BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data mengenai Keadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan jasmani yang meliputi: keberadaan, kondisi dan jumlah sarana dan prasarana pendidikan jasmani SD Negeri se-Dabin 3 Kecamatan Salaman dapat disimpulkan sebagai berikut: Jumlah sarana dan prasarana yang diteliti terdiri dari 22 macam prasarana yang tertinggi mempunyai 14 macam yaitu SD Negeri Sriwedari 1 dan SD Negeri Sawangargo, SD Negeri Kalisalak 13 macam, SD Negeri Kaliabu 13 macam, SD Negeri Margoyoso 11 macam, SD Negeri Sriwedari 2 10 macam, SD Negeri Sidosari 9 macam dan yang terendah SD Negeri Krasak 2 yaitu 8 macam. Dan 34 macam sarana yang tertinggi di miliki oleh SD Negeri Sriwedari 1 dengan 25 macam dan 160 buah, SD Negeri Kalisalak dengan 22 macam dan 159 buah, SD Negeri Sriwedari 2 dengan 24 macam dan 150 buah, SD Negeri Sawangargo dengan 25 macam dan 131 buah, SD Negeri Kaliabu dengan 25 macam dan 123 buah, SD Negeri Margoyoso dengan 25 macam dan 109 buah, SD Negeri Krasak 1 dengan 21 macam dan 97 buah, SD Negeri Sidosari dengan 21 macam dan 89 buah sedang yang terendah SD Negeri Krasak 2 dengan 16 macam dan 19 buah. B. Implikasi Setelah diketahui hasil penelitian, peneliti dapat memberikan implikasi:
72
1. Jika jumlah sarana di Sekolah Dasar mencukupi maka pembuatan perencanaan pembelajaran akan berjalan dengan baik dan prestasi siswa di bidang pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan akan maksimal namun sebaliknya jika dalam keadaaan kurang mencukupi maka akan terhambat dalam perencanaannya dan prestasi siswa tidak maksimal. 2. Jika jumlah Prasarana di Sekolah Dasar mencukupi maka pembuatan perencanaan pembelajaran akan berjalan dengan baik dan prestasi siswa di bidang pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan akan maksimal namun sebaliknya jika dalam keadaaan kurang mencukupi maka akan terhambat dalam perencanaannya dan prestasi siswa tidak maksimal. C. Keterbatasan Peneliti dengan segenap kemampuan yang dipunyai telah berusaha dengan sebaik-baiknya dalam melasanakan seluruh proses penelitian, namun demikian penelitian ini tidak lepas dari segala kekurangan dan keterbatasan, antara lain: 1. Ada sebagian sekolah tidak mempunyai gudang khusus untuk menyimpan sarana dan prasarana pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan sehingga sarana dan prasarana yang ada tidak tertata dengan baik. 2. Ada sebagian guru pendiddikan jasmani olahraga dan kesehatan yang tidak hafal dengan sarana dan prasarana pendidikan jasmani olahraraga dan kesehatan yang dimiliki sekolah. D. Saran 1. Kepada bapak dan ibu kepala sekolah dengan diketahui keadaan nyata sarana dan prasarana pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang ada di sekolah, dapat menentukan langkah-langkah selanjutnya guna
73
memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana yang sesuai untuk menunjang proses pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. 2. Bagi guru pendidikan jasmani harus banyak berkomunikasi dengan kepala sekolah tentang kendala keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, dan guru penjas sebaiknya lebih kreatif dalam mensiasati keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan di sekolah. 3. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan kepada pihak Sekolah Dasar Negeri se-Dabin 3 Kecamatan Salaman maupun pihak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Magelang untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan melalui peningkatan mutu dari keadaan sarana dan prasarana pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diperlukan dalam proses pembelajaran.
74
DAFTAR PUSTAKA Agus S Suryobroto. 2004. Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani, Yogyakarta : FIK UNY. Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004, Standar Kompetensi, Mata Pelajaran Pemdidikan Jasmai SD/MI. Jakarta: Depdiknas. Eko Susilo. 2007. Keadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani di SMA Negeri se-Kabupaten Wonosobo.Skripsi tidak diterbitkan. UNY Engkos Kosasih. 1984. Olahraga Teknik dan Program Latihan. Jakarta. Akademika Presindo. Endah Rahmawati.1997. Keadaan Alat dan Fasilitas Olahraga di Sekolah Menengah Pertama Negeri Daerah Tingkat II Purworejo.Skripsi tidak diterbitkan. UNY Heru Suranto, dkk. (1994). Pengetahuan Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan. Nadisah.Mattew, 1992.Pengembangan Kurikulum Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Depdikbud. Nasir Rosyidi. 1983. Pedoman Olahraga. Solo: Tiga Serangkai Ratal Wirjasantosa, 1968. Supervisi Pendidikan Olahraga. Jakarta: Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. Rini Wigati. 2009. Studi Tentang Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Banyumas Tahun 2009.Skripsi tidak diterbitkan. UNY Rusli
L. 1988. Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Metode..Jakarta :P2LPTKDirjen Dikti Depdikbud.
Teori
dan
Saryono, 2008. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, Prinsip Aplikasi Dalam Modivikasi Sarana dan Prasarana Penjas. Yogyakarta: FIK UNY Soepartono, 2000.Sarana dan Prasarana Olahraga. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Sugiyono. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung. CV. Alfabeta Suharsimi Arikunto, 2002 Prosedur Penelitian Suiatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta. Sukadiyanto, 2003. Prosedur Penelitian Suatu Pendeketan Praktek, Jakarta: Penerbit Rineka Cipta Sukintaka, 2000. Administrasi Pendidikan Jasmani. Yogyakarta: FIK UNY 75
Syamsu Yusuf LN. 2009. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Bandung. Wawan S. Suherman. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Jasmani: Teori dan Praktik Pengembangan. Yogyakarta: FIK UNY
76