BAGIAN ANGGARAN 005.01
LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2012
Jl. K.H. M as Mansyur/Awaluddin II/2, Tanah Abang Jakarta Pusat
KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2012, Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya. Pengadilan Agama Jakarta Pusat adalah salah satu entitas akuntansi di bawah Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung RI yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Penyusunan laporan keuangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat serta Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER- 55/PB/2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Informasi yang disajikan di dalamnya telah disusun sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para
pemakai
laporan
khususnya
sebagai
sarana
untuk
meningkatkan
akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Pengadilan Agama Jakarta Pusat. Disamping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Jakarta, Januari 2013 Kuasa Pengguna Anggaran, Pengadilan Agama Jakarta Pusat,
Drs.H. Ujang, SH.,MH. NIP. 19570403 198403 1 002
Catatan atas Laporan Keuangan – Pengadilan Agama Jakarta Pusat
ii
DAFTAR ISI Hal Kata Pengantar Pernyataan Tanggung Jawab
i Daftar v iv Ring
Ringkasan I. Laporan Realisasi Anggaran II. Neraca III. Catatan atas Laporan Keuangan A. Penjelasan Umum A.1. Dasar Hukum A.2. Kebijakan Teknis A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan A.4. Kebijakan Akuntansi B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran B.1. Pendapatan Negara dan Hibah B.2. Belanja Negara C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca C.1. Aset Lancar C.2. Aset Tetap C.3. Piutang Jangka Panjang C.4. Aset Lainnya C.5. Kewajiban Jangka Pendek C.6. Ekuitas Dana Lancar C.7. Ekuitas Dana Investasi D. Pengungkapan Penting Lainnya D.1. Kejadian-Kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca D.2. Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK D.3. Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual D.4. Rekening Pemerintah D.5. Pengungkapan Lain-lain Laporan-laporan Pendukung LRA Pendapatan dan LRA Pengembalian Pendapatan LRA Belanja dan LRA Pengembalian Belanja Neraca Percobaan Laporan Barang Pengguna Lampiran Tindak Lanjut atas Temuan BPK Daftar Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual
Catatan atas Laporan Keuangan – Pengadilan Agama Jakarta Pusat
vii 3 ix 4 1 5 X 1 X 1XX 2XX 10 10XX 11XX 14 14XX 16XX 19XX 20XX 21XX XX 23XX 23 23XX 23XX 23XX 23XX 23XX ... ... ... ... ... ... ...
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 18 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 22 Tabel 23 Tabel 24 Tabel 25 Tabel 26
Tabel 27 Tabel 28 Tabel 29
: Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan 2011 : Ringkasan Neraca Per 31 Desember 2012 dan 2011 : Penggolongan Kualitas Piutang : Rincian Estimasi Pendapatan dan Realisasi PNBP : Perbandingan Realisasi PNBP TA 2012 dan 2011 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2012 : Perbandingan Realisasi Belanja TA 2012 dan 2011 : Perbandingan Belanja Pegawai TA 2012 dan TA 2011 : Perbandingan Belanja Barang TA 2012 dan TA 2011 : Perbandingan Belanja Modal TA 2012 dan TA 2011 : Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran : Rincian Kas di Bendahara Penerimaan : Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas : Rincian Piutang Bukan Pajak : Rincian Penyisihan Piutang TaK Tertagih-Piutang Jangka Pendek : Rincian Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) : Rincian Penyisihan Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) : Rincian Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) : Rincian Penyisihan Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) : Rincian Persediaan : Rincian Aset Tetap : Rincian Saldo Tanah : Rincian Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) : Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) : Rincian Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) : Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) : Rincian Aset Lainnya : Rincian Aset Tak Berwujud : Rincian Utang Kepada Pihak Ketiga
Catatan atas Laporan Keuangan – Pengadilan Agama Jakarta Pusat
Halaman vi viii 10 10 11 12 12 13 13
14
15 16 17
20
20 21 21
iv
PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT Jl. K.H. MAS MANSYUR/ JL. H. AWALUDDIN II/2 TANAH ABANG TELP. 021-31927910 FAX. 021-3161118 Website: www.pa-jakartapusat.go.id
JAKARTA PUSAT
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Laporan Keuangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat terdiri dari : Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2012 sebagaimana terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami. Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Jakarta, Januari 2013 Kuasa Pengguna Anggaran, Pengadilan Agama Jakarta Pusat,
Drs.H. Ujang, SH.,MH. NIP. 19570403 198403 1 002
Catatan atas Laporan Keuangan – Pengadilan Agama Jakarta Pusat
v
RINGKASAN
Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pemerintah
Anggaran/Pengguna
Pusat,
Barang
Menteri/Pimpinan
menyusun
dan
Lembaga
selaku
Pengguna
menyampaikan
Laporan
Keuangan
Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal, dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP). Laporan Keuangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat Tahun 2012 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2012. Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2012 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp.38.637.999,00. Realisasi Belanja Negara pada TA 2012 adalah sebesar Rp.14.024.280.849,00 atau mencapai 97,17 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp.14.435.225.000,00
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan 2011 dapat disajikan sebagai berikut: Tabel 1 Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan 2011
Uraian Pendapatan Negara Belanja Negara
TA 2012 Anggaran
Realisasi -
38.637.999
14.435.225.000
14.024.280.849
Catatan atas Laporan Keuangan – Pengadilan Agama Jakarta Pusat
TA 2011 % Real. thd Anggaran
Realisasi -
97.17
127.676.180 39.043.739.593
vi
2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada 31 Desember 2012 dan 2011. Jumlah Aset adalah sebesar Rp.49.976.647.102,00 yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp.23.683.367,00, Aset Tetap sebesar Rp.49.930.475.367,00, dan Aset Lainnya sebesar Rp16.850.000,00. Jumlah Kewajiban adalah sebesar Rp.618.338.634,00. Yang merupakan kewajiban jangka pendek Sementara itu jumlah Ekuitas Dana adalah sebesar Rp.49.358.308.468,00 yang terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp.(594.655.267,00) dan Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp.49.952.963.735,00 Ringkasan Neraca per 31 Desember 2012 dan 2011 dapat disajikan sebagai berikut: Tabel 2 Ringkasan Neraca per 31 Desember 2012 dan 2011 Tanggal Neraca Uraia n
31 Des 2012 (Rp)
Aset Aset Lancar Aset Tetap Piutang Jangka Panjang Aset Lainnya Jumlah Aset Kewajiban Kewajiban Jangka Pendek
Kenaikan/ (penurunan)
31 Des 2011 (Rp)
(Rp)
%
23.683.367
4.877.700
18.805.667
385.54
49.930.475.367
9.837.904.201
24.53
5.638.368
40.092.571.166 ..000 0
5.638.368
0
16.850.000
0.00 16.850.000
0
0
49.976.647.102
40.114.298.866
9.862.348.236
618.338.634
0
618.338.634
24.58
0
Ekuitas Dana Ekuitas Dana Lancar
(594.655.267)
4.877.700
(599.532.967)
12,091.3
Ekuitas Dana Investasi
49.952.963.735
40.109.421.166
9.843.542.569
24.54
Jumlah Ekuitas Dana
49.358.308.468
40.114.298.866
9.244.009.602
23.04
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
49.976.647.102
40.114.298.866
9.862.348.236
24.58
3. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca. Termasuk pula dalam Catatan atas Laporan Keuangan adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapanpengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.
Catatan atas Laporan Keuangan – Pengadilan Agama Jakarta Pusat
vii
I.
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah) TA 2012 Uraian
Catatan Anggaran
Realisasi
TA 2011 % Realisasi terhadap Anggaran
Realisasi
PENDAPATAN 1.
Penerimaan Negara Bukan Pajak
0
38.637.999
0.00
127.676.180
Jumlah Pendapatan
0
38.637.999
0.00
127.676.180
3.353.290.000
3.561.998.254
106.22
3.039.833.344
BELANJA 1.
Belanja Pegawai
2.
Belanja Barang
778.935.000
749.799.294
96.26
444.050.324
3.
Belanja Modal
10.303.000.000
9.712.483.301
94.27
35.559.855.925
Jumlah Belanja
14.435.225.000
14.024.280.849
97.15
39.043.739.593
Catatan atas Laporan Keuangan – Pengadilan Agama Jakarta Pusat
viii
II. NERACA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT NERACA PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 ( dalam Rp) NAMA PERKIRAAN ASET Aset Lancar Kas dan Bank Kas di Bendahara Pengeluaran Kas di Bendahara Penerimaan Kas Lainnya dan Setara Kas Jumlah Kas dan Bank Piutang Piutang Bukan Pajak Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Bukan Pajak Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Bagian Lancar TPA Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Ganti Rugi Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Bagian Lancar Tagihan TGR Jumlah Piutang (Bersih) Belanja Dibayar Dimuka Persediaan Jumlah Aset Lancar Aset Tetap Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan Irigasi dan Jaringan Aset Tetap Lainnya KDP Jumlah Aset Tetap Piutang Jangka Panjang TPA Penyisihan Piutang Tak Tertagih – TPA TP/TGR Penyisihan Piutang Tak Tertagih - TP/TGR Jumlah Piutang Jangka Panjang (Bersih) Aset Lainnya Aset Tak Berwujud Aset Lain-Lain Jumlah Aset Lainnya JUMLAH ASET KEWAJIBAN Kewajiban Jangka Pendek Utang Kepada Pihak Ketiga Uang Muka dari KPPN Pendapatan yang Ditangguhkan Pendapatan Diterima Dimuka Jumlah Kewajiban Jangka Pendek JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS DANA Ekuitas Dana Lancar Cadangan Piutang Cadangan Persediaan Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek Barang/Jasa yang Masih Harus Diterima Barang/Jasa yang Masih Harus Diserahkan Jumlah Ekuitas Dana Lancar Ekuitas Dana Investasi Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya Jumlah Ekuitas Dana Investasi JUMLAH EKUITAS DANA JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA
CATATAN
31 DESEMBER 2012
31 DESEMBER 2011
C.1 C.1.1 C.1.2 C.1.3
Rp Rp Rp Rp
0 0 0 0
Rp Rp Rp Rp
0 0 0 0
C.1.4 C.1.5 C.1.6 C.1.7 C.1.8
Rp Rp Rp Rp Rp
0 0 0 0 10.599.996
Rp Rp Rp Rp Rp
0 0 0 0 0
C.1.9
Rp Rp Rp Rp Rp
(53.029) 10.546.967 5.034.400 8.102.000 23.683.367
Rp Rp Rp Rp Rp
0 0 4.877.700 4.877.700
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
25.821.465.000 2.687.424.141 18.812.302.226 0 2.609.284.000 0 49.930.475.367
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
25.821.465.000 2.271.928.241 0 0 26.609.284.000 9.389.893.925 40.092.571.166
Rp Rp Rp Rp Rp
0 0 5.666.672 (28.304) 5.638.368
Rp Rp Rp Rp Rp
0 0 0 0 0
Rp Rp Rp Rp
16.650.000 200.000 16.850.000 49.976.647.102
Rp Rp Rp Rp
16.650.000 200.000 16.850.000 40.114.298.866
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
618.338.634 0 0 0 618.338.634 618.338.634
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
0 0 0 0 0 0
C.6 C.6.1 C.6.2
Rp Rp
15.581.367 8.102.000
Rp Rp
0 4.877.700
C.6.3
Rp
(618.338.634)
Rp
0
C.6.4 C.6.5
Rp Rp Rp
0 0 (594.655.267)
Rp Rp Rp
0 0 4.877.700
Rp Rp Rp Rp Rp
49.930.475.367 22.488.368 49.952.963.735 49.358.308.468 49.976.647.102
Rp Rp Rp Rp Rp
C.1.10 C.1.11 C.2 C.2.1 C.2.2 C.2. 3 C.2.4 C.2.5 C.2.6 C.3 C.3.1 C.3.2 C.3.3 C.3.4 C.4 C.4.1 C.4.2
C.5 C.5.1 C.5.2 C.5.3 C.5.4
C.7 C.7.1 C.7.2
Catatan atas Laporan Keuangan – Pengadilan Agama Jakarta Pusat
40.092.571.166 16.850.000 40.109.421.166 40.114.298.866 40.114.298.866
ix
III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM Dasar Hukum
A.1. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. 5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 Tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 6. Peraturan
Menteri
Keuangan
Republik
Indonesia
Nomor
171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat 7.
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor PER-80/PB/2011 Penambahan dan Perubahan Akun Pendapatan, Belanja, dan Transfer pada Bagan Akun Standar.
8. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-42/PB/2012 tentang Penambahan dan Perubahan Akun Non Anggaran dan Neraca pada Bagan Akun Standar 9. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-55/PB/2012 tentang penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga.
Rencana Strategis
A.2. KEBIJAKAN TEKNIS PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT
Dalam rangka mewujudkan harapan di masa depan Pengadilan Agama Jakarta Pusat menetapkan visi sebagai berikut: ”TERWUJUDNYA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT YANG AGUNG.”
Agar dapat diukur keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan strategisnya maka setiap tujuan strategis yang ditetapkan disertai indikator kinerja (performance indicator) yang terukur. Rumusan tujuan strategis yang ditetapkan Pengadilan Agama Jakarta Pusat sebagai berikut:
Meningkatkan profesionalisme aparatur dilingkungan Pengadilan Agama Jakarta Pusat;
Meningkatkan pelayanan hukum kepada masyarakat pencari keadilan;
Memantapkan manajemen modern dalam rangka peningkatan kinerja;
Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Meningkatkan Akuntabilitas dan Transparansi; A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Tahun 2012 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Pengadilan Agama Jakarta Pusat. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga. SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.
A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2012 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan
Catatan atas Laporan Keuangan – Pengadilan Agama Jakarta Pusat
2
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidahkaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Kebijakan-kebijakan
akuntansi
yang
penting
yang
digunakan
dalam
penyusunan Laporan Keuangan Pengadilan Agama Jakarta Pusat
adalah
sebagai berikut: Pendapatan
(1) Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan KUN yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada KUN. Akuntansi pendapatan
dilaksanakan
berdasarkan
azas
bruto,
yaitu
dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis pendapatan. Belanja
(2) Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan pada lembar muka laporan keuangan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja
Aset
(3) Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang
Catatan atas Laporan Keuangan – Pengadilan Agama Jakarta Pusat
3
dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah. Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset Lainnya. Aset lancar
a.
Aset Lancar Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri dari kas, piutang, dan persediaan. Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca. Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihannya. Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai bagian lancar TPA/TGR. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan dicatat di neraca berdasarkan: -
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian,
-
harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri dan harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi
Aset Tetap
b. Aset Tetap Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa
Catatan atas Laporan Keuangan – Pengadilan Agama Jakarta Pusat
4
manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap dilaporkan pada neraca Satker per 31 Desember 2012 berdasarkan harga perolehan. Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai berikut: (a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah), dan (b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah). (c) Pengeluaranyang
tidak
tercakup
dalam
batasan
nilai
minimum
kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.
Piutang Jangka Panjang
c. Piutang Jangka Panjang Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau akan direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan. Termasuk dalam Piutang Jangka Panjang adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun, dan Piutang Jangka Panjang Lainnya. TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran. TP ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan kepada bendahara yang karena lalai atau perbuatan melawan hukum mengakibatkan kerugian Negara/daerah. TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap pegawai negeri atau bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara
Catatan atas Laporan Keuangan – Pengadilan Agama Jakarta Pusat
5
sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya. TPA dan TGR yang akan jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai aset lainnya.
Aset Lainnya
d. Aset Lainnya Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Tagihan Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain. Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai
wujud
fisik
serta
dimiliki
untuk
digunakan
dalam
menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud meliputi software komputer; lisensi dan franchise; hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya, hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang. Aset Lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke Kemitraan dengan Pihak Ketiga, maupun Dana yang Dibatasi, Penggunaannya. Aset lain-lain dapat berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah.
Catatan atas Laporan Keuangan – Pengadilan Agama Jakarta Pusat
6
Kewajiban
(4) Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-undangan. Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. a. Kewajiban Jangka Pendek Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang Bunga (accrued interest) dan Utang Jangka Pendek Lainnya. b. Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung. Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian karena perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan lainnya
selain
perubahan
nilai
pasar,
diperhitungkan
dengan
menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut.
Catatan atas Laporan Keuangan – Pengadilan Agama Jakarta Pusat
7
Ekuitas Dana
(5) Ekuitas Dana
Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dan kewajiban pemerintah. Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan kewajiban jangka pendek. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan kewajiban jangka panjang.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih
(6) Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari akun piutang berdasarkan penggolongan kualitas
piutang.
Penilaian
kualitas
piutang
dilakukan
dengan
mempertimbangkan jatuh tempo dan perkembangan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masingmasing piutang pada tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor
201/PMK.06/20110
Kementerian Negara/Lembaga
tentang
Kualitas
Piutang
Dan Pembentukan Penyisihan Piutang
Tidak Tertagih . Tabel 3 Penggolongan Kualitas Piutang Kualitas Piutang
Uraian
Kurang
Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat
Lancar
Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan
Lancar
Diragukan Macet
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan 1.
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat
Penyisihan 0.5% 10% 50% 100%
Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan 2.
Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN
Catatan atas Laporan Keuangan – Pengadilan Agama Jakarta Pusat
8
Penyusutan Aset Tetap
(7) Kebijakan Akuntansi atas Penyusutan Aset Tetap
Sampai saat Penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2012, Pengadilan Agama Jakarta Pusat belum menerapkan penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap, hal tersebut sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 53/KMK.06/2012 tentang Penerapan Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat, yang menyebutkan bahwa penerapan penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada seluruh entitas Pemerintah
Catatan atas Laporan Keuangan – Pengadilan Agama Jakarta Pusat
9
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Rp.38.637.999
B.1. PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada Tahun Anggaran 2012 adalah sebesar Rp.38.637.999,00. Atau mencapai 0% dari estimasi pebdapatan yang ditetapkan sebesar Rp.0,00. Keseluruhan Pendapatan Negara dan Hibah Pengadilan Agama Jakarta Pusat adalah merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Lainnya. Rincian Estimasi Pendapatan dan realisasi PNBP lainnya per tanggal pelaporan dapat dilihat dalam Tabel berikut ini: Tabel 4 Rincian Estimasi Pendapatan dan realisasi PNBP No
Estimasi
Uraian
Realisasi
Pendapatan
1
Pendapatan TGR
-
2
Penerimaan Persekot Gaji
3
%
-
15.933.332 09.026.129 22.704.650
-
Penerimaan Kembali Belanja Pegawai TAYL
-
17
-
Jumlah
-
38.637.999
-
Realisasi PNBP Lainnya TA anggaran 2012 mengalami penurunan sebesar Rp.89.038.181,00 atau kurang 70 persen dibandingkan TA 2011 yang disebabkan adanya PNBP yang bersifat fungsional yang dipindahkan pertanggungjawaban dan pencatatannya dari unit Badan Urusan Administrasi (01) ke unit Badan Peradilan Agama (04) sesuai surat kepala Badan Urusan Administrasi Nomor: 08/BUA/Keu/01/2012 tanggal 01 Januari 2012 tentang petunjuk kode unit organisasi untuk laporan dan pencatatan PNBP ke Mahkamah Agung. Perbandingan realisasi PNBP TA 2012 dan 2011 disajikan dalam tabel dibawah ini: Tabel 5 Perbandingan Realisasi PNBP TA 2012 dan 2011 No
Uraian
1
Pendapatan PNBP
2
TA 2012 (Rp)
Kenaikan/ (Penurunan)
TA 2011 (Rp)
(Rp)
%
-
83.585.200
(83.585.200)
Pendapatan TGR
15.933.332
-
15.933.332
3
Penerimaan Persekot Gaji
22.704.650
42.882.180
(20.177.530)
(47)
4
Pendapatan Lain-lain
17
1.208.800
(1.208.783)
(100)
38.637.999
127.676.180
(89.038.181)
(70)
Jumlah
Catatan atas Laporan Keuangan – Pengadilan Agama Jakarta Pusat
(100) -
10
Realisasi Belanja Negara Rp14.024.280.849
B.2. BELANJA NEGARA Realisasi belanja Pengadilan Agama Jakarta Pusat pada TA 2012 adalah sebesar Rp 14.024.280.849 atau sebesar 97,15 persen dari anggarannya setelah dikurangi pengembalian belanja. Anggaran belanja Pengadilan Agama Jakarta Pusat Tahun 2012 adalah sebesar Rp 14.435.225.000. Anggaran dan realisasi belanja TA 2012 dapat dilihat pada Tabel berikut ini: Tabel 6 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2012 Kode Jenis Blj.
Uraian Jenis Belanja
51
Belanja Pegawai
52
Belanja Barang
53
Belanja Modal Jumlah
Anggaran
Realisasi Belanja
(%)
3.353.290.000
3.561.998.254
106,22
778.935.000
749.799.294
96,26
10.303.000.000
9.712.483.301
94,27
14.435.225.000
14.024.280.849
97,15
Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini:
Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2012
12.000.000.000 10.000.000.000
8.000.000.000 6.000.000.000 4.000.000.000 2.000.000.000 -
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Anggaran
Belanja Modal
Realisasi
Realisasi belanja TA 2012 mengalami penurunan sebesar Rp -26.086.341.000 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya disebabkan antara lain turunnya biaya pembangunan gedung kantor dan belanja tanah. Perbandingan realisasi belanja TA 2012 dan 2011 dapat dilihat pada Tabel berikut ini
Catatan atas Laporan Keuangan – Pengadilan Agama Jakarta Pusat
11
Tabel 7 Perbandingan realisasi Belanja TA 2012 dan 2011 Kode Jenis Belanja
Realisasi Belanja (Rp)
Uraian Jenis Belanja
51
Belanja Pegawai
52
Belanja Barang
53
Belanja Modal
TA 2012
Jumlah
Belanja Pegawai Rp3.561.998.254
Naik/ (Turun)
TA 2011
3.561.998.254
3.039.833.344
R p 522.164.910
%
749.799.294
444.050.324
(9.584.676)
68.85
9.712.483.301
35.559.855.925
807.604.075
(72.69)
14.024.280.849
39.043.739.593
1.477.826.407
(64.08)
17.18
B.2.1 Belanja Pegawai Realisasi belanja pegawai TA 2012 dan TA 2011
adalah masing-masing
sebesar Rp 3.561.998.254 dan Rp 3.039.833.344. Kenaikan realisasi belanja sebesar 17,2 persen pegawai antara lain disebabkan adanya penambahan pegawai dan pengangkatan Pegawai Negeri Sipil. Rincian belanja pegawai disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 8 Perbandingan Belanja Pegawai TA 2012 dan TA 2011 Uraian
Belanja Barang Rp749.799.294
31 Desember 2012
31 Desember 2011
Naik/Turun
%
Belanja Gaji Pokok PNS
Rp
2.140.326.480
Rp
1.815.598.480
Rp
324.728.000
18%
Belanja Pembulatan Gaji PNS Belanja Tunj. Suami/Istri PNS Belanja Tunj. Anak PNS Belanja Tunj. Struktural PNS Belanja Tunj. Fungsional PNS Belanja Tunj. PPh PNS Belanja Tunj. Beras PNS Belanja Uang Makan PNS Belanja Tunj. Lain-lain termasuk uang duka PNS Dalam dan Luar Negeri Belanja Tunjangan Umum PNS Belanja Uang Lembur
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
35.842 155.141.882 49.400.570 25.755.000 611.830.000 104.055.759 113.598.450 326.150.000
Rp Rp
49.577 137.340.672
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
50.634.030 14.370.000 554.510.000 84.264.675 118.791.910 228.220.000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
(13.735) 17.801.210 (1.233.460) 11.385.000 57.320.000 19.791.084 (5.193.460) 97.930.000
-28% 13% -2% 79% 10% 23% -4% 43%
Rp Rp
13.625.000 22.081.000
Rp Rp
16.710.000 Rp 19.344.000 Rp
(3.085.000) 2.737.000
-18% 14%
Jumlah Belanja Bruto Pengembalian Belanja Jumlah Belanja Netto
Rp Rp Rp
522.166.639 1.729 522.164.910
17% 0% 17%
3.561.999.983 Rp 1.729 Rp 3.561.998.254 Rp
3.039.833.344 3.039.833.344
Rp Rp Rp
B.2.2 Belanja Barang Realisasi Belanja Barang TA 2012 dan TA 2011
adalah masing-masing
sebesar Rp 749.799.294 dan Rp 444.050.324. Kenaikan realisasi Belanja Barang sebesar 68,9 persen antara lain disebabkan kenaikan belanja barang Perawatan Gedung, Pembinaan Dan Konsultasi, Sewa Rumah Dinas Hakim, Dan Operasional Perkantoran. Rincian Belanja Barang disajikan dalam tabel berikut ini:
Catatan atas Laporan Keuangan – Pengadilan Agama Jakarta Pusat
12
Tabel 9 Perbandingan Belanja Barang TA 2012 dan TA 2011 Uraian Belanja Barang Operasional Belanja Barang Non Operasional Belanja Jasa Belanja Pemeliharaan Belanja Perjalanan Jumlah Belanja Bruto
Rp9.712.483.301
31 Desember 2011
Rp
Rp
261.713.850 239.595.497 159.316.797 89.173.150 749.799.294
Rp Rp Rp Rp
Pengembalian Jumlah Belanja Netto
Belanja Modal
31 Desember 2012
217.959.330 97.407.194 113.943.800 14.740.000 444.050.324
Rp Rp Rp Rp
Naik/Turun Rp
%
Rp Rp Rp Rp
43.754.520 142.188.303 45.372.997 74.433.150 305.748.970
Rp
- Rp
- Rp
-
Rp
749.799.294 Rp
444.050.324 Rp
305.748.970
20% 146% 40% 505% 69%
69%
B.2.3 Belanja Modal Realisasi Belanja Modal TA 2012 dan TA 2011 adalah masing-masing sebesar Rp 9.712.483.301 dan Rp 35.559.855.925. Penurunan realisasi Belanja Modal sebesar minus 72,69 persen antara lain disebabkan pembelian belanja modal tanah dan belanja modal gedung dan bangunan pada TA 2012. Rincian Belanja Modal disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 10 Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2012 dan 2011 Uraian Belanja Modal Tanah Belanja Modal Peralatan dan Mesin Belanja Modal Gedung dan Bangunan Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan Belanja Modal Fisik Lainnya Jumlah Belanja Bruto Pengembalian Jumlah Belanja Neto
31 Desember 2012
31 Desember 2011
Naik/Turun
%
Rp
-
Rp
25.821.465.000
Rp
(25.821.465.000)
Rp
290.075.000
Rp
348.497.000
Rp
(58.422.000)
-16,76%
Rp
9.424.437.000
Rp
9.389.893.925
Rp
34.543.075
0,37%
Rp Rp Rp
9.714.512.000 2.028.699 9.712.483.301
Rp Rp Rp
35.559.855.925 35.559.855.925
Catatan atas Laporan Keuangan – Pengadilan Agama Jakarta Pusat
Rp Rp Rp
(25.845.343.925) 2.028.699 (25.847.372.624)
100%
-73% -72,69%
13
C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA C.1. Aset Lancar Kas di Bendaharawan Pengeluaran Rp.0,-
C.1.1 Kas di Bendaharawan Pengeluaran Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2012 sebesar Rp.0,(Rekening Koran Terlampir), SSBP Pengembalian UP dan TUP Tahun 2012 terlampir
BL TGR Rp.10.599.996
C.1.8 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp.10.599.996,00 dan Rp.0,00 yang merupakan hak atau klaim terhadap pihak lain yang belum diselesaikan pada tanggal neraca yang akan jatuh tempo dalam 12 bulan atau kurang. Rincian Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Tabel 11 Rincian Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
No. 1 2
Debitur Muhammad Iqbal Yunus, S.HI Haryanti, SH Jumlah
Jumlah Rp4.200.000,00 Rp6.399.996,00 Rp10.599.996,00
Sedangkan mutasi piutang pada tahun 2012 adalah sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2011 Mutasi tambah: - TGR Iqbal & Haryanti Mutasi kurang: - Pelunasan Tahun 2012 Saldo per 31 Desember 2012
Rp0,00 Rp10.599.996,00 Rp0,00 Rp10.599.996,00
Mutasi penambahan dan pengurangan dapat dijelaskan sebagai berikut:
Mutasi tambah sebesar Rp.10.599.996,00 merupakan TGR atas kehilangan Kendaraan Roda Dua.
Catatan atas Laporan Keuangan – Pengadilan Agama Jakarta Pusat
14
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Bag.
C.1.9 Penyisihan Piutang Tak Tertagih -Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan / Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
Lancar TP/TGR
Saldo Penyisihan Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan
Rp 53.029
Ganti Rugi (TP/TGR) per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-masing sebesar
Rp.53.029,00
dan
Rp.0,00
yang
merupakan
estimasi
atas
ketidaktertagihan Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang ditentukan oleh kualitas masing-masing piutang. Belanja Dibayar Di Muka Rp.5.034.400
C.1.10
Belanja Dibayar Di Muka
Belanja Dibayar Di Muka per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp.5.034.400,00 dan Rp 0. Belanja di bayar di muka merupakan Persekot Gaji atas nama Drs. Hasan Faiz Bakry,SH. pada periode tertentu yang dibayarkan pada awal perikatan. Saldo belanja di bayar di muka per 31 Desember 2012 pada Pengadilan Agama Jakarta Pusat adalah sisa pembayaran Persekot Gaji Rp.5.034.400,00.
Persediaan Rp.8.102.000
C.1.11 Persediaan Persediaan per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp.8.102.000,00 dan Rp.4.887.700,00. Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional dan untuk diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian Persediaan per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Tabel 12 Rincian Persediaan
No. 1 2 3 4 5
Uraian Barang Konsumsi Barang Untuk Pemeliharaan Suku Cadang Bahan Baku Persediaan Lainnya Jumlah
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Catatan atas Laporan Keuangan – Pengadilan Agama Jakarta Pusat
2012 7.804.300 297.700 8.102.000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
2011 4.777.700 100.000 4.877.700
15
Mutasi Persediaan pada tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Saldo per 31 Desember 2011 Mutasi tambah: - pembelian Mutasi kurang: - Habis pakai Saldo per 31 Desember 2012
Rp4.877.700,00 Rp28.545.500,00 Rp25.321.200,00 Rp8.102.000,00
Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik.
Aset Tetap Rp.49.930.475.367
C.2. Aset Tetap Saldo aset Tetap per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebesar Rp.49.930.475.367,00 dan Rp.40.092.571.166,00
yang merupakan aset
berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan dan digunakan dalam kegiatan operasional entitas. Rincian Aset Tetap Pengadilan Agama Jakarta Pusat per 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Tabel 13 Rincian Aset Tetap No.
Uraian Tanah
Rp
2
Peralatan dan Mesin
3
Gedung dan Bangunan
4
31 Desember 2011
25.821.465.000
Rp
25.821.465.000
Rp
2.687.424.141
Rp
2.271.928.241
Rp
18.812.302.226
Rp
-
Jalan, Irigasi dan Jaringan
Rp
-
Rp
-
5
Aset Tetap Lainnya
Rp
2.609.284.000
Rp
2.609.284.000
6
KDP
Rp
-
Rp
9.389.893.925
Rp
49.930.475.367
Rp
40.092.571.166
Jumlah
Tanah Rp
31 Desember 2012
1
C.2.1 Tanah
25.821.465.000
Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Pengadilan Agama Jakarta Pusat per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-masing sebesar Rp. 25.821.465.000,00 dan Rp. 25.821.465.000,00. Tidak ada transaksi Tanah per 31 Desember 2012. Rincian saldo tanah per 31 Desember 2012 terdiri dari:
Catatan atas Laporan Keuangan – Pengadilan Agama Jakarta Pusat
16
Tabel 14 Rincian Saldo Tanah
No. 1
KIB 2.01.01.04.001
Luas
Nilai
3.350 m2
Rp 25.821.465.000
Jumlah
Rp 25.821.465.000
Tanah negara di Pengadilan Agama Jakarta Pusat merupakan Tanah bangunan Kantor Pemerintah dengan luas 3.350 M2 yang terletak di jalan Rawasari selatan, Kecamatan Rawasari Kelurahan Cempaka Putih
C.2.2 Peralatan dan Mesin Peralatan dan Mesin Rp 2.687.424.141
Saldo aset tetap berupa peralatan dan mesin per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah Rp2.687.424.141,00 dan Rp2.271.928.241,00.
Realisasi
dalam
Mesin pada Tahun
rangka
perolehan
Aset
Peralatan
dan
Belanja
Anggaran 2012 adalah sebesar Rp.290.075.000,- yang merupakan belanja modal peralatan dan mesin. Kenaikan nilai peralatan dan mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2011 Mutasi tambah: - pembelian - Transfer masuk - reklasifikasi dari aset lainnya Mutasi kurang: - Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas - penghapusan Saldo per 31 Desember 2012
Rp2.271.928.241,00 Rp290.075.000,00 Rp125.904.900,00 Rp0,00 Rp484.000,00 Rp0,00 Rp2.687.424.141,00
Sedangkan transaksi penambahan dan pengurangan peralatan dan mesin adalah berupa:
a. Penambahan dari pembelian 51 unit Peralatan dan Mesin senilai Rp.290.075.000,00
b. Penambahan melalui Transfer Masuk dari Peralatan dan Mesin merupakan Transfer Masuk dari Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI merupakan 19 Buah Meja Kerja Kayu seharga Rp.38.665.000,00 dan
Catatan atas Laporan Keuangan – Pengadilan Agama Jakarta Pusat
17
87 Buah
Kursi Besi/Metal seharga Rp.87.239.900,00. Nilai tersebut
berdasarkan pada Berita Acara Serah Terima (BAST)
c. Pengurangan melalui Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas Kursi Besi Metal dari hasil Transfer Masuk sebesar Rp.484.000,00. Pengurangan melalui Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas sebesar Rp.484.000,00 merupakan koreksi 1 unit Kursi Besi/Metal, berdasarkan Surat Perbaikan Berita Acara Transfer BMN penghapusan Nomor: 85/BP.1/PL.07/VII/2012 tanggal 2 Juli 2012 C.2.3 Gedung dan Bangunan Gedung dan Bangunan Rp 18.812.302.226
Nilai gedung dan bangunan per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah Rp.18.812.302.226,00 dan Rp.0,00.
Realisasi
Belanja
dalam
rangka
perolehan Aset G e d u n g d a n B a n g u n a n pada Tahun Anggaran 2012 adalah sebesar Rp.18.814.330.925,00 yang merupakan belanja modal gedung dan bangunan. Terdapat perbedaan antara Perolehan Gedung dan Bangunan dari pembelian dengan belanja modal gedung dan bangunan sebesar Rp2.028.699. Hal ini disebabkan adanya kelebihan belanja modal dan bangunan untuk pekerjaan lanjutan pembangunan gedung kantor Pengadilan Agama Jakarta Pusat Tahap II tahun anggaran 2012. Mutasi Gedung dan Bangunan per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2011 Mutasi tambah: - pembelian - koreksi pencatatan nilai Mutasi kurang: - koreksi pencatatan nilai Saldo per 31 Desember 2012
Rp0,00 Rp18.814.330.925,00 Rp0,00 Rp2.028.699,00 Rp18.812.302.226,00
Transaksi penambahan dan pengurangan peralatan dan mesin dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Penambahan dari belanja modal gedung dan bangunan senilai 9.424.437.000,00
merupakan
pemindahan
dari
Konstruksi
Dalam
Pengerjaan (KDP) berdasarkan Berita Acara Serah Terima. Dalam nilai tersebut terdapat peralatan/inventaris yang menyatu dengan gedung dan bangunan yang belum dihitung nilainya.
b. Mutasi kurang berupa koreksi sebesar Rp2.028.699,00 merupakan penyesuaian kuantitas karena kelebihan belanja modal untuk pekerjaan lanjutan pembangunan Pengadilan Agama Jakarta Pusat.
Catatan atas Laporan Keuangan – Pengadilan Agama Jakarta Pusat
18
C.2.2.5 Aset Tetap Lainnya Aset Tetap Lainnya Rp 2.609.284.000
Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah Rp2.609.284.000,00 dan Rp2.609.284.000,00 yang merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam tanah,peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan.
C.2.2.6 Konstruksi Dalam Pengerjaan Konstruksi dalam Pengerjaan Rp 0
Nilai konstruksi dalam pengerjaan per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebesar Rp. 0,00 dan Rp.9.389.893.925,00 merupakan Pembangunan Gedung Kantor Baru jalan Rawasari Selatan Kelurahan Rawasari Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat yang proses pengerjaannya belum selesai sampai dengan tanggal neraca. Mutasi Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) per tanggal laporan adalah Saldo per 31 Desember 2011 Mutasi tambah: - pembelian - koreksi pencatatan nilai Mutasi kurang: - koreksi pencatatan nilai Saldo per 31 Desember 2012
Rp9.389.893.925,00 Rp9.424.437.000,00 Rp0,00 Rp18.814.330.925,00 Rp0,00
Pindahan ke perkiraan Gedung dan Bangunan dikarenakan proses pembangunan gedung kantor telah selesai berdasarkan Berita Acara Serah Terima nomor: W9-A1/4255.a/PL.01/XII/2012 tanggal 13 Desember 2012
Tuntutan Perbendaharaan Rp 8.133.334
C.3 Piutang Jangka Panjang C.3.3 Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) Nilai Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp.5.666.672,00 dan Rp0,00. Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan kepada bendahara akibat kelalaiannya atau tindakannya yang melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian negara. Sedangkan Tuntutan Ganti Rugi adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara untuk penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara karena kelalaianya. Rincian Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Catatan atas Laporan Keuangan – Pengadilan Agama Jakarta Pusat
19
Tabel 15 Rincian Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
No. 1 2 3
Debitur
Jumlah
M. Iqbal Yunus Haryanti
Rp1.400.000,00 Rp4.266.672,00 Jumlah
Rp5.666.672,00
Sedangkan mutasi (TP/TGR) pada tahun 2012 adalah sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2011 Mutasi tambah: - TGR Iqbal & Haryanti Mutasi kurang: - pelunasan - Reklasifikasi menjadi Bagian Lancar TP/TGR Saldo per 31 Desember 2012
Rp0,00 Rp5.666.672,00 Rp0,00 Rp0,00 Rp5.666.672,00
Mutasi penambahan dan pengurangan dapat dijelaskan sebagai berikut:
Mutasi tambah sebesar Rp.8.133.334,00 merupakan TGR atas kehilangan Kendaraan Bermotor Roda Dua atas nama M. Iqbal Yunus, SHI. Dan Haryanti, SH. Aset Lainya Rp.16.850.000,-
C.4
Aset Lainnya
Jumlah Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah Rp16.850.000,00 dan Rp16.850.000,00 yang merupakan aset yang tidak dapat dikelompokkan baik ke dalam aset lancar maupun aset tetap. Nilai Aset Lainnya pada tanggal pelaporan tersebut terdiri dari: Tabel 16 Rincian Aset Lainnya No.
Uraian
31 Desember 2010
Aset Tak Berwujud
Rp
16.650.000
Rp
2
Aset Lain-lain
Rp
200.000
Rp
200.000
Rp
16.850.000
Rp
16.850.000
Jumlah
Aset Tak Berwujud Rp. 16.650.000,-
31 Desember 2011
1
16.650.000
C.4.1 Aset Tak Berwujud Saldo aset tak berwujud (ATB) per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah Rp16.650.000,00 dan Rp16.650.000,00. Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi tidak mempunyai wujud fisik. Aset
Catatan atas Laporan Keuangan – Pengadilan Agama Jakarta Pusat
20
Tak Berwujud pada Kantor Pengadilan Agama Jakarta Pusat berupa software yang digunakan untuk menunjang operasional kantor. Adapun rincian ATB per 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Tabel 17 Rincian Aset tak Berwujud No.
1
Uraian
Aplikasi SIADPA
Jumlah
Aset Lain-lain Rp.200.000,-
Nilai
Rp
16.650.000
Rp
16.650.000
C.4.2 Aset Lain-lain Saldo aset lain-lain per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah Rp200.000,00 dan Rp200.000,00 yang merupakan barang milik negara (BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional Pengadilan Agama Jakarta Pusatserta dalam proses penghapusan dari BMN. Adapun mutasi aset lain-lain adalah sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2011 Mutasi tambah: - reklasifikasi dari aset tetap Mutasi kurang: - penggunaan kembali BMN yang dihentikan - penghapusan BMN Saldo per 31 Desember 2012
Rp200.000,00 Rp0,00 Rp0,00 Rp0,00 Rp200.000,00
Tidak terjadi perubahan nilai terhadap Aset Tetap Lainnya yang dimiliki oleh Kantor Pengadilan Agama Jakarta Pusat selama tahun 2012
KEWAJIBAN Kewajiban Jangka Pendek
C.5 Kewajiban Jangka Pendek
Utang kepada Pihak
C.5.1 Utang kepada Pihak Ketiga
Ketiga Rp 618.338.634
Jumlah Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2012 dan 2011 masingmasing sebesar Rp.618.338.634,00 dan Rp.0,00 merupakan belanja yang masih harus dibayar dan utang kepada pihak ketiga lainnya. Adapun rincian Utang Pihak Ketiga Pengadilan Agama Jakarta Pusatper tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Catatan atas Laporan Keuangan – Pengadilan Agama Jakarta Pusat
21
Tabel 18. Rincian Utang kepada Pihak Ketiga
No
Uraian
Jumlah
Penjelasan
1
Belanja Pegawai yang Masih Rp6.016.316 Harus Dibayar
Kekurangan pembayaran Kenaikan Pangkat 6 orang Pegawai
2
Belanja barang yang masih harus dibayar
Kekurangan Tunjangan Hakim 17 Orang Pegawai
Rp612.322.318
Rp618.338.634
Total
EKUITAS Ekuitas Dana Lancar Rp (594.602.238)
C.6 Ekuitas Dana Lancar C.6.1
Cadangan Piutang
Jumlah Cadangan Piutang per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp.15.634.396,00 dan Rp0,00 merupakan jumlah ekuitas dana lancar Pengadilan Agama Jakarta Pusat dalam bentuk piutang setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tak tertagih.
C.6.2
Cadangan Persediaan
Jumlah Cadangan Persediaan per 31 Desember 2012 dan 2011 masingmasing sebesar Rp8.102.000,00 dan Rp4.877.700,00 merupakan jumlah ekuitas
dana
lancar
Pengadilan
Agama
Jakarta
Pusatdalam
bentuk
persediaan.
C.6.3
Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka Pendek
Jumlah Dana yang harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek per
31
Desember
2012
dan
2011
masing-masing
sebesar
minus
Rp.618.338.634,00 dan Rp0,00 Perkiraan tersebut merupakan bagian dari ekuitas dana yang disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek.
Catatan atas Laporan Keuangan – Pengadilan Agama Jakarta Pusat
22
C.7 Ekuitas Dana Diinvestasikan Ekuitas Dana Diinvestasikan Rp 49.947.325.367
C.7.1
Diinvestasikan Dalam Aset Tetap
Jumlah Diinvestasikan dalam Aset Tetap per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebesar Rp.49.930.475.367,00 dan Rp.40.092.571.166,00 merupakan jumlah ekuitas dana yang diinvestasikan dalam bentuk Aset Tetap C.7.2
Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya
Jumlah Diinvestasikan dalam Aset Lainnya per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp.22.516.660,00 dan Rp.16.850.000,00 merupakan jumlah ekuitas dana yang diinvestasikan oleh Pemerintah Pusat dalam bentuk Aset Lainnya
D. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA D.1 KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA Tidak terdapat kejadian-kejadian penting pada kantor Pengadilan Agama Jakarta Pusat setelah tanggal Neraca.
D.2 TEMUAN DAN TINDAK LANJUT TEMUAN BPK Daftar
temuan
dan
rekomendasi
Badan
Pemeriksa
Keuangan
(BPK)
sebagaimana dalam lampiran.
D.3 INFORMASI PENDAPATAN DAN BELANJA AKRUAL Informasi Pendapatan dan belanja secara akrual yang ada di Pengadilan Agama Jakarta Pusat sebagaimana terlampir. D.4 REKENING PEMERINTAH Rekening pemerintah yang digunakan dalam kegiatan operasional Pengadilan Agama Jakarta Pusat adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cab. Jakarta Veteran A/C 0329-01-002067-30-1 a.n. Bendahara Pengeluaran Pengadilan Agama Jakarta Pusat.
D.5 PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN Tidak ada pengungkapan lain-lain
Catatan atas Laporan Keuangan – Pengadilan Agama Jakarta Pusat
23
Catatan atas Laporan Keuangan – Pengadilan Agama Jakarta Pusat
24