BAB VII PENYUSUTAN A. PENGERTIAN Segala sumber daya ekonomi suatu perusahaan yang berupa harta benda dan atau hak – hak hukum yang dimiliki disebut dengan aktiva. Aktiva dibedakan menjadi 2 yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap. Penyusutan adalah berkurangnya nilai dari aktiva tetap/ lancar selama masa pakai. Hal ini berkaitan erat dengan lama kegunaan atau umur aktiva tersebut. Faktor – faktor yang menyebabkan perlunya penyusutan adalah : Faktor fisik yaitu harta tetap ( aktiva tetap ) akan berkurang nilainya karena kerusakan , usia dan digunakan. Faktor fungsional, yaitu aktiva tetap tersebut tidak mampu lagi memproduksi sesuai standart perusahaan sehingga memicu inefisiensi yang justru akan menambah biaya. Oleh karena itu , untuk menjaga kelangsungan usaha maka setiap perusahaan harus menyisihkan sebagian keuntungan untuk dialokasikan menutup penyusutan yang terjadi. Biaya penyusutan yang ditetapkan oleh perusahaan dipengaruhi oleh harga perolehan atau sering disebut dengan nilai beli , umur ekonomis yaitu umur aktiva tetap sampai diasumsikan tidak bisa digunakan lagi dan nilai residu atau nilai sisa dari suatu aktiva. Sehingga istilah – istilah yang digunakan dalam penyusutan adalah Nilai Beli
: Besarnya nilai suatu benda pada saat dibeli
Nilai Buku
: Besar nilai benda tersebut setelah dikurangi dengan penyusutan pada tahun atau periode tertentu.
Besar penyusutan
: Besar penyusutan pada tahun tertentu
Jumlah penyusutan : Jumlah seluruh penyusutan dari tahun ke tahun Nilai residu/ nilai sisa: Nilai suatu barang setelah tahun terakhir
101
Modul Matematika Bisnis
Ada beberapa metode yang digunakan dalam penghitungan biaya penyusutan yaitu : 1. Metode garis lurus ( straight line method ) 2. Metode penyusutan dengan jumlah persentase sama tiap tahun 3. Metode saldo menurun ganda ( double declining balance method ) 4. Metode jumlah angka tahun ( sum of the year digit method ) 5. Metode unit produksi ( unit of production ) B. PENYUSUTAN DENGAN METODE GARIS LURUS Dalam metode ini, besar penyusutan yang terjadi untuk tiap periode adalah sama. Penyusutan bisa dihitung dengan rumusan sebagai berikut : Rata – rata penyusutan Dimana A
= A–R N = Aktiva ( nilai beli )
R
= Nilai sisa / residu
N
= lama waktu penggunaan/ umur ekonomis
Contoh 7.1 Sebuah mesin cetak seharga Rp 4.000.000,- mempunyai nilai guna selama 6 tahun, dan setelah dijual tinggal seharga Rp 400.000,a. Hitunglah total penyusutan dan penyusutan untuk setiap tahunnya b. Buatlah skedul penyusutannya Jawab a. Total penyusutan
= Rp 4.000.000 - Rp 400.000 = Rp 3.600.000
Rata – rata penyusutan
= ( Rp 3.600.000 / 6 ) = Rp 600.000/ tahun
b. Skedul penyusutan Maksud dibuat skedul penyusutan adalah untuk menunjukkan berapa yang harus disisihkan perusahaan setiap tahun / periodenya, dan estimasi 102
Modul Matematika Bisnis
berapa nilai residu yang masih dipunyai oleh barang tersebut, pada tahun tertentu. Tabel 7.1 Skedul penyusutan mesin cetak Umur
Besar
Jumlah
Penyusutan
penyusutan
Nilai Buku
0
600.000
0
4.000.000
1
600.000
600.000
3.400.000
2
600.000
1.200.000
2.800.000
3
600.000
1.800.000
2.200.000
4
600.000
2.400.000
1.600.000
5
600.000
3.000.000
1.000.000
6
600.000
3.600.000
400.000
C. PENYUSUTAN DENGAN PERSENTASE SAMA TIAP TAHUN Penghitungan penyusutan dengan metode ini dibagi menjadi 2 cara yaitu penyusutan menurut persentse tetap atas nilai beli dan penyusutan menurut persentase tetap atas nilai buku. Penyusutan menurut persentase tetap atas nilai beli. Besar penyusutan
Atau
=A - R N . x 100 % A = A- R x 100 % N. A
Contoh 7.2. Perusahaan Humam membeli assets seharga Rp 2.000.000 dan diestimasikan setelah dipakai selama 10 tahun akan mempunyai nilai residu Rp 500.000. Apabila penyusutan untuk setiap tahunnya menggunakan persentase yang sama atas harga beli, hitunglah : a. Besar penyusutan untuk setiap tahunnya b. Persentase penyusutan c. Nilai buku setelah tahun keenam 103
Modul Matematika Bisnis
Jawab: a. Besar seluruh penyusutan adalah Rp 2.000.000 - Rp 500.000
= Rp
1.500.000, dengan umur pakai 10 tahun maka penyusutan tiap tahun adalah Rp 1.500.000 10
= Rp 150.000
b.Persentase penyusutan atas nilai beli adalah Rp 150.000 Rp 2.000.000
= 7,5 %
c. Setelah 6 tahun , besarnya penyusutan adalah 6 x Rp 150.000
= Rp 900.000
Jadi nilai buku setelah tahun keenam adalah Rp 2.000.000 - Rp 900.000
= Rp 1.100.000
D. DOUBLE DECLINING METHOD Double declining method sering disebut penyusutan dengan metode persentase tetap atas nilai buku. Dalam kasus ini besarnya persentase tetap sama dari tahun ke tahun namun jumlah nominalnya
akan berbeda berdasarkan nilai buku pada
periode tersebut, biasanya semakin menurun.
Penyusutan tahun ke 1 >
tahun ke 2 > tahun ke 3 dan seterusnya. Penyusutan pada th 1 2
C – Cd
=C(1- d)
C (1-d) – C(1-d) d
= C ( 1 - d ) ( 1-d ) = C ( 1- d ) 2
3
…………… Dan seterusnya
n
C ( 1-d )n
= R
Di mana C = Nilai beli d
= Persentase penyusutan
R
= Nilai residu
Rumusan tersebut bisa kita kembangkan untuk mencari besar persentase penyusutan setiap tahunnya adalah sebagai berikut : 104
Modul Matematika Bisnis
C (1 d ) n R (1 d ) n R / C (1 d ) n R / C
d
= 1- (n√R/C )
Contoh 7.3. Sebuah mesin diestimasikan bisa dipakai selama 6 tahun dan akan mempunyai nilai sisa sebesar Rp 360.000 dari harga beli Rp 4.800.000, hitunglah a. Besar persentase penyusutannya b. Buatlah skedul penyusutannya Jawab a. Besar persentase penyusutan C ( 1-d )n
= R 6
4.800.000 ( 1-d )
=360.000
( 1 – d )6
= 360.000 / 4.800.000 = 0,075
(1–d)
= 6 0,075
(1–d)
= 0,6494
d
= 1 – 0,6494
= 0,3506 = 35,06 %
Jadi penyusutan untuk setiap tahunnya adalah sebesar 35,06%. c. Skedul penyusutan terhadap nilai buku Tabel 7.2 Penyusutan menurut persentase atas nilai buku Umur
Besar
Jumlah
Penyusutan
Penyusutan
Nilai Buku
0
-
-
4.800.000
1
1.628.880
1.628.880
3.117.120
2
1.092.860
2.775.740
2.024.260
3
709.710
3.485.450
1.314.550
4
460.880
3.946.330
853.670
5
299.300
4.245.630
554.370 105
Modul Matematika Bisnis
6
194.370 Dari skedul di atas
4.440.000
360.000
terlihat bahwa besar penyusutan tiap tahun
semakin menurun, hal ini dikarenakan penghitungan persentasenya dengan menggunakan nilai buku yang tiap tahun juga terus menurun. Nilai buku bisa dicari dengan jalan 4.800.000 ( 0,6494 )
= 3.117.120
4.800.000 ( 0,6494 )2
= 3.117.120 ( 0,6494 ) = 2.024.260
…………………dan seterusnya Pada kenyataannya, penyusutan dengan menggunakan metode double declining lebih banyak digunakan untuk menghitung penyusutan.
E. PENYUSUTAN BERDASARKAN JUMLAH ANGKA TAHUN Dalam metode ini umur assets dilabeli 1, 2 ,3 dan seterusnya berdasarkan lama waktu assets yang diperkirakan. Umur assets yang terbesar digunakan sebagai numerator untuk tahun pertama dan dibagi total numerator dikalikan jumlah penyusutan, kemudian yang kedua, ketiga dan seterusnya. Jadi jumlah dari angka – angka tahun dalam metode ini akan digunakan sebagai penyebut. Contoh 7.4. Sebuah mesin seharga $ 17.000 diperkirakan akan mempunyai nilai residu sebesar $2.000 setelah umur ekonomis 5 tahun. Hitunglah besar penyusutan untuk setiap tahun Jawab : Jumlah penyusutan
= $ 17.000 - $ 2.000
Total umur ekonomis
= 1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 15
Besar
penyusutan untuk setiap periode /
tahun
= $ 15.000
seperti pada tabel 7.3
berikut ini :
106
Modul Matematika Bisnis
Tabel 7.3 Skedul Penyusutan Tahun
Fraksi
Jumlah
Besar penyusutan
penyusutan 1
5/15
15.000
5/15 x 15.000 = 5.000
2
4/15
15.000
4/15 x 15.000 = 4.000
3
3/15
15.000
3/15 x 15.000 = 3.000
4
2/15
15.000
2/ 15 x 15.000 = 2.000
5
1/15
15.000
1/15 x 15.000 = 1.000
Jumlah penyusutan
$ 15.000
F. PENYUSUTAN DENGAN METODE UNIT PRODUKSI Di
dalam
memproduksi
suatu
barang,
perusahaan
biasanya
menggunakan mesin atau alat yang secara fungsional diharapkan mampu memproduksi barang sejumlah tertentu sampai umur ekonomisnya berakhir. Perusahaan yang menggunakan penghitungan penyusutan dengan metode ini sangat bervariasi , antara lain Perusahaan transportasi , alat transportasi yang dihitung adalah jarak tempuh Perusahaan barang, yang dihitung adalah unit yang dihasilkan atau jam kerja yang dibukukan. Contoh 7.5 Perusahaan
angkutan memperkirakan umur ekonomis ban akan berakhir
setelah menempuh 100.000 km. Harga sebuah ban adalah Rp 1.500.000,Bila tiap kendaraan menggunakan 8 ban. Tiap kendaraan menempuh 800 km / hari dan berjalan selama 25 hari per bulan. a. Berapa biaya penyusutan per bulan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan tersebut b. Berapa lama umur ekonomis ban tersebut ? 107
Modul Matematika Bisnis
Jawab a. Nilai beli
= 8 x Rp 1.500.000
= Rp12.000.000,-
Penyusutan/ km = Rp 12.000.000 / 100.000 = Rp 120,- / km Biaya penyusutan perbulannya adalah
= Rp 120 x 800 x 25 = Rp 2.400.000/ bulan
b. Umur ekonomis ban adalah Rp 12.000.000 / Rp 2.400.000 Sehingga perusahaan
= 5 bulan
tersebut harus menyisihkan biaya penyusutan
sebesar Rp 2.400.000 untuk setiap bulan dan umur ekonomis ban tersebut adalah 5 bulan. Contoh 7.6 Sebuah perusahaan membeli mesin dengan harga Rp 125.000.000,dan diperkirakan akan mampu digunakan memproduksi sebanyak 1.200.000 unit selama masa produksinya. Nilai residu atau nilai mesin diperkirakan sebesar Rp 7.500.000,a. Berapakah penyusutan per unit barang ? b. Bila produksi tahun pertama adalah sebesar 350.000 unit dan tiap tahun karena terjadi efisiensi , diasumsikan produksi naik sebesar 10% buatlah skedul penyusutannya Jawab a. Penyusutan
= Nilai beli – nilai residu total produksi = 125.000.000 – 7.500.000 1.200.000 = Rp 97,916666
b. Dengan mempertimbangkan adanya kenaikan produksi untuk setiap tahunnya sebesar 10 %, maka tahun pertama produksi 350.000 unit, tahun kedua 385.000 unit yang diperoleh dari 1,1 x 350.000 unit dan seterusnya. Maka skedul penyusutannya adalah sebagai berikut : 108
Modul Matematika Bisnis
Tabel 7.4 Skedul penyusutan Th
Produksi
Besar penyusutan
Jml penyusutan
Nilai Buku
1
350.000
34.270.831
34.270.831
90.729.169
2
385.000
37.697.914
71.968.745
53.031.255
3
423.500
41.467.706
113.436.451
11.563.549
4
41.500
4.063.541
117.499.992
7.500.008
1.200.000
117.499.992
Selain dengan metode - metode tersebut di atas, penyusutan juga bisa diselesaikan dengan sistem anuitas. Hal ini akan dibahas pada bab anuitas.
109
Modul Matematika Bisnis