BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi terhadap data-data hasil penelitian sebagaimana telah dideskripsikan pada bab terdahulu maka, penulis berkesimpulan bahwa musik pada angkutan kota trayek 6 di Kota Kupang ternyata memberikan kenyamanan bagi para penumpang meskipun secara praksis rasa nyaman itu sebenarnya ditentukan oleh kemampuan para sopir angkutan kota trayek 6 dalam mengidentifikasi kebutuhan musik para penumpangnya. Jika para sopir angkot menyesuaikan musik yang disajikan dengan usia penumpang, waktu atau suasana, jenis musik yang digemari, serta ukuran tingi rendahnya volume musik yang diinginkan penumpang maka dengan sendirinya, musik angkot telah berhasil memberikan kenyamanan sebagaimana harapan para penumpang. Dalam upaya menciptakan kenyamanan tersebut, faktor usia para penumpang menjadi penting untuk diperhatikan karena ada perbedaan selera antara orang tua dengan remaja dan anak sekolah dalam menikmati musik. Orang tua memiliki kecenderungan untuk menikmati jenis musik slow dan daerah dengan ukuran volume yang stabil. Sebaliknya, remaja dan anak sekolah akan lebih menyukai aliran musik rock dan disko berirama keras karena sesuai dengan tempramen mereka yang atraktif, dinamis dan energik.
Suasana
atau
waktu
mendengarkan
musik
juga
perlu
dipertimbangkan agar tidak menimbulkan ketidaknyamanan pada para penumpang sebab selera mendengarkan musik pada dasarnya berbeda untuk pagi hari, siang hari, sore hari dan malam hari. Demikian halnya dengan jenis musik dan volume musik. Jenis musik dan volume musik yang disajikan akan mampu memberikan rasa nyaman jika disesuaikan pula dengan selera para penumpang. Apapun corak dan bentunya, musik angkutan kota merupakan fasilitas tambahan yang dimanfaatkan sebagai sarana komunikasi persuasif yang memposisikan para sopir angkutan kota sebagai komunikator utama. Dengan
demikian
keberhasilan
musik
angkot
dalam
memberikan
kenyamanan bagi para penumpang sebenarnya terletak pada daya responsif yang diciptakan sopir angkot trayek 6 untuk membaca dan menindaklanjuti sikap penumpang yang disampaikan dalam bentuk pesan verbal dan nonverbal.
6.2. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut :
Dalam konteks bisnis, penumpang angkutan kota adalah raja yang harus diperlakukan secara istimewah oleh pengelola angkot termasuk para sopir. Karena musik merupakan salah satu alternatif memperlakukan para penumpang secara istimewah termasuk para penumpang angkutan kota trayek 6, maka para sopir angkot trayek 6 diharapkan untuk selalu
mempertimbangkan faktor usia, waktu, jenis musik dan volume musik pada saat menggunakan sound system.
Sebagai komunikator, sopir angkutan kota trayek 6 diharapkan untuk sebisa mungkin mendengarkan semua keluhan penumpang yang merasa tidak nyaman dengan sajian musik yang kurang berkenan dan menyeseuaikannya dengan keinginan mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, 2002. Metode Penelitian Sosial. Bandung : Remaja Rosdakarya Buckley, Susan, 2008. Bahasa Tubuh. Jakarta : Arcan. Bungin, Burhan, 2001. Metode Penelitian Sosial : Format-format Kuantitatif dan Kualitatif. Surabaya : Airlangga University Press Chaer, Abdul, 2004. Sosiolinguistik : Perkenalan Awal. Jakarta : Rineka Cipta Clayton, Martin, dkk, 2003. Cultural Study of Music. New York-London : Routledge Effendy, Onong Uchjana, 1992. Spektrum Komunikasi. Bandung : Mandor Maju Frith, Simon, 2003. Music and Everyday Life. New York-London : Routledge Gould, Robert, 1985. How Music Works. New York : Macmillan Publishing Hardjana M, Agus, 2007. Komunikasi Intrapersonal dan Komunikasi Interpersonal. Bandung : Kanisius Hermawan Fransisca dkk, 2003. Budaya Media. Ende : Nusa Indah Hoffer, Charles, 1985. The Understanding of Music. California : Wadsworth Publishing Company Koswara, E, 1991. Teori-teori Kepribadian. Bandung : Eresco Liliweri, Alo, 2003. Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta : LkiS ......................., 1997. Komunikasi Antarpribadi. Bandung :Citra Aditya Bakti Moleong Lexy, 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya : Bandung.
Mulyana, Deddy, 2002. Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya Rakhmat,
Jalaludin, 1986. Teori-teori Rosdakarya.
................................., 2003. Psikologi Rosdakarya.
Komunikasi.
Komunikasi.
Bandung:
Remaja
Bandung:
Remaja
Subagyo, 2004. Terampil Bermain Musik kelas II. Solo : Tiga serangkai. Widyatama, Rendra, 2007. Pengantar Periklanan. Yogyakarta : Pustaka Book Publisher
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka