We are
Annual Report 2010 Laporan Tahunan
Protect
and
Build
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NERACA 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BANK CHINATRUST INDONESIA BALANCE SHEETS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
2010
2009
ASET Kas
ASSETS 2a,2e,5,24
36.199
29.330
Cash
Giro pada Bank Indonesia
2a,2e,2f,6,24,28
1.013.386
114.023
Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank-bank lain
2a,2d,2e,2f,2o, 7,24,28,29
94.590
102.854
Current accounts with other banks
Penempatan pada bank-bank lain
2a,2e,2g,2o,8, 24,28
33.077
46.505
Placements with other banks
Efek-efek yang diperdagangkan
2a,2e,2h,9,24, 28,31
27.398
712.971
Trading securities
Aset derivatif
2e,2i,10,24,28
62.683
40.748
Derivative assets
2e,2j,2o,11, 24,28
184.929
169.829
Acceptance receivables
3.301.302
2.962.220
Loans receivable
530.125
432.900
Investment securities
2l,16
4.501
4.593
Prepaid taxes
Aset tetap - bersih
2m,31
26.945
20.758
Fixed assets - net
Aset tak berwujud - bersih
2n,31
5.561
8.142
Intangible assets - net
Aset pajak tangguhan - bersih
2l,16
15.675
9.059
Deferred tax assets - net
31
36.154
28.336
Other assets - net
5.372.525
4.682.268
TOTAL ASSETS
Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Pajak dibayar dimuka
Aset lain-lain - bersih
2d,2e,2g,2o, 12,24,28,29,31 2a,2e,2k,2o, 13,24,28,31
JUMLAH ASET
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
See Notes to the Financial Statements, which form an integral part of these financial statements.
3
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NERACA (Lanjutan) 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BANK CHINATRUST INDONESIA BALANCE SHEETS (Continued) 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
2010
2009
LIABILITIES AND SHAREHOLDERS’ EQUITY
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN
LIABILITIES
Simpanan dari bank-bank lain
2d,2e,2p,14, 24,29
136.217
93.354
Deposits from other banks
Simpanan dari nasabah
2d,2e,2p,15, 24,29,31
3.309.935
2.846.097
Deposits from customers
Kewajiban derivatif
2d,2e,2i,10, 24,29
44.003
37.530
Derivative liabilities
Kewajiban akseptasi
2e,2j,11,24
187.783
171.794
Acceptance payables
Pinjaman yang diterima
2e,17,24,31
46.679
35.193
Borrowings
16
5.173
9.840
Taxes payable
2e,2q,18, 24,31
58.539
52.153
Accruals and other liabilities
3.788.329
3.245.961
TOTAL LIABILITIES
Hutang pajak Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban lainnya JUMLAH KEWAJIBAN
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 juta per saham Modal dasar - 2.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.500 saham
SHAREHOLDERS’ EQUITY
150.000
150.000
Share capital - par value per share of Rp 100 million Authorized capital - 2,000 shares Fully issued and paid up capital 1,500 shares
Laba ditahan
1.434.196
1.286.307
Retained earnings
JUMLAH EKUITAS
1.584.196
1.436.307
TOTAL EQUITY
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
5.372.525
4.682.268
TOTAL LIABILITIES AND SHAREHOLDERS’ EQUITY
2r,19
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
See Notes to the Financial Statements which, form an integral part of these financial statements.
4
PT BANK CHINATRUST INDONESIA LAPORAN LABA RUGI TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BANK CHINATRUST INDONESIA STATEMENTS OF INCOME YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
2010
2009
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL PENDAPATAN BUNGA BERSIH Pendapatan bunga Beban bunga
PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Provisi dan komisi - bersih Laba (rugi) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan - bersih Laba atas penjualan efek-efek yang diperdagangkan dan efek-efek untuk tujuan investasi - bersih Laba yang direalisasi dari instrumen derivatif - bersih Laba dari transaksi valuta asing bersih
BEBAN OPERASIONAL Beban kerugian penurunan nilai aset keuangan - bersih Beban umum dan administrasi Beban karyawan Lain-lain - bersih
OPERATING REVENUE AND EXPENSES 2d,2s,20,29 2d,2s,20,29
414.789) (103.174)
443.372) (127.412)
311.615)
315.960)
2d,2t,21,29,31
81.793)
91.547)
2u,22,31
16.140)
(67.431)
2h,2k
8.902)
1.125)
2i,31
17.908)
96.731)
2c
26.664)
55.651)
151.407)
177.623)
OTHER OPERATING REVENUE Fees and commissions - net Gain (loss) from changes in fair value of financial instruments - net Gain on sale of trading and investment securities - net Realized gain from derivative Instruments - net Gain from foreign exchange transactions - net
OPERATING EXPENSES Impairment losses on financial assets - net General and administrative expenses))) Personnel expenses Others - net
23,31
(24.299)
(63.158)
25
(118.486) (85.497) (2.274)
(84.525) (69.787) (2.276)
(230.556)
(219.746)
232.466)
273.837)
NET OPERATING INCOME
(735)
(1.478)
NON-OPERATING EXPENSES
31
LABA OPERASIONAL BERSIH BEBAN NON OPERASIONAL LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK
NET INTEREST INCOME Interest income Interest expense
2l,16
LABA BERSIH
INCOME BEFORE TAX
231.731)
272.359) )
(61.973)
(81.412)
TAX EXPENSE
169.758)
190.947)
NET INCOME
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
See Notes to the Financial Statements, which form an integral part of these financial statements.
5
PT BANK CHINATRUST INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS’ EQUITY YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
Laba Ditahan / Retained Earnings Belum Jumlah dicadangkan/ ekuitas/ Modal disetor/ Share capital Unappropiated Total equity
Saldo per 1 Januari 2010 Dampak penerapan pertama PSAK No. 55 (Revisi 2006)(Catatan 2e,30) Saldo 1 Januari 2010, setelah dampak penerapan pertama PSAK No. 55 (Revisi 2006) Laba bersih tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2010
150.000
1.286.307)
1.436.307)
(21.869)
(21.869)
150.000 -
1.264.438) 169.758)
1.414.438) 169.758)
150.000
1.434.196)
1.584.196)
Saldo per 31 Desember 2008 Laba bersih tahun berjalan
150.000 -
1.095.360) 190.947)
1.245.360) 190.947)
Saldo per 31 Desember 2009
150.000
1.286.307)
1.436.307)
Balance as of 1 January 2010 Effect of first adoption of SFAS No. 55 (2006 Revision)(Note 2e,30)
) -
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Balance as of 1 January 2010, after first adoption of SFAS No. 55 (2006 Revision) Net income for the year Balance as of 31 December 2010
)
Balance as of 31 December 2008 Net income for the year Balance as of 31 December 2009
See Notes to the Financial Statements, which form an integral part of these financial statements.
6
PT BANK CHINATRUST INDONESIA LAPORAN ARUS KAS TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA STATEMENTS OF CASH FLOWS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated) 2009*
2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba sebelum pajak Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba sebelum pajak ke kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi : Penyusutan aset tetap Laba atas penjualan aset tetap Kerugian penurunan nilai aset keuangan Pendapatan bunga Beban bunga Beban imbalan pasca-kerja Kerugian yang belum direalisasi dari transaksi valuta asing - bersih Arus kas operasi sebelum perubahan aset dan kewajiban Perubahan aset dan kewajiban: Efek-efek yang diperdagangkan Kredit yang diberikan Tagihan derivatif Aset lain-lain Simpanan dari bank-bank lain Simpanan dari nasabah Kewajiban derivatif Hutang pajak Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban lainnya Penerimaan bunga Pembayaran imbalan pasca-kerja Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan kembali pajak yang dibayarkan Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perubahan bersih efek-efek untuk tujuan investasi Perolehan aset tetap Hasil penjualan aset tetap Kas bersih yang (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas investasi
231.731)
272.359)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Income before tax Adjustments to reconcile income before tax to net cash provided by operating activities: Depreciation of fixed assets Gain on sale of fixed assets Net impairment losses on financial assets Interest income Interest expense Post-employment benefits expense Unrealized foreign exchange loss - net Operating cash flows before changes in assets and liabilities Changes in assets and liabilities: Trading securities Loans receivable Derivative receivables Other assets Deposits from other banks Deposits from customers Derivative payables Taxes payable
13.460) (153)
9.417) (1)
15.843) (414.789) 103.174) 5.112)
61.954) (443.372) 127.412) 3.933)
(5.476)
(36.721)
(51.098)
(5.019)
6.298) (434.177) (21.523) (7.896) 47.048) 516.585) 6.473) 548)
33.509) 55.611) 125.332) (2.830) (6.299) 142.108) (52.789) (1.135)
2.199) 410.732) (578) (100.270) (66.515) 92)
12.043) 448.409) (79) (132.976) (99.729) 12.091)
307.918)
528.247)
Accruals and other liabilities Receipts of interest Payment of post-employment benefits Payments of interest Payment of income tax Receipt of refunded tax payments Net cash provided by operating activities
(97.225) (17.246) 333)
16.369) (12.980) 1)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Net changes of investment securities Acquisition of fixed assets Proceeds from sale of fixed assets
(114.138)
3.390)
Net cash (used in) provided by investing activities
* seperti disajikan kembali (Catatan 2a dan 32)
as restated (Notes 2a and 32) *
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
See Notes to the Financial Statements, which form an integral part of these financial statements.
7
PT BANK CHINATRUST INDONESIA LAPORAN ARUS KAS (Lanjutan) TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA STATEMENTS OF CASH FLOWS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Perubahan atas pinjaman yang diterima Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan ((((untuk) aktivitas pendanaan Kenaikan bersih dari kas dan setara kas Kas dan setara kas, 1 Januari Kas dan setara kas, 31 Desember Kas dan setara kas pada akhir tahun, terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada bank-bank lain jatuh tempo dalam 3 bulan sejak tanggal perolehan Sertifikat Bank Indonesia - jatuh tempo dalam 3 bulan sejak tanggal perolehan Jumlah
2009*
11.485
(152.392)
11.485
(152.392)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Net changes of borrowings Net cash provided by (used in) financing activities))))
205.265 971.987 1.177.252
379.245) 592.742) 971.987)
Net increase in cash and cash equivalents Cash and cash equivalents, 1 January Cash and cash equivalents, 31 December
36.199 1.013.386 94.590
29.330) 114.023) 102.854)
33.077
46.505)
1.177.252
679.275) 971.987)
* seperti disajikan kembali (Catatan 2a dan 32)
Cash and cash equivalents at the end of year comprised of: Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with other banks - mature within 3 months from the date of acquisition Certificate of Bank Indonesia - mature within 3 months from the date of acquisition Total
as restated (Notes 2a and 32) *
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
See Notes to the Financial Statements, which form an integral part of these financial statements.
8
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1. UMUM
1. GENERAL
a. Pendirian dan informasi umum
a. Establishment and general information
PT Bank Chinatrust Indonesia (“Bank”) didirikan di negara Republik Indonesia dengan akta notaris Hendra Karyadi, SH No. 32 tanggal 21 Juli 1995 dengan nama “PT Bank Chinatrust Tamara”. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-9521HT.01.01.Th.96 tanggal 15 Oktober 1996 dan diumumkan dalam Tambahan No. 3871 pada Berita Negara Republik Indonesia No. 71 tanggal 5 September 1997. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang diaktakan dengan akta notaris Hendra Karyadi, SH No. 15 tanggal 9 Nopember 2000, pemegang saham memutuskan untuk mengubah nama Bank dari PT Bank Chinatrust Tamara menjadi PT Bank Chinatrust Indonesia. Akta perubahan tersebut disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C-1608.HT.01.04.Th.2001 tanggal 6 Maret 2001, dan diumumkan dalam Tambahan No. 4486 pada Berita Negara Republik Indonesia No. 55 tanggal 10 Juli 2001.
PT Bank Chinatrust Indonesia (the “Bank”) was established in the Republic of Indonesia by deed of notary public Hendra Karyadi, SH No. 32 dated 21 July 1995 under the name of “PT Bank Chinatrust Tamara”. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-9521 HT.01.01.Th.96 dated 15 October 1996 and published in Supplement No. 3871 to State Gazette of the Republic of Indonesia No. 71 dated 5 September 1997. Based on the resolution of the General Meeting of Shareholders as notarized in deed of notary public Hendra Karyadi, SH No. 15 dated 9 November 2000, the shareholders resolved to change the Bank’s name from PT Bank Chinatrust Tamara to PT Bank Chinatrust Indonesia. The amended deed of establishment was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-1608.HT.01.04.Th.2001 dated 6 March 2001, and published in Supplement No. 4486 to State Gazette of the Republic of Indonesia No. 55 dated 10 July 2001.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa perubahan. Perubahan terakhir dilakukan dengan akta notaris Misahardi Wilamarta, SH No. 48 tanggal 21 Oktober 2008 sehubungan dengan perubahan menyeluruh Anggaran Dasar sesuai dengan Undangundang Perseroan Terbatas. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU91858.AH.01.02-Tahun 2008 tanggal 1 Desember 2008, dan diumumkan dalam Tambahan No. 3543 pada Berita Negara Republik Indonesia No. 11 tanggal 6 Pebruari 2009.
The Bank’s Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was effected by deed of notary public Misahardi Wilamarta, SH No. 48 dated 21 October 2008 in relation to the comprehensive amendment of Articles of Association in accordance with the Limited Liability Company Law. The deed was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia under No. AHU-91858.AH.01.02-Year 2008 dated 1 December 2008, and published in Supplement No. 3543 of State Gazette of the Republic of Indonesia No. 11 dated 6 February 2009.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, Bank beroperasi sebagai bank umum. Bank bergerak di bidang perbankan dan jasa keuangan lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia.
In accordance with article 3 of the Bank’s Articles of Association, the Bank operates as a commercial bank. The Bank is engaged in banking activities and other financial services in accordance with the regulations prevailing in Indonesia.
Bank berkedudukan di Jakarta dengan kantor pusat beralamat di Wisma Tamara lantai 16 Jl. Jend. Sudirman Kav. 24, Jakarta dan memulai kegiatan komersialnya pada bulan Mei 1997. Bank memperoleh izin untuk melakukan usaha sebagai bank umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.160/KMK.017/1997 tanggal 4 April 1997. Bank memiliki 2 (dua) cabang utama dan 7 (tujuh) kantor cabang pembantu pada tanggal 31 Desember 2010, dan 2 (dua) cabang utama dan 6 (enam) kantor cabang pembantu pada tanggal 31 Desember 2009.
The Bank is domiciled in Jakarta with its head office located at the 16th Floor, Wisma Tamara, Jl. Jend. Sudirman Kav. 24, Jakarta and started its commercial operations in May 1997. The Bank obtained its license to operate as a commercial bank through the Decision Letter of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No. 160/KMK.017/1997 dated 4 April 1997. The Bank had 2 (two) main branches and 7 (seven) sub-branches as of 31 December 2010, and 2 (two) main branches and 6 (six) sub-branches as of 31 December 2009.
9
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1. UMUM (Lanjutan)
1. GENERAL (Continued)
b. Dewan Komisaris dan Direksi
b. Board of Commissioners and Directors
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Kepatuhan Direktur
The composition of the Bank’s of Commissioners and Directors as of 31 December 2010 and 2009 was as follows:
2010
2009
William Hon Eric Wu Joseph Shih Andreas Andhika Bunanta Irwan Siregar Imbang Jaya Mangkuto
Jeffrey Koo James Chen William Hon Andreas Andhika Bunanta Irwan Siregar Imbang Jaya Mangkuto
Peter Liu Steve Yang Camilla Liu Tantina Repi Liliana Tanadi Masa Paskalis Lingga Tony Wongsonegoro
Peter Liu Steve Yang
President Commissioner Commissioners Independent Commissioners
President Director Vice President Directors
Tantina Repi Liliana Tanadi Masa Paskalis Lingga Tony Wongsonegoro
Compliance Director Directors
c. Bank mempekerjakan 446 dan 334 karyawan tetap masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
c. The Bank employed 446 and 334 permanent employees as of 31 December 2010 and 2009, respectively.
d. Bank, melalui pemegang saham utamanya, Chinatrust Commercial Bank, Taiwan, merupakan bagian dari Grup Chinatrust.
d. The Bank, through its majority shareholder, Chinatrust Commercial Bank, Taiwan, is ultimately part of the Chinatrust Group.
e. Manajemen Bank bertanggung jawab perencanaan laporan keuangan ini diselesaikan pada tanggal 26 April 2011.
e. The Management of the Bank is responsible for the preparation of these financial statements which were completed on 26 April 2011.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN
AKUNTANSI
untuk yang
YANG
2. SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Dalam pembukuan dan pelaporan keuangannya, Bank menganut kebijakan akuntansi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Kebijakankebijakan akuntansi yang signifikan, yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir tanggal 31.Desember 2010 dan 2009, adalah sebagai berikut:
The accounting and reporting policies adopted by the Bank conform to accounting principles generally accepted in Indonesia. The significant accounting policies, applied in the preparation of the financial statements for the years ended 31 December 2010 and 2009, were as follows:
a. Dasar penyusunan laporan keuangan
a. Basis for preparation of financial statements
Laporan keuangan Bank untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”) 2008.
The Bank’s financial statements for the year ended 31.December 2010 were prepared in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia and the accounting and reporting Guidelines for Indonesian Banking Industry (“PAPI”) 2008.
10
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
a. Dasar penyusunan laporan keuangan (Lanjutan)
ACCOUNTING
a. Basis for preparation of financial statements (Continued)
Laporan keuangan Bank untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, khususnya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 31 (Revisi 2000), “Akuntansi Perbankan” yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan PAPI 2001.
The Bank’s financial statements for the year ended 31 December 2009 were prepared in accordance with the accounting principles generally accepted in Indonesia, particularly the Statement of Financial Accounting Standard (“SFAS”) No. 31 (2000 Revision), “Accounting for Banking Industry”, issued by the Indonesian Institute of Accountants and PAPI 2001.
Laporan keuangan Bank yang disajikan dalam jutaan Rupiah, disusun atas dasar akrual dengan menggunakan konsep nilai historis, kecuali ditentukan secara khusus.
The Bank’s financial statements, presented in millions of Rupiah, are prepared on the accrual basis using historical cost concept, unless otherwise specified.
Laporan arus kas menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas disusun dengan metode tidak langsung. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, penempatan pada bank-bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam tiga bulan sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya. Sebelum tanggal 1 Januari 2010, kas dan setara kas hanya terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank-bank lain. Untuk tujuan komparatif, laporan arus kas untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 telah disajikan kembali (lihat Catatan 32).
The statements of cash flows present the changes in cash and cash equivalents from operating, investing and financing activities. The statements of cash flows are prepared using the indirect method. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with other banks and Certificates of Bank Indonesia that mature within three months from the date of acquisition, as long as they are not being pledged as collateral for borrowings nor restricted. Prior to 1 January 2010, cash and cash equivalents only consisted of cash, current accounts with Bank Indonesia and current accounts with other banks. Accordingly, for comparative purposes, the statement of cash flows for the year ended 31 December 2009 has been restated (see Note 32).
b. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi
b. Use of judgment, estimate and assumption
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:
The preparation of financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make judgment, estimate and assumption that affect:
- penerapan kebijakan akuntansi; - jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan; - jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama periode laporan.
- the application of accounting policies; - the reported amounts of assets and liabilities, and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements; -….the reported amounts of income and expenses during the reporting period.
Meskipun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan aktivitas saat ini, hasil aktual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Although the estimate is based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from that estimate.
Estimasi dan asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan periode-periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.
Estimate and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimate is recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected.
Secara khusus, informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan dijelaskan di dalam Catatan 4.
In particular, information about significant areas of estimation uncertainty and critical judgments in applying accounting policies that have significant effect on the amount recognized in the financial statements are described in Note 4.
11
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) c.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
Penjabaran transaksi dan saldo dalam mata uang asing
c. Translation of foreign currency transactions and balances
Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi.
Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the exchange rates prevailing at the transaction date.
Saldo akhir tahun aset moneter dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs tengah Reuters pukul 16:00 WIB.
Year-end balances of monetary assets and monetary liabilities denominated in foreign currencies were translated into Rupiah using the Reuters’ middle rates at 16:00 Western Indonesian Time.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing diakui pada laporan laba rugi tahun berjalan.
The exchange gains and losses arising from transactions in foreign currencies and from the translation of foreign currencies monetary assets and liabilities are recognized in the statement of income for the year.
Mulai tanggal 1 Januari 2010, keuntungan atau kerugian kurs mata uang asing atas aset dan kewajiban moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun, disesuaikan dengan suku bunga efektif dan pembayaran selama tahun berjalan, dan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada akhir tahun.
Starting 1 January 2010, the foreign currency gain or loss on monetary assets and liabilities is the difference between amortized cost in Rupiah at the beginning of the year, adjusted for effective interest and payments during the year, and the amortized cost in foreign currency translated into Rupiah at the exchange rate at the end of the year.
Kurs mata uang asing utama pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The major foreign exchange rates used as of 31 December 2010 and 2009 were as follows:
Mata uang asing
1 1 1 1 100 1 1 1 1
d.
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Dolar Amerika Serikat (USD) Dolar Singapura (SGD) Poundsterling Inggris (GBP) Euro (EUR) Yen Jepang (JPY) Dolar Taiwan (NTD) Dolar Hongkong (HKD) Dolar Australia (AUD) Franc Swiss (CHF)
2010 Rupiah penuh/ Whole Rupiah
2009 Rupiah penuh/ Whole Rupiah 9.395,00 6.704,50 15.164,94 13.542,43 10.219,00 293,69 1.211,48 8.453,16 9.116,94
9.010,00 7.025,89 13.941,18 12.017,99 11.075,00 309,22 1.159,08 9.169,48 9.619,39
Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Foreign currencies
1 United States Dollar (USD) 1 Singapore Dollar (SGD) 1 Great Britain Poundsterling (GBP) 1 Euro (EUR) 100 Japanese Yen (JPY) 1 New Taiwan Dollar (NTD) 1 Hongkong Dollar (HKD) 1 Australia Dollar (AUD) 1 Swiss Franc (CHF)
d. Transactions with related parties
Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak yang mempunyai hubungan istimewa digunakan sesuai dengan PSAK No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
In these financial statements, the term related parties is used as defined in SFAS No. 7 regarding “Related Party Disclosures”.
Transaksi dan saldo dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Transactions and balance of accounts with related parties, which were made under the same as well as different terms and conditions with non-related parties, are disclosed in the notes to financial statements.
12
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
e. Aset dan kewajiban keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
e. Financial assets and liabilities
Aset keuangan Bank terutama terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, penempatan pada bank-bank lain, efek-efek yang diperdagangkan, aset derivatif, tagihan akseptasi, kredit yang diberikan dan efek-efek untuk tujuan investasi.
The Bank’s financial assets mainly consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with other banks, trading securities, derivative assets, acceptance receivables, loans receivable and investment securities.
Kewajiban keuangan Bank terutama terdiri dari simpanan dari nasabah, simpanan dari bank-bank lain, kewajiban derivatif, kewajiban akseptasi, pinjaman yang diterima, beban yang masih harus dibayar dan kewajiban lainnya.
The Bank’s financial liabilities mainly consist of deposits from customers, deposits from other banks, derivative liabilities, acceptance payables, borrowings, accruals and other liabilities.
Bank menerapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” (“PSAK No. 55R”) dan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” (“PSAK No. 50R”) efektif sejak tanggal 1 Januari 2010 secara prospektif.
The Bank prospectively adopted SFAS No. 55 (2006 Revision), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” (“SFAS No. 55R”) and SFAS No. 50 (2006 Revision), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” (“SFAS No. 50R”) effective from 1 January 2010.
Dampak penerapan pertama PSAK No. 55R dan PSAK No. 50R dijelaskan pada Catatan 30.
The effect of first adoption of SFAS No. 55R and SFAS No. 50R is discussed in Note 30.
e.1. Klasifikasi
e.1. Classification
Mulai tanggal 1 Januari 2010, Bank mengelompokkan aset keuangannya dalam kategori berikut pada saat pengakuan awal:
Starting 1 January 2010, the Bank classified its financial assets in the following categories on initial recognition:
i.
Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; ii. Tersedia untuk dijual; iii. Dimiliki hingga jatuh tempo; iv. Pinjaman yang diberikan dan piutang.
i. Fair value through profit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. financial assets designated as such upon initial recognition and financial assets classified as held for trading;
Kewajiban keuangan dikelompokkan ke dalam kategori berikut pada saat pengakuan awal:
Financial liabilities are classified into the following categories on initial recognition:
i.
i. Fair value through profit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. those designated as such upon initial recognition and those classified as held for trading;
ii. Available-for-sale; iii. Held-to-maturity; iv. Loans and receivables.
Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu kewajiban keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan kewajiban keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; ii. Kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
ii. Financial liabilities measured at amortized cost.
13
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
e. Aset dan kewajiban keuangan (Lanjutan)
ACCOUNTING
e. Financial assets and liabilities (Continued)
e.1. Klasifikasi (Lanjutan)
e.1. Classification (Continued)
Kategori untuk diperdagangkan adalah aset dan kewajiban keuangan yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau dimiliki sebagai bagian dari portofolio yang dikelola bersama untuk memperoleh laba jangka pendek atau position taking.
Held for trading are those assets and liabilities that the Bank acquired or incured principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term, or holds as part of a portfolio that is managed together for short-term profit or position taking.
Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak dikelompokkan ke dalam salah satu kategori aset keuangan lainnya.
Available-for-sale category are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in one of the other categories of financial assets.
Kategori dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, dan yang tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau tersedia untuk dijual.
Held-to-maturity category are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that the Bank has the positive intent and ability to hold to maturity, and which are not designated at fair value through profit or loss or available-for-sale.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Bank tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and that the Bank does not intend to sell immediately or in the near term.
Sebelum tanggal 1 Januari 2010, efek-efek dikelompokkan ke dalam salah satu dari kategori berikut ini: dimiliki hingga jatuh tempo, diperdagangkan dan tersedia untuk dijual sesuai dengan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”.
Prior to 1 January 2010, securities were classified into one of the following categories: held-to-maturity, trading and available-for-sale in accordance with SFAS No. 50, “Accounting for Investments in Certain Securities”.
14
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
e. Aset dan kewajiban keuangan (Lanjutan)
ACCOUNTING
e. Financial assets and liabilities (Continued)
e.2. Pengakuan
e.2. Recognition
Bank pada awalnya mengakui kredit yang diberikan dan simpanan pada tanggal perolehan.
The Bank initially recognizes loans receivable and deposits on the date of origination.
Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim (regular) diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank memiliki komitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
Regular way purchases and sales of financial assets are recognized on the trade date at which the Bank commits to purchase or sell the asset.
Semua aset dan kewajiban keuangan lainnya pada awalnya diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank menjadi suatu pihak dalam ketentuan kontraktual instrumen tersebut.
All other financial assets and liabilities are initially recognized on the trade date at which the Bank becomes a party to the contractual provisions of the instrument.
Pada saat pengakuan awal, aset atau kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar ditambah (untuk item yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi setelah pengakuan awal) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan kewajiban keuangan. Pengukuran aset dan kewajiban keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset dan kewajiban keuangan tersebut.
A financial asset or liability is initially measured at fair value plus (for an item not subsequently measured at fair value through profit or loss) transaction costs that are directly attributable to its acquisition or issuance. The subsequent measurement of financial assets and liabilities depends on their classification.
Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu kewajiban keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk kewajiban keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah hutang yang diakui pada awal pengakuan kewajiban.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issuance of a financial liability and are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. In the case of financial assets, transaction costs are added to the amount recognized initially, while for financial liabilities, transaction costs are deducted from the amount of debt recognized initially.
Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan diakui sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan kewajiban keuangan.
Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest method and are recorded as part of interest income for transaction costs related to financial assets or interest expenses for transaction costs related to financial liabilities.
Sebelum tanggal 1 Januari 2010, seluruh biaya transaksi dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya.
Prior to 1 January 2010, all transaction costs were charged to the statements of income as incurred.
15
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
e. Aset dan kewajiban keuangan (Lanjutan)
ACCOUNTING
e. Financial assets and liabilities (Continued)
e.3. Penghentian pengakuan
e.3. Derecognition
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau Bank mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Bank secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Bank atas aset keuangan yang ditransfer diakui sebagai aset atau kewajiban secara terpisah.
The Bank derecognizes a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire, or when it transfers the rights to receive the contractual cash flows on the financial asset in a transaction in which substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset are transferred. Any interest in transferred financial assets that is created or retained by the Bank is recognized as a separate asset or liability.
Bank menghentikan pengakuan kewajiban keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
The Bank derecognizes a financial liability when its contractual obligations are discharged or cancelled or expire.
Bank menghapusbukukan aset keuangan dan cadangan kerugian penurunan nilai terkait, pada saat Bank menentukan bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih lagi. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan informasi seperti telah terjadinya perubahan signifikan pada posisi keuangan debitur/penerbit aset keuangan sehingga debitur/penerbit tidak lagi dapat melunasi kewajibannya, atau hasil penjualan agunan tidak akan cukup untuk melunasi seluruh ekposurnya.
The Bank writes off a financial asset and any related allowance for impairment losses, when the Bank determines that the financial asset is uncollectible. The decision is taken after considering information such as the occurrence of significant changes in the financial position of borrower/financial asset issuer such that the borrower/financial asset issuer can no longer pay the obligation, or that proceeds from collateral will not be sufficient to cover the entire exposure.
e.4. Saling hapus
e.4. Offsetting
Aset dan kewajiban keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika, dan hanya jika, Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan.
Financial assets and liabilities are set off and the net amount is presented in the balance sheet when, and only when, the Bank has a legal right to set off the amounts and intends either to settle on a net basis or realize the asset and settle the liability simultaneously.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by accounting standards.
16
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
e. Aset dan kewajiban keuangan (Lanjutan)
ACCOUNTING
e. Financial assets and liabilities (Continued)
e.5. Pengukuran biaya perolehan diamortisasi
e.5. Amortized cost measurement
Biaya perolehan diamortisasi dari aset atau kewajiban keuangan adalah jumlah aset atau kewajiban keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment.
e.6. Pengukuran nilai wajar
e.6. Fair value measurement
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction) pada tanggal pengukuran.
Fair value is the amount for which an asset could be exchanged, or a liability settled, between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction on the measurement date.
Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu-waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan teratur dalam suatu transaksi yang wajar.
When available, the Bank measures the fair value of an instrument using quoted prices in an active market for that instrument. A market is regarded as active if quoted prices are readily and regularly available and represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis.
Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model). Teknik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan input pasar, dan meminimalkan penggunaan taksiran yang bersifat spesifik dari Bank, memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang dapat diterima dalam penetapan harga instrumen keuangan. Input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadai mencerminkan ekspektasi pasar dan ukuran atas faktor risiko dan pengembalian (risk-return) yang melekat pada instrumen keuangan. Bank mengkalibrasi teknik penilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakan harga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama atau atas dasar data pasar lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi.
If a market for a financial instrument is not active, the Bank establishes fair value using a valuation technique. Valuation techniques include using recent arm’s length transactions between knowledgeable, willing parties, and if available, reference to the current fair value of other instruments that are substantially the same, discounted cash flows analysis and option pricing models. The chosen valuation technique makes maximum use of market inputs, relies as little as possible on estimates specific to the Bank, incorporates all factors that market participants would consider in setting a price, and is consistent with accepted economic methodologies for pricing financial instruments. Inputs to valuation techniques reasonably represent market expectations and measures of the risk-return factors inherent in the financial instrument. The Bank calibrates valuation techniques and tests them for validity using prices from observable current market transactions in the same instrument or based on other available observable market data.
17
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
e. Aset dan kewajiban keuangan (Lanjutan)
ACCOUNTING
e. Financial assets and liabilities (Continued)
e.6. Pengukuran nilai wajar (Lanjutan)
e.6. Fair value measurement (Continued)
Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima, kecuali jika nilai wajar dari instrumen keuangan tersebut dapat dibuktikan melalui perbandingan dengan transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi dari suatu instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi atau pengemasan ulang) atau berdasarkan suatu teknik penilaian yang variabelnya hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi.
The best evidence of the fair value of a financial instrument at initial recognition is the transaction price, i.e., the fair value of the consideration given or received, unless the fair value of that instrument is evidenced by comparison with other observable current market transactions in the same instrument (i.e., without modification or repackaging) or based on a valuation technique whose variables include only data from observable markets.
Saat harga transaksi memberikan bukti terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal, maka instrumen keuangan pada awalnya diukur pada harga transaksi dan selisih antara harga transaksi dan nilai yang sebelumnya diperoleh dari model penilaian diakui dalam laporan laba rugi setelah pengakuan awal tergantung pada masing-masing fakta dan keadaan dari transaksi tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup.
When transaction price provides the best evidence of fair value at initial recognition, the financial instrument is initially measured at the transaction price and any difference between this price and the value initially obtained from a valuation model is subsequently recognized in the statement of income depending on the individual facts and circumstances of the transaction but not later than when the valuation is supported wholly by observable market data or the transaction is closed out.
Nilai wajar mencerminkan risiko kredit atas instrumen keuangan dan termasuk penyesuaian yang dilakukan untuk memasukkan risiko kredit Bank dan pihak lawan, mana yang lebih sesuai. Taksiran nilai wajar yang diperoleh dari model penilaian akan disesuaikan untuk mempertimbangkan faktor-faktor lainnya, seperti risiko likuiditas atau ketidakpastian model penilaian, sepanjang Bank yakin bahwa keterlibatan suatu pasar pihak ketiga akan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dalam penetapan harga suatu transaksi.
Fair values reflect the credit risk of the instrument and include adjustments to take account of the credit risk of the Bank and counterparty where appropriate. Fair value estimates obtained from models are adjusted for any other factors, such as liquidity risk or model uncertainties, to the extent that the Bank believes a third-party market participation would take them into account in pricing a transaction.
Mulai tanggal 1 Januari 2010, aset keuangan dan long position diukur dengan menggunakan harga penawaran; kewajiban keuangan dan short position diukur dengan menggunakan harga permintaan. Jika Bank memiliki posisi aset dan kewajiban dimana risiko pasarnya saling hapus, maka Bank dapat menggunakan nilai tengah dari harga pasar sebagai dasar untuk menentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapus tersebut dan menerapkan penyesuaian terhadap harga penawaran atau harga permintaan terhadap posisi terbuka neto (net open position), mana yang lebih sesuai.
Starting 1 January 2010, financial assets and long positions are measured at a bid price; financial liabilities and short positions are measured at an asking price. Where the Bank has positions with offsetting risk, mid-market prices are used to measure the offsetting risk positions and a bid or asking price adjustment is applied only to the net open position as appropriate.
Sebelum tanggal 1 Januari 2010, aset dan kewajiban keuangan maupun long dan short position diukur pada nilai tengah dari harga pasar (mid price).
Prior to 1 January 2010, financial assets and liabilities as well as long and short position were measured at mid price.
g
18
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
f. Giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
f. Current accounts with Bank Indonesia and other banks
Mulai tanggal 1 Januari 2010, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank-bank lain dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Starting 1 January 2010, current accounts with Bank Indonesia and other banks were carried at amortized cost using effective interest method.
Sebelum tanggal 1 Januari 2010, giro pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo giro, sedangkan giro pada bank-bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
Prior to 1 January 2010, current accounts with Bank Indonesia were stated at their outstanding balances while current accounts with other banks were stated at their outstanding balances less allowance for impairment losses.
g. Penempatan pada bank-bank lain dan kredit yang diberikan
g. Placements with other banks and loans receivable
Mulai tanggal 1 Januari 2010, penempatan pada bank-bank lain dan kredit yang diberikan pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Starting 1 January 2010, placements with other banks and loans receivable are initially measured at fair value plus incremental direct transaction costs, and subsquently measured at their amortized cost using the effective interest method.
Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank.
Syndicated loans are stated at amortized cost in accordance with the risk borne by the Bank.
Sebelum tanggal 1 Januari 2010, penempatan pada bank-bank lain dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
Prior to 1 January 2010, placements with other banks were stated at their outstanding balances less allowance for impairment losses.
Kredit yang diberikan disajikan sebesar jumlah pokok kredit dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai dan pendapatan bunga ditangguhkan.
Loans receivable were stated at the principal amount outstanding, net of allowance for impairment losses and unearned interest income.
Dalam restrukturisasi kredit bermasalah yang hanya berupa modifikasi jangka waktu, Bank memperhitungkan pengaruh dari restrukturisasi secara prospektif dan tidak merubah nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi kecuali jumlahnya melebihi nilai kini dari penerimaan kas di masa mendatang sesuai dengan jangka waktu baru. Jika nilai kini dari total penerimaan kas di masa mendatang yang disebutkan di dalam kontrak baru lebih rendah dari nilai tercatat kredit sebelum restrukturisasi, Bank menurunkan nilai kredit ke nilai yang sama dengan nilai kini dari total penerimaan kas di masa mendatang. Jumlah yang dikurangkan diakui sebagai kerugian dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.
In troubled debt restructuring which involves only a modification of terms, the Bank accounts for the effect of the restructuring prospectively and does not change the carrying value of the loan at the time of restructuring unless the amount exceeds the present value of the total future cash receipts specified in the new terms. If the present value of the total future cash receipts specified in the new terms is lower than the recorded receivables balance prior to restructuring, the Bank reduces the receivables balance to the amount equal to the present value of the total future cash receipts. The amount of the reduction is recognized as a loss in the statement of income for the year.
19
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
h. Efek-efek yang diperdagangkan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
h. Trading securities
Efek-efek yang diperdagangkan diakui dan diukur pada nilai wajar di neraca pada saat pengakuan awal dan setelah pengakuan awal, dengan biaya transaksi yang terjadi diakui langsung di dalam laporan laba rugi. Semua perubahan nilai wajar efek-efek yang diperdagangkan diakui sebagai bagian dari laba atau rugi atas penilaian instrumen keuangan dalam laporan laba rugi. Laba atau rugi yang direalisasi pada saat efek-efek yang diperdagangkan dijual, diakui dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Efek-efek yang diperdagangkan tidak direklasifikasi setelah pengakuan awal.
Trading securities are initially recognized and subsequently measured at fair value in the balance sheet with transaction costs taken directly to the statement of income. All changes in fair value are recognized as part of gain or loss on valuation of financial instruments in the statement of income. Gains or losses which are realized when the trading securities are sold, are recognized in the statement of income for the year. Trading securities are not reclassified subsequent to their initial recognition.
i. Instrumen derivatif
i. Derivative instruments
Instrumen derivatif, yang dicatat pada nilai wajar, merupakan aset dan kewajiban derivatif untuk tujuan diperdagangkan dan manajemen risiko. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Bank tidak menerapkan akuntansi lindung nilai atas seluruh instrumen derivatif. Perubahan nilai wajar instrumen derivatif dibebankan (dikreditkan) ke laporan laba rugi untuk tahun yang bersangkutan.
Derivative instruments, which are stated at fair value, consist of all derivative assets and liabilities for trading and risk management. For the years ended 31 December 2010 and 2009, the Bank did not apply hedge accounting on all of derivative instruments. Changes in fair value of derivative instruments are charged (credited) to the statement of income for the year.
j. Tagihan dan kewajiban akseptasi
j. Acceptance receivables and payables
Mulai tanggal 1 Januari 2010, tagihan dan kewajiban akseptasi dicatat pada biaya perolehan diamortisasi.
Starting 1 January 2010, acceptance receivables and payables are stated at amortized cost.
Sebelum tanggal 1 Januari 2010, tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai nominal letters of credit (L/C) atau nilai realisasi L/C yang diaksep oleh bank pengaksep. Tagihan akseptasi dinyatakan setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
Prior to 1 January 2010, acceptance receivables and payables were stated at the nominal value of the letters of credit (L/C) or realized value of the L/C accepted by the accepting bank. Acceptance receivables were stated net of allowance for impairment losses.
k. Efek-efek untuk tujuan investasi
k. Investment securities
Efek-efek untuk tujuan investasi terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan obligasi pemerintah.
Investment securities consist of Certificates of Bank Indonesia and government bonds.
Mulai tanggal 1 Januari 2010, efek-efek untuk tujuan investasi pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi dan setelah pengakuan awal dicatat sesuai dengan klasifikasi masing-masing sebagai dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual.
Starting 1 January 2010, investment securities are initially measured at fair value plus transaction costs and subsequently accounted for depending on their classification as either held-to-maturity or available-for-sale.
20
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
k. Efek-efek untuk tujuan investasi (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
k. Investment securities (Continued)
k.1. Dimiliki hingga jatuh tempo
k.1. Held-to-maturity
Efek-efek untuk tujuan investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Bila terjadi penjualan atau reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan dari investasi efek-efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo yang belum mendekati tanggal jatuh tempo akan menyebabkan reklasifikasi atas semua investasi efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo ke dalam kelompok tersedia untuk dijual, dan Bank tidak diperkenankan untuk mengklasifikasikan efek-efek untuk tujuan investasi sebagai dimiliki hingga jatuh tempo untuk tahun berjalan dan untuk kurun waktu dua tahun mendatang.
Held-to-maturity investment securities are carried at amortized cost using the effective interest method. Any sale or reclassification of a more than insignificant amount of heldto-maturity investment securities not close to their maturity would result in the reclassification of all held-to-maturity investment securities as available-for-sale, and prevent the Bank from classifying investment securities as held-to-maturity for the current and the following two financial years.
k.2. Tersedia untuk dijual
k.2. Available-for-sale
Efek-efek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual dinyatakan pada nilai wajar.
Available-for-sale investment securities are carried at fair value.
Pendapatan bunga diakui dalam laporan laba rugi menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi selisih kurs atas efekefek hutang yang tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi.
Interest income is recognized in the statement of income using the effective interest method. Foreign exchange gains or losses on available-for-sale debt securities are recognized in the statement of income.
Perubahan nilai wajar lainnya diakui secara langsung dalam ekuitas sampai investasi tersebut dijual atau mengalami penurunan nilai, dimana keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi berdasarkan metode rata-rata tertimbang.
Other fair value changes are recognized directly in equity until the investment is sold or impaired, where upon the cumulative gains and losses previously recognized in equity are recognized in the statement of income based on a weighted average method.
Sebelum tanggal 1 Januari 2010, pengukuran efek-efek untuk tujuan investasi pada saat pengakuan awal dan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi masing-masing sebagai dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual.
Prior to 1 January 2010, the initial and subsequent measurement of the investment securities depend on their classification as either held-to-maturity or available-for-sale.
k.a. Dimiliki hingga jatuh tempo
k.a. Held-to-maturity
Efek-efek untuk tujuan investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo disajikan dalam neraca sebesar harga perolehan setelah amortisasi premi atau diskonto. Penurunan nilai wajar di bawah harga perolehan (termasuk amortisasi premi atau diskonto) yang tidak bersifat sementara dicatat sebagai penurunan permanen nilai investasi dan dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
The investment securities which are classified as held-to-maturity are presented in the balance sheet at acquisition cost after amortization of premium or discount. The decline in fair value below the cost (including amortization of premium or discount), which is determined to be other than temporary, is recorded as a permanent decline in the value of investment and charged to the statement of income for the year.
21
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
k. Efek-efek untuk tujuan investasi (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
k. Investment securities (Continued)
k.b. Tersedia untuk dijual
k.b. Available-for-sale
Efek-efek untuk tujuan investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual dinilai dengan nilai wajar pada tanggal neraca. Selisih antara nilai wajar dan harga perolehan efek-efek yang tersedia untuk dijual, yang belum direalisasi, dicatat sebagai komponen ekuitas dan akan diakui dalam laporan laba rugi pada tahun dimana efek-efek tersebut dijual. Nilai wajar ditetapkan berdasarkan harga kuotasi pasar.
The investment securities classified as available-for-sale are stated at fair value at the balance sheet date. The differences between the fair value and acquisition cost of available-for-sale investment securities, which are unrealized, are presented as an equity component and will be recognized in the statement of income in the year when the securities are sold. The fair value is determined on the basis of quoted market prices.
Efek-efek untuk tujuan investasi disajikan setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
Investment securities are presented net of allowance for impairment losses.
l. Pajak penghasilan
l. Income taxes
Beban pajak terdiri dari beban pajak kini dan beban pajak tangguhan. Beban pajak diakui pada laporan laba rugi kecuali untuk item yang diakui secara langsung di ekuitas, beban pajak yang terkait dengan item tersebut diakui di ekuitas.
Income tax expense comprises current and deferred tax. Income tax expense is recognized in the statement of income except to the extent that it relates to items recognized directly in equity, in which case it is recognized in equity.
Beban pajak kini merupakan estimasi utang pajak yang dihitung atas laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca.
Current tax is the expected tax payable on the taxable income for the year, using tax rates enacted or substantially enacted at the balance sheet date.
Bank menerapkan metode aset dan kewajiban dalam menghitung beban pajaknya. Dengan metode ini, aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui pada setiap tanggal pelaporan sebesar perbedaan temporer aset dan kewajiban untuk tujuan akuntansi dan tujuan pajak. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak di masa akan datang, seperti kompensasi rugi fiskal, jika kemungkinan realisasi manfaat tersebut di masa mendatang cukup besar (probable). Tarif pajak yang berlaku digunakan dalam menentukan pajak penghasilan tangguhan.
The Bank adopts the asset and liability method in determining its income tax expense. Under this method, deferred tax assets and liabilities are recognized at each reporting date for temporary differences between the accounting and tax base of assets and liabilities. This method also requires the recognition of future tax benefits, such as tax loss carryforwards, to the extent that realization of such benefits is probable. Currently enacted tax rates are used in the determination of deferred income tax.
22
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
m. Aset tetap
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
m. Fixed assets
Aset tetap diakui pada awalnya sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan meliputi harga perolehannya dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan manajemen. Setelah pengakuan awal, aset tetap diukur dengan model biaya, yaitu sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset. Penyusutan dihitung sejak bulan aset yang bersangkutan digunakan, dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis sebagai berikut:
Fixed assets are initially recognized at cost. Cost includes its purchase price and any costs directly attributable to bringing the asset to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management. After initial measurement, fixed assets are measured using cost model, i.e. carried at its cost less accumulated depreciation and impairment loss. Depreciation is calculated from the month the asset is placed into service, using straight line method over the estimated useful lives as follows:
Tahun/Years Bangunan ruko Perabot, peralatan dan renovasi kantor Komputer Kendaraan
20 4-8 4 8
Shop house Office furniture, equipment and improvements Computers hardware Vehicles
Jika nilai tercatat aset tetap lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat properti dan peralatan diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali.
When the carrying amount of property and equipment is greater than its estimated recoverable amount, it is written down to its recoverable amount.
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan; sedangkan renovasi dan penambahan yang jumlahnya signifikan dan memperpanjang masa manfaat dikapitalisasi ke aset tetap yang bersangkutan. Nilai tercatat serta akumulasi penyusutan atas aset tetap yang tidak digunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan, dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Normal repair and maintenance expenses are charged to the current year statement of income; while renovation and betterments, which are significant and prolong the useful life of the assets are capitalized to the respective assets. The carrying amount and the related accumulated depreciation of fixed assets which are not utilized anymore or sold, are removed from the related group of assets, and the gains or losses are recognized in the statement of income for the year.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari neraca, dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
When fixed assets are retired or disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the balance sheet, and the resulting gains or losses are recognized in the statement of income for the year.
n. Aset tak berwujud
n. Intangible assets
Aset tak berwujud terdiri dari perangkat lunak yang dibeli Bank yang dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.
Intangible assets consist of software acquired by the Bank which is stated at cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses.
23
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
n. Aset tak berwujud (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) n.
ACCOUNTING
Intangible assets (Continued)
Pengeluaran untuk pengembangan perangkat lunak secara internal diakui sebagai aset ketika Bank dapat mendemonstrasikan intensi dan kemampuannya dalam menyelesaikan pengembangan perangkat lunak tersebut dan menggunakannya dalam menghasilkan keuntungan ekonomis di masa mendatang, dan dapat secara handal mengukur biaya untuk menyelesaikan pengembangan. Biaya yang dikapitalisasi dari perangkat lunak yang dikembangkan secara internal mencakup semua biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam proses pengembangan, dan akan diamortisasi selama masa manfaatnya. Perangkat lunak yang dikembangkan secara internal dinyatakan sebesar biaya yang dikapitalisasi dikurangi akumulasi amortisasi dan rugi penurunan nilai.
Expenditure on internally developed software is recognized as an asset when the Bank is able to demonstrate its intention and ability to complete the development and use the software in a manner that will generate future economic benefits, and can reliably measure the costs to complete the development. The capitalized costs of internally developed software include all costs directly attributable to developing the software, and are amortized over its useful lives. Internally developed software is stated at capitalized cost less accumulated amortization and impairment losses.
Pengeluaran selanjutnya untuk perangkat lunak hanya dikapitalisasi jika pengeluaran tersebut menambah keuntungan ekonomis di masa mendatang dari aset yang bersangkutan. Semua pengeluaran lainnya dibebankan pada saat terjadi.
Subsequent expenditure on software assets is capitalized only when it increases the future economic benefits embodied in the specific asset to which it relates. All other expenditure is expensed as incurred.
Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi menggunakan metode garis lurus sepanjang masa manfaat dari perangkat lunak tersebut, dari tanggal perangkat lunak tersebut tersedia untuk dipakai. Taksiran masa manfaat dari perangkat lunak adalah 4 tahun.
Amortization is recognized in statement of income on a straight line method over the estimated useful lives of the software, from the date that it is available for use. The estimated useful life of software is 4 years.
o. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset keuangan
o.
Identification and measurement of impairment of financial assets
Mulai tanggal 1 Januari 2010, pada setiap tanggal neraca, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Starting 1 January 2010, at each balance sheet date, the Bank assesses whether there is objective evidence that financial assets not carried at fair value through profit or loss are impaired. Financial assets are impaired when objective evidence demonstrates that a loss event has occurred after the initial recognition of the asset, and that the loss event has an impact on the future cash flows on the asset that can be estimated reliably.
Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, restrukturisasi kredit atau uang muka oleh Bank dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur atau penerbit akan dinyatakan pailit, hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur atau penerbit dalam kelompok tersebut, atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Objective evidence that financial assets are impaired can include default or delinquency by a borrower, restructuring of a loan or advance by the Bank on terms that the Bank would not otherwise consider, indications that a borrower or issuer will enter bankruptcy, the disappearance of an active market for a security due to financial difficulties, or other observable data relating to a group of assets such as adverse changes in the payment status of borrowers or issuers in the group, or economic conditions that correlate with defaults in the group.
24
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
o. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) o.
ACCOUNTING
Identification and measurement of impairment of financial assets (Continued)
Bank menentukan bukti penurunan nilai atas aset keuangan secara individual dan kolektif. Evaluasi penurunan nilai secara individual dilakukan terhadap aset keuangan yang signifikan secara individual.
The Bank considers evidence of impairment for financial assets at both a specific asset and collective level. All individually significant financial assets are assessed for specific impairment.
Semua aset keuangan yang signifikan secara individual yang tidak mengalami penurunan nilai secara individual dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilai yang sudah terjadi namun belum diidentifikasi. Aset keuangan yang tidak signifikan secara individual akan dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilainya dengan mengelompokkan aset keuangan tersebut berdasarkan karakteristik risiko yang serupa. Aset keuangan yang dievaluasi secara individual untuk penurunan nilai, dan dimana kerugian penurunan nilai diakui, tidak lagi termasuk dalam penurunan nilai secara kolektif.
All individually significant financial assets not to be specifically impaired are then collectively assessed for any impairment that has been incurred but not yet identified. Financial assets that are not individually significant are collectively assessed for impairment by grouping together such financial assets with similar risk characteristics. Financial assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is recognized are no longer included in a collective assessment of impairment.
Dalam menentukan penurunan nilai secara kolektif, Bank menggunakan model statistik dari tren probability of default di masa lalu, waktu pemulihan dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit saat ini mungkin menyebabkan kerugian aktual lebih besar atau lebih kecil daripada yang dihasilkan oleh model statistik. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian pada saat pemulihan yang diharapkan di masa datang secara berkala dibandingkan dengan hasil aktual yang diperoleh untuk memastikan bahwa model statistik yang digunakan masih memadai.
In assessing collective impairment, the Bank uses statistical modelling of historical trends of the probability of default, timing of recoveries and the amount of loss incurred, adjusted for management’s judgement as to whether current economic and credit conditions are such that the actual losses are likely to be greater or less than suggested by historical modelling. Default rates, loss rates and the expected timing of future recoveries are regularly benchmarked against actual outcomes to ensure that they remain appropriate.
Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi dan dicatat pada akun cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai menyebabkan jumlah kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi.
Impairment losses on financial assets carried at amortized cost are measured as the difference between the carrying amount of the financial assets and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial assets’ original effective interest rate. Losses are recognized in the statement of income and reflected in an allowance account against financial assets carried at amortized cost. Interest on the impaired financial asset continues to be recognized using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss. When a subsequent event causes the amount of impairment loss to decrease, the impairment loss is reversed through the statement of income.
25
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
o. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset (keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) o.
ACCOUNTING
Identification and measurement of impairment (of financial assets (Continued)
Kerugian penurunan nilai atas efek-efek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas ke dalam laporan laba rugi. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi merupakan selisih antara biaya perolehan, setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi, dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai yang dapat diatribusikan pada nilai waktu (time value) tercermin sebagai komponen pendapatan bunga.
Impairment losses on available-for-sale investment securities are recognized by transferring the cumulative loss that has been recognized directly in equity to the statement of income. The cumulative loss that has been removed from equity and recognized in the statement of income is the difference between the acquisition cost, net of any principal repayment and amortization, and the current fair value, less any impairment loss previously recognized in the statement of income. Changes in allowance for impairment losses attributable to time value are reflected as a component of interest income.
Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen hutang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual yang mengalami penurunan nilai meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi. Namun pemulihan selanjutnya atas nilai wajar atas instrumen hutang dalam kelompok tersedia untuk dijual langsung diakui pada ekuitas.
If, in a subsequent period, the fair value of an impaired available-for-sale debt security increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in the statement of income, the impairment loss is reversed, with the amount of reversal recognized in the statement of income. However, any subsequent recovery in the fair value of an impaired available-for-sale debt security is recognized directly in equity.
Jika persyaratan kredit, piutang atau investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang atau dimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka penurunan nilai diukur dengan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah.
If the terms of a loan, receivable or held-tomaturity investment are renegotiated or otherwise modified because of financial difficulties of the borrower or issuer, impairment is measured using the original effective interest rate before the modification of terms.
Bank mencatat taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif sesuai dengan peraturan Bank Indonesia.
The Bank recorded estimated losses from off balance sheet transactions in accordance with Bank Indonesia regulations.
Sebelum tanggal 1 Januari 2010, Bank membentuk cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif serta taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif.
Prior to 1 January 2010, the Bank provided an allowance for impairment losses from productive assets and estimated losses from off-balance sheet transactions.
Aset produktif Bank terdiri dari giro pada bank-bank lain, penempatan pada bank-bank lain, efek-efek yang diperdagangkan, aset derivatif, tagihan akseptasi, kredit yang diberikan, efek-efek untuk tujuan investasi, dan komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif yang mempunyai risiko kredit.
Productive assets of the Bank include current accounts with other banks, placements with other banks, trading securities, derivative assets, acceptance receivables, loans receivable, investment securities, and commitments and contingencies which carry credit risk.
Komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit terdiri atas letters of credit yang tidak dapat dibatalkan dan bank garansi yang diterbitkan.
Commitments and contingencies which carry credit risk include irrevocable letters of credit and bank guarantees issued.
26
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
o. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) o.
ACCOUNTING
Identification and measurement of impairment of financial assets (Continued)
Cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif dan taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif dibentuk berdasarkan hasil penelaahan terhadap kolektibilitas dari masing-masing aset produktif dan transaksi rekening administratif yang mempunyai risiko kredit. Evaluasi manajemen atas kolektibilitas masing-masing aset produktif dan transaksi rekening administratif dilakukan berdasarkan sejumlah faktor, termasuk keadaan ekonomi/prospek usaha saat ini maupun yang diantisipasi untuk masa yang akan datang, kondisi keuangan, kemampuan membayar serta faktorfaktor lain yang relevan. Bank menggunakan ketentuan Bank Indonesia tentang penilaian kualitas aset bank sebagai acuan dalam menentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif dan taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif, dengan pedoman umum sebagai berikut:
The allowance for impairment losses from productive assets and estimated losses from offbalance sheet transactions are determined based on an evaluation of the collectibility of each individual productive asset and off-balance sheet transaction with credit risk. Management’s evaluation on the collectibility of each individual productive asset and off-balance sheet transaction is based on a number of factors, including current and anticipated economic condition/business prospects, financial conditions, payment ability and other relevant factors. The Bank follows the regulations from Bank Indonesia concerning the assessment of assets quality of a bank as a guidance in determining the allowance for impairment losses from productive assets and estimated losses from off-balance sheet transactions, with general guidelines as follows:
1. Cadangan umum sekurang-kurangnya 1% dari aset produktif dan transaksi rekening administratif yang digolongkan lancar.
1.
2. Cadangan khusus untuk aset produktif dan transaksi rekening administratif:
2. Specific allowance for productive assets and off-balance sheet transactions:
General allowance at a minimum of 1% of productive assets and off-balance sheet transactions that are classified as pass.
Persentase minimum/ Minimum percentage Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
5% 15% 50% 100%
Special mention Substandard Doubtful Loss
Cadangan khusus untuk aset produktif dan transaksi rekening administratif yang digolongkan sebagai dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet dihitung atas jumlah pokok pinjaman setelah dikurangi dengan nilai agunan yang diperkenankan.
Specific allowance for productive assets and offbalance sheet transactions classified as special mention, substandard, doubtful and loss is calculated after deducting the value of allowable collateral.
Taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif disajikan di sisi kewajiban pada neraca.
Estimated losses from off-balance sheet transactions are presented in the liability section of the balance sheet.
Penyesuaian atas cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif dan taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif dicatat dalam tahun di mana penyesuaian tersebut diketahui atau dapat ditaksir secara wajar. Penyesuaian ini termasuk penambahan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif dan penambahan taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif, maupun pemulihan aset yang telah dihapusbukukan sebelumnya.
Adjustments to the allowance for impairment losses from productive assets and the estimated losses from off-balance sheet transactions are reported in the year such adjustments become known or can be reasonably estimated. These adjustments include additional allowance for impairment losses from productive assets and additional estimated losses from off-balance sheet transactions, as well as recoveries of previously written-off assets.
27
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
o. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset (keuangan (Lanjutan)
o. Identification and measurement of impairment of financial assets (Continued)
Aset produktif dihapusbukukan dengan mengurangi cadangan kerugian penurunan nilai yang bersangkutan apabila menurut manajemen aset tersebut tidak mungkin tertagih lagi.
Productive assets are written-off against the respective allowance for impairment losses when management believes that the collectibility of the principal is unlikely.
p. Simpanan dari nasabah dan simpanan dari bank(bank lain
q.
ACCOUNTING
p. Deposits from customers and deposits from (((( other banks
Mulai tanggal 1 Januari 2010, simpanan pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan simpanan, dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Starting 1 January 2010, deposits are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs and subsequently measured at their amortised cost using the effective interest method.
Sebelum tanggal 1 Januari 2010, giro dan tabungan dinyatakan sebesar jumlah kewajiban terhadap nasabah, sedangkan deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal.
Prior to 1 January 2010, current and savings accounts are at the amount due to customers, while time deposits are at their nominal value.
Simpanan dari bank-bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank-bank lain dalam bentuk giro dan interbank call money. Giro dinyatakan sesuai jumlah kewajiban terhadap bank-bank lain, sedangkan interbank call money dinyatakan sesuai nilai nominal.
Deposits from other banks represent liabilities to other banks, in the form of current accounts and interbank call money. Current account are at the amount due to the other banks, while interbank call money at nominal value.
Imbalan pasca-kerja
q. Post-employment benefits
Kewajiban Bank atas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah kewajiban imbalan pasca-kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar aset program. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected-unit-credit.
The Bank’s obligation for post-employment benefits is calculated at present value of estimated future benefits that the employees have earned in return for their services in the current and prior periods, deducted by the fair value of any plan assets. The calculation is performed by an independent actuary using the projected-unit-credit method.
Ketika imbalan pasca-kerja berubah, porsi kenaikan atau penurunan imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus selama periode rata-rata hingga imbalan pascakerja menjadi hak karyawan (vested). Porsi imbalan pasca-kerja yang telah menjadi hak karyawan diakui segera sebagai beban dalam laporan laba rugi.
When the benefits of a plan change, the portion of the increased or decreased benefits relating to past service by employees is charged or credited to the statement of income on a straight-line method over the average period until the benefits become vested. To the extent that the benefits vest immediately, the expense is recognized immediately in the statement of income.
28
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
q. Imbalan pasca-kerja (Lanjutan)
q. Post-employment benefits (Continued)
Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% atas nilai yang lebih besar antara nilai kini kewajiban imbalan pasti (sebelum dikurangi aset program) dan nilai wajar dari aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Jika tidak, keuntungan atau kerugian aktuaria tidak diakui. r.
ACCOUNTING
Actuarial gains and losses are recognized as income or expense when the cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting year exceeded 10% of the greater of the present value of the defined benefit obligation (before being deducted by a plan assets) and the fair value of the plan assets at the date. These gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Otherwise, the actuarial gains or losses are not recognized.
Modal saham
r. Share capital
Saham diklasifikasikan sebagai ekuitas jika tidak terdapat kewajiban kontraktual untuk mentransfer kas atau aset keuangan lainnya.
Shares are classified as equity when there is no contractual obligation to transfer cash or other financial assets.
s. Pendapatan dan beban bunga
s. Interest income and expense
Mulai 1 Januari 2010, pendapatan dan beban bunga diakui dalam laporan laba rugi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset atau kewajiban keuangan (atau jika lebih tepat, digunakan waktu yang lebih singkat), untuk memperoleh nilai tercatat dari aset atau kewajiban keuangan. Ketika menghitung suku bunga efektif, Bank memperkirakan arus kas masa datang dengan mempertimbangkan semua persyaratan kontraktual dari instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang.
Starting 1 January 2010, interest income and expense are recognized in the statement of income using the effective interest method. The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments and receipts through the expected life of the financial asset or liability (or, where appropriate, a shorter period), to the carrying amount of the financial asset or liability. When calculating the effective interest rate, the Bank estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but not future credit losses.
Perhitungan suku bunga efektif mencakup semua imbalan/provisi dan poin yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Biaya transaksi meliputi biaya tambahan yang secara langsung dapat diatribusikan dengan perolehan atau penerbitan aset atau kewajiban keuangan.
The calculation of the effective interest rate includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate. Transaction costs include incremental costs that are directly attributable to the acquisition or issue of a financial asset or liability.
Pendapatan dan beban bunga disajikan dalam laporan laba rugi meliputi: • Bunga atas aset dan kewajiban keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung menggunakan suku bunga efektif. • Bunga dari efek-efek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual yang dihitung menggunakan suku bunga efektif.
Interest income and expense presented in statement of income include: • Interest on financial assets and liabilities at amortized cost calculated on an effective interest method. • Interest on available-for-sale investment securities calculated on an effective interest method.
Pendapatan bunga atas seluruh aset yang diklasifikasikan dalam kategori diperdagangkan dianggap tidak signifikan terhadap kegiatan perdagangan Bank dan disajikan sebagai bagian dari pendapatan bunga.
Interest income on all trading assets are considered to be incidental to the Bank’s trading operations and are presented as part of interest income.
29
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
s. Pendapatan dan beban bunga (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
s. Interest income and expense (Continued)
Kredit yang diberikan dimana pokok atau bunganya telah lewat 90 hari atau lebih setelah jatuh tempo, atau kredit yang pembayarannya secara tepat waktu diragukan, secara umum, diklasifikasikan sebagai pinjaman yang mengalami penurunan nilai (2009 sebagai kredit non-performing). Kredit nonperforming pada tahun 2009 meliputi kredit yang digolongkan sebagai kredit kurang lancar, diragukan dan macet. Bunga yang diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan sebagai kredit macet yang mengalami penurunan nilai (2009 sebagai kredit non-performing).
Loans receivable which their principal or interest have been past due for 90 days or more, or where reasonable doubt exist as to the timely collection, are generally classified as impaired loans (2009 as non-performing loans). Non-performing loans in 2009 include loans classified as substandard, doubtful and loss. Interest accrued but not yet collected is reversed when a loan is classified as impaired loan (2009 as non-performing loan).
Sebelum tanggal 1 Januari 2010, pendapatan dan beban bunga diakui berdasarkan metode akrual. Diskonto dan premi diamortisasi dengan metode garis lurus dan dicatat sebagai penyesuaian atas bunga.
Prior to 1 January 2010, interest income and expense were recognized on an accrual basis. Discounts and premiums were amortized on a straight-line basis and were reflected as an adjustments to interest.
Pengakuan pendapatan bunga dari kredit dan aset produktif lainnya dihentikan pada saat aset produktif tersebut diklasifikasikan sebagai non-performing (kurang lancar, diragukan dan macet). Pendapatan bunga dari kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai non-performing dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi dan diakui sebagai pendapatan pada saat pendapatan tersebut diterima (cash basis).
The recognition of interest income on loans receivable and other productive assets is discontinued when they are classified as nonperforming (substandard, doubtful and loss). Interest income from non-performing loans receivable and other productive assets is reported as contingent receivables and to be recognized as income when the cash is received (cash basis).
Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit non-performing yang diklasifikasikan sebagai diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan kas di atas pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
All cash receipts related to non-performing loans receivable which are classified as doubtful and loss are applied as a reduction to the principal. The excess of cash receipts over the outstanding principal is recognized as interest income in statement of income for the year.
t. Provisi dan komisi
t. Fees and commissions
Mulai 1 Januari 2010, pendapatan dan beban provisi dan komisi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif dari aset dan kewajiban keuangan dimasukkan ke dalam perhitungan tingkat suku bunga efektif.
Starting 1 January 2010, fees and commission income and expenses that are integral to the effective interest rate on a financial asset or liability are included in the measurement of the effective interest rate.
Untuk penarikan dan pembayaran (arus kas)
For loan with unpredicted cash flows such as revolving loans and overdraft, The Bank applies straight line method in amortizing the fees and commission income and expenses.
pinjaman yang sulit diprediksi, seperti pinjaman yang bersifat revolving dan pinjaman rekening koran, Bank menggunakan metode garis lurus dalam melakukan amortisasi pendapatan dan beban provisi dan komisi. Pendapatan provisi dan komisi lain, termasuk provisi yang terkait dengan kredit, provisi sebagai pengatur sindikasi, provisi terkait ekspor impor dan provisi jasa diakui pada saat jasa tersebut dilakukan. Atas komitmen kredit yang tidak diharapkan adanya penarikan kredit, provisi diakui berdasarkan metode garis lurus selama jangka waktu komitmen.
Other fees and commission income, including credit related fees, syndication lead arranger fees, export import related fees and service fees are recognized as the related services are performed. When a loan commitment is not expected to result in the drawdown of a loan, loan commitment fees are recognized on a straight-line basis over the commitment period.
30
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
ACCOUNTING
t. Fees and commissions (Continued)
t. Provisi dan komisi (Lanjutan)
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
Beban provisi dan komisi lain terutama yang terkait dengan provisi transaksi antar bank dan broker, diakui sebagai beban pada saat jasa tersebut diterima.
Other fees and commission expense which are mainly related to inter-bank transaction and brokerage fees, are expensed as the services are received.
Sebelum tanggal 1 Januari 2010 pendapatan provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan dan berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit diakui sebagai pendapatan ditangguhkan dan diamortisasi sebagai pendapatan berdasarkan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktu kredit yang diberikan. Pendapatan provisi dan komisi yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit diakui sebagai pendapatan pada tanggal terjadinya transaksi.
Prior to 1 January 2010, significant fees and commissions income which are directly related to lending activities are recorded as deferred income and amortised as income based on the straightline method over the respective loan periods. Fees and commissions income which are not directly related to lending activities are recognized as income at the date of the transaction.
u. Laba (rugi) dari perubahan nilai wajar instrumen ( keuangan
u. Gains (losses) from changes in fair value of (financial instruments
Laba atau rugi dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan berasal dari perubahan nilai wajar efek-efek yang diperdagangkan dan instrumen derivatif.
Gain or loss from changes in fair value of financial instruments represents changes in fair value of trading securities and derivative instruments.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Pendahuluan dan ikhtisar
Introduction and overview
Bank memiliki eksposur ke beberapa risiko berikut dari penggunaan instrumen keuangan:
The Bank has exposure to the following risks from its use of financial instruments:
a. b. c. d.
a. b. c. d.
Risiko kredit Risiko likuiditas Risiko pasar Risiko operasional
Credit risk Liquidity risk Market risk Operational risk
Kerangka kerja manajemen risiko
Risk management framework
Kebijakan manajemen risiko Bank dibentuk untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko-risiko yang dihadapi Bank, untuk menentukan batasan dan pengendalian risiko yang sesuai dan untuk mengawasi risiko dan kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan. Kebijakan dan sistem manajemen risiko dikaji secara berkala untuk mencerminkan perubahan pada kondisi pasar, produk dan jasa yang ditawarkan.
The Bank’s risk management policies are established to identify and analyze the risks faced by the Bank, to set appropriate risk limits and controls and to monitor risks and adherence to limits. Risk management policies and systems are reviewed regularly to reflect changes in market conditions, products and services offered.
Organisasi manajemen risiko
Risk management organization
Direksi memiliki tanggung jawab penuh atas penetapan dan pengawasan kerangka manajemen risiko Bank untuk memastikan bahwa risiko-risiko Bank telah dikelola dengan tepat.
The Board of Directors has overall responsibility for the establishment and oversight of the Bank’s risk management framework to ensure that the Bank’s risks are managed in a sound manner.
Selain itu, Manajemen telah membentuk: • Komite Audit; • Komite Pemantau Risiko; • Komite Aset dan Kewajiban; • Komite Manajemen Risiko;
In addition, the Management has established: • Audit Committee; • Risk Oversight Committee; • Asset and Liabilities Committee (ALCO); • Risk Management Committee;
31
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
Organisasi manajemen risiko (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) Risk management organization (Continued)
dimana komite dan unit ini bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memantau kebijakan manajemen risiko Bank atas masing-masing areanya. Komite-komite tersebut melaporkan aktivitas mereka secara berkala kepada Dewan Komisaris dan Direksi.
which are responsible for developing and monitoring the Bank’s risk management policies in their specified areas. All committees report regularly to the Board of Commisioners and Directors on their activities.
Komite Audit Bank memiliki tanggung jawab untuk:
The Bank’s Audit Committee is responsible for:
•
Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan;
•
Monitoring and evaluating the planning and execution of audit and monitoring the follow-up results of the audit in order to assess the adequacy of internal controls including the adequacy of the financial reporting process;
•
Membahas dan mengkaji perencanaan audit Satuan Kerja Audit Intern dan menyajikan temuan mereka secara berkala.
•
Discussing and reviewing the audit plan of the Internal Audit Unit and presenting their findings on a regular basis.
Komite Pemantau Risiko mengawasi perkembangan kebijakan manajemen risiko dan menilai penerapannya. Komite juga memberikan saran mengenai strategi manajemen risiko yang harus digunakan oleh Bank. Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, Komite Pemantau Risiko akan melakukan pengawasan dan evaluasi kinerja Komite Manajemen Risiko dan Departemen Manajemen Risiko.
The Risk Oversight Committee supervises the development of risk management policies and assesses the implementation. The Committee also provides advice on the risk management strategy to be employed by the Bank. In conducting its oversight role, the Risk Oversight Committee will also monitor and evaluate the performance of the Risk Management Committee and Risk Management Department.
Komite Manajemen Risiko dibentuk dengan tujuan, diantaranya adalah:
The Risk Management Committee is established with having, among others, the following objectives:
•
Untuk mengidentifikasi seluruh permasalahan risiko yang terdapat pada seluruh bisnis sejak dini untuk menghindari kerugian yang tidak semestinya terjadi dan meyakinkan bahwa Bank telah memperhitungkan seluruh risiko dengan tepat;
•
To identify risk issues across all businesses at an early stage to avoid unnecessary loss and ensure that the Bank is pricing all risks correctly;
•
Untuk menjalankan tata kelola dan pengawasan atas sistem penilaian risiko untuk meyakinkan bahwa sistem tersebut telah tepat sasaran dan dipergunakan secara memadai untuk pengendalian risiko pada bisnis.
•
To exercise governance and oversight over the Bank’s risk rating systems to ensure that they are fit for purpose and adequately utilized to control risks in the business.
Departemen Manajemen Risiko (DMR) didirikan sebagai pihak yang independen dalam pengelolaan semua risiko Bank dengan mandat untuk:
Risk Management Department (RMD) was established as an independent unit that should manage all Bank’s risk with the mandate to:
•
•
•
• • •
Memastikan bahwa bisnis yang dilakukan oleh setiap divisi sesuai dengan risk appetite yang telah ditetapkan oleh Komite Manajemen Risiko; Merumuskan dan melaksanakan kebijakan manajemen risiko dan modal, prosedur dan metodologi manajemen risiko untuk setiap unit kerja; Menyetujui limit risiko Bank; Melakukan review portofolio secara berkala untuk memastikan bahwa portofolio risiko berada dalam parameter yang dapat diterima; dan Mengembangkan dan menerapkan infrastruktur dan sistem manajemen risiko dan modal yang sesuai untuk tiap divisi.
•
• • •
32
Ensure that the business conducted by each division is consistent with the risk appetite that the Risk Management Committee has set; Formulate and implement risk and capital management policies, procedures and methodologies that are appropriate to each working unit; Approve Bank risk limits; Conduct periodic portfolio reviews to ensure that the portfolio of risks is within acceptable parameters; and Develop and implement risk and capital management infrastructures and systems that are appropriate for each division.
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Berikut ini adalah informasi tentang eksposur risiko Bank, kebijakan dan proses untuk mengukur dan mengelola risiko:
Presented below are the information about the Bank’s exposure to each of the above risks and the policies and processes for measuring and managing risks:
a. Risiko kredit
a. Credit risk
Risiko kredit adalah risiko kerugian dari nasabah atau pihak lawan yang ditimbulkan karena tidak memenuhi kewajibannya. Risiko ini dikelola pada tingkat transaksi, debitur, kelompok debitur, industri dan portofolio. Kebijakan dan tata cara risiko kredit yang dirancang untuk menjaga keutuhan independensi dan integritas penilaian risiko kredit dan proses persetujuan kredit.
Credit risk is the risk of loss resulting from a defaulted obligor or counterparty. This is managed at transaction, obligor, group, industry and portfolio levels. Credit risk policies and procedures are designed to preserve the independence and integrity of the credit risk assessment and credit approval process.
Bank telah menerapkan manajemen risiko kredit, menggabungkan susunan kebijakan kredit, pedoman kredit, tata cara operasi standar dan skema penilaian risiko kredit untuk korporasi. Selain itu Bank juga telah menerapkan proses pemantauan seluruh portofolio kredit secara berkala yang disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi.
The Bank has implemented credit risk management, incorporating the setup of credit policies, guidelines, standard operation procedures and the credit risk rating scheme for corporates. The Bank has also implemented the process of monitoring the total credit portfolio periodically which is to be submitted to the Board of Commissioners and Directors.
Peringkat eksposur risiko kredit ditentukan melalui pemetaan eksposur risiko ke dalam tabel risk appetite Bank yang memiliki 5 (lima) kategori yaitu rendah, rendah ke sedang, sedang, sedang ke tinggi dan tinggi. Selanjutnya, peringkat risiko kredit inheren dikombinasikan dengan hasil pengukuran sistem pengendalian risiko kredit untuk mendapatkan peringkat akhir dari risiko kredit.
Level of credit risk exposure was determined by mapping total exposure to the Bank risk appetite table which has 5 (five) categories consist of low, low to moderate, moderate, moderate to high and high. Furthermore, the level of inherent credit risk was combined with credit risk controlling system measurement to get final level of credit risk.
Selama 2010, secara umum, tingkat risiko yang dihadapi oleh Bank untuk risiko kredit adalah rendah ke sedang dan cenderung stabil. Agregat risiko inheren untuk risiko kredit yang telah dinilai adalah sedang dan sistem pengendalian risiko adalah kuat.
During 2010, compositely risk level which was faced by the Bank for credit risk was low to moderate and the trend was stable. The inherent risk aggregate for credit risk which has been assessed was moderate and risk control system aggregate was strong.
i. .Eksposur maksimum terhadap risiko kredit
i. Maximum exposure to credit risk
Untuk aset keuangan yang diakui pada neraca, eksposur maksimum atas risiko kredit setara dengan nilai tercatatnya.
For financial assets recognized on the balance sheet, the maximum exposure to credit risk equals their carrying amount.
Penerbitan bank garansi dan letters of credit yang tidak dapat dibatalkan, eksposur maksimum atas risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus dibayarkan oleh Bank dalam hal timbul kewajiban atas penerbitan bank garansi dan letters of credit yang tidak dapat dibatalkan. Untuk komitmen kredit, eksposur maksimum atas risiko kredit adalah sebesar jumlah fasilitas yang belum ditarik dari nilai penuh fasilitas kredit yang telah disepakati (committed) kepada nasabah.
For bank guarantees and irrevocable letters of credit issued, the maximum exposure to credit risk is the maximum amount that the Bank would have to pay, if the obligations of the bank guarantees and irrevocable letters of credit issued are called upon. For credit commitments, the maximum exposure to credit risk is the full amount of the undrawn committed credit facilities granted to customers.
Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum risiko kredit Bank atas instrumen keuangan pada neraca dan rekening administratif, tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau jaminan yang dimiliki lainnya.
The following table presents the Bank’s maximum exposure to credit risk of on-balance sheet and off-balance sheet financial instruments, without taking into account of any collaterals held or other credit enhancement.
33
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
a. Risiko kredit (Lanjutan)
a. Credit risk (Continued)
i. .Eksposur maksimum terhadap risiko kredit (Lanjutan)
i. Maximum exposure to credit risk (Continued)
2010
2009
Neraca Giro pada bank-bank lain Penempatan pada bank-bank lain Efek-efek yang diperdagangkan Aset derivatif Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi
94.590
102.854
33.077 27.398 62.683 184.929 3.301.302 530.125
46.505 712.971 40.748 169.829 2.962.220 432.900
Rekening administratif Fasilitas kredit bersifat komitmen yang belum digunakan L/C yang tidak dapat dibatalkan Bank garansi yang diterbitkan Jumlah
45.570 189.979 32.342 4.501.995
47.863 178.375 59.476 4.753.741
On-balance sheet Current accounts with other banks Placements with other banks Trading securities Derivative assets Acceptance receivables Loans Investment securities Off-balance sheet
ii. .Analisa risiko konsentrasi kredit
Unused committed credit facilities Outstanding irrevocable L/C Bank guarantees issued Total
ii. Concentration of credit risk analysis
Bank mendorong adanya diversifikasi portofolio kreditnya pada berbagai wilayah geografis, sektor ekonomi, tipe produk dan pihak lawan sebagai upaya untuk meminimalisasi risiko kredit.
The Bank encourages the diversification of credit portfolio among a variety geographies, economic sectors, type products and counterparties in order minimize its credit risk.
its of of to
Konsentrasi risiko kredit berdasarkan pihak lawan:
Credit risk concentration counterparty:
of
by
type
2010
Korporasi Pemerintah dan Bank Indonesia Bank Ritel
Efek-efek untuk tujuan investasi/ Investment securities
Komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit/ Commitments and contingencies with credit risk
2.849.677
-
267.891
3.294.297
73,18
8.346 -
451.625
530.125 -
-
557.523 149.209 500.966
12,38 3,31 11,13
184.929
3.301.302
530.125
267.891
4.501.995
100,00
Penempatan pada bankbank lain/ Placements with other banks
Efek-efek yang diperdagangkan /Trading securities
-
-
-
146
176.583
94.590 -
33.077 -
27.398 -
13.196 49.341
94.590
33.077
27.398
62.683
Giro pada bank-bank lain/Current accounts with other banks
Aset derivatif/ Derivative assets
Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables
Kredit yang diberikan/ Loans receivable
Jumlah/ Total
% Corporates Government and Bank Indonesia Banks Retail
2009
Korporasi Pemerintah dan Bank Indonesia Bank Ritel
Komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit/ Commitments and contingencies with credit risk
Penempatan pada bankbank lain/ Placements with other banks
Efek-efek yang diperdagangkan /Trading securities
-
-
-
68
154.354
2.567.363
-
285.714
3.007.499
63,27
102.854 -
46.505 -
712.971 -
23.320 17.360
15.475 -
394.857
432.900 -
-
1.145.871 188.154 412.217
24,10 3,96 8,67
102.854
46.505
712.971
40.748
169.829
2.962.220
432.900
285.714
4.753.741
100,00
Giro pada bank-bank lain/Current accounts with other banks
Aset derivatif/ Derivative assets
Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables
Kredit yang diberikan/ Loans receivable
Efek-efek untuk tujuan investasi/ Investment securities
Jumlah/ Total
% Corporates Government and Bank Indonesia Banks Retail
-
Konsenstrasi kredit yang diberikan berdasar jenis kredit dan sektor ekonomi diungkapkan di dalam Catatan 12.
The concentration of loans receivable by type of loans and economic sectors is disclosed in Note 12.
34
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) b.
3.
Risiko likuiditas
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) b.
Liquidity risk
Risiko likuiditas adalah risiko dimana suatu bank tidak dapat memenuhi kewajiban pembayarannya saat jatuh tempo, dimana kemungkinan besar akan memaksa bank tersebut untuk menjual asetnya. Selanjutnya, hal ini mungkin mengakibatkan bank itu sendiri terpaksa dijual jika pasar untuk aset tersebut juga tidak begitu likuid.
Liquidity risk is the risk of a bank not being able to meet its obligations when they fall due, and this will likely lead the bank to be forced to sell assets. This in turn could lead to the forced sale of the bank itself if the market for the asset is not very liquid.
Penilaian risiko likuiditas dilakukan dengan menggunakan indikator-indikator yang mengacu kepada parameter-parameter yang digunakan oleh Bank Indonesia untuk menilai tingkat kesehatan bank sebagai berikut: rasio likuiditas, selisih antara aset dan kewajiban, arus kas, konsentrasi dan ketergantungan pada pendanaan, akses ke pasar serta stabilitas pendanaan.
The assessment of liquidity risk is conducted by using liquidity indicators that refer to parameters used by Bank Indonesia to assess the level of bank’s soundness as follow: liquidity ratio, gap between assets and liabilities, cash flows, funding concentration and dependence, market accessibility and funding stability.
Hasil penilaian tersebut disesuaikan dengan stress testing. Selain itu, tingkat risiko likuiditas (risiko inheren) digabungkan dengan hasil penilaian Sistem Pengendalian Risiko.
The assessment result was adjusted with stress testing. In addition, the level of liquidity risk (inherent risk) was combined with the assessment result of Risk Controlling System.
Bank juga telah menyusun rencana likuiditas darurat dengan menggabungkan prosedur dan petunjuk untuk menjalankan bisnisnya dalam situasi darurat.
The Bank has also established the liquidity contingency plan which incorporates procedures and guidelines to run its business in the emergency situation.
Pada tahun 2010, profil risiko likuiditas dikaji pada tingkat risiko rendah. Risiko likuiditas dikendalikan dengan penentuan limit dan pemantauan melalui pelaporan secara harian dan bulanan.
In 2010, liquidity risk profile was assessed at low risk level. Liquidity risk was controlled by limits set up and monitoring with daily and monthly reporting.
Eksposur terhadap risiko likuiditas
Exposure to liquidity risk 2009
2010 Kas dan setara kas Efek-efek yang diperdagangkan, selain Sertifikat Bank Indonesia yang diklasifikasikan sebagai kas dan setara kas Simpanan dari bank-bank lain Fasilitas kredit komitmen yang belum digunakan yang jatuh tempo bulan depan Jumlah aset lancar - bersih
1.177.252)
971.987)
Cash and cash equivalents
27.398) (136.217)
33.696) (93.354)
Trading securities, excluding Certificates of Bank Indonesia classified as cash and cash equivalents Deposits from other Banks
(1.238)
(11.760)
1.067.195)
900.569)
Unused committed credit facilities maturing in the following month Total net liquid assets
Simpanan dari nasabah
3.309.935)
2.846.097)
Deposit from customers
32,24%)
31,64%)
Ratio of net liquid assets to deposits from customers
Rasio aset lancar terhadap simpanan dari nasabah
35
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
b. Risiko likuiditas (Lanjutan) Analisis jatuh keuangan
tempo
b.
aset
dan
kewajiban
Liquidity risk (Continued) Maturity gap analysis of financial assets and liabilities
Jatuh tempo dari aset dan kewajiban keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual dapat diikhtisarkan sebagai berikut:
The table below analyses the carrying amount of financial assets and liabilities as of 31 December 2010 and 2009 based on remaining term to contractual maturity: 2010
Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month Aset keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain, bersih Penempatan pada bank-bank lain, bersih Efek-efek yang diperdagangkan Kredit yang diberikan Aset derivatif Efek-efek untuk tujuan investasi Tagihan akseptasi, bersih Kewajiban keuangan Simpanan dari nasabah Simpanan dari bankbank lain Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Pinjaman yang diterima Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban lainnya Jumlah kewajiban Selisih
1 - 3 bulan/ 1 - 3 months
>312 bulan/ > 3 -12 months
> 1 tahun 5 tahun/ > 1 year 5 years
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo/ No contractual maturity
> 5 tahun/ > 5 years
Nilai tercatat/ Carrying amount
-)
-)
-)
-)
-)
36.199)
36.199)
1.013.386)
-)
-)
-)
-)
-)
1.013.386)
94.590)
-)
-)
-)
-)
-)
94.590)
Financial assets Cash Current account Bank Indonesia Current account other banks, net
33.077)
-)
-)
-)
-)
-)
33.077)
Placement with other banks, net
-)
-)
-)
-)
27.398)
-)
27.398)
Trading securities
312.471) 13.369)
686.052) 15.694)
1.201.294) 33.586)
1.057.670) 34)
43.815) -)
-) -)
3.301.302) 62.683)
Loans receivable Derivative assets Investment securities Acceptance receivables, net))))
-)
-)
530.125)
-)
-)
-)
530.125)
59.905) 1.526.798)
83.010) 784.756)
42.014) 1.807.019)
-) 1.057.704)
-) 71.213)
-) 36.199)
184.929) 5.283.689)
(2.477.156)
(467.549)
(365.230)
-)
-
-)
(3.309.935)
(136.217) (7.709) (60.898)
-) (11.436) (84.527)
-) (24.851) (42.358)
-) (7) -)
-
-) -) -)
(136.217) (44.003) (187.783)
(3.662)
(4.798)
(34.307)
(3.912)
-
-)
(46.679)
Borrowings Accruals and other liabilities)))) Total liabilities
(24.554) (2.710.196)
(9.323) (577.633)
(1.503) (468.249)
-) (3.919)
-
(23.159) (23.159)
(58.539) (3.783.156)
(1.183.398)
207.123)
1.338.770)
1.053.785)
71.213
13.040)
1.500.533)
36
Financial liabilities Deposits from customers Deposits from other banks Derivative liabilities Acceptance payables
Difference
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
b. Risiko likuiditas (Lanjutan) Analisis jatuh tempo keuangan (Lanjutan)
b.
aset
dan
kewajiban
Liquidity risk (Continued) Maturity gap analysis of financial assets and liabilities (Continued)
2009 Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month Aset keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain, bersih Penempatan pada bank-bank lain, bersih Efek-efek yang diperdagangkan Kredit yang diberikan Aset derivatif Efek-efek untuk tujuan investasi Tagihan akseptasi, bersih Kewajiban keuangan Simpanan dari nasabah Simpanan dari bankbank lain Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Pinjaman yang diterima Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban lainnya Jumlah kewajiban Selisih
1 - 3 bulan/ 1 - 3 months
>312 bulan/ > 3 -12 months
> 1 tahun 5 tahun/ > 1 year 5 years
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo/ No contractual maturity
> 5 tahun/ > 5 years
Nilai tercatat/ Carrying amount
114.023)
-)
-)
-)
-)
-)
114.023)
102.854)
-)
-)
-)
-)
-)
102.854)
Financial assets Cash Current account Bank Indonesia Current account other banks, net
46.505)
-)
-)
-)
-)
-)
46.505)
Placement with other banks, net
579.370) 526.832) 4.358)
99.905) 755.708) 12.873)
-) 954.794) 23.495)
33.696) 702.338) 22)
-) 22.548) -)
-) -) -)
712.971) 2.962.220) 40.748)
Trading securities Loans receivable Derivative assets Investment securities Acceptance receivables, net
-)
-)
-)
-)
-)
29.330)
29.330)
432.900)
-)
-)
-)
-)
-)
432.900)
53.961) 1.860.803)
70.191) 938.677)
45.677) 1.023.966)
-) 736.056)
-) 22.548)
-) 29.330)
169.829) 4.611.380)
(2.539.304)
(231.105)
(75.688)
-)
-)
-)
(2.846.097)
(93.354) (13.995) (54.602)
-) (12.960) (71.053)
-) (10.574) (46.139)
-) (1) -)
-) -) -)
-) -) -)
(93.354) (37.530) (171.794)
(2.315)
(3.323)
(23.401)
(6.154)
-) )
-)
(35.193)
Borrowings Accruals and other liabilities)))) Total liabilities
(21.703) (2.725.273)
(10.646) (329.087)
(885) (156.687)
-) (6.155)
-) -)
(18.919) (18.919)
(52.153) (3.236.121)
(864.470)
609.590)
867.279)
729.901)
22.548
10.411)
1.375.259)
c. Risiko pasar
c.
Financial liabilities Deposits from customers Deposits from other banks Derivative liabilities Acceptance payables
Difference
Market risk
Secara substansial semua bisnis mempunyai risiko dimana harga pasar dan tingkat bunga berubah dan menghasilkan keuntungan atau kerugian. Empat (4) tipe risiko pasar adalah: • Risiko nilai tukar • Risiko suku bunga • Risiko harga saham • Risiko harga komoditas
Substantially all businesses are subject to the risk that market prices and rates will move and result in profits or losses. The four (4) types of market risk are: • Foreign exchange risk • Interest rate risk • Equity price risk • Commodity price risk
Karena Bank tidak diperbolehkan untuk mempunyai posisi saham dan komoditas, maka Bank hanya akan terpapar pada risiko suku bunga dan risiko nilai tukar. Risiko suku bunga terdiri dari dua komponen yaitu risiko umum yang digambarkan sebagai perubahan nilai karena pergerakan variabel umum pasar, sedangkan risiko spesifik terkait dengan penerbit surat berharga.
Since the Bank is not allowed to have positions on equity and commodity, hence the Bank will only exposed to interest rate and foreign exchange risks. Interest rate risk consist of two components which are the general risk describes value changes due to general market movements, while the specific risk has issuer-related causes.
Kerugian potensial nilai tukar mata uang diperhitungkan dengan menggunakan pendekatan Value at Risk yang sederhana. Kerugian potensial suku bunga diperhitungkan melalui analisis laporan re-pricing gap dan dilanjutkan dengan pendekatan Earning and Economic Value (nilai produktif dan ekonomis). Hasil penilaian tersebut disesuaikan dengan stress testing. Selain itu, tingkat risiko pasar (risiko inheren) digabungkan dengan hasil penilaian Sistem Pengendalian Risiko. Pada tahun 2010, profil risiko pasar dikaji pada tingkat risiko rendah.
Foreign exchange rate potential loss is calculated by simple Value at Risk approach. Interest rate potential loss is calculated through repricing gap report and continues with simple Earning and Economic Value approach analysis. The assessment result was adjusted with stress testing. In addition, the level of market risk (inherent risk) was combined with the assessment result of Risk Controlling System. In 2010, market risk profile was assessed at low risk level.
37
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
c. Risiko pasar (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) c.
i. Risiko nilai tukar
Market risk (Continued) i.
Posisi devisa neto Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Mata uang Dolar Amerika Serikat Poundsterling Inggris Yen Jepang Dolar Hong Kong Dolar Taiwan Dolar Australia Euro Eropa Dolar Singapura Jumlah Jumlah modal (Catatan 27) Persentase posisi devisa neto terhadap jumlah modal
Mata uang Dolar Amerika Serikat Poundsterling Inggris Yen Jepang Dolar Hong Kong Dolar Taiwan Dolar Australia Euro Eropa Dolar Singapura Jumlah Jumlah modal (Catatan 27) Persentase posisi devisa neto terhadap jumlah modal
Posisi devisa neto untuk neraca (selisih bersih aset dan kewajiban)/ Balance sheet net foreign exchange position (net differences between assets and liabilities)
Foreign exchange risk The Bank’s net foreign exchange position as of 31 December 2010 and 2009 were as follows:
2010 Selisih bersih tagihan dan kewajiban pada rekening administratif/ Net differences between receivables and liabilities in offbalance sheet accounts
(216.093) 89) 1.072) 2.325) 32.153) 278) (35.628) 201) (215.603)
Currencies
93.172 89 154 294 1.737 278 426 201 96.351
United States Dollar British Poundsterling Japanese Yen Hong Kong Dollar Taiwan Dollar Australian Dollar European Euro Singapore Dollar Total
1.522.362)
1.522.362
(14,16%)
6,33%
Total capital (Note 27) Percentage of net foreign exchange position to total capital
Posisi devisa neto untuk neraca (selisih bersih aset dan kewajiban)/ Balance sheet net foreign exchange position (net differences between assets and liabilities)
122.921) -) (918) (2.031) (33.890) -) 36.054) -)
Posisi devisa neto secara keseluruhan (nilai absolut)/ Aggregate net foreign exchange position (absolute amount)
2009 Selisih bersih tagihan dan kewajiban pada rekening administratif/ Net differences between receivables and liabilities in offbalance sheet accounts
(114.342) 330) 787) 347) 29.764) 890) (3.132) 187) (85.169)
80.296) -) (605) -) (26.673) (676) 3.386) -)
1.362.502)
(6,25%)
38
Posisi devisa neto secara keseluruhan (nilai absolut)/ Aggregate net foreign exchange position (absolute amount)
Currencies
34.046 330 182 347 3.091 214 254 187 38.651
United States Dollar British Poundsterling Japanese Yen Hong Kong Dollar Taiwan Dollar Australian Dollar European Euro Singapore Dollar Total
1.362.502
Total capital (Note 27)
2,84%
Percentage of net foreign exchange position to total capital
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) c.
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko pasar (Lanjutan)
c.
ii. Risiko tingkat suku bunga
ii.
Tabel di bawah ini menyajikan aset dan kewajiban berbunga (bukan untuk tujuan diperdagangkan) Bank pada nilai tercatat, yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal re-pricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual:
Simpanan dari bankbank lain Simpanan dari nasabah Pinjaman yang diterima
Selisih suku bunga
Simpanan dari bankbank lain Simpanan dari nasabah Pinjaman yang diterima
Selisih suku bunga
Suku bunga tetap/Fixed interest rate Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
3 bulan 1 tahun/ 3 months 1 year
Lebih dari 2 tahun/ More than 2 year
1 - 2 tahun/ 1 - 2 years
33.077) 3.301.302)
-) 628.970)
-) 511.548)
-) 420.298)
33.077) 371.165)
-) 689.770)
266.381
413.170
Placements with other banks Loans receivable
530.125) 3.864.504)
-) 628.970)
-) 511.548)
-) 420.298)
-) 404.242)
530.125) 1.219.895)
266.381
413.170
Investment securities
(136.217)
(136.217)
-)
-)
-)
-)
-
-
(3.309.935)
(1.404.727)
-)
-)
(1.539.978)
(365.230)
-
-
(46.679) (3.492.831)
-) (1.540.944)
(1.655) (1.655)
(3.911) (3.911)
(8.460) (1.548.438)
(32.653) (397.883)
-
-
371.673)
(911.974)
509.893)
416.387)
(1.144.196)
822.012)
266.381
413.170
2009 Suku bunga mengambang/Floating interest rate Kurang dari 3 bulan Lebih dari 3 bulan/ Nilai tercatat/ 1 tahun/ 1 tahun/ Less than 3 months More than Carrying 3 month 1 year 1 year amount Penempatan pada bank-bank lain Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi
Interest rate risk The table below summarizes the Bank’s interest-earning assets and interest-bearing liabilities (not for trading purpose) at carrying amounts, categorized by the earlier of contractual re-pricing or maturity dates:
2010 Suku bunga mengambang/Floating interest rate Kurang dari 3 bulan Lebih dari 3 bulan/ Nilai tercatat/ 1 tahun/ 1 tahun/ Less than Carrying 3 months More than 3 months amount 1 year 1 year Penempatan pada bank-bank lain Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi
Market risk (Continued)
Borrowings
Interest rate risk gap
Suku bunga tetap/Fixed interest rate Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 month
3 bulan 1 tahun/ 3 months 1 year
Lebih dari 2 tahun/ More than 2 year
1 - 2 tahun/ 1 - 2 years
46.505) 2.962.220)
-) 890.332)
513.610
-) 455.295)
46.505) 391.599)
-) 441.727)
32.082
237.575
432.900) 3.441.625)
-) 890.332)
513.610
-) 455.295)
432.900) 871.004)
-) 441.727)
32.082
237.575
(93.354)
(93.354)
-
-)
-)
-)
-
-
(2.846.097)
(1.249.748)
-
-)
(1.520.661)
(75.688)
-
-
(35.193) (2.974.644)
-) (1.343.102)
-
(6.154) (6.154)
(5.638) (1.526.299)
(23.401) (99.089)
-
-
466.981)
(452.770)
513.610
449.141)
(655.295)
342.638)
32.082
237.575
39
Deposits from other Banks Deposits from customers
Placements with other banks Loans receivable Investment securities
Deposits from other Banks Deposits from customers Borrowings
Interest rate risk gap
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) d.
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko operasional
d. Operational risk
Manajemen risiko mengatasi potensi kerugian, baik finansial maupun non finansial, operasional ditujukan untuk yang berasal dari kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan faktor eksternal. Bank telah mengkategorikan kejadiankejadian yang dapat menimbulkan risiko operasional dengan merujuk kepada standar dari Basel. Kejadian-kejadian tersebut terbagi dalam 7 (tujuh) tipe kejadian yakni kecurangan internal; kecurangan eksternal; praktek ketenaga kerjaan dan keselamatan kerja; klien, produk dan praktek bisnis; kerusakan fisik aset; ganguan bisnis dan kegagalan sistem; dan pelaksanaan proses manajemen.
Operational risk management addresses potential direct losses, both financial and non financial resulting from inadequate or failed internal process, people, system and external events. The Bank already categorized operational risk event type by using Basel Standard. It divided into 7 (seven) types of event consist of internal fraud; external fraud; employment practices and workplace safety; clients, products and business practices; damage to physical assets; business disruption and system failures and execution; and management delivery process.
Secara aktif dan konsisten Bank menerapkan prinsip kehati-hatian pada kegiatan usahanya. Melalui penerapan fungsi manajemen operasional maka:
The Bank manages its operational risk by proactively and consistently implementing prudential banking practice. Through the implementation of the operational risk management function:
a. Setiap unit bisnis bertanggung jawab untuk meminimalisir potensi kerugian yang terjadi dalam aktivitas operasional Bank sehari-hari dengan menerapkan built-in control dan kepatuhan terhadap setiap kebijakan dan prosedur yang berlaku. b. Mengembangkan dan menerapkan Key Risk Indicator dimana Bank dapat melakukan pengukuran terhadap kemungkinan terjadinya risiko operasional termasuk didalamnya analisa tren risiko operasional. c. Dilakukan audit secara rutin untuk memastikan bahwa kebijakan dan prosedur dijalankan dengan baik serta memantau tindak lanjut dari temuan audit pada setiap unit kerja. d. Untuk memastikan bahwa Bank memiliki kemampuan menjalankan bisnisnya pada saat terjadi bencana (Business Continuity Management).
a. Each working unit is responsible to minimize the potential of risk occurred in daily operation by implementing built-in control and compliance with prevailing policies and procedures. b. Develop and implement Key Risk Indicator where the Bank measures risk potential that might occur in the future, before it happens (forward looking) including through a risk trend analysis. c. Conduct routine audit to ensure that policies and procedures adherences are implemented and monitor progress of follow up of audit findings by each working unit. d. To ensure the Bank is capable of operating the business when disaster occurs (Business Continuity Management).
Tingkat risiko operasional Bank pada akhir tahun 2010 berada pada tingkat rendah. Dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, tingkat risiko operasional masih stabil.
Bank operational risk level at the end of 2010 was at low level. Compared to the previous quarter, level of operational risk was stable.
Bank selalu berkomitmen dalam mengembangkan kemampuan pengelolaan risiko operasional secara konstruktif antara lain dengan mengikuti ketentuan Bank Indonesia terbaru.
The Bank is fully committed to always develop and enhance its ability to manage operational risk constructively by, among other, adjusting to Bank Indonesia new regulation.
40
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
d.0.Risiko operasional (Lanjutan)
d.0 Operational risk (Continued)
Bank telah mengadopsi dan mengimplementasikan ketentuan Bank Indonesia No. 11/25/2009 terkait dengan metodologi penentuan 5 (lima) tingkat risiko dari sebelumnya 3 (tiga) tingkat risiko yakni menjadi rendah, rendah ke sedang, sedang, sedang ke tinggi dan tinggi.
The Bank has already adopted and implemented Bank Indonesia regulation No.)11/25/2009 related to the methodology to determine new level of risk which is categorized into 5 (five) level instead of 3 (three) level becoming low, low to moderate, moderate, moderate to high and high risk.
Bank juga secara berkelanjutan memperkuat pengawasan bisnisnya secara menyeluruh. Salah satunya adalah dengan mengadakan rapat-rapat komite. Secara keseluruhan, rapat komite ditujukan untuk mendukung Manajemen baik Dewan Komisaris maupun Dewan Direksi dalam memantau isu-isu terkait dengan risiko operasional Bank dan guna mengembangkan budaya manajemen risiko di setiap kegiatan operasional Bank.
The Bank also continuously strengthening oversee sense of duty by monitoring overall Bank’s business. One of their tools is by conducting committee meetings. In overall, committee meetings are held to support BOC and BOD in monitoring operational risk issues and building risk management culture in Bank’s operational activities.
4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN
USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS
Pengungkapan ini merupakan tambahan atas pembahasan tentang manajemen risiko keuangan (lihat Catatan 3).
These disclosures supplement the commentary on financial risk management (see Note 3).
a. Sumber utama atas ketidakpastian estimasi
a.
a.1. Cadangan keuangan
4.
kerugian
penurunan
nilai
aset
Key sources of estimation uncertainty a.1.
Allowances for financial assets
impairment
losses
of
Evaluasi atas kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan di Catatan 2.o.
Financial assets accounted for at amortized cost are evaluated for impairment on a basis described in Note 2.o.
Cadangan kerugian penurunan nilai terkait dengan pihak lawan spesifik dalam seluruh cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas tagihan yang penurunan nilainya dievaluasi secara individual berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai tunai arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas ini, manajemen membuat pertimbangan mengenai kondisi keuangan dari pihak lawan dan nilai bersih yang dapat direalisasi dari agunan yang diterima. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dievaluasi, dan strategi penyelesaiannya serta estimasi arus kas yang dinilai dapat diperoleh kembali secara independen disetujui oleh Credit Risk Management Group.
The specific counterparty component of the total allowances for impairment applies to claims evaluated individually for impairment and is based upon management’s best estimate of the present value of the cash flows that are expected to be received. In estimating these cash flows, management makes judgments about the counterparty’s financial situation and the net realizable value of any underlying collateral. Each impaired asset is assessed on its merits, and the workout strategy and estimate of cash flows considered recoverable are independently approved by the Credit Risk Management Group.
41
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN 00..(Lanjutan) a.0Sumber utama oo.(Lanjutan)
atas
ketidakpastian
a.1. Cadangan kerugian keuangan (Lanjutan)
penurunan
4. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS 00.. 00.. 00. (Continued)
estimasi nilai
a.0Key sources oo(Continued)
aset
a.1...
Evaluasi cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat pada portofolio tagihan dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika terdapat bukti obyektif bahwa telah terjadi penurunan nilai tagihan dalam portofolio tersebut namun penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menentukan perlunya membentuk cadangan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit, dan faktor-faktor ekonomi. Dalam mengestimasi cadangan yang diperlukan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan kondisi ekonomi saat ini. Ketepatan dari penyisihan ini bergantung pada seberapa tepat estimasi arus kas masa depan untuk menentukan cadangan individual serta asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif.
estimation
uncertainty
Allowances for impairment financial assets (Continued)
losses
of
Collectively assessed impairment allowances cover credit losses inherent in portfolios of claims with similar economic characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain impaired claims, but the individual impaired items cannot yet be identified. In assessing the need for collective loan loss allowances, management considers factors such as credit quality, and economic factors. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on how well these estimate future cash flows for specific counterparty allowances and the model assumptions and parameters used in determining collective allowances.
a.2. ..Penentuan nilai wajar
a.2. o. Determining fair values
Dalam menentukan nilai wajar atas aset dan kewajiban keuangan dimana tidak terdapat harga pasar yang dapat diobservasi, Bank harus menggunakan teknik penilaian seperti dijelaskan pada Catatan 2.e.6. Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan tidak memiliki harga yang transparan, nilai wajarnya menjadi kurang obyektif dan karenanya, membutuhkan tingkat pertimbangan yang beragam, tergantung pada likuiditas, konsentrasi, ketidakpastian faktor pasar, asumsi penentuan harga, dan risiko lainnya yang mempengaruhi instrumen tertentu.
The determination of fair value for financial assets and liabilities for which there is no observable market price requires the use of valuation techniques as described in Note 2.e.6. For financial instruments that trade infrequently and have little price transparency, fair value is less objective, and requires varying degrees of judgment depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument.
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank
b. Critical accounting judgments in applying the Bank’s accounting policies
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank meliputi:
Critical accounting judgments made in applying the Bank’s accounting policies include:
b.1. Penilaian instrumen keuangan
b.1. Valuation of financial instruments
Kebijakan akuntansi Bank untuk pengukuran (nilai wajar dibahas di Catatan 2.e.6.
of
The Bank’s accounting policy on fair value measurements is discussed in Note 2.e.6.
42
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN 00..(Lanjutan)
4. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS 00.. 00.. 00. (Continued)
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank (Lanjutan)
b. Critical accounting judgments in applying the Bank’s accounting policies (Continued)
b.1. Penilaian instrumen keuangan (Lanjutan)
b.1. Valuation of financial instruments (Continued)
Bank mengukur nilai wajar dengan menggunakan hirarki dari metode berikut:
The Bank measures fair values using the following hierarchy of methods:
b.1.1.0Harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen keuangan yang sejenis.
b.1.1.0Quoted market activemarket for instrument.
b.1.2.0Teknik penilaian berdasarkan input yang dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen keuangan yang dinilai dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen yang sejenis; harga kuotasi untuk instrumen keuangan yang sejenis di pasar yang kurang aktif; atau teknik penilaian lainnya dimana seluruh input signifikan yang digunakan dapat diobservasi secara langsung ataupun tidak langsung dari data yang tersedia di pasar.
b.1.2.0Valuation techniques based on observable inputs. This category includes instruments valued using quoted market prices in active markets for similar instruments; quoted prices for similar instruments in markets that are considered less than active; or other valuation techniques where all significant inputs are directly or indirectly observable from market data.
b.1.3.0Teknik penilaian yang menggunakan input signifikan yang tidak dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah semua instrumen keuangan dimana teknik penilaiannya tidak menggunakan data yang dapat diobservasi dan dapat memiliki dampak signifikan terhadap penilaian instrumen keuangan. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai berdasarkan harga kuotasi atas instrumen sejenis dimana dibutuhkan penyesuaian atau asumsi-asumsi yang tidak dapat diobservasi untuk mencerminkan perbedaan antara instrumen keuangan yang diperbandingkan.
b.1.3.(Valuation techniques using significant unobservable inputs. This category includes all instruments where the valuation technique includes inputs not based on observable data and the unobservable inputs could have a significant effect on the instrument’s valuation. This category includes instruments that are valued based on quoted prices for similar instruments where significant unobservable adjustments or assumptions are required to reflect differences between the instruments.
Nilai wajar dari aset dan kewajiban keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif didasarkan pada kuotasi harga pasar atau kuotasi dari harga dealer. Untuk seluruh instrumen keuangan lainnya, Bank menentukan nilai wajar menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian termasuk model nilai tunai dan arus kas yang didiskontokan, dan perbandingan dengan instrumen yang sejenis dimana terdapat harga pasar yang dapat diobservasi. Asumsi dan input yang digunakan dalam teknik penilaian termasuk suku bunga bebas risiko (risk-free) dan suku bunga acuan, credit spread dan variabel lainnya yang digunakan dalam mengestimasi tingkat diskonto, harga obligasi, kurs mata uang asing, serta tingkat kerentanan dan korelasi harga yang diharapkan. Tujuan dari teknik penilaian adalah penentuan nilai wajar yang mencerminkan harga dari instrumen keuangan pada tanggal pelaporan yang akan ditentukan oleh para partisipan di pasar dalam suatu transaksi yang wajar.
Fair values of financial assets and liabilities that are traded in active markets are based on quoted market prices or dealer price quotations. For all other financial instruments, the Bank determines fair values using valuation techniques. Valuation techniques include net present value and discounted cash flow models, and comparison to similar instruments for which market observable prices exist. Assumptions and inputs used in valuation techniques include risk-free and benchmark interest rates, credit spreads and other premia used in estimating discount rates, bond prices, foreign currency exchange rates, and expected price volatilities and correlations. The objective of valuation techniques is to arrive at a fair value determination that reflects the price of the financial instrument at the reporting date that would have been determined by market participants acting at arm’s length.
43
price an
in an identical
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN 00..(Lanjutan)
4. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS 00.. 00.. 00. (Continued)
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank (Lanjutan)
b. Critical accounting judgments in applying the Bank’s accounting policies (Continued)
b.2. Klasifikasi aset dan kewajiban keuangan
b.2.. Financial asset and liability classification
Kebijakan akuntansi Bank memberikan keleluasaan untuk menetapkan aset dan kewajiban keuangan ke dalam berbagai kategori pada saat pengakuan awal sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku berdasarkan kondisi tertentu:
The Bank’s accounting policies provide scope for assets and liabilities to be designated on inception into different accounting categories in certain circumstances:
•
Dalam mengklasifikasikan aset keuangan dalam kelompok “diperdagangkan”, Bank telah menetapkan bahwa aset tersebut sesuai dengan definisi aset dalam kelompok diperdagangkan yang dijabarkan di Catatan 2.e.1.
•
•
Dalam mengklasifikasikan aset keuangan sebagai “dimiliki hingga jatuh tempo”, Bank telah menetapkan bahwa Bank memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memilki aset keuangan tersebut hingga tanggal jatuh tempo seperti yang dipersyaratkan (lihat Catatan 2.e.1).
•
5. KAS
This account consists of the following: 2010
2009
17.660 18.364 175 36.199
14.152 14.733 445 29.330
6. GIRO PADA BANK INDONESIA
This account consists of the following: 2010
Rupiah United States Dollars Other foreign currencies Total
6. CURRENT ACCOUNT WITH BANK INDONESIA
Akun ini terdiri dari:
Rupiah Valuta asing Jumlah
In classifying financial assets as “heldto-maturity”, the Bank has determined that it has both the positive intention and ability to hold the assets until their maturity date as required (see Note 2.e.1).
5. CASH
Akun ini terdiri dari:
Rupiah Dolar Amerika Serikat Mata uang asing lainnya Jumlah
In classifying financial assets as “trading”, the Bank has determined that it meets the description of trading assets set out in Note 2.e.1.
2009
994.014 19.372 1.013.386
94.763 19.260 114.023
Rupiah Foreign currencies Total
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan giro wajib minimum dari Bank Indonesia.
Current account with Bank Indonesia are provided to fulfill Bank Indonesia requirements on minimum reserve requirements.
Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum.
The Bank has fulfilled Bank Indonesia's regulation regarding Minimum Reserve Requirement of Commercial Banks.
44
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
7. GIRO PADA BANK-BANK LAIN
7.
CURRENT ACCOUNT WITH OTHER BANKS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of the following: 2009
2010 Rupiah Valuta asing Jumlah Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
6.527 88.063 94.590
6.682) 97.211) 103.893)
Rupiah Foreign currencies Total
94.590
(1.039) 102.854)
Less allowance for impairment losses Total - net
Pada tanggal 31 Desember 2010, seluruh saldo giro pada bank lain tidak mengalami penurunan nilai (2009: digolongkan sebagai lancar).
As of 31 December 2010, all outstanding balance of current account with other banks were not impaired (2009: classified as current).
Perubahan cadangan penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Changes in allowance for impairment losses was as follows:
2010 Valuta asing/ Foreign currencies
Rupiah
Saldo awal tahun Penyesuaian sehubungan dengan penerapan pertama PSAK No. 55 (Revisi 2006) (Catatan 30) Kerugian penurunan nilai pada tahun berjalan (Catatan 23) : Dibebankan ke tahun berjalan Selisih kurs Saldo akhir tahun
Total
Rupiah
972)
1.039)
19
4.438)
4.457)
(67)
(972)
(1.039)
-)
-)
-)
-) -) -)
-) -) -)
-) -) -)
48 -) 67
(2.862) (604) 972)
(2.814) (604) 1.039)
Rupiah Valuta asing
2009 % 1,57 0,10
1,18 0,04
8. PENEMPATAN PADA BANK-BANK LAIN
Rupiah Foreign currencies
8.00PLACEMENT WITH OTHER BANKS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of the following: 2010
Rupiah Valuta asing Jumlah Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
Balance at the beginning of year))) Adjustment in connection with first adoption of SFAS No. 55 (2006 Revision) (Note 30) Impairment loss for the year (Note 23) : Charge for the year Exchange rate difference Balance at the end of year
Weighted average of effective interest rates (2009: weighted average interest rate) per annum:
2010 %
2009
15.056 18.021 33.077
-) 46.975) 46.975)
Rupiah Foreign currencies Total
33.077
(470) 46.505)
Less allowance for impairment losses
Pada tanggal 31 Desember 2010, seluruh saldo penempatan pada bank lain tidak mengalami penurunan nilai (31 Desember 2009: digolongkan sebagai lancar).
Total
67)
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang (2009: suku bunga rata-rata tertimbang) per tahun:
Jumlah - bersih
2009 Valuta asing/ Foreign currencies
Total - net
As of 31 December 2010, all outstanding balance of placements with other banks were not impaired (31)December 2009: classified as pass).
45
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
8. PENEMPATAN PADA BANK-BANK LAIN (Lanjutan)
8.
PLACEMENT WITH OTHER BANKS (Continued)
Perubahan cadangan penurunan nilai adalah sebagai berikut: 2010 Valuta asing/ Foreign currencies
Rupiah Saldo awal tahun Penyesuaian sehubungan dengan penerapan pertama PSAK No. 55 (Revisi 2006) (Catatan 30) Kerugian penurunan nilai pada tahun berjalan (Catatan 23): Dibebankan ke tahun berjalan Selisih kurs Saldo akhir tahun
Changes in allowance for impairment losses was as follows:
Total
Rupiah
470)
470)
-
-)
-)
-
(470)
(470)
-
-)
-)
-
-) -) -)
-) -) -)
-
688) (218) 470)
688) (218) 470)
Rupiah Valuta asing
Balance at the end of year
2009 % 5,90 0,25
0,27
9. EFEK-EFEK YANG DIPERDAGANGKAN
Rupiah Foreign currencies
9. TRADING SECURITIES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of the following: 2010
Obligasi Pemerintah Sertifikat Bank Indonesia Jumlah
2009
27.398 27.398
33.696 679.275 712.971
10.0ASET DAN KEWAJIBAN DERIVATIF
Government Bonds Certificates of Bank Indonesia Total
10. DERIVATIVE ASSETS AND LIABILITIES
Aset dan kewajiban derivatif Bank pada tanggal 31)Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The Bank’s derivative assets and liabilities as of 31)December 2010 and 2009 were as follows:
2010 Aset/ Assets
Balance at the beginning of year))) Adjustment in connection with first adoption of SFAS No. 55 (2006 Revision) (Note 30) Impairment loss for the year (Note 23): Charge for the year Exchange rate difference
Weighted average of effective interest rates (2009: weighted average interest rate) per annum:
2010 %
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
Total
-
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang (2009: suku bunga rata-rata tertimbang) per tahun:
Kontrak valuta berjangka Kontrak valuta spot Kontrak swap valuta Kontrak valuta Non Delivery Forward ((((NDF) Total
2009 Valuta asing/ Foreign currencies
Kewajiban/ Liabilities
Aset/ Assets
2009 Kewajiban/ Liabilities
56.940 2.991 2.752
3.287 347 672
40.000) 340) 816)
13.221 3.354 5
62.683
39.697 44.003
4) 41.160)
20.950 37.530
62.683
44.003
(412) 40.748)
37.530
46
Currency Forward contracts Currency Spot contracts Currency Swap contracts Currency Non Delivery Forward (NDF) contracts))) Total Less allowance for impairment losses))) Total - net
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET DAN KEWAJIBAN DERIVATIF (Lanjutan)
10.
DERIVATIVE (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 jumlah nosional dari kontrak valuta berjangka dalam mata uang asal adalah sebagai berikut:
Valuta/ Currency
AND
LIABILITIES
As of 31 December 2010 and 2009, the notional amount of currency forward contracts in original currencies was as follow: Rentang periode kontrak (hari)/Range contract period (days) 2010 2009
Setara dalam USD/ Equivalent in USD 2010 2009
Forward - beli
USD TWD JPY HKD
64.793.514 1.489.609.798 7.352.221
52.025.397 1.623.084.751 14.675.088 -
35-371 28-608 28-215
8-364 28-608 8 -
Forward - buy
Forward - jual
USD TWD JPY HKD
41.850.000 1.726.357.153 8.640.675
40.060.000 1.824.514.944 11.462.462 -
89-370 6-484 6-199
5-334 4-453 8 -
Forward - sell
Spot - beli
USD TWD AUD JPY EUR HKD
5.055.000 134,210,357 610,584
14.191.780 110.610.036 20.000 46.084.750 7.500.000 -
5 5 5
6-7 6 6 7 6 -
Spot - buy
Spot - jual
USD EUR TWD HKD JPY
9.000.000 6.587.058 464.015 -
12.299.834 7.250.000 46.071.500
5 3-5 3-5 -
6-7 6 7
Spot - sell
Swap - beli
USD EUR
19.100.000 3.000.000
189.300 -
9-97 17
36 -
Swap - buy
Swap - jual
USD JPY AUD
24.455.815 8.289.890 -
5.500.000 9.148.330 100.000
17-338 36 -
63-92 36 36
Swap - sell
Pada tanggal 31 Desember 2009, seluruh aset derivatif diklasifikasikan sebagai lancar.
As of 31 December 2009, all outstanding derivative assets were classified as pass.
Perubahan cadangan sebagai berikut:
Changes in allowance for impairment losses was as follows:
penurunan
nilai
adalah
2010 Saldo awal tahun Penyesuaian sehubungan dengan penerapan pertama PSAK No. 55 (Revisi 2006) (Catatan 30) Kerugian penurunan nilai pada tahun berjalan (Catatan 23) Dibebankan ke tahun berjalan Selisih kurs Saldo akhir tahun
ASSETS
2009 412)
6.024)
(412)
-)
-) -) -) -)
-) (5.611) (1) 412)
47
Balance at the beginning of year Adjustment in connection with first adoption of SFAS No. 55 (2006 Revision) (Note 30) Impairment loss for the year (Note 23) Charge for the year Exchange rate difference Balance at the end of year
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
11. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN AKSEPTASI a.
11. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES
Menurut mata uang
a. By currency 2010 Tagihan Kewajiban akseptasi/ akseptasi/ Acceptance Acceptance receivables payables
Rupiah Valuta asing Jumlah Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
b.
2009 Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables
307) 187.476) 187.783)
307 187.476 187.783
686) 171.108) 171.794)
686 171.108 171.794
(2.854) 184.929)
187.783
(1.965) 169.829)
171.794
Cadangan penurunan nilai
Total - net
Changes in allowance for impairment losses was as follows:
Rupiah
2010 Valuta asing/ Foreign currencies
7)
1.958)
1.965)
6
2.246)
2.252)
(7)
1.441)
1.434)
-
-)
-)
Saldo awal tahun Penyesuaian sehubungan dengan penerapan pertama PSAK No. 55 (Revisi 2006) (Catatan 30) Kerugian penurunan nilai pada tahun berjalan (Catatan 23): Pembebanan pada tahun berjalan
Jumlah/ Total
2009 Valuta asing/ Foreign currencies
Rupiah
Jumlah/ Total
-)
(312)
(312)
1
107)
108)
Selisih kurs
-)
(233)
(233)
-
(395)
(395)
Saldo akhir tahun
-)
2.854)
2.854)
7
1.958)
1.965)
12. KREDIT YANG DIBERIKAN
Valuta Asing Modal kerja Investasi Jumlah Dikurangi cadangan kerugian (((penurunan nilai Jumlah - bersih
Balance at the beginning of year)) Adjustment In connection with first adoption of SFAS No. 55 (2006 Revision) (Note 30) Impairment loss for the year (Note 23): Charge for the year Exchange rate difference Balance at the end of year
12. LOANS RECEIVABLE
Berdasarkan jenis kredit dan mata uang
Rupiah Modal kerja Investasi Konsumsi
Rupiah Foreign currency Total Less allowance for impairment losses
b. Allowance for impairment losses
Perubahan cadangan penurunan nilai adalah sebagai berikut:
a.
Kewajiban akseptasi/ Acceptance payables
a.
By type and currency
2010
2009
1.148.743) 518.107) 501.866) 2.168.716)
1.030.918) 365.827) 405.767) 1.802.512)
744.097) 544.354) 1.288.451)
1.033.685) 288.005) 1.321.690)
3.457.167)
3.124.202)
Total
(155.865) 3.301.302)
(161.982) 2.962.220)
Less allowance for impairment losses
48
Rupiah Working capital Investment Consumer
Foreign Currencies Working capital Investment
Total - net
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
12. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) b.
12. LOANS RECEIVABLE (Continued)
Berdasarkan sektor ekonomi
b. By economic sector
Jasa bisnis Manufaktur Trading Transportasi Konstruksi Lainnya Jumlah Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
c.
2010
2009
653.309) 1.506.494) 405.043) 158.895) 34.834) 698.592) 3.457.167)
267.180) 1.554.915) 482.256) 83.777) 70.429) 665.645) 3.124.202)
Business services Manufacturing Trading Transportation Constructions Others Total
(155.865) 3.301.302)
(161.982) 2.962.220)
Less allowance for impairment losses Total - net
c. Allowance for impairment losses
Cadangan penurunan nilai Perubahan pada cadangan penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Changes in allowance for impairment losses was as follows: 2010
Cadangan kerugian penurunan nilai kolektif/Collective impairment losses Valuta asing/ Rupiah/ Foreign Sub-jumlah/ currencies Sub-total Rupiah Saldo awal tahun Penyesuaian sehubungan dengan penerapan PSAK No. 55 (Revisi 2006) (Catatan 30) Penambahan (pemulihan) cadangan kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan: Penghapusbukuan selama tahun berjalan
9.122
37.649
22.486
101.847
124.333
161.982
(8.700)
9.811
1.111
(1.628)
30.163
28.535
29.646
Balance at the beginning of year)))) Adjustment in connection with the implementation of SFAS No. 55 (2006 Revision) (Note 30)
Addition (reversal) of impairment loss for the year:
21.967
1.149
23.116
9.288
(7.793)
1.495
24.611
(6.568)
-
(6.568)
(9.050)
(35.314)
(44.364)
(50.932)
-
(1.925)
(1.925)
-
(7.517)
(7.517)
(9.442)
35.226
18.157
53.383)
21.096
81.386)
102.482
155.865
Rupiah/ Rupiah Saldo awal tahun Penambahan cadangan selama tahun berjalan Selisih kurs Penghapusbukuan selama tahun berjalan Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan Saldo akhir tahun
Jumlah/ Total
28.527
Selisih kurs Saldo akhir tahun
Cadangan kerugian penurunan nilai individual/Individual impairment losses Valuta asing/ Rupiah/ Foreign Sub-jumlah/ Rupiah currencies Sub-total
2009 Valuta asing/ Foreign currency
Write-off during the year Exchange rate difference Balance at the end of year))))
Jumlah/ Total
45.021)
68.525)
113.546)
Balance at the beginning of year)
6.450) -)
64.337) (15.127)
70.787) (15.127)
Addition of allowance during the year) Exchange rate difference)
(865)
(6.766)
(7.631)
Write-off during the year)
-) 110.969)
407) 161.982)
Recovery of loans previously written-off) Balance at the end of year)
407)) 51.013))
49
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) d.
12. LOANS RECEIVABLE (Continued) d. Restructured loans
Kredit direstrukturisasi Selama tahun 2010 dan 2009, kredit yang direstrukturisasi dilakukan dengan mengubah persyaratan pokok dan bunga serta perpanjangan jangka waktu. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kredit yang direstrukturisasi masingmasing sebesar Rp 81.437 juta atau 2,36% dan Rp 77.548 juta atau 2,48% dari total kredit, dengan cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing berjumlah Rp 30.850 juta dan Rp 5.721 juta.
e.
During 2010 and 2009, loans restructuring was conducted by the Bank through the modification of terms of principal and interest and extension of terms. As of 31 Desember 2010 and 2009, the restructed loans amounted to Rp 81,437 million or 2.36% and Rp 77,548 million or 2.48% of the total loans, respectively, with the respective allowance for impairment losses amounted to Rp 30,850 million and Rp 5,721 million.
Kredit sindikasi
e. Syndicated loans
Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada debitur berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama (sindikasi) dengan bankbank lain. Keikutsertaan Bank sebagai anggota dalam kredit sindikasi masing-masing berkisar antara 1,05% sampai dengan 50,00% dan 2,91% sampai dengan 14,74% dari setiap fasilitas kredit sindikasi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. f.
Syndicated loans represent loans provided to borrowers under syndication agreement with other banks. Total participation of the Bank in syndicated loans in which the Bank acted as a member ranges from 1.05% to 50.00% and 2.91% to 14.74% from of each syndicated loans as of 31 December 2010 and 2009, respectively.
Informasi signifikan lainnya yang berkaitan dengan kredit yang diberikan
f.
Other significant information relating to loans
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Bank telah memenuhi ketentuan Batas Pemberian Kredit ("BMPK") persyaratan di Bank Indonesia.
As at 31 December 2010 and 2009, the bank complied with Legal Lending Limits ("LLL") requirements of Bank Indonesia.
Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hipotik, hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka dan jaminan lain.
Loans are generally collateralized by registered mortgages, power attorney to mortgage or sell, time deposits and other guarantees.
Pinjaman kepada karyawan Bank terdiri dari kredit kendaraan bermotor, kredit kepemilikan rumah, dan kredit untuk tujuan lain sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia masing-masing berjumlah Rp 34.698 dan Rp 25.902 pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Loans to Bank employees consists of car loans, housing loans, and loans for other purposes as permitted by Bank Indonesia regulation were amounted to Rp 34,698 million and Rp 25,902 million as of 31 December 2010 and 2009, respectively.
50
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) f.
12.
Informasi signifikan lainnya yang berkaitan dengan kredit yang diberikan (Lanjutan)
LOANS RECEIVABLE (Continued) f.
Other significant information relating to loans (Continued)
Rasio non-performing loan (NPL) yang dihitung sesuai dengan pedoman perhitungan rasio keuangan sebagaimana tercantum dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005, pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2010 and 2009, the nonperforming loan (NPL) ratios as calculated based on financial ratio calculation guidance as stated in the Circular Letter of Bank Indonesia No. 7/10/DPNP dated 31 March 2005 were as follows:
2010 % NPL bruto NPL neto
2009 % 6,12 2,90
7,72 3,64
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang (2009: suku bunga rata-rata tertimbang) per tahun:
Weighted average of effective interest rates (2009: weighted average interest rate) per annum:
2010 % Rupiah Valuta asing
2009 %
13,69 4,63
15,55 7,20
13. EFEK-EFEK UNTUK TUJUAN INVESTASI
2009
530.125
432.900
530.125
432.900
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang (2009: suku bunga rata-rata tertimbang) setahun:
Rupiah: Held-to-maturity Certificates of Bank Indonesia Less allowance for impairment losses Total - net
Weighted average of effective interest rates (2009: weighted average interest rate) per annum: 2009 %
2010 % Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Pemerintah
Rupiah Foreign currencies
13. INVESTMENT SECURITIES 2010
Rupiah: Dimiliki hingga jatuh tempo Sertifikat Bank Indonesia Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
Gross NPL Net NPL
6,52 -
51
8,06 10,64
Certificates of Bank Indonesia Government Bonds
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. SIMPANAN DARI BANK-BANK LAIN
14. DEPOSITS FROM OTHER BANKS 2010
Rupiah Giro Deposito berjangka
Valuta asing Giro Call money
Jumlah
2009 572 572
714 100 814
90.588 45.057 135.645
92.540 92.540
136.217
93.354
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang (2009: suku bunga rata-rata tertimbang) per tahun:
Foreign currencies Current accounts Call money
Total
Weighted average of effective interest rates (2009: weighted average interest rate) per annum:
2010 %
2009 %
Rupiah Giro Call money
2,00 -
7,68
Rupiah Current accounts Call money
Valuta asing Giro Call money
1,00 0,30
2,91 0,98
Foreign currencies Current accounts Call money
15. SIMPANAN DARI NASABAH
15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS
2010 Rupiah Giro Tabungan Deposito berjangka Valuta asing Giro Deposito berjangka Jumlah
2009
258.106 600.151 1.134.072 1.992.329
184.649 573.840 766.466 1.524.955
546.471 771.135 1.317.606
491.260 829.882 1.321.142
3.309.935
2.846.097
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang (2009: suku bunga rata-rata tertimbang) per tahun:
Rupiah Current accounts Saving account Time deposits Foreign currencies Current accounts Time deposits Total
Weighted average effective interest rates (2009: weighted average interest rate) per annum:
2010 %
Rupiah Current accounts Time deposits
2009 %
Rupiah Giro Tabungan Deposito berjangka
2,57 2,78 6,78
2,72 3,80 9,02
Rupiah Current account Saving account Time deposits
Valuta asing Giro Deposito berjangka
0,48 1,61
0,66 3,36
Foreign currencies Current account Time deposits
52
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. SIMPANAN DARI NASABAH (Lanjutan)
15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (Continued)
Jumlah giro dan deposito berjangka yang dijadikan jaminan kredit yang diberikan masing-masing sebesar Rp 350.112 juta dan Rp 235.522 juta pada tanggal 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2009.
Total demand deposits and time deposits pledged as security for loans receivable amounted to Rp 350,112 million and Rp 235,522 million as of 31 December 2010 and 2009, respectively.
16. PAJAK PENGHASILAN
16. INCOME TAX
a. Pajak dibayar dimuka terdiri dari:
a. Prepaid tax consisted of: 2009
2010 Pajak Penghasilan Badan lebih bayar tahun 2007
4.501
b. Hutang pajak terdiri dari:
c. Komponen beban pajak penghasilan sebagai berikut:
2009
1.675 2.104 1.151 243 5.173
adalah
61.299 674 61.973
Beban pajak
76.427 4.985 81.412
Current tax Deferred tax Total
d. The reconciliation between income before tax multiplied by the maximum marginal tax rate and income tax expense was as follows:
2010
Perbedaan permanen dengan tarif pajak 2010: 25% dan 2009: 28% Efek perubahan tarif pajak
Income tax article 21 Income tax article 4(2), 23 and 26 Income tax article 25 and 29 Value Added Tax Total
2009
d. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak dikalikan dengan tarif pajak maksimum dan beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
Laba akuntansi sebelum pajak Tarif pajak maksimum
1.358 1.798 6.367 317 9.840
c. The components of income tax expense were as follows:
2010 Pajak kini Pajak tangguhan Jumlah
Corporate income tax overpayment year 2007
b. Taxes payable consist of: 2010
Pajak Penghasilan pasal 21 Pajak Penghasilan pasal 4(2), 23 dan 26 Pajak Penghasilan pasal 25 dan 29 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
4.593
2009
231.731) 25%) 57.933)
272.359 28% 76.261
4.040) -) 61.973)
4.528 623 81.412
53
Income before tax Enacted maximum marginal tax rate Permanent differences at 2010: 25% and 2009: 28% tax rate Effect of changes in tax rate Tax expense
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan)
16. INCOME TAX (Continued)
i. Pada bulan September 2008, Pajak Penghasilan Undang-Undang No 36/2008 telah disetujui dan menjadi efektif mulai 1 Januari 2009. Pajak Penghasilan Undang-Undang No 36/2008 adalah perubahan ke empat Undang-Undang Pajak Penghasilan No 7/1983. Perubahan signifikan yang diatur dalam Undang-undang tersebut adalah perubahan tarif pajak penghasilan badan menjadi tarif tunggal, yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 ke depan.
i.
17. PINJAMAN YANG DITERIMA
In September 2008, the Income Tax Law No. 36/2008 was approved and became effective starting 1 January 2009. The Income Tax Law No. 36/2008 is the fourth amandment of the Income Tax Law No 7/1983. The significant change stipulated in the law is the changing of corporate income tax rate to a single rate, of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 and onwards.
17. BORROWINGS
Terdiri dari pinjaman yang diterima dari:
Consists of borrowings from: 2010
Export Impor Bank of the Republic of China, fasilitas kredit revolving, fasilitas maksimum 2010 dan 2009: USD 6.000.000, jatuh tempo fasilitas 2010 dan 2009: tanggal 20 Maret 2011, saldo pinjaman 2010: USD 5.174.320 dan 2009 USD 3.738.742, tingkat bunga 2009 dan 2010: LIBOR 6 bulanan 0,125% per tahun (bila tingkat bunga setiap saat tidak di bawah bunga minimum 0,5% per tahun), 2010: jatuh tempo tanggal 3 Januari 2011 - 10 Juni 2013 dan 2009: jatuh tempo tanggal 4 Januari 2010 - 30 Maret 2012.
2009
46.679
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang tahun 31 Desember 2010 sebesar 0,55% (2009: suku bunga rata-rata tertimbang: 0,66%).
The weighted average of effective interest rates per annum for the years ended 31 December 2010 were 0.55% (2009: weighted average interest rate: 0.66%).
18. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN KEWAJIBAN LAINNYA
18. ACCRUALS AND OTHER LIABILITIES
2010
Beban yang masih harus dibayar Taksiran kerugian dari transaksi rekening administratif Kewajiban lainnya Jumlah
35.193
Export Import Bank of Republic of China, revolving credit facility, maximum facility 2010 and 2009: USD 6,000,000, facility due on 2010 and 2009: 20 March 2011, outstanding amount 2010: USD 5,174,320 and 2009: USD 3,738,742, interest rate 2009 and 2010: 6 month LIBOR - 0.125% per annum (whilst the applicable interest rate shall be applicable interest rate shall be at all times no less than a minimum of 0.5% per annum), 2010: due ranging on 3 January 2011 - 10 June 2013 and 2009: due ranging on 4 January 2010 30 March 2012
2009
33.925
35.007
3.147 21.467 58.539
3.366 13.780 52.153
55
Accrued expenses Estimated losses from off-balance sheet transactions))) Other liabilities Total
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
19. MODAL SAHAM
19. SHARE CAPITAL
Rincian pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Chinatrust Commercial Bank, Taiwan PT Bank Danamon Indonesia Tbk Jumlah
The details of share ownership of the Bank as of 31 December 2010 and 2009 were as follows:
Jumlah lembar saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
1.485 15 1.500
99 1 100
20. PENDAPATAN BUNGA BERSIH
Beban bunga Deposito berjangka Tabungan Giro Simpanan dari bank-bank lain Lainnya Total beban bunga Jumlah - bersih
Shareholders
148.500 1.500 150.000
Chinatrust Commercial Bank, Taiwan PT Bank Danamon Indonesia Tbk Total
20. NET INTEREST INCOME 2010
Pendapatan bunga Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Penempatan pada bank-bank lain Giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Efek-efek yang diperdagangkan Jumlah pendapatan bunga
Jumlah/ Total
2009
331.865) 42.492) 2.752)
368.004) 35.087) 3.075)
8.147) 29.533) 414.789)
1.049) 36.157) 443.372)
Interest income Loans receivable Investment securities Placements with other banks Current account with Bank Indonesia and other banks Trading securities Total interest income
(69.396) (16.119) (8.955) (2.450) (6.254) (103.174)
(91.664) (12.393) (9.033) (8.964) (5.358) (127.412)
Interest expense Time deposits Saving account Current account Deposits from other banks Others Total interest expense
311.615)
315.960)
Total - net
Termasuk dalam berbagai jenis pendapatan bunga adalah pendapatan yang masih harus diterima dari asset keuangan yang mengalami penurunan nilai untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 sejumlah Rp 2.892.
Included within various line items under interest income for the year ended 31 December 2010 is a total of Rp 2,892 accrued on impaired financial assets.
Total pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif terkait dengan aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laporan keuangan sebagaimana dilaporkan di atas adalah sebesar Rp 385.256.
Total interest income calculated using the effective interest method reported above that relate to financial assets not carried at fair value through profit or loss amounted to Rp 385,256.
56
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
21. PROVISI DAN KOMISI - BERSIH
21. FEES AND COMMISSIONS - NET 2010
Pendapatan provisi dan komisi Pendapatan jasa penagihan Provisi dan komisi kredit Komisi pengiriman uang Komisi atas jasa penerbitan letters of credit Komisi lainnya Jumlah pendapatan provisi dan komisi Beban provisi dan komisi Beban jasa penagihan Beban komisi lainnya Jumlah beban provisi dan komisi
2009
90.410) 7.266) 6.932)
110.203) 9.942) 7.291)
1.912) 17.729)
2.230) 16.487)
124.249)
146.153)
(40.341) (2.115) (42.456)
(53.138) (1.468) (54.606)
81.793)
91.547)
22. LABA (RUGI) DARI PERUBAHAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
Fees and commissions expense Collection fees expense Other commissions expense Total fees and commissions income
2009
(2.266) 18.406) 16.140)
5.179) (72.610) (67.431)
23. BEBAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN - BERSIH
Trading securities - Government Bonds Derivative instruments Total
23. IMPAIRMENT LOSSES ON FINANCIAL ASSETS NET
2010 Beban (pemulihan) selama tahun berjalan: Giro pada bank-bank lain Penempatan pada bank-bank lain Aset derivatif Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Jumlah
Letters of credit commissions Other commissions Total fees and commissions income
22. GAIN (LOSS) FROM CHANGES IN FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
2010 Efek-efek yang diperdagangkan Obligasi Pemerintah Instrumen derivatif Jumlah
Fees and commissions income Collection fees income Loans and fees commissions Remittance commissions
2009
-) -) -) 312) (24.611) (24.299)
2.814) (688) 5.611) (108) (70.787) (63.158)
24. ASET KEUANGAN DAN KEWAJIBAN KEUANGAN
Charges (recoveries) for the year: Current accounts with other banks Placements with other banks Derivative assets Acceptance receivables Loans receivable Total
24. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES
Berikut ini adalah perbandingan jumlah tercatat, seperti yang dilaporkan dalam neraca, dan nilai wajar aset keuangan dan kewajiban. Instrumen keuangan telah dialokasikan berdasarkan klasifikasi mereka. Kebijakan akuntansi signifikan dalam Catatan 2.e menggambarkan bagaimana kategori aset dan kewajiban keuangan diukur dan bagaimana pendapatan dan beban, termasuk laba dan rugi atas nilai wajar (perubahan nilai wajar instrumen keuangan), diakui.
Below is the comparison of the carrying amounts, as reported on the balance sheet, and the fair value of all financial assets and liabilities. The financial instruments have been allocated based on their classification. The significant accounting policies in Note 2.e describe how the categories of the financial assets and liabilities are measured and how income and expenses, including fair value gains and losses (changes in fair value of financial instruments), are recognized.
57
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
24. ASET KEUANGAN DAN KEWAJIBAN KEUANGAN (Lanjutan)
24. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES (Continued)
Aset keuangan telah dialokasikan ke dalam kategori diperdagangkan; dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman yang diberikan dan piutang dan tersedia untuk dijual. Demikian pula, setiap jenis kewajiban keuangan telah dialokasikan ke dalam kategori diperdagangkan dan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi lainnya.
Financial assets have been allocated into trading; held-to-maturity; loans and receivables and availablefor-sale financial assets. Similarly, each financial liability has been allocated into trading and other amortized cost.
Nilai wajar adalah didasarkan pada informasi yang relevan yang tersedia pada tanggal neraca dan belum diperbarui untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar yang terjadi setelah tanggal neraca.
The fair value are based on relevant information available as the balance sheet date and have not been updated to reflect changes in market condition after the balance sheet date.
Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat dan nilai wajar aset dan kewajiban keuangan Bank pada tanggal 31 Desember 2010:
The table below sets out the carrying amount and fair value of the Bank’s financial assets and liabilities as of 31 December 2010: Nilai wajar/fair value
Diperdagangkan/ Trading Aset keuangan Kas
-)
Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivable
Tersedia untuk dijual/ Available-forsale
Biaya perolehan diamortisasi lainnya/Other amortized cost
-
-
36.199
-)
36.199)
36.199) 1.013.386)
Dimiki hingga jatuh tempo/ Held-tomaturity
Jumlah nilai tercatat/ Total carrying amount
Jumlah nilai wajar/Total fair value
Giro pada Bank Indonesia
-)
-
1.013.386
-
-)
1.013.386)
Giro pada bank-bank lain Penempatan pada bank-bank lain Efek-efek untuk diperdagangkan Aset derivatif Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi
-)
-
94.590
-
-)
94.590)
94.590)
-) 27.398) 62.683) -) -) -) 90.081)
530.125 530.125
33.077 184.929 3.301.302 4.627.284
36.199
-) -) -) -) -) -) -)
33.077) 27.398) 62.683) 184.929) 3.301.302) 530.125) 5.283.689)
33.077) 27.398) 62.683) 184.929) 3.310.029) 530.125) 5.292.416)
-) -) (44.003) -) -)
-
-
-
(136.217) (3.309.935) -) (187.783) (46.679)
(136.217) (3.309.935) (44.003) (187.783) (46.679)
(136.217) (3.309.935) (44.003) (187.783) (46.679)
-) (44.003)
-
-
-
(55.392) (3.736.006)
(55.392) (3.780.009)
(55.392) (3.780.009)
Kewajiban keuangan Simpanan dari bank-bank lain Simpanan nasabah Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Pinjaman yang diterima Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban lainnya
Financial assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with other banks Trading securities Derivative assets Acceptance receivables Loans receivable Investment securities
Financial liabilities Deposits from other banks Deposits from customers Derivative liabilities Acceptance payables Borrowings Accruals and other liabilities
Nilai wajar efek-efek yang diperdagangkan dan untuk tujuan investasi pada tanggal 31 Desember 2010 adalah berdasarkan harga kuotasi pasar.
The fair value of trading and investment securities as of 31 December 2010 is based on quoted market prices.
Nilai wajar kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2010 dinilai dengan analisa arus kas yang didiskonto berdasarkan tingkat suku bunga pasar.
The fair value of loans receivable as of 31 December 2010 was measured using discounted cash flows analysis using market interest rate.
Nilai wajar aset dan kewajiban keuangan lainnya mendekati nilai tercatatnya karena jangka waktu yang pendek dan/atau suku bunganya sering ditinjau ulang.
The fair value of financial assets and liabilities, except for loans receivable which are stated at amortized cost, approximate to the carrying amount because of short term in nature, and/or repricing frequently.
58
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
25. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
25. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2009
2010 Jasa tenaga ahli Sewa Penyusutan aset tetap Komunikasi Keperluan kantor Perjalanan dan transportasi Perbaikan dan pemeliharaan Asuransi Amortisasi aset tidak berwujud Iklan dan promosi Lainnya
15.674 14.795 9.910 7.402 6.360 6.010 4.997 3.920 3.551 2.270 43.597 118.486
11.491 10.577 6.045 7.171 3.194 4.432 3.272 2.745 3.353 16.944 15.301 84.525
26. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
26. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, komitmen dan kontinjensi Bank adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2010 and 2009, the Bank’s commitments and contingencies were as follows:
2010 KOMITMEN Tagihan komitmen Fasilitas kredit diterima dari bank lain yang belum digunakan Kewajiban komitmen Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan L/C yang tidak dapat dibatalkan
Jumlah komitmen - kewajiban bersih KONTINJENSI Tagihan kontinjensi Bunga atas kredit bermasalah Bank garansi yang diterima
Professional fees Rental Depreciation of fixed assets Communication Office expenses Travelling and transportation Repair and maintenance Insurance Amortization of intangible assets Advertisement and promotion Others
2009
7.439)
11.850)
(45.570) (189.979) (235.549)
(47.863) (178.375) (226.238)
(228.110)
(214.388)
COMMITMENTS Committed receivables Unused credit facilities received from other banks Committed liabilities Unused credit facilities granted to debtors Outstanding irrevocable L/C
Total commitments - net liabilities CONTINGENCIES Contingent receivables Interest on non-performing loans Bank guarantees received
18.317) 317.544) 335.861)
30.343) 186.679) 217.022)
Kewajiban kontinjensi Bank garansi yang diterbitkan
(32.342)
(59.476)
Contingent liabilities Bank guarantees issued
Jumlah kontinjensi - tagihan bersih
303.519)
157.546)
Total contingencies - net receivable
Jumlah fasilitas kredit (uncommitted) kepada nasabah yang belum digunakan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rp 1.233.139 juta dan Rp 1.252.887 juta.
Unused credit facilities (uncommitted) granted to debtors as of 31 December 2010 and 2009 were Rp 1,233,139 million and Rp 1,252,887 million, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, bank garansi yang diterima dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing sejumlah Rp 16.849 juta dan Rp 29.312 juta.
As of 31 December 2010 and 2009, the bank guarantees received from related parties amounted to Rp 16,849 million and Rp 29,312 million, respectively.
59
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
26. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)
26. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (Continued)
Bank menghadapi beberapa tuntutan hukum, pengurusan administrasi dan klaim yang belum terselesaikan, yang berhubungan dengan kegiatan usaha Bank. Adalah tidak mungkin untuk memastikan apakah Bank akan memenangkan masalah atau tuntutan hukum tersebut, atau dampaknya jika Bank kalah. Namun demikian, manajemen Bank yakin bahwa hasil keputusan masalah atau tuntutan hukum tersebut tidak akan membawa dampak yang signifikan pada hasil usaha, posisi keuangan, atau likuiditas Bank.
27. RASIO KEWAJIBAN MINIMUM
PENYEDIAAN
The Bank is a party to various unresolved legal actions, administrative proceedings, and claims in the ordinary course of its business. It is not possible to predict with certainty whether or not the Bank will ultimately be successful in any of these legal matters or, if not, what the impact might be. However, the Bank’s management does not expect that the results in any of these proceedings will have a material adverse effect on the Bank’s results of operations, financial position or liquidity.
MODAL
27. CAPITAL ADEQUACY RATIO
Perhitungan rasio Kewajiban Penyediaan Modal (KPM) minimum tertanggal 31 December 2010 dan 2009 dilakukan sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku.
The Bank’s Capital Adequacy Ratio (CAR) as of 31 December 2010 and 2009 was computed in accordance with the prevailing Bank Indonesia regulations.
Perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum Bank adalah sebagai berikut:
The computations of the Bank’s CAR was as follows:
2010
2009
Aset Tertimbang Menurut Risiko - untuk risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional
3.813.856
3.116.924
Risk Weighted Assets - for credit risk, market risk and operational risk
Modal inti Modal pelengkap
1.490.581 31.781
1.329.283 33.219
Core capital Supplementary capital
Jumlah modal
1.522.362
1.362.502
Total capital
39,92%
43,71%
CAR - credit risk, market risk and operational risk
8,00%
8,00%
Required Capital Adequacy Ratio
Rasio KPMM - risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan
28. KUALITAS ASET PRODUKTIF
28. QUALITY OF PRODUCTIVE ASSETS
Di bawah ini adalah rangkuman dari kualitas aset produktif sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku:
Summarized below is the quality of productive assets in accordance with the prevailing Bank Indonesia regulations: 2010
Giro pada Bank Indonesia/ Current account with Bank Indonesia Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah *)
1.013.386 1.013.386
Giro pada bank-bank lain/Current accounts with other banks
Penempatan pada bankbank lain/ Placements with other banks
Efek-efek yang diperdagang kan/Trading securities
33.077 33.077
27.398 27.398
94.590 94.590
Aset derivatif/ Derivative assets 62.683 62.683
*) Sebelum cadangan kerugian penurunan nilai
Tagihan akseptasi/ Acceptance receivable 174.052 13.731 187.783
Kredit yang diberikan/ Loans Receivable 3.110.191 134.527 35.820 94.973 81.656 3.457.167
Efek-efek untuk tujuan investasi/ Investment securities
Komitmen dan kontinjensi/ Commitment and liabilities
530.125 530.125
256.198 11.693 267.891
*) Before allowance for impairment losses
60
Current Special mention Substandard Doubtful Loss Total *)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
28. KUALITAS ASET PRODUKTIF (Lanjutan)
28. QUALITY OF PRODUCTIVE ASSETS (Continued) 2009
Giro pada Bank Indonesia/ Current account with Bank Indonesia
Giro pada bank-bank lain/Current accounts with other banks
Penempatan pada bankbank lain/ Placements with other banks
Efek-efek yang diperdagang kan/Trading securities
Aset derivatif/ Derivative assets
Tagihan akseptasi/ Acceptance receivable
Kredit yang diberikan/ Loans Receivable
Efek-efek untuk tujuan investasi/ Investment securities
Komitmen dan kontinjensi/ Commitment and liabilities
Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
114.023 -
103.893 -
46.975 -
712.971 -
41.160 -
165.624 6.170 -
2.699.234 184.782 4.652 108.766 126.768
432.900 -
273.001 12.713 -
Current Special mention Substandard Doubtful Loss
Jumlah *)
114.023
103.893
46.975
712.971
41.160
171.794
3.124.202
432.900
285.714
Total *)
*) Sebelum cadangan kerugian penurunan nilai
*) Before allowance for impairment losses
29. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
29. RELATED-PARTY TRANSACTIONS
Dalam kegiatan usahanya, Bank melakukan transaksi keuangan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang dilakukan sesuai dengan syarat dan kondisi yang serupa seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga, kecuali kredit yang diberikan kepada karyawan.
In the normal course of business, the Bank has financial transactions with related parties which were made under the normal terms and conditions as those with third parties, except for loans to employees.
Saldo transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Balances of related party transactions are as follows:
2010
2009
Aset Giro pada bank-bank lain Kredit yang diberikan
27.735 53.525
22.746 9.220
Assets Current accounts with other banks Loans receivable
Kewajiban Simpanan dari bank-bank lain Simpanan dari nasabah Kewajiban derivatif
341 12.732 29.717
548 11.569 11.474
Liabilities Deposits from other banks Deposits from customers Derivative payables
1.155 539
517 611
13.419
17.240
Laporan laba rugi Pendapatan bunga Beban bunga Pendapatan provisi dan komisi - bersih: Beban jasa penagihan
Pada tanggal 7 Nopember 2005, Bank menandatangani perjanjian jasa penagihan dengan Chinatrust Commercial Bank, Taiwan (pemegang saham), dimana Chinatrust Commercial Bank, Taiwan akan berperan sebagai agen penagihan atas kredit perorangan (Indonesian Overseas Workers Loans) yang diberikan oleh Bank. Beban jasa penagihan untuk tahun berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 adalah masing-masing berjumlah Rp 13.419 juta dan Rp 17.240 juta.
Statements of income Interest income Interest expenses Fees and commissions income - net: Collection expenses))))
On 7 November 2005, the Bank entered into a Collection Agent Agreement with Chinatrust Commercial Bank, Taiwan (the shareholder), in which Chinatrust Commercial Bank will act as a collection agent for Bank’s personal loans (Indonesian Overseas Workers Loans). The collection fee expense for the years ended 31.December 2010 and 2009 amounted to million, Rp 13,419 million and Rp 17,240 respectively.
61
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
30. PENERAPAN PERTAMA DARI PSAK 50 (REVISION 2006) DAN PSAK 55 (REVISI 2006)
30. FIRST ADOPTION OF PSAK 50 (REVISION 2006) AND PSAK 55 (REVISION 2006)
Seperti dijelaskan dalam Catatan 2.e, laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 adalah laporan keuangan pertama Bank yang menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006).
As stated in Note 2.e, the financial statements as of and for the year ended 31 December 2010 are the Bank’s first financial statements prepared in accordance with SFAS 50 (2006 Revision) and SFAS 55 (2006 Revision).
Dalam menerapkan standar-standar baru di atas, Bank telah mengidentifikasi penyesuaian transisi berikut sesuai dengan Buletin Teknis Nomor 4 tentang ketentuan transisi untuk penerapan pertama PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
In adopting the above new standards, the Bank had identified the following transitional adjustments in accordance with the Technical Bulletin No. 4 concerning the transitional provisions for the first adoption of SFAS 50 (2006 Revision) and SFAS 55 (2006 Revision) as issued by Indonesian Institute of Accountants.
Dampak transisi ke PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) terhadap neraca awal Bank pada tanggal 1 Januari 2010 dijelaskan dalam tabel berikut:
The effect of the transition to SFAS 50 (2006 Revision) and SFAS 55 (2006 Revision) to the Bank’s opening balance sheet as of 1 January 2010 is set out in the following table:
Aset Giro pada bank-bank lain Penempatan pada bank-bank lain Aset derivatif Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Aset pajak tangguhan - bersih Ekuitas Saldo laba
Dilaporkan sebelumnya/ As previously reported
Penyesuaian transisi ke PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006)/ Transitional adjustments to SFAS 50 (2006 Revision) and SFAS 55 (2006 Revision)
Setelah disesuaikan/ As adjusted
102.854 46.505 40.748 169.829 2.962.220 9.059
1.039) 470) 412) (1.434) (29.646) 7.290)
103.893) 46.975) 41.160) 168.395) 2.932.574) 16.349)
Assets Current accounts with other bank Placements with other banks Derivative assets Acceptance receivable Loans receivable Deferred tax assets - net
(1.286.307)
21.869)
(1.264.438)
Equity Retained earnings
Penyesuaian transisi atas berasal dari penghitungan ulang dari kerugian penurunan nilai aset keuangan sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2006). Dasar untuk penilaian ulang atas kerugian penurunan nilai rinci dalam Catatan 2.o.
The above transitional adjustments were derived from the reassessment of impairment losses for financial assets in accordance with SFAS 55 (2006 Revision). The basis for reassessment of impairment losses is detailed in Note 2.o.
62
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
31. REKLASIFIKASI AKUN
31. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Beberapa akun dalam laporan keuangan 2009 telah direklasifikasi untuk memastikan dengan penyajian laporan keuangan 2010. Sebelum reklasifikasi/ Before reclassifications Neraca Aset Surat-surat berharga Efek-efek yang diperdagangkan Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Aset tetap - bersih Aset tak berwujud - bersih Aset lainnya - bersih Kewajiban Kewajiban segera Pinjaman yang diterima Simpanan nasabah Tagihan kerugian dari transaksi rekening administratif Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban lainnya Laporan laba rugi Provisi dan komisi Pendapatan provisi dan komisi lainnya - bersih Laba yang direalisasi dari instrumen derivatif Laba (rugi) yang belum direalisasi atas surat-surat berharga - bersih Laba (rugi) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan Pemulihan taksiran kerugian dari transaksi rekening administratif Penyisihan penghapusan aset Beban kerugian penurunan nilai aset keuangan - bersih Beban lain-lain - bersih
Certain accounts in the 2009 financial statements have been reclassified to conform with the presentation of 2010 financial statements.
Reklasifikasi/ Reclassifications
1.145.074) -) 2.947.984) -) 28.900) -) 43.369)
(1.145.074) 712.971) 14.236) 432.900) (8.142) 8.142) (15.033)
-) 712.971) 2.962.220) 432.900) 20.758) 8.142) 28.336)
4.424) 35.125) 2.841.028)
(4.424) 68) 5.069)
-) 35.193) 2.846.097)
Balance sheets Assets Marketable securities Trading securities Loans receivable Investment securities Fixed assets - net Intangible assets - net Other assets - net Liabilities Liabilities payable on demand Borrowings Deposits from customers Estimated losses from off-balance sheet transactions
3.366)
(3.366)
-)
49.500)
2.653)
52.153)
9.942)
81.605)
91.547)
81.573)
(81.573)
-)
Other fees and commissions income - net
24.121)
72.610)
96.731)
Accruals and other liabilities Statement of income Fees and commission
5.179)
(5.179)
-)
-)
(67.431)
(67.431)
(1.256) (62.207)
1.256) 62.207)
-) -)
Realized gain from derivative instruments Unrealized gain (loss) on marketable Securities - net Gain (loss) from changes in fair value of financial instruments Reversal of estimated losses from offbalance sheet transactions))) Allowance for uncollectible assets
-) (1.939)
(63.158) (337)
(63.158) (2.276)
Impairment losses on financial assets - net Other expenses - net
32. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN ARUS KAS
32. RESTATEMENT OF STATEMENT OF CASH FLOWS
Efektif tanggal 1 Januari 2010, komponen kas dan setara kas telah diubah seperti dijelaskan pada Catatan 2.a. Dengan demikian, laporan arus kas komparatif tahun 2009 telah disajikan kembali. Dilaporkan sebelumnya/ As previously reported Kas bersih yang (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas operasional (Penurunan) kenaikan bersih pada kas dan setara kas Kas dan setara kas, saldo akhir tahun
Setelaah reklasifikasi/ After reclassifications
Effective 1 January 2010, the components of cash and cash equivalents have been changed as explained in Note 2.a. Accordingly, the 2009 comparative statement of cash flows have been restated.
Penyajian kembali/ Restatements
Setelah disajikan kembali/ As restated
(196.494)
724.741
528.247
Net cash (used in) provided by operting activities
(345.496) 247.246)
724.741 724.741
379.245 971.987
(Decrease) increase in cash and cash equivalents Cash and cash equivalents, at the end of year
63
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
33. STANDAR AKUNTANSI BARU
33. NEW ACCOUNTING STANDARDS
Terdapat beberapa standar akuntansi yang sudah diterbitkan tetapi belum efektif untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010, dan belum diterapkan di dalam penyusunan laporan keuangan gabungan ini, yaitu sebagai berikut:
A number of new accounting standards have been issued but are not yet effective for the year ended 31 December 2010, and have not been applied in preparing the combined financial statements, as follows:
•
•
Standar akuntansi yang akan berlaku efektif untuk laporan keuangan dengan periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: − PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”.
The accounting standards which will become effective for financial statements beginning on or after 1 January 2011: −
SFAS No. 1 (2009 Revision), “Presentation of Financial Statements”.
−
PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”.
−
SFAS No. 2 (2009 Revision), “Statement of Cash Flows”.
−
PSAK No. 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim”.
−
SFAS No. 3 (2010 Revision), “Interim Financial Reporting”.
−
PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan tersendiri”.
−
SFAS No. 4 (2009 Revision), “Consolidated and Separate Financial Statements”.
−
PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”.
−
SFAS No. 5 (2009 Revision), “Operating Segments”.
−
PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”.
−
SFAS No. 7 (2010 Revision), “Related Parties Disclosures”.
−
PSAK No. 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan”.
−
SFAS No. 8 (2010 Revision), “Events After the Reporting Period”.
−
PSAK No. 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama”.
−
SFAS No. 12 (2009 Revision), “Interests in Joint Ventures”.
−
PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi”.
−
SFAS No. 15 (2009 Revision), “Investments in Associates”.
−
PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Tak Berwujud”.
−
SFAS No. 19 (2010 Revision), “Intangible Assets”.
−
PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”.
−
SFAS No. 22 (2010 Revision), “Business Combinations”.
−
PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”.
−
SFAS No. 23 (2010 Revision), “Revenue”.
−
PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”.
−
SFAS No. 25 (2009 Revision), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”.
−
PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.
−
SFAS No. 48 (2009 Revision), “Impairment of Assets”.
−
PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”.
−
SFAS No. 57 (2009 Revision), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”.
−
PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”.
−
SFAS No. 58 (2009 Revision), “Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operation”.
−
ISAK No. 7 (Revisi 2009), “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus”.
−
IFAS No. 7 (2009 Revision), “Consolidation of Special Purpose Entities”.
−
ISAK No. 9, “Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa”.
−
IFAS No. 9, “Changes in Existing Decommisioning, Restoration and Similar Liabilities”.
−
ISAK No. Pelanggan”.
−
IFAS No. 10, Programmes”.
10,
“Program
Loyalitas
64
“Customer
Loyalty
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated)
33. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan)
•
33. NEW ACCOUNTING STANDARDS (continued)
−
ISAK No. 11, “Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik”.
−
IFAS No. 11, “Distribution of Non-Cash Assets to Owners”.
−
ISAK No. 12, “Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer”.
−
IFAS No. 12, “Jointly Controlled Entities: Non-Monetary Contributions by Venturers”.
−
ISAK No. 14 (Revisi 2010), “Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web”.
−
IFAS No. 14 (2010 Revision), “Intangible Assets - Web Site Costs”.
−
ISAK No. 17, “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”.
−
IFAS No. 17, “Interim Financial Reporting and Impairment”.
•
Standar akuntansi yang akan berlaku efektif untuk laporan keuangan dengan periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
The accounting standards which will become effective for financial statements beginning on or after 1 January 2012:
−
PSAK No. 10 (Revisi 2010), "Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing".
−
SFAS No. 10 (2010 Revision), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”.
−
PSAK No. 18 (Revisi 2010), "Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya".
−
SFAS No. 18 (2010 Revision), “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans”.
−
PSAK No. 24 (Revisi 2010), "Imbalan Kerja".
−
SFAS No. 24 (2010 Revision), “Employee. Benefits”.
−
PSAK No. 46 (Revisi 2010), "Akuntansi Pajak Penghasilan".
−
SFAS No. 46 (2010 Revision), “Income Taxes”.
−
PSAK No. 50 (Revisi 2010), "Instrumen Keuangan: Penyajian".
−
SFAS No. 50 (2010 Revision), “Financial. Instruments: Presentation”.
−
PSAK No. 53 (Revisi 2010), "Pembayaran Berbasis Saham".
−
SFAS No. 53 (2010 Revision), “Share-based Payments”.
−
PSAK No. 60 (Revisi 2010), "Instrumen Keuangan: Pengungkapan".
−
SFAS No. 60 (2010 Revision), “Financial. Instruments: Disclosures”.
−
PSAK No. 61, "Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah".
−
SFAS No. 61, “Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance”.
−
ISAK No. 13, "Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri".
−
IFAS No. 13, “Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation”.
−
ISAK No. 15, "Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya".
−
IFAS No. 15, “Limit on a Defined Benefit. Asset, Minimum Funding Requirements and Their Interaction”.
−
ISAK No. 18, "Bantuan Pemerintah - Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi".
−
IFAS No. 18, “Government Assistance - No Specific Relation to Operating Activities”.
−
ISAK No. 20, "Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham".
−
IFAS No. 20, “Changes in the Tax Status of. an Entity or its Shareholders”.
.
.
Bank sedang dalam proses menganalisa dampak yang akan ditimbulkan dari penerapan standar-standar baru tersebut yang relevan untuk Bank.
The Bank is in the process of analyzing the impact that will result from adopting those new standards which are relevant for the Bank.
65