INDONESIA
20
Jenis Budidaya Perikanan Laut
Yeni Fahmawati
20 Jenis Budaya Perikanan Laut Penulis Editor Desain Cover Tata Letak Isi Diterbitkan pertama kali oleh
| | | | |
Yeni Fahmawati Yuda Hergana ; Reissa Andri Sheva Eka Kamelia Penerbit Mitra Edukasi Indonesia
Redaksi: Mitra Edukasi Indonesia Jl. Pelindung Hewan Blk 25 Bandung Telp/Fax 022-5222585 E-mail:
[email protected] Website: www.mitraedukasi.com Cetakan Pertama, 2014 Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Katalog Dalam Terbitan (KDT) Fahmawati, Yeni 20 Jenis Budaya Perikanan Laut Cet. 1 - Bandung: Mitra Edukasi Indonesia 2014 vi + 66 hlm. ; ilus ; 25 cm. Bibliografi: hlm 66 ISBN: 978-602-1388-00-6 1. 20 Jenis Budaya Perikanan Laut I. Judul
Prakata
L
aut Indonesia sangatlah luas. Di dalamnya tentu terdapat berbagai sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Salah satu sumber daya alam dari laut yang dapat dimanfaatkan manusia adalah dari sektor perikanan. Sektor perikanan memang banyak terdapat di dalam laut. Namun, jika ikan-ikan yang berada di laut tersebut terus-menerus diambil, tentu manusia akan kesulitan dalam mendapatkannya kembali.
Prakata
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat memperoleh ikan-ikan dengan mudah adalah dengan membudidayakannya. Terdapat beberapa perikanan laut yang sudah dapat dibudidayakan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan gizi dan pangannya. Perikanan yang telah dibudidayakan ini telah dapat memenuhi pasar domestik dan luar negeri, sehingga dapat menambah devisa negara. Lalu, jenis-jenis perikanan laut apa saja sebenarnya yang dapat dibudiayakan itu? Jawaban dari pertanyaan tersebut, tentu saja terdapat dalam buku ini. Buku ini memang mengulas 20 jenis perikanan laut di antara puluhan atau ratusan spesies perikanan laut yang dapat dibudidayakan. Mudah-mudahan buku ini dapat membuka wawasan pembaca. Selain dapat menutupi kebutuhan hidup keluarga, tentu usaha ini dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat di sekitarnya. Bahkan secara umum, usaha ini dapat meningkatkan gizi masyarakat, melestarikan populasi ikan-ikan yang memiliki ekonomi tinggi, serta meningkatkan devisa negara. Semoga buku ini bermanfaat. Selamat membaca.
Penulis
iii
iv
Prakata
Daftar
Isi
iii
Bagian 1 Budidaya Ikan Kerapu Macan
1
Bagian 2 Budidaya Ikan Kerapu Lumpur
5
Bagian 5 Budidaya Ikan Kakap Putih Bagian 6 Budidaya Ikan Baronang
Bagian 3 Budidaya Ikan Kerapu Tikus
7
Bagian 4 Budidaya Ikan Kakap Merah
11
15
17
Bagian 7 Budidaya Ikan Kuwe
19
Bagian 8 Budidaya Ikan Clownfish Bagian 9 Budidaya Kuda Laut
23
Bagian 10 Budidaya Ikan Bandeng
27
v
21
Bagian 11 Budidaya Ikan Tuna
29
Bagian 12 Budidaya Ikan Bawal Bintang
33
Bagian 13 Budidaya Ikan Cobia Bagian 14 Budidaya Cumi-cumi Bagian 15 Budidaya Rajungan
37
39
43
Bagian 16 Budidaya Kepiting Bakau
45
Bagian 17 Budidaya Kerang Abalone Bagian 18 Budidaya Lobster Bagian 19 Budidaya Tiram Mutiara Bagian 20 Budidaya Teripang Laut
Glosarium Indeks Daftar Isi
55
59
63 65 66
vi
51
47
1
Budidaya Ikan Kerapu Macan
Budidaya Ikan
Bagian
Kerapu Macan
A. B. C.
Mengenalkan Kerapu Macan Manfaat Ikan Kerapu Macan Budidaya Ikan Kerapu Macan
Ikan Kerapu Macan Sumber: kerapumacan.comoj.com
I
kan kerapu merupakan salah satu jenis ikan laut yang telah berhasil dibudidayakan. Budaya kerapu dari pembenihan, pemeliharaan, pemberian pakan, dan penanggulangan hama penyakit telah banyak dikuasai oleh masyarakat. Salah satu jenis kerapu yang banyak dibudidayakan adalah kerapu macan. Hal ini dikarenakan permintaan dalam dan luar negeri yang selalu tinggi untuk ikan jenis ini.
A. Mengenalkan Kerapu Macan Goropa, kasai, atau gogoh merupakan ragam sebutan di daerah setempat yang mengacu pada ikan kerapu. Secara sistematika nama Latin, klasifikasi ikan kerapu temasuk pada fillum Chordata, kelas Pisces, Ordo Perciformes, Famili Serranidae, Genus Epinephelus, Spesies Epinephelus fuscoguttatus. Identifikasi kerapu macan pertama kali dilakukan oleh Weber dan Beaufort (1931), keduanya mendeskripsikan ikan tersebut mempunyai bentuk badan yang memanjang gepeng atau agak membulat, mulut lebar serong ke atas dengan bibir bawah menonjol ke atas. Rahang bawah dan atas dilengkapi dengan gigi geratan berderet dua baris, lancip dan kuat serta ujung luar bagian depan adalah gigi yang terbesar.
1
20
Jenis Budidaya Perikanan Laut
Sirip ekor ikan jenis ini umumnya membulat, sirip punggungnya memanjang di mana bagian jari-jarinya yang keras berjumlah kurang lebih sama dengan jari-jari lunaknya, jari-jari sirip yang keras berjumlah 6–8 buah, sedangkan sirip dubur berjumlah 3 buah, jari-jari sirip ekor berjumlah 12–17 dan bercabang dengan jumlah 13–15. Warna dasar ikan jenis ini adalah sawo matang, perut bagian bawah agak keputihan dan pada badannya terdapat titik berwarna merah kecokelatan, serta tampak pula 4–6 baris warna gelap yang melintang hingga keekornya. Badan ikan jenis ini ditutupi oleh sisik kecil, mengkilat dan memiliki ciri-ciri loreng.
1. Habitat dan Kebiasaan Hidup Ikan Kerapu Macan Kerapu macan adalah ikan yang hidup di habitat terumbu karang yang berada di perairan dangkal hingga 100 meter di bawah permukaan laut. Selain di kawasan terumbu karang, bangkai kapal tenggelam pun merupakan tempat tinggal yang nyaman untuk kerapu macan. Dalam siklus hidupnya, kerapu muda hidup di perairan karang pantai dengan kedalaman 0,5–3,0 m dan yang banyak ditumbuhi algae jenis reticulata dan Gracilaria sp. Sementara saat menginjak masa dewasa, ikan jenis ini berupaya ke perairan yang lebih dalam antara 7,0–40m dengan dasar yang berlumpur.
2. Makanan Ikan Kerapu Macan Ikan kerapu macan merupakan ikan yang rakus. Mereka melakukan perburuan pada malam hari, sedangkan pada siang hari hanya bersembunyi di antara karang dan menunggu mangsa datang mendekat. Pakan yang paling disukai ikan jenis ini adalah krustaceae (rebon, dogol, dan krosok). Selain itu, ikan jenis ini menyukai berbagai ikan (tembang, teri, dan belanak).
3. Cara Reproduksi Ikan kerapu macan berproduksi dengan cara hermaprodit protogini, yaitu pada kehidupan awal belum dapat ditentukan jenis kelaminnya. Sel kelamin betina terbentuk setelah berumur 2 tahun dengan panjang 50 cm dan berat 5 kg. Sel kelamin betina berubah menjadi sel kelamin jantan pada umur 4 tahun dengan panjang tubuh sekitar 70 cm dan berat 11 kg.
B. Manfaat Ikan Kerapu Macan Kelezatan dagingnya yang sangat gurih dan tingginya kandungan gizi yang terdapat pada seekor ikan kerapu, menjadikannya sebagai produk komoditas perikanan yang memiliki harga jual cukup mahal. Tidaklah heran apabila kondisi tersebut kemudian dimanfaatkan sebagian pelaku usaha sebagai alternatif peluang bisnis baru yang menjanjikan untung besar setiap bulannya. Selain memiliki nilai ekonomis tinggi karena kelezatan dagingnya dan kandungan
2
Budidaya Ikan Kerapu Macan
gizi yang tinggi, kerapu macan telah menjadi komoditas ekspor penting, terutama ke negara Hong Kong, Jepang, Singapura, dan Cina.
C. Budidaya Ikan Kerapu Macan Tingginya permintaan ikan kerapu macan tidak sebanding dengan produksi yang diperoleh nelayan. Produksi kerapu dari usaha budidaya hanya 8,6% dari 52.000 ton total tangkapan kerapu. Untuk itu, harus ada teknik supaya ikan kerapu macan ini dapat dibudidayakan sehingga dapat meningkatkan hasil produksi. Kendala yang paling utama budidaya ikan jenis ini adalah ketersediaan benih dalam pengembangan budidaya kerapu. Selama ini para petani nelayan masih mengandalkan benih alam yang sifatnya musiman. Namun, sejak tahun 1993 ikan kerapu macan (Epinephelus Fuscoguttatus) sudah dapat dibenihkan. Balai Budidaya Laut Lampung, telah melakukan upaya untuk menghasilkan benih melalui pembenihan buatan manipulasi lingkungan dan penggunaan hormon. Metoda yang digunakan untuk mendapatkan benih adalah manipulasi lingkungan, yaitu merangsang terjadinya perkawinan antara jantan dan betina yang telah matang kelaminnya di sebuah bak terkontrol. Teknik pemijahan dengan manipulasi lingkungan ini dikembangkan berdasarkan pemijahan ikan kerapu di alam, yaitu dengan rangsangan atau kejutan faktorfaktor lingkungan seperti suhu, kadar garam, kedalaman air dan lain-lain. Pemijahan mengikuti fase peredaran bulan; pada saat bulan terang atau bulan gelap. Oleh karena ikan kerapu macan termasuk ikan yang hermaprodit protogyni, akan lebih banyak ditemui ikan kerapu betina. Untuk menghasilkan ikan jantan atau untuk mempercepat perubahan kelamin dari betina ke jantan dapat dipacu dengan hormon testosteron. Pemberian hormon testosteron dilakukan secara oral melalui makan setiap minggu, diikuti dengan penambahan multivitamin. Induk kerapu yang sudah matang kelamin dipindahkan ke bak pemijahan yang sebelumnya telah diisi air laut bersih dengan ketinggian 1,5 meter. Manipulasi lingkungan dilakukan menjelang bulan gelap, yaitu dengan cara menaikkan dan menurunkan tinggi air setiap hari. Mulai jam 09.00 sampai jam 14.00 permukaan air diturunkan sampai kedalaman 40 cm dari dasar bak. Setelah jam 14.00, permukaan air dikembangkan ke posisi semula (tinggi air 1,5 m). Perlakuan ini dilakukan terus-menerus sampai induk memijah secara alami. Rangsangan hormonal induk kerapu matang kelamin disuntik dengan hormon Human Chorionic Gonadotropin (HGG) dan Puberogen untuk merangsang terjadinya pemijahan. Pemijahan alami umumnya terjadi pada malam hari, dan terjadi 2 kali dalam setahun, yaitu bulan Juni -September dan bulan Nopember - Januari. Apabila diketahui telah terjadi pemijahan, telur segera dipanen dan dipindahkan ke bak penetasan yang digunakan pula untuk pemeliharaan larva.
3
20
Jenis Budidaya Perikanan Laut
Telur hasil pemijahan yang telah dikumpulkan dalam bak penetasan diberi sistem air mengalir. Telur yang dibuahi akan mengapung di permukaan air dan berwarna transparan. Sebelum telur ditetaskan perlu direndam dalam larutan 1 - 5 ppm acriflavin untuk mencegah serang bakteri. Ke dalam bak penetasan perlu ditambahkan Chlorella sp sebanyak 50.000 -100.000 sel/ml untuk menjaga kualitas air. Telur akan menetas dalam waktu 18 - 22 jam setelah pemijahan pada suhu 27 - 28°C dan kadar garam 30 - 32%. Larva yang baru menetas terlihat transparan, melayang-melayang dan gerakannya tidak aktif, serta dapat dilihat kuning telur dan oil globulenya. Larva akan berubah bentuk menyerupai kerapu dewasa setelah berumur 31 hari. Larva kerapu yang baru menetas mempunyai cadangan makanan berupa kuning telur. Pakan ini akan dimanfaatkan sampai hari ke-2 setelah menetas dan selama kurun waktu tersebut larva tidak memerlukan pakan dari luar. Umur 3 hari kuning telur mulai terserap habis, perlu segera diberi pakan dari luar berupa Rotifera Brachionus Plicatilis dan Phytoplankton Chlorella sp. Pemberian pakan ini sampai larva berumur 16 hari. Pada hari kesembilan mulai diberi pakan naupli artemia yang baru sampai larva berumur 25 hari. Di samping itu, pada hari ke-17 larva mulai diberi pakan Artemia yang telah berumur 1 hari. Kemudian, secara bertahap pakan yang diberikan diubah dari Artemia umur 1 hari ke Artemia setengah dewasa dan akhirnya dewasa sampai larva berumur 50 hari. Pemberian pakan dengan cincangan daging ikan mulai dicoba pada saat metamorfosa larva sempurna menjadi benih ikan kerapu.
4
2
Budidaya Ikan Kerapu Macan
Budidaya Ikan
Bagian
Kerapu Lumpur
A. B. C.
Mengenal Ikan Kerapu Lumpur Manfaat Ikan Kerapu Lumpur Budidaya Ikan Kerapu Lumpur
Ikan Kerapu Lumpur Sumber: www.divingthegoldcoast.com.au
S
elain ikan kerapu macan, spesies dari genus Epinephelus yang dapat dibudidayakan adalah ikan kerapu lumpur atau estuary grouper (Epinephelus spp). Spesies ini paling banyak dibudidayakan karena laju pertumbuhannya yang cepat dan benih relatif lebih banyak ditemukan. Habitat ikan jenis ini banyak ditemukan di Teluk Banten, Segara Anakan, Kep. Seribu, Lampung, dan daerah muara sungai.
A. Mengenal Ikan Kerapu Lumpur Estuaty, grouper, fah paan, chairomaruhata, chi hou, atau kerapu minyak merupakan ragam sebutan di daerah setempat yang mengacu pada ikan kerapu lumpur. Secara sistematika nama latin, klasifikasi ikan kerapu temasuk pada fillum Chordata, kelas pisces, ordo Perciformes, family Serranidae, genus Epinephelus, dan spesies Epinephelus Coioides. Kerapu lumpur mempunyai warna dasar hitam berbintik-bintik sehingga disebut juga kerapu hitam. Bentuk tubuh ikan jenis ini memanjang. Bagian kepala dan punggungnya berwarna gelap kehitaman, sedangkan perut berwarna keputihan. Seluruh tubuhnya juga dipenuhi bintik-bintik kasar berwarna kecokelatan atau kemerahan.
1. Habitat dan Kebiasaan Hidup Ikan Kerapu Lumpur Ikan kerapu lumpur hidup di perairan muara sungai dengan kisaran kadar garam 15-30 ppt, suhu air 24-31 derajat celsius, dan kadar oksigen terlarut, antara 4,9-9,3 mg/l. Ikan ini juga dapat hidup dan tumbuh di tambak berkadar garam, antara 7,1-31 ppt. 5
20
Jenis Budidaya Perikanan Laut
2. Makanan Ikan Kerapu Lumpur Kerapu lumpur termasuk jenis ikan karnivora yang memangsa ikan-ikan kecil, udang, cumicumi, rajungan, dan kepiting. Ikan ini dapat dilatih makan pellet berkadar protein tinggi. Namun pada stadia larva, ikan ini merupakan pemakan plankton.
3. Cara Reproduksi Sebagaimana halnya dengan ikan kerapu lainnya, kerapu lumpur bersifat protogony hermaphrodite. Artinya, jenis kelamin ikan berubah sejalan dengan pertumbuhannya. Pada waktu masih berumur 3 tahun atau kurang, ikan ini berkelamin betina. Namun, sesudah berumur lebih dari 4 tahun ikan ini berubah kelamin menjadi jantan tanpa perubahan morfologi yang jelas.
B. Manfaat Ikan Kerapu Lumpur Seperti ikan laut lainnya, ikan kerapu lumpur merupakan sumber vitamin (A, B, D) dan mineral yang baik. Mineral selenium, yodium, kalsium, zat besi, dan zinc merupakan jenis mineral yang diunggulkan dari ikan. Selenium dan zinc merupakan mineral antioksidan yang bisa mencegah kerusakan DNA dan mencegah penuaan dini. Yodium memiliki peranan penting dalam mencegah penyakit gondok, kalsium diperlukan untuk massa tulang dan zat besi dapat mencegah anemia. Oleh karena kandungan gizi yang begitu banyak dan kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi ikan laut semakin tinggi, nilai ekonomis ikan kerapu lumpur semakin tinggi. Permintaan dari dalam dan luar negeri kian bertambah pada setiap tahun menjadikan budidaya ikan kerapu lumpur menjadi peluang usaha yang menjanjikan.
C. Budidaya Ikan Kerapu Lumpur Benih ikan kerapu dapat diperoleh dari alam, yaitu di perairan sekitar muara sungai yang berdasar lumpur dan ditumbuhi lamun (seagrass). Adapun musim benihnya berbeda pada setiap tempat. Penangkapan benih dapat dilakukan dengan pukat pantai, sudu, pancing, dan bubu. Benih kerapu bisa juga diperoleh di tempat pembenihan ikan. Pemeliharaan ikan kerapu lumpur dapat dilakukan di dalam karamba jaring apung (KJA) dan karamba jaring tancap. Selama pemeliharaan ikan diberi pakan berupa ikan rucah dengan dosis 8% bobot badan/hari. Selanjutnya, dosis dirutinkan menjadi 5% setelah bobotnya mencapai 300 g/ekor. Jika diberikan pakan buatan, dosisnya relatif lebih kecil dibandingkan dengan penggunaan pakan ikan rucah, yaitu 4-2% bobot badan per hari. Pakan tersebut diberikan 2 kali, yaitu pada pagi hari dan sore hari. Perubahan dosis pakan dilakukan setiap bulan setelah dilakukan penimbangan berat. Semakin besar ikan, semakin kecil dosis pakan yang diberikan. Ikan dapat dipanen setelah mencapai bobot 600-800 g dengan lama pemeliharaan 6-8 bulan. 6
3
Budidaya Ikan Kerapu Macan
Budidaya Ikan
Bagian
Kerapu Tikus
A. B. C.
Mengenal Ikan Kerapu Tikus Manfaat Ikan Kerapu Tikus Budidaya Ikan Kerapu Tikus
Ikan Kerapu Tikus Sumber: www.the-diveinn.com
S
alah satu jenis ikan yang mempunyai potensi untuk dibudidayakan adalah jenis ikan kerapu tikus karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi dengan harga Rp.100.000,00 – Rp.150.000,00 per kilogram bagi ikan kerapu tikus hidup berukuran di atas 300 gram di tingkat pedagang pengumpul.
A. Mengenal Ikan Kerapu Tikus Ikan kerapu tikus (Cromileptes Altivalis) juga mempunyai banyak nama lokal. Ikan ini di Australia dikenal dengan nama Barramundi Cod, dan di Jepang dengan nama Sarasa-hata. Sementara di Philipina, ikan jenis ini dikenal dengan nama Lapu-Lapung Senorita (Tagalog), Miro-miro (Visayan), dan di Singapura disebut Polka-dotgrouper. Bagi orang Indonesia dan Malaysia, kerapu tikus dikenal dengan nama kerapu tikus, kerapu belida, dan kerapu sonoh. Istilah ikan hias kerapu tikus dikenal dengan nama “Panther fish”. Ikan kerapu tikus mempunyai sirip punggung dengan 10 duri keras dan 18 – 19 duri lunak, sirip perut dengan 3 duri keras dan 10 duri lunak, sirip ekor dengan 1 duri keras dan 70 duri lunak. Panjang total ikan jenis ini 3,3 – 3,8 kali tingginya, panjang kepala seperempat panjang total. Leher bagian atas cekung dan semakin tua semakin cekung.
7
20
Jenis Budidaya Perikanan Laut
Mata seperenam kepala. Sirip punggung semakin ke belakang melebar. Warna putih kadang kecokelatan dengan totol hitam pada badan, kepala dan sirip. Seluruh permukaan tubuh kerapu tikus berwarna putih keabuan, berbintik bulat hitam dilengkapi sirip renang berbentuk melebar serta moncong kepala lancip menyerupai bebek atau tikus.
1. Habitat dan Kebiasaan Hidup Ikan Kerapu Tikus Ikan kerapu tikus banyak dijumpai di perairan batu karang, atau di daerah karang berlumpur, hidup pada kedalaman 40 meter sampai kedalaman 60 meter. Dalam siklus hidupnya, ikan kerapu tikus muda hidup di perairan karang dengan kedalaman 0,5 – 3 meter. Selanjutnya, saat menginjak dewasa menuju ke perairan yang lebih dalam, dan biasanya perpindahan ini berlangsung pada siang dan senja hari. Telur dan larva kerapu tikus bersifat pelagis, sedangkan kerapu muda hingga dewasa bersifat demersal. Ikan kerapu termasuk kelompok ikan stenohaline. Oleh karena itu, jenis ikan ini mampu beradaptasi pada lingkungan perairan yang berkadar garam rendah. Ikan kerapu merupakan organisme yang bersifat nocturnal. Pada siang hari, mereka lebih banyak bersembunyi di liang-liang karang dan pada malam hari aktif bergerak di kolom air untuk mencari makan. Parameter-parameter ekologis yang cocok untuk pertumbuhan ikan kerapu jenis ini, yaitu temperatur berkisar 24 – 31 °C, salinitas berkisar 30 – 33 ppt, kandungan oksigen terlarut lebih dari 3,5 ppm, dan pH antara 7,8 – 8,0. Perairan dengan kondisi tersebut pada umumnya terdapat pada perairan terumbu karang.
2. Makanan Ikan Kerapu Tikus Ikan kerapu tikus merupakan hewan karnivora, sebagaimana jenis-jenis ikan kerapu lainnya. Ikan kerapu tikus dewasa adalah pemakan ikan-ikan kecil, kepiting, dan udang-udangan. Semetara larvanya merupakan pemangsa larva moluska (trokofor), rotifer, mikro krustasea, kopepoda, dan zooplankton. Sebagai ikan karnivora, kerapu cenderung menangkap mangsa yang aktif bergerak di dalam kolam. Ikan kerapu mempunyai kebiasaan makan pada siang hari dan malam hari, namun lebih aktif pada waktu fajar dan senja hari. Berdasarkan perilaku makannya, ikan kerapu menempati struktur tropik teratas dalam piramida rantai makanan. Sebagai ikan karnivora, kerapu mempunyai sifat buruk, yaitu kanibalisme. Kanibalisme merupakan salah satu penyebab kegagalan pemeliharaan dalam usaha pembenihan.
3. Cara Reproduksi Ikan kerapu bersifat hermaprodit protogini, yaitu pada perkembangan mencapai dewasa berjenis kelamin betina dan akan berubah menjadi jantan apabila ikan tersebut tumbuh menjadi lebih besar atau bertambah tua umurnya. 8
Budidaya Ikan Kerapu Tikus
Fenomena perubahan jenis kelamin pada kerapu sangat erat hubungannya dengan aktivitas pemijahan, umur, indeks kelamin dan ukuran. Pada jenis E. Diacanthus, kecenderungan perubahan kelamin terjadi selama massa nonreproduksi, yakni antara umur 2-6 tahun. Akan tetapi, perubahan terbaik terjadi antara umur 2-3 tahun. Perubahan itu terus berlangsung sepanjang tahun, kecuali dua bulan selama masa kematangan gonad. Secara garis besar dapat dikatakan peralihan perubahan kelamin akan ada selama tidak dalam musim pemijahan, dan perubahan kelamin segera didapati sesudah pemijahan berlangsung.
B. Manfaat Ikan Kerapu Tikus Ikan kerapu tikus (Cromileptes altivelis) merupakan salah satu primadona komoditas perikanan di Indonesia yang memiliki nilai jual mencapai harga US $ 90-150/kg. Sebagai ikan konsumsi, ikan kerapu tikus banyak dibutuhkan untuk hidangan restoran dan hotel mewah di dunia. Konon, menu ikan kerapu tikus merupakan primadona yang dihidangkan restoran atau hotel mewah tersebut dengan harga yang tentunya tidak murah. Rasa yang lezat dan kandungan gizi yang tinggi, ikan kerapu tikus telah menjadi komoditas ekspor utama di Indonesia dengan harga yang tinggi.
C. Budidaya Ikan Kerapu Tikus Kerapu tikus merupakan salah satu jenis ikan kerapu yang mempunyai prospek pemasaran cukup baik dan mahal, terutama untuk pasar ekspor. Kalau kita perhatikan di tingkat pengumpul ikan kerapu, maka prosentase kerapu tikus yang tertangkap sangat kecil dibandingkan dengan kerapu jenis lainnya. Hal ini menyebabkan kerapu tikus sulit dijumpai di pasaran. Permintaan pasar akan komoditas ini stabil, bahkan cenderung meningkat. Dengan demikian, pengembangan usaha budidaya ikan kerapu ini memiliki prospek yang sangat cerah. Lokasi yang baik dalam budidaya ikan kerapu tikus adalah lokasi dengan keadaan angin dan gelombang yang tenang, kedalaman perairan yang sesuai dengan habitat aslinya, bebas dari bahan pencemar, tidak mengganggu alur pelayaran, faktor kenyamanan seperti dekat dengan prasarana perhubungan darat, pelelangan ikan (sumber pakan), dan pemasok sarana. Prasarana yang diperlukan adalah listrik, telepon, dan faktor hidrografi seperti selain harus jernih, bebas dari bahan pencemaran dan bebas dari arus balik, serta perairannya harus memiliki sifat fisik dan kimia tertentu (kadar garam, oksigen terlarut). Pemijahan alami dilakukan dengan menjadikan tempat pemijahan seolah-olah menjadi alami. Keuntungan pemijahan alami kualitas telur lebih baik, efisien, dan aman. Pemulihan dan pematangan kembali dari induk bisa teratur tidak membutuhkan hormon serta hanya telur dan sperma yang matang yang dikeluarkan. Telur hasil pemijahan ditampung di akuarium dengan kepadatan optimum 1.000 – 2.000 butir/liter selama 2 – 4 jam. Telur akan menetas dalam kurun waktu 19 jam dan pada awal penetasan diberikan aerasi dengan tekanan yang kecil agar larva kerapu yang baru menetas 9
20
Jenis Budidaya Perikanan Laut
tidak teraduk oleh arus yang ditimbulkan aerasi. Pemeliharaan larva dilakukan di bak semen. Padat penebaran telur dalam bak 8 – 15 butir/liter. Larva dipelihara di bak besar untuk menggurangi fluktuasi suhu, khususnya pada larva yang masih berumur 0 – 10 hari. Pada saat larva berumur 8–10 hari, dilakukan penyiponan pada media pemeliharaan. Di bak pemeliharaan diberikan aerasi dalam tekanan yang kecil agar larva ikan tidak teraduk dan stres. Selama pemeliharaan, selain penyiponan juga dilakukan pergantian air. Umur 1 hari larva kerapu tikus diberikan makanan berupa fitoplankton Chlorella sp dengan kepadatan 1 – 5 105 sel/ml. Pemberian pakan fitoplankton bertujuan untuk keseimbangan kualitas air. Pada larva yang berumur 3 hari sampai 15 hari diberikan pakan rotifera dengan kepadatan 5 -20 ekor/ml dan setelah benih berumur lebih dari 15 hari pemberian pakan, seperti rotifera berkurang 3 – 5 ekor/ml sampai ikan berumur 25 – 30 hari. Pada waktu larva berumur 12–20 hari diberikan pakan hidup berupa naupli artemia dengan kepadatan 0,5 – 3 ekor/ml dan dapat ditambah dengan kopepoda untuk menambah variasi dan kandungan nutrisi pakan sejak larva berumur 8–25 hari. Pakan hidup, baik rotifera maupun artemia sebelum diberikan harus diperkaya terlebih dahulu dengan asam lemak esensial tak jenuh (w3 - HUFA), seperti minyak cumi–cumi, minyak ikan hati atau produk komersial yang lainya. Pada benih yang berumur 25-35 hari, pakan yang diberikan di samping naupli artemia juga diberikan artemia muda dengan kepadatan 0,5-1 ekor/ml. Benih ikan berumur 35-45 hari diberikan pakan artemia dewasa dengan udang jambret. Juvenil ikan kerapu tikus umur 45 hari dan seterusnya diberikan paka udang rebon segar dan daging ikan segar yang digiling dengan frekuensi pemberian pakan 3-4 kali/hari.
10
4
Budidaya Ikan Kerapu Macan
Budidaya Ikan
Bagian
Kakap Merah
A. B. C.
Mengenal Ikan Kakap Merah Manfaat Ikan Kakap Merah Budidaya Ikan Kakap Merah
Ikan Kakap Merah Sumber: www.pewenvironment.org
I
kan kakap merah atau sering disebut red snapper merupakan salah satu jenis ikan air laut yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Kakap merah memiliki pangsa pasar yang luas, namun produksinya kecil sehingga pemanfaatannya harus terus ditingkatkan untuk mendukung ekspor maupun kebutuhan lokal. Sayangnya, potensi ikan kakap merah jarang ditemukan dalam gerombolan besar dan cenderung hidup soliter dengan lingkungan yang beragam. Mulai dari perairan dangkal, muara sungai, hutan bakau, daerah pantai sampai daerah berkarang atau batu karang. Ikan kakap merah banyak dijumpai di perairan Indonesia dan selama ini banyak didapatkan hanya dari alam. Sebenarnya, selain melalui penangkapan, produksi kakap merah dapat juga diperoleh melalui usaha budidaya. Namun, sampai saat ini ketersediaan benih di alam masih bergantung pada faktor musiman.
A. Mengenal Ikan Kakap Merah Ikan kakap merah (Lutjanus Argentimaculatus) memiliki tubuh yang memanjang dan melebar, gepeng atau lonjong, dan kepala cembung atau sedikit cekung. Jenis ikan ini umumnya bermulut lebar dan agak menjorok ke muka, sedangkan gigi konikel pada taring-taringnya tersusun dalam satu atau dua baris dengan serangkaian gigi caninnya yang berada pada bagian depan. 11
20
Jenis Budidaya Perikanan Laut
Bagian bawah pra penutup insang ikan jenis ini bergerigi dengan ujung berbentuk tonjolan yang tajam. Sirip punggung berjari-jari keras 11 dan lemah 14, sirip dubur berjari-jari keras 3 lemah 8-9. Sirip punggung umumnya berkesinambungan dan berlekuk pada bagian antara yang berduri keras dan bagian yang berduri lunak. Batas belakang ekornya agak cekung dengan kedua ujung sedikit tumpul. Warna ikan jenis ini sangat bervariasi, mulai dari yang kemerahan, kekuningan, kelabu, hingga kecokelatan. Ada yang mempunyai garis-garis berwarna gelap dan terkadang dijumpai adanya bercak kehitaman pada sisi tubuh sebelah atas tepat di bawah awal sirip punggung berjari lunak. Pada umumnya, ikan jenis ini berukuran panjang antara 25 – 50 cm, walaupun tidak jarang mencapai 90 cm. Ikan jenis ini juga menerima berbagai informasi mengenai keadaan sekelilingnya melalui beberapa inderanya, seperti melalui indera pengelihatan, pendengaran, penciuman, peraba, dan sebagainya.
1. Habitat dan Kebiasaan Hidup Ikan Kakap Merah Ikan kakap merah (Lutjanus Argentimaculatus) umumnya menghuni daerah perairan karang ke daerah pasang surut di muara. Bahkan, beberapa spesies cenderung menembus sampai ke perairan tawar. Jenis kakap merah berukuran besar umumnya membentuk gerombolan yang tidak begitu besar dan berupaya ke dasar perairan yang lebih dalam. Adapun jenis yang berukuran kecil seringkali dijumpai beragregasi di dekat permukaan perairan karang pada waktu siang hari. Ikan-ikan berukuran kecil untuk beberapa jenis ikan kakap biasanya menempati daerah bakau yang dangkal atau daerah-daerah yang ditumbuhi rumput laut.
2. Makanan Ikan Kakap Merah Ikan kakap merah termasuk ikan karnivora. Ikan ini merupakan predator yang senantiasa aktif mencari makan pada malam hari (nocturnal). Makanan ikan kakap merah berupa crustacea, gastropoda, serta berbagai jenis plankton, namun makanan utamanya adalah urochordata. Pada umumnya, kakap merah yang berukuran besar, baik panjang maupun tinggi tubuhnya, memangsa jenis-jenis ikan maupun invertebrata berukuran lebih kecil daripada ukuran bukaan mulutnya yang berada di dekat permukaan di sekitar perairan karang.
3. Cara Reproduksi Ikan Kakap Merah Ikan kakap merah melakukan reproduksi secara eksternal. Dalam hal ini, ikan jantan dan betina akan saling mendekat satu sama lain. Kemudian, si betina akan mengeluarkan telur. Selanjutnya, si jantan akan segera mengeluarkan spermanya. Lalu, sperma dan telur ini bercampur di dalam air. Cara reproduksi ini dikenal sebagai oviparus, yaitu telur dibuahi dan berkembang di luar tubuh ikan. 12
Budidaya Ikan Kakap Merah
Pola reproduksinya ikan kakap merah adalah gonokorisme, yaitu setelah terjadi diferensiasi jenis kelamin, maka jenis seksnya akan berlangsung selama hidupnya, jantan sebagai jantan dan betina sebagai betina. Jantan mengalami matang kelamin pada ukuran yang lebih kecil dari betinanya. Kelompok ikan yang siap memijah, biasanya terdiri atas sepuluh ekor atau lebih, akan muncul ke permukaan pada waktu senja atau malam hari pada bulan Agustus dengan suhu air berkisar antara 22,2–25,2°C. Ikan kakap jantan yang mengambil inisiatif berlangsungnya pemijahan yang diawali dengan menyentuh dan menggesek-gesekkan tubuh mereka pada salah seekor betinanya. Setelah itu, baru ikan-ikan lain ikut bergabung. Mereka berputar-putar membentuk spiral sambil melepas gamet sedikit di bawah permukaan air.
B. Manfaat Ikan Kakap Merah Kakap merah mengandung selenium sekitar setengah dari nilai kebutuhan harian yang direkomendasikan. Selenium adalah mineral penting untuk mencegah terjadinya oksidasi lemak, sedangkan fungsinya sebagai antioksidan sangat efektif apabila dikombinasikan dengan vitamin E. Kakap merah juga mengandung fosfor sekitar 20 persen dari nilai kebutuhan harian yang direkomendasikan. Fosfor adalah nutrisi penting untuk berbagai fungsi, terutama yang berkaitan dengan kesehatan tulang dan kepadatan tulang. 85 % dari fosfor ditemukan dalam tulang ikan kakap tersebut. Fosfor ini juga berfungsi sebagai zat alkalinase tubuh yang dibutuhkan dalam sistem tubuh apabila tubuh terlalu asam karena racun yang berlebihan. Kakap merah juga mengandung protein sekitar 33 persen dari nilai kebutuhan harian yang direkomendasikan. Protein diperlukan untuk produksi energi, hormon, enzim, jaringan dan antibodi. Komponen protein adalah asam amino yang diperlukan untuk berbagai fungsi tubuh. Seperti semua makanan dari sumber hewani, kakap merah mengandung protein lengkap yang berarti semua asam amino esensial yang ada dalam makanan. Protein yang komplit memberikan bahan dasar yang diperlukan untuk menjalankan fungsi tubuh secara optimal. Kakap merah menyediakan hampir seluruh nilai kebutuhan harian yang direkomendasikan vitamin D. Vitamin D penting untuk metabolisme kalsium yang membantu menjaga kesehatan tulang.
C. Budidaya Ikan Kakap Merah Benih kakap merah bisa diperoleh dari hatchery yang menyediakan benih kakap ini, atau bisa diperoleh dengan cara penangkapan dari alam. Benih dari alam biasanya ketersediaannya terbatas, ukurannya tidak seragam, dan hanya tersedia pada musim tertentu.
13
20
Jenis Budidaya Perikanan Laut
Benih ikan yang sudah mencapai ukuran 50-70 gram/ekor dari hasil pendederan atau hatchery. Selanjutnya dipelihara dalam keramba atau jaring apung. Penebaran benih ke dalam karamba/jaring apung dilakukan pada sore hari dengan adaptasi terlebih dahulu. Padat penebaran yang ditetapkan adalah 50 ekor/m3 volume air. Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari pada pagi dan sore hari dengan takaran pakan 8-10% botol total badan per hari. Jenis pakan yang diberikan adalah ikan rucah (trash fish). Selama periode pemeliharan, yaitu 5-6 bulan, dilakukan pembersihan kotoran yang menempel pada jaring, yang disebabkan oleh teritif, algae, kerang-kerangan, dan sebagainya. Penempelan organisme sangat menggangu pertukaran air dan menyebabkan kurungan bertambah berat. Pembersihan kotoran dilakukan secara periodik, paling sedikit 1 bulan sekali. Penempelan oleh algae dapat ditanggulangi dengan memasukkan beberapa ekor ikan herbivora (Siganus sp.) ke dalam kurungan agar dapat memakan algae tersebut. Setiap hari dilakukan pengontrolan terhadap ikan peliharaan secara berkala, guna untuk menghindari sifat kanibalisme atau kerusakan fisik pada ikan. Di samping itu, juga untuk menghindari terjadinya pertumbuhan yang tidak seragam karena adanya persaingan dalam mendapatkan makanan. Lama pemeliharan mulai dari awal penebaran sampai mencapai ukuran ± 500 gram/ekor diperlikan waktu 5-6 bulan. Dengan tingkat kelulusan hidup sebesar 90% akan didapat produksi sebesar 2.250 kg/unit/periode budidaya. Pemanenan dilakukan dengan cara mengangkat jaring keluar rakit, kemudian dilakukan penyerokan.
14
5
Budidaya Ikan Kerapu Macan
Budidaya Ikan
Bagian
Kakap Putih
A. B. C.
Mengenal Ikan Kakap Putih Manfaat Ikan Kakap Putih Budidaya Ikan kakap Putih
Ikan Kakap Putih Sumber: wikimedia.org
I
kan kakap putih (Lates Calcarifer, Bloch) atau lebih dikenal dengan nama seabass atau baramundi merupakan jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomis, baik untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri maupun ekspor.
A. Mengenal Ikan Kakap Putih Pada beberapa daerah di Indonesia, ikan kakap putih dikenal dengan nama pelak, petakan, cabek, cabik (Jawa Tengah dan Jawa Timur), dubit tekong (Madura), talungtar, pica-pica, kacakaca (Sulawesi). Ikan jenis ini memiliki tubuh memanjang dan padat. Kepala menjorong, dengan profil dorsal yang cekung menjadi cembung di depan sayap dorsal. Ikan jenis ini juga bermulut besar, rahang atas panjang hingga mencapai belakang mata; gigi villiform, tidak dijumpai gigi canine. Tulang keras pada tepi bawah dari preoperculum, operculum dengan tulang kecil, dan dengan sirip bergerigi di atas garis lateral.
1. Habitat dan Kebiasaan Hidup Ikan Kakap Putih Habitat Ikan kakap putih ini hampir banyak dijumpai hidup di pantai atau laut (kedalaman 1 m smpai 10 m ) dan di muara. Selain itu, ikan ini dapat hidup di muara sungai, tambak, teluk hutan mangrove (bakau) yang mempunyai air jernih dan air beriak-riak, pantai karang, perairan laut dangkal sampai dalam, pelabuhan (kedalaman air kurang dari 8m), pantai berbatu, muara sungai dengan kondisi khas tertentu. 15
20
Jenis Budidaya Perikanan Laut
2. Makanan Ikan Kakap Putih Kakap putih ini merupakan predator karnivora, dominan memakan ikan yang lebih kecil, dan kelompok udang-udangan.
3. Reproduksi Ikan kakap Putih Kakap putih termasuk hermaphrodit (hidup dengan berganti kelamin pada masa dewasa). Saat berusia di bawah 2 kg, kakap putih masih bisa sebagai jantan atau betina. Namun, saat berusia di atas 2 kg, barulah kelamin kakap putih permanen menjadi jantan atau betina.
B. Manfaat Ikan Kakap Putih Ikan kakap putih memiliki daging yang berwarna putih. Untuk itu, kakap putih mengandung asam lemak tak jenuh omega-3 dan protein yang berisi asam amino taurin dan sepuluh jenis asam amino esensial. Kulitnya mengandung vitamin A dan B2. Tulangnya mengandung mineral, terutama kalsium dan fosfor. Isi perutnya mengandung vitamin dan mineral. Adapun kepala dan mata mengandung polisakarida yang berperan dalam kelembutan kulit dan pembuluh darah.
C. Budidaya Ikan kakap Putih Secara umum, lokasi yang baik untuk kegiatan usaha budidya ikan di laut adalah daerah perairan teluk, lagoon, dan perairan pantai yang terletak di antara dua buah pulau (selat). Benih ikan yang sudah mencapai ukuran 50-70 gram/ekor dari hasil pendederan selanjutnya dipelihara dalam keramba atau jaring apung. Penebaran benih dilakukan pada kegiatan sore hari dengan adaptasi terlebih dahulu. Padat penebaran yang ditetapkan adalah 50 ekor/m3 volume air. Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari pada pagi dan sore hari dengan takaran pakan 8-10% botol total badan per hari. Jenis pakan yang diberikan adalah ikan rucah. Konversi pakan yang digunakan adalah 6:1 dalam arti untuk menghasilkan 1 kg daging diperlukan pakan 6 kg. Selama periode pemeliharan, yaitu 5-6 bulan, dilakukan pembersihan kotoran yang menempel pada jaring yang disebabkan oleh teritif, algae, kerang-kerangan. Penempelan organisme sangat menggangu pertukaran air dan menyebabkan kurungan bertambah berat. Selain pengelolaan terhadap jaring, pengelolaan terhadap ikan peliharaan juga termasuk kegiatan pemeliharaan yang harus dilakukan. Setiap hari dilakukan pengontrolan terhadap ikan peliharaan secara berkala, guna untuk menghindari sifat kanibalisme atau kerusakan fisik pada ikan. Di samping itu, juga untuk menghindari terjadinya pertumbuhan yang tidak seragam karena adanya persaingan dalam mendapatkan makanan. Penggolongan ukuran harus dilakukan apabila dari hasil pengontrolan terlihat ukuran ikan yang tidak seragam.
16
6
Budidaya Ikan Kerapu Macan
Budidaya Ikan
Bagian
Baronang
A. B. C.
Mengenal Ikan Baronang Manfaat Ikan Baronang Budidaya Ikan Baronang
Ikan Baronang Sumber: pustaka-pertanian.blogspot.com
I
kan baronang adalah salah satu jenis komoditas yang potensial untuk dikembangkan mengingat rasanya yang lezat, sehingga harganya pun cukup mahal. Saat ini ikan baronang sudah dapat dibudidayakan dengan bibit yang diambil dari alam dan dari tempat-tempat pembibitan ikan baronang.
A. Mengenal Ikan Baronang Ikan Baronang (Siganus Sp.) adalah ikan laut yang termasuk famili Siginidae. Ikan beronang dikenal dengan nama kea-kea, biawas, samadar, atau rabbitfish. Panjang tubuh ikan baronang dewasa mencapai 20-45 cm, tubuhnya membujur dan memipih lateral, dilindungi oleh sisiksisik yang kecil, dan mulut kecil posisinya terminal.
1. Habitat dan Cara Hidup Ikan Baronang Habitat ikan beronang (Siganus Guttatus) sebagian besar hidup di pantai yang banyak ditumbuhi tumbuhan air, seperti lamun. Namun, ikan jenis ini juga sering dijumpai hidup di daerah yang memiliki hutan bakau serta kadang masuk ke muara sungai bersamaan dengan air pasang. Hal ini karena ikan beronang tergolong sebagai ikan pemakan tumbuhan. Ikan beronang juga sangat peka terhadap perubahan lingkungan, memiliki kebiasaan hidup bergerombol, dan aktif pada siang hari (diurnal). 17
20
Jenis Budidaya Perikanan Laut
2. Reproduksi Ikan Baronang Ikan baronang melakukan reproduksi secara eksternal. Dalam hal ini, ikan jantan dan betina akan saling mendekat satu sama lain. Kemudian, si betina akan mengeluarkan telur. Selanjutnya, si jantan akan segera mengeluarkan spermanya. Lalu, sperma dan telur ini bercampur di dalam air. Cara reproduksi ini dikenal sebagai oviparus, yaitu telur dibuahi dan berkembang di luar tubuh ikan.
3. Makanan Ikan Baronang Jenis ikan ini cenderung disebut pemakan tumbuhan (herbivora). Di alam, ikan ini memakan tumbuhan air, seperti Enhalus Acoroides, Enteromorpha sp., Caulerpa sp., dan Hypnea sp. Di dalam tangki, ikan tersebut tidak mau memakan Enhalus, Thallasia sp., dan Halophyla ovalis. Namun, ikan jenis ini tanggap terhadap berbagai macam hijauan yang diberikan, seperti daun singkong, hydrilla, rumput laut Gracillaria, Entromorpha Compressa, dan E. Intestinalis.
B. Manfaat Ikan Baronang Seperti ikan laut lainnya, kandungan gizi ikan baronang cukup tinggi. Selain rasanya pun enak, harga ikan baronang cukup tinggi. Apalagi untuk ikan baronang yang sedang bertelur, harganya dapat berkali-kali lipat dari ikan baronang biasa. Konon ikan baronang dengan telur rasanya lebih lezat. Baronang seperti ini banyak dicari restoran atau hotel berbintang.
C. Budidaya Ikan Baronang Benih sebelum ditebarkan perlu diaklimasikan terlebih dulu, kemudian secara perlahan-lahan ditebarkan ke dalam wadah budidaya. Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Pakan yang digunakan pada budidaya ikan beronang adalah pellet kering sebanyak 2% dari berat badan ikan setiap hari. Frekuensi pemberian pakan sebanyak 3 kali sehari, yaitu pagi, siang, dan sore hari. Konversi pemberian pakan dengan menggunakan pellet biasanya 1 : 4 yang berarti untuk memperoleh berat ikan 1 kg dibutuhkan pellet sebanyak 4 kg. Panen ikan beronang dilakukan setelah masa pemeliharaan 4 - 6 bulan setelah penebaran. Panen dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu panen sebagian dan panen seluruhnya. Panen sebagian dilakukan dengan cara memanen ikan yang telah berukuran tertentu bergantung pada kebutuhan pasar dengan menggunakan serok atau alat angkap lainnya. Panen seluruhnya dilakukan dengan cara memanen hasil budidaya, sekaligus dengan cara menarik atau mengangkat sebagian jaring ke arah suatu sudut sehingga akan terkumpul pada suatu tempat. Kemudian, diambil dengan menggunakan serok atau alat tangkap lainnya dengan berhati-hati agar ikan tidak mengalami luka. Panen sebaiknya dilakukan pada saat udara sejuk. 18
7
Budidaya Ikan Kerapu Macan
Budidaya Ikan
Bagian
Kuwe
A. B. C.
Mengenal Ikan Kuwe Manfaat Ikan Kuwe Budidaya Ikan Kuwe
Ikan Kue Sumber: www.diverosa.com
D
i Jepang, Cina, Hongkong, Singapura, dan Malaysia, ikan kuwe atau Caranx Melampygus merupakan komoditas ekspor dan sangat digemari juga untuk kegiatan olah raga memancing. Untuk itu, ikan kuwe merupakan salah satu komoditas perikanan laut yang yang bernilai ekonomis. Ikan kuwe mempunyai prospek pengembangan budidaya yang cukup cerah karena teknologi pembenihannya telah dikuasai.
A. Mengenal Ikan Kuwe Tubuh kuwe berbentuk oval dan pipih. Warna tubuhnya bervariasi, yaitu biru bagian atas dan perak hingga keputih-putihan di bagian bawah. Tubuh ditutupi sisik halus berbentuk cycloid. Kuwe dapat berenang cepat dan memiliki laju pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis ikan laut lainnya.
1. Habitat dan Cara Hidup Ikan Kuwe Sebenarnya, ikan kuwe adalah ikan perairan berkarang dangkal dan berbatasan dengan laut terbuka. Ikan kuwe atau yang lebih dikenal dengan nama blue fin treavllyu, termasuk ikan dasar dari golongan predator. Habitat ikan kuwe kecil lebih senang berada di dekat karang. Adapun ikan kuwe besar kebanyakan menyebar lebih jauh dan sering pula muncul ke permukaan.
19
20
Jenis Budidaya Perikanan Laut
2. Reproduksi Ikan Kuwe Ikan kuwe termasuk ikan yang memiliki laju pertumbuhan yang tinggi dibandingkan dengan jenis ikan laut lainnya dan memiliki kemampuan hidup dengan kepadatan yang tinggi.
3. Makanan Ikan Kuwe Pakan utama ikan ini dapat berupa ikan rucah dan pakan dari jenis crustacea.
B. Manfaat Ikan Kuwe Masyarakat mengenal ikan kue sebagai ikan hias dengan nama ikan pidana kuning atau golden trevally. Daging ikan kuwe memiliki rasa yang enak. Hal ini pula yang menyebabkan peluang yang mendukung keberhasilan membudidayakan ikan ini.
C. Budidaya Ikan Kuwe Lokasi yang tepat untuk budidaya ikan kuwe adalah teluk yang terlindung dari ombak dan badai dan memiliki pola pergantian massa air yang baik. Ikan kuwe mempunyai prospek yang cukup baik untuk dibudidayakan dalam karamba jaring apung (KJA). Salah satu keunggulan budidaya ikan dalam KJA adalah waktu panen dapat diatur menyesuaikan harga ikan di pasar, sehingga akan diperoleh harga jual yang lebih tinggi. Pembenihan secara massal di hatchery telah berhasil dilakukan di Gondol, Bali. Namun, hingga kini sumber benih ikan kuwe di daerah terpencil masih dari alam. Benih dengan ukuran sekitar 20-25 g banyak tersebar pada perairan dangkal di sekitar daerah padang lamun. Benih tersebut dapat ditangkap dengan penggunaan alat tangkap. Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Benih dimasukkan ke dalam karamba secara perlahan-lahan. Sebelum penebaran, kondisi kualitas air harus diperhatikan. Apabila kualitas air pengangkutan berbeda dengan kualitas air lokasi budi daya, perlu dilakukan adaptasi secara perlahan-lahan, terutama terhadap salinitas dan suhu. Hingga saat ini pakan yang terbaik untuk budi daya ikan kuwe masih berupa ikan rucah yang dipotong-potong sesuai dengan ukuran bukaan mulutnya. Pakan diberikan sebanyak 8-6 % bobot badan per hari pada pagi dan sore hari. Perubahan jumlah pemberian pakan dilakukan setiap bulan setelah dilakukan pengukuran pertumbuhan. Ikan kuwe dapat dipanen setelah pemeliharaan 5-6 bulan. Ikan kuwe dapat dipanen dengan ukuran konsumsi (300-400 g).
20
8
Budidaya Ikan Kerapu Macan
Budidaya Ikan
Bagian
Clownfish
A. B. C.
Mengenal Ikan Clownfish Manfaat Ikan Clownfish Budidaya Ikan Clownfish
Ikan Clownfish Sumber: true-wildlife.blogspot.com
I
kan clownfish dikenal juga dengan sebutan ikan nemo. Nemo diambil dari nama ikan clownfish dalam film “Finding Nemo”. Ikan ini memang salah satu ikan hias air laut yang cukup populer untuk dipelihara di dalam akuarium. Selain mudah perawatannya, ikan ini memiliki warna dan bentuk yang menarik, serta harganya yang terjangkau di setiap lapisan masyarakat.
A. Mengenal Ikan Clownfish Ikan badut (amphiprion percula) memiliki warna kuning, jingga, kemerahan, atau kehitaman. Spesies terbesar dapat tumbuh mencapai panjang 18 cm, sedangkan terkecil hanya mencapai 10 cm. Di jepang, ikan badut dikenal dengan nama kakure-kumanomi, di Rusia disebut obyknovennaya rybka-kloun, dan di Denmark disebut klovnfisk.
1. Habitat dan cara Hidup Ikan Clownfish Ikan badut merupakan ikan karang tropis yang hidup di perairan hangat pada daerah terumbu dengan kedalaman kurang dari 50 meter dan berair jernih. Dengan daerah penyebaran di Samudera Pasifik (Fiji), Laut Merah, Samudera Hindia (Indonesia, Malaysia, Thailand, Maladewa, Burma), dan Great Barrier Reef Australia. Ikan badut akan membela mati-matian anemon tempat mereka tinggal. Hal ini karena ikan badut tidak pernah menyimpang lebih dari 30 cm dari inangnya seumur hidup mereka. Anemon yang biasa menjadi inang clownfish di antaranya Bubble Tip Anemone (Entacmaea quadricolor), Magnificent Sea Anemone (Heteractis Magnifica), Giant Carpet Anemone 21
20
Jenis Budidaya Perikanan Laut
(Stichodactyla Gigantea), Saddle Carpet Anemone (Stichodactyla Haddoni), Marten’s Carpet Sea Anemone (Stichodactyla Mertensii), dan Sebae anemone (Heteractis Crispa).
2. Reproduksi Ikan Clownfish Ikan badut hidup dalam kelompok kecil dalam satu anemon yang terdiri atas pasangan induk, beberapa ikan jantan muda, dan beberapa anakan ikan yang juga berkelamin jantan. Ketika betinanya mati, ikan jantan dominan akan berubah kelamin menjadi betina dan akan mencari pasangan jantan. Strategi ini dikenal sebagai sequential hermaphroditism (perubahan kelamin secara berurutan).
3. Makanan Ikan Clownfish Ikan badut merupakan ikan omnivore (pemakan hewan dan tumbuhan). Jadi, selain invertebrata kecil (crustacea dan parasit yang melekat pada tubuh anemon), alga juga diketahui memenuhi 20 – 25% kebutuhan nutrisinya.
B. Manfaat Ikan Clownfish Ikan clownfish adalah ikan hias, tidak bisa dikonsumsi karena ukurannya yang kecil. Ikan clownfish biasanya dipelihara di dalam akuarium. Salah satu manfaat memelihara ikan hias adalah menenangkan pikiran setelah menjalani rutinitas kerja atau aktivitas yang menguras tenaga serta pikiran. Biasanya, para pemelihara ikan hias merasakan ketenangan setelah memandang kecantikan ikan-ikan itu.
C. Budidaya Ikan Clownfish Sepasang induk clownfish dipelihara di dalam akuarium dengan volume 100 liter dan dilengkapi dengan seperangkat aerasi serta host (rumah lindung) dan diisi satu individu tanaman anemone dari jenis radianthus sp. Jenis pakan yang diberikan untuk Ikan badut adalah pellet, pakan hidup (artemia dewasa, jentik nyamuk), dan pakan beku (cacing darah). Frekuensi pemberian pakan dilakukan 4x sehari. Dua kali pellet dan 1 kali pakan hidup dan 1 kali pakan beku. Pemijahan terjadi pada siang hari dilakukan secara alami. Umumnya, telur ditempelkan pada substrat di dekat anemone. Pengelolaan kualitas air agar terjaga salinitas lingkungan dilakukan beberapa tindakan, yaitu pemberian pakan yang tepat waktu dan tepat jumlah, penyiponan minimal 2 kali sehari serta pergantian air sekitar 50% 1 kali sehari. Larva ditempatkan pada bak fiber bentuk bulat, volume 500 liter yang sebelumnya sudah disterilisasi dan dikultur kopepoda. Waktu penebaran larva sebaiknya antara pukul 08.0010.00 WIB dengan padat teber 2 ekor / liter. Jenis pakan yang diberikan berupa Branchionus, kopepoda, naupli artemia, diaphanosoma, dan pellet. Waktu pemberian pakan larva dilakukan dari pagi mulai pukul 07.30 hingga sore hari pukul 14.30. Pemberian pakan larva diberikan secara tentatif, disesuaikan dengan keadaan. 22
9
Budidaya Ikan Kerapu Macan
Budidaya
Bagian
Kuda Laut
A. B. C.
Mengenal Kuda Laut Manfaat Kuda Laut Budidaya Kuda Laut
Kuda laut Sumber: blogcampurku.blogspot.com
K
uda laut adalah salah satu komoditas perikanan laut bernilai ekonomi tinggi. Kuda laut tidak hanya memiliki pasar di dalam negeri, tetapi juga pasar ekspor, di antaranya Singapura, Hongkong, Taiwan, Amerika Serikat, dan Eropa. Negara-negara tersebut membutuhkan kuda laut sebagai ikan hias dan dekorasi dalam jumlah besar. Dengan harga yang cukup tinggi, kuda laut menjadi salah satu jenis ikan laut yang menguntungkan apabila diusahakan. Sayangnya, produksi kuda laut masih bergantung pada hasil penangkapan di alam sehingga produksinya fluktuatif bergantung pada musim, apalagi karena penangkapan yang intensif dan destruktif menyebabkan terjadinya penurunan populasi di alam. Karena itu, untuk memenuhi permintaan pasar yang cukup besar dan mencegah terjadinya tangkap lebih, upaya budidaya mesti dilakukan. Budidaya kuda laut tergolong mudah dengan biaya yang murah sehingga merupakan peluang usaha yang menguntungkan.
A. Mengenal Kuda Laut Kuda laut termasuk dalam ordo Gasterosteiformes dan famili Sygnathidae. Tubuhnya memanjang dan terbungkus deretan lingkaran tulang. Mulut kecil terletak pada ujung moncong yang mirip dengan moncong kuda. Kuda laut memiliki satu sirip punggung, sirip dubur, dan tidak memiliki sirip perut, maupun sirip ekor.
23
20
Jenis Budidaya Perikanan Laut
Di beberapa daerah, kuda laut disebut ikan kuda, gajah menong, atau ikan tangkur. Sementara dalam bahasa Inggris, kuda laut disebut seahorse atau oceanic seahorse.Kuda laut jantan memiliki kantong pengeraman di bagian ekor. Jika kuda laut beristirahat, ekornya dikaitkan pada ranting rumput laut atau akar bahar dengan cara melengkungkan ekor tersebut. Kuda laut berwarna-warni: kuning, hijau, merah, dan hitam. Namun warna-warna ini bisa berubah, bergantung pada sinar matahari yang diterimanya. Kuda laut juga memiliki kemampuan mengubah warna-warna tersebut sesuai dengan lingkungannya untuk melindungi diri dari predator.
1. Habitat dan Cara Hidup Kuda Laut Habitat kuda laut adalah laut dangkal di sepanjang pantai. Perairan yang disukai adalah yang mempunyai lamun, rumput laut, dan terumbu karang. Di daerah tersebut, kuda laut bersembunyi dan menambatkan dirinya dengan menggunakan ekor prehensile. Jika kuda laut melepaskan diri dari pegangannya, gerakannya lamban melayang-layang dalam posisi vertikal, tenaga pendorongnya adalah lambaian sirip punggungnya yang kecil dan lemah. Jika terbawa arus, kuda laut dapat hanyut dan menempuh jarak yang sangat jauh.
2. Reproduksi Kuda Laut Kuda laut merupakan satu-satunya hewan di bumi ini, di mana jantannya yang “hamil”. Kuda laut jantan mengerami dan “melahirkan” anak-anaknya. Oleh karena itu, pada kuda laut jantan terdapat kantung pengeraman yang disebut brood pouch yang terdapat pada perutnya. Kuda laut mencapai dewasa pada umur sekitar 7 bulan. Ketika menginjak dewasa, kuda laut akan mencari pasangan untuk memijah. Pasangan kuda laut merupakan pasangan sehidup semati. Kuda laut hanya kawin dengan pasangannya. Dengan demikian, kuda laut merupakan biota yang setia pada pasangannya. Ketika hendak melakukan perkawinan, kuda laut jantan akan melilitkan ekornya pada betina sehingga terlihat jantan dan betina saling melilitkan ekornya. Selanjutnya, telur-telur kuda laut betina dimasukkan ke dalam kantong pengeraman kuda laut jantan. Telur di dalam kantong ini kemudian dibuahi oleh pejantan dan disimpan atau dierami di dalam kantong. Begitu telur dibuahi, lapisan di dalam kantong berubah menjadi semacam spons yang dipenuhi pembuluh darah untuk memberi makan telur-telunya. Setelah 10-15 hari kuda laut jantan pun melahirkan anak-anak yang dieraminya tersebut.
3. Makanan Kuda Laut Kuda laut adalah pemakan plankton dan binatang-binatang kecil, seperti udang, ikan-ikan kecil, larva tiram, dan sebagainya yang hidup di antara rumput laut, lamun, dan karang. Kuda laut akan menanti makanannya dengan sabar hingga makanannya datang sendiri mendekat sampai ke kepalanya. 24
Budidaya Kuda Laut
B. Manfaat Kuda Laut Kuda laut adalah salah satu komoditas perikanan laut yang bernilai ekonomi tinggi. Hewan ini telah lama dikenal sebagai obat tradisional dan ikan hias. Sebagai ikan hias, kuda laut sering dipajang di akuarium laut di rumah maupun akuarium laut ukuran besar untuk umum. Kuda laut juga digunakan sebagai dekorasi atau hiasan di dalam rumah setelah dikeringkan. Saat ini kuda laut juga menjadi bahan baku penting dalam produksi obat, terutama jamu. Kuda laut dipercaya sebagai obat kuat bagi laki-laki. Karena itu, kuda laut sering digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati penyakit kulit, peradangan, gangguan pencernaan, pernafasan, jantung, dan sistem peredaran darah.
C. Budidaya Kuda Laut Kuda laut mempunyai nilai pasaran, baik di dalam maupun di luar negeri karena memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat yang memanfaatkan sumberdaya hayati laut tersebut. Oleh karena itu, sumberdaya kuda laut harus dikelola secara baik dan lestari. Hal pertama yang dilakukan untuk budidaya kuda laut adalah pemeliharaan calon induk guna mendapatkan induk matang gonad. Selanjutnya adalah kegiatan pemijahan, pemeliharaan juwana dan penggelondongan atau pendederan serta pengadaan pakan alami. Calon induk dapat diperoleh di tempat pembenihan atau hasil tangkapan dari alam. Untuk induk yang diperoleh dari tangkapan alam, harus dikarantina dan diaklimatisasi terlebih dahulu. Tujuannya untuk membebaskan organisme pathogen yang mungkin terbawa dari alam agar tidak menyebar ke induk yang sudah ada di pembenihan. Di samping itu, kegiatan aklimatisasi juga untuk menyesuaikan calon induk dengan lingkungan yang baru serta pakan yang biasa digunakan di pembenihan. Induk ditebar di bak pemijahan yang telah dilengkapi dengan tempat bertengger. Di alam, kuda laut tidak hidup berkelompok. Oleh karena itu, agar tercipta kondisi alami di bak pemeliharaan induk, padat tebar tidak terlalu tinggi. Perbandingan induk jantan dan betina yang dipelihara, yaitu 3 : 2. Pemijahan kuda laut berlangsung secara monogami, yaitu seekor kuda laut jantan hanya dapat menerima telur dari satu ekor betina dan tidak menerima telur dari betina yang lain. Penggelondongan adalah mengintensifkan pemeliharaan terhadap benih-benih kuda laut sampai ke tahap pembesaran dengan tingkat kelangsungan hidup yang tinggi dan kualitas yang baik. Penggelondongan kuda laut dapat dilaksanakan dengan menggunakan metode pemeliharaan di bak, di keramba jaring apung atau di kurungan tancap. Benih yang digunakan untuk penggelondongan dapat berasal dari hasil tangkapan di alam ataupun berasal dari hasil pembenihan dengan ukuran 3 – 3,5 cm/ekor.
25
20
Jenis Budidaya Perikanan Laut
Kegiatan selama pembesaran kuda laut tidak jauh berbeda dengan penggelodongan. Pembesaran ini bertujuan untuk menghasilkan kuda laut yang berukuran lebih besar (di atas 10 cm) atau untuk memproduksi induk kuda laut. Kuda laut yang akan dibesarkan dapat diperoleh dari alam maupun dari hasil penggelondongan. Kuda laut sebaiknya dipilih yang sehat dan lengkap organ tubuhnya. Jika kuda laut yang akan dibesarkan warnanya berbeda, kuda laut yang sama warnanya, seperti hitam disatukan dengan yang hitam. Hal ini sebab jika ada kuda laut yang berwarna kuning dan disatukan dengan yang hitam, akan berubah menjadi hitam. Selama kegiatan pemeliharaan pembesaran kuda laut, tidak lagi diberikan berupa artemia dewasa karena tidak diperlukan lagi. Cukup diberikan rebon segar atau jembret. Pakan berupa rebon segar diberikan sebanyak 5-10% dari bobot tubuh per hari dengan frekuensi pemberian 2-3 kali. Jika pakan rebon segar kurang tersedia, pakan alternatif lain yang bisa diberikan adalah jentik-jentik nyamuk. Setelah tiga bulan pemeliharaan, kuda laut dapat mencapai ukuran panjang di atas 10 cm. Selanjutnya, kuda laut dapat dipanen dan dipasarkan. Agar kualitas air media tetap baik, maka perlu dilakukan penyiponan dan pergantian air sekitar 200 % per hari dengan sistem air mengalir. Kuda laut membutuhkan air yang tenang sehingga dapat bertengger, bergerak untuk menangkap makanan, maupun untuk melakukan pemijahan. Oleh karena itu, aliran air dibuat pelan agar tidak mengganggu aktivitas. Pergantian air secara total dilakukan jika media pemeliharaan terlihat sudah tidak layak atau terlihat kotor.
26
10
Budidaya Ikan Kerapu Macan
Budidaya Ikan
Bagian
Bandeng
A. B. C.
Mengenal Ikan Bandeng Manfaat Ikan Bandeng Budidaya Ikan Bandeng
Ikan Bandeng Sumber: diverdave.smugmug.com
I
kan bandeng (Chanos chanos) atau milkfish adalah ikan yang sering dijumpai di Indonesia. Ikan bandeng ini termasuk ikan yang sering dibudidayakan oleh orang Indonesia karena rasanya yang gurih dan biaya yang relatif murah.
A. Mengenal Ikan Bandeng Ikan bandeng mempunyai bentuk kepala mengecil dari badannya, serta matanya tertutup oleh selaput lendir (adipose). Sisik ikan bandeng berwarna perak dan mengkilap. Pada bagian punggungnya kehitaman atau hijau kekuningan atau kadang-kadang albino, dan bagian perutnya berwarna perak serta mempunyai sisik lateral dari bagian depan sampai sirip ekor.
1. Habitat dan Cara Hidup Ikan Bandeng Ikan bandeng hidup di perairan pantai, muara sungai, hamparan hutan bakau, lagoon, daerah genangan pasang surut dan sungai. Ikan bandeng dewasa biasanya berada di perairan littoral. Pada musim pemijahan, induk ikan bandeng sering dijumpai berkelompok pada jarak tidak terlalu jauh dari pantai dengan karakteristik habitat perairan jernih, dasar perairan berpasir, dan berkarang dengan kedalaman antara 10-30 m.
2. Makanan Ikan Bandeng Bandeng termasuk herbivora (pemakan tumbuh-tumbuhan). Ikan ini memakan klekap, yang tumbuh di pelataran kolam. Pakan bandeng terdiri atas plankton (Chlorophyceae dan Diatomae), lumut dasar (Cyanophyceae), dan pucuk tanaman ganggang (nanas dan ruppia). 27
20
Jenis Budidaya Perikanan Laut
3. Reproduksi Ikan Bandeng Seperti ikan pada umumnya, ikan bandeng bereproduksi secara eksternal. Pemijahan umumnya pada malam hari. Induk jantan mengeluarkan sperma dan induk betina mengeluarkan telur sehingga fertilisasi terjadi secara eksternal.
B. Manfaat Ikan Bandeng Bandeng memiliki kandungan gizi per-100 gram daging ikan yang terdiri atas energi 129 kkal, protein 20 gr, lemak 4.8 gr, kalsium 20 mg, fosfor 150 mg, besi 2 mg, vitamin A 150 SI serta vitamin B1 0.05 mg. Bandeng juga mengandung asam lemak Omega 3 yang sangat berguna mencegah terjadinya penggumpalan darah sehingga dapat mencegah serangan penyakit jantung koroner. Selain itu, asam lemak Omega 3 juga bersifat hipokolesterolemik yang dapat menurunkan kadar kolesterol darah serta mampu meningkatkan daya tahan tubuh dan berperan dalam pertumbuhan otak pada janin dan membantu pertumbuhan sistem saraf.
C. Budidaya Ikan Bandeng Pada budidaya ikan bandeng dapat dilakukan dengan pemijahan alamai dan buatan. Untuk pemijahan alami, pemijahan dilakukan di dalam bak induk dengan kedalaman 1,5-3,0 meter berbentuk bulat dilengkapi aerasi kuat menggunakan “diffuser” sampai dasar bak serta ditutup dengan jaring. Kepadatan tidak lebih dari satu induk per 2-4 m3 air. Untuk pemijahan buatan, dilakukan melalui rangsangan hormonal. Hormon berbentuk cair diberikan pada saat induk jantan dan betina sudah matang gonad, sedangkan hormon berbentuk padat diberikan setiap bulan (implantasi). Induk bandeng akan memijah setelah 2-15 kali implantasi bergantung pada tingkat kematangan gonad. Telur ikan bandeng yang dibuahi berwarna transparan, mengapung pada salinitas > 30 ppt, sedangkan tidak dibuahi akan tenggelam dan berwarna putih keruh. Selama inkubasi, telur harus diaerasi yang cukup hingga telur pada tingkat embrio. Sesaat sebelum telur dipindahkan, aerasi dihentikan. Selanjutnya, telur yang mengapung dipindahkan secara hati-hati ke dalam bak penetasan/perawatan larva. Kepadatan telur yang ideal dalam bak penetasan antara 2030 butir per liter. Telur akan menetas menjadi larva. Untuk memelihara larva dilakukan di dalam media air yang bebas dari pencemaran, suhu 27-310 C salinitas 30 ppt, pH 8, dan oksigen 5-7 ppm diisikan ke dalam bak tidak kurang dari 100 cm yang sudah dipersiapkan dan dilengkapi sistem aerasi dan batu aerasi dipasang dengan jarak antara 100 cm batu aerasi. Nener yang tumbuh normal dan sehat umumnya berukuran panjang 12-16 mm dan berat 0,006-0,012 gram, dapat dipelihara sampai umur 25 hari saat penampakan morfologisnya sudah menyamai bandeng dewasa.
28
11
Budidaya Ikan Kerapu Macan
Budidaya Ikan
Bagian
Tuna
A. B. C.
Mengenal Ikan Tuna Manfaat Ikan Tuna Budidaya Ikan Tuna
Ikan tuna Sumber: alcuinbramerton.blogspot.com
T
una merupakan ikan komersial dan komoditas perikanan tangkap yang penting. Kebanyakan ikan jenis ini bertubuh besar. Ikan tuna adalah ikan yang memiliki nilai komersial tinggi, seperti ikan madidihang, tuna mata besar, tuna-tuna sirip biru, tatihu, albakor, dan cakalang.
A. Mengenal Ikan Tuna Ikan Tuna (Thunnus) termasuk dalam keluarga Scombroidae. Tubuh ikan jenis ini seperti cerutu atau torpedo. Untuk itu, tuna sering pula disebut sebagai fusiform. Tuna mempunyai dua sirip pungung. Sirip depan tuna biasanya pendek dan terpisah dari sirip belakang. Tuna mempunyai jari-jari sirip tambahan (finlet) di belakang sirip punggung dan sirip dubur, sirip dada terletak agak ke atas, sirip perut kecil, dan sirip ekor bercagak agak ke dalam dengan jari-jari penyokong menutup seluruh ujung hipural. Tubuh ikan tuna tertutup oleh sisik-sisik kecil, berwarna biru tua, dan agak gelap pada bagian atas tubuhnya, serta sebagian besar memiliki sirip tambahan yang berwarna kuning cerah dengan pinggiran berwarna gelap. Daging tuna berwarna merah muda sampai merah tua. Hal ini karena otot tuna lebih banyak mengandung myoglobin daripada ikan lainnya.
1. Habitat dan Cara Hidup Ikan Tuna Ikan tuna ditemukan di seluruh lautan di dunia, kecuali di daerah kutub. Habitat ikan tuna berada di lapisan atas dan tengah dari laut sampai kedalaman 1600 kaki atau lebih 500 m. 29
20
Jenis Budidaya Perikanan Laut
Untuk jenis tuna sirip biru dapat meningkatkan temperatur tubuhnya lebih tinggi daripada suhu air, sebagai akibat aktivitas otot-otot tubuhnya. Kondisi ini memungkinkan ikan tuna sirip biru dapat bertahan hidup di perairan bersuhu dingin dan mampu mendiami habitat yang lebih luas di laut daripada jenis ikan lainnya.
2. Makanan Ikan Tuna Ikan tuna merupakan ikan karnivora dan menempati tempat teratas dalam rantai makanan di laut. Ikan tuna memakan kelompok ikan kecil lain, cumi, krustacea, dan planktonik. Ikan tuna menggunakan gerakan yang hebat dalam kolom air untuk menangkap makanannya. Pergerakan ikan tuna naik dan turun di kolam air juga sesuai dengan ketersediaan makanan. Sepanjang hari ikan tuna cenderung menyelam ke bawah laut dan malam hari naik ke permukaan laut untuk makan, serta ke tengah laut untuk menghindari kompetisi makanan. Pada ikan tuna mata besar kebiasaan makannya adalah oportunistik dalam semua tahap hidupnya selama siang dan malam dengan dengan mangsanya krustacea, cephalopod, dan ikan.
3. Reproduksi Ikan Tuna Tuna seperti semua scombrid lainnya adalah heteroseksual, yaitu jenis kelaminnya terpisah (jantan dan betina), dan tidak ada ciri morfologis eksternal untuk melihat perbedaan kelamin. Ikan jantan diidentifikasi oleh keberadaan testes dan ikan betina oleh keberadaan ovary dalam gonad. Fertilisasi telur eksternal dan mengambil tempat di air setelah dilepaskan oleh ikan betina.
B. Manfaat Ikan Tuna Tuna mempunyai nilai gizi yang sangat luar biasa. Kadar protein pada ikan tuna hampir dua kali kadar protein pada telur. Sebagai salah satu komoditas laut, ikan tuna juga kaya akan asam lemak omega-3, kandungannya 28 kali lebih banyak daripada ikan air tawar. Omega-3 dapat menurunkan kadar kolesterol darah dan menghambat proses terjadinya penyumbatan pembuluh darah. Asam lemak omega-3 juga mempunyai peran penting untuk proses tumbuh kembang sel-sel saraf, termasuk sel otak sehingga dapat meningkatkan kecerdasan, terutama pada anak-anak yang sedang mengalami proses tumbuh kembang. Ikan tuna juga kaya berbagai mineral penting yang esensial bagi tubuh. Kandungan iodium pada ikan tuna mencapai 28 kali kandungan iodium pada ikan air tawar. Iodium sangat berperan penting untuk mencegah penyakit gondok dan meningkatkan kecerdasan anak. Selain itu, ikan tuna juga kaya akan selenium. Konsumsi 100 gram ikan tuna cukup untuk memenuhi 52,9 persen kebutuhan tubuh akan selenium. Selenium mempunyai peran penting di dalam tubuh, yaitu mengaktifkan enzim antioksidan glutathione peroxidase. Enzim ini dapat melindungi tubuh dari serangan radikal bebas penyebab berbagai jenis kanker.
30
Budidaya Ikan Tuna
Kandungan vitamin pada ikan tuna, terutama jenis sirip biru sangat tinggi, yaitu mencapai 2,183 IU. Konsumsi 100 gram ikan tuna sirip biru cukup untuk memenuhi 43,6 persen kebutuhan tubuh akan vitamin A setiap hari. Vitamin A sangat baik untuk pemeliharaan sel epitel, peningkatan imunitas tubuh, pertumbuhan, penglihatan, dan reproduksi. Ikan tuna juga merupakan sumber yang baik untuk vitamin B6 dan asam folat. Ikan tuna dapat mencegah stroke dan obesitas, mencegah kanker, meningkatkan fungsi kognitif otak, meningkatkan respons hormon insulin, membantu proses detoksifikasi, membantu menurunkan berat badan, dan membantu meringankan gejala rematik dan kondisi peradangan kronis.
C. Budidaya Ikan Tuna Sumberdaya ikan tuna merupakan salah satu komoditas ekspor andalan Indonesia di bidang perikanan laut. Ekspor produk ikan tuna dari provinsi Bali pada bulan Januari–Oktober tahun 2013 meliputi tuna segar, tuna loin segar, tuna beku, tuna steak beku, tuna loin beku, tuna meat beku, dan tuna filet beku. Dari tujuh jenis produk ini yang dominan adalah tuna segar dan tuna steak beku. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pembudidayaan agar populasi ikan tuna di lautan tidak punah oleh eksploitasi untuk konsumsi. Kondisi perairan yang cocok untuk budidaya tuna di antaranya adalah suhu perairan berkisar 15 -28°C. Perairan budidaya tidak tercemari oleh buangan lumpur sungai, aliran arus laut yang cukup, tingkat penetrasi cahaya yang cukup besar dan tingkat oksigen terlarut yang tinggi. Bentuk jaring apung harus diubah dari kubus dan segiempat ke bentuk lingkaran untuk menyesuaikan dengan tipe berenang tuna. Satu set jaring apung berukuran panjang 120 m, lebar 50 meter, dan kedalaman 30 m untuk jaring apung induk yang dipelihara di laut. Calon induk dipelihara sejak masih benih yang berasal dari hasil tangkapan trap net atau trolling net. Benih-benih ini dipelihara sampai matang gonad. Pemilihan calon induk yang berasal dari benih dan bukan dari induk laut yang disebabkan induk-induk yang berasal dari hasil tangkapan yang umumnya mati dalam perjalanan atau minimal terluka saat ditangkap. Calon-calon induk ini diberi pakan ikan segar dan ikan es seperti teri, mackerel, horse mackerel, dan cumi-cumi, bergantung pada pertumbuhanya. Adalah hal yang sulit untuk memelihara induk tuna dalam kolam beton sebagaimana induk-induk ikan lainnya karena ukuran tubuhnya yang besar. Oleh karena itu, tidak mudah pula untuk dilakukan pemijahan buatan menggunakan manipulasi lingkungan atau pemberian hormon. Pemijahan yang dilakukan sekarang sebatas mengikuti kondisi pemijahannya di alam. Ikan yang memijah berumur 5 tahun yang dipelihara pada jaring apung berdiameter 30 m dan kedalaman 7 meter pada suhu 21.8 - 25.6°C. Sebelum memijah, terlihat 1-2 ekor induk jantan mengubah warnanya menjadi hitam saat seekor induk betina menunjukkan rangsangan 31
20
Jenis Budidaya Perikanan Laut
untuk memijah di Amami. Perubahan warna induk jantan dari biru ke hitam erat kaitannya dengan rangsangan hormonal induk betina sesaat sebelum melepaskan telurnya. Telur ikan tuna menetas setelah 32 jam pada suhu 24oC selama setengah jam. Larva dipelihara pada suhu 24.6°C-27.8°C dan diberi pakan rotifera, artemia, dan larva ikan hidup. Pada hari ke-20 setelah menetas, terjadi kematian yang tinggi akibat kanibalisme. Selanjutnya, akibat lain dari tingginya tingkat kematian adalah saat pemindahan larva ke jaring apung. Larva yang sudah berumur 5 hari kemudian dipindahkan ke jaring apung yang sudah disiapkan. Larva yang kemudian tumbuh menjadi anak tuna dibesarkan (digemukkan) sampai mencapai ukuran komsumsi. Anak ikan tuna yang dibesarkan (digemukkan) diberi pakan 2 kali sehari dengan menu ikan sarden atau ikan mackerel. Namun, saat ini sudah dikembangkan pembuatan dan pemberian makanan buatan (pellet) yang lebih tinggi tingkat efisiensi konsumsi pakannya dan dapat menghemat biaya. Ikan tuna yang dipelihara dan sudah mencapai ukuran komsumsi dipanen pada umur 1-2 tahun. Proses pemanenan dilakukan dengan menggunakan jaring, kemudian digiring ke pinggir jaring apung tempat budidaya, lalu diangkut ke atas kapal yang telah disediakan.
32
12
Budidaya Ikan Kerapu Macan
Budidaya Ikan
Bagian
Bawal Bintang
A. B. C.
Mengenal Ikan Bawal Bintang Manfaat Ikan Bawal Bintang Budidaya Ikan Bawal Bintang
Ikan Bawal Bintang Sumber: flickriver.com
T
eknologi budidaya laut juga berkembang seiring dengan banyaknya komoditas perikanan budidaya laut yang dapat dibudidayakan dan banyaknya permintaan dari pasar. Salah satu komoditas perikanan budidaya laut yang mulai berkembang dan sangat berprospek untuk dikembangkan adalah ikan bawal bintang.
A. Mengenal Ikan Bawal Bintang Bawal bintang memiliki nama ilmiah Trachinotus blochii dan dalam bahasa Inggris disebut silver pompano. Bawal bintang merupakan ikan pemakan segala dan ikan perenang cepat. Bawal bintang mempunyai bentuk tubuh gepeng agak membulat, ekor bercagak, dan warna perak keabu-abuan. Sisik Bawal bintang bertipe ctenoid (sisir) yang halus. Ikan dewasa (matang gonad) berukuran lebih dari 1 kg dengan panjang lebih dari 25 cm. Ukuran dewasa biasanya berumur sekitar 3 tahun. Daging ikan ini tebal, memiliki rasa yang gurih, kandungan gizi yang luar biasa dan sedikit duri.
1. Habitat dan Cara Hidup Ikan Bawal Bintang Ikan bawal bintang biasanya ditemukan dalam kelompok 3-100 ikan di air dangkal di sepanjang garis pantai ketika mereka berburu untuk makanan selama migrasi. Ikan bawal bintang dapat mentolerir berbagai variasi suhu habitatnya, yaitu suhu 16,8°C -32,2°C dan salinitas 22,5 sampai 44,5 ppt. Bahkan, saat dewasa ikan ini dapat hidup dengan suhu rendah yaitu 17,7 °C. 33
20
Jenis Budidaya Perikanan Laut
2. Makanan Ikan Bawal Bintang Bawal bintang termasuk golongan karnivora yang makanannya adalah udang-udangan, cumi, dan ikan-ikan kecil. Makanan favorit ikan ini adalah kepiting sehingga mereka sering disebut crabeaters.
3. Reproduksi Ikan Bawal Bintang Ikan bawal bintang memperbanyak diri dengan bertelur. Betina dan jantan merupakan individu terpisah. Reproduksi ikan diawali dengan bercampurnya spermatozoid dari ikan jantan dengan telur (ovum) dari ikan betina sehingga menghasilkan telur yang dibuahi. Selanjutnya, telur ini akan mengalami pembelahan sel berulang-ulang, berkembang, dan akhirnya membentuk individu baru.
B. Manfaat Ikan Bawal Bintang Ikan bawal bintang dapat dibuat menjadi berbagai masakan yang menggiurkan karena dagingnya sangat tebal, gurih, dan memiliki sedikit duri. Selain lezat, ikan ini memiliki kandungan gizi yang tinggi. Bahkan, ikan bawal bintang tidak memiliki kolesterol atau lemak jahat bagi tubuh yang biasanya terdapat pada daging hewan ternak.
C. Budidaya Ikan Bawal Bintang Bawal bintang adalah komoditas perikanan laut yang dapat dijadikan alternatif usaha perikanan budidaya laut. Pasar bawal bintang terdapat di dalam dan luar negeri. Harga ikan satu ini tergolong mahal. Beberapa laman bahkan mengatakan, bahwa harga ikan bawal bintang jauh lebih mahal dibandingkan dengan ikan gurame dan ikan kerapu yang selama ini dikenal sebagai ikan dengan ekonomis tinggi. Permintaan pasar akan stok ikan bawal setiap hari semakin meningkat seiring dengan semakin banyaknya penggemar ikan ini. Hal ini dapat dilihat dari sajian rumah makan yang banyak menyajikan ikan bawal sebagai menunya. Pangsa pasar ikan bawal bintang di luar negeri, terutama terdapat di negara Jepang, Hongkong, Taiwan, China, dan Kanada. Kelima penduduk negara ini merupakan konsumen utama dan sangat menyukai ikan bawal bintang. Pertumbuhannya relatif cepat dengan ukuran panjang 2,5-3,0 cm. Setelah dipelihara di dalam tangki dan KJA selama 7,5-9,0 bulan, ikan ini mencapai bobot 350-500 gram. Sementara pemeliharaan selama 16 -20 bulan mencapai bobot 1.200–1.850 gram dapat digunakan sebagai calon induk. Adaptasi ikan bawal terhadap pakan yang diberikan terbilang mudah. Pakan dapat diberikan berupa pelet ataupun ikan rucah. Untuk ikan yang masih berupa bibit, dapat diberikan pakan dengan frekuensi 4-5 kali sehari. Pemberian pakan pada benih ikan bawal bintang yang telah
34
Budidaya Ikan Bawal Bintang
dilepas ke dalam petakan dilakukan dengan frekuensi 4 kali sehari, sedangkan untuk ikan yang sudah besar diberi pakan sebanyak dua kali dalam sehari. Sementara untuk pakan induk harus diperhatikan kualitas dan kuantitas pakan. Kualitas pakan dipenuhi dengan pemberian ikan rucah segar, pellet, pencampuran vitamin dan multivitamin. Untuk kuantitas pakan yang baik diberikan 3-5% dari berat total induk yang akan dipijahkan. Dengan pemberian pakan yang tepat dapat meningkatkan efisiensi dalam pemeliharaan ikan bawal jenis silver pompano ini. Ikan bawal bintang termasuk komoditas perikanan yang tahan terhadap penyakit. Walaupun begitu, tetap saja perlu diperhatikan terhadap kualitas lingkungan pemeliharaan budidaya ikan bawal. Ikan bawal bintang termasuk kategori komoditas perikanan yang tidak bersifat predator. Oleh karena itu, ikan ini tidak bersifat kanibalisme, yaitu memakan sesama. Dengan tidak adanya sifat ini, maka proses budidaya ikan bawal bintang akan lebih mudah karena kontrol pertumbuhan ikan tidak serumit ikan dengan sifat predator. Padat tebar ikan bawal bintang dalam proses pembudidayaan ikan cukup tinggi, yakni antara 150–200 ekor per petak dengan ukuran petak 3 x 3 x 3. Dengan kepadatan tebar yang cukup tinggi ini tentu menguntungkan karena hasil panen yang didapat jadi lebih banyak. Pemilahan ukuran perlu dilakukan, walaupun ikan ini tidak bersifat kanibalisme. Hal ini berguna untuk menghindari variasi ukuran yang menyebabkan ikan yang kecil akan kalah bersaing makanan dengan ikan yang besar, sehingga pertumbuhanya terganggu. Oleh karena itu, dilakukan pemilahan atau penyeragaman ukuran. Dengan demikian, pada satu jaring hanya dipelihara ikan yang satu ukuran. Penyeragaman ukuran pada awal pemeliharaan dilakukan minimal dua minggu sekali dan selanjutnya dapat dilakukan setiap satu bulan. Tingkat kehidupan ikan bawal bintang yang dibudidayakan di karamba jaring apung cukup tinggi. Pada awalnya benih ikan bawal bintang didapat dari alam. Seiring dengan semakin menipis ketersediaan benih di alam maka keberlangsungan sempat menemui kendala. Namun, saat ini benih dapat diusahakan secara budidaya. Teknologi budidaya ikan bawal bintang, saat ini telah dikuasai. Proses budidaya ikan bawal dimulai dari pemilihan telur agar memperoleh benih yang berkualitas. Telur yang telah dipanen diseleksi antara yang dibuahi dan yang tidak dibuahi. Untuk menjaga dari penyakit (agar steril) dilakukan perendaman dengan acriflavin. Bak pemeliharaan larva adalah fiber glass bulat dilengkapi dengan sistem sirkulasi air dan oksigen. Kepadatan telur adalah 50 butir/liter. Setelah itu, secara periodik dilakukan penjarangan pada D3O sebanyak 10 ekor/liter. Pakan yang diberikan pada tahap awal (D2-D12) adalah algae (Chlorella/Tetracelmis) dan Rotifera (Brachionus sp.). Copepoda dan Naupli Artemia adalah pakan alami yang diberikan setelah larva berumur 12 hari s.d. umur 30 hari. Untuk menjaga kondisi larva tetap stabil, pengelolaan media pemeliharaan dilakukan dengan pergantian air sebanyak 10-20% per hari.
35
20
Jenis Budidaya Perikanan Laut
Setelah umur 30 hari dilakukan pendederan terhadap benih yang telah dihasilkan. Bak yang digunakan adalah fiber glass dengan dilengkapi sistem aerasi dan air mengalir selama 24 jam. Pakan yang digunakan adalah kombinasi ikan cincangan, biomassa artemia dewasa, dan pellet sebanyak tiga kali sehari (pagi, siang, dan sore). Guna meningkatkan tingkat kelangsungan hidup dan percepatan pertumbuhan diberikan multivitamin. Adapun untuk mengontrol kualitas air supaya tetap baik, setiap hari dilakukan penyiponan dasar bak. Benih siap tebar berukuran 3 inchi yang dicapai setelah pendederan selama 2 bulan dipelihara di keramba jaring apung untuk dibesarkan. Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Setelah suhu dan salinitas hampir sama, maka benih dapat ditebarkan. Apabila kepadatan terlalu tinggi, pertumbuhannya lambat akibat adanya persaingan ruang, oksigen, dan pakan. Jadi, budidaya ikan bawal bintang adalah sebuah alternatif usaha perikanan budidaya yang cukup menggiurkan untuk dilaksanakan. Dengan harga yang cukup mahal, penghasilan yang didapat cukup menjanjikan dengan keuntungan mencapai puluhan juta rupiah. Apalagi keuntungan yang besar ini dengan masa pemeliharaan yang tidak terlalu lama.
36
13
Budidaya Ikan Kerapu Macan
Budidaya Ikan
Bagian
Cobia
A. B. C.
Mengenal Ikan Cobia Manfaat Ikan Cobia Budidaya Ikan Cobia
Ikan Cobia Sumber: barresfotonatura.com
I
kan cobia (Rachycentron Canadum) dapat dijadikan spesies kandidat dalam aquaculture karena pertumbuhannya relatif cepat, relatif tahan terhadap serangan penyakit, dan memiliki kualitas daging yang bagus. Selain hal tersebut, ikan cobia merupakan ikan yang mempunyai nilai ekonomis. Daging cobia dipasarkan dalam bentuk beku, cocok untuk diasap, atau bahan pembuatan sashimi. Pasar Asia selain tertarik pada dagingnya, juga tertarik pada gonad, stomach, dan kepala untuk dimasak menjadi sup.
A. Mengenal Ikan Cobia Ikan cobia atau disebut juga ikan gabus laut, cobias, sergeantfishes, atau black kingfishes termasuk ke dalam species Rachycentron Canadum. Sisik ikan ini berukuran kecil dan terbenam dalam kulit yang tebal. Sirip punggung ikan panjang dengan duri, sedangkan di depan sirip punggungnya terdapat 6-9 duri keras pendek yang terpisah satu dengan lainnya. Sirip dubur ikan ini cukup panjang dengan duri dan berjari-jari.
1. Habitat dan Cara Hidup Ikan Cobia Ikan cobia biasanya ditemukan dalam kelompok 3-100 ikan di air dangkal di sepanjang garis pantai ketika mereka berburu untuk makanan selama migrasi. Ikan cobia dapat mentolerir berbagai variasi suhu habitatnya, yaitu suhu 16,8-32,2 °C dan salinitas 22,5 sampai 44,5 ppt. Saat dewasa, ikan ini dapat hidup dengan suhu rendah, yaitu 17,7 °C. 37
20
Jenis Budidaya Perikanan Laut
2. Makanan Ikan Cobia Cobia termasuk golongan karnivora yang makanannya adalah udang-udangan, cumi, dan ikanikan kecil. Makanan favorit ikan cobia adalah kepiting, sehingga mereka disebut crabeaters.
3. Reproduksi Ikan Cobia Ikan cobia memperbanyak diri secara seksual dengan bertelur. Betina dan jantan merupakan individu terpisah. Reproduksi ikan diawali dengan bercampurnya spermatozoid dari ikan jantan dengan telur (ovum) dari ikan betina, sehingga menghasilkan telur yang dibuahi. Selanjutnya, telur ini akan mengalami pembelahan sel berulang-ulang, berkembang, dan akhirnya membentuk individu baru.
B. Manfaat Ikan Cobia Bagian daging dari cobia memiliki kualitas yang berbeda dengan yang lain, terutama dilihat dari kandungan lemak dan kadar airnya, sehingga ikan ini sering dimanfaatkan untuk dijadikan sashimi, dikukus, digoreng, dipanggang, dan direbus untuk sup.
C. Budidaya Ikan Cobia Lokasi yang cocok untuk budi daya ikan cobia, di antaranya perairan selat kecil atau teluk yang terlindung dari ombak dan badai. Selain itu, pola pergantian massa airnya baik, bebas dari pencemaran, mudah memperoleh benih dan pakan, serta mudah terjangkau. Penempatan karamba biasanya menggunakan rakit yang kerangkanya terbuat dari kayu yang keras dan tahan terhadap pengaruh hujan, terik matahari, dan air. Kayu ulin atau kayu bayam berukuran 5 cm x 7 cm x 6 m atau 5 cm x 10 xcm 6 m dapat digunakan sebagai bahan rakit. Rakit biasanya menggunakan drum plastik berukuran 200 liter yang dilengkapi jangkar berikut talinya. Karamba jaring berukuran 2 m X 2 m X 2 m digunakan untuk benih berukuran 25 g. Sementara itu, ukuran 3 m x 3 m x 2 m untuk ikan yang bobotnya 1 kg. Benih sudah bisa disediakan, khususnya pada Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut Gondol-Bali. Padat tebar pada karamba jaring berukuran 2 M X 2 M X 2 m sekitar 800 ekor dengan ukuran benih 25 g. Setelah ukuran ikan mencapai 1 kg, ikan dipindahkan pada jaring yang berukuran 3 m x 3 m x 2 m dengan kepadatan < 10 ekor/m3. Pemberian pakan bisa dengan ikan rucah maupun pakan buatan (pellet). Cobia dapat dipanen jika telah mencapai ukuran 25-30 cm dari ukuran tebar berumur D1 dengan masa pemeliharaan 80—100 hari. Sistem panen dilakukan secara total. Adapun cara panennya seperti panen ikan umumnya di kolam jari apung (KJA).
38
14
Budidaya Ikan Kerapu Macan
Budidaya
Bagian
Cumi-cumi
A. B. C.
Mengenal Cumi-cumi Manfaat Cumi-cumi Budidaya Cumi-cumi
Cumi-cumi Sumber: www.zonaikan.com
C
umi-cumi merupakan salah satu bahan sea food favorit. Pasar lokal maupun internasional memiliki permintaan yang cukup tinggi pada komoditas laut ini. Awalnya, cumi-cumi adalah hewan yang mudah ditangkap di lautan lepas, karena cumi-cumi bereproduksi tidak mengenal musim. Namun, seiring dengan eksploitasi yang besar-besaran, rusaknya terumbu karang tempat cumi-cumi bertelur dan mencari makan, serta tingginya kadar polutan di laut menyebabkan populasi cumi-cumi menurun drastis. Untuk itu, perlu diadakan teknik budidaya yang dapat memenuhi permintaan pasar akan kebutuhan konsumsi cumi-cumi.
A. Mengenal Cumi-cumi Cumi-cumi termasuk hewan tak bertulang belakang (invertebrata) dan kelompok hewan cephalopoda besar atau jenis moluska yang hidup di laut, memiliki tubuh yang berbentuk pipa, kepala yang berkembang sempurna, dan 10 tentakel yang panjang yang bermangkuk penghisap. Tentakel-tentakel ini berguna untuk menjerat mangsanya, kemudian disobek menggunakan rahangnya yang kuat, mirip dengan paruh binatang. Cumi-cumi menghisap air melalui rongga pusat tubuhnya, rongga mantel, dan memaksanya keluar melalui suatu pembuluh yang lentur yang disebut dengan sifon. Sifon terletak tepat di belakang tangan. Oleh karena pancaran air yang mendorong, cumi-cumi berenang mundur.
39
20
Jenis Budidaya Perikanan Laut
Sirip cumi-cumi merupakan dua perluasan mantel, seperti cuping yang digunakan sebagai kemudi pergerakannya. Matanya tidak memiliki kelopak mata, namun tampak seperti mata manusia. Seekor sumi-cumi dapat menghindar dari pemangsanya dengan gerak sangat cepat karena pengerutan otot yang cepat ini. Ketika kecepatannya saja tidak cukup untuk melindungi dirinya, mereka menyemprotkan tinta pekat dan berwarna gelap yang diolah di dalam tubuhnya. Tinta ini mengejutkan pemangsa beberapa detik yang biasanya cukup bagi cumi-cumi untuk melarikan diri. Selain itu, banyak cumi-cumi yang dapat mengubah warna tubuhnya dari cokelat menjadi ungu, merah, atau kuning sebagai kamuflase agar terhindar dari ancaman para pemangsanya.
1. Habitat dan Cara Hidup Cumi-cumi Hampir seluruh laut di bumi ini terdapat aneka spesies cumi-cumi. Hewan bertentakel ini memang memiliki sifat yang mudah beradaptasi dengan berbagai jenis perairan laut. Cumicumi lebih senang berada di permukaan laut.
2. Makanan Cumi-cumi Cumi-cumi adalah karnivora dan hidup sebagai pemangsa ikan, kepiting, atau binatang laut lainnya yang lebih kecil dari ukuran tubuhnya. Cumi-cumi sangat terbantu selama berburu dengan adanya alat peraba (tentakel) pada mulutnya. Tentakel yang seperti cambuk ini biasanya tetap tergulung dalam kantung yang terletak di bawah lengan-lengannya. Ketika menemukan mangsa, cumi-cumi menjulurkan tentakel untuk menyergapnya. Makhluk ini bergantung pada lengan-lengannya (keseluruhan berjumlah delapan) yang telah dirancang dengan tepat. Cumi-cumi mampu dengan mudah mencabik-cabik seekor kepiting menjadi serpihan kecil dengan menggunakan paruhnya. Cumi-cumi menggunakan paruhnya dengan begitu terampil, sehingga mampu dengan baik melubangi kulit cangkang kepiting dan mengeluarkan dagingnya dengan lidah.
3. Reproduksi Cumi-cumi Cumi-cumi berproduksi secara seksual. Cumi-cumi betina mengeluarkan banyak benang telur ke dalam air. Cumi-cumi jantan mengeluarkan sperma. Beberapa spesies telah dikembangkan untuk menaruh sperma di atau dalam cumi-cumi betina. Hal ini selalu menjadi misteri ilmu pengetahuan, bagaimana telur-telur cumi-cumi didapat terbuahi. Terdapat pula rancangan sempurna pada sistem perkembangbiakan cumi-cumi. Telurnya memiliki permukaan lengket yang memungkinkannya menempel pada rongga-rongga di kedalaman lautan. Janin ini memakan sari makanan yang telah tersedia dalam telur hingga siap menetas. Janin ini memecah selubung telur dengan cabang kecil mirip sikat pada bagian ekornya. Alat ini segera hilang setelah telur menetas. Setiap seluk beluknya telah dirancang dan bekerja sebagaimana direncanakan. 40
Budidaya Cumi-cumi
B. Manfaat Cumi-cumi Selain kelezatan rasa daging cumi-cumi, kandungan gizi dalam cumi-cumi juga baik untuk manusia, yaitu selenium, riboflavin, dan vitamin B 12. Tintanya pun konon bermanfaat untuk penyembuhan sel kanker. Untuk itulah cumi-cumi banyak ditangkap untuk kepentingan komoditas komersial. Cumi-cumi merupakan salah satu komoditas perikanan bernilai ekonomi tinggi yang juga merupakan produk ekspor andalan negara kita. Jepang, Amerika, dan negara-negara Eropa merupakan negara tujuan utama ekspor cumicumi (Lepiotenhis lessoniana). Di banyak negara, cumi-cumi selain dimanfaatkan untuk bahan baku berbagai jenis makanan, juga digunakan sebagai umpan untuk memancing ikan di laut. Untuk itu, budidaya cumi-cumi pun merupakan usaha yang memiliki peluang cukup baik.
C. Budidaya Cumi-cumi Populasi cumi-cumi semakin hari kian terancam keberadaannya, mengingat kini makin meningkat intensitas pencemaran dan kerusakan lingkungan di laut. Hal ini tentu saja akan berpengaruh terhadap ekosistem laut, terutama cumi-cumi yang tergolong hewan yang amat peka terhadap pencemaran. Sedikit saja terjadi perbedaan kualitas air, maka akan menghindar dari kawasan perairan tersebut. Selain itu, keberadaan cumi-cumi ini juga sangat bergantung pada kondisi ekosistem terumbu karang. Terumbu karang bagi cumi-cumi merupakan tempat untuk bertelur dan mencari makanan. Sayangnya, kondisi terumbu karang di perairan Indonesia saat ini sangat memprihatinkan yang menyebabkan populasi cumi-cumi kian berkurang. Untuk itu perlu dikembangkan teknik budidaya cumi-cumi. Cumi-cumi hanya mau bertelur di habitat aslinya. Mereka tidak mau dikawin paksa di luar habitatnya. Untuk menghasilkan telur cumi-cumi dalam usaha budidaya ini perlu dibuat sebuah alat yang disebut dengan atraktor. Atraktor adalah tempat khusus untuk induk cumi-cumi bertelur yang dipasang di habitat aslinya. Atraktor merupakan alat sejenis rumpon dengan desain menyerupai bentuk kelopak bunga, berdiameter 120 cm dan tinggi 35 cm. Setelah sang induk bertelur di atraktor yang telah dipasang, kemudian telur-telur tersebut dipindahkan ke keramba jaring apung untuk ditetaskan. Dengan cara ini, cumi-cumi seolaholah dipaksa bertelur di habitat aslinya. Alat ini memang dibuat sedemikian rupa agar cumi-cumi betah berada di dalam sarang buatan ini. Di dalam atraktor ini ditempatkan serabut-serabut dari tali agar mirip tumbuhan laut, tempat cumi-cumi biasa meletakkan telurnya. Di bagian atas atraktor ditutup dengan plastik hitam agar kondisi di dalam rumpon ini gelap tak tersentuh cahaya matahari. Hal ini sengaja dilakukan, sebab biota laut yang satu ini memang tergolong hewan yang aktif pada saat malam hari.
41
20
Jenis Budidaya Perikanan Laut
Atraktor sebaiknya diletakkan di dasar perairan sekitar 5 – 7 meter dari permukaan laut, tempat ini diketahui menjadi habitat cumi-cumi. Biasanya merupakan perairan yang banyak ditumbuhi terumbu karang dengan kondisi perairan yang jernih dan arus yang tidak terlalu kuat. Apabila melihat tempat yang “nyaman dan asyik”, cumi-cumi dewasa akan segera kawin di dalam sarang buatan ini. Idealnya penempatan atraktor ini dilakukan pada saat musim panen cumi-cumi. Setelah satu bulan diletakkan, baru terlihat ada telur cumi-cumi yang diletakkan induknya di alat tersebut. Selanjutnya, telur-telur itu dipindahkan ke lokasi jaring apung untuk ditetaskan. Lokasi jaring apung ini sebaiknya jangan terlalu jauh dengan lokasi penempatan atraktor. Hal ini karena selain tidak efisien, juga akan menambah resiko rusaknya telur saat dipindahkan. Sekitar dua minggu setelah dipindahkan, baru telur-telur itu akan menetas. Empat bulan kemudian setelah dipelihara di jaring apung dengan padat penebaran sekitar 50 ekor per meter kubik, cumi-cumi ini siap dipanen.
42
15
Budidaya Ikan Kerapu Macan
Budidaya
Bagian
Rajungan
A. B. C.
Mengenal Rajungan Manfaat Rajungan Budidaya Rajungan
Rajungan Sumber: australianmuseum.net.au
D
i antara berbagai jenis krustasea di Indonesia, rajungan (Portunus Pelagicus), merupakan jenis yang mempunyai nilai ekspor tinggi, baik dalam bentuk rajungan beku, maupun kemasan daging rajungan dalam kaleng. Rajungan merupakan jenis kepiting yang sangat popular dimanfaatkan sebagai sumber pangan dengan harga yang cukup mahal. Rajungan juga memiliki beberapa keunggulan yang sangat potensial untuk dikembangkan. Rajungan dalam dunia perdagangan termasuk dalam kelompok “crab” (kepiting). Rajungan disebut juga “swimming crab” (kepiting berenang) dan kepiting disebut “mud crab” (kepiting bakau atau kepiting lumpur).
A. Mengenal Rajungan Rajungan atau kepiting laut, memiliki cangkang berbentuk membulat dan pipih. Di kiri dan kanan matanya terdapat sembilan buah duri. Rajungan memiliki lima pasang kaki. Kaki-kaki tersebut terdiri atas sepasang capit, tiga pasang kaki jalan, dan sepasang kaki terakhir sebagai alat untuk berenang. Kaki ini memiliki ujung yang membulat mirip dengan gayung. Kaki inilah yang membuat rajungan dapat berenang dengan baik dan tidak tersapu arus air laut. Pada hewan ini terdapat perbedaan yang menyolok antara jantan dan betina. Rajungan jantan mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar, dan capitnya pun lebih panjang daripada betina. Rajungan jantan memiliki warna kebiru-biruan dengan bercak-bercak putih terang, sedangkan pada rajungan betina memiliki warna dasar kehijau-hijauan dan bercak-bercak keputih-putihan agak suram. Perbedaan warna ini jelas pada individu yang agak besar, walaupun belum dewasa. 43
20
Jenis Budidaya Perikanan Laut
1. Habitat dan Kebiasaan Hidup Rajungan Rajungan merupakan kepiting yang memiliki habitat alami hanya di laut. Rajungan lebih suka tinggal terkubur di bawah pasir atau lumpur, khususnya selama siang hari dan musim dingin. Untuk itu, rajungan dapat hidup pada berbagai habitat, seperti pantai bersubstrat pasir, pasir berlumpur, pasir putih berlumpur bersama-sama rumput laut di selat-selat terbuka, dan pulaupulau berkarang. Sebagian besar rajungan hidup di laut dan menetap pada zona intertidal pada dasar perairan dangkal.
2. Makanan Rajungan Binatang ini keluar untuk mencari makan selama pasang tinggi. Adapun makanan rajungan, yaitu organisme seperti bivalvia, ikan, dan alga.
3. Cara Reproduksi Seperti hewan Crustacae lain, jenis kelamin rajungan sudah dapat dibedakan dan bersifat hermaprodit. Pembuahan terjadi secara internal, telur yang berisi zigot menetas menjadi larva, selanjutnya tumbuh menjadi dewasa melalui pergantian kulit berkali-kali.
B. Manfaat Rajungan Rata-rata per 100 gram daging rajungan mengandung karbohidrat sebesar 14,1 gram, kalsium 210 mg, fosfor 1,1 mg, zat besi 200 SI, dan vitamin A dan B1 sebesar 0,05 mg/ 100 g. Keunggulan nilai gizi rajungan adalah kandungan proteinnya yang cukup besar, yaitu sekitar 16-17 g/ 100 g daging rajungan.
C. Budidaya Rajungan Solusi alternatif untuk mempertahankan keberadaan rajungan di alam adalah dengan melakukan budidaya. Pada prinsipnya budidaya rajungan tidak jauh berbeda dengan budidaya udang. Hanya saja harus diketahui ciri-ciri, siklus hidup, maupun metode pemeliharaan rajungan sebelum dibudidayakan karena setiap jenis rajungan memiliki sifat dan cara hidup yang berbeda pula. Budidaya rajungan dapat dilakukan di tepi laut yang airnya masih baik. Selain baik untuk kesehatan rajungan, air yang baik (belum tercemar) mempermudah proses budidaya. Budidaya rajungan merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan karena dalam satu indukan saja dapat menghasilkan ribuan telur dan banyak yang menetas menjadi rajungan muda. Budidaya rajungan membutuhkan waktu 5 bulan, sejak penetasan telur hingga menjadi indukan. Pembesaran benih dapat dilakukan secara polikultur, yaitu pemeliharaan bersama dengan ikan-ikan herbivora dalam sebuah jaring kantong mendasar, atau dengan ikan-ikan karnivora dalam jaring kantong bersusun. 44
Budidaya
16
Bagian
Kepiting Bakau
A. B. C.
Mengenal Kepiting Bakau Manfaat Kepiting Bakau Budidaya Kepiting Bakau
Kepiting Bakau Sumber: www.dafni.com
K
epiting bakau (Scylla Serrata) merupakan salah satu jenis komoditas perikanan yang potensial untuk dibudidayakan. Potensi pasar yang cukup besar memberi peluang bagi pengembangan budidaya kepiting bakau secara lebih serius dan komersial. Di sisi lain, produksi kepiting selama ini secara keseluruhan masih mengandalkan tangkapan dari alam, sehingga kesinambungan produksinya tidak dapat dipertahankan.
A. Mengenal Kepiting Bakau Terdapat tiga species kepiting bakau yang dapat dibudidayakan, yaitu Scylla Serrata, Scylla Tranquebarica, dan Scylla Oceanica. Scylla Serrata memiliki warna relatif sama dengan lumpur, yaitu cokelat kehitam-hitaman pada karapasnya dan putih kekuningan pada abdomennya. Scylla tranquebarica berwarna hijau tua dengan kombinasi kuning sampai orange pada karapasnya dan putih-kekuningan pada abdomenya. Adapun Scylla Oceanica lebih didominasi warna cokelat tua dan ukuran badannya jauh lebih besar.
1. Habitat dan Kebiasaan Hidup Kepiting Bakau Kepiting bakau merupakan salah satu komoditas perikanan yang hidup di perairan pantai, khususnya di hutan hutan bakau (mangrove) dengan sumber daya hutan bakau yang membentang luas di seluruh kawasan pantai Nusantara. Oleh karena itu, tidak heran jika Indonesia dikenal sebagai pengekspor kepiting yang cukup besar dibandingkan dengan negaranegara produsen kepiting lainnya. 45
20
Jenis Budidaya Perikanan Laut
2. Makanan Kepiting Bakau Alaminya, kepiting bakau memakan bentos dan cacing. Namun untuk keperluan budidaya dapat diberikan ikan rucah atau pellet yang dibuat dari ikan, daging kerang, atau daging siput.
3. Cara Reproduksi Seperti rajungan dan hewan Crustacae lainnya, jenis kelamin kepiting bakau sudah dapat dibedakan dan bersifat hermaprodit. Pembuahan terjadi secara internal, telur yang berisi zigot menetas menjadi larva, selanjutnya tumbuh menjadi dewasa melalui pergantian kulit berkali-kali.
B. Manfaat Kepiting Bakau Kepiting banyak diminati karena daging kepiting tidak saja lezat, tetapi juga menyehatkan. Daging kepiting mengandung nutrisi penting bagi kehidupan dan kesehatan. Meskipun mengandung kholesterol, makanan ini rendah kandungan lemak jenuh, merupakan sumber Niacin, Folate, dan Potassium yang baik, dan merupakan sumber protein, Vitamin B12, Phosphorous, Zinc, Copper, dan Selenium yang sangat baik. Selenium diyakini berperan dalam mencegah kanker dan pengrusakan kromosom, juga meningkatkan daya tahan terhadap infeksi virus dan bakteri.
C. Budidaya Kepiting Bakau Pembenihan dimulai dari perolehan calon induk kepiting. Calon bisa didapatkan dari penangkapan nelayan di laut. Budidaya ini bertujuan untuk mendapatkan larva yang menetas dari telur-telur kepiting bakau hingga siap dibesarkan di kolam pendederan (70 hari). Metode ini paling banyak dilakukan, yaitu pembesaran kepiting hasil pembenihan atau tangkapan yang masih berukuran kecil (kurang dari 50 gram) lalu dipelihara menjadi ukuran yang layak dikonsumsi (ukuran lebih besar dari 200 gram). Pembudidayaan ini dilakukan secara tradisional yang bersifat ekstentif. Produksi kepiting cangkang lunak, yaitu memelihara kepiting yang sudah berukuran konsumsi, tetapi bercangkang keras menjadi bercangkang lunak saat ganti kulit; kepiting cangkang lunak disebut kepiting soka. Para konsumen di restoran-restoran internasional, banyak menggemari kepiting yang mengandung telur. Memang rasa kepiting yang penuh mengandung telur sangat lezat . Telurnya berwarna merah jingga memenuhi seluruh rongga di bawah karapas. Harganya menjadi berlipat 3-4 kali dibandingkan dengan kepiting yang gemuk, tetapi tidak mengandung telur. Tentu saja pada produksi kepiting ini hanya kepiting berjenis kelamin betina, dan ukurannya sudah mencapai 200 gram atau lebih.
46
17
Budidaya Ikan Kerapu Macan
Budidaya
Bagian
Kerang Abalone
A. B. C.
Mengenal Kerang Abalone Manfaat Kerang Abalone Budidaya Kerang Abalone
Kerang Abalone Sumber: oceanlink.island.net
K
omoditas baru yang patut dibudidayakan, yakni abalone karena komoditas ini bisa menjadi santapan eksotis yang bernilai premium, bahkan laku di mancanegara. Mungkin belum banyak orang tahu tentang abalone, meskipun komoditas laut ini sudah cukup lama dieksploitasi, terutama di Amerika. Menurut sejarah, di Kalifornia, abalone sudah ditangkap oleh penduduk Amerika keturunan Cina sejak 1850-an. Sementara di Indonesia sampai sekarang cuma sedikit orang yang mengetahuinya.
A. Mengenal Kerang Abalone Dalam klasifikasi hewan, abalone termasuk makhluk laut dari kelas Gastropoda, keluarga Haliotidae, jenis Haliotis (kuping laut). Penampilannya mirip siput yang hanya mempunyai cangkang sebelah atas saja. Hal yang unik, binatang ini endemik, tidak di semua tempat ada. Binantang ini bergerak sangat lambat, sehingga predator mudah memangsanya, termasuk manusia.
47
20
Jenis Budidaya Perikanan Laut
Kerang abalone atau Haliotis Asinina mempunyai bentuk cangkang memanjang yang tipis, rata, dan tidak simetris. Haliotis Asinina memiliki ciri khas lubang terbuka di cangkangnya sebanyak enam atau tujuh buah dan kaki yang lebih besar dari bukaan cangkangnya. Ukuran tubuhnya (otot) sangat besar dibandingkan dengan cangkangnya. Kepala berwarna kehijauan dan pada pinggir sekitar kepala berwarna hijau dengan bintik-bintik hijau gelap dan cokelat. Kakinya berwarna krem kelihatan berbintik kecokelatan. Ukuran maksimum mata tujuh yang pernah ditangkap, yaitu mencapai 20 cm panjang cangkangnya dengan berat tubuh kira-kira 1 kg. Cangkang berbentuk seperti telinga dan berwarna kemerah-merahan sampai cokelat dengan gelombang cincin pertumbuhan pada permukaannya. Terdapat sirip hitam dan kekuningan pada permukaan dorsal dan warna kehijauan sampai keunguan pada strip otot jalannya.
1. Habitat dan Kebiasaan Hidup Kerang Abalone Habitat abalone adalah di daerah pasang surut dan berkarang serta cenderung endemik di Indonesia Timur. Kerang abalone hidup pada daerah karang berpasir di sekitar pantai dan jarang, bahkan tidak terdapat di muara sungai.
2. Makanan Kerang Abalone Haliotis asinina merupakan organisme herbivora. Di alam, makanan alami abalone mata tujuh ini adalah alga dan bentik diatom. Abalone ini merupakan hewan bersifat low trophic level (larvanya memakan bentik diatom atau mikroalga dan dewasanya memakan rumput laut atau makroalga). Namun, pada umumnya, abalone memakan Gracillaria sp. dan Ulva serta Ecklonia, Laminaria, Macrocystis, Undaria, dan Sargasum dengan cara grazing dengan menggunakan radula.
3. Cara Reproduksi Abalone tergolong hewan berumah dua atau diocis, yaitu betina dan jantan terpisah. Proses pemijahan abalone umumnya berlangsung pada malam hari. Pemijahan ditandai dengan induk jantan mengeluarkan sperma dan kemudian diikuti oleh induk betina dengan mengeluarkan sel telur. Abalone yang akan melakukan pemijahan merayap ke permukaan, kemudian sperma dan sel telur disemprotkan ke badan air. Air akan berubah menjadi bau amis dan menjadi keruh akibat pengaruh dari sperma dan sel telur yang dikeluarkan. Selain itu, juga terdapat gelembung-gelembung pada permukaan air. Proses embryogenesis berlangsung selama ±
48
Budidaya Kerang Abalone
5–6 jam dari proses pemijahan, telur akan berubah menjadi throcophor yang akan melayanglayang (planktonis) di badan air. Larva throcophor akan berkembang menjadi larva veliger dan menumbuhkan statosis setelah 30 jam dari proses pemijahan.
B. Manfaat Kerang Abalone Pertambahan penduduk dan perubahan konsumi masyarakat ke arah protein hewani yang lebih sehat adalah salah satu penyebab meningkatnya kebutuhan produk perikanan. Kegiatan budidaya laut dan pantai berpeluang besar menjadi tumpuan bagi sumber pangan hewani pada masa depan karena peluang produksi perikanan tangkap yang terus-menurun. Pengembangan usaha budidaya kerang abalone pada masa mendatang mempunyai prospek cukup cerah. Hal ini mengingat beberapa keunggulan yang dimilikinya, baik dari teknik budidaya sampai dengan pemasaran. Daging abalone mempunyai gizi yang cukup tinggi dengan kandungan protein 71,99%; lemak 3,20%; serat 5,60%, abu 11,11%; dan kadar air 0,60%, serta cangkangnya mempunyai nilai estetika yang dapat digunakan untuk perhiasan, pembuatan kancing baju, dan berbagai bentuk barang kerajinan lainnya. Di luar negeri, abalone bisa menjadi makanan eksotik yang harganya mahal. Keeksotisan menu abalone tersebut terlihat di salah satu restoran di Hongkong yang memajang produknya di internet. Menu bernama Abalone with congee dipatok seharga US$82 (lebih dari Rp 700.000,00).
C. Budidaya Kerang Abalone Kegiatan budidaya kerang abalone meliputi pemeliharaan dan seleksi induk, pemijahan, penetasan telur, pemeliharaan larva, pemanenan larva, kultur pakan alami, dan pembesaran. Teknik budidaya kerang abalone dapat dilakukan dengan tumpang sari rumput laut. Rumput laut memang makanan utama jenis biota laut ini. Kebutuhan pakannya, dalam setiap 1 meter kubik paling hanya diperlukan rumput laut basah sebanyak 1 kilogram untuk selama empat hari. Dalam 1 meter kubik bisa dipelihara 100 ekor abalone. Tempat pemeliharaan abalone cukup unik, yaitu menggunakan keranjang dari kawat. Keranjang ini digantungkan pada keramba (rakit apung) tempat pemeliharaan rumput laut. Abalone mulai dibesarkan dari benih berukuran 1 cm hingga 1,5 cm. Tempat pemeliharaan harus dipilih dengan baik, yakni harus di perairan yang masih bersih dari pencemaran serta tidak berombak besar. Selain itu, hindari memelihara abalone di dekat muara sungai.
49
20
Jenis Budidaya Perikanan Laut
Pembudidaya juga harus memperhatikan kehadiran pemangsa alami hewan ini, seperti kepiting dan ikan besar. Jangan pula sampai kerang yang dipelihara kekurangan pakan (telat memberi makan). Jika terlambat, abalone akan merangkak ke luar dari keranjang pemeliharaan.
50
18
Budidaya Ikan Kerapu Macan
Budidaya
Bagian
Lobster
A. B. C.
Mengenal Lobster Manfaat Lobster Budidaya Lobster
Lobster Sumber: www.egyolk.com
L
obster merupakan makanan yang bisa kita peroleh dari laut. Lobster juga merupakan salah satu seafood yang diminati oleh banyak orang. Lobster biasa dimakan dalam keadaan segar dan bisa dimasak ketika masih hidup dengan cara digoreng atau dibakar. Lobster adalah makanan yang memiliki harga yang relatif mahal, biasanya disajikan di restoran mewah atau di hotel berbintang.
A. Mengenal Lobster Lobster terdiri atas kepala dan thorax yang tertutup oleh karapas dan memiliki abdomen yang terdiri atas enam segmen. Karakteristik yang paling mudah untuk mengenali lobster adalah adanya capit (chelae) besar yang pinggirnya bergerigi tajam yang dimiliki lobster untuk menyobek dan juga menghancurkan makanannya.
51
20
Jenis Budidaya Perikanan Laut
Secara umum, lobster memiliki tubuh yang berkulit sangat keras dan tebal, terutama di bagian kepala yang ditutupi oleh duri-duri besar dan kecil. Mata lobster agak tersembunyi di bawah cangkang ruas abdomen yang ujungnya berduri tajam dan kuat. Lobster memiliki dua pasang antena. Antena yang pertama kecil dan ujungnya bercabang dua, disebut juga sebagai kumis. Antena kedua sangat keras dan panjang dengan pangkal antena besar kokoh dan ditutupi duri-duri tajam, sedangkan ekornya melebar seperti kipas. Warna lobster bervariasi bergantung pada jenisnya, pola-pola duri di kepala, dan warna lobster biasanya dapat dijadikan tanda spesifik jenis lobster.
1. Habitat dan Kebiasaan Hidup Lobster Hampir sepanjang hidupnya lobster memilih tempat-tempat yang berbatu karang, di balik batu karang yang hidup maupun batu karang yang mati, pada pasir berbatu karang halus, di sepanjang pantai, dan teluk-teluk. Karena itulah, organisme ini dikenal juga dengan nama udang karang. Udang karang (Panulirus sp) kurang menyukai tempat-tempat yang sifatnya terbuka dan terlebih arus yang kuat. Tempat-tempat yang disukai adalah perairan yang terlindung. Udang karang banyak terdapat di tempat-tempat yang memiliki kedalaman perairan 10– 15 m. Kebiasaan hidupnya merangkak di dasar laut berkarang, di antara karang-karang, di guagua karang, dan di antara bunga karang. Berdasarkan kebiasaannya merangkak, maka udang karang dapat dikatakan tidak pandai berenang, walaupun memiliki kaki renang.
2. Makanan Lobster Makanan dari udang karang adalah hewan yang masih hidup atau baru saja diburunya. Namun, lobster cukup selektif dalam memilih makanannya. Lobster atau udang karang ini mengonsumsi moluska dan echinodermata sebagai makanan yang paling digemarinya, selain ikan dan protein hewan lainnya, terutama yang mengandung lemak, serta jenis algae.
3. Cara Reproduksi Biasanya Lobster keluar dari tempat tinggalnya ke perairan yang dalam untuk bertelur atau kawin. Reproduksi lobster secara eksternal, dimulai setelah lobster betina melakukan moulting. Proses yang terjadi, yaitu lobster jantan meletakkan cairan kental pada lubang pengeluaran lobster betina. Kemudian, cairan tersebut mengeras membentuk semacam kantong sperma. Setelah kejadian tersebut, lobster betina mulai mengeluarkan butir-butir telur yang berwujud cairan kental dan melekat pada kaki-kaki renangnya. Selanjutnya, lobster betina merobek kantong sperma dengan ujung kaki jalan kelima yang berupa capit semu. Dengan demikian, terjadilah pembuahan.
52
Budidaya Lobster
Setelah telur dibuahi, lobster betina akan bergerak menjauhi pantai dan menuju ke perairan karang yang lebih dalam untuk penetasan. Jumlah telur yang dihasilkan setiap ekor betina lobster dapat mencapai lebih dari 400.000 butir. Dari telur, menetas menjadi larva hingga mencapai tingkat dewasa dan akhirnya mati. Oleh karena itu, selama pertumbuhannya, lobster selalu mengalami pergantian kulit (moulting).
B. Manfaat Lobster Lobster adalah makanan pilihan yang sangat baik bagi orang yang ingin mengubah gaya hidup dan membuat mereka menjadi lebih sehat dan lebih baik. Lobster sangat rendah lemak, rendah kalori dan rendah kolesterol, tetapi masih memberikan nutrisi yang diperlukan. Mengonsumsi daging lobster sama halnya dengan mengonsumi multi vitamin tablet atau suplemen kesehatan. Hal ini karena lobster kaya akan kandungan natrium, kalium, dan fosfor. Lobster juga banyak mengandung protein yang baik dan hal ini tentu akan membantu menurunkan berat badan. Kandungan protein lobster lebih tinggi dari ayam dan sapi, sedangkan kalorinya lebih rendah daripada daging ayam dan sapi. Daging lobster juga mengandung asam lemak omega-3, kalium, vitamin B12, dan selenium. Asam lemak omega-3 penting untuk mencegah penyakit jantung dan menjaga kesehatan jantung. Oleh karena kandungan gizinya yang begitu banyak serta rasanya yang lezat, tentu saja lobster merupakan makanan yang relatif mahal.
C. Budidaya Lobster Saat ini lobster air laut dapat dibudidayakan di dalam kolam. Peluang usaha ini dilatarbelakangi masih tingginya permintaan akan lobster laut, baik permintaan lokal atau ekspor, terutama ke negara Jepang dan Cina. Eksploitasi besar-besaran membuat populasi lobster air laut kian menurun dan tidak dapat memenuhi permintaan pasar yang kian naik. Untuk itu harus dicari teknik membudidayakan lobster ini. Untuk budidaya lobster di kolam, kolam harus dilengkapi instalasi arus air laut dan oksigen agar mirip dengan habitatnya di laut. Dasar kolam diberi kerikil atau kerang agar seperti di habitat aslinya. Dengan demikian, lobster nyaman dan dapat bersembunyi di antara kerikil tersebut. Anakan lobster atau benih lobster air tawar masih harus mencari di alam karena masih minimnya budidaya pembenihan lobster air laut. Untuk bisa beradaptasi di kolam buatan, benih harus dikarantina terlebih dahulu. Karantina biasanya dilakukan selama satu minggu. Setelah dapat beradaptasi, benih dapat dibesarkan di kolam yang sudah disediakan.
53
20
Jenis Budidaya Perikanan Laut
Untuk menjaga kelangsungan hidup lobster laut di kolam pembesaran, perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu ketinggian air kolam sekitar 40 cm–2 m. Idealnya 1 m2 diisi sekitar 30 ekor lobster. Kadar garam dalam air juga harus dijaga antara 1.028 – 1.032. Gunakanlah digital salt meter untuk pengecekan. Jaga kecukupan oksigen dalam air dengan aerato. Untuk makanan lobster, kita dapat memberikan ikan rucah. Pemberian makan dilakukan tiga kali sehari, yaitu pagi, siang, dan sore. Pemberian makan perlu dikontrol jangan sampai pakan banyak tersisa di kolam karena akan menjadi racun.
54
19
Budidaya Ikan Kerapu Macan
Budidaya
Bagian
Tiram Mutiara
A. B. C.
Mengenal Tiram Mutiara Manfaat Tiram Budidaya Tiram
Tiram Mutiara Sumber: cmc-acropora-unj.blogspot.com
I
ndonesia memiliki potensi laut yang sangat besar dalam usaha budidaya. Potensi ini didukung oleh tersediannya bahan dasar yang cukup banyak, persyaratan lingkungan yang baik, serta kondisi musim yang menguntungkan untuk berbagai jenis komoditas laut yang akan dibudidayakan. Salah satu potensi laut dari nonikan yang dapat dibudidayakan adalah tiram mutiara (Pinctada Maxima) yang pada intinya akan menghasilkan mutiara.
A. Mengenal Tiram Mutiara Tiram mutiara termasuk sebagai hewan lunak, yaitu hewan yang dalam biologi dimasukkan ke dalam pilum Mollusca. Nama latinnya adalah Pinctada Maxima. Kerang mutiara dewasa biasanya hidup menempel pada substrat dengan menggunakan byssus sehingga kaki tidak digunakan lagi. Kerang mutiara memiliki sepasang cangkang yang asimetris. Sepasang cangkang disatukan pada bagian dorsal oleh protein elastis yang disebut hinge ligament. Cangkang kerang memiliki ketebalan yang berkisar antara 1-5 mm.
55
20
Jenis Budidaya Perikanan Laut
Secara umum, organ tubuh kerang mutiara terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kaki, mantel, dan organ dalam. Kaki kerang mutiara tersusun dari jaringan otot yang menuju ke berbagai arah, sehingga merupakan alat gerak pada masa muda kerang mutiara. Selain itu, kaki kerang mutiara juga digunakan untuk membersihkan kotoran yang menempel pada insang atau mantel. Mantel merupakan jaringan yang dilindungi oleh se-sel epithelium dan dapat membungkus organ tubuh bagian dalam. Organ dalam kerang mutiara terdiri atas mulut, lambung, usus, anus, insang, jantung, susunan syaraf, alat reproduksi dan otot.
1. Habitat dan Kebiasaan Hidup Tiram Habitat asli kerang mutiara adalah daerah batuan karang atau dasar perairan yang berpasir dengan kedalaman 20–60 m. Pola penyebaran kerang mutiara biasanya terdapat pada daerah yang beriklim hangat di daerah tropis dan subtropis. Pertumbuhan kerang di daerah subtropis berlangsung pada musim panas (summer), sedangkan pada musim dingin (winter) pertumbuhannya berlangsung lambat atau terkadang tidak mengalami pertumbuhan sama sekali.
2. Makanan Tiram Kerang mutiara pemakan plankton. Cara makan tiram mutiara dilakukan dengan menyaring air laut cara mengambil makanan dengan menggetarkan insang yang menyebabkan air masuk ke dalam rongga mantel. Kemudian, dengan menggerakkan bulu insang, plankton yang masuk akan berkumpul di sekeliling insang. Selanjutnya, melalui gerakan labial palp, plankton akan masuk ke dalam mulut.
3. Reproduksi Tiram Tiram mutiara mempunyai jenis kelamin terpisah, kecuali pada beberapa kasus tertentu ditemukan sejumlah individu hermaprodit terjadi perubahan sel kelamin (sel reversal). Namun, hal ini biasanya terjadi pada sejumlah individu setelah memijah atau pada fase awal perkembangan gonad.
B. Manfaat Tiram Tiram adalah makanan dengan berbagai manfaat kesehatan. Tiram memberikan banyak vitamin dan mineral, dikemas menjadi protein tinggi, rendah lemak, dan rendah kolesterol. Selain dimanfaatkan untuk bahan makanan dan obat, kerang dapat menghasilkan mutiara yang dapat dimanfaatkan untuk bahan perhiasan yang bernilai tinggi. Cangkangnya pun dapat digunakan sebagi bahan industri perhiasan (lebih rendah jika dibandingkan dengan mutiaranya). Bahkan, dagingnya pun dapat digunakan sebagai bahan campuran pakan unggas. 56
Budidaya Tiram Mutiara
C. Budidaya Tiram Mutiara hasil budidaya harus melewati serangkaian proses dengan campur tangan manusia. Walaupun sebagian besar waktu pembentukan mutiara budidaya berada di dalam tiram, namun manusia berperan penting dalam meyakinkan, bahwa mutiara di dalam kerang itu terbentuk sesuai keinginannya. Sejak proses penyisipan bahkan jauh sebelum proses ini berlangsung, untuk meyakinkan bahwa mutiara budidaya terbentuk dengan baik, kerangkerang yang layak disisip telah diseleksi dengan baik. Walaupun pada akhirnya, sampai saat ini, produksi mutiara hasil budidaya kelas terbaik masih sangat minim dibandingkan dengan kelas di bawahnya. Awalnya, alam menyediakan bibit tiram mutiara yang dibudidayakan. Bibit tiram mutiara ini dikumpulkan dengan menggunakan perangkap-perangkap larva (kolektor) yang diletakkan di laut. Material dan model kolektor ini bervariasi. Material kolektor bisa berasal dari alam, seperti sabut kelapa dan ijuk. Selain itu, material kolektor bisa dibuat, seperti dari kain dan plastik. Sementara modelnya bervariasi, mulai dari bentuk sapu sampai ke bentuk panel. Prinsipnya adalah menyediakan substrat atau tempat untuk menempel bagi larva tiram mutiara yang bermetamorfosis menjadi spat. Kolektor-kolektor ini digantung pada longline atau sarana apung lainnya. Secara teoritis, perendaman bisa lebih dari dua bulan bergantung pada jenis tiram yang akan dibudidayakan. Kolektor kemudian dibersihkan dari jenis kerang lain dan organisme pengotor lainnya (biofouling), sehingga memungkinkan spat bertumbuh dengan leluasa. Setelah itu, jenis yang akan dibudidayakan diambil dengan hati-hati karena kondisi mereka sangat rentan. Mengingat mereka menempel dengan bysus sehingga pengambilan spat adalah dengan memotong bysus-nya bukan dengan menarik keluar spat itu dengan paksa. Kerang muda ini dipindahkan ke kotak panel yang memiliki ruang leluasa bagi mereka untuk bertumbuh. Seiring dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi, tiram mutiara budidaya saat ini mengalami pergeseran dari mencari bibit di alam ke bibit hasil hatchery. Mengingat tujuan kebanyakan budidaya komersial dari kerang mutiara adalah memproduksi mutiara bulat sehingga bentuk morfologi sepasang cangkang yang menciptakan ruang yang besar dan leluasa pada bagian internalnya, menjadi salah satu pertimbangan untuk memproduksi anakan tiram host (kerang yang akan disisipkan inti mutiara). Sementara tiram yang memiliki warna dan kondisi MoP terbaik dijadikan sebagai induk untuk memproduksi saibo, mengingat saibo sangat menentukan kualitas mutiara yang dihasilkan. Dalam proses perbanyakan dengan sistem hatchery, induk tiram mutiara biasanya diseleksi apabila kondisinya sudah mencapai matang gonad. Caranya adalah dengan membuka cangkang dengan menggunakan alat shell opener dan memeriksa bagian gonad dengan terlebih dahulu mengibaskan insang yang menutupi areal bagian dalam kerang. Gonad biasanya langsung
57
20
Jenis Budidaya Perikanan Laut
terlihat pada tiram matang gonad saat insang dikibaskan, karena bagian gonad ini memakan tempat yang cukup besar dengan warna cerah mencolok. Untuk tiram betina biasanya warna gonadnya adalah krim cerah, sedangkan jantan adalah putih. Untuk membedakan gonad kedua kelamin kerang memang diperlukan latihan yang berulang-ulang mengingat kadangkala warna gonad jantan terlihat menyerupai warna betina, atau sebaliknya.
58
20
Budidaya Ikan Kerapu Macan
Budidaya
Bagian
Teripang Laut
A. B. C.
Mengenal Teripang Laut Manfaat Teripang Laut Budidaya Teripang Laut
Teripang Sumber: www.richard-seaman.com
T
eripang atau ketimun laut yang digolongkan ke dalam kelas Holothuridea merupakan satu di antara hewan laut yang dimakan dan mempunyai prospek cerah sebagai bahan ekspor yang permintaannya semakin besar, terutama dalam bentuk kering dan asapan. Selama ini produksi teripang umumnya diperoleh dari penangkapan di alam yang sumber dayanya semakin terbatas, sehingga untuk memenuhi volume permintaan pasar dapat ditempuh melalui budidaya. Budidaya teripang khususnya teripang pasir (Holothuria Scabra) memungkinkan dilakukan oleh masyarakat pantai karena teknik budidayanya cukup sederhana dan inventasi yang diperlukan relatif kecil.
A. Mengenal Teripang Laut Bentuk badan teripang memanjang mirip mentimun. Oleh karena itu, hewan ini biasa disebut mentimun laut atau sea cucumber. Mulut dan anus terdapat di kedua ujung badannya. Bagian punggungnya berwarna abu-abu dengan pita putih atau kekuningan memanjang secara horizontal. Bagian bawah tubuhnya berwarna putih dan berbintik-bintik hitam atau gelap. Teripang, jika dipegang secara kasar, dapat mengeluarkan sebagian besar isi perutnya melalui anus atau mulut.
59
20
Jenis Budidaya Perikanan Laut
1. Habitat dan Cara Hidup Teripang Laut Teripang adalah hewan avertebrata (Holothuroidea) yang dapat dimakan. Teripang tersebar luas di lingkungan laut di seluruh dunia, mulai dari zona pasang surut sampai laut dalam, terutama di Samudera Hindia dan Samudera Pasifik Barat. Teripang merupakan hewan yang bergerak lambat, hidup pada dasar substrat pasir, lumpur pasiran, maupun dalam lingkungan terumbu. Teripang merupakan tiga komponen penting dalam rantai makanan di terumbu karang dan ekosistem asosiasinya pada berbagai tingkat struktur pakan (trophic levels). Teripang berperan penting sebagai pemakan deposit (deposit feeder) dan pemakan suspensi (suspensi feeder). Kebiasaan hewan ini adalah meletakkan diri di atas dasar laut atau mengubur diri di dalam lumpur/pasir dan bagian akhir tubuhnya diperlihatkan. Jika diganggu, biasanya hewan ini akan mengerut.
2. Reproduksi Teripang Laut Teripang bereproduksi dengan mengeluarkan sperma dan ovum ke dalam air laut. Satu organisme dapat menghasilkan ribuan gamet. Teripang biasanya di-oecious, dengan individu jantan dan betina yang terpisah, tetapi beberapa jenis ada yang protandric. Setidaknya ada 30 spesies teripang, termasuk teripang dada-merah (Pseudocnella Insolens), membuahi telur mereka secara internal dan kemudian mengambil zigot yang sudah dibuahi dengan salah satu tentakel yang mereka gunakan untuk makan. Telur tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kantong di tubuh teripang dewasa, di mana ia berkembang dan akhirnya menetas dari kantong sebagai mentimun laut remaja. Beberapa spesies diketahui mengerami anak mereka yang masih muda di dalam rongga tubuh dan melahirkan melalui celah kecil pada dinding tubuh di dekat anus.
3. Makanan Teripang Laut Faktor makanan dalam budidaya teripang tidak menjadi masalah sebagaimana halnya hewanhewan laut lainnya. Teripang dapat memperoleh makanannya dari alam, berupa plankton dan sisa-sisa endapan karang yang berada di dasar laut.
B. Manfaat Teripang Laut Teripang adalah sejenis biota laut yang merupakan salah satu sumber protein hewani, dan telah lama dikonsumsi oleh masyarakat, baik di dalam maupun di luar negeri. Teripang berkhasiat untuk mencegah dan membantu mempercepat penyembuhan berbagai macam penyakit. Penelitian mengungkapkan, bahwa teripang pada konsentrasi 50 mikrogram menggumpalkan dan menghadang sel kanker. Oleh sebab itu, pengidap kanker
60
Budidaya Teripang Laut
banyak yang berharap pada teripang. Selain itu, kandungan protein tinggi pada teripang yang mencapai 82%, baik diberikan pada penderita diabetes. Protein tinggi berperan meregenerasi sel beta pankreas yang memproduksi insulin Gold Cucumber. Hasilnya produksi pun insulin meningkat Banyak sekali manfaat teripang dalam menyembuhkan berbagai penyakit degenerative, seperti stroke, jantung koroner, kencing manis, kanker, hepatis, asam urat, rematik, wasir, pengeroposan tulang), alergi saluran pernafasan, alergi kulit, darah tinggi, darah rendah, kolesterol, dan lain-lain. Selain itu, teripang merupakan lauk yang lezat dan disukai masyarakat Cina dan bernilai jual tinggi di pasaran. Teripang diperdagangkan dalam bentuk awetan/kering. Teripang kering mempunyai kandungan nutrisi kadar air, protein, lemak, karbohidrat, vitamin A, vitamin B, dan lain-lain. Kadar protein yang cukup besar memberikan nilai gizi yang cukup baik dan protein teripang mempunyai asam amino yang lengkap. Selain itu, teripang mengandung asam lemak tidak jenuh yang sangat diperlukan bagi kesehatan jantung
C. Budidaya Teripang Laut Metode yang digunakan untuk membudidayakan teripang, yaitu dengan menggunakan metode penculture. Metode penculture adalah suatu usaha memelihara jenis hewan laut yang bersifat melata dengan cara memagari suatu areal perairan pantai seluas kemampuan atau seluas yang diinginkan, sehingga seolah-olah terisolasi dari wilayah pantai lainnya. Sifat biologis teripang pasir yang khas adalah hidup pada habibat pasir atau lumpur yang ditumbuhi tanaman lamun pada kedalaman relatif dangkal, dan mengambil makanan yang ada di sekitarnya (Filter Feeder). Salah satu sifat biologi teripang pasir yang penting diketahui dalam rangka usaha budidaya adalah tubuhnya elastis, sehingga mudah meluruskan diri melalui celah-celah yang sangat sempit. Berdasarkan sifat biologi teripang, wadah budi daya yang cocok adalah kurung tancap (hampang) memagar keliling habitat asli teripang dengan waring nilon setinggi dua meter. Usaha budi daya teripang di dalam kurung tancap selain menjaga kelestarian sumberdayanya, juga merupakan lapangan kerja baru bagi masyarakat pantai yang dapat memberi nilai tambah dalam peningakatan kesejahteraan. Bahan yang digunakan ialah jaring (super-net) dengan mata jaring sebesar 0,5–1 inci atau dapat juga dengan bahan bambu (kisi-kisi). Dengan metode ini maka lokasi/areal yang dipagari tersebut akan terhindar dari hewan-hewan pemangsa (predator) dan sebaliknya hewan laut yang dipelihara tidak dapat keluar dari areal yang telah dipagari tersebut. Selama pemeliharaan, diberikan kotoran ayam atau kotoran ayam yang telah dicampur dedak halus sebanyak 0,1 kg/m2 setiap minggu sekali. Kotoran ayam atau dedak halus sebelum ditebar dicampur dengan air bersih dan diaduk merata agar tidak hanyut atau terapung dan lakukan pada air surut. 61
20
Jenis Budidaya Perikanan Laut
Pada sistem ini, teripang yang dipelihara tidak bergantung dari pakan buatan, karena teripang tersebut berada pada habitat aslinya. Pemberian kotoran ayam berfungsi sebagai pupuk untuk merangsang pertumbuhan diatom yang merupakan makanan utama bagi teripang. Setelah dipelihara selama 40-5 bulan, teripang telah mencapai ukuran konsumsi (300-500 g). Pada usia tersebut, teripang telah siap untuk dipanen. Panen dilakukan pada saat air surut terendah, dan dilakukan beberapa kali karena banyak yang membenamkan diri dalam pasir atau lumpur. Cara pengolahan teripang pasca-panen tidak sama dengan komoditas perikanan lainnya karena teripang tidak dikomsumsi dalam bentuk segar atau dalam bentuk kering atau apapun. Mula-mula teripang segar dibersihkan isi perutnya dengan cara menusuk-nusukan lidi pada bagian anusnya. Kemudian, bagian perutnya dibelah sepanjang ± 5-10 cm untuk mengeluarkan isi perut yang masihn tersisa (sesuaikan dengan ukuran), lalu dibilas dengan air bersih. Setelah itu, teripang direbus selama 30 menit sampai matang. Untuk membersihkan kulit teripang, dapat direndam dengan menggunakan NaOH, KOH, CaCO3, atau dengan bahan alami, seperti parutan pepaya muda selama 1 jam. Selanjutnya, dilakukan pengeringan atau pengasapan untuk mengurangi kandungan airnya. Pengeringan dapat dilakukan dengan sinar matahari atau oven. Setelah itu, teripang siap dijual.
62
Glosarium Aerasi
: penambahan oksigen ke dalam air dengan memancarkan air atau melewatkan gelembung udara ke dalam air
Antisipasi
: penyesuaian mental terhadap peristiwa yang akan terjadi
Biota
: keseluruhan flora dan fauna yang terdapat di dalam suatu daerah
Budidaya
: usaha yang bermanfaat dan memberi hasil
Ekologis
: hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan (kondisi) alam sekitarnya (lingkungannya)
Ekspor
: pengiriman barang dagangan ke luar negeri
Eksploitasi
: pengusahaan; pendayagunaan
Fluktuasi
: gejala yang menunjukkan turun-naiknya harga; keadaan turun-naik harga dan sebagainya; perubahan (harga tersebut) karena pengaruh permintaan dan penawaran
Frekuensi
: kekerapan
Habitat
: tempat hidup organisme tertentu; tempat hidup yang alami (bagi tumbuhan dan hewan); lingkungan kehidupan asli
Hatchery
: tempat pembenihan perikanan laut
Herbivora
: hewan pemakan tumbuhan
Hidrografi
: pengukuran dan pemetaan perairan (sungai, laut, pelabuhan) dan dasar laut
Hormon
: zat yang dibentuk oleh bagian tubuh tertentu dalam jumlah kecil dan dibawa ke jaringan tubuh lainnya serta mempunyai pengaruh khas
Infeksi
: terkena hama; kemasukan bibit penyakit; ketularan penyakit
Insang
: alat untuk bernapas (pada ikan, udang, dan sebagainya) yang terdapat di kanan kiri kepala
Investasi
: penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan
Invertebrata
: binatang yang tidak bertulang punggung
Karantina
: tempat penampungan yang lokasinya terpencil guna mencegah terjadinya penularan penyakit
Karnivora
: hewan pemakan daging
63
20
Jenis Budidaya Perikanan Laut
Klasifikasi
: penyusunan bersistem dalam kelompok atau golongan menurut kaidah atau standar yang ditetapkan
Komersial
: berhubungan dengan niaga atau perdagangan; bernilai niaga tinggi, kadangkadang mengorbankan nilai-nilai lain
Komoditas
: barang dagangan utama; benda niaga; bahan mentah yang dapat digolongkan menurut mutunya sesuai dengan standar perdagangan internasional
Kromosom
: benda mikroskopis berbentuk tongkat yang berada dalam sel organisme, mengandung gen yang banyak
Larva
: serangga (berupa ulat) yang belum dewasa yang baru keluar dari telurnya
Manipulasi
: tindakan untuk mengerjakan sesuatu dengan tangan atau alat-alat mekanis secara terampil
Metabolisme : pertukaran zat pada organisme yang meliputi proses fisika dan kimia, pembentukan dan penguraian zat di dalam badan yang memungkinkan berlangsungnya hidup Metamorfosis : perubahan bentuk atau susunan; peralihan bentuk, misalnya dari ulat menjadi kupu-kupu Morfologi
: ilmu pengetahuan tentang bentuk luar dan susunan makhluk hidup
Nutrisi
: makanan bergizi
Organisme
: segala jenis makhluk hidup (tumbuhan, hewan); susunan yang bersistem dari berbagai bagian jasad hidup untuk suatu tujuan tertentu
Parameter
: ukuran seluruh populasi dalam penelitian yang harus diperkirakan dari yang terdapat di dalam percontoh
Pemijahan
: proses, cara, perbuatan melepaskan telur dan sperma untuk pembuahan
Pendederan
: memindahkan anak ikan yang sangat lembut dari tempat pembiakan pertama ke tempat lain untuk pemeliharaan selanjutnya
Predator
: binatang yang hidupnya dari memangsa binatang lain; hewan pemangsa hewan lain
Produk
: barang atau jasa yang dibuat dan ditambah gunanya atau nilainya dalam proses produksi dan menjadi hasil akhir dari proses produksi itu
Produksi
: proses mengeluarkan hasil
Reproduksi
: pengembangbiakan; tiruan; hasil ulang
Simetris
: sama kedua belah bagiannya; setangkup
Sistematika
: pengetahuan mengenai klasifikasi
Solusi
: penyelesaian; pemecahan (masalah dsb); jalan keluar
Substrat
: landasan; alas; dasar; dasar hidup jasad
Zigot
: tingkat pertumbuhan telur yang terjadi karena perpaduan gamet betina dengan gamet jantan
64
Indeks A
L
aerasi 9, 10, 22, 28, 36
larva 3, 4, 6, 8, 9, 10, 22, 24, 28, 32, 35, 44, 46, 49, 53, 57
B biota 24, 41, 49, 60 budidaya 3, 6, 9, 11, 14, 18, 19, 20, 25, 28, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 39, 41, 44, 45, 46, 49, 53, 55, 57, 60, 61
M manipulasi 3, 31 metabolisme 13 morfologi 6, 57
E
N
ekologis 8 eksploitasi 31, 39 ekspor 3, 9, 11, 15, 19, 23, 31, 41, 43, 53, 59
nutrisi 10, 13, 46, 53, 61
F fluktuasi 10 frekuensi 10, 26, 34, 35
O organisme 8, 14, 16, 25, 44, 48, 52, 57, 60
P
habitat 2, 9, 27, 30, 41, 42, 44, 53, 61 hatchery 13, 14, 20, 57 herbivora 14, 18, 27, 44, 48 hidrografi 9 hormon 3, 9, 13, 28, 31
parameter 8 pemijahan 3, 4, 9, 13, 25, 26, 27, 28, 31, 48, 49 pendederan 14, 16, 25, 36, 46 predator 12, 16, 19, 24, 35, 47, 61 produk 2, 10, 31, 41, 49 produksi 3, 11, 13, 14, 23, 25, 45, 46, 49, 57, 59, 61
I
R
infeksi 46 insang 12, 56, 57 invertebrata 12, 22, 39
reproduksi 12, 18, 31, 56
H
K karnivora 6, 8, 12, 16, 30, 38, 40, 44 klasifikasi 1, 5, 47 komersial 10, 29, 41, 45, 57 komoditas 2, 3, 9, 17, 19, 23, 25, 29, 30, 31, 33, 34, 35, 39, 41, 45, 47, 55 kromosom 46
S simetris 48 sistematika 1, 5 substrat 22, 55, 57, 60
Z zigot 44, 46, 60
65
20
Jenis Budidaya Perikanan Laut
Daftar
Pustaka
Anonimus. 1993. “Teknologi Reproduksi Ikan Kerapu (Epinephelus sp)”, Riset dan Teknologi Balai Budidaya Laut Lampung. Jakarta: Ditjen Perikanan. Budileksono, Sigit. 1995. “Pembenihan Ikan Kerapu di Balai Budidaya Laut Lampung”. Jakarta: Ditjen Perikanan. Budileksono, Sigit. 1996. Pembenihan Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus). Jakarta: Direktorat Bina Pembenihan, Direktorat Jendral Perikanan, Departemen Pertanian. Budileksono, Sigit dan Yayan Sofyan. 1993. “Pemijahan Alami Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus) di Bak Terkontrol”, Lampung: Buletin Budidaya.Ghufran. 2009. Panduan Lengkap Budi Daya Kuda Laut Ikan Unik yang Berpotensi sebagai Obat. Yogyakarta: Penerbit Andi. Mintardjo, Kisto dan Sigit B. 1991. “Pemijahan Ikan Kerapu (Epinephelus tauvina) dengan Manipulasi Lingkungan”. Lampung: Buletin Budidaya Laut No. 2, Balai Budidaya Laut Lampung, Ditjen Perikanan. bbpbl.djpb.kkp.go.id id.wikipedia.org www.arayhanmaghfur.blogspot.com www.hobiikan.blogspot.com www.indonesiaindonesia.com www.iptek.net.id www.iptek.net.id www.ikanmania.wordpress.com
66