nilai-nilai potensial Potential Values
2013
LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT
daftar isi Table of Contents
1 2
3
4
5
6
7
RINGKASAN KINERJA 2013 2013 PERFORMANCE HIGHLIGHTS
2
IKHTISAR DATA KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS Rasio Operasional dan Keuangan | Operational and Financial Ratio Perkembangan Harga Saham | Share Price Movement Informasi Harga Saham | Share Price Information
4
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT Laporan Dewan Komisaris | The Board of Commisioners Report Laporan Direksi | The Board of Directors Report
6
4 4 5
6 8
INFORMASI PERUSAHAAN COMPANY INFORMATION Data Korporasi | Corporate Data Pembentukan Perusahaan | Company Establishment Pihak Berelasi | Related Parties
10
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE Tentang Perusahaan | Company in Brief Bidang Usaha | Line of Business Struktur Organisasi | Organization Chart Visi dan Misi Perusahaan | Vision and Mission Strategi Bisnis | Business Strategy Peristiwa Penting 2013 | 2013 Significant Events Profil Dewan Komisaris |The Board of Commissioners Profile Profil Direksi | The Board of Directors Profile Sumber Daya Manusia | Human Resources
12
INFORMASI MENGENAI PEMEGANG SAHAM SHAREHOLDERS INFORMATION Komposisi Pemegang Saham |Composition of Shareholders Skema Kepemilikan Saham | Share Ownership Scheme Kronologi Pencatatan Saham | Share Listing Chronology Penghargaan dan Sertifikasi | Awards and Certifications
22
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS Kondisi Umum dan Prospek Usaha | General Condition and Business Prospects Target yang Ingin Dicapai Oleh Perseroan | The Company Target Tinjauan Operasional | Operational Review Tinjauan Keuangan | Financial Review Struktur Permodalan dan Kebijakan Manajemen atas Struktur Permodalan | Capital Structure and Management Policy on Capital Structure Periode Pelunasan Piutang Usaha | Settlement Period of Trade Account Receivables Kemampuan Membayar Utang | Debts Repayment Capacity
24
10 10 11
14 14 15 16 16 16 18 19 21
8
22 22 23 23
26 26 26 27 30
9 30 30
10
Ikatan Material Investasi Barang Modal | Pledging for Investment of Capital Goods Perbandingan Antara Target pada Awal Tahun Buku dengan Hasil yang Dicapai | Comparison Between the Target in The Beginning of Fiscal Year and Achievement Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Auditor | Material Information and Acts that Occured After The Date of The Auditor’s Report Analisa Kejadian Luar Biasa | Analysis of Extraordinary Events Strategi Pemasaran dan Pangsa Pasar | Marketing Strategy and Market Share Kebijakan Dividen dan Jumlah Dividen Per Saham | Dividend Policy and Amount of Cash Dividens per Share Analisa Komponen Substansial untuk mengetahui Hasil Usaha | Substantial Analysis to Assess Operational Result Dampak Perubahan Harga terhadap Hasil Operasional | Price Changes Impact on Result of Operations Peristiwa Penting setelah Tanggal Neraca | Subsequents Events Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum | Utilization of Net Proceeds from the Initial Public Offering Perubahan Peraturan Perundang-undangan yang Berpengaruh terhadap Laporan Keuangan | Change in Law and Regulations that Affected the Financial Statements
30
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE Prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik | Good Corporate Governance Principles Rapat Umum Pemegang Saham | General Meeting of Shareholders Kode Etik Perusahaan | Code of Conduct Pelaporan Pelanggaran | Whistleblowing Mechanism Dewan Komisaris | The Board of Commisioners Direksi | The Board of Directors Komite Audit | Audit Commitee Sekretaris Perusahaan | Corporate Secretary Sistem Pengendalian Internal | Internal Control System Kebijakan Manajemen Risiko | Risks Management Policy Sanksi Administratif yang Dikenakan Kepada Emiten atau Perusahaan Publik | Public Company Administrative Sanctions Tanggung Jawab Sosial Perusahaan | Corporate Social Responsibility
32
PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS’ STATEMENT
43
LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL STATEMENTS
45
30
30
31 31 31
31
31 31 31
31
32 34 34 34 34 36 38 39 40 41 41
42
1 2013 Laporan Tahunan Annual Report
NIlai-nilai potensial Potential Values
Tahun 2013 merupakan tantangan terbesar bagi industri baja baik Indonesia maupun di dunia. Hal ini dikarenakan harga baja dunia berfluktuasi secara signifikan serta serbuan baja dari China yang mempengaruhi industri baja nasional karena buruknya pasar dalam negeri mereka. Dalam kondisi pasar seperti ini, PT Jaya Pari Steel Tbk dituntut untuk selalu siap dalam menghadapi segala kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada pasar global yang berakibat negatif pada industri baja domestik. Melihat demand produk baja yang masih tinggi, PT Jaya Pari Steel Tbk menerapkan strategi baru yaitu bekerja sama bersama vendor asing untuk meningkatkan kinerja Perseroan ke depan.
2013 is considered as the biggest challenge for Indonesia steel industry and the world. This is because the world steel prices fluctuated significantly in addition to the steel invasion of China affecting the national steel industry. This was due to the worsening market condition in their country. In such condition, PT Jaya Pari Steel Tbk is strived to always be prepared in facing any possibilities that may occur in the global market which negatively affects the domestic steel industry. Knowing the demand of steel product remains high, PT Jaya Pari Steel Tbk implements a new strategy, cooperating with foreign vendors, to improve the forthcoming performance of the Company.
2 2013 Laporan Tahunan Annual Report
ringkasan kinerja 2013 2013 Performance Highlights
Proses Pemotongan Slab | Slab Cutting Proccess
3 2013 Laporan Tahunan Annual Report
kinerja penjualan Perseroan mengalami penurunan sekitar 57% dari tahun 2012 disebabkan terjadinya kelangkaan pasokan bahan baku yang sesuai dengan spesifikasi ukuran kebutuhan produksi Perseroan.
Sales performance decreased for about 57% compared to 2012 due to the inadequacy of raw material supply which are in line with the specification of the Company’s production requirement size.
Tingkat penjualan Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp266 miliar atau sekitar 57% dibandingkan penjualan pada tahun 2012 sebesar Rp461 miliar akibat dari turunnya volume penjualan.
The Company’s sales performance decreased for Rp266 billion or about 57% compared to 2012 for Rp461 due to the decreasing sales volume.
Laba bersih Perseroan tahun 2013 sebesar Rp15 miliar, naik 55% jika dibandingkan dengan laba tahun 2012 sebesar Rp9,7 miliar
Net Profit in 2013 is Rp15 billion, increased by 55% compared to the profit in 2012 of Rp9.7 billion.
Kapasitas produksi terpasang sebesar 70.000 ton slab atau 60.000 ton plat per tahun. Sementara hasil produksi plat tahun 2013 mencapai 23.334 ton atau 39% dari kapasitas produksi terpasang.
Designed production capacity totaled 70,000 tons of slab or 60,000 tons of plate per year. Meanwhile, plate production in 2013 reached 23,334 tons or 39% of production capacity.
2012
34.614 ton
2013
24.875 ton
kinerja penjualan
Sales Performance
461 M 195 M 15 M 9,7 M
39% 23.334 ton
4 2013 Laporan Tahunan Annual Report
ikhtisar data keuangan Financial Highlights in Million IDR unless stated otherwise
dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
DESKRIPSI
DESCRIPTION
2013
2012
2011
Penjualan Bersih
195.247
461.125
641.375
Net Sales
Laba (Rugi) Kotor
(1.097)
25.800
56.845
Gross Profit (Loss)
Laba Usaha
11.178
10.297
40.059
Operating Income
Laba Tahun Berjalan
15.045
9.610
37.686
Income for The Year
Jumlah Laba Komprehensif
15.013
9.690
37.685
Total Comprehensive Income
750
750
750
Total Outstanding Shares
Jumlah Saham Beredar
20
13
50
Basic Earnings per Share (in Rupiah)
376.541
398.607
437.849
Total Assets
Laba Per Saham Dasar (dalam Rupiah penuh) Jumlah Aset
14.019
51.098
100.029
Total Liabilities
122.668
115.084
111.141
Investment in Associates
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
953
39.437
90.141
Total Current Liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
13.066
11.661
9.888
Total Non-Current Liabilities
362.522
347.509
337.819
Total Equity
Rasio Laba terhadap Jumlah Aset
3,99
2,43
8,61
Return on Assets
Rasio Laba terhadap Ekuitas
4,14
2,79
11,16
Return on Equity
Rasio Laba terhadap Pendapatan
7,69
2,10
5,88
Return on Sales
Jumlah Liabilitas Investasi Pada Entitas Asosiasi
Jumlah Ekuitas
OPERATIONAL AND FINANCIAL RATIO
RASIO OPERASIONAL DAN KEUANGAN
24.744,41
670,43
338,40
Current Ratio
Rasio Jumlah Liabilitas terhadap Jumlah Aset
3,72
12,82
22,85
Total Liabilities to Total Assets
Rasio Jumlah Liabilitas terhadap Ekuitas
3,87
14,70
29,61
Total Liability to Equity Ratio
Rasio Lancar
perkembangan harga saham 2013 SHARE PRICE MOVEMENT 2013 Bulan Month
Harga Saham | Share Price
Transaksi | Transaction
Pembukaan Opening
Tertinggi Highest
Terendah Lowest
Penutupan Closing
Volume Volume
Nilai Value
January
330
355
330
345
2.023.000
February
345
370
335
345
11.905.500
4.269.650.000
March
345
380
345
355
29.066.500
10.492.727.500
April
355
380
350
370
23.747.000
8.789.925.000
May
370
510
370
375
315.146.000
135.782.602.500
June
375
375
295
310
7.767.500
2.572.917.500
July
310
350
265
310
2.996.500
913.242.500
August
310
350
250
350
24.608.500
8.068.445.000
September
350
385
265
275
87.692.000
31.759.412.500
October
275
315
270
305
17.194.000
5.196.850.000
November
305
310
280
295
5.959.000
1.802.832.500
December
295
310
270
270
5.695.000
1.715.960.000
691.655.000
5 2013 Laporan Tahunan Annual Report
Triwulan Quarter
Harga Saham | Share Price
Transaksi | Transaction
Pembukaan Opening
Tertinggi Highest
Terendah Lowest
Penutupan Closing
Volume Volume
Nilai Value
I (Jan – Mar)
330
380
330
355
42.995.000
15.454.032.500
II (Apr – Jun)
355
510
295
310
346.660.500
147.145.445.000
III (Jul – Sep)
310
385
250
275
115.297.000
40.741.100.000
IV (Okt – Des)
275
315
270
270
28.848.000
8.715.642.500
Informasi harga saham SHARE PRICE information DESKRIPSI
2013
2012
2011
DESCRIPTION HIGHEST SHARE PRICE
HARGA SAHAM TERTINGGI Triwulan I
380
650
640
Quarter I
Triwulan II
510
590
760
Quarter II
Triwulan III
385
430
870
Quarter III
Triwulan IV
315
420
580
Quarter IV
LOWEST SHARE PRICE
HARGA SAHAM TERENDAH Triwulan I
330
485
510
Quarter I
Triwulan II
295
320
560
Quarter II
Triwulan III
250
320
430
Quarter III
Triwulan IV
270
330
390
Quarter IV
CLOSING SHARE PRICE
HARGA SAHAM PENUTUPAN Triwulan I
355
540
580
Quarter I
Triwulan II
310
335
620
Quarter II
Triwulan III
275
370
475
Quarter III
Triwulan IV
270
330
485
Quarter IV
SALES VOLUME
VOLUME PENJUALAN Triwulan I
42.995.000
294.430.500
182.144.000
Quarter I
Triwulan II
346.660.500
77.447.500
439.951.000
Quarter II
Triwulan III
115.297.000
296.542.500
440.108.500
Quarter III
Triwulan IV
28.848.000
118.357.500
119.598.000
Quarter IV
2013
2012
2011
MARKET CAPITALIZATION
KAPITALISASI PASAR
Quarter I
Triwulan I
266.250.000.000
405.000.000.000
435.000.000.000
Triwulan II
232.500.000.000
251.250.000.000
465.000.000.000
Quarter II
Triwulan III
206.250.000.000
277.500.000.000
356.250.000.000
Quarter III
Triwulan IV
202.500.000.000
247.500.000.000
363.750.000.000
Quarter IV
6 2013 Laporan Tahunan Annual Report
LAPORAN MANAJEMEN Management Report
Kami yakin dengan kerja keras dan dedikasi tinggi yang konsisten ke depan akan memberikan peningkatan kinerja Perseroan secara signifikan.
We believe that with consistent hard work and high dedication, the Company’s performance will be bolstered significantly.
Laporan Dewan Komisaris
Board of Commissioners Report
Pemegang Saham dan Direksi PT Jaya Pari Steel Tbk yang terhormat,
Dear Shareholders and Board of Directors of PT Jaya Pari Steel Tbk,
Dewan Komisaris PT Jaya Pari Steel Tbk, dengan ini menyampaikan evaluasi kinerja Perseroan tahun 2013 yang masih merupakan tahun yang penuh tantangan bagi industri baja di Indonesia. Dengan kondisi perekonomian global yang masih menanti masa pemulihan, industri baja internasional dan nasional menghadapi persaingan yang cukup ketat. Masingmasing industri berusaha dengan caranya sendiri untuk mempertahankan pasarnya.
Board of Commissioners of PT Jaya Pari Steel Tbk herewith delivers the Company performance evaluation in 2013 which is still considered as the most challenging period for steel industry in Indonesia. Within the global economy which is yet to recover, both international and national steel industry was facing tight competition. Each industry seeks its way to strengthen its market.
Selaku Dewan Komisaris, kami sangat mendukung penuh langkah-langkah yang telah diambil Direksi dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan kinerja Perseroan sepanjang tahun 2013. Namun demikian, Perseroan masih mengalami penurunan tingkat penjualan dan produksi dikarenakan beberapa faktor yang terjadi pada industri baja baik di dalam maupun luar negeri. Hal ini disadari karena pengaruh berfluktuasinya harga bahan baku baja internasional yang tidak dapat dihindari, belum lagi akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan kenaikan tarif dasar listrik serta harga gas juga bisa berpengaruh negatif pada kinerja Perseroan di tahun 2013.
As Board of Commissioners, we fully support the actions performed by Board of Directors in order to strengthen and improve the Company’s performance throughout 2013. However, the Company underwent a decrease in selling and production due to some factors occurred in both domestic and global steel industry. It is understandable that due to the effect of inevitable fluctuating international steel raw material prices and the weakening rupiah against U.S. Dollar. In addition, the increase in electricity tariff as well as the gas price could adversely affects the Company’s performance in 2013.
7 2013 Laporan Tahunan Annual Report
Meskipun penjualan belum memenuhi target yang telah direncanakan, kami menilai upaya yang telah dilakukan Direksi sudah optimal mengingat kondisi makro dari industri baja yang ada.
Despite the Company’s sales has not met the planned target, we deem that the Board of Directors has performed considerably optimum efforts given that the existing macro steel industry condition.
Dewan Komisaris juga mengapresiasi kerja sama dan dedikasi dari seluruh staf dan manajemen Perseroan dalam menghadapi segala tantangan sepanjang tahun 2013. Kami yakin dengan kerja keras dan dedikasi tinggi yang konsisten ke depan akan memberikan peningkatan kinerja Perseroan secara signifikan.
The Board of Commissioners appreciates the cooperation and dedication of all staff and management in facing the challenges in 2013. We believe that with consistent hard work and high dedication, the Company’s performance will be bolstered significantly.
Selama tahun 2013, Direksi Perseroan juga kami nilai telah menjalankan prinsip Tata Kelola Perusahaan dengan baik dan kami mendukung untuk terus menjalankan Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) secara konsisten dan bertanggung jawab.
We also considered that during 2013, the Board of Directors has implemented good corporate governance consistently. We always encourage the Board of Directors to uphold consistent and responsible good corporate governance.
Di tahun yang sama Perseroan juga tidak mendapati adanya perubahan susunan dan keanggotaan dari Dewan Komisaris maupun Direksi karena memang belum diperlukan adanya perubahan.
In the same year the Company considered that it is not necessary to make any changes in composition and membership of the Board of Commissioners and Board of Directors.
Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran Direksi yang telah bekerja keras secara maksimal dalam mengelola Perseroan sepanjang tahun 2013 dan kami juga berterima kasih kepada para pemegang saham beserta seluruh pemangku kepentingan atas kerja sama, dukungan dan kepercayaannya kepada manajemen PT Jaya Pari Steel Tbk dalam mengelola Perseroan.
We delivered our gratitude to all Board of Directors who have worked hard optimally in managing the Company throughout 2013 and we are also grateful to the shareholders and stakeholders for the cooperation, support and reliance to PT Jaya Pari Steel Tbk management team in leading and managing the Company.
Dengan segala upaya dan harapan disertai kerja sama sinergis dari jajaran manajemen kami yakin, PT Jaya Pari Steel Tbk akan masih mampu mempertahankan eksistensinya dan bisa semakin bertumbuh secara berkesinambungan di masa mendatang.
With the effort and hope followed with synergic cooperation of all magement, we believe PT Jaya Pari Steel Tbk will be able to strengthen its existence and grow more sustainably in the upcoming period.
Surabaya, 25 April 2014 Surabaya, April 25, 2014 Untuk dan Atas Nama Dewan Komisaris for and on behalf of the Board of Commissioners
GWIE GUNAWAN Komisaris Utama President Commissioner
8 2013 Laporan Tahunan Annual Report
Ke depan perencanaan pengadaan slab akan menjadi pokok perhatian manajemen agar kinerja Perseroan dapat lebih ditingkatkan mengingat masih terbukanya prospek untuk meningkatkan kinerja.
In the future, the planning of slab procurement will be the Company’s main concern to improve the management performance considering the wide open prospect for performance improvement.
Laporan Direksi
The Board of Directors Report
Yang terhormat Pemegang Saham dan Dewan Komisaris PT Jaya Pari Steel Tbk,
Dear Shareholders and Board of Commissioners of PT Jaya Pari Steel Tbk
Berbagai tantangan telah mewarnai sepanjang perjalanan bisnis PT Jaya Pari Steel Tbk di tahun 2013 dan masih terasa dampaknya akibat dari perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Namun demikian, dengan kerja keras dan kerja sama yang solid dari seluruh jajaran manajemen dan karyawan Perseroan serta dukungan kuat dari Dewan Komisaris, Perseroan mampu melewati masa sulit sepanjang tahun 2013 walaupun dengan kinerja yang mengalami penurunan, terutama untuk penjualan produk Perseroan yang pada tahun 2013 terealisir sebesar Rp195 miliar.
Several challenges have marked the business journey of PT Jaya Pari Steel Tbk in 2013 and the impact can still be perceived due to the slow growth of global economy. In spite of that, the hard work and solid teamwork of all management levels and employees as well as massive support from the Board of Commissioners, the Company managed to go through difficulties during 2013 even though the Company’s performance was decreasing. The decrease is particularly in the Company’s selling which was realized by Rp195 billion in 2013.
Dengan 100% target pasar Perseroan adalah untuk pasar domestik, disadari adanya tekanan persaingan yang sangat ketat yang datang dari produk sesama industri di dalam negeri maupun produk sejenis dari impor. Namun dengan spesifikasi produk dan kapasitas produksi Perseroan yang relatif tidak besar, Perseroan masih mampu melakukan penetrasi penjualan pada ceruk pasar khusus untuk plat baja dengan grade komersial. Target utama penjualan adalah para distributor historis yang sejak lama menjadi mitra usaha dari Perseroan.
Focusing only 100% of domestic market target, the Company realizes the competition is considerably tough. However, with the production capacity which is not relatively big, the Company manages to penetrate its sales into the market especially for commercial grade of steel plate. Our sales prior target is the distributors who had been long-time business partner of the Company.
Saat ini konsumsi baja perkapita Indonesia sebesar 51 kg/tahun menunjukkan masih adanya kesempatan untuk bertambah di masa depan karena pertumbuhan pembangunan yang lebih menyebar tidak hanya terpusat di pulau Jawa saja. Publikasi dari media juga menyebutkan adanya prediksi pertumbuhan permintaan baja nasional tahun 2014 akan bisa tumbuh 7% dari permintaan baja nasional sebesar 11 juta ton per tahun. Ini merupakan peluang yang cukup menarik bagi Perseroan yang mempunyai kapasitas produksi dan penjualan yang relatif kecil dibandingkan dengan kebutuhan baja nasional.
Currently, Indonesia’s per capita steel consumption of 51 kg/year shows that there may be a chance to grow in the future because the development growth is more spreading and not only centered on the Java Island. Publication of the media also predicts that the existence of national steel demand growth in 2014 will be able to grow for 7% of the national steel demand amounted of 11 million tons per year. The Company views this as an attractive opportunity since its production capacity and sales are relatively small compared to the needs of the national steel.
9 2013 Laporan Tahunan Annual Report
Tahun 2013 kinerja penjualan Perseroan memang mengalami penurunan sebesar Rp266 miliar atau sekitar 57% dibandingkan penjualan pada tahun 2012 sebesar Rp461 miliar akibat dari turunnya volume penjualan dari 34.614 ton di tahun 2012 menjadi 24.875 ton di tahun 2013. Penurunan kinerja tersebut bukan disebabkan oleh turunnya permintaan pelanggan melainkan karena kelangkaan pasokan bahan baku yang sesuai dengan spesifikasi ukuran kebutuhan produksi Perseroan. Dengan kondisi demikian Perseroan belum dapat memenuhi target sesuai rencana bisnis pada tahun 2013.
In 2013, the Company’s sales performance decreased for Rp266 billion or about 57% compared to 2012 for Rp461 due to the decreasing sales volume from 34,614 tons in 2012 to 24,875 tons in 2013. The decrease in performance was not caused by declining customer demands but the inadequacy of raw materials which are in line with the specification of Company’s production requirement size. With such condition the Company could not meet the target according to the business plan in 2013.
Ke depan perencanaan pengadaan slab akan menjadi fokus perhatian manajemen agar kinerja Perseroan dapat lebih ditingkatkan mengingat masih terbukanya prospek untuk meningkatkan kinerja sesuai uraian tersebut di atas.
In the future, the planning of slab raw material procurement will be the Company’s main concern to improve the management performance considering the wide open prospect for performance improvement in accordance with above description.
Susunan anggota Direksi maupun struktur organisasi Perseroan selama tahun 2013 tidak mengalami perubahan.
The membership of the Board of Directors or the Company’s organizational structure remained unchanged in 2013.
Akhirnya, kami mewakili seluruh anggota Direksi menyampaikan penghargaan dan terima kasih kami kepada Dewan Komisaris dan para pemangku kepentingan atas dukungan dan kepercayaannya kepada kami dalam pengelolaan usaha Perseroan selama tahun 2013. Terima kasih juga disampaikan, kepada seluruh jajaran manajemen dan karyawan perseroan atas kinerja dan kerja sama yang diberikan secara maksimal demi kemajuan Perseroan. Tak lupa kami juga sampaikan penghargaan setinggitingginya kepada pelanggan kami yang secara berkesinambungan memberikan kepercayaan bermitra usaha dengan Perseroan.
Finally, on behalf of the member of the Board of Directors, we deliver the appreciation and gratitude to all the Board of Commissioners and stakeholders for the support and trust given to us in managing the Company business throughout 2013. We also extend our gratitude to the entire management and employees of PT Jaya Pari Steel Tbk for the high performance and robust collaboration for the Company’s development. Not to forget we also convey the highest appreciation to our customers who continuously give reliance to be the Company business partner.
Surabaya, 25 April 2014 Surabaya, April 25, 2014 Untuk dan Atas Nama Direksi for and on behalf of the Board of Directors
GWIE GUNADI GUNAWAN Direktur Utama President Director
10 2013 Laporan Tahunan Annual Report
informasi perusahaan Company Information Data Korporasi
Corporate Data Nama Perusahaan | Company’s Name
PT Jaya Pari Steel Tbk Alamat | Address Jl. Margomulyo No. 4 Tandes – Surabaya 60186 Jawa Timur – Indonesia
Lokasi | Location Surabaya, Jawa Timur
Gudang Slab| Slab Warehouse
Pembentukan Perusahaan
Company Establishment
PT Jaya Pari Steel Tbk (Perseroan) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 juncto Undang-Undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta No.46 tanggal 18 Juli 1973 dari Eddy Wijaya, SH., notaris di Surabaya. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. YA.5/246/15 tanggal 2 Juni 1976 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 55 tanggal 9 Juli 1976, Tambahan No. 524.
PT Jaya Pari Steel Tbk was established on Law of Domestic Capital Investment No. 6 year 1968 juncto Law No. 12 year 1970 based on deed No. 46 dated July 18, 1973 from Eddy Wijaya, SH., notary in Surabaya. The Minister of Justice of the Republic of Indonesia amended the deed in its Decision Letter No. YA.5/246/15 dated June 2, 1976 and published in State Gazette No. 55 dated July 9, 1976, Supplement No. 524.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 29 dan 30 tanggal 23 Juni 2009 dari Untung Damosoewirjo, SH., notaris di Surabaya, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-57886.AH.01-02. Tahun 2009 tanggal 26 November 2009 serta diumumkan dalam Tambahan Berita Negara No. 79 tanggal 1 Oktober 2010.
Company Articles of Association has been amended several times, the latest amendments by notarial deed No. 29 and 30 dated June 23, 2009 of Untung Damosoewirjo, SH., notary in Surabaya, concerning the adjustment to Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liabilities. The Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia amended deed of amendment in its Decision Letter No. AHU-57886. AH.01-02. Year 2009 dated November 26, 2009 and was published in State Gazzete No. 79, dated October 1, 2010.
Kantor pusat dan Pabrik Perseroan berdomisili di Jalan Margomulyo no. 4 Surabaya.
The Company Headquarters and Plant are located at Jalan Margomulyo no. 4 Surabaya.
11 2013 Laporan Tahunan Annual Report
Pihak Berelasi
Related Parties
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri penggilingan plat baja canai panas (Hot Rolled Steel Plate). Didirikan di Surabaya pada tahun 1989, GDS mulai berproduksi sejak akhir tahun 1991. Saat ini GDS masih merupakan salah satu perusahaan penggilingan plat baja terkemuka di Asia Tenggara. Adapun sebagian personil pengurus Perseroan sama dengan pengurus PT Jaya Pari Steel Tbk.
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. is a company engaged in milling industry Hot Rolled Steel Plate. Founded in Surabaya in 1989, GDS started its production since late 1991. Currently, GDS is still one of the leading steel plate mills companies in Southeast Asia. As part of management personnel of the Company equal to the management of PT Jaya Pari Steel Tbk.
PT Surya Steel PT Surya Steel merupakan perusahaan yang 3 dari 5 pemegang sahamnya adalah Direksi PT Jaya Pari Steel Tbk. PT Surya Steel memproduksi besi beton polos berukuran mulai 6 mm sampai dengan 12 mm.
PT Surya Steel PT Surya Steel is the Company of which 3 of 5 Shareholders are Directors of PT Jaya Pari Steel Tbk. PT Surya Steel produces round bars starting from 6 mm up to 12 mm.
PT Betonjaya Manunggal Tbk. PT Betonjaya Manunggal Tbk adalah perusahaan yang memproduksi besi beton polos berukuran mulai 6 mm sampai dengan 12 mm dengan total kapasitas terpasang sebesar 30.000 ton beton per tahun. Hingga saat ini Perseroan fokus menggarap pasar domestik terutama Jawa Timur yang memberikan kontribusi penjualan sebesar 70%, disusul pasar DKI Jakarta sebesar 15%. Sisanya terbagi-bagi di kawasan Jawa Barat, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Komisaris Utama dan Direktur Utama PT Betonjaya Manunggal Tbk. juga menjabat sebagai anggota Direksi PT Jaya Pari Steel Tbk.
PT Betonjaya Manunggal Tbk PT Betonjaya Manunggal Tbk is a company that produces a round bar product ranging from 6 mm to 12 mm with a total installed capacity of 30,000 tons of round bars per year. Currently the Company is focused on domestic market especially in East Java which contributed 70% of sales, followed by Jakarta’s market by 15%. The rest are divided in the region of West Java, Bali, Kalimantan, and Sulawesi. President Commissioner and President Director of PT Betonjaya Manunggal Tbk. currently are members of the Board of Directors of PT Jaya Pari Steel Tbk.
12 2013 Laporan Tahunan Annual Report
profil perusahaan Company Profile
Mesin Rolling Utama | Main Rolling Mill Stand
13 2013 Laporan Tahunan Annual Report
Jaya pari steel (JPS) hingga saat ini fokus menggarap pasar domestik saja melalui para distributornya di Jakarta dan Surabaya dan kemudian didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia. JPS memiliki kapasitas produksi terpasang sebesar 70.000 ton slab atau 60.000 ton plat per tahun.
Jaya Pari Steel (JPS) focuses on domestic market. The products are distributed by the distributors in Jakarta and Surabaya and then distributed to various regions in Indonesia. JPS has an installed production capacity of 70,000 tons of slab or 60,000 tons of plate per year.
14 2013 Laporan Tahunan Annual Report
Tentang Perusahaan
Company in Brief
PT Jaya Pari Steel Tbk (JPS) didirikan pada tahun 1973 dan beroperasi secara komersial pada tahun 1976 dengan bidang usaha pemotongan Hot Rolled Coil untuk kemudian dijadikan plat. Seiring berkembangnya usaha, sejak tahun 1982 JPS mulai memproduksi plat baja canai panas (Hot Rolled Steel Plate). JPS dikenal sebagai salah satu produsen plat baja swasta pertama di Indonesia.
Established in 1973, PT Jaya Pari Steel Tbk (JPS) started its commercial operation focusing on the business of hot rolled coil cutting for plate in 1976. In line with improving business, JPS built a plate mill and produces Hot Rolled Steel Plate since 1982. Moreover, JPS is known as one of the first private steel plate producers in Indonesia.
JPS hingga saat ini fokus menggarap pasar domestik saja melalui para distributornya di Jakarta dan Surabaya dan kemudian didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia. JPS memiliki kapasitas produksi terpasang sebesar 70.000 ton slab atau 60.000 ton plat per tahun.
JPS focuses on domestic market. The products are distributed by the distributors in Jakarta and Surabaya and then distributed to various regions in Indonesia. JPS has an installed production capacity of 70,000 tons of slab or 60,000 tons of plate per year.
Komitmen JPS untuk memproduksi dan memasarkan produk baja berkualitas yang bertujuan untuk kepuasan pelanggan. JPS menjalin kerja sama dengan PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk untuk pengadaan slab agar mendapatkan harga yang lebih baik dan efisien.
JPS is committed to produce and distribute high quality steel products to meet customer satisfaction. JPS cooperates with PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk in the procurement of slab to earn more efficient price.
Bidang Usaha
Line of Business
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perseroan terutama meliputi industri plat baja melalui proses re-rolling dengan mesin berteknologi 3 high rolling mill.
In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities through re-rolling process with 3 high rolling mill machine technology.
Perseroan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1976 dengan pemotongan plat dari Hot Rolled Coil yang kemudian membangun re-rolling mill yang memproduksi plat baja sejak tahun 1982. Hasil produksi Perseroan 100% dipasarkan di dalam negeri.
The Company started commercial operations in 1976 with plate cutting from Hot Rolled Coil and built rerolling mill which produced steel plate since 1982. The whole production market is 100% domestic.
15 2013 Laporan Tahunan Annual Report
Struktur Organisasi
Organization Chart
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
General Meeting of Shareholders
DIREKTUR UTAMA
President Director Gwie Gunadi Gunawan
SEKRETARIS PERUSAHAAN
AUDIT INTERNAL
Corporate Secretary
Internal Audit
Yurnalis Ilyas
Herman Prajudi
Hadi Sutjipto
DIREKTUR PRODUKSI
DIREKTUR KEUANGAN
DIREKTUR URUSAN UMUM
Marketing Director
Production Director
Finance Director
General Affairs Director
Gwie Gunadi Gunawan
Gwie Gunato Gunawan
Yurnalis Ilyas
Hadi Sutjipto
DIREKTUR PEMASARAN
Manager Penjualan
Manager Pemeliharaan
Manager Keuangan
Manager Personalia &
Sales Manager
Maintenance Manager
Finance Manager
Urusan Umum
Diana C Senduk
Nutriadi
Lanny
Personnel & General Affairs Manager
Manager Produksi
Manager Akuntansi
Production Manager
Accounting Manager
Purnomo Dudianto
Moch. Ainur Rofiq
Manager Gudang
Warehouse Manager Moch. Toha
Manager PPC & QC
PPC & QC Manager Suminto
Erniel Susanto
16 2013 Laporan Tahunan Annual Report
VISI
Vision
Menjadi Perusahaan terkemuka di Indonesia dalam bidang industri plat baja To be leading company in steel plate manufacturing industry in Indonesia
Misi
Mission
•
•
To be a trusted company, providing high quality products and best services to meet customer’s satisfaction.
•
To be recognized as the best company in its field by providing benefits to the shareholders and opportunities for its employees development.
•
Relies on human resource development, conservative management and maintaining teamwork climate between stakeholder to achieve the Company goals.
•
•
Menjadi Perusahaan yang terpercaya, menyediakan produk bermutu tinggi dan pelayanan terbaik untuk memenuhi kepuasan pelanggan yang total. Ingin selalu diingat sebagai perusahaan terbaik di bidangnya dengan memberikan keuntungan bagi pemegang saham dan kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan dirinya. Mengandalkan diri pada pengembangan sumber daya manusia, manajemen yang konservatif dan pemeliharaan iklim kerja sama antar seluruh stakeholder untuk mencapai tujuan Perusahaan.
Strategi Bisnis
Business StrategY
Dengan tetap mempertahankan kinerja dan pertumbuhan yang telah dicapai selama ini, Perseroan mengambil langkah-langkah strategi sebagai berikut: • Tetap berupaya mempertahankan sekaligus meningkatkan pangsa pasar domestik terutama penjualan langsung kepada pemakai akhir serta selalu membina komunikasi yang baik dengan distributor dan supplier bahan. • Secara konsisten memantau pergerakan kurs mata uang asing (US Dollar) terhadap Rupiah untuk mengantisipasi potensi risiko valuta asing. • Memonitor strategi para pesaing baik domestik maupun importir agar tetap mampu bersaing di pasar. • Memprioritaskan strategi fleksibilitas dalam kuantitas order, ketepatan waktu serah (delivery time) dan menambah variasi standardisasi produk.
While maintaining the achieved performance and growth so far, the Company takes the following strategic steps: • Consistently maintaining as well as enhancing domestic market, mainly by direct selling to the end user and upholding good communication with the distributors and suppliers.
Peristiwa Penting 2013
2013 Siginificant Events
Sepanjang tahun 2013 tidak ada peristiwa penting yang dialami oleh Perseroan.
Throughout 2013, there was no significant event faced by the Company.
• • •
Consistently monitoring the movement of foreign exchange rates (U.S Dollar) towards Rupiah to anticipate foreign exchange potential risk. Monitoring the strategy of both domestic competitor and importer constantly to remain competitive in the market. Prioritizing flexibility strategy of order quantity, punctual delivery time and increasing the variation of product standardizations as well.
17 2013 Laporan Tahunan Annual Report
Laboratorium Produksi | Production Lab
18 2013 Laporan Tahunan Annual Report
Profil Dewan Komisaris
The Board Of Commissioners Profile
2
1
Gwie Gunawan Komisaris Utama President Commissioner
Warga Negara Indonesia. Lahir di Surabaya, 3 Februari 1943. Pendiri Perseroan.
2
1
Indonesian citizen. Born in Surabaya, February 3, 1943. Founder of the Company.
Drs. Syaefullah, Ak. Komisaris Independen Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia. Lahir di Lasem, 29 Agustus 1958. Menjabat Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit sejak 2001. Pendidikan terakhir Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada jurusan Akuntansi. Berkarir sebagai konsultan Manajemen dan Akuntansi (sejak 1986).
Indonesian Citizen. Born in Lasem, August 29, 1958. He has been Independent Commissioner and Chairman of Audit Committee since 2001. Graduated from Faculty of Economics Gadjah Mada University majoring in Accounting. Since 1986 his career as a consultant Management and Accounting.
19 2013 Laporan Tahunan Annual Report
Profil Direksi
The Board Of Directors Profile
2
1
1
4
Gwie Gunadi Gunawan Direktur Utama President Director
Warga Negara Indonesia. Lahir di Surabaya, 10 September 1964. Menjabat Direktur Utama Perseroan sejak 2000. Pendidikan terakhir Fakultas Ekonomi, jurusan Manajemen, Universitas Surabaya (1989). Jabatan lainnya saat ini adalah Direktur PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. (sejak 2000). Yang bersangkutan juga menjabat Direktur Utama PT Betonjaya Manunggal Tbk. (1992-sekarang), Wakil Direktur Utama PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. (1989-1992), Direktur Keuangan PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. (1986-1989), dan Kepala Bagian Keuangan PT Jaya Pari Steel Tbk (1986-1989)
Indonesian citizen. Born in Surabaya, September 10, 1964. He has been President Director since 2000. Graduated from Faculty of Economics, majoring in Management, University of Surabaya (1989). He is concurrently Director of PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. (since 2000). He is also Managing Director of PT Betonjaya Manunggal Tbk. (1992-now), Deputy President Director of PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. (1989-1992), Director of Finance Steel Tbk. (1986-1989), and Chief Financial Officer of PT Jaya Pari Steel Tbk (1986-1989).
3
20 2013 Laporan Tahunan Annual Report
2
Gwie Gunato Gunawan Direktur Director
Warga Negara Indonesia. Lahir di Surabaya, 13 Desember 1969. Menjabat Direktur PT Jaya Pari Steel Tbk sejak 2000. Pendidikan terakhir Stamford Colleges, Singapura (1990). Saat ini juga menjabat Direktur Ekspor – Impor PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. (sejak 1992) dan Komisaris Utama PT Betonjaya Manunggal Tbk. sejak 2001. Sebelumnya, menjabat Direktur PT Betonjaya Manunggal Tbk. (1998-2001).
3
Drs. Yurnalis Ilyas, Ak Direktur/Sekretaris Perusahaan Director/Corporate Secretary
Warga Negara Indonesia. Lahir di Bukittinggi, 19 Juli 1957. Menjabat Direktur Perseroan sejak 1993. Pendidikan terakhir Universitas Airlangga Surabaya jurusan Akuntansi. Sebelumnya berkarir sebagai Staf Profesional Departement Management Services SGV Utomo (1983 – 1986), dan Manajer Akuntansi Perseroan (1986 – 1992).
4
Indonesian citizen. Born in Surabaya, Desember 13, 1969. He has been Director of PT Jaya Pari Steel Tbk Since 2000. Graduated from Stamford Colleges, Singapore (1990). He is concurrently Director of Export – Import PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. (since 1992) and President Commmissioner of PT Betonjaya Manunggal Tbk. (since 2001). Previously, he was Director of PT Betonjaya Manunggal Tbk. (1998-2001).
Indonesian citizen. Born in Bukittinggi, July 19, 1957. He has been Director since 1993. Earned a degree in Accounting from Airlangga University Surabaya. Previous career as Professional Staff of the Department of Management Services SGV Utomo (1983-1986), and Accounting Manager (1986-1992).
Drs. Hadi Sutjipto Direktur/Sekretaris Perusahaan Director/Corporate Secretary
Warga Negara Indonesia. Lahir di Pati, 27 Desember 1957. Menjabat Direktur Perseroan sejak tahun 2000. Pendidikan terakhir, Fakultas Ekonomi, jurusan Manajemen, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Sebelumnya berkarir sebagai karyawan PT Bank Niaga Tbk. mulai dari Account Officer, Branch Manager dan posisi terakhir Area II Branch Banking Head (1983 -1995), dan Manajer Cabang Bank PDFCI Tbk., Surabaya (1995 – 1999).
Indonesian citizen. Born in Pati, December 27, 1957. He has been Director since 2000. Earned a degree in Management from Faculty of economics, Gadjah Mada University, Yogyakarta. He started his career in PT Bank Niaga Tbk. as Account Officer, Branch Manager and last position as Brach Banking Head of Area II (1983-1995), and Brach Manager of Bank PDFCI Tbk., Surabaya (19951999)
21 2013 Laporan Tahunan Annual Report
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Kami menyadari pentingnya Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai salah satu faktor utama perkembangan Perseroan. Tingkat kompetensi dan keandalan SDM berperan penting untuk membantu keberhasilan Perseroan dalam menjalankan bisnisnya. Oleh karena itu, Perseroan berkomitmen untuk senantiasa memberikan motivasi dan bekal kemampuan internal sebagai upaya meningkatkan kinerja SDMnya.
We realized the significance of Human Resources (HR) as one of the main factors in Company growth. The competency and reliability of human resources play an important role in delivering the Company to a successful business. Therefore the Company is always committed to encourage and provide internal capabilities to its human resources to improve their performance.
Adalah komitmen Perseroan untuk memiliki sumber daya manusia yang kompeten dan profesional di bidangnya. Oleh karena itu, sepanjang tahun 2013 Perseroan telah mengikutsertakan sejumlah karyawannya dalam berbagai kegiatan yang mampu meningkatkan produktifitas seperti training, seminar dan sosialisasi peraturan-peraturan yang diadakan lembaga swasta dan pemerintah.
Having competent and professional human resources is our vigorous commitment. To improve productivity, in 2013 the Company therefore had participated its human resources in some activities such as training, seminar and regulation socialization held by either public or private institution.
Kegiatan yang diikuti oleh karyawan Perseroan antara lain: • Seminar Perpajakan terbaru • Sosialisasi Peraturan OJK • Training Ahli K3 • Training manajemen Lingkungan Hidup • Training manajemen dan audit energi • Sosialisasi PSAK terbaru
The activities followed by the Company employees: • • • • • •
Komposisi Karyawan
Composition of Employees
Pendidikan Sarjana
Kantor | Office
Latest Taxation Seminar Dissemination of OJK Regulations K3 Expert Training Environmental Management training Management and energy audit training Dissemination of the latest PSAK
Produksi | Production
2013
2012
2013
2012
17
18
3
3
Education Bachelor Diploma
Sarjana Muda
-
-
-
-
SMU
9
9
188
195
Senior High School
SMP
-
-
33
33
Junior High School
SD
-
-
10
20
Elementary School
26
27
234
251
Total
Jumlah
3% 73 % SMU Senior High School
Kantor | Office
13 %
SMP Junior High School
Produksi | Production
3%
1% 7%
SD Elementary School
Sarjana Bachelor
22 2013 Laporan Tahunan Annual Report
informasi mengenai pemegang saham Shareholders Information Komposisi Pemegang Saham Pemegang Saham Stakeholders
Composition Of Shareholders 2012
Jabatan Position
Jumlah Saham Total Share
2013 Jumlah Saham Total Share
% Kepemilikan % Owner
% Kepemilikan % Owner
International Magnificent Fortune Ltd.
267.767.500
35,7
267.767.500
35,7
Vihara Limited
245.390.000
32,7
245.390.000
32,7
116.500.000
15,5
116.500.000
15,5
10.000
0,0
10.000
0,0
Masyarakat lainnya < 5% Public < 5%
120.332.500
16,0
120.332.500
16,0
Total
750.000.000
100,0
750.000.000
100,0
Gwie Gunawan
Komisaris Utama President Commissioner
Gwie Gunadi Gunawan
Direktur Utama President Director
35,7 %
32,7 %
16,0 %
15,5 %
International Magnificent Fortune Ltd.
Vihara Limited
Masyarakat lainnya < 5% Public < 5%
Gwie Gunawan
Skema Kepemilikan Saham
Share Ownership Scheme
Shareholder
Shareholder
Shareholder
John Matthew Ashwood
Brian Whiteman Robinson McKinstry
John Matthew Ashwood
50%
50%
Meriton International Limited 100% 100%
Shareholder Brian Whiteman Robinson McKinstry
50%
50%
Marston International Limited 100% 100%
Company
Company
International Magnificent Fortune Limited
Vihara Limited
35,70%
PT Jaya Pari Steel Tbk
32,72%
PT Jaya Pari Steel Tbk
23 2013 Laporan Tahunan Annual Report
Kronologi Pencatatan Saham
Share Listing Chronology
Pada tanggal 16 Juni 1989, PT Jaya Pari Steel Tbk memperoleh ijin untuk menawarkan saham kepada masyarakat dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam suratnya No. SI-035/SHM/MK.10/1989 untuk menawarkan 3.360.000 saham.
On June 16, 1989, PT Jaya Pari Steel Tbk obtains approval from the Minister of Finance Republic of Indonesia in his Letter No. SI-035/SHM/MK.10/1989, concerning the offering of its 3,360,000 shares to the public.
Pada tanggal 4 Agustus 1989 saham tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, seluruh saham PT Jaya Pari Steel Tbk sejumlah 750.000.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
On August 4, 1989, the shares were listed in Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange. As of December 31, 2013 and 2012 all of the Company’s 750,000,000 shares were listed in the Indonesian Stock Exchange.
Penghargaan dan Sertifikasi
Award and Certification
Penghargaan dan sertifikasi yang didapatkan PT Jaya Pari Steel Tbk merupakan pencapaian keberhasilan akan kualitas, inovasi, produktivitas dan penerapan keselamatan kerja yang diberikan oleh lembaga internasional maupun dari media nasional.
PT Jaya Pari Steel Tbk had successfully obtained awards and certifications for quality, innovation, productivity and safety from international institutions and national medias.
Sertifikat: • ISO 9001:2008 • Sertifikasi Produk Plat Baja dari Biro Klasifikasi Indonesia • Sertifikasi Produk Plat Baja dari Lloyd’s Register of Shipping
Certificates: • ISO 9001:2008 • Steel Plate Product Certificate from Classification Bureau of Indonesia. • Steel Plate Product Certificate from Lloyd’s Register of Shipping.
Penghargaan: • Penghargaan dalam PROPER Kementrian LH-RI dengan kategori “Biru” sejak tahun 2010 sampai 2013.
Awards: • Proper certificate “Blue” Category from Ministry of Environmental RI since 2010 to 2013.
24 2013 Laporan Tahunan Annual Report
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Pemotongan Plat | Flame Cutting
25 2013 Laporan Tahunan Annual Report
dalam menyiasati melambungnya harga baja dalam negeri, Perseroan berencana untuk bekerja sama dengan vendor asing yang terpercaya untuk mempertahankan pangsa pasar yang ada.
To anticipate the soaring domestic steel price, the Company is going to cooperate with trusted foreign vendors to maintain the existing market share.
26 2013 Laporan Tahunan Annual Report
Kondisi Umum dan Prospek Usaha
General Condition And Business Prospects
Kondisi industri baja di negara berkembang, seperti Indonesia, pada 2014 diprediksi masih belum menggembirakan. Salah satu faktor yang paling berpengaruh adalah lemahnya nilai tukar Rupiah. Output yang tetap tinggi sementara masih rendahnya pertumbuhan permintaan, mengindikasikan laba yang akan diperoleh tetap rendah di tahun depan. Serbuan impor baja asing dengan harga murah yang tak terkendali semakin memberikan dampak buruk bagi industri baja dalam negeri. Dalam situasi seperti ini, diharapkan Pemerintah juga berperan aktif dalam meningkatkan daya saing besi baja yakni melalui regulasi bahan baku dan perizinan impor.
The condition of steel industry in developing countries, such as Indonesia, is still predicted unheartening in 2014. One of the most influential factors is the weakening of Rupiah exchange rate. The raising output while the demand growth remains low indicates that the profits they make will still be low in the next year. Invasion of uncontrolled under-priced foreign steel imports give a bad impact on the domestic steel industry. In this situation, the Government is expected to play an active role in improving the competitiveness of the steel through the regulation and licensing of imported raw materials.
Manajemen meyakini bahwa tingkat permintaan baja di Indonesia yang masih tinggi dapat memberikan peluang yang besar bagi Perseroan untuk meningkatkan kegiatan operasionalnya. Di samping itu, dalam menyiasati melambungnya harga baja dalam negeri, Perseroan berencana untuk bekerja sama dengan vendor asing yang terpercaya untuk mempertahankan pangsa pasar yang ada. Melalui upaya ini, keterjaminan persediaan barang akan terjaga dan PT Jaya Pari Steel Tbk dapat semakin menguatkan produknya di pasaran.
The management believes that the demand of steel product in Indonesia remains high, and therefore offers big opportunity for the Company to increase its operational business. In addition, to anticipate the soaring domestic steel price, the Company is going to cooperate with trusted foreign vendors to maintain the existing market share.
Target yang Ingin Dicapai Perseroan
The Company Target
Perseroan menetapkan target penjualan untuk tahun 2014 senilai Rp300 miliar dengan target laba bersih Rp15 miliar.
Company set a sales target for 2014 amounted to Rp300 billion with net income of Rp15 billion.
Tinjauan Operasional
Operational review
Produksi Perseroan hanya menghasilkan 1 (satu) jenis produk (Plat Baja Canai Panas) yang tidak memiliki karakteristik yang berbeda dalam proses produksi, golongan pelanggan, dan pendistribusian produk. Oleh karena itu Perseroan hanya memiliki satu segmen usaha. Jumlah hasil produksi pada tahun 2013 sebesar 23.334 ton, turun jika dibandingkan dengan tahun 2012 yang mencapai sebesar 35.769 ton.
Production The Company solely produces Hot Rolled Steel Plate which has no difference characteristics in production process, customer classification and product distribution. Thus, the Company has only one business segment. Total production in 2013 was 23,334 tons, down if compared to 35,769 tons in 2012.
Kapasitas Produksi Kapasitas produksi terpasang sebesar 70.000 ton slab atau 60.000 ton plat per tahun. Sementara hasil produksi plat tahun 2013 mencapai 23.334 ton atau 39% dari kapasitas produksi.
Production Capacity Installed production capacity totaled 70,000 tons of slab or 60,000 tons of plate per year. Meanwhile, plate production in 2013 reached 23,334 tons or 39% of production capacity.
Profitabilitas Laba setelah pajak tahun 2013 sebesar Rp15 miliar atau 7,69% dari penjualan bersih dari tahun 2013, sedangkan pada tahun 2012 sebesar Rp9,7 milar atau 2,10% dari penjualan bersih tahun 2012. Laba setelah pajak tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar Rp5,3 miliar atau 56,6% dibandingkan dengan tahun 2012.
Profitability Profit after tax in 2013 amounted to Rp15 billion or 7.69% of net sales in 2013, while in 2012 amounted to Rp9,7 billion or 2.10% of net sales in 2012. Profit after tax in 2013 increased Rp5.3 billion or 56.6 % compared to 2012.
27 2013 Laporan Tahunan Annual Report
Tinjauan Keuangan
Financial review
Penjualan Bersih Penjualan mengalami penurunan yaitu dari 34.614 ton plat pada tahun 2012 menjadi 24.875 ton plat pada tahun 2013. Kontribusi terbesar terhadap total penjualan menurut segmen geografis adalah Jawa Timur (Rp35 miliar) DKI Jakarta (Rp160 miliar), Jawa Tengah (Rp470 juta). Target pasar dari hasil produk plat baja Perseroan adalah 100% pasar domestik.
Net Sales Net sales indicated decreased from 34,614 tons in 2012 to 24,875 tons of plate in 2013. The largest contributor of total sales by region is East Java (Rp35 billion) DKI Jakarta (Rp160 billion) and Central Java (Rp470 million). The target market of the Company’s steel plate product is 100% domestic market.
Arus Kas Pada tahun 2013, kas bersih diperoleh dari operasi Perseroan adalah sebesar Rp78,7 miliar, sedangkan kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi di tahun 2012 adalah sebesar Rp10,3 miliar. Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi selama tahun 2012 mencapai Rp102 juta, sedangkan pada tahun 2013 sebesar Rp4,2 miliar. Pada tahun 2013 Perseroan mencairkan dana dari investasi deposito dan untuk pembelian bahan baku. Secara keseluruhan, arus kas Perseroan selama tahun 2013 dinilai cukup untuk mendanai kegiatan operasional Perseroan.
Cash Flows In 2013, net cash acquired from operating activities of the Company is Rp78.7 billion, while net cash used in operation activities in 2012 amounted to Rp10.3 billion. Net cash provided by investment activities during 2012 reached Rp102 million, while in 2013 only Rp4.2 billion. In 2013 the Company withdrew funds from deposits and for purchasing of raw materials. Overall, the Company’s cash flows for the year 2013 were considered sufficient to fund the Company’s operations.
Aset Lancar Aset lancar menurun sebesar 10,8% dari Rp264,4 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp235,9 miliar pada tahun 2013. Penurunan aset lancar tersebut terutama disebabkan oleh turunnya piutang usaha dan persediaan.
Current Assets Current assets decreased by 10.8% from Rp264.4 billion in 2012 to Rp235.9 billion in 2013. The decrease is mainly due to the decreasing trade account receivables and inventory.
Aset Tidak Lancar Aset tidak lancar meningkat sebesar 4,8% dari Rp134,2 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp140,6 miliar pada tahun 2013. Kenaikan ini terutama dipengaruhi oleh naiknya investasi pada entitas asosiasi.
Non-Current Assets Non-Current assets increased by 4.8% from Rp134.2 billion in 2012 to Rp140.6 billion in 2013. The increase is mainly due to the increasing investment in associates.
Jumlah Aset Pada tahun 2013, jumlah aset menurun sebesar 5,5% dari Rp398,6 miliar pada tahun 2012 menjadi sebesar Rp376,5 miliar pada tahun 2013. Penurunan ini terutama dipengaruhi oleh turunnya piutang usaha dan persediaan.
Total Assets In 2013, total assets decreased by 5.5% from Rp398.6 billion in 2012 to Rp376.5 billion in 2013. The decrease is mainly due to the decreasing trade account receivable and inventory.
Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas jangka pendek menurun sebesar 97,6% dari Rp39,4 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp0,9 miliar pada tahun 2013. Penurunan liabilitas jangka pendek disebabkan oleh turunnya utang usaha atas pembelian bahan baku.
Current Liabilities Current liabilities decreased by 97.6% from Rp39.4 billion in 2012 to Rp0.9 billion in 2013. This decrease is mainly due to the decreasing trade account payable from raw material purchasing.
Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas jangka panjang meningkat dari Rp11,7 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp13,1 miliar pada tahun 2013. Kenaikan tersebut disebabkan oleh naiknya liabilitas imbalan kerja.
Non-Current Liabilities Non-current liabilities increased from Rp11.7 billion in 2012 to Rp13.1 billion in 2013. The increase is mainly due to the increasing obligation for post-employment benefits.
Jumlah Liabilitas Jumlah liabilitas menurun dari Rp51 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp14 miliar pada tahun 2013.
Total Liabilities Total liabilities decreased from Rp51 billion in 2012 to Rp14 billion in 2013.
28 2013 Laporan Tahunan Annual Report
Ekuitas Jumlah ekuitas meningkat dari Rp347,5 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp362,5 miliar pada tahun 2013.
Equity Total equity increased from Rp347.5 billion in 2012 to Rp362.5 billion in 2013.
Beban Pokok Penjualan Beban pokok penjualan Perseroan pada tahun 2012 adalah Rp435,3 miliar sedangkan pada tahun 2013 sebesar Rp196,3 miliar turun sebesar Rp239 miliar atau 54% sedangkan penjualan mengalami penurunan sebesar 57,7%, hal ini disebabkan karena penurunan hasil produksi dan diikuti dengan volume penjualan yaitu sebesar 34.614 ton plat pada tahun 2012 menjadi 24.875 ton plat pada tahun 2013.
Cost of Goods Sold The Company’s cost of goods sold in 2012 was Rp435.3 billion while in 2013 Rp196.3 billion down to Rp239 billion or 54%, while sales decreased by 57.7%, this was due to a decrease in production followed by the sales volume for 34,614 tons in 2012 to 24,875 tons of plate in 2013.
Beban Usaha Beban usaha mengalami penurunan dari Rp18,6 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp18,1 miliar pada tahun 2013. Penurunan ini dikarenakan oleh turunnya beban penjualan.
Operating Expenses Operating expenses decreased from Rp18.6 billion in 2012 to Rp18.1 billion in 2013. The decrease is mainly due to the decreasing selling expenses.
Kapasitas produksi terpasang sebesar 70.000 ton slab atau 60.000 ton plat per tahun. Sementara hasil produksi plat tahun 2013 mencapai 23.334 ton atau 39% dari kapasitas produksi.
Installed production capacity totaled 70,000 tons of slab or 60,000 tons of plate per year. Meanwhile, plate production in 2013 reached 23,334 tons or 39% of production capacity.
Pengecekan Plat di Gudang | Gudang Plat | Plate Warehouse Plate Checking
29 2013 Laporan Tahunan Annual Report
Jumlah Laba Komprehensif Jumlah laba komprehensif untuk tahun 2012 berjumlah Rp9,7 miliar sedangkan tahun 2013 mencapai Rp15 miliar. Hal ini sangat dipengaruhi oleh kenaikan laba bersih yaitu dengan naiknya keuntungan selisih kurs dan bagian laba entitas asosiasi.
Total Comprehensive Income Total comprehensive income for 2012 amounted to Rp9.7 billion, while in 2013 reached Rp15 billion. It is heavily influenced by the increase in net income with the increasing gains on foreign exchange rate and net income of associates.
Pendapatan Komprehensif Lain Laba komprehensif lain bersih di tahun 2012 berjumlah Rp79,6 juta sedangkan rugi komprehensif lain bersih tahun 2013 mencapai Rp32,9 juta. Pendapatan komprehensif lain ini merupakan laba dan rugi yang belum terealisasi atas efek tersedia untuk dijual dan bagian laba/rugi dari entitas asosiasi selama periode tersebut.
Other Comprehensive Income Other comprehensive income in 2012 amounted to Rp79.6 million, while other comprehensive income in 2013 reached Rp32.9 million. Other comprehensive income is unrealized income and loss on securities available for sale and the share of profit/loss of associate companies during that period.
30 2013 Laporan Tahunan Annual Report
Struktur Permodalan Dan Kebijakan Manajemen Atas Struktur Permodalan
Capital Structure And Management Policy On Capital Structure
Struktur permodalan Perseroan seluruhnya berasal dari ekuitas dan utang usaha dari pemasok. Tidak terdapat pinjaman lain yang dilakukan oleh Perseroan untuk memperkuat struktur permodalan.
The Company’s capital structure entirely from equity and supplier’s credit. There are no other loans made by the Company to strengthen its capital structure.
Periode Pelunasan Piutang Usaha
Settlement Period Of Trade Account Receivables
Periode pelunasan piutang usaha tahun 2013 adalah 243 hari atau lebih lambat 98 hari dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu 145 hari. Hal ini berarti manajemen Perseroan kurang berhasil dalam melakukan penagihan piutang usaha secara tepat waktu.
Settlement period of trade receivables in 2013 was 243 days or 98 days later than 145 days in 2012. This means that the Company management was less successful in collecting trade accounts receivable timely.
Kemampuan Membayar Utang
Debts Repayment Capacity
Jumlah liabilitas dibandingkan dengan jumlah aset mengalami penurunan sebesar 9,10% dari 12,82% pada tahun 2012 menjadi 3,72% pada tahun 2013. Sementara jumlah liabilitas dibandingkan dengan jumlah ekuitas menurun 10,83% dari 14,7% pada tahun 2012 menjadi 3,87% pada tahun 2013. Ini menunjukkan meningkatnya kemampuan Perseroan dalam membayar utang.
Total liabilities to total assests down by 9.10% from 12.82% in 2012 to 3.72% in 2013. While total liabilities compared to total equity down by 10.83% from 14.7% in 2012 to 3.87% in 2013. This indicates the improving the Company’s debts repayment capacity.
Ikatan Material Investasi Barang Modal
Pledging For Investment Of Capital Goods
Perseroan tidak memiliki ikatan material investasi barang modal terutama yang berkaitan dengan pinjaman dari lembaga keuangan bank maupun nonbank, sehingga tidak ada barang modal yang dijadikan jaminan/ikatan.
The Company has no material pledging capital investments which primarily related to loans from bank or non-bank financial institutions, thus there are no capital goods used as collateral/bond.
Perbandingan Antara Target Pada Awal Tahun Buku Dengan Hasil Yang Dicapai
Comparison Between The Target In The Beginning Of Fiscal Year And Achievement
Proyeksi penjualan Perseroan sesuai dengan public expose pada tanggal 25 Juni 2013 sebesar Rp460 miliar dan laba setelah pajak pada tahun 2013 sebesar Rp12 miliar, realisasi yang diperoleh pendapatan Perseroan sebesar Rp195,2 miliar, dan realisasi laba setelah pajak sebesar Rp15 miliar. Hal ini disebabkan adanya penurunan volume penjualan.
Target sales in accordance with the Company’s public expose on June 25, 2013 amounting to Rp460 billion and profit after tax in 2013 of Rp12 billion, while the realization of revenue Rp195.2 billion, while the realization of profit after tax of Rp15 billion. This is due to the decreasing sales volume.
Sedangkan target penjualan untuk tahun 2014 sebesar Rp300 miliar dengan target laba bersih Rp15 miliar.
Meanwhile, the sales target for 2014 is Rp300 billion with net income of Rp15 billion.
Informasi Dan Fakta Material Yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan auditor
Material Information And Acts That Occured After The Date Of The Auditor’s Report
Perseroan tidak memiliki informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor.
The Company does not have the information and material facts occurring after the date of Auditor’s Report.
31 2013 Laporan Tahunan Annual Report
Analisa Kejadian Luar Biasa
Analysis Of Extraordinary Event
Sepanjang tahun 2013 tidak terdapat kejadian luar biasa.
An extraordinary event was not recorded throughout 2013.
Strategi Pemasaran dan Pangsa Pasar
Marketing Strategy And Market Share
Hingga saat ini, fokus pemasaran Perseroan masih ditujukan pada pasar dalam negeri.
The Company’s market is currently focused on domestic market.
Kebijakan Dividen Dan Jumlah Dividen per Saham
Dividend Policy And Amount Of Cash Dividends Per Share
Berdasarkan Prospektus, Perseroan merencanakan untuk membayar dividen 2 kali setahun yaitu dividen interim dan dividen final. Namun dalam penentuan besarnya dividen dikaitkan dengan tingkat laba Perseroan selama tahun buku bersangkutan, tanpa mengurangi hak dari RUPS untuk menentukan alternatif lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan.
Based on a prospectus, the Company plans to pay dividend 2 times a year which are an interim dividend and a final dividend. However, determining amount of dividends is associated with the Company’s income during relevant year book, without any disposition from General Meeting to determine the other alternatives based on the Company’s Article of Association.
Analisa Komponen Substansial Untuk Mengetahui Hasil Usaha
Substantial Analysis To Assess Operational Result
Penjualan bersih tahun 2013 sebesar Rp195,2 miliar mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, dengan perolehan laba bersih sebesar Rp15 miliar. Penurunan penjualan tersebut terutama karena turunnya volume penjualan hasil produksi Perseroan.
Net sales in 2013 for Rp195.2 billion decreased compared to a year before, and the net income also decreased of Rp15 billion. The sales decrease was primarily due to a lower volume of sales production.
Dampak Perubahan Harga Terhadap Hasil Operasional
Price Changes Impact On Result Of Operations
Sepanjang tahun 2013 tidak ada perubahan harga yang signifikan yang berdampak terhadap hasil operasional Perseroan.
There was no significant price change impact that affected the Company’s operation in 2013.
Peristiwa Penting Setelah Tanggal Neraca
Subsequent Events
Tidak ada peristiwa penting yang terjadi setelah tanggal neraca.
There were no subsequent events after the balance sheet date.
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
Utilization Of Net Proceeds From The Initial Public Offering
Dana hasil penawaran umum perdana pada tahun 1989 telah digunakan secara keseluruhan sesuai dengan yang disajikan dalam prospektus.
Total funds from initial public offering in 1989 had been used overall as stipulated in the prospectus.
Perubahan Peraturan PerundangUndangan Yang Berpengaruh Terhadap Laporan Keuangan
Change In Law And Regulation That Affected Financial Statement
Tidak ada perubahan peraturan perundang-undangan yang berlaku sepanjang tahun 2013 yang dapat mempengaruhi kegiatan operasional maupun Laporan Keuangan Perseroan secara signifikan.
The Company’s prevailing regulations did not experience any changes which may impair either the operational activities or Financial Statement throughout 2013.
32 2013 Laporan Tahunan Annual Report
tata kelola perusahaan Corporate Governance
Meja Pendinginan | Cooling Bed
Prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
Good Corporate Governance Principles
Dengan berpegang teguh pada praktik prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance–GCG), Perseroan berupaya untuk meningkatkan kinerjanya dalam rangka mewujudkan visi untuk menjadi perusahaan terkemuka di Indonesia dalam industri plat baja. Perseroan yakin bahwa implementasi GCG secara maksimal dan konsisten dapat memberikan dampak yang tinggi terhadap tingkat keberhasilan Perseroan dalam menjalankan rencana bisnisnya.
By adhering to the practice of Good Corporate Governance (GCG) principles, the Company strives to improve its performance in order to achieve its vision to be a leading company in steel plate industry in Indonesia. The Company believes that practicing GCG consistently provides high impact on the Company’s success level in implementing its business plan.
Perseroan selalu menjaga komitmen untuk memenuhi aspek-aspek Good Corporate Governance (GCG) sesuai dengan standar dalam menjalankan usahanya. Upaya ini diupayakan agar dapat mendukung tujuan Perseroan baik pertumbuhan usaha, profitabilitas, nilai tambah untuk seluruh pemangku kepentingan, serta meningkatkan keberlangsungan usaha jangka panjang dan membangun bisnis yang sehat.
The Company always keeps its commitment to comply with the Good Corporate Governance (GCG) aspects in accordance with its business standard operation. The effort is performed in order to support the Company’s targets in business growth, profitability, added value for entire stakeholders, improve long-term business sustainability and establish a healthy business as well.
33 2013 Laporan Tahunan Annual Report
Penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik oleh Perseroan dipastikan dengan telah dipenuhinya prinsip keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, serta kesetaraan dan kewajaran pada setiap aspek bisnis dan di seluruh jajaran manajemen.
The implementation of good corporate governance by the Company has met the principles of transparency, accountability, responsibility, independence, and equality and fairness in every aspect of business and to all levels of management.
Penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik oleh Perseroan dipastikan telah memenuhi prinsip keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, serta kesetaraan dan kewajaran pada setiap aspek bisnis dan di seluruh jajaran manajemen.
The implementation of good corporate governance by the Company has met the principles of transparency, accountability, responsibility, independence, and equality and fairness in every aspect of business and to all levels of management.
Sesuai dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, struktur organisasi Perseroan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi. Masing-masing organ Perseroan memiliki kewajiban dan tanggung jawab dalam menjalankan tugasnya. Komunikasi antara manajemen dan seluruh karyawan yang efektif juga berperan penting dalam peningkatan kinerja Perseroan secara keseluruhan.
In accordance with the Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies, the organizational structure of the Company consists of the General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners and the Board of Directors. Each has its obligations and responsibilities in carrying out their respective duties. Communication between management and employees also play an effective role in improving performance of the Company overall.
34 2013 Laporan Tahunan Annual Report
Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting of ShareHolders
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ perusahaan yang memiliki wewenang serta kekuasaan tertinggi yang tidak dimiliki Direksi dan Dewan Komisaris. RUPS berfungsi sebagai wadah bagi para pemegang saham dalam memutuskan hal-hal yang berkaitan dengan penanaman modal Perseroan dengan memperhatikan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan.
General Meeting of Shareholders (GMS) is a company organ which has highest authority and power owned by Board of Directors and Board of Commissioner. GMS is a place where stakeholders make decisions concerning with the Company capital investment by upholding the articles of association and regulations.
RUPS terdiri dari RUPS tahunan dan RUPS lainnya, RUPS tahunan wajib diadakan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir.
GMS consists of annual GMS and other GMS. Annual GMS should be held within a period not later than 6 (six) months after the financial report ended.
Diharapkan melalui RUPS ini dapat menghasilkan keputusan strategis dan saling menguntungkan antara stakeholder dan Perseroan sekaligus sebagai upaya PT Jaya Pari Steel Tbk untuk lebih profesional, maju serta mengedepankan visi dan misi Perseroan.
It is expected that through GMS, strategic and mutually beneficial decisions between stakeholders and the Company will be achieved. In addition, it is also considered as the efford of PT Jaya Pari Steel Tbk to be more professional and emphasize the Company vision and mission.
Kode Etik Perusahaan
Code of Conduct
Dalam pengembangan GCG, Perseroan telah merumuskan berbagai kebijakan yang menyangkut etika perusahaan. Setiap aturan dan kebijakan yang dijalankan Perseroan selalu mengacu pada undangundang yang berlaku seperti UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003.
In term of GCG implementation, the Company has formulated a number of policies dealing with the corporate laws No.40 year 2007 regarding Limited Company and Laws of Employment No. 13 year 2003.
Pelaporan Pelanggaran
Whistleblowing Mechanism
Pelaporan pelanggaran dapat dilakukan oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari seluruh saham dengan hak suara, pihak lain yang mempunyai perjanjian dengan Perseroan dan Kejaksaan untuk kepentingan umum.
Whistleblowing mechanism can be done by shareholders representing at least 1/10 (one tenth) of the total shares wit voting, other parties who have agreements with the Company and the Attorney for the public interest.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Adalah tanggung jawab Dewan Komisaris untuk mengawasi pengelolaan Perseroan dan memberikan nasihat kepada Direksi baik secara umum maupun khusus sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan. Di samping itu, Dewan Komisaris juga melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan dan halhal strategis lainnya yang tidak bersifat eksekusi. Secara umum, Dewan Komisaris memastikan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik di semua level organisasi, serta telah melakukan telaah dan menyetujui atas Laporan Tahunan Perseroan ini untuk diterbitkan.
It is the Board of Commissioners’ responsibility to control the Company management and provide advice to the Board of Directors either generally or specifically as stipulated in the Company’s Articles of Assosiation. Besides, the Board of Commissioners is also responsible to control the management policy and other nonexecutable strategic matters. Generally, the Board of Commissioners ensure the implementation of GCG in all levels of organization, and had conducted review and approve the Company’s Annual Report to be published.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Tanggung jawab Dewan Komisaris kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atas tugas yang dilaksanakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan Perseroan dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG.
Duties and responsibilities of Board of Commissioners The responsibilities of Board of Commissioners toward GMS on performing its duties are the manifestations of accountability for the management implementation of the Good Corporate Governance principles.
35 2013 Laporan Tahunan Annual Report
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan rencana jangka panjang Perseroan, rencana kerja, anggaran dasar, dan keputusan RUPS. 2. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dan pengawasan atas kebijaksanaan Direksi terhadap kebijakan pengurusan Perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi. 3. Membentuk Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi, atau komite lainnya jika dianggap perlu.
Duties and responsibilities of the Board of Commissioners include the followings: 1. To supervise the administration of management policy, including the supervision of implementation the Company’s Long Term Plan, Work Plan, the Articles of Association, and the decision of the GMS. 2. To supervise the implementation of Directors duties and responsibilities and supervise discretion of the Board of Directors on policy management and provide advice to the Board of Directors.
4.
4.
5.
Mengadakan rapat Dewan Komisaris untuk membahas temuan Komite Audit sebelum disampaikan ke Direksi dan mengadakan rapat dengan Direksi untuk membahas dan menyampaikan temuan-temuan Komite Audit. Memberhentikan sementara Direksi dalam suatu Rapat Komisaris apabila Direksi dalam menjalankan tugas dan wewenangnya telah melanggar Anggaran Dasar dan Perundangundangan yang berlaku.
3.
5.
To establish Audit Committee, Remuneration and Nomination Committee, and other the Company’s ability. To convene the Board of Commissioners meeting to discuss on findings by the Audit Committee before being conveyed to the Board of Directors, and to conduct meeting with Directors to discuss and convey findings by the Audit Committee. To temporarily dismiss of the Board of Directors in the Board of Commissioners meeting if Board of Directors has violated the Articles of Association and prevailing laws and regulation.
Pelaksanaan Rapat Dewan Komisaris secara berkala mengadakan rapat internal paling sedikit 3 bulan sekali atau sesuai kebutuhan. Dewan Komisaris juga mengadakan rapat koordinasi dengan Direksi secara berkala tentang kinerja Perseroan secara menyeluruh.
Meetings of the Board of Commissioners The Board of Commissioners held a regular internal meeting trimonthly or any time if necessary. The Board of Commissioners also held a coordination meeting with the Board of Directors periodically to review the performance of the Company overall.
Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi Rapat Dewan Komisaris dan Direksi diselenggarakan bilamana dianggap perlu. Rapat tersebut adalah sebagai bentuk koordinasi sebagai upaya membahas laporan- laporan periodik Direksi dan memberikan tanggapan, catatan dan nasihat yang dituangkan dalam risalah rapat.
Board of Commissioners and Directors Joint The Board of Commissioner and Director’s joint meeting is organized when it is considered necessary. It was a coordination meeting in order to discuss the Board of Director’s periodic reports and to provide inputs, notes and advice as outlined in the minutes of the meeting.
Rapat Komisaris dan Direksi dapat juga dilaksanakan atas keinginan Direksi bila dianggap perlu untuk segera mendapatkan tanggapan ataupun persetujuan Komisaris. Sepanjang tahun 2013, Rapat Gabungan telah dilaksanakan sebanyak 4 kali dengan tingkat kehadiran 100%.
The Board of Commissioners and Directors’ meeting may also be initiated by the Board of Directors, whenever the Directors require an immediate feedback or approval from the Commissioners. During the year 2013, the Joint Meeting has been held 4 times with 100% attendance.
Susunan Anggota Komisaris • Gwie Gunawan (Komisaris Utama) • Drs. Syaefullah, Ak. (Komisaris Independen)
Board of Commissioner Structure • Gwie Gunawan (President Commissioner) • Drs. Syaefullah, Ak. (Independent Commissioner)
Komisaris Independen Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak terafiliasi dengan Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya dan para pemegang saham. Selain itu, Komisaris Independen tidak boleh terafiliasi dengan hal-hal yang terkait dengan Perseroan. Terlepas dari pengaruh berbagai pihak yang memiliki kepentingan, Komisaris Independen yang dibantu oleh Komite Audit bertugas mengawasi kebijakan yang diambil Direksi dalam menjalankan usaha Perseroan serta berwenang memberi nasihat kepada Direksi untuk kepentingan Perseroan.
Independent Comisssioners Independent Commissioners are members of Board of Commissioners who are not affiliated with other Board of Director members and shareholders. In addition, independent commissioners may not be affiliated with any issuses related to the Company. Unrelated to any interested party’s influence, the Independent Commissioners, assisted by Audit Committee, oversee the policy taken by Board of Directors to carry out Company business as well as provide advice to Board of Directors for the Company interest.
36 2013 Laporan Tahunan Annual Report
Direksi
Board of Director
Dalam melaksanakan tugas-tugas Perseroan, Direksi bertanggung jawab atas terlaksananya usaha dan kegiatan Perseroan secara kolegial sesuai dengan tujuan kegiatan usahanya. Sebagai organ perusahaan, Direksi bertugas memastikan penerapan GCG pada seluruh tingkatan organisasi. Kepada pemegang saham/pemilik modal, Direksi wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya. Direksi wajib mentaati standar etika Perseroan serta meningkatkan kompetensi dan pengetahuannya secara berkesinambungan.
In carrying out Company duties, Board of Directors is responsible to conduct the Company’s business collegially in accordance with the business target. As an organ of the company, the Board of Directors is in charge of ensuring the implementation of GCG at all levels of the organization. To the shareholders/capital holders, the Board of Directors shall be responsible for the implementation of their duties. The Board of Directors shall comply with the Company ethical standards and to improve the competence and knowledge sustainably.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Setiap anggota Direksi berkewajiban melaporkan informasi-informasi yang relevan kepada Dewan Komisaris, menyelenggarakan serta membuat risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dalam pelaksanaan prinsip-prinsip GCG, Direksi memiliki wewenang dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan kegiatan operasional Perseroan.
Duties and Responsibilities of Directors Every member of the Board of Directors shall report relevant information to the Board of Commissioners, hold and make minutes of meeting of General Shareholders’ Meeting. In terms of GCG implementation, the Board of Directors has an authority to make a decision related to the Company’s operational.
Tugas dan tanggung jawab Direksi antara lain: 1. Melakukan pengelolaan Perseroan sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sesuai Anggaran Dasar, Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip GCG. 2. Menyiapkan rencana jangka panjang Perseroan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, dan perubahannya serta menyampaikannya kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham untuk mendapat pengesahan RUPS. 3. Menetapkan struktur organisasi yang lengkap dengan rincian tugas di setiap divisi. 4. Menciptakan sistem pengendalian internal, manajemen risiko, menjamin terselenggaranya fungsi Audit Internal Perusahaan dalam setiap tingkatan manajemen dan menindaklanjuti temuan divisi Pengawasan Internal sesuai dengan kebijakan atau pengarahan yang diberikan Dewan Komisaris. 5. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar dan yang ditetapkan RUPS berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Duties and responsibility of Directors include: 1. Conduct the management of the Company in accordance with the authority and responsibilities according to the Statuses, Regulations of applicable legistation and the principles of GCG. 2. Prepare the Company’s long-term plans, Work Plan and Articles of Association, as amended, and present it to the Board of Commissioners and the Shareholders to have approval by the GMS.
Pembagian Tugas Direksi diantaranya adalah sebagai berikut :
Duties of Board of Directors are as follows:
Direktur Utama Direktur Utama bertugas memimpin Perseroan bersama-sama anggota Direksi yang lain sebagai upaya dalam mewujudkan visi, misi dan sasaran Perseroan, menerapkan kebijakan secara berkelanjutan demi pertumbuhan Perseroan, serta melakukan koordinasi terhadap fungsi-fungsi lini dibawahnya. Direktur Keuangan Direktur Keuangan bertugas memimpin dan mengelola sumber daya keuangan secara efektif dan efisien, melakukan pelaporan keuangan guna meningkatkan kinerja Perseroan, serta melakukan koordinasi terhadap fungsi-fungsi lini dibawahnya.
President Director President Director is responsible to lead the Company together with other Board of Directors members as an effort to carry out vision, mission and the Company target, to implement policy sustainably for the Company’s growth as well as the coordinator of line functions below.
3. 4.
5.
Establish a complete organizational structure with details tasks in each division. Create internal control system, risk management, ensure the implementation of the Company’s internal audit functions within each level of management and follow up the findings of the Internal Audit Division in accordance with the policies or directions given by the Board of Commissioners. Conduct other obligations in accordance with the provisions of the Articles of Association and GMS based on regulation.
Director of Finance The Director of Finance is responsible to lead and manage finance resource effectively and efficiently, conduct financial report to improve the Company’s performance as well as the coordinator of line functions below.
37 2013 Laporan Tahunan Annual Report
Direktur Produksi Direktur Produksi bertugas memimpin pengelolaan kegiatan produksi secara efektif dan efisien untuk mencapai produktivitas optimal, mengawasi pengelolaan pabrik demi kelancaran operasional usaha, serta melakukan koordinasi terhadap fungsifungsi lini dibawahnya.
Director of Production Director of Production has the duty to manage production actvivity effectively and efficiently to reach optimum productivity, to control factory management for business operations as well as the coordinator of line functions below.
Direktur Pemasaran Direktur Pemasaran bertugas melakukan upayaupaya yang berkaitan dengan kegiatan pemasaran secara optimal, melakukan penjualan produk sesuai dengan strategi Perseroan, serta melakukan koordinasi terhadap fungsi-fungsi lini dibawahnya.
Director of Marketing The Director of Marketing has the duty to implement any marketing-related efforts optimally, conduct product selling in accordance with the Company strategy as well as the coordinator of line functions below.
Direktur Umum dan Administrasi Direktur Umum dan Administrasi bertugas memberdayakan, membina serta mengembangkan kompetensi sumber daya manusia sehingga dapat meningkatkan produktivitas, melakukan pengelolaan aset Perseroan, serta melakukan koordinasi terhadap fungsi-fungsi lini dibawahnya.
Director of General and Administrative The Director of General and Administrative has the duty to empower, foster and develop human resources competency in order to improve productivity, to manage the Company asset as well as the coordinator of line functions below.
Prosedur, Dasar Penetapan dan Besarnya Remunerasi Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menerima imbalan jasa dalam bentuk gaji, tunjangan dan fasilitas yang jumlahnya ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham.
Procedures for Determining Remuneration of the Board of Commissioner and the Board of Directors Board of Commissioners and Board of Directors receive payment services in salaries, allowances and facilities. Amount of remuneration received by the Board of Commissioners and the Board of Directors are decided by the General Meeting of Shareholders.
Besaran remunerasi ditetapkan berdasarkan kinerja Perseroan, beban tugas dan tanggung jawab, serta disesuaikan dengan tingkat remunerasi eksekutif pada industri sejenis. Remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp5,6 miliar.
The remuneration is determined based on the amount of revenue in previous years, level of duties and responsibilities, as well as adapted to the level of executive remuneration in similar industries. Remuneration received by the Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company both in 2013 and 2012 amounted to Rp5.6 billion.
Pelaksanaan Rapat Rapat Direksi dilakukan sesuai dengan atau di luar jadwal yang telah ditentukan. Rapat Direksi dianggap sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili dalam rapat. Rapat internal Direksi maupun rapat koordinasi bersama Dewan Komisaris diselenggarakan sebanyak 6 kali selama tahun 2013.
Meeting of the Board of Directors The Board of Directors meeting is held according to appointed schedule or outside appointed schedule. The Board of Directors meeting is valid if more than ½ (one and a half ) of the total members of the Board of Directors attend or represented the meeting. During 2013, internal meeting the Board of Directors and joint meeting with the Board of Commissioners was held 6 times.
Program Pelatihan Direksi Selama tahun 2013, Direksi telah mengikuti pelatihanpelatihan untuk peningkatan kompetensi diantaranya, sosialisasi peraturan baru mengenai sistem pelaporan Bank Indonesia, sistem pelaporan Bursa Efek Indonesia, Peraturan mengenai Perpajakan, dan sosialisasi terhadap peraturan OJK (ex. Bapepam & LK).
Training for the Board of Directors During the year 2013, the Board of Directors has attended training to increase the competency including: new laws and regulations regarding the reporting system of Bank Indonesia, Indonesia Stock Exchange reporting system, Taxation Regulations, and the socialization of the OJK rules (ex. Bapepam-LK).
Susunan Anggota Direksi • Gwie Gunadi Gunawan (Direktur Utama) • Gwie Gunato Gunawan (Direktur) • Drs. Yurnalis Ilyas, Ak. (Direktur/Sekretaris Perusahaan I) • Drs. Hadi Sutjipto (Direktur/Sekretaris Perusahaan II)
Composition of Directors • Gwie Gunadi Gunawan (President Director) • Gwie Gunato Gunawan (Director) • Drs. Yurnalis Ilyas, Ak. (Director/Corporate Secretary I) • Drs. Hadi Sutjipto (Director/Corporate Secretary II)
38 2013 Laporan Tahunan Annual Report
Komite Audit
Audit Commitee
Dewan Komisaris membentuk Komite Audit sesuai dengan peraturan Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia. Fungsi utama Komite Audit berperan membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan pengawasan terutama terhadap: • Penelaahan laporan keuangan yang akan dipublikasikan • Evaluasi pelaksanaan audit oleh auditor eksternal maupun internal • Penerapan manajemen risiko • Kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku.
Board of Commissioners established Audit Committee in accordance with Bapepam-LK regulation and Indonesia Stock Exchange. The main duty of Audit Committee is to assist Board of Commissioners to oversee:
Komite Audit diketuai oleh seorang Komisaris Independen dengan anggota yang terdiri dari satu orang Komisaris Independen dan dua Pihak Independen yang memiliki keahlian dalam bidang keuangan dan perbankan.
Audit committee is led by an Independent Commissioner with members consisting one Independent Commissioner and two Independent Parties having financial and banking expertise.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Komite Audit bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan terhadap proses pelaporan keuangan Perseroan, melakukan monitoring dan mengevaluasi proses pelaksanaan audit oleh Audit Internal dan Audit Eksternal.
Duties and Responsibilities of Audit Committee The Audit Committee is responsible for supervising the financial reporting processes in the Company, as well as monitoring and evaluating the audit performed by Internal and External Auditors.
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit antara lain: 1. Menelaah laporan keuangan dan informasi keuangan lainnya seperti proyeksi keuangan, sistem pengendalian internal dan pelaksanaan audit internal dan eksternal yang kemudian diberikan kepada para stakeholder. 2. Melakukan review atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan. 3. Melakukan evaluasi pelaksanaan audit oleh Auditor Eksternal, termasuk menelaah independensi, obyektifitas dan kecukupan pemeriksaan Audit Eksternal. Meminta saran Auditor Internal, akuntan publik dan auditor pengawasan. 4. Menelaah persiapan RUPS khususnya agenda dan materi RUPS serta telaah atas kepatuhan Perseroan terhadap peraturan di pasar modal dan peraturan lainnya
Duties and responsibilities of Audit Committee include: 1. Reviewing the financial information to be disclosed by the Company, i.e financial statements, financial projections, and other financial information.
Independensi Komite Audit Agar memenuhi syarat independensi sesuai dengan peraturan yang berlaku, Komite Audit yang dimiliki Perseroan tidak memiliki saham di Perseroan baik langsung maupun tidak langsung.
The Audit Committee Independency To remain independency according to applicable regulations, the Audit Committee of the Company does not own shares in the Company directly or indirectly.
Pelaksanaan Rapat Komite Audit telah melakukan rapat sebanyak 12 kali selama tahun 2013 dengan tingkat kehadiran 100%. Setelah itu Komite Audit membuat laporan yang disampaikan kepada Dewan Komisaris melalui Komisaris Independen sebagai Ketua Komite Audit. Berdasarkan laporan tersebut, Dewan Komisaris memberikan rekomendasi dan masukan kepada Direksi sehubungan dengan peningkatan aspek operasional dan korporasi Perseroan.
Meeting of Audit Committee The Audit Committee had been holding meetings for 12 times during 2013 with 100% of attendance. Audit Committee then delivers report to the Board of Commissioners through Independent Commissioner as the Chairman of Audit Committee. Based on the report, the Board of Commissioners recommends and suggests the Board of Directors concerning with the Company’s improvement in operational and corporation aspect.
•
Review of financial report to be published.
•
Evaluation of audit performed by both external and internal auditor. Risk management implementation. Compliance with the prevailing regulations.
• •
2.
Reviewing the Company’s compliance with rules and regulations related to the Company’s business.
3.
Reviewing the audit performed by the External Auditor, including reviewing the independency and objectivity of the External Auditor, and the adequacy of the examination conducted by the External Auditor. Reviewing the preparation of GMS, particularly agenda and the material, and to review the Company’s compliance with the regulations on capital markets and other regulators.
4.
39 2013 Laporan Tahunan Annual Report
Profil Anggota Komite Audit • Drs. Syaefullah, Ak. Ketua Komite Audit Lahir di Lasem 29 Agustus 1958. Menjabat Komisaris Independen merangkap Ketua Komite Audit Perseroan. Pendidikan terakhir Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Gadjah Mada. Sejak tahun 1985 berkarir sebagai konsultan manajemen dan akuntansi, dengan dasar penunjukkan sebagai Ketua Komite Audit adalah surat pengangkatan per tanggal 26 Desember 2001.
Audit Committee Member Profile • Drs. Syaefullah, Ak. Audit Committee Chairman Born in Lasem, August 29, 1958. He is concurrently Independent Commissioner and Chairman of Audit Committee. Graduated from Faculty of Economics, majoring in Accounting, Gadjah Mada University. Since 1985 serves as a consultant Management and Accounting, basic appointment is Chairman of the Audit Committee appointment letter dated December 26, 2001.
•
Drs. Agus Mulyono, Msi. Anggota Komite Audit Lahir di Tegal, Jawa Tengah 11 Agustus 1959. Menjabat anggota Komite Audit sejak 2001. Pendidikan terakhir S2 Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, dengan dasar penunjukkan sebagai Anggota Komite Audit adalah surat pengangkatan per tanggal 26 Desember 2001.
•
Drs. Agus Mulyono, Msi. Member of Audit Committee Born in Tegal, Central Java, August 11, 1959. He has been member of the Audit Committee since 2001. Earned a Master Degree from Faculty of Economics, University of Airlangga, basic appointment is Chairman of the Audit Committee appointment letter dated December 26, 2001.
•
Drs. Mujiyanto, Ak. Anggota Komite Audit Lahir di Lumajang 5 Juli 1967. Menjabat anggota Komite Audit sejak 2001. Pendidikan terakhir Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga dengan dasar penunjukkan sebagai Anggota Komite Audit adalah surat pengangkatan per tanggal 26 Desember 2001.
•
Drs. Mujiyanto, Ak. Member of Audit Committee Born in Lumajang, July 5, 1967. He has been a member of the Audit Committee since 2001. Graduated from Faculty of Economics, University of Airlangga, basic appointment based on Chairman of the Audit Committee appointment letter dated December 26, 2001.
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab atas fungsifungsi yang terdiri dari Kesekretariatan Perseroan, Aspek Legal, Kepatuhan dan Manajemen Risiko dengan merencanakan, mengkoordinasikan, serta mengawasi seluruh kegiatan-kegiatan tersebut dalam mendukung strategi dan kegiatan operasional Perusahaan agar dapat berjalan lancar, aman, efektif, dan efisien sesuai dengan visi dan misi Perseroan.
The Corporate Secretary responsibilities include secretarial function, consisting of Corporate secretarial Legal Aspect, Compliance and Risk Management, planning, coordinating and monitoring all these activities in order to support the Company’s strategy and operations to be run well securely, effectively, and efficiently, according to the Company’s vision and mission.
Dalam struktur organisasi Perseroan, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Utama dan bertanggung jawab dalam menangani hubungan dengan publik dan pihak-pihak internal serta menangani data Perusahaan.
In the Company’s organizational structure, Corporate Secretary is directly responsible to the President Directors, handling relation with public and internal stakeholders as well as handling the Company’s datas.
Melalui berbagai kegiatan yang berhubungan dengan publik, Sekretaris Perusahaan turut menjaga citra Perseroan dan mewakili Direksi dalam setiap kegiatan komunikasi eksternal, khususnya dengan pihak regulator, investor, komunitas pasar modal dan para pemangku kepentingan lainnya. Pada tahun 2013, posisi Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Drs. Yurnalis Ilyas, Ak. dan Drs. Hadi Sutjipto dengan dasar penunjukkan sebagai Sekretaris Perusahaan adalah surat pengangkatan per tanggal 26 Desember 2001.
Through various activities related to public, Corporate Secretary maintains the Company’s image and represent sthe Board of Directors in any external communication activities, especially with the regulators, investors, capital market community and other Stakeholders. In 2013, the Corporate Secretary position held by Drs. Yurnalis Ilyas, Ak. and Drs. Hadi Sutjipto, with basic appointment is based on Chairman of the Audit Committee appointment letter dated December 26, 2001.
40 2013 Laporan Tahunan Annual Report
Sistem Pengendalian Internal
Internal Control System
Penerapan Sistem Pengendalian Internal (SPI) oleh Perseroan bertujuan untuk memberikan keyakinan bahwa Perseroan memiliki catatan keuangan dalam penyusunan laporan keuangan, penggunaan aset sesuai dengan peruntukkannya dan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku. Direksi menerapkan SPI melalui penerapan kebijakan dan prosedur Perseroan secara konsisten dan memenuhi kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku, antara lain terkait dengan kegiatan usaha Perseroan dan manajemen risiko, rencana strategis, pembagian tugas, pendelegasian wewenang serta kebijakan akuntansi yang memadai.
The implementation of internal control system has been conducted by the Company to provide assurance that the Company has the financial records in preparation of financial statements, the use of assets in accordance with its purposes and compliance with the applicable regulations. The Board of Directors implements internal control system through the implementation of the Company’s policy and procedure consistently and meet the applicable regulatory compliance related to the Company’s business activities and risk management, strategic plan, division of duties, delegation of authority as well as the appropriate accounting policy.
SPI berperan serta dalam perumusan rencana jangka panjang Perseroan, kajian atas prosedur dan proses bisnis, kajian atas sistem informasi, dan memberikan saran atas permasalahan baik dari suatu hasil audit maupun di luar audit.
Internal Control System also took part in the formulation of the Company’s long term plans, the review of procedures and business processes, the review of information system, and the provision of advices on certain issues arising either from audit results or from non-audit-related results.
Audit Internal Audit internal merupakan bagian dari proses Tata Kelola Perusahaan yang baik yang bertujuan untuk menjamin implementasi sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap aturan dan perundang-undangan yang berlaku serta meningkatkan efektivitas operasional Perseroan.
Internal Audit Internal audit is part of the Good Corporate Governance process aimed at ensuring the implementation of the internal control system, compliance with laws and prevailing regulations and to improve the operational effectiveness of the Company.
Divisi Audit Internal PT Jaya Pari Steel Tbk berada di bawah kepala Divisi yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris, serta bertanggung jawab langsung kepada Direksi. Pertanggungjawaban disampaikan secara berkala dalam bentuk laporan yang disampaikan kepada Direksi serta melalui Komite Audit kepada Dewan Komisaris.
Internal Audit Division of PT Jaya Pari Steel Tbk is headed by a chief who is appointed and dismissed by the President Director with the approval of the Board of Commissioners, and directly responsible to the Board of Directors. Liability presented periodically in the reports submitted to the Board of Directors through the Audit Committee to the Board of Commissioners.
Tugas dan tanggung jawab Audit Internal antara lain: 1. Menyusun rencana audit tahunan dan perencanaan penugasan audit yang berbasis risiko. dan mengevaluasi pelaksanaan 2. Menguji pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan. 3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektifitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi, dan kegiatan lainnya. 4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen. laporan hasil audit dan 5. Membuat menyampaikannya kepada Direktur Utama dan kepada Dewan Komisaris melalui Komite Audit.
Duties and responsibilities of Internal Audit include: 1. To compile the annual audit plan and audit plan risk- based assignment. 2. To test and evaluate the implementation of internal control and risk management system based on the Company’s policy. 3. To examine and assess of the efficiency and effectiveness in finance, accounting, operational, human resources, marketing, information technology, and other activities. 4. To suggest improvements and objective information about all activities being examined at all levels of management. 5. To make a report and submit it to President Director and to the Board of Commissioner through the Audit Committee.
Internal Audit Sepanjang tahun 2013 tidak menemukan penyimpangan material yang berkaitan dengan sistem, prosedur dan operasional Perseroan, sehingga tidak diperlukan pengungkapan lebih di Laporan Tahunan Perseroan.
Throughout 2013, Internal Audit found no material deviation related to systems, procedures and operations of the Company, thus the disclosure is not required in the Company’s Annual Report.
41 2013 Laporan Tahunan Annual Report
Profil Internal Audit • Herman Prayudi Warga Negara Indonesia, lahir di Banyuwangi 15 Pebruari 1960. Pendidikan terakhir S2 Fakultas Ekonomi dari Universitas Brawijaya, Malang. Sebelumnya pernah berkarir sebagai Auditor pada KAP Hans Tuanakotta & Mustofa jabatan terakhir supervisor. Menjabat sebagai Satuan Internal Auditor sejak 28 Desember 2009. dengan dasar penunjukkan Audit Internal adalah surat pengangkatan per tanggal 28 Desember 2009.
Profile of Internal Audit • Herman Prayudi Indonesian citizen, born in Banyuwangi February 15, 1960. Latest Education is Magister from Faculty of Economics Brawijaya University, Malang. Previously had a career as an Auditor at KAP Hans Tuanakotta & Mustofa with last position as supervisor. Served as Internal Auditor since December 28, 2009, with basic letter of appointment dated December 28, 2009.
Kebijakan Manajemen Risiko
Risk Management Policy
PT Jaya Pari Steel Tbk secara terus menerus berupaya menerapkan program manajemen risiko yang merupakan bagian dari pelaksanaan prinsip GCG dalam mencapai tujuan Perseroan. Perseroan menerapkan manajemen risiko secara terintegrasi pada seluruh jenjang struktur organisasi. Dengan mengimplementasikan kebijakan, pedoman dan prosedur manajemen risiko secara konsisten, halhal yang dapat berpengaruh terhadap kegagalan pencapaian tujuan Perseroan dapat diantisipasi sejak dini.
PT Jaya Pari Steel Tbk continuously committed to implement risk management program as part of GCG implementation in achieving Company’s target. The company upholds the risk management in integrated way to all organization structure level. By consistently implementing the policy, guideline and procedure of risk management, any issues affecting significantly to the Company’s target achievement could be anticipated.
Risiko yang dihadapi Perseroan antara lain: 1. Risiko Persaingan Usaha Pesaing datang dari dalam negeri dan luar negeri yang pada umumnya adalah berbentuk persaingan harga jual dan syarat pembayaran. 2. Risiko Kebijakan/Peraturan Pemerintah Risiko ini berkaitan dengan kenaikan tarif dasar listrik, kenaikan harga gas, perpajakan dan retribusi. 3. Risiko Kelangkaan Bahan Baku Kelangkaan slab sebagai bahan baku utama dari suplai slab baja internasional akan berdampak pada kenaikan harga bahan baku dan tentunya akan berdampak pada kenaikan beban pokok produksi. 4. Risiko Stabilitas dan Keamanan Ketidakstabilan politik dan keamanan di dalam negeri khususnya dapat menimbulkan adanya gangguan keamanan, kerusuhan, pemogokan tenaga kerja yang dapat berdampak pada operasional Perseroan.
The Main Risks the Company’s facing are: 1. Business Competition Risks Competitors coming from domestic and abroad which generally is a price competition and payment terms. 2. Goverment Policy Risks The risks which are related to the increase in electricity rates, gas prices, taxation and retribution. 3. Raw Material Scarcity Risks Scarcity of slab as main raw material from international supply of steel slab will impact on the improvement in raw material price and production cost.
Efektivitas Sistem Manajemen Risiko Perseroan menyadari bahwa sistem manajemen risiko belum dapat diimplementasikan 100% secara formal. Namun, Perseroan tetap melakukan pemantauan serta evaluasi terhadap perkembangan ekonomi dan politik dengan memanfaatkan berbagai sumber informasi dari dalam dan luar negeri.
Effectiveness of the Risk Management System The Company knows that the risk management could not be implemented 100% formally. However, the Company remains monitoring and evaluating the development of economy and politics in the world.
Sanksi Administratif yang Dikenakan kepada Emiten atau Perusahaan Publik
Public Company Administrative Sanctions
Pada tahun 2013 tidak terdapat sanksi yang dikenakan kepada Perseroan, Dewan Komisaris, maupun Direksi Perseroan.
In 2013 there were no penalties imposed to the Company, the Board of Commissioners, or the Board of Directors.
4.
Political Stability and Security Risks National unstable politics and security conditions will generate security disruptions, riots, labor strikes that has direct impact in the Company operations.
42 2013 Laporan Tahunan Annual Report
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Company Social Responsibility
Perseroan berkomitmen untuk melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial (CSR) sebagai upaya untuk menjalin hubungan baik dengan masyarakat dan lingkungan sekitar Perseroan. Kegiatan sosial Perseroan ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah kepada masyarakat.
The Company is committed to implement Corporate Social Responsibility (CSR) to establish good relationship both with community and surrounding environment of the Company. The activity is expected to provide added value to the society.
Adapun fokus Tanggung Jawab Sosial Perseroan (CSR) tahun 2013 antara lain: 1. Kebijakan, jenis program dan biaya untuk lingkungan hidup, sistem pengolahan limbah, dsb. 2. Kebijakan, jenis program dan biaya untuk praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana, tingkat perpindahan karyawan, tingkat kecelakaan kerja, pelatihan, dsb. 3. Kebijakan, jenis program dan biaya untuk pengembangan sosial dan kemasyarakatan seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar Perseroan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi, dsb. 4. Tanggung jawab produk seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah, dan penanggulangan atas pengaduan konsumen.
The Company’s Corporate Social Responsibility in 2013 emphasizes in: 1. Policies, types of programs and the costs for the environment, waste management systems, etc. 2. Policies, types of programs and costs for labor practices, health and safety such as gender equality and employment opportunities, facilities, worker turnover rate, accident rate, training, etc.
Program Tanggung Jawab Sosial Perseroan pada tahun 2013 dilaksanakan dengan melakukan perbaikan sebuah jembatan penyeberangan orang yang berada di Jalan Margomulyo Surabaya.
Corporate Social Responsibility programs in 2013 was implemented through the reparation and improvement of a pedestrian overpass located on Margomulyo street in Surabaya.
3.
4.
Policies, types of programs and costs for social and community development such as tusing the local labor, local community empowerment, social facilities and infrastructure improvements, donations, etc. Products Responsibilities such as health and consumer safety, product information, facilities, number, and control over consumer complaints.
Program Tanggung Jawab Sosial Perseroan pada tahun 2013 dilaksanakan dengan melakukan perbaikan sebuah jembatan penyeberangan orang yang berada di Jalan Margomulyo Surabaya.
Jembatan yang direnovasi dengan Program CSR | CSR Program for Bridge Renovation
Corporate Social Responsibility programs in 2013 was implemented through the reparation and improvement of a pedestrian overpass located on Margomulyo street in Surabaya.
43 2013 Laporan Tahunan Annual Report
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN PERIODE TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 PT Jaya Pari Steel, Tbk.
BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS’ STATEMENT OF RESPONSIBILITY OVER ANNUAL REPORT FOR THE YEAR ENDING DECEMBER 31, 2013 PT Jaya Pari Steel, Tbk. Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Jaya Pari Steel, Tbk. tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.
We are undersigned hereby declare that all information of Annual Report of PT Jaya Pari Steel, Tbk. 2013 have been made complete and fully responsible for contents accuracy of the Company’s Annual Report.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This statement letter has been made truthfully.
Surabaya, 25 April 2014 | April 25, 2014
GWIE GUNAWAN
Drs. SYAEFULLAH, Ak.
Komisaris Utama President Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
GWIE GUNADI GUNAWAN Direktur Utama President Director
GWIE GUNATO GUNAWAN
Drs. YURNALIS ILYAS, Ak
Drs. HADI SUTJIPTO
Direktur Director
Direktur / Sekretaris Perusahaan I Director / Corporate Secretary I
Direktur / Sekretaris Perusahaan II Director / Corporate Secretary II
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
THIS PAGE IS INTENTIONALLY LEFT BLANK
45 2013 Laporan Tahunan Annual Report
laporan keuangan Financial Statements
Untuk Tahun - Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 For the Years Ended
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
PT JAYA PARI STEEL Tbk
PT JAYA PARI STEEL Tbk
Laporan Keuangan Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
PT JAYA PARI STEEL Tbk Daftar Isi
PT JAYA PARI STEEL Tbk Halaman/ Page
Surat Pernyataan Direksi
Table of Contents
Directors’ Statement Letter
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors Report
Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
Financial Statements For The Years Ended December 31, 2013 and 2012
Laporan Posisi Keuangan ……….………..……
1
….…………. Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif …………….
3
…….... Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas ……………………
4
...…..……... Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas …..…………………………...
5
...……..…………… Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan ..………….…
6
...……… Notes to The Financial Statements
PT JAYA PARI STEEL Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN
PT JAYA PARI STEEL Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
Catatan/ Notes
As of December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
2013 Rp
2012 Rp
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Pihak Berelasi Aset Keuangan Lancar Lainnya Pendapatan Bunga yang Masih Akan Diterima Persediaan Uang Muka Pembelian Pajak Dibayar di Muka Piutang Pajak Beban Dibayar di Muka
CURRENT ASSETS 2.c, 2.e, 2.n, 3, 24, 26
85,416,629,451
1,015,128,276
2.e, 4, 26 2.e, 2.n, 2.o, 4, 23, 24, 26 2.d, 2.e, 2.n, 5, 24, 26
11,732,827,313 73,134,000,000 2,407,184,814
36,425,316,065 142,632,500,000 1,962,867,348
2.f, 6 7 2.p, 14.b 2.p, 14.a 2.g
359,234,263 37,379,729,786 17,473,363,600 15,914,375 7,941,016,486 40,864,819
69,481,184,187 4,840,529,880 8,015,200,823 23,647,616
Cash and Cash Equivalents Trade Accounts Receivable Third Parties Related Party Other Current Financial Assets Accrued Interest Income Inventories Purchase Advances Prepaid Tax Tax Receivable Prepaid Expenses
235,900,764,907
264,396,374,195
Total Current Assets
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset Pajak Tangguhan Investasi pada Entitas Asosiasi Properti Investasi Aset Tetap Aset Tidak Lancar Lainnya
NONCURRENT ASSETS 2.p, 14.c 2.h, 8, 23 2.j, 9 2.i, 10 2.l
2,982,872,309 122,667,864,974 823,439,942 14,145,731,382 20,068,429
2,852,256,078 115,083,505,086 829,763,082 15,424,557,778 20,068,429
Deferred Tax Assets Investment in Associate Investment Properties Property, Plant and Equipment Other Noncurrent Assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
140,639,977,036
134,210,150,453
Total Noncurrent Assets
JUMLAH ASET
376,540,741,943
398,606,524,648
TOTAL ASSETS
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
d1/March 28, 2014
The accompanying notes form an integral part of these Financial Statements
1 paraf:
PT JAYA PARI STEEL Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEELTbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued)
Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
As of December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
Catatan/ Notes
2013 Rp
2012 Rp
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Usaha Pihak Ketiga Utang Lain-lain Utang Pajak Beban Akrual Uang Muka Penjualan
CURRENT LIABILITIES 2.e, 2.n, 11, 24, 26 2.e, 26 2.p, 14.c 2.e, 12, 26 13
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
248,231,291 359,406,586 119,441,256 226,270,718 -
32,196,444,150 68,915,155 175,569,210 2,406,279,635 4,589,378,038
Trade Accounts Payable Third Parties Other Accounts Payable Taxes Payable Accrued Expenses Sales Advance
953,349,851
39,436,586,188
Total Current Liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas Imbalan Kerja Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas EKUITAS Modal Saham - Nilai Nominal Rp 100 per Saham Modal Dasar - 1.500.000.000 Saham Modal Ditempatkan dan Disetor 750.000.000 Saham Agio Saham Saldo Laba Bagian Laba (Rugi) Entitas Asosiasi dari Laba (Rugi) Belum Terealisasi atas Efek Tersedia untuk Dijual
NON-CURRENT LIABILITIES 2.q, 21
13,065,857,941 13,065,857,941 14,019,207,792
11,660,933,250 11,660,933,250 51,097,519,438
Employment Benefits Obligation Total Non-current Liabilities Total Liabilities
75,000,000,000 348,000,000 287,128,142,070
75,000,000,000 348,000,000 272,082,649,498
45,392,081
78,355,712
EQUITY Capital Stock - Nominal Par Value Rp 100 per Share Authorized - 1,500,000,000 Shares Subscribed and Paid - Up 750,000,000 Shares Additional Paid - In Capital Retained Earnings Gain (Loss) from Associate Unrealized Gain (Loss) on Available for Sales Securities
Jumlah Ekuitas
362,521,534,151
347,509,005,210
Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
376,540,741,943
398,606,524,648
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
15
2.e, 8
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
d1/March 28, 2014
The accompanying notes form an integral part of these Financial Statements
2 paraf:
PT JAYA PARI STEEL Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
PT JAYA PARI STEELTbk STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
As of December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
Catatan/ Notes
2013 Rp
2012 Rp
PENJUALAN BERSIH
2.m, 16
195,247,201,170
461,125,284,696
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
2.m, 17
196,344,450,901
435,325,702,948
COST OF GOODS SOLD
(1,097,249,731)
25,799,581,748
GROSS PROFIT (LOSS)
2.m, 18 2.m, 19
(5,680,523,509) (12,462,619,816) -
(6,556,391,741) (12,000,160,448) 476,461,000
2.n, 24
30,265,275,151
3,248,220,133
Selling Expenses General and Administrative Expenses Gain on Sales of Fixed Assets Gain on Foreign Exchange - Net
LABA (RUGI) KOTOR Beban Penjualan Beban Umum dan Administrasi Laba Penjualan Aset Tetap Keuntungan Kurs Mata Uang Asing - Bersih Lain-lain - Bersih LABA USAHA Beban Bunga Penghasilan Bunga Bagian Laba Entitas Asosiasi
2.m, 20 2.h, 8
LABA DARI OPERASI SEBELUM PAJAK Beban Pajak Penghasilan
2.p, 14.d
LABA TAHUN BERJALAN
152,741,599
(670,429,143)
Others - Net
11,177,623,694
10,297,281,549
OPERATING INCOME
(916,609,306) 459,209,934 7,617,323,519
(2,334,014,186) 457,789,823 3,862,397,441
Interest Expense Interest Income Net Income of Associates
18,337,547,841
12,283,454,627
OPERATING INCOME BEFORE TAXES
(3,292,055,269)
(2,673,299,384)
Income Tax Expenses
15,045,492,572
9,610,155,243
INCOME FOR THE YEAR
PENDAPATAN KOMPREHENSIF 8 LAIN Bagian Laba (Rugi) Entitas Asosiasi dari Laba (Rugi) Belum Terealisasi atas Efek Tersedia Untuk Dijual
OTHER COMPREHENSIVE INCOME Gain (Loss) from Associate Unrealized Gain (Loss) on Available (32,963,631)
79,645,998
PENDAPATAN KOMPREHENSIF
OTHER COMPREHENSIVE
LAIN SETELAH PAJAK
(32,963,631)
79,645,998
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 15,012,528,941
9,689,801,241
20
13
2.t, 22
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
d1/March 28, 2014
INCOME AFTER TAX TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
TAHUN BERJALAN
LABA PER SAHAM DASAR
for Sales Securities
FOR THE YEAR
BASIC EARNINGS PER SHARE
The accompanying notes form an integral part of these Financial Statements
3 paraf:
348,000,000
75,000,000,000
348,000,000
75,000,000,000 -
-
-
-
348,000,000
d1
Agio Saham/ Additional Paid - in Capital Rp
75,000,000,000
Modal Disetor/ Paid - Up Capital Stock Rp
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan Saldo Per 31 Desember 2013
Saldo Per 1 Januari 2012 Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan Saldo Per 31 Desember 2012
Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
PT JAYA PARI STEEL Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
45,392,081
(32,963,631)
78,355,712
79,645,998
(1,290,286)
Unrealized Gain (Loss) on Available for Sales Securities Rp
Gain (Loss) from Associate -
Efek Tersedia untuk Dijual/
Belum Terealisasi atas
Asosiasi - dari Laba (Rugi)
Bagian Laba (Rugi) Entitas
4
362,521,534,151
287,128,142,070
Total Comprehensive Income for the Year Balance as of December 31, 2013
Balance as of January 1, 2012 Total Comprehensive Income for the Year Balance as of December 31, 2012
The accompanying notes form an integral part of these Financial Statements
15,012,528,941
15,045,492,572
347,509,005,210
9,689,801,241
9,610,155,243 272,082,649,498
337,819,203,969
Jumlah Ekuitas/ Total Equity Rp
262,472,494,255
Saldo Laba/ Retained Earnings Rp
As of December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
PT JAYA PARI STEEL Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
PT JAYA PARI STEEL Tbk LAPORAN ARUS KAS
PT JAYA PARI STEEL Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
Catatan/ Notes
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI 4, 5, 16 Penerimaan Kas dari Pelanggan Pembayaran Kas kepada Pemasok, 11, 12, 17, 18, 19 Karyawan dan Lainnya Kas yang Dihasilkan (Digunakan untuk) dari Operasi Penerimaan Bunga 14 Penerimaan Pajak Penghasilan 14 Pembayaran Pajak Penghasilan Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penempatan Deposito Pencairan Deposito
2013 Rp
2012 Rp
333,996,536,048
524,755,939,601
(250,100,830,173)
(524,906,224,009)
83,895,705,875 99,975,672 (5,373,164,753)
(150,284,408) 457,789,823 2,803,957,403 (13,382,842,890)
78,622,516,794
(10,271,380,072)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash Received from Customers Cash Paid to Suppliers, Employees and Others Cash Generated (Used in) from Operations Interest Received Refund from Income Tax Payment for Income Tax Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities
5 5
(3,730,817,634) 8,030,497,634
(22,691,730,598) 23,013,199,691
Perolehan Aset Tetap
10
(30,400,000)
(701,963,488)
Hasil Penjualan Aset Tetap Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Investasi
10
-
482,500,000
4,269,280,000
102,005,605
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Temporary Deposits Placement Temporary Deposits Disbursement Acquisition of Property, Plant and Equipment Proceeds from Sale of Property, Plant, and Equipment Net Cash Provided by Investing Activities
-
-
CASH FLOWS FROM INVESTING PENDANAAN
82,891,796,794
(10,169,374,467)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
1,015,128,276
11,189,874,782
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF THE YEAR
1,509,704,381
(5,372,039)
85,416,629,451
1,015,128,276
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Dampak Perubahan Selisih Kurs KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN Saldo Kas dan Setara Kas terdiri dari:
Effect of Exchange Rate Changes CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF THE YEAR Cash and cash Equivalents consist of:
3
Kas
160,477,668
100,253,285
Cash on Hand
Bank
1,492,841,783
914,874,991
Cash in Banks
83,763,310,000
-
85,416,629,451
1,015,128,276
Deposito Total
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
d1/March 28, 2014
Time Deposits Total
The accompanying notes form an integral part of these Financial Statements
5 paraf:
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
1. Umum
1. General
a. Pendirian dan Informasi Umum PT Jaya Pari Steel Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 juncto Undang-Undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan Akta No. 46 tanggal 18 Juli 1973 dari Eddy Wijaya, SH., Notaris di Surabaya. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. YA.5/246/15 tanggal 2 Juni 1976 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 55 tanggal 9 Juli 1976, Tambahan No. 524. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 29 dan 30 tanggal 23 Juni 2009 dari Untung Darnosoewirjo, SH., Notaris di Surabaya, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-57886.AH.01-02.Tahun 2009 tanggal 26 November 2009 serta diumumkan dalam Tambahan Berita Negara No. 79 tanggal 1 Oktober 2010.
a.
Establishment and General Information PT Jaya Pari Steel Tbk (The Company) was established within the framework of the Domestic Capital Investment Law No. 6 year 1968 as amended by Law No. 12 year 1970 based on Notarial Deed No. 46, dated July 18, 1973 of Eddy Wijaya, SH., Notary in Surabaya. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. YA.5/246/15, dated June 2, 1976 and was published in the State Gazette No. 55, dated July 9, 1976, Supplement No. 524. The Company's Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 29 and 30, dated June 23, 2009 of Untung Darnosoewirjo, SH., Notary in Surabaya, to conform with Law No. 40 year 2007 on Limited Liability Companies. The change of notarial deed were approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his decision letter No.AHU57886.AH.01-02.Tahun 2009 dated November 26, 2009 ndwas published in State Gazette No. 79, dated October 1, 2010.
Kantor pusat dan pabrik Perusahaan beralamat di Jl. Margomulyo No. 4, Surabaya.
The Company's office and plant are located at Jl. Margomulyo No. 4, Surabaya.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi industri besi dan baja. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1976, dengan bidang usaha pemotongan hot rolled coil untuk dijadikan plat. Seiring berkembangnya usaha, sejak tahun 1982 Perusahaan mulai memproduksi plat baja canai panas. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam negeri.
In accordance with Article 3 of the Company's Articles of Assosiation, the scope of its activities is to engage in the manufacturing of iron and steel. The Company started its commercial operations in 1976, and produce cutting hot rolled coil to be used as plates. As the development effort, since 1982 the Company started producing hot rolled steel plate. The Company's products are marketed domestically.
Pemegang saham terbesar Perusahaan adalah International Magnificent Fortune Limited (entitas yang didirikan di Republic of Seychelles) dan Vihara Limited (entitas yang didirikan di Anguila). International Magnificent Fortune Limited merupakan entitas anak dari Meriton International Limited (entitas yang didirikan di Samoa) dan Vihara Limited merupakan entitas anak dari Marston International Limited (entitas yang didirikan di British Virgin Island).
The Company's largest shareholder is International Magnificent Fortune Limited (an entity incorporated in Republic of Seychelles) and Vihara Limited (an entity incorporated in Anguila). International Magnificent Fortune Limited is a Subsidiary of Meriton International Limited (an entity incorporated in Samoa) and Vihara Limited is a Subsidiary of Marston International Limited (an entity incorporated in British Virgin Island).
d1/March 28, 2014
6
paraf:
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 16 Juni 1989, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Suratnya No. SI035/SHM/MK.10/1989, untuk menawarkan saham kepada masyarakat sebanyak 3.360.000 saham. Pada tanggal 4 Agustus 1989 saham tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia).
b. Public Offering of Shares of the Company On June 16, 1989, the Company obtained approval from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in his Letter No. SI035/SHM/MK.10/1989, concerning the offering of its 3,360,000 shares to the public. On August 4, 1989, the Company's shares were listed in Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange (currently merged as the Indonesian Stock Exchange).
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, seluruh saham Perusahaan sejumlah 750.000.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2013 and 2012 all of the Company's 750,000,000 shares are listed in the Indonesian Stock Exchange.
c. Karyawan, Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite Audit Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
c.
Employees, Board of Commissioners, Directors, and Audit Committee The Company's management as at December 31, 2013 and 2012 are as follows:
2013 dan/and 2012 Komisaris Utama Komisaris Independen Direktur Utama Direktur
Gwie Gunawan Drs. Syaefullah, Ak
President Commissioner Independent Commissioner
Gwie Gunadi Gunawan Gwie Gunato Gunawan Drs. Yurnalis Ilyas, Ak Drs. Hadi Sutjipto
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
President Director Directors
The Company's Audit Committee as at December 31, 2013 and 2012 are as follows:
2013 dan/and 2012 Ketua Anggota
Drs. Syaefullah, Ak Drs. Agus Mulyono, Msi Drs. Mujiyanto, Ak
Chairman Members
Jumlah karyawan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 260 dan 272 orang (tidak diaudit).
Total employees of the Company as at December 31, 2013 and 2012 were 260 and 272 people (unaudited), respectively.
Personil manajemen kunci Perusahaan adalah Dewan Komisaris, Direksi, dan Manajer.
Key management personnel of the Company are the Boards of Commissioners, Directors, and Managers.
7
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan
2. Summary of Significant Accounting Policies
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Badan pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 lampiran Surat Keputusan No. KEP -347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.
a. Statement of Compliance The financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Indonesian Institute of Accountants and Regulation of Capital Market Supervisory Board and Financial Institution (Bapepam-LK) Regulation No. VIII.G.7 attachment No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012 regarding the Financial Statements Presentations and Disclosures for Issuers of Public Companies.
b. Dasar Pengukuran dan Penyajian Laporan Keuangan Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual kecuali laporan arus kas.
b. The Basis Measurement and Presentation of Financial Statements The basis measurement in preparing the financial statements is historical cost, except for certain accounts which are measured based on another basis described in the related accounting policies for those accounts. The financial statements are prepared based on the going concern assumption and accrual basis except for the statement of cash flows.
Laporan arus kas disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas menjadi kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into the operating, investing and financing activities.
Mata uang fungsional dan penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah (Rp).
The functional and presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp).
Standar Akuntansi Baru Standar akuntansi baru atau penyesuaian atas standar akuntansi yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2013, yang relevan terhadap Perusahaan adalah penyesuaian atas PSAK 60 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Perusahaan telah mengevaluasi dampak yang ditimbulkan dari penyesuaian PSAK 60 tersebut tidak material terhadap laporan keuangan.
New Accounting Standards New Accounting Standard or improvement on accounting standard which is relevant to the Company and mandatory for the first time for the financial period beginning January 1, 2013 is the improvement on PSAK 60 (Revised 2010) “Financial Instrument Disclosures”. The Company has evaluated the impact of the improvement on PSAK 60 to be immaterial to the financial statements.
Sementara itu, revisi atas PSAK 38, “Kombinasi Bisnis pada Entitas Sepengendali” dan pencabutan atas PSAK 51, “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2013 tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan untuk periode berjalan atau tahun sebelumnya.
Meanwhile, the revisions to PSAK 38, “Business Combinations on Entities under Common Control” and withdrawal of PSAK 51, “Quasi Reorganization” with an effective date of January 1, 2013 did not result in changes to the Company’s accounting policies and had no effect on the amount on the amounts reported for the current period or prior financial years.
8
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
c. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
c. Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand, in banks and all unrestricted investment with maturities of three months or less from the date of placement.
d. Investasi Sementara Deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan pada saat penempatan dan dijaminkan disajikan sebagai investasi sementara dan dinyatakan sebesar nilai nominal.
d. Temporary Deposits Time deposits with maturities of more than three months which are pledged are presented as temporary investments and stated at their nominal values.
e. Instrumen Keuangan PSAK 60 yang berlaku efektif 1 Januari 2012 memperkenalkan pengungkapan baru untuk meningkatkan informasi mengenai instrumen keuangan. PSAK ini mewajibkan pengungkapan secara luas mengenai signifikansi pengaruh instrumen keuangan terhadap posisi keuangan dan kinerja Perusahaan, dan pengungkapan kuantitatif dan kualitatif atas risiko yang timbul dari instrumen keuangan, serta menentukan pengungkapan minimum mengenai risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan terkait dengan pengukuran nilai wajar menggunakan tiga tingkat hirarki nilai wajar dimana mencerminkan signifikansi input yang digunakan dalam mengukur nilai wajar dan memberikan arahan dalam bentuk pengungkapan kuantitatif mengenai pengukuran nilai wajar dan mewajibkan informasi yang diungkapkan dalam format tabel kecuali terdapat lain yang lebih sesuai.
e. Financial Instruments PSAK 60 which effectively applied on January 1, 2012 introduces new disclosures to improve the information about financial instruments. It requires extensive disclosures about the significance of financial instruments for an entity’s financial position and performance, and quantitative and qualitative disclosures on the nature and extent of risks arising from financial instruments, including specified minimum disclosures about credit risk, liquidity risk and market risk, as well as sensitivity analysis to market risk. It also requires disclosures relating to fair value measurements using a three-level fair value hierarchy that reflects the significance of the inputs used in measuring fair values and provides more direction in the form of quantitative disclosures about fair value measurements and requires information to be disclosed in a tabular format unless another format is more appropriate.
Aset Keuangan Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
Financial Assets Financial assets are classified into 4 categories, as follows (i) financial assets at fair value through profit or loss, ii) loans and receivables, (iii) held-tomaturity financial assets and (iv) available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
As of December 31, 2013 and 2012, The Company has financial assets which are classified as loans and receivable.
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Loans and Receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Loan and receivables are initially recognized at fair value plus transaction cost and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. 9
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan memiliki kas dan setara kas, piutang usaha dan aset keuangan lancar lainnya yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
As of December 31, 2013 and 2012, the Company has cash and cash equivalents, trade accounts receivable and other current financial assets which classified as loans and receivables.
Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial Liabilities Financial liabilities are classified into the category of (i) financial liabilities measured at fair value through profit or loss and (ii) financial liabilities measured at amortized cost.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan memiliki liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
As of December 31, 2013 and 2012, the Company has financial liabilities classified as financial liabilities measured at amortized cost.
Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial Liabilities Measured at Amortized Cost
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.
Gains and losses are recognized in the comprehensive income statements when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan memiliki utang usaha, utang lain-lain dan beban akrual yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
As of December 2013 and 2012, the Company has trade accounts payable, other payables and accrued expenses which classified as financial liabilities measured at amortized cost.
Saling Hapus dari Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, entitas saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan berniat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Offsetting of Financial Instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the balance sheets when, and only when, the entity currently has legally enforceable right to set off the recognized amount and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liabilities simultaneously.
Estimasi Nilai Wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada laporan posisi keuangan.
Fair Value Estimation The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on quoted market prices at the statements of financial position date.
Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia dicatat sebesar biaya perolehan.
Investments in equity securities that do not have readily determinable fair values are stated at cost.
Financial liabilities that are not classified as financial liabilities at fair value through profit or loss are categorized and measured at amortized cost.
10
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Perusahaan menggunakan metode arus kas terdiskonto dengan menggunakan asumsi-asumsi berdasarkan kondisi pasar yang ada pada saat tanggal laporan posisi keuangan untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan lainnya.
The fair value of other financial instruments that are not traded in active markets is determined using standard valuation techniques. The Company uses discounted cash flow methods and assumption based on market conditions existing at the statements of financial position date to determine fair value for other financial instruments.
Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premi atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized Cost of Financial Instruments Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and repayment of principal or reduction. The calculation taken into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are integral part of the effective interest rate.
Penurunan Nilai dari Aset Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
Impairment of Financial Assets At the end of each reporting period the Company and its subsidiaries assess whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired.
Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset keuangan yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Financial assets are carried at amortized cost For loans and receivables carried at amortized cost, the Company and its subsidiaries first assess whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company and its subsidiaries determine that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, they include the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assess them for impairment. Financial assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.
11
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the carrying value of assets and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan or receivable has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut berkurang melalui penggunaan akun cadangan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga efektif aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan cadangan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistik dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan. Jika, pada periode berikutnya, jumlah taksiran kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun cadangan. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the statement of income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company. If, in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the statement of income.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Aset Keuangan Aset keuangan dihentikan pengakuannya pada saat: (1) Hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian yang memenuhi kriteria “pass-through” dan (a) Perusahaan telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
Derecognition of Financial Assets and Liabilities Financial Assets A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company have transferred their rights to receive cash flows from the asset or have assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Company have transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company and its subsidiaries have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but have transferred control of the asset.
12
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Financial Liabilities A financial liability is derecognized, when and only when, it is extinguished i.e. When the obligation specified in contract is discharged or cancelled or has expired.
Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substantial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
When an existing financial liability is replaced by another financial liability from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the statement of comprehensive income.
f. Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.
f.
Inventories Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method.
Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan ditetapkan berdasarkan penelaahan terhadap kondisi masing-masing persediaan pada akhir tahun.
Allowance for decline in value of inventories is provided based on a review of the condition of the inventories at the end of the year.
g. Beban Dibayar di Muka Beban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
g. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight line method.
h. Investasi pada Entitas Asosiasi Investasi pada entitas dimana Perusahaan memiliki saham berhak suara kurang dari 20%, namun mempunyai pengaruh signifikan tetapi tidak dapat mengendalikan, dicatat dengan metode ekuitas.
h. Investment in an Associate Investments in entities where the Company have voting stock less from 20%, however has significant influence but not control, are accounted for under the equity method.
Keberadaan pengaruh signifikan dibuktikan dengan satu atau lebih cara berikut ini: 1. Keterwakilan dalam dewan direksi dan dewan komisaris atau organ setara di investee; 2. Partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan, termasuk partisipasi dalam pengambilan keputusan tentang dividen atau distribusi lainnya; 3. Adanya transaksi material antara investor dengan investee; 4. Pertukaran personel manajerial; atau 5. Penyediaan informasi teknis pokok.
The existence of significant influence is evidenced by one or more of the following: 1. Representation on the board of directors and board of commissioners or the equivalent in the investee; 2. Participation in policy-making process, including participation in decisions about dividends or other distributions. 3. Material transactions between investor and investee; 4. Interchange of managerial personnel; 5. Provision of essential technical information.
Berdasarkan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih, dan penerimaan dividen dari entitas asosiasi sejak tanggal perolehan.
Under equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Companys' share in net earnings or losses of, and dividends received from the investee since the date of acquisition. 13
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
Laporan laba rugi komprehensif mencerminkan bagian Perusahaan atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Perusahaan mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika relevan dalam laporan perubahan ekuitas. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Perusahaan dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Perusahaan dalam entitas asosiasi.
The statements of comprehensive income reflects the Companys' share of the results of operations of the associate. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associate, the Companys' recognizes its share of any such changes and discloses this, when applicable, in the statement of changes in equity. Unrealized gains and losses resulting from transactions between the Company and the associate are eliminated to the extent of the Companys' interest in the associate.
Laporan keuangan entitas asosiasi disusun atas periode pelaporan yang sama dengan Perusahaan.
The financial statements of the associate are prepared for the same reporting period of the Company.
Perusahaan menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Perusahaan dalam entitas asosiasi. Perusahaan menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Perusahaan menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif.
The Company determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Companys' investment in its associate. The Company determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Company calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in associate and its carrying value, and recognizes the amount in the statements of comprehensive income.
i. Aset Tetap Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
i.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Pematangan Tanah Bangunan Mesin dan Peralatan Kendaraan Bermotor Perlengkapan Kantor
Property, Plant and Equipment Property, plant and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses. Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets are as follows:
Tahun/ Years 25 25 10-15 5 10
Tarif/ Rate 4% 4% 6,67-10% 20% 10%
Land Improvements Buildings Machineries and Equipments Vehicles Office Equipments
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan sisa umur pemakaian direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values, and the remaining usage expectation are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Penyusutan dihentikan lebih awal ketika aset tersebut diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual atau aset tersebut termasuk dalam kelompok aset yang tidak digunakan lagi dan diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual serta aset yang dihentikan pengakuannya.
Depreciations are retired earlier as the classification of assets owned are ready to dispose of or those assets are retired and classify as assets owned that ready to dispose of or assets are admitted to retire.
14
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Sesuai dengan ISAK 25 tentang "Hak Atas Tanah", Perusahaan mencatat harga perolehan tanah secara terpisah dari biaya pengurusan legal yang terjadi untuk memperoleh hak atas tanah serta pengeluaran untuk perpanjangan hak. Biaya pengurusan legal atas hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari perolehan tanah. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset tidak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomik tanah, mana yang lebih pendek. Aset tidak berwujud atas perpanjangan hak atas tanah disajikan sebagai bagian dari "Aset Tidak Lancar Lainnya" pada laporan posisi keuangan dan diamortisasi selama umur hukum hak.
Land is stated at cost and not depreciated. Based on the ISAK 25 "Land Rights", the Company recorded acquisition cost of land separately from the cost of aquiring the legal cost of the land right as well as the expenditures for renewal of the rights. The legal cost of the land right, when the land was first acquired, is recognized as part of the acquisition of land. The cost of the extension or renewal of the legal land, are recognized as intangible assets and amortized over the life of the legal rights or economic life of the land, whichever is shorter. Intangible assets on an extension of land shown as part of "Other Non-Current Assets" in the balance sheet and amortized over the life of the law right.
Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliable.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred.
Jumlah tercatat aset tetap yang dilepaskan atau sudah tidak mempunyai manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya dihentikan pengakuannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap harus dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Net book value of fixed assets are retired to book when disposal of them or no economical future value expected from their usage or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset is include in the statement of comprehensive income in the year the asset is derecognition.
j. Properti Investasi Properti investasi adalah properti yang dikuasai (oleh pemilik atau penyewa melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
j.
Properti investasi dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis properti investasi sebagai berikut:
Investment Properties Investment properties are property held (by the owner or by the lessee under a finance lease) to earn rental or for capital appreciation or both, rather than for use or sale in the ordinary course of business.
Investment properties is stated at the cost method less accumulated depreciation and accumulated impairment losses. Investment properties are depreciated using the straight-line method over the estimated useful lives as follows: Tahun/ Years 25
Bangunan
15
Buildings
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
Properti investasi dihentikan pengakuannya (dikeluarkan) dari laporan posisi keuangan pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
The investment property shall be eliminated from the statements of financial position on disposal or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future economic benefits are expected when withdrawn. Gains or losses from investment property withdrawals or disposals are recorded in the statements of comprehensive income when incurred.
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau berakhirnya konstruksi atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.
Transfer to the investment property shall be made when, and only when, there is a change in use as evidenced by the cessation of owner-occupation, commencement of an operating lease to another party or the end of construction or development. Transfer from investment property shall be made when, and only when, there is a change in use as evidenced by commencement of owner occupation or commencement of a property sale plan.
k. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tercatat tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara nilai jual neto dan nilai pakai.
k. Impairment of an Non Financial Asset When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.
l. Aset Tidak Lancar Lainnya Akun-akun yang tidak dapat digolongkan dalam kelompok aset di atas disajikan dalam kelompok Aset Tidak Lancar Lainnya.
l.
Other Noncurrent Assets The accounts that can not be classified in the asset classes above are presented in the Other Noncurrent Assets.
m. Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan Barang Penjualan diakui pada saat barang diserahkan dan hak kepemilikan berpindah ke pelanggan.
m. Revenue and Expense Recognition Sale of Goods Revenue from the sale of goods is recognised when the goods are delivered and ownership change to costumer.
Pendapatan Bunga Pendapatan bunga diakui berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang dan tingkat bunga yang sesuai.
Interest Income Interest income is recognized on time basis, by reference to the principal outstanding and at the applicable interest rate.
Beban Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses Expenses are recognized when incurred.
n. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi.
n. Foreign Currency Transactions and Balances Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the exchange rates prevailing as at the date of the transaction.
16
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Kurs dari mata uang asing utama yang digunakan adalah sebagai berikut:
1 Dolar Amerika Serikat (USD) 1 Euro (EUR)
At statements of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The exchange rates of the major foreign currencies used are as follows:
2013 Rp 12,189 16,821
2012 Rp
9,670 12,810
1 US Dollar 1 Euro
Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif tahun yang bersangkutan.
The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
o. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi Sesuai dengan PSAK 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya (entitas pelapor), yang termasuk pihak berelasi adalah sebagai berikut:
o. Transactions With Related Parties In accordance with PSAK 7 (Revised 2010) ”Related Parties Disclosure”, a related party are person or entity related with entity that prepared its financial statements (reporting entity), are defined as follows:
a.
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang tersebut:
a. A person or an immediate familiy member of that person is related to the Company if that person: i. Has control or joint control over the Company. ii. Has a significant influence over the Company. iii. A member of the key management personnel of the Company.
i. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan. ii. Memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan. iii. Personil manajemen kunci Perusahaan. b.
Suatu entitas berelasi dengan Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Perusahaan lain dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama ii. Satu Perusahaan adalah Perusahaan asosiasi atau ventura bersama dari Perusahaan (atau dari Perusahaan lain dalam Grup). iii. Kedua Perusahaan tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv. Satu Perusahaan adalah ventura bersama dari Perusahaan ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari Perusahaan ketiga. v. Perusahaan yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
b. An entity is related to the Company if any of the following conditions applies: i. The other companies and the Company are members under the same group. ii. The other Company is an associate Company or joint venture of the Company (or of a Company within the Group). iii. Both companies are joint venture of the same third party. iv. The entity is post employment benefit program for the benefit of employees of either the Company's or other related to the Company. v. Companies that are controlled or jointly controlled by the person identified in letters (a). vi. A person identified in letter (a) (i) which has significant influence over the Company or is a member of the key management personnel of the Company (or of the parent of the Company).
vi. Orang yang diidentifikasikan dalam huruf (a) (i) yang memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan atau merupakan personil manajemen kunci Perusahaan (atau entitas induk dari Perusahaan).
17
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
p. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
p. Income Tax Current income tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak menurut ketentuan perpajakan yang berlaku. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa yang akan datang.
Deferred Tax Assets and Liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax basis. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductable temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the statements of financial position date. Deferred tax is charged or credited in the statements of comprehensive income, except when it relates to items charged or credited directly to equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in statements of financial position in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority intends to settle their current tax assets and current tax liabilities on a net basis.
Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak ("SKP") diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laporan laba rugi komprehensif periode berjalan, kecuali jika diajukan upaya penyelesaian selanjutnya. Jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang ditetapkan dengan SKP ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset.
The amounts of additional tax principal and penalty imposed through a Tax Assessment Letter (“SKP”) shall be recognized as income or expense in the current period of the statement of comprehensive income, unless further settlement is submitted. The amounts of tax principal and penalty imposed through SKP are deferred as long as they meet the asset recognition criteria.
q. Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual.
q. Employee Benefits Short-term employee benefits Short-term employee benefits are recognized when they accrue to the employees.
Imbalan pascakerja Perusahaan memberikan imbalan kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan kerja ini.
Post-employment benefits The Company provides defined employee benefits to its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. No funding has been made to this defined benefit plan.
18
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
Perhitungan imbalan kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost provided for employee benefits is determined using the Project Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the present value of the defined benefit obligation is recognized on straightline basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The benefit obligation recognized in the statements of financial position represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost.
r. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
r. Segment Information Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the financial statements. The primary format in reporting segment information is based on business segment, while secondary segment is based on geographical segment.
Perusahaan menghasilkan produk-produk yang tidak memiliki karakteristik yang berbeda dalam proses produksi, golongan pelanggan dan pendistribusian produk dari masing-masing produk, sehingga Perusahaan hanya memiliki satu segmen usaha, Informasi segmen Perusahaan adalah berdasarkan segmen secara geografis.
The Company produces products which have no different characteristics in production process, customer classification and product distribution. Thus, the Company has only one business segment. The Company's segment information is therefore based on geographical segments.
Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
A geographical segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing product or services within a particular economic environment and that is subject to risks and return that are diferrent from those of components operating in other economic environments.
s. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
s. Earnings per Share Basic earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the year.
19
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
3. Kas dan Setara Kas
Kas Bank Pihak Ketiga Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk Sub Jumlah Dollar Amerika Serikat Standard Chartered Bank PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk Sub Jumlah
3. Cash and Cash Equivalents 2013
2012
Rp
Rp
160,477,668
100,253,285
1,052,221,527
204,981,614
83,859,780
479,579,735
25,350,788
1,369,244
8,788,374
3,373,015
2,911,890
33,227,251
1,173,132,359
722,530,859
155,740,803
123,946,771
66,891,769
12,899,877
61,609,179
15,577,597
15,622,641
23,528,851
Deposito Berjangka Pihak Ketiga Rupiah PT Bank Pan Indonesia Tbk Sub Jumlah Dollar Amerika Serikat PT Bank Permata Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Muamalat Tbk Sub Jumlah Sub Jumlah Deposito Berjangka Jumlah
19,845,032
16,391,036
319,709,424
192,344,132
-
-
Related Party
1,492,841,783
914,874,991
Sub Total Cash in Banks
1,000,000,000
-
1,000,000,000
-
47,537,100,000
-
30,472,500,000
-
4,753,710,000
-
82,763,310,000
-
83,763,310,000
-
85,416,629,451
1,015,128,276
Penempatan pada kas dan setara kas dilakukan pada pihak ketiga dan tidak digunakan sebagai jaminan. 2013
2012
0% - 2.75%
0% - 2.75%
0,2% - 1.5%
0.2% - 0.25%
7%
-
2.87% - 3%
3%
20
Time Deposits Third Parties Rupiah PT Bank Pan Indonesia Tbk SubTotal US Dollar PT Bank Permata Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Muamalat Tbk SubTotal Sub Total Time Deposit Total
The placement of cash and cash equivalents carried on a third party and are not used as collateral.
Tingkat Bunga Kontraktual Kas di Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Tingkat Bunga Kontraktual Deposito Rupiah Dollar Amerika Serikat
Cash in Banks Third Parties Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk SubTotal US Dollar Standard Chartered Bank PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk Sub Total
Pihak Berelasi Sub Jumlah Bank
Cash on Hand
Contractual Interest Rate of Cash in Bank Rupiah US Dollar Contractual Interest Rate of Time Deposit Rupiah US Dollar
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
4. Piutang Usaha
Berdasarkan Pelanggan Pihak Ketiga Pelanggan Dalam Negeri Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Sub Jumlah
4. Trade Accounts Receivable 2013
2012
Rp
Rp
(191,536,585)
(138,673,034)
11,732,827,313
36,425,316,065
By Customer Third Parties Local Debtors Allowance for Impairment Losses Sub Total
Pihak Berelasi PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk
73,134,000,000
142,632,500,000
Related Party PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk
Jumlah
84,866,827,313
179,057,816,065
Total
11,924,363,898
Umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
Belum Jatuh Tempo Telah Jatuh Tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 120 hari 121 - 150 hari Lebih dari 150 hari Sub Jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah
36,563,989,099
Trade accounts receivable by age are as follows: 2013
2012
Rp
Rp
78,160,104
164,248,334,359
-
3,427,699,540
772,748,229
1,522,620,292
632,754,793
2,595,641,571
2,750,922,632
1,534,736,280
1,445,498,208
3,327,856,587
79,378,279,932
2,539,600,470
85,058,363,898
179,196,489,099
(191,536,585)
(138,673,034)
84,866,827,313
179,057,816,065
Piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
Not Yet Due Past Due 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 120 days 121 - 150 days more than 150 days Sub Total Allowance for Impairment Losses Total
Trade accounts receivable by currency are as follows:
2013
2012
Rp
Rp
Rupiah Dollar Amerika Serikat
11,732,827,313
36,425,316,065
73,134,000,000
142,632,500,000
Rupiah US Dollar
Jumlah
84,866,827,313
179,057,816,065
Total
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Changes in the amounts of the allowance for impairment losses are as follows:
2013
2012
Rp
Rp
Saldo Awal Penurunan Nilai Tahun Berjalan
138,673,034
60,997,974
52,863,551
77,675,060
Beginning balance Impairment for the year
Saldo Akhir
191,536,585
138,673,034
Ending Balance
21
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
Berdasarkan surat dari PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDS) pada tanggal 16 September 2013, seluruh angsuran piutang usaha PT GDS akan diterima pada tahun 2013. Selama tahun 2013, Perusahaan menerima pelunasan sebesar USD 8,000,000 dan saldo pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar USD 6,000,000. Terkait keterlambatan pelunasan tersebut, PT GDS menyampaikan surat pemberitahuan pada tanggal 20 Maret 2014 (Catatan 32.b).
Based on the letter of PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDS) to the Company dated September 16, 2013, all the installment payment of trade accounts receivable of PT GDS would be received in 2013. During 2013, the Company received the settlement amounting to USD 8,000,000 and the remaining was USD 6,000,000 as of December 31, 2013. Regarding the late of settlement, PT GDS write a notification letter on March 20, 2014 (Note 32.b).
Manajemen telah mengevaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada tanggal laporan posisi keuangan. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.
Management has assessed for indicators of impairment at statements of financial position date. Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover loss on non-collectible trade receivables. Management also believes that there are no significant concentrations of credit risk on third party receivables.
Pada 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat piutang usaha yang dijaminkan.
As of December 31, 2013 and 2012, there was no accounts receivable as collateral.
5. Aset Keuangan Lancar Lainnya
5. Other Current Financial Assets 2013
2012
Rp
Rp
Deposito Berjangka Pihak Ketiga Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Sub Jumlah Dollar Amerika Serikat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Sub Jumlah
Time Deposits Third Parties
462,000,000
104,874,000
-
357,126,000
462,000,000
462,000,000
Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Sub Total US Dollar PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Sub Total
1,872,930,414
359,586,299
-
1,126,281,049
1,872,930,414
1,485,867,348
-
-
Related Party
72,254,400
15,000,000
Other Accounts Receivable Third Parties
Jumlah
2,407,184,814
1,962,867,348
Total
Tingkat Bunga Kontraktual Deposito Berjangka Rupiah Dollar Amerika Serikat
5,75%
5,25% - 5,75%
0,75% - 1,7%
1% - 1,7%
Pihak Berelasi Piutang Lain-lain Pihak Ketiga
22
Contractual Interest Rate of Time Deposits Rupiah US Dollar
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
Deposito berjangka yang dijaminkan merupakan deposito dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan jangka waktu 12 bulan yang digunakan sebagai jaminan bank garansi kepada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
These time deposits from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk with maturities of 12 months are pledged as collateral for bank guarantees to PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
Penempatan deposito berjangka dilakukan pada pihak ketiga.
Time deposits placed with third parties.
6. Persediaan
6. Inventories 2013
2012
Rp
Rp
Barang Jadi Bahan Baku Bahan Pembantu Suku Cadang
24,218,507,696
43,545,711,215
Finished Goods
7,596,335,630
22,368,545,510
784,997,153
735,447,436
4,779,889,307
2,831,480,026
Sub Jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Persediaan Barang Jadi
37,379,729,786
69,481,184,187
-
-
Raw Materials Indirect Materials Spare parts Sub Total Allowance for Impairment Losses of Finished Goods
Jumlah
37,379,729,786
69,481,184,187
Total
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Changes in the amounts of the allowance for impairment losses are as follows:
2013
2012
Rp
Rp
Saldo Awal Realisasi Tahun Berjalan
-
877,115,430
-
(877,115,430)
Beginning Balance Realization for the Year
Saldo Akhir
-
-
Ending balance
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, persediaan tidak diasuransikan, karena manajemen berkeyakinan bahwa persediaan tersebut dapat terhindar dari risiko pencurian dan kerusakan yang diakibatkan oleh kebakaran dan risiko lainnya.
As of December 31, 2013 and 2012, inventories are not insured as management believes that such inventories are not susceptible to theft and destruction due to fire and other possible risks.
Pada 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat persediaan yang dijaminkan.
As of December 31, 2013 and 2012, there were no inventories as collateral.
23
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
7. Uang Muka Pembelian
7. Purchase Advances
Uang Muka Pembelian Bahan Baku Uang Muka Pembelian Lain-Lain Jumlah
2013
2012
Rp
Rp
17,473,363,600
4,715,734,440
-
124,795,440
17,473,363,600
4,840,529,880
Uang muka pembelian bahan baku merupakan uang muka atas pembelian bahan baku berupa slab kepada Yuan Resources Pte. Ltd. pada tanggal 31 Desember 2013 sejumlah 15.098,66 MT dan kepada Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd. pada tanggal 31 Desember 2012 sejumlah 10.402,72 MT.
Raw Material Purchase Advance Other Purchase Advance Total
Raw Material purchase advanceis a down payment on the purchase of slabs raw materials to Yuan Resources Pte. Ltd. as of December 31, 2013 amounting to 15,098.66 MT and Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd. as of December 31, 2012 amounting to 10,402.72 MT.
8. Investasi Pada Entitas Asosiasi
8. Investment in Associate
Akun ini merupakan penyertaan pada PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (entitas asosiasi) yang dicatat dengan metode ekuitas dan diterapkan secara prospektif (Catatan 2.h). Pemilikan investasi saham kepada PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk dimaksudkan untuk investasi jangka panjang yang pada saatnya dapat meningkatkan sinergi usaha. Persetujuan atas investasi tersebut telah diperoleh melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada tanggal 15 Desember 2009.
This account represents investment in PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (an associate) are accounted under the equity method and applied prospectively (Note 2.h). Investment in shares of stock of PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk intended for increase the business relationship among them. Investment approval has been obtained through the Extraordinary General Shareholders Meeting held on December 15, 2009.
Keberadaan pengaruh signifikan Perusahaan dengan investee dibuktikan dengan adanya keterwakilan dalam dewan komisaris dan dewan direksi atau organ setara di investee, partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan, termasuk partisipasi dalam pengambilan keputusan tentang dividen atau distribusi, serta adanya transaksi material antara investor dengan investee.
The existence of significant influence between the Company and investee is evidenced by representation on the board of commissioners and board of directors or the equivalent in the investee, participation in policy-making process, including participation in decisions about dividends or other distributions, and material transactions between investor and investee.
Perubahan investasi selama tahun 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The changes of investments in 2013 and 2012 are as follows: 2013
Entitas Asosiasi / Associates
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk
Lembar Saham / Shares
680,000,000
Kepemilikan Efektif / Effective Ownership %
Pada Awal Tahun / At Beginning of Year Rp
8.29
115,083,505,086
24
Pendapatan Bagian atas Komprehensif Lain Hasil Bersih / Setelah Pajak / Share of Other Comprehensive Results Income after Tax Rp Rp 7,617,323,519
(32,963,631)
Pada Akhir Tahun / At End of Year Rp 122,667,864,974
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
2012 Lembar Saham / Shares
Entitas Asosiasi / Associates
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk
680,000,000
Kepemilikan Efektif / Effective Ownership %
Pada Awal Tahun / At Beginning of Year Rp
8.29
111,141,461,647
Bagian Perusahaan atas aset dan liabilitas serta hasil usaha dari entitas asosiasi adalah sebagai berikut:
Jumlah Aset Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas Penjualan Bersih Laba Tahun Berjalan Laba Komprehensif Tahun Berjalan
3,862,397,441
2013
2012
Rp
Rp
115,083,505,086
1,163,971,056,842
Total Assets
307,084,100,134
371,046,594,375
884,412,519,018
792,924,462,467
1,410,117,393,010
1,647,928,004,308
91,885,687,801
46,591,042,719
Total Liabilities Total Equity Net Sales Income for The Year
91,488,056,551
47,551,790,582
Comprehensive Income for The Year
The fair value of investment in associate as of December 31, 2013 and 2012 amounting Rp 57,800,000,000 and Rp 73,440,000,000 which is calculated from the number of shares owned by the Company multiplied by the market price of associate shares on the date.
9. Investment Properties
1 Januari 2013/ January 1, 2013 Rp
Akumulasi Penyusutan: Pemilikan Langsung Bangunan Jumlah Nilai Tercatat
79,645,998
Pada Akhir Tahun / At End of Year Rp
1,191,496,619,152
Properti Investasi
Biaya Perolehan: Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Jumlah
Pendapatan Komprehensif Lain Setelah Pajak / Other Comprehensive Income after Tax Rp
The Company's share of the assets and liabilities with results of associate are as follows:
Nilai wajar Investasi pada entitas asosiasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 57.800.000.000 dan Rp 73.440.000.000, yang dihitung dari jumlah lembar saham yang dimiliki Perusahaan dikalikan dengan harga pasar saham entitas asosiasi pada tanggal tersebut.
9.
Bagian atas Hasil Bersih / Share of Results Rp
2013 Pengurangan / Deductions Rp
Penambahan / Additions Rp
Reklasifikasi / Reclassification Rp
31 Desember 2013/ December 31, 2013 Rp
812,695,960
-
-
-
402,146,561
-
-
-
402,146,561
1,214,842,521
-
-
-
1,214,842,521
385,079,439
6,323,140
-
-
385,079,439
6,323,140
-
-
829,763,082
25
812,695,960
Acquistion Cost: Direct Acquisitions Lands Building Total
Accumulated Depreciation: Direct Acquisitions 391,402,579 Building 391,402,579 Total 823,439,942 Net Book Value
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
1 Januari 2012/ January 1, 2012 Rp Biaya Perolehan: Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Jumlah Akumulasi Penyusutan: Pemilikan Langsung Bangunan Jumlah Nilai Tercatat
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
2012 Pengurangan / Deductions Rp
Penambahan / Additions Rp
Reklasifikasi / Reclassification Rp
31 Desember 2012/ December 31, 2012 Rp
812,695,960
-
-
-
402,146,561
-
-
-
402,146,561
1,214,842,521
-
-
-
1,214,842,521
378,756,299
6,323,140
-
-
378,756,299
6,323,140
-
-
836,086,222
812,695,960
Acquistion Cost: Direct Acquisitions Lands Building Total
Accumulated Depreciation: Direct Acquisitions 385,079,439 Building 385,079,439 Total 829,763,082 Net Book Value
Beban penyusutan untuk tahun 2013 dan 2012 dialokasikan ke beban pokok penjualan masing-masing sebesar Rp 6.323.140 (Catatan 17).
Depreciation expense in 2013 and 2012 was allocated to manufacturing expense amounting to Rp 6,323,140, respectively (Note 17).
Properti investasi merupakan tanah dan bangunan yang tidak digunakan untuk kegiatan Perusahaan dan penggunaannya di masa depan belum ditentukan. Tanah dan bangunan terletak di Jl. Margomulyo No. 4, Kotamadya Surabaya seluas 2.569 m2.
Investment properties consists of land and building that not use for the Companys' activities and future uses had not determined. Land and building reside in Jl. Margomulyo No. 4, Surabaya a land mass of 2,569 sqm.
Perusahaan telah memilih model biaya untuk pengukuran setelah pengakuan awal.
The Company have chosen the cost model for the measurement after initial recognition.
Nilai wajar properti investasi per 31 Desember 2011 berdasarkan penilaian dari penilai independen KJPP Wiratno Achmanan Armansyah dan Rekan dalam laporannya bertanggal 9 Pebruari 2012. Penilai menggunakan dasar penilaian nilai pasar, untuk menentukan nilai pasar properti dipergunakan metode pendekatan biaya. Manajemen berpendapat, tidak terdapat perubahan nilai signifikan selama tahun 2013 dan 2012, sehingga dasar penilaian dari penilai independen tersebut dapat digunakan sebagai dasar acuan.
The fair value of investment properties as of December 31, 2011 was determined based on the appraisal of KJPP Wiratno Achmanan Armansyah and Partners in its report dated February 9, 2012. The independent appraiser uses cost approach to determine market value of investment properties. Management believes, there is no significant changes in value during 2013 and 2012, so that the basis of assesment of the independent appraisal can be used as a basic reference.
Ikhtisar nilai properti investasi per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The summary of investment properties as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
Indikasi Nilai Pasar/ Market Value Indication Rp Tanah Bangunan
3,909,744,850 1,105,700,000
26
Land Building
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai properti investasi, sehingga manajemen tidak membentuk cadangan penurunan nilai properti investasi.
Based on management review, there is no any events or charges in circumstances indicating impairment of investment property, therefore management does not make allowance for impairment of investment properties.
10. Aset Tetap
10. Property, Plant and Equipment 2013
Biaya Perolehan: Pemilikan Langsung Tanah Pematangan tanah Bangunan Mesin dan Peralatan Kendaraan Bermotor Perlengkapan Kantor Sub Jumlah Aset Tetap Tidak Digunakan Tanah Mesin dan Peralatan Sub Jumlah Jumlah Biaya Perolehan Akumulasi Penyusutan: Pemilikan Langsung Pematangan tanah Bangunan Mesin dan Peralatan Kendaraan Bermotor Perlengkapan Kantor Sub Jumlah
1 Januari 2013/
Penambahan /
Pengurangan /
Reklasifikasi /
31 Desember 2013/
January 1, 2013
Additions
Deductions
Reclassification
December 31, 2013
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
5,646,476,448
-
-
-
23,802,592
-
-
-
23,802,592
9,578,913,922
-
-
-
9,578,913,922
53,320,998,060
-
-
-
53,320,998,060
1,432,121,673
-
-
-
1,432,121,673
1,693,795,756
30,400,000
-
-
1,724,195,756
71,696,108,451
30,400,000
-
-
71,726,508,451
7,595,990
-
-
-
7,595,990
-
4,131,887,892
4,139,483,882
-
-
-
4,139,483,882
75,835,592,333
30,400,000
-
-
75,865,992,333
4,131,887,892
5,646,476,448
23,802,590
-
-
-
23,802,590
7,226,512,122
120,396,152
-
-
7,346,908,275
46,805,577,930
957,446,283
-
-
47,763,024,213
772,505,916
179,649,091
-
-
952,155,007
1,450,748,105
51,734,869
-
-
1,502,482,974
56,279,146,663
1,309,226,395
-
-
57,588,373,059
4,131,887,892
-
-
-
4,131,887,892
Acquisition Cost Direct Acquisitions Lands Land Improvements Building Machineries and Equipments Vehicles Office Equipments Sub Total Fixed Assets Not in Use Land Machineries and Equipments Sub Total Total At Cost Accumulated Depreciation: Direct Acquisitions Land Improvements Building Machineries and Equipments Vehicles Office Equipments Sub Total
Aset Tetap Tidak Digunakan Mesin dan Peralatan Sub Jumlah Jumlah Akumulasi Penyusutan
4,131,887,892
-
-
-
4,131,887,892
60,411,034,555
1,309,226,395
-
-
61,720,260,951
Fixed Assets Not in Use Machineries and Equipments Sub Total Total Accumulated Depreciation
Nilai Tercatat
15,424,557,778
14,145,731,382
Net Book Value
27
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
2012
Biaya Perolehan: Pemilikan Langsung Tanah Pematangan tanah Bangunan Mesin dan Peralatan Kendaraan Bermotor Perlengkapan Kantor Sub Jumlah Aset Tetap Tidak Digunakan Tanah Mesin dan Peralatan Sub Jumlah Jumlah Biaya Perolehan Akumulasi Penyusutan: Pemilikan Langsung Pematangan tanah Bangunan Mesin dan Peralatan Kendaraan Bermotor Perlengkapan Kantor Sub Jumlah
1 Januari 2012/
Penambahan /
Pengurangan /
Reklasifikasi /
31 Desember 2012/
January 1, 2012
Additions
Deductions
Reclassification
December 31, 2012
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
5,646,476,448
-
-
-
23,802,592
-
-
-
5,646,476,448 23,802,592
9,578,913,922
-
-
-
9,578,913,922
52,776,191,460
1,332,775,067
787,968,467
-
53,320,998,060
1,311,155,218
656,245,455
535,279,000
-
1,432,121,673
1,654,417,723
57,618,033
18,240,000
-
1,693,795,756
70,990,957,363
2,046,638,555
1,341,487,467
-
71,696,108,451
-
-
-
7,595,990
7,595,990
-
-
-
4,131,887,892
4,131,887,892
-
-
-
4,139,483,882
4,139,483,882
70,990,957,363
2,046,638,555
1,341,487,467
4,139,483,882
75,835,592,333
23,802,590
-
-
-
23,802,590
7,106,115,970
120,396,152
-
-
7,226,512,122
46,306,446,770
1,089,840,264
590,709,104
-
46,805,577,930
1,165,955,219
141,829,697
535,279,000
-
772,505,916
1,411,568,603
51,380,502
12,201,000
-
1,450,748,105
56,013,889,152
1,403,446,614
1,138,189,104
-
56,279,146,663
-
-
-
4,131,887,892
4,131,887,892
Acquisition Cost Direct Acquisitions Lands Land Improvements Building Machineries and Equipments Vehicles Office Equipments Sub Total Fixed Assets Not in Use Land Machineries and Equipments Sub Total Total At Cost Accumulated Depreciation: Direct Acquisitions Land Improvements Building Machineries and Equipments Vehicles Office Equipments Sub Total
Aset Tetap Tidak Digunakan Mesin dan Peralatan Sub Jumlah Jumlah Akumulasi Penyusutan
-
-
-
4,131,887,892
4,131,887,892
56,013,889,152
1,403,446,614
1,138,189,104
4,131,887,892
60,411,034,555
Fixed Assets Not in Use Machineries and Equipments Sub Total Total Accumulated Depreciation
Nilai Tercatat
14,977,068,211
15,424,557,778
Net Book Value
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Beban Pokok Penjualan (Catatan 17) Beban Umum dan Administrasi (Catatan 19) Jumlah
Depreciation expense are allocated as follows:
2013
2012
Rp
Rp
1,072,096,597
1,204,490,577
237,129,798
198,956,037
1,309,226,395
1,403,446,614
28
Cost of Goods Sold (Note 17) General and Administrative Expenses (Note 19) Total
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
Rincian keuntungan penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
Details of gains from the disposal of fixed assets are as follows
2013
2012
Rp
Rp
Harga Jual Nilai Buku Bersih Jumlah
-
482,500,000
-
6,039,000
-
488,539,000
Proceeds Net Book Value Total
Perusahaan memiliki sebidang tanah dengan luas 19.540 m2 yang terletak di Desa Karangpoh, Kecamatan Tandes, Surabaya dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama Perusahaan yang berjangka waktu 20 tahun dan akan jatuh tempo tahun 2026. Selain itu, Perusahaan juga memiliki beberapa bidang tanah yang berlokasi di Kecamatan Mulyorejo, Surabaya dan di Trawas, Mojokerto dengan luas seluruhnya sebesar 3.795 m2, dengan hak legal berupa Hak Milik atas nama pemilik lama. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dalam perpanjangan HGB atau pengalihan Hak Milik dari pemilik lama karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung bukti kepemilikan yang memadai.
The Company owns a parcel of land measuring 19,540 sqm located in Desa Karangpoh, Kecamatan Tandes, Surabaya with legal rights in the form of Building Use Right (HGB) with a term 20 years until year 2026. The Company also has several parcels of land located in Kecamatan Mulyorejo, Surabaya and in Trawas, Mojokerto with a total area of 3,795 sqm with legal rights in the form of Own Right which are still under the name of the previous owner. Management believes that there will be no difficulty in the extension of HGB or transfer of Own Right from the previous owner because all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan kepada PT Jaya Proteksi Takaful, PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) dan PT Asuransi Bintang Tbk terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 233.220.000.000 pada tanggal 31 Desember 2013 dan kepada PT Malacca Trust Wuwungan Insurance, PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) dan PT Asuransi Bintang Tbk dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 232.839.000.000 pada tanggal 31 Desember 2012. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Property, plant and equipment, except land, were insured with PT Jaya Proteksi Takaful , PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) and PT Asuransi Bintang Tbk againts fire, theft and other possible risks with coverage amounting to Rp 233,220,000,000 as of December 31, 2013 and PT Malacca Trust Wuwungan Insurance, PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) dan PT Asuransi Bintang Tbk with coverage amounting to Rp 232,839,000,000 as of December 31, 2012. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Pada 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat aset tetap yang dijaminkan.
As of December 31, 2013 and 2012, there were no property, plant and equipment as collateral.
Nilai wajar aset tetap per 31 Desember 2011 berdasarkan penilaian dari penilai independen KJPP Wiratno Achmanan Armansyah & Rekan dalam laporannya bertanggal 9 Pebruari 2012. Penilai menggunakan dasar penilaian Nilai Pasar, untuk menentukan Nilai Pasar aset tetap dipergunakan metode pendekatan biaya. Manajemen berpendapat, tidak terdapat perubahan nilai signifikan selama tahun 2013 dan 2012, sehingga dasar penilaian dari penilai independen tersebut dapat digunakan sebagai dasar acuan.
The fair value of property, plant and equipment as of December 31, 2011 is determined based on the appraisal of KJPP Wiratno Achmanan Armansyah & Rekan in its report dated February 9, 2012. The Independent Appraiser uses cost approach to determine market value of property, plant and equipment. Management believes, there is no significant changes in value during 2013 and 2012, so that the basis of assesment of the independent appraisal can be used as a basic reference.
29
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
Ikhtisar nilai wajar aset tetap per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The summary of property, plant and equipment as of December 31, 2013 dan 2012 as follows:
Indikasi Nilai Pasar/ Market Value Indication Tanah Bangunan Mesin dan Peralatan
25,822,155,150 724,840,000 62,756,420,000
Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tetap, sehingga manajemen tidak membentuk cadangan penurunan nilai aset tetap.
Land Building Machineries and Equipment
Based on management review, there is no any events or charges in circumstances indicating impairment of property, plant and equipment therefore management does not make allowance for impairment of property, plant and equipment.
11. Utang Usaha – Pihak Ketiga
11. Trade Accounts Payable - Third Parties 2013
2012
Rp
Rp
Berdasarkan Pemasok Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd., Singapura Lain - lain
-
31,648,739,156
248,231,291
547,704,994
By Creditor Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd., Singapore Others
Jumlah
248,231,291
32,196,444,150
Total
Umur utang usaha adalah sebagai berikut:
0 - 30 Hari 31 - 60 Hari 61 - 90 Hari Lebih dari 90 Hari Jumlah
The aging of trade accounts payable are as follows: 2013
2012
Rp
Rp
172,533,019
388,569,384
56,059,575
14,228,811,576
19,638,697
17,576,714,190
-
2,349,000
248,231,291
32,196,444,150
Utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
0 - 30 Days 31 - 60 Days 61 - 90 days more than 90 days Total
Trade accounts payable based on currency is as follows:
2013
2012
Rp
Rp
Berdasarkan Mata Uang Dollar Amerika Serikat Rupiah
-
31,648,739,156
248,231,291
547,704,994
By Currency US Dollar Rupiah
Jumlah
248,231,291
32,196,444,150
Total
30
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan bahan pembantu baik dari pemasok dalam atau luar negeri, berkisar 30 sampai 120 hari.
The credit terms for purchasing of local and foreign supplier was 30 to 120 days.
12. Beban Akrual
Gas Ongkos Angkut Lain-lain Jumlah
12. Accrued Expenses 2013
2012
Rp
Rp
34,946,343
1,119,566,771
-
1,047,856,565
191,324,375
238,856,299
Gas Freight Others
226,270,718
2,406,279,635
Total
13. Uang Muka Penjualan
13. Sales Advances 2013
2012
Rp
Rp
PT Tiga Jaya PT Pelita Tatamas Jaya PT Sribaja Intan
-
2,478,472,014
-
1,495,496,100
-
615,409,924
PT Tiga Jaya PT Pelita Tatamas Jaya PT Sribaja Intan
Jumlah
-
4,589,378,038
Total
14. Perpajakan
14. Taxation
a. Piutang Pajak
Pajak Penghasilan Badan Tahun 2012 Jumlah
a. Tax Receivables 2013
2012
Rp
Rp
7,941,016,486 7,941,016,486
b. Pajak Dibayar di Muka
-
b.
Corporate Income Tax Year 2012 Total
Prepaid Tax
2013
2012
Rp
Rp
Pajak Penghasilan Badan Tahun 2012 Pajak Pertambahan Nilai
-
7,953,677,486
15,914,375
61,523,337
Corporate Income Tax Year 2012 Value Added Tax
Jumlah
15,914,375
8,015,200,823
Total
31
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
Pada tanggal 10 Maret 2014, Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) No. 00016/406/12/054/14 atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2012 yang menyatakan Perusahaan lebih bayar sebesar Rp 7.941.016.486 (Catatan 32.a). Selisih antara SKPLB dengan catatan Perusahaan dicatat sebagai beban pajak kini atas penyesuaian yang berasal dari periode lalu sebesar Rp 12.661.000 (Catatan 14.d).
On March 10, 2014, the Company received Tax Assessment Letter of Overpayment (SKPLB) No. 00016/406/12/054/14 regarding Corporate Income Tax for fiscal year 2012 stated overpayment amounting to Rp 7,941,016,486 (Note 32.a). The difference between SKPLB and the Company recorded as current tax expense of adjustment from last period amounting to Rp 12,661,000 (Note 14.d).
Pada tanggal 20 April 2012, Perusahaan telah menerima SKPLB Pajak Penghasilan Badan tahun 2010. SKPLB menetapkan laba fiskal tahun 2010 adalah sebesar Rp 41.909.647.323 dengan jumlah lebih bayar sebesar Rp 3.190.341.730, sedangkan laba fiskal yang telah dilaporkan dalam SPT adalah sebesar Rp 41.785.712.761 dengan lebih bayar sebesar Rp 3.221.325.480, sehingga terdapat selisih lebih bayar sebesar Rp 30.983.750, yang dicatat sebagai beban pajak kini atas penyesuaian yang berasal dari periode lalu tahun 2012 (Catatan 14.d).
On April 20, 2012, the Company received SKPLB regarding Corporate Income Tax for fiscal year 2010. SKPLB stated that taxable income for 2010 amounted to Rp 41,909,647,323 with overpayment amounted to Rp 3,190,341,730, whereas taxable income reported on SPT amounted to Rp 41,785,712,761 with overpayment amounted to Rp 3,221,325,480, therefor overpayment occured amounted to Rp 30,983,750, which recorded as current tax expense of adjustment from last period on 2012 (Note 14.d).
Pada tanggal 7 Mei 2012, Perusahaan telah menerima Surat Keputusan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak (SKPKPP) No:KEP00078.PPH/WPJ.07/KP.0803/2012 dan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP) No. 80110054-2012 atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2010 sebesar Rp 3.190.341.730 dikurangi dengan kompensasi utang pajak sebesar Rp 386.384.327, Perusahaan mencatat kompensasi utang pajak dan selisih pengakuan lebih bayar sebagai beban pajak penghasilan tahun berjalan. Pengembalian kelebihan pembayaran pajak tersebut telah diterima Perusahaan pada tanggal 31 Mei 2012.
On May 7, 2012, the Company received Tax Decision Refund of Overpayment Letter (SKPKPP) No:KEP00078.PPH/WPJ.07/KP.0803/2012 and Command of Payment Overpayment Tax Letter (SPMKP) No: 80110054-2012 regarding corporate income tax fiscal year 2010 amounted to Rp 3,190,341,730, reduced by tax debt compensation amounting to Rp 386,384,327. The Company recorded tax debt compensation and difference of overpayment recognition as tax expenses in the current year. The refund of overpayment tax was received by the Company on May 31, 2012.
c.
Utang Pajak
Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Pasal 29 Jumlah
c. Taxes Payable 2013
2012
Rp
Rp
70,731,756
108,292,015
462,000
3,013,711
-
64,263,484
48,247,500
-
119,441,256
175,569,210
32
Income Taxes Article 21 Article 23 Article 26 Article 29 Total
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
d.
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
Beban Pajak Penghasilan
d.
Income Taxes Expense
2013
2012
Rp
Rp
Penghasilan (Beban) Pajak Bersih Perusahaan Terdiri atas: Pajak Kini - Non Final Penyesuaian yang Berasal dari Tahun lalu (SKPLB) Pajak Tangguhan Jumlah
Net Tax Income (Expense) of the Company Consists of the following: (3,410,010,500) (12,661,000)
(30,983,750)
130,616,231
244,446,616
(3,292,055,269)
(2,673,299,384)
Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Menurut Laporan Laba Rugi Komprehensif Pengaruh Pengakuan Ekuitas atas Laba Entitas Asosiasi (Catatan 8)
2013
2012
Rp
Rp
18,337,547,841 (7,617,323,519)
1,404,924,691
Total
Income Before Income Tax Expenses According to Statements 12,283,454,627 of Comprehensive Income The Effects of Equity Acknowledgment (3,862,397,441) Profit from Associate (Note 8) 8,421,057,186
1,772,978,776
52,863,551
77,675,060
(576,089,055)
(674,759,876)
(359,234,263)
-
-
(877,115,430)
522,464,924
298,778,530
33
Current Tax - Non Final Current Tax - Adjustment from Previous Year (SKPLB) DeferredTax
Current Tax A reconciliation between income before tax per statements of comprehensive income and taxable income is as follows:
10,720,224,322
Perbedaan Temporer: Cadangan Imbalan Kerja - Bersih (Catatan 21) Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang (Catatan 4) Penyusutan Aset Tetap - Bersih Pendapatan Bunga yang Masih akan Diterima Cadangan Kerugian (Realisasi) Penurunan Nilai Persediaan Barang Jadi (Catatan 6) Jumlah
(2,886,762,250)
Temporary Differences: Provision for Employment Benefits - Net (Note 21) Allowance for Impairment Losses of Receivables (Note 4) Depreciation - Net Accrued Interest Income Allowance (Realization) for Impairment Losses of Finished Goods (Note 6) Total
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
2013
2012
Rp
Rp
Perbedaan Permanen: 1,699,537,500 Pajak Penghasilan 176,207,879 Biaya Pajak 52,890,500 Sumbangan 78,455,385 Representasi 73,364,909 Biaya Perumahan Dinas 218,125,266 Kesejahteraan Karyawan 12,201,083 Biaya Asuransi Pendapatan Bunga yang Pajaknya Telah Dipungut Pajak Penghasilan Final - Bersih (99,975,671) 186,546,093 Lain-lain Jumlah Laba Kena Pajak
Permanent Differences: Income Tax 619,785,746 Tax Expense 46,600,000 Donation 83,133,698 Representation 327,944,476 Housing Expenses 224,021,628 Employee's Welfare 11,242,300 Insurance Interest Income Tax Has Been withheld by (457,789,823) Final Income Tax - Net 178,446,081 Others
1,793,829,500
2,397,352,944
2,827,213,605
Total
13,640,042,190
11,547,049,321
Taxable Income
Perhitungan beban dan liabilitas (aset) pajak kini adalah sebagai berikut:
The details of current tax expense and tax payable (asset) are as follows:
2013
2012
Rp
Rp
Tarif Pajak yang Berlaku: 25% x Rp 13.640.042.000 tahun 2013 25% x Rp 11.547.049.000 tahun 2012
3,410,010,500
-
-
2,886,762,250
Tax Expense at Effective Tax Rate: 25% x Rp 13,640,042,000 in 2013 25% x Rp 11,547,049,000 in 2012
Jumlah
3,410,010,500
2,886,762,250
Total
Dikurangi Pajak Dibayar Dimuka Pajak Penghasilan Pasal 22 Pasal 25 Jumlah Liabilitas (Aset) Pajak Kini
3,361,763,000
8,883,900,000
-
1,956,539,736
Less Prepaid Income Tax Income Tax Article 22 Article 25
3,361,763,000
10,840,439,736
Total
48,247,500
(7,953,677,486)
Current Tax (Asset) Payable
34
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
Aset Pajak Tangguhan
Deferred Tax Assets Dikreditkan Dikreditkan (Dibebankan) ke (Dibebankan) ke laporan laba rugi/ laporan laba rugi / Credited (Charged) Credited (Charged) to income 31 Desember 2012 / to income 31 Desember 2013 / for the year December 31, 2012 for the year December 31, 2013 Rp Rp Rp Rp
Koreksi DPP / Adjustment for the change of tax base Rp
1 Januari 2012 / January 1, 2012 Rp Aset Pajak Tangguhan : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Persediaan Barang Jadi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang
Deferred Tax Assets 219,278,858
-
(219,278,858)
-
-
-
Allowance for Impairment Losses of Finished Goods
15,249,493
-
19,418,765
34,668,258
13,215,888
47,884,146
Allowance For Impairment Losses of Trade Accounts Receivable
-
-
-
-
(89,808,566)
(89,808,566)
Accrued Interest Income
2,471,988,619
-
443,244,694
2,915,233,313
351,231,173
3,266,464,486
Employment Benefits
(98,707,508)
169,751,983
(168,689,968)
(97,645,493)
(144,022,264)
(241,667,757)
Depreciation
2,607,809,462
169,751,983
74,694,633
2,852,256,078
130,616,231
2,982,872,309
Deferred Tax Assets - Net
Pendapatan Bunga masih akan Diterima Cadangan Imbalan Kerja Liabilitas Pajak Tangguhan : Penyusutan Aset Pajak Tangguhan- Bersih
Deferred Tax Liabilities
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Menurut Laporan Laba Rugi Komprehensif Pengaruh Pengakuan Ekuitas atas Laba Entitas Asosiasi (Catatan 9) Tarif Pajak yang Berlaku: 25% x Rp 10.720.224.322 tahun 2013 25% x Rp 8.421.057.186 tahun 2012 Jumlah
A reconciliation between the total tax expense and the amount computed by applying the effective tax rate to income before tax are as follows:
2013
2012
Rp
Rp
18,337,547,841
12,283,454,627
(7,617,323,519)
(3,862,397,441)
10,720,224,322
8,421,057,186
(2,680,056,081)
-
-
(2,105,264,297)
(2,680,056,081)
(2,105,264,297)
35
Income Before Income Tax Expenses per Statements of Comprehensive Income The Effects of Equity Acknowledgment Profit from Associate (Note 9) Tax Expense at Effective Tax Rate: 25% x Rp 10,720,224,322 in 2013 25% x Rp 8,421,057,186 in 2012 Total
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
Pengaruh Pajak atas: Beban yang Tidak Dapat Diperhitungkan Menurut Fiskal Pendapatan Kena Pajak Final Koreksi DPP atas Penyusutan Pajak Kini - Penyesuaian yang Berasal dari Tahun lalu Jumlah Beban Pajak
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
2013
2012
Rp
Rp
Tax Effect of: (624,332,106)
(821,250,777)
24,993,918
114,447,456
-
169,751,984
(12,661,000)
(30,983,750)
Nondeductible Expenses Income Subject to Final Tax Adjustment for the Change of Tax Base from Depreciation Current Tax - Adjustment from Previous Year
(3,292,055,269)
(2,673,299,384)
Total Tax Expense
15. Modal Saham
15. Capital Stock
Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT EDI Indonesia, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
Nama Pemegang Saham International Magnificent Fortune Limited Vihara Limited Gwie Gunawan (Komisaris Utama) Gwie Gunadi Gunawan (Direktur Utama) Masyarakat Lainnya (masing-masing di bawah 5%) Jumlah
Jumlah Saham / Number of Shares Rp 267,767,500 245,390,000 116,500,000 10,000 120,332,500 750,000,000
The details of the shareholders as of December 31, 2013 and 2012 based on the report prepared by PT EDI Indonesia, Security Administration Agency (Biro Administrasi Efek), are as follows:
2013 dan/ and 2012 Persentase Jumlah Pemilikan / Modal Disetor / Percentage of Total Ownership Paid - Up Capital Rp 35.70% 26,776,750,000 32.72% 24,539,000,000 15.53% 11,650,000,000 0.00% 1,000,000 16.04% 12,033,250,000 100.00% 75,000,000,000
16. Penjualan Bersih
Hasil Produksi: Plat Hitam/Kapal Avalan Lain-lain Jumlah Bahan Baku-Slab Penjualan Bersih
Name of Stockholders International Magnificent Fortune Limited Vihara Limited Gwie Gunawan (President Commissioner) Gwie Gunadi Gunawan (President Director) Others (below 5% each) Total
16. Net Sales 2013
2012
Rp
Rp
227,592,460
578,491,320
195,247,201,170
283,445,089,571
-
177,680,195,125
Manufactured Products: Black/Ship Plate Waste Products Others Total Raw Materials - Slab
195,247,201,170
461,125,284,696
Net Sales
167,755,707,790
247,497,529,180
27,263,900,920
35,369,069,071
Pada tahun 2013 dan 2012, jumlah penjualan kepada pihak berelasi sebesar Nihil dan Rp 177.680.195.125 atau 0% dan 38,53% dari penjualan bersih (Catatan 23). 36
Sales to related parties in 2013 and 2012 amounted to Nil and Rp 177,680,195,125 or 0% and 38.53% from net sales (Note 23).
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
Berikut ini adalah rincian penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih masing-masing pada tahun 2013 dan 2012:
The details of sales in 2013 and 2012 include sales to the following customers which represent more than 10% of the net sales of the respective years are as follows:
2013
2012
Rp
Rp
PT Tiga Jaya PT Jaya Prima Steel
36,879,904,970
27,102,615,200
36,005,614,759
8,116,892,930
PT Sribaja Intan PT Surya Megah PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk PT Timur Jaya Indo Steel
32,665,225,562
66,599,251,157
32,462,655,395
38,465,988,306
-
177,680,195,125
-
42,475,992,063
PT Sribaja Intan PT Surya Megah PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk PT Timur Jaya Indo Steel
138,013,400,686
360,440,934,781
Total
Jumlah
17. Beban Pokok Penjualan
Bahan Baku yang digunakan Tenaga Kerja Langsung Biaya Pabrikasi Jumlah Biaya Produksi Persediaan Barang jadi Awal Tahun Akhir Tahun Penyisihan (Realisasi) Penurunan Nilai Persediaan Beban Pokok Penjualan Hasil Produksi Beban Pokok Penjualan Bahan Baku-Slab Jumlah Beban Pokok Penjualan
PT Tiga Jaya PT Jaya Prima Steel
17. Cost of Goods Sold 2013
2012
Rp
Rp
147,778,453,147
245,250,033,352
5,903,532,500
5,633,510,600
23,335,261,735
28,377,852,527
177,017,247,382
279,261,396,479
Raw Materials Used Direct Labor Manufacturing Expenses Total Manufacturing Costs Finished Goods At Beginning of Year At End of Year Allowance (Realization) Impairment Losses
43,545,711,215
37,179,376,528
(24,218,507,696)
(43,545,711,215)
-
(877,115,430)
196,344,450,901
272,017,946,362
-
163,307,756,586
Cost of Good Sold Manufactured Products Cost of Good Sold Raw Material - Slab
196,344,450,901
435,325,702,948
Total Cost of Goods Sold
Pembelian kepada Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd., Singapura dengan jumlah pembelian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 133.006.243.266 dan Rp 377.673.612.888, merupakan pembelian bahan baku yang melebihi 10%.
37
Purchases from Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd., Singapore, for the year ended December 31, 2013 and 2012 amounting to Rp 133,006,243,266 and Rp 377,673,612,888, respectively, represent more than 10% of the total purchases.
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
18. Beban Penjualan
18. Selling Expenses 2013
2012
Rp
Rp
Ongkos Angkut Gaji dan Upah Lain-lain
3,986,139,510
4,892,756,536
1,693,713,750
1,662,352,800
670,249
1,282,405
Freight Salaries and Wages Others
Jumlah
5,680,523,509
6,556,391,741
Total
19. Beban Umum dan Administrasi
19. General and Administrative Expense 2013 Rp
Gaji, Upah dan Tunjangan Imbalan Kerja (Catatan 21) Pajak Penghasilan Jasa Profesional Asuransi Tenaga Kerja Kesejahteraan Karyawan Penyusutan (Catatan 10) Listrik Pemeliharaan dan Perbaikan Pajak Bumi dan Bangunan Administrasi Saham dan Pelaporan Representasi Sumbangan Lain - lain Jumlah
2012 Rp
4,704,449,600 2,490,062,891 1,699,537,500 1,099,662,888 516,949,598 218,125,265 237,129,798 139,568,645 134,444,599 124,966,526 110,322,533 78,455,385 52,890,500 856,054,088
4,524,480,750 2,453,528,860 1,793,829,500 853,638,768 449,584,928 224,021,628 198,956,037 127,902,095 39,316,514 127,206,126 139,647,553 83,133,698 46,600,000 938,313,991
Salaries, Wages and Allowances Employment Benefits (Note 21) Income Tax Professional Fees Employee Insurance Employee's Welfare Depreciation (Note 10) Electricity Repair and Maintenance Land and Building Tax Shares Administration and Reporting Representation Donation Others
12,462,619,816
12,000,160,448
Total
20. Beban Bunga
20. Interest Expense
Akun ini merupakan beban bunga atas pembelian bahan baku kepada Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd., Singapura sebesar Rp 916.609.306 dan Rp 2.334.014.186 masingmasing pada tahun 2013 dan 2012.
38
This account represents interest expense for raw materials purchase to Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd., Singapore amounting to Rp 916,609,306 and Rp 2,334,014,186 in 2013 and 2012, respectively.
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
21. Liabilitas Imbalan Kerja
21. Employee Benefits Obligations
Perusahaan membukukan imbalan kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tahun 2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan kerja tersebut masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah 259 dan 272 karyawan.
The Company provides employee benefits for its qualifying employees in accordance with Labor Law No. 13/2003 year 2003. The number of employees entitled to the benefits as at December 31, 2013 and 2012 were 259 and 272, respectively.
Perhitungan imbalan kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Binaputra Jaga Hikmah. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut
The cost provided for employee benefits was calculated by independent actuary, PT Binaputra Jaga Hikmah. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions
2013
Tingkat Kenaikan Gaji Tingkat Diskonto Tingkat Kematian Usia Pensiun
2012
10%
10%
8.69%
5.65%
TMI-III
TMI-III
58 tahun/ year
58 tahun/ year
Beban imbalan kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif adalah:
Beban Jasa Kini Beban Bunga Amortisasi Koreksi Aktuaria Amortisasi dari Beban Jasa Lalu yang Belum Menjadi Hak Jumlah
Nilai Kini Liabilitas Akumulasi Keuntungan (Kerugian) Aktuarial Tidak Diakui Biaya Jasa Lalu yang Belum Diakui Liabilitas Neto
Expense recognized in statements of comprehensive income in respect of these employee benefits are as follows:
2013
2012
Rp
Rp
851,013,048
937,799,857
1,096,646,144
1,058,101,722
520,849,891
436,073,473
21,553,808
21,553,808
2,490,062,891
2,453,528,860
Liabilitas imbalan kerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
Current Service Cost Interest Cost Amortization of Actuarial Losses Amortization of Past Service Cost Unvested Total
Employee benefits liabilities in the statements of financial position are as follows:
2013
2012
Rp
Rp
18,082,184,402
19,409,666,270
(4,860,923,504)
(7,571,776,255)
(155,402,957)
(176,956,765)
13,065,857,941
11,660,933,250
39
Salary Increment Rate Discount Rate Mortality Rate Retirement Age
Present Value Obligation Unrecognized Actuarial Gain (Losses) Past Service Cost - Unvested Unrecognized Net Liability
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
Movements in the net liability recognized in the statements of financial position are as follows:
2013
2012
Rp
Saldo Awal Tahun Beban Tahun Berjalan Pembayaran Manfaat Jumlah
Rp
11,660,933,250
9,887,954,474
2,490,062,891
2,453,528,860
(1,085,138,200)
(680,550,084)
13,065,857,941
11,660,933,250
Mutasi nilai kini liabilitas imbalan adalah sebagai berikut:
Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti pada 1 Januari Beban Bunga Biaya Jasa Kini Pembayaran Manfaat
Movements of the present value of benefit obligation
2013
2012
Rp
Rp
Present Value of the Benefit Obligations January 1 1,058,101,722 Interest Cost 937,799,857 Current Service Cost (680,550,084) Benefits Payment Estimated Present Value of the Benefit Obligation 18,110,616,930 at end of period Unrecognized Actuarial
19,409,666,270
16,795,265,436
1,096,646,144 851,013,048 (1,085,138,200)
Perkiraan Nilai Kini Kewajiban pada Akhir Periode
20,272,187,262
Kerugian (Keuntungan) Aktuarial Nilai Kini Kewajiban Aktual pada 31 Desember
Beginning of the Year Amount Charged to Income Benefits Payment Total
(2,190,002,860)
1,299,049,339
18,082,184,402
19,409,666,270
Gain (Losses) Present Value of the Benefit Obligation December 31
Analisis Sensitivtias untuk Rasio Tingkat Diskonto
Sensitivity Analysis for Discount Rate Risk
Pada tanggal 31 Desember 2013, jika tingkat diskonto meningkat sebesar 1 poin dengan semua variable konstan, maka nilai kini kewajiban aktual pada akhir tahun lebih rendah sebesar Rp 1.155.090.099, sedangkan jika tingkat diskonto menurun sebesar 1 poin, maka liabilitas lebih tinggi sebesar Rp 1.285.912.835.
As of December 31, 2013, if the discount rate is higher 1 point with all variables held constant, the present value of the benefit obligation at the end of year would have been lower amounting to Rp 1,155,090,099, while if the discount rate is lower 1 point, the liability would have been higher amounting to Rp 1,285,912,835.
Rincian liabilitas imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut:
The details of post employment benefits are as follows:
2013
2012
2011
2010
2009
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Imbalan Pasca Kerja
Post Employment Benefits 18,082,184,402
19,409,666,270
16,795,265,436
12,721,595,972
9,152,461,062
Present Value of Libalities
-
-
-
-
-
Fair Value of program Assets
18,082,184,402
19,409,666,270
16,795,265,436
12,721,595,972
9,152,461,062
Deficit (Surplus)
Experience Adjustments atas Kewajiban
-
-
-
-
-
Experience Adjustments of Liabilities
Experience Adjustments atas Aset Program
-
-
-
-
- Experience Adjustments of Progam Assets
Nilai Kini Kewajiban Nilai Wajar Aset Program Defisit (Surplus)
40
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
22. Laba per Saham
22. Earning Per Share
Laba per Saham Dasar Data yang digunakan untuk menghitung laba per saham dasar adalah sebagai berikut:
Laba untuk Perhitungan Laba per Saham Dasar (Rupiah) Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham yang Beredar untuk Perhitungan Laba per Saham Dasar (Lembar)
Basic Earnings per Share The computation of basic earnings per share is based on the following data:
2013
2012
Rp
Rp 9,610,155,243
Earnings fo Computation of Basic Earnings per Share (Rupiah)
750,000,000
750,000,000
Total Weighted Average Number of Outstanding Shares for Computation of Basic Earnings per Shares (Shares)
20
13
Basic Earnings per Share (Rupiah)
15,045,492,572
Laba per Saham Dasar (Rupiah)
23. Sifat dan Transaksi dengan Pihak Berelasi
23. Nature of Relationship and Transactions with Related Parties
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
At December 31, 2013 and 2012, the Company had monetary assets and liabilities in foreign currencies are as follows:
a. PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk merupakan entitas yang sebagian pengurusnya sama dengan Perusahaan. b. PT Surya Steel merupakan entitas yang sebagian pemegang sahamnya merupakan Direksi Perusahaan. c. PT Betonjaya Manunggal Tbk merupakan entitas yang sebagian pengurusnya sama dengan Perusahaan.
a. PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk is an entity which partly has the same management as the Company. b. PT Surya Steel is an entity which partly of its stockholders are the Company's Directors. c. PT Betonjaya Manunggal Tbk is a an entity which partly has the same management as the Company.
Transaksi-transaksi Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi yang meliputi antara lain:
In the normal course of business, the Company entered into certain transactions with related parties, are as follows:
a.
Pada tahun 2013 dan 2012, jumlah penjualan kepada pihak berelasi sebesar nihil dan Rp 177.680.195.125 atau 0% dan 38,53% dari penjualan bersih, penjualan tersebut seluruhnya merupakan penjualan bahan baku yang dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal laporan posisi keuangan, piutang pihak berelasi dicatat sebagai bagian dari piutang usaha sebesar Rp 73.134.000.000 dan Rp 142.632.500.000 (Catatan 4), yang merupakan 19,44% dan 35,64% dari jumlah aset masingmasing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. 41
a.
Sales to related parties in 2013 and 2012 ammounted to niil and Rp 177,680,195,125 or 0% and 38.53% from net sales, respectively. All sales to related parties were raw materials which made at normal terms and condition as third parties. At statements of financial position dates, the receivables from related parties were presented as trade accounts receivable ammounting to sebesar Rp 73,134,000,000 and Rp 142,632,500,000 (Note 4), which constituted 19.44% and 35.64% of the total assets as of December 31, 2013 and 2012, respectively.
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
Pada tahun 2014, Perusahaan dan PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk membuat kesepakatan penyelesaian piutang usaha PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (Catatan 32).
In 2014, the Company and PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk make a settlement agreement of trade accounts receivable of PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (Note 32).
b.
Perusahaan melakukan penyertaan saham jangka panjang kepada PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk dengan saldo pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 122.667.864.974 dan Rp 115.083.505.086.
b.
The Company investing in long term shares of stock to PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk with the balance as at December 31, 2013 and 2012 amounting to Rp 122.667.864.974 and Rp 115,083,505,086, respectively.
c.
Jumlah imbalan kerja jangka pendek personil manajemen kunci masing-masing pada tahun 2013 dan 2012 adalah sebesar Rp 6.853.204.750 dan Rp 6.737.038.750 Sedangkan jumlah cadangan imbalan pasca kerja manajemen kunci yang dibentuk sampai dengan 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 3.922.037.249 dan Rp 4.101.049.622.
c.
Total short-term employee benefits of the key management personnel in 2013 and 2012 amounting to Rp 6,853,204,750 and Rp 6,737,038,750, respectively. And total postemployment benefits obligation until December 31, 2013 and 2012 amounting to Rp 3,922,037,249 and Rp 4,101,049,622.
24. Aset dan Liabilitas Moneter dalam Mata Uang Asing
24. Monetary Assets and Liabilities Denominated in Foreign Currency
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of December 31, 2013 and 2012, the Company has monetary assets and liabilities in foreign currencies are as follows:
2013
2012
Mata Uang Asing/
Ekuivalen/
Mata Uang Asing/
Ekuivalen/
Foreign currencies
Equivalent
Foreign currencies
Equivalent
Rp
Rp
Aset Kas dan Setara Kas
Assets BRL US$ Lainnya
Piutang Usaha Pihak Berelasi US$ Aset Keuangan Lancar Lainnya US$
18,000.00
93,076,392
18,000.00
85.289.400
6,816,229.34
83,083,019,424
19,890.81
192.344.132
-
60,401,276
-
7.963.885
6,000,000.00
73,134,000,000
14,750,000.00
142.632.500.000
153,657.43
1,872,930,414
153,657.43
1.485.867.348
Trade Accounts Receivable Related Parties Other Current Financial Assets
144,403,964,765
Total Assets
Jumlah Aset
158,243,427,506
Liabilitas Utang UsahaPihak ketiga Jumlah Aset - Bersih
Cash and Cash Equivalents
Liabilities US$
-
158,243,427,506
42
3,272,878.92
31,648,739,156
Trade Accounts PayableThird Parties
112,755,225,609
Total Assets - Net
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
Sehubungan dengan fluktuasi kurs mata uang Rupiah terhadap mata uang asing, Perusahaan mencatat keuntungan kurs mata uang asing bersih sebesar Rp 30.265.275.151 dan Rp 3.248.220.133 masingmasing pada tahun 2013 dan 2012.
In relation with the fluctuation of foreign exchange rates Rupiah, the Company has recorded net gain on foreign exchange amounting to Rp 30,265,275,151 and Rp 3,248,220,133 in 2013 and 2012, respectively.
Dalam rangka manajemen risiko atas aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing Perusahaan tidak melakukan hedging, karena transaksi dalam valuta asing tersebut dilakukan dalam jangka pendek. Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat risiko signifikan atas fluktuasi mata uang asing dalam transaksi tersebut.
In the framework of risk management of assets and liabilities denominated in foreign currencies, the Company don't do hedging, because transactions in foreign exchange was committed in short term. The Company believes that there is no significant risk of fluctuations in foreign currency in the transaction.
25. Informasi Segmen
25. Segment Information
Segmen Usaha Perusahaan hanya menghasilkan satu jenis produk (baja) yang tidak memiliki karakteristik yang berbeda, baik dalam proses produksi, golongan pelanggan, pendistribusian produk. Sehingga, Perusahaan hanya mempunyai satu segmen usaha.
Business Segments The Company produces only one product (steel) which has no different characteristics in production process, customer classification or product distribution. Thus, the Company has only one business segment.
Segmen geografis Perusahaan beroperasi di Surabaya - Indonesia.
Geographical Segment The Company's operations is located in Surabaya Indonesia.
Berikut ini adalah jumlah penjualan bersih Perusahaan berdasarkan pasar geografis.
The following table shows the distribution of the Company net sales by geographical market.
Pasar Geografis Lokal DKI Jakarta Jawa Timur Jawa Tengah Sulawesi Lainnya Jumlah
2013
2012
Rp
Rp
Geographical Market
160,284,479,798
174,521,931,249
34,490,948,392
283,708,948,688
470,245,710
2,886,084,660
-
2,181,820
1,527,270
6,138,279
Local DKI Jakarta East Java Central Java Sulawesi Others
195,247,201,170
461,125,284,696
Total
Nilai tercatat aset segmen dan penambahan aset tetap, seluruhnya berada dalam satu wilayah geografis yaitu Surabaya - Indonesia.
43
The carrying amount of segment assets and additions to property, plant and equipment are all in one geographical area which is Surabaya - Indonesia.
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
26. Manajemen Risiko Keuangan
26. Financial Risks Management
Dalam transaksi normal Perusahaan, secara umum terekspos risiko keuangan sebagai berikut: 1. Risiko Kredit 2. Risiko Nilai Tukar Mata Uang 3. Risiko Tingkat Suku Bunga 4. Risiko Likuiditas 5. Risiko Harga Baja
In normal transaction, the Company's generally exposed to financial risk as follows: 1. Credit Risk 2. Foreign Exchange Rate Risk 3. Interest Rate Risk 4. Liquidity Risk 5. Steel Price Risk
Catatan ini menjelaskan mengenai eksposur Perusahaan terhadap masing-masing risiko di atas dan pengungkapan secara kuantitatif termasuk seluruh eksposur risiko serta merangkum kebijakan dan prosesproses yang dilakukan untuk mengukur dan mengelola risiko yang timbul.
This note describes regarding exposure of the Company towards each financial risks and quantitative disclosure included exposure risk and summarize the policies and processes for measuring and managing the risk arise.
Direksi Perusahaan bertanggung jawab dalam melaksanakan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan dan secara keseluruhan program manajemen risiko keuangan Perusahaan difokuskan pada ketidakpastian pasar keuangan dan meminimalisasi potensi kerugian yang berdampak pada kinerja keuangan Perusahaan.
The Company directors are responsible for implementing risk management policies and overall financial risk management program focuses on uncertainty financial market and minimize potential losses that impact to the Company's financial performance.
Kebijakan manajemen Perusahaan mengenai risiko keuangan adalah sebagai berikut:
The Company managements policies regarding financial risk are as follows:
1. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko dimana Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak rekanan yang gagal memenuhi liabilitas kontraktual mereka. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, dan aset keuangan lancar lainnya. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut.
1. Credit Risk Credit risk is the risk that the Company will incur a loss arising from their customers, clients or counterparties that fail to discharge their contractual obligations. The Companys’ financial instrument that potentially containing credit risk are cash and cash equivalent, trade accounts receivable, and other current financial assets. Maximum total credit risks exposure are equal to the amount of the respective accounts.
Perusahaan mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masing-masing pelanggan dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi keuangan, yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih.
The Company manage and control this credit risk by setting limits on the amount of risk they are willing to accept for respective customers and more selective in choosing banks and financial institutions, which only choose reputable and creditworthy banks and financial institutions
Nilai tercatat dari aset keuangan mencerminkan nilai eksposur kredit maksimum. Nilai eksposur kredit maksimum pada tanggal laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
The carrying amount of the financial asset reflects the value of the maximum credit exposure. The maximum credit exposure value on the statement of financial position are as follows:
44
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
Belum jatuh
31 Desember 2013 Pinjaman yang diberikan dan piutang: Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Jumlah
tempo/Neither
Telah jatuh
Penurunan nilai/
past due
tempo/Past due
Impairment
Jumlah/Total
December 31, 2013
85,416,629,451
-
-
85,416,629,451
78,160,104
84,980,203,794
(191,536,585)
84,866,827,313
2,407,184,814
-
-
2,407,184,814
Loans and Receivables: Cash and Cash Equivalents Trade Accounts Receivable Other Current Financial Assets
87,901,974,369
84,980,203,794
(191,536,585)
172,690,641,578
Total
Belum jatuh
31 Desember 2012 Pinjaman yang diberikan dan piutang: Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Jumlah
tempo/Neither
Telah jatuh
Penurunan nilai/
past due
tempo/Past due
Impairment
Jumlah/Total
December 31, 2012
1,015,128,276
-
-
1,015,128,276
164,248,334,359
14,948,154,740
(138,673,034)
179,057,816,065
1,962,867,348
-
-
1,962,867,348
Loans and Receivables: Cash and Cash Equivalents Trade Accounts Receivable Other Current Financial Assets
167,226,329,983
14,948,154,740
(138,673,034)
182,035,811,689
Total
2. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang terutama terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, aset keuangan lancar lainnya dan utang usaha.
2. Foreign Exchange Rate Risk Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value of future cash flow of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Companys’ financial instrument that potentially containing foreign exchange rate risk are cash and cash equivalent, trade accounts receivable, other current financial assets and trade accounts payable.
Eksposur risiko nilai tukar mata uang Perusahaan terutama disebabkan oleh kas dan setara kas, piutang usaha, aset keuangan lancar lainnya dan utang usaha. Utang usaha dikompensasi dengan kenaikan nilai kas dan setara kas yang sebagian besar didenominasikan dalam mata uang asing yang sama. Perubahan nilai tukar telah, dan akan diperkirakan terus, memberikan pengaruh terhadap hasil usaha dan arus kas Perusahaan. Beberapa liabilitas dan belanja modal Perusahaan diperkirakan akan terus didenominasi dengan mata uang Dolar Amerika Serikat.
Exposure of currency exchange risk of Company especially generated by cash and cash equivalent, trade accounts receivable, other current financial assets and trade accounts payable. Trade Account Payables is offset by increasing of cash and cash equivalents denominated in the same foreign currencies. Foreign exchange had been, and would be expected give influence towards operation result and cash flow of the Company. Several liabilities and capital expenditures of the Company are expected to continue denominated in United States Dollar.
Dalam mengelola risiko mata uang, Perusahaan tidak melakukan hedging, karena transaksi dalam valuta asing tersebut dilakukan dalam jangka pendek. Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat risiko signifikan atas fluktuasi mata uang asing dalam transaksi tersebut.
The Companys' manage this foreign exchange rate risk without hedging, because transactions on short term period. The Companys' convinced that there are no significant risk of foreign exchange fluctuations on that transactions.
45
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas keuangan Perusahaan yang didenominasi dalam mata uang Dolar Amerika Serikat:
The following table presents the Company's financial assets and liabilities denominated in United States Dollar:
31 Desember 2013/
31 Desember 2012/
December 31, 2013
December 31, 2012 Ekuivalen/
US$
Ekuivalen/ US$
Ekuivalen in
Ekuivalen in
Rp
Rp
Aset Keuangan Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Jumlah Aset Liabilitas Keuangan Utang Usaha Jumlah Liabilitas Aset Keuangan - Bersih
Financial Assets 6,816,229.34
83,083,019,424
19,890.81
192,344,132
6,000,000.00
73,134,000,000
14,750,000.00
142,632,500,000
153,657.43
1,872,930,414
153,657.43
1,485,867,348
12,969,886.77 -
158,089,949,838
14,923,548.24
144,310,711,480
3,272,878.92
31,648,739,156
-
-
12,969,886.77
158,089,949,838
3,272,878.92
31,648,739,156
11,650,669.32
112,661,972,324
Cash and Cash Equivalents Trade Accounts Receivable Other Current Financial Assets Total Assets Financial Liabilities Trade Accounts Payable Total Liabilities Financial Assets - Net
Analisis Sensitivitas Pergerakan yang mungkin terjadi terhadap nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat pada tanggal akhir tahun dapat meningkatkan (mengurangi) nilai ekuitas atau laba rugi sebesar nilai yang disajikan pada tabel. Analisis ini dilakukan berdasarkan varians nilai tukar mata uang asing yang pertimbangkan dapat terjadi pada tanggal laporan posisi keuangan dengan semua variabel lain adalah konstan.
Sensitivity Analysis Movement that may occur towards Rupiah exchange rate against United States Dollar at the year end that could be increase (decrease) equity or profit loss amounted the value presented in table. The analysis was conducted based on the variance of foreign currency exchange rates that may consider going on the statements of financial position with all other variables are held constant.
Tabel berikut menunjukan sensitivitas perubahan kurs Dolar Amerika Serikat terhadap laba bersih dan ekuitas Perusahaan:
The following table presented sensitivity exchange rate of United States Dollar changes on net income and equity of the Company: Sensitivitas/ Sensitivity Laba (Rugi)/ Ekuitas/ Equity Profit (Loss)
Perubahan Nilai Tukar/ Change in Exchange Rates 31 Desember 2013/ December 31, 2013 31 Desember 2012/ December 31, 2012
Menguat/ Appreciates Melemah/ Depreciates Menguat/ Appreciates Melemah/ Depreciates
100 100 100 100
1,296,988,679 (1,296,988,679) 1,165,066,932 (1,165,066,932)
1,296,988,679 (1,296,988,679) 1,165,066,932 (1,165,066,932)
3. Risiko Tingkat Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar.
3. Interest Rate Risk Interest rate risk is the risk that fair value of future cash flow of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rate.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, profil instrumen keuangan Perusahaan yang dipengaruhi bunga adalah:
On the statement of financial position, the Company's profile of financial instruments that affected by the interest, as follows:
46
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
31 Desember 2013/
31 Desember 2012/
December 31, 2013
December 31, 2012
Instrumen dengan bunga tetap Aset Keuangan Liabilitas Keuangan
86,591,082,197
Jumlah Liabilitas - bersih
86,591,082,197
-
(31,648,739,156)
Flat interest instrument Financial Assets Financial Liabilities
(28,785,996,817)
Total Liabilities – net
2,862,742,339
Perusahaan tidak terekspos risiko tingkat suku bunga, karena sebagian besar aset dan liabilitas keuangan Perusahaan merupakan instrumen keuangan dengan bunga tetap.
The Company is not exposed to interest rate risk, as most of the the Company's financial assets and liabilities is a financial instrument with a flat interest rate.
4. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Perusahaan menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek.
4. Liquidity Risk Liquidity risk is a risk when the cash flow position of the Company indicated that the short-tem revenue is not enough to cover the short-term expenditure.
Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
The Companys’ manage this liquidity risk by maintain an adequate level of cash and cash equivalent to cover Company’s commitment in normal operation and also regularly evaluate the projected and actual cash flow, as well as maturity date schedule of their financial assets and liabilities.
Rincian jatuh tempo liabilitas keuangan yang dimiliki adalah sebagai berikut:
Details of the maturities of financial liabilities held as follows:
3 bulan sampai 1 Kurang dari 3 bulan/Less than 3
31 Desember 2013 Utang Usaha Utang Lain-Lain Beban Akrual Jumlah
months
tahun/
Lebih dari 1 tahun/More than
3 months up to 1 year
248,231,291
1 years
-
-
-
226,270,718
-
474,502,009
-
226,270,718
December 31, 2013 Trade Accounts Payable Other Payables Accrued Expenses
833,908,595
Total
Jumlah/Total -
248,231,291
359,406,586 359,406,586
359,406,586
3 bulan sampai 1 Kurang dari 3 bulan/Less than 3
31 Desember 2012 Utang Usaha Utang Lain-Lain Beban Akrual Jumlah
months 32,194,095,150 2,406,279,635 34,600,374,785
tahun/ 3 months up to 1 year 2,349,000 2,349,000
47
Lebih dari 1 tahun/More than 1 years
2,406,279,635
December 31, 2012 Trade Accounts Payable Other Payables Accrued Expenses
34,671,638,940
Total
Jumlah/Total -
68,915,155 68,915,155
32,196,444,150 68,915,155
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
5. Risiko Harga Baja Risiko harga baja adalah risiko terhadap laba rugi atau ekuitas yang timbul dari perubahan harga komoditas baja di pasar dunia. Eksposur Perusahaan terhadap risiko harga baja terutama berkaitan dengan persediaan bahan baku yang siap di produksi dan barang jadi yang tersedia untuk dijual.
5. Steel Price Risk Steel price risk is the risk to earnings or equity losses arising from changes in commodity prices of steel in the world market. Company exposure to steel price risk primarily relates to a ready supply of raw materials in the production and finished goods available-for-sale.
Untuk mengeliminasi risiko akibat fluktuasi harga komoditas baja ini, Perusahaan melaksanakan kegiatan usaha secara konservatif, baik dalam kondisi pada saat harga naik maupun turun dengan akan konsisten mempertahankan stok bahan baku minimal yaitu rata-rata untuk tiga sampai dengan empat bulan produksi, karena periode tersebut merupakan ratarata waktu yang dibutuhkan mulai order sampai dengan pesanan bahan baku tiba.
To eliminate the risk due to fluctuations in commodity prices of steel, the Company is conducting business in a conservative, both in conditions when the prices go up or down by consistently maintain a minimum stock of raw material that is an average for the three until four months of production, because this period is the average time it takes from order period is until raw materials arrive.
27. Pengelolaan Permodalan
27. Capital Management
Perusahaan mengelola risiko permodalan untuk memastikan Perusahaan mampu melanjutkan kelangsungan usaha sehingga memaksimalkan imbal hasil pada pemegang saham dan pemangku kepentingan serta memelihara optimalisasi saldo utang dan ekuitas.
The Company manage risk on capital to ensure the Company ability to continue as a going concern in order to maximize returns for shareholders, and stakeholders to maintain an optimal loan balance and equity.
Struktur permodalan Perusahaan seluruhnya berasal dari ekuitas dan utang usaha dari pemasok. Tidak terdapat pinjaman lain yang dilakukan oleh Perusahaan untuk memperkuat struktur permodalannya.
The Company's capital structure entirely from equity and trade payables from suppliers. There were no loans made by the Company to strengthen its capital structure.
Direksi Perusahaan secara berkala melakukan reviu struktur permodalan Perusahaan. Sebagai bagian reviu, Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko terkait.
Directors regularly review the Company's capital structure. As part of the review, Directors consider cost of capital and its related risk.
28. Nilai Wajar Instrumen Keuangan
28. Fair Value Of Financial Instruments
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga atau model arus kas diskonto. Instrumen keuangan Perusahaan terdiri dari aset keuangan dan liabilitas keuangan.
Fair value is the amount for which a financials instrument could be exchanged between comprehends and willing parties to conduct fair transactions, and is not a sales value due to financial difficulties or a forced liquidation. The fair value derived from quoted prices or discounted cash flow models. Financial instruments of the Company are consists of financial assets and financial liabilities.
Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:
The table below shows the carrying values and fair values of the assets and financial liabilities recorded in the statements of financial position for the years ended December 31, 2013 and 2012:
48
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
Nilai Tercatat/ Carrying Amount
Aset Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang: Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Jumlah Aset Keuangan
Nilai Wajar/ Fair Value
31 Desember 2013/
31 Desember 2012/
31 Desember 2013/
31 Desember 2012/
December 31, 2013
December 31, 2012
December 31, 2013
December 31, 2012
85,416,629,451
1,015,128,276
85,416,629,451
1,015,128,276
84,866,827,313
179,057,816,065
84,866,827,313
179,057,816,065
2,407,184,814
1,962,867,348
2,407,184,814
1,962,867,348
Financial Assets Loans and Receivables: Cash and Cash Equivalents Trade Accounts Receivable Other Current Financial Assets
172,690,641,578
182,035,811,689
172,690,641,578
182,035,811,689
Total Financial Assets
32,196,444,150
Liabilitas Keuangan Liabilitas Keuangan Lainnya: Utang Usaha Utang Lain-Lain Beban Akrual
248,231,291
32,196,444,150
248,231,291
359,406,586
68,915,155
359,406,586
68,915,155
226,270,718
2,406,279,635
226,270,718
2,406,279,635
Financial Liabilities Others Financial Liabilities Trade Account Payable Others Accounts Payable Accrued Expenses
Jumlah Liabilitas Keuangan
833,908,595
34,671,638,940
833,908,595
34,671,638,940
Total Financial Liabilities
Nilai tercatat atas seluruh aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai wajar, karena dampak pendiskontoan yang tidak signifikan. 29. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting
The carrying value of all financial assets and liabilities approximates their fair value, as the impact of discounting is not significant. 29. Critical Accounting Estimates and Judgements
Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada asset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of the Company financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the assets and liabilities affected in future periods.
Estimasi dan Asumsi Akuntansi yang Penting Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Critical Accounting Estimates and Assumptions The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period/year are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
49
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
Estimasi Umur Manfaat Perusahaan melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan tekonologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas.
Estimated Useful Lives of Fixed Assets The Company reviews periodically the estimated useful lives of fixed assets based on factors such as technical specification and future technological developments. Future results of operations could be materially affected by changes in these estimates brought about by changes in the factors mentioned.
Imbalan Kerja Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) pensiun neto mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pasca kerja.
Employment Benefits The present value of the post-employment benefits obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. The assumptions used in determining the net cost (income) for pensions include the discount rate. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of post employment benefits obligations.
Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait.
The Company determines the appropriate discount rate at the end of each reporting period. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expexted to be required to settle the obligations. In determining the appropriate discount rate, the Company considers the interest rates of goverment bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid and that have terms to maturity approximating the terms of the related obligation.
Asumsi kunci liabilitas imbalan pasca kerja sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini.
Other key assumptions for post-employment benefit obligations are based in part on current market conditions.
Estimasi Pajak Tangguhan Pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah pajak tangguhan yang diakui sebagai laba atau rugi serta jumlah yang dicatat sebagai aset pajak tangguhan. Pengakuan tersebut dilakukan hanya jika besar kemungkinan aset tersebut akan terpulihkan dalam bentuk manfaat ekonomi yang akan diterima pada periode mendatang, dimana perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal masih dapat digunakan. Manajemen juga mempertimbangkan estimasi penghasilan kena pajak di masa datang dan perencanaan stratejik perpajakan dalam mengevaluasi aset pajak tangguhannya agar sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku maupun perubahannya. Sebagai akibatnya, terkait dengan sifat bawaannya, ada kemungkinan bahwa perhitungan pajak tangguhan berhubungan dengan pola yang kompleks dimana penilaian memerlukan pertimbangan dan tidak diharapkan menghasilkan perhitungan yang akurat.
Estimated Deferred Tax Management judgment is required to determine the amount of deferred tax recognized in profit or loss and the amount recorded as deferred tax assets. Recognition is done only when it is probable the asset will be recovered in the form of economic benefits that will be received in future periods, in which temporary differences and accumulated tax losses can still be used. Management also considers the estimated taxable income in future taxation and strategic planning in the evaluation of deferred tax assets to comply with applicable tax laws and changes. As a result, related to the nature of the load, it is likely that the deferred tax calculation relates to complex patterns in which assessment requires judgment and is not expected to result in an accurate calculation.
50
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
Manajemen belum menentukan dampak penerapan PSAK, ISAK dan PPSAK tersebut di atas terhadap laporan keuangan.
The Company’s management has not yet determined the adoption effects of the abovementioned PSAK, ISAK and PPSAK to the financial statements.
30. Transaksi Non Kas
30. Non-Cash Transactions
Kegiatan signifikan yang tidak mempengaruhi arus kas:
Significant activities not affecting cash flows:
2013
2012
Rp
Rp
Pembelian Aset Tetap tahun berjalan melalui Utang Pembelian Aset Tetap tahun berjalan melalui reklasifikasi Uang Muka Pembelian
-
11,900,000
-
1,332,775,068
31. Informasi Penting Lainnya
Fixed Assets through Incurrence of Payables Fixed Assets through Reclasifications of Purchase Advances
31. Others Important Information
Pada tanggal 16 Juli 2013, Perusahaan melakukan kontrak pembelian bahan baku slab kepada Daewoo International Corporation sebanyak 7.500 MT senilai USD 3,525,000. Pengiriman akan dilakukan pada bulan September atau Oktober tahun 2013. Namun demikian sampai dengan akhir bulan Oktober tahun 2013 tidak terdapat pengiriman bahan baku yang dilakukan oleh Daewoo International Corporation (terjadi wanprestasi).
On July 16, 2013, the Company made a slab of raw material purchase contract to Daewoo International Corporation of 7,500 MT amounting to USD 3,525,000.The shipment will be fullfiled in September or October of year 2013. However, until the end of October of year 2013, there was no shipment of raw materials made by Daewoo International Corporation (breaching the contract).
Pada tanggal 26 November 2013, Perusahaan mengeluarkan surat kepada Daewoo International Corporation terkait wanpretasi yang dilakukan atas tidak dipenuhi kontrak pembelian bahan baku. Atas permasalahan ini, Perusahaan dan Daewoo International Corporation melakukan kesepakatan penyelesaian dimana Perusahaan menerima sejumlah kompensasi ganti rugi (Catatan 32.c).
On November 26, 2013, The Company issued a letter to Daewoo International Corporation related the breaching on raw materials purchase contract. Regarding to this matter, the Company and Daewoo International Corporation conduct a settlement which the Company would receive some indemnity compensation (Note 32.c).
32. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan a.
32. Events After the Reporting Period
Pada tanggal 10 Maret 2014, Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan No. 00016/406/ 12/054/14 atas pajak penghasilan badan tahun 2012 yang menetapkan lebih bayar sebesar Rp 7.941.016.486, sehingga terdapat selisih lebih bayar Rp 12.661.000 dengan yang dicatat oleh Perusahaan sebesar Rp 7.953.677.486. Atas selisih tersebut dicatat sebagai beban pajak kini sebagai penyesuaian yang berasal dari tahun lalu. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, Perusahaan belum menerima pengembalian lebih bayar tersebut. 51
a.
On March 10, 2014 , the Company received Tax Assessment Letter of Overpayment on Corporate Income Tax (SKPLB) No. 00016/406/ 12/054/14 regarding corporate tax for year 2012 which stated that overpayment amounted to Rp 7,941,016,486, therefore the difference of overpayment occured amounted to Rp 12,661,000 compared with the Company record amounting to Rp 7,953,677,486. The difference recorded as current tax as adjustment from previous year. Until the date of the financial statements, the Company has not received a refund of these overpayment.
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
b.
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
Pada tanggal 20 Maret 2014, Perusahaan menerima surat pemberitahuan atas keterlambatan pembayaran piutang usaha dari PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDS), yang menyatakan bahwa PT GDS masih belum dapat melakukan pelunasan atas sisa piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar USD 6,000,000 dan telah melakukan pembayaran pada tanggal 27 Januari 2014 sebesar USD 2,000,000.
b.
Pada tanggal 20 Maret 2014, Perusahaan telah mengirim surat pemberitahuan pembebanan bunga terhadap piutang usaha PT GDS dengan tingkat bunga efektif 4% per tahun yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2014 dan jatuh tempo penagihan bunga dihitung setiap 3 bulan. Perusahaan telah menerima surat jawaban dari PT GDS pada tanggal 21 Maret 2014 yang menyetujui pengenaan bunga tersebut. c.
Berkenaan dengan wanprestasi atas kontrak pembelian bahan baku oleh Daewoo International Corporation kepada Perusahaan, Daewoo International Corporation telah sepakat memberikan kompensasi ganti rugi kepada Perusahaan secara cicilan. Jumlah ganti rugi yang akan dibayarkan Daewoo International Corporation adalah sebesar USD 250,000 dengan pembayaran tunai sebesar USD 75,000 dan sisa pembayaran sebesar USD 175,000 dikompensasikan dengan pembelian berikutnya. Pembayaran pertama dari Daewoo International Corporation sebesar USD 50,000, telah diterima oleh Perusahaan pada tanggal 21 Maret 2014. Sedangkan sisa sebesar USD 25,000, paling lambat akan dibayarkan pada tanggal 20 Juni 2014.
33. Standar Akuntansi Baru
On March 20, 2014, the Company received notification of late payment of trade accounts receivable from PT Gunawan Dianjaya Steel tbk (GDS), which stated that PT GDS cannot make payment for the remaining trade accounts receivable as of December 31, 2013 amounting to USD 6,000,000, which payment have been made on January 27, 2014 amounting to USD 2,000,000. On March 20, 2014, the Company issued a notification letter of interest charges on trade accounts receivable of PT GDS with effective interest of 4% per annum that will be ffective on January 1, 2014 and interest payable will be billed on 3 months basis. The Company received approvement letter on such interest charges from PT GDS dated March 21, 2014.
c.
Regarding to the breaching on raw materials purchase contract of Daewoo International Corporation to the Company, Daewoo International Corporation agree to pay the indemnity compensation to the Company on installment basis. The compensation amount of USD 250,000 would be paid by cash amounting to USD 75,000 and the remaining of USD 175,000 would be compensated for the further purchased. First payment from Daewoo International Corporation amounting to USD 50,000, have been received by the Company dated March 21, 2014. The remaining amounting to USD 25,000, will be paid latest by June 20, 2014. 33. New Accounting Standards
Beberapa intepretasi baru standar baru berikut ini berlaku sejak 1 Januari 2014 terhadap laporan keuangan Perusahaan:
ISAK No. 27
: Pengalihan Aset dari Pelanggan
ISAK No. 28 : Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas
The following new Interpretations are effective on January 1, 2014 to the Company's financial statements: ISAK No. 27 : Transfer of Assets from Customers
52
ISAK No. 28 : Extingushing Financial Liabilities with Equity Instruments
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah Penuh)
For The Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Full of Rupiah)
Disamping itu, pada bulan Desember 2013, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas standarstandar tersebut tidak di perkenankan.
In addition, in December 2013, the Accounting Standards Board of The Indonesian Institute of Accountants issued a number of new and revised accounting standards that will become effective for the annual period beginning of January 2015. Early adoption of these standards is not permitted.
Standar-standar tersebut adalah sebagai berikut: PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian” PSAK 66 “Pengaturan bersama” PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalarn entitas lain” PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar” PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan” PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri” PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” PSAK 24 (revisi 2013) “Irnbalan kerja”
The new standards are: PSAK 65 “Consolidated financial statements” PSAK 66 “Joint arrangements” PSAK 67 “Disclosure of interests in other entities” PSAK 68 “Fair value measurement” PSAK 1 (revised 2013) “Presentation of financial statements” PSAK 4 (revised 2013) “Separate financial statements” PSAK 15 (revised 2013) “Investment in associates and joint ventures” PSAK 24 (revised 2013) “Employee benefits”
Hingga tanggal pengesahan laporan keuangan ini, Perusahaan masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari intepretasi standar serta PSAK baru dan revisian tersebut.
As at the authorisation date of this financial statements, the Company is still evaluating the potential impact of these interpretations and new and revised PSAK.
34. Penyelesaian Laporan Keuangan
34. Completion of the Financial Statements
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan Perusahaan. Laporan keuangan telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 21 Maret 2014.
Management is responsible for the preparation and presentation of financial statements. The financial statements were authorized for issue by the Company’s Directors on March 21, 2014.
Menyetujui,
Yurnalis Ilyas, Direktur Keuangan
53
2013
LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT
Head Office Jl Margomulyo No.4 Tandes - Surabaya 60186 Phone : (031) 7491288 (Hunting) Fax : (031) 7491714 Email :
[email protected] PO BOX 1092 Surabaya - Indonesia
Website: www.jayaparisteel.co.id