BAB5 SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan Berdasarkan pembahasan pada bab 4 terhadap pennasalahan-pennasalahan yang telah dikemukakan sebclumnya maka dapat disimpulkan: 1. Hipotesis pertama yang menyatakan bahwa teraapat hubungan yang signifikan antara rasio PBV dengan capital gain tidak dapat diterima atau tidak signifikan disebabkan karena rasio PBV mcmpunyai hubungan yang lemah terhadap capital gain yang ditunjukkan oleh koefisien kore1asi (R)yang besamya 27,3%
dan kontribusi rasio PBV terhadap capiteiL. gain yang ditunjukkan oleh koefisien determinasi hanya sebesar 7,4%. Hal ini menyiratkan bahwa kontribusi fak-tor-faktor lain (92,6%) Iebm berhubungan dengan capital gain daripada rasio PBV, 2. Hipotesis kedua yang menyatakan terdapat perbedaan yang signitlkan antam capital gain sahtun und€rvaiucd dengtm overvalued diterima atau signifikan.
Hal ini dapat disimpulkan karena: a. Bcsarnya t hitung pada kedua model tersebut leblh besar daripada t tabel pada taraf signifikansi 5% dcngan derajat bebas (db = nl+n2-2=18). b. Pada model pertama di mana resiko sistematis (beta) tidak diperhitungkan, kondisi perusahaan yang tercennin dalam laporan keuangan mempengaruhi perbedaan capital gain sehingga kondisi perusahaan yang baik akan dapat memberikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi daripada kondisi perusahaan
5S
56
yang buruk. Kondisi pemsahaan ini tidak lepas dari perekonomian negara sehingga bila perekonomian negara memburuk tetapi perusahaan dapat mengatasinya, maka keuntungan yang diberikan juga berbeda dengan perusahaan yang tidak mampu mengatasi perekonomian yang buruk. c. Pada model kedua di mana memperhitungkan resiko sistematis (beta), model ini menghubungkan perusahaan dengan kondisi bisnis pada umumnya karena perusahaan tidak lepas dad pengaruh pasar, sehingga bila perusahaan tersebut peka terhadap perubahan pasar, maka resiko sistematisnya akan bergerak searah pergerakan pasaI. Demikian halnya bila ditinjau dari laporan keuangan, suatu perusahaan bisa saja dikatakan baik tetapi bila resiko turut diperhitungkan perusahaan tersebut belum tentu batk karena tidak semua perusahaan yang walaupun laporan keuangannya bagus-bagus peka terhadap perubahan pasar, schingga hal ini menycbabkan perbedaan yang signifikan antara capital gain saham undervalued dengan overvalued.
5.2. Saran 1. Berdasarkan simpulan yang diambil dari penelitian ini, maka penulis
menyarankan kepada para investor yang hendak melakukan investasl agar tetap mempertimbangkan faktor-faktor ya.ng berkaitan dengan capilal gain suatu saham walaupun rasio PBV tidak terbukti mempunyai hubungan yang signifikan dengan capital gain, tetapi perlu bagi investor untuk tetap memperhatikan faktor fundamental perusahaan yang tercennin dalam laporan keuangan (prospektus) seperti likuiditas dan profitabilitas.
57
2. Hendaknya investor memperhitungakan rasIO PBV dalam memilih suatu saham, sebab dengan menggunakan rasio PBV saham-saham dapat dikelompokkan menjadi saham undervalued atau overvalued dan terbukti terdapat perbedaan yang signifikan antara capital gain saham undervalued dengan overvalued. Dengan demikian investor dapat membeli atau menahan saham-saham yang tergolong undervalued dan menjual saham-saham yang tergolong overvalued.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
DAFTAR KEPUSTAKA.A.N
Budi)lU"V0i10_ T"~ugroho, 1993, P2rlgantar ~\'tatistik Ek(JtlOltU dall Perusaliaafl II, 1
edisi revisi, Yogyakarta: Upp-AtviP YKPN.
______, 1995, rengantar Statistik Ekollomi dall Perusailaall I. edisi revisi,
YOK,'olakarta: llIIP_Al\:1P 11
Chan, L. K., Y Hamao, dan 1. Lakonishok, 1991, FundameIlt~ls and Stock Returns in JaiJiHI., Journal ofFilUmct:: 46, 1739-1789. Fama, E. F., dan K. R. French, 1992, The Cross Section of Kxpected Stock Re.turni'i, JouNial oJFirlance 47, 427-465.
Heckert,
b., and Willson, James D., and CanlpbeH, John D., " 1996, Controllership, 3th ed., Jakarta: Erlangga. j.
IIusnan, Suad, 1998, Dasal-vasar Tevri Portojolio .jem Aiialisis SeJ..-uritas, Yogyakarta: l.TPP-AMP I'KPN.
fkatan Akuntulisi Indonesia, 19R4, Prinsip-Prinsip Akuttiansi llt(kmesia, edisi revlsi, Jakarta: Rineka Cipta.
_ _,1999, Stalldal' Akulltaiisi Keuallgall. Jakarta: Salemba Empat. Institute for Economic. and Financial Research, 2000, Indonesia Capital Jlurket Directory, Jakarta.
Jones, Charles, P., 1996, lnl'es'tmem Ana(vsis amlll,fanagemem, John Wiley and Sons, Inc. lvlunawir, 2001, Allalisa LapaTa;; KeUallgall, edisi keempat, Yogyakarta: Liberty. Myer, John, N., 1982, Analisa Nemca dall Labn Rugi', edisi ketiga, Jakarta: Aksara BanI. Na'im, Ainun, 1992, Akuntan.Yi Keuangan II, edisi pertama, Yogyakarta: RPFR.
Rosenberg, B. K., Reid, dan R. Lanstein, 1985, Penmasivc Evidence of Mal'ket IneffiCiency, .Journal ofPortji)/io Management 11, 9-17.
58
59
Riyanto, Bambang, 1997, vasiir-Dw;ur Pembehliljeiilil PerusilJuuiil, K;.;cmpal, YogyaKana: BPFE, tTtarna, Siddharl.ta, dan A,
,t. R. Santosa, 1998, Kaitall
.~utara
.
" (lmSl
Rasio Price Rook Value dan imbal HasH Saham Paila Bursa F.fck Jakarta, Journal of Accounting l<.e.o:,'earch:-. VoL 1, Januari: 127-140.
V;'VvW, jSx. co,
id.