FAKTOR DETERMINAN MULAINYA USIA MENOPAUSE PADA PENGGUNA KONTRASEPSI ORAL DAN DAMPAKNYA TERHADAP HIPERTENSI DI DESA BINANGGA KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2013
DETERMINAN OF AGE MENOPAUSE BEGINNING ON ORAL CONTRAPTIVE USER AND IS IMPACT ON HIPERTENSION IN BINANGGA VILAGGE MARAWOLA DISTRICT SIGI REGENCY CENTRAL SULAWESI TENGAH
1
1 2
Asiah, 2Masni,3 Leo Prawirodihardjo
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kab. Sigi Sulteng.
Bagian Kesehatan Reproduksi Dan Keluarga Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin
Alamat Koresponden: ASIAH BTN Baliase Blok. AD No.11 085256255735 Email : asiah
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor determinan mulainya usia menopause pada penggunaan Kontrasepsi oral dan dampaknya terhadap hipertensi. Jenis Penelitian adalah Penelitian survey dengan rancangan cross sectional study. Sebagai sampel adalah ibu Usia Menopause yang sebelumnya pernah menggunakan kontrasepsi sebanyak 183 orang. yang di pilih secara keseluruhan (Exahastedsampiling)Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara secara langsung terhadap responden dengan panduan kuesioner, analisis data di lakukan dengan menggunakan komputer. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, jenis kontrsepsi tidak mempengaruhi kejadian usia menopause (p= 0,269), demikian halnya lama penggunaan kontrasepsi (p= 1,611) dan paritas (p= 5,757). Ada pengaruh usia menopause terhadap kejadian hipertensi (p= 8.715) Kata Kunci: jenis kontrasepsi, lama penggunaan paritas, usia menopause terhadap hipertensi
Abstract This study aims to determine the age of onset of menopause determinant factor in the use of oral contraceptives and the impact on hypertension. Type of research is survey research with cross sectional study. As the sample is Menopause Age mother who had previously been using contraception as much as 183 people. Data was collected through direct interviews with respondents to the questionnaire guide, data analysis is done by using a computer. Hypothesis testing is performed using the chi-square test. The results showed that, kind of contraceptives did not affect the incidence of menopausal age (p = 0.269), as long as the use of contraception (p = 1,611) and parity (p = 5,757). There is the influence of menopausal age on the incidence of hypertension (p = 8,715) Keywords: types of contraception, duration of use, parity, age at menopause for hypertension
PENDAHULUAN Menopause adalah masa berhentinya menstruasi atau haid untuk selamanya biasanya menopause terjadi pada wanita mulainya 45-55 tahun Dita Andira (2010)
, ( namun,
umunnya terjadi pada usia antara 45 tahundan 58 tahun, akhir kemampuan wanita untuk melakukan reproduksi di kenal dengan istilah menopause, menopause adalah berhentinya menstruasi secara permanen yang di sebabkan hilangya fungsi folikel-folikel sel telur (Albernethy,K 2001) menopause alami yang terlalu cepat akan meningkatkan faktor resiko yang terkait dengan penurunan kadar estrogen,seperti oesteoporosis sehingga meningkatkan risiko kematian dini (Brombeger et al, 1997), sekitar 467juta wanita berusia 50 tahun keatas menghabiskan hidupnya dalam keadaan pasca menopause, empat puluh persen (40%) dari wanita pasca menopause mempunyai usia rata- rata menopause sekitar 45-55 tahun menurut Depkes 2005, di perkirakan penduduk Indonesia pada tahun 2020 akan mencapai 262,6 juta jiwa, dengan jumlah wanita yang hidup dalam usia menopause sekitar 30,3 juta jiwa dengan usia rata- rata menopause 49 tahun. Wanita usia subur yang mendekati masa – masa menopause cenderung mengalami kekhawatiran, ini terutama datang pada saat wanita mencapai usia pertengahan 40 tahun. Banyak perubahan akan terjadi, baik perubahan fisik maupun perubahan mental yang kemudian akan menuntut banyak penyesuaian. Indung telur wanita dalam usia reproduktif menghasilkan sel telur dan hormon wanita yang di sebut estrogen dan progesteron.Sel telur berperan dalam proses konsepsi sedangkan hormon estrogen dan progesterone berperan dalam pengaturan siklus haid beserta perubahan – perubahan pada tubuh dan mental yang menyertai siklus haid tersebut. Pada menopause,indung telur ini akan berhenti menghasilkan baik sel telur maupun hormon, faktor genetika di duga berperan terhadap usia menopause (Baziad, 2003). Lama penggunaan kontrasepsi pil, beberapa kali hamil, ras dan sosial ekonomi di duga bukan merupakan faktor yang mempengaruhi terjadinya menopause lebih awal atau terlambat Abernethy,K (2001) namun, penelitian menemukan bahwa menopause alami yang lebih dini juga terkait dengan pendidikan rendah,sosial ekonomi rendah, mempunyai anak sedikit, tidak pernah menggunakan kontrasepsi oral dan berat badan rendah.Program KB sebagai upaya dalam salah satu tujuan milinium Developmen Goals (MDGs) tahun 2015 yaitu menurunkan angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih sangat tinggi bila di bandingkan dengan Negara – negara ASEAN lainya AKI di Indonesia adalah 390 /100.000 kelahiran hidup (menjadi 334/100.000 kelahiran hidup pada tahun 1997 dan 307/100.000
kelahiran hidup (SDKI) 2002/20003) kontrasepsi KB oral merupakan salah satu kontrasepsi hormonalyang pemakaiannya luas dan meningkat dari waktu ke waktu Dewasa ini hampir 380 juta pasangan menjalangkan keluarga berencana dari 66-75 juta di antaranya terutama negara berkembang menggunakan kontrasepsi oral yang digunakan untuk mencengahterjadinya kehamilan, kontrasepsi oral yang di gunakan untuk mencengah terjadinya kehamilan, dapat memiliki pengaruh positif maupun negatif terhadap berbagai organ tubuh wanita, baik organ genitalia maupun non organ genitalia (Baziad, 2008) penggunaan kontrasepsi oral dalam waktu yang lama akan menyebabkan keluhan pada menopause (Saroha, 2008). Data Provinsi Sulawesi Tengah 2012 baru Sebanyak 47,466 akseptor/peserta atau sekitar 50,88% sedangkan data dari Kabupaten Sigi, pemakaian pil sebanyak 29,970 orang/peserta atau sekitar 114,5% dengan jumlah pasangan usia subur (PUS) 23,562 atau sekitar 86,37%, sedangkan data yang di peroleh dari laporan dan buku register Keluarga Berencana Menunjukkan Puskesmas Marawola dengan jumlah 24,30% pada tahun 2010 adanya peningkatan penggunaan alat kontrasepsi KB aktif 12,316 atau sekitar 25,11% mengalami peningkatan sisanya memakai cara KB yang lain.terdiri dari, Suntik DMPA 472 orang (193,2%) imflant 157 orang atau sekitar (96,5%) IUD 119 orang atau sekitar (96,5%) MOW 26 orang (96,5%) dan kondom 21 orang (193,2%) Klinik KB Puskesmas Marawola 2011. Data awal menapause di Puskesmas Marawola bahwa jumlah lansia sebanyak 345 orang (61,28 %) pada tahun 2011 sedangkan data menapaus di Desa Binangga 127 orang ( 36,81%) karena desa Binangga memiliki Posiandu lansia aktif yang ada di wilayah kerja Puskesmas Marawola. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan penelitian untuk
mengetahui pengaruh penggunaan kontrasepsi dampak usia Menopause di Desa
Binangga Wilayah kerja puskesmas Marawola di Kabupaten Sigi (Profil Kab. Sigi, 2010).
BAHAN DAN METODE Penelitian ini menggunakan desain case control study yaitu rancangan studi epidemiologi yang mempelajari hubungan antara paparan (faktor penelitian) dan penyakit dengan cara membandingkan kelompok kasus dengan kelompok control berdasarkan status paparannya. Penelitian ini di laksanakan di desa Binangga wilayah kerja Puskesmas Marawola Kecamatan Marawola Kabupaten Sigi yang di laksanakan pada bulan pebruari sampai Mei 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang menopause yang berada di Desa Binangga wilayah kerja puskesmas Marawola Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah dengan sampel adalah ibu menopause yang sebelumnya
adalah sebagai atau penggunaan kontrasepsi yang berjumlah 183 orang. Pemilihan sampe; dilakukan secara keseluruhan (Exhausted sampling).
HASIL PENELITIAN Analisis Univariat Tabel 1 memperlihatkan bahwa sebagian besar responden berumur 50-54 tahun, yaitu 74 orang (40%) dan yang paling sedikit adalah umur 40 – 44 tahun yaitu 29 orang (15,8%). Tingkat pendidikan responden sebagian besar adalah SLTP ke bawah (68,8%) dan yang berpendidikan SLTA ke atas adalah 31,1%. Sebagian besar Pekerjaan ibu adalah swasta yaitu sebanyak 162 orang (88,5) dan yang paling kecil adalah PNS sebanyak 21orang (11,4%). pekerjaan suami responden yang paling banyak adalah sebagai petani 137 orang (74,9 %) dan yang paling kecil adalah tidak bekerja 1 orang (0,5 %). Untuk paritas, lebih banyak pada responden dengan jumlah kelahiran 3 yakni 90 orang (49,1%). Jenis kontrasepsi yang paling banyak digunakan oleh responden yaitu kontrasepsi pil sebanyak 170 orang (92,9%). Analisis Bivariat Tabel 2 menunjukkan bahwa jenis kontrasepsi terhadap mulainya usia menopause yang lambat lebih banyak terjadi pada responden yang menggunakan kontrasepsi pil yaitu 36,1% di bandingkan dengan yang menggunakan kontrasepsi bukan pil (21,4%). Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa, tidak ada pengaruh jenis kontrasepsi yang digunakan terhadap mulainya usia menopause (p= 0,269 > 0,05). Hasil analisis untuk melihat tingkat keeratan hubungan antara variabel penggunaan kontrasepsi pil dengan mulainya usia menopause menunjukkan nilai phi=-0,082, kontribusi variabel jenis kontrasepsi terhadap mulainya usia menopause hanya 0,82%.
lama
penggunaan kontrasepsi terhadap usia
menopause lebih banyak terjadi pada responden yang <2 tahun yaitu 80,0% di bandingkan dengan yang lebih dari >2 tahun (63,7%). Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa, tidak ada pengaruh lama penggunaan kontrasepsi yang menggunakan kontrasepsi digunakan terhadap mulainya usia menopause (p= 0,204 > 0,05). Hasil uji phi=-0,204 berarti besarnya kontribusi variabel lama kontrasepsi terhadap mulainya usia menopause hanya 0,94%. Sedanmgkan untuk paritas, mulainya usia menopause yang paritas lebih banyak terjadi pada responden pada primipara yaitu 96,3% di bandingkan dengan pada multi para (62,5%).Hasil ujichisquare menunjukkan bahwa, ada pengaruh paritas terhadap mulainya usia menopause (p= 0,016 < 0,05). Hasil analisis untuk melihat tingkat keeratan hubungan antara variabel paritas
dengan mulainya usia menopause menunjukkan nilai phi=0,177 berarti bahwa besarnya kontribusi variabel paritas terhadap mulainya usia menopause adalah 17,7%. Jenis kontrasepsi pil terhadap hipertensi lebih cepat terjadi pada responden yang kontrasepsi pil yaitu 29,6% di bandingkan dengan yang bukan pil (0%). Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa, tidak ada pengaruh jenis kontrasepsi terhadap hipertensi (p= 0,058 > 0,05). Hasil analisis untuk melihat tingkat keeratan hubungan antara variabel kontrasepsi terhadap hipertensi
jenis
menunjukkan nilai phi=0,058 berarti bahwa besarnya
kontribusi variabel jenis kontrasepsi terhadap hipertensi adalah 17,6% usia menopause yang lama lebih banyak terjadi pada responden kejadian hipertensi yang <2 tahun yaitu 80,0% di bandingkan dengan yang lebih dari >2 tahun (63,7%). Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa, tidak ada pengaruh lama penggunaan kontrasepsi yang digunakan terhadap mulainya usia menopause (p= 4,04 > 0,05). Hasil analisis untuk melihat tingkat keeratan hubungan antara variabel lama penggunaan kontrasepsi dengan hipertensi menunjukkan nilai phi=4,04, berarti bahwa hubungan yang sangat lemah atau hampir tidak ada berarti bahwa, besarnya kontribusi variabel lama kontrasepsi terhadap hipertensi hanya -0,62% usia menopause yang paritas lebih banyak terjadi pada responden pada primipara yaitu 80,0% di bandingkan dengan pada multipara (63,7%). Hasil uji
chi-square menunjukkan bahwa, tidak ada
pengaruh primipara terhadap hipertensi (p= 0,507> 0,05). Hasil analisis untuk melihat tingkat keeratan hubungan antara variabel paritas terhadap hipertensi menunjukkan nilai phi=0,507 berarti bahwa besarnya kontribusi variabel paritas terhadap hipertensi adalah - 049% usia menopause terhadap hipertensi lebih cepat terjadi pada responden yang cepat yaitu 34,5% di bandingkan dengan yang lambat (14,1%). Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa,ada pengaruh paritas terhadap mulainya usia menopause terhadap hipertensi
(p= 0,003 <
0,05).Hasil analisis untuk melihat tingkat keeratan hubungan antara variabel mulainya usia menopause terhadap hipertensi
menunjukkan nilai phi=0,003 berarti bahwa ada hubungan
antara kontribusi variabel mulainya usia menopause terhadap hipertensi adalah 218,% PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia menopause terhadap hipertensi, bahwa ada hubungan keeratan antara usia menopause dengan hipertensi p= 0,005 sedangkan paritas terhadap usia menopause p=0,016. Setiap wanita akan mengalami menopause secara alamiah, dan menopause alami tersebut kebanyakan terjadi antara usia 45 tahun hingga 55 Pendapat lain mengemukakan bahwa usia rata-rata datangnya menopause adalah 50-51 tahun dengan kisaran 40-60.. Di
Indonesia pada tahun 1980, usia rata-rata menopause 46 tahun. Kemudian pada tahun 2000 terjadi pergeseran usia menopause menjadi 49 tahun Depkes, (2005) Pada dasarnya sampai saat ini telah di ketahui adanya beberapa jenis pil kontrasepsi sebagai berikut: Pil ini mengandung estrogen dan progesteron, diminum 1 tablet setiap hari, dan harus dimulai pada hari ke 5 (lima) saat menstruasi selama 20 (dua puluh) atau 21 (dua puluh satu) hari.dengan memakai pil kombinasi akan dihambat, sehingga ovulasi tidak terjadi. Disamping itu, fertilisasi akan sulit terjadi. Efek yang lain terhadap traktus urogenitalis adalah modifikasi pematangan endometrium sehingga implantasi menjadi sukar, dan terjadi pula pengentalan dari lendir serviks uteri sehingga pergerakan sel sperma menjadi terhalang Pil ini terdiri dari 21 tablet, progesteron (Petti.D.B.2003) menunjukkan bahwa, tidak ada pengaruh lama penggunaan kontrasepsi yang digunakan terhadap mulainya usia menopause (p= 0,269 > 0,05). Metode kontrasepsi merupakan metode kontrsepsi efektif terpilih ynag berarti di gunakan oleh lebih banyak akseptor KB jika di bangdingkan dengan metode kontrasepsi lainya hal ini karena efektifitas yang di miliki kurang dari 1 per 100 wanita akan mengalami kehamilan dalam satu tahun penggunaannya Penggunaan metode kontrasepsi pil merupakan salah satu kontrasepsi hormonal yang pemakaianya luas dan meningkat dari waktu ke waktu. Pil KB hanya
berisi hormon progesterone yang memiliki efek utama yaitu mencengah
ovulasi dengan kadar progesteron yang tinggi, yang akan menghambat
lonjakan LH
(Luteining Hormon ) secara efektif . Lambat laun hal ini akan memiliki kaitan dengan usia menopause Gold E.B.Bombenger.J 2001 ). Dalam penelitian ini
bahwa mulainya usia menopause yang responden lama
penggunaan kontrsepsi lebih banyak terjadi pada responden kejadian hipertensi yang<2 tahun yaitu 80,0% di bandingkan dengan yang lebih dari >2 tahun (63,7%). Hasil uji chisquare menunjukkan bahwa, tidak ada pengaruh lama penggunaan kontrasepsi yang digunakan terhadap mulainya usia menopause (p= 0,204 > 0,05). Hasil analisis untuk melihat tingkat keeratan hubungan antara variabel lama penggunaan kontrasepsi dengan hipertensi menunjukkan nilai phi= 0,204, berarti bahwa hubungan yang sangat lemah atau hampir tidak ada atau dapat juga berarti bahwa, besarnya kontribusi variabel lama kontrasepsi terhadap hipertensi hanya -0,94% Menurut Prawiroharjo (2009) bahwa usia menopause dapat dipengarui oleh faktor-faktor seperti ras, usia haid pertama menarche, usia melahirkan, riwayat menyusui, riwayat kanker keluarga, tinggi badan, berat badan, riwayat merokok, tempat tinggal. Sedangkan, secara geografis antara lain pendapatan, pendidikan, status perkawinan,
siklus haid,
riwayat
persalinan, paritas, lama penggunaan kontrasepsi oral.juga ada pengaruh terhada usia menopause. Paritas adalah banyaknya kelahiran hidup yang dipunyai oleh seorang wanita Menurut Saiffuddin dkk (2005), paritas dapat dibedakan menjadi primipara, multipara Paritas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan janin yang mampu hidup diluar rahim (28 minggu) . Sedangkan menurut Kaunitz,A.M. (2001), paritas adalah wanita yang pernah melahirkan bayi aterem.dalam penelitian ini, bahwa mulainya usia menopause yang lama lebih banyak terjadi pada responden yang < 2 tahun yaitu 80% di bandingkan dengan dengan >2 tahun yaitu (63,7%). Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa, tidak ada pengaruh lama terhadap penggunaan kontrasepsi yang di gunakan dengan mulainya usia menopause (p= 0,016 < 0,05). Hasil analisis untuk melihat ada hubungan tingkat keeratan antara variabel paritas
dengan mulainya usia menopause menunjukkan nilai phi=0,016
berarti bahwa ada pengaruh kontribusi variabel paritas terhadap mulainya usia menopause adalah 11,7%. Menurut penelitian (Petiti D.B.(2003) Pil ini mengandung estrogen dan progesteron, diminum 1 tablet setiap hari, dan harus dimulai pada hari ke 5 (lima) saat menstruasi selama 20 (dua puluh) atau 21 (dua puluh satu) hari. Dengan memakai pil kombinasi maka pengeluaran LH (Luteinizing Hormone) akan dihambat, sehingga ovulasi tidak terjadi. Disamping itu, motilitas tuba Fallopii dan uterus juga di tingkatkan, sehingga fertilisasi akan sulit terjadi. Efek yang lain terhadap traktus urogenitalis adalah modifikasi pematangan endometrium sehingga implantasi menjadi sukar, dan terjadi pula pengentalan dari lendir serviks uteri sehingga pergerakan sel sperma menjadi terhalang dalam penelitian ini bahwa jenis kontrasepsi pil terhadap hipertensi lebih cepat terjadi pada responden yang kontrasepsi pil yaitu 29,6% di bandingkan dengan yang bukan pil (0%). Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa, ada pengaruh jenis kontrasepsi terhadap hipertensi (p= 0,058 > 0,05). Hasil analisis untuk melihat tingkat keeratan hubungan antara variabel jenis kontrasepsi terhadap hipertensi menunjukkan nilai phi=0,058 berarti bahwa besarnya kontribusi variabel jenis kontrasepsi terhadap hipertensi adalah 17,6%. Metode kontrasepsi merupakan metode kontrsepsi efektif terpilih ynag berarti di gunakan oleh lebih banyak akseptor KB jika di bangdingkan dengan metode kontrasepsi lainya hal ini karena efektifitas yang di miliki kurang dari 1 per 100 wanita akan mengalami kehamilan dalam satu tahun penggunaannya, Penggunaan metode kontrasepsi pil merupakan salah satu kontrasepsi hormonal yang pemakaianya luas dan meningkat dari waktu ke waktu. Pil KB hanya berisi hormon progesteron yang memiliki efek utama yaitu mencengah ovulasi
dengan kadar progesteron yang tinggi, yang akan menghambat
lonjakan LH (Luteining
Hormon ) secara efektif . Lambat laun hal ini akan memiliki kaitan dengan usia menopause (Gold.E.B.BombergerJ2001).Wanita premenopause (pre-MW) memiliki menurunkan tekanan darah (BP) hipertensi di animals.5, 6 ulasan ini berfokus pada studi pada wanita postmenopause (PMW), hubungan antara menopause dan hipertensi, faktor yang berkontribusi terhadap hipertensi pada PMW, dan diskusi identifikasi dan pengobatan Hubungan Antara Gender, Menopause, dan Hipertensi. Studi Menunjukkan Menopause Menghasilkan Meningkatkan Hipertensi.dalam
penelitian
ini
bahwa mulainya usia
menopause yang lama lebih banyak terjadi pada responden kejadian hipertensi yang <2 tahun yaitu 80,0% di bandingkan dengan yang lebih dari >2 tahun (63,7%). Hasil uji chisquare menunjukkan bahwa, tidak ada pengaruh lama penggunaan kontrasepsi
yang
digunakan terhadap mulainya usia menopause (p= 4,04 > 0,05). Hasil analisis untuk melihat tingkat keeratan hubungan antara variabel lama penggunaan kontrasepsi dengan hipertensi menunjukkan nilai phi=4,04, berarti bahwa hubungan yang sangat lemah atau hampir tidak ada atau dapat juga berarti bahwa, besarnya kontribusi variabel lama kontrasepsi terhadap hipertensi hanya -0,62%. Metode kontrasepsi merupakan metode kontrsepsi efektif terpilih ynag berarti di gunakan oleh lebih banyak akseptor KB jika di bangdingkan dengan metode kontrasepsi lainya hal ini karena efektifitas yang di miliki kurang dari 1 per 100 wanita akan mengalami kehamilan dalam satu tahun penggunaannya Penggunaan metode kontrasepsi pil merupakan salah satu kontrasepsi hormonal yang pemakaianya luas dan meningkat dari waktu ke waktu. Pil KB hanya
berisi hormon progesterone yang memiliki efek utama yaitu mencengah
ovulasi dengan kadar progesteron yang tinggi, yang akan menghambat
lonjakan LH
(Luteining Hormon ) secara efektif . Lambat laun hal ini akan memiliki kaitan dengan usia menopause (Gold et.al. 2001 ). Dalam penelitian ini
bahwa mulainya usia menopause yang responden lama
penggunaan kontrsepsi lebih banyak terjadi pada responden kejadian hipertensi yang<2 tahun yaitu 80,0% di bandingkan dengan yang lebih dari >2 tahun (63,7%). Hasil uji chisquare menunjukkan bahwa, tidak ada pengaruh lama penggunaan kontrasepsi yang digunakan terhadap mulainya usia menopause (p= 0,204 > 0,05). Hasil analisis untuk melihat tingkat keeratan hubungan antara variabel lama penggunaan kontrasepsi dengan hipertensi menunjukkan nilai phi= 0,204, berarti bahwa hubungan yang sangat lemah atau hampir tidak
ada atau dapat juga berarti bahwa, besarnya kontribusi variabel lama kontrasepsi terhadap hipertensi hanya -0,94% Menurut (Kauniz A.M. 2001) meneliti bahwa usia menopause dapat dipengarui oleh faktor-faktor seperti ras, usia haid pertama menarche, usia melahirkan, riwayat menyusui, riwayat kanker keluarga, tinggi badan, berat badan, riwayat merokok, tempat tinggal. Sedangkan, secara geografis antara lain pendapatan, pendidikan, status perkawinan, siklus haid,
riwayat
persalinan, paritas, lama penggunaan kontrasepsi oral.juga ada pengaruh
terhada usia menopause.
Paritas adalah banyaknya kelahiran hidup yang dipunyai oleh
seorang wanita (BKKBN, 2006). Menurut Saiffuddin,dkk (2005), paritas dapat dibedakan menjadi primipara, multipara dan grandemultipara.Dalam penelitian ini bahwa mulainya usia menopause yang paritas lebih banyak terjadi pada responden pada primipara yaitu 80,0% di bandingkan dengan pada multipara (63,3%). Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa, tidak ada pengaruh primipara terhadap hipertensi (p= 0,507> 0,05). Hasil analisis untuk melihat tingkat keeratan hubungan antara variabel paritas terhadap hipertensi menunjukkan nilai phi=0,507 berarti bahwa besarnya kontribusi variabel paritas terhadap hipertensi adalah 049% Menopause adalah masa berhentinya mestruasi atau haid untuk selamanya .biasanya menopause terjadi pada wanita mulai usia 45 - 55 Tahun. Dita Andira,( 2010,).Menopause adalah masa kehidupan wanita ketika kemampuan poduksinya berhenti. Ovary (kelenjar reproduksi wanita) berhenti berfungsi dan menghasilkan hormon yang lebih sedikit. dari menopause adalah berhentinya menstruasi secara permanen yang disebabkan hilangnya fungsi folikel-folikel sel telur Menopause adalah berhentinya menstruasi secara permanent yang diakibatkan hilangnya folikel ovarium yang di perantarai oleh transisimenopause, suatu penanda awal munculnya ketidak teraturan menstruasi(Burger et al., 2007). Secara klinis menopause alami dapat di diagnosa setelah 12 bulan berturut-turut tidak menstruasi tanpa ada sebab dalam penelitian ini bahwa mulainya usia menopause terhadap hipertensi lebih cepat terjadi pada responden yang cepat yaitu 34,5% di bandingkan dengan yang lambat (14,1%). Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa,
ada pengaruh paritas terhadap mulainya usia
menopause terhadap hipertensi (p= 0,003 < 0,05). Hasil analisis untuk melihat tingkat keeratan hubungan antara variabel mulainya usia menopause terhadap hipertensi menunjukkan nilai phi=0,003 berarti bahwa ada hubungan antara kontribusi variabel mulainya usia menopause terhadap hipertensi adalah 218,%. Secara umum hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada dua pariabel yang ada pengaruh terhadap mulainya usia menopause terhadap hipertensi, dan paritas terhadap usia menopause, menunjukkan ada hubungan antara
kedua pariabel dengan masing – masing pariabel menunjukkan ada keeratan hubungan antara pariabel usia menopause terhadap hipertensi dengan nilai p= 0,003 Sedangkan variabel paritas terhadap usia menopause menunjukkan dengan nilai p=0,016. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil analisis data penelitian yang telah dilakukan pada akhirnya ditarik kesimpulan bahwa Jenis penggunaan kontrasepsi pil, Lama penggunaan, Paritas jumlah anak, pada mulainya usia menopause menujukkan bahwa tidak ada pengaruh antara ketiga variabel tersebut terhadap mulainya usia menopause. Sedangkan pada variabel hipertensi, hanya usia menopause menujukkan bahwa ada hubungan antara mulainya usia menopause terhadap hipertensi. Sangat perlu memberikan pemahaman kepada wanita usia menopause tentang metode penggunaan kontrasepsi efektif yang dapat di gunakan oleh banyak akseptor jika dibandingkan dengan metode kontrasepsi lain ,penggunaan kontrasepsi kontrsepsi dapat di gunakan sebagai metode untuk mengatur kehamilan jangka panjang selama lebih dari dua tahun sampai empat tahun. Perlu dilakukan sosialisasi pentingnya pemahaman jenis kontrasepsi Di pelayanan posyandu lansia di masing – masing desa untuk mengetahui lebih dini masalah – masalah tentang jenis kontrasepsi berupa pil kombinasi, yang berisi hormon estrogen dan progestero atau pun hanya berisi hormon progesteron saja bahwa pil bekerja dengan cara mencengah terjadinya ovulasi dan mencengah terjadinya penebalan dinding rahim sehingga ini di gunakan secara tepat .
DAFTAR PUSTAKA Albernethy, K (2001) The menopause and HRT ,2 edn Londong Balliere TindallIN. Adrews GStudd J . (1997 )Womwn SexualHealth , Third Edition , Elsiveir , pp. 451 – 481 Baziad, A. (2003) Menopause dan andropause. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo: Jakarta Burger, H. G., Dudley, E. C., Roberyson, D. M. and Dennerstein, L. (2002). Hormonal changes in the menopause transition, The Endocrine Society. Available from http://www.endojournal.org/indonesia BKKBN (2006) Memilih kontrasepsi. Tersedia dalam:
[Akses,1 Desember 2007]. Bromberger, J. T., Matthews, A. K., Kuller, H. L.,Wing, R.R. Meilahn, N. E., and Plantinga, P. (1997) Prospective study of the determinants of age at menopause, American Journal of Epidemiology, vol. 145. Departemen Kesehatan RI. (2005) Terjadi Pergeseran Umur Menopause.Tersedia dalam [Diakses, 8 Desember 2007]. Gold, E. B., Bombenger, J., Crawford, S., Samuels, S., Grendale, G. A.,H. D., Sioban, S., Joan. (2001) Factors associated with age atnatural menopause in multiethnic sample of midlife women,Amrican Journal of Epidemiology, vol. 153.
Grendale, G.A., Lee. N.P, Ariola, E.R. (1999) The menopause, The lancet; Feb 13 hal 353, 1952 Keep van, P.A., Brand P.C. & Lehert, P. (1979) Factors affecting the age at menopause. J. Biosoc. Sci.Supl, pp. 37-55. McKinlay, S.M. (1996) The Normal Menopause transition: an overbiew, Journal of the Climateric & Postmenopouse, pp. 137-145. Saifuddin, dkk (2005). Buku pedoman Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo. Saroha A. Depelopment of Rapid and Sensitive One – step Direct Enzim Linked Immunosorbent Assay For 17- a -OH- Progesteron in Serum , journal of Immunoassay & immunochemistry , Department of Reproductive Medicine , Indian Institute of Tecnology , India 2008 Stanford, J.L., Hartge, P. & Brinton, L.A. (1987) Factors Influencing the Age of Natural Menopause. J. Chronic. Dis. Epidemiol. Vol. 17, pp. 287-302. Profil Keluarga Berencana dan Kependudukan Kabupaten Sigi Tahun 2010 Kaunitz, A.M. (2001) Oral contraceptive use in perimenopause. Departement of Obstetrics and Gynecology, University of Florida Health Science Center. Wiknjosastro, H. (2005) Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka SarwonoPrawirohardjo, Jakarta. Petiti, D. B. (2003) Combination estrogen progestin oral contraceptives. N England Journal Medicine, vol. 349 pp. 1443-1450
Tabel.1
Distribusi Karakteristik Responden di Desa Binangga
Marawola Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013
Karakteristik
n
%
40 – 44
29
15,8
45 – 49
44
24,0
50 – 54
74
40,4
55 – 60
36
19,7
Tidak T SD
8
4,4
SD
44
24,0
SLTP
74
40,4
SLTA
37
20,2
D3
20
10,9
PNS
21
11,4
Swasta /Wiraswasta
162
88,5
PNS
30
16,4
Swasta /Wiraswasta
15
8,2
Petani
137
74,9
1
0,5
1
6
3,27
2
20
10,9
3
90
49,1
4
50
27,3
5
10
5,46
6
4
21,8
Umur (tahun)
Pendidikan
Pekerjaan Ibu
Jenis Pekerjaan Suami
Tidak Bekerja
Paritas
Kecamatan
7
2
1,09
10
1
0,54
Pil
170
92,9
Bukan Pil
13
7,1
183
54,5
Jenis Kontrasepsi
Jumlah Sumber: Data Primer
Tabel 2.
Hubungan Variabel Penelitian terhadap Usia Menopause di Desa Binangga Kecamatan Marawola Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2013
Usia Menopause Jumlah
Variabel
Cepat
Penelitian
Lambat
X2 p-Value
n
%
n
%
N
%
Pil
108
63,9
61
36,1
169
100,0
1,223
Bukan pil
11
78,6
3
21,4
14
100,0
0,269
Phi
Jenis kontrasepsi
-0,082 Lama Penggunaan Kontrasepsi < 2 Tahun
12
80,0
3
20,0
15
100,0
> 2 Tahun
107
63,7
61
36,3
168
100,0
1,611 0,204 0,094
Paritas Primipara
14
96,3
1
6,7
15
100,0
5,757 0,016
Multipara
105
Jumlah Sumber: Data Primer
119
62,5
63
37,5
168
100,0
65,0
64
35,0
183
100,0
0,177
Tabel 3.
Hubungan Variabel Penelitian terhadap Hipertensi di Desa Binangga Kecamatan Marawola Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2013 Usia Menopause Jumlah
Variabel
Cepat
Penelitian
Lambat
X2 p-Value
n
%
n
%
N
%
Cepat
41
34,5
78
65,5
119
100,0
8,715
Lambat
9
14,1
55
85,9
64
100,0
0,003
Phi
Usia Menopause
0,218 Jenis kontrasepsi Pil
50
29,6
119
70,4
169
100,0
5,699 0,058
Bukan Pil
0
0
14
100,0
14
100,0
-0,176
1,223
Lama Penggunaan Kontrasepsi < 2 Tahun
12
80,0
3
20,0
15
100,0
> 2 Tahun
107
63,7
61
36,3
168
100,0
4,04 -0,062
Paritas Primipara
12
80,0
3
20,0
15
100,0
0,441 0,507
Multi para
107
Jumlah
119
Sumber: Data Primer
63,7
65,0
61
64
36,3
35,0
168
100,0
183
100,0
0,049