VI KARAKTERISTIK PETANI RESPONDEN 6.3.
Gambaran Umum Petani Responden
Gambaran umum petani sampel diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan para petani yang menerapkan usahatani padi sehat dan usahatani padi konvensional. Hal ini berguna untuk melihat karakteristik umum petani. Karakteristik yang digunakan merupakan variabel yang akan digunakan dalam menentukan faktor internal petani menerapkan sistem usahatani padi sehat. Karakteristik umum petani pada penelitian ini terdiri dari tingkat pendidikan, umur, jumlah anggota keluarga tanggungan petani, luas lahan, status penguasaan lahan dan pengalaman petani. Rincian karakteristik umum pada kedua sampel populasi petani dapat dilihat pada tabel yang disajikan. 6.3.1. Karakteristik Petani Responden Padi Sehat
Budidaya padi sehat dimulai sejak tahun 2004 relatif masih baru dalam tahap pengembangan budidaya padi organik. Pertanian organik bagi petani merupakan hal yang relatif baru. Selama kurun waktu tersebut petani masih belum bisa meninggalkan yang namanya pupuk kimia, karena pemakaian pupuk kimia sangat penting dalam pertumbuhan tanam padi di sawah. Sesuai dengan salah satu tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui caracara budidaya padi sehat dan padi anorganik maka dilakukan wawancara dan tinjauan ke lapang pada petani padi yang dipilih secara acak dari petani di Desa Ciburuy. Responden petani ditentukan dari anggota dalam kelompok tani silih asih. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan mengetahui dan menanyakan terlebih dahulu petani yang mengikuti SOP Padi Sehat karena banyaknya petani yang ada di Desa Ciburuy. Berdasarkan hasil wawancara dari responden diperoleh informasi bahwa petani padi sehat sebagian besar berusia diatas 30 tahun. Dengan proporsi terbesar adalah petani yang berusia diatas 31 tahun yaitu berjumlah 7 orang petani, kemudian diikuti dengan petani yang berusia 41-50 tahun yang berjumlah 1 orang petani. Selanjutnya penggolongan petani responden padi sehat berdasarkan usia secara rinci dapat dilihat dalam Tabel 6.
Tabel 6. Penggolongan Petani Responden Padi Sehat Berdasarkan Usia Golongan Usia Petani (tahun)
Jumlah (orang)
Persentase (%)
< 31 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80
2 7 1 3 1 1 15
13.33 46.67 6.67 20.00 6.67 6.67 100
Total
Apabila ditinjau berdasarkan usia responden petani padi sehat dapat dilihat seperti Tabel 6 tersebut di atas bahwa pada umumnya petani yang melaksanakan padinya secara sehat ini berusia tua (> 31 tahun). Petani yang berusia di atas 31 tahun ini umumnya sudah bertani padi sejak muda walaupun belum secara organik. Responden petani padi sehat ini mulai mengembangkan pertanian organik dengan menghilangkan pemakaian pestisida kimia digantikan dengan pestisida nabati dan mengurangi pemakaian pupuk kimia dari dosis biasanya. Ditinjau dari sisi tingkat pendidikan yang pernah diikuti maka dapat digolongkan atas beberapa kategori. Berdasarkan tingkat pendidikan yang diperoleh maka proporsi terbesar adalah petani padi sehat yang lulus Sekolah Dasar yaitu sebesar 60 persen, kemudian diikuti dengan petani yang tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 20 persen, Sekolah Lanjutan Tingkat Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan 13,33 persen, dan Tingkat Sarjana Muda 6,67 persen. Tabel 7.
Penggolongan Petani Responden Padi Sehat Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA/SMK D3 Total
Jumlah (orang)
Persentase (%)
9 3 2 1 15
60.00 20.00 13.33 6.67 100
Kondisi petani padi apabila dilihat dari status petaninya maka ada tiga, yaitu petani padi sehat yang berstatus sebagai penyewa sekaligus penggarap,
petani penyakap (Maro) atau petani yang melakukan bagi hasil dari hasil panennya nanti, dan petani penyewa lahan orang dengan membayar harga sewa lahan per tahun atau per musim tanam. Petani di Desa Ciburuy sebagian besar adalah petani penyewa lahan sekaligus penggarap lahan sehingga responden yang diambil untuk penelitian ini semua adalah petani yang berstatus sebagai penyewa. Yang dimaksud dengan petani pemilik penggarap adalah petani yang menggarap lahan miliknya sendiri, sehingga hasil panen dan biaya usahatani sepenuhnya menjadi tanggungannya. Yang dimaksud petani penyakap yang berlaku secara umum di Desa Ciburuy adalah Maro yaitu petani yang menggarap lahan milik orang lain dan kemudian membayar sewanya dalam bentuk bagi hasil, yang mana besarnya merupakan hasil kesepakatan antara pemilik tanah dengan penggarap, dimana ± 50 % dari total penerimaan dibayarkan kepada pemilik lahan atau tanah dan ± 50 % untuk penyakap. Petani penyewa adalah petani yang menggarap lahan orang lain dengan melakukan sewa lahan atau sawah orang lain, harga sewa tergantung dari kesepakatan dari kedua belah pihak. Luas lahan yang diusahakan secara usahatani padi sehat oleh petani di Desa Ciburuy jumlah totalnya kurang lebih 3 hektar jumlah yang relatif kecil dibandingkan luas lahan total Desa Ciburuy yaitu 80 hektar. Berdasarkan luas lahan garapannya, maka luas lahan garapan padi sawah yang dibudidayakan secara padi sehat dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Penggolongan Petani Responden Padi Sehat Berdasarkan Luas Lahan Garapannya Luas Lahan Garapan (m2) < 2000 2000-3999 4000-5999 6000-7999 >8000 Total
Jumlah (orang) 1 7 3 4 15
Persentase (%) 6.67 46.67 20.00 26.67 100
Terlihat pada Tabel 8 di atas bahwa luas lahan garapan petani cukup beragam, di mana persentase terbesar adalah petani dengan luas garapan antara 2.000-3.999 m2, yaitu berjumlah 7 orang atau 46,67 % kemudian diikuti dengan
luas lahan garapan lebih dari 8.000 m2 (4 responden) dan luas lahan 4.000-5.999 m2 (3 responden). Untuk luas lahan kurang dari 2.000 m2 yaitu berjumlah 1 orang atau 6,67 %. Berdasarkan status usahataninya, maka 86,67 % responden menyatakan usahatani yang dilaksanakannya merupakan pekerjaan pokok, dan 13,33 % merupakan pekerjaan sampingan. Responden yang menyatakan usahataninya sebagai usaha sampingan tersebut adalah petani yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh bangunan, tukang ojek, pedagang sayur dan pedagang kaki lima. Tabel 9. Penggolongan Responden Petani Padi Sehat Berdasarkan Status Usahatani Uraian Pokok Sampingan Total
Jumlah (orang)
Persentase (%)
13 2 15
86.67 13.33 100
Seluruh responden petani padi sehat (15 orang) di Desa Ciburuy dari total petani yang tergabung dalam kelompok tani “Silih Asih”. Kelompok tani ini dalam keanggotaannya terbagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok ikan dan kelompok tani sawah. Tetapi dalam kelompok tani ini tidak hanya petani padi sehat saja yang menjadi anggota, melainkan juga petani anorganik. Selanjutnya untuk mempelajari dan mengetahui sistem usahatani padi sehat yang dilakukan oleh para petani sehat dan padi konvensional (anorganik) yang dilakukan oleh petani konvensional Desa Ciburuy diketahui dari pelaksanaan usaha budidaya dan ekonomi. Penilaian secara budidaya dilakukan dengan mengetahui bagaimana proses budidaya padi sehat mulai dari pengolahan lahan pertanian hingga dapat ditanami bibit padi sampai dengan panen dan pemasarannya. Sedangkan penilaian secara ekonomi dilakukan dengan melakukan analisis pendapatan usahatani untuk mengetahui pendapatan petani padi sehat, dan kemudian dibandingkan dengan petani padi konvensional, perhitungan produktivitas usahatani padi sehat dan analisis kepekaan.
6.3.2. Karakteristik Responden Petani Padi Konvensional
Untuk keperluan mengetahui tingkat pendapatan yang diperoleh petani padi konvensional maka dipilih 15 responden petani konvensional agar dapat dibandingkan tingkat pendapatannya tersebut dengan petani padi sehat. Karakteristik petani responden anorganik tersebut dapat dilihat pada Tabel 10. Berdasarkan Tabel 10, dapat dilihat bahwa sebagian besar petani anorganik merupakan petani dengan kelompok umur di atas 30 tahun. Dari responden yang ada, 33,33 % berada pada kelompok umur 51-60 tahun, kemudian diikuti yang berusia 41-50 tahun sebesar 20,00 % atau tiga responden. Tabel 10. Karakteristik Responden Petani Padi Konvensional 1.
Golongan Usia Petani (tahun)
Jumlah (orang)
Persentase (%)
31-40
4
26.67
41-50
3
20.00
51-60
5
33.33
61-70 Total 2.
3
20.00
15 Jumlah (orang)
100 Persentase (%)
Tamat SD
11
73.33
Tamat SLTP
2
13.33
Tamat SLTA/SMK
2
13.33
Tingkat Pendidikan
D3/Sarjana
-
-
Luas Lahan Garapan(m2)
15 Jumlah (orang)
100 Persentase (%)
< 2000
2
13.33
2000-3999
6
40.00
4000-5999
3
20.00
6000-7999
-
-
>8000 Total
4
26.67
15 Jumlah (orang)
100 Persentase (%)
13
86.67
2
13.33
15
100
Total 3.
4.
Uraian Pokok Sampingan Total
Apabila ditinjau dari tingkat pendidikannya, maka petani tamat SD menempati proporsi yang terbesar, yaitu berjumlah 11 orang atau 73,33 %,
kemudian diikuti oleh responden yang tamat SLTP 13,33 % atau 2 responden. Responden yang tamat SLTA hanya ada 2 orang atau 13,33 %. Berdasarkan luas lahan garapannya, maka proporsi terbesar adalah responden yang menggarap lahan dengan luas 2.000-3.999 m2, dan kemudian diikuti dengan responden yang menggarap lahan dengan luas lahan lebih dari 8.000 m2 yaitu sebesar 26,67 %. Responden yang menggarap lahan kurang dari 2.000 m2 sebesar 13,33 % atau 2 responden.