BABIII PROFIL PERMUKIMAN KUMUH KOTA MEDAN Pada Bab ini berisi gambaran mengenai profil permukiman kumuh yang telah dilakukan sinkronisasi dan verifikasi terkait : 1. Sebaran Permukiman Kumuh, Deliniasi Kawasan Kumuh, Lokasi beserta luasan hasil verifikasi. 2. Profil kawasan permukiman kumuh kota hasil verifikasi dilengkapi peta dan gambaran kelembagaan (BKM/KSM) 3. Kriteria dan indikator penilaian penentuan klasifikasi dan skala prioritas penanganan 4. Perumusan kebutuhan penanganan berdasarkan isu dan permasalahan permukiman kumuh 5. Pola kontribusi program penanganan permukiman kumuh perkotaan sesuai cakupan skala kawasan dan skala lingkungan.
3.1 Sebaran Permukiman Kumuh, Deliniasi Kawasan Kumuh, Lokasi serta Luasan Hasil Verifikasi SK Penetapan Lokasi Perumahan dan permukiman Kumuh di Kota Medan Nomor : 640/039.K/I/2015 Tanggal 12Januari 2015 Kawasan Kumuh yang ditetapkan 42 kawasan permukiman kumuh dengan luas total 200,292 Ha (Dua Ratus koma dua ratus sembilan pulus dua ) hektar
berada pada 18 Kecamatan Kota Medan.Kemudian berdasarkan baseline dan hasil
observasi dan verifikasi pokja PKP mengalami perubahan untuk luasan kumuh menjadi 396.66Ha.
3.1.1. Sebaran Permukiman Kumuh Sebaran Permukiman Kumuh Kota Medan diperoleh berdasarkan data survey Baseline Dan Pemetaan Profil Kumuh Kota Medan. Kota Medan memiliki
wilayah seluas 26.510 Ha yang
terbagi kedalam21kecamatan dan151 kelurahan serta 2001 lingkungan, dari 21 kecamatan sebaran permukiman kumuh kota Medan berada di 18 kecamatan seperti terlihat pada tabel 3.1 berikut ;
BAB III -1
Sedangkan tingkat TABEL3.1.SEBARAN DAN STATUS KUMUH KOTAMEDANBESERTA LUASNYA
kekumuhan di setiap kecamatan yang didetailkan pada Kelurahan adalah
sebagai berikut : TABEL3.2 TINGKAT KEKUMUHAN SETIAPKELURAHANKOTAMEDAN
Sumber: Medan Dalam Angka dan SK Kumuh 2015
BAB III -2
luasan kumuh SK mengalami peningkatan seluas 196,368 Ha. Berikut detail profil kumuh kelurahan berbasis baseline dan observasi lapangan.
Tabel 3.3. Gambaran umum data Kelurahan dan hasil survey Baseline No
Indikator Survey
Data Baseline
Data Kota Medan
1
JumlahKelurahanProgramKOTAKUKelurahan
149
151
2
Jumlah Kelurahan Tidak Kumuh
3
Jumlah Kelurahan Kumuh
106 43
107 42
4
Jumlah Lingkungan
1985
2001
5
Jumlah Lingkungan Kawasan Kumuh(ringan/berat)
1409
112
6
Luas Kawasan Permukiman (Ha)
7
Luas Lokasi Kumuh (Ha)
8
Jumlah Kepala Rumah Tangga
9
Jumlah Kepala Keluarga (KK)
10
Jumlah Masyarakat Berpenghasilan Rendah/MBR (KK)
11
Jumlah Penduduk (Jiwa)
12
Laki –laki (Jiwa)
813.293 1.091.937
13
Perempuan(Jiwa)
880.498 1.118.687
15.324 5.121 200,29 8 363.05 507.205 3 425.42 2 165,67 1 1.693.791 2.210.624
Sumber data: Data Baseline P2KKP tahun 2015 dan Kota Medan dalam angka tahun 2016
Kawasan permukiman kumuhdi Kota Medan padatahun 2015 sesuai dengan SK Walikota Medan Nomor: 640/039.K/I/2015 tentang Penetapan Lokasi Perumahan dan Permukiman Kumuh di Kota Medan tersebar di 18 Kecamatan dan 42 Kelurahan dengan luasan total mencapai 200,29 Ha dan dihuni oleh 19.684 KK. Berdasarkan hasil verifikasi dan sinkronisasi yang dilakukan bersama dengan tim pokja PKP
Sumber: Baseline, SK Kumuh dan hasil verifikasi
dengan kegiatan Baseline terhadap daftar kawasan permukiman kumuh Kota Medan yang ditetapkan dengan SK Walikota, berikut ditampilkan detail hasil verifikasi:
Dari data diatas dapat kita lihat Kota Medan secara administrasi LuasWilayah adalah 26.510 Ha atau 265,10 Km2. Berdasarkan survei lapangan (baseline) diwilayah permukiman dilakukan oleh masyarakat melalui
yang
Program KOTAKU luasan kumuh dibandingkan dengan
BAB III -3
TABEL 3.1.2.1 DATA PERBANDINGAN ANTARA SK WALIKOTA DENGAN HASIL VERIFIKASI
BAB III -4
Gambar 3.1. Peta Sebaran Permukiman Kawasan Kumuh Kota Medan
3.1.2. Deliniasi Kawasan Kumuh Deliniasi adalah penggambaran hal penting dengan garis dan lambang tertentu dalam peta. Deliniasi permukiman kumuh adalah garis (membentuk poligon tertutup/berada dalam satu hamparan) yang menggambarkan batas permukiman kumuh. Delineasi permukiman kumuh dapat mencakup sebagian, satu atau lebih RT/dusun dalam satu kelurahan/desa. Dalam satu desa/kelurahan dimungkinkan terdapat lebih dari satu delineasi permukiman kumuh, dengan catatan harus memenuhi syarat permukiman dan jarak satu delineasi dengan delineasi yang lain cukup jauh. Batas delineasi permukiman atau lingkup entitas perumahan dan permukiman kumuh kota Medan menggunakan batas administratif wilayah ( batas kel/desa; batas RT/dusun dll) dan sebagian kecil kelurahan menggunakan Batas fisik yang nyata ( jaringan jalan, jaringan rel kereta api, sungai, danau dll). Jadi dalam menentukan deliniasi kawasan kumuh kota Medan menggunaan dua metode yaitu berdasarkan administratif dan batas fisik. Penggunaan metode batas administratif berdasarkan karakteristik wilayah dimana terdapat kepadatan kawasan permukiman sedangkan untuk metode batas fisik digunakan karena lokasi kelurahan memiliki kepadatan bangunan yang rendah sedangkan sarana dan prasarana terdapat di lokasi luar permukiman. Hasil Verifikasi yang dilakukan Tim pecepatan terdapat penambahan jumlah luasan kawasan kumuh adalah seperti yang terdapat pada tabel 3.1.2.1 diatas. Untuk tahun 2017 terdapat sepuluh kelurahan skala prioritas yang mendapat Penanganan Skala Kota yaitu Kelurahan Belawan Sicanang, Polonia, Petisah Tengah, Tegal Sari Mandala III, Sukamaju, Titi Kuning, Sei Kera Hilir II, Tegal Rejo, Sunggal dan Tanjung Gusta. Untuk lebih jelas dapat disajikan pada tabel dan peta berikut : TABEL 3.1.2.2 DATA KELURAHAN SKALA PRIORITAS PENANGANAN SKALA KOTA DAN SKALA KOLABORASI No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama Kelurahan Belawan Sicanang Polonia Petisah Tengah Tegal Sari Mandala III Sukamaju Titi Kuning Sei Kera Hilir II Tegal Rejo Sunggal Tanjung Gusta
Luasan kumuh SK (Ha)
Luasan Kumuh Verifikasi RP2KPKP 2016 (ha)
37,96 1,87 1,45 5,83 2,93 6,91 1,06 1,9 2,77 0,71
67,22 9,91 4,04 5,83 10,00 35,52 4,80 8,39 18,86 36,60
BAB III -5
BELAWAN SICANANG Luasan kumuh SK 37,96 Ha Luas Kumuh Verifikasi 67,22 Ha
TEGAL REJO Luasan kumuh SK1,90 Ha Luas Kumuh Verifikasi 8,39 Ha
POLONIA Luasan kumuh SK1,87 Ha Luas Kumuh Verifikasi 9,91 Ha
SEI KERA HILIR II Luasan kumuh SK1,06 Ha Luas Kumuh Verifikasi 8,80 Ha
PETISAH TENGAH Luasan kumuh SK1,45 Ha Luas Kumuh Verifikasi 4,04 Ha
TITI KUNING Luasan kumuh SK6,91 Ha Luas Kumuh Verifikasi 35,52 Ha
TEGAL SARI MANDALA III Luasan kumuh SK5,83 Ha Luas Kumuh Verifikasi 5,83 Ha
SUKAMAJU Luasan kumuh SK2,93 Ha Luas Kumuh Verifikasi 10,00 Ha
TANJUNG GUSTA Luasan kumuh SK0,71 Ha Luas Kumuh Verifikasi 36,60 Ha
SUNGGAL Luasan kumuh SK2,77 Ha Luas Kumuh Verifikasi 18,86 Ha
BAB III -6
Peta 3.2. Kawasan 10: Kelurahan Belawan Sicanang Hasil Verifikasi pada Tabel 3.1.2.1
Peta 3.3. Kawasan 10; Kelurahan Polonia Hasil Verifikasi pada Tabel 3.1.2.1
BAB III -7
Peta 3.4. Kawasan 10 ; Kelurahan Titi Kunig Hasil Verifikasi pada Tabel 3.1.2.1
Peta 3.5. Kawasan 10 ; Kelurahan Sunggal Hasil Verifikasi pada Tabel 3.1.2.1
BAB III -8
3.2
PROFIL KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH KOTA MEDAN DAN GAMBARAN KELEMBAGAAN LOKAL
3.1.1. Luas Permukiman Luas Permukiman Kota Medan versi data baseline adalah 15.324 Ha sementara luas wilayah Kota Medan: 26.510 Ha berikut tabulasi luas permukiman dan luas wilayah Kota Medan
3.2.1 Profil Permukiman Kota Medan
Tabel 3.4. Luas permukiman hasil survey Baseline.
Kota Medan secara administrasi LuasWilayah adalah 26.510 Ha atau 265,10Km2.Secara administratif terdiri dari 21 Kecamatan, 151Kelurahan,dan 2001 Lingkungan.Berdasarkan survei lapangan(baseline) diwilayah permukiman
yang dilakukan oleh masyarakat melalui
KEPADATAN BANGUNAN
Program
KOTAKU, diperoleh gambaran umum Kota Medan secara garisbesar adalah sebagai berikut: Tabel 3.1. Gambaran umum Kota Medan dan hasil survey Baseline No
Data
Survey
NO
Data Kota Medan 151
1
Jumlah Kelurahan Program KOTAKU Kelurahan
Baseline 149
2
Jumlah Kelurahan Tidak Kumuh
106
107
3
Jumlah Kelurahan Kumuh
43
42
4
Jumlah Lingkungan
1985
2001
5
Jumlah Lingkungan Kawasan Kumuh(ringan/berat)
1409
112
6
Luas Kawasan Permukiman(Ha)
15.324
Luas Lokasi Kumuh(Ha)
5.121
200,29
8
Jumlah Kepala Rumah Tangga
363,053
507.205
9
Jumlah Kepala Keluarga(KK)
8 425,422
10
Jumlah Masyarakat Berpenghasilan Rendah/MBR(KK)
165,671
11
Jumlah Penduduk(Jiwa)
1,693,791
2.210.624
12
Laki–laki(Jiwa)
813,293
1.091.937
13
Perempuan(Jiwa)
880,498
1.118.687
7
Sumber data: Data Baseline P2KKP tahun 2015 dan Kota Medan dalam angka tahun 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
KECAMATAN
MEDAN AMPLAS MEDAN AREA MEDAN BARAT MEDAN BARU MEDAN BELAWAN MEDAN DELI MEDAN DENAI MEDAN HELVETIA MEDAN JOHOR MEDAN KOTA MEDAN LABUHAN MEDAN MAIMUN MEDAN MARELAN MEDAN PERJUANGAN MEDAN POLONIA MEDAN SELAYANG MEDAN SUNGGAL MEDAN TEMBUNG MEDAN TIMUR MEDAN TUNTUNGAN MEDANPETISAH
KELURAHAN
MEDAN AMPLAS MEDAN AREA MEDAN BARAT MEDAN BARU MEDAN BELAWAN MEDAN DELI MEDAN DENAI MEDAN HELVETIA MEDAN JOHOR MEDAN KOTA MEDAN LABUHAN MEDAN MAIMUN MEDAN MARELAN MEDAN PERJUANGAN MEDAN POLONIA MEDAN SELAYANG MEDAN SUNGGAL MEDAN TEMBUNG MEDAN TIMUR MEDAN TUNTUNGAN MEDANPETISAH
Alamat RT/RW
RERATA RERATA RERATA RERATA RERATA RERATA RERATA RERATA RERATA RERATA RARATA RERATA RERATA RERATA RERATA RERATA RERATA RERATA RERATA RERATA RERATA
Jumlah Kepala Rumah Tangga
12435 14063 10349 7580 16218 20264 31118 24638 16648 11896 25269 4763 34059 16376 14878 18504 16271 20434 11636 23039 12615 363053
Jumlah Kepala Keluarga
13309 18678 12712 10374 19538 22874 34944 35293 17914 14085 27101 6355 36009 20482 17159 20447 20042 21999 13488 23372 19247 425422
Jumlah Kepala Rumah Tangga MBR
5046 4682 3477 2829 11578 6453 14016 11769 7718 2786 17677 2403 24474 6535 10414 1689 3573 6047 3577 11786 7142 165671
Jumlah Kepala Rumah Tangga Non MBR
7389 9381 6872 4751 4640 13811 17102 12869 8930 9110 7592 2360 9585 9841 4464 16815 12698 14387 8059 11253 5473 197382
Jumlah Penduduk Laki-Laki
29142 35949 18988 18811 38720 39689 70398 64232 36314 27660 53512 11070 72463 37068 30985 43177 37270 43732 26142 50004 27967 813293
Jumlah Penduduk Perempuan
Luas permukiman (Ha)
Jumlah total bangunan (unit)
31785 564,2 40574 283,6 21896 327,2 19767 149,4 38252 656,5 44310 1.162,3 75494 701,2 65953 697,0 36651 1.200,1 29952 394,6 57383 2.168,1 11510 233,2 76984 2.491,4 42527 324,7 33961 578,8 48588 333,7 44265 709,5 47718 584,9 28847 460,5 54275 1.011,5 29806 292,9 880498 15.325,4
20156 18990 14533 8262 16350 22582 31499 24738 22520 18376 27274 8895 34059 16384 14931 19686 28083 22269 16122 27877 15520 429106
Sumber data : Data Baseline P2KKP tahun 2015 Dari tabel diatas luas permukiman terbesar ada di wilayah kecamatan Medan Marelan luas 2.491 Ha dengan kepadatan bangunan 6641,026 unit/ Ha. Berdasarkan Medan Dalam Angka dan SK 2015, Luas Permukiman Kumuh di kecamatan Kota Medan adalah sebagai berikut:
BAB III -9
Tingkat kepadatan bangunan (unit/Ha)
4662,029 15109,98 7737,712 5214,294 12944,72 3073,323 4752,059 4150,48 2574,199 9590,843 3898,381 4290,825 6641,026 7147,307 2800,051 5519,492 6527,204 4766,782 5243,298 4536,345 5170,313 126350,7
TABEL 3.3.
Non Kumuh versi data Base lIne
KECAMATANDIKOTAMEDANBESERTA LUASNYA
No
Luas
Kecamatan
(km2)
Persentase
: 57,4 Ha
2.3.3. Penduduk Kawasan Kumuh: Status
Jumlah Penduduk Jiwa
: 1655 Jiwa
Kumuh
Jumlah Kepala Keluarga KK
: 2053 KK
Komposisi Penduduk :
1
Medan Tuntungan
20.68
7.80%
Non
2
Medan Johor
14.58
5.50%
Kumuh
-Laki-laki
: 810 Jiwa
3
Medan Amplas
11.19
4.22%
Kumuh
-Perempuan
: 845 Jiwa
4
Medan Denai
9.05
3.41%
Kumuh
5
Medan Area
5.52
2.08%
Kumuh
6
Medan Kota
5.27
1.99%
Non
7
Medan Maimun
2.98
1.12%
Kumuh
8
Medan Polonia
9.01
3.40%
Kumuh
a. Diatas air;
9
Medan Baru
5.84
2.20%
Kumuh
b. Di tepi air;
10
Medan Selayang
12.81
4.83%
Kumuh
c. Di dataran rendah;
11
Medan Sunggal
15.44
5.82%
Kumuh
d. Di perbukitan; dan
12
Medan Helvetia
13.16
4.96%
Kumuh
e. Di daerah rawan bencana.
13
Medan Petisah
6.82
2.57%
Kumuh
14
Medan Barat
5.33
2.01%
Non
15
Medan Timur
7.76
2.93%
Kumuh
16
Medan Perjuangan
4.09
1.54%
Kumuh
17
Medan Tembung
7.99
3.01%
Kumuh
18
Medan Deli
20.84
7.86%
Kumuh
19
Medan Labuhan
36.67
13.83%
Kumuh
20
Medan Marelan
23.82
8.99%
Kumuh
21
Medan Belawan
26.25
9.90%
Kumuh
265.1
18
Jumlah Penduduk Miskin/MBR
:1655 RT/.Jiwa
2.3.4. Letak dan Tipologi Permukiman Kumuh Tipologi perumahan kumuh dan permukiman kumuh sebagaimana dimaksud, terdiri dari :
Secara umum, pembagian tipologi perumahan kumuh dan permukiman kumuh dapat dijelaskan sebagai berikut. Tabel 1. Tipologi Perumahan Kumuh Dan Permukiman Kumuh NO 1.
TIPOLOGI perumahan kumuh dan permukiman kumuh di atas air
2.
perumahan kumuh dan permukiman kumuh di tepi air
3.
perumahan kumuh dan permukiman kumuh di dataran rendah
4.
perumahan kumuh dan permukiman kumuh di perbukitan
5.
perumahan kumuh dan permukiman kumuh di daerah rawan bencana
Sumber:MedanDalamAngka dan SK Kumuh 2015
2.3.2. Total Luas Kawasan Kumuh dan Non Kumuh Kelurahan A. Total Luas Kawasan Kumuh SK Walikota
: 7,43 Ha
Non Kumuh
: 95,97 Ha
SK Walikota
Kawasan Kumuh versi data Base lIne
: 46 Ha
LOKASI perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang berada di atas air, baik daerah pasang surut, rawa, sungai ataupun laut. perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang berada tepi badan air (sungai, pantai, danau, waduk dan sebagainya), namun berada di luar Garis Sempadan Badan Air. perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang berada di daerah dataran rendah dengan kemiringan lereng < 10%. perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang berada di daerah dataran tinggi dengan kemiringan lereng > 10 % dan < 40% perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang terletak di daerah rawan bencana alam, khususnya bencana alam tanah longsor, gempa bumi dan banjir. BAB III -10
78%
Karakter lahan dalam kawasan : lahan datar/tebing/berbukit/dll, sebutkan :datar Kawasan berdekatan dengan fasilitas/sarana kota : pasar/pusat
5
Kondisi jaringan drainase di lokasi permukiman memiliki
Drainase Lingkungan 51%
pertokoan/kawasan
Kawasan permukiman tidak terjadi genangan air/banjir
kualitas minimum memadai
industry (pabrik)/ kawasan. Masyarakat terlayani Sarana Air Minum untuk minum, mandi,
perkantoran/stasiun/terminal/pelabuhan/tempat wisata/dll,sebutkan : pasar tradisonal/pusat pertokoaan.
97% 6
layak)
Pelayanan Air Minum/Baku
3.2 Profil Kawasan Permukiman Kumuh di 43 Kelurahan Kota Medan SK Walikota
72%
Profil kawasan Permukiman Kumuh di Kelurahan Kota Medan sebanyak 43 adalah sebagai berikut 93%
: 3.2.1
dan cuci (perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang
Masyarakat terpenuhi kebutuhan air minum, mandi, cuci (minimal 60liter/org/hari) Masyarakat memiliki akses jamban keluarga / jamban bersama (5 KK/jamban) Jamban keluarga/jamban bersama sesuai persyaratan teknis
KELURAHAN TEGAL SARI I 7
Pengelolaan Air Limbah
94%
(memiliki kloset leher angsa yang terhubung dengan septictank)
0%
PROFIL PERMUKIMAN KELURAHAN A
Kelurahan
TEGAL SARI I
B
Kecamatan
MEDAN AREA
C
Nama BKM
GOTONG ROYONG
D
Status Keberdayaan BKM
MANDIRI
E
Luas Kawasan (Ha)
24
8
9 B
F
Tipologi/Karakteristik
Kerajinan dan Industri kecil
H
Koordinat Latitude
N03.349.27
Koordinat Longitude
E098.42.26.7
1
2
Pengelolaan Persampahan Pengamanan Bahaya Kebakaran
79%
0%
Saluran pembuangan air limbah rumah tangga terpisah dengan saluran drainase lingkungan Sampah domestik rumah tangga di kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA 2 kali seminggu Kawasan permukiman memiliki prasarana/sarana Proteksi Kebakaran
NON FISIK Legalitas pendirian bangunan Kepadatan penduduk
56%
Bangunan hunian memiliki IMB
90%
Lahan bangunan hunian memiliki SHM/HGB/Surat
458
jiwa/ha Mata pencaharian utama rumah tangga adalah
No
KRITERIA / INDIKATOR
PARAMETER
3
Mata pencarian penduduk
99%
Perdagangan/jasa (guru, tenaga kesehatan, hotel, dll) (Unit rumah tangga)
A
FISIK 4
1
Keteraturan Bangunan
2
Kepadatan Bangunan
3
Kelayakan Fisik Bangunan
88%
96%
4
Aksesibilitas Lingkungan
83%
55%
60%
Bangunan hunian memiliki keteraturan
Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (79 unit/Ha) 90%
Penggunaan Daya Listrik
Bangunan hunian memiliki luas lantai ≥ 7,2 m2 per orang
5
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik 900 Watt (Unit rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga dikawasan permukiman
41%
menggunakan fasilitas kesehatan di Praktik dokter/poliklinik (Unit rumah tangga)
Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Lantai, Dinding sesuai persyaratan teknis Kawasan permukiman terlayani jaringan jalan lingkungan
6
Fasilitas Pelayanan Pendidikan
53%
Mayoritas Rumah tangga tidak memiliki usia wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP)
yang minimum memadai Kondisi jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas minimum memadai
BAB III -11
3.2.2
TEGAL SARI III 90%
PROFIL PERMUKIMAN KELURAHAN A
Kelurahan
TEGAL SARI III
B
Kecamatan
MEDAN AREA
C
Nama BKM
AMANAH MANDIRI
D
Status Keberdayaan BKM
MANDIRI
E
Luas Kawasan (Ha)
35 HA
F
Tipologi/Karakteristik
KERAJINAN DAN INDUSTRI KECIL
G
Koordinat Latitude
N03324312
Koordinat Longitude
E0984217.3
No
KRITERIA / INDIKATOR
A
FISIK
1
Keteraturan Bangunan
2
Kepadatan Bangunan
3
Kelayakan Fisik Bangunan
4
Aksesibilitas Lingkungan
5
Drainase Lingkungan
6
Pelayanan Air Minum/Baku
7
Pengelolaan Air Limbah
0% 8
Pengelolaan Persampahan
9 Pengamanan Bahaya Kebakaran B
79% 0%
KK/jamban) Jamban keluarga/jamban bersama sesuai persyaratan teknis (memiliki kloset leher angsa yang terhubung dengan septic-tank) Saluran pembuangan air limbah rumah tangga terpisah dengan saluran drainase lingkungan Sampah domestik rumah tangga di kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA 2 kali seminggu Kawasan permukiman memiliki prasarana/sarana Proteksi Kebakaran
NON FISIK 18% Bangunan hunian memiliki IMB
1
Legalitas pendirian bangunan
2
Kepadatan penduduk
85%
318 jiwa/ha
PARAMETER
95% Bangunan hunian memiliki keteraturan Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (77 unit/Ha) Bangunan hunian memiliki luas lantai ≥ 89% 7,2 m2 per orang Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, 93% Lantai, Dinding sesuai persyaratan teknis Kawasan permukiman terlayani jaringan 100% jalan lingkungan yang minimum memadai Kondisi jaringan jalan pada kawasan 91% permukiman memiliki kualitas minimum memadai Kawasan permukiman tidak terjadi 85% genangan air/banjir Kondisi jaringan drainase di lokasi 74% permukiman memiliki kualitas minimum memadai Masyarakat terlayani Sarana Air Minum untuk minum, mandi, dan cuci 82% (perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak) Masyarakat terpenuhi kebutuhan air 77% minum, mandi, cuci (minimal 60liter/org/hari) Masyarakat memiliki akses jamban 97% keluarga / jamban bersama (5
Lahan bangunan hunian memiliki SHM/HGB/Surat
3
Mata pencarian penduduk
80%
4
Penggunaan Daya Listrik
73%
5
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
45%
6
Fasilitas Pelayanan Pendidikan
73%
Mata pencaharian utama rumah tangga adalah Perdagangan/jasa (guru, tenaga kesehatan, hotel, dll) (Unit rumah tangga) Mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik 900 Watt (Unit rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga dikawasan permukiman menggunakan fasilitas kesehatan di Puskesmas/Pustu (Unit rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga memiliki usia wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP) memperoleh akses pendidikan dasar di Dalam kelurahan/kecamatan yang sama (Unit rumah tangga)
BAB III -12
3.2.3
SEI KERA HULU
3.2.4
SEI KERA HILIR II PROFIL PERMUKIMAN KELURAHAN
PROFIL PERMASALAHAN PERMUKIMAN KELURAHAN A
Nama Kawasan
A
Kelurahan
SEI KERA HULU
B
Kecamatan
MEDAN PERJUANGAN
C
Nama BKM
D E F
Status Keberdayaan BKM Luas Kawasan (Ha) Tipologi/Karakteristik
G H
Koordinat Latitude Koordinat Longitude
A No
A
Kelurahan
SEI KERAH HILIR II
B
Kecamatan
MEDAN PERJUANGAN
SEJAHTERA
C
Nama BKM
MANTAP
MANDIRI 31 Jasa dan perdagangan
D
Status Keberdayaan BKM
MANDIRI
E
Luas Kawasan (Ha)
44
F
Tipologi/Karakteristik
Jasa dan perdagangan
H
Koordinat Latitude
N03.35.21.18. E098.40.42.19
FISIK KRITERIA / INDIKATOR
Bangunan hunian memiliki keteraturan 2
Kepadatan Bangunan
3
Kelayakan Fisik Bangunan
4
5
Aksesibilitas Lingkungan
Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Lantai, Dinding sesuai persyaratan teknis
1
Keteraturan Bangunan
25%
98%
Kawasan permukiman terlayani jaringan jalan lingkungan yang minimum memadai
2
Kepadatan Bangunan
Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (83 unit/Ha)
90%
Kondisi jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas minimum memadai
3
Kelayakan Fisik Bangunan
40%
Bangunan hunian memiliki luas lantai ≥ 7,2 m2 per orang
75%
Kawasan permukiman tidak terjadi genangan air/banjir
67%
Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Lantai, Dinding sesuai persyaratan teknis
78%
Kondisi jaringan drainase di lokasi permukiman memiliki kualitas minimum memadai
18%
Kawasan permukiman terlayani jaringan jalan lingkungan yang minimum memadai
15%
Kondisi jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas minimum memadai
62%
Kawasan permukiman tidak terjadi genangan air/banjir
81%
Kondisi jaringan drainase di lokasi permukiman memiliki kualitas minimum memadai
98%
Pelayanan Air Minum/Baku
100% 100% 0% 8 9 B
Pengelolaan Persampahan Pengamanan Bahaya Kebakaran
95% 0%
4
Aksesibilitas Lingkungan
Masyarakat terlayani Sarana Air Minum untuk minum, mandi, dan cuci (perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak) Masyarakat terpenuhi kebutuhan air minum, mandi, cuci (minimal 60liter/org/hari) Masyarakat memiliki akses jamban keluarga / jamban bersama (5 KK/jamban) Jamban keluarga/jamban bersama sesuai persyaratan teknis (memiliki kloset leher angsa yang terhubung dengan septic-tank) Saluran pembuangan air limbah rumah tangga terpisah dengan saluran drainase lingkungan Sampah domestik rumah tangga di kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA 2 kali seminggu Kawasan permukiman memiliki prasarana/sarana Proteksi Kebakaran
5
6
Drainase Lingkungan
Pelayanan Air Minum/Baku
38%
Bangunan hunian memiliki IMB Lahan bangunan hunian memiliki SHM/HGB/Surat jiwa/ha Mata pencaharian utama rumah tangga adalah Perdagangan/jasa (guru, tenaga kesehatan, hotel, dll) (Unit rumah tangga) Mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik 900 Watt (Unit rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga dikawasan permukiman menggunakan fasilitas kesehatan di Praktik dokter/poliklinik (Unit rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga memiliki usia wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP) memperoleh akses pendidikan dasar di Dalam kelurahan
Legalitas pendirian bangunan
2
Kepadatan penduduk
99% 324
Masyarakat terlayani Sarana Air Minum untuk minum, mandi, dan cuci (perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak)
0%
Masyarakat terpenuhi kebutuhan air minum, mandi, cuci (minimal 60liter/org/hari)
3
Mata pencarian penduduk
93%
4
Penggunaan Daya Listrik
51%
5
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
71%
Fasilitas Pelayanan Pendidikan
56%
63% 7
Pengelolaan Air Limbah
62% 0%
8
Pengelolaan Persampahan
Bangunan hunian memiliki keteraturan
0%
NON FISIK
1
6
PARAMETER
FISIK
Bangunan hunian memiliki luas lantai ≥ 7,2 m2 per orang
Drainase Lingkungan
Pengelolaan Air Limbah
KRITERIA / INDIKATOR
A
91%
100%
7
No
Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (88 unit/Ha)
100% 6
Koordinat Longitude
PARAMETER
53%
Masyarakat memiliki akses jamban keluarga / jamban bersama (5 KK/jamban) Jamban keluarga/jamban bersama sesuai persyaratan teknis (memiliki kloset leher angsa yang terhubung dengan septictank) Saluran pembuangan air limbah rumah tangga terpisah dengan saluran drainase lingkungan Sampah domestik rumah tangga di kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA 2 kali seminggu
BAB III -13
Pengamanan Bahaya Kebakaran
9
0%
B
NON FISIK
1
Legalitas pendirian bangunan
2
Kepadatan penduduk
3
Mata pencarian penduduk
85%
Kawasan permukiman memiliki prasarana/sarana Proteksi Kebakaran
349 58%
4
Penggunaan Daya Listrik
58%
5
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
71%
6
Fasilitas Pelayanan Pendidikan
69%
Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Dinding, Lantai tidak sesuai persyaratan teknis
46%
Kawasan permukiman tidak terlayani jaringan jalan lingkungan yang memadai
52%
Kondisi Jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas buruk
Bangunan hunian memiliki IMB
4 85%
33%
Aksesibilitas Lingkungan
Lahan bangunan hunian memiliki SHM/HGB/Surat jiwa/ha Mata pencaharian utama rumah tangga adalah Perdagangan/jasa (guru, tenaga kesehatan, hotel, dll) (Unit rumah tangga) Mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik 900 Watt (Unit rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga dikawasan permukiman menggunakan fasilitas kesehatan di Puskesmas/Pustu (Unit rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga memiliki usia wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP) memperoleh akses pendidikan dasar di Dalam kelurahan/kecamatan yang sama (Unit rumah tangga)
62% 5
Drainase Lingkungan 54%
6
Pelayanan Air Minum/Baku
Kawasan permukiman terjadi genangan/banjir Kondisi jaringan drainse pada lokasi permukiman memiliki kualitas buruk
Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak terlayani jaringan Air Bersih/Baku 20% perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak 55%
Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal 60liter/org/hari (Mandi, Minum, Cuci)
Bangunan hunian pada lokasi permukiman 4% tidak memiliki akses Jamban/MCK Komunal
3.2.5
TEGAL REJO
PROFIL PERMASALAHAN PERMUKIMAN KELURAHAN A A B C
Nama Kawasan Kelurahan Kecamatan Nama BKM
BAGAN DELI MEDAN BELAWAN BAGAN DELI
D
Status Keberdayaan BKM
MANDIRI
E F G H
Luas Kawasan (Ha) Tipologi/Karakteristik Koordinat Latitude Koordinat Longitude
103,4 Nelayan N0346326 E098422253
KATEGORI KUMUH ……………………. No
KRITERIA / INDIKATOR
A
FISIK
1
Keteraturan Bangunan
2
Kepadatan Bangunan
3
Kelayakan Fisik Bangunan
PARAMETER
63%
7
Pengelolaan Air Limbah
Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki kloset (Leher Angsa) yang 25% terhubung dengan tangkiseptik Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah Tangga tercampur dengan Drainase Lingkungan 73% Sampah domestik rumah tangga pada 55% kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu Kawasan permukiman tidak memiliki 40% Ketersediaan prasarana/sarana Proteksi Kebakaran
8
Pengelolaan Persampahan
9
Pengamanan Bahaya Kebakaran
B
NON FISIK
1
Legalitas pendirian bangunan
2
Kepadatan penduduk
3
Mata pencarian penduduk
58%
Mata pencaharian utama rumah tangga adalah Perikanan/nelayan (Unit rumah tangga)
4
Penggunaan Daya Listrik
77%
Mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik <450 Watt (Unit rumah tangga)
73%
Bangunan Hunian tidak memiliki IMB
32%
Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah
84
Bangunan Hunian tidak memiliki keteraturan
Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (24 unit/Ha) Bangunan hunian memiliki Luas Lantai < 7,2 41% m2 per orang
Jiwa/Ha
BAB III -14
5
6
3.2.6
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Mayoritas Rumah tangga dikawasan 57% permukiman menggunakan fasilitas kesehatan di Praktik dokter/poliklinik (Unit rumah tangga)
Fasilitas Pelayanan Pendidikan
Mayoritas Rumah tangga memiliki usia wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP) memperoleh akses 90% pendidikan dasar di Dalam kelurahan/kecamatan yang sama (Unit rumah tangga)
Indikator
1
Keteraturan Bangunan
57% permukiman masy.tdk memiliki keteraturan
2
Kepadatan Bangunan
161 unit/Ha
3
Kelayakan Bangunan Hunian
50 % kondisi hunian tdk layak huni
4
Aksebilitas Lingkungan
5
Drainase Lingkungan
6
Pelayanan Air Minum
7
Pengelolaan Air Limbah
9
PROFIL KELURAHAN SUNGGAL
PROFIL KELURAHAN TANJUNG SARI
No.
8
3.2.7
Pengelolaan Persampahan Pengamanan Bahaya Kebakaran
Uraian Masalah (kondisi saat ini)
47 % jalan lingkungan tidak layak dan tdk sesuai persyaratan teknis 54 % kawasan permukiman terjadi genangan air 75 % masyarakat tidak terlayani sarana air minum yg layak dan terlindungi 4 % masyarakat belum memiliki jamban keluarga/bersama yg layak 58 % sampah masyarakat tdk terangkut ke TPS/TPA min.2kali seminggu Hampir 0 % kawasan permukiman belum memiliki pengamanan bahaya kebakaran
Lokasi Jl.Seroja Dalam Gg.Ternak Jl.Seroja Dalam Jl.Seroja Dalam
Dimensi (ukuran) 45 unit 458 unit
Jumlah KK/KRT 81 KK 281 KK
76 unit
82 KK
Jl.Seroja Dalam
2005 mtr
264 KK
Jl.Seroja Dalam
1223 mtr
231 KK
221 unit
226 KK
12 unit
15 kk
4 unit
257 kk
3 Unit
1829 kk
Jl.Seroja Dalam Jl.Seroja Dalam Jl.Seroja Dalam Jl.Seroja Dalam
BAB III -15
3.2.8
PROFIL KELURAHAN MABAR
8
PROFIL PERMUKIMAN KELURAHAN A
Kelurahan
MABAR
B
Kecamatan
MEDAN DELI
C
Nama BKM
MANDIRI
D
Status Keberdayaan BKM
MANDIRI
E
Luas Kawasan (Ha)
117,1
F
Tipologi/Karakteristik
Jasa dan perdagangan
H
Koordinat Latitude
N03394323
Koordinat Longitude
E0984911
No
KRITERIA / INDIKATOR
A
FISIK
1
Keteraturan Bangunan
2
Kepadatan Bangunan
3
4
5
6
Kelayakan Fisik Bangunan
Aksesibilitas Lingkungan
76%
Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Lantai, Dinding sesuai persyaratan teknis
87%
Kawasan permukiman terlayani jaringan jalan lingkungan yang minimum memadai
74%
Kondisi jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas minimum memadai
66%
Kawasan permukiman tidak terjadi genangan air/banjir
45%
Kondisi jaringan drainase di lokasi permukiman memiliki kualitas minimum memadai
50%
Masyarakat terlayani Sarana Air Minum untuk minum, mandi, dan cuci (perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak)
74%
Masyarakat terpenuhi kebutuhan air minum, mandi, cuci (minimal 60liter/org/hari)
Drainase Lingkungan
Pelayanan Air Minum/Baku
Pengelolaan Air Limbah
74% 84%
Masyarakat memiliki akses jamban keluarga / jamban bersama (5 KK/jamban) Jamban keluarga/jamban bersama sesuai persyaratan teknis (memiliki kloset leher angsa yang terhubung dengan septic-tank) Saluran pembuangan air limbah rumah tangga terpisah dengan saluran drainase lingkungan
54%
Pengamanan Bahaya Kebakaran
0%
Kawasan permukiman memiliki prasarana/sarana Proteksi Kebakaran
32%
Bangunan hunian memiliki IMB
52%
Lahan bangunan hunian memiliki SHM/HGB/Surat
1
Legalitas pendirian bangunan
2
Kepadatan penduduk
3
Mata pencarian penduduk
57%
4
Penggunaan Daya Listrik
61%
5
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
43%
6
Fasilitas Pelayanan Pendidikan
74%
3.2.9
Sampah domestik rumah tangga di kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA 2 kali seminggu
NON FISIK
Bangunan hunian memiliki keteraturan
Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (18 unit/Ha) Bangunan hunian memiliki luas lantai ≥ 7,2 m2 per 88% orang
67% 7
B
PARAMETER
20%
9
Pengelolaan Persampahan
14
jiwa/ha Mata pencaharian utama rumah tangga adalah Perdagangan/jasa (guru, tenaga kesehatan, hotel, dll) (Unit rumah tangga) Mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik <450 Watt (Unit rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga dikawasan permukiman menggunakan fasilitas kesehatan di Puskesmas/Pustu (Unit rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga memiliki usia wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP) memperoleh akses pendidikan dasar di Dalam kelurahan/kecamatan yang sama (Unit rumah tangga)
PROFIL KELURAHAN KOTA BANGUN
A B C D E F G H
Nama Kawasan Lingkungan I Kelurahan Kotabangun Kecamatan Medan Deli Nama BKM Sejahtera Status Pemberdayaan BKM Mandiri Luas Kawasan (HA) 3.5 Ha Tipologi/Karakteristik Jasa dan Perdagangan Koordinat N3°40’25” & E98°40’05” Katagori Kumuh: Kumuh Berat No Kriteria/Indikator Parameter INFORMASI FISIK 1
Keteraturan Bangunan
86% bangunan hunian tidak memiliki keteraturan
2
Kepadatan Bangunan
Kawasan permukiman memiliki kepadatan (31 unit/Ha)
3
Kelayakan Fisik Bangunan
86% bangunan hunian memiliki luas lantai < 7,2 m² perorang 87% bangunan hunian memiliki kondisi ALADIN tidak sesuai persyaratan teknis
BAB III -16
4
Aksesibilitas Lingkungan
70% kawasan permukiman tidak terlayani jaringan jalan lingkungan yang memadai
6
70% kondisi jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas buruk 5
6
Drainase Lingkungan
Pelayanan Air Minum/Baku
68% kawasan permukiman terjadi genangan/banjir 40% kondisi jaringan drainase pada lokasi permukiman memiliki kualitas buruk 88% bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak terlayani jaringan air bersih/baku perpipaan atau non perpipaan non terlindungi yang layak 87% masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal 60 liter/orang/hari (mandi,minum,cuci) 80% bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki akses jamban/MCK komunal
7
Pengelolahan Air Limbah
80% bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki kloset (leher angsa) yang terhubung dengan tangkiseptik
99% mayoritas rumah tangga memiliki usia wajib belajar 9 tahun (SD-SMP) memperoleh akses pendidikan dasar didalam Kel/Kec. yang sama
Fasilitas Pelayanan Pendidikan
3.2.10 PROFIL KELURAHAN TEGAL SARI MANDALA III :PROFIL PERMUKIMAN KELURAHAN TEGAL SARI MANDALA III MEDAN DENAI AMANAH
A B C
Kelurahan Kecamatan Nama BKM Status Keberdayaan D BKM E Luas Kawasan (Ha) F Tipologi/Karakteristik H Koordinat Latitude Koordinat Longitude No KRITERIA / INDIKATOR A FISIK 1 Keteraturan Bangunan 2
Kepadatan Bangunan
100% saluran pembuangan air limbah rumah tangga tercampur dengan drainase lingkungan
3
Kelayakan Fisik Bangunan
4
Aksesibilitas Lingkungan
5
Drainase Lingkungan
6
Pelayanan Air Minum/Baku
7
Pengelolaan Air Limbah
8
Pengelolaan
8
Pengelolahan Persampahan
80% sampah domestik rumah tangga pada kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu
9
Pengamanan Bahaya Kebakaran
100% kawasan permukiman tidak memiliki ketersediaan prasarana/sarana proteksi kebakaran
INFORMASI NON FISIK 1
Legalitas Pendirian Bangunan
99% bangunan hunian tidak memiliki IMB
2
Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk 39 jiwa/Ha
3
Mata Pencarian Penduduk
80% mata pencaharian utama rumah tangga adalah pekerja industri/pabrik
4
Penggunaan Daya Listrik
88% mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik 900 Watt
5
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
91% mayoritas rumah tangga dikawasan permukiman menggunakan fasilitas kesehatan dipuskesmas/pustu
20% lahan bangunan hunian tidak memiliki SHM/HGB/surat yang diakui pemerintah
MANDIRI 103HA Jasa dan perdagangan N0334795 E09842598 PARAMETER 91% Bangunan hunian memiliki keteraturan Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (95 unit/Ha) Bangunan hunian memiliki luas lantai ≥ 7,2 m2 87% per orang Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Lantai, 98% Dinding sesuai persyaratan teknis Kawasan permukiman terlayani jaringan jalan 65% lingkungan yang minimum memadai Kondisi jaringan jalan pada kawasan permukiman 42% memiliki kualitas minimum memadai Kawasan permukiman tidak terjadi genangan 92% air/banjir Kondisi jaringan drainase di lokasi permukiman 50% memiliki kualitas minimum memadai Masyarakat terlayani Sarana Air Minum untuk 52% minum, mandi, dan cuci (perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak) Masyarakat terpenuhi kebutuhan air minum, 49% mandi, cuci (minimal 60liter/org/hari) Masyarakat memiliki akses jamban keluarga / 100% jamban bersama (5 KK/jamban) Jamban keluarga/jamban bersama sesuai 91% persyaratan teknis (memiliki kloset leher angsa yang terhubung dengan septic-tank) Saluran pembuangan air limbah rumah tangga 0% terpisah dengan saluran drainase lingkungan 99% Sampah domestik rumah tangga di kawasan BAB III -17
Persampahan 9 B 1 2 3
Pengamanan Bahaya Kebakaran NON FISIK Legalitas pendirian bangunan Kepadatan penduduk Mata pencarian penduduk
4
Penggunaan Daya Listrik
5
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
6
Fasilitas Pelayanan Pendidikan
permukiman terangkut ke TPS/TPA 2 kali seminggu Kawasan permukiman memiliki prasarana/sarana 0% Proteksi Kebakaran 32% Bangunan hunian memiliki IMB 83% Lahan bangunan hunian memiliki SHM/HGB/Surat 393 jiwa/ha Mata pencaharian utama rumah tangga adalah 73% Perdagangan/jasa (guru, tenaga kesehatan, hotel, dll) (Unit rumah tangga) Mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik 50% <450 Watt (Unit rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga dikawasan permukiman 44% menggunakan fasilitas kesehatan di Puskesmas/Pustu (Unit rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga memiliki usia wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP) memperoleh akses 72% pendidikan dasar di Dalam kelurahan/kecamatan yang sama (Unit rumah tangga)
3
Kelayakan Fisik Bangunan
2% 4
Aksesibilitas Lingkungan
8% 5
Drainase Lingkungan 50%
48% 6
Pelayanan Air Minum/Baku 51% 0%
PROFIL PERMUKIMAN KUMUH KELURAHAN A
Kelurahan
TEGAL SARI MANDALA III
B
Kecamatan
MEDAN DENAI
C
Nama BKM
AMANAH
D
Status Keberdayaan BKM
MANDIRI
E
Luas Kawasan (Ha)
103HA
F
Tipologi/Karakteristik
Jasa dan perdagangan
G
Koordinat Latitude
N0334795
Koordinat Longitude
E09842598
A
FISIK
1
Keteraturan Bangunan
2
Kepadatan Bangunan
PARAMETER
Bangunan Hunian tidak memiliki keteraturan Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (95 unit/Ha) 9%
7
Pengelolaan Air Limbah
9%
100%
KATEGORI KUMUH RINGAN. KRITERIA / INDIKATOR
35% 58%
3.2.11 PROFIL KELURAHAN TEGAL SARI MANDALA III
No
13%
8
Pengelolaan Persampahan
9
Pengamanan Bahaya Kebakaran
B
NON FISIK
1%
100%
Bangunan hunian memiliki Luas Lantai < 7,2 m2 per orang Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Dinding, Lantai tidak sesuai persyaratan teknis Kawasan permukiman tidak terlayani jaringan jalan lingkungan yang memadai Kondisi Jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas buruk Kawasan permukiman terjadi genangan/banjir Kondisi jaringan drainse pada lokasi permukiman memiliki kualitas buruk Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak terlayani jaringan Air Bersih/Baku perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal 60liter/org/hari (Mandi, Minum, Cuci) Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki akses Jamban/MCK Komunal Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki kloset (Leher Angsa) yang terhubung dengan tangkiseptik Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah Tangga tercampur dengan Drainase Lingkungan Sampah domestik rumah tangga pada kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu Kawasan permukiman tidak memiliki Ketersediaan prasarana/sarana Proteksi Kebakaran
Bangunan Hunian tidak memiliki IMB Lahan Bangunan Hunian tidak 17% Memiliki SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah 68%
1
Legalitas pendirian bangunan
2
Kepadatan penduduk
3
Mata pencarian penduduk
393 73%
Jiwa/Ha Mata pencaharian utama rumah tangga adalah Perdagangan/jasa BAB III -18
(guru, tenaga kesehatan, hotel, dll) (Unit rumah tangga) 4
Penggunaan Daya Listrik
5
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
6
Fasilitas Pelayanan Pendidikan
Mayoritas rumah tangga 50% menggunakan daya listrik <450 Watt (Unit rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga dikawasan permukiman 44% menggunakan fasilitas kesehatan di Puskesmas/Pustu (Unit rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga memiliki usia wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP) 72% memperoleh akses pendidikan dasar di Dalam kelurahan/kecamatan yang sama (Unit rumah tangga)
3.2.12 PROFIL KELURAHAN TEGAL SARI MANDALA II
PROFIL PERMUKIMAN KUMUH KELURAHAN A B C D E F H I
No
Nama Kawasan Kelurahan TEGAL SARI MANDALA II Kecamatan MEDAN DENAI Nama BKM TEGAL SARI MANDALA II Status Keberdayaan MANDIRI BKM Luas Kawasan (Ha) 87HA Tipologi/Karakteristik Jasa dan perdagangan Koordinat Latitude N0335390 Koordinat Longitude E09843438 KATEGORI KUMUH ……………………. KRITERIA / INDIKATOR
A 1
FISIK Keteraturan Bangunan
2
Kepadatan Bangunan
3
Kelayakan Fisik Bangunan
4
Aksesibilitas Lingkungan
Drainase Lingkungan
6
Pelayanan Air Minum/Baku
7
Pengelolaan Air Limbah
8
Pengelolaan Persampahan
9
Pengamanan Bahaya Kebakaran
B
NON FISIK
1
Legalitas pendirian bangunan
2
Kepadatan penduduk
3
Mata pencarian penduduk
82%
4
Penggunaan Daya Listrik
50%
5
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
47%
6
Fasilitas Pelayanan Pendidikan
41%
Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak 29% memiliki kloset (Leher Angsa) yang terhubung dengan tangkiseptik Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah Tangga 93% tercampur dengan Drainase Lingkungan Sampah domestik rumah tangga pada kawasan 58% permukiman terangkut ke TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu Kawasan permukiman tidak memiliki Ketersediaan 100% prasarana/sarana Proteksi Kebakaran 75%
Bangunan Hunian tidak memiliki IMB
30%
Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah
164
PARAMETER
22% Bangunan Hunian tidak memiliki keteraturan Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (39 unit/Ha) Bangunan hunian memiliki Luas Lantai < 7,2 m2 16% per orang Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Dinding, 9% Lantai tidak sesuai persyaratan teknis 4% 19%
5
Kondisi jaringan drainse pada lokasi permukiman memiliki kualitas buruk Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak 10% terlayani jaringan Air Bersih/Baku perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal 10% 60liter/org/hari (Mandi, Minum, Cuci) Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak 5% memiliki akses Jamban/MCK Komunal 68%
28%
Jiwa/Ha Mata pencaharian utama rumah tangga adalah Perdagangan/jasa (guru, tenaga kesehatan, hotel, dll) (Unit rumah tangga) Mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik 900 Watt (Unit rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga dikawasan permukiman menggunakan fasilitas kesehatan di Puskesmas/Pustu (Unit rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga memiliki usia wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP) memperoleh akses pendidikan dasar di Dalam kelurahan/kecamatan yang sama (Unit rumah tangga)
Kawasan permukiman tidak terlayani jaringan jalan lingkungan yang memadai Kondisi Jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas buruk Kawasan permukiman terjadi genangan/banjir BAB III -19
3.2.13 PROFIL KELURAHAN GEDUNG JOHOR
3.2.14 PROFIL KELURAHAN TITI KUNING A B C D E F G H
Nama Kawasan Kelurahan Kecamatan Nama BKM Status Pemberdayaan BKM Luas Kawasan (HA) Tipologi/Karakteristik Koordinat
No Kriteria/Indikator INFORMASI FISIK
Lingkungan 15 Titi Kuning Medan Johor Karya Sejahtera Mandiri 13 Ha Jasa dan Perdagangan N03314305 E98405903 Katagori Kumuh: Kumuh Sedang Parameter
1
Keteraturan Bangunan
18% bangunan hunian tidak memiliki keteraturan
2
Kepadatan Bangunan
Kawasan permukiman memiliki kepadatan (27 unit/Ha) 10% bangunan hunian memiliki luas lantai < 7,2 m² perorang
3
Kelayakan Fisik Bangunan 6% bangunan hunian memiliki kondisi ALADIN tidak sesuai persyaratan teknis
4
Aksesibilitas Lingkungan
12% kawasan permukiman tidak terlayani jaringan jalan lingkungan yang memadai 77% kondisi jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas buruk 0% kawasan permukiman terjadi genangan/banjir
5
Drainase Lingkungan 50% kondisi jaringan drainase pada lokasi permukiman memiliki kualitas buruk
6
Pelayanan Air Minum/Baku
0% bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak terlayani jaringan air bersih/baku perpipaan atau non perpipaan non terlindungi yang layak 0% masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal 60 liter/orang/hari (mandi,minum,cuci) 14% bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki akses jamban/MCK komunal
7
Pengelolahan Air Limbah
21% bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki kloset (leher angsa) yang terhubung dengan tangkiseptik 100% saluran pembuangan air limbah rumah tangga tercampur dengan drainase lingkungan BAB III -20
3.2.15 PROFIL KELURAHAN KEDAI DURIAN 8
Pengelolahan Persampahan
73% sampah domestik rumah tangga pada kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu
9
Pengamanan Bahaya Kebakaran
100% kawasan permukiman tidak memiliki ketersediaan prasarana/sarana proteksi kebakaran
INFORMASI NON FISIK 62% bangunan hunian tidak memiliki IMB 1
Legalitas Pendirian Bangunan 70% lahan bangunan hunian tidak memiliki SHM/HGB/surat yang diakui pemerintah
2 3 4
5
6
Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk 72 jiwa/Ha
Mata Pencarian Penduduk
80% mata pencaharian utama rumah tangga adalah pekerjaan Industri/pabrik (Unit rumah tangga)
Penggunaan Daya Listrik
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Fasilitas Pelayanan Pendidikan
88% mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik 1300 Watt 70% mayoritas rumah tangga dikawasan permukiman menggunakan fasilitas kesehatan Praktek dokter dan Poliklinik (Unit rumah tangga) 85% mayoritas rumah tangga memiliki usia wajib belajar 9 tahun (SD-SMP) memperoleh akses pendidikan dasar didalam Kel/Kec. yang sama
PROFIL PERMUKIMAN KUMUH KELURAHAN A
Nama Kawasan
B
Kelurahan
KEDAI DURIAN
C
Kecamatan
MEDAN JOHOR
D
Nama BKM
PEDULI
E
Status Keberdayaan BKM
MANDIRI
F
Luas Kawasan (Ha)
98
H
Tipologi/Karakteristik
Jasa dan perdagangan
I
Koordinat Latitude
N033111 E0984108
Koordinat Longitude
KATEGORI KUMUH ……………………. No
KRITERIA / INDIKATOR
PARAMETER
A
FISIK
1
Keteraturan Bangunan
49%
2
Kepadatan Bangunan
Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (21 unit/Ha)
3
Kelayakan Fisik Bangunan
27%
4
5
6
Aksesibilitas Lingkungan
Drainase Lingkungan
Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Dinding, Lantai tidak sesuai persyaratan teknis
33%
Kawasan permukiman tidak terlayani jaringan jalan lingkungan yang memadai
30%
Kondisi Jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas buruk
35%
Kawasan permukiman terjadi genangan/banjir
38%
Kondisi jaringan drainse pada lokasi permukiman memiliki kualitas buruk
26%
Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak terlayani jaringan Air Bersih/Baku perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak
Pelayanan Air Minum/Baku
8% Pengelolaan Air Limbah
Bangunan hunian memiliki Luas Lantai < 7,2 m2 per orang
8%
2%
7
Bangunan Hunian tidak memiliki keteraturan
11% 0% 65%
Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal 60liter/org/hari (Mandi, Minum, Cuci) Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki akses Jamban/MCK Komunal Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki kloset (Leher Angsa) yang terhubung dengan tangkiseptik Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah Tangga tercampur dengan Drainase Lingkungan Sampah domestik rumah tangga pada kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu Kawasan permukiman tidak memiliki Ketersediaan prasarana/sarana Proteksi Kebakaran
8
Pengelolaan Persampahan
9
Pengamanan Bahaya Kebakaran
B
NON FISIK
1
Legalitas pendirian bangunan
2
Kepadatan penduduk
3
Mata pencarian penduduk
40%
4
Penggunaan Daya Listrik
49%
5
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
70%
Mayoritas Rumah tangga dikawasan permukiman menggunakan fasilitas kesehatan di Puskesmas/Pustu (Unit rumah tangga)
6
Fasilitas Pelayanan Pendidikan
64%
Mayoritas Rumah tangga memiliki usia wajib belajar 9 Tahun (SDSMP) memperoleh akses pendidikan dasar di Dalam kelurahan/kecamatan yang sama (Unit rumah tangga)
100%
67% 13% 40
Bangunan Hunian tidak memiliki IMB Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah Jiwa/Ha Mata pencaharian utama rumah tangga adalah Perdagangan/jasa (guru, tenaga kesehatan, hotel, dll) (Unit rumah tangga) Mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik 900 Watt (Unit rumah tangga)
BAB III -21
3.2.16 PROFIL KELURAHAN SUKAMAJU
3.2.17 PROFIL KELURAHAN PEKAN LABUHAN 3.3.1.Outline Profil Permukiman Kumuh Kelurahan Pekan labuhan Lokasi SK Walikota A B C D E F G H
Nama Kawasan Kelurahan Kecamatan Nama BKM Status Pemberdayaan BKM Luas Kawasan Kumuh (HA) Tipologi/Karakteristik Koordinat
No Kriteria/Indikator
Lingkungan 14 Pekan Labuhan Medan Labuhan Mapala Sejahtera Mandiri 1 Jasa dan Perdagangan N3 44.240 E98 40.618 Katagori Kumuh: Kumuh Berat Parameter
1
Keteraturan Bangunan
30 % bangunan hunian tidak memiliki keteraturan
2
Kepadatan Bangunan
Kasawan permukiman memiliki kepadatan rendah (66 unit/Ha)
3
Kelayakan Fisik Bangunan
33% bangunan hunian memiliki luas lantai < 7,2 m² perorang 18% bangunan hunian memiliki kondisi ALADIN tidak sesuai persyaratan teknis
4
Aksesibilitas Lingkungan
36% kawasan permukiman tidak terlayani jaringan jalan lingkungan yang memadai 60% kondisi jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas buruk
5
Drainase Lingkungan
30% kawasan permukiman terjadi genangan/banjir 33% kondisi jaringan drainase pada lokasi permukiman memiliki kualitas buruk
6
Pelayanan Air Minum/Baku
19% bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak terlayani jaringan air bersih/baku perpipaan atau non perpipaan non terlindungi yang layak 77% masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal 60 liter/orang/hari (mandi,minum,cuci)
7
Pengelolahan Air Limbah
3% banguna hunian pada lokasi perkuminan tidak memiliki akses jamban/MCK komunal 79% bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki kloset (leher angsa) yang terhubung dengan tangkiseptik
BAB III -22
100% saluran pembuangan air limbah rumah tangga tercampur dengan drainase lingkungan
8
Pengelolahan Persampahan
65% sampah domestik rumah tangga pada kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA kurang dari 2 kali esminggu
9
Pengamanan Bahaya Kebakaran
100% kawasan permukiman tidak memiliki ketersediaan prasarana/sarana proteksi kebakaran
1
Legalitas Pendirian Bangunan
92% bangunan hunian tidak memiliki IMB
3.2.18 KELURAHAN TANGKAHAN
32% lahan bangunan hunian tidak memiliki SKM/HGB/surat yang diakui pemerintah 2
Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk 290 jiwa/Ha
3
Mata Pencarian Penduduk
68% mata pencaharian utama rumah tangga adalah perdagangan/jasa (guru,tenaga kesehatan,hotel,dll)
4
Penggunaan Daya Listrik
87% mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik 900 Watt
5
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
64% mayoritas rumah tangga dikawasan permukiman menggunakan fasilitas kesehatan dipuskesmas/pustu
6
Fasilitas Pelayanan Pendidikan
50% mayoritas rumah tangga memiliki usia wajib belajar 9 tahun (SD-SMP) memperoleh akses pendidikan dasar didalam Kel/Kec yang sama
BAB III -23
3.2.19 KELURAHAN SEI MATI 1
C
Nama Kawasan
B
Kelurahan
SEI MATI
C
Kecamatan
MEDAN LABUHAN
D
SEJAHTERA BERSAMA
3
MANDIRI
4
F
Nama BKM Status Keberdayaan BKM Luas Kawasan (Ha)
H
Tipologi/Karakteristik
Jasa dan perdagangan
I
Koordinat Latitude
N03425023
Koordinat Longitude
E098402727
E
2
1287 Ha
Legalitas pendirian bangunan Kepadatan penduduk Mata pencarian penduduk Penggunaan Daya Listrik
A 1
KRITERIA / INDIKATOR FISIK Keteraturan Bangunan
2
Kepadatan Bangunan
3
Kelayakan Fisik Bangunan
4
Aksesibilitas Lingkungan
5
6
7
8 9 B
Drainase Lingkungan
Pelayanan Air Minum/Baku
Pengelolaan Air Limbah
Pengelolaan Persampahan Pengamanan Bahaya Kebakaran NON FISIK
PARAMETER
0%
Bangunan Hunian tidak memiliki keteraturan
Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (10 unit/Ha) Bangunan hunian memiliki Luas Lantai < 7,2 m2 per 25% orang Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Dinding, 6% Lantai tidak sesuai persyaratan teknis Kawasan permukiman tidak terlayani jaringan jalan 28% lingkungan yang memadai Kondisi Jaringan jalan pada kawasan permukiman 68% memiliki kualitas buruk 29% Kawasan permukiman terjadi genangan/banjir Kondisi jaringan drainse pada lokasi permukiman 65% memiliki kualitas buruk Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak 98% terlayani jaringan Air Bersih/Baku perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal 0% 60liter/org/hari (Mandi, Minum, Cuci) Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak 0% memiliki akses Jamban/MCK Komunal Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak 0% memiliki kloset (Leher Angsa) yang terhubung dengan tangkiseptik Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah Tangga 100% tercampur dengan Drainase Lingkungan Sampah domestik rumah tangga pada kawasan 94% permukiman terangkut ke TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu Kawasan permukiman tidak memiliki Ketersediaan 100% prasarana/sarana Proteksi Kebakaran
0% 13 73% 91%
5
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
89%
6
Fasilitas Pelayanan Pendidikan
99%
KATEGORI KUMUH …………………….
No
100%
Bangunan Hunian tidak memiliki IMB Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah Jiwa/Ha Mata pencaharian utama rumah tangga adalah Industri/pabrik (Unit rumah tangga) Mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik 900 Watt (Unit rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga dikawasan permukiman menggunakan fasilitas kesehatan di Puskesmas/Pustu (Unit rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga memiliki usia wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP) memperoleh akses pendidikan dasar di Dalam kelurahan/kecamatan yang sama (Unit rumah tangga)
3.2.20 KELURAHAN NELAYAN INDAH A B C D E F G H
Nama Kawasan Kelurahan Kecamatan Nama BKM Status Pemberdayaan BKM Luas Kawasan (HA) Tipologi/Karakteristik Koordinat
No Kriteria/Indikator
Lingkungan 6,8 Nelayan Indah Medan Labuhan Mekar Jaya Mandiri 11,65 Jasa, perdagangan, nelayan N3 44.547 E98 40.672 Katagori Kumuh: Kumuh Berat Parameter
1
Keteraturan Bangunan
22% bangunan hunian tidak memiliki keteraturan
2
Kepadatan Bangunan
Kasawan permukiman memiliki kepadatan rendah (76 unit/Ha)
3
Kelayakan Fisik Bangunan
57% bangunan hunian memiliki luas lantai < 7,2 m² perorang 39% bangunan hunia memiliki kondisi ALADIN tidak sesuai persyaratan teknis
4
Aksesibilitas Lingkungan
83% kawasan permukiman tidak terlayani jaringan jalan lingkungan yang memadai 89% kondisi jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas buruk
5
Drainase Lingkungan
62% kawasan permukiman terjadi genangan/banjir 84% kondisi jaringan drainase pada lokasi permukiman memiliki kualitas buruk
BAB III -24
6
Pelayanan Air Minum/Baku
0% bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak terlayani jaringan air bersih/baku perpipaan atau non perpipaan non terlindungi yang layak
3.2.21 KELURAHAN HAMDAN
1% masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal 60 liter/orang/hari (mandi,minum,cuci) 7
Pengelolahan Air Limbah
22% bangunan hunian pada lokasi perkuminan tidak memiliki akses jamban/MCK komunal 23% bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki kloset (leher angsa) yang terhubung dengan tangkiseptik 100% saluran pembuangan air limbah rumah tangga tercampur dengan drainase lingkungan
8
Pengelolahan Persampahan
3% sampah domestik rumah tangga pada kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA kurang dari 2 kali esminggu
9
Pengamanan Bahaya Kebakaran
0% kawasan permukiman tidak memiliki ketersediaan prasarana/sarana proteksi kebakaran
1
Legalitas Pendirian Bangunan
0% bangunan hunia tidak memiliki IMB 0% lahan bangunan hunian tidak memiliki SKM/HGB/surat yang diakui pemerintah
2
Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk 216 jiwa/Ha
3
Mata Pencarian Penduduk
30% mata pencaharian utama rumah tangga adalah perdagangan/jasa (guru,tenaga kesehatan,hotel,dll)
4
Penggunaan Daya Listrik
40% mayoritas rumha tangga menggunakan daya listrik 900 Watt
5
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
80% mayoritas rumah tangga dikawasan permukiman menggunakan fasilitas kesehatan dipuskesmas/pustu
6
Fasilitas Pelayanan Pendidikan
80% mayoritas rumah tangga memiliki usia wajib belajar 9 tahun (SD-SMP) memperoleh akses pendidikan dasar didalam Kel/Kec yang sama
BAB III -25
3.2.22 KELURAHAN AUR
3.2.23 KELURAHAN TERJUN
PROFIL PERMUKIMAN KELURAHAN A
Kelurahan
AUR
B
Kecamatan
MEDAN MAIMUN
C
Nama BKM
AUR BERSATU
D
Status Keberdayaan BKM
MANDIRI
E
Luas Kawasan (Ha)
60
F
Tipologi/Karakteristik
Jasa dan perdagangan
H
Koordinat Latitude
N03.34.82
Koordinat Longitude
E098.40.96
No
KRITERIA / INDIKATOR
PARAMETER
A
FISIK
1
Keteraturan Bangunan
2
Kepadatan Bangunan
Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (20 unit/Ha)
3
Kelayakan Fisik Bangunan
92% Bangunan hunian memiliki luas lantai ≥ 7,2 m2 per orang
77% Bangunan hunian memiliki keteraturan
92% Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Lantai, Dinding sesuai persyaratan teknis 4
Aksesibilitas Lingkungan
93% Kawasan permukiman terlayani jaringan jalan lingkungan yang minimum memadai 87% Kondisi jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas minimum memadai 100% Kawasan permukiman tidak terjadi genangan air/banjir
5
Drainase Lingkungan
98% Kondisi jaringan drainase di lokasi permukiman memiliki kualitas minimum memadai 89%
6
Pelayanan Air Minum/Baku
Masyarakat terlayani Sarana Air Minum untuk minum, mandi, dan cuci (perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak)
99% Masyarakat terpenuhi kebutuhan air minum, mandi, cuci (minimal 60liter/org/hari)
7
Pengelolaan Air Limbah
96% Masyarakat memiliki akses jamban keluarga / jamban bersama (5 KK/jamban) Jamban keluarga/jamban bersama sesuai persyaratan teknis (memiliki kloset leher 82% angsa yang terhubung dengan septic-tank) 40%
8
Pengelolaan Persampahan 9 Pengamanan Bahaya Kebakaran
Saluran pembuangan air limbah rumah tangga terpisah dengan saluran drainase lingkungan
Sampah domestik rumah tangga di kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA 2 kali seminggu 0% Kawasan permukiman memiliki prasarana/sarana Proteksi Kebakaran
68%
B
NON FISIK
1
Legalitas pendirian bangunan
2
Kepadatan penduduk
3
Mata pencarian penduduk
83%
4
Penggunaan Daya Listrik
37% Mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik <450 Watt (Unit rumah tangga)
5
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
41%
6
Fasilitas Pelayanan Pendidikan
40% Mayoritas Rumah tangga tidak memiliki usia wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP)
36% Bangunan hunian memiliki IMB 41% Lahan bangunan hunian memiliki SHM/HGB/Surat 53 jiwa/ha Mata pencaharian utama rumah tangga adalah Perdagangan/jasa (guru, tenaga kesehatan, hotel, dll) (Unit rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga dikawasan permukiman menggunakan fasilitas kesehatan di Puskesmas/Pustu (Unit rumah tangga)
BAB III -26
3.2.24 KELURAHAN LABUHAN DELI A B C D E F G H
Nama Kawasan Kelurahan Kecamatan Nama BKM Status Pemberdayaan BKM Luas Kawasan (HA) Tipologi/Karakteristik Koordinat
No Kriteria/Indikator INFORMASI FISIK
Lingkungan 5 Labuhan Deli Medan Marelan Bahtera Deli Mandiri 450 Ha Nelayan N3°40’25” & E98°39’50” Katagori Kumuh: Kumuh Berat Parameter
8
Pengelolahan Persampahan
93% sampah domestik rumah tangga pada kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu
9
Pengamanan Bahaya Kebakaran
100% kawasan permukiman tidak memiliki ketersediaan prasarana/sarana proteksi kebakaran
INFORMASI NON FISIK 0% bangunan hunian tidak memiliki IMB 1
Legalitas Pendirian Bangunan 99% lahan bangunan hunian tidak memiliki SHM/HGB/surat yang diakui pemerintah
2
Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk 6 jiwa/Ha
1
Keteraturan Bangunan
0% bangunan hunian tidak memiliki keteraturan
3
Mata Pencarian Penduduk
80% mata pencaharian utama rumah tangga adalah pekerja industri/pabrik
2
Kepadatan Bangunan
Kawasan permukiman memiliki kepadatan (10 unit/Ha)
4
Penggunaan Daya Listrik
88% mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik 900 Watt
5
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
91% mayoritas rumah tangga dikawasan permukiman menggunakan fasilitas kesehatan dipuskesmas/pustu
6
Fasilitas Pelayanan Pendidikan
99% mayoritas rumah tangga memiliki usia wajib belajar 9 tahun (SD-SMP) memperoleh akses pendidikan dasar didalam Kel/Kec. yang sama
A B C D E F G H
Nama Kawasan Kelurahan Kecamatan Nama BKM Status Pemberdayaan BKM Luas Kawasan (HA) Tipologi/Karakteristik Koordinat
10% bangunan hunian memiliki luas lantai < 7,2 m² perorang 3
Kelayakan Fisik Bangunan 0% bangunan hunian memiliki kondisi ALADIN tidak sesuai persyaratan teknis
4
Aksesibilitas Lingkungan
33% kawasan permukiman tidak terlayani jaringan jalan lingkungan yang memadai 67% kondisi jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas buruk 21% kawasan permukiman terjadi genangan/banjir
5
Drainase Lingkungan 100% kondisi jaringan drainase pada lokasi permukiman memiliki kualitas buruk
6
Pelayanan Air Minum/Baku
96% bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak terlayani jaringan air bersih/baku perpipaan atau non perpipaan non terlindungi yang layak 0% masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal 60 liter/orang/hari (mandi,minum,cuci) 0% bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki akses jamban/MCK komunal
7
Pengelolahan Air Limbah
No Kriteria/Indikator INFORMASI FISIK
Parameter
1
Keteraturan Bangunan
0% bangunan hunian tidak memiliki keteraturan
2
Kepadatan Bangunan
Kawasan permukiman memiliki kepadatan (18 unit/Ha)
0% bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki kloset (leher angsa) yang terhubung dengan tangkiseptik
10% bangunan hunian memiliki luas lantai < 7,2 m² perorang 3
100% saluran pembuangan air limbah rumah tangga tercampur dengan drainase lingkungan
Lingkungan 6 Labuhan Deli Medan Marelan Bahtera Deli Mandiri 450 Ha Nelayan N3°40’25” & E98°39’50” Katagori Kumuh: Kumuh Berat
Kelayakan Fisik Bangunan 0% bangunan hunian memiliki kondisi ALADIN tidak sesuai persyaratan teknis BAB III -27
4
Aksesibilitas Lingkungan
75% kawasan permukiman tidak terlayani jaringan jalan lingkungan yang memadai
6
Fasilitas Pelayanan Pendidikan
86% kondisi jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas buruk 94% kawasan permukiman terjadi genangan/banjir 5
Drainase Lingkungan 0% kondisi jaringan drainase pada lokasi permukiman memiliki kualitas buruk
6
Pelayanan Air Minum/Baku
100% bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak terlayani jaringan air bersih/baku perpipaan atau non perpipaan non terlindungi yang layak 0% masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal 60 liter/orang/hari (mandi,minum,cuci) 0% bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki akses jamban/MCK komunal
7
Pengelolahan Air Limbah
1% bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki kloset (leher angsa) yang terhubung dengan tangkiseptik 100% saluran pembuangan air limbah rumah tangga tercampur dengan drainase lingkungan
8
9
Pengelolahan Persampahan
Pengamanan Bahaya Kebakaran
Lokasi SK Walikota A B C D E F G H
Nama Kawasan Kelurahan Kecamatan Nama BKM Status Pemberdayaan BKM Luas Kawasan (HA) Tipologi/Karakteristik Koordinat
No Kriteria/Indikator INFORMASI FISIK
2% bangunan hunian tidak memiliki keteraturan
2
Kepadatan Bangunan
Kawasan permukiman memiliki kepadatan (17 unit/Ha) 9% bangunan hunian memiliki luas lantai < 7,2 m² perorang
3
Kelayakan Fisik Bangunan 0% bangunan hunian memiliki kondisi ALADIN tidak sesuai persyaratan teknis
4
Aksesibilitas Lingkungan
99% lahan bangunan hunian tidak memiliki SHM/HGB/surat yang diakui pemerintah 2
Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk 6 jiwa/Ha
3
Mata Pencarian Penduduk
80% mata pencaharian utama rumah tangga adalah Perikana dan Nelayan
4
Penggunaan Daya Listrik
88% mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik 450 Watt
5
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
91% mayoritas rumah tangga dikawasan permukiman menggunakan fasilitas kesehatan dipuskesmas/pustu
0% kawasan permukiman tidak terlayani jaringan jalan lingkungan yang memadai 63% kondisi jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas buruk
0% bangunan hunian tidak memiliki IMB Legalitas Pendirian Bangunan
Parameter
Keteraturan Bangunan
INFORMASI NON FISIK 1
Lingkungan 7 Labuhan Deli Medan Marelan Bahtera Deli Mandiri 450 Ha Nelayan N3°40’25” & E98°39’50” Katagori Kumuh: Kumuh Berat
1
93% sampah domestik rumah tangga pada kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu 100% kawasan permukiman tidak memiliki ketersediaan prasarana/sarana proteksi kebakaran
99% mayoritas rumah tangga memiliki usia wajib belajar 9 tahun (SD-SMP) memperoleh akses pendidikan dasar didalam Kel/Kec. yang sama
100% kawasan permukiman terjadi genangan/banjir 5
Drainase Lingkungan 36% kondisi jaringan drainase pada lokasi permukiman memiliki kualitas buruk
6
Pelayanan Air Minum/Baku
97% bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak terlayani jaringan air bersih/baku perpipaan atau non perpipaan non terlindungi yang layak 0% masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal 60 liter/orang/hari (mandi,minum,cuci)
7
Pengelolahan Air Limbah
0% bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki akses jamban/MCK komunal
BAB III -28
2% bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki kloset (leher angsa) yang terhubung dengan tangkiseptik 100% saluran pembuangan air limbah rumah tangga tercampur dengan drainase lingkungan
8
9
2
Kepadatan Bangunan
7% bangunan hunian memiliki luas lantai < 7,2 m² perorang 3
Kelayakan Fisik Bangunan 10% bangunan hunian memiliki kondisi ALADIN tidak sesuai persyaratan teknis
91% sampah domestik rumah tangga pada kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu
Pengelolahan Persampahan
Pengamanan Bahaya Kebakaran
100% kawasan permukiman tidak memiliki ketersediaan prasarana/sarana proteksi kebakaran
4
Aksesibilitas Lingkungan
100% kawasan permukiman terjadi genangan/banjir 0% bangunan hunian tidak memiliki IMB
Legalitas Pendirian Bangunan
5
Drainase Lingkungan 65% kondisi jaringan drainase pada lokasi permukiman memiliki kualitas buruk
99% lahan bangunan hunian tidak memiliki SHM/HGB/surat yang diakui pemerintah 2
Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk 6 jiwa/Ha
3
Mata Pencarian Penduduk
80% mata pencaharian utama rumah tangga adalah perikana Nelayan
Penggunaan Daya Listrik
88% mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik 900 Watt
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
91% mayoritas rumah tangga dikawasan permukiman menggunakan fasilitas kesehatan dipuskesmas/pustu
Fasilitas Pelayanan Pendidikan
99% mayoritas rumah tangga memiliki usia wajib belajar 9 tahun (SD-SMP) memperoleh akses pendidikan dasar didalam Kel/Kec. yang sama
4
5
6
Pelayanan Air Minum/Baku
0% bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki akses jamban/MCK komunal Pengelolahan Air Limbah
Nama Kawasan Kelurahan Kecamatan Nama BKM Status Pemberdayaan BKM Luas Kawasan (HA) Tipologi/Karakteristik Koordinat
No Kriteria/Indikator INFORMASI FISIK 1
Keteraturan Bangunan
0% bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki kloset (leher angsa) yang terhubung dengan tangkiseptik 100% saluran pembuangan air limbah rumah tangga tercampur dengan drainase lingkungan
3.2.25 KELURAHAN SEI MATI A B C D E F G H
99% bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak terlayani jaringan air bersih/baku perpipaan atau non perpipaan non terlindungi yang layak 0% masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal 60 liter/orang/hari (mandi,minum,cuci)
7 6
21% kawasan permukiman tidak terlayani jaringan jalan lingkungan yang memadai 34% kondisi jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas buruk
INFORMASI NON FISIK 1
Kawasan permukiman memiliki kepadatan (19 unit/Ha)
Lingkungan 8 Labuhan Deli Medan Marelan Bahtera Deli Mandiri 450 Ha Nelayan N3°40’25” & E98°39’50” Katagori Kumuh: Kumuh Berat
8
Pengelolahan Persampahan
100% sampah domestik rumah tangga pada kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu
9
Pengamanan Bahaya Kebakaran
100% kawasan permukiman tidak memiliki ketersediaan prasarana/sarana proteksi kebakaran
INFORMASI NON FISIK 0% bangunan hunian tidak memiliki IMB 1
Legalitas Pendirian Bangunan 99% lahan bangunan hunian tidak memiliki SHM/HGB/surat yang diakui pemerintah
Parameter 0% bangunan hunian tidak memiliki keteraturan
2
Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk 6 jiwa/Ha
3
Mata Pencarian Penduduk
80% mata pencaharian utama rumah tangga adalah pekerja industri/pabrik BAB III -29
4
Penggunaan Daya Listrik
88% mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik 900 Watt
0% masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal 60 liter/orang/hari (mandi,minum,cuci)
5
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
91% mayoritas rumah tangga dikawasan permukiman menggunakan fasilitas kesehatan dipuskesmas/pustu
33% bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki akses jamban/MCK komunal
Fasilitas Pelayanan Pendidikan
99% mayoritas rumah tangga memiliki usia wajib belajar 9 tahun (SD-SMP) memperoleh akses pendidikan dasar didalam Kel/Kec. yang sama
6
7
Pengelolahan Air Limbah
100% saluran pembuangan air limbah rumah tangga tercampur dengan drainase lingkungan
3.2.26 KELURAHAN GAHARU A B C D E F G H
Nama Kawasan Kelurahan Kecamatan Nama BKM Status Pemberdayaan BKM Luas Kawasan (HA) Tipologi/Karakteristik Koordinat
No Kriteria/Indikator INFORMASI FISIK 1 2
3
Keteraturan Bangunan Kepadatan Bangunan
Kelayakan Fisik Bangunan
Lingkungan 9, 10 dan 11 Gaharu Medan Timur Gaharu Jaya Mandiri 11,4 Ha Jasa dan Perdagangan N3°36’0” & E98°40’37” Katagori Kumuh Ringan Parameter 33% bangunan hunian tidak memiliki keteraturan
Aksesibilitas Lingkungan
8
Pengelolahan Persampahan
34% sampah domestik rumah tangga pada kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA kurang dari 2 kali esminggu
9
Pengamanan Bahaya Kebakaran
100% kawasan permukiman tidak memiliki ketersediaan prasarana/sarana proteksi kebakaran
INFORMASI NON FISIK Legalitas Pendirian Bangunan
83% bangunan hunian tidak memiliki IMB
2
Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk 58 jiwa/Ha
3
Mata Pencarian Penduduk
68% mata pencaharian utama rumah tangga adalah perdagangan/jasa
4
Penggunaan Daya Listrik
53% mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik >2200 Watt
5
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
70% mayoritas rumah tangga dikawasan permukiman menggunakan fasilitas kesehatan di puskesmas/pustu
6
Fasilitas Pelayanan Pendidikan
100% mayoritas rumah tangga memiliki usia wajib belajar 9 tahun (SD-SMP) memperoleh akses pendidikan dasar didalam Kelurahan/Kecamatan yang sama
1
Kawasan permukiman memiliki kepadatan (19 unit/Ha) 13% bangunan hunian memiliki luas lantai < 7,2 m² perorang 30% bangunan hunian memiliki kondisi ALADIN tidak sesuai persyaratan teknis
4
88% bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki kloset (leher angsa) yang terhubung dengan tangkiseptik
34% kawasan permukiman tidak terlayani jaringan jalan lingkungan yang memadai
89% lahan bangunan hunian tidak memiliki SKM/HGB/surat yang diakui pemerintah
57% kondisi jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas buruk 28% kawasan permukiman terjadi genangan/banjir 5
Drainase Lingkungan 51% kondisi jaringan drainase pada lokasi permukiman memiliki kualitas buruk
6
Pelayanan Air Minum/Baku
11% bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak terlayani jaringan air bersih/baku perpipaan atau non perpipaan non terlindungi yang layak
BAB III -30
Saluran pembuangan air limbah rumah tangga 7% terpisah dengan saluran drainase lingkungan
3.2.27 KELURAHAN PULO BRAYAN DARAT I
PROFIL PERMUKIMAN KELURAHAN A
Kelurahan
PULO BRAYAN DARAT I
B
Kecamatan
MEDAN TIMUR
C
BINA SEJAHTERA
E
Nama BKM Status Keberdayaan BKM Luas Kawasan (Ha)
F
Tipologi/Karakteristik
Jasa dan perdagangan
H
Koordinat Latitude
N0337188
D
Koordinat Longitude
A
FISIK
1
Keteraturan Bangunan
2
Kepadatan Bangunan
3
Kelayakan Fisik Bangunan
4
Aksesibilitas Lingkungan
9
57,2
E098410311
PARAMETER
73% Bangunan hunian memiliki keteraturan Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (19 unit/Ha) Bangunan hunian memiliki luas lantai ≥ 7,2 m2 per 73% orang Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Lantai, 85% Dinding sesuai persyaratan teknis 71%
Kawasan permukiman terlayani jaringan jalan lingkungan yang minimum memadai
Kondisi jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas minimum memadai Kawasan permukiman tidak terjadi genangan 77% air/banjir 59%
5
Drainase Lingkungan
Kondisi jaringan drainase di lokasi permukiman memiliki kualitas minimum memadai Masyarakat terlayani Sarana Air Minum untuk 61% minum, mandi, dan cuci (perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak) 36%
6
Pelayanan Air Minum/Baku
Masyarakat terpenuhi kebutuhan air minum, mandi, cuci (minimal 60liter/org/hari) Masyarakat memiliki akses jamban keluarga / 93% jamban bersama (5 KK/jamban) Jamban keluarga/jamban bersama sesuai 84% persyaratan teknis (memiliki kloset leher angsa yang terhubung dengan septic-tank)
Pengelolaan Air Limbah
Pengamanan Bahaya Kebakaran NON FISIK
1
Legalitas pendirian bangunan
2
Kepadatan penduduk
3
Mata pencarian penduduk
4
Penggunaan Daya Listrik
5
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
6
Fasilitas Pelayanan Pendidikan
54% 0%
Sampah domestik rumah tangga di kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA 2 kali seminggu Kawasan permukiman memiliki prasarana/sarana Proteksi Kebakaran
68% Bangunan hunian memiliki IMB 70% Lahan bangunan hunian memiliki SHM/HGB/Surat 69 jiwa/ha Mata pencaharian utama rumah tangga adalah 66% Perdagangan/jasa (guru, tenaga kesehatan, hotel, dll) (Unit rumah tangga) Mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik 45% 900 Watt (Unit rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga dikawasan permukiman 36% menggunakan fasilitas kesehatan di Praktik dokter/poliklinik (Unit rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga memiliki usia wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP) memperoleh akses pendidikan 85% dasar di Dalam kelurahan/kecamatan yang sama (Unit rumah tangga)
3.2.28 KELURAHAN PULO BRAYAN DAARAT II
PROFIL PERMUKIMAN KELURAHAN A
Kelurahan
PULO BRAYAN DARAT II
B
Kecamatan
MEDAN TIMUR
C
HARAPAN
E
Nama BKM Status Keberdayaan BKM Luas Kawasan (Ha)
F
Tipologi/Karakteristik
Jasa dan perdagangan
H
Koordinat Latitude
N03373177
Koordinat Longitude
E098410493
D
94%
7
Pengelolaan Persampahan
B
MANDIRI
KRITERIA / INDIKATOR
No
8
KRITERIA / INDIKATOR
No A
FISIK
1
Keteraturan Bangunan
MANDIRI 65,3
PARAMETER
59% Bangunan hunian memiliki keteraturan BAB III -31
2
Kepadatan Bangunan
3
Kelayakan Fisik Bangunan
4
Aksesibilitas Lingkungan
Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (44 unit/Ha) Bangunan hunian memiliki luas lantai ≥ 7,2 m2 per 81% orang Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Lantai, 86% Dinding sesuai persyaratan teknis 56%
3.2.29 KELURAHAN HARJO SARI
Kawasan permukiman terlayani jaringan jalan lingkungan yang minimum memadai
Kondisi jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas minimum memadai Kawasan permukiman tidak terjadi genangan 100% air/banjir Kondisi jaringan drainase di lokasi permukiman 67% memiliki kualitas minimum memadai 46%
5
Drainase Lingkungan
6
Pelayanan Air Minum/Baku
7
Pengelolaan Air Limbah
Pengelolaan Persampahan Pengamanan Bahaya 9 Kebakaran
8
Masyarakat terlayani Sarana Air Minum untuk 86% minum, mandi, dan cuci (perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak) Masyarakat terpenuhi kebutuhan air minum, mandi, 89% cuci (minimal 60liter/org/hari) Masyarakat memiliki akses jamban keluarga / 89% jamban bersama (5 KK/jamban) Jamban keluarga/jamban bersama sesuai 61% persyaratan teknis (memiliki kloset leher angsa yang terhubung dengan septic-tank) Saluran pembuangan air limbah rumah tangga 0% terpisah dengan saluran drainase lingkungan Sampah domestik rumah tangga di kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA 2 kali seminggu Kawasan permukiman memiliki prasarana/sarana 20% Proteksi Kebakaran 67%
B
NON FISIK
1
Legalitas pendirian bangunan
2
Kepadatan penduduk
3
Mata pencarian penduduk
79%
4
Penggunaan Daya Listrik
43%
5
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
41%
6
Fasilitas Pelayanan Pendidikan
54%
50% Bangunan hunian memiliki IMB 88% Lahan bangunan hunian memiliki SHM/HGB/Surat 33 jiwa/ha Mata pencaharian utama rumah tangga adalah Perdagangan/jasa (guru, tenaga kesehatan, hotel, dll) (Unit rumah tangga) Mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik 900 Watt (Unit rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga dikawasan permukiman menggunakan fasilitas kesehatan di Rumah Sakit (Unit rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga memiliki usia wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP) memperoleh akses pendidikan dasar di Dalam kelurahan/kecamatan yang sama (Unit rumah tangga) BAB III -32
3.2.30 KELURAHAN AMPLAS
3.2.31 KELURAHAN KELURAHAN PETISAH HULU
BAB III -33
3.2.32 KELURAHAN KELURAHAN HELVETIA
3.2.33 KELURAHAN DWIKORA
PROFIL PERMUKIMAN KELURAHAN A
Kelurahan
DWIKORA
B
Kecamatan
MEDAN HELVETIA
C
Nama BKM
DWIKORA
D
Status Keberdayaan BKM
MANDIRI
E
Luas Kawasan (Ha)
200
F
Tipologi/Karakteristik
Jasa dan perdagangan
H
Koordinat Latitude
N033576
Koordinat Longitude
E0983836
No
KRITERIA / INDIKATOR
PARAMETER
A
FISIK
1
Keteraturan Bangunan
2
Kepadatan Bangunan
Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (38 unit/Ha)
3
Kelayakan Fisik Bangunan
94% Bangunan hunian memiliki luas lantai ≥ 7,2 m2 per orang
89% Bangunan hunian memiliki keteraturan
95% Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Lantai, Dinding sesuai persyaratan teknis 4
Aksesibilitas Lingkungan
65% Kawasan permukiman terlayani jaringan jalan lingkungan yang minimum memadai 58% Kondisi jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas minimum memadai 56% Kawasan permukiman tidak terjadi genangan air/banjir
5
Drainase Lingkungan
6
Pelayanan Air Minum/Baku
59% Kondisi jaringan drainase di lokasi permukiman memiliki kualitas minimum memadai 94%
Masyarakat terlayani Sarana Air Minum untuk minum, mandi, dan cuci (perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak)
55% Masyarakat terpenuhi kebutuhan air minum, mandi, cuci (minimal 60liter/org/hari)
7
Pengelolaan Air Limbah
97% Masyarakat memiliki akses jamban keluarga / jamban bersama (5 KK/jamban) Jamban keluarga/jamban bersama sesuai persyaratan teknis (memiliki kloset leher 99% angsa yang terhubung dengan septic-tank) 8%
8
Pengelolaan Persampahan 9 Pengamanan Bahaya Kebakaran
Saluran pembuangan air limbah rumah tangga terpisah dengan saluran drainase lingkungan
Sampah domestik rumah tangga di kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA 2 kali seminggu 0% Kawasan permukiman memiliki prasarana/sarana Proteksi Kebakaran
67%
B
NON FISIK
1
Legalitas pendirian bangunan
2
Kepadatan penduduk
3
Mata pencarian penduduk
70%
4
Penggunaan Daya Listrik
55% Mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik 1300 Watt (Unit rumah tangga)
5
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
68%
6
Fasilitas Pelayanan Pendidikan
99% Bangunan hunian memiliki IMB 100% Lahan bangunan hunian memiliki SHM/HGB/Surat 127 jiwa/ha Mata pencaharian utama rumah tangga adalah Perdagangan/jasa (guru, tenaga kesehatan, hotel, dll) (Unit rumah tangga)
Mayoritas Rumah tangga dikawasan permukiman menggunakan fasilitas kesehatan di Praktik dokter/poliklinik (Unit rumah tangga)
Mayoritas Rumah tangga memiliki usia wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP) memperoleh 100% akses pendidikan dasar di Dalam kelurahan/kecamatan yang sama (Unit rumah tangga)
BAB III -34
3.2.34 KELURAHAN TANJUNG GUSTA
3.2.35 KELURAHAN PETISAH TENGAH
PROFIL PERMUKIMAN KUMUH KELURAHAN A B C D E F H I
No A 1 2 3
Nama Kawasan Kelurahan Kecamatan Nama BKM Status Keberdayaan BKM Luas Kawasan (Ha) Tipologi/Karakteristik Koordinat Latitude Koordinat Longitude KRITERIA / INDIKATOR FISIK Keteraturan Bangunan Kepadatan Bangunan Kelayakan Fisik Bangunan
4 Aksesibilitas Lingkungan
PETISAH TENGAH MEDANPETISAH PETA MANDIRI 127 HA Jasa dan perdagangan N0335224 E09839551 PARAMETER 25% Bangunan Hunian tidak memiliki keteraturan Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (109 unit/Ha) 6% Bangunan hunian memiliki Luas Lantai < 7,2 m2 per orang Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Dinding, Lantai tidak sesuai 7% persyaratan teknis Kawasan permukiman tidak terlayani jaringan jalan lingkungan yang 18% memadai 26% Kondisi Jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas buruk
0% Kawasan permukiman terjadi genangan/banjir 19% Kondisi jaringan drainse pada lokasi permukiman memiliki kualitas buruk Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak terlayani jaringan Air 5% Bersih/Baku perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak Pelayanan Air Minum/Baku Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal 60liter/org/hari (Mandi, 0% Minum, Cuci) Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki akses 1% Jamban/MCK Komunal Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki kloset (Leher Pengelolaan Air Limbah 2% Angsa) yang terhubung dengan tangkiseptik Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah Tangga tercampur dengan 94% Drainase Lingkungan Sampah domestik rumah tangga pada kawasan permukiman terangkut Pengelolaan Persampahan 25% ke TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu Kawasan permukiman tidak memiliki Ketersediaan prasarana/sarana Pengamanan Bahaya Kebakaran 81% Proteksi Kebakaran NON FISIK 26% Bangunan Hunian tidak memiliki IMB Legalitas pendirian bangunan Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki SHM/HGB/Surat yang diakui 31% pemerintah Kepadatan penduduk 188 Jiwa/Ha Mata pencaharian utama rumah tangga adalah Perdagangan/jasa (guru, Mata pencarian penduduk 91% tenaga kesehatan, hotel, dll) (Unit rumah tangga) Mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik 900 Watt (Unit Penggunaan Daya Listrik 71% rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga dikawasan permukiman menggunakan fasilitas Fasilitas Pelayanan Kesehatan 45% kesehatan di Rumah Sakit (Unit rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga memiliki usia wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP) Fasilitas Pelayanan Pendidikan 64% memperoleh akses pendidikan dasar di Dalam kelurahan/kecamatan yang sama (Unit rumah tangga)
5 Drainase Lingkungan
6
7
8 9 B 1 2 3 4 5 6
BAB III -35
3.2.36 KELURAHAN BANDAR SELAMAT
11%
PROFIL PERMUKIMAN KUMUH KELURAHAN A
Nama Kawasan
B
Kelurahan
BANDAR SELAMAT
C
Kecamatan
MEDAN TEMBUNG
D
Nama BKM
BANDAR SELAMAT
E
Status Keberdayaan BKM
MANDIRI
Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal 60liter/org/hari (Mandi, Minum, Cuci)
Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak 2% memiliki akses Jamban/MCK Komunal 7
Pengelolaan Air Limbah
8
Pengelolaan Persampahan
Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak 15% memiliki kloset (Leher Angsa) yang terhubung dengan tangkiseptik Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah Tangga 100% tercampur dengan Drainase Lingkungan Sampah domestik rumah tangga pada kawasan 32% permukiman terangkut ke TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu Kawasan permukiman tidak memiliki Ketersediaan 50% prasarana/sarana Proteksi Kebakaran
F
Luas Kawasan (Ha)
90 HA
H
Tipologi/Karakteristik
Jasa dan perdagangan
9
Pengamanan Bahaya Kebakaran
I
Koordinat Latitude
N0335858
B
NON FISIK
Koordinat Longitude
E09842747 1
Legalitas pendirian bangunan
2
Kepadatan penduduk
3
Mata pencarian penduduk
Mata pencaharian utama rumah tangga adalah 76% Perdagangan/jasa (guru, tenaga kesehatan, hotel, dll) (Unit rumah tangga)
4
Penggunaan Daya Listrik
46%
5
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
6
Fasilitas Pelayanan Pendidikan
KATEGORI KUMUH ……………………. KRITERIA /
No A
FISIK
1
Keteraturan Bangunan
2 3
PARAMETER
INDIKATOR
Kepadatan Bangunan Kelayakan Fisik Bangunan
24%
Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (33 unit/Ha) 16% 1%
4
Aksesibilitas Lingkungan
1% 29%
5
Drainase Lingkungan
6
Pelayanan Air Minum/Baku
Bangunan Hunian tidak memiliki keteraturan
Bangunan hunian memiliki Luas Lantai < 7,2 m2 per orang Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Dinding, Lantai tidak sesuai persyaratan teknis
56%
Bangunan Hunian tidak memiliki IMB
14%
Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah
116
Jiwa/Ha
Mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik <450 Watt (Unit rumah tangga)
Mayoritas Rumah tangga dikawasan permukiman 33% menggunakan fasilitas kesehatan di Bidan/mantri (Unit rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga memiliki usia wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP) memperoleh akses pendidikan 48% dasar di Dalam kelurahan/kecamatan yang sama (Unit rumah tangga)
Kawasan permukiman tidak terlayani jaringan jalan lingkungan yang memadai Kondisi Jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas buruk
11%
Kawasan permukiman terjadi genangan/banjir
27%
Kondisi jaringan drainse pada lokasi permukiman memiliki kualitas buruk
Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak 24% terlayani jaringan Air Bersih/Baku perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak BAB III -36
3.2.37 KELURAHAN BANTAN
9
Pengamanan Bahaya Kebakaran
B
NON FISIK
1
Legalitas pendirian bangunan
MANDIRI
2
Kepadatan penduduk
150 HA Industri sedang dan besar N0335483 E0984287
3
Mata pencarian penduduk
4
Penggunaan Daya Listrik
5
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
6
Fasilitas Pelayanan Pendidikan
PROFIL PERMUKIMAN KELURAHAN A B C D E F H
Kelurahan Kecamatan Nama BKM Status Keberdayaan BKM Luas Kawasan (Ha) Tipologi/Karakteristik Koordinat Latitude Koordinat Longitude KRITERIA / INDIKATOR
No A
FISIK
1
Keteraturan Bangunan
2
Kepadatan Bangunan
3
Kelayakan Fisik Bangunan
4
5
6
7
8
Aksesibilitas Lingkungan
Drainase Lingkungan
Pelayanan Air Minum/Baku
Pengelolaan Air Limbah
Pengelolaan Persampahan
BANTAN MEDAN TEMBUNG SARI BANTAN
PARAMETER
99% Bangunan hunian memiliki keteraturan Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (32 unit/Ha) Bangunan hunian memiliki luas lantai ≥ 7,2 m2 92% per orang Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Lantai, 100% Dinding sesuai persyaratan teknis Kawasan permukiman terlayani jaringan jalan 89% lingkungan yang minimum memadai Kondisi jaringan jalan pada kawasan 85% permukiman memiliki kualitas minimum memadai Kawasan permukiman tidak terjadi genangan 85% air/banjir Kondisi jaringan drainase di lokasi permukiman 80% memiliki kualitas minimum memadai Masyarakat terlayani Sarana Air Minum untuk 23% minum, mandi, dan cuci (perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak) Masyarakat terpenuhi kebutuhan air minum, 92% mandi, cuci (minimal 60liter/org/hari) Masyarakat memiliki akses jamban keluarga / 100% jamban bersama (5 KK/jamban) Jamban keluarga/jamban bersama sesuai 100% persyaratan teknis (memiliki kloset leher angsa yang terhubung dengan septic-tank) Saluran pembuangan air limbah rumah tangga 0% terpisah dengan saluran drainase lingkungan Sampah domestik rumah tangga di kawasan 97% permukiman terangkut ke TPS/TPA 2 kali seminggu
Kawasan permukiman memiliki 0% prasarana/sarana Proteksi Kebakaran 16% Bangunan hunian memiliki IMB Lahan bangunan hunian memiliki 78% SHM/HGB/Surat 91 jiwa/ha Mata pencaharian utama rumah tangga adalah 87% Perdagangan/jasa (guru, tenaga kesehatan, hotel, dll) (Unit rumah tangga) Mayoritas rumah tangga menggunakan daya 54% listrik 900 Watt (Unit rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga dikawasan 53% permukiman menggunakan fasilitas kesehatan di Puskesmas/Pustu (Unit rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga tidak memiliki usia 52% wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP)
3.2.38 KELURAHAN BELAWAN PULAU SICANANG
PROFIL PERMASALAHAN PERMUKIMAN KELURAHAN A
Nama Kawasan
A B C
Kelurahan Kecamatan Nama BKM
BELAWAN PULAU SICANANG MEDAN BELAWAN MANDIRI
D
Status Keberdayaan BKM
MANDIRI
E
Luas Kawasan (Ha)
1291
F
Tipologi/Karakteristik
Jasa dan perdagangan
G
Koordinat Latitude
N0345261
H
Koordinat Longitude
E09839252
KATEGORI KUMUH ……………………. No
KRITERIA / INDIKATOR
A
FISIK
1
Keteraturan Bangunan
2
Kepadatan Bangunan
PARAMETER
51%
Bangunan Hunian tidak memiliki keteraturan
Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (8 unit/Ha) BAB III -37
3
4
Kelayakan Fisik Bangunan
Aksesibilitas Lingkungan
23%
Bangunan hunian memiliki Luas Lantai < 7,2 m2 per orang
28%
Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Dinding, Lantai tidak sesuai persyaratan teknis
Kawasan permukiman tidak terlayani jaringan 9% jalan lingkungan yang memadai 49%
Kondisi Jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas buruk
Penggunaan Daya Listrik
81%
5
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Mayoritas Rumah tangga dikawasan permukiman 99% menggunakan fasilitas kesehatan di Puskesmas/Pustu (Unit rumah tangga)
6
Fasilitas Pelayanan Pendidikan
Mayoritas Rumah tangga memiliki usia wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP) memperoleh akses 68% pendidikan dasar di Dalam kelurahan/kecamatan yang sama (Unit rumah tangga)
73% Kawasan permukiman terjadi genangan/banjir 5
Drainase Lingkungan 72%
6
Pelayanan Air Minum/Baku
Kondisi jaringan drainse pada lokasi permukiman memiliki kualitas buruk
Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak 4% terlayani jaringan Air Bersih/Baku perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak
PROFIL PERMASALAHAN PERMUKIMAN KELURAHAN Nama Kawasan
A
Kelurahan
BELAWAN BAHAGIA
B
Kecamatan
MEDAN BELAWAN
C
Nama BKM
SAMUDERA
D
Status Keberdayaan BKM
MANDIRI
Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki kloset (Leher Angsa) yang terhubung 10% dengan tangkiseptik
E
Luas Kawasan (Ha)
12,9
F
Tipologi/Karakteristik
Jasa dan perdagangan
G
Koordinat Latitude
N0346471
Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah Tangga 0% tercampur dengan Drainase Lingkungan
H
Koordinat Longitude
E09841234
Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak 3% memiliki akses Jamban/MCK Komunal
8
Pengelolaan Air Limbah
Pengelolaan Persampahan
9
Pengamanan Bahaya Kebakaran
B
NON FISIK
1
2 3
Legalitas pendirian bangunan
Kepadatan penduduk Mata pencarian penduduk
3.2.39 KELURAHAN BAHAGIA
A
Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal 54% 60liter/org/hari (Mandi, Minum, Cuci)
7
ayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik <450 Watt (Unit rumah tangga)
4
Sampah domestik rumah tangga pada kawasan 55% permukiman terangkut ke TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu Kawasan permukiman tidak memiliki 25% Ketersediaan prasarana/sarana Proteksi Kebakaran 65%
Bangunan Hunian tidak memiliki IMB
14%
Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah
10
Jiwa/Ha
KATEGORI KUMUH ……………………. No
KRITERIA / INDIKATOR
A
FISIK
1
Keteraturan Bangunan
2
Kepadatan Bangunan
3
Kelayakan Fisik Bangunan
PARAMETER
33%
Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (105 unit/Ha) 22%
19%
4
Aksesibilitas Lingkungan
40% 49%
Mata pencaharian utama rumah tangga adalah 49% Perikanan/nelayan (Unit rumah tangga)
90% 5
Bangunan Hunian tidak memiliki keteraturan
Drainase Lingkungan 61%
Bangunan hunian memiliki Luas Lantai < 7,2 m2 per orang Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Dinding, Lantai tidak sesuai persyaratan teknis Kawasan permukiman tidak terlayani jaringan jalan lingkungan yang memadai Kondisi Jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas buruk Kawasan permukiman terjadi genangan/banjir Kondisi jaringan drainse pada lokasi permukiman memiliki kualitas buruk BAB III -38
19%
Pelayanan Air Minum/Baku
6
Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak terlayani jaringan Air Bersih/Baku perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal 60liter/org/hari (Mandi, Minum, Cuci) Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki akses Jamban/MCK Komunal Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki kloset (Leher Angsa) yang terhubung dengan tangkiseptik Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah Tangga tercampur dengan Drainase Lingkungan Sampah domestik rumah tangga pada kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu
32% 8% Pengelolaan Air Limbah
7
44% 5%
8
Pengelolaan Persampahan
66%
9
Pengamanan Bahaya Kebakaran
90%
B
NON FISIK Legalitas pendirian bangunan
1
2
Kepadatan penduduk
Kawasan permukiman tidak memiliki Ketersediaan prasarana/sarana Proteksi Kebakaran
90%
Bangunan Hunian tidak memiliki IMB
60%
Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah
267
Jiwa/Ha
45%
Mata pencaharian utama rumah tangga adalah Perdagangan/jasa (guru, tenaga kesehatan, hotel, dll) (Unit rumah tangga)
4
Penggunaan Daya Listrik
74%
Mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik <450 Watt (Unit rumah tangga)
5
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
86%
Fasilitas Pelayanan Pendidikan
96%
3
Mata pencarian penduduk
6
Mayoritas Rumah tangga dikawasan permukiman menggunakan fasilitas kesehatan di Puskesmas/Pustu (Unit rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga memiliki usia wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP) memperoleh akses pendidikan dasar di Dalam kelurahan/kecamatan yang sama (Unit rumah tangga)
No
KRITERIA / INDIKATOR
A
FISIK
1
Keteraturan Bangunan
2
Kepadatan Bangunan
3
Kelayakan Fisik Bangunan
4
Aksesibilitas Lingkungan
A A B C
PROFIL PERMASALAHAN PERMUKIMAN KELURAHAN
Nama Kawasan Kelurahan Kecamatan Nama BKM
Status Keberdayaan BKM MANDIRI
E F G H
Luas Kawasan (Ha) Tipologi/Karakteristik Koordinat Latitude Koordinat Longitude
103,4 Nelayan N0346326 E098422253
Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (24 unit/Ha) Bangunan hunian memiliki Luas Lantai < 7,2 m2 41% per orang 33%
Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Dinding, Lantai tidak sesuai persyaratan teknis
46%
Kawasan permukiman tidak terlayani jaringan jalan lingkungan yang memadai
52%
Kondisi Jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas buruk
Drainase Lingkungan 54%
6
Pelayanan Air Minum/Baku
Kondisi jaringan drainse pada lokasi permukiman memiliki kualitas buruk
Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak 20% terlayani jaringan Air Bersih/Baku perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak 55%
Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal 60liter/org/hari (Mandi, Minum, Cuci)
Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak 4% memiliki akses Jamban/MCK Komunal
7
Pengelolaan Air Limbah
Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki kloset (Leher Angsa) yang terhubung 25% dengan tangkiseptik Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah Tangga 73% tercampur dengan Drainase Lingkungan
BAGAN DELI MEDAN BELAWAN BAGAN DELI
D
63% Bangunan Hunian tidak memiliki keteraturan
62% Kawasan permukiman terjadi genangan/banjir 5
3.2.40 KELURAHAN BAGAN DELI
4
PARAMETER
8
Pengelolaan Persampahan
9
Pengamanan Bahaya Kebakaran
Sampah domestik rumah tangga pada kawasan 55% permukiman terangkut ke TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu Kawasan permukiman tidak memiliki 40% Ketersediaan prasarana/sarana Proteksi Kebakaran
B 1
NON FISIK Legalitas pendirian
73%
Bangunan Hunian tidak memiliki IMB
KATEGORI KUMUH ……………………. BAB III -39
bangunan
Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki 32% SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah
2
Kepadatan penduduk
3
Mata pencarian penduduk
58%
Mata pencaharian utama rumah tangga adalah Perikanan/nelayan (Unit rumah tangga)
4
Penggunaan Daya Listrik
77%
Mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik <450 Watt (Unit rumah tangga)
5
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Mayoritas Rumah tangga dikawasan 57% permukiman menggunakan fasilitas kesehatan di Praktik dokter/poliklinik (Unit rumah tangga)
6
Fasilitas Pelayanan Pendidikan
3.2.41 KELURAHAN BAHARI
84 Jiwa/Ha
Mayoritas Rumah tangga memiliki usia wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP) memperoleh akses 90% pendidikan dasar di Dalam kelurahan/kecamatan yang sama (Unit rumah tangga)
No
KRITERIA / INDIKATOR
PARAMETER
A
FISIK
1
Keteraturan Bangunan
54% Bangunan hunian memiliki keteraturan
2
Kepadatan Bangunan
Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (35 unit/Ha)
3
Kelayakan Fisik Bangunan
52% Bangunan hunian memiliki luas lantai ≥ 7,2 m2 per orang 84% Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Lantai, Dinding sesuai persyaratan teknis
4
Aksesibilitas Lingkungan
80% Kawasan permukiman terlayani jaringan jalan lingkungan yang minimum memadai 74% Kondisi jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas minimum memadai 59% Kawasan permukiman tidak terjadi genangan air/banjir
5
Drainase Lingkungan
6
Pelayanan Air Minum/Baku
40% Kondisi jaringan drainase di lokasi permukiman memiliki kualitas minimum memadai 83%
Masyarakat terlayani Sarana Air Minum untuk minum, mandi, dan cuci (perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak)
85% Masyarakat terpenuhi kebutuhan air minum, mandi, cuci (minimal 60liter/org/hari)
7
Pengelolaan Air Limbah
98% Masyarakat memiliki akses jamban keluarga / jamban bersama (5 KK/jamban) Jamban keluarga/jamban bersama sesuai persyaratan teknis (memiliki kloset leher angsa 93% yang terhubung dengan septic-tank) 0%
8
Pengelolaan Persampahan 9 Pengamanan Bahaya Kebakaran
Saluran pembuangan air limbah rumah tangga terpisah dengan saluran drainase lingkungan
Sampah domestik rumah tangga di kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA 2 kali seminggu 0% Kawasan permukiman memiliki prasarana/sarana Proteksi Kebakaran
34%
B
NON FISIK
1
Legalitas pendirian bangunan
2
Kepadatan penduduk
3
Mata pencarian penduduk
71%
4
Penggunaan Daya Listrik
61% Mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik <450 Watt (Unit rumah tangga)
5
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
49%
Mayoritas Rumah tangga dikawasan permukiman menggunakan fasilitas kesehatan di Puskesmas/Pustu (Unit rumah tangga)
6
Fasilitas Pelayanan Pendidikan
84%
Mayoritas Rumah tangga memiliki usia wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP) memperoleh akses pendidikan dasar di Dalam kelurahan/kecamatan yang sama (Unit rumah tangga)
33% Bangunan hunian memiliki IMB 49% Lahan bangunan hunian memiliki SHM/HGB/Surat 74 jiwa/ha Mata pencaharian utama rumah tangga adalah Perdagangan/jasa (guru, tenaga kesehatan, hotel, dll) (Unit rumah tangga)
BAB III -40
3.2.42 KELURAHAN BELAWAN I A
PROFIL PERMASALAHAN PERMUKIMAN KELURAHAN Nama Kawasan
A
Kelurahan
BELAWAN I
B
Kecamatan
MEDAN BELAWAN
C
Nama BKM
MARITIM
6% 6
Pelayanan Air Minum/Baku
31%
D
Status Keberdayaan BKM
MANDIRI
E
Luas Kawasan (Ha)
110
F
Tipologi/Karakteristik
Jasa dan perdagangan
G
Koordinat Latitude
N0346522
H
Koordinat Longitude
E09841172
1%
KATEGORI KUMUH ……………………. No
KRITERIA / INDIKATOR
A
FISIK
1
Keteraturan Bangunan
2
Kepadatan Bangunan
3
4
5
Kelayakan Fisik Bangunan
Aksesibilitas Lingkungan
PARAMETER
7
Pengelolaan Air Limbah
Bangunan Hunian tidak memiliki keteraturan Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (22 unit/Ha)
48%
66%
54%
Bangunan hunian memiliki Luas Lantai < 7,2 m2 per orang
26%
Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Dinding, Lantai tidak sesuai persyaratan teknis
46%
Kawasan permukiman tidak terlayani jaringan jalan lingkungan yang memadai
48%
Kondisi Jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas buruk
27%
Kawasan permukiman terjadi genangan/banjir
Drainase Lingkungan 39%
64%
8
Pengelolaan Persampahan
9
Pengamanan Bahaya Kebakaran
B
NON FISIK
1
66%
13%
Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak terlayani jaringan Air Bersih/Baku perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal 60liter/org/hari (Mandi, Minum, Cuci) Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki akses Jamban/MCK Komunal Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki kloset (Leher Angsa) yang terhubung dengan tangkiseptik Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah Tangga tercampur dengan Drainase Lingkungan Sampah domestik rumah tangga pada kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu Kawasan permukiman tidak memiliki Ketersediaan prasarana/sarana Proteksi Kebakaran
52%
Bangunan Hunian tidak memiliki IMB
88%
Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah
Legalitas pendirian bangunan
2
Kepadatan penduduk
91
3
Mata pencarian penduduk
49%
Mata pencaharian utama rumah tangga adalah Perikanan/nelayan (Unit rumah tangga)
4
Penggunaan Daya Listrik
82%
Mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik <450 Watt (Unit rumah tangga)
Kondisi jaringan drainse pada lokasi permukiman memiliki kualitas buruk
Jiwa/Ha
BAB III -41
5
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
6
Fasilitas Pelayanan Pendidikan
79%
63%
Mayoritas Rumah tangga dikawasan permukiman menggunakan fasilitas kesehatan di Puskesmas/Pustu (Unit rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga memiliki usia wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP) memperoleh akses pendidikan dasar di Dalam kelurahan/kecamatan yang sama (Unit rumah tangga)
3.2.43 KELURAHAN BELAWAN II No
KRITERIA / INDIKATOR
PARAMETER
3.3
Profil Kawasan Permukiman Kumuh Kelurahan Tahap I Kota Medan Profil permukiman kumuh untuk lokasi prioritas tahap 1 terdiri dari 10 kelurahan, berdasarkan berita acara penetapan dari Pokja PKP Kota Medan tanggal 24 Oktober 2016 yaitu ;
NO
KELURAHAN
LUAS KUMUH HA
1
Sei Kera Hilir 2
1.6
2
Tegal Rejo
1.9
3
Sunggal
2.77
4
Tanjung Gusta
0.71
5
Suka Maju
2.93
A
FISIK
1
Keteraturan Bangunan
51% Bangunan hunian memiliki keteraturan
2
Kepadatan Bangunan
Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (104 unit/Ha)
3
Kelayakan Fisik Bangunan
73% Bangunan hunian memiliki luas lantai ≥ 7,2 m2 per orang
6
Tegal Sari Mandala 3
5.83
90% Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Lantai, Dinding sesuai persyaratan teknis
7
Polonia
1.87
74% Kawasan permukiman terlayani jaringan jalan lingkungan yang minimum memadai
8
Petisah Tengah
1.45
9
Titi Kuning
6.91
10
Belawan P Scanang
37.96
4
Aksesibilitas Lingkungan
68% Kondisi jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas minimum memadai 100% Kawasan permukiman tidak terjadi genangan air/banjir 5
Drainase Lingkungan
82% Kondisi jaringan drainase di lokasi permukiman memiliki kualitas minimum memadai 87%
6
Pelayanan Air Minum/Baku
Pengelolaan Air Limbah
95% Masyarakat memiliki akses jamban keluarga / jamban bersama (5 KK/jamban) Jamban keluarga/jamban bersama sesuai persyaratan teknis (memiliki kloset leher angsa 95% yang terhubung dengan septic-tank) 18%
8
Pengelolaan Persampahan 9 Pengamanan Bahaya Kebakaran
63.93
Masyarakat terlayani Sarana Air Minum untuk minum, mandi, dan cuci (perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak)
70% Masyarakat terpenuhi kebutuhan air minum, mandi, cuci (minimal 60liter/org/hari)
7
KETERANGAN
Saluran pembuangan air limbah rumah tangga terpisah dengan saluran drainase lingkungan
Sampah domestik rumah tangga di kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA 2 kali seminggu 93% Kawasan permukiman memiliki prasarana/sarana Proteksi Kebakaran
58%
B
NON FISIK
1
Legalitas pendirian bangunan
2
Kepadatan penduduk
3
Mata pencarian penduduk
74%
4
Penggunaan Daya Listrik
51% Mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik 900 Watt (Unit rumah tangga)
5
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
43%
Mayoritas Rumah tangga dikawasan permukiman menggunakan fasilitas kesehatan di Puskesmas/Pustu (Unit rumah tangga)
6
Fasilitas Pelayanan Pendidikan
85%
Mayoritas Rumah tangga memiliki usia wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP) memperoleh akses pendidikan dasar di Dalam kelurahan/kecamatan yang sama (Unit rumah tangga)
3.3.1 Profil Permukiman Kumuh Kelurahan Sei Kera Hilir 2 Kawasan Permukiman Kumuh Sei Kera Hilir 2 terletak di Kelurahan Sei Kera Hilir 2, Kecamatan Medan Perjuangan dengan luas mencapai 1,06Ha, jumlah penduduk 1.694 dengan kepadatan penduduk 156 jiwa. Profil kawasan permukiman kumuh Sei Kera Hilir 2 dapat dilihat pada tabel berikut.
40% Bangunan hunian memiliki IMB 73% Lahan bangunan hunian memiliki SHM/HGB/Surat 423 jiwa/ha Mata pencaharian utama rumah tangga adalah Perdagangan/jasa (guru, tenaga kesehatan, hotel, dll) (Unit rumah tangga)
BAB III -42
Status Data : 02-09-2016 PROFIL PERMASALAHAN PERMUKIMAN
Tabel 3.12 Profil Kawasan Permukiman KumuhSei Kera Hilir 2
A Propinsi
SUMATERA UTARA
B Kota
KOTA MEDAN
A
Nama Kawasan
No KRITERIA / INDIKATOR
PARAMETER
B
Kelurahan
SEI KERAH HILIR II
1 Keteraturan Bangunan
38% Bangunan hunian tidak memiliki keteraturan
C D E F
Kecamatan Nama BKM Status Keberdayaan BKM Luas Kawasan (Ha)
MEDAN PERJUANGAN MANTAP MANDIRI 44
H
Tipologi/Karakteristik
Jasa dan perdagangan
2 Kepadatan Bangunan 3 Kelayakan Fisik Bangunan
Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (29 unit/Ha) 14% Bangunan hunian memiliki luas lantai <7,2 m2 per orang 8% Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Lantai, Dinding tidak sesuai persyaratan teknis
I
Koordinat Latitude
N03.35.59.47
Koordinat Longitude
E098.41.4.12
No
KRITERIA / INDIKATOR
PARAMETER
A
FISIK
1
Keteraturan Bangunan
2
Kepadatan Bangunan
3
Kelayakan Fisik Bangunan
4
Aksesibilitas Lingkungan
A FISIK
4 Aksesibilitas Lingkungan
21% Kawasan permukiman tidak terlayani jaringan jalan lingkungan yang memadai 29% Kondisi Jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas buruk 14% Kawasan permukiman terjadi genangan/banjir
5 Drainase Lingkungan
6 Pelayanan Air Minum/Baku
7 Pengelolaan Air Limbah 8 Pengelolaan Persampahan Pengamanan Bahaya 9 Kebakaran
33% Kondisi jaringan drainse pada lokasi permukiman memiliki kualitas buruk 18% Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak terlayani jaringan Air Bersih/Baku perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak 15% Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal 60liter/org/hari (Mandi, Minum, Cuci) 3% Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki akses Jamban/MCK Komunal 12% Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki kloset (Leher Angsa) yang terhubung dengan tangkiseptik 83% Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah Tangga tercampur dengan Drainase Lingkungan 34% Sampah domestik rumah tangga pada kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu 87% Kawasan permukiman tidak memiliki Ketersediaan prasarana/sarana Proteksi Kebakaran
Bangunan Hunian tidak memiliki keteraturan Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (51 unit/Ha) Bangunan hunian memiliki Luas Lantai 16% < 7,2 m2 per orang Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, 11% Dinding, Lantai tidak sesuai persyaratan teknis 14%
4% 12% 44%
5
Drainase Lingkungan 63%
B NON FISIK
9%
52% Bangunan Hunian tidak memiliki IMB 1 Legalitas pendirian bangunan 21% Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah 2 Kepadatan penduduk 3 Mata pencarian penduduk 4 Penggunaan Daya Listrik
6
Pelayanan Air Minum/Baku
Kepadatan Penduduk 54 jiwa/ha 68% Mata pencaharian utama rumah tangga adalah Perdagangan/jasa (guru, tenaga kesehatan, hotel, dll) 54% Rumah tangga menggunakan daya listrik 900 Watt
3%
9%
5 Fasilitas Pelayanan Kesehatan 52% Rumah tangga menggunakan fasilitas kesehatan di Puskesmas/Pustu
7
Pengelolaan Air Limbah
66% Rumah tangga dengan anak usia wajib belajar 9 Tahun (SD/SMP/Sederajat) 6 Fasilitas Pelayanan Pendidikan memperoleh akses pendidikan dasar di Dalam kelurahan/kecamatan yang sama Copyright P2KP © 2015
18%
67%
8
Pengelolaan Persampahan
49%
Kawasan permukiman tidak terlayani jaringan jalan lingkungan yang memadai Kondisi Jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas buruk Kawasan permukiman terjadi genangan/banjir Kondisi jaringan drainse pada lokasi permukiman memiliki kualitas buruk Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak terlayani jaringan Air Bersih/Baku perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal 60liter/org/hari (Mandi, Minum, Cuci) Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki akses Jamban/MCK Komunal Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki kloset (Leher Angsa) yang terhubung dengan tangkiseptik Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah Tangga tercampur dengan Drainase Lingkungan Sampah domestik rumah tangga pada kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu BAB III -43
9
Pengamanan Kebakaran
Bahaya
B
NON FISIK
1
Legalitas pendirian bangunan
2
Kepadatan penduduk
156
3
Mata pencarian penduduk
91%
4
Penggunaan Daya Listrik
47%
5
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
46%
6
Fasilitas Pendidikan
67%
100%
35%
Pelayanan
7%
Kawasan permukiman tidak memiliki Ketersediaan prasarana/sarana Proteksi Kebakaran
Bangunan Hunian tidak memiliki IMB Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah Jiwa/Ha Mata pencaharian utama rumah tangga adalah Perdagangan/jasa (guru, tenaga kesehatan, hotel, dll) (Unit rumah tangga) Mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik 900 Watt (Unit rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga dikawasan permukiman menggunakan fasilitas kesehatan di Puskesmas/Pustu (Unit rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga memiliki usia wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP) memperoleh akses pendidikan dasar di Dalam kelurahan/kecamatan yang sama (Unit rumah tangga)
BAB III -44
3.5 Peta Kawasan Permukiman Kumuh Sei Kera Hilir 2 Lokasi kumuh SK
Lokasi kumuh Verifikasi
BAB III -45
3.3.2 Profil Kawasan Permukiman Kumuh Sunggal Kawasan Permukiman Kumuh Sunggal terletak di Kelurahan Sunggal,
3.9PetaKawasanPermukimanKumuhSunggal Lokasi Kumuh SK
Kecamatan Medan Sunggal dengan luas mencapai 2,77Ha, jumlah penduduk 474 dengan kepadatan penduduk 51 jiwa. Profil kawasan permukiman kumuh Sunggal dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.16 Profil Kawasan Permukiman Kumuh Sunggal
BAB III -46
3.3.3 Profil Kawasan Permukiman Kumuh Tegal Rejo 68%
Kawasan Permukiman KumuhTegal Rejo terletak di Kelurahan Tegal Rejo, Kecamatan Medan. Perjuangan dengan luas mencapai 1,90 Ha, jumlah
7
Pengelolaan Air Limbah
66%
penduduk 11.633 dengan kepadatan penduduk 158 jiwa.Profil kawasan permukiman kumuh Tegal Rejo dapat di lihat pada tabel berikut.
Tabel3.13 Profil Kawasan Permukiman KumuhTegal Rejo A
Kelurahan
TEGAL REJO
B
Kecamatan
MEDAN PERJUANGAN
C
Nama BKM
TEGAL REJO
D
Status Keberdayaan BKM
MANDIRI
E
Luas Kawasan (Ha)
110
F
Tipologi/Karakteristik
Jasa dan perdagangan
H
Koordinat Latitude
N03.36.49.08
Koordinat Longitude
E098.41.22.02
No
KRITERIA / INDIKATOR
PARAMETER
A
FISIK
1
Keteraturan Bangunan
2
Kepadatan Bangunan
3
Kelayakan Fisik Bangunan
4
Aksesibilitas Lingkungan
5
Drainase Lingkungan
6
Pelayanan Air Minum/Baku
62%
0%
8
Pengelolaan Persampahan
68%
9
Pengamanan Bahaya Kebakaran
0%
B
NON FISIK
1
Legalitas pendirian bangunan
2
Kepadatan penduduk
40%
Bangunan hunian memiliki IMB
45%
Lahan bangunan SHM/HGB/Surat
158
jiwa/ha
3
Mata pencarian penduduk
57%
4
Penggunaan Daya Listrik
72%
5
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
48%
6
Fasilitas Pelayanan Pendidikan
68%
Bangunan hunian memiliki keteraturan
Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (41 unit/Ha) Bangunan hunian memiliki luas lantai ≥ 86% 7,2 m2 per orang Bangunan hunian memiliki kondisi 69% Atap, Lantai, Dinding sesuai persyaratan teknis Kawasan permukiman terlayani 78% jaringan jalan lingkungan yang minimum memadai Kondisi jaringan jalan pada kawasan 60% permukiman memiliki kualitas minimum memadai Kawasan permukiman tidak terjadi 53% genangan air/banjir Kondisi jaringan drainase di lokasi 67% permukiman memiliki kualitas minimum memadai Masyarakat terlayani Sarana Air Minum untuk minum, mandi, dan cuci 72% (perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak) Masyarakat terpenuhi kebutuhan air 62% minum, mandi, cuci (minimal 60liter/org/hari)
Masyarakat memiliki akses jamban keluarga / jamban bersama (5 KK/jamban) Jamban keluarga/jamban bersama sesuai persyaratan teknis (memiliki kloset leher angsa yang terhubung dengan septic-tank) Saluran pembuangan air limbah rumah tangga terpisah dengan saluran drainase lingkungan Sampah domestik rumah tangga di kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA 2 kali seminggu Kawasan permukiman memiliki prasarana/sarana Proteksi Kebakaran
hunian
memiliki
Mata pencaharian utama rumah tangga adalah Perdagangan/jasa (guru, tenaga kesehatan, hotel, dll) (Unit rumah tangga) Mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik 900 Watt (Unit rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga dikawasan permukiman menggunakan fasilitas kesehatan di Rumah Sakit (Unit rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga tidak memiliki usia wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP)
BAB III -47
3.3.4 PetaKawasanPermukimanKumuhTegal Rejo
Lokasi Kumuh Verifikasi
Lokasi Kumuh SK
BAB III -48
3.3.5 Profil Kawasan Permukiman Kumuh Polonia
0% 8
Pengelolaan Persampahan
0%
Polonia dengan luas mencapai 1,87 Ha, jumlah penduduk 392 dengankepadatan
9
Pengamanan Bahaya Kebakaran
0%
penduduk 196 jiwa.Profil kawasan permukiman kumuh Polonia dapat dilihat pada table
B
NON FISIK
1
Legalitas pendirian bangunan
2
Kepadatan penduduk
196
3
Mata pencarian penduduk
91%
4
Penggunaan Daya Listrik
81%
5
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
84%
6
Fasilitas Pelayanan Pendidikan
64%
Kawasan Permukiman Kumuh Polonia terletak di KelurahanPolonia, Kecamatan Medan
0%
berikut.
Tabel 3.14 Profil Kawasan Permukiman Kumuh Polonia A
Kelurahan
POLONIA
B
Kecamatan
MEDAN POLONIA
C
Nama BKM
MITRA SEJAHTERA
D
Status Keberdayaan BKM
MANDIRI
E
Luas Kawasan (Ha)
1,87
F
Tipologi/Karakteristik
Jasa dan perdagangan
H
Koordinat Latitude Koordinat Longitude
No
KRITERIA / INDIKATOR
A
FISIK
1
Keteraturan Bangunan
2
Kepadatan Bangunan
3
Kelayakan Fisik Bangunan
4
Aksesibilitas Lingkungan
5
Drainase Lingkungan
6
Pelayanan Air Minum/Baku
7
Pengelolaan Air Limbah
100%
Saluran pembuangan air limbah rumah tangga terpisah dengan saluran drainase lingkungan Sampah domestik rumah tangga di kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA 2 kali seminggu Kawasan permukiman memiliki prasarana/sarana Proteksi Kebakaran Bangunan hunian memiliki IMB Lahan bangunan hunian memiliki SHM/HGB/Surat jiwa/ha Mata pencaharian utama rumah tangga adalah Konstruksi / bangunan (Unit rumah tangga) Mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik 900 Watt (Unit rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga dikawasan permukiman menggunakan fasilitas kesehatan di Puskesmas/Pustu (Unit rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga memiliki usia wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP) memperoleh akses pendidikan dasar di Dalam kelurahan/kecamatan yang sama (Unit rumah tangga)
PARAMETER
91%
Bangunan hunian memiliki keteraturan Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (43 unit/Ha) Bangunan hunian memiliki luas lantai ≥ 7,2 99% m2 per orang Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, 100% Lantai, Dinding sesuai persyaratan teknis Kawasan permukiman terlayani jaringan jalan 80% lingkungan yang minimum memadai Kondisi jaringan jalan pada kawasan 31% permukiman memiliki kualitas minimum memadai Kawasan permukiman tidak terjadi genangan 38% air/banjir Kondisi jaringan drainase di lokasi 31% permukiman memiliki kualitas minimum memadai Masyarakat terlayani Sarana Air Minum untuk 66% minum, mandi, dan cuci (perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak) Masyarakat terpenuhi kebutuhan air minum, 100% mandi, cuci (minimal 60liter/org/hari) Masyarakat memiliki akses jamban keluarga / 100% jamban bersama (5 KK/jamban) Jamban keluarga/jamban bersama sesuai 66% persyaratan teknis (memiliki kloset leher angsa yang terhubung dengan septic-tank) BAB III -49
Gambar 3.12 Peta Kawasan Permukiman Kumuh Polonia Lokasi Kumuh SK Lokasi Kumuh Verifikasi
BAB III -50
3.3.6 Profil Kawasan Permukiman Kumuh Tegal Sari Mandala III 100%
Kawasan Permukiman Kumuh Tegal Sari Mandala III terletak di Kelurahan Tegal Sari Mandala III, Kecamatan Medan Denai dengan luas mencapai 5,83 Ha, jumlah penduduk
8
Pengelolaan Persampahan
0%
9
Pengamanan Bahaya Kebakaran
100%
B
NON FISIK
1
Legalitas pendirian bangunan
2
Kepadatan penduduk
476
3
Mata pencarian penduduk
69%
9,499 dengan kepadatan penduduk 476 jiwa.Profil kawasan permukiman kumuh Tegal Sari Mandala III dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.19 Profil Kawasan Permukiman Kumuh Tegal Sari Mandala III A B C D E
Nama Kawasan Kelurahan Kecamatan Nama BKM Status Keberdayaan BKM
LK.4, 5, 8 DAN 10 TEGAL SARI MANDALA III MEDAN DENAI AMANAH MANDIRI
F
Luas Kawasan (Ha)
66% 15%
103HA
4
Penggunaan Daya Listrik
51%
Tipologi/Karakteristik Koordinat Latitude Koordinat Longitude KATEGORI KUMUH RINGAN
Jasa dan perdagangan N0334795 E09842598
5
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
50%
No
PARAMETER 6
Fasilitas Pelayanan Pendidikan
88%
H I
KRITERIA / INDIKATOR
A
FISIK
1
Keteraturan Bangunan
2
Kepadatan Bangunan
3
Kelayakan Fisik Bangunan
4
Aksesibilitas Lingkungan
5
Drainase Lingkungan
6
Pelayanan Air Minum/Baku
7
Pengelolaan Air Limbah
Bangunan Hunian tidak memiliki keteraturan Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (116 unit/Ha) Bangunan hunian memiliki Luas Lantai 12% < 7,2 m2 per orang Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, 0% Dinding, Lantai tidak sesuai persyaratan teknis Kawasan permukiman tidak terlayani 36% jaringan jalan lingkungan yang memadai Kondisi Jaringan jalan pada kawasan 63% permukiman memiliki kualitas buruk Kawasan permukiman terjadi 8% genangan/banjir Kondisi jaringan drainse pada lokasi 54% permukiman memiliki kualitas buruk Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak terlayani jaringan Air 49% Bersih/Baku perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan 55% minimal 60liter/org/hari (Mandi, Minum, Cuci) Bangunan hunian pada lokasi 0% permukiman tidak memiliki akses Jamban/MCK Komunal Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki kloset (Leher 5% Angsa) yang terhubung dengan tangkiseptik
Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah Tangga tercampur dengan Drainase Lingkungan Sampah domestik rumah tangga pada kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu Kawasan permukiman tidak memiliki Ketersediaan prasarana/sarana Proteksi Kebakaran Bangunan Hunian tidak memiliki IMB Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah Jiwa/Ha Mata pencaharian utama rumah tangga adalah Perdagangan/jasa (guru, tenaga kesehatan, hotel, dll) (Unit rumah tangga) Mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik <450 Watt (Unit rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga dikawasan permukiman menggunakan fasilitas kesehatan di Puskesmas/Pustu (Unit rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga memiliki usia wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP) memperoleh akses pendidikan dasar di Dalam kelurahan/kecamatan yang sama (Unit rumah tangga)
11%
BAB III -51
Gambar 3.12 Peta Kawasan Permukiman Kumuh Tegal Sari Mandala III Lokasi Kumuh Verifikasi Lokasi Kumuh SK
BAB III -52
3.3.7 3.3.34 Profil Kawasan Permukiman Kumuh Tanjung Gusta
1,5 meter
Kawasan Permukiman Kumuh Tanjung Gusta terletak di Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia dengan luas mencapai 0,71Ha, jumlah penduduk 4.279 dengan kepadatan penduduk 120 jiwa. Profil kawasan permukiman kumuh Tanjung Gusta dapat dilihat pada tabel berikut.
Provinsi
SUMATERA UTARA
Kab/Kota
KOTA MEDAN
Kecamatan
MEDAN HELVETIA
Kelurahan
TANJUNG GUSTA
RT/RW Jumlah Kepala Rumah Tangga Jumlah Kepala Keluarga Jumlah Kepala Rumah Tangga MBR
LK001-00000
Jumlah Kepala Tangga Non MBR
Rumah
724 951 232 492
Jumlah Penduduk Laki-Laki
2043
Jumlah Penduduk Perempuan
2236
Jumlah Penduduk LINGKUNGAN I
4279
KRITERIA / INDIKATOR
Drainase Lingkungan
Pelayanan Air Minum PARAMETER
NILAI
SATUAN
Jumlah Keteraturan Bangunan Hunian Persentase Keteraturan Bangunan Hunian Luas permukiman ….Ha
724
unit rumah tangga
49%
persentase
22,30
Ha
Jumlah total bangunan ……unit Tingkat kepadatan bangunan …..unit/Ha Jumlah Bangunan hunian memiliki luas lantai ≥ 7,2 m2 per orang Persentase Bangunan hunian memiliki luas lantai ≥ 7,2 m2 per orang Jumlah Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Lantai, Dinding sesuai persyaratan teknis Persentase Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Lantai, Dinding sesuai persyaratan teknis Panjang Total Jaringan Jalan Lingkungan yg ada Panjang jalan lingkungan dgn lebar >
724
Unit
32
Unit/Ha
321
unit rumah tangga
44%
persentase
512
unit rumah tangga
71%
persentase
9189
meter
8189
meter
FISIK Keteraturan Hunian
Bangunan
Kepadatan Hunian
Bangunan
Kelayakan Hunian
Aksesibilitas Lingkungan
Bangunan
Pengelolaan Air Limbah
Pengelolaan Persampahan
Panjang jalan lingkungan dgn lebar > 1.5 meter yang permukaannya diperkeras Jangkauan Jaringan Jalan Lingkungan yang layak Panjang jalan lingkungan dgn lebar ≥ 1,5 meter yang permukaannya diperkeras dan tidak rusak Panjang jalan lingkungan dgn lebar ≥ 1,5 meter yang dilengkapi sal. samping jalan Jalan Sesuai Persyaratan Teknis Luas Area permukiman tidak terjadi genangan air/banjir Persentase Kawasan permukiman tidak terjadi genangan air/banjir Panjang Total Drainase Panjang Kondisi jaringan drainase pada lokasi permukiman memiliki kualitas tidak rusak/berfungsi baik Persentase Kondisi jaringan drainase pada lokasi permukiman memiliki kualitas minimum memadai Jumlah Masyarakat terlayani Sarana Air Minum untuk minum, mandi, dan cuci (perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak) Persentase Masyarakat terlayani Sarana Air Minum untuk minum, mandi, dan cuci (perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak) Jumlah Masyarakat terpenuhi kebutuhan air minum, mandi, cuci (minimal 60liter/org/hari) Persentase Masyarakat terpenuhi kebutuhan air minum, mandi, cuci (minimal 60liter/org/hari) Jumlah Masyarakat memiliki akses jamban keluarga / jamban bersama (5 KK/jamban) Persentase Masyarakat memiliki akses jamban keluarga / jamban bersama (5 KK/jamban) Jumlah Jamban keluarga/jamban bersama sesuai persyaratan teknis (memiliki kloset leher angsa yang terhubung dengan septic-tank) Persentase Jamban keluarga/jamban bersama sesuai persyaratan teknis (memiliki kloset leher angsa yang terhubung dengan septic-tank) Saluran pembuangan air limbah rumah tangga terpisah dengan saluran drainase lingkungan Jumlah Sampah domestik rumah tangga di kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA min. dua kali
4210
meter
46%
persentase
4210
meter
4210
meter
46%
persentase
13,30
ha
60%
persentase
4210
meter
2015
meter
48%
persentase
609
unit rumah tangga
84%
persentase
0
unit rumah tangga
0%
persentase
724
unit rumah tangga
100%
persentase
724
unit rumah tangga
100%
persentase
0%
persentase
0
unit rumah tangga
BAB III -53
seminggu
Pengamanan Kebakaran
Legalitas bangunan
Bahaya
pendirian
Kepadatan penduduk
Persentase Sampah domestik rumah tangga di kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA min. dua kali seminggu Persentase Kawasan permukiman memiliki prasarana/sarana proteksi kebakaran Jumlah Bangunan hunian memiliki IMB Persentase Bangunan hunian memiliki IMB Jumlah Lahan bangunan hunian memiliki SHM/ HGB/ Surat yang diakui pemerintah Persentase Lahan bangunan hunian memiliki SHM/ HGB/ Surat yang diakui pemerintah Kepadatan penduduk …..jiwa/Ha (=jumlah penduduk dibagi luas wilayah RT) Jumlah penduduk Luas wilayah RT Pertanian,perkebunan, peternakan Perikanan/nelayan
Mata penduduk
Penggunaan Listrik
pencarian
Daya
Fasilitas Pendidikan
Pelayanan
Pelayanan
persentase
0%
persentase
724
unit rumah tangga
100%
persentase
724
unit rumah tangga
100%
persentase
120
jiwa/Ha
4279
jiwa
35,70
Ha
0 0
Pertambangan/galian
0
Industri/pabrik
0
Konstruksi/bangunan Perdagangan/jasa (guru, kesehatan, hotel, dll) Pegawai pemerintah
0 tenaga
0 217
900 Watt
504
1300 Watt
2
≥ 2200 Watt
1 punya
rumah tangga
724
<450 Watt
Menumpang/tidak sendiri/dll Rumah Sakit Fasilitas Kesehatan
kehutanan,
0%
meteran
0 50
Praktik dokter/poliklinik
674
Puskesmas/Pustu
0
Dukun/Pengobatan tradisional
0
Bidan/mantri
0
Tidak pernah Dalam kelurahan/kecamatan sama
rumah tangga
rumah tangga
0 yang
724
rumah tangga
BAB III -54
Gambar 3.35 Peta Kawasan Permukiman Kumuh Tanjung Gusta Lokasi Kumuh SK
Lokasi Kumuh Verifikasi
BAB III -55
3.3.8 Profil Kawasan Permukiman Kumuh Titi Kuning
0% masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal
Kawasan Permukiman Kumuh Titi Kuning terletak di Kelurahan Titi Kuning,
60 liter/orang/hari (mandi,minum,cuci)
Kecamatan Medan Johor dengan luas mencapai 6,91 Ha, jumlah penduduk
14% bangunan hunian pada lokasi permukiman
939 dengan kepadatan penduduk72 jiwa. Profil kawasan permukiman kumuh
tidak memiliki akses jamban/MCK komunal 7
Titi Kuning dapat dilihat pada tabel berikut.
Pengelolahan Air Limbah
tidak memiliki kloset (leher angsa) yang terhubung
Tabel 3.22 ProfilKawasanPermukimanKumuhTitiKuning
dengan tangkiseptik
A
Nama Kawasan
Lingkungan 15
B
Kelurahan
Titi Kuning
C
Kecamatan
Medan Johor
D
Nama BKM
Karya Sejahtera
E
Status Pemberdayaan BKM
Mandiri
F
Luas Kawasan (HA)
13 Ha
G
Tipologi/Karakteristik
Jasa dan Perdagangan
H
Koordinat
N03314305 E98405903
100% saluran pembuangan air limbah rumah tangga tercampur dengan drainase lingkungan
8
9
Kriteria/Indikator
Parameter
1
INFORMASI FISIK 1 2
Keteraturan Bangunan Kepadatan Bangunan
Kelayakan Fisik Bangunan
Kawasan
permukiman
memiliki
kepadatan
(27
2
Kebakaran
3
4
5
jaringan
jalan
pada
Legalitas
0% kawasan permukiman terjadi genangan/banjir kondisi
tidak
memiliki
Pendirian 62% bangunan hunian tidak memiliki IMB
Bangunan
70%
Kepadatan Penduduk
Mata Pencarian Penduduk
jaringan
drainase
Penggunaan Daya Listrik
Fasilitas
Pelayanan
Kesehatan
lahan
bangunan
hunian
tidak
memiliki
Kepadatan penduduk 72 jiwa/Ha
pekerjaan
pada
lokasi
6
Fasilitas Pendidikan
88% mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik 1300 Watt 70%
mayoritas
permukiman
rumah
menggunakan
tangga
dikawasan
fasilitas
kesehatan
Praktek dokter dan Poliklinik (Unit rumah tangga)
kawasan
permukiman memiliki kualitas buruk
50%
permukiman
Industri/pabrik (Unit rumah tangga)
jalan lingkungan yang memadai kondisi
kawasan
ketersediaan prasarana/sarana proteksi kebakaran
perorang
77%
Drainase Lingkungan
Bahaya 100%
80% mata pencaharian utama rumah tangga adalah
12% kawasan permukiman tidak terlayani jaringan
5
Pengamanan
unit/Ha)
sesuai persyaratan teknis
Aksesibilitas Lingkungan
kali seminggu
SHM/HGB/surat yang diakui pemerintah
6% bangunan hunian memiliki kondisi ALADIN tidak
4
permukiman terangkut ke TPS/TPA kurang dari 2
Persampahan
18% bangunan hunian tidak memiliki keteraturan
10% bangunan hunian memiliki luas lantai < 7,2 m² 3
73% sampah domestik rumah tangga pada kawasan
Pengelolahan
INFORMASI NON FISIK
Katagori Kumuh: Kumuh Sedang No
21% bangunan hunian pada lokasi permukiman
Pelayanan
85% mayoritas rumah tangga memiliki usia wajib belajar 9 tahun (SD-SMP) memperoleh akses pendidikan dasar didalam Kel/Kec. yang sama
permukiman memiliki kualitas buruk 6
Pelayanan Air Minum/Baku
0% bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak terlayani jaringan air bersih/baku perpipaan atau non perpipaan non terlindungi yang layak
BAB III -56
Gambar 3.15 Peta Kawasan Permukiman Kumuh Titi Kuning Peta Kumuh SK
Peta Kumuh Verifikasi
BAB III -57
3.3.9 Profil Kawasan Permukiman Kumuh Sukamaju
3.3.10 Profil Kawasan Permukiman Kumuh Petisah Tengah
Kawasan Permukiman Kumuh Sukamaju terletakdiKelurahanSukamaju,
Kawasan Permukiman Kumuh Petisah Tengah terletak di Kelurahan Petisah Tengah,
Kecamatan Medan Johor dengan luas mencapai 2,93 Ha, jumlah penduduk
Kecamatan Medan Petisah dengan luas mencapai 1,45 Ha, jumlah penduduk 2677
1.617 dengan kepadatan penduduk 126jiwa. Profil kawasan permukiman
dengan kepadatan penduduk 188 jiwa. Profil kawasan permukiman kumuh Petisah
kumuh Sukamaju dapat dilihat pada tabel berikut.
Tengah dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.24 Profil Kawasan Permukiman Kumuh Sukamaju Tabel 3.39 Profil Kawasan Permukiman Kumuh Petisah Tengah PROFIL PERMUKIMAN KUMUH KELURAHAN A B C D E F H I
No A 1 2 3
Nama Kawasan Kelurahan Kecamatan Nama BKM Status Keberdayaan BKM Luas Kawasan (Ha) Tipologi/Karakteristik Koordinat Latitude Koordinat Longitude KRITERIA / INDIKATOR FISIK Keteraturan Bangunan Kepadatan Bangunan Kelayakan Fisik Bangunan
4 Aksesibilitas Lingkungan
PETISAH TENGAH MEDANPETISAH PETA MANDIRI 127 HA Jasa dan perdagangan N0335224 E09839551 PARAMETER 25% Bangunan Hunian tidak memiliki keteraturan Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (109 unit/Ha) 6% Bangunan hunian memiliki Luas Lantai < 7,2 m2 per orang Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Dinding, Lantai tidak sesuai 7% persyaratan teknis Kawasan permukiman tidak terlayani jaringan jalan lingkungan yang 18% memadai 26% Kondisi Jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas buruk
5 Drainase Lingkungan
6 Pelayanan Air Minum/Baku
7 Pengelolaan Air Limbah
8 Pengelolaan Persampahan 9 Pengamanan Bahaya Kebakaran
0% Kawasan permukiman terjadi genangan/banjir 19% Kondisi jaringan drainse pada lokasi permukiman memiliki kualitas buruk Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak terlayani jaringan Air 5% Bersih/Baku perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal 60liter/org/hari (Mandi, 0% Minum, Cuci) Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki akses 1% Jamban/MCK Komunal Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki kloset (Leher 2% Angsa) yang terhubung dengan tangkiseptik Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah Tangga tercampur dengan 94% Drainase Lingkungan Sampah domestik rumah tangga pada kawasan permukiman terangkut 25% ke TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu Kawasan permukiman tidak memiliki Ketersediaan prasarana/sarana 81% Proteksi Kebakaran
B NON FISIK 1 Legalitas pendirian bangunan 2 Kepadatan penduduk 3 Mata pencarian penduduk 4 Penggunaan Daya Listrik 5 Fasilitas Pelayanan Kesehatan 6 Fasilitas Pelayanan Pendidikan
26% Bangunan Hunian tidak memiliki IMB Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki SHM/HGB/Surat yang diakui 31% pemerintah 188 Jiwa/Ha Mata pencaharian utama rumah tangga adalah Perdagangan/jasa (guru, 91% tenaga kesehatan, hotel, dll) (Unit rumah tangga) Mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik 900 Watt (Unit 71% rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga dikawasan permukiman menggunakan fasilitas 45% kesehatan di Rumah Sakit (Unit rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga memiliki usia wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP) 64% memperoleh akses pendidikan dasar di Dalam kelurahan/kecamatan yang sama (Unit rumah tangga)
BAB III -58
Gambar 3.32 Peta Kawasan Permukiman Kumuh Petisah Tengah Peta Kumuh SK Peta Kumuh Verifikasi
BAB III -59
3.3.11 Profil Kawasan Permukiman Kumuh Belawan Pulau Sicanang Kawasan
Permukiman
Kumuh
Belawan
Pulau
Sicanang
54%
terletakdi
Kelurahan Belawan Pulau Sicanang, Kecamatan Medan Belawan dengan 3%
luas mencapai 37,96 Ha , jumlah penduduk 2.477 dengan kepadatan
10%
Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki kloset (Leher Angsa) yang terhubung dengan tangkiseptik
0%
Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah Tangga tercampur dengan Drainase Lingkungan
55%
Sampah domestik rumah tangga pada kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu
25%
Kawasan permukiman tidak Ketersediaan prasarana/sarana Kebakaran
penduduk 10 jiwa. Profil kawasan permukiman kumuh Belawan Pulau 7
Sicanang dapat dilihat pada tabel berikut.
Pengelolaan Air Limbah
Tabel3.45ProfilKawasanPermukimanKumuhBelawanPulauSicanang A B C D E
Kelurahan Kecamatan Nama BKM Status Keberdayaan BKM Luas Kawasan (Ha)
BELAWAN PULAU SICANANG MEDAN BELAWAN MANDIRI MANDIRI 1291
F
Tipologi/Karakteristik
Jasa dan perdagangan
G H
Koordinat Latitude Koordinat Longitude
N0345261 E09839252
No
KRITERIA / INDIKATOR
PARAMETER
8
Pengelolaan Persampahan
9
Pengamanan Bahaya Kebakaran
B
NON FISIK 65%
1
Legalitas pendirian bangunan 14%
A
FISIK
1
Keteraturan Bangunan
51%
2
Kepadatan Bangunan
Kawasan permukiman Rendah (8 unit/Ha)
3
Kelayakan Fisik Bangunan
23%
5
6
Aksesibilitas Lingkungan
10
Kepadatan
3
Mata pencarian penduduk
49%
Bangunan hunian memiliki Luas Lantai < 7,2 m2 per orang
4
Penggunaan Daya Listrik
81%
5
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
99%
49%
Kondisi Jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas buruk
6
Fasilitas Pelayanan Pendidikan
68%
73%
Kawasan permukiman genangan/banjir
72%
Kondisi jaringan drainse pada lokasi permukiman memiliki kualitas buruk
4%
Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak terlayani jaringan Air Bersih/Baku perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak
9%
Drainase Lingkungan
Pelayanan Air Minum/Baku
Kepadatan penduduk
Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Dinding, Lantai tidak sesuai persyaratan teknis Kawasan permukiman tidak terlayani jaringan jalan lingkungan yang memadai
28% 4
2 Bangunan Hunian tidak memiliki keteraturan memiliki
terjadi
Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal 60liter/org/hari (Mandi, Minum, Cuci) Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki akses Jamban/MCK Komunal
memiliki Proteksi
Bangunan Hunian tidak memiliki IMB Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah Jiwa/Ha Mata pencaharian utama rumah tangga adalah Perikanan/nelayan (Unit rumah tangga) Mayoritas rumah tangga menggunakan daya listrik <450 Watt (Unit rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga dikawasan permukiman menggunakan fasilitas kesehatan di Puskesmas/Pustu (Unit rumah tangga) Mayoritas Rumah tangga memiliki usia wajib belajar 9 Tahun (SD-SMP) memperoleh akses pendidikan dasar di Dalam kelurahan/kecamatan yang sama (Unit rumah tangga)
BAB III -60
Gambar 3.38 Peta Kawasan Permukiman Belawan Pulau Sicanang Peta Kumuh Verifikasi Peta Kumuh SK
BAB III -61
3.4
Kriteria dan Indikator Penilaian Penentuan Klasifikasi dan
3.4.1
Skala Prioritas Penanganan
c) keselamatan bangunan gedung; d) kesehatan bangunan gedung;
Kriteria Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
e) kenyamanan bangunan gedung; dan
Kriteria perumahan kumuh dan permukiman kumuh merupakan kriteria yang digunakan untuk
f) kemudahan bangunan gedung.
menentukan kondisi kekumuhan pada perumahan kumuh dan permukiman kumuh. Kriteria ini
Semua persyaratan di atas secara prinsip semestinya sudah tercantum dalam IMB atau
berdasarkan Permen PUPR No. 2/PRT/M/2016 Tentang peningkatan kualitas terhadap perumahan
persetujuan sementara mendirikan bangunan, oleh karena itu penilaian ketidaksesuaian
kumuh dan permukiman kumuh. Kriteria perumahan kumuh dan permukiman kumuh meliputi
persyaratan teknis bangunan gedung dapat merujuk pada kedua dokumen perizinan tersebut.
kriteria kekumuhan ditinjau dari : A. Kriteria Kekumuhan Ditinjau dari Bangunan Gedung, Kriteria kekumuhan ditinjau dari bangunan gedung mencakup: 1. Ketidakteraturan Bangunan, Ketidakteraturan bangunan merupakan kondisi bangunan gedung pada perumahan dan permukiman: a) Tidak memenuhi ketentuan tata bangunan dalam Rencana Detil Tata Ruang (RDTR),
B. Kriteria Kekumuhan Ditinjau dari Jalan Lingkungan; Kriteria kekumuhan ditinjau dari jalan lingkungan mencakup: 1) Jaringan Jalan Lingkungan Tidak Melayani Seluruh Lingkungan Perumahan atau Permukiman; Jaringan jalan lingkungan tidak melayani seluruh lingkungan perumahan atau permukiman merupakan kondisi sebagian lingkungan perumahan atau permukiman tidak terlayani dengan jalan
yang meliputi pengaturan bentuk, besaran, perletakan, dan tampilan bangunan pada
lingkungan.
suatu zona; dan/atau;
2) Kualitas Permukaan Jalan Lingkungan Buruk;
b) Tidak memenuhi ketentuan tata bangunan dan tata kualitas lingkungan dalam Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), yang meliputi pengaturan blok lingkungan,
Kualitas permukaan jalan lingkungan buruk merupakan kondisi sebagian atau seluruh jalan lingkungan terjadi kerusakan permukaan jalan.
kapling, bangunan, ketinggian dan elevasi lantai, konsep identitas lingkungan, konsep orientasi lingkungan, dan wajah jalan.
C. Kriteria Kekumuhan Ditinjau dari Penyediaan Air Minum.
Tingkat Kepadatan Bangunan Yang Tinggi Yang Tidak Sesuai dengan Ketentuan Rencana
Kriteria kekumuhan ditinjau dari penyediaan air minum mencakup :
Tata Ruang.
1) Ketidaktersediaan Akses Aman Air Minum
2. Tingkat kepadatan bangunan yang tinggi yang tidak sesuai dengan ketentuan rencana tata merupakan kondisi bangunan gedung pada perumahan dan permukiman dengan : a) Koefisien Dasar Bangunan (KDB) yang melebihi ketentuan RDTR, dan/atau RTBL; dan/atau b) Koefisien Lantai Bangunan (KLB) yang melebihi ketentuan dalam RDTR, dan/atau RTBL.
Ketidaktersediaan akses aman air minum merupakan kondisi dimana masyarakat tidak dapat mengakses air minum yang memiliki kualitas tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. 2) Tidak Terpenuhinya Kebutuhan Air Minum Setiap Individu Sesuai Standar Yang Berlaku Tidak terpenuhinya kebutuhan air minum setiap individu merupakan kondisi dimana kebutuhan air minum masyarakat dalam lingkungan perumahan atau permukiman tidak mencapai minimal sebanyak 60 liter/orang/hari.
3. Ketidaksesuaian Terhadap Persyaratan Teknis Bangunan Gedung Ketidaksesuaian terhadap persyaratan teknis bangunan gedung merupakan kondisi
D. Kriteria Kekumuhan Ditinjau dari Drainase Lingkungan
bangunan gedung pada perumahan dan permukiman yang bertentangan dengan
1) Drainase Lingkungan Tidak Mampu Mengalirkan Limpasan Air Hujan Sehingga Menimbulkan
persyaratan:
Genangan Drainase lingkungan tidak mampu mengalirkan limpasan air hujan sehingga
a) pengendalian dampak lingkungan;
menimbulkan genangan merupakan kondisi dimana jaringan drainase lingkungan tidak mampu
b) pembangunan bangunan gedung di atas dan/atau di bawah tanah, di atas dan/atau
mengalirkan limpasan air sehingga menimbulkan genangan dengan tinggi lebih dari 30 cm selama
di bawah air, di atas dan/atau di bawah prasarana/sarana umum;
lebih dari 2 jam dan terjadi lebih dari 2 kali setahun. BAB III -62
2) Ketidaktersediaan Drainase
1) Prasarana dan Sarana Persampahan tidak Sesuai dengan Persyaratan Teknis
Ketidaktersediaan drainase merupakan kondisi dimana saluran tersier dan/atau saluran lokal tidak
Prasarana dan sarana persampahan tidak sesuai dengan persyaratan teknis merupakan kondisi
tersedia.
dimana prasarana dan sarana persampahan pada lingkungan perumahan atau permukiman tidak
3) Tidak Terhubung dengan Sistem Drainase Perkotaan
memadai sebagai berikut:
Tidak terhubung dengan sistem drainase perkotaan merupakan kondisi dimana saluran lokal tidak
a. tempat sampah dengan pemilahan sampah pada skala domestik atau rumah tangga;
terhubung dengan saluran pada hierarki diatasnya sehingga menyebabkan air tidak dapat mengalir
b. tempat pengumpulan sampah (TPS) atau TPS 3R (reduce, reuse, recycle) pada skala
dan menimbulkan genangan.
lingkungan; c. gerobak sampah dan/atau truk sampah pada skala lingkungan; dan
4)Tidak Dipelihara Sehingga Terjadi Akumulasi Limbah Padat dan Cair di Dalamnya Tidak
d. tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) pada skala lingkungan.
dipelihara sehingga terjadi akumulasi limbah padat dan cair di dalamnya merupakan kondisi
2) Sistem Pengelolaan Persampahan Tidak Memenuhi Persyaratan Teknis
dimana pemeliharaan saluran drainase tidak dilaksanakan baik berupa:
Sistem pengelolaan persampahan tidak memenuhi persyaratan teknis merupakan kondisi dimana
a. pemeliharaan rutin; dan/atau
pengelolaan persampahan pada lingkungan perumahan atau permukiman tidak memenuhi
b. pemeliharaan berkala.
persyaratan sebagai berikut :
5) Kualitas Konstruksi Drainase Lingkungan Buruk
a. pewadahan dan pemilahan domestik;
Kualitas konstruksi drainase lingkungan buruk merupakan kondisi dimana kualitas konstruksi
b. pengumpulan lingkungan;
drainase buruk, karena berupa galian tanah tanpa material pelapis atau penutup atau telah terjadi
c. pengangkutan lingkungan; dan
kerusakan.
d. pengolahan lingkungan. 3) Tidak Terpeliharanya Sarana dan Prasarana Pengelolaan Persampahan Sehingga Terjadi
E. Kriteria Kekumuhan Ditinjau dari Pengelolaan Air Limbah
Pencemaran Lingkungan Sekitar oleh Sampah, Baik Sumber Air Bersih, Tanah Maupun Jaringan Drainase Tidak terpeliharanya sarana dan prasarana pengelolaan persampahan sehingga terjadi
Kriteria kekumuhan ditinjau dari pengelolaan air limbah mencakup:
pencemaran lingkungan sekitar oleh sampah, baik sumber air bersih, tanah maupun jaringan
1) Sistem Pengelolaan Air Limbah Tidak Sesuai dengan Standar Teknis Yang Berlaku
drainase merupakan kondisi dimana pemeliharaan sarana dan prasarana pengelolaan
Sistem pengelolaan air limbah tidak sesuai dengan standar teknis yang berlaku merupakan kondisi
persampahan tidak dilaksanakan baik berupa:
dimana pengelolaan air limbah pada lingkungan perumahan atau permukiman tidak memiliki
a. pemeliharaan rutin; dan/atau
sistem yang memadai, yaitu terdiri dari kakus/kloset yang terhubung dengan tangki septik baik
b. pemeliharaan berkala.
secara individual/domestik, komunal maupun terpusat. 2) Prasarana dan Sarana Pengelolaan Air Limbah Tidak Memenuhi Persyaratan Teknis Prasarana dan sarana pengelolaan air limbah tidak memenuhi persyaratan teknis merupakan
G. Kriteria Kekumuhan Ditinjau dari Proteksi Kebakaran Kriteria kekumuhan ditinjau dari proteksi kebakaran mencakup ketidaktersediaan sebagai
kondisi prasarana dan sarana pengelolaan air limbah pada perumahan atau permukiman dimana :
berikut:
a. kloset leher angsa tidak terhubung dengan tangki septik;atau
1) Ketidaktersediaan Prasarana Proteksi Kebakaran Ketidaktersediaan prasarana proteksi
b. tidak tersedianya sistem pengolahan limbah setempat atau terpusat.
kebakaran yang memenuhi persyaratan teknis merupakan kondisi dimana tidak tersedianya: a. pasokan air yang diperoleh dari sumber alam (kolam air, danau, sungai, sumur dalam) maupun
F. Kriteria Kekumuhan Ditinjau dari Pengelolaan Persampahan
buatan (tangki air, kolam renang, reservoir air, mobil tangki air dan hidran);
Kriteria kekumuhan ditinjau dari pengelolaan persampahan mencakup: BAB III -63
b. jalan lingkungan yang memudahkan masuk keluarnya kendaraan pemadam kebakaran,
4. Tampilan Bangunan
termasuk sirkulasi saat pemadaman kebakaran di lokasi;
Tampilan bangunan adalah ketentuan rancangan bangunan yang ditetapkan dengan
c. sarana komunikasi yang terdiri dari alat-alat yang dapat dipakai untuk pemberitahuan terjadinya
mempertimbangkan ketentuan arsitektur yang berlaku, keindahan dan keserasian bangunan
kebakaran baik kepada masyarakat maupun kepada Instansi Pemadam Kebakaran; dan/atau
dengan lingkungan sekitarnya
d. data tentang sistem proteksi kebakaran lingkungan yang mudah diakses. 2) Ketidaktersediaan Sarana Proteksi Kebakaran Ketidaktersediaan sarana proteksi kebakaran yang memenuhi persyaratan teknis merupakan kondisi dimana tidak tersedianya sarana proteksi kebakaran yang meliputi:
5. Penataan Bangunan a . pengaturan blok, yaitu perencanaan pembagian lahan dalam kawasan menjadi blok dan jalan, dimana blok terdiri atas petak lahan/kaveling dengan konfigurasi tertentu.
a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR); b. kendaraan pemadam kebakaran;
b. pengaturan kaveling dalam blok, yaitu perencanaan pembagian lahan dalam blok menjadi
c. mobil tangga sesuai kebutuhan; dan/atau
sejumlah kaveling/petak lahan dengan ukuran, bentuk, pengelompokan dan konfigurasi
d. peralatan pendukung lainnya.
tertentu. c. pengaturan bangunan dalam kaveling, yaitu perencanaan pengaturan massa bangunan dalam blok/kaveling.
Kriteria Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh disesuaikan dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan. Ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang dijadikan acuan adalah sebagai berikut:
6. Identitas Lingkungan a. karakter bangunan, yaitu pengolahan elemen–elemen fisik bangunan untuk mengarahkan
1) Aspek Kondisi Bangunan Gedung (rumah dan sarana perumahan dan/atau permukiman)
atau memberi tanda pengenal suatu lingkungan/bangunan, sehingga pengguna dapat
a) Keteraturan Bangunan, Komponen keteraturan bangunan meliputi:
mengenali karakter lingkungan yang dikunjunginya.
1. Garis Sempadan Bangunan (GSB) Minimal
b. penanda identitas bangunan, yaitu pengolahan elemen–elemen fisik bangunan/lingkungan
GSB adalah sempadan yang membatasi jarak terdekat bangunan terhadap tepi jalan; dihitung
untuk mempertegas identitas atau penamaan suatu bangunan sehingga pengguna dapat
dari batas terluar saluran air kotor (riol) sampai batas terluar muka bangunan, berfungsi sebagai
mengenali bangunan yang menjadi tujuannya.
pembatas ruang, atau jarak bebas minimum dari bidang terluar suatu massa bangunan
c. tata kegiatan, yaitu pengolahan secara terintegrasi seluruh aktivitas informal sebagai
terhadap lahan yang dikuasai, batas tepi sungai atau pantai, antara massa bangunan yang lain
pendukung dari aktivitas formal yang diwadahi dalam ruang/bangunan, untuk menghidupkan
atau rencana saluran, jaringan tegangan tinggi listrik, jaringan pipa gas, dan sebagainya
interaksi sosial dan para pemakainya.
(building line). 2. Tinggi Bangunan
7. Orientasi Lingkungan
Tinggi bangunan adalah tinggi suatu bangunan atau bagian bangunan, yang diukur dari rata-
d. tata informasi, yaitu pengolahan elemen fisik di lingkungan untuk menjelaskan berbagai
rata permukaan tanah sampai setengah ketinggian atap miring atau sampai puncak dinding atau
informasi/ petunjuk mengenai tempat tersebut, sehingga memudahkan pemakai mengenali
parapet, dipilih yang tertinggi.
lokasi dirinya terhadap lingkungannya.
3. Jarak Bebas Antarbangunan
e. tata rambu pengarah, yaitu pengolahan elemen fisik di lingkungan untuk mengarahkan
Jarak bebas antarbangunan adalah jarak yang terkecil, diukur di antara permukaanpermukaan
pemakai bersirkulasi dan berorientasi baik menuju maupun dari bangunan atau pun area
denah dari bangunan-bangunan atau jarak antara dinding terluar yang berhadapan antara dua
tujuannya.
bangunan.
f.
Wajah Jalan BAB III -64
g. penampang jalan dan bangunan
3.5
h. perabot jalan
Perumusan Kebutuhan Penanganan Berdasarkan Isu dan Permasalahan Permukiman Kumuh
i.
jalur dan ruang bagi pejalan kaki
3.5.1 Isu Permasalahan Permukiman Kumuh
j.
elemen papan reklame
Banyak permasalahan perkotaan yang berakar pada kawasan permukiman, seperti tidak meratanya penyediaan infrastruktur permukiman perkotaan, ketidaktersediaan lingkungan permukiman yang layak, dan sebagainya yang pada akhirnya berimplikasi pada terciptanya
b) Tingkat Kepadatan Bangunan
permukiman kumuh di kawasan perkotaan. Permasalahan yang ditimbulkan dari munculnya
1. KDB, yaitu angka persentase perbandingan antara luas seluruh lantai dasar bangunan gedung yang dapat dibangun dengan luas lahan yang dikuasai.
kawasan permukiman kumuh seperti lingkungan yang tidak sehat, pemanfaatan lahan ilegal, dan lain sebagainya tidak hanya berpengaruh terhadap internal kawasan itu sendiri namun juga
2 . KLB, yaitu angka persentase perbandingan antara jumlah seluruh lantai bangunan gedung yang dapat dibangun dengan luas lahan yang dikuasai.
terhadap kawasan sekitarnya dan sistem jaringan infrastruktur perkotaan secara umum. Belum efektifnya penanganan permukiman kumuh (khususnya dalam konteks perkotaan) hingga saat ini diakibatkan oleh beberapa kondisi sebagai berikut :
c) Persyaratan Teknis Bangunan Gedung Komponen persyaratan teknis bangunan meliputi 1. Tuntutan yang tinggi terhadap pemenuhan kebutuhan permukiman dan infrastruktur
1. Pengendalian Dampak Lingkungan Untuk Bangunan Gedung Tertentu bagi bangunan gedung yang dapat menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan, termasuk
permukiman perkotaan belum didasarkan pada kebijakan dan strategi pembangunan yang
di Dalamnya di luar bangunan rumah tinggal tunggal dan deret. Elemen pengendalian
memadai, tepat sasaran dan berskala kota serta berbasis kawasan;
dampak lingkungan adalah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), dan Upaya
2. Belum adanya strategi penanganan dan pentahapan baik dalam tahapan kegiatan maupun kawasan penanganan pada program penanganan permukiman kumuh skala kota;
Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkugan (UKL/UPL)
3. Kebijakan untuk meningkatkan pembangunan kota kurang memperhatikan kebutuhan a. AMDAL adalah kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang
penanganan kawasan kumuh, karena pembangunan kota lebih berfokus pada upaya
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
peningkatan pertumbuhan perekonomian serta pembangunan infrastruktur skala kota dalam
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat perkotaan secara umum;
b. UKL/UPL adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap Usaha dan/atau Kegiatan
4. Upaya pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh yang menjadi tugas dan
yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
wewenang pemerintah daerah (UU No. 1/2011) belum diimbangi dengan kemampuan
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
pemerintah daerah dalam hal kapasitas SDM dan pembiayaan; dan 5. Terdapat ketidaksinkronan antar instansi di daerah dalam menentukan kebijakan penanganan
2. Pembangunan
bangunan
gedung
di
atas
dan/atau
di
bawah
tanah,
air
dan/atauprasarana/sarana umum yang dibangun dengan memperhatikan kesesuaian lokasi, dampak
bangunan
terhadap
Lingkungan,
mempertimbangkan
faktor
keselamatan,
kenyamanan, kesehatan dan kemudahan bagi pengguna bangunan, dan memiliki perizinan.
terutama penentuan lokasi dan bentuk penanganan yang akan dilakukan pada tahap selanjutnya. 6. Belum terakomodasinya kebutuhan masyarakat terhadap pembangunan perekonomian yang berkelanjutan (livelihood) di permukiman kumuh. 7. Kondisi existing lapang yang juga mempengaruhi antara lain ;
3 . Persyaratan Keselamatan
a. sumber pendanaan yang dimiliki oleh pemerintah daerah; b. kesiapan lahan yang tersedia untuk pembangunan; c. kesiapan masyarakat dalam mendukung program penanganan kumuh; BAB III -65
d. komitmen pemerintah kota;
pembangunan di bidang permukiman perkotaan. Dengan adanya peran ini, maka arahan kebijakan
e. Kebijakaan pemerintah kota.
dan strategi pencegahan dan penanganan kualitas permukiman kumuh perkotaan yang dirumuskan oleh pemerintah kota Medan harus terpadu dan sinergi dengan rencana tata ruang
Berdasarkan permasalahan pembangunan yang ada tersebut, diperlukan beberapa pertimbangan,
(RTRW) dan rencana pembangunan (RPJP dan RPJM).
antara lain: 1. Bahwa dalam penanganan permukiman kumuh memerlukan adanya arahan yang jelas hingga ke tataran teknis operasional dan selaras dengan arah pengembangan kota;
Kebutuhan penanganan dalam dokumen perencanaan ini adalah program dan kegiatan terkait dengan infrastruktur permukiman perkotaan, yang terdiri atas:
Kondisi fisik bangunan hunian;
Aksesibilitas lingkungan;
3. bahwa penanganan permukiman kumuh perlu diselenggarakan secara terpadu dan
Kondisi drainase lingkungan;
berkelanjutan, dengan memuat unsur pencegahan dan peningkatan kualitas sebagaimana
Kondisi pelayanan air limbah;
yang diamanatkan dalam Undang- Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Kondisi pengelolaan persampahan dan ;
Kawasan Permukiman; dan
Kondisi proteksi kebakaran.
2. bahwa dalam penanganan permukiman kumuh diperlukan arahan yang didasarkan pada kebutuhan kawasan dan berorientasi pada penanganan akar masalahnya;
4. bahwa dalam pengembangan kota dan kawasan permukiman perkotaan terdapat kebutuhan
Selain fokus pada infrastruktur permukiman kumuh perkotaan, program dan kegiatan yang disusun
untuk merumuskan rencana pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh yang
dapat juga mencakup infrastruktur bidang lainnya yang dibutuhkan di dalam pencegahan dan
mampu mendukung dan mengintegrasikan seluruh strategi sektoral yang terkait.
peningkatan kualitas permukiman kumuh seperti ;
Ruang Terbuka Hijau (RTH),
Peningkatan penghidupan masyarakat melalui kegiatan ekonomi.
.
Dan yang tidak kalah pentingnya dalam proses penilaian terhadap kawasan kumuh ada
3.5.2 Kebutuhan Penanganan Permukiman Kumuh
beberapa pertimbangan lain yaitu kejelasan status lahan, kesesuaian dengan rencana tata ruang,
Dalam perwujudannya, kebutuhan akan arahan
nilai strategis lokasi, kepadatan penduduk, dan kondisi sosial ekonomi budaya masyarakat.
5. Bahwa perlu ada pelaku yang bertanggungjawab dalam mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan dimaksud.
kebijakan
dan
penanganan
strategi
Beberapa fokus objek lainnya akan disesuaikan dengan kebutuhan di masing-masing kawasan
tugas
permukiman kota. Berdasarkan kebutuhan-kebutuhan tersebut, maka kota Medan sudah
Pemerintah (pusat) melainkan juga menjadi
seharusnya memiliki instrumen pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh yang
tanggung jawab penuh pemerintah kota. Sejak
jelas dan komprehensif yang mempertimbangkan semua aspek pembangunan baik fisik, sosial,
berlakunya UU No. 23 Tahun 2014 tentang
ekonomi, investasi, pembiayaan, kelembagaan, maupun partisipasi publik. Selain itu, instrumen
Pemerintah Daerah, telah terjadi transformasi
yang dimaksud sebaiknya dapat menjadi acuan bagi penerapan program penanganan yang ada.
peran pemerintah daerah, yaitu pemerintah
Terkait dengan hal ini, program-program yang diselenggarakan mengacu pada kebutuhan untuk
daerah
ini
tidak hanya
menjadi
pembangunan
permukiman
dan
kumuh
perkotaan
kualitas
pencegahan
aktor
daerah,
menjadi
utama
dalam
menjawab strategi yang telah dirumuskan dan skala prioritasnya. Selain itu, program yang
termasuk
dalam
dikembangkan dapat mendukung terwujudnya tujuan dan kebijakan pembangunan permukiman
melaksanakan rencana tata ruang dan rencana pembangunan
yang
menjadi
induk
pada kota Medan secara umum.
bagi
BAB III -66
Tabel 3.14 Contoh Rumusan Kebutuhan Penanganan Skala Kota No/
Kondisi
Keluraha
Faktual dan isu
n
strategis kota
Jaringan 1.
Titi
Kuning
Drainase Sekunder tidak memadai
Kebijakan Penanganan
Lokasi
Drainase
Sicanang
Sekunder tidak
3.Polonia
Drainase Sekunder tidak Memadai
Pencegaha
Peningkata
Hasil Overview
n
n
Pembangunan
Sawah, Gg.
Jaringan Drainase
Bukit & gg.
Sekunder
Sukamaju
Drainase, Jalan Lingk. Persampahan
TegalRejo
Drainase, Jalan Lingk. Persampahan
√
Sei Kera Hilir-2
Drainase, Jalan Lingk. Persampahan
Sunggal
Drainase, Jalan Lingk. Persampahan
Tanjung Gusta
Drainase, Jalan Lingk. Persampahan
TSM-3
Drainase, Jalan Lingk. Persampahan
Saudara Pembangunan Jl. Pusara
Jaringan Drainase
√
Sekunder
Memadai Jaringan
Pemukiman Kumuh
Hamid Gg.
Jl. Starban gg. Sawah &
di Pembangunan
Jl. Lurah
Jaringan Drainase
ujung gg
Sekunder
√
Mushollah
KAWASAN
ASPEK YANG
KUMUH
DIAMATI
Titi Kuning
Drainase, Jalan Lingk. Persampahan
Bel.Sicanang
Drainase, Jalan Lingk. Persampahan
Polonia
Drainase, Jalan Lingk. Persampahan
Petisah Tengah
Drainase, Jalan Lingk.
PERMASALAHAN Bangunan Permukiman, Drainase Sekunder, Drainase Tersier, Persampahan, Kebakaran,RTH Bangunan Permukiman, Drainase Sekunder, Drainase Tersier, Persampahan, Kebakaran,RTH Bangunan Permukiman, Drainase Sekunder, Drainase Tersier, Persampahan, Kebakaran,RTH Bangunan Permukiman, Drainase Sekunder, Drainase
Tersier, Persampahan, Kebakaran,RTH
Kebutuhan Penanganan
Jl. B. Zein
Jaringan 2.Belawan
Persampahan
KEBUTUHAN PENANGANAN PENCEGAHA PENINGKAT N AN
Bangunan Permukiman, Drainase Sekunder, Drainase Tersier, Persampahan, Kebakaran,RTH Bangunan Permukiman, Drainase Sekunder, Drainase Tersier, Persampahan, Kebakaran,RTH Bangunan Permukiman, Drainase Sekunder, Drainase Tersier, Persampahan, Kebakaran,RTH Bangunan Permukiman, Drainase Sekunder, Drainase Tersier, Persampahan, Kebakaran,RTH Bangunan Permukiman, Drainase Sekunder, Drainase Tersier, Persampahan, Kebakaran,RTH Bangunan Permukiman, Drainase Sekunder, Drainase Tersier, Persampahan, Kebakaran,RTH
√
√
√
√
√
√
√
√
√ √ BAB III -67