BAB VI PERSEPSI RESPONDEN TERHADAP MEREK DAN LEAFLET
6.1. Persepsi Responden Terhadap Merek Pada penelitian ini responden diminta untuk mengisi kuesioner terkait dengan penilaian mereka terhadap desain merek dagang dari produk beras organik SAE. Penilaian merek ini merupakan penilaian responden terhadap desain visual dari desain merek produk beras organik SAE.
Gambar 4. Desain Merek pada Kemasan Beras SAE Merek yang baik tentunya akan mendapatkan penilaian yang baik pula dari konsumen. Penentuan persepsi ini diukur dengan tujuh
pernyataan. Setiap
pernyataan memiliki skor maksimal empat, sehingga nilai maksimal persepsi konsumen adalah 28 dan nilai minimal adalah tujuh. Persepsi konsumen ini dikategorikan ke dalam tiga kategori kelas, yaitu persepsi baik persepsi sedang, dan persepsi buruk. Tabel 8. Jumlah dan Persentase Responden berdasarkan Tingkat Persepsi Responden Terhadap Merek Persepsi Baik (22-28) Sedang (15-21) Buruk (7-14) Total
Jumlah (orang) 11 29 0 40
Persentase (%) 27.5 72.5 0 100
51 Dari hasil yang ditunjukkan oleh Tabel 8, nampak bahwa persepsi responden mengenai desain visual merek ini hanya terbagai ke dalam dua kelas, yaitu persepsi sedang dan baik, tidak ada responden yang memiliki persepsi buruk terhadap desain visual merek ini. Persentasi responden yang memiliki persepsi baik sebanyak 27.5 persen atau sebanyak 11 orang, dan responden yang memiliki persepsi sedang sebanyak 29 orang responden atau 72.5 persen. Walaupun tidak ada responden yang memiliki persepsi buruk terhadap merek ini, namun persepsi dominan yang ditunjukkan oleh responden masih di kategori sedang. Artinya desain merek dari produk beras organik SAE ini belum dapat dikatakan telah memiliki desain yang maksimal berdasarkan penilaian dari responden. Penilaian responden terhadap desain visual dari merek ini secara rinci ditunjukkan oleh Tabel 9. Tabel 9. Persentase Jawaban Responden dalam Menilai Merek No Pernyataan
Jawaban (%) STS TS S 0 7.5 77.5
SS 15
1
Merek yang di gunakan mencerminkan produk yang di jual
2
Penggunaan warna merek sesuai dengan produk yang dijual
0
7.5 82.5
3
Huruf yang digunakan mudah dibaca dan jelas
0
2.5
4
Gambar atau animasi yang digunakan sesuai dengan produk yang dijual
0
2.5 87.5
5
Ukuran merek yang digunakan sesuai dan tepat dengan kemasan
0
6
Penamaan merek sesuai dengan produk yang dijjual
0
7.5 82.5
10
7
Merek yang digunakan menarik perhatian
0 17.5 77.5
5
Keterangan :
STS = sangat tidak setuju TS = tidak setuju S
= setuju
SS = sangat setuju
10
80 17.5 10
5 82.5 12.5
52 Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat bahwa lebih dari 70 persen responden setuju bahwa merek yang digunakan sesuai dengan produk yang dijual, bahkan 15 persen menyatakan sangat sesuai dengan memilih sangat setuju. Penggunaan merek SAE untuk suatu produk beras organik dianggap telah sesuai. SAE itu sendiri merupakan kependekan dari sehat, aman, dan enak disingkat menjadi SAE supaya bisa lebih diingat oleh konsumen. Tiga kata tersebut dianggap sesuai untuk suatu produk makanan bergizi dan bebas dari racun pestisida kimia. Penggunaan warna dinilai telah sesuai dengan produk yang dijual, yaitu beras. Lebih dari 80 persen responden menjawab setuju. Penggunaan warna hijau sebagai latar belakang dianggap mencerminkan suatu produk pertanian, tulisan “BERAS SAE” menggunakan warna kuning, dan tulisan “SEHAT AMAN ENAK” menggunakan warna putih sangat kontras dengan latar belakangnya yang berwarna hijau, sehingga mudah untuk dibaca. Huruf yang mudah dibaca tersebut terlihat dari persentase responden yang setuju dengan hal ini, yaitu sebanyak 80 persen. Selain dari warnanya yang cukup kontras, ukuran huruf juga cukup besar, sehingga mudah untuk dibaca. Gambar atau animasi yang digunakan dianggap oleh lebih dari 80 persen responden telah sesuai dengan produk yang dijual. Gambar yang digunakan dalam penamaan merek beras SAE ini ialah gambar animasi seikat padi. Hal ini tentunya sesuai dengan produk yang dijual yaitu beras. Ukuran merek yang digunakan ialah disesuaikan dengan ukuran kemasan pembungkus dari produk beras organik SAE. Ukuran merek yang cukup besar ini cukup sesuai untuk suatu produk beras organik yang menggunakan kemasan plastik berbentuk persegi empat. Hal ini juga ditunjukkan oleh responden yang setuju yaitu sebanyak 82 persen meyatakan ukuran merek telah sesuai dengan kemasan, bahkan 10 persen diantaranya menyatakan sangat sesuai. Penamaan dalam membuat suatu merek sangatlah penting. Salah satu hal yang harus dipertimbangkan dalam penamaan merek suatu produk adalah harus sesuai dengan produk yang dijual. SAE, yang merupakan kependekan dari sehat aman, enak telah sesuai menjadi nama merek dagang bagi suatu produk pertanian. Kata sehat mencerminkan suatu produk yang tidak membahayakan bagi tubuh dan mengandung zat gizi. Kata aman mencerminkan produk tersebut bebas dari
53 bahan-bahan
kimia
yang
bisa
membahayakan
tubuh.
Dan
kata
enak
mencerminkan bahwa produk ini selain merupakan produk yang sehat dan bebas dari zat-zat kimia tetapi produk ini juga berusaha memenuhi kebutuhan konsumen lainnya yaitu memiliki rasa yang enak. Lebih dari 80 persen responden menyetujui bahwa penamaan SAE ini sesuai dengan produk beras yang dijual. Hal lain yang juga penting dalam mendesain suatu merek adalah secara keseluruhan merek tersebut harus dapat menarik perhatian konsumen. Merek yang menarik akan lebih mudah untuk diingat oleh konsumen, sehingga akan lebih mudah pula memperoleh loyalitas dari konsumennya. Merek beras organik SAE ini dianggap menarik oleh sekitar 77 persen responden, lima persen responden menyatakan sangat menarik, dan sekitar 17 persen lainnya menyatakan tidak menarik.
6.2. Persepsi Responden Terhadap Leaflet Selain persepsi terhadap merek, pada penelitian ini responden juga diminta untuk mengisi kuesioner terkait dengan peniliaian mereka terhadap lembaran informasi berupa leaflet yang menyertai produk beras organik SAE. Dalam penilaian persepsi, dikategorikan kedalam tiga kelas, yaitu persepsi baik, persepsi sedang, dan persepsi buruk. Nilai tersebut merupakan hasil akumulasi nilai dari beberapa pernyataan yang mencakup lima aspek, attention, need, satisfaction, visualization, dan action. Nilai maksimal yang mungkin diperoleh ialah sebesar 56 dan nilai minimalnya adalah 14. Hasil yang diperoleh ialah sebagai berikut :
Tabel 10. Jumlah dan Persentase Responden berdasarkan Tingkat Persepsi Responden terhadap Leaflet Persepsi Baik (43-56) Sedang (29-42) Buruk (14-28) Total
Jumlah (orang) 9 31 0 40
Persentase (%) 22.5 77.5 0 100
54 Dari hasil yang diperoleh, nampak bahwa persepsi responden terhadap leaflet ini hanya terbagai ke dalam dua kelas, yaitu persepsi sedang dan baik, tidak ada responden yang memiliki persepsi buruk terhadap leaflet. Persentasi responden yang memiliki persepsi baik sebanyak 22.5 persen atau sebanyak sembilan orang, dan responden yang memiliki persepsi sedang sebanyak 31 orang responden atau 77.5 persen. Walaupun tidak ada responden yang memiliki persepsi rendah terhadap merek ini, namun persepsi dominan yang ditunjukkan oleh responden masih di kategori sedang. Artinya masih ada beberapa aspek yang bisa diperbaiki dalam leaflet. Pemilihan informasi yang akan dicantumkan dalam leaflet menjadi sangat penting. Dengan memilih informasi yang tepat, produsen pembuat leaflet dapat lebih
mengefektifkan
peranan
leaflet
sebagai
media
promosi
dalam
menyampaikan informasi. Terlalu banyak informasi yang disampaikan juga bisa berdampak pada leaflet yang kurang baik, karena pembaca dimungkinkan akan merasa malas untuk membaca. Selain itu informasi yang terlalu banyak juga menyebabkan ukuran huruf yang digunakan dalam leaflet lebih kecil dan tidak semua orang dapata membaca tulisan dengan huruf yang kecil.
Gambar 5 Desain Bagian Depan Leaflet
55
Gambar 6 Desain Bagian Belakang Leaflet Persepsi terhadap leaflet ini dapat menjadi media penghubung antara konsumen dengan ketertarikan mereka terhadap produk yang dijual. Leaflet pada dasarnya merupakan suatu rancangan pesan yang ingin disampaikan oleh produsen kepada konsumen. Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur leaflet yang baik ialah dapat menggunakan prinsip ANSVA, yaitu Attention, Need, Satisfaction, Visualization, dan Action.
Aspek Attention Attention atau perhatian merupakan suatu cara untuk menarik perhatian konsumen. Dalam hal ini apakah konsumen merasa tertarik terhadap leaflet ataukah tidak. Aspek attention atau perhatian ini dapat diukur dari beberapa pernyataan seperti tercantum pada Tabel 11. Tabel 11 menunjukkan bahwa mayoritas jawaban responden untuk pernyataan satu ialah setuju, dengan persentase mencapai 80 persen. Jawaban dari responden tersebut menunjukkan bahwa penggunaan warna dalam leaflet tersebut sudah cukup sesuai dengan produk beras organik yang di jual dan dapat menarik perhatian. Penggunaan warna merah dengan gradasi orange di halaman depan bagian atas dan warna hijau di bagian bawah dinilai responden sesuai dengan
56 produk beras organik dan cukup menarik. Di satu sisi, leaflet menggunakan warna latar belakang hijau muda dengan dipadukan warna hijau yang lebih tua. Dan di sisi lain leaflet menggunakan latar belakang putih dipadukan dengan warna merah, orange dan juga biru yang cukup kontras sehingga dapat menarik perhatian pembacanya. Warna dari huruf yang digunakan dominan hitam untuk isi, dan menggunakan warna lain seperti putih, orange, dan hijau untuk judul dan sub judul dari leaflet. Huruf yang digunakan dalam leaflet ini dinilai sesuai oleh tujuh puluh persen responden, walaupun tiga puluh persen diantaranya menilai huruf yang digunakan tidaklah sesuai. Responden yang menilai tidak sesuai ini menganggap bahwa ukuran huruf yang digunakan dalam leaflet terlalu kecil sehingga sulit untuk dibaca. Tabel 11. Jumlah Persentase Jawaban Responden dalam Menilai Leaflet Aspek Attention No Pernyataan 1 Komposisi warna dalam leaflet sesuai dengan produk yang dijual dan menarik untuk dilihat 2 Huruf yang digunakan sesuai dan memiliki daya tarik 3 Simbol yang digunakan dalam leaflet sesuai dengan produk yang dijual dan mencerminkan produk yang dijual dan dapat menarik perhatian 4 Desain yang digunakan mencerminkan produk yang dijual dan dapat menarik perhatian Keterangan :
STS ∑ %
∑
Respon TS % ∑
0
0
6
15 32
80
2
5
0
0 12
30 26
65
2
5
0
0
5 12.5 31 77.5
4 10
0
0
2
3
S SS % ∑ %
5 35 87.5
5
STS = sangat tidak setuju TS = tidak setuju S = setuju SS = sangat setuju
Daya tarik juga dapat diperlihatkan dari penggunaan simbol dan gambar yang digunakan dalam leaflet. Lebih dari delapan puluh persen responden menyatakan simbol dan gambar yang digunakan dalam leaflet ini sesuai. Dalam
57 leaflet tersebut, terdapat logo dari LPS sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas pembuatan leaflet, juga logo dompet dhuafa. Selain itu terdapat gambar beras organik SAE sebagai produk yang disertai leaflet ini. Pada leaflet juga terdapat beberapa gambar petani, dan juga sawah yang dinilai responden sesuai dengan produk yang dijual yaitu beras organik. Sekitar 12 persen responden menyatakan gambar dan simbol tidak sesuai, salah satu alasannya ialah terdapatnya beberapa gambar bunga pada leaflet yang dinilai tidak berhubungan sama sekali dengan produk beras organik. Secara keseluruhan 95 persen responden menyatakan bahwa leaflet yang dibuat untuk menyertai beras orgaik SAE cukup baik dan menarik.
Aspek Need Need atau kebutuhan dalam hal ini dilihat apakah informasi yang tercantum di dalam leaflet tersebut telah memenuhi kebutuhan dari pada pembacanya ataukah belum. Seperti halnya mengukur aspek perhatian, dalam mengukur aspek kebutuhan juga responden diminta untuk menjawab beberapa pernyataan. Informasi mengenai produk yang tercantum dalam leaflet dinilai oleh 85 persen responden sudah cukup lengkap, bahkan 12.5 persen lainnya menyatakan sudah sangat lengkap dan hanya 2.5 persen yang menyatakan informasi dalam leaflet ini tidak lengkap. Kelengkapan informasi ini didukung dengan jawaban 90 responden yang menyatakan bahwa dalam leaflet terdapat informasi mengenai lokasi dan juga kontak yang bisa dihubungi jika hendak melakukan proses pembelian. Di dalam leaflet yang dibuat oleh Lembaga Pertanian Sehat untuk beras organik SAE ini memang telah dicantumkan alamat kantor dari Lembaga Pertanian Sehat apabila kita hendak melakukan pembelian produk beras organik SAE. Di dalam leaflet juga dicantumkan nomer telpon kantor, handphone, email, web, dan juga fax dari LPS. Sepuluh persen responden yang menyatakan tidak setuju dipengaruhi oleh letak informasi mengenai kontak dan alamat tersebut yang terletak dibagian bawah leaflet, sehingga terlewatkan oleh responden. Informasi pendukung seperti keterangan halal dan juga jaminan keamanan produk dinilai oleh hampir 90 persen responden telah terdapat dalam leaflet
58 Tabel 12. Jumlah dan Persentase Jawaban dalam Menilai Leaflet Aspek Need Respon No
Pernyataan
S
TS
SS
STS ∑ %
∑
%
∑
%
∑
%
1
Informasi mengenai produk cukup lengkap
0
0
1
2.5
34
85
5
12.5
2
Terdapat informasi mengenai lokasi dan kontak yang bisa dihubungi jika hendak melakukan pembelian
0
0
4
10
30
75
6
15
Terdapat informasi pendukung seperti keterangan halal, jaminan keamanan produk, dan lainnya
0
0
5
12.5
31
77.5
4
10
3
Keterangan :
STS = sangat tidak setuju TS = tidak setuju S = setuju SS = sangat setuju
Aspek Satisfaction Satisfaction mencoba mengukur seberapa puas pembaca leaflet merasa puas dengan informasi yang diterima. Kepuasan dari responden ini dilihat dari dua aspek, yaitu kepuasan akan informasi dan kepuasan akan desain visual yang ditampilkan oleh leaflet. Tabel 13. Jumlah dan Persentase Jawaban dalam Menilai Leaflet Aspek Satisfaction Respon No
Pernyataan
STS ∑ %
TS ∑ %
S ∑
%
SS ∑ %
1
Saya puas dengan informasi yang saya peroleh dari leaflet
0
0
4
10
34
85
2
5
2
Saya puas dengan desain visual yang ditampilkan oleh leaflet
0
0
5
12.5
30
75
5
12.5
Keterangan :
STS = sangat tidak setuju TS = tidak setuju S = setuju SS = sangat setuju
Dari sisi kepuasan terhadap informasi, hanya sepuluh persen yang menyatakan tidak puas. Hal ini sejalan dengan aspek sebelumnya, mengenai kebutuhan pembaca akan informasi yang menunjukkan bahwa mayoritas
59 responden telah merasa terpenuhi kebutuhannya. Selain kepuasan terhadap informasi, 87.5 persen responden juga merasa puas akan desain yang ditampilkan oleh leaflet. Hal ini didukung dengan aspek attention atau perhatian yang menunjukkan bahwa desain visual leaflet telah dapat menarik perhatian dan memberi kepuasan kepada pemabacanya.
Aspek Visualization Visualization ini mencoba memberikan gambaran pendapat pembaca leaflet mengenai penggambaran pesan yang disampaikan dalam leaflet. Dalam mengukur aspek visualization ini digunakan dua pernyataan yaitu penggambaran isi dari pesan dan juga penggambaran melalui desain visual leaflet. Penggambaran isi pesan dalam leaflet dinilai baik oleh lebih dari 80 persen responden. Pemilihan kata dan penggambaran produk dan juga kelebihannya dinilai responden telah cukup baik. Leaflet yang dibuat oleh LPS ini memang menggunakan kata-kata yang mudah untuk dimengerti dan tidak menggunakan istilah-istilah khusus yang hanya akan dimengerti oleh kalangan tertenu. Penggambaran secara nyata melalui desain juga mendapatkan penilaian positif dari responden yang mecapai sekitar 90 persen menilai baik dan sangat baik. Tabel 14. Jumlah dan Persentase Jawaban dalam Menilai Leaflet Aspek Visualization Respon No 1 2
Pernyataan
STS ∑ %
TS ∑ %
∑
5
Saya senang dengan penggambaran isi pesan dalam leaflet
0
0
5
12.5
33
82.5
2
5
Secara keseluruhan leaflet memiliki desain yang baik
0
0
4
10
34
85
2
5
Keterangan :
STS = sangat tidak setuju TS = tidak setuju S = setuju SS = sangat setuju
S
SS ∑ %
60 Aspek Action Action menggambarkan tingkat keinginan pembaca untuk membeli dan mengkonsumsi produk yang digambarkan dalam leaflet. Hasil jawaban dari responden ternyata leaflet ini dapat menarik hingga 90 responden untuk melalakukan pembelian, dan 95 persen responden menyatakan tertarik dan sangat tertarik terhadap bentuk fisik dari produk. Ketertarikan juga ditunjukkan oleh lebih dari 80 persen responden terhadap cara pengemasan dari produk. Ketertarikan yang ditunjukkan oleh responden ini menunjukkan adanya keinginan untuk membeli ataupun mencoba produk yang ditawarkan. Hal ini tentunya dipengaruhi pula oleh aspek-aspek yang telah dibahas sebelumnya seperti desain dari leaflet dan juga kelengkapan informasi yang tersaji dalam leaflet. Tabel 15 Jumlah dan Persentase Jawaban dalam Menilai Leaflet Aspek Action Respon No 1 2
3
Pernyataan
S
SS ∑ %
STS ∑ %
TS ∑ %
∑
Saya tertarik untuk melakukan pembelian produk setelah membaca leaflet
0
0
4
10
34 85
2
5
Saya tertarik dengan bentuk fisik dari produk yang dijual
0
0
4
5
34 85
4
10
Saya tertarik dengan cara pengemasan dari produk
0
0
7
17.5
30 75
3
7.5
Keterangan :
%
STS = sangat tidak setuju TS = tidak setuju S = setuju SS = sangat setuju
6.3. Merek dan Hubungannya dengan Sikap Responden Sikap dari responden ini dikategorikan ke dalam tiga kelas, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Jumlah pernyataan untuk mengukur sikap ini berjumlah Sembilan pernyataan, dengan masing-masing jawaban memiliki skor maksimal 4 dan minimal 1. Sehingga nilai maksimal yang dapat diperoleh oleh responden adalah 36 dan nilai minimalnya adalah sembilan. Hasil yang diperoleh ialah sebagai berikut :
61 Tabel 16. Jumlah dan Persentase Sikap Responden Sebelum dan Sesudah Melihat Merek Sesudah
Sebelum
Sikap
∑
%
∑
%
Tinggi
11
27.5
12
30
Sedang
29
72.5
28
70
Rendah
0
0
0
0
40
100
40
100
Total
Persepsi yang baik terhadap desain visual dari merek beras organik SAE, memberikan kecenderungan bagi para konsumen untuk memiliki sikap yang baik pula. Hubungan antara persepsi responden dengan sikap responden ini diuji dengan menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Pengujian ini dilakukan untuk dapat melihat apakah persepsi berbeda yang ditunjukkan oleh responden terhadap merek, juga diikuti perbedaan sikap dari responden terhadap produk. Tabel 17 merupakan tabel silang yang menunjukkan hubungan antara sikap dengan persepsi responden terhadap merek. Sikap yang digunakan pada tabulasi silang ini ialah sikap responden setelah melihat merek. Berdasarkan Tabel 17 dapat dilihat, bahwa terdapat 23 orang responden dengan persepsi sedang dan juga memiliki sikap yang sedang, dan enam orang responden dengan persepsi sedang memiliki sikap yang tinggi. Responden dengan persepsi baik dan sikap yang sedang berjumlah lima orang dan terdapat enam orang responden dengan persepsi baik dan juga sikap yang tinggi. Sikap yang ditunjukkan oleh responden sejalan dengan persepsi yang mereka berikan sebelumnya terhadap merek. Persepsi yang baik terhadap merek cenderung membuat responden memiliki sikap positif terhadap produk. Merek dalam hal ini bisa menjadi suatu nilai tambah tersendiri bagi suatu produk. Dengan adanya suatu merek, kualitas dari suatu produk akan lebih terjamin, ditambah lagi produk yang dijual merupakan produk beras organik.
62
Tabel 17. Jumlah dan Persentase Responden berdasarkan Sikap dan Persepsi Responden Terhadap Merek Persepsi terhadap Merek Sedang Baik Total
Sikap Sedang
Tinggi
Total
23 (79.3)
6 (20.7)
29 (100)
5 (45.5)
6 (54.5)
11 (100)
28 (70)
12 (30)
40 (100)
Ket : angka dalam kurung menunjukkan persentase
Orang-orang saat ini mulai beralih untuk mengonsumsi beras organik dikarenakan alasan kesehatan dan kandungan gizi. Beras organik dianggap aman dan tidak akan menimbulkan efek samping di kemudian hari. Untuk mendapatkan produk beras organik asli salah satu jaminannya ialah dengan terdapatnya merek pada produk tersebut. Uji korelasi dengan menggunakan Rank Spearman menunjukkan nilai signifikansi yang diperoleh ialah sebesar 0.038. Nilai yang diperoleh tersebut lebih kecil dari 0.05 (0.038<0.05) hal ini menunjukkan ada hubungan sangat signifikan antara persepsi terhadap merek dengan sikap responden terhadap produk. Hasil perolehan nilai yang signifikan tersebut menunjukkan bahwa hipotesis Ho ditolak dan hipotesis H1 diterima. Bahwa merek memiliki hubungan dengan sikap konsumen. Merek yang mudah dipahami, menarik, dan memiliki nilai eksklusifitas yang tinggi cenderung akan mendapatkan penilaian yang baik dan juga mendapat perhatian dari konsumen. Dengan penialain positif tersebut akan sejalan dengan sikap yang ditunjukkan oleh konsumen. SAE sebagi merek dari suatu produk beras organik cukup mudah diingat. Selain merupakan kependekan dari sehat aman enak, SAE dalam bahasa daerah sunda berarti bagus. Pengambilan nama SAE tersebut juga memang dilatarbelakangi oleh produsen beras SAE yang berasal dari daerah Jawa Barat, yaitu Kabupaten Bogor.
63 6.4. Leaflet dan Hubungannya dengan Pengetahuan Responden Pengetahuan dari responden ini dikategorikan ke dalam tiga kelas, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Jumlah pernyataan untuk mengukur pengetahuan ini berjumlah dua belas pernyataan, dengan masing-masing jawaban memiliki skor maksimal 4 dan minimal 1. Sehingga nilai maksimal yang dapat diperoleh oleh responden adalah 56 dan nilai minimalnya adalah 12. Hasil yang di peroleh ialah sebagai berikut : Tabel 18. Jumlah dan Persentase Tingkat Pengetahuan Responden Mengenai Produk Beras Organik
Pengetahuan
Sesudah
Sebelum ∑
%
∑
%
Tinggi
31
77.5
34
85
Sedang
9
22.5
6
15
Rendah
0
0
0
0
40
100
40
100
Total
Pada Tabel 18 nampak adanya peningkatan jumlah reponden pada tingkat pengetahuan tinggi sebanyak tiga orang responden. Walaupun keadaan awal mayoritas responden telah menunjukkan tingkat pengetahuan tinggi, namun adanya peningkatan tersebut menunjukkan bahwa informasi yang disampaikan melalui leaflet ini cukup efektif dalam meningkatkan pengetahuan responden. Hal ini diperkuat dengan uji statistik yang sebelumnya telah dilakukan dimana perubahan yang terjadi menunjukkan adanya perbedaan yang nyata. Pengetahuan dari responden ini diuji secara komputerisasi, apakah berhubungan dengan persepsi responden terhadap leaflet ataukah tidak, hasil dari uji Rank Spearman ini menunjukkan tidak adanya hubungan antara persepsi responden terhadap leaflet dengan tingkat pengetahuan responden. Nilai signifikansi yang diperoleh ialah sebesar 0.719 (0.719>0.05) nilai ini lebih besar dari 0.05 yang berarti tidak adanya hubungan. Dari hasil uji statistik tersebut dapat
64 disimpulkan, bahwa hipotesis Ho diterima, dan H1 di tolak. Persepsi responden terhadap leaflet tidak berhubungan dengan tingkat pengetahuan responden. Persepsi yang ditunjukkan oleh responden terhadap leaflet ternyata tidak menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap perubahan pengetahuan responden. Leaflet merupakan lembaran kertas yang berisi berbagai macam informasi. Ketertarikan yang ditunjukkan responden terhadap leaflet tersebut belum tentu diikuti oleh tindakan nyata untuk membaca dengan seksama isi atau informasi yang ada dalam leaflet tersebut. Persepsi yang ditunjukkan oleh responden itu bisa saja hanya sebagai bentuk penilaian responden terhadap desail visual dari leaflet, sehingga tidak ada hubungan dengan pengetahuan responden. Informasi yang berjumlah cukup banyak mengharuskan pembacanya memiliki waktu yang cukup untuk membaca semua isi dari leaflet tersebut. Keterbatasan waktu yang dimiliki oleh pembaca juga dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan tidak terdapatnya hubungan antara persepsi pembaca dengan tingkat pengetahuan mereka. Walaupun responden memiliki penilaian positif terhadap leaflet tersebut namun jika responden tidak mencermati isi dari pada leaflet, maka tingkat pengetahuan responden mungkin tidak akan berubah. Tidak adanya hubungan antara persepsi responden terhadap leaflet juga dapat
dipengaruhi
oleh
karakteristik
responden,
pengalaman
responden
berinterkasi dengan produk, pemahaman responden terhadap gizi, pemahaman responden terhadap kesehatan, dan motivasi responden dalam melakukan pembelian produk makanan seperti yang sudah dijelaskan pada bab IV. Mayoritas responden pada penelitian ini memiliki tingkat pendidikan yang cukup tinggi, sehingga setidaknya sedikit banyak mereka telah mengetahui informasi-informasi umum terkait dengan produk pertanian organik. Hal ini diperkuat dengan pengalaman responden yang pernah berinteraksi langsung dengan produk pertanian organik. Pengalaman responden berinteraksi langsung dengan produk tentunya akan memberikan pengetahuan yang lebih dipercaya oleh responden karena mereka telah merasakannya secara langsung dan bukan sekedar informasi. Kandungan gizi dan aspek kesehatan juga bukan merupakan hal baru bagi responden, karena mayoritas responden mengaku paham akan aspek kesehatan dan gizi ini. Hal-hal tersebut tentunya akan mempengaruhi
65 pengetahuan yang dimiliki oleh responden. Sehingga baik responden tersebut memiliki persepsi sedang ataupun persepsi yang baik terhadap leaflet, namun tingkat pengetahuan yang dimiliki responden tidak terkait dengan persepsi terhadap leaflet ditunjukkan dengan tingkat pengetahuan yang relatif tetap tinggi. Tabel 19. Jumlah dan Persentase Responden berdasarkan Pengetahuan dan Persepsi Responden Terhadap Leaflet Persepsi Terhadap Leaflet
Pengetahuan Sedang
Tinggi
Total
persepsi sedang
5 (16.1)
26 (83.9)
31(100)
persepsi baik
1(11.1)
8(88.9)
9(100)
6(15)
34(85)
40(100)
Total Ket : Angka dalam kurung menunjukkan persentase
Berdasarkan Tabel 19 dapat terlihat bahwa tingkat persepsi tidak diikuti oleh tingkat pengetahuan. Sebanyak lima orang responden memiliki persepsi yang sedang terhadap leaflet, dan juga pengetahuan yang sedang. Sedangkan 26 orang responden memilki persepsi yang sedang dan pengetahuan yang tinggi. Hal ini berarti persepsi tidak berhubungan dengan tingkat pengetahuan. Di sisi lain seorang responden memiliki persepsi baik dengan tingkat pengetahuan sedang, dan delapan lainnya memiliki persepsi baik dengan tingkat pengetahuan yang tinggi. Persepsi sedang ataupun persepsi baik, tingkat pengetahuan responden mayoritas tetap tinggi. Tidak ada hubungan sejalan ataupun berlawanan yang ditunjukkan dari persepsi terhadap leaflet dengan tingkat pengetahuan responden ini. Pengetahuan yang dimiliki responden bisa saja dari awal memang sudah tinggi dan tidak berhubungan sama sekali dengan adanya leaflet. Persepsi yang diberikan responden terhadap leaflet bisa saja hanya merupakan suatu bentuk penilaian terhadap desain visual leaflet, sehingga kelengkapan informasi bukan menjadi indikator bagi responden untuk memberikan penilaian persepsi mereka terhadap leaflet. Bahkan, tidak semua pembaca leaflet akan mendapatkan informasi yang baru dari lembaran informasi tersebut.
66 Aspek pengetahuan ini tidak dipengaruhi oleh persepsi terhadap leaflet. Hal yang mempengaruhi tingkat pengetahuan responden ini ialah informasi atau lebih kepada isi dalam leaflet tersebut. Isi dari leaflet ini seperti informasi apa sajakah yang terdapat dalam leaflet yang belum diketahui oleh responden sehingga merubah tingkat pengetahuan responden. Isu-isu mengenai produk pertanian organik yang saat ini sudah banyak bermunculan juga dapat menyebabkan tingginya tingkat pengetahuan dari responden mengenai produk pertanian organik.
6.5. Leaflet dan Hubungannya dengan Sikap Responden Hubungan antara sikap dengan persepsi responden terhadap leaflet ini di uji kembali dengan menggunakan software SPSS 17 for windows, dengan menggunakan uji Rank Spearman. Nilai signifikansi yang diperoleh ialah 0.03 (0.03<0.05) nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0.05 menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara persepsi responden terhadap leaflet dengan perubahan sikap. Persepsi atau penilaian positif yang diberikan oleh responden terhadap leaflet cenderung untuk membuat responden bertindak positif pula. Tindakan positif dari responden ini bisa ditunjukkan dengan memerhatikan gambar dalam leaflet, warna leaflet, produk yang ditawarkan sampai pada mencermati informasi yang ada dalam leaflet secara seksama. Hal-hal positif yang dilakukan responden tersebut akan mendorong responden untuk mengetahui lebih banyak mengenai produk. Dengan adanya informasi-informasi yang diperoleh oleh responden, tingkat keyakinan mereka akan bertambah. Seiring dengan hal tersebut, pada tahap lebih lanjut akan mempengaruhi sikap responden terhadap produk. Pengaruh atau perubahan yang terjadi ini sejalan dengan penilaian atau persepsi responden terhadap leaflet. Keberadaan leaflet itu sendiri merupakan suatu nilai tambah bagi produk beras organik SAE. Dengan adanya leaflet, responden dapat memberikan penilaian tersendiri bagi produk ini. Jaminan keaslian dari produk beras organik SAE ini salah satunya dapat dibuktikan dengan keberadaan leaflet. Leaflet dapat menjadi jaminan keaslian produk, karena pada leaflet ini terdapat informasi
67 mengenai produk beras organik SAE yang telah diuji bebas residu pestisida oleh BPLP Laboratorium Residu Bahan Agrokimia secara rutin. Berdasarkan Tabel 20, dapat dilihat bahwa nilai sikap responden cenderung sejalan dengan persepsi yang mereka berikan terhadap leaflet. Responden dengan tingkat persepsi sedang cenderung memiliki sikap yang sedang pula, begitupun dengan responden dengan persepsi tinggi. Penilaian awal yang diberikan responden terhadap leaflet akan mempengaruhi sikap responden. Tabel 20. Jumlah dan Persentase Responden berdasarkan Sikap dan Persepsi Responden Terhadap Leaflet Persepsi Terhadap Leaflet Persepsi sedang Persepsi baik Total
Sikap Sedang
Tinggi
Total
24 (77.4)
7 (22.6)
31 (100)
4 (44.4)
5 (55.6)
9 (100)
28 (70)
12 (30)
40 (100)
Ket : angka dalam kurung menunjukkan persentase
Daya tarik dari leaflet yang disertakan pada produk beras organik SAE ini diantaranya ialah dari informasi yang disampaikan oleh leaflet. Informasi pada leaflet ini tidak hanya berisi informasi seputar produk yang ditawarkan, namun juga berisi informasi mengenai hidup sehat, dan beberapa program LPS lainnya. Sehingga ketika responden membaca leaflet, yang mereka dapatkan bukan hanya sekedar penawaran suatu produk. Selain itu pada leaflet juga dicantumkan beberapa testimoni dari para konsumen yang telah mencoba produk beras organik SAE. Informasi-informasi tambahan seperti dijelaskan di atas dapat menjadi suatu nilai tambah, namun di sisi lain juga dapat menjadi penyebab responden memberikan persepsi yang kurang baik. Terlalu banyaknya informasi yang disampaikan dapat membuat responden merasa malas untuk membaca, terlebih lagi bagi responden yang tidak memiliki banyak waktu. Sikap yang ditunjukkan oleh responden cenderung sejalan dengan persepsi yang mereka berikan terhadap leaflet.