BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Jakarta Selatan ( 12070 ) Telp: (021) 7353018 / Fax: 7355262, Tromol Pos. 7019 / Jks KL, E-mail :
[email protected] ; Website : http://www.staklimpondokbetung.net
EVALUASI MUSIM KEMARAU 2008 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2008/2009 PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA
PONDOK BETUNG, SEPTEMBER 2008
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan YME atas berkat dan rahmat – Nya kami dapat menyusun laporan Evaluasi Musim Kemarau 2008 dan Prakiraan Musim Hujan 2008/2009 di wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta. Evaluasi musim kemarau 2008 disusun berdasarkan keadaan yang terjadi pada periode berlangsung
sedangkan
prakiraan
musim
hujan
2008/2009 dibuat
berdasarkan analisa yang dilakukan oleh Stasiun Klimatologi Pondok Betung dengan mengacu pada hasil prakiraan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Pusat. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak, khususnya Instansi pengelola Pos Hujan Kerjasama di Wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta yang telah membantu dalam penyusunan publikasi ini. Kami menyadari masih ada kekurangan dari publikasi ini mengingat data yang kami terima sangat terbatas, khususnya dari pos kerjasama, karena itu saran dan kritik yang membangun diharapkan untuk penyempurnaan publikasi ini.
Tangarang,
September 2008
KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG – TANGERANG
URIP HARYOKO MSi NIP. 120108039
Evaluasi Musim Kemarau 2008 dan Prakiraan Musim Hujan 2008/2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta
ii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ---------------------------------------------------------------------------------- II DAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------------------------------- III 1.
PENDAHULUAN ------------------------------------------------------------------------------ 1
1.1.
Latar Belakang-------------------------------------------------------------------------------- 1
1.2.
Tujuan ------------------------------------------------------------------------------------------- 2
2.
TINJAUAN UMUM ---------------------------------------------------------------------------- 3
2.1.
Zona Musim di Wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta --------------------- 3
2.2.
Curah Hujan ----------------------------------------------------------------------------------- 4
2.3.
Potensi Banjir --------------------------------------------------------------------------------- 6
3.
PEMBAHASAN -------------------------------------------------------------------------------- 7
3.1.
Evaluasi Musim Kemarau 2008---------------------------------------------------------- 7
3.2.
Kondisi Suhu Udara pada saat Musim Hujan Tahun 2007/2008-------------10
3.3.
Prakiraan Musim Hujan 2008/2009 ----------------------------------------------------11
3.3.1.Kondisi Dinamis Atmosfer ---------------------------------------------------------------11 3.3.2.Prakiraan Awal Musim Hujan 2008/2009 --------------------------------------------13 3.3.3.Perbandingan Awal Musim Hujan 2008/2009 --------------------------------------14 3.3.4.Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2008/2009 -----------------------------------15 3.4.
Potensi Banjir --------------------------------------------------------------------------------16
4.
PENUTUP --------------------------------------------------------------------------------------18
4.1.
Kesimpulan -----------------------------------------------------------------------------------18
4.2.
Saran --------------------------------------------------------------------------------------------18
Evaluasi Musim Kemarau 2008 dan Prakiraan Musim Hujan 2008/2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta
iii
1.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Cuaca merupakan kondisi sesaat dari fisika atmosfer sedangkan iklim adalah statisik cuaca jangka panjang atau rata-rata cuaca pada periode tertentu. Iklim terbentuk melalui proses integrasi berbagai unsur fisika yang disebut sebagai unsur-unsur iklim (climatic elements). Energi pembangkit proses fisika yang membentuk cuaca dan iklim adalah penerimaan radiasi surya. Rotasi bumi menyebabkan tiap tempat mengalami perubahan cuaca dengan pola siklus diurnal, jangka waktu 24 jam. Sedangkan revolusi bumi mengakibatkan tiap tempat juga mengalami perubahan cuaca dan iklim secara teratur dengan pola antar bulan dan pola musim dalam jangka waktu setahun. Letak Indonesia yang berada di antara lautan Hindia dan Pasifik dan di antara benua Asia dan Australia sangat dipengaruhi kondisi wilayah tersebut. Hal inilah yang menyebabkan Indonesia mengalami dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Definisi menurut BMG, musim hujan ditandai dengan curah hujan yang terjadi dalam satu dasarian sebesar 50 mm atau lebih yang diikuti oleh dasarian berikutnya, atau dalam satu bulan terjadi lebih dari 150 mm. Meninjau definisi tersebut berarti jika curah hujan yang terjadi kurang dari kriteria di atas, maka fase tersebut dianggap sebagai musim kemarau. Musim hujan di suatu tempat sering diidentikan dengan kejadian banjir dan longsor. Banjir dan longsor merupakan suatu keadaan akibat dari curah hujan yang cukup tinggi. Dengan curah hujan yang cukup tinggi, daerah yang tidak siap untuk mengalirkan air hujan maka terjadi genangan sampai banjir bahkan bagi daerahdaerah rawan longsor juga terancam.
Evaluasi Musim Kemarau 2008 dan Prakiraan Musim Hujan 2008/2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta
1
1.2. Tujuan Laporan ini bertujuan untuk: 1. Menginformasikan pola unsur-unsur iklim di wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta 2. Mengevaluasi musim kemarau yang terjadi pada periode 2008 3. Memprakirakan terjadinya musim hujan 2008/2009 di wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta 4. Memprakirakan tingkat potensi banjir tahun 2008
Evaluasi Musim Kemarau 2008 dan Prakiraan Musim Hujan 2008/2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta
2
2.
TINJAUAN UMUM
2.1. Zona Musim di Wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta Zona Musim (ZOM) merupakan nama baru dari Zona Prakiraan Iklim (ZPI), yaitu suatu wilayah dengan pola hujan rata-rata yang berbeda jelas antara periode musim kemarau dan musim hujan. Sedangkan daerah-daerah yang pola hujan rata-ratanya tidak memiliki perbedaan yang jelas antara periode musim kemarau dan musim hujan, disebut Non ZOM. Luas suatu wilayah ZOM tidak selalu sama dengan luas suatu wilayah administrasi pemerintahan. Dengan demikian, satu wilayah ZOM bisa terdiri dari beberapa kabupaten, dan sebaliknya satu wilayah kabupaten bisa terdiri dari beberapa ZOM. Wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta dibagi menjadi beberapa Zona Musim (ZOM) dan Non Zona Musim (Non-ZOM), yaitu ZOM 27, ZOM 28, ZOM 29, ZOM 30, ZOM 31 dan ZOM 35. Cakupan ZOM dapat dilihat pada gambar 1 dan tabel 1. Gambar 1. Pembagian ZOM Wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta
Evaluasi Musim Kemarau 2008 dan Prakiraan Musim Hujan 2008/2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta
3
Tabel 1. Cakupan ZOM di Wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta ZOM
Wilayah
27
Pandeglang bagian barat
28
Pandeglang bagian utara, Serang bagian barat
29
Lebak bagian barat, Serang bagian barat daya
30
DKI Jakarta bagian utara, Kodya Tangerang bagian utara, Serang bagian utara
31
DKI Jakarta bagian selatan, Serang bagian timur
35
Lebak bagian tenggara
Non ZOM 22
Lebak bagian selatan
Non ZOM 23
Lebak bagian timur
Pandeglang
bagian
timur,
Tangerang,
Tangerang bagian selatan,
2.2. Curah Hujan Hujan merupakan gejala atau fenomena cuaca yang dipandang sebagai variabel tak bebas karena terbentuk dari proses berbagai unsur. Curah hujan (mm) merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) milimeter, artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air sebanyak satu liter. Jumlah curah hujan dalam satu dasarian (rentang waktu selama 10 hari) lebih dari 50 milimeter dan diikuti oleh beberapa dasarian berikutnya ditetapkan sebagai permulaan musim hujan. Sedangkan perbandingan antara jumlah curah hujan selama rentang waktu yang ditetapkan (satu periode musim hujan atau satu periode musim kemarau) dengan jumlah curah hujan normalnya (rata-rata selama 30 tahun periode 1971-2000) disebut sebagai sifat hujan.
Evaluasi Musim Kemarau 2008 dan Prakiraan Musim Hujan 2008/2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta
4
Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) katagori, yaitu : a. Sifat Hujan Atas Normal (AN)
:
jika nilai curah hujan lebih dari 115% terhadap rata-ratanya.
b. Sifat Hujan Normal (N)
:
jika nilai curah hujan antara 85% - 115% terhadap rata-ratanya.
c. Sifat Hujan Bawah Normal (BN) :
jika nilai curah hujan kurang dari 85% terhadap rata-ratanya.
Normal curah hujan di setiap ZOM dihitung berdasarkan rata-rata curah hujan dasarian selama periode tahun 1971 – 2000. Gambar 2 sampai 7 adalah grafik ratarata curah hujan dasarian di setiap ZOM.
Gambar 2. Grafik rata-rata curah hujan dasarian ZOM 27
Gambar 3. Grafik rata-rata curah hujan dasarian ZOM 28
Gambar 4. Grafik rata-rata curah hujan dasarian ZOM 29
Gambar 5. Grafik rata-rata curah hujan dasarian ZOM 30
Evaluasi Musim Kemarau 2008 dan Prakiraan Musim Hujan 2008/2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta
5
Gambar 6. Grafik rata-rata curah hujan dasarian ZOM 31
Gambar 7. Grafik rata-rata curah hujan dasarian ZOM 35
Dari gambar 2 diketahui bahwa pada ZOM 27 kejadian musim hujan dan musim kemarau yang terjadi dalam keadaan normal adalah sebagai berikut: “Musim Hujan : 21 Sep – 30 Mei / 250 hari / 2.712 – 3.670 mm” artinya periode musim hujan terjadi pada periode 21 Sep sampai dengan 30 Mei atau selama 250 hari dengan total normal curah hujan musim hujan sebesar 2.712 mm sampai dengan 3.670 mm. Sedangkan “Musim Kemarau : 1 Jun – 20 Sep / 110 hari / 335 - 453 mm” artinya periode musim kemarau terjadi pada periode 1 Jun sampai dengan 20 Sep atau selama 110 hari dengan total normal curah hujan musim kemarau sebesar 335 mm sampai dengan 453 mm. 2.3. Potensi Banjir Pembuatan prakiraan potensi banjir ini merupakan hasil kerjasama dari 3 (tiga) instansi yaitu BMG, Dirjen Sumber Daya Air-PU dan Bakosurtanal. BMG dalam hal ini sebagai penyedia informasi prakiraan hujan bulanan, PSDA PU daerah rawan banjir, dan Bakosurtanal menyiapkan peta dasar (RBI, sistim lahan dan land cover). Prakiraan potensi banjir yang disampaikan meliputi potensi banjir tinggi, menengah, rendah dan aman dari kejadian banjir. Informasi selengkapnya dapat diakses di website BMG http://iklim.bmg.go.id/potensibanjir.htm.
Evaluasi Musim Kemarau 2008 dan Prakiraan Musim Hujan 2008/2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta
6
3.
PEMBAHASAN
3.1. Evaluasi Musim Kemarau 2008 Secara umum awal musim kemarau Wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta terjadi
pada
dasarian
II
Maret
sampai
dengan
dasarian
II
bulan
Juni.
Jika dibandingkan dengan normal awal musim kemarau, maka musim kemarau 2008 di wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta pada umumnya maju, antara 1 sampai 9 dasarian (3 bulan). Evaluasi musim kemarau secara detail dapat dilihat pada tabel 2, tabel 3, gambar 8 dan 9. Tabel 2. Evaluasi Musim Kemarau 2008 No. ZOM
Daerah / Kabupaten
Awal Musim Kemarau 2008
Perbandingan Terhadap Normalnya
Apr III – Mei
Maju
Mei I – Mei II
Maju
Apr III – Jun I
Maju
27
Pandeglang bagian barat.
28
Pandeglang bagian bagian barat daya.
29
Lebak bagian bagian timur.
30
DKI Jakarta bagian utara, Kota Tangerang, Tangerang bagian utara, Serang bagian utara.
Peb II – Mei II
Mundur, Sama, Maju,
31
DKI Jakarta bagian selatan, Tangerang bagian selatan, Serang bagian timur.
Apr III – Mei III
Maju
35
Kabupaten Lebak bagian tenggara
Mei I
Maju
utara,
barat,
Serang
Pandeglang
Evaluasi Musim Kemarau 2008 dan Prakiraan Musim Hujan 2008/2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta
7
Tabel 3. Evaluasi Musim Kemarau 2008 Dirinci Menurut Pos Hujan
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
ZOM
27
28
29
30
31
35
Pos Hujan
Pandeglang Labuan Menes Cibaliung Ciomas Cinangka Pamarayan Rangkasbitung Leuwidamar Malingping Bendung Cilemer BMG Tanjung Priok Cengkareng Manggarai Kresek Serang Ciruas Kramatwatu Kasemen Karet Setiabudi timur Waduk melati Istana Tanjungan Tomang barat Pulogadung Sunter kodamar sunter rawabadak Kedoya Pondok Betung Curug Tangerang Halim Katulampa Depok Pasanggarahan Angke hulu Sunter hulu Lebak bulus Pasar minngu Cibeber
Normal Awal Musim Kemarau (Dasarian) JUN II MEI II JUN II JUN I JUN II MEI II MEI II JUN II JUN II JUN II JUN II MEI I MAR III MAR II MEI I MEI I MEI I APR II MAR II PEB II MEI I MEI I MEI I MEI I MEI I MEI I MEI I MEI I MEI I MEI I JUN I JUN II JUN I JUN II JUN I JUN I JUN I JUN I JUN I JUN I JUN I
Evaluasi Musim Kemarau 2008 dan Prakiraan Musim Hujan 2008/2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta
Fakta (Dasarian)
Perbandingan Terhadap Normalnya (Dasarian)
MEI I MEI I APR III MEI I MEI II MEI I MEI I MAR II JUN I MEI I APR III MEI I MEI II MEI I APR II APR II MAR I MAR I MAR I PEB II MAR III APR II MEI I APR I APR III APR III MEI II APR I APR II JUN I MEI II MEI I MEI II MEI II APR III MEI II MEI II APR III MEI I MEI II MEI III MEI I
Maju Maju Maju Maju Maju Maju Maju Maju Maju Maju Maju Sama Mundur Mundur Maju Maju Maju Maju Maju Sama Maju Maju Sama Maju Maju Maju Mundur Maju Maju Mundur Maju Maju Maju Maju Maju Maju Maju Maju Maju Maju Maju -
8
Gambar 8. Evaluasi Awal Musim Kemarau 2008
Gambar 9. Evaluasi Perbandingan Awal Musim Kemarau 2008
Evaluasi Musim Kemarau 2008 dan Prakiraan Musim Hujan 2008/2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta
9
3.2. Kondisi Suhu Udara pada saat Musim Hujan Tahun 2007/2008 Suhu udara selama musim hujan tahun 2007/2008 tertinggi terjadi pada bulan Nopember di Stasiun Klimatologi Pondok Betung yaitu 36.4 oC dan terendah di terjadi pada bulan Nopember di Stasiun Meteorologi Serang yaitu 20.0 oC. Grafik di bawah menyatakan suhu maksimum selama satu hari (atas), suhu rata-rata harian (tengah) dan suhu minimum selama satu hari (bawah). Gambar 10. Grafik Suhu Udara Musim Hujan Tahun 2007/2008 Stasiun Klimatologi Pondok Betung GRAFIK SUHU UDARA MAXIMUM (ATAS), RATA-RATA (TENGAH), DAN MINIMUM(BAWAH) PADA STAKLIM PONDOK BETUNG PERIODE OKTOBER 2007 - M ARET 2008 40
SUHU (0C)
35
30
25 20
15
WAKTU (BULAN)
Gambar 11. Grafik Suhu Udara Musim Hujan Tahun 2007/2008 Stasiun Meteorologi Serang GRAFIK SUHU UDARA MAXIMUM (ATAS), RATA - RATA (TENGAH) DAN MINIMUM (BAWAH) PADA STASIUN METEOROLOGI SERANG PERIODE OKTOBER 2007 S/D MARET 2008
40 S u h u U d a r a (0 C )
35 30 25
Evaluasi Musim Kemarau 2008 dan Prakiraan Musim Hujan 2008/2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta
M a re t
P e b ru a r
Waktu (Bulan)
Januari
Desem
Nopem
15
O k tob e r
20
10
Gambar 12. Grafik Suhu Udara Musim Hujan Tahun 2007/2008 Stasiun Meteorologi Curug GRAFIK SUHU UDARA MAX (ATAS), RATA-RATA (TENGAH) DAN MIN (BAWAH) PADA STAMET CURUG PERIODE OKTOBER 2007 - MARET 2008
40.0
SUHU (0C)
35.0
30.0
25.0
MARET
P EBRUARI
JANUARI
DE SEM BE
NO PEM BE
15.0
O KT OBER
20.0
WAKTU (BULAN)
3.3. Prakiraan Musim Hujan 2008/2009 3.3.1. Kondisi Dinamis Atmosfer Hasil perkembangan kondisi dinamika atmosfer global dan regional terhadap unsur curah hujan di wilayah DKI dan Banten, disajikan sebagai berikut : a.
Suhu Muka Laut (Sekitar Pantai Selatan Jawa Barat – Pantai Barat Sumatera) Suhu muka laut di perairan Indonesia merupakan indeks banyaknya uap air pembentuk awan di atmosfer. Jika suhu muka laut dingin, uap air di atmosfer menjadi berkurang. Begitu pula sebaliknya, apabila suhu muka laut panas, maka uap air di atmosfer akan bertambah banyak. Berdasarkan nilai suhu muka laut, kondisi yang terjadi pada:
b.
Bulan Agustus-September-Oktober
: curah hujan cenderung menurun
Bulan Oktober-Nopember-Desember
: curah hujan normal
Bulan Desember-Januari-Pebruari
: curah hujan cenderung meningkat
DMI (Dipole Mode Index) Dipole Mode merupakan fenomena interaksi laut – atmosfer di Samudera hindia yang dihitung dari nilai selisih anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera. Jika nilai DMI positif, secara umum curah hujan di wilayah Indonesia bagian barat akan berkurang.
Evaluasi Musim Kemarau 2008 dan Prakiraan Musim Hujan 2008/2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta
11
Sedangkan jika nilai DMI negatif, maka curah hujan di wilayah Indonesia bagian barat secara umum akan banyak. Berdasarkan prakiraan suhu muka laut, DMI pada Agustus-September-Oktober cenderung positip dan bulan-bulan berikutnya pada posisi netral. Dari kondisi DMI dapat diindikasikan bahwa awal musim hujan akan sama dengan rataratanya dan curah hujannya normal sampai bawah normal. c.
ENSO ENSO adalah singkatan dari El-Nino Southern Oscillation yang merupakan salah satu sumber utama variabilitas antar – tahunan (interannual) musim dan iklim dunia. Fenomena ini terjadi karena adanya interaksi antara laut dan atmosfer. Nilai yang teramati dalam fenomena ini adalah nilai anomali suhu permukaan laut. Secara umum, para ahli membagi ENSO menjadi ENSO hangat
(terjadinya El-Nino) dan ENSO dingin (terjadinya La-Nina). Kondisi
tanpa kejadian ENSO biasanya disebut sebagai kondisi normal. Berdasarkan pengamatan kondisi suhu Samudera Pasific dan osilasi tekanan udara Tahiti - Darwin, ENSO cenderung pada kondisi normal, sehingga diprakirakan awal musim hujan sama terhadap rata-ratanya dengan curah hujan selama musim hujan normal sampai bawah normal. d.
Prakiraan curah hujan International Research Institute (IRI) Bulan Agustus-September-Oktober : curah hujan wilayah Banten dan DKI di bawah normal Bulan Nopember-Desember-Januari : curah hujan wilayah Banten dan DKI normal
Evaluasi Musim Kemarau 2008 dan Prakiraan Musim Hujan 2008/2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta
12
Gambar 13. Prakiraan Peluang Hujan Internatiomal Research Institute (IRI)
(Sumber: http://portal.iri.columbia.edu/)
Berdasarkan kondisi dari unsur-unsur dinamika di atas, dapat di prediksikan bahwa: : 1) Awal musim hujan di Propinsi Banten dan DKI pada umumnya terjadi di bulan Oktober 2008 2) Perbandingan awal musim hujan terhadap rata-ratanya di Propinsi Banten dan DKI umumnya lebih lambat hingga sama dengan rata-ratanya 3) Sifat hujan musim hujan umumnya normal 3.3.2. Prakiraan Awal Musim Hujan 2008/2009 Prakiraan awal musim hujan 2008/2009 di Wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta dimulai pada bulan Oktober sampai dengan Desember. Wilayah DKI Jakarta bag. selatan, Kota Tangerang bag. selatan, Kab. Tangerang bag. selatan, Kab. Lebak dan Kab. Pandeglang musim hujan terjadi pada bulan Oktober. Wilayah DKI Jakarta bag. utara, Kota Tangerang bag. utara, Kab. Tangerang bag. utara, Kab. Evaluasi Musim Kemarau 2008 dan Prakiraan Musim Hujan 2008/2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta
13
Serang bag. selatan musim hujan diprakirakan terjadi pada bulan Nopember. Dan wilayah Kab. Tangerang bag. barat, Kota Serang, Kab. Serang bag. utara dan Kota Cilegon musim hujan terjadi pada bulan Desember. (lihat gambar 14). Tabel 4. Prakiraan Awal Musim Hujan 2008/2009 Wilayah Banten dan DKI Jakarta No.
Prakiraan Awal Musim Hujan
Wilayah
1
Oktober 2008
Wilayah DKI Jakarta bag. selatan, Kota Tangerang bag. selatan, Kab. Tangerang bag. selatan, Kab. Lebak dan Kab. Pandeglang.
2
Nopember 2008
Wilayah DKI Jakarta bag. utara, Kota Tangerang bag. utara, Kab. Tangerang bag. utara, Kab. Serang bag. selatan
Desember 2008
Kab. Tangerang bag. barat, Kota Serang, Kab. Serang bag. utara dan Kota Cilegon
3
3.3.3. Perbandingan Awal Musim Hujan 2008/2009 Jika dibandingkan dengan normal awal musim hujan, maka awal musim hujan 2008/2009 di wilayah DKI Jakarta bagian utara, Kota Tangerang bag. utara, Kab. Tangerang bag. utara, Kab. Serang dan Kota Cilegon umumnya maju. Wilayah Kab. Tangerang bag selatan, Kab. Serang bag. tenggara dan selatan, Kab. Pandeglang bag. utara dan Kab. Lebak bag. utara umumnya mundur. Sedangkan wilayah DKI Jakarta bag selatan, Kota Tangerang bag. selatan, Kab. Tangerang bag. tengah, Kab. Serang bag. tengah hingga barat daya, Kab. Pandeglang dan Kab. Lebak bag. selatan umumnya sama dengan normalnya. (lihat gambar 15)
Evaluasi Musim Kemarau 2008 dan Prakiraan Musim Hujan 2008/2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta
14
Tabel 5. Prakiraan Perbandingan Awal Musim Hujan 2008/2009 Terhadap Normalnya Wilayah Banten dan DKI Jakarta No.
1
2
3
Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan Terhadap Normalnya
Wilayah
Maju
DKI Jakarta bagian utara, Kota Tangerang bag. utara, Kab. Tangerang bag. utara, Kab. Serang dan Kota Cilegon
Sama
DKI Jakarta bag selatan, Kota Tangerang bag. selatan, Kab. Tangerang bag. tengah, Kab. Serang bag. tengah hingga barat daya, Kab. Pandeglang dan Kab. Lebak bag. selatan
Mundur
Wilayah Kab. Tangerang bag selatan, Kab. Serang bag. tenggara dan selatan, Kab. Pandeglang bag. utara dan Kab. Lebak bag. utara
3.3.4. Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2008/2009 Sifat hujan musim hujan 2008/2009 Wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta pada umumnya normal (lihat gambar 15). Gambar 14. Prakiraan Awal Musim Hujan 2008/2009
Evaluasi Musim Kemarau 2008 dan Prakiraan Musim Hujan 2008/2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta
15
Gambar 15. Perbandingan Awal Musim Hujan 2008/2009 Terhadap Normalnya
Gambar 16. Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2008/2009
3.4. Potensi Banjir Potensi banjir di wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta sangat tergantung pada intensitas curah hujan yang jatuh, kondisi tutupan lahan, kondisi saluran air dan faktor-faktor lainnya. Berikut adalah peta potensi banjir untuk bulan Oktober 2008 (gambar 17 dan 18). Pada bulan Oktober 2008 ini diprakirakan banjir belum berpotensi terjadi, karena intensitas curah hujan masih rendah. Informasi potensi banjir
bulan-bulan
yang
lain
akan
Evaluasi Musim Kemarau 2008 dan Prakiraan Musim Hujan 2008/2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta
diinfokan
di
website
BMG 16
(http://iklim.bmg.go.id/potensibanjir.htm) atau Stasiun Klimatologi Pondok Betung (http://www.staklimpondokbetung.net). Gambar 17. Prakiraan Daerah Potensi Banjir di Propinsi Banten Bulan Oktober 2008
(sumber : http://iklim.bmg.go.id/potensibanjir.htm)
Gambar 18. Prakiraan Daerah Potensi Banjir di Propinsi DKI Jakarta Bulan Oktober 2008
(sumber : http://iklim.bmg.go.id/potensibanjir.htm)
Evaluasi Musim Kemarau 2008 dan Prakiraan Musim Hujan 2008/2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta
17
4. PENUTUP 4.1. Kesimpulan •
Awal Musim Hujan 2008/2009 di wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta mumdur sekitar 7-9 dasarian dari normalnya, terjadi pada Okt I-Des II.
•
Awal Musim Hujan 2008/2009 di sebagian besar daerah diprakirakan akan terjadi pada bulan Oktober - Desember 2008.
•
Jika dibandingkan terhadap rata-ratanya, maka Awal Musim Hujan 2008/2009 diprakirakan bervariasi, umumnya mundur dan sama dari rata-ratanya.
•
Sifat Hujan selama Musim Hujan 2008/2009 di daerah Banten dan DKI Jakarta diprakirakan Normal (N).
•
Pada bulan Oktober 2008 ini diprakirakan banjir belum berpotensi terjadi, karena intensitas curah hujan masih rendah. Informasi potensi banjir bulan-bulan yang lain akan diinfokan di website BMG (http://iklim.bmg.go.id/potensibanjir.htm) atau Stasiun Klimatologi Pondok Betung (http://www.staklimpondokbetung.net).
4.2. Saran Masih diperlukannya kelengkapan data dari masing-masing pos hujan sehingga informasi yang diberikan akan semakin lengkap dan tepat.
Evaluasi Musim Kemarau 2008 dan Prakiraan Musim Hujan 2008/2009 Propinsi Banten dan DKI Jakarta
18