BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan 1. Visi dan Misi SMA Bung Karno Karangpandan Visi sekolah merupakan cita-cita bersama warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan dimasa yang akan datang. Sedangkan Misi merupakan tujuan yang akan dicapai sekolah dalam kurun waktu tertentu. Visi dan Misi SMA Bung Karno merupakan rumusan dasar yang dibuat oleh para pendiri sekolah yang nasionalis dengan tujuan bahwa Visi dan Misi tersebut mampu mengarahkan peserta didik menjadi kader-kader bangsa yang nasionalis serta indonesiani yang kemudian membawa perubahan Bangsa dan Negara Indonesia. 2. Pemahaman Kepala Sekolah dan Guru tentang Sejarah Perjuangan Bung Karno Kepala Sekolah dan Guru sudah cukup memahami maksud serta tujuan Muatan Lokal Sejarah Perjuangan Bung Karno. Muatan Lokal Sejarah Perjuangan Bung Karno merupakan pembelajaran yang mampu memberikan wawasan tentang Perjuangan Bung Karno. Selain itu pembelajaran Sejarah Perjuangan Bung Karno dapat mengambil nilai-nilai seperti nasionalisme, patriotisme, keteladanan yang dapat diterapkan disekolah maupun di lingkungan masyarakat. Kemudian tujuan adanya muatan lokal Sejarah Perjuangan
Bung
Karno
juga
untuk
membangunkan
kembali
dan
mengharumkan nama besar Bung Karno dengan dasar ini maka memakai nama besar Bung Karno sebagai nama sekolah yaitu SMA Bung Karno Karangpandan. 3. Perencanaan Pembelajaran Sejarah Perjuangan Bung Karno Pihak sekolah dan guru Sejarah Perjuangan Bung Karno belum mengupayakan untuk membuat silabus yang digunakan sebagai acuan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Perjuangan Bung Karno. Selain itu juga belum adanya prota dan promes yang digunakan untuk kelengkapan administrasi dalam pelaksanaan Pembelajaran. Guru Sejarah Perjuangan Bung 133
134 Karno selaku pelaku Sejarah memberikan pembelajaran kepada Peserta Didik kelas XI IPS khususnya, dengan pengalamannya selaku pelaku Sejarah pada waktu itu. Karena tidak adanya silabus, maka guru hanya membuat patokan untuk kelas X membahas tentang kelahiran Bung Karno sampai dengan proklamasi, kemudian untuk kelas XI IPS membahas tentang kepemimpinan Bung Karno yang pertama sampai dengan ajaran-ajaran Bung Karno yang masih relevan dimasa sekarang dan masa yang akan datang seperti Marhaenisme dan revolusi Indonesia, selanjutnya untuk kelas XII IPS hanya mengulang materi yang diberikan di kelas X dan XI dan tanya jawab terkait Sejarah Perjuangan Bung Karno. 4. Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Perjuangan Bung Karno Pelaksanaan Pembelajaran Guru belum sepenuhnya menjalankan unsurunsur yang terdapat Permendikbud nomor 81a Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Pengembangan Muatan Lokal dimana terdapat Rambu-rambu Pelaksanaan Muatan Lokal, dimana unsur-unsur yang ada didalamnya dilaksanakan oleh guru selaku pengajar Muatan Lokal Sejarah Perjuangan Bung Karno. Sesuai dengan Permendikas no 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yaitu adanya kegiatan pembelajaran seperti pendahuluan, kegiatan inti eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi, kenudian tahap penutup. Terdapat unsur-unsur yang harus dilaksanakan oleh guru, akan tetapi Guru Sejarah Perjuangan Bung Karno belum sepenuhnya melaksanakan unsur-unsur yang terdapat pada kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Metode pembelajaran yang digunakan guru yaitu metode ceramah yang dipakai sejak tahun 1999 hingga sekarang sehingga pembelajaran yang dilaksanakan terpusat pada guru, hal ini menyebabkan peserta didik menjadi bosan. Media pembelajaran yang digunakan hanya sebatas nama-nama ruang dan foto-foto Bung Karno saja, dan dalam kegiatan pembelajaran dikelas guru tidak memakai media pembelajaran sehingga menyebabkan peserta didik kurang aktif dan kurang terangsang untuk
135 mengajukan
pertanyaan.
Untuk
evaluasi
guru
melakukan
penilaian
pengetahuan dan sikap. 5. Kendala pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Perjuangan Bung Karno Kendala pelaksanaan pembelajaran yaitu pengembangan materi Sejarah Perjuangan Bung Karno hal ini dikarenakan belum adanya administrasi pembelajaran Sejarah Perjuangan Bung Karno. Apa yang disampaikan kepada Peserta Didik hanya guru Sejarah Perjuangan Bung Karno sehingga jika pihak Sekolah
ingin
membuat
administrasi
pembelajaran
dirasa
kesulitan.
Pembelajaran Sejarah Perjuangan Bung Karno menjadi kurang terarah karena belum adanya tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran. Meskipun demikian dengan adanya Mauatan Lokal Sejarah Perjuangan Bung Karno dari guru mengharapkan adanya perubahan sikap peserta didik seperti mempunyai jiwa nasionalis, patriotisme dan mempunyai rasa kepedulian dengan pahlawan. Kendala yang selanjutnya yaitu pada media pembelajaran, dimana medianya hanya sebatas nama-nama ruang dan foto Bung Karno hal ini dirasa kurang menarik perhatian peserta didik untuk lebih mendalami ilmu pengetahuannya tentang Bung Karno karena peserta didik hanya mengamati gambar dan nama tanpa mereka tahu apa arti penamaan ruangan tersebut. Kendala yang terakhir yaitu sarana prasarana yang digunakan dalam Pembelajaran Sejarah Perjuangan Bung Karno belum terpenuhi, hal ini dilihat belum ada sumber belajar yang digunakan sebagai acuan belajar peserta didik di perpustakaan. Hal ini meyebabkan peserta didik harus mencari dari sumber yang belum tentu sama dengan apa yang diajarkan oleh guru Sejarah Perjuangan Bung Karno.
B. Implikasi Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka implikasi bagi guru dan peserta didik sebagai berikut: 1. Implikasi Teoritis Menurut teori yang dikemukakan oleh para ahli Muatan Lokal merupakan kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan mutu pendidikan
136 yang ada di Sekolah dan materi Muatan Lokal tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada dan ditentukan oleh satuan pendidikan, serta tidak terbatas pada mata pelajaran keterampilan. Sekolah merupakan tempat berlangsungnya proses Pendidikan merupakan bagian dari masyarakat. Oleh karena itu program Pendidikan di sekolah perlu memberikan wawasan yang luar kepada peserta didik tentang karakteristik kekhususan yang ada di lingkungannya. Pengenalan keadaan lingkungan alam, sosial dan budaya kepada peserta didik disekolah memberikan kemungkinan kepada mereka untuk akrab, dan terhindar kari keterasingan terhadap lingkungannya. Pengenalan dan pengembangan lingkungan melalui Pendidikan diarahkan untuk menunjang peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan pada akhirnya diarahkan untuk meningatkan kemampuan peserta didik. Dalam rangka inilah perlunya dikembangkan kurikulum Muatan Lokal. Pemahaman Kepala Sekolah dan Guru terhadap Maksud dan Tujuan Muatan Lokal Sejarah Perjuangan Bung Karno bahwa dengan Pembelajaran tersebut sekolah berusaha untuk dapat mengharumkan nama Bung Karno sehingga Peserta Didik tahu siapa Bung Karno secara detail. Peserta Didik diharapkan mampu mengimplementasikan nilai-nilai yang dapat diambil dari Pembelajaran Sejarah Perjuangan Bung Karno di sekolah dan di masyarakat. Dalam
pembelajaran
administrasi
pelaksanaan
pembelajaran
dapat
mempermudah guru dalam melaksanakannya kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan kruikulum yang berlaku disekolah. 2. Implikasi Praktis Pembelajaran Sejarah Perjuangan Bung Karno dapat dijadikan cerminan dari Visi dan Misi sekolah. SMA Bung Karno merupakan sekolah yang nasionalis Bung Karno sehingga Pembelajaran Sejarah Perjuangan Bung Karno dirasa perlu diberikan kepada Peserta Didik baik kelas X, XI dan XII. Akan tetapi Proses Pembelajaran Sejarah Perjuangan Bung Karno belum dibuatnya kelengkapan
administrasi
Pembelajaran
yang
digunakan
guru
dalam
melaksanakan Pembelajaran Sejarah Perjuangan Bung Karno dikelas. Guru
137 hanya membuat batasan pembahasan materi tiap kelas berbeda. Meskipun demikian Pembelajaran tersebut tetap berjalan dengan metode pembelajaran Ceramah dan media Pembelajaran berupa gambar dan nama-nama ruang yang berkaitan dengan Bung Karno. 3. Implikasi Metodoogis Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik sampling dalam penelitian yang bersifat purposive sampling. Dalam hal ini peneliti memilih informan yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang memiliki kebenaran dan pengetahuan yang dalam. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara dan observasi. Teknik pengujian data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Sumbe data tentang pembelajaran Sejarah Perjuangan Bung karno di SMA Bung Karno Karangpandan Tahun Ajaran 2015/2016 diperoleh dari informan dan observasi. C. Saran 1. Kepada Kepala Sekolah a. Guna mempermudah peserta didik dalam menambah wawasan tentang Sejarah Perjuangan Bung Karno, alangkah baiknya perpustakaan sekolah lebih ditingkatkan lagi dalam menambah buku-buku yang berhubungan dengan Sejarah Perjuangan Bung Karno. b. Guna dapat menambah media pembelajaran Sejarah Perjuangan Bung Karno, perlu adanya peningkatan sarana prasarana sekolah seperti LCD dan sound supaya guru tidak hanya menggunakan media gambar akan tetapi juga tayangan video. c. Memberikan motivasi kepada guru untuk lebih digencarkan lagi menjadi guru yang inovatif dalam melaksanakan pembelajaran dikelas, serta memberikan bimbingan dan arahan kepada guru supaya lebih meningkatkan lagi dalam melengkapi administrasi pembelajaran.
138 2. Kepada guru Sejarah Perjuangan Bung Karno a. Tugas pokok setiap guru yaitu melengkapi administrasi pembelajaran seperti Silabus, RPP, prota dan promes, untuk itu dalam Pelaksanaan pembelajaran maka administrasi pembelajaran Sejarah Perjuangan Bung Karno juga perlu dilengkapi dan dibuat oleh Guru. b. Diperlukan berbagai macam metode mengajar yang variatif yang dapat diterapkan saat mengajar Sejarah Perjuangan Bung karno. c. Media pembelajaran
merupakan merupakan
salah
satu komponen
pembelajaran yang mampu merangsang keaktifan peserta didik di kelas, untuk itu perlu adanya inovasi dalam media pembelajaran.
3. Kepada peserta didik Lebih meningkatkan lagi sikap nasionalisme dan patriotisme baik di lingkungan sekolah maupun diluar sekolah, agar menjadi kader-kader bangsa yang nasionalis serta indonesiani.