BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, analisis, beserta interpretasi, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1.
Ada hubungan antara kualitas pengajaran dengan motivasi belajar bahasa Inggris pada mahasiswa di Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana karena nilai Sig. (2-tailed) = 0.000 yang artinya hipotesis pertama diterima.
2.
Tidak ada hubungan antara kualitas pengajaran dengan prestasi belajar bahasa Inggris pada mahasiswa di Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana karena nilai Sig. (2-tailed) = 0.136 yang artinya hipotesis kedua ditolak.
3.
Tidak ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar bahasa Inggris pada mahasiswa di Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana karena nilai Sig. (2-tailed) = 0.453 yang artinya hipotesis ketiga ditolak.
4.
Tidak ada hubungan antara kualitas pengajaran dan motivasi belajar dengan prestasi belajar bahasa Inggris pada mahasiswa di Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana karena nilai Sig. (2-tailed) 0.136 dan 0.453 yang artinya hipotesis keempat ditolak.
59
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5.2. Diskusi Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kualitas pengajaran 62% mahasiswa Universitas Mercu Buana adalah sedang. Kemudian tingkat motivasi belajar 54% mahasiswa Universitas Mercu Buana adalah rendah. Sedangkan tingkat prestasi belajar 53% mahasiswa Universitas kualitas pengajaran dengan motivasi belajar, sedangkan kualitas pengajaran dan motivasi belajar tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan prestasi belajar. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh M. Ridwan (2013) yakni motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI SD Negeri Jadi Sumber Rembang Semester Gasal Tahun Pelajaran 2012/2013. Perbedaan hasil yang didapat dari kedua penelitian ini diasumsikan terjadi karena adanya perbedaan dalam pengambilan data pada variabel prestasi belajar. Dimana pada penelitian yang dilakukan oleh Ridwan (2013) pengambilan data pada variabel prestasi belajar dilakukan dengan memberikan soal tes yang telah disiapkan oleh peneliti, sedangkan pada penelitian saat ini pengambilan data pada variabel prestasi belajar menggunakan nilai hasil ujian tengah semester dan ujian akhir semester mahasiswa, hasil tersebut belum tentu mneggambarkan variabel prestasi belajar.
Pada variabel kualitas pengajaran tidak ada hubungan dengan prestasi belajar, hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Deden Rahman (2010) yakni terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas pengajaran guru agama terhadap prestasi belajar siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Garut. Perbedaan hasil yang didapat dari kedua penelitian ini diasumsikan terjadi 60
http://digilib.mercubuana.ac.id/
karena adanya perbedaan dalam penghitungan skor antara variabel prestasi belajar dengan variabel lainnya. Alat ukur pada variabel motivasi belajar dan kualitas pengajaran sudah valid, namun untuk variabel prestasi belajar masih perlu dicari alat ukur yang lebih menggambarkan. Dari hasil penelitian yang dilakukan, penulis tidak menemukan adanya hubungan antara kualitas pengajaran dan motivasi belajar dengan prestasi belajar bahasa Inggris pada mahasiswa di Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana, hasil ini bertolak belakang dengan kedua penelitian yang telah penulis sampaikan sebelumnya. Ketiadaan hubungan antara variabel kualitas pengajaran dan motivasi belajar dengan prestasi belajar bahasa Inggris bisa disebabkan oleh pengaruh lingkungan belajar, lingkungan yang kurang mendorong seseorang untuk belajar bahasa Inggris dapat menurunkan motivasi seseorang, karena dari hasil penelitian diketahui variabel motivasi belajar berada di tingkat paling rendah. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, menurut Syah (2010) menjelaskan tentang faktorfaktor yang mempengaruhi motivasi belajar, yakni : 1. Faktor internal siswa, meliputu dua aspek, yakni : (a) aspek fisiologis (bersifat jasmaniah), (b) aspek psikologis (bersifat rohaniah). a. Aspek Fisiologis Kondisi umum jasmani dan tegangan otot yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organorgan khusus siswa, seperti tingkat kesehatan indera pendengaran dan
61
http://digilib.mercubuana.ac.id/
indera penglihat juga sangat mepengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan. b. Aspek Psikologis Aspek ini pada umumnya, meliputi : (a) intelegensi siswa, semakin tinggi kemampuan intelegensi siswa maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses, begitu pun sebaliknya. (b) sikap siswa, sikap negative maupun positif siswa dapat menentukan kelangsungan proses belajar. (c) minat siswa, minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang studi tertentu karena adanya keingintahuan yang besar pada bidang tertentu. (d) bakat siswa, bakat merupakan kamampuan individu untuk melakuakan tugas tertentu tenpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan pelatihan. (e) motivasi siswa, kekurangan atau ketiadaan motivasi akan menyebabkan kurang bersemangatnya siswa dalam melakukan proses belajar materi-materi pelajaran baik di sekolah atau dimanapun. 2. Faktor eksternal siswa, meliputi lingkungan sosial dan lingkungan non-sosial. a. Lingkungan sosial, seperti para guru, teman-teman sekelas serta temanteman sepermainan dapat mempengaruhi semangat belajar siswa. b. Lingkungan non-sosial, seperti letak sekolah, kondisi bangunan sekolah, kondisi rumah, tempat tinggal keluarga, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa, faktor-faktor tersebut dapat menentukan motivasi belajar siswa.
62
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3. Faktor pendekatan belajar Faktor pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Strategi apa yang digunakan siswa dalam menunjang efektifitas dan efesiensi proses belajar materi tertentu dapat mempengaruhi motivsi belajarnya. 5.3. Saran 5.3.1 Saran untuk Penelitian Selanjutnya 1.
Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk dapat menambah item-item pernyataan pada variabel kualitas pengajaran.
2.
Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan angket pada variabel prestasi belajar untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
3.
Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk mengetahui keadaan lingkungan sosial responden, agar mendapatkan hasil yang lebih baik.
4.
Dalam melakukan penelitian, disarankan untuk lebih memahami variabel-variabel terkait instrument penelitian agar pembuatan kuesioner dapat lebih baik dan maksimal.
5.3.2. Saran Praktis 1.
Dalam kegiatan belajar mengajar, dosen memiliki peran penting untuk memotivasi dan memberikan pengajaran yang berkualitas
63
http://digilib.mercubuana.ac.id/
untuk mahasiswa agar mereka dapat menguasai dan memahami mata kuliah bahasa inggris. 2.
Motvasi merupakan faktor penting dalam belajar, untuk itu, mahasiswa hendaknya berusaha meningkatkan motivasi belajarnya, khususnya motivasi intrinsik sehingga mendapatkan prestasi belajar yang baik.
64
http://digilib.mercubuana.ac.id/