68
BAB VII DESAIN TAMAN VERTIKAL
7.1 Tema Desain Desain merupakan tahap setelah perencanaan yang menghasilkan gambar lebih detil. Desain taman vertikal di kluster Pine Forest, Sentul City merupakan implementasi dari konsep dasar, konsep iklim mikro, konsep vegetasi dan konsep desain. Keberadaan taman vertikal menjadi elemen penyatu antara bangunan dengan taman rumah. Dari aspek iklim, taman vertikal berfungsi memperbaiki kualitas iklim mikro dengan menurunkan suhu lingkungan sekitar. Taman vertikal dapat memberikan kesegaran pada lingkungan dengan peran tanaman pada taman vertikal sebagai penyuplai oksigen. Secara estetik, keberadaan taman vertikal memberikan kesan natural dan menambah indah kualitas visual pada bangunan. Desain taman vertikal ini terdiri dari tiga alternatif dengan tema yang berbeda. Setiap alternatif tema memiliki keunggulan masing-masing. Tema diambil dari ciri khas desain setiap taman vertikal, seperti bentuk struktur dan pola penanaman pada taman vertikal. Alternatif tema yang dikembangkan pada taman vertikal di kluster Pine Forest ini terdiri dari tiga alternatif, yaitu (1) Flaturistic, (2) Geo-relief, dan (3) Arch-cone. Setiap tema akan diterapkan pada masing-masing tipe rumah. Tipe rumah pada kluster Pine Forest dikelompokkan menjadi 4 tipe yakni, Pinus Ponderosa standar, Pinus Ponderosa sudut, Pinus Patula standar dan Pinus Patula sudut. Pada Pinus Ponderosa standar, taman vertikal dirancang pada sisi teras dekat pintu masuk rumah. Taman vertikal berfungsi sebagai penyambut orang yang akan masuk ke dalam rumah, penambah estetika pada teras rumah dan memberikan kesegaran bagi pemilik rumah saat keluar dari rumah. Taman vertikal pada tipe ini menghadap ke arah utara dan selatan. Pada Pinus Ponderosa sudut, taman vertikal dirancang pada sisi bangunan rumah yang menghadap ke arah taman sisi rumah. Taman vertikal berfungsi sebagai elemen estetik pada sisi bangunan rumah yang akan memperindah rumah. Selain itu taman vertikal juga berfungsi untuk menurunkan suhu lingkungan dalam skala mikro. Dengan demikian aktivitas di taman rumah seperti berkumpul
69
dengan keluarga akan menjadi semakin nyaman dengan keberadaan taman vertikal. Taman vertikal pada tipe ini menghadap ke arah utara dan selatan. Pada Pinus Patula standar, taman vertikal dirancang pada dinding luar bagian depan bangunan rumah. Posisinya berhadapan langsung dengan garasi rumah. Taman vertikal berfungsi sebagai penyambut orang yang datang ke rumah, penambah estetika pada bangunan dan penyedia udara bersih dari polusi kendaraan. Taman vertikal pada tipe ini menghadap ke arah timur. Pada Pinus Patula sudut, taman vertikal dirancang pada dua dinding luar rumah. Taman vertikal pertama terletak di sisi depan bangunan rumah dan menghadap langsung ke arah garasi, sama seperti tipe Patula standar. Taman vertikal berfungsi sebagai penyambut orang yang datang ke rumah, penambah estetika pada bangunan dan penyedia udara bersih dari polusi kendaraan. Taman vertikal ini menghadap ke arah timur. Taman vertikal kedua terletak di sisi samping bangunan yang langsung berhadapan dengan taman sisi rumah. Taman vertikal berfungsi sebagai penambah estetika dan penurun suhu lingkungan. Taman vertikal dapat dinikmati bersama dengan aktivitas lain di taman seperti berkumpul, mengobrol di taman dan sebagainya. Taman vertikal ini menghadap ke arah utara dan selatan. Taman vertikal yang diletakkan pada rumah tipe ponderosa tidak berfungsi secara maksimal. Hal ini disebabkan karena peletakan taman vertikal yang kurang tepat dan arah hadap dinding taman vertikal. Arah hadap dinding taman vertikal pada rumah tipe ponderosa adalah ke arah utara dan selatan. Hal ini menyebabkan fungsi taman vertikal untuk mereduksi penerimaan cahaya matahari tidak maksilmal. Taman vertikal yang diletakkan pada rumah tipe patula berfungsi secara maksimal. Hal ini disebabkan karena peletakan taman vertikal yang tepat dan arah hadap dinding taman vertikal yang sesuai. Arah hadap dinding taman vertikal pada rumah tipe ponderosa adalah ke arah timur. Hal ini menyebabkan fungsi taman vertikal untuk mereduksi penerimaan cahaya matahari maksilmal sehingga suhu bangunan dapat diturunkan dengan keberadaan taman vertikal.
74
7.1.1 Flaturistic Flaturistic merupakan usulan tema dari alternatif desain taman vertikal yang pertama pada kluster Pine Forest. Flaturistic diambil dari kata flat yang artinya ‘datar’ dan futuristic yang artinya ‘bergaya masa depan’. Dengan demikian Flaturistic berarti desain taman vertikal yang memiliki permukaan yang datar dengan desain bergaya masa depan. Keunggulan dari tema Flaturistic ini adalah bentukan permukaan (facade) yang datar sehingga tidak memakan luas ruang dihadapannya. Selain itu desain yang bergaya masa depan juga memberikan kesan modern pada rumah. Pada taman vertikal dengan tipe rangka besi, tanaman yang digunakan untuk tema Flaturistic adalah tipe tanaman merambat. Perakaran terdapat dari bawah tanah dan sulur tanamannya merambat mengikuti pola rangka besi. Pertumbuhan sulur tanaman diatur sehingga menciptakan pola taman vertikal yang diinginkan. Perakaran yang hanya berasal dari bawah tanah menyebabkan tanaman yang dapat digunakan pada tipe rangka besi ini relatif lebih sedikit. Taman vertikal tipe ini dapat diterapkan pada rumah dengan tipe Ponderosa standar, Patula standar dan dinding pertama pada Patula sudut yang memiliki sifat yang sama dengan Patula standar. Pada taman vertikal yang menggunakan Vertical Greening Module (VGM), tanaman yang digunakan untuk tema Flaturistic adalah tanaman jenis penutup tanah. Tanaman penutup tanah ini dapat ditanam pada setiap modul VGM sehingga perakarannya berada pada modul VGM itu sendiri. Penanaman tanamannya diatur letaknya agar mendapat pola yang diinginkan. Tipe VGM memungkinkan tanaman yang ditanam lebih bervariatif sehingga pola desain yang didapat lebih bebas. Taman vertikal tipe ini dapat diterapkan pada rumah dengan tipe Ponderosa sudut, dan dinding kedua pada rumah tipe Patula sudut. Desain taman vertikal dengan tema Flaturistic dapat menambah estetika serta memberikan kesan gaya modern pada bangunan rumah. Ilustrasi penerapan taman vertikal pada setiap tipe rumah dapat dilihat pada Gambar 39, Gambar 40, Gambar 41 dan Gambar 42.
79
7.1.2 Geo-relief Georelief merupakan usulan tema dari alternatif desain taman vertikal yang kedua pada kluster Pine Forest. Geo-relief diambil dari kata geometric yang artinya ‘ilmu ukur’ dan relief yang artinya ‘suatu gambaran permukaan yang timbul. Dengan demikian Geo-relief berarti desain taman vertikal yang memiliki permukaan yang timbul keluar dengan pola desain yang terukur dan membentuk bidang-bidang segitiga. Keunggulan dari tema Geo-relief ini adalah bentukan permukaan (facade) yang timbul sehingga memberikan kesan visual yang variatif walaupun sedikit lebih memakan ruang di hadapan taman vertikal tersebut. Pada taman vertikal dengan tipe rangka besi, tanaman yang digunakan untuk tema Geo-relief adalah tipe tanaman merambat. Perakaran terdapat dari bawah tanah dan sulur tanamannya merambat mengikuti pola rangka besi. Pertumbuhan sulur tanaman diatur sehingga menciptakan pola taman vertikal yang diinginkan. Tanaman rambat pada bagian yang timbul dan tidak timbul dibedakan untuk mendapatkan desain yang menarik. Taman vertikal tipe ini dapat diterapkan pada rumah dengan tipe Ponderosa standar, Patula standar dan dinding pertama pada Patula sudut yang memiliki sifat yang sama dengan Patula standar. Pada taman vertikal yang menggunakan VGM, tanaman yang digunakan untuk tema Geo-relief adalah tanaman jenis penutup tanah. Tanaman penutup tanah ini dapat ditanam pada setiap modul VGM sehingga perakarannya berada pada modul VGM itu sendiri. Penanaman tanamannya diatur letaknya agar mendapat pola yang diinginkan. Pada bagian yang timbul dan tidak timbul, tanaman yang dipakai dibedakan untuk memberi variasi yang unik pad ataman vertikal. Tipe VGM memungkinkan tanaman yang ditanam lebih bervariatif. Taman vertikal tipe ini dapat diterapkan pada rumah dengan tipe Ponderosa sudut, dan dinding kedua pada rumah tipe Patula sudut. Desain taman vertikal dengan tema Geo-relief dapat menambah estetika dan kesegaran pada bangunan rumah. Ilustrasi penerapan taman vertikal pada setiap tipe rumah dapat dilihat pada Gambar 43, Gambar 44, Gambar 45 dan Gambar 46.
84
7.1.3 Arch-cone Arch-cone merupakan usulan tema dari alternatif desain taman vertikal yang ketiga pada kluster Pine Forest. Arch-cone diambil dari kata arch yang artinya ‘lengkungan’ dan cone yang artinya ‘bentuk kerucut’. Bentuk kerucut terinspirasi dari tajuk pohon pinus. Dengan demikian Arch-cone berarti desain taman vertikal yang mempenyai bentuk lengkung kerucut. Keunggulan dari tema Arch-cone ini adalah bentukan permukaan (facade) yang menampilkan lengkung kerucut sehingga memberikan kesan visual yang modern dan selaras dengan nama kluster, yaitu Pine Forest. Pada taman vertikal dengan tipe rangka besi, tanaman yang digunakan untuk tema Arch-cone adalah tipe tanaman merambat. Perakaran terdapat dari bawah tanah dan sulur tanamannya merambat mengikuti pola rangka besi. Pertumbuhan sulur tanaman diatur sehingga menciptakan pola taman vertikal yang diinginkan. Tanaman rambat pada bagian yang timbul dan tidak timbul dibedakan untuk mendapatkan desain yang menarik. Taman vertikal tipe ini dapat diterapkan pada rumah dengan tipe Ponderosa standar, Patula standar dan dinding pertama pada Patula sudut yang memiliki sifat yang sama dengan Patula standar. Pada taman vertikal yang menggunakan VGM, tanaman yang digunakan untuk tema Arch-cone adalah tanaman jenis penutup tanah. Tanaman penutup tanah ini dapat ditanam pada setiap modul VGM sehingga perakarannya berada pada modul VGM itu sendiri. Penanaman tanamannya diatur letaknya agar mendapat pola yang diinginkan. Pada bagian yang timbul dan tidak timbul, tanaman yang dipakai dibedakan untuk memberi variasi yang unik pad ataman vertikal. Tipe VGM memungkinkan tanaman yang ditanam lebih bervariatif. Taman vertikal tipe ini dapat diterapkan pada rumah dengan tipe Ponderosa sudut, dan dinding kedua pada rumah tipe Patula sudut. Desain taman vertikal dengan tema Arch-cone dapat menambah estetika dan kesegaran pada bangunan rumah. Ilustrasi penerapan taman vertikal pada rumah dapat dilihat pada Gambar 47 dan Gambar 48
87
7.2 Konstruksi dan Irigasi Konstruksi yang dihasilkan dari desain taman vertikal ini dibedakan menjadi dua macam berdasarkan struktur yang digunakan pada desain ini. Konstruksi taman vertikal terdiri dari konstruksi struktur rangka besi dan VGM. Detail konstruksi menjelaskan material, teknik pengaitan pada dinding dan dimensi struktur taman vertikal itu sendiri. Selain konstruksi struktur taman vertikal, aspek irigasi juga diperhitungkan dalam desain untuk mengetahui teknik penyiraman dan aliran air yang akan mengariri tanaman pada taman vertikal. Sistem irigasi sangat penting peranannya untuk menjaga ketersediaan air untuk tanaman pada taman vertikal. Konstruksi struktur dan sistem irigasi dirancang dengan menyesuaikan kondisi bangunan dan tipe taman vertikal itu sendiri. Taman vertikal dengan struktur rangka besi diterapkan pada tipe rumah Ponderosa standar, Patula standar dan dinding pertama pada Patula sudut. Kelebihan dari struktur rangka besi adalah desainnya ramping sehingga tidak memerlukan banyak ruang untuk memasngnya. Struktur rangka besi yang digunakan merupakan jenis PVC Coated Steel Wire. Satu lembar rangka besi ini memilki panjang 30 m, lebar 0,5 – 1,8 m dan diameter kawat besinya 5 mm. Ukuran dari rangka besi disesuaikan dengan ukuran dinding pada taman vertikal. Rangka besi ini menjadi media tumbuh dari tanaman pada taman vertikal yang merupakan tanaman rambat. Rangka besi pada tema Flaturistic dibuat datar untuk mendapatkan permukaan yang datar pada taman vertikal. Sistem irigasi pada struktur rangka besi bersifat sederhana. Hal ini disebabkan karena dimensi taman vertikal yang relatif tidak luas. Dengan tanaman merambat yang ditanam langsung pada tanah dari bawah, maka irigasi dapat dilakukan dengan menyiram secara langsung pada bagian bawah tanaman yang merupakan tempat perakaran. Taman vertikal dengan struktur Vertical Greening Module (VGM) diterapkan pada tipe rumah Ponderosa sudut dan dinding kedua pada Patula sudut. Kelebihan dari VGM adalah strukturnya yang kuat dan dapat dibuat pola yang variatif pada penananaman tanamannya. Struktur VGM merupakan modul dengan material polypropylene re-cycled dengan dimensi satu buah modul yaitu panjang 50 cm, lebar 25 cm dan tebal 56 cm. Pemasangan VGM dapat dilakukan dengan
88
mudah karena sudah terdapat pengait pada modul tersebut. Modul yang akan dipasang, disusun terlebih dahulu sesuai dengan luasan taman vertikal yang dibuat. VGM berfungsi sebagai tempat bagi media tanam. Struktur VGM pada tema Flaturistic juga disusun secara datar. Sistem irigasi pada struktur VGM dapat menggunakan sistem irigasi tetes melalui pipa. Air disalurkan dari pusat berupa pompa ke pipa yang dirancang jalurnya agar melalui VGM. Air akan menetes sedikit demi sedikit pada VGM dan dapat diatur intensitasnya dengan menggunakan kran air. Sistem ini dapat mencegah terbuangnya air lebih banyak atau dengan kata lain dapat menghemat penggunaan air. Konstruksi pada setiap tema memiliki bentuk permukaan yang berbeda. Konstruksi pada tema Flaturistic memiliki permukaan taman vertikal yang datar. Konstruksi pada tema Geo-relief memiliki ciri khas yaitu permukaan taman vertikal yang timbul. Konstruksi pada tema Arch-cone memiliki ciri khas yaitu permukaan taman vertikal dengan lengkungan berbentuk kerucut. Sedangkan sistem irigasi pada setiap tema menggunakan sistem irigasi yang sama. Konstruksi struktur taman vertikal beserta sistem irigasinya media tumbuh bagi tanaman pad ataman vertikal. Detail dari konstruksi dan irigasi dari taman vertikal dapat dilihat pada Gambar 49, Gambar 50, dan Gambar 51.
92
7.3 Desain Penanaman Pada rumah tipe Ponderosa standar yang menggunakan struktur taman vertikal berupa rangka besi menggunakan tanaman merambat untuk merambati taman vertikalnya. Tanaman merambat yang dipilih memiliki kemampuan penerimaan cahaya sedang karena dindingnya menghadap ke utara atau selatan. Tanaman merambat yang ditanam mulanya diberi perlakuan tertentu untuk mendapatkan pola yang diinginkan. Tanaman yang digunakan pada tipe ini adalah Hedera helix, Epipremnum sp, Ficus repens, dan Passiflora sp. Pada rumah tipe Ponderosa sudut yang menggunakan struktur taman vertikal berupa VGM menggunakan tanaman jenis penutup tanah untuk mengisi taman vertikalnya. Tanaman penutup tanah yang dipilih memiliki kemampuan penerimaan cahaya sedang karena dindingnya menghadap ke utara atau selatan. Tanaman penutup tanah ditanam secara vertikal pada modul VGM yang telah diisi dengan media tanam. Penanamannya diatur untuk mendapatkan pola yang diinginkan. Tanaman yang digunakan pada tipe ini adalah Althernantera sp, Chlorophytum sp, Cuphea hyssopifolia, Lantana camara, dan Serissa foetida. Pada rumah tipe Patula standar yang menggunakan struktur taman vertikal berupa rangka besi menggunakan tanaman merambat untuk merambati taman vertikalnya. Tanaman merambat yang dipilih memiliki kemampuan penerimaan cahaya sedang sampai penuh karena dindingnya menghadap ke timur. Tanaman merambat yang ditanam mulanya diberi perlakuan tertentu untuk mendapatkan pola yang diinginkan. Tanman yang digunakan pada tipe ini adalah Allamanda sp, Stephanotis sp, Epipremnum sp, dan Passiflora sp. Pada rumah tipe Patula sudut terdapat dua dinding. Dinding pertama adalah dinding depan garasi yang menghadap ke arah timur, sedangkan dinding kedua adalah dinding taman sisi rumah yang menghadap ke arah utara atau selatan. Pada dinding pertama, struktur, dimensi dan sifatnya sama dengan dinding pada Patula standar. Oleh karena itu pemilihan tanaman juga disamakan dengan Patula standar untuk memberikan kesan seragam. Pada dinding kedua yang menggunakan struktur taman vertikal berupa VGM menggunakan tanaman jenis penutup tanah untuk mengisi taman vertikalnya. Tanaman penutup tanah yang dipilih memiliki kemampuan penerimaan cahaya sedang karena dindingnya
93
menghadap ke utara atau selatan. Tanaman penutup tanah ditanam secara vertikal pada modul VGM yang telah diisi dengan media tanam. Penanamannya diatur untuk mendapatkan pola yang diinginkan. Tanaman yang digunakan pada tipe ini adalah Ophiopogon sp, Cuphea hyssopifolia, Lantana camara, dan Selaginella sp. Pemilihan tanaman untuk taman vertikal pada setiap tipe rumah perlu diketahui karakteristiknya untuk melihat kesesuaiannya terhadap kondisi lingkungan maupun estetikanya. Karakteristik tanaman ini meliputi sifat arsitektural dan hortikultural. Sifat arsitektural merupakan ciri fisik tanaman seperti bentuk dan warna daun, warna bunga, tekstur tanaman dan sebagainya. Sifat hortikultural diperlukan untuk melihat kemampuan tanaman dalam penerimaan cahaya matahari, penyiraman air, perakaran dan sebagainya. Sifat arsitektural dan horticultural dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Sifat Arsitektural dan Hortikultural Tanaman untuk Taman Vertikal Spesies
Arsitektural
Hortikultural
Allamanda sp
Warna bunga kuning
Penyinaran matahari penuh
Warna daun hijau
Penyiraman sedang
Tekstur kasar
Parakaran dari bawah
Warna daun hijau variegata
Penyinaran matahari sedang sampai penuh
Tekstur kasar
Penyiraman intensif
Fungsi penyemarak
Perakaran dari dalam modul VGM
Warna daun hijau variegata
Penyinaran matahari sedang
Bentuk daun memanjang
Penyiraman sedang
Tekstur halus
Perakaran dari dalam modul VGM
Warna daun hijau
Penyinaran matahari sedang sampai penuh
Warna bunga puti
Penyiraman intensif
Tekstur halus
Parakaran dari bawah
Althernantera sp
Chlorophytum sp
Congea tomentosa
94 Cuphea hyssopifolia
Epipremnum sp
Ficus repens
Hedera helix
Lantana camara
Ophiopogon sp
Passiflora sp
Warna bunga putih dan pink
Penyinaran matahari sedang sampai penuh
Warna daun hijau
Penyiraman intensif
Tekstur halus
Perakaran dari dalam modul VGM
Warna daun hijau gradasi
Penyinaran matahari sedang sampai penuh
Tekstur kasar
Penyiraman intensif
Daun berbentuk hati
Parakaran dari bawah
Warna daun hijau
Penyinaran matahari sedang sampai penuh
Daun kecil dan menyebar
Penyiraman intensif
Tekstur halus
Kelembaban tinggi
Warna daun hijau gradasi
Penyinaran matahari sedang sampai penuh
Tekstur halus
Penyiraman intensif
Daun berbentuk bintang
Parakaran dari bawah
Warna bunga merah Warna daun hijau
Penyinaran matahari sedang sampai penuh Penyiraman sedang
Tekstur halus
Perakaran dari dalam modul VGM
Warna daun hijau
Penyinaran matahari sedang sampai penuh
Daun berbentuk seperti jarum
Penyiraman intensif
Tekstur halus
Perakaran dari dalam modul VGM
Warna bunga merah Warna daun hijau
Penyinaran matahari sedang sampai penuh Penyiraman sedang
Tekstur kasar
Parakaran dari bawah
95 Selaginella sp
Serissa foetida
Stephanotis sp
Warna daun hijau
Penyinaran matahari sedang
Tajuk menyebar
Penyiraman intensif
Tekstur halus
Perakaran dari dalam modul VGM
Warna daun hijau
Penyinaran matahari sedang sampai penuh
Daun tebal
Penyiraman sedang
Tekstur halus
Perakaran dari dalam modul VGM
Warna bunga putih
Penyinaran matahari penuh
Warna daun hijau
Penyiraman sedang
Tekstur halus
Parakaran dari bawah
Media tanam yang digunakan pada taman vertikal disesuaikan berdasarkan penanaman tanaman. Pada tanam vertikal dengan tipe rangka besi, penanaman dilakukan dari bawah. Hal ini menyebabkan media tanam tidak menambah bobot dari taman vertikal. Pada tipe rangka besi, media tanam yang digunakan dapat berupa tanah. Pada taman vertikal dengan tipe VGM, penanaman dilakukan pada modul VGM. Media tanam dimasukkan ke dalam VGM dan berperan sebagai tempat perakaran tanaman. Pada tipe ini, media tanam ikut mempengaruhi bobot dari taman vertikal. Untuk meminimalkan bobot dari taman vertikal, media tanam dipilih yang memiliki bobot yang rendah seperti campuran sekam dengan tanah, batang pakis, dan kompos.