BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam dua siklus dengan menggunakan media Sirkuit Pintar Aksara Jawa untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis aksara Jawa siswa kelasa IV SD N Mangkubumen Kulon No. 83 Surakarta dapat disimpulkan bahwa keterampilan membaca dan menulis aksara Jawa siswa kelas IV SD N Mangkubumen Kulon No. 83 Surakarta meningkat. Pada kondisi awal hanya mencapai nilai rata-rata 50,9 dengan persentase ketuntasan klasikal 28,57% atau 6 siswa dari 21 siswa. Pada siklus I nilai rata-rata keterampilan membaca dan menulis aksara Jawa siswa sebesar 60,33 dengan ketuntasan klasikal 42,86% atau 9 siswa dari 21 siswa. Kemudian pada siklus II nilai rata-rata keterampilan membaca dan menulis aksara Jawa menjadi 81,83 dengan ketuntasan klasikal sebesar 85,71% atau 18 siswa dari 21 siswa. Jumlah siswa 21 terdiri atas 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Dengan demikian, secara klasikal pembelajaran membaca dan menulis aksara Jawa yang telah dilaksanakan telah mencapai indikator ketuntasan yang ditargetkan. B. Implikasi Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dapat diketahui bahwa media Sirkuit Pintar Aksara Jawa efektif diterapkan sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis aksara Jawa pada siswa kelas IV SD N Mangkubumen Kulon No. 83 Surakarta. Dengan demikian implikasi dari penelitian ini antara lain sebagai berikut. 1. Implikasi Teoritis Implikasi teoritis dari penelitian tindakan kelas ini adalah media Sirkuit Pintar Aksara Jawa merupakan salah satu media alternatif dalam pembelajaran keterampilan membaca dan menulis aksara Jawa di sekolah dasar. Media Sirkuit Pintar Aksara Jawa membuat siswa lebih aktif karena pembelajaran dikemas
88
89
dalam bentuk permainan. Selain itu media ini juga menarik perhatian siswa karena pembelajaran menjadi berbeda dari yang biasa dilakukan oleh guru yang hanya menggunakan papan tulis untuk menjelaskan materi. Media ini juga menumbuhkan kerjasama antar siswa dikarenakan dalam penggunaan media perlu adanya kelompok dan di dalam kelompok itu menimbulkan interaksi antar siswa untuk menyelesaikan tugas yang dibebankan kepada kelompok tersebut. Di sisi lain interaksi guru dan siswa juga lebih intesif dikarenakan guru berperan lebih dalam mengawasi jalannya permainan. Dengan demikian, keterampilan membaca dan menulis aksara Jawa menggunakan media Sirkuit Pintar Aksara Jawa dapat dilanjutkan untuk pembelajaran yang serupa dengan mengubah sedikit isi konten dan pengembangan dari media Sirkuit Pintar Aksara Jawa ini. 2. Implikasi Praktis Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat digunakan guru untuk menentukan strategi pembelajaran keterampilan membaca dan menulis aksara Jawa yang efektif dan tepat sehingga dapat meningkatkan keterampilan membaca dan menulis aksara Jawa di SD N Mangkubumen Kulon No. 83 Surakarta. Berdasarkan pembahasan penelitian yang telah dijelaskan pada bab IV, maka penelitian ini dapat digunakan dan dikembangkan guru dalam menghadapi masalah sejenis. Media Sirkuit Pintar Aksara Jawa yang digunakan dalam pembelajaran ini dapat membuat antusias, partisipasi, dan aktifitas siswa meningkat, hal ini perlu menjadi perhatian oleh guru bahwa dengan bekerjasama dan berdiskusi merupakan halpenting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. C. Saran Berdasarkan simpulan dan implikasi di atas, maka peneliti memberikan saran antara lain sebagai berikut.
90
1. Bagi Sekolah Sekolah sebaiknya mulai meingkatkan kualitas pada masing masing jenjang kelas. Hal ini dimaksudkan supaya pembelajaran menjadi lebih berkualitas. Salah satunya dengan media pembelajaran untuk digunakan pada tiap-tiap jenjang agar pembelajaran lebih bermakna. Selain efektif untuk pembelajaran, penggunaan media pembelajaran juga dapat berimbas pada kualitas guru dan siswa sehingga kualitas sekolah juga ikut meningkat. 2. Bagi Guru Guru hendaknya menggunakan media pembelajaran seperti Sirkuit Pintar Aksara Jawa ini sebagai salah satu alternatif media pembelajaran untuk menyelesaikan permasalahan dalam pembelajaran Bahasa Jawa. Selain penggunaan media, guru hendaknya saling memberi motivasi sesama guru yang lain agar berusaha menerapkan pembelajaran yang inovatif, termasuk salah satunya dengan media ini. 3. Bagi Siswa Hendaknya siswa lebih menaati aturan permainan media Sirkuit Pintar Aksara Jawa, sehingga permainan berlangsung lancar dan adil. Selain itu siswa hendaknya lebih serius dalam mengikuti pembelajaran. Meskipun pembelajaran menggunakan media pembelajaran yang baru, lebih menarik, lebih asyik, dan lebih menyenangkan, siswa harus tetap fokus dan serius dalam mengikuti pembelajaran. 4. Bagi Peneliti Lain Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan oleh penelitian yang sejenis, hendaknya peneliti dapat mengembangkan media Sirkuit Pintar Aksara Jawa dalam berbagai model, variasi, dan aturan main yang lebih inovatif. Disamping itu bagi peneliti yang mengkaji Bahasa Jawa sebaiknya perlu tambahan kajian-kajian teori dan sumber pustaka yang lebih dalam lagi sehingga mampu memperbaiki kekurangan yang ada pada penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA Anitah, Sri. (2009). Media Pembelajaran. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS. Arikunto, S., dkk. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Ariyanti, Dwi. (2014). Peningkatan Kemampuan Membaca dan Menulis Aksara Jawa dengan Media Scrabble Aksara Jawa Pada Peserta Didik Kelas III SD Negeri 02 Ngasem Tahun 2014. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Azwar, Saifuddin. (2015). Reliabilitas dan Validitas.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Collier, Shatriya M., dkk. (2015). The Negotiation and Development of Writing Teacher Identities in Elementary Education. Teaching/Writing: The Journal of Writing Teacher Education. 4 (2). 90-112. Diperoleh pada 1 April 2016, dari http://scholarworks.wmich.edu/wte/vol4/iss2/6/. Daryanto. (2011). Media Pembelajaran. Bandung: Satunusa. Hadiwiradarsana, S. (2010). Belajar Membaca dan Menulis Aksara Jawa. Solo: Kharisma. Hanifah. (2014). Studi Komparasi Keterampilan Menulis Aksara Jawa Antara Pembelajaran yang Menggunakan Media Sirkuit Pintar dan Flash Cards Pada Siswa Kelas III SD Negeri Se-Gugus Ngurah Rai Kecamatan Laweyan Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Kats, Y. (1958). Punika Papethik Serat-serat Jawi Ingkang Tanpa Sekar. Jakarta: Noordhoff Kollev NV. Kesepakatan Bersama Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah, Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur. (2003). Pedoman Penulisan Aksara Jawa. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama. Mulyani, Hesti. (2013). Komprehensi Tulis. Yogyakarta: Astungkara. Musaba, Zulkifli. (2011). Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa. Yogyakarta: CV. Aswaja Pressindo. Nurgiyantoro, Burhan. (1995). Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. (2010). Kurikulum Mata Pelajaran Muatan Lokal (Bahasa Jawa) untuk jenjang pendidikan SD/ SDLB/ MI, SMP/ SMPLB, MTs Negeri dan Swasta Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Tengah. Semarang: Pemprov Jateng. 91
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2012 Tentang Bahasa, Sastra, dan Aksara Jawa. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Rofi’uddin, Ahmad dkk. (2001). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Malang: Universitas Negeri Malang. Rohmadi, Muhammad dkk. (2011). Kajian Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa: Teori dan Pembelajarannya. Surakarta: Pelangi Press. Rohman, Arif N. (2013). Peningkatan Keterampilan Membaca dan Menulis Aksara Jawa Melalui Permainan Kartu Huruf. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Sadiman, Arief S. dkk, (2007). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo. Samidi. (2010). Basa lan Kabudayan Jawi. Surakarta: UNS Press. Sanjaya, Wina. (2008). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana. Slamet, St. Y. (2008). Dasar-dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta: UNS Press. Slamet, St. Y. & Suwarto WA. (2007). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press. Soemarjadi, Ramanto, M., & Zahri, W. (2001). Pendidikan Keterampilan. Malang: Universitas Negeri Malang. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung. Alfabeta. Suwandi, Sarwiji. (2009). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS. Tarigan, Henry G. (2008). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. ______________. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tim Penyusun Pedoman Skripsi FKIP UNS. (2016). Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Tahun 2016. Surakarta: UNS Press. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. 92
Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) 2003 (UndangUndang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003). Wang, Q. & Anderson, Richard C. (2010). An Early Reading Intervention for an At-risk Chinese Fisrt Grader. Literacy Teaching and Learning: An International Journal of Early Reading and Writing, 15 (1&2), 81-108. Diperoleh pada 28 Maret 2016, dari http://readingrecovery.org/images/ pdfs/Journals/LTL/LTL_Vol15_No1-2-2010/LTL_15.1-2-WangAnderson.pdf. Yusuf, Yasin dkk. (2011). Sirkuit Pintar Melejitkan Kemampuan Matematika dan Bahasa Inggris dengan Metode Ular Tangga. Jakarta: Visimedia.
93