BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan Bertolak dari fokus kajian penelitian dan hasil analisis serta interpretasi peneliti, mengenai bentuk marjinalisasi terhadap mahasiswa saat berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM. Peneliti berhasil menemukan dan mengungkap praktik kebahasaan media cetak surat kabar harian kompas, sesuai kerangka analisis Roger Fowler, yang memarjinalkan mahasiswa dengan pilihan kosakata yang menggambarkan peristiwa dan aktor (mahasiswa), serta dalam bentuk kalimat yang menggambarkan persitiwa. Berikut hasil kesimpulan yang dapat dirangkum usai melalui proses analisis dan interpretasi data; a) Kosakata bentuk peristiwa. Dalam penulisannya, bentuk peristiwa yang sering kali digunakan untuk menggambarkan tindakan mahasiswa, maupun tindakan pengunjuk rasa lainnya yang disamarkan keberadaannya, karena didominasi oleh representasi mahasiswa. Menjadikan, pencapaian bentuk peristiwa tersebut, sebenarnya sudah melekat atau bertalian dengan aksi unjuk rasa mahasiswa, seperti kata pengepungan, pemblokadean, penyanderaan, kerusuhan, pemukulan, perbentrokan (keras), dan penembakan. b) Kosakata penggambaran aktor. Dalam penggambaran dan penamanan yang direpresentasikan oleh media cetak surat kabar harian Kompas, sangatlah bersifat abstrak dengan kuantitas yang tak jelas banyaknya. Representasi gambaran dengan kata, ribuan, puluhan, ratusan, sekelompok, beberapa dan sejumlah menjadikan mahasiswa sebagai pihak yang mendominasi atau tokoh utama, meskipun sebenarnya juga terdapat tokoh lainnya sebagai pengunjuk rasa. Selain
itu juga penamaan yang diberikan secara rinci, seperti Agung Tuanany, KONAMI, dan mahasiswa UPI YAI dan UKI, menjadikan mereka yang terepresentasikan ini merupakan tokoh dari unjuk rasa seluruh mahasiswa yang diberitakan. Selain itu, penggambaran dan penamaan ini juga memiliki hubungan dengan bentuk peristiwa yang terjadi. c) Bentuk kalimat yang menggambarkan peristiwa. Dalam hasil analisis dan interpretasi ditemukan beberapa bentuk kalimat yang dinyatakan sebagai bentuk transformasi media Kompas, sebagaimana dalam pandangan kritis Roger Fowler dkk. Bentuk transformasi itu ialah, kalimat bentuk pasif (pasivasi) dan kalimat nominalisasi, yang paling sering digunakan, meskipun satu diantarnya juga merupakan bentuk kalimat aktif. Dari susunan bentuk kalimat yang diubah, media menjadikan mahasiswa dan bentuk peristiwa sebagai pokok pembicara atau subjek, sehingga perhatian dan interpretasi pembaca akan melihat sebagai sebab dari akibat yang timbul kemudian. Penemunan bentuk marjinalisasi dalam bentuk pilihan kosakata dan kalimat, peneliti kemudian mengungkap pilihan kosakata dan bentuk kalimat tersebut, ternyata memberikan asosiasi atau melegitimasi keberadaan mahasiswa dalam berita-berita headlinenya, dan menghasilkan pandangan yang menjadi tolak ukur pembaca (masyarakat), dan dapat dikatakan sebagai bentuk ideologi dari media. Karena sebelum penerbitan berita-berita headline tersebut, pastinya bentuk kosakata dan bentuk kalimatnya telah melewati berbagai pilihan serta bentuk evaluasi, seperti proses pengeditan yang dilakukan pihak media. Jadi, bisa dikatakan berita-berita headline yang terdapat bentuk marjinalisasi terhadap mahasiswa, merupakan hasil produksi media berdasarkan
profesionalitas kerja media, sekaligus usaha memenuhi fungsi media massa, dengan muatan ideologi yang terkandung dalam tata bahasa yang digunakan. Dalam pemilihan maupun penggunaannya tatabahasa, media cetak surat kabar Kompas telah melakukan praktik kebahasaan untuk menonjolkan satu pihak tertentu (mahasiswa), sebagai nilai berita maupun startegi kewacanaan, dan memposisikan pihak tersebut (mahasiwa) secara marjinal atau tidak adil. Terjadinya praktik kebahasaan ini, membuktikan media surat kabar Kompas sebagai pihak yang memiliki “kekuasaan” dalam saluran informasi, yang kemudian direpresentasikan dalam tata bahasa dengan praktik kebahasaannya. Terlebih lagi, media massa juga dapat dikatakan sebagai guru secara universal bagi khalayaknya maupun masyarakat terkait. Jadi dapat dikatakan bahwa kekuasaan surat kabar Kompas ialah kemampuan melakukan praktik kebahasaan untuk menyebarkan ideologi media. Dengan hasil penelitian ini, kebahasaan media surat kabar harian Kompas tidaklah netral, karena dalam wacananya (berita headline mengenai unjuk rasa menolak rencana kenaikan harga BBM, 27-31 Maret 2012) terdapat ketidakberimbangan pemberitaan. Persoalan ini terlihat dari pengeksposean media Kompas, lebih pada pihak mahasiswa sebagai salah satu kelompok pengunjuk rasa. Padahal dalam wacananya pula, media Kompas juga menyinggung adanya kelompok dan pengunjuk rasa lainnya dalam unjuk rasa massal tersebut, yang turut terlibat pada kejadian-kejadian kerusuhan dan bentrokan dalam aksinya. Berdasarkan penggunaan metode dan paradigma kritis yang menjadi tinjauan peneliti, hasil penelitian ini memiliki batasan, karena hanya merupakan bentuk kritikan terhadap media, baik yang bersangkutan langsung, maupun pihak lainnya seperti khalayak media dan masyarakat umum agar lebih memperhatikan pembahasaan suatu media.
6.2. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, peneliti menyadari bahwa masih terdapat kekurangan yang ditemui oleh pembaca dengan pemahamannya, namun ketekunan dan keuletan peneliti telah diaplikasikan untuk memperoleh hasil sesuai dengan metode penelitian dan memenuhi pandangan analisis wacana kritis. Sesuai dengan paradigma kritis dalam mengkaji wacana, hasil yang peneliti peroleh, dalam mengetahui adanya bentuk marjinalisasi terhadap mahasiswa dalam unjuk rasa menolak kenaikan BBM pada surat kabar harian umum Kompas, merupakan bentuk kritikan terhadap media massa (khususnya cetak). Meskipun keterbatasan penelitian ini hanya bersifat kritikan sesuai paradigma kritis, namun penelitian ini juga memenuhi kegunaannya dalam bidang akademik dan praktis pada masyarakat. Berikut berapa saran yang dipandang perlu oleh peneliti bagi pengembangan akademik dan persoalan praktis dalam realitas pandangan masyarakat mengenai penanganan bentuk marjinalisasi terhadap mahasiswa dalam melakukan unjuk rasa (menolak rencana kenaikan harga BBM) dalam wacana media massanya (surat kabar harian Kompas); a) Bagi pengembangan akademik. Berkaitan dengan studi media massa, khususnya bahasa media massa merupakan suatu bidang kajian yang syarat akan makna dan pandangan ide-ide dari media tersebut. Mempelajari bahasa media massa dalam menginformasikan fakta, selain dapat semakin mempertajam kemampuan analisis dan interpretasi seorang peneliti, juga memperoleh pengetahuan tentang makna terdalam yang tersirat dari berita-beritanya sebagai representasi dari ideologi dan nilai-nilai yang dianut medianya. Selanjutnya, juga memperoleh gambaran tentang situasi suatu kelompok dalam kehidupan sosial masyarakat. Karena itu,
untuk memperoleh kemampuan dan gambaran akan praktik serta fenomena dalam masyarakat, bidang analisis wacana ini dapat dijadikan sebagai suatu rujukan terbaik untuk menjawab pertanyaan dan rasa ingin tahu akan hal-hal sebagaimana yang disebutkan di atas. Dengan demikian, sangat diharapkan agar ke depannya studi-studi tentang media massa, khususnya tentang isi atau tata bahasa media harus terus ditingkatkan. b) Untuk kegunaan praktis. Persoalan bentuk marjinalisasi terhadap mahasiswa yang berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM, dengan penggunaan pilihan tata bahasa oleh surat kabar harian Kompas, merupakan suatu ketidakadilan dan ketidakberimbangan,
yang melegitimasi keberadaaan mahasiswa
dengan
pandangan stereotip tertentu akibat pengeksposean intens pada berita-beritanya dengan pilihan bahasa tertentu. Untuk itu, kritik dengan hasil pengkajian menurut metode yang sesuai, harus dan terus dilancarkan kepada media massa agar membangun asosiasi yang layak bagi mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
Buku - Buku: Badara, Aris. Analisis Wacana – Teori, Metode, Dan Penerapaannya Pada Wacana Media. Jakarta: Kencana, 2012. Burgin, Burhan. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakatra: Raja Grafindo Persada, 2003. Djajasudarma, T. Fatimah. Metode Linguistik - Ancangan Metode Penelitian Dan Kajian. Bandung: Reflika Aditama, 2010. Departeman Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1990. Dosi, Eduardus. Media Massa Dalam Jaring Kekuasaan. NTT: Ledalero, 2012. Eriyanto. Analisis Wacana – Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKiS, 2001. ________. Analisis Framing – Konstruksi, Ideologi, Dan Politik Media. Yogyakarta: LKiS, 2002. Jorgensen, Marianne W., Philips Louise J. Analisis Wacana – Teori Dan Metode. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007. G. Altbach, Philip. Politik Dan Mahasiswa. Jakarta: PT Gramedia, 1988.
Ibraham, Abdul Syukur. Metode Analisis Teks Dan Wacana. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000. Mc Quail, Dennis. Teori Komunikasi Massa – Edisi Kedua. Jakatra: Erlangga, 1987. Moeleong, Lexy. Metodologi penelitian kualitatif – edisi revisi. Bandung: Rosdakarya, 2010. L. Rivers, William., Jay W. Jensen, and Theodore Peterson. Media Massa Dan Masyarakat Modern – Edisi Kedua. Jakarta: Prenada Media, 2003. Pawito. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKiS, 2007. Raillon, Francois. Politik Dan Ideologi Mahasiswa Indonesia. Jakarta: LP3ES, 1985. Sarwoto, Tri Adi. Inilah Bahasa Indonesia Jurnalistik. Jakarta: ANDI, 2007 Setiati, Eni. Ragam Jurnalistik Baru Dalam Pemberitaan. Yogyakarta: ANDI, 2005. Sobur, Alex. Analisis Teks Media. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009. Syah Putra, Dedi Kurnia. Media Dan Politik. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012. Widodo. Teknik Wartawan Menulis Berita Di Surat Kabar Dan Majalah. Surabaya: Indah Surabaya, 1997.
Modul dan Jurnal: Antonius, Darus. Modul Metode Penelitian Komunikasi. Kupang: Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Katolik Widya Mandira, 2009. Gual, Yoseph Andreas. Pencitraan Media Massa Terhadap Pasangan Calon Walikota Dan Wakil Walikota Kupang Periode 2007-2012. Penfui Kupang: Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Katolik Widya Mandira, 2010.
Skripsi: Ama, Yohanes Musen Ola B. Polemik Seputar Pemaafaan Dan Kasus Hukum Mantan Presiden Soeharto Dalam Wacana Media. Kupang: Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Katolik Widya Mandira, 2010. Doken, Gafry Ama. Marjinalisasi Wanita Dalam Wacana Media. Kupang: Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Katolik Widya Mandira, 2010.
Tulisan: Santoso, Anang. Jejak Halliday Dalam Linguistik Kritis Dan Analisis Wacana Kritis. Malang: Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang, 2008. Charles R. Ngangi, “Konstruksi Sosial Dalam Realitas Sosial”. Jakarta: ASE,
Website: http://all-about-theory.blogspot.com/ http://anneahira.com/ http://banjarmasin.post.co.id/
2011.
http://Jurnals Skrpsi.com/ http://kompasiana.com/ http://mapribel.wordpress.com/ http://wikipedia.com/
Surat Kabar: Berita headline “Bentrok Di Beberapa Tempat” Koran Kompas, 28 Maret 2012. Berita headline “Bentrok Keras Terjadi Lagi” Koran Kompas, 30 Maret 2012. Berita headline “Bentrok Berlangsung Hingga Malam Hari” Koran Kompas, 31 Maret 2012. Berita Politik. “Antisipasi Demo Tolak Kenaikan Harga BBM”. Kompas. Selasa 6 Maret 2012. Tajuk Rencana. “Kompleksitas Problem BBM”. Kompas. Rabu 8 Maret 2012. _______. “Mengakhiri Ketidakpastian”. Kompas. Jum’ad 30 Maret 2012 _______. “Soal Sekitar Kenaikan BBM”. Kompas. Rabu 14 Maret 2012.
Lampiran
Berita-Berita headline Sampel Penelitian
Lembaran Bimbingan Laporan Penelitian
LEMBARAN BIMBINGAN LAPORAN PENELITIAN Nama No. Reg. Jurusan/ Fak. Pembimbing I Judul Skripsi
: Stefanos Rubison Da Costa : 431 08 023 : Ilmu Komunikasi/ Ilmu Sosial dan Ilmu Politik : P. Dr. Eduardus Dosi, SVD, M.Si : “Marjinalisasi Mahasiswa Dalam Strategi wacana Surat Kabar Kompas”
No
Hari/Tgl
Evaluasi Bimbingan
Tugas Untuk Evaluasi Bimbingan Mendatang
1.
Senin, 23 Penyerahan laporan Skripsi September 2012
-
2.
Rabu, 09 Oktober Pengambilan proposal yang a) Menambahkan penjelasan 2013 telah diserahkan pada mengenai deskrpsi singkat pertemuan sebelumnya surat kabar kompas beserta visi dan misinya. b) Lebih menjelaskan atau memastikan hasil interpretasi sesuai metode atau pendekatan Roger Fowler, serta telah menjawab fokus kajian penelitian. c) Membenahi kembali kesimpulan dan saran skripsi, dengan pengelaborasian hasil analisis dan interpretasi, sesuai tujuan penelitian
3.
Selasa, 23 Mengevaluasi keseluruhan Menghadap pembimbing II Oktober 2012 tugas sebelumnya. untuk bimbingan lanjutan dan menentukan waktu ujian skripsi
LEMBARAN BIMBINGAN LAPORAN PENELITIAN Nama No. Reg. Jurusan/ Fak. Pembimbing II Judul Skripsi
: Stefanos Rubison Da Costa : 431 08 023 : Ilmu Komunikasi/ Ilmu Sosial dan Ilmu Politik : F.D. Setyaningsih, M.Si : “Marjinalisasi Mahasiswa Dalam Strategi wacana Surat Kabar Kompas”
No
Hari/Tgl
Perihal Bimbingan
Tugas Untuk Evaluasi Bimbingan Mendatang
1.
Rabu, 16 Oktober Penyerahan laporan Skripsi a) Memperbaiki penulisan 2013 usai dari Pembimbing I abstraksi, dengan merepresentasikan tiap Bab menjadi satu paragraf. b) Menambahkan interpretasi mengenai strategi wacana, sesuai pandangan theo van leuween sesuai rangkaian konsepnya di bab II
2.
Jum’ad, 18 Oktober Memeriksa penugasan yang a) Memperbaiki kesalahan 2013 diberikan sebelumnya penulisan dalam laporan skripsi membuat b) Membuat dan menambah lembaran persetujuan menjelang ujian pada laporan skripsi
3.
Senin, 28 Oktober Persiapan yang diperlukan Kembali pada pembimbing I, dan 2012 menjelang ujian skripsi mengkonfirmasikan waktu yang tepat untuk ujian Skripsi