BAB V ANGGARAN PEMBANGUNAN DAERAH 5.1
PENDANAAN Rencana alokasi pendanaan untuk Percepatan Pembangunan Daerah
pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2009 memberikan kerangka anggaran yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan dengan memperhatikan kemampuan fiskal Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak. Rencana alokasi pendanaan tersebut bersumber antara lain dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Lebak, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Provinsi Banten dan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 5.1.1 Kerangka Anggaran Daerah Sesuai dengan Undang – undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah serta lebih teknis diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, yang pada intinya menyatakan bahwa APBD merupakan dasar Pengelolaan Keuangan Daerah dalam masa satu tahun anggaran terdiri atas Pendapatan Daerah, Belanja Daerah dan Pembiayaan Daerah. Sumber Pendapatan Daerah terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan dan Lain – Lain
Pendapatan Yang Sah.
Sedangkan pembiayaan bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA), Penerimaan Pinjaman Daerah, Dana Cadangan Daerah, dan Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan. Selain dana dari pendapatan daerah tersebut, Pemerintah Kabupaten Lebak menerima dana yang bersumber dari Pemerintah Pusat berupa Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan yang peruntukannya bagi pelaksanaan percepatan pembangunan. Sumber Pendanaan Pembangunan di Kabupaten Lebak selama 5 Tahun (2003 – 2007) secara keseluruhan adalah sebagai berikut :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2009
V -1
Tabel 5.1 Perkembangan Sumber Pendanaan di Kabupaten Lebak Tahun 2004 s.d 2008.
Thn
Kontribusi Kab
Kontribusi Prov
2004
17.188.251.071
5.944.000.000
306.086.614.428
329.218.865.499
Pertumbuhan per Tahun % 1,05
2005
23.917.612.810
26.540.476.528
340.446.463.900
390.904.553.238
18,74
2006
33.479.668.750
31.030.000.000
522.011.575.000
586.521.243.750
50,04
2007
51.461.107.636
36.370.000.000
588.601.000.000
676.432.107.636
15,33
2008
93.327.500.000
39.537.500.000
703.587.961.000
836.452.961.000
23,66
Kontribusi Pusat
Jumlah APBD
Rata-rata Pertumbuhan Per Tahun
21,76
Sumber : DPPKD Kab. Lebak 2008
Perkembangan sumber dana pembangunan di Kabupaten Lebak secara keseluruhan yang berasal dari kontribusi Kabupaten, kontribusi Provinsi maupun kontribusi Pusat (dana perimbangan), yang masuk ke Kabupaten Lebak selama kurun waktu 5 Tahun (2004-2008), rata-rata mengalami pertumbuhan sebesar 21,76%. Grafik 5.1 Prosentase Sumber Pendanaan APBD Kabupaten Lebak Th. 2004 s/d 2008
100,00 95,00 90,00
Kontribusi (%)
85,00 80,00 75,00 70,00 65,00 60,00 55,00 50,00 45,00 40,00
Kontribusi Kabupaten Kontribusi Provinsi Kontribusi Pusat
35,00 30,00 25,00 20,00 15,00 10,00 5,00 0,00 2004
2005
2006
2007
2008
Tahun
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2009
V -2
5.1.2 Kondisi APBD Struktur Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) terdiri
dari Pendapatan Daerah, Belanja Daerah dan Pembiayaan Daerah. Kelompok Pendapatan Daerah terdiri dari Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah. Belanja
Daerah
yang
merupakan
pengeluaran
dalam
rangka
penyelenggaraan pemerintahan dan kepentingan pelaksanaan pembangunan daerah, untuk melaksanakan 25 urusan wajib dan delapan urusan pilihan yang diklasifikasikan menurut Organisasi, Fungsi, Program dan Kegiatan serta Jenis Belanja. Pembiayaan Daerah merupakan selisih antara pendapatan dan belanja
yang
berfungsi
untuk
menutupi
mendayagunakan surplus. Pembiayaan
defisit
anggaran
atau
daerah terdiri dari Penerimaan
Pembiayaan Daerah dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah. 5.1.3 Pendapatan Daerah Sumber Pendapatan Daerah terdiri dari Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah. Kelompok Pendapatan Asli Daerah terdiri atas Pajak Daerah, hasil Retribusi Daerah, hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah. Perkembangan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lebak selama kurun waktu 5 Tahun (2004-2008),
mengalami fluktuasi dengan rata-rata
pertumbuhan per tahun sebesar 52,18%. Sedangkan kontribusi PAD terhadap APBD dalam kurun waktu yang sama mengalami fluktuasi proporsi rata-rata per tahun sebesar 6,57%. Perkembangan PAD dan kontribusinya terhadap APBD dapat disimak dalam Tabel 5.2 berikut ini : Tabel 5.2 Perkembangan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2004 s.d 2008 Tahun
PAD
Pertumbuhan %
APBD
Proporsi %
2004
17.188.251.071
46,72
351.340.368.208
4,89
2005
23.917.612.810
39,15
414.845.329.199
5,77
2006
33.479.668.750
39,98
669.904.187.962
5,00
2007
51.461.107.636
53,71
771.371.952.548
6,67
2008
93.327.500.000
81,36
886.096.890.032
10,53
Rata-rata per tahun
52,18
6,57
Sumber : DPPKD Kab. Lebak 2008 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2009
V -3
Berdasarkan tabel tersebut di atas dapat diketahui bahwa Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lebak mengalami peningkatan yang cukup menggembirakan.
Namun
jika
melihat
kemampuan
keuangan
yang
bersumber dari Pendapatan Asli Daerah dengan rata-rata kontribusi terhadap APBD sebesar 6,57 % per tahun dapat diketahui bahwa Kabupaten Lebak masih memiliki ketergantungan yang cukup tinggi kepada Pemerintah Pusat. Grafik 5.2 Perkembangan PAD Kabupaten Lebak Tahun 2004 s/d 2008 100.000.000.000 7. 32 . 93
90.000.000.000
00 .0 0 50
80.000.000.000
PAD (Rp.)
70.000.000.000 60.000.000.000 50.000.000.000 40.000.000.000 30.000.000.000 20.000.000.000
17
1 07 1. 5 2 8. 8 .1
23
10 .8 2 61 7. 1 .9
33
0 75 8. 6 6 9. 7 .4
51
36 .6 7 10 1. 6 .4
10.000.000.000 0 2004
2005
2006
2007
2008
Tahun
Pertumbuhan PAD (%)
Grafik 5.3 Pertumbuhan PAD Kabupaten Lebak Th. 2004 s/d 2008
90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Pertumbuhan PAD
2004
2005
2006
2007
2008
Tahun
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2009
V -4
Grafik 5.4 Proporsi PAD Terhadap APBD Kabupaten Lebak Tahun 2004 s/d 2008
12
Proporsi PAD (%)
10 8 6 Proporsi PAD 4 2 0 2004
2005
2006
2007
2008
Tahun
Dana perimbangan terdiri dari Dana Bagi Hasil Pajak/ Bagi Hasil bukan Pajak, Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK). Pada dasarnya DAU yang diberikan oleh Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah bertujuan untuk menghindari kesenjangan fiskal (fiskal gap) antar daerah. Perkembangan DAU Kabupaten Lebak selama kurun waktu 5 tahun terakhir, mengalami kenaikan rata-rata per tahun sebesar 18,97 % sedangkan kontribusi terhadap APBD rata-rata per tahun sebesar 68,30 %. Namun demikian, fluktuasi nilai DAU dari tahun 2004-2008 menunjukkan bahwa pada tahun 2006 terjadi peningkatan nilai DAU yang cukup signifikan. Kemudian dana perimbangan yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Pajak/ Bagi Hasil Bukan Pajak, selama kurun waktu yang sama menunjukkan pertumbuhan rata-rata sebesar 34,76 %, sedangkan kontribusi terhadap APBD rata-rata per tahun sebesar 4,15 %, sebagaimana Tabel 5.3 berikut ini : Tabel 5.3 Perkembangan Rincian Dana Perimbangan Kabupaten Lebak Tahun 2004 s.d 2008 Tahun
Bagi Hasil Pajak/Bkn Pajak
Pertumbuhan %
2004
13,830,595,428
36,80
2005
19,744,463,900
2006
DAU
Pertum buhan %
Proporsi %
APBD
3,94
264,401,000,000
6,93
75,25
351.340.368.208
42,76
4,76
288,401,000,000
9,08
69,52
414.845.329.199
27,051,575,000
37,01
4,04
458,050,000,000
58,82
68,38
669.904.187.962
2007
25,494,000,000
-5,76
3,31
507,640,000,000
10,83
65,81
771.371.952.548
2008
41,552,900,000
62,99
4,69
554,305,361,000
9,19
62,56
886.096.890.032
34,76
4,15
18,97
68,30
Rata-rata per tahun
Proporsi
%
Sumber : DPPKD Kab. Lebak 2008 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2009
V -5
Perkembangan dana perimbangan secara total selama kurun waktu 5 tahun terakhir (2004 – 2008) mengalami pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 18,83 %, dana kontribusi terhadap APBD dalam kurun waktu yang sama rata-rata sebesar 80,42 % berikut ini tabel perkembangannya : Tabel 5.4 Perkembangan Total Dana Perimbangan Kabupaten Lebak Tahun 2004 s.d 2008 Tahun
Perimbangan
2004
295.085.595.428
-0,27
351.340.368.208
83,99
2005
354.805.940.428
20,24
414.845.329.199
85,53
2006
546.541.575.000
54,04
669.904.187.962
81,59
2007
588.601.000.000
7,70
771.371.952.548
76,31
2008
661.836.261.000
12,44
886.096.890.032
74,69
Pertumbuhan %
Rata-rata per Tahun
APBD
18,83
Proporsi %
80,42
Sumber : DPPKD Kab. Lebak 2008
Secara total pendapatan Kabupaten Lebak yaitu Penerimaan dari Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan dalam kurun waktu 2004 – 2008 mengalami peningkatan rata-rata sebesar 21,76 % per tahun dan kontribusinya terhadap APBD sebesar 91,52 % per tahun sebagaimana tabel 5.5 di bawah ini: Tabel 5.5 Perkembangan Total Pendapatan Kabupaten Lebak Tahun 2003 s.d 2007 Tahun
Pendapatan
Pertumbuhan %
APBD
Proporsi %
2004
329.218.865.499
1,05
351.340.368.208
93,70
2005
390.904.553.238
18,74
414.845.329.199
94,23
2006
586.521.243.750
50,04
669.904.187.962
87,55
2007
676.432.107.636
15,33
771.371.952.548
87,69
2008
836.452.961.000
23,66
886.096.890.032
94,40
21,76 Rata-rata per Tahun Sumber : DPPKD Kab. Lebak 2008
91,52
5.1.4 Belanja Daerah Belanja Daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan
pemerintahan
yang
menjadi
kewenangan
Provinsi
atau
Kabupaten/Kota yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang penanganannya dalam bagian atau bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah atau
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2009
V -6
antar Pemerintah Daerah yang ditetapkan dengan ketentuan perundangundangan. Belanja Daerah diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban Daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan,
fasilitas
sosial
dan
fasilitas
umum
yang
layak
serta
mengembangkan sistem jaminan sosial. Peningkatan kualitas kehidupan masyarakat diwujudkan melalui prestasi kerja dalam pencapaian standar pelayanan minimal sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Perkembangan alokasi belanja daerah Pemerintah Kabupaten Lebak selama kurun waktu 5 tahun (2004-2008) mengalami fluktuasi dengan rata-rata pertumbuhan per tahun
sebesar
21,52% dan rata-rata proporsi terhadap pendapatan sebesar 107,61% per tahun sebagaimana terlihat pada tabel 5.6 berikut ini : Tabel 5.6 Perkembangan Alokasi Belanja Daerah Tahun 2004 s.d 2008 Tahun
Belanja
Pertumbuhan %
Pendapatan
2004
349.780.368.208
2,45
329.218.865.499
Proporsi % 106,25
2005
413.038.959.199
18,09
390.904.553.238
105,66
2006
650.309.187.962
57,44
586.521.243.750
110,88
2007
762.978.452.548
17,33
676.432.107.636
112,79
2008
856.941.890.032
12,32
836.452.961.000
102,45
Rata-rata per Tahun
21,52
107,61
Sumber : DPPKD Kab. Lebak Tahun 2008
Sesuai pasal 37 Permendagri No. 13 Tahun 2006, Belanja Daerah terdiri dari Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung. Kelompok Belanja Tidak Langsung terdiri dari delapan jenis belanja yang meliputi : Belanja Pegawai, Bunga, Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak Terduga. Sedangkan untuk kelompok Belanja Langsung terdiri dari tiga jenis belanja yang meliputi Belanja Pegawai, Belanja Barang/Jasa dan Belanja Modal. Perkembangan Belanja Daerah Kabupaten Lebak selama kurun waktu 5 tahun (2004 - 2008) untuk Belanja Tidak Langsung mengalami kenaikan rata-rata sebesar 14,69% per tahun. Sedangkan untuk Belanja Langsung mengalami kenaikan rata-rata sebesar 35,08% per tahun. Perkembangan rincian belanja sebagaimana tercantum dalam Tabel 5.7 berikut : Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2009
V -7
Tabel 5.7 Perkembangan Rincian Belanja Daerah Tahun 2004 s.d 2008
No
1
2
Uraian Belanja Daerah Belanja Tidak Langsung Belanja Pegawai *) Belanja Bunga Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Bagi Hasil Belanja Tdk Terduga Belanja Langsung
2004
2005
2006
2007
2008
Rata-rata Pertumbuhan per tahun (%)
349,780,368,208 413,038,959,199 650,309,187,962 762.978.452.548 856.941.890.032
21,52
242,016,364,161 260,534,778,834 314,757,838,103 332.392.571.559 415.781.787.195
14,69
220,718,919,656 244,185,705,949 299,862,266,664 294.471.115.559 364.045.490.000
14,36
0
0
0
0
4.800.000.000
0
0
0
0
3.640.000.000
19.117.000.000
0
0
0
0
22.881.456.000
14.550.000.000
0
19,814,000,000
14,048,483,000
14,517,275,000
9.000.000.000
12.000.000.000
-8,20
1,483,444,505
2,300,589,885
378,296,439
1.900.000.000
1.269.297.195
214,92
107,764,004,047 152,504,180,365 335,551,349,859 430.585.880.989 441.160.102.837
35,08
Keterangan : *) : Khusus tahun 2003 – 2006 terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Barang & Jasa, Belanja Perjalanan Dinas, Belanja Pemeliharaan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2009
V -8
5.1.5 Pembiayaan Daerah Pembiayaan Daerah merupakan transaksi keuangan yang dimaksudkan untuk menutupi selisih antara Pendapatan dan Belanja Daerah. Adapun pembiayaan tersebut bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA), pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembali pemberian pinjaman dan penerimaan piutang daerah. Berdasarkan Tabel 5.8 selama kurun waktu 5 tahun (2004-2008) APBD Kabupaten Lebak menunjukkan perbandingan antara Belanja Daerah yang lebih besar dari Pendapatan Daerah, namun defisit tersebut dapat ditutupi melalui transaksi keuangan pada struktur Pembiayaan Daerah. Tabel 5.8 Perkembangan Pembiayaan Tahun 2004 -2008 Pembiayaan Tahun
Surplus/ Defisit
Penerimaan (Rp.)
Pengeluaran
2004
22,121,502,709
1,560,000,000
20,561,502,709
2005
23,940,775,961
1,806,370,000
22,134,405,961
2006
83,382,944,212
19,595,000,000
63,787,944,212
2007
94.939.844.912
8.393.500.000
86.546.344.912
2008
49.643.929.032
29.155.000.000
20.488.929.032
Sumber : DPPKD Kab. Lebak 2008
5.1.6 Alokasi APBN Sumber pendanaan pembangunan di Kabupaten Lebak yang lainnya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), baik berupa dana dekonsentrasi maupun dana tugas pembantuan. Pada tahun 2007 alokasi dana Dekonsentrasi dan dana Tugas Pembantuan yang tersebar pada SKPD, yaitu Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Kesehatan, RSUD dr. Adjidarmo, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan serta sekretariat Daerah Kabupaten Lebak. Untuk lebih jelasnya, distribusi dan alokasi dana APBN berupa dana Dekonsentrasi dan dana Tugas Pembantuan yang dikelola SKPD di Kabupaten Lebak, sebagaimana terlihat pada table 5.9 berikut ini :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2009
V -9
Tabel 5.9 Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Alokasi Dana
NO
SKPD
Jumlah DIPA
1.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
2
800.000.000,-
2.
RSUD dr. Adjidarmo
1
6.100.000.000,-
3.
Dinas Kesehatan
1
341.519.000,-
4.
Dinas Kelautan dan Perikanan
1
3.965.800.000,-
5.
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
3
8.221.660.000,-
6.
Sekretariat Daerah Kabupaten Lebak
2
7.566.695.000,-
10
23.029.874.000,-
Jumlah
(Rp.)
Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa SKPD yang paling besar menerima dana APBN adalah Dinas Kehutanan dan Perkebunan, sebesar Rp. 8.221.660.000, SKPD yang memperoleh alokasi terbesar kedua adalah Setda Kabupaten Lebak sebesar Rp. 7.566.695.000, sedangkan alokasi terkecil berada pada Dinas Kesehatan sebesar Rp. 341.519.000. 5.2
KEBIJAKAN ANGGARAN
5.2.1 Kebijakan Pendapatan Daerah Kebijakan anggaran tahun 2009 untuk pendapatan daerah diarahkan melalui upaya-upaya : a. Intensifikasi dan ekstensifikasi pajak dan retribusi daerah; b. Meningkatkan mekanisme konsultasi dan koordinasi secara sinergis di bidang pendapatan daerah dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi dan SKPD penghasil; c. Optimalisasi kinerja Badan Usaha Milik Daerah untuk memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan daerah; d. Optimalisasi intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan PBB, PPh Pasal 21 dan BPHTB; e. Meningkatkan akurasi data dasar kemampuan dan kebutuhan fiskal daerah sebagai dasar perhitungan pembagian dalam Dana Perimbangan; f. Optimalisasi manajemen arus kas dan penyertaan modal/ investasi daerah. Berdasarkan perkembangan komponen pendapatan dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008, diproyeksikan perkiraan pendapatan daerah tahun 2008 sebagaimana disajikan dalam Tabel 5.10 berikut ini :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2009
V -10
TABEL 5.10 PERKEMBANGAN KOMPONEN PENDAPATAN TAHUN 2004 – 2008 PROYEKSI TAHUN 2009
TAHUN
PAD
BAGI HASIL / BANTUAN PROPINSI
DAU
DAK
LAIN-LAIN
TOTAL
2004
17.188.251.071
5.944.000.000
264,401,000,000
10,910,000,000
16,945,019,000
329,218,865,499
2005
23.917.612.810
26.540.476.528
288,401,000,000
20,120,000,000
12,181,000,000
390,904,553,238
2006
33.479.668.750
31.030.000.000
458,050,000,000
30,410,000,000
6,500,000,000
586,521,243,750
2007
51.461.107.636
36.370.000.000
507,640,000,000
55,467,000,000
36.370.000.000
676.432.107.636
2008
93.327.500.000
39.537.500.000
554.305.361.000
65.978.000.000
81.289.200.000
836.452.961.000
Sumber : DPPKD Kab. Lebak 2008
Grafik 5.5 Perkembangan Komponen Pendapatan Tahun 2004 – 2008 Proyeksi Tahun 2009 850,000,000,000 800,000,000,000 750,000,000,000 700,000,000,000 Bagi Hasil/ Bantuan Prov. PAD
Komponen Pendapatan (Rp.)
650,000,000,000 600,000,000,000 550,000,000,000
DAU
500,000,000,000 DAK 450,000,000,000 400,000,000,000
Lain-Lain
350,000,000,000
TOTAL
300,000,000,000 250,000,000,000 200,000,000,000 150,000,000,000 100,000,000,000 50,000,000,000 0 2004
2005
2006
2007
2008
Tahun
Memperhatikan tabel 5.10 dan grafik 5.5 tersebut di atas, pendapatan daerah sejak tahun 2004 sampai 2008 terutama pada pendapatan asli daerah mengalami peningkatan yang dikarenakan adanya kebijakan intensifikasi dan ekstensifikasi penggalian potensi PAD.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2009
V -11
5.2.2 Kebijakan Belanja Daerah Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran, belanja daerah disusun dengan pendekatan anggaran kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan dengan memperhatikan prestasi kerja setiap SKPD dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran serta menjamin efektifitas dan efisiensi anggaran ke dalam kegiatan. Kebijakan belanja daerah pada tahun 2008 diupayakan dengan mengatur pola
pembelanjaan
yang
proporsional,
efisien,
efektif,
aspiratif
dengan
memperhatikan kebutuhan nyata masyarakat. Kebijakan tersebut meliputi : a. Pencapaian target rencana strategis pada 25 urusan wajib dan delapan urusan pilihan, terutama di bidang sarana dan prasarana transportasi, pendidikan dan kesehatan; b. Penjagaan kemungkinan penuntasan program ketenagalistrikan bagi desa yang belum menerima fasilitas PLN dan kemungkinan perluasan jaringan; c. Peningkatan jumlah sasaran dan biaya untuk mendukung hot mix masuk desa (HMD) terhadap ruas-ruas jalan poros desa yang telah memenuhi kriteria teknis dan populasi; d. Optimalisasi sarana dan prasarana penunjang produktivitas perekonomian daerah guna mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan pendapatan masyarakat; e. Pengembangan
ekonomi
lokal
berbasis
pertanian
(tanaman
pangan,
perkebunan, kehutanan, peternakan dan kelautan); f. Persiapan secara bertahap guna menjadi tuan rumah PORPROV III Banten; g. Peningkatan kualitas penyelenggaraan tata kepemerintahan yang baik dan pemberdayaan masyarakat pada jenjang Kabupaten, kecamatan dan desa; h. Persiapan pemilihan umum legislatif dan pemilihan umum presiden dan wakil presiden 2009. Mencermati kebutuhan pembangunan daerah yang semakin meningkat, akan berimplikasi terhadap kemungkinan terjadinya defisit anggaran. Untuk itu perlu diantisipasi dengan upaya pembiayaan sebagai berikut : a. Mendayagunakan sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu; b. Melakukan penjualan asset daerah dan atau kekayaan daerah yang dipisahkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. c. Melakukan pinjaman daerah yang terukur dalam masa bakti Kepala Daerah sesuai ketentuan perundang-undangan. Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2009
V -12
5.2.3 Prosedur Penetapan Pagu Indikatif Anggaran Strategi kebijakan pembangunan daerah yang dituangkan dalam dokumen RKPD, pada dasarnya merupakan akumulasi skenario aktivitas intervensi terhadap tujuan pembangunan tahunan yang telah disepakati bersama, melalui pengerahan seluruh sumber daya pembangunan daerah yang tersedia. Salah satu sumber daya yang memiliki peran penting untuk menjaga konsistensi rencana dengan implementasi kebijakan tersebut adalah sumber daya keuangan. Kebutuhan masyarakat yang terkristalisasi dalam skenario pembangunan daerah memiliki volume yang cukup besar, sedangkan pada sisi kemampuan sumber daya keuangan daerah memiliki keterbatasan. Oleh karena itu pemilihan prioritas aktivitas serta efisiensi sumber daya dengan tetap memperhatikan efektivitas tujuan yang telah ditetapkan, menjadi hal yang teramat penting dalam merancang sistem dan mekanisme alokasi pemanfaatan sumber daya keuangan daerah. Gambaran interaksi kebijakan pembangunan daerah dengan potensi sumber daya keuangan daerah, disajikan dalam gambar berikut : ISU PEMBANGUNAN DAERAH
PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN
PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH
POTENSI SUMBER DAYA PEMBANGUNAN
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH
DAERAH
RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN DAERAH
EVALUASI KEBIJAKAN PROGRAM DAN KEGIATAN
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM DAN KEGIATAN
TUJUAN
PROGRAM
SASARAN
Definisi Tujuan dan Sasaran Program;
PROGRAM
PERENCANAAN
KEGIATAN
MASUKAN KELUARAN HASIL
ASUMSI IMPLEMENTASI
KEGIATAN
Definisi Kegiatan terhadap Sasaran Program; Definisi alokasi Program dan Kegiatan, untuk setiap Sumber Dana
Gambar 5.6 : Interaksi Kebijakan Pembangunan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2009
V -13
Kebijakan pembangunan tahunan daerah yang dituangkan dalam dokumen RKPD, pada dasarnya merupakan bagian dari kebijakan jangka menengah yang telah disusun. Domain pokok kebijakan tahunan secara prinsip memiliki korelasi, yang pada gilirannya akan mendukung tercapainya target kebijakan jangka menengah, walaupun pada beberapa hal akan dijumpai kebijakan yang bersifat spesifik untuk dilaksanakan. Oleh karenanya posisi kebijakan tahunan dalam interaksi kebijakan jangka menengah, hendaknya memiliki kriteria yang jelas dan tetap mengarah pada tujuan yang telah ditetapkan dalam kebijakan jangka menengahnya. Strategi kebijakan tahunan daerah yang dituangkan dalam kebijakan program dan kegiatan, akan berkonsekuensi pada kebutuhan sumber daya keuangan, meliputi : APBN / PHLN, APBD dan dana – dana lainnya. Berkenaan dengan adanya kebutuhan akan anggaran dalam implementasi kebijakan, serta terjadinya diversifikasi sumber dana tersedia namun memiliki keterbatasan, maka penetapan pagu indikatif menjadi sangat penting. Hal ini dilakukan untuk mendukung terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam pemanfaatan sumber dana, berdasarkan strategi perencanaan pembangunan yang telah disepakati. Pagu indikatif anggaran pada dasarnya merupakan batas maksimal alokasi anggaran yang dibutuhkan untuk mendukung implementasi kebijakan
(baik
program maupun kegiatan) berdasarkan rencana yang telah ditetapkan. Adapun pertimbangan yang dijadikan sebagai kriteria penetapan dalam penyusunan pagu anggaran indikatif tersebut adalah hasil evaluasi kinerja kebijakan tahun sebelumnya, serta prioritas pembangunan yang ditetapkan berdasarkan definisi isu strategisnya. Dalam penetapan pagu anggaran indikatif, yang perlu diperhatikan adalah kejelasan definisi struktur baik program maupun kegiatan yang akan dilaksanakan. Hal ini dilakukan untuk memberikan kejelasan posisi relatif kegiatan terhadap program, melalui tujuan dan sasaran program yang telah ditetapkan. Pemilihan yang jelas antara program dan kegiatan, berdasarkan definisi komposisi sasaran dalam program, serta kegiatan dalam setiap sasaran, akan memberikan informasi berkenaan dengan bobot pagu yang semestinya disusun.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2009
V -14
Kebijakan Jangka Menengah
Kebijakan Tahunan Sumber Dana
PROGRAM
PROGRAM APBN/BLN
VISI
MISI
PROGRAM
PROGRAM
PROGRAM
PROGRAM
PROGRAM
PROGRAM
Kegiatan
APBD
Kegiatan DANA LAINNYA
PROGRAM
2004
2005
2006
2007
PROGRAM
2008
2009
Gambar 5.7 : Sumber Dana Dalam Kebijakan Tahunan Daerah
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2009
V -15