BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
LAPORAN KEUANGAN BPKP TAHUN 2015 (Audited)
Nomor : LAP- 12 /K/SU/2016 Tanggal : 21 April 2016
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Lampiran Pernyataan Telah Direviu Pernyataan Tanggung Jawab Ringkasan Laporan Keuangan I. Laporan Realisasi Anggaran II. Neraca III. Laporan Operasional IV. Laporan Perubahan Ekuitas V. Catatan atas Laporan Keuangan A. Penjelasan Umum A.1. Profil dan Kebijakan Teknis A.2. Implementasi Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Tahun 2015 A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan A.4. Basis Akuntansi A.5. Dasar Pengukuran A.6. Kebijakan Akuntansi B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran B.1. Pendapatan Negara dan Hibah B.2. Belanja Negara C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca C.1. Aset Lancar C.2. Aset Tetap C.3. Piutang Jangka Panjang C.4. Aset Lainnya C.5. Kewajiban Jangka Pendek C.6. Ekuitas D. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional D.1. Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Operasional D.2. Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional E. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas E.1. Ekuitas Awal E.2. Surplus/(Defisit) LO E.3. Penyesuaian Nilai Tahun Berjalan E.4. Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi/Kesalahan Mendasar E.5. Transaksi Antar Entitas E.6. Ekuitas Akhir F. Pengungkapan Penting Lainnya F.1. Informasi Dana Penugasan Beban Mitra Kerja F.2. Tindak lanjut atas Temuan BPK
i ii iii iv v vi 1 3 4 6 7 8 8 8 9 10 10 11 11 19 19 20 25 25 28 40 42 45 47 49 49 57 61 61 61 61 62 63 65 66 66 66
Daftar Isi - ii -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1
:
Rincian Estimasi dan Realisasi PNBP TA 2015
19
Tabel 2
:
Perbandingan Realisasi PNBP TA 2015 dan 2014
20
Tabel 3
:
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Program TA 2015
20
Tabel 4
:
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja TA 2015
21
Tabel 5
:
Perbandingan Realisasi Belanja TA 2015 dan 2014
21
Tabel 6
:
Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai TA 2015 dan 2014
22
Tabel 7
:
Perbandingan Realisasi Belanja Barang TA 2015 dan 2014
22
Tabel 8
:
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2015 dan 2014
23
Tabel 9
:
Rincian Aset Lancar per 31 Desember 2015 dan 2014
25
Tabel 10
:
Rincian Persediaan per 31 Desember 2015 dan 2014
28
Tabel 11
:
Rincian Aset Tetap per 31 Desember 2015 dan 2014
29
Tabel 12
:
Rincian Konstruksi Dalam Pengerjaan per 31 Desember 2015
39
Tabel 13
:
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2015
39
Tabel 14
:
Rincian Tagihan TP/TGR per 31 Desember 2015
40
Tabel 15
:
Rincian Aset Lainnya per 31 Desember 2015 dan 2014
42
Tabel 16
:
Rincian Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2015
43
Tabel 17
:
Rincian Aset Lain-lain per Satuan Kerja per 31 Desember 2015
45
Tabel 18
:
Rincian Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2015 dan 2014
45
Tabel 19
:
Rincian Pendapatan Diterima Dimuka per 31 Desember 2015
47
Tabel 20
:
Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak-LO Tahun 2015 dan 2014
49
Tabel 21
:
Rincian Beban Operasional Tahun 2015 dan 2014
51
Tabel 22
:
Rincian Beban Pegawai Tahun 2015 dan 2014
51
Tabel 23
:
Rincian Beban Persediaan Tahun 2015 dan 2014
52
Tabel 24
:
Rincian Beban Barang dan Jasa TA 2015 dan 2014
53
Tabel 25
:
Rincian Beban Pemeliharaan TA 2015 dan 2014
54
Tabel 26
:
Rincian Beban Perjalanan Dinas Tahun 2015 dan 2014
56
Tabel 27
:
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2015 dan 2014
57
Tabel 28
:
Rincian Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar Tahun 2015 dan 2014
58
Tabel 29
: Rincian Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya Tahun 2015 dan 2014
59
Daftar Tabel - iii -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
DAFTAR LAMPIRAN
1. Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Laporan Keuangan BPKP Tahun 2015 2. Laporan Keuangan Pokok A. Neraca Percobaan B. Laporan Realisasi Anggaran C. Neraca D. Laporan Operasional E. Laporan Perubahan Ekuitas 3. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Negara dan Hibah 4. Laporan Realisasi Pengembalian Pendapatan Negara dan Hibah 5. Laporan Realisasi Anggaran Belanja 6. Laporan Realisasi Pengembalian Belanja 7. Daftar Persediaan – SIMAK BMN 8. Laporan Barang Pengguna - SIMAK BMN 9. Lampiran Pendukung Lainnya A. Daftar Rekening dan Saldo per Satuan Kerja per 31 Desember 2015 B. Rincian Belanja Dibayar Dimuka (prepaid) per 31 Desember 2015 C. Daftar Persediaan per 31 Desember 2015 D. Daftar Tanah per 31 Desember 2015 E. Daftar Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2015 F. Daftar Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2015 G. Daftar Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2015 H. Daftar Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2015 I.
Daftar Nilai Perolehan, Akumulasi Penyusutan, dan Nilai Buku Aset per 31 Desember 2015
J.
Daftar Belanja Pegawai Yang Masih Harus Dibayar per 31 Desember 2015
K. Daftar Belanja Barang Yang Masih Harus Dibayar per 31 Desember 2015 L. Daftar Penyesuaian Nilai Persediaan per 31 Desember 2015 M. Rekapitulasi Biaya Penugasan dari Pihak Ketiga per 31 Desember 2015 N. Daftar Rekomendasi atas Temuan BPK yang Masih Dalam Proses Penyelesaian Tindak Lanjut per 31 Desember 2015
Daftar Lampiran - iv -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Laporan
Keuangan
Badan
Pengawasan
Keuangan
dan
Pembangunan
Tahun
2015
ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi: 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015. Realisasi Pendapatan Negara sampai dengan 31 Desember 2015 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp23.655.917.183,00 atau mencapai 123,03 persen dari estimasi pendapatan sebesar Rp19.227.951.000,00. Realisasi
Belanja
Negara
sampai
dengan
Rp1.527.155.091.508,00 atau mencapai
31
Desember
2015
adalah
sebesar
90,98 persen dari alokasi anggaran sebesar
Rp1.678.645.140.000,00. 2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana per 31 Desember 2015 dan 2014. Nilai Aset per 31 Desember 2015 dicatat dan disajikan sebesar Rp1.876.314.627.176,00 yang terdiri atas Aset Lancar sebesar Rp9.994.682.007,00, Aset Tetap (netto setelah akumulasi penyusutan) sebesar Rp1.851.402.344.806,00, Piutang Jangka Panjang (netto setelah penyisihan piutang tak tertagih) sebesar Rp0,00, dan Aset Lainnya (netto setelah akumulasi penyusutan) sebesar Rp14.917.600.363,00. Nilai
Kewajiban
dan
Ekuitas
masing-masing
sebesar
Rp5.091.888.207,00
dan
Rp1.871.222.738.969,00. 3. LAPORAN OPERASIONAL Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari
kegiatan
operasional,
surplus/defisit
dari
kegiatan
non-operasional,
dan
surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Surplus/(Defisit) dari
Ringkasan -1-
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
Kegiatan
Operasional
sampai
dengan
31
Desember
2015
sebesar
minus
Rp1.414.619.467.195,00 yang merupakan selisih antara Pendapatan Operasional sebesar Rp21.343.583.670,00 dikurangi dengan Beban Operasional sebesar Rp1.435.963.050.865,00. Sedangkan
Surplus/(Defisit)
dari
Kegiatan
Non
Operasional
sebesar
minus
Rp4.471.001.357,00 yang merupakan Defisit dari Pelepasan Aset Non Lancar sebesar minus Rp6.972.305.783,00 dan Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya sebesar Rp2.501.304.426,00. 4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 1 Januari 2015 adalah sebesar Rp1.755.600.021.038,00 dikurangi Defisit-LO sebesar Rp1.419.090.468.552,00, kemudian ditambah dengan penyesuaian nilai tahun berjalan sebesar Rp680.477.550,00, koreksi nilai aset tetap non revaluasi senilai Rp3.989.992.582,00, dan ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar Rp1.530.042.716.351,00 sehingga Ekuitas BPKP
pada tanggal
31 Desember 2015 adalah sebesar Rp1.871.222.738.969,00. 5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan. Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk periode sampai dengan 31 Desember 2015 disusun dan disajikan dengan basis akrual.
Ringkasan -2-
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah) TAHUN ANGGARAN 2015 URAIAN
PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH
CATATAN
ANGGARAN
% REALISASI THD ANGGARAN
REALISASI
TA 2014 REALISASI
B.1
■ Penerimaan Negara Bukan Pajak
19.227.951.000
23.655.917.183
123,03
23.620.102.680
19.227.951.000
23.655.917.183
123,03
23.620.102.680
1.480.537.270.000
1.366.099.035.351
92,27
1.124.951.512.548
■ Belanja Pegawai
871.303.741.000
817.121.792.474
93,78
707.828.461.053
■ Belanja Barang
468.139.521.000
413.528.989.074
88,33
353.121.811.706
■ Belanja Modal
141.094.008.000
135.448.253.803
96,00
64.001.239.789
Pinjaman Luar Negeri
198.107.870.000
161.056.056.157
81,30
84.212.686.761
-
-
-
-
■ Belanja Barang
179.113.472.000
144.628.876.157
80,75
81.898.208.761
■ Belanja Modal
18.994.398.000
16.427.180.000
86,48
2.314.478.000
1.678.645.140.000
1.527.155.091.508
90,98
1.209.164.199.309
Jumlah Pendapatan BELANJA
B.2
Rupiah Murni
■ Belanja Pegawai
Jumlah Belanja ■ Belanja Pegawai
B.2.1
871.303.741.000
817.121.792.474
93,78
707.828.461.053
■ Belanja Barang
B.2.2
647.252.993.000
558.157.865.231
86,23
435.020.020.467
■ Belanja Modal
B.2.3
160.088.406.000
151.875.433.803
94,87
66.315.717.789
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini.
Laporan Realisasi Anggaran- 3 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
II. N E R A C A BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NERACA PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah) NAMA PERKIRAAN
CATATAN
31 DES 2015
31 DES 2014
ASET ASET LANCAR
C.1
■ Kas di Bendahara Pengeluaran
C.1.1
55.914.380
-
■ Kas Lainnya dan Setara Kas
C.1.2
-
30.541.650
■ Belanja Dibayar Dimuka (prepaid)
C.1.3
1.178.866.301
14.223.116.286
■ Pendapatan Yang Masih Harus Diterima
C.1.4
9.017.362
-
■ Piutang Bukan Pajak
C.1.5
-
5.363.125
■ Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Piutang Bukan Pajak
C.1.6
-
(26.816)
-
5.336.309
■ Piutang Bukan Pajak (Netto) ■ Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan / Tuntutan Ganti Rugi
C.1.7
4.889.000
-
■ Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
C.1.8
(24.445)
-
4.864.555
-
8.746.019.409
7.345.210.452
9.994.682.007
21.604.204.697
■ Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan /Tuntutan Ganti Rugi (Netto) ■ Persediaan
C.1.9 JUMLAH ASET LANCAR
ASET TETAP
C.2
■ Tanah
C.2.1
1.044.359.436.558
1.039.340.183.858
■ Peralatan dan Mesin
C.2.2
310.669.492.725
265.881.148.667
■ Gedung dan Bangunan
C.2.3
808.458.385.816
714.621.243.595
■ Jalan, Irigasi dan Jaringan
C.2.4
15.317.578.738
15.053.018.438
■ Aset Tetap Lainnya
C.2.5
2.481.645.492
2.410.925.945
■ Konstruksi Dalam Pengerjaan
C.2.6
45.218.093.911
16.869.758.480
■ Akumulasi Penyusutan
C.2.7
(375.102.288.434)
(336.272.827.267)
1.851.402.344.806
1.717.903.451.716
JUMLAH ASET TETAP PIUTANG JANGKA PANJANG
C.3
■ Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
C.3.1
30.223.151.509
29.773.865.318
■ Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Tagihan TP/TGR
C.3.2
(30.223.151.509)
(29.773.865.318)
-
-
-
-
■ Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) (Netto) JUMLAH PIUTANG JANGKA PANJANG
Neraca - 4 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
NAMA PERKIRAAN ASET LAINNYA
CATATAN
31 DES 2015
31 DES 2014
C.4
■ Aset Tak Berwujud
C.4.1
14.391.215.470
10.881.355.470
■ Aset Lain-lain
C.4.2
2.529.430.988
8.797.190.541
■ Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya
C.4.3
(2.003.046.095)
(1.554.414.109)
14.917.600.363
18.124.131.902
1.876.314.627.176
1.757.631.788.315
JUMLAH ASET LAINNYA JUMLAH ASET KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
C.5
■ Utang Kepada Pihak Ketiga
C.5.1
4.672.479.584
1.565.557.593
■ Pendapatan Diterima Dimuka
C.5.2
363.494.243
466.209.684
■ Uang Muka dari KPPN
C.5.3
55.914.380
-
■ Pendapatan Yang Ditangguhkan
C.5.4
-
23.751.650
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
5.091.888.207
2.055.518.927
JUMLAH KEWAJIBAN
5.091.888.207
2.055.518.927
EKUITAS
C.6
■ Ekuitas Dana Lancar
C.6.1
-
19.548.685.770
■ Ekuitas Dana Investasi
C.6.2
-
1.736.027.583.618
■ Ekuitas
C.6.3
1.871.222.738.969
-
JUMLAH EKUITAS
1.871.222.738.969
1.755.576.269.388
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
1.876.314.627.176
1.757.631.788.315
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini.
Neraca - 5 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
III. LAPORAN OPERASIONAL BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN OPERASIONAL UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah) NAMA PERKIRAAN
CATATAN
KEGIATAN OPERASIONAL
D.1
31 DES 2015
31 DES 2014
PENDAPATAN OPERASIONAL
D.1.1
■ Pendapatan Negara Bukan Pajak
D.1.1.1
21.343.583.670
-
D.1.1
21.343.583.670
-
Jumlah Pendapatan Operasional (D.1.1.1) BEBAN OPERASIONAL
D.1.2
■ Beban Pegawai
D.1.2.1
818.269.725.451
-
■ Beban Persediaan
D.1.2.2
16.701.905.256
-
■ Beban Barang dan Jasa
D.1.2.3
243.436.661.762
-
■ Beban Pemeliharaan
D.1.2.4
32.747.048.686
-
■ Beban Perjalanan Dinas
D.1.2.5
279.210.364.913
-
D.1.2.6
313.260.100
-
■ Beban Penyusutan dan Amortisasi
D.1.2.7
44.834.800.877
-
■ Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
D.1.2.8
449.283.820
-
1.435.963.050.865
-
(1.414.619.467.195)
-
■ Beban Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda
Jumlah Beban Operasional (D.1.2.1 s.d. D.1.2.8)
D.1.2
Surplus / (Defisit) dari Kegiatan Operasional (D.1.1–D.1.2)
D.1
KEGIATAN NON OPERASIONAL
D.2
SURPLUS / (DEFISIT) DARI PELEPASAN ASET NON LANCAR
D.2.1
■ Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar
D.2.1.1
177.152.600
-
■ Beban Pelepasan Aset Non Lancar
D.2.1.2
7.149.458.383
-
(6.972.305.783)
-
Jumlah Surplus / (Defisit) dari Pelepasan Aset Non Lancar (D.2.1.1–D.2.1.2)
D.2.1
SURPLUS / (DEFISIT) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL LAINNYA
D.2.2.
■ Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya
D.2.2.1
2.671.974.132
-
■ Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya
D.2.2.2
170.669.706
-
Jumlah Surplus / (Defisit) dari Kegiatan Non Operasional Lainnya (D.2.2.1-D.2.2.2)
D.2.2
2.501.304.426
-
Surplus / (Defisit) dari Kegiatan Non Operasional (D.2.1+D.2.2)
D.2
(4.471.001.357)
-
(1.419.090.468.552)
-
SURPLUS / (DEFISIT) – LO (D.1+D.2)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini.
Laporan Operasional - 6 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah) NAMA PERKIRAAN
CATATAN
31 DES 2015
31 DES 2014
EKUITAS AWAL
E.1
1.755.600.021.038
-
SURPLUS/(DEFISIT) – LO
E.2
(1.419.090.468.552)
-
PENYESUAIAN NILAI TAHUN BERJALAN
E.3 680.477.550
-
680.477.550
-
3.989.992.582
-
3.989.992.582
-
■ Penyesuaian Nilai Aset
E.3.1
Jumlah Penyesuaian Nilai Tahun Berjalan DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI/KESALAHAN MENDASAR
E.4
■ Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi
E.4.1
Jumlah Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi/Kesalahan Mendasar TRANSAKSI ANTAR ENTITAS
E.5
■ Ditagihkan ke Entitas Lain
E.5.1
1.527.155.091.508
-
■ Diterima dari Entitas Lain
E.5.2
(23.655.917.183)
-
■ Transfer Masuk
E.5.3
27.873.132.780
-
■ Transfer Keluar
E.5.4
(7.334.590.754)
-
■ Pengesahan Hibah Langsung
E.5.5
6.005.000.000
-
1.530.042.716.351
-
115.622.717.931
-
1.871.222.738.969
-
Jumlah Transaksi Antar Entitas KENAIKAN/(PENURUNAN) EKUITAS (E.2+E.3+E.4+E.5) EKUITAS AKHIR (E.1+E.2+E.3+E.4+E.5)
E.6
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini.
Laporan Perubahan Ekuitas - 7 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A. PENJELASAN UMUM Profil dan Kebijakan Teknis
A.1. PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) adalah lembaga pemerintah non kementerian, yang dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983, kemudian diperbarui dengan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen, sebagaimana beberapa
kali
diubah
terakhir
dengan
Peraturan
Presiden
Nomor 192 Tahun 2014. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, BPKP merupakan aparat pengawasan intern pemerintah yang berada dan bertanggung jawab kepada Presiden. Tugas BPKP adalah menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional. Sebagai aparat pengawasan internal pemerintah, BPKP berperan untuk membantu pemerintah dalam membangun pemerintahan yang baik dan bersih, membantu menghadapi permasalahan yang terjadi dan memberikan masukan/solusi. Penegasan jati diri sebagai pengawas internal pemerintah adalah dalam arti BPKP lebih mengedepankan peran proaktif untuk dapat memberikan nilai tambah kepada stakeholder dan shareholder. Dalam hal ini, BPKP berperan untuk meningkatkan proses governance, manajemen risiko dan penerapan sistem pengendalian guna mencapai tujuan nasional. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah,
menyatakan
BPKP
berperan
dalam
mendukung
akuntabilitas Presiden dalam pelaksanaan pengelolaan Keuangan Negara melalui fungsi pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan
negara
dan
pembinaan
penyelenggaraan
Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).
Catatan atas Laporan Keuangan - 8 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
Susunan organisasi dan pejabat pimpinan unit kerja di lingkungan BPKP adalah sebagai berikut: Kepala BPKP
: DR. Ardan Adiperdana, Ak., MBA
Sekretaris Utama (membawahi 5 Biro)
: Meidyah Indreswari, S.E., Ak., M.Sc,
Deputi Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Perekonomian dan Kemaritiman (membawahi 5 Direktorat)
Implementasi Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Tahun 2015
Ph.D., CKM, CCSA, CCMM : Nurdin, Ak.MBA
Deputi Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Politik, Hukum, Keamanan, Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (membawahi 4 Direktorat)
: DR. Binsar H. Simanjuntak, Ak., MBA
Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah (membawahi 3 Direktorat)
: Dadang Kurnia, Ak, MBA
Deputi Bidang Akuntan Negara (membawahi 5 Direktorat)
: Drs. Gatot Darmasto, MBA
Deputi Bidang Investigasi (membawahi 3 Direktorat) 33 Perwakilan, 4 Pusat, dan Inspektorat
: Iswan Helmi, Ak., MS.Acc
A.2. IMPLEMENTASI AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL TAHUN 2015 BPKP
mulai
tahun
anggaran
2015
untuk
pertama
kali
mengimplementasikan akuntansi berbasis akrual dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun
2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Dalam
implementasi pertama ini, perlakuan akuntansi atas penyajian dan pengungkapan laporan keuangan adalah sebagai berikut: Sesuai
dengan
Interpretasi
Pernyataan
Standar
Akuntansi
Pemerintahan (IPSAP) Nomor 4 tentang Perubahan Kebijakan Akuntansi, Estimasi Akuntansi, dan Koreksi Kesalahan Tanpa Penyajian Kembali Laporan Keuangan, BPKP tidak melakukan penyajian kembali atas Laporan Keuangan Tahun 2014. BPKP menyandingkan Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2015 berbasis akrual dengan Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2014 berbasis kas menuju akrual. Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 tersanding adalah bukan laporan keuangan komparatif.
Catatan atas Laporan Keuangan - 9 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
Pembaca laporan keuangan diharapkan memahami penyandingan tersebut bukan perbandingan, sehingga tidak dapat digunakan sebagai dasar analisis laporan keuangan lintas tahun. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan per 31 Desember 2015 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh BPKP. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga. SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya. Jumlah
satuan
kerja
yang menyusun
laporan
keuangan
dan
dikonsolidasikan menjadi laporan keuangan BPKP sebanyak satu Eselon Satu yang terdiri dari 39 satuan kerja yaitu 33 satuan kerja Kantor Daerah (KD) dan 6 satuan kerja Kantor Pusat (KP). Basis Akuntansi
A.4. BASIS AKUNTANSI BPKP menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan
penyajian
Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memerhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi
Catatan atas Laporan Keuangan - 10 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
yang mengakui pengaruh transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Dasar Pengukuran
A.5. DASAR PENGUKURAN Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan BPKP dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis. Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan. Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.
Kebijakan Akuntansi
A.6. KEBIJAKAN AKUNTANSI Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan per 31 Desember 2015 telah
mengacu pada
Kebijakan
akuntansi
Standar Akuntansi merupakan
Pemerintahan
prinsip-prinsip,
(SAP).
dasar-dasar,
konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih
oleh
suatu
entitas
pelaporan
dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh BPKP. Di samping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam
Catatan atas Laporan Keuangan - 11 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
penyusunan Laporan Keuangan BPKP adalah sebagai berikut: Pendapatan-LRA
(1) Pendapatan-LRA Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat. Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN). Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan-LRA
disajikan
menurut
klasifikasi
sumber
pendapatan. Pendapatan-LO
(2) Pendapatan-LO Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali. Pendapatan-LO pendapatan aliran
diakui pada saat
timbulnya
hak
atas
dan/atau pendapatan direalisasi, yaitu adanya
masuk
sumber
daya
ekonomi.
pengakuan pendapatan-LO pada
Secara
khusus
BPKP adalah sebagai
berikut: Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai dilaksanakan. Pendapatan Sewa Aset Tetap diakui secara proporsional antara nilai dan periode waktu sewa. Pendapatan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan diakui pada saat ditetapkan surat keputusan denda atau dokumen lain yang dipersamakan. Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan
Catatan atas Laporan Keuangan - 12 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
pengeluaran). Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan. Belanja
(3) Belanja Belanja adalah semua pengeluaran yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus
pengeluaran
melalui
bendahara
pengeluaran,
pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran
tersebut
disahkan
oleh
Kantor
Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Beban
(4) Beban Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban. Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa. Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Aset
(5) Aset Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang, dan Aset Lainnya.
Aset Lancar
a. Aset Lancar Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Catatan atas Laporan Keuangan - 13 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
Piutang diakui apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/ Ganti Rugi diakui apabila telah timbul hak tagih yang didukung dengan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTM) dan/atau telah dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap. Piutang yang timbul dari perikatan, diakui apabila telah ada peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa diukur secara handal. Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan (net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan
membentuk
penyisihan
piutang
tak
tertagih.
Penyisihan tersebut didasarkan atas kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan penyisihannya adalah sebagai berikut: Kualitas
Uraian
Piutang Lancar
Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo
Kurang
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan
Lancar
Pertama tidak dilakukan pelunasan
Diragukan
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan
Tarif Penyisihan 0,5% 10% 50%
1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Macet
Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan 2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia
100%
Urusan Piutang Negara/DJKN
Piutang Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh tempo dua belas (12) bulan setelah tanggal pelaporan disajikan sebagai Bagian Lancar Tagihan TGR. Persediaan dicatat berdasarkan hasil perhitungan fisik pada tanggal neraca dikalikan dengan harga pembelian terakhir.
Catatan atas Laporan Keuangan - 14 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
Aset Tetap
b. Aset Tetap Nilai aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar. Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai berikut: Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah); Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah); Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai
biaya
kecuali
pengeluaran
untuk
tanah,
jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian. Aset
Tetap
yang
tidak
digunakan
dalam
kegiatan
operasional pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir, direklasifikasi ke Aset LainLain pada pos Aset Lainnya. Aset
tetap
yang
secara
permanen
dihentikan
penggunaannya, dikeluarkan dari neraca pada saat ada penetapan dari entitas sesuai dengan ketentuan perundangundangan di bidang BMN/BMD. Pengembalian belanja modal tahun anggaran yang lalu dicatat
sebagai
bersangkutan
koreksi
pada
saat
terhadap
nilai
pengembalian
aset
yang
tersebut
telah
disetorkan ke Kas Negara.
Catatan atas Laporan Keuangan - 15 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited) Penyusutan Aset Tetap
c. Penyusutan Aset Tetap Penyusutan
aset
tetap
adalah
penyesuaian
nilai
sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Kebijakan penyusutan aset tetap didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 90/PMK.06/2014 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 01/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat. Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap Tanah, Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP), dan Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan. Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan
setiap akhir semester tanpa memperhitungkan
adanya nilai residu. Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat. Masa
Manfaat
berpedoman
Aset
Tetap
ditentukan
dengan
pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor
59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut: Kelompok Aset Tetap
Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin
2 s.d. 20 tahun
Gedung dan Bangunan
10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi
5 s.d 40 tahun
Aset Tetap Lainnya (Alat Musik Modern)
4 tahun
Catatan atas Laporan Keuangan - 16 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
Piutang Jangka Panjang
d. Piutang Jangka Panjang Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau akan direalisasikan lebih dari dua belas (12) bulan sejak tanggal pelaporan. Termasuk dalam Piutang Jangka Panjang adalah Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun. TP adalah tagihan yang ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan kepada bendahara yang karena lalai atau perbuatan
melawan
hukum
mengakibatkan
kerugian
negara/daerah. TGR adalah suatu proses yang dilakukan terhadap pegawai negeri atau bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya. Aset Lainnya
e. Aset Lainnya Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain. Aset
Tak
Berwujud
merupakan
aset
yang
dapat
diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Kewajiban
(6) Kewajiban Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber
Catatan atas Laporan Keuangan - 17 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
daya ekonomi pemerintah. Kewajiban pemerintah diklasifikasikan ke dalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. a. Kewajiban Jangka Pendek Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima Dimuka, dan Utang Jangka Pendek Lainnya. b. Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban
diklasifikasikan
sebagai
kewajiban
jangka
panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas (12) bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung. Ekuitas
(7) Ekuitas Ekuitas merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
Catatan atas Laporan Keuangan - 18 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN Selama periode berjalan, BPKP telah merevisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Hal ini disebabkan adanya perubahan Pagu Anggaran Belanja dalam APBN-P sebesar Rp136.043.200.000,00, penambahan pagu PNBP sebesar Rp5.059.261.000,00 dan luncuran Pinjaman Luar Negeri Tahun 2014 sebesar Rp6.174.542.000,00. Perubahan tersebut berdasarkan jenis belanja adalah sebagai berikut: Jenis Belanja Kode
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Rp23.655.917.183
Jumlah Anggaran
Uraian
Awal
Revisi
51
Belanja Pegawai
735.411.920.000
871.303.741.000
52
Belanja Barang
672.330.245.000
647.252.993.000
53
Belanja Modal
123.625.972.000
160.088.406.000
Jumlah
1.531.368.137.000
1.678.645.140.000
B.1. Pendapatan Negara dan Hibah Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada TA 2015 adalah sebesar Rp23.655.917.183,00 atau 123,03 persen dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp19.227.951.000,00. Keseluruhan Pendapatan Negara di BPKP merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Lainnya. Rincian Estimasi dan Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Lainnya sampai dengan 31 Desember 2015 disajikan pada Tabel 1 berikut ini: Tabel 1 Rincian Estimasi dan Realisasi PNBP TA 2015 Jenis Pendapatan
Estimasi (Rp)
Realisasi (Rp)
% Realisasi
300.000.000
23.100.000
7,70
-
177.152.600
-
2.455.700.000
3.832.494.510
156,07
16.472.251.000
17.085.441.100
103,72
Pendapatan Iuran dan Denda
-
257.018.946
-
Pendapatan Pelunasan Piutang
-
497.885.278
-
Penerimaan Kembali Belanja Tahun Anggaran Yang Lalu
-
1.729.574.842
-
Pendapatan Lain-Lain
-
53.249.907
-
19.227.951.000
23.655.917.183
123,03
Pendapatan Penjualan Pendapatan Pemindahtanganan BMN Pendapatan Pemanfaatan BMN Pendapatan Jasa
Jumlah
CaLK-Laporan Realisasi Anggaran - 19 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
Dibandingkan dengan TA 2014, terdapat kenaikan realisasi Pendapatan Negara sebesar Rp35.814.503,00 atau 0,15 persen yang berasal dari pendapatan jasa diklat pada Pusdiklatwas BPKP. Perbandingan realisasi PNBP TA 2015 dan 2014 disajikan pada Tabel 2 berikut ini: Tabel 2 Perbandingan Realisasi PNBP TA 2015 dan 2014 Uraian Jenis PNBP
Realisasi PNBP TA 2015 (Rp)
TA 2014 (Rp)
Rp
%
23.100.000
214.529.000
(191.429.000)
(89,23)
177.152.600
433.500.000
(256.347.400)
(59,13)
3.832.494.510
4.496.082.338
(663.587.828)
(14,76)
17.085.441.100
15.576.422.100
1.509.019.000
9,69
Pendapatan Iuran dan Denda
257.018.946
9.935.605
247.083.341
2.486,85
Pendapatan Pelunasan Piutang
497.885.278
898.174.335
(400.289.057)
(44,57)
1.729.574.842
1.765.919.522
(36.344.680)
(2,06)
53.249.907
225.539.780
(172.289.873)
(76,39)
23.655.917.183
23.620.102.680
35.814.503
0,15
Pendapatan Penjualan Pendapatan Pemindahtanganan BMN Pendapatan Pemanfaatan BMN Pendapatan Jasa
Penerimaan Kembali Belanja Tahun Anggaran Yang Lalu Pendapatan Lain-Lain Jumlah Netto
Realisasi Belanja Negara Rp1.527.155.091.508
Naik / (Turun)
B.2. Belanja Negara Realisasi belanja BPKP pada TA 2015 setelah dikurangi pengembalian belanja adalah sebesar Rp1.527.155.091.508,00 atau 90,98 persen dari anggaran sebesar Rp1.678.645.140.000,00. Rincian anggaran dan realisasi belanja menurut program TA 2015 disajikan pada Tabel 3 berikut ini: Tabel 3 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Program TA 2015 Program Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Jumlah
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
%
1.207.422.626.000
1.124.587.895.334
93,14
471.222.514.000
402.567.196.174
85,43
1.678.645.140.000
1.527.155.091.508
90,98
Sedangkan menurut jenis belanja, anggaran dan realisasinya disajikan pada Tabel 4 berikut ini:
CaLK-Laporan Realisasi Anggaran - 20 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited) Tabel 4 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja TA 2015 Jenis Belanja Kode
Anggaran
Uraian
Realisasi
% Realisasi
51
Belanja Pegawai
871.303.741.000
817.121.792.474
93,78
52
Belanja Barang
647.252.993.000
558.157.865.231
86,23
53
Belanja Modal
160.088.406.000
151.875.433.803
94,87
Jumlah
1.678.645.140.000
1.527.155.091.508
90,98
Komposisi anggaran dan realisasi belanja TA 2015 disajikan pada Grafik 1 berikut ini:
Grafik 1 Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2015
Realisasi
belanja
TA
2015
mengalami
kenaikan
sebesar
Rp317.990.892.199,00 atau 26,30% dibandingkan TA 2014 disebabkan adanya kenaikan anggaran belanja dari tahun sebelumnya. Perbandingan realisasi belanja TA 2015 dan 2014 disajikan pada Tabel 5 berikut ini: Tabel 5 Perbandingan Realisasi Belanja TA 2015 dan 2014 Jenis Belanja Kode
Uraian
Realisasi Belanja TA 2015 (Rp)
TA 2014 (Rp)
Naik / (Turun) Rp
%
51
Belanja Pegawai
817.121.792.474
707.828.461.053
109.293.331.421
15,44
52
Belanja Barang
558.157.865.231
435.020.020.467
123.137.844.764
28,31
53
Belanja Modal
151.875.433.803
66.315.717.789
85.559.716.014
129,02
1.527.155.091.508
1.209.164.199.309
317.990.892.199
26,30
Jumlah
CaLK-Laporan Realisasi Anggaran - 21 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited) Belanja Pegawai Rp817.121.792.474
B.2.1. Belanja Pegawai Realisasi Belanja Pegawai TA 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp817.121.792.474,00 dan Rp707.828.461.053,00. Terdapat kenaikan realisasi Belanja Pegawai sebesar Rp109.293.331.421,00 atau 15,44 persen karena adanya pengangkatan PNS dari CPNS yang diterima pada tahun sebelumnya. Perbandingan realisasi Belanja Pegawai TA 2015 dan 2014 disajikan pada Tabel 6 berikut ini: Tabel 6 Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai TA 2015 dan 2014 Uraian
Naik / (Turun)
TA 2015 (Rp)
TA 2014 (Rp)
402.839.555.467
374.788.285.126
28.051.270.341
7,48
5.703.234.350
5.562.100.450
141.133.900
2,54
Belanja Tunjangan Khusus dan Belanja Pegawai Transito
411.712.925.518
328.561.427.166
83.151.498.352
25,31
Realisasi Belanja Bruto
820.255.715.335
708.911.812.742
111.343.902.593
15,71
(3.133.922.861)
(1.083.351.689)
(2.050.571.172)
(189,28)
817.121.792.474
707.828.461.053
109.293.331.421
15,44
Belanja Gaji dan Tunj. PNS Belanja Lembur
Pengembalian Belanja Realisasi Belanja Netto
Belanja Barang Rp558.157.865.231
Realisasi Belanja
Rp
%
B.2.2. Belanja Barang Realisasi Belanja Barang TA 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp558.157.865.231,00 dan Rp435.020.020.467,00. Terdapat kenaikan realisasi Belanja Barang sebesar Rp123.137.844.764,00 atau 28,31 persen, antara lain disebabkan meningkatnya kegiatan State Accountability Revitalization (STAR) yaitu pemberian bea siswa dan pelaksanaan diklat/workshop kepada pegawai di lingkungan pemerintah pusat dan daerah. Perbandingan realisasi Belanja Barang TA 2015 dan 2014 disajikan pada Tabel 7 berikut ini: Tabel 7 Perbandingan Realisasi Belanja Barang TA 2015 dan 2014 Uraian Belanja Barang Operasional
Realisasi Belanja TA 2015 (Rp)
Naik / (Turun)
TA 2014 (Rp)
Rp
%
39.242.179.838
35.837.376.689
3.404.803.149
9,50
160.304.737.120
97.327.572.356
62.977.164.764
64,71
Belanja Barang Persediaan
16.615.778.065
-
16.615.778.065
-
Belanja Jasa
29.754.502.833
27.041.799.136
2.712.703.697
10,03
Belanja Barang Non Operasional
CaLK-Laporan Realisasi Anggaran - 22 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
Realisasi Belanja
Uraian
TA 2015 (Rp)
Belanja Pemeliharaan Belanja Perj. Dalam Negeri
Rp
%
21.778.524.017
11.477.961.491
52,70
277.344.222.226
248.572.607.955
28.771.614.271
11,57
5.292.917.558
6.111.005.988
(818.088.430)
(13,39)
561.810.823.148
436.668.886.141
125.141.937.007
28,66
(3.652.957.917)
(1.648.865.674)
(2.004.092.243)
121,54
558.157.865.231
435.020.020.467
123.137.844.764
28,31
Pengembalian Belanja Realisasi Belanja Netto
TA 2014 (Rp)
33.256.485.508
Belanja Perjalanan Luar Negeri Realisasi Belanja Bruto
Naik / (Turun)
Dalam realisasi
Belanja Barang sebesar Rp558.157.865.231,00
termasuk realisasi dari Pinjaman Luar Negeri (ADB 2127-INO) sebesar Rp144.628.876.157,00 atau 25,91% dari total realisasi Belanja Barang. Belanja Modal Rp151.875.433.803
B.2.3. Belanja Modal Realisasi Belanja Modal TA 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp151.875.433.803,00 dan Rp66.315.717.789,00. Realisasi Belanja Modal mengalami kenaikan sebesar Rp85.559.716.014,00 atau 129,02 persen, antara lain disebabkan kenaikan anggaran pembangunan gedung kantor Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau, Gorontalo, dan Nusa Tenggara Barat. Perbandingan realisasi Belanja Modal TA 2015 dan 2014 disajikan pada Tabel 8 berikut ini: Tabel 8 Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2015 dan 2014 Uraian Belanja Modal Tanah
Realisasi Belanja TA 2015 (Rp)
Naik / (Turun)
TA 2014 (Rp)
Rp
%
35.000.000
-
35.000.000
-
52.776.847.912
14.255.120.530
38.521.727.382
270,23
96.440.270.693
52.007.369.509
44.432.901.184
85,44
2.248.729.300
44.123.700
2.204.605.600
4.996,42
Belanja Modal Lainnya
462.606.210
124.816.450
337.789.760
270,63
Realiasi Belanja Bruto
151.963.454.115
66.431.430.189
85.532.023.926
128,75
(88.020.312)
(115.712.400)
27.692.088
23,93
151.875.433.803
66.315.717.789
85.559.716.014
129,02
Belanja Modal Peralatan dan Mesin Belanja Modal Gedung dan Bangunan Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan
Pengembalian Belanja Realisasi Belanja Netto
CaLK-Laporan Realisasi Anggaran - 23 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
Dalam
realisasi
Belanja
Modal
sebesar
Rp151.875.433.803,00
termasuk realisasi Pinjaman Luar Negeri (ADB 2127-INO) sebesar Rp16.427.180.000,00 atau 10,82% dari total realisasi Belanja Modal. Dari realisasi Belanja Modal sebesar Rp151.875.433.803,00 dicatat sebagai perolehan aset sebesar Rp151.558.502.903,00, sebagai aset ekstrakomtabel sebesar Rp3.670.800,00, dan aset yang diserahkan ke pemerintah daerah sebesar Rp313.260.100,00. Uraian lebih lanjut tentang realisasi Belanja Modal dapat dilihat pada Penjelasan PosPos Neraca, dan Laporan Operasional.
CaLK-Laporan Realisasi Anggaran - 24 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA Aset Lancar Rp9.994.682.007
C.1. Aset Lancar
Nilai Aset Lancar per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar
Rp9.994.682.007,00
dan
Rp21.604.204.697,00.
Aset
Lancar
merupakan aset yang diharapkan segera untuk dapat direalisasikan atau
dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu dua belas (12) bulan sejak tanggal pelaporan.
Rincian Aset Lancar per 31 Desember 2015 dan 2014 disajikan pada Tabel 9 berikut ini:
Tabel 9 Rincian Aset Lancar per 31 Desember 2015 dan 2014
No. 1
Kas di Bendahara Pengeluaran
3
Belanja Dibayar Dimuka (prepaid)
2 4 5 6 7 8 9
Kas di Bendahara Pengeluaran Rp55.914.380
Aset Lancar Kas Lainnya dan Setara Kas
Pendapatan Yang Masih Harus Diterima Piutang Bukan Pajak
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Piutang Bukan Pajak
Bagian Lancar Tagihan TP/TGR
Penyisihan Piutang Tidak TertagihBagian Lancar Tagihan TP/TGR Persediaan
Jumlah
31 Desember 2015 (Rp)
55.914.380 -
31 Desember 2014 (Rp)
-
30.541.650
1.178.866.301
14.223.116.286
9.017.362
-
-
5.363.125
-
(26.816)
4.889.000 (24.445) 8.746.019.409 9.994.682.007
7.345.210.452
21.604.204.697
C.1.1. Kas di Bendahara Pengeluaran
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp55.914.380,00 dan Rp0,00. Jumlah tersebut merupakan saldo UP yang belum dipertanggungjawabkan
secara definitif ke Kas Negara pada tanggal Neraca. Saldo tersebut telah disetor ke Kas Negara tanggal 5 Januari 2016 dengan bukti NTPN 0709021412010407 sebesar Rp55.614.380,00 dan pada tanggal
15 Januari 2016 dengan NTPN E6AB17NC5ELJ0V1O sebesar Rp300.000,00.
CaLK-Neraca - 25 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
Seluruh satker di lingkungan BPKP telah menggunakan rekening tunggal (single account), dan secara periodik telah menyampaikan
laporan penggunaan rekening sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Daftar Rekening dan Saldo per Satuan Kerja per 31 Desember 2015 dapat dilihat pada Lampiran 9-A. Kas Lainnya dan Setara Kas Nihil
C.1.2. Kas Lainnya dan Setara Kas
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp30.541.650,00.
Saldo kas per 31 Desember 2014 tersebut telah diserahkan kepada
yang berhak pada tanggal 12 Januari 2015 sebesar Rp6.790.000,00 dan
disetorkan ke Kas Negara pada tanggal 13 Januari 2015 sebesar Rp23.751.650,00, dengan NTPN Nomor 11430441212151211. Belanja Dibayar Dimuka (prepaid) Rp1.178.866.301
C.1.3. Belanja Dibayar Dimuka (prepaid)
Saldo Belanja Dibayar Dimuka per 31 Desember 2015 dan 2014
masing-masing
sebesar
Rp1.178.866.301,00
dan
Rp14.223.116.286,00. Belanja Dibayar Dimuka merupakan hak yang masih harus diterima dari pihak ketiga setelah tanggal neraca sebagai akibat
dari
telah
dibayarkannya
secara
penuh
belanja
dan
membebani anggaran tahun berjalan namun barang atau jasa belum diterima seluruhnya. Rincian Belanja Dibayar Dimuka (prepaid) per 31 Desember 2015 dapat dilihat pada Lampiran 9-B. Pendapatan Yang Masih Harus Diterima Rp9.017.362
C.1.4. Pendapatan Yang Masih Harus Diterima
Saldo Pendapatan Yang Masih Harus Diterima per 31 Desember 2015
dan 2014 masing-masing sebesar Rp9.017.362,00 dan Rp0,00. Jumlah
tersebut merupakan pendapatan sewa gedung dan bangunan yang belum diterima sampai dengan 31 Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut:
Nama Satuan Kerja
Kantor Pusat BPKP
Nilai (Rp)
4.728.804
Keterangan
Sewa rumah dinas dan Focus Media
Pusdiklatwas
2.100.000
Sewa ATM
Perw. BPKP Prov. Sumatera Utara
1.758.958
Sewa ATM
Perw. BPKP Prov. Banten Jumlah
429.600
9.017.362
Sewa rumah dinas
CaLK-Neraca - 26 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited) Piutang Bukan Pajak Nihil
C.1.5. Piutang Bukan Pajak Saldo
Piutang
Bukan
Pajak
per
31
Desember
2015
dan
2014 masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp5.363.125,00. Saldo
piutang per 31 Desember 2014 seluruhnya telah disetor ke Kas
Negara pada tahun 2015 sebagai pendapatan sewa sebesar Rp4.763.125,00 dan pendapatan lain-lain sebesar Rp600.000,00. Penyisihan Piutang Tidak TertagihPiutang Bukan Pajak Nihil
C.1.6. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Bukan Pajak
Saldo Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar minus Rp26.816,00.
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi Rp4.889.000
Rp0,00 dan
C.1.7. Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan
Ganti Rugi (TP/TGR) per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp4.889.000,00 dan Rp0,00. Saldo Bagian Lancar Tagihan TP/TGR per 31 Desember 2015 sebesar Rp4.889.000,00 merupakan ganti rugi ikatan dinas satu (1) orang pegawai yang diberhentikan
tidak dengan hormat (PTDH) pada tahun 2015 dan belum dibayarkan sampai dengan tanggal pelaporan. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tun tutan Ganti Rugi (Rp24.445)
C.1.8. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
Saldo Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi per 31 Desember
2015 dan 2014 masing-masing sebesar minus Rp24.445,00 dan Rp0,00.
Saldo Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Bagian Lancar Tagihan
TP/TGR per 31 Desember 2015 sebesar Rp24.445,00 adalah 0,5% dari saldo Bagian Lancar TP/TGR. Persediaan Rp Rp8.746..019.409
C.1.9. Persediaan
Saldo Persediaan per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar
Rp8.746.019.409,00
dan
Rp7.345.210.452,00.
Persediaan
merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan
(supplies) pada tanggal neraca, yang diperoleh dengan maksud untuk
CaLK-Neraca - 27 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
mendukung kegiatan operasional dan tidak untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian
Persediaan per 31 Desember 2015 dan 2014 disajikan pada Tabel 10 berikut ini:
Tabel 10
Rincian Persediaan per 31 Desember 2015 dan 2014 Kode
Jenis Persediaan
117111 Barang Konsumsi
31 Desember 2015 (Rp)
31 Desember 2014 (Rp)
495.537.675
191.294.196
6.762.821.931
117113 Bahan untuk Pemeliharaan 117114 Suku Cadang
117121 Pita Cukai, Materai dan Leges 117131 Bahan Baku
117191 Persediaan Untuk Tuj. Strategis 117199 Persediaan Lainnya Jumlah
31.621.365 -
5.757.528.816 74.414.395
315.000
297.071.440
512.846.675
1.158.966.998
805.021.870
-
8.746.019.409
3.789.500
7.345.210.452
Semua jenis persediaan dengan nilai sebesar Rp8.746.019.409,00 berada dalam kondisi baik.
Daftar Persediaan per Satuan Kerja per 31 Desember 2015 dapat dilihat pada Lampiran 9-C.
Aset Tetap Rp1.851.402.344.806
C.2. Aset Tetap
Nilai buku Aset Tetap per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar
Rp1.851.402.344.806,00
dan
Rp1.717.903.451.716,00,
yang
merupakan aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari dua belas (12) bulan, dan digunakan dalam kegiatan operasional entitas.
Rincian Aset Tetap per 31 Desember 2015 dan 2014 disajikan pada Tabel 11
berikut ini:
CaLK-Neraca - 28 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited) Tabel 11
Rincian Aset Tetap per 31 Desember 2015 dan 2014 No. Tanah
3
Gedung dan Bangunan
Peralatan dan Mesin
5
714.621.243.595
15.053.018.438 2.410.925.945
16.869.758.480
Nilai Perolehan
2.226.504.633.240
2.054.176.278.983
Nilai Buku
1.851.402.344.806
1.717.903.451.716
C.2.1. Tanah 31
808.458.385.816
265.881.148.667
45.218.093.911
Akumulasi Penyusutan
Nilai
1.039.340.183.858
2.481.645.492
Konstruksi Dalam Pengerjaan
7
1.044.359.436.558
15.317.578.738
Aset Tetap Lainnya
6
(Rp)
310.669.492.725
Jalan, Irigasi dan Jaringan
4
31 Desember 2014
(Rp)
1 2
Tanah Rp1.044.359.436.558
31 Desember 2015
Uraian
Aset
Tetap
Desember
(375.102.288.434)
berupa
2015
dan
Tanah
2014
yang
(336.272.827.267)
dimiliki
BPKP
masing-masing
Rp1.044.359.436.558,00 dan Rp1.039.340.183.858,00.
per
sebesar
Selama tahun 2015 terjadi kenaikan nilai perolehan Tanah sebesar Rp5.019.252.700,00 dengan penjelasan sebagai berikut: Uraian
Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 Mutasi Tambah:
Jumlah (Rp)
1.039.340.183.858
- Koreksi Pencatatan Nilai
6.280.863.600
- Hibah Masuk
6.005.000.000
- Transfer Masuk
- Pengembangan Nilai Aset
233.116.500 46.165.600
Jumlah Mutasi Tambah
12.565.145.700
- Transfer Keluar
(5.865.000.000)
- Koreksi Pencatatan Nilai
(1.205.750.000)
Mutasi Kurang: - Penghapusan
Jumlah Mutasi Kurang
Nilai Perolehan per 31 Desember 2015
(475.143.000)
(7.545.893.000)
1.044.359.436.558
Transaksi penambahan dan pengurangan nilai Tanah dalam tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Mutasi Tambah berupa Koreksi Pencatatan Nilai sebesar Rp6.280.863.600,00 merupakan koreksi nilai perolehan seluas
CaLK-Neraca - 29 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
4.000 m2 dengan nilai sebesar Rp537.790.400,00 menjadi sebesar
Rp6.818.654.000,00 berdasarkan penilaian dari KPKNL Batam
pada tanggal 17 Maret 2015 pada Perwakilan BPKP Provinsi
Kepulauan Riau. Mutasi
Tambah
melalui
Transfer
Masuk
sebesar
Rp233.116.500,00 merupakan perolehan tanah dari Badan Pusat Statistik (BPS) ke Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan.
Mutasi
Tambah
melalui
Hibah
Rp6.005.000.000,00 berasal dari:
Masuk
sebesar
Pemerintah Provinsi Papua Barat kepada Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat sebesar Rp.4.500.000.000,00.
Pemerintah
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat
kepada
Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar
Rp1.505.000.000,00.
Pengembangan Nilai Aset Rp46.165.600,00 merupakan realisasi Belanja Modal Tanah untuk biaya proses balik
nama tanah
pada Perwakilan BPKP Provinsi NTB sebesar Rp35.000.000,00 dan kapitalisasi dari biaya perjalanan dinas pengurusan hibah
yang berasal dari administrasi proyek sebesar Rp11.165.600,00. Mutasi
Kurang
Rp5.865.000.000,00
melalui
merupakan
Transfer
Keluar
penyerahan
sebesar
tanah
dari
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan kepada Badan
Pusat Statistik (BPS).
Mutasi Kurang berupa penghapusan sebesar Rp475.143.000,00 karena pelepasan hak atas tanah seluas 149 m2 Hak Pakai Nomor 1737 yang berlokasi di Jl. Lapangan Roos I Nomor 6,
Tebet yang telah dibayar lunas perjanjian sewa belinya.
Mutasi Kurang berupa koreksi pencatatan nilai sebesar Rp1.205.750.000,00 karena pelepasan sebagian hak atas sertifikat tanah Hak Pakai Nomor 00011 yang berlokasi di Desa Cempaka
Putih, Tangerang Selatan sehingga sisa luas tanah menjadi 2.441 m2 dari sebelumnya seluas 3.004 m2.
CaLK-Neraca - 30 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
Dalam
saldo
Tanah
per
31
Rp1.044.359.436.558,00, termasuk:
Desember
2015
sebesar
Tanah dalam proses angsuran sewa beli rumah negara kepada Syamsuddin dan Soedibyo yang merupakan bagian dari Sertifikat Hak Pakai Nomor 00288 Rawasari.
Tanah dalam proses penyelesaian sengketa kepemilikan yaitu:
Sertifikat Hak Pakai Nomor 42 seluas 980 M2 di Jl. Kasuari
Nomor 5, Makassar dengan nilai Rp1.185.800.00,00. Hasil
sengketa di tingkat Pengadilan Negeri sesuai Keputusan
Pengadilan Negeri Makassar Nomor 370/Pdt.G/2013/PN.Mks tanggal 29 Oktober 2014, pihak penggugat dinyatakan kalah, dan sampai saat ini masih dalam proses banding.
Tanah seluas 92 M2 di Desa Wua-Wua yang merupakan bagian dari Sertifikat Hak Pakai Nomor 202 seluas 1.000 M2 dengan
nilai Rp172.000.000,00. Hasil sengketa di tingkat Pengadilan
Negeri sesuai Keputusan Pengadilan Negeri Kendari Nomor 14/Pdt.G/2014/PN.KDI tanggal 16 Desember 2014, pihak
penggugat dinyatakan kalah, dan sampai saat ini masih dalam proses kasasi.
Daftar Tanah per Satuan Kerja per 31 Desember 2015 dapat dilihat pada Lampiran 9-D.
Peralatan dan Mesin Rp310.669.492.725
C.2.2. Peralatan dan Mesin
Nilai perolehan Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2015 dan masing-masing
sebesar
Rp310.669.492.725,00
dan
Rp265.881.148.667,00. Sedangkan nilai buku Peralatan dan Mesin pada tanggal pelaporan yaitu nilai perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutannya adalah sebesar Rp70.292.691.286,00.
Mutasi nilai Peralatan dan Mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
CaLK-Neraca - 31 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited) Uraian
Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 Mutasi Tambah: - Pembelian
- Transfer Masuk
- Reklasifikasi dari Aset Lain-Lain Jumlah Mutasi Tambah Mutasi Kurang:
- Transfer Keluar
- Penghentian Aset dari Penggunaan - Penghapusan
- Koreksi Pencatatan Nilai Jumlah Mutasi Kurang
Nilai Perolehan per 31 Desember 2015
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 Nilai Buku per 31 Desember 2015
Jumlah (Rp)
265.881.148.667 50.472.538.450 824.122.512 1.099.000
51.297.759.962 (824.122.512)
(2.659.806.392)
(3.016.487.000) (9.000.000)
(6.509.415.904)
310.669.492.725
240.376.801.439
70.292.691.286
Transaksi penambahan dan pengurangan nilai Peralatan dan Mesin tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Penambahan Peralatan dan Mesin dari transasksi pembelian sebesar Rp50.472.538.450,00 terdiri atas Belanja Modal Peralatan
dan Mesin sebesar Rp49.375.585.750,00, Belanja Modal Gedung
dan Bangunan sebesar Rp89.245.200,00, Belanja Modal Jaringan Rp937.444.000,00 dan Belanja Barang Rp70.263.500,00.
Realisasi Anggaran Belanja Modal Peralatan dan Mesin yang fisiknya dicatat sebagai perolehan Peralatan dan Mesin adalah
sebesar Rp49.375.585.750,00. Sedangkan Realisasi Anggaran
Belanja Modal Peralatan dan Mesin Tahun 2015 seluruhnya
sebesar Rp52.771.946.237,00 sehingga terdapat selisih sebesar Rp3.396.360.487,00 yang tidak dicatat sebagai penambahan Peralatan dan Mesin, namun dicatat sebagai perolehan:
Gedung dan Bangunan sebesar Rp86.229.687,00 pada Kantor Pusat BPKP.
Software sebesar Rp261.580.000,00 pada Kantor Pusat BPKP.
Aset Tak Berwujud Lainnya pada Pusinfowas BPKP sebesar Rp3.044.880.000,00.
Aset extracomptable Peralatan dan Mesin sebesar Rp3.670.800,00 karena harga satuannya dibawah nilai kapitalisasi peralatan dan mesin.
CaLK-Neraca - 32 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
Mutasi Tambah/Kurang melalui Transfer Masuk/Keluar sebesar Rp824.122.512,00 merupakan transfer antar satuan kerja di lingkungan BPKP, dengan rincian sebagai berikut: Transfer Masuk
Transfer Keluar
Jumlah (Rp)
Pusbin JFA
297.699.956
Perw. BPKP Prov. DKI Jakarta
Kantor Pusat BPKP
64.800.000
Perw. BPKP Prov. D I Y
215.600.000
Perw. BPKP Prov. Bali
186.767.756
Perw. BPKP Prov. Papua Barat
Perw. BPKP Prov. Kaltim
21.466.500
Kantor Pusat BPKP
Perw. BPKP Prov. Jabar
Perw. BPKP Prov. Lampung
9.570.000
20.639.300
Pusinfowas
7.579.000
Jumlah
824.122.512
Mutasi Tambah melalui Reklasifikasi dari Aset Lain-Lain sebesar Rp1.099.000,00
merupakan
perubahan
kode
barang
yang
sebelumnya dicatat sebagai Aset Lain-Lain pada Perwakilan BPKP Provinsi Riau.
Mutasi Kurang melalui Penghentian Aset dari Penggunaan
sebesar Rp2.659.806.392,00 merupakan reklasifikasi ke Aset LainLain melalui transaksi “penghentian aset dari penggunaan” yang disebabkan BMN kondisinya Rusak Berat sesuai dengan hasil inventarisasi, terdiri atas:
Nama Satuan Kerja
Pusdiklatwas
Nilai (Rp)
873.657.628
Perw. BPKP Prov. Sumatera Utara
828.606.008
Perw. BPKP Prov. Lampung Perw. BPKP Prov. Kalimantan Selatan
463.155.700 3.696.000
Perw. BPKP Prov. Sumatera Barat Perw. BPKP Prov. Sumatera Selatan Jumlah
144.050.000 346.641.056
2.659.806.392
Mutasi Kurang melalui Penghapusan sebesar Rp3.016.487.000,00 terjadi pada Satuan Kerja sebagai berikut: Nama Satuan Kerja
Kantor Pusat BPKP Inspektorat BPKP
Perw. BPKP Prov. DKI Jakarta Perw. BPKP Prov. Maluku
Perw. BPKP Prov. Kep. Bangka Belitung Jumlah
Nilai (Rp)
1.821.923.873
259.107.102
471.517.185
437.151.840
26.787.000
3.016.487.000
CaLK-Neraca - 33 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
Mutasi Kurang melalui Koreksi Nilai Aset Tetap sebesar Rp9.000.000,00 merupakan koreksi nilai perolehan karena
pengembalian realisasi belanja modal tahun anggaran yang lalu pada Pusdiklatwas BPKP.
Daftar Peralatan dan Mesin per Satuan Kerja per 31 Desember 2015 dapat dilihat pada Lampiran 9-E.
Gedung dan Bangunan Rp808.458.385.816
C.2.3. Gedung dan Bangunan
Nilai perolehan Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2015 dan 2014,
masing-masing
Rp714.621.243.595,00.
sebesar
Rp808.458.385.816,00
dan
Sedangkan nilai buku Gedung dan Bangunan pada tanggal
pelaporan yaitu nilai perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutannya adalah sebesar Rp681.042.983.766,00.
Mutasi nilai Gedung dan Bangunan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Uraian
Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 Mutasi Tambah: Pembelian
Pengembangan Nilai Aset Transfer Masuk
Reklasifikasi Masuk
Jumlah (Rp)
714.621.243.595 2.083.139.800
24.217.656.528
27.375.004.099
42.712.685.784
Jumlah Mutasi Tambah
96.388.486.211
Transfer Keluar
(1.465.205.000)
Mutasi Kurang
Koreksi Nilai Aset Tetap
Jumlah Mutasi Kurang
Nilai Perolehan per 31 Desember 2015
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 Nilai Buku per 31 Desember 2015
(1.086.138.990)
(2.551.343.990)
808.458.385.816
(127.415.402.050) 681.042.983.766
Transaksi penambahan dan pengurangan nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Penambahan Gedung dan Bangunan yang berasal dari realisasi belanja adalah sebesar Rp26.300.796.328,00, terdiri atas:
CaLK-Neraca - 34 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited) Uraian
Pembelian
Jumlah (Rp)
2.083.139.800
Pengembangan Nilai Aset
24.217.656.528
Jumlah
26.300.796.328
Jumlah tersebut di atas merupakan realisasi dari Belanja Modal
Peralatan dan Mesin sebesar Rp86.229.687,00, Belanja Modal Gedung dan Bangunan sebesar Rp25.121.009.841,00, Belanja
Modal Jaringan sebesar Rp1.046.725.000,00 dan Belanja Barang
sebesar Rp46.831.800,00. Dibandingkan dengan realisasi Belanja Modal
Gedung
dan
Bangunan
Tahun
2015
sebesar
Rp96.357.152.056,00 terdapat selisih sebesar Rp71.236.142.215,00
yang tidak dicatat sebagai penambahan Gedung dan Bangunan, namun dicatat sebagai Konstruksi Dalam Pengerjaan karena pekerjaan fisik belum selesai 100% senilai Rp71.015.731.415,00, Peralatan dan Mesin sebesar Rp89.245.200,00, Tanah sebesar
Rp11.165.600,00 dan Aset Tetap Renovasi yang diserahkan ke pemerintah daerah senilai Rp120.000.000,00.
Transfer Masuk sebesar Rp27.375.004.099,00 merupakan
penyerahan Aset Tetap Renovasi atas rehab gedung BPKP di Jalan Hayam Wuruk dari Kementerian Keuangan.
Reklasifikasi Masuk sebesar Rp42.712.685.784,00 merupakan
penyelesaian pembangunan gedung pada Perwakilan BPKP
Provinsi Gorontalo yang sebelumnya dicatat dalam Konstruksi Dalam Pengerjaan.
Mutasi
Kurang
berupa
Transfer
Keluar
sebesar
Rp1.465.205.000,00 merupakan transfer dari Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan ke Badan Pusat Statistik (BPS).
Mutasi Kurang berupa Koreksi Nilai Aset Tetap sebesar Rp1.086.138.990,00 merupakan koreksi nilai perolehan karena
pengembalian realisasi belanja modal tahun anggaran yang lalu
pada Pusdiklatwas BPKP sebesar Rp25.710.000,00, Perwakilan BPKP
Provinsi
Sumatera
Barat
sebesar
Rp735.136.364,00
Perwakilan BPKP Provinsi Bali sebesar Rp2.784.539,00 dan Perwakilan
BPKP
Rp322.508.087,00.
Provinsi
Sulawesi
Barat
sebesar
Dalam saldo Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2015 sebesar Rp808.458.385.816,00, termasuk nilai bangunan yang digunakan
sementara oleh Kementerian Keuangan berdasarkan Perjanjian CaLK-Neraca - 35 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
Nomor
PRJ-2038/SU/05/2010
tanggal 17 Desember 2010, yaitu:
dan
Nomor
PRJ-3271/SJ/2010
4 buah bangunan kantor di Jalan Hayam Wuruk Nomor 7, Jakarta senilai Rp35.488.891.120,00.
1 buah bangunan kantor di Jalan Cideng Timur Nomor 54, Jakarta senilai Rp3.060.546.084,00.
Daftar Gedung dan Bangunan per Satuan Kerja per 31 Desember Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp15.317.578.738
2015 dapat dilihat pada Lampiran 9-F.
C.2.4. Jalan, Irigasi dan Jaringan
Nilai perolehan Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2015 dan 2014
masing-masing
sebesar
Rp15.317.578.738,00
dan
Rp15.053.018.438,00. Sedangkan nilai buku Jalan, Irigasi dan Jaringan pada tanggal pelaporan yaitu nilai perolehan dikurangi dengan
akumulasi
penyusutannya
adalah
sebesar
Rp8.341.311.548,00. Mutasi nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Uraian
Jumlah (Rp)
Nilai Perolehan per 31 Desember 2014
15.053.018.438
Mutasi Tambah: Pengembangan Nilai Aset
264.560.300 -
Mutasi Kurang
Nilai Perolehan per 31 Desember 2015
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 Nilai Buku per 31 Desember 2015
15.317.578.738 6.976.267.190
8.341.311.548
Penambahan nilai perolehan Jalan, Irigasi dan Jaringan sebesar Rp264.560.300,00 merupakan realisasi Belanja Modal Penambah
Nilai Jaringan pada Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta Rp187.677.800,00, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah
sebesar Rp23.000.500,00 dan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah sebesar Rp53.882.000,00.
Realisasi Anggaran Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan Tahun
2015 sebesar Rp2.248.729.300,00 namun yang dicatat sebagai perolehan
Jalan,
Irigasi
dan
Jaringan
adalah
sebesar
Rp264.560.300,00, dan selebihnya merupakan nilai perolehan Peralatan dan Mesin sebesar Rp937.444.000,00 dan perolehan Gedung dan Bangunan sebesar Rp1.046.725.000,00.
CaLK-Neraca - 36 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
Daftar Jalan, Irigasi dan Jaringan per Satuan Kerja per 31 Desember 2015 dapat dilihat pada Lampiran 9-G. Aset Tetap Lainnya Rp2.481.645.492
C.2.5. Aset Tetap Lainnya
Nilai perolehan Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2015 dan 2014
masing-masing
sebesar
Rp2.481.645.492,00
dan
Rp2.410.925.945,00 yang merupakan Aset Tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan
Bangunan, serta Jalan, Irigasi dan Jaringan. Sedangkan nilai buku Aset Tetap Lainnya pada tanggal pelaporan yaitu nilai perolehan dikurangi
dengan
akumulasi
penyusutannya
adalah
sebesar
Rp2.147.827.737,00. Mutasi nilai Aset Tetap Lainnya tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Uraian
Jumlah (Rp)
Nilai Perolehan per 31 Desember 2014
2.410.925.945
Mutasi Tambah: Pembelian
71.346.110
Mutasi Kurang: Penghentian dari Penggunaan
(626.563)
Nilai Perolehan per 31 Desember 2015
2.481.645.492
Nilai Buku per 31 Desember 2015
2.147.827.737
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015
333.817.755
Mutasi tambah berupa pembelian merupakan realisasi Belanja
Modal Lainnya pada Kantor Pusat BPKP sebesar Rp44.812.130,00 dan Puslitbangwas sebesar Rp26.533.980,00. Realisasi Belanja
Modal Lainnya Tahun 2015 sebesar Rp462.606.210,00 namun
yang dicatat sebagai perolehan Aset Tetap Lainnya hanya sebesar
Rp71.346.110,00. Sisanya sebesar Rp391.260.100,00 dicatat sebagai
perolehan Software sebesar Rp198.000.000,00 dan Aset Tetap Renovasi yang diserahkan ke pemda sebesar Rp193.260.100,00.
Mutasi Kurang berupa Penghentian dari Penggunaan sebesar Rp626.563,00 merupakan reklasifikasi ke Aset Lain-Lain pada Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara.
Daftar Aset Tetap Lainnya per Satuan Kerja per 31 Desember 2015 dapat dilihat pada Lampiran 9-H. Konstruksi Dalam Pengerjaan Rp45.218.093.911
C.2.6. Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)
Saldo Konstruksi Dalam Pengerjaan per 31 Desember 2015 dan 2014
masing-masing
sebesar
Rp45.218.093.911,00
dan
CaLK-Neraca - 37 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
Rp16.869.758.480,00. Mutasi nilai Konstruksi Dalam Pengerjaan dapat dijelaskan sebagai berikut: Uraian
Jumlah (Rp)
Nilai Perolehan per 31 Desember 2014
16.869.758.480
Mutasi Tambah: - Pembangunan
71.077.819.415
Mutasi Kurang:
- Reklasifikasi Keluar
(42.712.685.784)
- Pengembalian Belanja Modal TAYL
(16.798.200)
Nilai Perolehan per 31 Desember 2015
45.218.093.911
Mutasi Tambah sebesar Rp71.077.819.415,00 merupakan
realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan sebesar
Rp71.015.731.415,00 dan kapitalisasi Belanja Barang untuk administrasi
proyek
sebesar
Rp62.088.000,00
membangun gedung kantor baru pada:
No.
Nama Satuan Kerja
1
Perwakilan BPKP Prov. Gorontalo
3
Perw. BPKP Prov. Kepulauan Bangka Belitung
2 4 5
untuk
Nilai (Rp)
25.896.625.504
Perw. BPKP Prov. Kepulauan Riau
16.113.112.911
Perw. BPKP Prov. Nusa Tenggara Barat
25.860.927.500
Perw. BPKP Prov. Papua Barat
2.609.686.000
597.467.500
Jumlah
71.077.819.415
Reklasifikasi Keluar sebesar Rp42.712.685.784,00 merupakan pencatatan
perolehan
Gedung
dan
Bangunan
pada
Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo karena fisiknya telah selesai 100% dan siap untuk digunakan.
Pengembalian Belanja Modal Tahun Anggaran Yang Lalu sebesar Rp16.798.200,00 adalah koreksi terhadap realisasi belanja modal gedung dan bangunan tahun 2014 atas
pembangunan gedung kantor Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo.
Rincian saldo Konstruksi Dalam Pengerjaan per 31 Desember 2015 adalah sebagaimana disajikan pada Tabel 12 berikut ini:
CaLK-Neraca - 38 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited) Tabel 12 Rincian Konstruksi Dalam Pengerjaan per 31 Desember 2015
No.
Nama Satuan Kerja
Nilai (Rp)
1
Kantor Pusat BPKP
3
Perw. BPKP Prov. Kepulauan Bangka Belitung
2 4 5
36.900.000
Perw. BPKP Prov. Kepulauan Riau
16.113.112.911
Perw. BPKP Prov. Nusa Tenggara Barat
25.860.927.500
2.609.686.000
Perw. BPKP Prov. Papua Barat
597.467.500
Jumlah
45.218.093.911
Nilai Konstruksi Dalam Pengerjaan tersebut merupakan realisasi
Belanja Modal Gedung dan Bangunan yang sampai dengan tanggal Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
neraca pekerjaan fisiknya belum selesai 100%.
C.2.7. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2015 dan
Rp375.102.288.434
2014
masing-masing
Rp336.272.827.267,00.
sebesar
Rp375.102.288.434,00
dan
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra akun Aset
Tetap
yang
disajikan
berdasarkan
pengakumulasian
atas
penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan
manfaat Aset Tetap selain untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP).
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2015
disajikan pada Tabel 13 berikut ini:
Tabel 13 Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2015
No 1
Uraian
Tanah
2
Peralatan dan Mesin
4
Jalan, Irigasi dan Jaringan
3
5 6
Gedung dan Bangunan
Aset Tetap Lainnya Konstruksi Dalam Pengerjaan Jumlah
Nilai Perolehan (Rp)
1.044.359.436.558
Akumulasi Penyusutan (Rp)
Nilai Buku (Rp)
-
1.044.359.436.558
310.669.492.725
240.376.801.439 127.415.402.050
681.042.983.766
15.317.578.738
6.976.267.190
8.341.311.548
45.218.093.911
-
45.218.093.911
808.458.385.816
2.481.645.492
2.226.504.633.240
333.817.755
375.102.288.434
70.292.691.286
2.147.827.737
1.851.402.344.806
Daftar Nilai Perolehan, Akumulasi Penyusutan, dan Nilai Buku Aset per 31 Desember 2015 dapat dilihat pada Lampiran 9-I.
CaLK-Neraca - 39 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited) Piutang Jangka Panjang Tagihan TP/TGR Rp30.223.151.509
C.3. Piutang Jangka Panjang
C.3.1. Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
Nilai Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
(TP/TGR) per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp30.223.151.509,00 Perbendaharaan
adalah
dan
Rp29.773.865.318,00.
tagihan
kepada
Tuntutan
bendahara
akibat
kelalaiannya atau tindakannya yang melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian negara. Sedangkan Tuntutan Ganti Rugi adalah
tagihan
kepada
pegawai
bukan
bendahara
untuk
penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara karena kelalaiannya.
Rincian Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31 Desember 2015 disajikan pada Tabel 14 berikut ini:
No
Tabel 14 Rincian Tagihan TP/TGR per 31 Desember 2015 Uraian
1
Tagihan TGR atas Hilangnya BMN
3
Tagihan TGR atas Tuntutan GRID
2
Jumlah (Rp)
14.000.000
Tagihan TGR atas Kelebihan Pembayaran Gaji
201.328.700
30.007.822.809
Jumlah
30.223.151.509
Sedangkan mutasi Tagihan TP/TGR per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Saldo per 31 Desember 2014
Rp
29.773.865.318
Mutasi Kurang: Pelunasan Tahun 2015
Rp
(252.715.749)
Mutasi Tambah : Selisih Kurs Saldo per 31 Desember 2015
Rp
Rp
702.001.940
30.223.151.509
Mutasi Tambah sebesar Rp702.001.940,00 merupakan kenaikan nilai piutang karena selisih kurs atas piutang yang menggunakan valuta asing. Pengurangan Tagihan TP/TGR sebesar Rp252.715.749,00
merupakan pembayaran GRID selama tahun 2015 oleh tiga belas (13) debitur.
Piutang macet sebesar Rp30.223.151.509,00 terdiri atas: 1)
Piutang Ganti Rugi Ikatan Dinas sebanyak 336 debitur dengan nilai Rp30.007.822.809,00, yang telah diserahkan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) melalui:
CaLK-Neraca - 40 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
Penyerahan Pertama sesuai dengan Surat Sekretaris Utama BPKP Nomor S-1970/SU/02/2006 tanggal 26 Desember 2006;
Penyerahan Kedua sesuai dengan Surat Sekretaris Utama Nomor S-1016/SU/02/2007 tanggal 6 Agustus 2007;
Penyerahan Ketiga Tahun 2011 sesuai Surat Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi tanggal 27 Desember 2011 dan tanggal 29 Desember 2011;
Penyerahan Keempat Tahun 2012 sesuai Surat Kepala Biro Keuangan tanggal 10 Agustus 2012;
Penyerahan Kelima sesuai dengan Surat Kepala Biro Keuangan tanggal 27 Agustus 2013.
Terhadap piutang yang telah diserahkan ke DJKN, setiap semester dilakukan konfirmasi data terkait dengan pelunasan 2)
untuk dilakukan pencatatan di dalam LRA dan Neraca BPKP.
Piutang Tuntutan Ganti Rugi atas Kelebihan Pembayaran Gaji yang sudah diserahkan ke DJKN sesuai
Surat Kepala Biro
Keuangan tanggal 22 September 2014 sebanyak tiga (3) debitur 3)
dengan nilai Rp201.328.700,00.
Piutang yang dikelola oleh BPKP sebanyak satu (1) debitur
berupa Piutang Tuntutan Ganti Rugi hilangmya BMN dengan nilai Rp14.000.000,00.
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Tagihan TP/TGR (Rp30.223.151.509)
C.3.2. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) Saldo
Penyisihan
Piutang
Tidak
Tertagih-Tagihan
Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31 Desember
2015 dan 2014 masing-masing sebesar minus Rp30.223.151.509,00
dan minus Rp29.773.865.318,00 yang merupakan estimasi atas ketidaktertagihan Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan
Ganti Rugi (TP/TGR) yang ditentukan oleh kualitas masing-masing piutang TP/TGR.
Perhitungan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31 Desember 2015
adalah
100%
dari
nilai
Tagihan
TP/TGR
sebesar
Rp30.223.151.509,00 karena seluruhnya sudah dikategorikan piutang macet, dan tidak aktif lagi.
CaLK-Neraca - 41 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited) Aset Lainnya Rp14.917.600.363
C.4.
Aset Lainnya
Saldo Aset Lainnya per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp14.917.600.363,00 dan Rp18.124.131.902,00, yang merupakan
aset yang tidak dapat dikelompokkan baik ke dalam Aset Lancar maupun Aset Tetap. Rincian Aset Lainnya pada tanggal pelaporan tersebut disajikan pada Tabel 15 berikut ini:
Tabel 15
No. 1 2 3
Aset Tak Berwujud Rp14.391.215.470
Rincian Aset Lainnya per 31 Desember 2015 dan 2014 Uraian
Aset Tak Berwujud Aset Lain-Lain
Nilai Perolehan
Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
31 Desember 2015 (Rp)
31 Desember 2014 (Rp)
2.529.430.988
8.797.190.541
14.391.215.470
10.881.355.470
16.920.646.458
19.678.546.011
(2.003.046.095)
(1.554.414.109)
14.917.600.363
18.124.131.902
C.4.1. Aset Tak Berwujud
Nilai perolehan Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2015 dan 2014
masing-masing
sebesar
Rp14.391.215.470,00
dan
Rp10.881.355.470,00. Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi tidak mempunyai wujud fisik, yang digunakan untuk menunjang operasional kantor, antara lain berupa software.
Selama Tahun 2015 terdapat penambahan Aset Tak Berwujud
sebesar Rp3.509.860.000,00 berasal dari pembelian Software pada Kantor Pusat BPKP sebesar Rp459.580.000,00 (berasal dari Belanja
Modal Peralatan dan Mesin sebesar Rp261.580.000,00 dan Belanja Modal Lainnya sebesar Rp198.000.000,00), pembelian Software pada
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau sebesar Rp5.400.000,00
(berasal dari Belanja Barang), dan pembelian Aset Tak Berwujud Lainnya pada Pusinfowas sebesar Rp3.044.880.000,00 (berasal dari Belanja Modal Peralatan dan Mesin).
Nilai perolehan per 31 Desember 2015 sebesar Rp14.391.215.470,00 terdiri atas: Software
Uraian
Aset Tak Berwujud Lainnya Jumlah
Jumlah (Rp)
1.660.324.980
12.730.890.490 14.391.215.470
CaLK-Neraca - 42 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
Rincian Aset Tak Berwujud per satuan kerja per 31 Desember 2015 disajikan pada Tabel 16 berikut ini:
Tabel 16
No.
Nama Satuan Kerja
1
Kantor Pusat BPKP
3
Puslitbangwas
2 4 5 6 7 8 9
Aset Lain-Lain Rp2.529.430.988
Rincian Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2015 Jumlah (Rp)
3.458.374.100
Pusdiklatwas BPKP
133.565.000 54.400.000
Pusinfowas
10.664.503.681
Perw. BPKP Prov. Jawa Barat
11.099.000
Perw. BPKP Prov. Jawa Tengah
55.403.689
Perw. BPKP Prov. Kalimantan Timur
3.850.000
Perw. BPKP Prov. Nusa Tenggara Timur Perw. BPKP Prov. Kepulauan Riau Jumlah
4.620.000
5.400.000
14.391.215.470
C.4.2. Aset Lain-Lain
Nilai perolehan Aset Lain-Lain per 31 Desember 2015 dan 2014
masing-masing
sebesar
Rp2.529.430.988,00
dan
Rp8.797.190.541,00 yang merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan
dalam operasional BPKP serta dalam proses penghapusan dari
BMN, sehingga tidak digolongkan dalam kategori Aset Tetap, tetapi digolongkan ke dalam Aset Lain-Lain.
Sedangkan nilai buku Aset Lain-Lain pada tanggal pelaporan
setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan adalah sebesar Rp526.384.893,00. Mutasi nilai Aset Lain-Lain dapat dijelaskan sebagai berikut:
Uraian
Nilai Perolehan per 31 Desember 2014
Mutasi Tambah: Penghentian Aset Tetap dari Penggunaan Mutasi Kurang:
Jumlah (Rp)
8.797.190.541
2.660.432.955
Penghapusan BMN
(8.927.093.508)
Jumlah Mutasi Kurang
(8.928.192.508)
Reklasifikasi ke Aset Tetap Nilai Perolehan per 31 Desember 2015
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 Nilai Buku per 31 Desember 2015
(1.099.000)
2.529.430.988
2.003.046.095
526.384.893
CaLK-Neraca - 43 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
Nilai perolehan per 31 Desember 2015 sebesar Rp2.529.430.988,00 terdiri atas:
Aset Lain-Lain
Uraian
Aset Tetap yang Tidak Digunakan Dalam Operasi Pemerintahan Jumlah
Jumlah (Rp) 289.460.397 2.239.970.591 2.529.430.988
Transaksi penambahan dan pengurangan Aset Tetap yang Tidak Digunakan Dalam Operasi Pemerintahan dijelaskan sebagai berikut:
Mutasi Tambah karena Penghentian Aset Tetap dari Penggunaan
sebesar Rp2.660.432.955,00 merupakan reklasifikasi dari Peralatan
dan Mesin yang tidak lagi digunakan dalam operasional kantor serta dalam kondisi rusak berat dengan rincian sebagai berikut: No.
Nama Satuan Kerja
1
Pusdiklatwas BPKP
3
Perw. BPKP Prov. Sumatera Barat
2 4 5 6
Jumlah (Rp)
873.657.628
Perw. BPKP Prov. Sumatera Utara
829.232.571
Perw. BPKP Prov. Sumatera Selatan
346.641.056
Perw. BPKP Prov. Lampung
Perw. BPKP Prov. Kalimantan Selatan Jumlah
144.050.000
463.155.700
3.696.000
2.660.432.955
Mutasi Kurang karena Penghapusan Barang Milik Negara
sebesar Rp8.927.093.508,00 yang telah memperoleh persetujuan penghapusan, dengan rincian sebagai berikut: No.
Nama Satuan Kerja
Jumlah (Rp)
1
Perw. BPKP Prov. Jawa Barat
3
Perw. BPKP Prov. Riau
367.475.181
Perw. BPKP Prov. Lampung
463.155.700
2 4 5 6
Perw. BPKP Prov. Sumatera Utara Perw. BPKP Prov. Sumatera Selatan Perw. BPKP Prov. Kalimantan Selatan Jumlah
6.906.689.000
829.232.571
346.641.056 13.900.000
8.927.093.508
Mutasi Kurang karena Reklasifikasi ke Aset Tetap sebesar
Rp1.099.000,00 merupakan reklasifikasi ke Peralatan dan Mesin pada Perwakilan BPKP Provinsi Riau.
Rincian Aset Lain-Lain per satuan kerja per 31 Desember 2015 disajikan pada Tabel 17 berikut ini:
CaLK-Neraca - 44 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited) Tabel 17
Rincian Aset Lain-Lain per Satuan Kerja per 31 Desember 2015 No. 1
Kantor Pusat BPKP
3
Perw. BPKP Aceh
2 4 5 6
Akumulasi Penyusutan/ Amortisasi Aset Lainnya Rp2.003.046.095
Nama Satuan Kerja
Jumlah (Rp)
523.560.397
Pusdiklatwas BPKP
873.657.628
527.247.596
Perw. BPKP Prov. Sumatera Barat
575.587.034
Perw. BPKP Prov. Kalimantan Selatan
3.696.000
Perw. BPKP Prov. Kepulauan Riau
25.682.333
Jumlah
2.529.430.988
C.4.3. Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya Saldo
31
Akumulasi
Desember
Penyusutan/Amortisasi
2015
dan
2014
Penyusutan/Amortisasi
Lainnya
masing-masing
Rp2.003.046.095,00 dan Rp1.554.414.109,00. Akumulasi
Aset
Aset
Lainnya
per
sebesar
merupakan
kontra akun Aset Lain-lain berupa aset tetap yang tidak digunakan
lagi dalam operasional pemerintahan karena sudah dalam kondisi rusak berat, dan disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat aset tersebut.
Kewajiban Jangka Pendek Rp5.091.888.207
C.5. Kewajiban Jangka Pendek
Nilai Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-
masing sebesar 5.091.888.207,00 dan Rp2.055.518.927,00. Kewajiban Jangka Pendek merupakan kelompok kewajiban yang diharapkan segera
diselesaikan dalam waktu kurang dari dua belas (12) bulan setelah tanggal pelaporan.
Rincian Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2015 dan 2014 disajikan pada Tabel 18 berikut ini:
Tabel 18 Rincian Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2015 dan 2014
No.
Uraian
1
Utang Kepada Pihak Ketiga
4
Uang Muka dari KPPN
3 5
Pendapatan Diterima Dimuka Pendapatan Yang Ditangguhkan Jumlah
31 Desember 2015 (Rp)
4.672.479.584
363.494.243 55.914.380 -
5.091.888.207
31 Desember 2014 (Rp) 1.565.557.593
466.209.684 -
23.751.650
2.055.518.927
CaLK-Neraca - 45 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited) Utang Kepada Pihak Ketiga Rp4.672.479.584
C.5.1. Utang Kepada Pihak Ketiga
Nilai Utang Kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2015 dan 2014
masing-masing
sebesar
Rp4.672.479.584,00
dan
Rp1.565.557.593,00. Saldo Utang Kepada Pihak Ketiga sebesar Rp4.672.479.584,00 merupakan beban yang belum dibayarkan pada tahun 2015, terdiri atas:
Uraian
Belanja Pegawai Yang Masih Harus Dibayar: Gaji Pokok dan Tunjangan Uang Makan
Uang Lembur
Tunjangan Kinerja
Jumlah Belanja Pegawai Yang Masih Harus Dibayar
Belanja Barang Yang Masih Harus Dibayar: Jasa Pos
Bea Siswa
Langganan Listrik
Langganan Telepon Langganan Air
Langganan Lainnya
Jumlah Belanja Barang Yang Masih Harus Dibayar Total Utang Kepada Pihak Ketiga
Jumlah 441.362.972
641.466.000
10.375.000
425.242.270
1.518.446.242 10.396.930
2.013.436.000
1.018.456.291
76.190.727 34.805.324 748.070
3.154.033.342 4.672.479.584
Daftar Belanja Pegawai Yang Masih Harus Dibayar dan Belanja Barang Yang Masih Harus Dibayar per Satuan Kerja per 31 Desember 2015 dapat dilihat pada Lampiran 9-J dan 9-K. Pendapatan Diterima Dimuka Rp363.494.243
C.5.2. Pendapatan Diterima Dimuka
Nilai Pendapatan Diterima Dimuka per 31 Desember 2015 dan
2014 masing-masing sebesar Rp363.494.243,00 dan Rp466.209.684,00
merupakan pengakuan kewajiban perhitungan akrual per tanggal Neraca atas pendapatan dari transaksi sewa Barang Milik Negara
(BMN) yang diterima terlebih dahulu. Rincian Pendapatan Diterima Dimuka per 31 Desember 2015 disajikan pada Tabel 19 berikut ini:
CaLK-Neraca - 46 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited) Tabel 19 Rincian Pendapatan Diterima Dimuka per 31 Desember 2015
No
Jumlah (Rp)
1
Kantor Pusat BPKP
3
Perw. BPKP Prov. Jawa Barat
25.781.250
Perw. BPKP Prov. Jawa Timur
32.355.385
2 4 5 6 7 8 9
10 11
Uang Muka dari KPPN Rp55.914.380
Nama Satuan Kerja
137.424.296
Perw. BPKP Prov. Banten
9.440.667
Perw. BPKP Prov. D.I. Yogyakarta
22.174.833
Perw. BPKP Prov. Sumatera Utara
631.067
Perw. BPKP Prov. Sumatera Selatan
537.586
Perw. BPKP Prov. Kalimantan Barat
35.400.000
Perw. BPKP Prov. Sulawesi Tengah
463.338
Perw. BPKP Prov. Kalimantan Selatan
38.500.000
Perw. BPKP Prov. Sulawesi Selatan
60.785.821
Jumlah
363.494.243
C.5.3. Uang Muka dari KPPN
Saldo Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp55.914.380,00 dan Rp0,00 merupakan saldo UP/TUP yang masih berada pada atau dikuasai oleh
Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan. Saldo tersebut merupakan akun penyeimbang Kas Di Bendahara Pengeluaran dan atas saldo sebesar Rp55.914.380,00 telah disetor ke Kas Negara. Pendapatan Yang Ditangguhkan Nihil
C.5.4. Pendapatan Yang Ditangguhkan
Saldo Pendapatan Yang Ditangguhkan per 31 Desember 2015 dan
2014 masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp23.751.650,00. Saldo per 31 Desember 2014 merupakan kelebihan pembayaran uang makan
yang sudah disetor ke Kas Negara pada tahun 2015 sebagai penerimaan kembali belanja tahun anggaran yang lalu. Ekuitas Rp1.871.222.738.969
C.6. Ekuitas
Ekuitas adalah kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara
Aset dan Kewajiban. Ekuitas per 31 Desember 2015 dan 2014 masingmasing sebesar Rp1.871.222.738.969,00 dan Rp1.755.576.269.388,00.
CaLK-Neraca - 47 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited) Ekuitas Dana Lancar Nihil
C.6.1. Ekuitas Dana Lancar
Ekuitas Dana lancar per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp19.548.685.770,00. Jumlah per 31 Desember
2014 tersebut merupakan ekuitas yang diinvestasikan untuk memperoleh aset lancar, dengan rincian sebagai berikut: No
Nilai (Rp)
1
Cadangan Piutang
3
Dana Yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek
(1.558.767.593)
5
Barang/Jasa Yang Harus Diserahkan
(466.209.684)
2 4
Ekuitas Dana Investasi Nihil
Jenis Akun
Cadangan Persediaan
Barang/Jasa Yang Harus Diterima Jumlah
5.336.309
7.345.210.452
14.223.116.286
19.548.685.770
C.6.2. Ekuitas Dana Investasi
Ekuitas Dana Investasi per 31 Desember 2015 dan 2014 masingmasing sebesar Rp0,00 dan Rp1.736.027.583.618,00. Jumlah per
31 Desember 2014 tersebut merupakan ekuitas yang diinvestasikan untuk memperoleh aset tetap, dengan rincian sebagai berikut: Jenis Akun
Diinvestasikan Dalam Aset Tetap
Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya Jumlah
Ekuitas Rp1.871.222.738.969
Nilai (Rp)
1.717.903.451.716
18.124.131.902
1.736.027.583.618
C.6.3. Ekuitas
Ekuitas per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp1.871.222.738.969,00 dan Rp0,00. Ekuitas adalah kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara Aset dan Kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
CaLK-Neraca - 48 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Operasional (Rp1.414.619.467.195)
D.1. Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Operasional Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Operasional pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar minus Rp1.414.619.467.195,00 dan Rp0,00. Jumlah tersebut merupakan selisih antara Pendapatan Operasional sebesar Rp21.343.583.670,00 dikurangi dengan Beban Operasional sebesar Rp1.435.963.050.865,00.
Pendapatan Operasional Rp21.343.583.670
D.1.1. Pendapatan Operasional Pendapatan Operasional pada tahun 2015 dan 2014 masingmasing sebesar Rp21.343.583.670,00 dan Rp0,00. Jumlah tersebut seluruhnya merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak.
Pendapatan Negara Bukan Pajak-LO Rp21.343.583.670
D.1.1.1. Pendapatan Negara Bukan Pajak-LO Jumlah Pendapatan Negara Bukan Pajak-LO pada tahun 2015
dan
2014
masing-masing
sebesar
Rp21.343.583.670,00 dan Rp0,00. Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak-LO Tahun 2015 dan 2014 disajikan pada Tabel 20 berikut ini: Tabel 20 Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak-LO Tahun 2015 dan 2014 Realisasi
Uraian
Tahun 2015
Pendapatan Penjualan Pendapatan Pemanfaatan BMN Pendapatan Jasa
Tahun 2014
Jumlah
%
23.100.000
-
-
-
3.939.464.188
-
-
-
17.085.441.100
-
-
-
257.018.946
-
-
-
38.559.436
-
-
-
21.343.583.670
-
-
-
Pendapatan Iuran dan Denda Pendapatan Lain-Lain Jumlah
Naik / (Turun)
Pendapatan Penjualan merupakan pendapatan yang diperoleh
atas
penjualan
modul/bahan
diklat.
Pendapatan Pemanfaatan BMN merupakan pendapatan yang diperoleh atas sewa BMN oleh pihak ketiga. Pendapatan Jasa merupakan pendapatan yang diperoleh melalui jasa penyelenggaraan diklat oleh Pusdiklatwas BPKP. Pendapatan
Iuran
dan
Denda merupakan
pendapatan atas denda keterlambatan penyelesaian
CaLK-Laporan Operasional - 49 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
pekerjaan.
Pendapatan
Lain-Lain
merupakan
pendapatan atas pengembalian belanja persekot/uang muka gaji pegawai, dan pendapatan anggaran lainnya. Realisasi Pendapatan Pemanfaatan BMN tahun 2015 menurut Laporan Realisasi Anggaran adalah sebesar Rp3.832.494.510,00,
sedangkan
menurut
Laporan
Operasional adalah sebesar Rp3.939.464.188,00. Dengan demikian
terdapat
selisih
minus
sebesar
Rp106.969.678,00 dengan penjelasan sebagai berikut: Uraian
Nilai (Rp)
Pembayaran pada tahun 2015 dan sebelumnya, namun masa pemanfaatan aset melewati tahun 2015
(363.494.243)
Pembayaran pada tahun 2015 atas piutang tahun 2014
(4.763.125)
Pembayaran sebelum tahun 2015, namun masa pemanfaatan s.d. tahun 2015
466.209.684
Pemanfaatan aset pada tahun 2015, namun belum dilakukan pembayaran s.d. 31 Desember 2015
9.017.362
Jumlah
106.969.678
Realisasi Pendapatan Lain-Lain tahun 2015 menurut Laporan
Realisasi
Rp53.249.907,00
Anggaran
sedangkan
adalah menurut
sebesar Laporan
Operasional adalah sebesar Rp38.559.436,00. Dengan demikian
terdapat
selisih
sebesar
Rp14.690.471,00
dengan penjelasan sebagai berikut: Uraian
Nilai (Rp)
Pembayaran Piutang TP/TGR menggunakan akun 423999 Kelebihan pembayaran Piutang TP/TGR Pembayaran Piutang Lainnya Jumlah Beban Operasional Rp1.435.963.050.865
15.000.000 (909.529) 600.000 14.690.471
D.1.2. Beban Operasional Jumlah Beban Operasional pada tahun 2015 dan 2014 masingmasing sebesar
Rp1.435.963.050.865,00 dan Rp0,00. Jumlah
tersebut merupakan realisasi beban yang terjadi dalam rangka pelaksanaan kegiatan operasional selama tahun 2015. Rincian Beban Operasional Tahun 2015 dan 2014 disajikan pada Tabel 21 berikut ini:
CaLK-Laporan Operasional - 50 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited) Tabel 21 Rincian Beban Operasional Tahun 2015 dan 2014 Realisasi
Uraian
Tahun 2015
Beban Pegawai Beban Persediaan Beban Barang dan Jasa Beban Pemeliharaan Beban Perjalanan Dinas
Beban Pegawai Rp818.269.725.451
Jumlah
%
-
-
-
16.701.905.256
-
-
-
243.436.661.762
-
-
-
32.747.048.686
-
-
-
279.210.364.913
-
-
-
313.260.100
-
-
-
44.834.800.877
-
-
-
449.283.820
-
-
-
1.435.963.050.865
-
-
-
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Jumlah
Tahun 2014
818.269.725.451
Beban Barang Untuk Diserahkan ke Masyarakat/Pemda Beban Penyusutan dan Amortisasi
Naik / (Turun)
D.1.2.1 Beban Pegawai Jumlah Beban Pegawai pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing
sebesar
Rp818.269.725.451,00
dan
Rp0,00. Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik
dalam
bentuk
uang
maupun
barang
yang
ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan. Rincian Beban Pegawai Tahun 2015 dan 2014 disajikan pada Tabel 22 berikut ini: Tabel 22 Rincian Beban Pegawai Tahun 2015 dan 2014 Realisasi
Uraian
Tahun 2015
Beban Gaji dan Tunjangan PNS
Jumlah
Jumlah
%
402.930.217.669
-
-
-
5.685.514.600
-
-
-
409.653.993.182
-
-
-
818.269.725.451
-
-
-
Beban Lembur Beban Tunjangan Khusus dan Beban Pegawai Transito
Naik / (Turun)
Tahun 2014
Realisasi Belanja Pegawai (netto) tahun 2015 menurut Laporan
Realisasi
Anggaran
adalah
sebesar
Rp817.121.792.474,00,
sedangkan
menurut
Laporan
CaLK-Laporan Operasional - 51 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
Operasional Dengan
adalah
sebesar
demikian
terdapat
Rp818.269.725.451,00. selisih
sebesar
Rp1.147.932.977,00 dengan penjelasan sebagai berikut: Uraian
Nilai (Rp)
Belanja pegawai yang belum dibayar pada tahun 2015
1.518.446.242
Pembayaran tahun 2015 atas beban tahun 2014
(370.513.265)
Jumlah Beban Persediaan Rp16.701.905.256
1.147.932.977
D.1.2.2. Beban Persediaan Jumlah Beban Persediaan pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing Rp16.701.905.256,00 dan Rp0,00. Beban Persediaan
merupakan
beban
untuk
mencatat
pemakaian/konsumsi atas barang-barang yang habis pakai. Rincian Beban Persediaan Tahun 2015 dan 2014 disajikan pada Tabel 23 berikut ini: Tabel 23 Rincian Beban Persediaan Tahun 2015 dan 2014 Realisasi
Uraian
Tahun 2015
Beban Persediaan Barang Konsumsi Beban Persediaan Bahan Baku Beban Persediaan Lainnya Jumlah
Beban Barang dan Jasa Rp243.436.661.762
Naik / (Turun)
Tahun 2014
Jumlah
%
14.269.250.992
-
-
-
565.474.783
-
-
-
1.867.179.481
-
-
-
16.701.905.256
-
-
-
D.1.2.3. Beban Barang dan Jasa Jumlah Beban Barang dan Jasa pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp243.436.661.762,00 dan Rp0,00. Beban Barang dan Jasa adalah konsumsi atas jasa-jasa
dalam
rangka
penyelenggaraan
kegiatan
entitas. Rincian Beban Barang dan Jasa Tahun 2015 dan 2014 disajikan pada Tabel 24 berikut ini:
CaLK-Laporan Operasional - 52 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited) Tabel 24 Rincian Beban Barang dan Jasa Tahun 2015 dan 2014 Realisasi
Uraian
Tahun 2015
Beban Barang Operasional Beban Barang Non Operasional Beban Jasa Beban Aset Ekstrakomtabel
Naik / (Turun)
Tahun 2014
Jumlah
%
39.182.696.198
-
-
-
174.869.555.520
-
-
-
29.380.739.244
-
-
-
-
-
-
3.670.800
Jumlah
243.436.661.762
Realisasi Belanja Barang Operasional (netto) tahun 2015 menurut
Laporan
Rp39.203.975.108,00, Operasional demikian
Realisasi
Anggaran
sebesar
sedangkan
menurut
Laporan
Rp39.182.696.198,00.
Dengan
sebesar
terdapat
selisih
sebesar
Rp21.278.910,00
dengan penjelasan sebagai berikut: Uraian
Nilai (Rp)
Biaya pos yang belum dibayar pada tahun 2015
(6.769.220)
Pembayaran biaya pos tahun 2015 atas beban tahun 2014
7.448.130
Kapitalisasi administrasi proyek ke aset tetap
20.600.000
Jumlah
21.278.910
Realisasi Belanja Barang Non Operasional (netto) tahun 2015 menurut Laporan Realisasi Anggaran sebesar Rp160.149.427.120,00, Operasional
sedangkan
sebesar
menurut
Laporan
Rp174.869.555.520,00.
Dengan
demikian terdapat selisih sebesar Rp14.720.128.400,00 dengan penjelasan sebagai berikut: Uraian
Nilai (Rp)
Pembayaran bea siswa tahun 2014 yang diakui sebagai beban tahun 2015
13.604.777.625
Bea siswa yang belum dibayarkan s.d. 31 Desember 2015
2.013.436.000
Realisasi belanja bahan dicatat sebagai persediaan
(851.497.225)
Kapitalisasi biaya administrasi proyek ke aset tetap
(46.588.000)
Jumlah
14.720.128.400
Realisasi Belanja Jasa (netto) tahun 2015 menurut Laporan
Realisasi
Rp29.747.773.660,00, Operasional
sebesar
Anggaran
sedangkan
sebesar
menurut
Laporan
Rp29.380.739.244,00.
Dengan
CaLK-Laporan Operasional - 53 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
demikian terdapat selisih sebesar Rp367.034.416,00 dengan penjelasan sebagai berikut: Uraian
Nilai (Rp)
Pembayaran langganan daya dan jasa tahun 2015 atas beban yang terutang tahun 2014
1.180.806.198
Langganan dan jasa yang belum dibayarkan s.d. 31 Desember 2015
(1.133.828.122)
Pembayaran biaya sewa pada tahun 2014 untuk masa pemakaian s.d. 31 Desember 2015
(618.338.661)
Pembayaran biaya sewa tahun 2015 untuk masa pemakaian melewati tahun 2015
938.395.001
Jumlah
367.034.416
Beban Aset Ekstrakomtabel sebesar Rp3.670.800,00 merupakan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin yang tidak memenuhi nilai kapitalisasi pada Perwakilan BPKP Provinsi Jambi sebesar Rp550.000,00, Perwakilan BPKP
Provinsi
Bali
sebesar
Rp2.620.800,00,
dan
Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara sebesar Rp500.000,00. Beban Pemeliharaaan Rp32.747.048.686
D.1.2.4. Beban Pemeliharaan Jumlah Beban Pemeliharaan pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp32.747.048.686,00 dan Rp0,00. Beban
Pemeliharaan
merupakan
beban
yang
dimaksudkan untuk mempertahankan aset tetap dan aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal. Rincian Beban Pemeliharaan Tahun 2015 dan 2014 disajikan pada Tabel 25 berikut ini: Tabel 25 Rincian Beban Pemeliharaan Tahun 2015 dan 2014 Uraian
Realisasi Tahun 2015
Naik / (Turun)
Tahun 2014
Jumlah
%
Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan
16.513.042.458
-
-
-
Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
12.928.455.941
-
-
-
Beban Pemeliharaan Jaringan
1.711.070.900
-
-
-
Beban Persediaan Pemeliharaan
1.594.479.387
-
-
-
32.747.048.686
-
-
-
Jumlah
CaLK-Laporan Operasional - 54 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
Realisasi Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan (netto) tahun 2015 menurut Laporan Realisasi Anggaran sebesar
Rp16.554.774.258,00,
sedangkan
Laporan
Operasional
sebesar
Dengan
demikian
terdapat
menurut
Rp16.513.042.458,00. selisih
sebesar
Rp41.731.800,00 karena dicatat sebagai perolehan aset tetap berupa Gedung dan Bangunan. Realisasi Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin (netto) tahun 2015 menurut Laporan Realisasi Anggaran sebesar
Rp13.041.666.363,00,
sedangkan
Laporan
Operasional
sebesar
Dengan
demikian
terdapat
menurut
Rp12.928.455.941,00. selisih
sebesar
Rp113.210.422,00 dengan penjelasan sebagai berikut: Uraian
Nilai (Rp)
Kupon BBM tahun 2015 yang belum digunakan Pemakaian kupon BBM tahun 2014
(194.470.878)
Dicatat sebagai perolehan Peralatan dan Mesin Dicatat sebagai perolehan Software
61.810.000 5.400.000
Jumlah Perjalanan Dinas Rp279.210.364.913
240.471.300
113.210.422
D.1.2.5. Beban Perjalanan Dinas Jumlah Beban Perjalanan Dinas pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp279.210.364.913,00 dan Rp0,00. Beban tersebut merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi dan jabatan. Rincian Beban Perjalanan Dinas Tahun 2015 dan 2014 disajikan pada Tabel 26 berikut ini:
CaLK-Laporan Operasional - 55 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited) Tabel 26 Rincian Beban Perjalanan Dinas Tahun 2015 dan 2014 Realisasi
Uraian
Tahun 2015
Beban Perjalanan Biasa
Tahun 2014
Jumlah
%
236.970.011.013
-
-
-
Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota
17.605.145.638
-
-
-
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota
18.162.169.140
-
-
-
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota
2.169.007.450
-
-
-
Beban Perjalanan Biasa Luar Negeri
2.072.302.280
-
-
-
Beban Perjalanan Lainnya - Luar Negeri
2.231.729.392
-
-
-
279.210.364.913
-
-
-
Jumlah
Beban Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda Rp313.260.100
Naik / (Turun)
D.1.2.6. Beban Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/ Pemda Jumlah Beban Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda pada tahun 2015 dan 2014 masingmasing sebesar Rp313.260.100,00 dan Rp0,00. Jumlah tersebut merupakan realisasi belanja rehabilitasi gedung dan bangunan (Aset Tetap Renovasi) milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara yang dipinjam/digunakan sebagai Kantor Penghubung Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Timur di Provinsi Kalimantan Utara. Jumlah tersebut merupakan realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan sebesar Rp120.000.000,00 dan Belanja Modal Lainnya sebesar Rp193.260.100,00.
Beban Penyusutan dan Amortisasi Rp44.834.800.877
D.1.2.7. Beban Penyusutan dan Amortisasi Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi pada tahun 2015
dan
2014
masing-masing
sebesar
Rp44.834.800.877,00 dan Rp0,00. Beban Penyusutan merupakan beban untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2015 dan 2014 disajikan pada Tabel 27 berikut ini:
CaLK-Laporan Operasional - 56 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited) Tabel 27 Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2015 dan 2014 Realisasi
Uraian
Tahun 2015
Tahun 2014
Jumlah
%
Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin
21.437.777.332
-
-
-
Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan
22.456.644.221
-
-
-
835.371.803
-
-
-
Beban Penyusutan Aset Tetap Lainnya
11.517.750
-
-
-
Beban Penyusutan Aset Tetap Yang Tidak Digunakan Dalam Operasi Pemerintahan
93.489.771
-
-
-
44.834.800.877
-
-
-
Beban Penyusutan Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Rp449.283.820
Naik / (Turun)
D.1.2.8. Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih pada tahun
2015
dan
2014
masing-masing
sebesar
Rp449.283.820,00 dan Rp0,00. Jumlah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Uraian
Nilai (Rp)
Penyisihan Piutang TP/TGR periode berjalan
702.001.940
Penghapusan Penyisihan Piutang TP/TGR yang telah lunas
(252.715.749)
Penyisihan Bagian Lancar Piutang TP/TGR periode berjalan
24.445
Penghapusan Penyisihan Piutang Jangka Pendek tahun 2014
(26.816)
Jumlah Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional (Rp4.471.001.357)
449.283.820
D.2. Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar minus Rp4.471.001.357,00 dan Rp0,00. Jumlah tersebut merupakan Defisit dari Pelepasan Aset Non Lancar sebesar Rp6.972.305.783,00 dan Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya sebesar Rp2.501.304.426,00.
Surplus/(Defisit) Pelepasan Aset Non Lancar (Rp6.972.305.783)
D.2.1. Surplus/(Defisit) dari Pelepasan Aset Non Lancar Jumlah Surplus/(Defisit) dari Pelepasan Aset Non Lancar pada tahun
2015
dan
2014
masing-masing
sebesar
minus
Rp6.972.305.783,00, dan Rp0,00. Jumlah tersebut merupakan selisih antara Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar sebesar Rp177.152.600,00 dikurangi Beban Pelepasan Aset Non Lancar sebesar Rp7.149.458.383,00.
CaLK-Laporan Operasional - 57 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar Rp177.152.600
D.2.1.1. Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp177.152.600,00 dan Rp0,00. Jumlah tersebut merupakan penerimaan atas penjualan aset yang tidak digunakan lagi dalam kegiatan operasional, terdiri atas: Nama Satuan Kerja
Nilai (Rp)
Inspektorat
1.000.000
Perw. BPKP Prov. DKI Jakarta
4.500.000
Perw. BPKP Prov. Jawa Timur
44.000.000
Perw. BPKP Prov. Sumatera Utara
5.200.000
Perw. BPKP Prov. Riau
1.250.000
Perw. BPKP Prov. Jambi
63.499.000
Perw. BPKP Prov. Sumatera Selatan
500.000
Perw. BPKP Prov. Lampung
34.000.000
Perw. BPKP Prov. Sulawesi Selatan
6.883.600
Perw. BPKP Prov. Maluku
16.000.000
Perw. BPKP Prov. Bangka Belitung
320.000
Jumlah
Rincian
177.152.600
Pendapatan
Pelepasan
Aset
Non
Lancar
disajikan pada Tabel 28 berikut ini: Tabel 28 Rincian Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar Tahun 2015 dan 2014 Uraian Pendapatan dari Penjualan Tanah, Gedung dan Bangunan
Tahun 2015
Naik / (Turun)
Tahun 2014
Jumlah
%
6.883.600
-
-
-
49.200.000
-
-
-
Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya
121.069.000
-
-
-
Jumlah
177.152.600
-
-
-
Pendapatan dari Penjualan Peralatan dan Mesin
Beban Pelepasan Aset Non Lancar Rp7.149.458.383
Realisasi
D.2.1.2. Beban Pelepasan Aset Non Lancar Beban Pelepasan Aset Non Lancar pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp7.149.458.383,00. dan Rp0,00. Jumlah tersebut merupakan selisih antara nilai perolehan dengan akumulasi penyusutan atas aset yang telah dihapus dan dikeluarkan dari Neraca pada tanggal pelaporan, yang terdiri atas:
CaLK-Laporan Operasional - 58 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
Nama Satuan Kerja
Nilai (Rp)
Kantor Pusat BPKP
475.143.000
Perw. BPKP Prov. Jawa Barat
6.626.532.795
Perw. BPKP Prov. DKI Jakarta
7.407.500
Perw. BPKP Prov. Sumatera Utara
835.063
Perw. BPKP Prov. Riau
17.770.748
Perw. BPKP Prov. Sumatera Selatan
52.894
Perw. BPKP Prov. Lampung
8.855.942
Perw. BPKP Prov. Maluku
3.715.941
Perw. BPKP Prov. Bangka Belitung
9.144.500
Jumlah Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional Lainnya Rp2.501.304.426
7.149.458.383
D.2.2. Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional Lainnya Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional Lainnya pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp2.501.304.426,00 dan
Rp0,00.
Jumlah
tersebut
merupakan
selisih
antara
Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya sebesar Rp2.671.974.132,00
dikurangi
Beban
dari
Kegiatan
Non
Operasional Lainnya sebesar Rp170.669.706,00. Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya Rp2.671.974.132
D.2.2.1. Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp2.671.974.132,00 dan Rp0,00. Rincian Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya disajikan pada Tabel 29 berikut ini: Tabel 29
Rincian Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya Tahun 2015 dan 2014 Realisasi
Uraian
Tahun 2015
Naik / (Turun)
Tahun 2014
Jumlah
%
Pendapatan Penyelesaian Tuntutan Ganti Rugi Non Bendahara
264.149.000
-
-
-
Penerimaan Kembali Belanja Tahun Anggaran Yang Lalu
1.705.823.192
-
-
-
-
-
-
Pendapatan Selisih Kurs Yang Belum Terealisasi Jumlah
702.001.940 2.671.974.132
Pendapatan Penyelesaian Tuntutan Ganti Rugi Non Bendahara
sebesar
Rp264.149.000,00
merupakan
pendapatan yang berasal tuntutan ganti rugi ikatan
CaLK-Laporan Operasional - 59 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
dinas
terhadap
pegawai
yang
mengundurkan
diri/diberhentikan sebagai pegawai negeri. Penerimaan Kembali Belanja Tahun Yang Lalu sebesar Rp1.705.823.192,00 merupakan realisasi penerimaan atas kelebihan pembayaran belanja pada tahun 2014 dan baru disetorkan ke Kas Negara pada tahun 2015. Pendapatan Selisih Kurs Yang Belum Terealisasi sebesar Rp702.001.940,00 merupakan selisih kurs atas Piutang TP/TGR dalam mata uang asing yang pada tanggal pelaporan disajikan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan
Kurs
Tengah
BI
pada
tanggal
31 Desember 2015, terdiri atas: Mata Uang Asing
Saldo per 31/12/2015
Kurs Tengah BI Tahun 2015
Tahun 2014
Selisih Kurs
Nilai Selisih
US $
523.610,65
13.795,00
12.440,00
1.355,00
709.492.431
GB £
199.156,00
20.451,11
19.370,34
1.080,77
215.241.830
CA $
39.600,00
9.948,09
10.734,33
(786,24)
(31.135.104)
1.243.572,51
10.064,16
10.218,23
(154,07)
(191.597.217)
AUD $
Jumlah
Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya Rp170.669.706
702.001.940
D.2.2.2. Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya pada tahun
2015
dan
Rp170.669.706,00. merupakan
2014 dan
nilai
masing-masing
Rp0,00.
kerugian
Jumlah karena
sebesar tersebut
persediaan
rusak/usang, terdiri atas: Nama Satuan Kerja Kantor Pusat BPKP
Nilai (Rp) 3.451.750
Pusdiklatwas
70.993.181
Puslitbangwas
9.587.500
Perw. BPKP Prov. DKI Jakarta Perw. BPKP Prov. Gorontalo Jumlah
86.413.775 223.500 170.669.706
CaLK-Laporan Operasional - 60 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Ekuitas Awal Rp1.755.600.021.038
E.1. Ekuitas Awal Nilai Ekuitas pada tanggal 1 Januari 2015 dan 2014 adalah masingmasing
sebesar
Rp1.755.600.021.038,00
dan
Rp0,00.
Dalam
implementasi akuntansi pemerintahan berbasis akrual yang dimulai tahun 2015, nilai ekuitas per 1 Januari 2015 tersebut merupakan reklasifikasi dari akun-akun Neraca per 31 Desember 2014, sebagai berikut: Jenis Akun
Nilai (Rp)
KEWAJIBAN Pendapatan Yang Ditangguhkan
23.751.650
EKUITAS DANA LANCAR Cadangan Piutang
5.336.309
Cadangan Persediaan
7.345.210.452
Dana yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek
(1.558.767.593)
Barang/Jasa yang Harus Diterima
14.223.116.286
Barang/Jasa yang Harus Diserahkan
(466.209.684)
EKUITAS DANA INVESTASI Diinvestasikan Dalam Aset Tetap
1.717.903.451.716
Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya
18.124.131.902
Jumlah Surplus/(Defisit) LO (Rp1.419.090.468.552)
1.755.600.021.038
E.2. Surplus/(Defisit) LO Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar minus Rp1.419.090.468.552,00 dan Rp0,00.
Defisit
LO
merupakan
selisih
kurang
pendapatan
dibandingkan dengan beban operasional atau defisit yang berasal dari kegiatan operasional sebesar Rp1.414.619.467.195,00, dan defisit dari
kegiatan
non
operasional
sebesar
Rp4.471.001.357,00
sebagaimana telah dijelaskan pada Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Operasional. E.3. Penyesuaian Nilai Tahun Berjalan Penyesuaian Nilai Aset Rp680.477.550
E.3.1. Penyesuaian Nilai Aset Penyesuaian
Nilai
Aset
merupakan
penyesuaian
nilai
perolehan persediaan karena nilai persediaan yang dilaporkan
CaLK-Laporan Perubahan Ekuitas - 61 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
pada tanggal neraca menggunakan harga pembelian terakhir, sementara persediaan tersebut dibeli dengan harga satuan yang berbeda-beda. Penyesuaian Nilai Aset per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp680.477.550,00 dan Rp0,00. Saldo tersebut terdiri atas: Jenis Persediaan
Jumlah (Rp)
Barang Konsumsi
550.434.483
Bahan untuk Pemeliharaan
81.825.948
Suku Cadang
256.888
Bahan Baku
21.378.011
Persediaan Lainnya
26.582.220
Jumlah
680.477.550
Daftar Penyesuaian Nilai Persediaan per Satuan Kerja per 31 Desember 2015 dapat dilihat pada Lampiran 9-L. E.4. Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi/Kesalahan Mendasar Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi Rp3.989.992.582
E.4.1. Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi merupakan koreksi atas kesalahan pencatatan nilai perolehan aset dan aset lainnya yang perolehannya berasal dari tahun sebelumnya. Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp3.989.992.582,00 dan Rp0,00. Saldo tersebut merupakan koreksi tambah nilai aset Tanah karena adanya penilaian oleh KPKNL pada Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau sebesar Rp6.280.863.600,00, dan koreksi kurang nilai aset tetap karena pengembalian belanja modal tahun anggaran yang lalu, koreksi pencatatan nilai, dan koreksi klasifikasi aset sebesar Rp2.290.871.018,00, dengan rincian sebagai berikut: Nama Satuan Kerja
Jumlah (Rp)
Kantor Pusat BPKP
1.205.750.000
Pusdiklatwas
29.323.766
Perw. BPKP Prov. Sumatera Barat
710.082.273
Perw. BPKP Prov. Bali
1.797.293
Perw. BPKP Prov. Kalimantan Tengah
7.836.480
Perw. BPKP Prov. Sulawesi Barat Perw. BPKP Prov. Gorontalo Jumlah
319.283.006 16.798.200 2.290.871.018
CaLK-Laporan Perubahan Ekuitas - 62 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
Transaksi Antar Entitas Rp1.530.042.716.351
E.5. Transaksi Antar Entitas Jumlah Transaksi Antar Entitas per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp1.530.042.716.351,00 dan Rp0,00. Jumlah tersebut terdiri atas: Uraian Ditagihkan ke Entitas Lain
1.527.155.091.508
Diterima dari Entitas Lain
(23.655.917.183)
Transfer Masuk
27.873.132.780
Transfer Keluar
(7.334.590.754)
Pengesahan Hibah Langsung Jumlah Ditagihkan ke Entitas Lain Rp1.527.155.091.508
Jumlah (Rp)
6.005.000.000 1.530.042.716.351
E.5.1. Ditagihkan ke Entitas Lain Jumlah Ditagihkan ke Entitas Lain per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp1.527.155.091.508,00 dan Rp0,00. Jumlah tersebut merupakan realisasi belanja yang telah diterima pembayarannya dari Kas Negara pada tanggal neraca.
Diterima dari Entitas Lain Rp23.655.917.183
E.5.2. Diterima dari Entitas Lain Jumlah Diterima dari Entitas Lain per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp23.655.917.183,00 dan Rp0,00. Jumlah tersebut merupakan realisasi penerimaan negara yang telah disetorkan ke Kas Negara pada tanggal neraca.
Transfer Masuk Rp27.873.132.780
E.5.3. Transfer Masuk Jumlah Transfer Masuk per 31 Desember 2015 dan 2014 masingmasing sebesar Rp27.873.132.780,00 dan Rp0,00. Jumlah tersebut merupakan penambahan nilai aset karena pertukaran aset, berupa: Tanah dari Badan Pusat Statistik ke Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan senilai Rp233.116.500,00. Gedung dan Bangunan dari Kementerian Keuangan ke Kantor Pusat BPKP senilai Rp27.375.004.099,00. Peralatan dan Mesin antar satker di lingkungan BPKP sebesar Rp265.012.181,00, terdiri atas:
CaLK-Laporan Perubahan Ekuitas - 63 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
Nilai Perolehan
Nama Satuan Kerja
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku
Penerima
9.570.000
1.196.250
8.373.750
Perw. BPKP Prov. Kaltim
7.579.000
3.789.500
3.789.500
Perw. BPKP Prov. Lampung
20.639.300
10.319.650
10.319.650
Perw. BPKP Prov. Jawa Barat
297.699.956
297.699.956
-
64.800.000
64.800.000
-
Perw. BPKP D.I. Yogyakarta
215.600.000
138.600.000
77.000.000
Perw. BPKP Prov. Bali
186.767.756
40.021.662
146.746.094
Perw. BPKP Prov. Papua Barat
21.466.500
2.683.313
18.783.187
Jumlah
824.122.512
559.110.331
265.012.181
Kantor Pusat BPKP
Pusinfowas
Pusbin JFA Perw. BPKP Prov. DKI Jakarta
Transfer Keluar Rp7.334.590.754
Kantor Pusat BPKP
E.5.4. Transfer Keluar Jumlah Transfer Keluar per 31 Desember 2015 dan 2014 masingmasing sebesar Rp7.334.590.754,00 dan Rp0,00. Jumlah tersebut merupakan pengurangan nilai aset karena pertukaran aset dari Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan kepada Badan Pusat Statistik berupa Tanah dengan nilai Rp5.865.000.000,00 dan Gedung dan Bangunan senilai Rp1.204.578.573,00, dan antar satker di lingkungan BPKP berupa Peralatan dan Mesin sebesar Rp265.012.181,00. Selisih
Transfer
Masuk
dan
Transfer
Keluar
sebesar
Rp20.538.542.026,00, disebabkan adanya transfer aset tetap dengan entitas di luar BPKP, yang terdiri atas: Nama Kementerian/Lembaga
Nilai Transfer Masuk (Rp)
Nilai Transfer Keluar (Rp)
Kementerian Keuangan
27.375.004.099
Badan Pusat Statistik Jumlah Pengesahan Hibah Langsung Rp6.005.000.000
Selisih
Jenis Aset
-
27.375.004.099
Gedung dan Bangunan
233.116.500
(7.069.578.573)
(6.836.462.073)
Tanah, Gedung dan Bangunan
27.608.120.599
(7.069.578.573)
20.538.542.026
E.5.5. Pengesahan Hibah Langsung Jumlah Pengesahan Hibah Langsung per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp6.005.000.000,00 dan Rp0,00. Jumlah tersebut merupakan penerimaan hibah aset berupa tanah dari Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat ke Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar
CaLK-Laporan Perubahan Ekuitas - 64 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited)
Rp1.505.000.000,00, dan dari Pemerintah Provinsi Papua Barat ke
Perwakilan
BPKP
Provinsi
Papua
Barat
sebesar
Rp4.500.000.000,00 yang telah memperoleh register hibah, dan disahkan oleh KPPN setempat. Ekuitas Akhir Rp1.871.222.738.969
E.6. Ekuitas Akhir Nilai Ekuitas per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masingmasing sebesar Rp1.871.222.738.969,00 dan Rp0,00. Nilai tersebut merupakan kekayaan bersih pada tanggal neraca yaitu selisih antara nilai Aset sebesar Rp1.876.314.627.176,00 dikurangi nilai Kewajiban sebesar Rp5.091.888.207,00.
CaLK-Laporan Perubahan Ekuitas - 65 -
Laporan Keuangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Tahun 2015 (Audited) Pengungkapan Penting Lainnya
F. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA F.1. Informasi Dana Penugasan Beban Mitra Kerja Selama tahun 2015 kegiatan pengawasan BPKP selain didanai dari DIPA BPKP, juga berasal dari mitra kerja. Kegiatan tersebut berupa
pendampingan,
berdasarkan
permintaan
bimbingan dari
teknis
dan
Pemerintah
sosialisasi
Daerah,
dan
Kementerian/Lembaga yang menjadi mitra kerja masing-masing satuan kerja, yang anggarannya tidak tersedia dalam DIPA. Jumlah penugasan yang dibiayai dari dana mitra kerja sebanyak 3.997
penugasan
dengan
realisasi
dana
sebesar
Rp44.943.281.361,00. Rekapitulasi Biaya Penugasan dari Pihak Ketiga dapat dilihat pada Lampiran 9-M. Dana tersebut seluruhnya dikelola dan dipertanggungjawabkan oleh pihak mitra kerja sesuai dengan mekanisme yang berlaku pada masing-masing mitra kerja. Pegawai BPKP yang diberi tugas oleh pimpinan unit masing-masing diterbitkan Surat Perjalanan Dinas (SPD) Nihil dengan beban anggaran mitra kerja, dan
pada
akhir
kegiatan/penugasan
pegawai
dimaksud
menerima dan menandatangani kuitansi penggantian biaya perjalanan
dinas/transport
lokal,
dan
selanjutnya
dipertanggungjawabkan oleh masing-masing mitra kerja sesuai dengan mekanisme yang berlaku. F.2. Tindak Lanjut atas Temuan BPK Berdasarkan Laporan Hasil Pemantauan atas Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK Tahun 2010 s.d. Semester II Tahun 2015 pada BPKP Nomor 18/HP/XVI/1/2016 tanggal 7 Januari 2016, temuan hasil pemeriksaan tahun 2010 s.d. 2014, sudah dinyatakam tuntas. Terhadap temuan hasil pemeriksaan tahun 2015, sebanyak 21 temuan dengan 56 rekomendasi, sudah ditindaklanjuti secara tuntas sebanyak 49 rekomendasi, sedangkan 7 rekomendasi masih dalam proses penyelesaian. Daftar rekomendasi atas temuan BPK yang masih dalam proses penyelesaian tindak lanjut dapat dilihat pada Lampiran 9-N.
CaLK – Pengungkapan Penting Lainnya - 66 -