55 BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
5.1
Hasil Penelitian
5.1.1
Karakteristik Responden Seperti yang telah dikemukakan pada Bab IV bahwa pengumpulan data dilakukan
oleh peneliti langsung dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 50 karaywan PT. Asia Trade Logistics pada awal April 2011 sampai akhir Mei 2011. Dari kuesioner yang disebarkan terdapat karakteristik responden yang digolongkan berdasarkan beberapa karakteristik seperti jenis kelamin ,usia dan pendidikan terakhir Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada Tabel 5.1 di bawah ini :
Tabel 5.1. Karakteristik Responden
No. 1
2
3
4
n = 50
Jumlah
Persentase
( orang )
(%)
31 19
62% 38%
Karakteristik Responden Jenis Kelamin Laki – Laki Perempuan Usia 20-25 tahun 26-30 tahun 31-40 tahun 41-50 tahun 51 tahun ke atas Pendidikan Terakhir SMU Sederajat Diploma S-1 S-2
4 19 16 8 3
8% 38% 32% 16% 6%
7 10 21 12
14% 20% 42% 24%
Lama bekerja 1 s.d 2 tahun 3 s.d 5 tahun 6 s.d 7 tahun Diatas 7 tahun
7 17 18 8
14% 34% 36% 16%
Sumber : data kuesioner yang telah diolah oleh SPSS
55
56 Berdasarkan tabel 5.1 diatas diketahui bahwa dari 50 responden yang diteliti terdapat sebagai berikut : 1.
Terdapat 62% responden sebagian besar yang didominasi oleh jenis kelamin laki-laki
dan 38% responden yang berjenis kelamin perempuan. 2.
Terdapat 38% responden sebagian besar yang didominasi oleh usia rentang 26-30
tahun, 32% rentang usia 31-40 tahun, usia 41-50 tahun sebanyak 16% dan 8% responden direntang usia 20-25 tahun. 3.
Sebanyak 42% responden yang menjadi objek penelitian adalah dengan latar belakang
pendidikan S-1, 24% dengan pendidikan S-2 sedangkan 20% dengan pendidikan terakhir Diploma dan dengan pendidikan terakhir SMU sederajat sebanyak 14%. 4.
Sebanyak 38% responden yang menjadi objek penelitian dengan masa kerja 6-7
tahun, 34 % dengan masa kerja 3 – 5 tahun, dan 16 % serta 14 % dengan masa kerja di atas 7 tahun dan masa kerja 1- 2 tahun
Pada bagian ini akan dibahas tentang uji validitas dan reabilitas, Uji vailiditas dilakukan untuk mengukur pernyataan yang ada dalam pertanyaan. “ Instrumen yang valid adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur sedangkan Realibilitas instrument adalah hasil pengukuran yang dapat dipercaya. Realibiltas instrumen di perlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Disni responden yang di jadikan sampel sebanyak 50 responden. Dibawah ini adalah hasil dari uji validas yang dibantu dengan program SPSS versi 17.0:
57 5.1.2 Uji Validitas
Tabel 5.2 Uji Validitas Variabel
Skor Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Corrected Itemtotal correlation 0,595 0,424 0,463 0,559 0,540 0,685 0,630 0,463 0,413 0,465
r tabel
keterangan
0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284
valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid
X2
1 2 3 4 5 6 7
0,363 0,554 0,400 0,628 0,581 0,493 0,441
0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284
valid valid valid valid valid valid valid
X3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
0,501 0,393 0,630 0,552 0,426 0,708 0,602 0,744 0,619 0,699 0,713 0,896 0,590 0,690 0,403
0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284
valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid
X1
58 Variabel Y
Skor Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Corrected Itemtotal correlation 0,788 0,443 0,450 0,708 0,847 0,822 0,991 0,740 0,434 0,400 0,442 0,706 0,628 0,493
r tabel
keterangan
0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284
Valid Valid Valid Valid valid valid valid valid Valid Valid Valid Valid valid valid
Sumber : data kuesioner yang telah diolah oleh SPSS
Dari tabel 5.2 diatas dapat dijelaskan bahwa semua butir pertanyaan diatas adalah valid, karena nilai Corrected Item-total correlation untuk semua butir pertanyaan diatas nilai r tabel, untuk menentukan besarnya nilai r tabel dengan ketentuan tingkat kepercayaan (degree of freedom=df) jumlah kasus (n=sampel) dikurangi dua atau 50-2 = 48 dengan tingkat signifikansi 5%, maka nilai r tabel sebesar 0,284
5.1.3
Uji Reabilitas Tabel : 5.3 Uji Reliability
Variabel X1 X2 X3 Y
Cronbach`s Alpha 0,808 0,740 0,781 0,829
Sumber : data kuesioner yang telah diolah oleh SPSS
Keterangan Sangat Reliable Reliable Reliable Sangat Reliable
59 Dari tabel 5.3 diatas dapat diterangkan bahwa untuk variabel X1 mempunyai nilai sangat reliable hal tersebut dikarekan variabel Y dan X1 mempunyai nilai Cronbach`s Alpha sebesar 0,829 dan 0,808, sisanya untuk variabel X2, X3 dan mempunyai nilai Cronbach`s Alpha dikisaran angka 0,700 dengan demikian untuk ke tiga variabel tersebut reliable.
5.1.4
Deskripsi Jawaban responden Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil kuesioner 50 responden didapat hasil
jawaban responden dapat dilihat pada Tabel 5.4 berikut :
Tabel 5.4 Deskripsi Jawaban Motivasi Kerja No. Variabel 1 2 3 4 5
X1
6 7 8 9
10
Pertanyaan Saya memiliki motivasi dalam bekerja karena saya mempunyai tanggungan keluarga Imbalan atau jasa materi di unit kerja saya sudah sesuai dengan tugas dan tanggung jawab Saya termotivasi bekerja untuk mencapai tujuan hidup yaitu sejaterah Saya merasa senang dan termotivasi jika hasil pekerjaan saya baik dan diterima oleh atasan Lingkungan kerja saya memotivasi saya dalam bekerja Saya merasa tremotivasi dengan adanya reward dari perusahaan Fasilitas kerja diunit saya telah tersedia dengan memadai Pimpinan memberikan penghargaan terhadap hasil kerja yang saya selesaikan Rekan kerja dalam unit kerja saya selalu mendukung untuk menyelesaikan pekerjaan secara baik dan benar Pimpinan saya selalu menghargai dan menerima pendapat bawahannya
Ratarata Sumber : data kuesioner yang telah diolah oleh SPSS
SS 21
Pendapat Responden (%) S CS TS STS 19 8 2 0
1
13
22
11
3
25
19
6
0
0
38
10
2
0
0
10
19
14
7
0
16
20
9
5
0
11
25
14
0
0
7
19
16
5
3
12
27
11
0
0
8
27
14
1
0
14,9% 19,8% 11,6% 3,1% 0,6%
60 Dari tabel 5.4 dalam hal motivasi kerja dapat dijelaskan bahwa pendapat responden rata-rata yang menjawab setuju sebanyak 19,8% , yang menjawab sangat setuju sebanyak 14,9%, 11,6% menjawab cukup setuju, 3,1% menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju 0,6 jadi dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi kerja mempunyai pengaruh terhadap promosi jabatan mayoritas responden menjawab setuju sebesar 19,8% dari 50 responden yang menjadi sampel.
Tabel 5.5 Deskripsi Jawaban Kompetensi No. Variabel 1 2 3
4
X2
5
6 7
Rata-rata
Pertanyaan SS 16
Pekerjaan yang saya kerjakan membutuhkan pengetahuan khusus Pekerjaan saya hanya dapat dikerjakan dengan pengetahuan khusus Penempatan karyawan di PT. ATL sudah sesuai dengan ketrampilan karyawan Calon karyawan yang direkrut selalu di test ketrampilannya Semua staff ATL mengerti semua nilai yang dianut oleh manajemen PT. ATL Saya selalu bersikap professional terhadap pekerjaan saya Saya selalu mementingkan kepentingan kelompok/perusahaan dalam bersikap
Pendapat Responden (%) S CS TS 25 5 4
STS 0
6
18
22
2
2
2
15
23
10
0
6
32
10
2
0
5
27
13
5
0
29
18
3
0
0
21
26
3
0
0
12,14% 23% 11,28% 3,28% 0,28%
Sumber : data kuesioner yang telah diolah oleh SPSS
61 Dari tabel 5.5 dalam hal kompetensi dapat dijelaskan bahwa pendapat responden rata-rata yang menjawab setuju sebanyak 23% , yang menjawab sangat setuju sebanyak 12,14%, dan 11,28%, menjawab cukup setuju dan sisanya sangat tidak setuju menjawab 0,28% jadi dapat diambil kesimpulan bahwa dalam hal kompetensi mempunyai pengaruh terhadap promosi jabatan mayoritas responden menjawab setuju sebesar 23% dari 50 responden yang menjadi sampel.
Tabel 5.6 Deskripsi Jawaban Dispilin Kerja No. Variabel 1 2
3
4 5 6
7
8
9 10
11
X3
Pertanyaan Saya belum pernah terlambat masuk jam kerja Saya kurang dapat menggunakan waktu istirahat saya Saya sangat memperhatikan waktu kerja yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan saya Saya termasuk yang kurang taat dalam bekerja Tingkat kehadiran/absensi saya bekerja dengan baik Apabila saya tidak masuk kerja saya tidak memberitahukan terlebih dahulu kepada atasan Saya selalu memakai pakaian sesuai dengan aturan yang berlaku dikantor Dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari, saya kurang memperhatikan keadaan ruangan kerja saya Saya selalu memperhatikan semua perintah yang berhubungan dengan pekerjaan Saya orang yang tidak begitu peduli terhadap aturan kerja Pihak perusahaan selalu mengadakan investigasi/pengawasan terhadap pelanggaran
SS 5
Pendapat Responden S CS TS 15 12 18
STS 0
7
5
29
9
0
23
18
7
2
0
1
5
22
22
0
16
29
2
3
0
7
3
10
30
0
22
24
4
0
0
3
13
18
16
0
25
24
1
0
0
1
23
26
0
0
6
22
15
3
4
62 No. Variabel
12
13 X3 14
15
Pertanyaan Saya tidak pernah menemukan karyawan yang melakukan tindakan indisipliner Ditempat saya bekerja belum pernah ada karyawan yang mendapat hukuman ringan (teguran lisan) Di tempat saya bekerja pernah ada karyawan yang mendapat hukuman disiplin sedang (Pemotongan) Di tempat saya bekerja belum pernah ada karyawan yang dihukum berat (pemberhentian dengan tidak hormat)
SS 10
Pendapat Responden S CS TS 16 22 2
STS 0
2
6
13
22
7
5
10
27
8
0
4
6
21
16
3
Sumber : data kuesioner yang telah diolah oleh SPSS
Dari tabel 5.6 dalam hal dispilin kerj dapat dijelaskan bahwa pendapat responden rata-rata yang menjawab cukup setuju sebanyak 19,93% , yang menjawab setuju sebanyak 9,13%, sebanyak 9,13% menjawab sangat setuju, yang menjawab tidak setuju sebesar 10,06% dan 0.93% responden menjawab sangat tidak setuju, jadi dapat diambil kesimpulan bahwa dalam hal disiplin kerja dapat berpengaruh terhadap promosi jabatan mayoritas karyawan responden menjawab setuju sebesar cukup setuju sebanyak 19,9% dari 50 responden yang menjadi sample.
63 Tabel 5.7 Deskripsi Jawaban Promosi No.
Variabel
1 2 3 4 5 6
Y
7
8 9 10
11
12
13
14
Pertanyaan Masa kerja karyawan sangat berpengaruh yang besar terhadap promosi jabatan Di PT. ATL dalam melaksanakan promosi jabatan kurang memperhatikan pangkat /golongan Tingkat pendidikan sangat berpengaruh pada promosi jabatan di PT. ATL Dalam promosi jabatan di PT. ATL kurang memperhatikan kesesuaian disiplin ilmu yang dimiliki Promosi jabatan kurang memperhatikan faktor aspek pencapaian hasil kerja karyawan Ketrampilan karyawan menjadi salah satu faktor promosi jabatan di PT. ATL Karyawan yang mempunyai ide/gagasan yang cemerlang biasanya sangat diperhatikan dalam promosi jabatan Aspek kreatifitas karyawan kurang diperhatikan dalam promosi jabatan di PT. ATL Ketekunan/kerajinan karyawan menjadi salah satu pertimbangan promosi jabatan Loyalitas karyawan terhadap organisasi/pimpinan menjadi bahan pertimbangan promosi jabatan di PT. ATL Aspek kejujuran karyawan dalam bekerja menjadi bahan pertimbangan promosi jabatan di PT. ATL Kejujuran karyawan dalam menyampaikan laporan pekerjaan kurang dipertimbangkan dalam promosi jabatan di PT. ATL Aspek komunikasi dan sosialisasi dari karyawan terhadap rekan sejawat sangat diperhatikan dalam promosi jabatan di PT. ATL Kerjasama karyawan dengan rekan sejawat kurang diperhatikan dalam promosi jabatan di PT. ATL
Rata-rata Sumber : data kuesioner yang telah diolah oleh SPSS
SS 4
Pendapat Responden S CS TS 18 10 11
STS 7
2
19
25
4
0
6
18
14
10
2
2
14
21
9
4
9
8
14
15
4
14
29
5
2
0
8
30
10
2
0
9
6
10
21
4
18
17
9
6
0
12
25
5
6
2
21
18
5
6
0
3
13
11
15
8
7
22
21
0
0
10
19
17
4
0
8,92%
18,28%
12,64%
7,92%
2,21%
64 Dari tabel 5.7 dalam hal promosi jabatan dapat dijelaskan bahwa pendapat responden ratarata yang menjawab setuju sebanyak 18,28% , yang menjawab cukup setuju sebanyak 12,64%, yang menajwab sangat-setuju sebanyak 18,92 dan 7,29 % dan sisanya sebanayk 2,21 Analisis menjawab sangat tidak setuju jadi dapat diambil kesimpulan bahwa dalam hal promosi jabatan mayoritas responden menjawab setuju sebesar 18,28% dari 50 responden yang menjadi sampel.
5.15
Statistik Deskriptif Dalam bentuk sebuah penelitian, responden menjawab kuesioner terhadap berbagai
pernyataan yang telah disesuaikan dengan indicator dalam penellitian. Analisis pertama yang dapat dilakukan terhadap hasil pengumpulan data (survei) menggunakan kuesioner setelah dilakukan uji validitas dan realibilitas adalah analisis deskriptif untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai penilain yang diberikan oleh responden tersebut sebagai berikut : Data Perolehan Pendapat Responden mengenai Motivasi Kerja (X1)
Table 5.8 Saya memiliki Motivasi kerja karena saya mempunyai tanggungan keluarga X.1.1
Valid
tidak setuju cukup setuju setuju sangat setuju Total
Frequency 2 8 19 21 50
Sumber : Olah Data pada kuesioner
Percent 4,0 16,0 38,0 42,0 100,0
Valid Percent 4,0 16,0 38,0 42,0 100,0
Cumulative Percent 4,0 20,0 58,0 100,0
65 Berdasarkan table 5.8 hasil responden menunjukkan bahwa terdapat 42% karyawan yang sangat setuju, 38% karyawan setuju sedangkan yang tidak setuju hanya 4%. Dari hasil tersebut dapat terlihat bahwa 80% karyawan memilih setuju yang artinya bahwa motivasi karyawan terbentuk karena adanya rasa tanggung jawab terhadap keluarga yang mengarah pada pendapatan dari karyawan tersebut. Perusahan harus memperhatikan dalam hal remeneurasi karyawan. Tabel 5.9 Saya termotivasi bekerja untuk mencapai tujuan hidup yaitu sejaterah X1.3
Valid
cukup setuju setuju sangat setuju Total
Frequency 6 19 25 50
Percent 12,0 38,0 50,0 100,0
Valid Percent 12,0 38,0 50,0 100,0
Cumulative Percent 12,0 50,0 100,0
Sumber : Olah data pada kuesioner Berdasarkan table 5.9 hasil responden menunjukkan bahwa 50% karyawan sangat setuju, 38% setuju sedangkan karyawan yang memilih cukup setuju sebesar 12%. Berdasarkan hasil diatas jelas terlihat bahwa 100 % karyawan setuju bahwa motivasi bekerja dengan baik untuk mencapai kesejahteraan yang diasumsikan dalam hal ini pendapatan yang layak akan memacu motivasi kerja yang baik. Perusahaan harus terus menerus mengevaluasi masalah pendapatan karyawan.
66 Tabel 5.10 Saya merasa termotivasi dengan adanya reward dari perusahaan X1.6
Valid
tidak setuju cukup setuju setuju sangat setuju Total
Frequency 5 9 20 16 50
Percent 10,0 18,0 40,0 32,0 100,0
Valid Percent 10,0 18,0 40,0 32,0 100,0
Cumulative Percent 10,0 28,0 68,0 100,0
Sumber : Olah data pada kuesioner Berdasarkan Tabel 5.10 hasil responden menunjukkan bahwa terdapat 40% karyawan yang memilih setuju, 32 % yang memilih sangat setuju dan hanya 10% karyawan yang memilih tidak setuju. Berdasarkan hasil diatas terlihat jelas bahwa karyawan menyatakan penghargaan dari perusahaan akan memacu motivasi mereka.
Tabel 5.11 Rekan kerja selalu mendukung dalam pekerjaan memotivasi saya bekerja X1.9
Valid
cukup setuju setuju sangat setuju Total
Frequency 11 27 12 50
Percent 22,0 54,0 24,0 100,0
Valid Percent 22,0 54,0 24,0 100,0
Cumulative Percent 22,0 76,0 100,0
Sumber : Olah data pada kuesioner Berdasarkan Tabel 5.11 hasil responden menunjukkan bahwa terdapat 54% karyawan yang memilih setuju, 24 % yang memilih sangat setuju dan hanya 10% karyawan yang memilih cukup setuju. Berdasarkan hasil diatas terlihat jelas bahwa karyawan menyatakan dukungan rekan kerja memotivasi karyawan dalam bekerja 100% memilih setuju , sehingga perusahaan perlu memperhatikan lingkungann dan atmospir dalam lingkungan kerja.
67 Data Perolehan Pendapat responden mengenai Kompetensi (X2)
Tabel 5.12 Pekerjaan saya memerlukan ketrampilan khusus X2.1
Valid
tidak setuju cukup setuju setuju sangat setuju Total
Frequency 4 5 25 16 50
Percent 8,0 10,0 50,0 32,0 100,0
Valid Percent 8,0 10,0 50,0 32,0 100,0
Cumulative Percent 8,0 18,0 68,0 100,0
Sumber : Olah data pada kuesioner Berdasarkan Tabel 5.12 hasil responden menunjukkan bahwa terdapat 50% karyawan yang memilih setuju, 24 % yang memilih sangat setuju 32 % dan hanya 8% karyawan yang memilih tidak setuju. Berdasarkan hasil diatas terlihat jelas bahwa karyawan menyatakan bahwa pekerjaan yang dikerjakan memerlukan ketrampilan khusus dimana 92 % karyawan memilih sangat setuju, setuju dan cukup setuju., sehingga perusahaan perlu memperhatikan ketrampilan karyawan dalam menempatkan seorang karyawan..
68 Tabel 5.13 Semua staff ATL mengerti nilai yang dianut perusahaan X2.5
Valid
tidak setuju cukup setuju setuju sangat setuju Total
Frequency 5 13 27 5 50
Percent 10,0 26,0 54,0 10,0 100,0
Valid Percent 10,0 26,0 54,0 10,0 100,0
Cumulative Percent 10,0 36,0 90,0 100,0
Sumber : Olah data pada kuesioner Berdasarkan Tabel 5.13 hasil responden menunjukkan bahwa terdapat 54% karyawan yang memilih setuju, 26 % yang memilih cukup setuju , 10 % memilih sangat setuju dan hanya 10% karyawan yang memilih tidak setuju. Berdasarkan hasil diatas terlihat jelas bahwa karyawan menyatakan bahwa nilai yang berlaku didalam perusahaan dijalankan dan dipatuhi oleh seluruh karyawan dan dijadikan landasan dalam bekerja. Tabel 5.14 Saya selalu bersikap professional terhadap pekerjaan saya X2.6
Valid
cukup setuju setuju sangat setuju Total
Frequency 3 18 29 50
Percent 6,0 36,0 58,0 100,0
Valid Percent 6,0 36,0 58,0 100,0
Cumulative Percent 6,0 42,0 100,0
Sumber : Olah data pada kuesioner Berdasarkan Tabel 5.14 hasil responden menunjukkan bahwa terdapat 58% karyawan yang memilih sangat setuju, 36 % yang memilih setuju , 6 % memilih cukup setuju dan tidak ada karyawan yang memilih tidak setuju.. Berdasarkan hasil diatas terlihat jelas bahwa karyawan menyatakan bahwa sikap professional dalam pekerjaan ada suatu keharusan yang harus dimiliki oleh setiap karyawan.
69 Tabel 5.15 Saya selalu mementingkan kepentingan kelompok/perusahaan X2.7
Valid
cukup setuju setuju sangat setuju Total
Frequency 3 26 21 50
Percent 6,0 52,0 42,0 100,0
Valid Percent 6,0 52,0 42,0 100,0
Cumulative Percent 6,0 58,0 100,0
Sumber : Olah data pada kuesioner Berdasarkan Tabel 5.15 hasil responden menunjukkan bahwa terdapat 52% karyawan yang memilih setuju, 42 % yang memilih sangat setuju , 6 % memilih cukup setuju dan tidak ada karyawan yang memilih tidak setuju.. Berdasarkan hasil diatas terlihat jelas bahwa karyawan menyatakan bahwa kepentingan kelompok dan atau perusahaan harus ditempatkan diatas kepentingan individu karyawan dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya sehingga dapat bersama-sama mencapai tujuan yang di targetkan oleh perusahaan.. Data Perolehan Pendapat responden mengenai Disiplin kerja (X3) Tabel 5.16 Saya sangat memperhatikan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan X3.3
Valid
tidak setuju cukup setuju setuju sangat setuju Total
Frequency 2 7 18 23 50
Percent 4,0 14,0 36,0 46,0 100,0
Valid Percent 4,0 14,0 36,0 46,0 100,0
Cumulative Percent 4,0 18,0 54,0 100,0
Sumber : Olah data pada kuesioner Berdasarkan Tabel 5.16 hasil responden menunjukkan bahwa terdapat 46% karyawan yang memilih sangat setuju, 36 % yang memilih setuju , 14 % memilih cukup setuju dan 2 % memilih tidak setuju. Berdasarkan hasil diatas terlihat jelas bahwa karyawan menyatakan
70 waktu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang diberikan sangat penting guna menunjukkan suatu kinerja yang baik bagi seseorang dan menjadi faktor yang diperhitung. Perusahaan sebaiknya memperhatikan hal ini dalam penilain kerja.
Tabel 5.17 Tingkat kehadiran/Absensi saya bekerja dengan baik X3.5
Valid
tidak setuju cukup setuju setuju sangat setuju Total
Frequency 3 2 29 16 50
Percent 6,0 4,0 58,0 32,0 100,0
Valid Percent 6,0 4,0 58,0 32,0 100,0
Cumulative Percent 6,0 10,0 68,0 100,0
Berdasarkan Tabel 5.17 hasil responden menunjukkan bahwa terdapat 58% karyawan yang memilih setuju, 32 % yang memilih sangat setuju , 4 % memilih cukup setuju dan 6 % memilih tidak setuju. Berdasarkan hasil diatas terlihat jelas bahwa karyawan memahami bahwa tingkat kehadiran dalam bekerja sangat penting sehingga perusahaan sebaiknya membuat hal ini menjadi salah satu syarat dalam penilaian (Promosi).
Tabel 5.18 Saya orang yang tidak begitu peduli dengan aturan kerja X3.10
Valid
sangat tidak setuju tidak setuju cukup setuju Total
Frequency 26 23 1 50
Sumber : Olah data pada kuesioner
Percent 52,0 46,0 2,0 100,0
Valid Percent 52,0 46,0 2,0 100,0
Cumulative Percent 52,0 98,0 100,0
71 Berdasarkan Tabel 5.18 hasil responden menunjukkan bahwa terdapat 46% karyawan yang memilih tidak setuju, 52 % yang memilih sangat tidak setuju , 2 % memilih cukup setuju. Berdasarkan hasil diatas terlihat jelas bahwa karyawan memahami bahwa setiap karyawan harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan sehingga perusahaan dapat berjalan dengan lancar dan organisasi dapat berkembang dengan baik.
Tabel 5.19 Di tempat saya bekerja pernah ada karyawan dihukum disiplin sedang X3.14
Valid
tidak setuju cukup setuju setuju sangat setuju Total
Frequency 8 27 10 5 50
Percent 16,0 54,0 20,0 10,0 100,0
Valid Percent 16,0 54,0 20,0 10,0 100,0
Cumulative Percent 16,0 70,0 90,0 100,0
Sumber : Olah data pada kuesioner
Berdasarkan Tabel 5.19 hasil responden menunjukkan bahwa terdapat 54% karyawan yang memilih cukup setuju, 20 % yang memilih setuju , 10% memilih setuju dam 16% memilih tidak setuju. Berdasarkan hasil diatas terlihat jelas bahwa karyawan memahami bahwa perusahaan wajib member hukuman disiplin jika karyawan bersalah atau melanggar aturan yang sudah disepakati bersama. Mayoritas karyawan setuju dengan adanya hukuman disiplin. Data Perolehan Pendapat responden mengenai promosi (Y)
72 Tabel 5.20 Ketramplilan karyawan menjadi salah satu pertimbangan promosi Y6
Valid
tidak setuju cukup setuju setuju sangat setuju Total
Frequency 2 5 29 14 50
Percent 4,0 10,0 58,0 28,0 100,0
Valid Percent 4,0 10,0 58,0 28,0 100,0
Cumulative Percent 4,0 14,0 72,0 100,0
Sumber : Olah data pada kuesioner
Berdasarkan Tabel 5.20 hasil responden menunjukkan bahwa terdapat 58% karyawan yang memilih setuju, 28 % yang memilih sangat setuju , 10 % memilih cukup setuju dan 4 % memilih tidak setuju. Berdasarkan hasil diatas terlihat jelas bahwa karyawan memahami bahwa ketrampilan menjadi bagian utama dalam pelaksanaan promosi sesorang diperusahaan. Perusahaan sebaiknya memakai hal ini dalam pertimbangan untuk mempromosikan seseorang.). Tabel 5.21 Karyawan yang mempunyai ide cemerlang biasanya sangat diperhatikan dalam promosi Y7
Valid
tidak setuju cukup setuju setuju sangat setuju Total
Frequency 2 10 30 8 50
Sumber : Olah data pada kuesioner
Percent 4,0 20,0 60,0 16,0 100,0
Valid Percent 4,0 20,0 60,0 16,0 100,0
Cumulative Percent 4,0 24,0 84,0 100,0
73 Berdasarkan Tabel 5.21 hasil responden menunjukkan bahwa terdapat 60% karyawan yang memilih setuju, 16 % yang memilih sangat setuju , 20 % memilih cukup setuju dan 4 % memilih tidak setuju. Berdasarkan hasil diatas terlihat jelas bahwa karyawan setuju bahwa promosi seseorang dapat ditentukan atau dinilai dari ide/gagasan yang diberikan untuk kemajuan perusahaan.
Tabel 5.22 Ketekunan/kerajinan menjadi salah satu pertimbangan promosi Y9
Valid
tidak setuju cukup setuju setuju sangat setuju Total
Frequency 6 9 17 18 50
Percent 12,0 18,0 34,0 36,0 100,0
Valid Percent 12,0 18,0 34,0 36,0 100,0
Cumulative Percent 12,0 30,0 64,0 100,0
Sumber : Olah data pada kuesioner
Berdasarkan Tabel 5.22 hasil responden menunjukkan bahwa terdapat 36% karyawan yang memilih sangat setuju, 34 % yang memilih setuju , 18 % memilih cukup setuju dan 12 % memilih tidak setuju. Berdasarkan hasil diatas terlihat jelas bahwa karyawan setuju bahwa kerajinan seseorang sebaiknya dijadikan salah satu faktor dalam pertimbangan promosi selain ketrampilan yang sudah disebut diatas..
74 Tabel 5.23 Aspek kejujuran karyawan dalam bekerja menjadi pertimbangan promosi Y11
Valid
tidak setuju cukup setuju setuju sangat setuju Total
Frequency 6 5 18 21 50
Percent 12,0 10,0 36,0 42,0 100,0
Valid Percent 12,0 10,0 36,0 42,0 100,0
Cumulative Percent 12,0 22,0 58,0 100,0
Sumber : Olah data pada kuesioner Berdasarkan Tabel 5.23 hasil responden menunjukkan bahwa terdapat 42% karyawan yang memilih sangat setuju, 36 % yang memilih setuju , 10 % memilih cukup setuju dan 12 % memilih tidak setuju. Berdasarkan hasil diatas terlihat jelas bahwa karyawan setuju bahwa kejujuran seseorang sebaiknya dijadikan salah satu faktor dalam pertimbangan promosi selain ketrampilan, gagasan cemerlang dan kerajinan yang sudah disebut diatas.
5.1.6
Analisis Kuantitatif Analisis kuantitatif merupakan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistic.
Dalam penelitian ini pengujian statistic dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pegaruh antara variabel-variabel yang ada pada rumusan masalah tentang pengaruh Motiwasi kerja (X1), kompetensi (X2), dan disiplin kerja (X3) terhadap promosi jabatan (Y)
Prosedur
perhitungan analisis menggunakan bantuan program SPSS versi 17.0 versi windows yang meliputi koefisien regresi linier berganda, hal ini dapat dijelaskan pada tabel dibawah ini :
75 5.1.7 Model Summary
Tabel 5.24 Output Model Summary Model Summary Model 1
R R Square ,630a ,396
Adjusted R Square 1,047
Std. Error of the Estimate 5,792
a. Predictors: (Constant), disiplin kerja, motivasi kerja, kompetensi Sumber : hasil olah data dengan SPSS
Untuk menjawab Masalah “apakah frekuensi motivasi kerja, kompetensi dan disiplin kerjan mempengaruhi promosi jabatan”. Dalam hal ini menggunakan angka R square atau disebut dengan koefisien determinasi (KD), besarnya angka koefisien determinasi adalah 0,396 atau sama dengan 39,6%. Arttinya bahwa variabelitas promosi jabatan karyawan sebesar 39,6% dapat dijelaskan oleh frekuensi motivasi kerja, kompetensi dan disiplin kerja. Atau besarnya pengaruh frekuensi motivasi kerja, kompetensi dan disiplin kerja. terhadap promosi jabatan sebesar 39,6% dan sisanya 60,4% (100%-39,4%) dijelaskan oleh faktor lain diluar model regresi tersebut.
5.1.8 Analisis of Varians (ANOVA)
Tabel 5.25 Anova ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 26,541 1543,079 1569,620
df 3 46 49
Mean Square 8,847 33,545
a. Predictors: (Constant), disiplin kerja, motivasi kerja, kompetensi b. Dependent Variable: promosi Sumber : hasil olah data dengan SPSS
F 7,264
Sig. ,000a
76
Untuk menguji apakah model regresi linier tersebut sudah benar dan layak, maka perlu dilakukan pengujian hubungan linieritas antara variabel motivasi kerja, kompetensi dan disiplin kerja terhadap promosi jabatan. Untuk mnentukan layak atau tidaknya, maka : Ho : Tidak terdapat hubungan linier antara variabel terhadap motivasi kerja, kompetensi dan disiplin kerja terhadap promosi jabatan H1 : Terdapat hubungan linier atara variabel terhadap motivasi kerja, kompetensi dan disiplin kerja terhadap promosi jabatan Pengujian dilakukan dengan menggunakan angka signifikansi (Sig), didasarkan pada hasil perhitungan, diperoleh angka signifikasi sebesar 0,000 (tabel anova). angaka 0,000 lebih kecil dari 0,05 (5%) . Dengan demikian Ho ditolak dan H1 diterima, artinya Terdapat hubungan linier antara variabel terdapat hubungan linier antara variabel terhadap motivasi kerja, kompetensi dan disiplin kerja terhadap promosi jabatan. Maka model regresi tersebut sudah benar dan layak. Dari pengujian diatas terlihat dengan jelas bahwa terdapat hubungan yang erat satu sama lain antara motivasi kerja, kompetensi dan disiplin kerja terhadap promosi. Dengan demikian perusahaan sebaiknya memperhatikan ketiga variabel diatas pada saat melakukan atau mengadakan pertimbangan dalam promosi jabatan pada PT. Asia Trade Logistics.
5.1.9 Coefficients Regresi Tabel 5.26 Pengaaruh variabel X1 (Motivasi) Terhadap variabel Y (Promosi) Coefficientsa
Model 1
(Constant) Motivasi
Unstandardized Coefficients B Std. Error 43,735 5,847 6,214 ,149
a. Dependent Variable: Promosi
Standardized Coefficients Beta ,110
t 7,479 2,770
Sig. ,000 ,000
77 Koefesien regresi 6,214 (X1)
menyatakan bahwa setiap penambahan 1 kali frekuensi
motivasi kerja maka akan meningkatkan adanya promosi jabatan sebesar 6,2%. Karena probabilitas variabel X1, lebih kecil dari (<) 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Dan t hitung > t tabel yaitu 2,770 > 1,675 maka terdapat pengaruh motivasi kerja tterhadap promosi jabatan pada PT. Asia Trade Logistics
Tabel 5.27 Pengaaruh variabel X2 (kompetensi) Terhadap variabel Y (Promosi) Coefficientsa
Model 1
(Constant) Kompetensi
Unstandardized Coefficients B Std. Error 47,393 6,083 8,830 ,323
Standardized Coefficients Beta ,119
t 7,791 3,934
Sig. ,000 ,000
a. Dependent Variable: Promosi
Koefesien regresi 8,830 (X2) kompetensi
menyatakan bahwa setiap penambahan 1 kali frekuensi
maka akan meningkatkan adanya promosi jabatan sebesar 8,8%. Karena
probabilitas variabel X2, lebih kecil dari (<) 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Dan t hitung > t tabel yaitu 3,934 > 1,675 maka terdapat pengaruh kompetensi terhadap promosi jabatan pada PT. Asia Trade Logistics
Tabel 5.28 Pengaaruh variabel X3 (Disiplin Kerja) Terhadap variabel Y (Promosi) Coefficientsa
Model 1
(Constant) Disiplin Kerja
Unstandardized Coefficients B Std. Error 37,926 8,021 7,231 ,280
a. Dependent Variable: Promosi
Standardized Coefficients Beta ,183
t 4,728 3,286
Sig. ,000 ,000
78 Koefesien regresi 7,231 (X3) menyatakan bahwa setiap penambahan 1 kali frekuensi disiplin kerja maka akan meningkatkan adanya promosi jabatan sebesar 7,2%. Karena probabilitas variabel X3, lebih kecil dari (<) 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Dan t hitung > t tabel yaitu 3,286 > 1,675 maka terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap promosi jabatan pada PT. Asia Trade Logistics
Tabel 5.29 Output Coefficients Coefficientsa
Model 1
(Constant) motivasi kerja kompetensi disiplin kerja
Unstandardized Coefficients B Std. Error 56,829 11,222 6,115 ,174 8,178 ,260 7,051 ,208
Standardized Coefficients Beta ,101 -,105 ,036
t 4,173 2,662 3,866 3,243
Sig. ,000 ,000 ,000 ,000
a. Dependent Variable: promosi Sumber : hasil olah data dengan SPSS
Berdasarkan hasil perhitungan di atas diketahui persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y= 56,829 + 6,115X1 +8,178X2 + 7,051X3 Dari persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : Angka kosntanta sebesar 56,829 menyatakan bahwa jika ada motivasi kerja, kompetensi dan disiplin kerja maka akan adanya promosi jabatan akan bertambah sebesar 57% (dibulatkan dari 56,829). a)
Koefisien Regresi Untuk Variabel Motivasi kerja (x1) = 6,115 Menandakan bahwa jika variabel motivasi kerja (x1) berubah satu satuan, maka
promosi jabatan berubah sebesar 6,115 dengan asumsi x2, x3, tetap. Tanda positif pada koefisien regresi melambangkan hubungan yang searah antara motivasi kerja dan promosi jabatan, bila variabel bebas naik maka variabel terikat juga ikut naik, begitu pula sebaliknya
79 b)
Koefisien Regresi Untuk Variabel Kompetensi (x2) = 8,178 Menandakan bahwa jika variabel kompetensi (x2) berubah satu satuan, maka promosi
jabatan berubah sebesar 8,178 dengan asumsi x1, x3, tetap. Tanda positif pada koefisien regresi melambangkan hubungan yang searah antara kompetensi dan promosi jabatan, bila variabel bebas naik maka variabel terikat juga ikut naik, begitu pula sebaliknya c)
Koefisien Regresi Untuk Variabel Disiplin kerja (x3) = 7,051 Menandakan bahwa jika variabel disiplin kerja (x3) berubah satu satuan, maka
promosi jabatan berubah sebesar 7,051 dengan asumsi x1, x2, tetap. Tanda positif pada koefisien regresi melambangkan hubungan yang searah antara dispilin kerja dan promosi jabatan, bila variabel bebas naik maka variabel terikat juga ikut naik, begitu pula sebaliknya d)
Uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel independent
Hipótesis : Ho = koefisien regresi tidak signifikan H1 = koefisien regresi signifikan Berdasarkan probabilitas Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak Karena probabilitas variabel X1,X2,X3 lebih kecil dari (<) 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Dan t hitung > t tabel yaitu (3,423), (3,866), (2,662) > 1,675 maka motivasi kerja, kompetensi dan disiplin kerja secara bersamaan berpengaruh terhadap promosi jabatan.
Jika dilihat dari koefesien beta ketiga variabel X1, X2, X3 menunjukkan bahwa ketiga variabel tersebut mempengaruhi promosi jabatan, meskipun yang terbesar yang mempengaruhi adalah kompetensi. Hal ini membuktikan bahwa kompetensi menjadi bagian utama dalam promosi, jika setiap karyawan mempunyai kompetensi yang baik mereka akan
80 termotivasi dan berdisiplin dalam bekerja selain perlunya didukung perbaikan remeneurasi diperusahaan yang akan berdampak sangat signifikan terhadap kinerja perusahaan kedepannya.
5.1.10 Matrik Korelasi
Tabel : 5.30 Matrik Korelasi Matriks Korelasi Antar Dimensi Motivas Kerja dan Variabel Promosi
Variabel Motivasi ( X1 )
Dimensi
Indicator
Kebutuhan Hidup Pencapain Pengakuan
Prestasi kerja
Promosi (Y) Tingkat Pendidikan
X1.1 X1.4 X1.8
0,095 0,112 0,111
0,252 0,206 0,053
Karsa dan Daya Cipta 0,103 0,087 0,134
Sumber : Data hasil olahan SPSS Berdasarkan tabel 5.30 dimensi kebutuhan hidup pada variabel motivasi kerja memiliki hubungan tertinggi dengan dimensi tingkat pendidikan pada variabel promosi, yaitu sebesar 0,252. Dimensi pengakuan pada variabel motivasi kerja memiliki hubungan terendah dengan dimensi tingkat tingkat pendidikan yaitu sebesar 0,053
81 Tabel : 5.31 Matriks Korelasi Antar Dimensi Kompetensi dan Variabel Promosi Variabel Kompetensi (X2)
Dimensi
Indicator
Prestasi kerja
Pengetahuan Ketrampilan Nilai
X2.1 X2.3 X2.5
0,172 0,157 0,025
Promosi (Y) Tingkat Pendidikan
Karsa dan Daya Cipta 0,274 0,309 0,109
0,352 0,240 0,051
Sumber : Data hasil olahan SPSS Berdasarkan tabel 5.31 dimensi pengetahuan pada variabel kompetensi memiliki hubungan tertinggi dengan dimensi tingkat pendidikan pada variabel promosi, yaitu sebesar 0,352. Dimensi nilai pada variabel Kompetensi memiliki hubungan terendah dengan dimensi prestasi kerja yaitu sebesar 0,025
Tabel : 5.32 Matriks Korelasi Antar Dimensi Disiplin Kerja dan Variabel Promosi Variabel Disiplin Kerja ( X3 )
Dimensi Disiplin Preventif Disiplin Korektif
Indicator
Prestasi kerja
Promosi (Y) Tingkat Pendidikan
X1.1 X1.2
0,252 0,185
0,118 0,206
Karsa dan Daya Cipta 0,250 0,272
Sumber : Data Hasil Olahan SPSS Berdasarkan tabel 5.31 dimensi disiplin preventif pada variabel disiplin kerja memiliki hubungan tertinggi dengan dimensi karsa dan daya cipta pada variabel promosi
82 yaitu sebesar 0,272. Dimensi Disiplin preventif pada variabel disiplin kerja memiliki hubungan terendah dengan dimensi tingkat pendidikan yaitu sebesar 0,118
5.2
Analisis
5.2.1
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Promosi Da Tabel 5.30 menunjukkan bahwa nilai hubungan tertinggi adalah antara dimensi
kebutuhan hidup pada variabel motivasi kerja dengan dimensi tingkat pendidikan pada variabel promosi. Hal ini menunjukkan bahwa apabila kebutuhan hidup dasar karyawan dapat dipenuhi dengan baik oleh perusahaan maka akan memacu motivasi dalam bekerja. Berdasarkan hasil temuan tersebut, hendaknya menjadi perhatian para manajer dalam perusahaan untuk lebih memberikan perhatian pada pemerataan pendapatan setiap karyawan. Nilai hubungan terendah adalah antara dimensi pengakuan pada variabel motivasi kerja dengan dimensi tingkat pendidikan variabel promosi. Rendahnya dimensi pengakuan sosial
yang
mempengaruhi
tingkat
pendidikan
yang
menjadi
kirteria
promosim
mengindikasikan bahwa dalam hal promosi , pengakuan social tidak begitu berpengaruh pada karyawan. Berdasarkan hasil analisis perdimensi secara keseluruhan hubungan motivasi kerja terhadap promosi cukup besar, Maka sudah seharusnya para manajer memperhatikan kualitas motivasi kerja karyawan untuk menjaga dan meningkatkan kinerja perusahaan.
5.2.2
Pengaruh Kompetensi Terhadap Promosi Tabel 5.31 menunjukkan bahwa nilai hubungan tertinggi adalah antara dimensi
pengetahuan pada variabel kompetensi dengan dimensi tingkat pendidikan pada variabel promosi. Pihak manajemen perusahaan hendaknya dapat meningkatkan kompettensi setiap
83 karyawan agar memacu para karyawan untuk memiliki kinerja yang baik dan melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab sehingga dapat dipromosi Nilai korelasi terendah adalah antara dimensi nilai pada variabel kompetensi dengan dimensi prestasi kerja pada variabel promosi. Hal ini menunjukkan bahwa nilai seseoarang seperti integritas kurang mempengaruhi promosi seseorang maka pihak manajemen perusahaan harus menciptakan suatu standard bahwa nilai juga merupakan faktor yang diperhitungkan dalam promosi.
5.2.3
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Promosi Tabel 5.32 menunjukkan bahwa nilai hubungan tertinggi adalah antara dimensi
disiplin preventif pada variabel disiplin kerja dengan dimensi karsa dan daya cipta pada variabel promosi. Berdasarkan temuan ini hendaknya pihak manajemen perusahaan untuk lebih menanamkan nilai-nilai disiplin preventif dengan memberikan sosialisasi tentang aturan yang berlaku dalan perusahaan sehingga seluruh karyawan jelas atas semua aturan yang telah disepakati bersama Nilai korelasi terendah adalah antara dimensi disiplin preventif pada variabel disiplin kerja dengan dimensi tingkat pendidikan pada variabel promosi. Hal ini menunjukkan bahwa disiplin seseorang tidak ditentukan oleh seberapa besar tingkat pendidikan seseorang sehingga perusahaan selayaknya secara berkesinambungan memberikan sosialisasi mengenai disiplin ditempat kerja,
5.2.4
Pengaruh Motivasi, Kompetensi dan Disiplin Kerja secara Bersama- sama Terhadap Promosi. Dari penelitian diatas dapat dianalisis bahwa motivasi, kompetensi dan disiplin kerja
mempunyai pengaruh yang positif secara bersama-sama terhadap promosi pada PT. Asia
84 Trade Logistics. Ini menunjukkan bahwa motivasi, kompetensi dan disiplin kerja diketahui dan dimengerti oleh karyawan sebagai suatu hal yang mutlak dalam pertimbangan promosi karyawan di perusahaan. Perusahaan sebaiknya membuat aturan yang mendukung hal tersebut sehingga karyawan jelas dan paham akan promosi tersebut. Perusahaan dalam hal ini departemen sumber daya manusia sebaiknya terus menerus memberikan pemahaman bahwa seorang karyawan dapat dipromosikan karena mempunyai motivasi kerja yang baik, kompetensi dan disiplin kerja yang baik pula. Ketiga hal tersebut akan mendukung kinerja perusahaan jika terdapat promosi yang adil dan berkelanjutan.