BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan uraian pembahasan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) dengan pendekatan saintifik dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI TKJ 2 SMK Negeri 1 Banyudono tahun pelajaran 2015/2016. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa : a.
Kemampuan ranah afektif siswa yang meliputi keaktifan, kerjasama dan kemandirian siswa kelas XI TKJ 2 SMK Negeri 1 Banyudono tahun pelajaran 2015/2016 mengalami peningkatan. Hal ini terbukti dari hasil observasi selama pelaksanaan pembelajaran mengalami peningkatan dan mencapai target sesuai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Adapun peningkatan persentase keaktifan siswa kategori tinggi pada prasiklus persentasenya sebesar 37,5%, siklus I persentasenya sebesar 56,86% dan pada siklus II persentasenya sebesar 75,33%.
b.
Kemampuan ranah psikomotorik (hasil penilaian kinerja) matematika pada siswa kelas XI TKJ 2 SMK Negeri 1 Banyudono tahun pelajaran 2015/2016 memenuhi target. Hal ini dapat diketahui bahwa ada 23 siswa dengan persentase 74,19% siswa memiliki skor lebih dari atau sama dengan 3,00. Dari hal tersebut diketahui bahwa setelah adanya tindakan siklus II, persentase ini sudah mencapai target yang telah ditentukan yaitu lebih dari atau sama dengan 70% siswa mencapai skor lebih dari atau sama dengan 3,00.
c.
Kemampuan kognitif (kemampuan pemecahan masalah serta kuis) matematika pada siswa kelas XI TKJ 2 SMK Negeri 1 Banyudono tahun pelajaran 2015/2016 mengalami peningkatan. Hal ini terbukti dari hasil tes pra siklus, tes akhir siklus I, tes akhir siklus II mengalami peningkatan dan
105
106
mencapai target sesuai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Adapun
peningkatan
persentase
kemampuan
pemecahan
masalah
matematika siswa yang memperoleh skor lebih dari atau sama dengan 3,00 pada tes prasiklus persentasenya sebesar 32,35%, pada tes akhir siklus I persentasenya sebesar 54,55% dan pada tes akhir siklus II persentasenya sebesar 79,41%. 2. Langkah-langkah pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) dengan pendekatan saintifik yang dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa yang meliputi kemampuan ranah afektif siswa (keaktifan, kerjasama dan kemandirian), kemampuan ranah psikomotorik (hasil penilaian kinerja) serta kemampuan ranah kognitif (kemampuan pemecahan masalah serta kuis) adalah sebagai berikut : 1) Kegiatan Pendahuluan a. Guru memberikan salam, menanyakan kehadiran b. Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. c. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari, tujuan yang akan dicapai, kriteria sukses kepada siswa pada awal pembelajaran d. Guru melakukan apersepsi dengan materi yang akan dipelajari e. Guru memberikan motivasi akan pentingnya materi yang akan dipelajari. f. Guru menjelaskan strategi pembelajaran yang akan digunakan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) dengan pendekatan saintifik. 2) Kegiatan Inti a) Tahap 1 (mengamati): Kegiatan membaca, mendengar dan menyimak ketika guru memberikan materi atau permasalah serta melihat apa yang guru kerjakan dengan alat atau tanpa alat. b) Tahap 2 (menanya): Kegiatan mengajukan pertanyaan dari siswa tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati.
107
c) Tahap 3 (mengumpulkan data): Kegiatan melakukan eksperimen untuk menyelesaikan permasalahan yang terdapat dalam LK, membaca sumber lain selain buku teks serta melakukan aktivitas dengan kelompok. d) Tahap 4 (menalar): Kegiatan mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati. e) Tahap
5
(mengkomunikasikan):
Kegiatan
menyampaikan
hasil
pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Guru juga memberikan penghargaan berupa tepuk tangan kepada kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya serta kepada siswa yang berani bertanya dan memberi tanggapan. f)
Tahap 6 : Guru selanjutnya memberikan soal kuis secara individu.
3) Penutup a) Bersama-sama dengan guru, siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dipelajari. b) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan kesulitan yang dialami dalam mengikuti pembelajaran tersebut, baik ketika proses belajar maupun mengerjakan soal. c) Guru menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya
B. Implikasi
Guru memiliki peran penting dalam keberhasilan proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru hendaknya memberikan bimbingan, arahan dan menjadi fasilitator khususnya bagi siswa-siswa yang kesulitan belajar. Agar proses pembelajaran dapat berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang maksimal, maka guru harus pintar dalam menentukan suatu model pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang tepat adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) dengan pendekatan saintifik. Pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
108
(Student Team Achievement Division) dengan pendekatan saintifik memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan ide dan bertanya sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif. Penerapan model pembelajaran STAD memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama di dalam kelompok serta memiliki tanggung jawab terhadap kelompok. Pembelajaran matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) dengan pendekatan saintifik diawali dengan aktivitas berpikir siswa yang dapat terlihat dari proses membaca suatu teks soal kemudian mencoba secara mandiri mengerjakan dari apa yang telah dibaca. Jawaban tersebut berisi apa yang telah diketahui dan tidak diketahui dari suatu teks soal serta bagaimana langkah penyelesaiannya. Kegiatan ini mendorong siswa untuk dapat mendeskripsikan suatu strategi yang akan digunakan dalam memecahkan masalah. Kegiatan selanjutnya adalah siswa menyampaikan ide yang diperolehnya kepada teman-temannya melalui
diskusi
kelompok.
Hal
ini
mendorong
siswa
untuk
dapat
mengekspresikan ide-ide matematika melalui lisan dan menyusun argumen. Tahap selanjutnya strategi ini adalah menuliskan hasil pemikiran dan diskusinya tersebut. Dengan menulis, siswa akan terlatih untuk merefleksikan pekerjaan mereka dan mengklarifikasi ide untuk mereka sendiri. Pembelajaran ini diakhir juga terdapat soal yang harus dikerjakan siswa berupa kuis. Dengan pemberian kuis guru dapat melihat kemampuan siswa setiap materi yang disampaikan. Dengan demikian model pembelajaran tersebut bisa meningkatkan hasil belajar siswa ditinjau dari 3 ranah yaitu kemampuan ranah afektif (keaktifan, kerjasama dan kemandirian), ranah psikomotorik (hasil penilaian kinerja) serta ranah kognitif (kemampuan pemecahan masalah serta kuis) matematika siswa.
C. Saran Berdasarkan
hasil
penelitian
tentang
penerapan
model
pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) dengan pendekatan saintifik untuk meningkatkan hasil belajar matematika
109
siswa kelas XI TKJ 2 SMK Negeri 1 Banyudono maka dapat dikemukakan beberapa saran bagi guru, siswa maupun sekolah sebagai berikut: 1. Kepada Guru Guru hendaknya mampu menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) dengan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran sebagai salah satu alternatif dalam untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa. 2. Kepada Siswa a. Siswa sebaiknya lebih aktif selama proses pembelajaran. Misalnya memperhatikan guru, berdiskusi menyelesaikan soal, mengeluarkan ide untuk
menyelesaikan
masalah,
bertanya,
memperhatikan
atau
menanggapi pendapat teman. Dengan hal tersebut maka penyerapan materi pelajaran akan lebih optimal karena siswa terlibat langsung selama proses pembelajaran b. Siswa lebih banyak berlatih untuk menyelesaikan soal secara mandiri, berlatih untuk mengeluarkan ide-idenya untuk menyelesaikan soal karena hal tersebut dapat melatih siswa untuk bisa memecahkan masalah matematika. 3. Kepada Sekolah Sekolah hendaknya memberikan sosialisasi kepada guru tentang model ataupun strategi pembelajaran yang kiranya dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan proses pembelajaran di kelas sehingga guru mempunyai gambaran dan mengetahui langkah pembelajaran yang harus dilakukan.