl. Suari Blok D 25-27 Kel. Puwodinatan
Mangga Dua – Jakarta
Semarang Tengah 50137
Wisma Eka Jiwa Kav. 19
Telp. (024) 358 -6767 (Hunting)
Jl. Mangga Dua Raya
Fax. (024) 356-4692
Jakarta 10730
Kantor Cabang Pembantu
Telp. (021) 625-7421, (021) 625-7422 (021) 625-7453 Fax. (021) 625-7485
Ruko Pasar Induk Kramat Jati Blok D 1 No. 3-3A
Kelapa Gading – Jakarta
Jl. Raya Bogor KM 17
Jl. Raya Bulevard Barat Blok LC 6 No. 49-50 Kelapa Gading Permai Jakarta 14240
Jakarta 13510 Telp. (021) 8778-2929 (Hunting) Fax. (021) 8778-6009
Telp. (021) 450-4961 (Hunting)
Kedoya – Jakarta
Fax. (021) 450-4782
Kedoya Raya Pesing No. 27 C
Gatot Subroto - Tangerang
Kedoya Utara, Jakarta 11520
Komp. Ruko Sastra Plaza Blok B-57
Telp. (021) 568-9977, (021) 569-81403
Jl. Gatot Subroto KM 5,4 No. 21, Tangerang Telp.(021) 593-08885, (021) 593-08889 (021) 593-08898, (021) 593-08900 Fax. (021) 591-3268
79
Pasar Induk Kramat Jati - Jakarta
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Mitra Usaha dan Jaringan Kantor
Fax. (021) 5694-3176
Muara Karang – Jakarta
Jemursari – Surabaya
Jl. Muara Karang Raya No. 191, Jakarta
Jl. Raya Jemursari 15 E Wonocolo
Telp. (021) 661-0643, (021) 668-1792
Surabaya 60237
Fax. (021) 6669-2298
Telp. (031) 849-7466 (Hunting)
Serpong – Tangerang Selatan
Fax. (031) 849-7364
Ruko Golden Boulevard Blok D No. 7
Kantor Kas
Jl. Pahlawan Seribu, BSD City
Sunter – Jakarta
Serpong, Tangerang Selatan
Jl. Danau Sunter Utara Blok E No. 4D
Telp. (021) 531-66127, (021) 531-66128, (021) 531-
Jakarta 14350
66129
Telp. (021) 653-06103, (021) 653-06104
Fax. (021) 531-60739
Fax. (021) 647-02972
Kapasan – Surabaya
ITC Fatmawati – Jakarta
Jl. Kapasan No. 206
Komp. Pertokoan Dutamas Blok F No. 8
Surabaya 60143
Jakarta 12430
Telp. (031) 376-1721 (Hunting)
Telp.(021) 7280-0279, (021) 7279-7257
Fax. (031) 371-9291
Fax. (021) 7280-0171
H.R. Muhammad – Surabaya
Pabrik Gajah Tunggal - Tangerang
Komp. Pertokoan Golden Palace
Komplek Industri Gajah Tunggal
Jl. H.R. Muhammad No. 373-383
Jl. Gatot Subroto KM 7
Blok A-08, Surabaya
Desa Pasir Jaya, Kec. Jati Uwung – Tangerang,
Telp. (031) 731-1747 (Hunting)
Banten
Fax. (031) 731-1746
Telp. (021) 592-2298, (021) 592-2496 Fax. (021) 592-2495
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Mitra Usaha dan Jaringan Kantor
80
Jaringan ATM Bank Ganesha Kantor Cabang Utama Jl. Hayam Wuruk No. 28 Jakarta 10120 Telp. (021) 385-5888, (021) 385-5345 Fax. (021) 352-0371 Swift Code: GNESIDJA www.bankganesha.co.id
Kantor Cabang Kelapa Gading – Jakarta Jl. Raya Bulevard Barat Blok LC 6 No. 49-50 Kelapa Gading Permai Jakarta 14240 Telp. (021) 450-4961 Fax. (021) 450-4782
Gatot Subroto - Tangerang Komp. Ruko Sastra Plaza Blok 57 Jl. Gatot Subroto KM 5,4 No. 21, Tangerang Telp.(021) 593-08885, (021) 593-08889 (021) 593-08890, (021) 593-08900 Fax. (021) 591-3268
Wisma Sudirman – Jakarta Wisma Sudirman Lt. 1 Jl. Jend. Sudirman Kav. 34 Jakarta 10220 Telp. (021) 570-8560 (Hunting) Fax. (021) 570-8590
Kertajaya – Surabaya Jl. Kertajaya No. 194-196 Surabaya 60281 Telp. (031) 503-2060 (Hunting) Fax. (031) 503-2784 Telex: 32822GNS SBY IA
Suari – Semarang Jl. Suari Blok D 25-27 Kel. Puwodinatan Semarang 50137 Telp. (024) 358 -6767 (Hunting) Fax. (024) 356-4692
Kantor Cabang Pembantu Pasar Induk Kramat-Jati - Jakarta Ruko Pasar Induk Kramat Jati Blok D 1 No. 3-3A Jl. Raya Bogor KM 17 Jakarta 13510 Telp. (021) 8778-2929 Fax. (021) 8778-6009
81
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Mitra Usaha dan Jaringan Kantor
Serpong – Tangerang Selatan Ruko Golden Boulevard Blok D No. 7 Jl. Pahlawan Seribu, BSD City Serpong, Tangerang Selatan Telp. (021) 531-66127, (021) 531-66128, (021) 531-66129 Fax. (021) 531-60739
H.R. Muhammad – Surabaya Komp. Pertokoan Golden Palace Jl. H.R. Muhammad No. 373-383 Blok A-08, Surabaya Telp. (031) 731-1747 (Hunting) Fax. (031) 731-1746
Lokasi Lainnya Wisma Hayam Wuruk - Jakarta Gedung Wisma Hayam Wuruk Jl. Hayam Wuruk No. 8 Jakarta 10120
Pabrik PT Gajah Tunggal, Tbk. Tangerang (5 unit ATM) Jl. Gatot Subroto KM 7 Desa Pasar Jaya
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Mitra Usaha dan Jaringan Kantor
82
PRODUK DAN JASA Produk Pendanaan
Produk Pinjaman
Tabungan Kredit Modal Kerja
1.
Tabungan Ganesha
2.
Tabungan Optima
1.
Pinjaman Rekening Koran
3.
Tabungan Investasi
2.
Short Term Loan
4.
Tabungan Pelajar
3.
Fixed Loan
5.
TabunganKu
4.
Special Transaction
Kredit Investasi
Giro
Kredit Konsumsi
1.
Giro Rupiah
2.
Giro Valas
1.
Kredit Pemilikan Rumah
3.
Ganesha Dollar
2.
Kredit Pemilikan Apartemen
3.
Kredit Pemilikan Kendaraan Bermotor
Deposito 1.
Deposito Berjangka Rupiah
4.
Kredit Penghasilan Tetap
2.
Deposito Berjangka Valas
5.
Kredit Penghasilan Tetap Flexy
3.
Deposito Berjangka Emas
Kredit Tidak Langsung
4.
Deposito Berjangka Flexy
Fasilitas Bank Garansi
5.
Deposito On Call
Fasilitas Letter of Credit
6.
Sertifikat Deposito
Jasa Layanan * Pembayaran 1. Pembayaran Tagihan PLN 2. Pembayaran Tagihan Telepon
83
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Produk dan Jasa
* Safe Deposit Box
* Payroll
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Produk dan Jasa
84
Tanggung Jawab Terhadap Laporan Tahunan Laporan tahunan ini, beserta laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab manajemen PT Bank Ganesha dan telah disetujui oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing di bawah ini.
PT BANK GANESHA, Dewan Komisaris
Mukhlis Rasyid
Sudarto
Wasito Pramono
Presiden Komisaris
Wakil Presiden Komisaris (Independen)
Komisaris (Independen)
Direksi
85
Abdul Salam
Hendri Wirjakusuma
Sugiarto Surjadi
Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
Direktur Kepatuhan
Bank Ganesha | Laporan Tahunan 2012 Tanggung Jawab Laporan Tahunan
P.T. BANK GANESHA LAPORAN KEUANGAN/FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011/ FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
P.T. BANK GANESHA DAFTAR ISI
P.T. BANK GANESHA TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
1
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT FINANCIAL STATEMENTS – As of December 31, 2012 and 2011 and for the years then ended
LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut Laporan Posisi Keuangan
2
Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif
3
Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas
4
Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas
5
Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan
6
Notes to Financial Statements
P.T. BANK GANESHA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
P.T. BANK GANESHA STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2012 AND 2011
2012 Rp'000
Catatan/ Notes
2011 Rp'000
ASET Kas
ASSETS 45.309.950
5
28.391.091
Giro pada Bank Indonesia
133.581.143
6
126.636.552
Demand Deposits with Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain - Pihak ketiga
105.906.501
7
106.787.454
Demand Deposits with Other Banks -Third parties
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain - bersih
183.475.422
8
318.643.048
Placements with Bank Indonesia and Other Banks - net
Efek-efek - Pihak ketiga
260.108.277
9
149.628.478
Securities - Third parties
Kredit Pihak berelasi Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah Aset Tetap - bersih
34.121.982 1.161.724.671 (12.471.530) 1.183.375.123
JUMLAH ASET
28.129.902 1.042.097.016 (12.338.519) 1.057.888.399
16.036.550
11
16.427.141
788.690
22
2.816.114
54.168.415
12
32.559.915
Aset Pajak Tangguhan - bersih Aset Lain-lain
10 24
1.982.750.071
1.839.778.192
Cash
Loans Related parties Third parties Allowance for impairment losses Total Premises and Equipment - net Deferred Tax Assets - net Other Assets TOTAL ASSETS
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
Liabilitas Segera
7.607.949
Simpanan Pihak berelasi Pihak ketiga
246.249.050 1.421.525.222
Jumlah Simpanan dari Bank Lain - Pihak ketiga
JUMLAH LIABILITAS
13 24
227.869.360 1.377.318.085
1.667.774.272
1.605.187.445
Liabilities Payable Immediately Deposits Related parties Third parties Total Deposits from Other Banks - Third parties
89.556.419
14
15.696.679
2.088.855
15
6.451.455
Taxes Payable
22.919.137
16
24.877.920
Other Liabilities
Utang Pajak Liabilitas Lain-lain
3.624.027
1.789.946.632
1.655.837.526
TOTAL LIABILITIES
EKUITAS
EQUITY
Modal Saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 850.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 703.218.000 saham tahun 2012 dan 2011
Capital Stock - par value of Rp 500 per share Authorized - 850,000,000 shares Issued and paid-up - 703,218,000 shares in 2012 and 2011
Saldo laba (defisit) Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
351.609.000
17
351.609.000
100.000 (158.905.561)
100.000 (167.768.334)
192.803.439
183.940.666
1.982.750.071
1.839.778.192
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Retained earnings (deficit) Appropriated Unappropriated TOTAL EQUITY TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-2-
P.T. BANK GANESHA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
2012 Rp'000 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Bunga Provisi dan komisi Jumlah Pendapatan Bunga Beban Bunga Bunga Premi program penjaminan simpanan
172.630.715 12.475
Catatan/ Notes
24 18
172.643.190
84.432.977 3.262.075
P.T. BANK GANESHA STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011
2011 Rp'000
146.834.229 617.548 147.451.777
24 19 28
81.859.259 2.642.444
Jumlah Beban Bunga
87.695.052
84.501.703
Pendapatan Bunga - Bersih
84.948.138
62.950.074
Pendapatan Operasional Lainnya Provisi dan komisi selain kredit - bersih Keuntungan transaksi valuta asing - bersih Pendapatan jasa administrasi dan penalti Kenaikan nilai efek yang diperdagangkan Lainnya Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya Beban Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Beban Operasional Lainnya Umum dan administrasi Tenaga kerja Lainnya Jumlah Beban Operasional Lainnya
OPERATING REVENUES AND EXPENSES Interest Revenues Interest Fees and commissions Total Interest Revenues Interest Expenses Interest expense Premium on deposit guarantee program Total Interest Expenses Interest Revenues - Net Other Operating Revenues Commissions and fees from transactions other than loans - net Gain on foreign exhange transactions - net Administration fees and penalty Increase in value of trading securities Others
6.386.556 2.953.442 2.448.305 2.395.360 197.651
5.789.515 1.786.672 1.613.101 5.510.037 411.734
14.381.314
15.111.059
Total Other Operating Revenues Provision for Impairment Losses on Financial Assets
3.800.658
10
1.027.348
26.238.966 56.635.252 1.631.923
20 21
22.194.061 47.575.222 767.829
Other Operating Expenses General and administrative Personnel Others
84.506.141
70.537.112
Beban Operasional Lainnya - Bersih
73.925.485
56.453.401
LABA OPERASIONAL
11.022.653
6.496.673
INCOME FROM OPERATIONS
2.222.450 (143.750) 3.542.933
NON-OPERATING REVENUES (EXPENSES) Gain on disposals of premises and equipment - net Loss on sale of foreclosed properties Others - net NON-OPERATING REVENUES - NET
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL
Other Operating Expenses - Net
Keuntungan pelepasan aset tetap - bersih Kerugian penjualan agunan yang diambil alih Lainnya - bersih
562.203 363.141
PENDAPATAN NON OPERASIONAL - BERSIH
925.344
5.621.633
LABA SEBELUM PAJAK
11.947.997
12.118.306
INCOME BEFORE TAX
BEBAN PAJAK
(3.085.224)
(3.223.953)
TAX EXPENSE
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN DAN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
11
Total Other Operating Expenses
22
8.862.773
8.894.353
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
NET INCOME FOR THE YEAR AND TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-3-
P.T. BANK GANESHA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
Modal saham/ Capital stock Rp'000 Saldo per 1 Januari 2011 Tambahan modal disetor Laba bersih tahun berjalan dan jumlah laba komprehensif
326.609.000 25.000.000
Saldo per 31 Desember 2011 Laba bersih tahun berjalan dan jumlah laba komprehensif
351.609.000
Saldo per 31 Desember 2012
351.609.000
P.T. BANK GANESHA STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011
Saldo laba (defisit)/ Retained earnings (deficit) Ditentukan Belum ditentukan penggunaannya/ penggunaannya/ Appropriated Unappropriated Rp'000 Rp'000
-
-
100.000 -
(176.662.687) -
100.000
8.894.353 (167.768.334)
100.000
8.862.773 (158.905.561)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Jumlah Ekuitas/ Total Equity Rp'000 150.046.313 25.000.000 8.894.353 183.940.666
Balance as of January 1, 2011 Additional paid-in capital Profit for the year and total comprehensive income
8.862.773
Balance as of December 31, 2011 Profit for the year and total comprehensive income
192.803.439
Balance as of December 31, 2012
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-4-
P.T. BANK GANESHA LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba sebelum pajak Penyesuaian kas bersih dari aktivitas operasi Beban penyusutan Keuntungan pelepasan aset tetap - bersih Beban kerugian penurunan nilai Akrual bunga pada kredit yang mengalami penurunan nilai Arus Kas Operasi sebelum Perubahan Modal Kerja Penurunan (kenaikan) aset operasi Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Utang pajak Liabilitas lain-lain
P.T. BANK GANESHA STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011
2012 Rp'000
2011 Rp'000
11.947.997
12.118.306
3.247.549
3.944.049
(562.203) 3.800.658
(2.222.450) 305.319
(908.770)
(159.320)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Income before tax Adjustment of net cash from operating activities Depreciation expense Gain on disposals of premises and equipment - net Provision for impairment losses Accrued interest on impaired loans
3.983.922 62.586.827 73.859.740 (400.431) (1.958.783)
746.328 288.896.821 8.255.342 635.212 2.126.576
Operating Cash Flows before Changes in Working Capital Decrease (increase) in operating assets Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Loans Other assets Increase (decrease) in operating liabilities Liabilities payable immediately Deposits Deposits from other banks Taxes payable Other liabilities
Kas Diperoleh dari Aktivitas Operasi Pembayaran pajak
75.657.902 (5.019.969)
114.533.153 (2.822.664)
Cash Provided by Operating Activities Income tax paid
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
70.637.933
111.710.489
Net Cash Provided by Operating Activities
17.525.231
13.985.904
99.013.824 (28.969.855) (128.374.073) (21.608.500)
(99.013.824) 128.195.085 (232.196.643) 2.902.352
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Hasil penjualan aset tetap Penempatan efek yang dimiliki hingga jatuh tempo
(3.247.255) 952.500
(2.347.560) 3.870.718
(81.509.944)
(63.838.736)
Placement of held-to-maturity securities
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(83.804.699)
(62.315.578)
Net Cash Used in Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan setoran modal
-
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisitions of premises and equipment Proceeds from sale of premises and equipment
25.000.000
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceed from paid - up capital NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(13.166.766)
74.394.911
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
481.444.321 (4.539)
407.051.635 (2.225)
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR Effect of foreign exchange rate changes
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
468.273.016
481.444.321
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF YEAR
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
45.309.950 133.581.143 105.906.501
28.391.091 126.636.552 106.787.454
183.475.422
219.629.224
SUPPLEMENTAL DISCLOSURE Cash and cash equivalents consist of: Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks
Jumlah
468.273.016
481.444.321
Total
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-5-
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT 1.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
UMUM
1.
GENERAL
P.T. Bank Ganesha (selanjutnya disebut "Bank") didirikan dengan akta No. 47 tanggal 15 Mei 1990 dari notaris Esther Daniar Iskandar S.H. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-4331 HT.01.01. Th 91 tanggal 30 Agustus 1991 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 85 tanggal 23 Oktober 1992, Tambahan No. 5296. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa perubahan, terakhir dengan akta No. 97 tanggal 24 Juni 2008 dari Fenny Tjitra, S.H., notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-46402.AH.01.02. Th 2008 tanggal 31 Juli 2008, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 69 tanggal 26 Agustus 2008, Tambahan No. 16117.
P.T. Bank Ganesha (”the Bank”) was established based on Deed No. 47 dated May 15, 1990 of notary Esther Daniar Iskandar S.H. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. C2-4331 HT.01.01. Th 91 dated August 30, 1991 and was published in Suplement No. 5296 of the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 85 dated October 23, 1992. The Bank’s Articles of Association have been amended several times, the latest by Deed No. 97 dated June 24, 2008 of Fenny Tjitra, S.H., notary in Jakarta, to conform with Law No. 40 year 2007 on Limited Companies. This change was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. AHU-46402.AH.01.02. Th 2008 dated July 31, 2008, and was published in Supplement No. 16117 of the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 69 dated August 26, 2008.
Bank berkedudukan di Jakarta dan memiliki 1 kantor pusat, 14 kantor cabang/cabang pembantu dan 3 kantor kas. Kantor pusat Bank beralamat di Jl. Hayam Wuruk No. 28. Jumlah karyawan Bank rata-rata 480 karyawan untuk tahun 2012 dan 405 karyawan untuk tahun 2011.
The Bank is domiciled in Jakarta and has 1 head office, 14 branch/sub-branch offices and 3 cash offices. The Bank’s head office is located at Jl. Hayam Wuruk No. 28. The Bank had average total number of employees of 480 in 2012 and 405 in 2011.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan usaha bank umum.
In accordance with article 3 of the Bank’s articles of Association, the scope of its activities is to engage in general banking.
Bank mendapat izin usaha sebagai bank umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.393/KMK-013/1992 tanggal 14 April 1992. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 28/66/KEP/DIR tanggal 12 September 1995, Bank telah mendapat persetujuan menjadi bank devisa.
The Bank obtained its business license to operate as a private bank from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. 393/KMK-013/1992 dated April 14, 1992. In accordance with Bank Indonesia’s Decision Letter No. 28/66/KEP/DIR dated September 12, 1995, the Bank is authorized to become a foreign exchange bank.
Susunan pengurus Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2012 and 2011, the Bank’s management consisted of the following:
2012
2011
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Independen
Mukhlis Rasyid Sudarto Wasito Pramono
Mukhlis Rasyid Sudarto Andi Kuswara
Dewan Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur
Abdul Salam Hendri Wirjakusuma Sugiarto Surjadi
Abdul Salam Hendri Wirjakusuma Susanto Setiono Sugiarto Surjadi
-6-
Board of Commissioners President Commissioner Vice President Commissioner Independent Commissioner Board of Directors President Director Vice President Director Directors
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 2.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a.
2.
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATIONS OF PSAK (“ISAK”) a. Standards effective in the current year
Dalam tahun berjalan, Bank telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasi Bank dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2012. Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi telah berdampak terhadap perubahan kebijakan akuntansi Bank yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya:
In the current year, the Bank has adopted all of the new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to the Bank’s operations and effective for accounting periods beginning on January 1, 2012. The adoption of these new and revised standards and interpretations has resulted in changes to the Bank’s accounting policies in the following areas, and affected the financial statement presentation and disclosures for the current or prior years:
PSAK 60, Pengungkapan
Keuangan:
PSAK 60, Financial Instruments: Disclosures
Standar baru ini menggantikan persyaratan pengungkapan dalam PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan.
This new standard supersedes the disclosure requirements of PSAK 50 (revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosure.
Standar baru ini mengakibatkan pengungkapan; mengenai (a) signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan Bank, dan (b) sifat dan luasnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana Bank terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana Bank mengelola risiko-risiko tersebut (Catatan 31).
This new standard resulted in the disclosures concerning; (a) the significance of financial instruments for the Bank’s financial position and performance; and (b) the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the Bank is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the Bank manages those risks (Note 31).
Berikut ini standar baru dan standar revisi serta interpretasi yang diterapkan dalam laporan keuangan. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan tetapi dapat mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa depan:
The following new and revised standards and interpretations have also been adopted in these financial statements. Their adoption has not had any significant impact on the amounts reported in these financial statements but may impact the accounting for future transactions or arrangements:
Instrumen
PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing PSAK 13 (revisi 2011), Properti Investasi PSAK 16 (revisi 2011), Aset Tetap
PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja
PSAK 26 (revisi 2011), Biaya Pinjaman
PSAK 30 (revisi 2011), Sewa PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian
-7-
PSAK 10 (revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates PSAK 13 (revised 2011), Investment Property PSAK 16 (revised 2011), Property, Plant and Equipment PSAK 24 (revised 2010), Employee Benefits PSAK 26 (revised 2011), Borrowing Costs PSAK 30 (revised 2011), Lease PSAK 46 (revised 2010), Income Taxes PSAK 50 (revised 2010), Financial Instruments: Presentation
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
b.
3.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK 56 (revisi 2011), Laba Per Saham ISAK 15, PSAK 24 – Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
ISAK 20, Pajak Peghasilan – Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya ISAK 23, Sewa Operasi – Insentif ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa ISAK 25, Hak Atas Tanah ISAK 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat
Standar telah diterbitkan tapi belum diterapkan
PSAK 55 (revised 2011), Financial Instruments: Recognition and Measurement PSAK 56 (revised 2011), Earnings Per Share ISAK 15, PSAK 24 – The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction ISAK 20, Income Taxes – Change in Tax Status of an Entity or its Shareholders ISAK 23, Operating Leases – Incentives ISAK 24, Evaluating the Substance of Transactions involving the Legal Form of a Lease ISAK 25, Land Rights ISAK 26, Reassessment of Embedded Derivatives
b. Standards in issue not yet adopted
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013 adalah PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali dan penyesuaian Standar Akuntansi Keuangan atas PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan.
Effective for periods beginning on or after January 1, 2013 are PSAK 38 (revised 2012), Business Combination Under Common Control and annual improvement of PSAK 60, Financial Instruments: Disclosures.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar terhadap laporan keuangan.
As of the issuance date of the financial statements, management is evaluating the effect of these standards on the financial statements.
KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
3.
Pernyataan Kepatuhan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Laporan keuangan Bank disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
b.
Statement of Compliance The Bank’s financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. These financial statements are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
Penyajian Laporan Keuangan
b.
Dasar penyusunan laporan keuangan Bank, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp) yang merupakan mata uang fungsional Bank. Laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Financial Statement Presentation The Bank’s financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesia Rupiah which is the functional currency of the Bank. The measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
-8-
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode tidak langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. c.
The statements of cash flows are prepared using the indirect method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities. Cash and cash equivalents consist of cash on hand, demand deposits with Bank Indonesia, demand deposits with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks and Bank Indonesia Certificates (SBI) with maturities of three months or less from the date of placement and not pledged or restricted.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
c.
Pembukuan Bank diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsionalnya. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi. d.
d.
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Bank:
b.
Transactions
and
The books of accounts of the Bank are maintained in Indonesian Rupiah, which is its functional currency. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted into Indonesian Rupiah using Reuters’ spot rate at 4.00 P.M. Western Indonesia Time to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to profit or loss.
Transaksi Pihak-pihak Berelasi
a.
Foreign Currency Balances
Transactions with Related Parties A related party is a person or entity that is related to the Bank:
Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan Bank jika orang tersebut:
a.
A person or a close member of that person's family is related to the Bank if that person:
i.
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Bank;
i.
ii.
memiliki pengaruh signifikan Bank; atau
ii. has significant influence over the Bank; or
iii.
merupakan personil manajemen kunci Bank atau entitas induk dari Bank.
iii. is a member of the key management personnel of the Bank or of a parent of the Bank.
Suatu entitas berelasi dengan Bank jika memenuhi salah satu hal berikut:
b.
has control or joint control over the Bank;
An entity is related to the Bank if any of the following conditions applies:
i.
Entitas dan Bank adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling terkait dengan entitas lain).
i. The entity, and the Bank are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
ii.
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
-9-
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
e.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
iii.
Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iii. Both entities are joint ventures of the same third party.
iv.
Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
v.
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu Bank atau entitas yang terkait dengan Bank.
v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the Bank, or an entity related to the Bank.
vi.
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).
vii.
Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the financial statements.
Aset Keuangan
e.
Financial Assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.
Aset keuangan sebagai berikut:
The Bank’s financial assets are classified as follows:
Bank
diklasifikasikan
Nilai wajar melalui laba rugi Dimiliki hingga jatuh tempo Pinjaman yang diberikan dan piutang
Fair value through profit or loss (FVTPL) Held-to-maturity Loans and receivables
Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)
Fair value through profit or loss (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Financial assets are classified as at FVTPL when the financial asset is either held for trading or it is designated as at FVTPL.
Aset keuangan diklasifikasi kelompok diperdagangkan, jika:
A financial asset is classified as held for trading if:
sebagai
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
- 10 -
it has been acquired principally for the purpose of selling in the near future; or
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
pada saat pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau
on initial recognition it is part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
it is a derivative that is neither designated nor effective as a hedging instrument.
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
A financial asset other than a financial asset held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition if:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or
kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Bank disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas, misalnya direksi dan CEO.
a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Bank is provided internally on that basis to the entity’s key management personnel, for example the entity’s board of directors and chief executive officer.
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 3g.
Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in profit or loss. The net gain or loss recognized in profit or loss incorporates any dividend or interest earned on the financial asset. Fair value is determined in the manner described in Note 3g.
Dimiliki hingga jatuh tempo
Held-to-maturity
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada.
Financial assets are classified as held-tomaturity investment only if these investments have fixed or determined payments and their maturity dates have been determined and the Bank has the positive intention and ability to hold such financial assets to maturity. Held-to-maturity investments are initially measured at fair value plus transaction costs which are attributable directly to the acquisition of the financial assets. After initial recognition, held-tomaturity investments are measured at amortized cost, using the effective interest method less any impairment losses.
- 11 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi investasi AFS di ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui pada revaluasi investasi AFS, direklas ke laba rugi.
Gains and losses arising from changes in fair value are recognised in other comprehensive income and in equity as accumulated in AFS investment revaluation, with the exception of impairment losses, interest calculated using the effective interest method, and foreign exchange gains and losses on monetary assets, which are recognized in profit or loss. When the investment is disposed of or is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously accumulated in AFS investment revaluation is reclassified to profit or loss.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Financial assets that have fixed or determinable payments and that are not quoted in an active market are classified as loans and receivables. Loans and receivables are measured at amortized cost using the effective interest method less impairment losses. Interest is recognized by applying the effective interest method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income and interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semua fee dan pembayaran atau penerimaan poin yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Biaya transaksi termasuk biaya incremental yang secara langsung berkaitan dengan akuisisi atas penerbitan aset atau liabilitas keuangan.
The calculation of the effective interest rate includes all fees and points paid or received which is an integral part of the effective interest rate. Transaction costs include incremental cost which is directly attributable to the acquisition or issuance of financial assets or liabilities.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.
- 12 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.
Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang dalam nilai wajar dari instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif terjadinya penurunan nilai.
For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.
Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
The objective evidence of impairment could include:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
default or delinquency in interest or principal payments; or
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganization.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortized cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk aset keuangan yang signifikan secara individual serta kolektif untuk aset yang secara individual tidak signifikan dan secara individual signifikan namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai.
Impairment loss is calculated individually for financial assets that are individually significant and collectively for assets that are individually not significant or individually significant but there is no objective evidence of impairment.
Sejak 1 Januari 2012, Bank menerapkan penurunan nilai secara kolektif untuk aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang berdasarkan karakteristik risiko kredit yang serupa. Arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa. Pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis.
Starting January 1, 2012, the Bank applies collective impairment for its loans and receivables wherein financial assets are classified based on similarity of credit risk characteristics. Future cash flow from a group of financial assets is estimated based on contractual cash flows and historical loss experience for assets that have similar credit risk characteristics. Historical loss experience is adjusted based on data observations in the present, to reflect the effects of current conditions that do not affect the period of historical experience.
- 13 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Bank harus menghitung:
In conducting collective assessment, the Bank must calculate:
Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu.
Probability of default (“PD”) – this model assesses the probability of customers failing to repay fully and on time.
Recoverable amount – didasarkan pada identifikasi arus kas masa datang dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow).
Recoverable amount – based on identification of future cash flows and estimation of the present value of those cash flows (discounted cash flow).
Loss given default (”LGD”) – Bank mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Bank apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit. LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan.
Loss given default (“LGD”) – the Bank estimates economic losses that may be suffered by the Bank if there are arrears in credit facility. LGD describes the amount of debt that may not be recovered and is generally expressed as a percentage of the exposure at default (EAD). The LGD calculation model considers the type of borrower, facility and any risk mitigation such as availability of collateral.
Loss identification period (”LIP”) - periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas fasilitas kredit secara individual.
Loss identification period (”LIP”) – the period of time from the occurrence of a loss event in a group of financial assets until objective evidence can be identified on credit facility individually.
Exposure at default (”EAD”) – Bank mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas kredit pada saat terjadi tunggakan.
Exposure at default (“EAD”) – the Bank estimates the expected utilization level of credit facilities in the event of arrears.
PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data fasilitas kredit/piutang pembiayaan selama minimal tiga tahun.
PD, LGD and LIP are derived from observation of credit facilities/financing receivable data for at least three years.
Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengalikan nilai baki debet fasilitas kredit/piutang pembiayaan pada posisi laporan dengan PD, LIP dan LGD.
Allowance for impairment losses collectively assessed is performed by multiplying the outstanding credit facility/financing receivable at report date by the PD, LIP and LGD.
Sebelum 1 Januari 2012, sebagaimana diijinkan dalam surat Edaran Bank Indonesia (SE-BI) No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006), Bank menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dan No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 mengenai Penilaian Kualitas Aset Bank Umum.
Before January 1, 2012, as allowed in Bank Indonesia Circular Letter (SE-BI) No. 11/33/DPNP dated December 8, 2009, for initial adoption of PSAK 50 (Revised 2006) and PSAK 55 (Revised 2006), the Bank applied the transition rule for credit impairment collectively by using estimates based on Bank Indonesia Regulation No.7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005 and amendments thereto, Bank Indonesia Regulations No. 8/2/PBI/2006 dated January 30, 2006, No. 9/6/PBI/2007 dated March 30, 2007 and No. 11/2/PBI/2009 dated January 29, 2009 regarding Asset Quality Rating for Commercial Banks.
- 14 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
f.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi dan nilai tercatat dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan disajikan bersih setelah penyisihan kerugian penurunan nilai.
The impairment loss is recognized in profit or loss and the carrying amount of the financial asset or group of financial assets are presented net of allowance for impairment losses.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Bank mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Bank tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Bank mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Bank memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Bank masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Bank derecognises a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Bank neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Bank recognises its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Bank retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Bank continues to recognize the financial asset and also recognizes a collateralized borrowing for the proceeds received.
Liabilitas Ekuitas
Keuangan
dan
Instrumen
f.
Financial Liabilities Instruments
and
Equity
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Classification as debt or equity
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Bank are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Bank setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Bank after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL atau pada biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities are classified as either “at FVTPL” or “at amortized cost”.
Liabilitas keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi (FVTPL)
Financial liabilities at FVTPL
Liabilitas keuangan diklasifikasi sebagai FVTPL pada saat liabilitas keuangan baik dimiliki untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada FVTPL.
Financial liabilities are classified as at FVTPL when the financial liability is either held for trading or it is designated as at FVTPL.
- 15 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, jika:
A financial liability is classified as held for trading if:
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau
it has been acquired principally for the purpose of repurchase in the near future; or
pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau
on initial recognition it is part of an identified portfolio of financial instruments that the Bank manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
it is a derivative that is neither designated nor effective as a hedging instrument.
Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
A financial liability other than a financial liability held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition, if:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or
kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Bank disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas, misalnya direksi dan CEO.
a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Bank is provided internally on that basis to the entity’s key management personnel, for example the board of directors and chief executive officer.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup setiap bunga yang dibayar dari liabilitas keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan penjelasan pada Catatan 3g.
Financial liabilities at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in profit or loss. The net gain or loss recognized in profit or loss incorporates any interest paid on the financial liability. Fair value is determined in the manner described in Note 3g.
Liabilitas keuangan diukur perolehan yang diamortisasi
biaya
Financial liabilities measured at amortized costs
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material.
At initial recognition, financial liabilities measured at amortized cost are recognized at fair value. The fair value is reduced by transaction costs which are directly attributable to the issuance of such financial liabilities. Subsequently, these financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method, where interest expense is recognized based on effective interest rate, except for short-term liabilities when the recognition of interest would be immaterial.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Bank telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The Bank derecognizes financial liabilities when, and only when, the Bank’s obligations are discharged, cancelled or they expire.
pada
- 16 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) g.
h.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
g.
Fair Value of Financial Instruments
Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction).
Fair value is the value which is used to exchange an asset or to settle a liability between parties who understand and are willing to perform a fair transaction (arm’s length transaction).
Bank menghitung nilai wajar instrumen keuangan berdasarkan hirarki berikut di mana mengkategorikannya menjadi tiga level yang digunakan dalam teknik penilaian.
The Bank measures the fair value of financial instruments based on the following hierarchy that categorize into three levels the inputs used to valuation techniques.
Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.
Level 1 fair value measurements are those derived from quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities.
Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga).
Level 2 fair value measurements are those derived from inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the assets or liability, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices).
Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
Level 3 fair value measurements are those derived from valuation techniques that include inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs).
Reklasifikasi Instrumen Keuangan
h.
Reclassifications Instruments
of
Financial
Reklasifikasi Aset Keuangan
Reclassification of Financial Assets
Sejak 1 Januari 2012, Bank tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok aset keuangan FVTPL. Bank hanya dapat melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang jika aset keuangan tersebut memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan Bank memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo dari kelompok aset keuangan FVTPL atau dari kelompok tersedia untuk dijual. Aset keuangan tersebut direklasifikasi pada nilai wajar pada tanggal reklasifikasi yang menjadi biaya perolehan diamortisasi yang baru. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam laba rugi tidak boleh dibalik. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diamortisasi ke laba rugi selama sisa umur aset keuangan (jika aset keuangan memiliki jatuh tempo tetap) atau tetap diakui dalam pendapatan komprehensif lain sampai aset keuangan tersebut dilepas atau dijual (jika aset keuangan tidak memiliki jatuh tempo tetap).
Starting January 1, 2012, the Bank shall not reclassify any financial assets into the FVTPL after initial recognition. The Bank only reclassifies financial assets into loans and receivables if the financial assets meet the definition of loans and receivables and the Bank has the intention and ability to hold the financial assets for the foreseeable future or until maturity, from financial assets measured at FVTPL or from available for sale. The financial assets are reclassified at fair value, on the date of reclassification which become its new amortized cost. Any gains or losses already recognized in profit or loss are not reversed. Any gains or losses that have been recognized in other comprehensive income are amortized through profit or loss over the remaining life of the financial assets (for financial assets that have fixed maturities) or continue to be recognized in other comprehensive income until the financial assets are sold or otherwise disposed (for financial assets that do not have fixed maturities).
- 17 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
i.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Sebelum 1 Januari 2012, Bank tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan dari atau ke kelompok aset keuangan FVTPL.
Prior to January 1, 2012, the Bank is not allowed to reclassify any financial assets from or to a group of financial assets measured at FVTPL.
Reklasifikasi Liabilitas Keuangan
Reclassification of Financial Liabilities
Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi liabilitas keuangan dari atau ke kelompok liabilitas keuangan FVTPL.
The Bank is not allowed to reclassify any financial liabilities from or to a group of FVTPL financial liabilities.
Saling Hapus Antara Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
i.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan Bank saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan, jika:
j.
k.
l.
Netting of Financial Assets and Financial Liabilities The Bank only offsets financial assets and liabilities and present the net amount in the statements of financial position, where it:
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
currently has a legally enforceable right to set-off the recognized amount; and
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
intends either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain
j.
Demand Deposits with Bank Indonesia and Other Banks
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Demand deposits with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan giro pada Bank Indonesia dan bank lain mengacu pada Catatan 3e, 3g dan 3h terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of demand deposits with Bank Indonesia and other banks are discussed in Notes 3e, 3g and 3h as they relate to financial assets.
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
k.
Placements with Bank Indonesia and Other Banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Placements with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain mengacu pada Catatan 3e, 3g dan 3h terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of placements with Bank Indonesia and other banks are discussed in Notes 3e, 3g and 3h as they relate to financial assets.
Efek-efek
l.
Efek-efek diklasifikasikan dalam kategori diperdagangkan, tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo.
Securities Securities are classified as held-for-trading, available-for-sale and held-to-maturity.
- 18 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan efek-efek mengacu pada Catatan 3e, 3g and 3h terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of securities are discussed in Notes 3e, 3g and 3h as they relate to financial assets.
m. Kredit
n.
m. Loans
Kredit diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Loans are receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan kredit mengacu pada Catatan 3e, 3g and 3h terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of loans are discussed in Notes 3e, 3g and 3h as they relate to financial assets.
Restrukturisasi Kredit Bermasalah
n.
Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi. o.
classified
as
loans
and
Troubled Debt Restructuring Losses resulting from loan restructuring related to modification of credit terms are recognized if the present value of future cash receipts which have been determined in new loan terms, including receipts designated as interest or principal, is less than the amount of the outstanding loan before the restructuring.
Aset Tetap
o.
Premises and Equipment
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Premises and equipment held for use in the supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is recognized so as to write-off the cost of assets using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor
20 5 5
Building Motor vehicles Office furniture and equipment
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Tanah dinyatakan berdasarkan perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
biaya
- 19 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
p.
q.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of premises and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.
Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi.
When assets are disposed of, their removed from the resulting gain or loss loss.
Sewa
p.
retired or otherwise carrying values are accounts and any is reflected in profit or
Leases
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
q.
Pada tanggal pelaporan, Bank menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Bank mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
Impairment of Non-Financial Asset At reporting dates, the Bank reviews the carrying amounts of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Bank estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
- 20 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. r.
s.
Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell and value in use. If the recoverable amount of a nonfinancial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.
Agunan yang Diambil Alih
r.
Foreclosed Properties
Tanah dan aset lainnya (jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Bank) disajikan dalam akun Agunan yang Diambil Alih dalam kelompok “Aset lain-lain”.
Land and other assets (collateral foreclosed by the Bank) are presented in the Foreclosed Properties account under “Other assets”.
Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih, dibebankan ke dalam akun penyisihan kerugian penurunan nilai. Sedangkan selisih lebih nilai realisasi bersih di atas saldo kredit, agunan yang diambil alih diakui maksimum sebesar saldo kredit dan selisihnya dicatat dalam administratif Bank.
Foreclosed properties are stated at net realizable value. The excess of loan receivable over the net realizable value of the foreclosed properties is charged against allowance for impairment losses. If the net realizable value is higher than the loan receivable, the foreclosed properties are recorded at the amount of the loan receivable and the difference is recorded in the Bank’s administrative accounts.
Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan.
The difference between the carrying amount of foreclosed properties and the proceeds from the sale of such properties is recorded as gain or loss at the time of sale.
Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Penyisihan penghapusan aset agunan yang diambil alih dibentuk atas penurunan nilai agunan yang diambil alih.
Management evaluates the value of foreclosed properties periodically. Provision for losses on foreclosed properties is reserved as a reduction of foreclosed properties value.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laba rugi tahun berjalan.
The carrying amount of foreclosed properties is written down to recognize a permanent decline in the value of the foreclosed properties, which is charged to current operations.
Simpanan
s.
Deposits
Simpanan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi.
Deposits are classified as financial liabilities at amortized cost.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan mengacu pada Catatan 3f, 3g dan 3h terkait liabilitas keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value and derecognition of deposits are discussed in Notes 3f, 3g and 3h as they relate to financial liabilities.
- 21 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) t.
u.
v.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Simpanan dari Bank Lain
t.
Deposits from Other Banks
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Deposits from other banks are classified as financial liabilities at amortized cost.
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik local maupun luar negeri, dalam bentuk giro, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari, tabungan dan deposito berjangka.
Deposits from other banks represent liabilities to domestic and overseas banks, in the form of demand deposits, inter-bank call money deposits with original maturities of 90 days or less, savings deposits and time deposits.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan dari bank lain mengacu pada Catatan 3f, 3g dan 3h terkait liabilitas keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value and derecognition of deposits from other banks are discussed in Notes 3f, 3g and 3h as they relate to financial liabilities.
Pengakuan Bunga
Pendapatan
dan
Beban
u.
Recognition of Interest Revenues and Expenses
Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3e).
Interest income and expenses are recognized on an accrual basis using the effective interest method (Note 3e).
Pendapatan bunga atas penurunan nilai aset keuangan diakui berdasarkan nilai tercatat setelah penurunan nilai menggunakan suku bunga yang digunakan untuk diskonto estimasi arus kas di masa yang akan datang dalam perhitungan kerugian penurunan nilai.
Interest income on impaired financial assets is recognized based on the carrying amount after impairment using the interest rate used for discounting the estimated future cash flow when calculating impairment losses.
Beban bunga dari liabilitas keuangan, diakui sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif.
Interest expense from financial liabilities is recognized as an expense in the statements of comprehensive income.
Pendapatan dan beban bunga yang diakui dalam laporan keuangan termasuk bunga pada aset dan liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif.
Interest income and expense recognized in the financial statements include interest on financial assets and liabilities measured at amortized costs using the effective interest method.
Perubahan nilai wajar pada efek-efek yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan diukur pada nilai wajar pada laba rugi dan derivatif lainnya yang digunakan untuk kepentingan manajemen risiko, dan aset dan liabilitas keuangan lainnya yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dibebankan atau dikreditkan langsung dalam laporan pendapatan komprehensif.
Changes in fair value of trading securities measured at fair value through profit or loss and other derivatives used for risk management purposes, and other financial assets and liabilities measured at fair value through profit or loss are charged or credited directly in the statements of comprehensive income.
Pengakuan Pendapatan Provisi dan Komisi
dan
Beban
v.
Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan metode bunga efektif. Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang ditangguhkan, diakui pada saat kredit dilunasi.
Recognition of Revenues and Expenses on Commissions and Fees Commissions and fees income related to loan activities or specific terms and with significant amounts are treated as deferred income and amortized over the periods of the related loan commitments using the efective interest method. The balance of deferred revenues on loans settled prior to maturity is recognized as income at loan settlement date.
- 22 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman dan jangka waktu tertentu atau nilainya tidak material diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
Commissions and fees, which are not related to loan activities and terms of the loan or whose amount is not material are recognized as revenues or expenses at the time the transactions are made.
w. Imbalan Pasca Kerja
x.
w. Post-Employment Benefits
Bank memberikan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Bank juga menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Pendanaan untuk imbalan ini dilakukan melalui sebuah perusahaan asuransi yang merupakan pihak berelasi dengan Bank.
The Bank established defined benefit pension plan covering all its permanent employments. In addition, the Bank also provides post-employment benefits as required under Labor Law No. 13/2003 (the “Labor Law”). Funding of this benefit has been made through an insurance company that is a related party of the Bank.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut (pendekatan koridor). Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing post employment benefits is determined using the Projected Unit Credit method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the greater of the present value of the Bank’s defined benefit obligations and the fair value of plan assets, are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees (corridor approach). Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program.
The benefits obligation recognized in the statements of financial position represents the present value of the defined benefits obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost, and as reduced by the fair value of scheme assets.
Pajak Penghasilan
x.
Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
- 23 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
4.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Bank ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.
The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the consequences that would follow from the manner in which the Bank expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of its assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Bank bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Bank intends to settle its current tax assets and current tax liabilities on a net basis.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba rugi.
Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside profit or loss.
PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
4.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Bank, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktorfaktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.
In the application of the Bank accounting policies, which are described in Note 3, the management is required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.
Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode tersebut.
The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period which the estimates is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.
- 24 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Pertimbangan Kritis Kebijakan Akuntansi
dalam
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Penerapan
Critical Judgments in Applying Accounting Policies
Di bawah ini adalah pertimbangan kritis, selain dari estimasi yang telah diatur, dimana direksi telah membuat suatu proses penerapan kebijakan akuntansi Bank dan memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.
Below are the critical judgments, apart from those involving estimations, that the directors have made in the process of applying the Bank’s accounting policies and that have the most significant effect on the amounts recognized in the financial statements.
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo
Held-to-maturity financial assets
Manajemen telah menelaah aset keuangan Bank yang dimiliki hingga jatuh tempo karena persyaratan pemeliharaan modal dan likuiditas dan telah dikonfirmasi intensi positif Bank dan kemampuan untuk memiliki aset tersebut hingga jatuh tempo. Rincian dan jumlah tercatat aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo dijelaskan dalam Catatan 9.
The management have reviewed the Bank’s held-to-maturity financial assets in the light of its capital maintenance and liquidity requirements and have confirmed the Bank’s positive intention and ability to hold those assets to maturity. The details and carrying amounts of the held-tomaturity financial assets are described in Note 9.
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Key Sources of Estimation Uncertainty
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam keuangan tahun depan dijelaskan dibawah ini:
The key assumptions concerning future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
Provision for Losses on Impairment of Financial Assets
Pada setiap tanggal laporan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Suatu aset keuangan dinyatakan mengalami penurunan nilai bila ada bukti obyektif terjadinya peristiwa yang berdampak pada estimasi arus kas atas aset keuangan. Bukti tersebut meliputi data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa yang merugikan dalam status pembayaran debitur atau kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kelalaian pembayaran piutang.
At each reporting date, the Bank evaluates whether there is objective evidence that financial assets are impaired. Financial assets are considered to be impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the financial assets have been affected. The evidence includes observable data which indicates that an adverse event has occurred in the payment status of borrowers or in the national or local economic conditions that correlate with the omission of payment of receivables.
Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Penyisihan penurunan nilai akan dibentuk untuk mengakui kerugian penurunan nilai yang terjadi dalam portofolio aset keuangan. Manajemen menggunakan estimasi berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk aset keuangan dengan karakteristik risiko kredit dan bukti obyektif adanya penurunan nilai yang serupa dengan yang ada dalam portofolio pada saat penjadwalan arus kas masa depan.
Impairment loss is the difference between the carrying amount and the present value of estimated future cash flows and the realization of collateral at the initial effective interest rates of the financial assets. Provision for loss on impairment will be set up to recognize the impairment loss that occurs in a portfolio of financial assets. Management uses estimates based on historical loss experience for financial assets with credit risk characteristics and objective evidence of impairment similar to those in the portfolio when scheduling the future cash flows.
Manajemen juga membuat penilaian mengenai metodologi dan asumsi yang digunakan untuk mengestimasi jumlah dan waktu arus kas di masa yang akan datang yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian yang sebenarnya.
Management also makes judgment as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss.
- 25 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Bank melakukan penilaian terhadap penurunan nilai dalam dua cara, yaitu:
The Bank performs assessment of impairment amounts in two ways, namely:
the
a.
Individual, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang melebihi ambang batas (threshold) tertentu dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai yang telah teridentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi terbaik atas arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Estimasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan kapasitas utang dan fleksibilitas keuangan debitur, kualitas pendapatan debitur, jumlah dan sumber arus kas, industri di mana debitur beroperasi dan nilai realisasi agunan. Estimasi jumlah dan waktu pemulihan masa depan akan membutuhkan banyak pertimbangan. Jumlah penerimaan tergantung pada kinerja debitur pada masa mendatang dan nilai agunan, keduanya akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di masa depan, di samping itu agunan mungkin tidak mudah dijual. Nilai aktual arus kas masa depan dan tanggal penerimaan mungkin berbeda dari estimasi tersebut dan akibatnya kerugian aktual yang terjadi mungkin berbeda dengan yang diakui dalam laporan keuangan.
a.
Individually, made to the amount of financial assets that exceed certain threshold and to certain financial assets that have objective evidence that impairment has been identified separately on the date of the statement of financial position. Impairment loss is the difference between the carrying amount and the present value of the best estimated future cash flows and realization of collateral at the initial effective interest rates of financial assets. The estimates are made by considering the debt capacity and financial flexibility of the debtor, debtor's earnings quality, quantity and source of cash flows, industry in which the debtor operates and realizable value of collateral. Estimating the amount and timing of future recovery will require a lot of considerations. The amount of revenue depends on the performance of the debtor in the future and the value of collateral, both of which will be affected by future economic conditions, in addition to the fact that the collateral may not be easily sold. The actual value and date of receipt of future cash flows may differ from the estimates and as a result, actual loss which occurs may be different from the amount recognized in the financial statements.
b.
Kolektif, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang tidak melebihi ambang batas (threshold) tertentu, tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai, namun belum diidentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Pembentukan kerugian penurunan nilai dilakukan secara kolektif dengan antara lain memperhitungkan jumlah dan lamanya tunggakan, agunan dan pengalaman kerugian masa lalu. Faktor paling penting dalam pembentukan cadangan adalah probability of default dan loss given default. Kualitas aset keuangan pada masa mendatang dipengaruhi oleh ketidakpastian yang dapat menyebabkan kerugian aktual aset keuangan dapat berbeda secara material dari cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk. Ketidakpastian ini termasuk lingkungan ekonomi, suku bunga dan pengaruhnya terhadap pembelanjaan debitur, tingkat pengangguran dan perilaku pembayaran.
b.
Collectively, made to the amount of financial assets that do not exceed certain threshold and do not have objective evidence of impairment, and to the financial assets that have objective evidence of impairment but has not been identified separately on the date of statement of financial position. Establishment of collective impairment loss is made by, among others, taking into account the number and duration of arrears, collateral and past loss experience. The most important factors in establishing reserves are the probability of default and the loss given default. The quality of financial assets in the future is affected by uncertainties that could cause actual loss on financial assets, which may differ materially from the impairment loss reserves that have been established. These uncertainties include the economic environment, interest rates and the effect on spending of the debtor, unemployment rate and payment behavior.
- 26 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
5.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Manfaat Karyawan
Employee Benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Bank diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Bank dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Bank.
Determination of liability for employee benefits depends on the selection of certain assumptions used by actuaries in calculating the amount of such liability. These assumptions include, among others, the discount rate and the rate of increase in salaries. Different realization of the Bank’s assumptions is accumulated and amortized over future periods and consequently will affect the amount of costs and liabilities recognized in the future periods. Although the assumptions used by the Bank are assessed to be appropriate and fair, significant changes in actual events or significant changes in the assumptions used can significantly affect the Bank's post-employment benefits liability.
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap
Estimated Useful Lives of Premises and Equipment
Masa manfaat setiap aset tetap Bank ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.
The useful life of each item of the Bank’s premises and equipment, are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.
Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tersebut.
A change in the estimated useful life of any item of premises and equipment would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying values of these assets.
Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 11.
The carrying amounts of premises equipment are disclosed in Note 11.
KAS
5.
CASH
2012 Rp'000
2011 Rp'000
Rupiah Valuta asing
45.088.800 221.150
28.215.493 175.598
Rupiah Foreign currencies
Jumlah
45.309.950
28.391.091
Total
- 27 -
and
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Saldo kas termasuk uang pada mesin ATM (Automated Teller Machines) sejumlah Rp 3.429.300 ribu dan Rp 2.350.300 ribu masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. 6.
Cash includes cash in ATM (Automated Teller Machines) amounting to Rp 3,429,300 thousand and Rp 2,350,300 thousand as of December 31, 2012 and 2011, respectively.
GIRO PADA BANK INDONESIA
6.
2012 Rp'000 % GWM Rupiah Dollar Amerika Serikat
119.533.523 14.047.620
Jumlah
133.581.143
8,68 8,05
DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA
2011 Rp'000 % GWM 117.699.624 8.936.928 126.636.552
9,18 8,50
Rupiah United States Dollar Total
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Pebruari 2011, tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer yang ditetapkan sebesar 8% dan GWM Sekunder yang ditetapkan sebesar 2,5%, serta GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank dan KPMM Insentif yang mulai berlaku tanggal 1 Maret 2011. GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 8% sejak tanggal 1 Juni 2011, 5% sejak tanggal 1 Maret 2011 sampai dengan 31 Mei 2011 dan 1% yang mulai berlaku sejak tanggal 1 Nopember 2010 sampai dengan 28 Pebruari 2011.
In accordance with Bank Indonesia Regulation No. 12/19/PBI/2010 dated October 4, 2010 as amended by Bank Indonesia Regulation No. 13/10/PBI/2011 dated February 9, 2011 regarding Mandatory Minimum Deposit Balances with Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currencies, each bank in Indonesia is required to maintain minimum deposit balances with Bank Indonesia, as liquidity reserve. The Minimum Statutory Reserves for Rupiah consists of Primary Minimum Statutory Reserves which is set at 8% and the Secondary Minimum Statutory Reserves which is set at 2.5%, and Loan to Deposit Ratio (LDR) Minimum Statutory Reserves which is determined in the amount computed using parameters on under disincentive and over disincentive for the difference between the Bank's LDR and LDR target by taking into account the difference between the bank's Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR incentive effective March 1, 2011. GWM in the United States Dollar is set at 8% effective June 1, 2011, 5% effective March 1, 2011 until May 31, 2011 and 1% effective from November 1, 2010 until February 28, 2011.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, giro wajib minimum (GWM) sekunder Bank yang terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan obligasi Pemerintah Indonesia masing-masing sebesar 9,70% dan 7,34%.
As of December 31, 2012 and 2011, the Bank’s secondary statutory reserve which consists of Bank Indonesia Certificate and Indonesian Government bonds were 9.70% and 7.34%, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, GWM LDR Bank sebesar 0,53% dan 0,79%.
As of December 31, 2012 and 2011, the Bank’s LDR statutory reserve was 0.53% and 0.79%.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Bank telah memenuhi giro wajib minimum yang harus disediakan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
As of December 31, 2012 and 2011, the Bank has complied with the required minimum deposit balances under the Bank Indonesia regulations.
- 28 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 7.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
GIRO PADA BANK LAIN
7.
2012 Rp'000
DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS
2011 Rp'000
Rupiah Dollar Amerika Serikat Lainnya
295.214 105.307.728 303.559
168.304 105.904.384 714.766
Rupiah United States Dollar Others
Jumlah Giro pada Bank Lain
105.906.501
106.787.454
Total Demand Deposits with Other Banks
Rincian giro pada bank lain berdasarkan pihak dimana Bank menempatkan dananya adalah sebagai berikut:
Demand deposits with other counterparties are as follows:
2012 Rp'000 Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk Sub Jumlah Valuta asing Wells Fargo Bank, New York Standard Chartered Bank, New York Standard Chartered Bank, Hongkong Lainnya Sub Jumlah Jumlah Giro pada Bank Lain Tingkat suku bunga efektif rata-rata per tahun Rupiah Valuta asing
banks
by
2011 Rp'000
281.772 13.442
153.091 15.213
295.214
168.304
63.058.444
7.142.125
42.073.028
90.797.782
176.256 303.559
7.964.477 714.766
105.611.287
106.619.150
105.906.501
106.787.454
0,02% 0,04%
0,42% 0,04%
Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk Sub Total Foreign currencies Wells Fargo Bank, New York Standard Chartered Bank, New York Standard Chartered Bank, Hongkong Others Sub Total Total Demand Deposits with Other Banks Average annual effective interest rates Rupiah Foreign currencies
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidak terdapat giro pada bank lain yang dijadikan agunan oleh Bank.
On December 31, 2012 and 2011, demand deposits with other banks were not pledged as collateral by the Bank.
Giro pada bank lain dilakukan kepada pihak ketiga serta tidak mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
The demand deposits with other banks were made with third parties and not impaired as of December 31, 2012 and 2011.
- 29 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 8.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN
8.
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS
Seluruh penempatan pada bank lain dilakukan dengan pihak ketiga.
All placements with other banks are made with third parties.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:
Placements with Bank Indonesia and other banks by types of placements are as follows:
2012 Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun/ Average annual Jangka waktu/ effective Period interest rate Rupiah Deposito berjangka Bank Indonesia Bank Indonesia intervensi - setelah dikurangi dengan bunga yang belum diamortisasi sebesar Rp 14.805 ribu Deposito berjangka pada bank lain
Jumlah/ Total Rp'000
5 hari/days
4,00%
87.990.228
6-7 hari/days 14 hari/days
4,25% 8,00%
75.485.194 20.000.000
Rupiah Bank Indonesia time deposit Bank Indonesia intervention - net of unamortized interest of Rp 14,805 thousand Time deposit on other banks
183.475.422
Total Placements with Bank Indonesia and other banks - Net
Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - Bersih
2011 Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun/ Average annual Jangka waktu/ effective Period interest rate Rupiah Deposito berjangka Bank Indonesia Bank Indonesia intervensi - setelah dikurangi dengan bunga yang belum diamortisasi sebesar Rp 13.120 ribu
Jumlah/ Total Rp'000
7 - 168 hari/days
4,70%
213.656.168
3 hari/days
4,50%
104.986.880
Rupiah Bank Indonesia time deposit Bank Indonesia intervention - net of unamortized interest of Rp 13,120 thousand
318.643.048
Total Placements with Bank Indonesia Net
Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia Bersih
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dijadikan agunan oleh Bank dan tidak mengalami penurunan nilai.
On December 31, 2012 and 2011, placements with Bank Indonesia and other banks were not impaired nor pledged as collateral by the Bank.
Jumlah tercatat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan periode sampai dengan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The carrying amount of placements with Bank Indonesia and other banks as of December 31, 2012 and 2011 based on the terms to maturity are as follows:
2012 Rp'000
2011 Rp'000
1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 12 bulan
183.475.422 -
119.981.222 99.648.002 99.013.824
1 month > 1 - 3 months > 3 - 12 months
Jumlah
183.475.422
318.643.048
Total
- 30 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 9.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
EFEK-EFEK
9.
Rincian efek-efek berdasarkan jenis, tujuan investasi, mata uang, penerbit dan peringkat obligasi yang telah diperingkat oleh Pefindo pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
SECURITIES Securities classified according to type, purpose, currencies, issuers and bond ratings, which were rated by Pefindo, as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:
2012 Rp'000 Diperdagangkan - Rupiah Obligasi PT Indomobil Finance PT Fast Food Indonesia Tbk PT Astra Sedaya Finance Perusahaan Listrik Negara PT Medco Energi Internasional Tbk
2011 Peringkat/ Rating
9.035.100 5.350.000 5.100.500 2.298.400 -
idA idAA idAA+ idAA+
Rp'000
9.009.000 5.164.000 2.254.800 8.630.900
Peringkat/ Rating
idA idAA idAA+ idAA-
Trading - Rupiah Bonds PT Indomobil Finance PT Fast Food Indonesia Tbk PT Astra Sedaya Finance Perusahaan Listrik Negara PT Medco Energi Internasional Tbk
Sub jumlah obligasi Reksadana PT GMT Asset Management PT Emco Asset Management PT Mega Capital Investama
21.784.000
25.058.700
32.239.200 10.189.100 -
10.183.745
Sub jumlah reksadana
42.428.300
10.183.745
Sub total mutual funds
64.212.300
35.242.445
Total trading securities
Jumlah efek diperdagangkan Dimiliki hingga jatuh tempo - Rupiah Obligasi Pemerintah Indonesia bersih Sertifikat Bank Indonesia - bersih Obligasi lainnya Permodalan Nasional Madani PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Astra Sedaya Finance PT Panorama Transportasi Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Fast Food Indonesia Tbk PT Adi Karya (Persero) Tbk Perum Pegadaian
Sub total bonds Mutual funds PT GMT Asset Management PT Emco Asset Management PT Mega Capital Investama
Held-to-maturity - Rupiah 74.483.486 59.188.939
Baa3
50.883.471 43.166.939
15.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 5.223.552 5.000.000 5.000.000 2.000.000
idA idAA+ idAA+ idBBB+ idAA idAA idA idAA+
10.000.000 5.335.623 5.000.000 -
Baa3
idAA+
idAA idAA
Indonesian Government bonds - net Bank Indonesia Certificate - net Other bonds Permodalan Nasional Madani PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Astra Sedaya Finance PT Panorama Transportasi Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Fast Food Indonesia Tbk PT Adi Karya (Persero) Tbk Perum Pegadaian
Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo
195.895.977
114.386.033
Total held-to-maturity securities
Jumlah Efek-efek - Bersih
260.108.277
149.628.478
Total Securities - Net
Tingkat bunga rata-rata per tahun:
Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Indonesia Obligasi lainnya
Average annual interest rates:
2012
2011
4,38% 9,62% 9,37%
5,64% 10,15% 10,48%
Bank Indonesia Certificate Indonesian Government bonds Other bonds
Efek yang dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga tetap, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk). Rata-rata suku bunga efektif untuk efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo masing-masing sebesar 8,96% untuk tahun 2012 dan 9,60% untuk tahun 2011.
Held-to-maturity securities are arranged at fixed interest rates, exposing the Bank to fair value interest rate risk. The average effective interest rate in these held-to-maturity securities is 8.96% in 2012 and 9.60% in 2011.
Biaya perolehan efek yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 191.594.000 ribu dan Rp 113.936.000 ribu. Premi yang belum diamortisasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 4.301.977 ribu dan Rp 450.033 ribu.
Cost of held-to-maturity securities as of December 31, 2012 and 2011 amounted to Rp 191,594,000 thousand and Rp 113,936,000 thousand, respectively. Unamortized premium as of December 31, 2012 and 2011 amounted to Rp 4,301,977 thousand and Rp 450,033 thousand, respectively.
- 31 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Keuntungan yang belum direalisasi dari kenaikan nilai wajar efek diperdagangkan pada tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 2.395.360 ribu dan Rp 5.510.037 ribu, yang dibebankan dalam laba rugi.
Unrealized gain on increases in fair value of securities held for trading in 2012 and 2011 amounted to Rp 2,395,360 thousand and Rp 5,510,037 thousand, respectively, which are charged to profit or loss.
Klasifikasi efek-efek berdasarkan jangka waktu sejak tanggal pembelian hingga tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Securities classified according to their terms from acquisition dates to maturity dates are as follows:
2012 Rp'000
2011 Rp'000
1 - 3 bulan > 3 - 12 bulan > 1 - 5 tahun > 5 tahun
59.188.939 46.258.652 154.660.686
14.978.352 28.188.587 27.425.023 79.036.516
Jumlah
260.108.277
149.628.478
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidak terdapat efek-efek yang dijadikan agunan oleh Bank dan tidak mengalami penurunan nilai.
Total
As of December 31, 2012 and 2011, the securities were not impaired nor pledged as collateral by the Bank.
10. KREDIT
10. LOANS
Kredit memiliki suku bunga mengambang, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk). a.
1 - 3 months > 3 - 12 months > 1 - 5 years > 5 years
Loans are arranged at floating interest rates exposing the Bank to cash flow interest rate risk.
Jenis Pinjaman
a.
2012 Rp'000
Type of Loans
2011 Rp'000
Pihak berelasi Rupiah Kredit modal kerja Kredit konsumsi
12.095.304 351.871
6.626.250 1.110.779
Sub jumlah
12.447.175
7.737.029
Valuta asing Kredit modal kerja
21.674.807
20.392.873
Jumlah pihak berelasi
34.121.982
28.129.902
- 32 -
Related parties Rupiah Working capital loans Consumer loans Sub total Foreign currencies Working capital loans Total related parties
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
2012 Rp'000 Pihak ketiga Rupiah Kredit modal kerja Kredit investasi Kredit konsumsi Sub jumlah Valuta asing Kredit investasi Kredit modal kerja Sub jumlah Jumlah pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Kredit - Bersih b.
591.665.121 287.021.783 222.280.135
602.896.368 180.071.538 206.026.448
1.100.967.039
988.994.354
35.567.358 25.190.274
8.629.356 44.473.306
60.757.632
53.102.662
1.161.724.671
1.042.097.016
(12.471.530)
(12.338.519)
1.183.375.123
1.057.888.399
Sektor Ekonomi
Rupiah Lembaga keuangan Rumah tangga Industri pengolahan Perdagangan besar dan eceran Real estat, usaha persewaan dan jasa perusahaan Transportasi, pergudangan dan komunikasi Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Lainnya Jumlah - Rupiah Valuta asing Industri pengolahan Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Perdagangan besar dan eceran Lainnya
2011 Rp'000
b.
2011 Rp'000
273.455.751 222.555.150 153.438.816 151.781.892
251.977.837 207.137.227 155.289.301 149.446.847
119.031.007
47.756.375
65.283.886
82.953.188
58.972.551 68.895.161
49.943.308 52.227.300
1.113.414.214
996.731.383
-
24.093.750 21.674.807 9.232.738
22.668.750 20.392.873 30.433.912
82.432.439
73.495.535
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
1.195.846.653
1.070.226.918
(12.471.530)
(12.338.519)
Kredit - Bersih
1.183.375.123
1.057.888.399
Jumlah - Valuta asing
- 33 -
Sub total Foreign currencies Investment loans Working capital loans Sub total Total third parties Allowance for impairment losses Loans - Net
Economic Sector
2012 Rp'000
27.431.144
Third parties Rupiah Working capital loans Investment loans Consumer loans
Rupiah Financial institutions Household Manufacturing Wholesale and retail Real estate, rental and services Transportation, warehouse and communication Accomodation, food and beverages Others Total - Rupiah Foreign currencies Manufacturing Accomodation, food and beverages Wholesale and retail Others Total - Foreign currencies Total Allowance for impairment losses Loans - Net
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) c.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Jangka Waktu
c.
Jangka waktu pinjaman diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman dalam perjanjian kredit adalah sebagai berikut:
Loans classified based on the term of the loan agreements are as follows:
2012 Rp'000 1 tahun > 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun
By Maturity
2011 Rp'000 1 year > 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years
170.634.991 67.424.618 565.108.737 392.678.307
82.262.783 196.881.062 544.590.198 246.492.875
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
1.195.846.653
1.070.226.918
Kredit - Bersih
1.183.375.123
1.057.888.399
lainnya
Other major information on loans are as follows:
Berikut adalah informasi sehubungan dengan kredit:
pokok
(12.471.530)
(12.338.519)
Total Allowance for impairment losses Loans - Net
1)
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun untuk kredit dalam mata uang Rupiah adalah 13,41% tahun 2012 dan 12,55% tahun 2011, sedangkan dalam valuta asing adalah 7,04% tahun 2012 dan 4,11% tahun 2011.
1)
The average effective annual interest rates were 13.41% in 2012 and 12.55% in 2011 for loans in Rupiah and 7.04% in 2012 and 4.11% in 2011 for loans in foreign currencies.
2)
Kredit dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual dan jaminan lain yang umumnya diterima oleh perbankan. Kredit juga dijamin dengan jaminan tunai berupa deposito berjangka (Catatan 13). Manajemen berkeyakinan agunan yang diterima tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
2)
Loans are secured by collaterals, which are legalized by deed of encumbrance, power of attorney to sell and other collaterals that are generally accepted in the banking industry. Loans are also secured by cash collateral, in the form of time deposits (Note 13). Management believes that collaterals received from debtors are adequate to cover possible losses on uncollectible loans.
3)
Kredit untuk modal kerja dan investasi terdiri dari pinjaman jangka panjang, tetap, berulang dan diskonto, sedangkan kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit konsumsi lain.
3)
Loans for working capital and investments include long term, fixed, revolving and discounted loans, while consumer loans include housing, car and other consumer loans.
Kredit dalam Rupiah berjangka waktu 1 sampai 15 tahun, sedangkan kredit dalam valuta asing berjangka waktu antara 1 sampai 5 tahun.
Loans in Rupiah have terms ranging from 1 to 15 years, while those in foreign currencies have terms ranging from 1 to 5 years.
4)
Rasio kredit usaha kecil terhadap kredit yang diberikan adalah sebesar 6,80% dan 5,20% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
4)
The ratios of small business loans to total loans as of December 31, 2012 and 2011 were 6.80% and 5.20%, respectively.
5)
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidak terdapat kredit yang dijadikan agunan oleh Bank.
5)
As of December 31, 2012 and 2011, loans are not pledged as collateral by the Bank.
- 34 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
6)
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Bank telah melakukan penyelamatan kembali atas kredit untuk beberapa debitur masing-masing sebesar Rp 187.974 ribu dan Rp 428.945 ribu.
6)
As of December 31, 2012 and 2011, the Bank’s restructured loans amounted to Rp 187,974 thousand and Rp 428,945 thousand, respectively.
7)
Saldo kredit bermasalah pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masingmasing sebesar Rp 22.396.576 ribu dan Rp 11.049.233 ribu.
7)
As of December 31, 2012 and 2011, nonperforming loans amounted to Rp 22,396,576 thousand and Rp 11,049,233 thousand, respectively.
8)
Rasio non-performing loan (NPL) pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
8)
Non-performing loan (NPL) ratio as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:
NPL Bruto *) NPL Neto *)
*)
9)
2012
2011
1,95% 0,95%
1,05% 0,79%
Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010, perhitungan persentase non-performing loan (NPL) tidak termasuk kredit kepada bank lain.
Gross NPL *) Net NPL *)
*)
Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 tidak terdapat kredit yang melampaui ketentuan BMPK.
9)
10) Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
In accordance with Bank Indonesia Circular Letter (SE-BI) No. 12/11/DPNP dated March 31, 2010, non-performing loan (NPL) percentage calculation does not include loans to other banks.
As of December 31, 2012 and 2011, there are no loans which exceeded the legal lending limit (BMPK) as stated in the legal lending limit report to Bank Indonesia.
10) As of December 31, 2012 and 2011, the details of non-performing loans based on economic sector are as follows:
2012
2011
Cadangan kerugian
Cadangan kerugian
penurunan
penurunan
Kredit
nilai/
Kredit
nilai/
bermasalah/
Allowance
bermasalah/
Allowance
Non-performing
for impairment
Non-performing
for impairment
loans
losses
loans
losses
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rupiah Industri pengolahan Rumah tangga
Rupiah 10.329.623
1.300.384
3.154.878
531.917
Manufacturing
5.726.097
4.886.692
3.534.596
917.324
Household
4.638.298
4.076.194
3.319.110
1.334.182
1.406.853
1.129.941
117.961
Perdagangan besar dan eceran
Wholesale and retail
Real estat, usaha persewaan dan jasa perusahaan
Real estate, rental -
Penyediaan akomodasi
and services Accomodation and
dan penyediaan makan minum Lainnya Jumlah
food-beverage 126.680
126.680
169.025
7
922.688
22.396.576
11.519.898
11.049.233
- 35 -
-
-
supplies Others
2.783.423 Total
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
11) Kredit yang disalurkan dengan sistem penyaluran kredit melalui lembaga pembiayaan berupa kredit kendaraan motor dan mobil sebesar Rp 224.194.915 ribu dan Rp 246.448.817 ribu masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
11) Loans channeled through financing companies to finance motorcycle and car loans amounted to Rp 224,194,915 thousand and Rp 246,448,817 thousand as of December 31, 2012 and 2011, respectively.
12) Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit untuk tahun 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
12) The changes in the allowance for impairment losses on loans in 2012 and 2011 are as follows:
Rupiah Rp'000
2012 Valuta asing/ Foreign currency Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan Individu Kolektif Akrual bunga pada kredit yang mengalami penurunan nilai Penghapusan Selisih kurs
11.807.492
531.027
12.338.519
2.188.574 2.138.572
(526.488)
2.188.574 1.612.084
(908.770) (2.754.338) -
(4.539)
(908.770) (2.754.338) (4.539)
Accrued interest on impaired loans Write-off Exchange rate differences
Saldo akhir tahun
12.471.530
-
12.471.530
Balance at end of year
Rupiah Rp'000
2011 Valuta asing/ Foreign currency Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan Individu Kolektif Akrual bunga pada kredit yang mengalami penurunan nilai Penghapusan Selisih kurs
11.521.705
24.484
11.546.189
(1.234.180) 1.752.506
509.022
(1.234.180) 2.261.528
Saldo akhir tahun
11.807.492
(159.320) (73.219) -
(2.479) 531.027
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit.
(159.320) (73.219) (2.479) 12.338.519
Balance at beginning of year Provision (reversal of provision) during the year Individual Collective
Balance at beginning of year Provision (reversal of provision) during the year Individual Collective Accrued interest on impaired loans Write-off Exchange rate differences Balance at end of year
Management believes that the allowance for impairment losses on loans is adequate to cover the losses which might arise from uncollectible loans.
- 36 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
13) Mutasi kredit yang dihapus buku adalah sebagai berikut:
13) The changes in the loans written off are as follows:
2012 Rp'000 Rupiah Saldo awal tahun Penambahan dalam tahun berjalan Hapus tagih Saldo akhir tahun
2011 Rp'000
361.085
356.079
Rupiah Balance at beginning of year
2.754.338 (1.074.137)
73.219 (68.213)
Additions during the year Write off
2.041.286
361.085
Balance at end of year
11. ASET TETAP
11. PREMISES AND EQUIPMENT 1 Januari/ January 1, 2012 Rp'000
Penambahan/ Additions Rp'000
Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor
3.409.000 9.780.315 5.896.524
173.250
21.642.799
Jumlah
40.728.638
31 Desember/ December 31, 2012 Rp'000
1.518.620
3.409.000 9.780.315 4.551.154
3.074.005
319.836
24.396.968
Cost: Direct acquisitions Land Building Motor vehicles Office furniture and equipment
3.247.255
1.838.456
42.137.437
Total
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor
3.473.235 4.084.843
499.395 530.092
16.743.419
Jumlah
24.301.497
Jumlah Tercatat
16.427.141
1 Januari/ January 1, 2011 Rp'000
Pengurangan/ Deductions Rp'000
1.137.479
3.972.630 3.477.456
2.218.062
310.680
18.650.801
Accumulated depreciation: Direct acquisitions Building Motor vehicles Office furniture and equipment
3.247.549
1.448.159
26.100.887
Total
16.036.550
Net Carrying Value
Penambahan/ Additions Rp'000
Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor
3.559.000 10.330.315 11.469.119
422.575
20.050.987
Jumlah
45.409.421
Pengurangan/ Deductions Rp'000
31 Desember/ December 31, 2011 Rp'000
150.000 550.000 5.995.170
3.409.000 9.780.315 5.896.524
1.924.985
333.173
21.642.799
Cost: Direct acquisitions Land Building Motor vehicles Office furniture and equipment
2.347.560
7.028.343
40.728.638
Total
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor
3.277.879 7.621.543
502.439 1.209.554
307.083 4.746.254
3.473.235 4.084.843
14.838.101
2.232.056
326.738
16.743.419
Accumulated depreciation: Direct acquisitions Building Motor vehicles Office furniture and equipment
Jumlah
25.737.523
3.944.049
5.380.075
24.301.497
Total
Jumlah Tercatat
19.671.898
16.427.141
Net Carrying Value
- 37 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pelepasan aset tetap merupakan penjualan dan penghapusan aset tetap dengan rincian sebagai berikut:
Disposals of premises and equipment represent the sale and write-off of premises and equipment with details as follows:
2012 Rp'000
2011 Rp'000
Hasil bersih pelepasan aset tetap Nilai tercatat
952.500 390.297
3.870.718 1.648.268
Result from disposals of premises and equipment Net carrying value
Keuntungan pelepasan aset tetap - bersih
562.203
2.222.450
Gain on disposals of premises and equipment - net
Bank memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2015 sampai dengan tahun 2032. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The Bank owns several pieces of land with Building Use Rights (HGB) for 20 years expiring in a year ranging from 2015 to 2032. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the land rights since all the land was acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat semua aset tetap masih lebih rendah daripada nilai yang dapat dipulihkan, oleh karena itu tidak diperlukan penurunan nilai aset tetap.
Management believes that the net book value of premises and equipment is lower than the recoverable amount, as such there was no impairment in value of premises and equipment.
Aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan kepada PT. Asuransi Dayin Mitra Tbk, pihak berelasi (Catatan 24), terhadap risiko kebakaran, kecurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 39.077.783 ribu dan Rp 38.106.087 ribu masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Premises and equipment, except for land, are insured with PT. Asuransi Dayin Mitra Tbk, related party (Note 24), against fire, theft and other possible risks for Rp 39,077,783 thousand and Rp 38,106,087 thousand as of December 31, 2012 and 2011, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible assets losses on the assets insured.
12. ASET LAIN-LAIN
12. OTHER ASSETS 2012 Rp'000
2011 Rp'000
Akumulasi dana program asuransi Agunan yang diambil alih Pendapatan bunga yang masih akan diterima Biaya dibayar dimuka Biaya ditangguhkan Persediaan hadiah dan barang cetakan Setoran jaminan Lainnya
15.757.336 14.299.495
15.067.265 -
Accumulated fund insurance program Foreclosed properties
11.880.577 6.132.450 3.188.605 1.379.069 289.186 1.241.697
10.308.163 3.498.027 1.893.866 1.179.243 385.940 227.411
Accrued interest receivables Prepaid expense Deferred cost Gifts and printed matters Marginal deposits Others
Jumlah
54.168.415
32.559.915
Total
Akumulasi Dana Program Asuransi
Accumulated Fund Insurance Program
Akun ini merupakan pendanaan Bank melalui PT Equity Life Indonesia, pihak berelasi (Catatan 24), untuk memenuhi liabilitas imbalan pasca kerja.
This account represents funding made by the Bank through PT Equity Life Indonesia, a related party (Note 24), to meet the post-employment benefits obligations.
- 38 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Agunan yang Diambil Alih
Foreclosed Properties
Agunan yang diambil alih merupakan jaminan kredit berupa tanah dan bangunan yang telah diambil alih oleh Bank.
Foreclosed properties represent loan collaterals in the form of land and building that have been foreclosed by the Bank.
Untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, Bank telah melakukan upaya penyelesaian atas agunan yang diambil alih.
The Bank has taken actions for the resolution of foreclosed properties as required by Bank Indonesia under its regulation No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005.
Pendapatan Bunga yang Masih Akan Diterima
Accrued Interest Receivables
Merupakan bunga yang masih akan diterima atas penempatan pada bank lain, efek-efek dan kredit.
Represents interest receivables on placement with other banks, securities and loans.
13. SIMPANAN
13. DEPOSITS
Simpanan memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
Deposits are arranged at both fixed and floating interest rate, thus exposing the Bank to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk.
Simpanan terdiri dari:
Deposits consist of:
Pihak berelasi/ Related parties Rp'000
2012 Pihak ketiga/ Third parties Rp'000
Jumlah/Total Rp'000
Giro Tabungan Deposito berjangka
62.068.278 8.237.257 175.943.515
211.449.388 178.158.179 1.031.917.655
273.517.666 186.395.436 1.207.861.170
Demand deposits Savings deposits Time deposits
Jumlah
246.249.050
1.421.525.222
1.667.774.272
Total
Pihak berelasi/ Related parties Rp'000
2011 Pihak ketiga/ Third parties Rp'000
Jumlah/Total Rp'000
Giro Tabungan Deposito berjangka
118.364.152 28.317.648 81.187.560
187.898.708 106.590.392 1.082.828.985
306.262.860 134.908.040 1.164.016.545
Demand deposits Savings deposits Time deposits
Jumlah
227.869.360
1.377.318.085
1.605.187.445
Total
- 39 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) a.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Giro terdiri atas:
a.
2012 Rp'000
2011 Rp'000
Pihak berelasi Rupiah Dollar Amerika Serikat Sub jumlah
49.561.928 12.506.350 62.068.278
38.002.950 80.361.202 118.364.152
Related parties Rupiah United States Dollar Sub total
Pihak ketiga Rupiah Dollar Amerika Serikat Dollar Singapura Sub jumlah
150.330.842 61.118.546 211.449.388
115.249.913 72.460.513 188.282 187.898.708
Third parties Rupiah United States Dollar Singapore Dollar Sub total
Jumlah
273.517.666
306.262.860
Total
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun: Rupiah Valuta asing
2,17% 0,36%
2,53% 0,47%
Giro yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah nihil. b.
Demand deposits consist of:
Demand deposits which were blocked and pledged as loan collaterals amounted to nil as of December 31, 2012 and 2011.
Tabungan terdiri atas:
b.
Pihak berelasi/ Related parties Rp'000
2012 Pihak ketiga/ Third parties Rp'000
Rupiah Tabungan Ganesha Tabungan Investasi Tabungan Optima Tabungan Pelajar Tabunganku
7.646.417 118.455 465.618 6.767
Jumlah
8.237.257
Average annual effective interest rates: Rupiah Foreign currencies
Savings deposits consist of:
Jumlah/Total Rp'000
Pihak berelasi/ Related parties Rp'000
2011 Pihak ketiga/ Third parties Rp'000
127.872.867 36.173.601 12.737.517 1.166.075 208.119
135.519.284 36.292.056 13.203.135 1.166.075 214.886
27.472.838 62.750 769.108 6.609 6.343
79.848.141 16.242.154 10.023.460 426.253 50.384
107.320.979 16.304.904 10.792.568 432.862 56.727
Rupiah Tabungan Ganesha Tabungan Investasi Tabungan Optima Tabungan Pelajar Tabunganku
178.158.179
186.395.436
28.317.648
106.590.392
134.908.040
Total
Jumlah/Total Rp'000
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun adalah 2,72% dan 3,56% masing-masing untuk tahun 2012 dan 2011.
The average effective annual interest rates were 2.72% and 3.56% in 2012 and 2011, respectively.
Tabungan yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah nihil.
Savings deposits which were blocked and pledged as loan collaterals amounted to nil as of December 31, 2012 and 2011.
- 40 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) c.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Deposito berjangka terdiri atas:
c.
2012 Rp'000
Time deposits consist of:
2011 Rp'000
Pihak berelasi Rupiah Dollar Amerika Serikat Sub jumlah
76.941.188 99.002.327 175.943.515
69.615.718 11.571.842 81.187.560
Related parties Rupiah United States Dollar Sub total
Pihak ketiga Rupiah Dollar Amerika Serikat Sub jumlah
1.010.561.369 21.356.286 1.031.917.655
1.063.152.875 19.676.110 1.082.828.985
Third parties Rupiah United States Dollar Sub total
Jumlah
1.207.861.170
1.164.016.545
Total
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun: Rupiah Valuta asing
6,84% 1,25%
7,16% 1,40%
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan periode adalah sebagai berikut:
1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan > 12 bulan Jumlah
Average annual effective interest rates: Rupiah Foreign currencies
Time deposits classified based on the term are as follows:
Rupiah Rp'000
2012 Valuta asing/ Foreign currencies Rp'000
Rupiah Rp'000
2011 Valuta asing/ Foreign currencies Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
868.204.984 173.539.854 22.918.733 21.285.063 1.553.923
114.181.800 211.394 150.152 5.815.267 -
982.386.784 173.751.248 23.068.885 27.100.330 1.553.923
868.249.820 199.967.463 31.227.361 33.213.479 110.470
30.467.875 435.760 218.306 126.011 -
898.717.695 200.403.223 31.445.667 33.339.490 110.470
1.087.502.557
120.358.613
1.207.861.170
1.132.768.593
31.247.952
1.164.016.545
Deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit sebesar Rp 120.427.195 ribu dan USD 769.138 (atau setara dengan Rp 7.412.567 ribu) pada tanggal 31 Desember 2012, dan Rp 152.534.533 ribu pada tanggal 31 Desember 2011.
1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months > 12 months Total
Time deposits which were blocked and pledged as loan collaterals amounted to Rp 120,427,195 thousand and USD 769,138 (or equivalent to Rp 7,412,567 thousand) as of December 31, 2012 and Rp 152,534,533 thousand as of December 31, 2011.
14. SIMPANAN DARI BANK LAIN
14. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
Simpanan dari bank lain memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
Deposits from other banks are arranged at both fixed and floating interest rates, thus exposing the Bank to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk.
- 41 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Semua simpanan dari bank lain merupakan simpanan dari pihak ketiga dan dalam mata uang Rupiah, terdiri dari:
All of the deposits from other banks represent deposits from third parties and in Indonesian Rupiah, consisting of:
2012 Rp'000
2011 Rp'000
Call money Deposito berjangka Giro Tabungan
70.000.000 16.391.336 3.158.895 6.188
14.086.511 1.610.168 -
Call money Time deposits Demand deposits Savings deposits
Jumlah
89.556.419
15.696.679
Total
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun Call money Deposito berjangka Giro Tabungan
Call Money Jangka waktu call 31 Desember 2012.
money
4,33% 6,60% 1,65% 2,08%
6,70% 2,10% -
pada
Call Money Call money has a term of 5 days as of December 31, 2012.
berdasarkan
Time Deposits Time deposits classified based on the term are as follows:
5
Deposito Berjangka Klasifikasi deposito berjangka periode adalah sebagai berikut:
Average annual effective interest rates Call money Time deposits Demand deposits Saving deposits
hari
2012 Rp'000
2011 Rp'000
< 1 bulan > 3 bulan > 12 bulan
14.410.336 601.000 1.380.000
12.266.318 411.000 1.409.193
< 1 month > 3 months > 12 months
Jumlah
16.391.336
14.086.511
Total
15. UTANG PAJAK
15. TAXES PAYABLE
2012 Rp'000
2011 Rp'000
Pajak penghasilan badan (Catatan 22) Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23/26 Pasal 25 Pajak Pertambahan Nilai - Bersih
256.671
3.991.869
632.412 1.112.033 84.128 3.611
731.551 1.316.028 311.099 100.908
Corporate income tax (Note 22) Income tax Article 21 Articles 23/26 Articles 25 Value Added Tax - Net
Jumlah
2.088.855
6.451.455
Total
- 42 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
16. LIABILITAS LAIN-LAIN
16. OTHER LIABILITIES
2012 Rp'000
2011 Rp'000
Liabilitas imbalan pasca kerja (Catatan 23) Bunga yang masih harus dibayar Biaya yang masih harus dibayar Pendapatan diterima di muka Setoran jaminan
15.298.577 4.463.207 1.237.687 1.027.243 892.423
15.476.932 5.391.223 713.873 1.395.009 1.900.883
Post-employment benefits obligation (Note 23) Accrued interest Accrued expenses Income received in advance Margin deposits
Jumlah
22.919.137
24.877.920
Total
Bunga yang Masih Harus Dibayar
Accrued Interest
Merupakan bunga yang masih harus dibayar atas simpanan dan simpanan dari bank lain.
Represents interest payable on deposits and deposits from other banks.
Pendapatan Diterima di Muka
Income Received in Advance
Merupakan pendapatan provisi kredit yang diterima di muka dan belum diamortisasi dan pendapatan bunga diterima di muka.
Represents unamortized fees on loans and unearned interest income.
Setoran Jaminan
Margin Deposits
Merupakan setoran jaminan bank garansi dan sewa safe deposit.
Represents margin deposits on bank guarantees and safe deposit rentals.
17. MODAL SAHAM
17. CAPITAL STOCK
Rincian pemegang saham Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Nama pemegang saham
Jumlah saham/ Number of shares
The Bank’s stockholders as of December 31, 2012 and 2011, are as follows:
Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah modal/ Total paid-up capital stock Rp'000
Name of shareholders
PT Bintang Tunggal Gemilang PT Equity Development Investment Tbk Tan Enk EE
381.266.000
54,22%
190.633.000
209.952.000 112.000.000
29,85% 15,93%
104.976.000 56.000.000
PT Bintang Tunggal Gemilang PT Equity Development Investment Tbk Tan Enk EE
Jumlah
703.218.000
100,00%
351.609.000
Total
- 43 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
18. PENDAPATAN BUNGA
18. INTEREST REVENUES 2012 Rp'000
2011 Rp'000
Rupiah Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek Obligasi Sertifikat Bank Indonesia
9.821.769 2.212.664
5.270.684 1.167.635
Sub jumlah - Dimiliki hingga jatuh tempo
12.034.433
6.438.319
Sub total - Held-to-maturity
5.155.894
9.513.369
Trading Securities Bonds
82
1.772
1.915.097 4.010.342
3.621.081 6.535.674
78.011.336 34.375.139 30.142.751 908.770 726.900
66.374.241 33.681.199 18.204.920 159.320 613.573
150.090.417
129.191.780
167.280.744
145.143.468
Diperdagangkan Efek-efek Obligasi Pinjaman yang diberikan dan piutang Giro Penempatan Penempatanpada padabank Banklain Indonesia dan bank lain Call Money Deposito berjangka Kredit Modal kerja Konsumsi Investasi Kredit Lainnya Lainnya Sub jumlah - Pinjaman yang diberikan dan piutang Jumlah Pendapatan Bunga - Rupiah Valuta asing Pinjaman yang diberikan dan piutang Giro Kredit Modal kerja Investasi Sub jumlah - Pinjaman yang diberikan dan piutang Jumlah Pendapatan Bunga Valuta asing Jumlah Pendapatan Bunga
40.758
59.996
4.197.641 1.111.572
1.534.138 96.627
5.349.971
1.690.761
5.349.971
1.690.761
172.630.715
146.834.229
Termasuk dalam pendapatan bunga dari kredit adalah pendapatan bunga yang masih akan diterima dari kredit yang mengalami penurunan nilai untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 908.770 ribu dan Rp 159.320 ribu (Catatan 10).
Rupiah Held-to-maturity Securities Bonds Certificates of Bank Indonesia
Loans and receivables Demand deposits Placements with Bank Indonesia and other banks Call Money Time deposit Loans Working capital Consumer Investment Other loans Others Sub total - Loans and receivables Total Interest Revenues - Rupiah Foreign currencies Loans and receivables Demand deposits Loans Working capital Investment Sub total - Loans and receivables Total Interest Revenues Foreign currencies Total Interest Revenues
Included in interest revenues from loans is accrued interest income on impaired loans for the years ended December 31, 2012 and 2011 which amounted to Rp 908,770 thousand and Rp 159,320 thousand, respectively (Note 10).
- 44 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
19. BEBAN BUNGA
19. INTEREST EXPENSES 2012 Rp'000
Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi Rupiah Simpanan Deposito berjangka Giro Tabungan Simpanan dari bank lain Deposito berjangka Call money Giro Tabungan Sub jumlah - Rupiah Valuta Asing Simpanan Deposito berjangka Giro Sub jumlah - Valuta asing Jumlah Beban Bunga
2011 Rp'000
72.774.081 4.617.619 4.466.680
70.482.095 4.870.645 4.241.951
871.029 316.607 28.174 53
662.833 52.483 19.912 -
83.074.243
80.329.919
1.034.867 323.867
993.989 535.351
1.358.734
1.529.340
84.432.977
81.859.259
20. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Sewa (Catatan 24) Pemeliharaan dan perbaikan Komunikasi Penyusutan (Catatan 11) Promosi dan iklan Listrik, air dan gas Transportasi Peralatan dan kebutuhan kantor Honorarium Pajak Lainnya Jumlah
Financial liabilities measured at amortized cost Rupiah Deposits Time deposits Demand deposits Savings deposits Deposits from other banks Time deposits Call money Demand deposits Savings deposits Sub total - Rupiah Foreign currencies Deposits Time deposits Demand deposits Sub total - Foreign currencies Total Interest Expense
20. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
2012 Rp'000
2011 Rp'000
3.899.622 3.556.043 3.405.911 3.247.549 2.379.308 1.527.707 1.470.142 790.633 636.569 410.640 4.914.842
3.191.099 3.674.819 3.171.739 3.944.049 625.020 1.250.953 1.188.361 734.668 585.202 288.856 3.539.295
26.238.966
22.194.061
21. BEBAN TENAGA KERJA
Rental (Note 24) Repairs and maintenance Communication Depreciation (Note 11) Promotion and advertising Electricity, water and gasoline Transportation Office supplies and stationeries Honorarium Taxes Others Total
21. PERSONNEL EXPENSES
2012 Rp'000
2011 Rp'000
Gaji Tunjangan dan honorarium Imbalan pasca kerja (Catatan 23) Pendidikan dan pelatihan
47.908.866 4.216.223 2.347.457 2.162.706
39.359.754 3.860.851 2.303.956 2.050.661
Salaries Benefits and honorarium Post-employment benefits (Note 23) Training and education
Jumlah
56.635.252
47.575.222
Total
- 45 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Rincian gaji dan tunjangan atas kelompok direksi, dewan komisaris dan pejabat eksekutif adalah sebagai berikut:
Gaji Tunjangan dan honorarium Beban manfaat karyawan/bonus Jumlah
Details of salaries and benefits of directors, commissioners and excecutive officers are as follows:
2012 Rp'000
2011 Rp'000
7.646.175 5.891.577 1.035.720
8.941.272 6.180.698 1.887.888
14.573.472
17.009.858
22. PAJAK PENGHASILAN
Salaries Benefits and honorarium Employee benefits/bonuses Total
22. INCOME TAX
Manfaat (beban) pajak Bank terdiri dari:
Tax benefit (expense) of the Bank consist of the following:
2012 Rp'000
2011 Rp'000
Pajak kini Pajak tangguhan
(1.057.800) (2.027.424)
(5.486.184) 2.262.231
Current tax Deferred tax
Jumlah beban pajak
(3.085.224)
(3.223.953)
Total tax expense
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per statements of comprehensive income and taxable income is as follows:
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif Perbedaan temporer: Beban (manfaat) imbalan pasca kerja Kerugian (keuntungan) penurunan nilai kredit Pemulihan aset non produktif Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Penurunan (kenaikan) nilai efek yang belum direalisasi Penyusutan aset tetap Jumlah Beban yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Kenikmatan kepada karyawan Representasi dan sumbangan Denda pajak Jumlah Laba Kena Pajak
2012 Rp'000
2011 Rp'000
11.947.997
12.118.306
(178.355)
1.090.592
(5.847.246)
533.019
-
(475.000)
-
(247.029)
(2.056.262)
7.911.674
(27.833)
235.668
(8.109.696)
9.048.924
151.910 240.988 -
553.057 218.922 5.528
392.898
777.507
4.231.199
21.944.737
- 46 -
Income before tax per statements of comprehensive income Temporary differences: Post-employment benefit expense (benefit) Impairment losses (reversal of impairment losses) on loans Reversal of provision for losses non-earning assets Estimated losses on commitments and contingencies Unrealized loss (gain) on increase (decrease) in value of securities Depreciation of premises and equipment Total Non-deductible expenses: Employees' benefits in kind Representation and donations Tax penalties Total Taxable Income
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perhitungan beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut:
Beban pajak kini dengan 25% Dikurangi pajak dibayar di muka: Pasal 25
The computations of current tax expense and current tax payable are as follows:
2012 Rp'000
2011 Rp'000
1.057.800
5.486.184
Current tax expense at 25%
(801.129)
(1.494.315)
256.671
3.991.869
Utang Pajak (Catatan 15)
Prepaid income tax: Article 25 Tax payable (Note 15)
Laba kena pajak dan pajak penghasilan Bank tahun 2011 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan (SPT) yang disampaikan oleh Bank ke Kantor Pelaporan Pajak.
The Bank’s taxable income and corporate income tax in 2011 are in accordance with the annual corporate income tax returns filed by the Bank to the Tax Service Office.
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Bank adalah sebagai berikut:
The details of the Bank’s deferred tax assets and liabilities are as follows:
Dikreditkan (dibebankan)
Dibebankan
ke laba rugi
ke laba rugi
komprehensif/
komprehensif/
1 Januari/
Credit (charged)
31 Desember/
Charged
31 Desember/
January 1,
to comprehensive
December 31,
to comprehensive
December 31,
2011
income for the year
2011
income for the year
2012
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000 Depreciation of premises
Penyusutan aset tetap
(610.473)
58.917
(551.556)
(6.958)
(558.514)
Kerugian penurunan nilai kredit
(320.372)
133.255
(187.117)
(1.461.812)
(1.648.929)
Penyisihan (pemulihan)
Provision (reversal of provision)
penghapusan aset keuangan
for losses on financial assets
selain kredit dan aset non produktif
and equipment Impairment losses on loans
other than loans and non-earning 118.750
(118.750)
-
-
-
assets Estimated losses on commitments
Estimasi komitmen dan kontinjensi
61.758
(61.758)
-
-
-
Kenaikan (penurunan) nilai efek yang belum direalisasi
(2.292.365)
1.977.919
(314.446)
(514.065)
Beban imbalan pasca kerja
3.596.585
272.648
3.869.233
(44.589)
3.824.644
553.883
2.262.231
2.816.114
(2.027.424)
788.690
Aset Pajak Tangguhan - Bersih
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak efektif yang berlaku adalah sebagai berikut:
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif Tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas penghasilan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Beban Pajak
and contingencies Unrealized gain (loss) on increase
(828.511)
(decrease) in value of securities Post-employment benefit expense Deferred Tax Assets - Net
A reconciliation between the total tax expenses and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax is as follows:
2012 Rp'000
2011 Rp'000
11.947.997
12.118.306
Income before tax per statements of comprehensive income
2.986.999
3.029.576
Tax expense at effective tax rates
98.225
194.377
3.085.224
3.223.953
- 47 -
Tax effect of nontaxable income Tax Expense
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
23. IMBALAN PASCA KERJA
23. POST-EMPLOYMENT BENEFITS
Bank menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan No.13/2003. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut sebanyak 369 karyawan dan 321 karyawan masing-masing untuk tahun 2012 dan 2011.
The Bank calculates defined post-employment benefits for its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. The number of employees entitled to the benefits is 369 employees in 2012 and 321 employees in 2011.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif adalah:
The details of post-employment benefits expense recognized in the statements of comprehensive income are as follows:
Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian aktuaria bersih yang diakui Biaya jasa lalu atas kurtailment Amortisasi atas biaya jasa lalu yang belum direalisasi - non vested benefits
Dampak kurtailment atau penyelesaian program Jumlah
2012 Rp'000
2011 Rp'000
2.159.285 1.403.758 304.696 -
2.381.354 1.976.601 1.257.635 2.560
34.034
34.034
-
(3.260.017)
3.901.773
2.392.167
Current service cost Interest cost Actuarial loss recognized Past service cost of curtailment Amortization of unrecognized past service cost - non vested benefits Curtailment effect Total
Pada tahun 2012 dan 2011, Bank memperoleh hasil investasi dari pendanaan yang dilakukan melalui PT Equity Life Indonesia sebesar Rp 1.554.316 ribu dan Rp 88.211 ribu, sehingga jumlah beban imbalan pasca kerja bersih yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif masing-masing sebesar Rp 2.347.457 ribu dan Rp 2.303.956 ribu (Catatan 21).
In 2012 and 2011, the Bank generated income from its investments made through PT Equity Life Indonesia amounting to Rp 1,554,316 thousand and Rp 88,211 thousand, resulting to net postemployment benefit expense recognized in statements of comprehensive income amounting to Rp 2,347,457 thousand and Rp 2,303,956 thousand, respectively (Note 21).
Liabilitas imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
The post-employment benefits obligations stated in the statements of financial position are as follows:
2012 Rp'000
2011 Rp'000
Nilai tunai liabilitas yang tidak didanai Biaya jasa lalu yang belum diakui non vested Kerugian aktuarial yang belum diakui
21.355.275
23.050.216
52.243 (6.108.941)
(15.825) (7.557.459)
Present value of past service liability Unrecognized past service cost non vested Unrecognized actuarial loss
Liabilitas bersih
15.298.577
15.476.932
Net liability
Mutasi nilai kini kewajiban manfaat pasti pada periode berjalan adalah sebagai berikut:
Movements in the present value of the defined benefit obligation are as follows:
2012 Rp'000
2011 Rp'000
Saldo awal Biaya jasa kini Biaya bunga Keuntungan aktuarial Pembayaran manfaat
23.050.216 2.159.285 1.403.758 (4.874.197) (383.787)
21.962.226 2.381.354 1.976.601 (3.269.965) -
Beginning balance Current service cost Interest cost Actuarial gain Benefits paid
Saldo akhir
21.355.275
23.050.216
Ending balance
- 48 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Riwayat penyesuaian adalah sebagai berikut: 2012 Rp'000
The history of adjustment as follows:
2011 Rp'000
2010 Rp'000
2009 Rp'000
2008 Rp'000
Nilai kini kewajiban imbalan pasti
21.355.275
23.050.216
21.962.226
18.979.720
N/A
Penyesuaian nilai kini kewajiban imbalan pasti
1.177.857
1.968.390
154.158
1.243.164
-
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Sigma Prima Solusindo untuk tahun 2012 dan PT Sentra Jasa Aktuaria untuk tahun 2011, dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut:
Usia pensiun normal (tahun) Tingkat diskonto per tahun Tingkat proyeksi kenaikan gaji per tahun Tingkat cacat Tabel mortalitas Tingkat pengunduran diri
Present value of defined benefits obligation Adjustment for present benefit obligation
The cost of providing post-employment benefits is calculated by an independent actuary, PT Sigma Prima Solusindo in 2012 and PT Sentra Jasa Aktuaria in 2011, using the following key assumptions:
2012
2011
55 6,09% 6,5%
55 7% 6,5%
5% TMI-II-1999 5% untuk karyawan dibawah 39 tahun dan akan menurun secara linear sampai 0% pada usia 55 tahun/ 5% for employees under age 39 and reducing linearly up to 0% at age 55
5% TMI-II-1999 10% untuk karyawan dibawah 30 tahun dan akan menurun secara linear sampai 0% pada usia 52 tahun/ 10% for employees under age 30 and reducing linearly up to 0% at age 52
24. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI
Normal pension age (years) Discount rate per annum Salary increment rate per annum Disability rate Mortality table Resignation rate
24. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Pihak Berelasi
Nature of Relationship
a.
a.
Pihak berelasi yang pemegang saham utamanya sama dengan Bank:
b.
PT Equity Finance Indonesia PT Ventura Investasi Utama PT Equity Securities Indonesia PT Equity Life Indonesia PT Asuransi Dayin Mitra Tbk PT Ventura Investasi Perdana
Perusahaan – perusahaan di bawah ini yang merupakan pihak berelasi sesuai dengan kriteria yang dijelaskan pada Catatan 3d:
Related parties with the same majority stockholder as the Bank:
b.
PT Bukit Baiduri Energi Tbk PT Prima Sentra Megah PT Siola Sandimas PT Arga Dhana Sentosa PT Manning Development PT Bakauheni Sarana Prima PT Softex Indonesia PT Kasongan Bumi Kencana PT Bando Indonesia
The companies below are related parties based on the criteria described in Note 3d:
- 49 -
PT Equity Finance Indonesia PT Ventura Investasi Utama PT Equity Securities Indonesia PT Equity Life Indonesia PT Asuransi Dayin Mitra Tbk PT Ventura Investasi Perdana
PT Bukit Baiduri Energi Tbk PT Prima Sentra Megah PT Siola Sandimas PT Arga Dhana Sentosa PT Manning Development PT Bakauheni Sarana Prima PT Softex Indonesia PT Kasongan Bumi Kencana PT Bando Indonesia
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Transaksi-transaksi Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Bank juga melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi, yang meliputi antara lain:
In the normal course of business, the Bank entered into certain transactions with related parties, including the following:
1. Pemberian kredit dan penerimaan bunga (Catatan 10 dan 18).
1.
Persentase kredit kepada pihak yang berelasi terhadap jumlah aset adalah 1,72% dan 1,52% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Granting of loans and receipt of interest (Notes 10 and 18). The percentage of loans from related parties to total assets are 1.72% and 1.52% as of December 31, 2012 and 2011, respectively.
2. Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi dalam bentuk simpanan dan pembayaran bunga (Catatan 13 dan 19).
2.
Persentase simpanan dari pihak berelasi terhadap jumlah liabilitas adalah 13,76% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Placements of funds by related parties in the form of deposits and payment of interest (Notes 13 and 19). The percentages of deposits from related parties to total liabilities are 13.76% as of December 31, 2012 and 2011.
3. Sewa gedung dari PT Manning Development (Catatan 20).
3.
Rentals of building from Development (Note 20).
4. Asuransi atas aset tetap Bank pada PT Asuransi Dayin Mitra Tbk (Catatan 11).
4.
The Bank’s premises and equipment are insured with PT Asuransi Dayin Mitra Tbk (Note 11).
25. TRANSAKSI PEMBELIAN DAN PENJUALAN TUNAI VALUTA ASING
25. SPOT TRANSACTIONS
Transaksi-transaksi ini merupakan transaksi penjualan tunai dalam mata uang Dollar Amerika Serikat pada tahun 2012 senilai Rp 9.637.500 ribu dan transaksi pembelian tunai dalam mata uang Dollar Australia pada tahun 2011 senilai Rp 349.820 ribu.
These transactions represent unsettled spot selling contracts in United States Dollar currency in 2012 with notional amount equivalent to Rp 9,637,500 thousand and spot purchase contracts in Australian Dollar currency in 2011 with notional amount equivalent to Rp 349,820 thousand.
26. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
26. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
2012 Rp'000 Komitmen Liabilitas Komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan
PT Manning
2011 Rp'000 Commitments Commitment Liabilities
138.376.139
- 50 -
115.905.038
Unused facilities
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
2012 Rp'000
2011 Rp'000
Kontinjensi Tagihan Kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian Tagihan kontinjensi lainnya
2.215.494 88.810.971
2.334.851 88.810.971
Jumlah Tagihan Kontinjensi
91.026.465
91.145.822
Total Contingent Receivables
Liabilitas Kontinjensi Bank garansi Liabilitas kontinjensi lainnya
35.291.020 22.261.806
41.754.131 8.728.125
Contingent Liabilities Bank guarantee Other contingent liabilities
Jumlah Liabilitas Kontinjensi
57.552.826
50.482.256
Total Contingent Liabilities
Jumlah Tagihan Kontinjensi Bersih
33.473.639
40.663.566
Total Contingent Receivables Net
2.041.286
361.085
Lainnya Kredit hapus buku
Contingencies Contingent Receivables
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, jumlah tercatat tagihan kontinjensi lainnya masing-masing sebesar Rp 88.810.971 ribu merupakan tagihan kepada Bank Beku Operasi (BBO) dengan perincian sebagai berikut:
Past due interest revenues Other contingent receivables
Others Loans written-off
Other contingent receivables as of December 31, 2012 and 2011 amounting Rp 88,810,971 thousand, represent receivables from Suspended Bank (BBO) with details as follows:
2012 dan/and 2011 Rp'000 Bank Dewa Rutji (BDR) Call Money Giro Subjumlah
48.756.081 2.691.479 51.447.560
Bank Dewa Rutji (BDR) Call Money Demand Deposits Subtotal
Bank Sahid Gajah Perkasa (SGP) Call Money
37.363.411
Bank Sahid Gajah Perkasa (SGP) Call Money
Jumlah tagihan kontinjensi lainnya
88.810.971
Total other contingent receivables
Dalam jumlah liabilitas kontinjensi lainnya termasuk liabilitas kepada BDR dalam bentuk giro sebesar Rp 5.841.796 ribu masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
As of December 31, 2012 and 2011, total other contingent liabilities include liabilities to BDR in the from of demand deposits amounting Rp 5,841,796 thousand.
- 51 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
27. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
27. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Posisi aset dan liabilitas moneter dalam valuta asing adalah sebagai berikut:
The balances of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are as follows: 2012
Mata Uang Asing/ Foreign currencies
2011
Ekuivalen dalam/ Equivalent in Rp Rp'000
Mata Uang Asing/ Foreign currencies
Ekuivalen dalam/ Equivalent in Rp Rp'000
Aset/Assets Kas/Cash
Giro pada Bank Indonesia/ Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada bank lain/ Demand deposits with other banks
Kredit/Loans Pihak berelasi/Related parties Pihak ketiga/Third parties Aset lain-lain/Other assets
USD EUR AUD SGD
21.890 800 -
210.965 10.185
17.249 500 1.265 242
156.406 5.857 11.645 1.690
-
USD
1.457.600
14.047.620
985.600
8.936.928
USD JPY AUD SGD EUR
10.926.872 165.781 15.476 8.965 4.676
105.307.728 18.529 154.865 70.631 59.534
11.679.557 103.498 13.213 34.736 28.892
105.904.384 12.090 121.633 242.584 338.459
USD USD
2.249.007 6.304.294
21.674.807 60.757.632
2.249.007 5.856.373
20.392.873 53.102.662
USD SGD
25.902 -
249.630 -
Jumlah Aset/Total Assets
-
29.956
202.562.126
271.622 189.498.833
Liabilitas/Liabilities Liabilitas segera/ Liabilities payable immediately
Simpanan/Deposits Pihak berelasi/Related parties Pihak ketiga/Third parties
Liabilitas lain-lain/Other liabilities
AUD EUR USD
-
49
476
38.405 6.590 49
USD USD SGD
11.570.291 8.557.700 -
111.508.677 82.474.832 -
10.138.742 10.161.194 26.961
91.933.044 92.136.623 188.282
USD AUD SGD
19.559 237
188.500 2.372
30.205 273 7
273.881 2.513 45
-
Jumlah Liabilitas/Total Liabilities Aset - Bersih/Net Assets
Jumlah aset dan liabilitas moneter pada tanggal 31 Desember 2012 dengan menggunakan kurs 26 Maret 2013 masing-masing sebesar Rp 204.493.958 ribu dan Rp 158.062.594 ribu.
-
353.547 77.200 448
194.174.857
184.965.583
8.387.269
4.533.250
The total monetary assets and liabilities on December 31, 2012 using the exchange rate on March 26, 2013 amounted to Rp 204,493,958 thousand and Rp 158,062,594 thousand, respectively.
- 52 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing adalah kurs Reuters jam 16.00 WIB dengan rincian sebagai berikut:
Valuta asing
1 1 1 1 1
26 Maret/March 26, 2013 Rp
Dollar Amerika Serikat Dollar Singapura Euro Dollar Australia Yen Jepang
9.731,50 10.197,15 12.525,42 7.845,14 103,41
The foreign exchange rates used for monetary assets and liabilities of the Bank denominated in foreign currencies were Reuters’ spot rates at 4:00 P.M. Western Indonesian Time as follows: 31 Desember/December 31, 2012 2011 Rp Rp 9.637,50 7.878,61 12.731,62 10.007,10 111,77
28. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP LIABILITAS PEMBAYARAN BANK UMUM
9.067,50 6.983,55 11.714,76 9.205,78 116,82
Foreign currencies
1 1 1 1 1
United States Dollar Singapore Dollar Euro Australian Dollar Japanese Yen
28. GOVERNMENT GUARANTEE OBLIGATIONS OF PRIVATE BANKS
ON
Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain.
Based on “Lembaga Penjamin Simpanan” Regulation No. 1/PLPS/2005 dated September 26, 2005 regarding Deposit Guarantee Program, since September 22, 2005 the “Lembaga Penjamin Simpanan” will guarantee bank deposits including demand deposits, time deposits, certificate of deposits, savings deposit, and other forms of deposits, including deposits from other banks.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, yang menyatakan bahwa sejak tanggal 13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula maksimal Rp 100 juta diubah menjadi maksimal Rp 2.000 juta.
In accordance with Government Regulation No. 66 of 2008 dated October 13, 2008, starting from October 13, 2008 the “Lembaga Penjamin Simpanan” will guarantee deposits of each customer in one bank up to a maximum of Rp 2,000 million, previously set at a maximum of Rp 100 million.
Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar selama tahun 2012 dan 2011 masingmasing sebesar Rp 3.262.075 ribu dan Rp 2.642.444 ribu.
The Government guarantee premium paid in 2012 and 2011 amounted to Rp 3,262,075 thousand and Rp 2,642,444 thousand, respectively.
29. KATEGORI, KELAS DAN INSTRUMEN KEUANGAN
NILAI
WAJAR
29. CATEGORIES, CLASSES AND FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Kecuali efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo (Catatan 9), manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya baik yang jatuh tempo dalam jangka pendek atau yang berlaku menggunakan tingkat suku bunga pasar :
Except for held-to-maturity securities (Note 9), management believes that the carrying amount of financial assets and liabilities measured at amortized cost in the financial statements approximates their fair values due to their short term maturities or because they carry market interest rates:
- 53 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 2012
Diperdagangkan/ Trading Rp'000
Dimiliki hingga jatuh tempo/Held to maturity Rp'000
-
-
Aset keuangan Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit Aset lain-lain
64.212.300 -
195.895.977 -
Jumlah
64.212.300
195.895.977
Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables Rp'000
Biaya perolehan diamortisasi/ Amortized cost Rp'000
Jumlah nilai tercatat/Total carrying value Rp'000
Nilai wajar/Fair value Rp'000
-
133.581.143 105.906.501
133.581.143 105.906.501
1.183.375.123 27.927.099
-
183.475.422 260.108.277 1.183.375.123 27.927.099
183.475.422 215.812.503 1.183.375.123 27.927.099
Financial assets Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Loans Other assets
1.634.265.288
-
1.894.373.565
1.850.077.791
Total
133.581.143 105.906.501 183.475.422
Liabilitas Keuangan Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas lain-lain
-
-
-
7.607.949 1.667.774.272 89.556.419 22.919.137
7.607.949 1.667.774.272 89.556.419 22.919.137
7.607.949 1.667.774.272 89.556.419 22.919.137
Financial liabilities Liabilities payable immediately Deposits Deposits from other banks Other liabilities
Jumlah
-
-
-
1.787.857.777
1.787.857.777
1.787.857.777
Total
2011
Aset keuangan Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit Aset lain-lain Jumlah
Diperdagangkan/ Trading Rp '000
Dimiliki hingga jatuh tempo/Held to maturity Rp'000
-
-
35.242.445 35.242.445
Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables Rp'000
Biaya perolehan diamortisasi/ Amortized cost Rp'000
Jumlah nilai tercatat/Total carrying value Rp'000
Nilai wajar/Fair value Rp'000
114.386.033 -
1.057.888.399 25.761.368
-
318.643.048 149.628.478 1.057.888.399 25.761.368
318.643.048 164.180.974 1.057.888.399 25.761.368
Financial assets Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other bank Securities Loans Other assets
114.386.033
1.635.716.821
-
1.785.345.299
1.799.897.795
Total
126.636.552 106.787.454 318.643.048
-
126.636.552 106.787.454
126.636.552 106.787.454
Liabilitas Keuangan Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas lain-lain
-
-
-
1.605.187.445 15.696.679 24.877.920
1.605.187.445 15.696.679 24.877.920
1.605.187.445 15.696.679 24.877.920
Financial liabilities Deposits Deposits from other banks Other liabilities
Jumlah
-
-
-
1.645.762.044
1.645.762.044
1.645.762.044
Total
Teknik penilaian dan asumsi yang diterapkan untuk tujuan pengukuran nilai wajar
Valuation techniques and assumptions applied for the purposes of measuring fair value
Nilai wajar aset keuangan dan keuangan ditentukan sebagai berikut:
The fair value of financial assets and financial liabilities are determined as follows:
liabilitas
Manajemen menganggap bahwa nilai tercatat kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, kredit, pendapatan yang masih akan diterima, simpanan, simpanan dari bank lain, bunga yang masih harus dibayar, setoran jaminan dan liabilitas keuangan lainnya dengan suku bunga tetap yang diakui dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam jangka pendek atau yang memiliki tingkat suku bunga pasar.
- 54 -
Management considers that the carrying amount of cash, demand deposits with Bank Indonesia, demand deposits with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, securities, loans, income receivables, deposits, deposits from other banks, margin deposits and other financial instruments with floating interest recognized in the financial statements approximate their fair values either because of their short-term maturities or they carry market rates of interest.
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Nilai wajar efek-efek dengan syarat dan kondisi standar dan diperdagangkan di pasar aktif, surat berharga yang diterbitkan dan obligasi subordinasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar.
Fair value of securities with standard terms and conditions and traded on active markets, securities issued and subordinated bonds are determined with reference to quoted market prices.
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya (tidak termasuk yang dijelaskan di atas) ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis discounted cash flow menggunakan harga dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini dan kutipan dealer untuk instrumen sejenis.
Fair value of other financial assets and financial liabilities (excluding those described above) are determined in accordance with generally accepted pricing models on discounted cash flow analysis using prices from observable current market transactions and dealer quotes for similar instruments.
Sampai dengan 31 Desember 2012 dan 2011, semua instrumen keuangan yang dilaporkan pada nilai wajar diklasifikasikan ke level 1. Sepanjang tahun, Bank tidak memiliki pengukuran nilai wajar pada level 2 dan 3 dan tidak ada perpindahan masuk maupun keluar.
As of December 31, 2012 and 2011, all financial instruments reported at fair value are classified as level 1. During the year, the Bank has no level 2 and 3 fair value measurements and no transfers in and out of the category.
Nilai tercatat aset keuangan yang menghasilkan bunga dan nilai tercatat liabilitas keuangan yang berbunga adalah sebesar Rp 1.732.865.323 ribu dan Rp 1.757.330.691 ribu pada tanggal 31 Desember 2012 dan Rp 1.632.947.379 ribu dan Rp 1.620.884.124 ribu pada tanggal 31 Desember 2011.
The carrying value of the interest bearing financial assets and liabilities amounted to Rp 1,732,865,323 thousand and Rp 1,757,330,691 thousand, respectively, as of December 31, 2012 and Rp 1,632,947,379 thousand and Rp 1,620,884,124 thousand, respectively, as of December 31, 2011.
30. INFORMASI LAINNYA a.
Rasio Kewajiban Minimum
30. OTHER INFORMATION Penyediaan
Modal
a.
Capital Adequacy Ratio
Peraturan Bank Indonesia No. 14/18/PBI/2012 tanggal 28 Nopember 2012 yang mulai berlaku pada tanggal ditetapkan tentang kewajiban penyediaan modal minimum bank umum sesuai dengan profil risiko.
Bank Indonesia Regulation No. 14/18/PBI/2012 dated November 28, 2012 which is valid on the assigned date covers the Capital Adequency Ratio of general banks according with its risk profile.
Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/37/DPNP tanggal 27 Desember 2012 yang mulai berlaku pada tanggal ditetapkan tentang kewajiban penyediaan modal minimum sesuai profil risiko dan pemenuhan Capital Equivalency Maintained Asset (CEMA).
Circular Letter of Bank Indonesia No. 14/37/DPNP dated December 27, 2012 which is valid on the assigned date covers the Capital Adequacy Ratio according to the risk profile and fulfilment of Capital Equivalency Maintained Asset (CEMA).
Peraturan Bank Indonesia No. 9/13/PBI/2007 tanggal 1 Nopember 2007 mewajibkan bank- bank di Indonesia dengan kriteria tertentu untuk memperhitungkan risiko pasar (market risk) dalam perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum.
Bank Indonesia Regulation No. 9/13/PBI/2007 dated November 1, 2007 requires commercial banks in Indonesia with certain criteria to include market risk in calculation of Capital Adequacy Ratio.
- 55 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 mewajibkan bank-bank di Indonesia untuk memperhitungkan risiko operasional (operational risk) dalam perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum dan wajib menyediakan rasio kewajiban penyediaan modal inti minimum sebesar 5%.
Bank Indonesia Regulation No. 10/15/PBI/2008 dated September 24, 2008 requires commercial banks in Indonesia to include operational risk in calculation of Capital Adequacy Ratio and required to maintain a minimum core capital adequacy ratio of 5%.
Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/DPNP tanggal 18 Pebruari 2011 mengatur ketentuan pelaksanaan perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit. Ketentuan ini mulai berlaku pada tanggal 2 Januari 2012.
Circular Letter of Bank Indonesia No. 13/6/DPNP dated February 18, 2011 has set the calculation of risk weighted assets for credit risk. This circular letter shall come into force on January 2, 2012.
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masingmasing sebagai berikut:
The Bank’s Capital Adequacy Ratio (CAR) considering credit risk, operational risk and market risk as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:
2012 Rp'000 Modal Modal Inti Modal pelengkap
172.784.030 15.158.378
171.684.000 13.396.000
Jumlah Modal
187.942.408
185.080.000
1.144.123.530
1.032.654.000
Risk weighted assets : for credit risk
146.383.696
135.314.000
for operational risk
84.553.964
42.368.000
14,56%
15,85%
13,67%
15,29%
Aset tertimbang menurut risiko : untuk risiko kredit untuk risiko operasional untuk risiko pasar Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dengan memperhitungkan: risiko kredit dan operasional risiko kredit, operasional dan pasar
b.
2011 Rp'000
Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap total aset produktif pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masingmasing adalah sebesar 1,47% dan 0,69%.
b.
- 56 -
Capital Core capital Supplementary capital Total capital
for market risk
Capital Adequacy Ratio with: credit and operational risk credit, operational and market risk
The ratios of classified earning assets to total earning assets as of December 31, 2012 and 2011 are 1.47% and 0.69%, respectively.
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) c.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berikut ini adalah saldo penyediaan dana kepada pihak berelasi per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK):
c.
2012 Rp'000 Kredit
12.192.688
Batas maksimum pemberian kredit kepada pihak berelasi per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 18.794.241 ribu dan Rp 18.508.000 ribu (10% dari modal Bank).
The following are the balances of amounts with related parties as of December 31, 2012 and 2011 in accordance with the Legal Lending Limit (LLL) regulation of Bank Indonesia: 2011 Rp'000 7.153.569
Loans
Maximum legal lending limit to affiliates as of December 31, 2012 and 2011 amounted to Rp 18,794,241 thousand and Rp 18,508,000 thousand (10% of the Bank’s capital), respectively.
31. MANAJEMEN RISIKO
31. RISK MANAGEMENT
Manajemen Bank menyadari sepenuhnya bahwa risiko adalah bagian dari sifat bisnis bank. Oleh karena itu, dalam setiap pengambilan keputusan maupun proses aktivitas perbankan, Bank senantiasa berpijak pada kebijakan yang berbasis risiko.
The Bank’s management is fully aware that risk is an intrinsic aspect of the banking business. Therefore, for all decisions made and in all banking activity process, the Bank always maintains its position on risk-based policies.
Manajemen percaya bahwa seluruh kebijakan risiko Bank mengikuti dan patuh pada Peraturan Bank Indonesia sebagai ketentuan baku dan persyaratan minimal agar dapat menjalankan aktivitas bisnis yang terbaik. Kebijakan risiko ditetapkan berdasarkan risk appetite Bank dengan mempertimbangkan terhadap kekuatan, kemampuan dan kapasitas permodalan yang dimiliki Bank.
Management believes that all risk policies maintained by the Bank are consistent and comply with Bank Indonesia Regulations, as a standard provision and minimum requirement to run its business activities properly. Risk policies are established based on the Bank’s risk appetite after considering the Bank’s strength, capability, and capacity of capital.
Risiko Kredit
Credit Risk
Manajemen Risiko Kredit
Credit Risk Management
Dalam upaya penerapan manajemen risiko kredit, Bank melakukan review terhadap Kebijakan dan Pedoman Perkreditan secara berkala minimal satu tahun sekali guna meningkatkan sistem pengendalian risiko kredit.
In its efforts to apply credit risk management, the Bank reviews the credit policy and guideline periodically, at least once a year to enhance credit risk control system.
Berdasarkan hasil review manajemen yang dilakukan selama tahun 2012, Bank telah melakukan pengkinian (update) dan penambahan terhadap kebijakan pedoman dan prosedur perkreditan.
Based on the result of management review performed during 2012, the Bank has updated its credit policies and guidelines.
Penerapan pengendalian internal pada aktivitas perkreditan adalah dengan membatasi kewenangan komite kredit untuk melakukan penyimpangan (exception) dalam pemberian persetujuan kredit. Setiap penyimpangan yang diberikan harus disertai dengan paparan mitigasi risikonya.
Internal control in lending activities is applied by limiting the authority of the loan committee to allow exceptions when approving loan. Any exceptions granted must be accompanied by the risk exposure and its mitigation.
Untuk debitur yang masuk dalam 15 debitur terbesar juga dilakukan review secara independen oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko. Review juga dilakukan atas konsentrasi kredit baik berdasar portofolio kredit maupun bidang (sektor) usaha yang dibiayai.
The 15 largest debtors are also reviewed independently by Risk Management Working Unit. Review is also performed on credit concentration, both of portfolio and business sector financed.
- 57 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Guna meningkatkan pengendalian risiko, Bank menggunakan sistem aplikasi perkreditan (eloan) yang terus menerus dilakukan perbaikan dan penambahan fitur, sehingga pelaksanaan proses kredit dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien serta sesuai dengan prosedur yang berlaku.
As part of its risk management, the Bank uses a credit application system (e-loan) that is continuously updated and added with features, so that the the loan process is effective and efficient and in accordance with the applicable procedures.
Penilaian Profil Risiko Kredit
Assessment of Credit Risk Profile
Berdasarkan Hasil penilaian sendiri (self assessment) seperti yang dilaporkan kepada Bank Indonesia terhadap profil risiko kredit secara komposit posisi 31 Desember 2012 adalah Low to Moderate. Sedangkan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR) pada 31 Desember 2012 adalah Fair.
Based on the Bank’s self-assessment as reported to Bank Indonesia, the Composite Credit Risk Profile as of December 31, 2012 is Low to Moderate. The Quality of Risk Management Application (KPMR) as of December 31, 2012 is Fair.
Berikut ini adalah tabel dari eksposur maksimum terhadap risiko kredit, analisis risiko konsentrasi kredit dan konsentrasi kredit berdasarkan jenis debitur:
The tables below show maximum exposure to credit risk, credit risk concentration analysis, and credit concentration by type of debtors:
i.
i.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit (secara bersih dari cadangan kerugian penurunan nilai). 2012 Rp'000 Laporan Posisi Keuangan: Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit Obligasi pemerintah Aset lain-lain Sub Jumlah Komitmen dan Kontijensi: Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Bank garansi Sub Jumlah Jumlah
ii.
Maximum exposure to credit risk (net of allowance for impairment losses).
2011 Rp'000
133.581.143 105.906.501
126.636.552 106.787.454
183.475.422 185.624.791 1.183.375.123 74.483.486 27.927.099
318.643.048 55.578.068 1.057.888.399 94.050.410 25.761.368
1.894.373.565
1.785.345.299
Statements of Financial Position: Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Loans Government bonds Other assets Sub Total Commitments and Contingencies:
138.376.139 35.291.020
115.905.038 41.754.131
Unused facilities Bank guarantee
173.667.159
157.659.169
Sub Total
2.068.040.724
1.943.004.468
Analisis risiko konsentrasi kredit
ii.
Total
Analysis of credit risk concentration
Konsentrasi kredit yang diberikan berdasarkan jenis kredit dan sektor ekonomi.
Credit risk concentration of the provided loans by type of loan and economic sector.
Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit berdasarkan jenis kredit yang diberikan:
The following table presents the credit concentration by type of loans:
2012 Rp'000 Modal kerja Investasi Konsumsi Jumlah
2011 %
Rp'000
%
650.625.506 322.589.141 222.632.006
54,40 26,98 18,62
674.388.797 188.700.894 207.137.227
63,01 17,64 19,35
1.195.846.653
100,00
1.070.226.918
100,00
- 58 -
Working capital Investment Consumption Total
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit berdasarkan sektor ekonomi:
The following table presents the credit concentration by economic sector:
2012
2011
Rp'000 Lembaga keuangan Rumah tangga Industri pengolahan Perdagangan besar dan eceran Real estat, usaha persewaan dan jasa perusahaan Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Transportasi, pergudangan dan komunikasi Konstruksi Jasa pendidikan Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Lainnya Jumlah
iii.
%
Rp'000
%
274.552.275 222.555.150 180.869.960 173.456.699
22,96 18,61 15,12 14,50
273.782.393 207.137.227 155.289.301 169.839.720
25,58 19,35 14,51 15,87
126.027.379
10,54
54.686.511
5,11
83.066.301
6,95
72.612.058
6,78
65.283.886 21.982.266 20.049.362
5,46 1,84 1,68
82.953.188 37.754.862 45.882
7,75 3,53 0,01
8.966.884 19.036.491
0,75 1,59
4.909.496 11.216.280
0,46 1,05
1.195.846.653
100,00
1.070.226.918
100,00
Konsentrasi kredit berdasarkan jenis debitur (secara bruto dari cadangan kerugian penurunan nilai)
Financial institutions Household Manufacturing Wholesale and retail Real estate, rental and services Accommodation, food and beverages Transportation, warehouse and communication Construction Education services Community, cultural, leisure and other personal services Others Total
iii. Credit concentration by type of debtors (gross of allowance for impairment losses) 2012
Giro pada bank lain dan BI/ Demand deposits with other banks and BI Rp'000
Penempatan pada bank lain dan BI/ Placements with other banks and BI Rp'000
Pemerintah Bank Indonesia Bank lainnya Korporasi a. BUMN b. Lainnya Ritel Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersial Lainnya
133.581.143 105.906.501
163.475.422 20.000.000
Jumlah
239.487.644
Efek-efek/ Securities Rp'000
Kredit/Loans Rp'000
Obligasi Pemerintah/ Government bonds Rp'000
Aset lainlain/Other assets Rp'000
Komitmen dan kontinjensi/ Commitments and contingencies Rp'000
Jumlah/Total Rp'000
%
59.188.939 15.223.552
48.364.005
74.483.486 -
-
4.521.697
74.483.486 356.245.504 194.015.755
3,58 17,12 9,33
19.298.400 91.913.900 -
666.729.135 407.736.088
-
-
94.996.707 62.332.380
19.298.400 853.639.742 470.068.468
0,93 41,03 22,59
751.490
46.364.744
2,23
-
-
-
-
-
45.613.254
-
-
-
-
-
9.723.413 17.680.758
-
27.927.099
3.920.799 7.144.086
13.644.212 52.751.943
0,66 2,54
74.483.486
27.927.099
173.667.159
2.080.512.254
100,00
183.475.422
185.624.791
1.195.846.653
Government Bank Indonesia Other Banks Corporate a. SOE b. Others Retail Collateral with residental credit Collateral with commercial property Others Total
2011 Giro pada bank lain dan BI/ Demand deposits with other banks and BI Rp'000
Penempatan pada bank lain dan BI/ Placements with other banks and BI Rp'000
Pemerintah Bank Indonesia Bank lainnya Korporasi a. BUMN b. Lainnya Ritel Kredit Beragun Rumah Tinggal Lainnya
126.636.552 106.787.454
318.643.048 -
Jumlah
233.424.006
Efek-efek/ Securities Rp'000
Kredit/Loans Rp'000
43.166.939 15.335.623
17.426.590
Obligasi Pemerintah/ Government bonds Rp'000 50.883.471 -
Aset lainlain/Other assets Rp'000
Komitmen dan kontinjensi/ Commitments and contingencies Rp'000
Jumlah/Total Rp'000
%
-
2.839.042
50.883.471 488.446.539 142.388.709
2,78 26,66 7,64
-
-
2.254.800 37.987.645 -
640.310.159 353.367.129
-
-
73.683.921 67.984.407
2.254.800 751.981.725 421.351.536
0,12 39,01 20,57
-
-
-
43.200.005 15.923.034
-
25.761.368
13.151.799
43.200.005 54.836.201
2,36 0,86
25.761.368
157.659.169
1.955.342.986
100,00
318.643.048
98.745.007
1.070.226.917
- 59 -
50.883.471
Government Bank Indonesia Other Banks Corporate a. SOE b. Others Retail Collateral with residental credit Others Total
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) iv.
Kualitas kredit keuangan
berdasarkan kelas
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) aset
iv. Credit quality by class of financial assets
Penilaian kualitas dari aset keuangan/efekefek dilakukan sesuai dengan ketentuan lembaga pemeringkat dan peringkat yang diakui Bank Indonesia. Peringkat yang digunakan oleh Bank adalah peringkat yang dikeluarkan oleh PT. Pefindo.
Assessment of quality of financial assets/securities in accordance with the provisions of the rating agencies and Bank Indonesia. Ratings that are used by the Bank is ranked issued by PT. Pefindo.
Kualitas dari aset keuangan diklasifikasikan sebagai berikut:
Quality of financial assets are classified as follows:
tersebut
High Grade Efek- efek yang termasuk dalam obligasi pemerintah Indonesia dan sertifikat Bank Indonesia, serta efekefek dengan peringkat idAAA; idAA+; idAA; idAA-
High Grade Securities that are included in the Indonesian government bonds and Bank Indonesia certificate, as well as the securities that are rated as idAAA; AA +; idAA; idAA-
Medium Grade Efek-efek dengan peringkat idA+; idA; idA-; idBBB+; idBBB
Medium Grade Securities that are rated as idA+; idA; idA-; idBBB+; idBBB
Low Grade Efek-efek dengan peringkat idBBB-; idBB+; idBB; idBB-; idB; idB- dan kurang dari idB-
Low Grade Securities that are rated as idBBB-; idBB+; idBB; idBB-; idB; idB- and less than idB-
Unrated Efek-efek dan aset keuangan lainnya yang tidak didasarkan pada peringkat
Unrated Securities and other financial assets that are not based on ratings
Tabel di bawah ini menyajikan kualitas aset keuangan berdasarkan kelas dengan risiko kredit (secara bruto dari cadangan kerugian penurunan nilai).
The following table shows the quality of financial assets by class with credit risk (gross of allowance for impairment losses). 2012
Belum Jatuh Tempo dan Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Neither Past Due Nor Impaired Kualitas Tinggi/ Kualitas Sedang/ Kualitas Rendah/ Tidak Memiliki Kualitas/ High Grade Moderate Grade Low Grade Unrated Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek Diperdagangkan Efek-efek Pinjaman yang diberikan dan piutang Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Kredit Jumlah
-
Telah Jatuh Tempo Tetapi Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Past Due But Not Impaired Rp'000
Mengalami Penurunan Nilai Impaired Rp'000
-
-
195.895.977
Held-to-maturity Securities Held-for-trading Securities
Jumlah/ Total Rp'000
165.895.977
30.000.000
-
12.748.900
9.035.100
-
42.428.300
-
-
64.212.300
-
-
133.581.143 105.906.501
-
-
-
133.581.143 105.906.501
-
-
-
183.475.422 1.180.654.937
4.203.540
10.988.176
183.475.422 1.195.846.653
Loans and receivables Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Loans
39.035.100
-
1.646.046.303
4.203.540
10.988.176
1.878.917.996
Total
178.644.877
Sampai dengan tanggal laporan, Bank belum memiliki kebijakan mengenai penggunaan sistem penilaian internal dalam menganalisa risiko kredit aset keuangan untuk akun kredit.
As of the report date, the Bank is not yet to have a policy in place regarding the use of internal grading system in analyzing the credit exposures of financial assets regarding to loans.
- 60 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) v.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Analisa umur pinjaman dan piutang yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai.
v.
Aging analysis of loans and receivables which are past due but not impaired.
2012 Kurang dari 30 hari/ Within 30 days Rp'000
vi.
31-60 hari/ 31-60 days Rp'000
61-90 hari/ 61-90 days Rp'000
91-180 hari/ 91-180 days Rp'000
Lebih dari 180 hari/ Over 180 days Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
Kredit
4.203.540
-
-
-
-
4.203.540
Loans
Jumlah
4.203.540
-
-
-
-
4.203.540
Total
Kredit direstruktur yang akan jatuh tempo atau mengalami penurunan nilai.
vi. Restructured loans that would otherwise be past due or impaired.
Pembiayaan yang diberikan yang dinegosiasi ulang/direstrukturisasi adalah pembiayaan yang persyaratannya dinegosiasi ulang sehingga statusnya meningkat dari mengalami penurunan nilai atau telah jatuh tempo menjadi lancar atau baik selama tahun berjalan. Pembiayaan yang diberikan yang telah dinegosiasi ulang/direstrukturisasi dalam 12 bulan terakhir yang seharusnya telah jatuh tempo atau mengalami penurunan nilai sebesar nihil pada tanggal 31 Desember 2012.
Renegotiated/restructured loans are those loans that, during the year, have had their terms renegotiated resulting in an upgrade from impaired to performing status or past due to current status. Loans that have been renegotiated/restructured in the past 12 months that would otherwise have been past due or impaired amounted to nil as of December 31, 2012.
vii. Agunan
vii. Collateral
Agunan bukan sumber utama pelunasan kredit, akan tetapi merupakan suatu unsur proteksi bagi Bank terhadap kemungkinan kegagalan pengembalian pinjaman. Bank menerapkan kebijakan untuk memitigasi risiko kredit, antara lain dengan memperoleh agunan sebagai jaminan pelunasan kredit jika jaminan berupa sumber pembayaran utama debitur berdasarkan arus kas tidak terpenuhi. Jenis agunan yang dapat diterima untuk kredit modal kerja dan investasi dalam rangka memitigasi risiko kredit diantaranya adalah kas, tanah dan/atau bangunan, bank garansi, mesin, kendaraan bermotor, piutang dagang, bahan baku/barang dagangan (persediaan), saham atau surat berharga lainnya. Perkiraan nilai wajar dari agunan yang digunakan oleh Bank ditentukan oleh nilai agunan yang dinilai oleh penilai internal maupun eksternal.
Collateral is not the main source of loan repayment, but it is an element of protection for the Bank against the possibility of failure of loan repayment. The Bank has implemented policies to mitigate credit risk, which include obtaining collateral as guarantee for loan repayments if the collaterals become the primary sources of payment when cash flow expectations are not met. The type of collateral accepted for working capital and investment loans in order to mitigate credit risk include cash, land and/or building, bank guarantee, machinery, vehicles, accounts receivable, raw materials/inventories, stocks or other securities. The estimated fair value of collateral used by the Bank is determined by internal and external appraisal.
Persyaratan agunan bukanlah merupakan pengganti faktor kemampuan debitur dalam hal pembayaran kembali kredit di mana pertimbangan utama dalam setiap keputusan pemberian kredit. Dalam menentukan dampak keuangan agunan terhadap kredit yang belum jatuh tempo dan belum mengalami penurunan nilai, Bank menilai signifikansi agunan terkait dengan jenis pembiayaan yang diberikan.
Collateral requirements are not a substitute for the capability of the debtor in respect of repayment of credit which is the primary consideration in any decision to grant credit. In determining the financial impact of collateral on loans that are neither past due nor impaired, the Bank assesses the significance of the collateral associated with the types of financing provided.
- 61 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Untuk jenis eksposur tertentu seperti bank garansi, Bank memperoleh agunan seperti kas tergantung pada penilaian internal risiko kredit untuk eksposur tersebut.
For certain exposures such as bank guarantee, the Bank obtains other collateral, such as cash, depending on the internal credit risk assessment for those exposures.
Untuk menghindarkan Bank dari kerugian maka dalam penilaian agunan, harus selalu diperhitungkan Margin of Safety karena agunan bukan hanya untuk menutup jumlah pokok pinjaman saja tetapi juga harus dapat menutup beban bunga dan biaya-biaya lainnya jika usaha debitur mengalami kesulitan. Hal tersebut dilakukan untuk mengcover risiko kerugian yang mungkin timbul antara lain berkaitan dengan marketable atau tidaknya agunan yang diberikan, waktu yang dibutuhkan untuk melikuidasi agunan, timbulnya tunggakan bunga berjalan selama dilaksanakannya proses likuidasi dan biaya-biaya yang harus dibayar sehubungan dengan proses likuidasi.
To prevent the Bank from incurring losses, in each collateral valuation, there should be Margin of Safety computation since the collateral is not meant to cover only the principal amount but must also be able to cover interest expense and other expenses in case the debtor experience difficulties. This is done to cover the risk of losses that may arise depending on, among other things, whether the collateral provided is marketable or not, the time needed to liquidate the collateral, the default of interest payment during the liquidation process and other costs that must be paid related with such process.
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Manajemen Risiko Likuiditas
Liquidity Risk Management
Pedoman dan kebijakan merupakan hal yang sangat penting dalam hal penerapan manajemen risiko, oleh karenanya Bank selalu melakukan review atas pedoman dan kebijakan yang berkaitan dengan likuiditas secara berkala minimal satu tahun sekali. Hasil review yang dilakukan oleh manajemen selama tahun 2012 membawa penyesuaian limit, seperti limit dealer, limit counterparty, dan lain sebagainya.
Guidelines and policies are very important in terms of risk management application, so the Bank always reviews the guidelines and policies related to liquidity periodically, at least once in a year. The results of review conducted by the management during 2012 brought about the limit adjustments, i.e., as to dealer limit, counterparty limit and others.
Direksi melakukan pengawasan manajemen likuiditas melalui rapat ALCO yang dilakukan setiap bulan. Selain itu sistem e-treasury juga membantu memberikan informasi likuiditas yang berguna untuk pemantauan secara harian. Kelebihan likuiditas Bank dialokasikan dalam bentuk investasi treasuri seperti obligasi pemerintah dan penempatan dana pada Bank Indonesia.
The Board of Directors oversees the management of liquidity through the ALCO meeting held every month. In addition, the etreasury system also helps provide useful information for monitoring liquidity on a daily basis. Excess liquidity is allocated in the form of financial investments such as government bonds and deposits with Bank Indonesia.
Komisaris melakukan pemantauan risiko melalui Komite Pemantau Risiko.
The Commissioners monitor risks through the Risk Monitoring Committee.
Penilaian Profil Risiko Likuiditas
Assessment of Liquidity Risk Profile
Berdasarkan penilaian Bank seperti yang dilaporkan ke Bank Indonesia, hasil penilaian profil risiko inheren atas likuiditas pada tanggal 31 Desember 2012 berada pada level Low to Moderate sedangkan untuk Kualitas Penerapan Manajemen Risiko pada tanggal 31 Desember 2012 adalah Satisfactory.
Based on the Bank’s assessment as reported to Bank Indonesia, the result of the inherent liquidity risk profile as of December 31, 2012 is at the Low to Moderate level while the Quality of Risk Management Application as of December 31, 2012 is Satisfactory.
- 62 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Bank mengukur dan memantau risiko likuiditas melalui analisis perbedaan jatuh tempo likuiditas dan rasio-rasio likuiditas. Salah satu rasio likuiditas adalah rasio dari aset likuid terhadap liabilitas lancar. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, rasio dari aset likuid terhadap liabilitas lancar adalah sebagai berikut :
The Bank measures and monitors liquidity risk through analysis of liquidity gap and liquidity ratios. One of the liquidity ratios used is liquid assets to liquid liabilities. As of December 31, 2012 and 2011, the ratios were as shown below:
2012 Rp'000
2011 Rp'000
45.309.950
28.391.091
Giro, SBI dan penempatan BI lainnya Obligasi Pemerintah Giro dan penempatan pada bank lain dikurangi dengan simpanan dari bank lain
356.245.504 74.483.486
445.279.600 -
36.350.082
91.090.775
Aset likuid bersih
512.389.022
564.761.466
1.667.774.272
1.605.187.445
Kas
Simpanan Rasio
Analisa Jatuh Keuangan
30,72%
Tempo
untuk
Liabilitas
35,18%
Cash Demand deposits, BI Certificate and other BI placements Government bonds Demand deposits and placements with other banks less deposits from other banks Net liquid assets Deposits Ratio
Maturity Analysis for Financial Liabilities
Pengelompokan jatuh tempo untuk liabilitas keuangan berdasarkan sisa jatuh tempo kontrak dari tanggal pelaporan. Untuk aset keuangan dimana pihak lawan memiliki liabilitas dialokasikan pada periode paling awal di mana Bank dapat disyaratkan untuk membayar.
The maturity grouping of financial liabilities is based on the remaining contractual maturity from the reporting date. For a financial liability where the counterparty has a choice of when the amount is to be settled, the liability is allocated to the earliest period in which the Bank can be required to pay.
Selanjutnya, liabilitas keuangan tingkat bunga mengambang menggunakan kurva suku bunga yang tersedia pada akhir periode pelaporan.
Furthermore, floating rate financial liabilities uses interest curve existing at the end of reporting period.
Tabel dibawah menunjukkan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Bank berdasarkan arus kas tidak terdiskonto:
The table below shows the maturity profile of the Bank’s financial liabilities based on the contractual undiscounted cash flows:
Lain-lain/ Others Rp'000
Sampai dengan 1 bulan/1 month or less Rp'000
> 1 bulan s/d 3 bulan/ > 1-3 months Rp'000
2012 > 3 bulan s/d 12 bulan/ > 3-12 months Rp'000
> 1 tahun s/d 2 tahun/ > 1-2 years Rp'000
> 2 tahun s/d 5 tahun/ > 2-5 years Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
Liabilitas keuangan Tanpa suku bunga: Liabilitas segera Liabilitas lain-lain
7.607.949 22.919.137
-
-
-
-
-
7.607.949 22.919.137
Suku bunga variabel: Simpanan Simpanan dari bank lain
-
460.710.285
-
-
-
-
460.710.285
-
3.164.370
-
-
-
-
3.164.370
Suku bunga tetap: Simpanan Simpanan dari bank lain
-
1.048.471.500
1.256.136
-
1.217.726.894
-
-
86.912.350
1.256.136
-
1.799.040.985
Sub jumlah Liabilitas komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Sub jumlah liabilitas komitmen
30.527.086
134.887.330
33.111.928
85.380.394
596.436
935.520
1.597.726.549
135.483.766
34.047.448
Financial liabilities Non-interest bearing: Liabilities payable immediately Other liabilities Variable interest rate: Deposits Deposits from other banks Fixed interest rate: Deposits Deposits from other banks Sub total Commitment liability
138.376.139 138.376.139
-
-
-
-
-
138.376.139 138.376.139
Unused facilities Sub total commitment liability
Liabilitas kontijensi Bank garansi
-
14.859.447
6.728.466
12.883.411
469.696
350.000
35.291.020
Contingent liability Bank guarantee
Sub jumlah liabilitas kontijensi
-
14.859.447
6.728.466
12.883.411
469.696
350.000
35.291.020
Sub total contingent liability
1.612.585.996
142.212.232
46.930.859
1.725.832
350.000
1.972.708.144
Jumlah
168.903.225
- 63 -
Total
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Analisa perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan
Maturity mismatch analysis
Tabel di bawah ini menyajikan analisa jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo kontrak dan asumsi perilaku (behavior assumptions):
The table below shows the maturity mismatch analysis as of December 31, 2012 and 2011, based on maturity and behavior assumptions:
2012
Lain-lain/ Others Rp'000
Sampai dengan 1 bulan/1 month or less Rp'000
> 1 bulan s/d 3 bulan/ >13 months Rp'000
> 3 bulan s/d 12 bulan/ >312 months Rp'000
> 1 tahun s/d 2 tahun/ >12 years Rp'000
> 2 tahun s/d 5 tahun/ >25 years Rp'000
> 5 tahun/ > 5 years Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
Aset keuangan Tanpa suku bunga: Giro pada Bank Indonesia Aset lain-lain - bersih
-
-
-
133.581.143 27.927.099
Financial assets Without interest: Demand deposits with Bank Indonesia Other assets - net
137.394.939
105.906.501 1.183.375.123
Variable interest rate: Demand deposits with other banks Loans
35.000.000
74.483.486
183.475.422 260.108.277
503.249.320
211.878.425
1.894.373.565
16.046.522
133.581.143 11.880.577
-
-
(12.471.530)
105.906.501 22.647.369
75.945.688
298.622.262
192.987.075
468.249.320
183.475.422 64.212.300
31.905.172
39.283.766
15.223.553
3.574.992
521.703.312
107.850.860
337.906.028
208.210.628
22.919.137
7.607.949 -
-
-
-
-
-
7.607.949 22.919.137
-
-
-
-
-
459.913.103 3.158.895
Suku bunga variabel: Giro pada bank lain Kredit Suku bunga tetap: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Jumlah aset keuangan Liabilitas keuangan Tanpa suku bunga: Liabilitas segera Liabilitas lain-lain
-
Fixed interest rate: Placements with Bank Indonesia and other bank Securities Total financial assets Financial liabilities Without interest: Liabilities payable immediately Other liabilities
Suku bunga variabel: Simpanan Simpanan dari bank lain
-
459.913.103 3.158.895
Suku bunga tetap: Simpanan Simpanan dari bank lain
-
1.042.883.383 84.931.524
132.753.321 587.000
31.111.461 879.000
1.113.004 -
-
-
1.207.861.169 86.397.524
Fixed interest rate: Deposits Deposits from other banks
1.598.494.854
133.340.321
31.990.461
1.113.004
-
-
1.787.857.777
Total financial liabilities
> 2 tahun s/d 5 tahun/ >25 years Rp'000
> 5 tahun/ > 5 years Rp'000
Jumlah liabilitas keuangan
22.919.137
Variable interest rate: Deposits Deposits from other bank
2011
Lain-lain/ Others Rp'000
Sampai dengan 1 bulan/1 month or less Rp'000
> 1 bulan s/d 3 bulan/ >13 months Rp'000
> 3 bulan s/d 12 bulan/ >312 months Rp'000
> 1 tahun s/d 2 tahun/ >12 years Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
Aset keuangan Tanpa suku bunga: Giro pada Bank Indonesia Aset lain-lain - bersih
15.453.205
126.636.552 10.308.163
-
-
-
(12.338.519)
106.787.454 34.782.285
49.394.022
327.331.134
199.779.086 50.220.797
99.201.651 -
19.662.311 28.188.587
528.514.337
148.595.673
375.182.032
-
-
126.636.552 25.761.368
Financial assets Without interest: Demand deposits with Bank Indonesia Other assets - net Variable interest rate: Demand deposits with other banks Loans
Suku bunga variabel: Giro pada bank lain Kredit Suku bunga tetap: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Jumlah aset keuangan Liabilitas keuangan Tanpa suku bunga: Liabilitas lain-lain
3.114.686
24.877.920
-
151.000.750
151.000.750
400.361.186
107.357.541
106.787.454 1.057.888.399
20.335.623
50.883.471
318.643.048 149.628.478
420.696.809
158.241.012
1.785.345.299
-
-
-
-
-
24.877.920
-
-
-
-
-
441.170.900 1.610.168
Fixed interest rate: Placements with Bank Indonesia and other bank Securities Total financial assets Financial liabilities Without interest: Other liabilities
Suku bunga variabel: Simpanan Simpanan dari bank lain
-
441.170.900 1.610.168
Suku bunga tetap: Simpanan Simpanan dari bank lain
-
938.489.699 12.511.318
191.895.417 366.000
33.373.929 799.058
257.500 410.135
-
-
1.164.016.545 14.086.511
Fixed interest rate: Deposits Deposits from other banks
1.393.782.085
192.261.417
34.172.987
667.635
-
-
1.645.762.044
Total financial liabilities
Jumlah liabilitas keuangan
24.877.920
- 64 -
Variable interest rate: Deposits Deposits from other bank
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Risiko Pasar
Market Risk
Manajemen Risiko Pasar
Market Risk Management
Satuan Kerja Treasuri sebagai risk taking unit melakukan pengendalian internal dengan melakukan transaksi treasuri dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan sesuai dengan pedoman internal dan Peraturan eksternal. SKMR (Risk Management Departement) melakukan monitoring terhadap PDN (Posisi Devisa Neto). Bank telah menggunakan sistem e-treasury yang memberikan informasi agar pengendalian risiko pasar menjadi lebih efisien dan efektif untuk mengendalikan risiko nilai tukar dan risiko suku bunga dan melengkapinya dengan Sistem Pemantauan Limit (Market Limit System). SKAI melakukan internal audit di Treasuri Departemen untuk memastikan pengendalian internal terhadap risiko pasar.
The Treasury Department, as a risk-taking unit, performs internal control by executing treasury transactions taking into account the prudence principle and in accordance with internal guidelines and external regulations. The Bank’s Risk Management Department monitors the NOP (Net Open Position). The Bank uses an etreasury system that provides information for market risk control to be more efficient and effective in controlling the exchange rate risk and interest rate risk, and complements this with a Market Limit System. SKAI (Internal Audit Unit) conducts internal audit of the Treasury Department to ensure the internal controls over market risk.
Kebijakan, pedoman, dan prosedur yang dievaluasi dan dikinikan oleh manajemen selama tahun 2012 antara lain: Pedoman Investasi Surat Berharga serta Kebijakan Limit Treasury.
Policies, guidelines and procedures which were reviewed and updated by the management during 2012 are as follows: Bonds Investment Policies and Treasury Limit Policy.
Penilaian Profil Risiko Pasar
Assessment of Market Risk Profile
Hasil penilaian risiko inheren atas risiko pasar secara penilaian sendiri (self assesment) seperti yang dilaporkan kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2012 berada pada level Low to Moderate sedangkan untuk Kualitas Penerapan Manajemen Risiko pada tanggal 31 Desember 2012 berada pada level Satisfactory.
The results of the inherent market risk based on the Bank’s self-assessment as reported to Bank Indonesia as of December 31, 2012 is at the Low to Moderate level while the Quality of Risk Management Application as of December 31, 2012 is at Satisfactory level.
Risiko Pasar dalam hal ini dibagi dalam dua bagian yaitu:
Market risk is divided into two parts:
1.
1.
Risiko Nilai Tukar
Foreign Exchange Risk
Risiko nilai tukar merupakan risiko yang timbul dari transaksi nilai tukar baik dari posisi keuangan maupun dari sisi rekening administratif.
Foreign exchange risk is the potential loss from statements of financial position and administrative accounts due to an adverse change in the value of a currency against another.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004, No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005 dan No. 12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010, bank-bank diwajibkan untuk memelihara posisi devisa netonya setinggitingginya 20% dari modal. Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, “posisi devisa neto” merupakan penjumlahan dari nilai absolut atas selisih bersih aset dan kewajiban untuk setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan dan kewajiban, berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif, untuk setiap mata uang, yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah.
Under Bank Indonesia Regulation No. 5/13/PBI/2003 dated July 17, 2003 and its amendments, Bank Indonesia Regulation No. 6/20/PBI/2004 dated July 15, 2004, No. 7/37/PBI/2005 dated September 30, 2005 and No. 12/10/PBI/2010 dated July 1, 2010, a bank is required to maintain its net foreign exchange position/ net open position at a maximum of 20% of its capital. Under Bank Indonesia guidelines, “net open position” means the sum of the absolute value of the net difference between asset and liability balances for each foreign currency, and the net difference between claims and liabilities, in the form of both commitments and contingencies in administrative accounts, for each foreign currency, which are all stated in Rupiah.
- 65 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Untuk mengelola dan memitigasi risiko nilai tukar, batas maksimum posisi devisa neto yang harus dipertahankan Bank adalah sebesar 20% dari total modal Bank sesuai peraturan BI. Sepanjang tahun 2012, ratarata posisi devisa neto atau PDN Bank sebesar 2,61% dan PDN maksimum sebesar 6,60%.
To manage and mitigate foreign exchange risk, the Bank should maintain a net open position (NOP) that is 20% of the Bank’s total capital as required by BI. In 2012, the Bank’s average NOP was 2.61%, and the maximum NOP was 6.60%.
Berikut adalah rincian Posisi Devisa Neto Bank:
Following is the Bank’s Net Open Position:
Mata uang asing
Aset dan tagihan komitmen dan kontinjensi/ Assets, commitment and contingent receivables Rp'000
2012 Liabilitas dan liabilitas komitmen dan kontinjensi/Liabilities, commitment and contingent liabilities Rp'000
Bersih absolut/ Net absolute Rp'000
Currencies
Dollar Amerika Serikat Euro Dollar Australia Dollar Singapura Yen Jepang
320.723.945 69.719 154.865 95.128 18.529
328.077.620 2.372 24.497 -
7.353.675 69.719 152.493 70.631 18.529
United States Dollar Euro Australian Dollar Singapore Dollar Japanese Yen
Jumlah
321.062.186
328.104.489
7.665.047
Total
Jumlah Modal *)
187.817.000
Persentase PDN terhadap modal
Mata uang asing
Aset dan tagihan komitmen dan kontinjensi/ Assets, commitment and contingent receivables Rp'000
4,08% 2011 Liabilitas dan liabilitas komitmen dan kontinjensi/Liabilities, commitment and contingent liabilities Rp'000
Total Capital *) Percentage of NOP to capital
Bersih absolut/ Net absolute Rp'000
Currencies
Dollar Amerika Serikat Euro Dollar Australia Dollar Singapura Yen Jepang
306.016.849 421.517 483.098 431.545 12.091
307.576.500 154.401 356.060 375.597 -
1.559.651 267.116 127.038 55.948 12.091
United States Dollar Euro Australian Dollar Singapore Dollar Japanese Yen
Jumlah
307.365.100
308.462.558
2.021.844
Total
Jumlah Modal *)
185.416.000
Persentase PDN terhadap modal
*)
1,09%
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, perhitungan persentase PDN terhadap modal menggunakan modal bulan sebelumnya.
*)
Batas nilai (absolut) Posisi Devisa Neto yang diperkenankan dengan menggunakan modal akhir tahun pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 37.588.482 ribu dan Rp 37.016.000 ribu. Posisi Devisa Neto Bank tidak melampaui batas nilai (absolut) yang diperkenankan oleh Bank Indonesia.
Total Capital *) Percentage of NOP to capital
In accordance with Bank Indonesia Regulation, the previous month’s capital is used in calculating the percentage of Net Open Position to Capital.
The (absolute) value of Net Open Position as of December 31, 2012 and 2011 using capital at the end of the year amounted to Rp 37,588,482 thousand and Rp 37,016,000 thousand, respectively. The Net Open Position of the Bank did not exceed the maximum (absolute) value allowed by Bank Indonesia.
- 66 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
2.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Persentase Posisi Devisa Neto terhadap modal pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar 4,08% dan 1,09%.
The percentage of Net Open Position to capital as of December 31, 2012 and 2011 are 4.08% and 1.09%, respectively.
Sensitifitas Nilai Tukar
Foreign Exchange Sensitivity
Analisa sensitifitas nilai tukar diukur dengan kemampuan kelebihan modal Bank untuk menyerap potensi kerugian dari nilai tukar yaitu membuat asumsi perubahan/fluktuasi nilai tukar yang berlawanan arah dengan masing-masing posisi nilai tukar. Fluktuasi nilai tukar dipilih yang lebih tinggi antara asumsi fluktuasi masing-masing nilai tukar sebesar 10% atau fluktuasi berdasarkan data historis selama setahun ke belakang. Pada tahun 2012 dan 2011, kelebihan modal Bank mampu menutup risiko nilai tukar masing-masing sebesar 143,46 kali dan 380,71 kali. Hal ini disebabkan karena posisi devisa neto Bank yang rendah sedangkan kelebihan modal Bank yang tinggi, sehingga manajemen percaya bahwa Bank dinilai tidak rentan terhadap pergerakan nilai tukar.
Foreign exchange sensitivity analysis is measured by the ability of the Bank’s excess capital to absorb potential foreign exchange losses by assuming that foreign exchange fluctuation will go adversely to each foreign exchange position. The foreign exchange fluctuation chosen is the higher between assumed foreign exchange fluctuation for each exchange rate of 10% and historical data for one year. In 2012 and 2011, the Bank’s excess capital was able to cover potential loss from foreign exchange risk by 143.46 times and 380.71 times, respectively. This was because the Bank held a very low net open position, while its excess capital was very high; thus, the management believes that the Bank is not significantly susceptible to foreign exchange movements.
Tabel dibawah menunjukkan sensitivitas Bank atas kemungkinan perubahan yang terjadi berdasarkan fluktuasi dari nilai tukar historis, dengan semua variabel lainnya tetap konstan.
The table below shows the Bank’s sensitivity for a given reasonable possible change based on volatility of historical exchange rates, with all other variables remaining constant.
Mata Uang/ Currency
Peningkatan nilai tukar mata uang asing/ Increase on foreign exchange rates
USD EUR JPY SGD AUD
0,6612% 1,8078% 2,2765% 0,6308% 1,8190%
Pengaruh kenaikan Pengaruh penurunan nilai tukar mata uang nilai tukar mata uang asing pada laba/rugi asing pada laba/rugi sebelum pajak/ sebelum pajak/ Penurunan nilai tukar Effect of increase on Effect of decrease on mata uang asing/ foreign exchange foreign exchange Decrease on rate to profit or loss rate to profit or loss foreign exchange rates before tax before tax Rp'000 Rp'000 (0,6612%) (1,8078%) (2,2765%) (0,6308%) (1,8190%)
Risiko Suku Bunga
2.
Perbandingan atau rasio RSA (Rate Sensitive Assets) terhadap RSL (Rate Sensitive Liabilities), sebesar 67,55% pada tanggal 31 Desember 2011, menjadi 47,34% pada tanggal 31 Desember 2012, sehingga apabila terjadi perubahan suku bunga secara paralel pada aset dan liabilitas, Bank akan terekspos risiko suku bunga.
55.398 461 422 446 2.774
(55.398) (461) (422) (446) (2.774)
Interest Rate Risk The ratio of RSA (Rate Sensitive Assets) to RSL (Rate Sensitive Liabilities), amounting to 67.55% as of December 31, 2011, became 47.34% as of December 31, 2012, so if there are parallel changes in interest rates on assets and liabilities, the Bank will be exposed to interest rate risk.
- 67 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Sensitifitas Suku Bunga
Interest Rate Sensitivity
Analisa sensitifitas suku bunga diukur dengan kemampuan kelebihan modal Bank untuk menyerap potensi kerugian dari perubahan suku bunga, yaitu membuat asumsi perubahan/fluktuasi suku bunga. Fluktuasi suku bunga dipilih mana lebih tinggi antara asumsi fluktuasi masingmasing suku bunga neraca rupiah sebesar 1% dan neraca valas sebesar 0,5% atau fluktuasi berdasarkan riwayat data selama setahun ke belakang. Pada tahun 2012 dan 2011 kelebihan modal Bank mampu menutup risiko suku bunga masing-masing sebesar 14,30 kali dan 9,63 kali. Hal ini disebabkan karena kelebihan modal Bank yang cukup untuk menutup perubahan suku bunga pada neraca sehingga Bank dinilai tidak rentan terhadap pergerakan suku bunga.
Interest rate sensitivity analysis is measured by the ability of the Bank’s excess capital to absorb potential loss from interest rate movements by making assumptions about interest rate movement. The interest rate fluctuation chosen is the higher between the interest rate assumption for Indonesian Rupiah balance sheet at 1% and foreign exchange balance sheet of 0.5% and historical data for the preceding one year. In 2012 and 2011, the Bank’s excess capital was able to cover potential loss from interest rate risk by 14.30 times and 9.63 times, respectively. This was because the Bank had strong excess capital to cover interest rate changes in the statement of financial position; thus, the management of the Bank considers it to be not significantly susceptible to interest rate movement risk.
Analisa sensitivitas suku bunga digunakan untuk menganalisis dampak kemungkinan perubahan suku bunga terhadap laba atau rugi dan ekuitas. Perubahan estimasi nilai wajar dan arus kas untuk perubahan suku bunga pasar didasarkan pada volatilitas tingkat suku bunga historis dengan mempertahankan variabel lainnya tetap konstan.
Interest rate sensitivity analysis is used to analyze probable change in interest rate affecting the profit or loss and equity. The estimated change in fair values and cash flows for changes in market interest rates are based on the volatility of historical interest rates, with all other variables remaining constant.
Sampai dengan 31 Desember 2012, apabila suku bunga meningkat atau menurun sebesar 1,24% untuk efek-efek diperdagangkan dengan menganggap variable lainnya tetap konstan, laba atau rugi Bank akan meningkat sebesar Rp 7.455 ribu atau menurun sebesar Rp 7.757 ribu.
As of December 31, 2012, if interest rates increase or decrease by 1.24% for debt securities with all other variables remaining constant, the profit or loss would have been Rp 7,455 thousand higher or Rp 7,757 thousand lower, respectively.
Risiko Operasional
Operasional Risk
Manajemen Risiko Operasional
Operational Risk Management
Identifikasi dan pengukuran risiko operasional dilakukan dengan pembaharuan pedoman profil risiko, termasuk di dalamnya pengukuran risiko operasional menjadi 5 (lima) peringkat. Bank menggunakan metode BIA (Basic Indicator Approach) untuk perhitungan risiko operasional. Bank juga menggunakan aplikasi ORSA dan Aplikasi Loss Event Database untuk pengendalian risiko operasional.
The process of identifying and measuring the operational risk is done by updating the risk profile guidelines, including the measurement of operational risk assessment in 5 (five) classes of rating. The Bank uses the Basic Indicator Approach for the calculation of operational risk. The Bank also uses the ORSA application and will implement Loss Event Database Application for operational risk management.
Bank telah memiliki suatu rencana komprehensif yang berisi langkah-langkah yang harus diambil sebelum, selama dan setelah terjadinya suatu keadaan darurat secara terdokumentasi, teruji untuk menjamin kelangsungan operasional Bank dalam bentuk Kebijakan Business Continuity Planning (BCP), Disaster Recovery Plan (DRP) dan pembentukan Disaster Recovery Center (DRC) sejak tahun 2005. Kebijakan kelangsungan usaha disempurnakan secara berkala dan telah dibentuk satu unit kerja khusus yang akan menangani hal ini secara komprehensif.
The Bank has a comprehensive plan that includes steps to be taken before, during and after an emergency, which is documented and tested to ensure continuity of the operations of the Bank in the form of Business Continuity Planning (BCP) Policy, Disaster Recovery Plan (DRP), and the establishment of the Disaster Recovery Center (DRC) in 2005. The business continuity policies are enhanced periodically and the Bank has established a special unit that will handle this in a comprehensive manner.
- 68 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Manajemen Bank percaya bahwa risk taking unit melakukan pengendali an internal dengan melakukan transaksi operasional dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan sesuai dengan pedoman internal dan peraturan eksternal. SKMR/Risk Management Department melakukan monitoring dengan menggunakan aplikasi ORSA. SKAI melakukan audit dengan berpedoman pada Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) untuk pengawasan operasional Bank serta dilengkapi oleh fungsi Internal Control di setiap kantor cabang.
The Bank’s management believes that the risktaking unit performs internal control by conducting operational transactions with attention to the prudence principles and in accordance with internal guidelines and external regulations. The Risk Management Department performs monitoring using the ORSA application. SKAI (Internal Audit Unit) conducts audits based on the Bank Internal Audit Function Implementation Standards (SPFAIB) to monitor the Bank's operations and is complemented by the internal control function at each branch office.
Penilaian Profil Risiko Operasional
Assessment of Operational Risk Profile
Hasil penilaian sendiri atas risiko operasional Bank secara komposit seperti yang dilaporkan kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2012 berada pada level Low to Moderate sedangkan untuk Kualitas Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Operasional pada tanggal 31 Desember 2012 berada pada level Fair.
The result of the Bank’s composite operational risk profile as reported to Bank Indonesia as of December 31, 2012 is at Low to Moderate level while the Quality of Risk Management Application as of December 31, 2012 is at the Fair level.
Risiko Hukum
Legal Risk
Manajemen Risiko Hukum
Legal Risk Management
Kebijakan, pedoman dan prosedur perkreditan dan operasional juga direview berdasarkan aspek hukum yang melekat untuk meminimalisir risiko hukum. Seluruh produk dan aktivitas baru selain harus direview oleh Credit Settlement dan Legal Department, juga harus mendapat review dari Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Kepatuhan, dan Satuan Kerja Audit Internal.
Policies, guidelines and procedures on lending and operations are reviewed based on the inherent legal aspects to minimize legal risk. All new products and activities must be reviewed by Credit Settlement, Legal Department, Risk Management Unit, Internal Audit Department
Pengendalian risiko hukum dilakukan dengan Laporan monitoring administrasi kredit, review NUK (Nota Usulan Kredit), perjanjian kredit, penyempurnaan formulir dan notifikasi pinjaman. Pengkajian aspek hukum juga dilakukan pada produk dan aktivitas baru serta atas perjanjianperjanjian dengan counterparty dan pihak ketiga lainnya.
Control of legal risk is performed through loan administration monitoring reports, reviews of the loan proposal memorandums and credit agreements, as well as upgrading of forms and loan notifications. Evaluation of legal aspects is also performed on new products and activities upon agreement with counterparty and other third parties.
Penilaian Profil Risiko Hukum
Assessment of Legal Risk Profile
Hasil penilaian risiko inheren atas risiko hukum Bank secara komposit seperti yang dilaporkan kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2012 berada pada level Low to Moderate sedangkan untuk Kualitas Penerapan Manajemen Risiko pada tanggal 31 Desember 2012 berada pada level Fair.
The result of the Bank’s inherent risk assessment on the composite legal risk as reported to Bank Indonesia as of December 31, 2012 is at the Low to Moderate level while the Quality of Risk Management Application as of December 31, 2012 is at the Fair level.
- 69 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Risiko Reputasi
Reputation Risk
Manajemen Risiko Reputasi
Reputation Risk Management
Penerapan manajemen risiko reputasi meliputi pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi terkait risiko reputasi pada aktivitas operasional/jasa layanan, SDM, dan TI & MIS, kecukupan kebijakan, prosedur, dan strategi manajemen risiko reputasi, pengukuran risiko reputasi dan pemantauan serta pengelolaan risiko reputasi.
The implementation of reputation risk management includes active supervision by the Board of Commissioners and Directors regarding reputation risk in operational activities/services, human resources, and IT & MIS, the adequacy of reputation risk policies, procedures, and management strategy, reputation risk measurement, and monitoring and managing of reputation risk.
Bank menyediakan unit pengaduan nasabah yang dilakukan oleh Customer Service dan Pimpinan Cabang untuk menerima komplain nasabah. Selain itu Bank telah menyajikan aspek transparansi laporan keuangan dengan publikasi triwulanan di koran. Pada tahun 2010, bank membentuk contact center untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah dan selama tahun 2012 nasabah yang menggunakan pelayanan contact center terhadap pengaduan nasabah dan pelayanan lainnya semakin meningkat.
The Bank provides a customer complaint unit, operated by Customer Service and Branch Managers, to receive customer complaints. In addition, the Bank has presented aspects of financial statements transparency through quarterly publication of its financial statements in newspapers. In 2012, the Bank set up a contact center to improve services to customers and during 2012 the number of customers who received the contact center’s service for their complaint and other services increased.
Selama tahun 2012 pengelolaan risiko reputasi terus ditingkatkan dengan diterapkannya SLA (Service Level Agreement) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia untuk menangani keluhan nasabah dapat diselesaikan dalam waktu < 20 hari. SKAI juga melakukan audit internal di cabang terkait komplain nasabah untuk memastikan pengendalian internal terhadap risiko hukum.
Throughout 2012, the reputation risk management is improved by the application of SLA (Service Level Agreement) in line with Bank Indonesia’s provision in handling and resolving customer complaints in less than 20 days. SKAI conducts internal audit at the branch offices in connection with customer complaints to ensure the implementation of internal control over the legal risk.
Penilaian Profil Risiko Reputasi
Assessment of Reputation Risk Profile
Hasil penilaian risiko inheren atas risiko reputasi Bank secara komposit seperti yang dilaporkan kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2012 berada pada level Low to Moderate sedangkan untuk Kualitas Penerapan Manajemen Risiko pada tanggal 31 Desember 2012 berada pada level Satisfactory.
The result of the Bank’s inherent risk on the composite reputation risk as reported to Bank Indonesia as of December 31, 2012 is at the Low to Moderate level while the Quality of Risk Management Application as of December 31, 2012 is at the Satisfactory level.
Risiko Stratejik
Strategic Risk
Manajemen Risiko Stratejik
Strategic Risk Management
Direksi membuat rencana kerja tahunan yang disetujui oleh Komisaris dan melakukan sosialisasi kepada seluruh karyawan. Rencana stratejik dibuat menggunakan analisa SWOT, faktor eksternal dan tingkat risiko. Pengawasan aktif dilakukan melalui monitoring realisasi dengan rencana kerja tahunan. Pemantauan risiko oleh Komisaris dilakukan melalui Komite Pemantau Risiko.
The Board of Directors produces an annual work plan, which is approved by the Board of Commissioners, and disseminates it to all employees. The strategic plan is prepared using SWOT analysis, external factors and the level of risk. Active oversight is done by monitoring the realization of the annual work plan. The risk monitoring by the Board of Commissioners is performed through the Risk Monitoring Committee.
- 70 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Bank menetapkan kebijakan dan strategi dalam rangka mencapai rencana kerja yang telah disusun sesuai dengan visi dan misi Bank. Bank juga telah menyusun pedoman penyusunan produk dan aktivitas baru.
The Bank establishes policies and strategies in order to achieve the work plan, which has been prepared in accordance with the Bank’s vision and mission. The Bank has also established guidelines for the preparation of new products and activities.
Penilaian Profil Risiko Stratejik
Assessment of Strategic Risk Profile
Hasil penilaian risiko inheren Bank atas risiko stratejik secara komposit seperti yang dilaporkan kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2012 berada pada level Low to Moderate sedangkan untuk Kualitas Penerapan Manajemen Risiko atas Risiko Stratejik pada tanggal 31 Desember 2012 berada pada level Satisfactory.
The result of the Bank’s inherent risk on the composite strategic risk as reported to Bank Indonesia as of December 31, 2012 is at the Low to Moderate level while the Quality of Risk Management Application on Strategic Risk as of December 31, 2012 is at Satisfactory level.
Risiko Kepatuhan
Compliance Risk
Penerapan Manajemen Risiko Kepatuhan
Application of Compliance Risk Management
Pada tahun 2012, Bank menerbitkan Strategi Anti Fraud mengikuti ketentuan Bank Indonesia yang terbaru dan telah disosialiasikan kepada karyawan yang menjadi pedoman.
In 2012, the Bank issued Anti-Fraud Strategy, following the latest Bank Indonesia’s provisions and has socialized them among the relevant employees.
Komisaris dan Direksi mengelola risiko kepatuhan pada produk dan aktivitas baru. Bank juga melakukan update pedoman internal lainnya apabila terdapat peraturan dari pihak eksternal misalnya Bank Indonesia.
The Commissioners and Directors manage the compliance risk over new products and activities. The Bank also updates other internal guidelines in the case of external regulation, such as those from Bank Indonesia.
Bank telah memiliki unit kerja yang independen yaitu unit kepatuhan yang berfungsi melakukan compliance review yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Kepatuhan. SKAI melakukan audit internal untuk memastikan pengendalian internal terhadap risiko kepatuhan.
The Bank has an independent compliance unit whose function is to perform compliance review and which is directly responsible to the Director of Compliance. SKAI conducts internal audits to ensure internal control of compliance risk.
Penilaian Profil Risiko Kepatuhan
Assessment of Compliance Risk Profile
Hasil penilaian profil risiko inheren Bank atas risiko kepatuhan seperti yang dilaporkan kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2012 berada pada level Low to Moderate sedangkan untuk Kualitas Penerapan Manajemen Risiko atas risiko kepatuhan pada tanggal 31 Desember 2012 berada pada level Fair.
The result of the Bank’s inherent risk on compliance risk profile as reported to Bank Indonesia as of December 31, 2012 is at the Low to Moderate level while the Quality of Risk Management Application as of December 31, 2012 is at the Fair level.
32. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN
32. MANAGEMENT RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF FINANCIAL STATEMENTS
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan dari halaman 2 sampai 71 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direktur untuk diterbitkan pada tanggal 26 Maret 2013.
The preparation and fair presentation of the financial statements on pages 2 to 71 were the responsibilities of the management, and were approved by the Directors and authorized to be issued on March 26, 2013.
- 71 -
BANK GANESHA Kantor Pusat Jl. Hayam Wuruk No. 28 Jakarta 10120 Telp. 021-3855345, 021- 3855888 Fax. 021-3454880 www.bankganesha.co.id