BAB V ANALISIS 5.1 Analisis
Setelah dilakukan pengumpulan dan pengolahan data dari tiap obat-obatan dan alat kesehatan dari vendor yang terlambat, maka dapat diketahui bahwa permintaan masing-masing obat-obatan dan alat kesehatan ternyata berbeda-beda. Dari jangka waktu penelitian selama tiga bulan dapat diketahui juga, bahwa tingkat penjualan masing-masing obat-obatan dan alat kesehatan berbeda-beda pula bahkan ada yang mengalami peningkatan penjualan cukup signifikan dan mengalami penurunan penjualan cukup signifikan setiap bulannya.
Penjualan Masker pada bulan Februari berjumlah 194 buah tetapi pada bulan Maret mengalami peningkatan menjadi 231 buah, dan pada bulan April mengalami penurunan yang cukup signifikan menjadi hanya 165 buah. Peningkatan penjualan Masker dari bulan Februari sebanyak 194 buah menjadi 231 buah di bulan Maret dapat disebabkan karena faktor lingkungan, dimana pada bulan Maret terjadi penyebaran flu (Dinas Kesehatan Bandung, Maret 2015) sehingga banyak penduduk yang membeli masker untuk mengurangi penyebaran virus flu. Dan penurunan penjualan pada bulan selanjutnya adalah karena pada akhir bulan penyebaran influenza sudah menurun.
Penjualan Kasa pada bulan Februari sejumlah 49 dan bulan Maret sejumlah 48 bisa dibilang tidak mengalami peningkatan berarti, tetapi peningkatan jumlah penjualan Kasa mengalami peningkatan signifikan di bulan April, yaitu menjadi 88 buah, hal ini bisa disebabkan pada bulan April terjadinya banyak kecelakaan (Satlantas Polres Bandung, April 2015). Dapat disimpulkan begitu karena penggunaan Kasa yang bersifat sebagai perban untuk luka,
seiring peningkatan
penjualannya dengan peningkatan penjualan Plester dari bulan Februari sejumlah 42 53
Universitas Widyatama
Tugas Akhir
buah, bulan Maret sejumlah 38 buah, tetapi bulan April sejumlah 76 buah. Kasa dan Plester ini yang berguna sebagai alat kesehatan untuk mengobati luka/cendera, samasama mengalami peningkatan penjualan yang signifikan di bulan April.
Tetapi penjualan Micropore malah mengalami penurunan di bulan April, dari penjualan di bulan Februari sejumlah 17 buah, bulan Maret sejumlah 25 buah, menjadi hanya 14 buah saja di bulan April. Penurunan penjualan Micropore di bulan April bisa disebabkan karena penjualan Plester pada bulan April sudah sangat banyak dan kegunaan dari Micropore dan Plester ini hampir sama, tetapi Micropore memiliki unsur perekat yang tidak sekuat Plester dan jarang dipergunakan untuk merekatkan perban, tetapi lebih digunakan untuk perekat infus.
Penjualan Sarung Tangan mengalami peningkatan hanya di bulan Maret, yaitu sejumlah 38 pasang, dari bulan sebelummnya Februari hanya 22 pasang dan bulan sesudahnya April hanya 22 pasang juga. Peningkatan penjualan di bulan Maret dapat disebabkan juga karena penyebaran influenza pada bulan Maret yang menyebabkan pentingnya menggunakan sarung tangan terutama di rumah sakit agar dapat mencegah tertular influenza (Dinas Kesehatan Bandung, Maret 2015). Popok Dewasa mengalami peningkatan penjualan di bulan Maret juga yaitu dari penjualan bulan Februari sejumlah 16, menjadi 40 di bulan Maret, tetapi mengalami penurunan penjualan di bulan April menjadi sejumlah 17. Pampers Dewasa biasa dipergunakan oleh lansia atau orang-orang yang mengalami kesulitan menahan buang air kecil, peningkatan penjualan pada bulan Maret dapat disebabkan karena pada bulan Maret terjadi perubahan suhu yang sehingga menyebabkan suhu udara menjadi dingin (BMKG Bandung, Maret 2015) dan suhu udara yang dingin ini dapat menyebabkan tubuh kita untuk lebih sering mengeluarkan urine untuk menjaga suhu tubuh menjadi hangat, dan untuk para lansia hal ini memberikan mereka kesulitan untuk sering ke kamar kecil, sehingga membutuhkan Popok Dewasa.
Analisis
54
Universitas Widyatama
Tugas Akhir
Tensocrepe adalah alat kesehatan untuk perawatan cidera atau kecelakaan, seperti untuk perban kaki keseleo, patah tulang, dan salah urat. Kegunaan Tensocrepe lebih kepada cidera yang lebih serius, tidak seperti Plester. Penjualan Tensocrepe relatif sedikit disbanding dengan penjualan alat kesehatan atau obat-obatan lain, tingkat penjualannya hanya sejumlah 8 buah di bulan Februari, sedikit naik menjadi 11 buah di bulan Maret, dan sedikit menurun penjualannya menjadi 7 buah di bulan April. Tingkat peningkatan dan penurunan penjualan yang bisa dibilang tidak berarti dapat disebabkan karena tidak adanya lonjakan kecelakaan serius dalam 3 bulan penelitian dilakukan. Penjualan Thermometer mengalami peningkatan signifikan di bulan Maret, yaitu sekitar 23 batang, dari penjualan bulan Februari hanya 7 batang, dan bulan April hanya 8 batang. Hal ini dapat disebabkan karena pada bulan Maret terjadi penyebaran penyakit flu, influenza (Dinas Kesehatan Bandung, Maret 2015), sehingga menyebabkan beberapa kasus demam, dan membutuhkan thermometer untuk mengontrol atau mengetahui suhu badan.
Tes Urine penjualannya juga mengalami peningkatan berarti di bulan Maret yaitu dari penjualan di bulan Februari sejumlah 24 buah menjadi sejumlah 43 buah di bulan Maret, dan sedikit menurun di bulan April yaitu menjadi 39 buah. Peningkatan penjualan yang cukup signifikan di bulan Maret dibanding penjualan di bulan Februari, dapat disebabkan karena pada bulan Maret terjadi perubahan suhu udara menjadi rendah (BMKG Bandung, Maret 2015) yang menimbulkan nafsu makan meningkat agar tubuh dapat melakukan pembakaran. Bagi penderita diabetes mellitus atau penyakit gula, pola makan yang meningkat ini akan menyebabkan kenaikan gula darah terutama konsumsi karbohidrat dan makanan yang mengandung glukosa, dan hal ini menyebabkan pentingnya alat pengecek tingkat gula darah, yaitu alat Tes Urine.
Syringe atau jarum suntik sekali pakai penjualannya mengalami peningkatan di bulan Maret sampai April, yaitu dari jumlah penjualan di bulan Februari sejumlah 22 batang, menjadi 31 batang di bulan Maret, dan sedikit meningkat lagi di bulan
Analisis
55
Universitas Widyatama
Tugas Akhir
April menjadi 34 batang. Peningkatan ini dapat disebabkan pada bulan Maret terjadi banyak penyebaran penyakit seperti influenza bahkan demam berdarah yang menyebabkan beberapa penderita harus disuntik untuk memberikan obat ataupun memberikan kekebalan tubuh (Dinas Kesehatan Bandung, Maret 2015).
Penjualan Enkasari yaitu obat minum untuk mengobati dan mencegah sariawan mengalami peningkatan juga di bulan Maret yaitu dari penjualan di bulan Februari sejumlah 15 buah menjadi sejumlah 23 buah di bulan Maret, dan menurun di bulan April yaitu menjadi 11 buah. Fluktuasi peningkatan dan penurunan penjualan ini dapat disebabkan perubahan cuaca pada bulan April (BMKG Bandung, April 2015) sehingga membuat tubuh menjadi rentan terhadap penyakit yang salah satunya adalah sariawan. Yeastafort adalah obat berbentuk tablet untuk mencegah dan mengatasi timbulnya jerawat. Penjualan di bulan Februari yaitu sejumlah 16 strip, dan sedikit meningkat jumlah penjualannya di bulan Maret menjadi sejumlah 21 strip dan sedikit menurun di bulan April yaitu menjadi sejumlah 13 strip. Hal ini dapat disebabkan perubahan suhu udara dan cuaca (BMKG Bandung, Maret 2015) dapat menimbulkan jerawat pada beberapa orang sehingga obat untuk mengatasi jerawat akan sangat dibutuhkan.
Asifit adalah obat tablet untuk ibu menyusui untuk memperlancar asi, mengalami peningkatan tidak berarti di bulan Maret yaitu dari penjualan di bulan Februari sejumlah 10 buah menjadi sejumlah 12 buah di bulan Maret, namun menurun di bulan April yaitu menjadi 10 buah. Kenaikan tidak berarti ini bisa disebabkan karena tidak adanya faktor luar seperti perubahan cuaca, penyebaran influenza atau penyakit lain yang signifikan memepengaruhi kemampuan menyusui seorang ibu.
Marck Bedak adalah produk kosmetik yaitu bedak wajah yang tergolong murah dengan kegunaan yang cukup baik untuk wajah. Marck Bedak mengalami peningkatan penjualan di bulan Maret yaitu dari penjualan bulan Februari sejumlah
Analisis
56
Universitas Widyatama
Tugas Akhir
10 buah, menjadi 19 buah di bulan Maret, tetapi kemudian mengalami penurunan penjualan di bulan April menjadi sejumlah 11 buah. Peningkatan penjualan dapat disebabkan suhu udara yang lembab dan dingin (BMKG Bandung, Maret 2015) menyebabkan kulit menjadi tidak sehat, sehingga membutuhkan bedak guna menjaga kelembapan kulit wajah agar tidak terlalu lembab.
Salycil Talk adalah bedak kesehatan untuk kulit tubuh yang berguna untuk mengatasi gatal-gatal. Jumlah penjualan Salycil Talk mengalami peningkatan penjualan di bulan Maret yaitu dari penjualan bulan Februari sejumlah 15 buah, menjadi 17 buah di bulan Maret, dan mengalami peningkatan penjualan lagi di bulan April menjadi sejumlah 18 buah. Peningkatan ini bisa disebabkan karena faktor pergantian cuaca dari Februari, Maret dan April (BMKG Bandung, April 2015) yang menyebabkan banyaknya kuman atau bakteri bahkan jamur yang dapat menyebabkan gatal-gatal di kulit tubuh.
Pil Kina dipergunakan untuk pencegahan penyakit malaria di beberapa tempat sekalipun sekarang wabah malaria sudah tidak terjadi lagi. Tingkat penjualan Pil Kina ini dapat dikatakan salah satu yang terkecil penjualannya dari persedian farmasi atau obat-obatan yang diteliti saat ini. Penjualan Pil Kina mengalami peningkatan penjualan di bulan Maret yaitu dari penjualan bulan Februari sejumlah 8 strip, menjadi 11 strip di bulan Maret, dan mengalami penurunan penjualan tidak berarti di bulan April menjadi sejumlah 10 strip. Peningkatan dan penurunan yang tidak berarti setiap bulannya selama 3 bulan penelitian, dapat dikarenakan tidak adanya faktor yang mempengaruhi secara signifikan penjualan Pil Kina, baik dari perubahan cuaca, ataupun penyebaran penyakit yang terjadi di 3 bulan penelitian.
Mikrodiol adalah pil KB yang dipergunakan untuk mencegah atau mengontrol kehamilan. Penjualan Mikrodiol mengalami peningkatan penjualan di bulan Maret yaitu dari penjualan bulan Februari sejumlah 17 strip, menjadi 20 strip di bulan Maret, tetapi mengalami penurunan penjualan di bulan April menjadi sejumlah 14
Analisis
57
Universitas Widyatama
Tugas Akhir
strip. Faktor yang mempengaruhi kenaikan dan penurunan penjualan tablet ini tidaklah dipengaruhi oleh faktor perubahan cuaca atau penyebaran penyakit tertentu di 3 bulan penelitian, tetapi faktor yang mempengaruhi adalah dari konsumen itu sendiri, dimana pada bulan Maret lebih banyak konsumen yang merasa perlu membeli Mikrodiol dibanding pada bulan Februari atau bulan April.
Dari data penelitian yang dilakukan, dapat diketahui fluktuasi kenaikan atau penurunan jumlah penjualan obat-obatan dan alat kesehatan di Apotek Astri dari bulan Februari, bulan Maret dan bulan April, dapat diketahui bahwa sebagian besar obat-obatan dan alat kesehatan mengalami kenaikan jumlah penjualan pada bulan Maret. Kenaikan jumlah penjualan ini otomatis akan membuat Apotek Astri harus mempunyai persediaan pengaman atau safety stock, guna menghindari kehilangan penjualan atau lost sales.
Tabel 5.1 Data Safety Stock Apotek Astri dan Hasil Pengolahan Data
Masker
Safety Stock Apotek Astri Bulan April 2015 2
April 2015 (Service Level 90%) Safety Stock 9
April 2015 (Service Level 95%) Safety Stock 11
April 2015 (Service Level 99%) Safety Stock 15
Kasa
5
5
6
6
3
Plester
1
4
5
5
4
Micropore
2
2
3
3
5
Sarung Tangan
3
3
3
3
6
Popok Dewasa
1
2
3
4
7
Tensocrepe
1
2
2
3
8
Thermometer
4
2
2
3
No
Nama Obat
1 2
9
Tes Urine
2
4
5
7
10
Syringe
1
4
4
6
11
Enkasari
4
2
2
3
12
Yeastafont
1
2
3
3
13
Asifit
1
2
2
3
14
Marck Bedak
5
2
2
3
15
Salicyl Talk
6
2
3
4
16
Pil Kina
1
2
3
3
17
Mikrodiol
1
2
3
3
(Sumber: Pengolahan Data)
Analisis
58
Universitas Widyatama
Tugas Akhir
Tabel 5.1 memperlihatkan, terjadinya perbedaan persediaan pengaman atau safety stock dari Apotek Astri dengan hasil pengolahan data, dimana sekalipun tingkat Z service level dinaikan menjadi 99% atau diturunkan menjadi 90% tetap terlihat ada beberapa obat-obatan dan alat kesehatan yang memiliki persediaan pengaman atau safety stock yang kurang, seperti pada Masker, Apotek Astri hanya menyediakan safety stock sejumlah 2 buah, tetapi menurut hasil pengolahan data, bahkan dengan Z service level terendah 90% dibutuhkan sejumlah 9 buah, lalu Z service level 95% sejumlaah 11 buah, dan Z service level 99% sejumlah 15 buah, lalu pada Plester, jumlah safety stock yang dimiliki Apotek Astri hanya sejumlah 1 rol, tetapi menurut hasil pengolahan data, bahkan dengan Z service level terendah 90% dibutuhkan sejumlah 4 rol, lalu Z service level 95% sejumlaah 5 rol, dan Z service level 99% sejumlah 5 rol, demikian juga pada Popok Dewasa, sekalipun selisih safety stock dari Apotek Astri hanya berbeda 1 bag, yaitu 1 bag, Z service level 90% dibutuhkan sejumlah 2 bag, lalu Z service level 95% sejumlaah 3 bag, dan Z service level 99% sejumlah 4 bag, tetapi safety stock dari Apotek Astri tetap mengalami kekurangan. Jumlah safety stock dari Apotek Astri yang kurang dari Apotek Astri sekalipun dibandingkan dengan Z service level terendah 90%, terjadi pula pada persediaan Syringe, Yeastafort, Mikrodiol, dan Pil Kina, sekalipun ada beberapa obat-obatan dan alat kesehatan yang sudah memiliki jumlah safety stock yang tepat dari Apotek Astri, tetapi sebagian besar jumlah persediaan pengaman atau safety stock obat-obatan dan alat kesehatan yang dimiliki Apotek Astri masih kurang jumlahnya dibanding dengan jumlah yang didapat dari hasil pengolahan data.
Apabila dilakukan perhitungan safety stock dengan Z service level yang lebih rendah dari 90%, untuk mengimbangi jumlah safety stock dari Apotek Astri yang memiliki perbedaan terbanyak, yaitu Masker, maka pada beberapa persediaan obatobatan dan alat kesehatan yang telah memiliki jumlah safety stock yang berlebih dari Apotek Astri akan mengalami over stock, atau kelebihan persediaan yang cukup banyak, yang akan mengakibatkan kemungkinan banyaknya obat-obatan yang kadaluarsa apabila tidak laku terjual, yang mana akan menyebabkan kerugian pada
Analisis
59
Universitas Widyatama
Tugas Akhir
Apotek Astri, karena obat-obatan yang mengalami kadaluarsa ini tidak dapat dijual dan harus dibuang. Berdasarkan hasil analisa ini maka diperlukan adanya perbaikan persediaan pengaman atau safety stock di Apotek Astri guna menghindari terjadinya kehilangan penjualan atau lost sales ataupun juga overstock.
Dari hasil pengolahan data dengan metode Analisis ABC, maka dapat kita ketahui tingkat kepentingan masing-masing obat-obatan dan alat kesehatan dari vendor-vendor yang mengalami keterlambatan di Apotek Astri, yaitu: Asifit: 15.08% Kelompok A, Tensocrepe: 12.69% Kelompok A, Tes Urine: 8.46% Kelompok A, Thermometer: 8.15% Kelompok B, Kasa: 7.28% Kelompok B, Enkasari: 6.66% Kelompok B, Masker: 5.79% Kelompok B, Sarung Tangan: 4.93% Kelompok B, Salicyl Talk : 4.66% Kelompok C, Micropore: 4.65% Kelompok C, Plester: 4.07% Kelompok C, Pampers Dewasa: 3.92% Kelompok C, Yeastafort: 3.33% Kelompok C, Marck Bedak: 3.29% Kelompok C, Mikrodiol: 3% Kelompok C, Pil Kina: 2.35% Kelompok C, Syringe: 1.7% Kelompok C. Obat-obatan dan alat kesehatan yang memiliki tingkat kepentingan tertinggi adalah Asifit, dengan total uang penjualan 15.08% dari seluruh obat-obatan dan alat kesehatan lain, dan yang terendah adalah Syringe dengan hanya total uang penjualan 1.7% dari seluruh obat-obatan dan alat kesehatan lain yang mengalami keterlambatan kedatangan di Apotek Astri.
Analisis
60