BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon dapat menyelesaikan seluruh tugas dan tanggung jawab kegiatan Tahun Anggaran 2015 dengan baik dan lancar. Pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon dibuat dalam bentuk Laporan Tahunan 2015, yang berdasarkan pada Rencana Kerja Anggaran Kegiatan dan Keluaran (RKAKL) Tahun Anggaran 2015 yang merupakan penjabaran dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor : 032.04.2.567720/2015 tanggal 14 Nopember 2014. Laporan ini berisi informasi seluruh hasil kegiatan yang ada di Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon Tahun Anggaran 2015, mulai dari Kegiatan Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Uji Terap Teknis dan Kerja Sama, Seksi Pengujian dan Dukungan Teknis, Kegiatan Produksi dan Perekayasaan. Seluruh staf Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon, mitra kerja, dan pihak terkait yang berpartisipasi merupakan komponen penting yang berperan dalam mensukseskan pelaksanaan kegiatan Tahun 2015, untuk itu kami ucapkan terima kasih dan saran serta masukan dari semua pihak kami harapkan sebagai salah satu bentuk dukungan bagi pengembangan dan perbaikan di masa yang akan datang. Semoga Laporan Tahunan ini dapat bermanfaat bagi setiap insan perikanan dalam mengembangkan budidaya laut dimasa yang akan datang. Amin. Ambon,
Januari 2016 Kepala Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon
Ir. Nono Hartanto, M.Aq NIP. 19691123 199403 1 004
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ............................................. DAFTAR ISI ................................................. DAFTAR TABEL ............................................... DAFTAR GAMBAR .............................................. DAFTAR GRAFIK ..............................................
ii iii v vii ix
I.
1 1 3 3 4 4 5 10 11 17 18 21 21 27 31 33 35 35 37 37 40 46 47 56 58 61 61 62 63 64 64
PENDAHULUAN ........................................... 1.1 Latar Belakang ..................................... 1.2 Ruang Lingkup ...................................... 1.3 Tujuan dan Sasaran ................................. II. SUB BAGIAN TATA USAHA .................................. 2.1 Organisasi dan Tata Kerja .......................... 2.2 Administrasi dan Kepegawaian ....................... 2.3 Administrasi Persuratan ............................ 2.4 Administrasi Keuangan .............................. 2.5 Sarana Prasarana ................................... 2.6 Capaian Kinerja .................................... III. UJI TERAPAN TEKNIS DAN KERJA SAMA ...................... 3.1 Publikasi dan Informasi ............................ 3.2 Pameran dan Dokumentasi ............................ 3.3 Standarisasi dan Statistik ......................... 3.4 Pengelolaan Perpustakaan ........................... 3.5 Kerjasama .......................................... 3.6 Capaian Kinerja .................................... IV. PENGUJIAN DAN DUKINGAN TEKNIS .......................... 4.1 Pendampingan BBIP .................................. 4.2 Pendampingan Kawasan Budidaya ...................... 4.3 Pelayanan Masyarakat ............................... 4.4 Percontohan Kawasan ................................ 4.5 Lain-Lain .......................................... 4.6 Capaian Kinerja .................................... V. PRODUKSI DAN PEREKAYASAAN .............................. 5.1 Produksi ........................................... 5.1.1 Pengelolaan Induk dan Broodstock ............ 5.1.2 Pengelolaan Induk dan Broodstock ............ 5.1.3 Pengelolaan Benih ........................... 5.1.4. Produksi Fitoplankton .......................
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON 5.1.5. 5.1.6. 5.1.7. 5.1.8. 5.1.9.
VI.
Produksi Zooplankton ........................ Gelondongan dan Pembesaran Ikan Konsumsi .... Pengelolaan Kesehatan Ikan dan Lingkungan ... Pembenihan Ikan Hias ........................ Rumput Laut dan Pembesaran Ikan Konsumsi di KJA Masika Jaya .......................... 5.2 Perekayasaan ....................................... 5.2.1. Hasil Perekayasaan Organisasi Tipe B (Peningkatan Produksi Ikan Laut) ............ 5.2.2. Hasil Perekayasaan Organisasi Tipe C (Produksi Ikan Hias Laut Nemo Hibrid) ....... 5.2.3. Capaian Kinerja Kegiatan Perekayasaan ....... PENUTUP ...............................................
LAPORAN TAHUNAN_2015
65 66 67 67 69 70 73 74 75 76
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON DAFTAR TABEL Halaman Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
Tabel Tabel
1. Jabatan Struktural dan Fungsional BPBL Ambon 2015 .. 2. Penerimaan Penghargaan Tahun 2015 .................. 3. Pegawai yang Melakukan Tugas Dan Ijin Belajar Tahun 2015 ......................................... 4. Daftar Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan yang Diikuti Tahun 2015 ......................................... 5. Realisasi Keuangan dan Fisik Tahun 2015 ............ 6. PNBP BPBL Ambon Tahun 2015 ......................... 7. Aset Pengadaan BPBL Ambon Tahun 2015 ............... 8. Capaian Kinerja Sub Bagian Tata Usaha .............. 9. Sumberdaya Manusia pada Seksi UTTKS Tahun 2015 .... 10. Pelayanan Informasi Teknologi Melalui Kegiatan Kunjungan Masyarakat / Stakeholders Selama 1 (satu) Hari di BPBL Ambon ......................... 11. Makalah dari BPBL Ambon yang Lolos Seleksi pada Indonesia Aquaculture 2015 ........................ 12. Data Ketersediaan Induk dan Calon Induk pada BPBL Ambon per Desember 2015 ........................... 13. Data Produksi Ikan Konsumsi dan Calon Induk pada BPBL Ambon per Triwulan Tahun 2015 ................ 14. Data Distribusi Benih, Ikan Konsumsi & Ikan Hias oleh BPBL Ambon Tahun 2015 ........................ 15. Capaian Kinerja Seksi Uji Terapan Teknis dan Kerja Sama .............................................. 16. Penanggung Jawab Wilayah di Wilayah Kerja Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon Tahun 2015 .......... 17, Daftar Stakeholders yang Melakukan Pembelajaran di BPBL Ambon Tahun 2015 ............................. 18. Kabupaten/Kota, Komoditas yang Dikembangkan dan Penanggung Jawab Kegiatan Percontohan Kawasan Tahun 2015 ........................................ 19. Hasil Kegiatan Percontohan Kawasan Perikanan Budidaya .......................................... 20. Capaian Kinerja Seksi Pengujian dan Dukungan Teknis ............................................
LAPORAN TAHUNAN_2015
6 8 9 10 12 16 17 18 21
24 27 32 32 33 35 37 46
48 48 58
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON Tabel 21. Nama Divisi dan Koordinator ....................... Tabel 22. Nama Kegiatan dan Penggung Jawab .................. Tabel 23. Capaian Kinerja Kegiatan Pengelolaan Induk dan Broodstock ........................................ Tabel 24. Capaian Kinerja Kegiatan Pengelolaan Larva ........ Tabel 25. Capaian Kinerja Kegiatan Pengelolaan Benih ........ Tabel 26. Capaian Kinerja Kegiatan Produksi Fitoplankton .... Tabel 27. Capaian Kinerja Kegiatan Produksi Zooplankton ..... Tabel 28. Capaian Kinerja Kegiatan Gelondongan dan Pembesaran Ikan Konsumsi .......................... Tabel 29. Capaian Kinerja Kegiatan Pengelolaan Kesehatan Ikan dan Lingkungan ............................... Tabel 30. Capaian Kinerja Kegiatan Ikan Hias ................ Tabel 31. Capaian Kinerja Kegiatan Rumput Laut dan Pembesaran Ikan Konsumsi di KJA Masika Jaya ....... Tabel 32. Capaian Kinerja Kegiatan Perekayasaan .............
LAPORAN TAHUNAN_2015
61 62 62 63 64 64 65 66 67 67 69 75
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar Gambar Gambar Gambar
Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar
1. Struktur Organisasi Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon Tahun 2015 ................................. 2. Publikasi Dalam Bentuk Leaflet Kegiatan Tahun 2015 ............................................. 3. Publikasi Dalam Bentuk Poster Kegiatan Tahun 2015 4. Publikasi Dalam Bentuk Jurnal Teknologi Budidaya Laut Tahun 2015, Buku Budidaya Banggai Cardinalfish di KJA dan Buku Profil Balai ........ 5. Publikasi Dalam Pelayanan Kunjungan Stakeholders selama 1 hari di BPBL Ambon ...................... 6. Presenter Makalah Ilmiah Indonesian Aquaculture 2015 dari BPBL Ambon ............................. 7. Stand BPBL Ambon pada Pameran Indonesian Aquaculture 2015 ................................. 8. Pengunjungan pada Stand BPBL Ambon ............... 9. Kegiatan Temu Lapang ............................. 10. Hatchery Skala Rumah Tangga ...................... 11. Panen Ikan Konsumsi “Kelompok Roto” Demfarm Ikan Konsumsi ................................... 12. Pembinaan Kelompok ............................... 13. Penyerahan Paket Kegiatan Percontohan Kawasan .... 14. Penyerahan Benih Ikan Kerapu Cantang Tahap I ..... 15. Penebaran Benih Ikan Kerapu Cantang Tahap I ...... 16. Monitoring Pertumbuhan ........................... 17. Penyiapan dan Pemberian Pakan Rucah Untuk Benih .. 18. Kegiatan Temu Lapang ............................. 19. Pembinaan Kelompok ............................... 20. Penyerahan/Distribusi Paket Demfarm .............. 21. Penyerahan Bibit Kultur Jaringan ................. 22. Pendampingan Teknologi ........................... 23. Monitoring Pertumbuhan Rumput Laut Bibit Kultur Jaringan ......................................... 24. Monitoring Pertumbuhan Rumput Laut Lokal ......... 25. Temu Lapang ...................................... 26. Kegiatan Temu Lapang Demfarm di Halmahera Utara ..
LAPORAN TAHUNAN_2015
4 22 22
23 26 29 30 30 50 50 51 52 52 52 53 53 53 53 54 54 54 55 55 55 56 56
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON Gambar 27. Kegiatan Temu Lapang Demfarm di Kabupaten Donggala ......................................... Gambar 28. Kegiatan Temu Lapang Demfarm di Kabupaten Minahasa Utara ................................. Gambar 29. Kegiatan Temu Lapang Demfarm di P. Osi Kab. Seram Bagian Barat ..................................... Gambar 30. Kegiatan Temu Lapang Demfarm di Desa Tolongano Kabupaten Donggala ............................... Gambar 31. Struktur Organisasi Perekayasaan Tipe B Tahun 2015 ............................................. Gambar 32. Struktur Organisasi Perekayasaan Tipe C Tahun 2015 ............................................. Gambar 33. Capaian Kinerja Kegiatan Perekayasaan Tahun 2015.. ...........................................
LAPORAN TAHUNAN_2015
57 57 57 58 71 72 75
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 1. Pegawai BPBL Ambon TA 2015 Berdasarkan Golongan ... Grafik 2. Pegawai BPBL Ambon TA 2015 Berdasarkan Tingkat Pendidikan ........................................ Grafik 3. Kenaikan Pangkat Pegawai BPBL Ambon Tahun 2015 .... Grafik 4. Kenaikan Gaji Berkala Pegawai BPBL Ambon Tahun 2015 .............................................. Grafik 5. Surat Masuk BPBL Ambon Tahun 2015 ................. Grafik 6. Surat Keluar BPBL Ambon Tahun 2015 ................ Grafik 7. Perkembangan Kegiatan Informasi dan Publikasi Tahun 2015 ........................................ Grafik 8. Negara Pengunjung dan Jumlah Rata-Rata Pengunjung Harian di Website : www.bpblambon-kkp.org Tahun 2015 .............................................. Grafik 9. Jumlah Pengunjung pada Perpustakaan BPBL Ambon Tahun 2015 ........................................
LAPORAN TAHUNAN_2015
6 6 7 8 11 11 23
24 34
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kelautan dan perikanan lima tahun kedepan (tahun 2015-2019) diarahkan untuk memenuhi tiga pilar yang saling terintegrasi, yakni kedaulatan (sovereignty), keberlanjutan (sustainability), dan kemakmuran (prosperity). tiga pilar tersebut terangkup dalam visi KKP, yakni ‘Terwujudnya Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan secara Berdaulat, Mandiri dan Berkelanjutan untuk Kemakmuran Rakyat’, dan Pembangunan Poros Maritim Indonesia terus didukung untuk meningkatkan pemanfaatan potensi maritim bangsa dan kesejahteraan masyarakat. Indonesia adalah negara dengan kekayaan sumberdaya alam yang luar biasa, salah satunya adalah kekayaan sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan dari sektor perikanan budidaya. Potensi lahan budidaya laut seluas 11,8 juta ha, lahan budidaya payau seluas 2,3 juta ha dan lahan budidaya air tawar seluas 2,5 juta ha, baru sebagian kecil dimanfaatkan. Potensi pengembangan perikanan budidaya yang masih luas, mendorong pemerintah untuk mengembangkan dan meningkatkan produksi perikanan dari produksi perikanan budidaya. Kebutuhan dunia akan protein terus meningkat dan ikan akan menjadi salah satu sumber protein yang sangat dibutuhkan. “Namun kebutuhan protein yang tinggi tersebut suatu saat tidak dapat dipenuhi hanya dari perikanan tangkap, karena itu perlu dikembangkan perikanan budidaya. Pengembangan perikanan budidaya ke depan, akan di dorong dengan menerapkan 3 (tiga) prinsip Ecosystem Approach for Aquaculture (EAA) yaitu 1) Fungsi keseimbangan ekosistem dan jasa-jasa lingkungan, 2) Fungsi social, yaitu mampu meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan stake holders dan 3) Fungsi integrasi, yaitu mengikutkan sektor lain dalam pengembangannya. Perikanan budidaya yang mandiri, berdaya saing dan berkelanjutan adalah salah satu tujuan pembangunan perikanan budidaya, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) mengembangkan komoditas unggulan yang memiliki nilai ekonomis tinggi, dan sudah
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON di kuasai teknologinya, sehingga akan meningkatkan daya saing komoditas perikanan budidaya dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan pembudidaya. Target produksi perikanan budidaya pada tahun 2015, oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) ditetapkan sebesar 17,9 juta ton. Upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi benih ikan/udang terus dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat siring dengan peningkatan target produksi perikanan budidaya tersebut. Diperkirakan membutuhkan kurang lebih 90 milyar ekor benih yang berasal dari 15,8 juta induk. Tingginya kebutuhan benih ikan/udang saat ini, karena selain untuk dibesarkan atau dibudidayakan menjadi ikan konsumsi, juga untuk memperkaya atau menambah stok ikan di alam yaitu restocking guna keberlanjutan sumber daya ikan di alam. Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup DJPB didorong untuk menjadi pelopor dari semua kebijakan dalam bidang produksi benih ini, selain itu harus membina UPT Daerah (UPTD) di wilayah binaannya. Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Nomor 6/Permen-KP/2014 tertanggal 7 Pebruari 2014, BPBL Ambon mempunyai tugas melaksanakan uji terap teknik dan kerja sama, produksi, pengujian laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan, serta bimbingan teknis perikanan budidaya laut. Dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut, Balai Perikanan Budidaya Laut mempunyai Indikator Kinerja Utama (IKU) yang merupakan tolok ukur keberhasilan kinerja BPBL Ambon tahun 2015. IKU ini tertuang dalam perjanjian kinerja yang ditandatangani oleh kepala BPBL Ambon dengan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, adapun IKU tersebut terdiri atas 33 indokator kinerja yang secara rinci diuraikan lengkap dengan capaian dan evaluasinya pada laporan Kinerja (LKj) BPBL Ambon tahun 2015. BPBL Ambon juga menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan rencana kegiatan teknis dan anggaran, pemantauan dan evaluasi serta laporan; b. Pelaksanaan uji terap teknik perikanan budidaya laut; c. Pelaksanaan penyiapan bahan standardisasi perikanan budidaya laut; d. Pelaksanaan sertifikasi sistem perikanan budidaya laut; e. Pelaksanaan kerja sama teknis perikanan budidaya laut;
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON f. Pengelolaan dan pelayanan sistem informasi, dan publikasi perikanan budidaya laut; g. Pelaksanaan layanan pengujian laboratorium persyaratan kelayakan teknis; h. Pelaksanaan pengujian kesehatan ikan dan lingkungan budidaya laut; i. Pelaksanaan produksi induk unggul, benih bermutu, dan sarana produksi perikanan budidaya laut; j. Pelaksanaan bimbingan teknis perikanan budidaya laut; dan k. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga. Mendukung Tugas dan fungsi tersebut, BPBL Ambon melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk merealisasikan IKU tahun 2015, meliputi: ketatausahaan, uji terap teknis dan kerjasama, pengelolaan informasi dan publikasi, pengujian dan dukungan teknis, pelayanan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan, perekayasaan, dan kegiatan produksi telur, benih, bibit rumput laut, fitoplankton dan zooplankton, serta ikan hias laut. Selain dari pada itu, BPBL Ambon juga melakukan kegiatan pendampingan BBIP, Kawasan Budidaya, dan demfarm di wilayah kerja khususnya pada kawasan minapolitan. 1.2. Ruang Lingkup Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh BPBL Ambon, baik kegiatan administasi maupun teknis, meliputi: a. Pengelolaan sistem kesehatan ikan dan lingkungan; b. Pengelolaan sistem perbenihan ikan; c. Pengelolaan sistem prasarana dan sarana pembudidayaan ikan; d. Pengelolaan sistem produksi pembudidayaan ikan ; e. Pengelolaan sistem usaha pembudidayaan ikan; f. Peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya ditjen perikanan budidaya; 1.3. Tujuan dan Sasaran Laporan ini disusun sebagai wujud pertanggungjawaban, bahan informasi, dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon Tahun Anggaran 2015. Selanjutnya dapat dijadikan tolak ukur kegiatan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon tahun berikutnya untuk mendukung visi dan misi KKP dan pengembangan perikanan budidaya khususnya di wilayah kerja.
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON BAB II. SUB BAGIAN TATA USAHA 1.4. Organisasi Dan Tata Kerja Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon sebagai Unit Pelaksanan Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya berkedudukan sebagai Eselon IIIa, berdasarkan pada Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: PER.10/MEN/2006 tertanggal 12 Januari 2006, tentang struktur organisasi dan tata kerja. Struktur organisasi Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon, berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Nomor 6/Permen-KP/2014 tertanggal 7 Pebruari 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Perikanan Budidaya Air Tawar, Perikanan Budidaya Air Payau, dan Perikanan Budidaya Laut, terdiri atas: 1. Kepala Balai 2. Subbagian Tata Usaha (TU) 3. Seksi Uji Terap Teknik dan Kerjasama (UTTKS) 4. Seksi Pengujian dan Dukungan Teknis (PDT) 5. Kelompok Jabatan Fungsional
KEPALA BALAI Ir. Nono Hartanto, M.Aq
KASUBBAG TATA USAHA Djafar Siddik, SE
KASI UTTKS Heru Salamet, S.Pi, M.Si
KASI PDT Ir. D.A .Horhoruw, M.Si
KOORDINATOR FUNGSIONAL Hariyano, S.Pi, M.Si
Fungsional Perekayasa, Pengawas Perikanan, Teknisi Litkayasa, PHPI, Statistisi, Pranata Humas.
Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon Tahun 2015.
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON Tugas masing-masing bagian dalam struktur organisasi BPBL Ambon diuraikan sebagai berikut: 1.
Subbagian Tata Usaha
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi pelaporan keuangan, kegiatan teknis, anggaran, pengelolaan kepegawaian, tata laksana, barang milik negara, rumah tangga dan ketatausahaan. 2.
Seksi Uji Terap Teknik dan Kerja Sama
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan uji terap teknik, standardisasi, sertifikasi, kerja sama teknis, pengelolaan dan pelayanan sistem informasi, serta publikasi perikanan budidaya laut. 3.
Seksi Pengujian dan Dukungan Teknis
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan layanan pengujian laboratorium, persyaratan kelayakan teknis, kesehatan ikan dan lingkungan, produksi induk unggul, benih bermutu, dan sarana produksi, serta bimbingan teknis perikanan budidaya laut. 4.
Kelompok Jabatan Fungsional
Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan perekayasaan, pengujian, penerapan, dan bimbingan penerapan standar/sertifikasi perbenihan dan pembudidayaan ikan air laut, pengendalian hama dan penyakit ikan, pengawasan perbenihan dan pembudidayaan, dan penyuluhan serta kegiatan lain sesuai tugas masing-masing jabatan fungsional berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari: Perekayasa, Litkayasa, Pengawas Perikanan, Pengendali hama penyakit ikan, dan stastistisi. 1.5. Administrasi Dan Kepegawaian A.
Keadaan Pegawai
Tahun 2015 pegawai BPBL Ambon mendapat tambahan 2 orang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sehingga total pegawai berjumlah 89 orang terdiri dari: 56 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS), 2 orang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan 31 orang tenaga kontrak. Adapun jumlah PNS dan tenaga kontrak berdasarkan golongan disajikan pada garfik 1 dan berdasarkan tingkat pendidikan pada grafik 2.
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON BAB III. UJI TERAP TEKNIK DAN KERJA SAMA Seksi Uji Terap Teknik dan Kerja Sama Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan uji terap teknik, standardisasi, sertifikasi, kerja sama teknis, pengelolaan dan pelayanan sistem informasi, serta publikasi perikanan budidaya laut. Sumberdaya manusia (SDM)tahun 2015 pada Seksi Uji Terap Teknis dan Kerjasama (UTTKS) berjumlah 6(enam) orang terdiri dari 1 (satu) orang kepala seksi dan 5(lima) orang staf, seperti terlihat pada tabel 9. Tabel 9. Sumberdaya Manusia pada Seksi UTTKS Tahun 2015. NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
NAMA
GOLONGAN
Heru Salamet, M.Si Rusli Raiba, M.Si Herlina Tahang, S.St.Pi Wanda E. Lumamuly, S.Kom Helena I. Patipeilohy Dinar Roosdinar, S.Pi
IIId IIIc IIIb IIIb IIIb IIIa
JABATAN Kepala Seksi Pengelola Publikasi dan Informasi Pengelola Kerjasama Pengelola Standarisasi dan Statistik Pengelola Perpustakaan Pengelola Humas
Sumber : Struktur Organisasi BPBL Ambon Tahun 2015
Penjabaran pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi tersebut pada tahun 2015 direalisasikan dalam bentuk kegiatan antara lain: 1. 2. 3. 4. 5.
Publikasi dan Informasi. Pameran dan Dokumentasi. Standardisasi dan Statistik. Pengelolaan Perpustakaan. Kerjasama.
3.1. Publikasi dan Informasi A. Publikasi Dalam rangka mendukung diseminasi hasil rekayasa teknologi yang dilaksanakan oleh Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon pada Tahun 2015 telah dilakukan kegiatan meliputi pembuatan/pencetakan leaflet dan poster, penerbitan buku, penerbitan Jurnal Teknologi Budidaya Laut 2015, pembuatan profil balai tahun 2015, pembuatan artikel, pengelolaan jaringan informasi berupa (Local Area Network /LAN) dan pengelolaan website www.bpblambon-kkp.org.
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON Publikasi dilakukan melalui media cetak, berupa; A) Leaflet, sebanyak 5 judul yaitu; 1. Budidaya Ikan Hias Nemo (Amphiprion sp); 2. Produksi Ikan Hias Nemo Hybrid Varian Black Photon Skala Rumah Tangga; 3. Penyakit Rontok Sirip “Fin Rot”; 4. Pengendalian Penyakit Ikan Dengan Cara Sederhana; 5. Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannameii); B) Jurnal Perekayasaan, C) Buku, berjudul “Budidaya Ikan Hias Banggai Cardinal Fish di KJA”, dan profile BPBL Ambon (gambar 2,3,4). Media cetak didistribusikan kepada instansi pemerintah, perguruan tinggi, pembudidaya ikan, siswa sekolah dan masyarakat pengguna lainnya. Sedangkan poster digunakan untuk melengkapi stand pameran dan display untuk atribut pelayanan publik.
Gambar 2. Publikasi Dalam Bentuk Leaflet Kegiatan Tahun 2015. (Dok. Sie UTTKS 2015)
Gambar 3. Publikasi dalam Bentuk Poster Kegiatan Tahun 2015. (Dok. Sie UTTKS 2015)
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON
Gambar 4. Publikasi dalam Bentuk Jurnal Teknologi Budidaya Laut Tahun 2015, Buku Budidaya Banggai Cardinalfish Di KJA dan Buku Profil Balai. (Dok. Sie UTTKS 2015)
Selain itu, Seksi UTTKS juga menyajikan informasi melalui media cetak lainnya yakni koran lokal Ambon Ekspres, tabloid Akuamina, Jurnal ilmiah, Majalah dinding dan media elektronik berupa website:www.bpblambon-kkp.org, yang setiap harinya dipantau dan mengunggah informasi terkini BPBL Ambon serta berita perikanan terkait lainnya. Pada tahun 2015 pengunjung website bpblambon-kkp.org tersaji pada gambar 5 dan 6, berasal dari 89 negara dengan jumlah pengunjung 12.652 orang dan masih didominasi oleh pengunjung domestik yaitu negara Indonesia sebanyak 70,3%, dengan rata-rata jumlah pengunjung setiap hari 34 pengunjung. 60
Jumlah Berita
50 40 30 20 10 0 Jumlah Berita
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
Nov
Des
29
55
12
12
12
24
19
14
17
35
42
10
Grafik 7. Perkembangan Kegiatan Informasi dan Publikasi Tahun 2015.
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON
Grafik 8. Negara Pengunjung dan Jumlah Rata-rata Pengunjung Harian di Website:www.bpblambon-kkp.Org Tahun 2015.
B. Pelayanan Informasi 1 Hari Pelayanan informasi teknologi melalui kunjungan masyarakat / stakeholder selama 1 (satu) hari di Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon seperti disajikan pada tabel berikut. Tabel 10. Pelayanan Informasi Teknologi Melalui Kegiatan Kunjungan Masyarakat/Stakeholders Selama 1 (satu) Hari di BPBL Ambon. NO.
NAMA SEKOLAH/UNIVERSITAS/INSTANSI
WAKTU
1
2
3
1
Kunjungan Tokoh Masyarakat Banda
02 Januari 2015
2
Mahasiswa Fullbrigh Universitas Udayana Bali
26 Januari 2015
3
Pokdakan Kerapuh Desa Nania
27 Januari 2015
4
Kunjungan Mahasiswa Fakultas Perikanan Unpatti Ambon
4 Fberuari 2015
5
Kunjungan Masyarakat Pembudidaya
7 Februari 2015
6
Kunjungan TK Mutiara Waiheru
13 Februari 2015
7
Kunjungan SD Negeri 2 Ambon
13 Februari 2015
8
Kunjungan TK Tabitha 2 Negeri Lama
13 Februari 2015
9
Kunjungan Tk-Paudni Kuntum Ceria
18 Februari 2015
10
Kunjungan SUPM Negeri Waiheru
26 Februari 2015
11
Kunjungan Masyarakat Penbudidaya Desa Waiheru
25Februari 2015
12
Kunjungan TK Sumber Keselamatan
27 Februari 2015
13
Kunjungan TK Negeri Pembina Kecamatan Teluk Ambon
20 Maret 2015
14
Kunjungan TK Aisyiah I Ambon
11 Maret 2015
15
TK Kristen Passo
13 Maret 2015
16
KDKP Kabupaten Seram Bagian Barat
26Maret 2015
17
DKP Kabupaten Maluku Tenggara
27 Maret
18
Kunjungan TVRI Stasiun Ambon
27 Maret 2015
19
Kunjungan Kelompok HSRT Hunuth
28 Maret 2015
20
Kunjungan Kepala DKP Provinsi Maluku
31 Maret 2015
LAPORAN TAHUNAN_2015
2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON 1
2
3
21
Kunjungan Pembudidaya ikan Kota Ambon
31 Maret 2015
22
Kunjungan TK Kristen Souhoru
14 April 2015
23
TK Talenta Ambon
16 April 2015
24
Kunjungan TK Ar-Isra Air Besar Ambon
17 April 2015
25 26
Kunjungan TK Bukit Taeno Ambon Kunjungan TK Putra Swadiri
17 April 2015 17 April 2015
27
Kunjungan TK Pertiwi I Ambon
17 April 2015
28
Kunjungan TK Sintiche Ambon
17 April 2015
29
Kunjungan TK Adhyaksa XXVII Ambon
22 April 2015
30
Kunjungan TK Idhata Baguala Ambon
24 April 2015
31
Kunjungan TK Nur Syafa’at
29 April 2015
32
Kunjungan TK Anyelir Galala
33
Kunjungan TK Kristen Rehoboth Ambon
13 Mei 2015
34
Kunjungan Mercy Corps Indonesia
13 Mei 2015
35
Kru Trans 7 Jakarta
20 Mei 2015
36
Kunjungan Mahasiswa S3 Program Pasca Sarjana Unpatti Ambon
20 Mei 2015
37
Kunjungan Kepala Upt laut DJPB
28 Mei 2015
38
Kunjungan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur
09 Juni 2015
39
Kunjungan Kepala BPSDM KKP
09 Juni 2015
40
06 Juli 2015
41
Kunjungan Peserta Penyusunan Kurikulum Bidang Perikanan 2015 Mahasiswa Praktikum Fakultas Perikanan Unidar Ambon
42
Kunjungan Peserta Pelatihan Teknis Ikan Kerapu BPPP Ambon
43
Kunjungan Pangdam XVI PATTIMURA
10 September2015
44
Kunjungan Dirut BRI
10 September 2015
45
Kunjungan Menteri Ristek dan Dikti RI
11 September 2015
46
Kunjungan Gubernur Maluku
11 September 2015
47
Kunjungan Rektor Universitas Pattimura Ambon
11 September 2015
48
Kunjungan Kepala Kejaksaan Tinggi Maluku
7 Oktober 2015
49
Kunjungan TK Nurul Hijrah Nania
16 Oktober 2015
50
Kunjungan Peserta Diklat Kementerian Luar Negeri RI
19 Oktober 2015
51
Peserta Workshop Inovasi Teknologi BPPP Ambon
27 Oktober 2015
52
Kunjungan Komisi IV DPR RI
3 November 2015
53
Kunjungan TK Idhata Unpatti
5 November 2015
54
Kunjungan TK Tabitha 2 Negeri Lama
6 November 2015
55
Kunjungan TK Kristen Passo 2
6 November 2015
56
Kunjungan Wisatawan Perancis
11 November 2015
57
Kunjungan Peserta Diklat Laut Dala LIPI
11 November 2015
58
Field Trip Peserta Temu Usaha Perikanan Budidaya DKP Promal
19 November 2015
Wakal Maluku Tengah
LAPORAN TAHUNAN_2015
29 April 2015
11 Juli 2015 7 Agustus 2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON 1
2
3
59
Kunjungan TK talenta Ambon
19 November 2015
60
Kunjungan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI
19 November 2015
61
20 November 2015
62
Kunjungan Peserta Focus Discussion Group Grand Design dan Road MAP Kementerian Kelautan Dan Perikanan Kunjungan RA Alhikmah Ambon
63
Kunjungan Wakil Presiden Republik Indonesia
26 November 2015
64
TK Negeri Morekau Seram Bagian Barat
27 November 2015
65
Kunjungan TK Daarun Naim Wayame
2 Desember 2015
66
Program Studi BDP Fakultas Perikanan Unpatti
17 Desember 2015
67
Kunjungan TIM Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP
18 Desember 2015
68
Kunjungan Panglima TNI dan Rombongan
31 Desember 2015
26 November 2015
Sumber : Laporan Kegiatan Seksi UTTKS Januari – Desember 2015 (diolah)
Gambar 5. Publikasi dalam Pelayanan Kunjungan Stakeholders selama 1 hari di BPBL Ambon. (Dok. Sie UTTKS-2015)
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON 3.2. Pameran dan Dokumentasi Pada tahun 2015, Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon berperan aktif dalam pameran Indonesia Aquaculture 2015.Indonesian Aquaculture 2015 adalah INDOAQUA ke-8, yang digelar dengan mengusung tema “Sustainable Aquaculture Intensification for Busines and Prosperity”. Rangkaian kegiatan berupa seminar, pameran, temu investasi, serta kegiatan pendukung lainnya dengan harapan ajang ini dapat menghimpun stakeholders perikanan dan para investor dalam satu wahana untuk saling bertukar informasi, promosi potensi daerah pengembangan perikanan budidaya, menyebarluaskan hasil pengembangan teknologi terkini, membuka pintu peluang usaha dibidang perikanan budidaya, transaksi bisnis hingga terjadinya kerjasama kemitraan usaha dibidang perikanan budidaya. Lebih jauh diharapkan akan tumbuh investor-investor baru melalui event yang sangat berharga ini. Peserta dari pameran ini adalah Pemerintah Pusat dan Daerah, Perekayasa Teknologi perikanan budidaya termasuk sarana dan prasarana pendukung, Masyarakat Akuakultur Indonesia, Asosiasi di bidang usaha perikanan budidaya, Pelaku usaha di bidang perikanan budidaya, Investor di bidang perikanan budidaya, Perbankan/Lembaga keuangan, Fish Processing dan eksportir, Pemerhati di bidang perikanan budidaya dan Perguruan Tinggi. Pada ajang Indoaqua 2015 Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon berhasil meloloskan 24 materi yang dipresentasikan pada sesi seminar yang dapat dilihat pada tabel 11. Tabel 11. Makalah Dari BPBL Ambon Yang Lolos Seleksi pada Indonesian Aquaculture 2015. NO 1
2 3 4
5
JUDUL Uji Multi Lokasi Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Hasil Kultur Jaringan di Kab Maluku Tenggara dan Kota Tual Substitusi Pakan Pelet ke Pakan Rucah untuk Pembesaran Udang Vanname di KJA Pertumbuhan Teripang Pasir Di Wadah Terkontrol Pemanfaatan Air Limbah Hatchery Sebagai Media Pemeliharaan Ikan Hias Dan Teripang Peningkatan Produksi Benih BCF di KJA Melalui Variasi Ukuran Wadah Pemeliharaan
PENULIS PERTAMA Hariyano
Rochman Subiyanto
Erdy AB
PENULIS PENDAMPING
ORAL
Nono Hartanto, Rochman Subiyanto
√
Johanis B, Basir Tuatoy
√
Heru Salamet, Hamsah Amiruddin Heru Salamet, Hariyano dan Imam Nurhadi Heru Salamet
√
LAPORAN TAHUNAN_2015
√
√
POSTER
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON 6
7 8 9 10
11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21
22
23
24
Pemanfaatan Air Limbah Hatchery Untuk Produksi Benih Ikan Hias Clownfish Dengan Sistem Resirkulasi Peningkatan Produksi Dan Kualitas Ikan Hias Nemo Dengan Metode Hibridisasi Domestikasi Ikan Hias Angel Piyama Dg Ukuran Jaring Apung Berbeda Pengaruh Dosis Pakan Berbeda Thd Pertumbuhan Dan SR Ikan Bubara Di KJA Dinamika Kualitas Air Pada Bak Pemeliharaan Larva Ikan Hias Betok Ambon Kajian Nilai Ekonomis Budidaya Anemon Karpet Merah Di KJA Kajian Nilai Ekonomis Budidaya Clownfish Platinum Di KJA Pengaruh Volume Wadah Terhadap Kelangsungan Hidup Dan Pertumbuhan Ikan Hias Laut Letter Six Pengaruh Jenis Pakan Berbeda Pada Domestikasi Ikan Hias Angel Piyama Pengaruh Jenis Pakan Terhadap Pertumbuhan Ikan Hias Letter Six Pengaruh Metode Pemberian Pakan Terhadap Kepadatan Rotifer Penggunaan Shelter untuk domestikasi ikan hias angel piyama di KJA Pengaruh Tempat Pemeliharaan Yg Berbeda Terhadap Pertumbuhan Artemia Salina Aplikasi Triple Vaksin Dalam Meningkatkan Produksi Ikan Kerapu Kajian Penggunaan Pakan Modifikasi Ikan Rucah Dan Bubur Nasi Dalam Budidaya Ikan Kuwe Di KJA Teluk Kotania Kabupaten SBB Upaya Stimulasi Pemijahan Kerapu Bebek Menggunakan Telur Ayam Sebagai Adisi Feromon Kajian Perbaikan Manajemen Pemeliharaan Larva Dalam Upaya Peningkatan Produksi Benih Kerapu Bebek Di BPBLA Manajemen Salinitas Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Dan Sr Ikan Kakap Putih Pada Fase Pendederan Dengan Sistem Resirkulasi Pakan berbahan baku limbah untuk pembesaran ikan laut di KJA
Narulitta Ely
Heru Salamet, Syaripuddin
√
Abdul Gani, Agam Tri wibowo Rusli Raiba, Narulitta Ely Rusli Raiba, Hariyano Akhmad Sururi
√
Nastassya Gasperzs
√
Nastassya Gasperzs
√
Rusli Raiba
I.G Pattipeilohy, Narulitta Ely
√
Adi Hardiyanto Heru Salamet
Rusli Raiba, Narulitta Ely Hariyano, Narulitta Ely Hariyano, Rusli Raiba Rusli Raiba, Narulitta Ely
√
I.G Pattipeilohy
Dody Yunianto Robianta Nurhadi
Hamida Pattah
Evri Noerbaeti Andi Ima'donna
√ √ √
√ √ √
Marwa, Kalasum Tuankotta Hamida Pattah, Wa Nur Aini -
-
√ √ √
√
Umar Rifai
Khabibbulloh, Yusran
√
Kahar Samal
Nono Hartanto, Hariyano, Suharno
√
Marwa
Rusli Raiba, Kalasum Tuankotta
√
Pada ajang seminar makalah ilmiah Indonesian Aquaculture 2015, presenter Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon memperoleh penghargaan presenter terbaik I bidang ikan hias atas nama Robianta Nurhadi, S.St.Pi dan presenter terbaik II bidang rumput laut atas nama Hariyano, M.Si. Pada kegiatan pameran Balai perikanan Budidaya Laut Ambon menampilkan ikan hias andalan seperti ikan hias mandarin, ikan hias
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON Banggai, ikan hias clown hybrid, blue devil, letter six dan lainlain.
Gambar 6. Presenter Makalah Ilmiah Indonesian Aquaculture 2015 dari BPBL Ambon. (Dok. Sie UTTKS 2015)
Dalam pameran ini, BPBL Ambon memanfaatkan kesempatan untuk mempromosikan bahwa produk ikan hias lautnya adalah hasil pembenihan (captive-bred) yang lebih mudah dalam pemeliharaannya karena sudah terbiasa dalam lingkungan terbatas seperti aquarium dan pakannya pun mudah didapat yaitu pellet. Hal ini cukup mendapat perhatian dan minat beberapa perusahaan eksportir domestik maupun importir dari beberapa negara seperti Singapura, Malaysia, dll. Sehingga dalam tatap muka dengan pelaku usaha tersebut merupakan kesempatan emas untuk memperluas jaringan pasar di dalam maupun luar negeri.
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON
Gambar 7. Stand BPBL Ambon pada Pameran Indonesian Aquaculture 2015.
Gambar 8. Pengunjung pada Stand BPBL Ambon. (Dok. Seksi UTTKS 2015)
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON 3.3. Standardisasi dan Statistik Pada tahun 2015, bagian standardisasi dan statistik mengajukan usulan judul Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) dan Sertifikasi CBIB bagi kelompok pembudidaya di wilayah kerja. Rancangan Standar Nasional Indonesia Pada tahun 2015, judul Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) yang diusulkan berjumlah 6 judul, yakni; 1) Pembenihan Ikan Hias Blue Devil, 2) Pembenihan Clown Fish, 3) Pembenihan Mandarinfish, 4) Pembesaran Ikan Bubara di KJA, 5) Pembesaran Clownfish di KJA, dan 6) Pembesaran Banggai Cardinalfish (BCF) di KJA, Namun dari keenam judul tersebut, hanya satu yang disetujui untuk diusulkan menjadi bahan RSNI yaitu Pembenihan Mandarinfish. Sertifikasi CBIB Sehubungan dengan salah satu tugas dari Seksi Uji Terap Teknik dan Kerjasama yaitu percepatan sertifikasi unit perbenihan maupun budidaya di KJA, maka telah dilakukan kegiatan pembinaan sertifikasi CBIB melalui kegiatan Pendampingan kawasan di wilker, selama tahun 2015 berhasil diusulkan 67 pokdakan ke Dinas Kelautan dan Perikanan provinsi Maluku untuk disertifikasi CBIB. Hal ini dapat terjadi karena adanya kordinasi dan kerjasama yang baik antara Seksi Uji Terap Teknis dan Kerjasama BPBL Ambon dengan Direktorat terkait lingkup Dirjen Perikanan Budidaya dan Dinas Kelautan dan Perikanan dan Kelautan Provinsi/Kabupaten/Kota di wilayah kerja. Harapannya kordinasi dan kerjasama ini dapat terus ditingkatkan di tahun yang akan datang sehingga seluruh Pokdakan di wilayah kerja akan mendapat sertifikat CBIB. Statistik Bagian statistik pada seksi Uji Terap Teknis dan Kerjasama Menghimpun data ketersediaan induk, calon induk dan produksi benih BPBL Ambon. Tahun 2015 data yang berhasil dihimpun disajikan pada tabel dibawah ini.
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON Tabel 12. Data Ketersediaan Induk dan Calon Induk pada BPBL Ambon Per Desember 2015. INDUK/CALON JUMLAH BERAT INDUK/CALON NO KOMODITAS INDUK (EKOR) INDUK 1
Kerapu Bebek
Induk
77
01,60 – 04,00 Kg/ekor
2
Kerapu Macan
Induk
58
06,00 – 09,00 Kg/ekor
Calon induk
472
00,40 – 04,99 Kg/ekor
3
Kerapu Sunu
Induk
43
01,60 – 03,20 Kg/ekor
4
Kakap Putih
Induk
97
05,00 – 05,05 Kg/ekor
Calon induk
39
00,05 – 00,10 Kg/ekor
Calon induk
134
04,00 – 04,20 Kg/ekor
5
Bubara/ Kuwe
6
Kerapu Kertang
Induk
5
62,00 – 62,05 Kg/ekor
7
Kerapu Cantang
Induk
10
10,00 – 10,05 Kg/ekor
Calon induk
40
00,40 – 00,50 Kg/ekor
9
Kakap Jenaha
Calon induk
84
00,06 – 00,08 Kg/ekor
10
Kerapu Malabar
Calon induk
6
08,00 – 08,05 Kg/ekor
11
Ikan hias Blue Devil/ Betok Ambon
Induk
19
05,00 – 10,00 Gr/ekor
12
Ikan hias Banggai Cardinal
Induk
357
04,30 – 08,10 Gr/ekor
13
Ikan hias Mandarin
Induk
33
01,20 – 02,60 Gr/ekor
14
Ikan hias Clown
Induk dan Calon Induk
197
05,00 – 25,00 Gr/ekor
Sumber : Laporan Ketersediaan Induk dan Calon Induk pada BPBL Ambon per Triwulan Tahun 2015
Tabel 13.Data Produksi Ikan konsumsi dan ikan hias untuk ukuran benih dan konsumsi pada BPBL Ambon Tahun 2015. TOTAL PRODUKSI NO 1 2 3 5 6 7 8
KOMODITAS
BENIH IKAN KONSUMSI (EKOR) (KG) Kerapu Bebek 35.152 628,28 Kerapu Macan 53.294 5.819,50 Kakap Putih 89.283 Ikan hias Mandarin 395 Ikan hias Betok Ambon 1.152 Ikan hias Banggai Cardinal 19.953 Ikan hias Clown 137.973 Sumber : 1) Laporan Produksi Benih BPBL Ambon Tahun 2015 (diolah), 2) Laporan Produksi Benih BPBL Ambon Tahun 2015 (diolah)
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON Tabel 14. Data Distribusi Benih, Ikan Konsumsi & Ikan hias oleh BPBL Ambon Tahun 2015. NO
KOMODITAS
UKURAN (CM)
JUMLAH (EKOR)
DAERAH DISTRIBUSI
1
Kerapu Bebek
03 - 07
41.547
2
Kerapu Macan
05 - 10
40.060
3 4 5
Kakap Putih Ikan hias Mandarin Ikan hias Betok Ambon
06 - 15 03 - 05
58.774 20
03 - 05
1.105
Ambon, Seram Bagian Barat, Bacan, Papua. Ambon, Seram Bagian Barat, Maluku Tengah, Buru Selatan. Ambon, Seram Bagian Barat Ambon, Jakarta, Bali Ambon, Jakarta, Bali
6
Ikan hias Banggai Cardinal Ikan hias Clown
03 - 05
2.500
Ambon, Jakarta, Bali
02 - 05
32.162
Ambon, Jakarta, Bali
7
Sumber : Laporan Distribusi benih BPBL Ambon Januari – Desember Tahun 2015 (diolah)
Selama tahun 2015 seksi Uji Terap Teknis dan Kerjasama BPBL Ambon telah melakukan pelaporan tentang statistik produksi budidaya secara reguler dan berkala setiap bulan, triwulan, dan tahunan. 3.4. Pengelolaan Perpustakaan Keberadaan perpustakaan mempunyai fungsi sebagai tempat penyebaran informasi ilmu pengetahuan pada umumnya dan secara khusus penyebaran informasi teknologi perikanan budidaya. Sumber informasi yang dikumpulkan perpustakaan melalui pembelian, kerjasama, pertukaran dan deposit, kemudian dikelola untuk kepentingan perekayasaan/penelitian dan pengembangan perikanan budidaya. Oleh karena itu sasaran utama layanan perpustakaan BPBL Ambon disamping kalangan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon sendiri seperti karyawan, pejabat pembuat kebijakan, perekayasa, penyuluh, pengawas perikanan/HPI dan litkayasa juga dimanfaatkan oleh kalangan akademisi, pelajar, mahasiswa, karyawan dari instansi pemerintah atau swasta dan masyarakat umum lainnya. Tujuan akhir penyelenggaraan unit perpustakaan Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon adalah pelayanan informasi. Untuk mencapai tujuan tersebut pada tahun 2015 telah dilakukan kegiatan pengelolaan perpustakaan antara lain adalah Pembuatan buku, pengiriman buku dan leaflet, penerimaan koleksi berupa majalah, makalah, jurnal, laporan tahunan, laporan magang, buletin dari Instansi lain, Sekolah dan Universitas.
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON Penambahan media cetak bagi penyediaan informasi diwujudkan dalam 37 Buku perikanan dan non perikanan, 44 Laporan Perikanan, 95 Majalah Perikanan dan umum, 50 Profil BPBL Ambon. Perpustakaan BPBL Ambon juga menjadi salah satu sarana pelayanan publik yang terbuka untuk umum, dimana menyediakan informasi melalui semua media cetak yang aman dan menarik untuk dibaca, baik itu tentang perikanan ataupun bacaan umum yang tertata rapi dan tersusun berdasarkan jenis serta periodik, sehingga sangat bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat yang antusias mencari informasi tentang budidaya perikanan ataupun sejenisnya. Sepanjang tahun 2015 terdapat 847 pengunjung perpustakaan BPBL Ambon, sebagaimana tertera dalam grafik berikut. 140
125
116
120
105
101 Pengunjung (orang)
100 80 54
60 40
52
69
60
37
35
63
30
20 0
Bulan Kunjungan
Grafik 9. Jumlah Pengunjung pada Perpustakaan BPBL Ambon Tahun 2015. Sumber : Primary data jumlah kunjungan perpustakaan BPBL Ambon 2015
Dari grafik jumlah pengunjung diatas dapat lihat bahwa sepanjang tahun 2015 terjadi fluktuasi jumlah pengunjung pada Perpustakaan BPBL Ambon, dimana jumlah tertinggi terjadi pada bulan Februari yakni sebanyak 125 pengunjung, hal ini disebabkan oleh banyaknya pengunjung dari siswa prakerin dalam pencarian literatur, sehingga mereka perlu mengumpulkan informasi budidaya perikanan selama mereka praktek lapangan di BPBL Ambon , sedangkan yang jumlah terendah adalah 30 pengunjung pada bulan Desember, disebabkan oleh mahasiswa, pegawai KP setempat serta staf BPBL Ambon yang mengunjungi perpustakaan hanya sekedar membaca. Bila dilihat dari jumlah pengunjung dan target jumlah kunjungan yang ditetapkan untuk tahun 2015 sebanyak 600 pengunjung pada Perpustakaan maka prensentase realisasi telah melampaui target yaitu sebesar 141,17%. Menjadi komitmen pengelola perpustakaan BPBL
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON Ambon untuk memperbaiki pelayanan dan memperbanyak koleksi media cetaknya guna meningkatkan jumlah pengunjung di tahun 2016. 3.5. Kerja Sama Pada tahun 2015 Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon telah melakukan beberapa kerjasama antara lain kerjasama dengan Universitas Iqra Buru Kabupaten Buru Maluku dan Kerjasama dengan KPN Karya Mina Bahari, sedangkan dengan Yayasan Parakletos Ambon merupakan perpanjangan dari tahun 2014. Adapun kegiatan Pelatihan Budidaya Perikanan diadakan sebanyak 3 tahapan yakni; tahap 1; kerjasama dengan Kodam XVI Pattimura dan Bank BRI, tahap 2; kerjasama dengan Kodam XVI Pattimura dan Jamkrindo, serta tahap 3; pelatihan budidaya diadakan atas dasar kerjasama dengan Kodam XVI Pattimura dan Bank BNI. Tujuan utama berbagai kerjasama ini adalah untuk mengimplementasi visi Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon sebagai institusi pemberi pelayanan prima dalam pembangunan dan pengembangan sistem budidaya laut yang berdaya saing, berkelanjutan dan berkeadilan. 3.6. Capaian Kinerja Tahun 2015 seksi Uji Terap Teknik dan Kerja Sama, mempunyai 7 indikator kinerja yang harus dicapai untuk mendukung capaian IKU BPBL Ambon, dan capaian seluruh indikator kinerja tersebut sampai akhir tahun 2015 mencapai ≥100%. Secara lengkap disajikan pada tabel berikut. Tabel 15. Capaian Kinerja Seksi Uji Terap Teknis dan Kerja Sama. NO.
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
STAKEHOLDER PERSPECTIVE 1
Meningkatnya
1
kemakmuran
Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) 102
masyarakat perikanan budidaya
2
102
100
7
100
Pertumbuhan PDB Perikanan (%) 7
CUSTOMER PERSPECTIVE 2
Meningkatnya
3
produksi usaha, dan investasi bidang
Jumlah tenaga teknis binaan BPBL Ambon (Orang) 5
perikanan budidaya.
LAPORAN TAHUNAN_2015
15
300
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE 3
Tersedianya kebijakan
4
pembangunan
Jumlah bahan kebijakan teknis perikanan budidaya laut (SOP)
perikanan budidaya implementatift
7 5
8
114.29
Jumlah bahan RSNI bidang perikanan budidaya laut (Draft) 1
1
100
LEARNING & GROWTH PERSPECTIVE 4
Tersedianya ASN DI
6
BPBL Ambon yang
Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat eselon IV lingkup seksi UTTKS (%)
kompeten dan
15
15
100
profesional 5
Tersedianya informasi bidang perikanan budidaya yang valid,
7
Indeks pemanfaatan informasi bidang perikanan budiaya berbasis IT di BPBL Ambon (%) 75
handal dan mudah diakses di BPBL Ambon
LAPORAN TAHUNAN_2015
94.5
126
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON BAB IV. PENGUJIAN DAN DUKUNGAN TEKNIS Pengujian dan Dukungan Teknis mempunyai tugas melakukan pelayanan teknik kegiatan pengembangan, penerapan serta pengawasan teknik perbenihan dan pembudidayaan ikan laut. Sesuai dengan tugas tersebut, seksi pelayanan teknis BPBL Ambon tahun 2015 menyelenggarakan kegiatan pelayanan teknis, meliputi: 1. Pendampingan BBIP 2. Pendampingan Kawasan Budidaya 3. Pelayanan Masyarakat 4. Percontohan Kawasan Perikanan Budidaya. Untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan pelayanan teknis di wilayah kerja BPBL Ambon yang sangat luas, maka telah ditetapkan penanggung jawab wilayah seperti yang tertera pada tabel dibawah ini. Tabel 16. Penanggung Jawab Wilayah di Wilayah Kerja Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon Tahun 2015. NO
WILAYAH
PENANGGUNG JAWAB
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Papua/Biak Numfor Papua Barat/Raja Ampat Maluku/Seram Bagian Barat Maluku Utara/Morotai Maluku Utara/Kep. Sula Sulawesi Utara/Minahasa Utara Gorontalo/Gorontalo Utara Maluku Utara/Halmahera Selatan Sulawesi Tengah/Morowali
Rochman Subiyanto, S.Pi. M.Si Heru Salamet, S.Pi. M.Si Ir . Doortje A. Horhoruw, M. Si Evri Noerbaeti, S.Pi. M.Si Hariyano, M. Si Umar Rifai, S.Pi Djafar Sidik. SE I.G. Pattipeilohy, S.Pi, M. Si Suharno, S.Pi, M.Si
Kegiatan pendampingan di wilayah kerja, terdiri dari pendampingan BBIP dan kawasan budidaya. Kegiatan ini dilakukan secara rutin oleh BPBL Ambon dalam menjalankan tugas dan fungsinya. C.
Pendampingan BBIP
Program industrialisasi perikanan yang dicanangkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, dengan menggiatkan dan mengoptimalkan sentra-sentra perbenihan untuk memenuhi kebutuhan benih. Oleh karena itu, BPBL Ambon secara intensif melakukan
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON Pendampingan BBIP di wilayah kerja dalam rangka pembinaan dan pendampingan penerapan CPIB, sehingga diharapkan dapat mendorong peningkatan produksi benih. Pendampingan BBIP tahun 2015 dilakukan di: 1. BBIP Bacan, Maluku Utara 2. BBL Tual, Maluku 3. BBIP Masika jaya, Maluku 4. BL Mansinam, Manokwari, Papua Barat 5. UPR Buton, Sulawesi Tenggara Pendampingan BBIP yang dilakukan oleh BPBL Ambon pada tahun 2015 secara rinci sebagai berikut. 1.
BBIP Bacan – Provinsi Maluku Utara HASIL KEGIATAN: Jenis komoditas - Induk dan calon induk kerapu macan, - Benih kerapu bebek Keberhasilan yang sudah dicapai. Tidak ada Permasalahan yang dihadapi. - Minimnya Sarana dan Prasarana produksi - Sarana dan Prasarana produksi sebagiannya tidak dapat digunakan dengan baik Rekomendasi solusi yang diberikan. - Optimalisasi sarana dan prasarana produksi yang ada . - Pemeliharaan sarana dan prasarana perlu dilakukan secara kontinu
2.
BBL Tual - Provinsi Maluku HASIL KEGIATAN: Jenis komoditas Kerapu bebek, Kerapu macan dan rumput laut. Keberhasilan yang sudah dicapai. - Induk kerapu bebek dan kerapu macan sudah memijah secara alami - Pemeliharaan larva sudah berhasil walaupun SR kecil - Pendederan benih kerapu bebek - Kultur phytoplankton skala laboratorium dan skala masal - Produksi rumput laut
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON Permasalahan yang dihadapi. - Suplai air laut masih tergantung kondisi pasang surut - Sulit mendapatkan suplai air tawar - Akses jalan ke BBL Tual masih belum diaspal dan sering terganggu (disasi) Rekomendasi solusi yang diberikan. - Penambahan Sarana dan Prasarana Produksi - Penyusunan proposal kegiatan lebih terinci - Koordinasi/konsultasi dengan instansi teknis Pembina. 3.
BBIP Masika Jaya – Provinsi Maluku HASIL KEGIATAN: Jenis komoditas Kerapu bebek Keberhasilan yang sudah dicapai. Induk kerapu bebek sudah memijah Kultur phytoplankton Peningkatan sarana prasarana Permasalahan yang dihadapi. - Banyak Sarana dan Prasarana yang perlu diperbaiki Rekomendasi solusi yang diberikan. - Perlu rehabilitasi sarana dan prasarana yg sudah rusak.
4
BBL Mansinam Manokwari – Provinsi Papua Barat HASIL KEGIATAN: Jenis komoditas - Tidak Ada Keberhasilan yang sudah dicapai. - Tidak ada Permasalahan yang dihadapi. - Sarana dan Prasarana perbenihan sebagian perlu diperbaiki Rekomendasi solusi yang diberikan. - Melakukan perbaikan sarana dan prasarana.
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON 5.
UPR Buton – Provinsi Sulawesi Tenggara HASIL KEGIATAN: Jenis komoditas Ikan kerapu cantang Udang windu Keberhasilan yang sudah dicapai. Pembenihan udang windu sudah dilaksanakan, benih yang dihasilkan sebanyak 800 ekor dan sudah didistribusikan ke masyarakat. Permasalahan yang dihadapi. Sarana dan Prasarana perbenihan (pompa, bak, dsb) sebagian perlu diperbaiki Sulit memperoleh induk ikan laut Rekomendasi solusi yang diberikan. - Melakukan perbaikan sarana dan prasarana
D.
Pendampingan Kawasan Budidaya
Kegiatan pendampingan kawasan budidaya tahun 2015 diprioritaskan pada lokasi Kawasan Percontohan Minapolitan, hal ini selaras dengan SK Direktur Jenderal Perikanan Budidaya tentang UPT Pendamping Kawasan Minapolitan Percontohan. Berdasarkan SK tersebut, Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon mendampingi9 Kabupaten, yaitu: 1. Kabupaten Morowali-Sulawesi Tengah, 2. Kabupaten Minahasa Utara-Sulawesi Utara, 3. Kabupaten Seram Bagian Barat-Maluku, 4. Kabupaten Kepulauan Sula-Maluku Utara, 5. Kabupaten Halmahera Selatan-Maluku Utara, 6. Kabupaten Donggala-Sulawesi Tengah, 7. Kabupaten Parigi Mountong-Sulawesi Tengah, 8. Kabupaten Tojo Una-Una-Sulawesi Tengah, dan 9. Kabupaten Raja Ampat-Papua Barat. Sesuai kesepakatan awal bahwa perjalanan pendampingan di kawasan minapolitan percontohan juga didanain dengan dana TP dinas KP Kabupaten/kota setempat, namun dalam pelaksanaannya belum semua kabupaten yang konsisten dengan kesepakatan tersebut sehingga masih harus sering dengan dana perjalanan yang ada pada Unit Pelaksana Teknis sebagai pendamping.
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON Hasil pendampingan tersebut sebagai berikut. 1.
secara ringkas dapat disajikan
Kab. Kepulauan Sula – Provinsi Maluku Utara HASIL KEGIATAN: Jenis komoditas - Rumput laut, kerapu, dan bubara Keberhasilan yang sudah dicapai. Panen raya rumput laut sebanyak 23.329,9 ton Permasalahan yang dihadapi. - Kurangnya penguatan dan pengawasan kelembagaan/sumber daya manusia yang kompeten - Perlunya peningkatan pengembangan unit-unit pengolahan atau potensi pengembangannya - Kurangnya penguatan modal kerja dan investasi pelaku usaha - Kurangnya koordinasi dari pihak terkait kegiatan Minapolitan Rekomendasi solusi yang diberikan. - Meningkatkan peranan pemerintah provinsi untuk melakukan pembinaan melalui koordinasi penyelarasan dan pengintegrasian program minapolitan antar kab/kota - Peningkatan pengembangan unit-unit pengolahan dan penguatan lembaga serta SDM-nya - Perlunya penguatan modal kerja dan investasi pelaku usaha - Peningkatan kordinasi antara berbagai pihak mulai dari tingkat pusat sampai ke daerah untuk percepatan produksi serta mengembangkan wilayah budidaya dan kegiatan Minapolitan di Kabupaten Kepulauan Sula.
2.
Kab. Halmahera Selatan – Provinsi Maluku Utara HASIL KEGIATAN: Jenis komoditas - Rumput laut, kerapu (bebek dan macan) Keberhasilan yang sudah dicapai. - Produksi ikan kerapu tahun 2011 sebanyak 1.175 ekor dan tahun 2012 sebanyak 490 ekor - Produksi rumput laut tahun 2011 sebanyak 14.700 dan tahun 2012 sebanyak 9.400 Permasalahan yang dihadapi. - Kurangnya ketersediaan benih ikan dan bibit rumput laut, serta sarana dan prasarana pendukung budidaya
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON -
Minimnya pengetahuan pelaku budidaya tentang CBIB Kurangnya antusias dan mentalitas pokdakan dalam melakukan usaha budidaya secara kontinyu Kurangnya sosialisasi atau penyuluhan tentang budidaya laut dari instansi terkait. Gagal panen rumput laut karena penyakit ice-ice dan penggunaan potassium sianida dalam penangkapan biota laut sekitar areal budidaya rumput laut.
Rekomendasi solusi yang diberikan. - Perlunya perhatian dan koordinasi pemerintah setempat untuk memberikan bantuan benih ikan dan bibit rumput laut - Diadakan penyuluhan dan sosialisasi tentang budidaya ikan, rumput laut dan pengetahuan di sektor perikanan bagi para pelaku budidaya laut di Kabupaten Halmahera Utara. - Informasikan tentang fakta keberhasilan pembudiaya/ pokdakan lain sebagai pemicu semangat berbudidaya - Pembuatan jadwal penanaman rumput laut dan pemberitahuan larangan penangkapan ikan memakai zat kimia disekitar lokasi budidaya rumput laut. 3.
Kab. Parigi Mountong – Provinsi Sulawesi Tengah HASIL KEGIATAN: Jenis komoditas - Bandeng, Udang, Rumput laut ( Gracilaria dan E. cottinii), kerapu, ikan mas, nila, lele, sidat Keberhasilan yang sudah dicapai. Produksi tahun 2014; - Bandeng 2.192,52 ton - Udang 1.027,32 ton - Rumput laut Gracilaria 438,87 ton - rumput laut Euchema cottoni 7.429,49 - kerapu 20,52 ton - ikan mas 677,49 ton - nila 657,96 ton - lele 43,86 ton
ton
Permasalahan yang dihadapi (khusus untuk rumput laut + kerapu) - Penyakit ice-ice - Kurangnya ketersediaan bibit rumput laut dan kerapu yang kontinyu, sehingga harus didatangkan dari luar mengakibatkan biaya tinggi - Harga jual rendah - Sarana budidaya yang tidak tahan lama - SDM Pelaku budidaya laut yang minim tentang CBIB
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON
Rekomendasi solusi yang diberikan. - Sosialisasi CBIB perlu dilaksanakan dan ditingkatkan - Pembuatan kebun bibit rumput laut - Perlu adanya pendampingan yang lebih intensif melalui kegiatan penyuluhan dan pelatihan teknis - Koordinasi instansi terkait dan stockholder 4.
Kab. Donggala – Provinsi Sulawesi Tengah HASIL KEGIATAN: Jenis komoditas - Rumput laut Keberhasilan yang sudah dicapai. Produksi rumput laut 5 – 5,6 ton/tahun/kelompok Permasalahan yang dihadapi. - Belum adanya penataan ruangan - Belum adanya kebun bibit rumput laut - Harga jual rumput laut tidak stabil - Penyakit ice-ice dan hama bulu kucing Rekomendasi solusi yang diberikan. - Perlu adanya pembuatan peta potensi dan penataan ruangan - Mengembangkan kebun bibit sebagai wadah penyediaan bibit - Perlu pmbentukan asosiasi/koperasi pembudidaya rumput laut - Perlu adanya koordinasi dan kerjasama dengan instansi Pembina masalah kegiatan budidaya
5.
Kab. Tojo Una-Una – Provinsi Sulawesi Tengah HASIL KEGIATAN: Jenis komoditas - Kerapu, bandeng, sidat, nila, udang Keberhasilan yang sudah dicapai. Terdapat balai benih milik PEMDA, digunakan untuk kegiatan pembenihan dan pembesaran. Ikan kerapu macan memijah, larva sampai berumur D25. Permasalahan yang dihadapi. - Terdapat beberapa sarana di Balai benih yang rusak seperti (penutup angina, bak pemeliharaan larva, instalasi air dan instalasi blower. - Manajemen pemeliharaan larva - Manajemen pemeliharaan induk - Penerapan CPIB
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON
Rekomendasi solusi yang diberikan. - Perbaikan sarana prasarana - Peningkatan kualitas SDM 6.
Kab. Minahasa Utara – Provinsi Sulawesi Utara HASIL KEGIATAN: Jenis komoditas - Rumput Laut Keberhasilan yang sudah dicapai. Produksi rata-rata 250 kg kering/tahun/pembudidaya Permasalahan yang dihadapi. - Adanya penangkapan ikan dengan menggunakan potas disekitar lahan budidaya - Ketersediaan benih terbatas - Penyakit ice-ice Rekomendasi solusi yang diberikan. - Perlu adanya pemberian pemahaman dan pengawasan serta perlu pengaturan tata ruang dan tata wilayah budidaya yang terpadu - Mengoptimalkan atau membuat sentra kebun bibit rumput laut.
7.
Kab. SBB – Provinsi Maluku HASIL KEGIATAN: Jenis komoditas - Rumput laut, Kerapu, Ikan Bubara, dan Kekerangan. Keberhasilan yang sudah dicapai. Produksi kerapu 55,5 ton Permasalahan yang dihadapi. - Belum terlaksananya pengaturan tata ruang pemanfaatan daerah sepanjang pesisir pantai - Keterbatasan benih kerapu dan bibit rumput laut - Kurangnya pengetahuan pembudidaya tentang CBIB - Terjadi pencemaran di perairan yang berasal dari sungai-sungai yang bermuara ke laut. - Biaya Pakan yang cukup tinggi. Rekomendasi solusi yang diberikan. - Dilaksanakannya Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZWP3K) - Perhatian dan pengadaan benih kerapu dan bibit rumput laut dari instansi terkait.
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON 8.
Adanya jadwal monitoring di kawasan budidaya Kab. SBB untuk melihat perkembangan budidaya dan pantauan kualitas air perairan Perlunya pendampingan dan penyuluhan yang rutin tentang CBIB Pembuatan bagan mini.
Kab. Maluku Tenggara – Provinsi Maluku HASIL KEGIATAN: Jenis komoditas - Rumput Laut Keberhasilan yang sudah dicapai. Prodksi rumput laut 2 – 4,5 ton pertahun Permasalahan yang dihadapi. - Belum adanya kebun bibit rumput ketersediaan bibit secara kontinu
laut
yang
dapat
menjamin
Rekomendasi solusi yang diberikan. - Perlu adanya kebun bibit rumput laut sehingga dapat mengatasi permasalahan keterbatasan ketersediaan bibit rumput laut secara kontinyu 9.
Kab. Raja Ampat – Provinsi Papua Barat HASIL KEGIATAN: Jenis komoditas - Ikan kerapu (macan, bebek, napoleon), rumput laut, mutiara Keberhasilan yang sudah dicapai. - Hasil produksi budidaya mutiara dijual di pasar domestic juga diekspor ke beberapa negara seperti Jepang, Singapura dan Thailand - Terdapau Unit perbenihan ikan kerapu milik PEMDA Permasalahan yang dihadapi. - Ketersediaan benih ikan kerapu terbatas - Penyakit Ice-ice pada budidaya Rumput Laut - Ketersediaan pakan rucah Rekomendasi solusi yang diberikan. - Perlu dilakukan pengujian kualitas air sehingga keamanan pangan sesuai CBIB dapat terwujud - Meningkatkan pembinaan secara individual dan kelompok mengenai; teknologi, ketrampilan dan finansial. - Perlu sosialisasi tentang CBIB
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON Pelaksanaan kegiatan pendampingan kawasan minapolitan percontohan yang bersumber dari dana Tugas Perbantuan Dinas Kelautan dan Perikanan kabupaten setempat, pada tahun 2015, terealisasi di 5 (lima) kawasan minapolitan percontohan yaitu Kabupaten Morowali, Kabupaten Donggala, Kabupaten Seram Bagian barat, Kabupaten Minahasa Utara, dan Kabupaten Kepulauan Sula. Pencapaian ini berkat dukungan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten setempat dalam menunjang pendanaannya serta konsistensi BPBL Ambon untuk melaksanakan instruksi Direktur Jenderal Perikanan Budidaya sebagai pendamping kawasan minapolitan percontohan di kabupaten-kabupaten tersebut. E.
Pelayanan Masyarakat
Kegiatan pelayanan masyarakat terhadap stakeholders yang dilakukan di BPBL Ambon pada tahun 2015 meliputi Praktek Kerja Lapangan (PKL), Magang, Studi Banding dan Prakerin Siswa. Hal ini dapat dijadikan indikator bahwa BPBL Ambon telah dikenal sebagai instansi perikanan budidaya di wilayah timur yang dapat dijadikan sebagai tempat transfer teknologi budidaya. Daftar stake holders yang melakukan pembelajaran di BPBL Ambon selama tahun 2015 disajikan pada tabel berikut: Tabel 17.Daftar Stake Holders yang Melakukan Pembelajaran di BPBL Ambon Tahun 2015 NO. 1.
2.
JENIS KEGIATAN Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Magang
ASAL Universitas Pattimura Fakultas Perikanan Universitas Pattimura Fakultas MIPA Universitas Darussalam Fakultas Perikanan Universitas Iqra Buru Fakultas Perikanan Universitas Gajah Mada Fakultas Perikanan Univrsitas Khairudin Ternate Fakultas Perikanan Universitas Muhamadiyah Makasar Politeknik Perdamaian Halmahera (PADAMARA) Akademi Komunitas Buru Akademi Perikanan Sorong PT. MARSH
LAPORAN TAHUNAN_2015
JUMLAH (ORANG) 5 1 6 5 1 8 3 3 10 3 4
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON
3.
4.
Prakerin
Pelatihan
Siswa
Balai Budidaya Laut Dobo Dinas KP Provinsi Maluku Dinas KP Jawa Timur Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan Aertembaga Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan Ambon Balai Benih Ikan Pantai Bacan Balai Budidaya laut Tual University Of Papua new Guinea Madrasah Aliyah Yasifah Waesala Seram Bagian Barat SMK Negeri Lumoy SMK Negeri 2 Seram Barat SMK Negeri 1 Waesala SMK Negeri Mydona Hyera SUPM Negeri Ambon SMK Negeri Seira Budidaya laut Total
13 3 1 1 4 1 1 15 54 23 32 26 14 14 150 401
Secara keseluruhan, kegiatan pelayanan masyarakat pada BBL Ambon tahun 2015 berjumlah 401 orang. Jika dibandingkan dengan jumlah peserta pada pelayanan masyarakat tahun 2014 maka telah terjadi kenaikan sebanyak 37 orang atau 9,23%, hal ini disebabkan karena pada tahun 2015 terdapat beberapa instansi baik dalam maupun Luar Negeri yang mengirim stafnya untuk belajar di Balai Perikanan Budidaya laut Ambon. F.
Percontohan Kawasan Perikanan Budidaya
Kegiatan diseminasi di tahun 2015 diaktualisasikan dengan nama kegiatan percontohan kawasan perikanan budidaya yang dilakukan berdasarkan petunjuk pelaksanaan percontohan kawasan perikanan budidaya melalui dana UPT tahun 2015 Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya dengan harapan kegiatan percontohan ini dapat menjadi tontonan, tuntunan dan teladan bagi para pembudidaya dalam melakukan pengembangan usaha perikanan budidaya. Kegiatan percontohan kawasan ini difokuskan pada 4 kabupaten/kota di wilayah kerja BPBL Ambon, dengan komoditas yang beragam, serta penanggung jawab kegiatan pada masing-masing kabupaten/kota yang ditunjuk berdasarkan SK Kepala BPBL Ambon no. 75, 77, 78/BPBLA/KPTS/I/2015, tanggal 7 Januari 2015. Keempat kabupaten/kota, komoditas yang
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON dikembangkan, serta penanggung jawab kegiatan percontohan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 18. Kabupaten/kota, Komoditas yang Dikembangkan dan Penanggungjawab Kegiatan Percontohan Kawasan Tahun 2015. No 1. 2. 3.
Kabupaten/Kota Maluku Tenggara Kota Tual Kota Ambon
Komoditas Penanggung jawab Rumput laut Haryano, M.Si Rumput Laut Ikan konsumsi, Heru Salamet, M.Si Ikan Hias Laut, dan HSRT 4. Seram Bagian Barat Ikan Konsumsi Ir.Doortje A.Horhoruw, M.Si
Percontohan kawasan berjumlah 9 kelompok terdiri dari 5 kelompok rumput laut di Kabupaten Maluku Tenggaran dan Kota Tual, 1 kelompok pembesaran ikan konsumsi, 1 kelompok pembesaran ikan hias, dan 1 kelompok Hatchery Skala Rumah Tangga di Kota Ambon, serta 1 kelompok pembesaran ikan konsumsi di kabupaten Seram Bagian Barat. Paket bantuan kegiatan percontohan kawasan ini beragam sesuai dengan kebutuhan. Hasil Kegiatan tersebut secara ringkas disampaikan sebagai berikut: Tabel 19. Hasil Kegiatan Percontohan Kawasan. NO
NAMA POKDAKAN, LOKASI DAN KEGIATAN
HASIL YANG DICAPAI
1. Usaha Budidaya Produksi rumput laut; Wearlilir basah 2.160 kg
KENDALA YANG DIHADAPI
Serangan penyakit pada bibit lokal.
Kab. Maluku Tenggara
SOLUSI
Menggunakan bibit hasil kultur jaringan Membuat jadwal musim tanam
Rumput laut 2. Usaha Arfah Kab. Maluku Tenggara
Produksi rumput laut; basah 150 kg kering 18.800 kg
- Serangan penyakit - Curah hujan tinggi - Kecepatan arus lambat
Membuat jadwal musim tanam
Rumput laut 3. Arso Star Kab. Maluku Tenggara
Menggunakan bibit hasil kultur jaringan
Produksi rumput laut; Basah 1.600 kg kering 1.720 kg
- Serangan penyakit - Curah hujan tinggi - Kecepatan arus lambat
Rumput laut
LAPORAN TAHUNAN_2015
Menggunakan bibit hasil kultur jaringan Buat jadwal musim tanam
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON 4. Teluk Difur Kota Tual
Produksi rumput laut; basah 442 kg kering 800 kg
- Serangan penyakit - Curah hujan tinggi - Kecepatan arus lambat
Menggunakan bibit hasil kultur jaringan Buat jadwal musim tanam
Produksi rumput laut; basah 221 kg kering 300 kg
- Serangan penyakit - Curah hujan tinggi - Kecepatan arus lambat.
Menggunakan bibit hasil kultur jaringan Buat jadwal musim tanam
Rumput laut 5. Topas Kota Tual Rumput laut 6. Roto Kota Ambon Pembesaran ikan konsumsi 7. Anugerah Kota Ambon Pembesaran ikan hias di KJA 8. Bangau
Ikan sudah mencapai ukuran konsumsi, Panen sudah dilakukan Ikan hias yang dipelihara jenis Picasso, black photon, platinum, onyx, frostbite, biak ½ hitam, biak biasa,
pendampingan teknologi secara intensif
Pendampingan teknologi secara rutin terutama dalam penerapan CBIB
pendampingan teknologi secara intensif
Terjadi kanibalisme pada ikan kakap.
Pemberian pakan yang cukup dan melakukan grading
Serangan penyakit
Melakukan pengobatan, perendaman rutin dengan menggunakan air tawar, pemberian vitamin.
sudah panen beberapa tahap.
Kota Ambon
Pemeliharaan benih ikan kerapu cantang dan kakap.
HSRT
SR kerapu cantang 95% dan kakap 50%
9. Sinar Laut
Pendampingan teknologi secara rutin terutama dalam penerapan CBIB
Dusun Pelita Jaya, Kab. SBB
Ikan yang dipelihara adalah jenis ikan bubara, ikan kerapu cantang, dan ikan kerapu macan.
Pembesaran ikan konsumsi
Sampai bulan Desember 2015 ikan yang dipanen adalah ikan bubara, Sedangkan, ikan kerapu macan berukuran 250 – 300 gr, panjang rata-rata 20 – 25 cm dan ikan kerapu cantang berukuran 350 – 550 gr, panjang 25 – 30 cm.
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON Dokumentasi Kegiatan Percontohan Kawasan Perikanan Budidaya A.
Kota Ambon
Gambar 9. Kegiatan Temu Lapang.
Gambar 10. Hatchery Skala Rumah Tangga.
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON
Gambar 11. Panen Ikan Konsumsi “Kelompok Roto”Demfarm Ikan Konsumsi.
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON B.
Kab. Seram Bagian Barat
Gambar 12. Pembinaan Kelompok
Gambar 13. Penyerahan Paket Kegiatan Percontohan Kawasan.
Gambar 14. Penyerahan Benih Ikan Kerapu Cantang Tahap I
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON
Gambar 15. Penebaran Benih Ikan Kerapu Cantang Tahap I
Gambar 16. Monitoring Pertumbuhan
Gambar 17. Penyiapan Dan Pemberian Pakan Rucah Untuk Benih.
Gambar 18. Kegiatan Temu Lapang
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON C.
Kab. Maluku Tenggara dan Kota Tual
Gambar 19. Pembinaan Kelompok
Penyerahan/Distribusi Paket Demfarm
Penyerahan Bibit Kultur Jaringan
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON BAB V. PRODUKSI DAN PEREKAYASAAN “Perikanan budidaya sebagai sumber pertumbuhan ekonomi andalan melalui sistem usaha budidaya yang mandiri, berdaya saing, dan berkelanjutan” adalah visi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya dan misi yang harus dilakukan untuk mencapai visi tersebut adalah (1) Memproduksi ikan secara efisien dan berkualitas untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan, bahan baku industri, dan ekspor (2) Melaksanakan pembangunan perikanan budidaya berbasis IPTEK yang bertanggungjawab dan ramah lingkungan (3) Meningkatkan kesejahteraan pembudidaya ikan, menciptakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha serta menciptakan iklim usaha yang kondusif. Potensi pengembangan perikanan budidaya yang masih luas, mendorong pemerintah untuk mengembangkan dan meningkatkan produksi perikanan dari produksi perikanan budidaya.dan BPBL Ambon sebagai salah satu UPT Direktorat Perikanan Budidaya, dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, menyelenggarakan beberapa kegiatan yang mendukung upaya peningkatan produksi perikanan budidaya, diantaranya adalah kegiatan produksi dan perekayasaan teknologi. 3.7. Produksi Kegiatan produksi dikelompokkan dalam 5 dikoordinir oleh masing-masing seorang Koordinator. Tabel 21. NO
Divisi
yang
Nama Divisi dan Koordinator.
DIVISI
KOORDINATOR
1
Pembenihan
Suharno, S.Pi, M.Si
2
Pembesaran
Rochman Subiyanto, S.Pi. M.Si
3
HPI dan Kesling
Evri Noerbaeti, S.Pi, M.Si
4
Ikan Hias
I.G. Pattipeilohy, S.Pi, M.Si
5
Masika Jaya
Hamsah Amirudin, S.Pi, M.Si
Pada tahun 2015, kegiatan produksi terdiri dari 9 kegiatan yang masing-masing kegiatan mempunyai seorang penanggungjawab. Nama kegiatan dan penanggung jawab kegiatan pada masing-masing divisi dapat dilihat pada tabel berikut.
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON Tabel 22.Nama Kegiatan dan Penanggug Jawab NO
KEGIATAN
PENANGGUNG JAWAB
A. DIVISI PEMBENIHAN 1.
Pengelolaan Induk dan Broodstock
Robianta Nurhadi,S.St.Pi
2.
Pengelolaan Larva
Umar Rifai,S.Pi
3.
Pengelolaan Benih
Kahar Samal,S.Pi
4.
Produksi Fitoplankton
Marwa,M.Si
5.
Produksi Zooplankton
Narulitta Ely,M.Si
B. DIVISI PEMBESARAN 6.
Gelondongan Konsumsi
dan
Pembesaran
Ikan
Adi Hardiyanto,S.Pi
dan
Dodi Yunianto,S.Si
C. DIVISI HPI DAN KESLING 7.
Pengelolaan Lingkungan
Kesehatan
Ikan
D. DIVISI IKAN HIAS 8.
Pembenihan Ikan Hias
Abdul Gani,S.Pi
E. DIVISI HATCHERY MASIKA JAYA 9.
Rumput Laut dan Konsumai di KJA
Pembesaran Ikan
Hamsah Amiruddin,S.Pi, M.Si
Laporan lengkap kegiatan produksi dan dapat dilihat pada buku Laporan Produksi Perikanan Budidaya Laut Ambon Tahun 2015, masing-masing kegiatan disajikan pada tabel
perekayasaan tahun 2015 dan Perekayasaan Balai adapun capaian kinerja 23 – 31 berikut ini:
5.1.1. Pengelolaan Induk dan Broodstock Tabel 23. Capaian Kinerja Kegiatan Pengelolaan Induk dan Broodstock. NO
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TARGET
REALISASI
1 2 3 4 5 6
Pengadaan Induk Baru SR Induk Produksi Telur FR Telur HR Telur Produksi Induk/calon induk unggul
Kg % Butir % % Ekor Kg
400 85 600.000.000 85 80 250 1.300
406,5 95,86 707.360.000 77,43 73,19 897 1.565,71
LAPORAN TAHUNAN_2015
CAPAIAN (%) 101,63 95,86 117,89 77,43 73,19 358,8 120,44
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON 7 8
Laporan bulanan Laporan tahunan
Laporan Laporan
12 1
12 1
100 100
Permasalahan
: a) Rasio jantan dan betina yang tidak seimbang b) Serangan penyakit c) Kematian calon induk bubara karena faktor handling ketika pengecekan gonad dan penyuntikan hormon
Tindak Lanjut
: a) Pengadaan induk sesuai kebutuhan komoditas dan jenis kelamin; b) Perbaikan manajemen pakan, vitamin dan suplementasi c) Perbaikan metode handling pengecekan gonad
5.1.2. Pengelolaan Larva Tabel 24. Capaian Kinerja Kegiatan Pengelolaan Larva. NO
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TARGET
REALISASI
1 2 3 4
Produksi benih 2 - 3 cm SR Larva Laporan bulanan Laporan tahunan
Ekor % Laporan Laporan
175.000 1 12 1
177.729 12 1
CAPAIAN (%) 101,56 100 100
Permasalahan
: a) Serangan penyakit VNN; b) Suhu air rendah (26-27oC) karena curah hujan tinggi (Juni-Sept); c) Suplai fitoplankton tidak kontinyu; d) HR telur rendah (mulai Juli); e) Suplai air laut kurang lancar
Tindak Lanjut
: a) b) c) d)
Rekomendasi
:
Sterilisasi sarana prasarana; Penggunaan plastik penutup bak; Penggunaan alga pasta; Menggunakan sistem penampungan air laut.
a) Melakukan pengecekan status kesehatan (virus) pada induk; b) Penambahan pompa air laut dan instalasinya; c) Penambahan bak kultur fitoplankton.
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON
5.1.3. Pengelolaan Benih Tabel 25. Capaian Kinerja Kegiatan Pengelolaan Benih NO
INDIKATOR KINERJA
1 2
Produksi benih 3 - 7 cm SR benih
3 4
Laporan bulanan Laporan tahunan
SATUAN
TARGET
REALISASI
Ekor %
120,.000 70
77.322 82,30
CAPAIAN (%) 64,44 82,30
Laporan Laporan
12 1
12 1
100 100
Permasalahan
:
a) Kematian karena serangan penyakit (virus, bakteri, parasit) dan kanibalisme; b) Serapan benih di pasaran rendah sehingga tertampung lama dalam bak; c) Suplai air kecil sehingga memicu serangan penyakit
Tindak Lanjut
:
a) Koordinasi dengan divisi Keskanling untuk vaksinasi benih, pengobatan secara rutin dan pemberian multivitamin; perbaikan manajemen grading benih b) Promosi benih dan paket kerjasama dengan pembudidaya; c) Koordinasi dengan tim mekanik untuk penanganan air laut
Rekomendasi
:
a) Penggunaan induk bebas virus, sterilisasi sarana prasarana; b) Perawatan dan perbaikan instalasi pipa air laut secara rutin
5.1.4. Produksi Fitoplankton Tabel 26. Capaian Kinerja Kegiatan Produksi Fitoplankton. NO
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TARGET
REALISASI
1
Produksi bibit fitoplankton skala lab Produksi massal fitoplankton
Liter
3.500
3.653
CAPAIAN (%) 104,37
m3
750
1,989
265,16
2
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON 3 4
Laporan bulanan Laporan tahunan
Laporan Laporan
12 1
12 1
100 100
Permasalahan
:
a) Kultur skala lab dan massal mengalami kematian karena perubahan komposisi kimia air laut; b) Kontaminasi lumut dan protozoa; c) Produksi fitoplankton kurang optimal dalam memenuhi kebutuhan secara kontinyu.
Tindak Lanjut
: a) Melakukan pengamatan secara kontinyu terhadap kandungan nutrien media kultur untuk disesuaikan dengan kebutuhan fitoplankton. b) Peningkatan kecermatan dalam sterilisasi media dan sarana kultur. c) Meningkatkan frekuensi kultur fitoplankton skala massal.
Rekomendasi
: a) Peninjauan kembali manajemen kultur dan ketersediaan bak kultur massal dengan kebutuhan fitoplankton kegiatan pembenihan ikan konsumsi, rotifer dan ikan hias. b) Pengamatan kandungan nutrien media kultur secara kontinyu.
5.1.5. Produksi Zooplankton Tabel 27. Capaian Kinerja Kegiatan Produksi Zooplankton. NO
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
1 2 3 4
Produksi massal rotifer Produksi naupli artemia Laporan bulanan Laporan tahunan
Individu Individu Laporan Laporan
Permasalahan
TARGET
REALISASI
250 x 109 1.688,5 x 109 6,5 x 109 3,3 x 109 12 12 1 1
CAPAIAN (%) 675,41 50,65 100 100
: a) Kepadatan rotifer menurun di musim penghujan; b) Suplai air tawar dan air laut kurang; c) Bak kultur rotifer sebagian sudah tidak layak; d) Kebutuhan fitoplankton untuk pakan rotifer
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON belum terpenuhi secara kontinyu e) Produksi naupli artemia tidak mencapai target karena penetasan kista dilakukan sesuai dengan permintaan dari tim pengelola larva; Tindak Lanjut
: a) b) c) d)
Rekomendasi
: a) Menghitung ulang kebutuhan produksi benih 2-3 cm.
Pengatapan areal produksi rotifer. Koordinasi dengan tim mekanik. Optimalisasi bak yang ada. Penggunaan pakan substitusi (ragi). nauplii
untuk
5.1.6. Gelondongan dan Pembesaran Ikan Konsumsi Tabel 28. Capaian Kinerja Kegiatan Gelondongan dan Pembesaran Ikan Konsumsi. NO 1 2 3 4
INDIKATOT KINERJA Produksi Ikan Konsumsi Jumlah SR Ikan Konsumsi Laporan bulanan Laporan tahunan
SATUAN
TARGET
REALISASI
Kg % Laporan Laporan
3.000 60 12 1
3.250,53 86,83 12 1
CAPAIAN (%) 108,35 86,83 100 100
Permasalahan
: a) Kematian ikan karena serangan penyakit (virus, VNN, Bakteri dan parasit/Benedenia). b) Frezer hanya mampu membekukan pakan rucah per hari sebanyak 30% dari volume frezeer, sehingga jika terlalu banyak maka terjadi penurunan kualitas.
Tindak Lanjut
: a) Pengobatan, pemberian multivitamin perendaman air tawar. b) Pembelian pakan segar sesuai kebutuhan.
Rekomendasi
: Pengadaan coldstorage mini.
LAPORAN TAHUNAN_2015
dan
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON 5.1.7. Pengelolaan Kesehatan Ikan dan Lingkungan Tabel 29. Capaian Kinerja Kegiatan Pengelolaan Kesehatan Ikan dan Lingkungan. NO
INDIKATOR KINERJA
1 2
Benih tervaksin Pelayanan lab keskanling BPBL Ambon Jumlah kawasan budidaya yang mendapatkan pengawasan/ pengendalian kualitas lingkungan Lab Terakreditasi Ruang lingkup akreditasi Laporan bulanan Laporan tahunan
3
4 5 6 7
SATUAN
24.678 2.297
CAPAIAN (%) 164,52 287,13
TARGET REALISASI 15.000 800
Ekor Sampel Kawasan
2
4
200
% Ruang Lingkup
100 2
86,70 86,70%
86,70 86,70%
Laporan Laporan
12 1
12 1
100 100
Permasalahan
: Laboratorium belum dapat terakreditasi di tahun 2015 dikarenakan masih dalam verifikasi tindakan perbaikan I (VTP I) oleh asessor.
Tindak Lanjut
: Cek secara berkala ke asessor
5.1.8. Pembenihan Ikan Hias Tabel 30. Capaian Kinerja Kegiatan Ikan Hias NO
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TARGET
REALISASI
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pengadaan Induk SR Induk Produksi Telur Jumlah Telur yang Ditebar SR Larva Produksi Benih 2.0-2.5 cm SR Benih Laporan bulanan Laporan tahunan
Kg % Butir Butir % Ekor % Laporan Laporan
400 75 3.000.000 1.000.000 15 150.000 33 12 1
489 91,93 3.210.000 2.980.000 14,46 159.473 79 12 1
LAPORAN TAHUNAN_2015
CAPAIAN (%) 122.25 91,93 107 298 14,46 106,32 79 100 100
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON Permasalahan
: a) Kematian induk Betok Ambon, Clownfish dan Banggai Cardinalfisf akibat serangan penyakit (bakteri, parasit, jamur) dan perkelahian pada ikan BCF; b) Ketersediaan pakan hidup untuk induk (artemia dewasa dan cacing darah) kurang kontinyu karena kekurangan bak kultur. c) Rasio jantan dan betina induk mandarinfish tidak seimbang sehingga produksi telur sedikit. d) Kematian benih Clownfish akibat tidak seimbang antara produksi dengan bak yang ada sehingga dilakukan pemanenan yang terlalu dini; e) Suplai fitoplankton kurang kontinyu; f) Hasil produksi betok ambon belum sesuai dengan spesifikasi permintaan pasar (kualitas) dan harga pasar sangat rendah dan produksi benih mandarinfish kecil karena produksi telur sedikit. g) Kematian benih akibat serangan penyakit (bakteri dan parasit); h) Kebutuhan pakan nauplii artemia belum terpenuhi
Tindak Lanjut
: a) Perendaman air tawar, pengobatan dan pemberian shelter pada waring induk BCF; b) Memaksimalkan bak kultur artemia dewasa yang ada c) Optimalisasi induk mandarinfish yang ada d) Memaksimalkan bak larva clownfish yang ada dan pengobatan benih yang sakit; e) Penggunaan alga pasta f) Masih memproduksi benih betok ambondan mandarinfish dari telur yang diproduksi g) Pengobatan benih yang sakit; h) Pemberian pakan sesuai dengan SOP
Rekomendasi
: a) Vaksinasi pada induk b) Penambahan bak kultur artemia dewasa c) Penambahan induk mandarinfish (betina) d) Penambahan bak larva Clownfish sehingga
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON pemanenan benih sesuai SOP e) Penambahan bak kultur fitoplankton f) Ganti betok ambon denganspesies lain yang lebih ekonomis g) Penambahan induk mandarin h) Peritungan kembali kebutuhan cyste artemia sesuai target produksi benih ikan hias. 5.1.9. Rumput Laut dan Pembesaran Ikan Konsumai di KJA Masika Jaya Tabel 31. Capaian Kinerja Kegiatan Rumput Laut dan Pembesaran Ikan Konsumsi di KJA Masika Jaya. NO
URAIAN
SATUAN
TARGET
REALISASI
1 2 3 4 5
Produksi bibit rumput laut Produksi Ikan Konsumsi SR Pembesaran Ikan Konsumsi Laporan Bulanan Laporan Tahunan
Kg Kg % Laporan Laporan
5.000 2.000 60,00 12 1
0 3.206,08 92,50 12 1
Permasalahan
CAPAIAN (%) 0 160,30 92,50 100 100
: Rumput Laut a) Kematian bibit karena kualitas rendah disebabkan waktu transportasi yang lama. b) Serangan penyakit (ice-ice); c) Musim tanam tidak tepat. Pembesaran a) Terjadi serangan penyakit (Irridovirus & Benedenia); b) Kematian ikan bubara saat grading & panen c) Tidak dilakukan pengukuran kualitas air di areal budidaya karena keterbatasan peralatan;
Tindak Lanjut
: Rumput Laut a) Penggunaan bibit yang ada; b) Perawatan rutin pada thallus yang ice-ice;
terserang
Pembesaran Mengatur dosis pakan yang diberikan, perendaman dengan air tawar, pengobatan, Lebih
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON hati-hati dalam melakukan grading Rekomendasi
: a) Pengadaan bibit Pengadaan bibit dari lokasi yang lebih dekat, waktu transportasi yang lancar dan dilaksanakan secara bertahap, disesuaikan dengan waktu tanam yang tepat b) Pengadaan alat kualitas air; bak treatment ikan sakit kapasitas 2 ton; Membuat tanggul dari bahan yang lembut.
3.8. Perekayasaan Perekayasaan teknologi bidang perikanan budidaya sangat diperlukan untuk meningkatkan daya saing, efisiensi serta produktivitas usaha perikanan budidaya. Teknologi inovatif juga diarahkan untuk meningkatkan nilai tambah serta keberlanjutan usaha dari komoditas-komoditas unggulan, baik komoditas yang sudah dapat dibudidayakan, komoditas yang masih perlu upaya domestikasi, maupun spesies ikan lokal yang terancam punah sebagai upaya pelestarian plasma nutfah. Tahun 2015, kegiatan perekayasaan di Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon, mempunyai 2 tipe organisasi yaitu organisasi Tipe B dan Tipe C.Organisasi tipe B terdiri dari 3 WBS (Work Breakdown Structure) dan 6 WP (Work Package) serta 18 ES (Engineering Staf), sedangkan organisasi Tipe C terdiri dari 3 WP (Work Package) serta 9 ES (Engineering Staf). Struktur organisasi perekayasaan disajikan pada gambar 31 dan 32.
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON PROGRAM: PENINGKATAN PRODUKSI IKAN LAUT Kepala Program: Nono Hartanto
PROGRAM MANAGER Umar Rifai
WBS.1. PENINGKATAN PRODUKSI UDANG VANAME Group Leader: Rochman Subiyanto
WP 1.1 MANAJEMEN PAKAN Leader: Rusli Raiba
CHIEF ENGINEERING Nono Hartanto
WBS.2 PENINGKATAN PRODUKSI IKAN HIAS LAUT Group Leader: Marwa
WP.1.2 MANAJEMEN PEMELIHARAAN Leader: I.G. Pattipeilohy
WP 2.1 PEMBESARAN IKAN HIAS SKALA RT Leader: Narulitta Ely
WP.2.2 PEMBESARAN IKAN HIAS DI KJA Leader: Hamsah A
WBS.3 PENINGKATAN KUALITAS INDUK IKAN BUBARA Group Leader: Narulitta Ely
WP 3.1 MANAJEMEN PAKAN Leader: Marwa
WP.3.2 MANAJEMEN PEMELIHARAAN Leader: I.G.Pattipeilohy
ES.1.1.1. Hamida Pattah Pengkayaan Pakan
ES.1.2.1. : Adi Hardiyanto Padat Tebar
ES.2.1.1. : Adi Hardiyanto Sistem Resirkulasi
ES.2.2.1. : Narulitta Ely Padat Tebar
ES.3.1.1. : Hamida pattah Jenis Pakan
ES.3.2.1. : Adi Hardiyanto Tempat Pemeliharaan
ES.1.1.2 : Heru Salamet Frekuensi Pemerian Pakan
ES.1.2.2 : Heru Salamet Kedalaman Waring/Jaring
ES.2.1.2 : Rusli Raiba Jenis Wadah Pemeliharaan
ES.2.2.2 : Hamida Pattah Jenis Pakan
ES.3.1.2 : I.G.Pattipeilohy Penggunaan Hormon
ES.3.2.2 : Rusli Raiba Uk. Wadah Pemeliharaan
ES. 1.1.3. : I.G.Pattipeilohy Dosis Pakan
ES. 1.2.3. : Marwa Tempat Pemeliharaan
ES.2.2.3 : Heru Salamet Polikultur
ES. 3.1.3. : Rochman S Enrichment
ES. 3.2.3. : Heru salamet Padat Pemeliharaan Shelter
TS.1.1.1. : Johanis B Jenis Pakan
TS.1.2.1. Johanis B Padat Tebar
TS.2.2.1. : Basir Tuatoy Padat Tebar
TS.3.1.1. : La Ramlan Jenis Pakan
TS.3.2.1. : Sunarto Tempat Pemeliharaan
TS.1.1.2 :Basir Tuatoy Frek. Pemberian Pakan
TS.1.2.2 : Rajab Mahu Kedalaman Waring/jaring
TS. 2.2.3. : Agam T Jenis Pakan
TS.3.1.2 : La Darto Penggunaan Hormon
TS.3.2.2 : Ramelan Uk. Wadah Pemeliharaan
TS. 1.1.3. : Rajab Mahu Dosis Pakan
TS. 1.2.3. : Agam T. W Tempat Pemeliharaan
TS. 2.2.3. : Syaripudin Polikultur
TS. 3.1.3. : Sunarto Enrichment
TS. 3.2.3. : Kalasum T Padat Pemeliharaan
ES. 2.1.3. : Hamida Pattah Manajemen Pakan
TS.2.1.1. : Imam Nurhadi Sistem Resirkulasi
TS.2.1.2 : Costansa O Jenis Wadah Pemeliharaan
TS. 2.1.3. : Salamudin P. Manajemen Pakan
Gambar 31. Struktur Organisasi Kerekayasaan Tipe B Tahun 2015
LAPORAN TAHUNAN_2015 │Bab V. Produksi Dan Perekayasaan │
71
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON PROGRAM Produksi Ikan Hias Laut Nemo Hasil Hibridisasi GROUP LEADER Hariyano PROGRAM MANAGER Narulitta Ely
WP 1.1. Pembesaran Di KjA Rochman Subiyanto
WP 1.2. Penggunaan Ekstrak Makro Alga Sbg
WP 1.3.Penggunan Ekstrak Buah Merah dan Wortel
Imunostimulan
Terhadap Warna Ikan Hias Laut
Hamsah Amiruddin
Rusli Raiba
Pengaruh Bentuk Wadah Terhadap Pertumbuhan
Sargassum Sebagai Imunostimulan
Nemo Hibrid di KJA
ES 1.2.1. Hamida Pattah
Penggunan Ekstrak Buah Merah dan Wortel Terhadap Warna Ikan Hias Laut ES 1.3.1. Heru Salamet
ES. 1.1.1 Adi Hardiyanto Pengaruh Kedalaman Wadah Terhadap Pertumbuhan Nemo Hibrid di KJA
Padina Sebagai Imunostimulan
Penggunan Ekstrak Buah Merah Terhadap pertumbuhan dan survival rate di KJA
ES 1.2.2. Rochman S
ES 1.3.2. Hamsah Amirudin
ES 1.1.2. Hamsah Amirudin
TS 3.1 Syarifudin TS 1.1 Rajab Mahu
TS 2.1 Salamudin Papuangan
Penggunan Ekstrak Buah Merah dan Wortel Terhadap
Bentuk wadah
Sargassum Sebagai Imunostimulan
Warna Ikan Hias Laut
TS 1.2 . Imam Nurhadi
TS 2.2 La Darto
Pengaruh kedalaman wadah
Padina Sebagai Imunostimulan
TS 3.2 Agam T Penggunan Ekstrak Buah Merah Terhadap pertumbuhan
Gambar 32. Struktur Organisasi Kerekayasaan Tipe C Tahun 2015.
LAPORAN TAHUNAN_2015 │Bab V. Produksi Dan Perekayasaan │
dan survival rate di KJA
72
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON Laporan lengkap hasil kegiatan perekayasaan diuraikan dalam bentuk Program Dokument yang secara lengkap disajikan pada buku Laporan Produksi dan Perekayasaan 2015. Adapun ringkasan hasil kegiatan perekayasaan tersebut adalah sebagai berikut: 5.2.1 Hasil Perekayasaan Organisasi Tipe B (Peningkatan Produksi Ikan Laut). WBS 1. Peningkatan Produksi Udang Vaname Di KJA. WP 1.1. Manajemen Pakan Penggunaan enrichment telur ayam, vitamin C dan scoots emulsion memberikan pertumbuhan yang baik dengan konversi pakan 4,49 dan SR 90%. Sehingga enrichment tersebut dapat diaplikasikan sebagai salah satu enrichmen pakan udang vannamei yang dipelihara di Keramba Jaring Apung. WP 1.2. Manajemen Pemeliharaan Dari hasil kegiatan perekayasaan peningkataan produksi udang vaname di karamba jaring apung dengan penerapan manajemn pemeliharaan menunjukkan bahwa menggunakan jumlah anco sebanyak 6 buah dengan wadah pemeliharaan berwarna putih dan padat tebar 195 ekor/m3.
WBS 2. Peningkatan Produksi Ikan Hias Laut. WP 2.1. Hatchery Skala Rumah Tangga (HSRT) Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari kegiatan Peningkatan produksi ikan hias laut melalui kegiatan hatchery skala rumah tangga (WP2.1 HSRT) maka dapat direkomendasikan untuk melakukan kegiatan pembesaran ikan hias nemo/clownfish dengan menggunakan system resirkulasi tertutup menggunakan biofilter yang dilengkapi dengan protein skimmer dengan jenis pakan pellet otohyme serta warna wadah hitam. ii
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON
WP 2.2. Pembesaran Ikan Hias di KJA Pembesaran ikan klon di KJA sebaiknya menggunakan padat tebar 200 ekor untuk pertumbuhan panjang tertinggi sedangkan untuk SR, paadat tebar 150 memberikan hasil terbaik, dengan dosis pakan pelet 0,0037 g dan dapat pula dilakukan polikultur antara ikan clown dengan teripang. WBS 3. Peningkatan Kualitas Induk Ikan Bubara WP 3.1 Manajemen Pakan Pemeliharaan induk ikan Bubara di KJA dapat diberi pakan cumi dan rucah, hormon serta penambahan enrichment pada pakan dapat meningkatkan kualitas induk ikan bubara. WP 3.2 Manajemen Pemeliharaan Pemeliharaan induk ikan di KJA dapat menggunakan jaring yang berbentuk kotak maupun bulat dengan luas jaring dengan ukuran 4x4x3 m dan 3x3x3 m dengan kepadatan 20 ekor serta kepadatan 25 ekor dan 20 ekor, dipelihara di KJA ukuran 4x4x3 meter mampu menghasilkan sintasan 100%.
5.2.2 Hasil Perekayasaan Organisasi Tipe C (Produksi Ikan Hias Laut Nemo Hibrid). WP 1. Pembesaran di Keramba Jaring Apung Perlakuan pemeliharaan benih ikan Nemo (Clownfish) varian Black Photon (Amphiprion ocellaris) dengan wadah bulat dengan kedalaman wadah pemeliharaan 1 m menghasilkan laju pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup yang cukup tinggi. WP 2. Penggunaan Makro Alga Sebagai Imunostimulan Dalam pemeliharaan benih ikan Nemo (Clownfish) hybrid Black Photon di Keramba Jaring Apung (KJA) ukuran wadah 1 x 1 x 1 m iii
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON sebaiknya menggunakan pakan pellet yang sebelumnya direndam (dikayakan) dalam ekstrak Sargassum sp dan Padina sp 3 ml agar dapat meningkatkan pertumbuhan dan tingkat kelulusan hidup (Survival Rate) benih yang dipelihara. WP 3. Penggunaan Ekstrak Buah Merah dan Wortel Pemeliharaan benih ikan Nemo (Clownfish) varian Black Photon (Amphiprion ocellaris) dengan penggunaan ekstrak wortel dan buah merah menghasilkan laju pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup yang tinggi dan membuat lebih banyak ikan nemo hybrid mempunyai corak tubuh lebih cerah. 5.2.3 Capaian Kinerja Kegiatan Kerekayasaan. Sasaran kinerja kegiatan kerekayasaan tahun 2015 terdiri dari 4 indikator yang secara keseluruhan dapat terealisasi 100%. Tabel 32. Capaian Kinerja Kegiatan Kerekayasaan Tahun 2015 NO.
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
1
Jumlah Technical Report
Laporan
9
9
100
2
Jumlah Technical Dokument
Laporan
4
4
100
3
Program Manual
Laporan
2
2
100
4
Program Dokument
Laporan
2
2
100
iv
LAPORAN TAHUNAN_2015
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT_AMBON BAB VI. PENUTUP Arahan Menteri Kelautan dan Perikanan, bahwa usaha perikanan budidaya yang dilakukan harus tidak merusak alam dan mendukung keberlanjutan, sehingga Pengembangan perikanan budidaya yang berkelanjutan merupakan suatu keharusan dan akan terus didorong untuk dikembangkan. Produksi perikanan budidaya yang diyakini mampu menyokong kebutuhan masyarakat akan protein baik secara lokal, regional maupun global, harus didukung dengan peningkatan kualitas produksi. Target produksi perikanan budidaya pada tahun 2016 yang mencapai 19,5 juta ton, diperkirakan membutuhkan kurang lebih 101 milyar ekor benih, dan ini termasuk 100 juta ekor benih yang akan diberikan ke masyarakat dan juga direstocking ke alam, untuk memperkaya atau menambah stok ikan di alam. Oleh karena itu, produksi benih Tahun 2016 dari UPT DJPB akan difokuskan untuk memenuhi kebutuhan benih bermutu dan juga untuk restocking di alam tersebut. Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, secara langsung akan mengambil peran dalam pengembangan perikanan budidaya yang berkelanjutan dengan terus mengembangkan dan meningkatkan potensi yang ada untuk menunjukkan eksistensinya. Oleh karena itu, segala bentuk dukungan, masukan, kerjasama, dan kritikan yang membangun akan selalu dijadikan pendorong untuk terus berkarya memajukan dunia perikanan budidaya.
v
LAPORAN TAHUNAN_2015