0
'
I
oj~
~..-·) ~· .o
-\,_.'
~
.... .
t
( '! '.r'i'
l': ; /' j '
c...lw\r=~
~ ~kt
1Aro'2.-
BAHASA JAWA DI JAWA TENGAH BAGIAN TIMUR (Sebuah Kajian Geografi Dialek)
I,
•
Oleh Yulia Esti Katrini ~
UNIVERSITAS GADJAH 1\'!ADA YOGYAKARTA 200~_..,:..,
BAHASA JAWA DI JAWA TENGAH BAGIAN TIMUR
(Sebuah Kajian Geografi Diale~j.....___ _ _ _ _ _ _-y '-
!
OPT PERPUSTAKA.1\N
UGI\1
1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
Penelitian denganjudul : Bahas,a Jawa di Jawa Tengah Bagian Timur (Sebuah Kajian Geografi Dialek) merupakan kelanjutan dari beberapa penelitian, yang dilakukan oleh orang lain. Baik di Jawa Tengah bagian barat maupun beberapa daerah di Jawa Tengah bagian timur secara terpisah. Dengan mengambil 60 titik pengamatan yang tersebar di seluruh lokasi penelitian dan dengan jarak antartitik pengamatan ± 20 Km secara fleksibel, diharapkan dapat terpapar kondisi kebahasaan di daerah tersebut Lpkasi penelitian ini adalah daerah Jawa Tengah bagian timur yang secara geografis termasuk sebagian DIY Daerahnya meliputi Kabupaten Demak, Jepara, Pati, Kudus, Rembang, Blora, Semarang, Grobogan,Magelang, Boyolali, Sragen, Sukoharjo, Klaten, Sleman, Kulonprogo, Bantul, Gunungkidul, dan Wonogiri. Daerah ini menurut daerah bahasa, tidak berdekatan dengan daerah pakai bahasa lain, seperti rnisalnya bahasa Sunda di Jawa Barat dan bahasa Madura di Jawa Timur. Daerah ini menurut daerah bahasa justru terletak di antara beberapa pusat kebudayaan, yang sekaligus dapat menjadi pusat dimulainya perubahan-perubahan unsur kebahasaan.
1.2. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah mengklasifikasikan bahasa Jawa ke dalam dialek dan subdialek serta menetapkan persebaran variasi bentuk linguistik secara fonologis,
9 I
morfologis, Leksikal, dan sintaksis. Selain itu melakukan pemetaan bahasa dan ~
penafsiran peta tersebut untuk mengetahui daerah inovasi dan daerah relik. 1.3 Kegunaan Penelitian
Kegunaan yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah : a. pemetaan secara objektif dapat memberikan sumbangan di bidang linguistik Indonesia, terutama dialektologi sehingga dapat dipaharni klasifikasi dialek dan subdialek bahasa Jawa di daerah penelitian.
1
h. jagi pemetaan bahasa, penelitian ini melengkapi pemetaan bahasa yang
3udah ada di Indonesia.
c di bidang kebudayaan, adalah untuk memahami nilai-nilai sosial budaya :~ang
d
terkandung dalam variasi bahasa Jawa di daerah pengamatan.
secara praktis, basil penelitian ini diharapkan dapat disl!llTibangkan bagi :;Jembinaan dan ~Jerkaitan
pengemban~an
bahasa daerah, khususnya bahasa Jawa yang
dengan pembelajaran bahasa Jawa di sekolah-seko{ah tingkat dasar
dan sekolah lanjutan tingkat pertama sehingga memudahkan proses belajar :nengajar di daerah-daerah tertentu. Selain itu secara praktis juga berguna -Jagi penyempurnaan pembakuan bahasa Jawa dan perkamusan bahasa Jawa.
2.
Landas~n
Teori
Ferelitian terhadap bahasa Jawa di Jawa Tengah bagian tim·J.r ini dilakukan bertolak _dc.ri pemahaman terhadap adanya variasi-variasi bahasa yang teijadi dalam suatu wila:yah bahasa. Dialek yang muncul sebagai akibat perbedaan regional (geografis) disebut dialek regional atau geografi dialek, sedangkarn yang muncul berdasarkan dimensi sosial disebut dialek sosial. Dahm suatu dialek akan ditemukan seperangkat bentuk ujara::1 yang merniliki ciri-ciri yang sama dalam tata bunyi, kosa kata, morfologi, dan sintaksis. Oleh karena itu, dala.-n :;Jenelitian dialektologi diperlukan teori linguistik, di sampir:.g sejarah daerah yang ditditi. Bentuk-bentuk linguistik yang ditemukan dalam penelitia::1 kadang-kadang menjadi bentuk yang telah mengalami perkembangan. Dalam hal ini linguistik historis komparc.tif juga diperlukan terutruna untuk melihat sejarah bahasanya. Seperti yang dikemukalmn Nothofer (1995:5) bahwa segmentasi dialektal merupakan akibat dari perkemb~an historis.
'·
Perbedaan-perbedaan unsur kebahasaan, yang teijadi sebagai akibat perkembangan historis
~~
dialami suatu bahasa dapat dipetakan sehingga diperoleh gambaran yang jelas
mengenai V3riasi pemakaiannya. Berdasarkan perbedaan yang ada dapat ditentukan persentase jarak UIL<:tlf-unsur kebahasaan di antara titik-titik pengamatan, yaitu dengan cara menghitung jumlah beca dengan titik pengamatan lain dikalikan seratus, lalu dibagi dengan jumlah peta ya11g dibandingkan. Hasilnya digunakan untuk menentukan hubungan antartitik
2
pengama13.n dengan kritcria persentase perbedaan antara 51% - 80%, merupakan perbedaan dialek. Pemitungan seperti ini dikenal dengan perhitungan dialekliometri. Pcrkembangan. secara historis akan ditelusuri melalui evidensi lin5usitik yang terdapat Ga.lam dialet-dialek atau subdialek-subdialek sehingga dapat ditenr-.Jkan daerah inovasi
a~u
daerah relik. Yang dimaksud relik (retensi) adalah bentuk-1:-=ntuk unsur
kebahasaan lama yang tercermin dalam dialek atau bahasa modern. Ad:qmn inovasi
.
.'
adalah bentuk-bentuk unsur kebahasaan yang telah mengalami pemban.an sehingga berubah dari bentuk 13.manya. Inovasi dibedakan menjadi dua, yaitu inovasi intemal dan inovasi eksternal. pengguna3.n unsur
Yang dimaksud dengan inovasi internal adalah perubahan ~bahasaan
yang berupa variasi dalam dialek atau tahasa yang
diteliti na-:nun tidak rl!erdap::..t dalam bahasa lain. Seperti contoh kata kempol= kentol, dan menol untuk makna ··Jetis' dalam bahasa Jawa, kentol dan men.o l adalah inc..rasi internal
dari kemp!)!. Inovasi ekstemal merupakan perubahan unsur kebahasaan ·karoa pengaruh serapan mri luar ya..Bg digunakan dalam suatu bahasa. Misalnya pinjaman: dari bahasa lain, sepcrti buah dalam bahasa Jawa untuk makna 'buah' yang diserap dari bahasa Indonesia. Dalam -:>.ahas:r Jawa seharusnya digunakan kata wah. Deoikian pula, pinjaman dari
baha~.::.
asiLig petroleum yang menjadi lerya patra dan lerya l.:yun untuk
makna 'rrinyak tanah, dalam bahasa Jawa.
3. Metode Penelitiall ~tode
yan:g digunakan dalam penelitian 1m dibagi dua yaitu metode
pengumpulan data d3ll1 metode analisis data.
3.1 Prngumpulauo. Dam Pada taillap rengumpulan data , metode yang digunakan actalah metode sim.1ak dan :rndode .cakap yang masing-masing dengan aneka tekniloya. :tv1etode simak digur.akan untuk menyimak penggunaan bahasa. Dalam metode pengumpulan dat3: ini, sebagaimana dilakukan Nothofer (1981), informan di-,vawancar~
di sd:iap titik pengamatan dengan daftar tanya yang o:ipersiapkan.
Daftar tanya rerdiri atas kosa kata dan kalimat, pengembangan leb:ii lanjut juga di~akukan
ag3!f infbman dapat mengungkap bentuk-bentuk tuturan sec.ara wajar.
Dengan penggunaan metode yang demikian, berarti peneliti secara langsung
3
·
terj un ke lapangan untuk memperhatikan, mendengar, mencatat, merekam, serta mengumpulkan keterangan-keterangan lain yang tidak terdapat dalam daftar tanya yang diperkirakan akan melengkapi data.
3.2 Analisis Data Metode analisis data dapat dilaksanakan dengan tetap menginventarisasi leksikon karena dC~:ri berbagai be9-tuk leksikal yang ditemukan ini akan dapat dilihat perbedaan dan persamaan, baik dalam bidang fonologi, morfologi, maupun leksikonnya (Samarin, 1988 : 253-303). Selanjutnya, dilakukan pengklarifikasian terhadap bentuk-bentuk ucapan dan makna, kemudian dilakukan pengujian dengan data lain dalam distribusi yang berbeda, baik .untuk pengecekan kebenaran ucapan maupun makna yang dimaksud dari bentuk-bentuk tersebut. Perbedaanperbedaan itu dapat digunakan untuk menentukan adanya dialek atau subdialek d~
daerah penelitian, sedangkan perbedaan-perbedaan itu bila dipetakan, akan
diperkirakan baik batas-batas dialek maupun subdialek yang ada di Jawa Tengah bagian timur. Penetuan dialek dan subdialek selanjutnya digunakan berkas isoglos dan dialek:tometri.
4. Basil Penelitian Secara kuantitatif dengan dialek:tometri dapat ditentukan persentase perbedaan leksila m yang menunjukkan perbedaan dialek, subdialek, dan perbedaan wicara di antara titk pengamatan -titik pengamatan. Dari perhitungan itu wilayah penelitian terbagi atas dua wilayah dialek, di sebelah utara adalah wilayah dialek Pesisir dan di sebelah selatan wilayah dialek Yogya-Sala (negari). Secara kualitatif beberapa isoglos dari peta fonologi, morfologi, dan leksikon membelah daerah penelitian menjadi dua dialek. Adapun berkas-berkas itu (isoglos) tampak. saling mendukung terhadap batas-batas yang dihasilkan dengan perhitungan dialektometri. Berkas isoglos yang membelah daerah penelitian ini menjadi dua bagian adalah :
1.
Berkas isoglos yang menunjukkan adanya perbedaan konsonan /kl dan glotal /q/ secara teratur pada kata sej enis : cecek
~
cecaq 'cicak'
4
· dedek picek 2.
~ ~·
dedaq 'tepung padi hal us' picaq 'buta' dll
Ada berkas isoglos dalam yang menunjukkan batas daerah pakai afiks -ake yang berkorespondensi dengan afiks -na/-ne dan yang menunjukkan penggunaan kata ganti ketiga dalam bentuk enklitik -mu yang berkorespondensi dengan em.
3.
Dengan metode dialektometri
d~pat
diketahui batas perbedaac dialek,subdialek
maupun perbedaan wicara di antara titik-titik pengamatan. Pembagian dna dialek dalam bahasa Jawa yang ada di Jawa Tengah bagian timur, juga mempertimbangkan beberapa hal yang dapat memberikan dukungan diantara,nya : a. Penelitian dialek didasarkan pada isoglos morfologi yang bersifat teratur, di samping karena keteraturan itu sendiri, sebenamya pemilahan berdasar . bida.ng morfologi dipandang lebih kuat dengan alasan bidang morfologi (struktur) cenderung lebih stabil dibanding bidang kebahasaan lainnya. b. Menurut para ahli linguistik komparatif, sifat-sifat bahasa-bahasa Austronesia Barat cenderung memihki vokal yang kurang stabil (terutama I a I) sehingga ketidakstabilan ini juga cenderung dijadikan sebagai dasar untuk membagi dialek, seperti yang pemah dilakukan oleh Nothofer terhadap bahasa Jawa, Subavva dalam bahasa Bali dan Mahsun dalam bahasa Sumbawa. c. Dari segi
~ejarah,
dapat terlihat daerah pakai dialek yang ada di sebelah utara
merupakan daerah yang didukung oleh kenyataan bahwa di masa lampau daerah tersebut dipersatukan oleh pengaruh kekuasaan kerajaan Demak. Perlu dilihat pula bahwa segmentasi dialektal teijadi karena perkembangan historis yang dialami oleh sebuah bahasa. 4.1 Pengenalan Dialek dan Subdhllek 4.1.1 Ciri-ciri Dialek Sebelah Utara (Dialek Pesisir)
a.
Merealisa~ikan
vokal I i I dan I u I dengan vokal I E I dan I <'> I untuk ucapan
vokal sebelum - I h I seperti pada kata : putEh ' putih' , sugEh 'kaya', geteh 'darah' wutoh 'utuh', aboh 'bengkak, wisoh 'mencuci tangan' dll
5
b. Bila pada silabe ultima terdapat vokal I
e I de::1gan konsonan hambat pada
akhir kata, maka konsonan yang mengakhiri adala.b / k I, sepe:t:i pada kata :
cecek 'cica.k'' picek 'buta'' dedek 'kulit padi halt:.s'' lJidek ~menginjak'. c. Kata ganL orang kedua dalam bentuk enkl:iltik be:mtuknya -err., seperti pada kata : tase_,n 'tas kamu', omahem 'rumahmu' rlslx d. Konfiks (N) -na I -ne yang digunakan u:1tul::. menyat:::kan
~teadaan
atau
'
tindakan s~perti yang terdapat pada kata : rJiberro 'menerbangkan'' nemoqno 'menemul<:..an', fielUqno 'memanggilkan' dsb_ e. Kalimat-kalimatnya menggunakan partikel penegasa.n dalat-n bentuk kata-kata tertentu seperti : lEh, ra, ga, di samping merr1pm•ya~ kata-kata rertentu seperti yang biasa digunakan dalam bahasa Jawa diail.ekJav,ra Timur, amara lain gaq,
ape,_o.ge, rr,.ari iki, lah opo. 4.1.2 Ciri-ciri Dialek Sebelah Selatan (Yogya - Sclo) a. Ucap:m vc·kal IiI dan I u I sebelum -1 hI tetc.p cirealisasikan sebagai IiI dan / u I sepe::ti pada kata : putlh 'putih', suglh ' kaya', getlh ' nJI.arah' wutUh 'utuh' , ab LJh 'bengkak', wisUh 'mencuci tangan=. b. Bila 9ada silabe ultima terdapat vokal I e / dengan kons::man hambat pada akhir kata=akan direalisasikan dengan vokall a t dcm glotall, seperti pada kata
: cecaq 'ccak', dedaq 'kulit padi halus' ,pica;J 'tutaJ', 7Jida1 'menginjak,. c. Kata gantr orang kedua dalam bentuk enklitik bem.mknyc. -mlf. seperti pada kata : tasw.u 'tas kamu', omahmu 'rumahmu, dsh. d. Prefiks na::;al ( N )- yang digunakan untuk menyatakan keooaan atau tindakan dapat berkombinasi dengan sufiks -akel -ke, 3eperti yang t~rdap:tt pada kata :
rJeburake
nemoqake
'menerbangkan''
'menemutan''
1JUnda1Jke
'mercanggilkan' dsb. e. Han::-·a dterah tertentu yang memiliki kata-kata sebagaim3.na yang ada pada dialek Jawa timur.
5.
Penutup Dari sisi
dia~onis
kajian ini menjelaskan ter1tans perkembangan pemakaian
variasi bahasa Jawa di Jawa Tengah bagian timur, yrng dapat dikaitkan dengan
6
prototipe bahasa Jawa Kuno melalui perbandingan dengan hasil rekonstruksi Nothofer dan acuan pembanding basil karya Zoetmulder. Penelitian kualitatif temyata mengkonfirmasi bukan hanya penelitian kuantitatif tetapi juga pembagian dialek menurut pandangan umum yang selama ini diterima di kalangan masyarakat daenih tentang dialek pesisir dan nagari. Secara sederhana dialek bahasa Jawa yang ada di Jawa Tengah bagian timur dibedakan menjadi: 1. Dialek bahasa Jawa Pesisir terdiri dari:
•
Subdialek Grobogan
•
Subdialek Blora
•
Subdialek Jepara-Pati
•
Subdialek Kudus
2. Dialek bahasa Jawa Yogya-Sala terdiri dari :
7
•
Subdilaek Sragen-Boyolali
•
Subdialek Yogya-Wonogiri
ilo.
·· ~ " fi!! '~:·:
DAFTARRIWAYATHIDUP Yang bertanda tang:an di bawah ini : Nama
Dra. Yulia Esti Ka.rini, M .S.
Tempat, tanggallalir
Yogyakarta, 26 Juh 1954
J enis kelamin
Perempuan
A gam a
Kristen Protestan
Pendidikan tertingg_
Pasca Sarjana
Pangkat I Golongan
Penata Tingkat I I III d
J abatan Akademik
Lektor NIP. 131 126 221
Alamat
Jl. Sukun 94 A Karangbendo Banguntapan, Bantul, Yogyakarta
Menerangkan dengc.n sesungguhnya ;
1. Riwayat Pendidikan
a. Sekolah Dasa::- Bopkri Yogyakarta, lulus tah01 1966 b. Sekolah Lanj utan Penama Bopkri Yogyakarta, lulus tahun 1969 c. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Bopkri Yogy8<arta, lulus tahun 1972 d. Perguruan Tir:.ggi Program Sa.rjana
Sasdaya, UGM Yogyakarta
Program W:agister
Pasca Sarjana, UGM Yogyakarta
e. Mendapat be_asiswa dari Deutsher Akademischer Austauschient (DAAD) mengik.-uti lruliah s:;1ort time di Johan Wolfgang Goethe Universitat Frankurt pada tahun 1991 dan 1994. 2. R.iwayat Pekerjaan a. Guru SMP Bcpkri ~ tahun 1977-1982 b. Guru SPG Bo;Jkri, tatun 1977- 1983 c.. Dosen FKIP Universi-:as Tidar Magelang, tahun 1982- sekarang
Pemaifu. menjabart: sebagai Sekretaris
Jurusa~
KetJa Jurusan Prodi Bahasa
dan &stra Indonesia d. Tim penyusun Kamus Pepak Bahasa Jawa dari Pemda DIY, 1998-200 1
-e. Tim perevisi terjemahan Alkitab Bahasa Jawa dari Lembaga A.kitab Indone3ia , 200 1 - sekarang.
..
Demikian dc.=tar riwayat hidup ini saya buat dengan sebemarnya. Yogyakar..a, 20 Agustus 2002 Saya yang bersangkutan
Dra. Yulic.Esti Katrini, M.S .
.. J.
;