BAB IX PEMERIKSAAN JANTUNG
A. PENDARULUAN Jantung dan pembuluh darah merupakan dua komponen struktural sistem peredaran darah yang berperan dalam mempertahankan sirkulasi darah sehingga pertukaran oksigen, karbondioksida, elektrolit, nutrien cair dan produk antara darah dan jaringan berlangsung secara normal. Kegagalan jantung dapat menimbulkan kekacauan keseimbangan sirkulasi sehingga darah tertahan di pembuluh perifer, output jantung menurun dan munculnya gangguan detak jantung. Pada kebanyakan hewan, jantung memiliki kemampuan fungsional untuk menyesuaikan diri terhadap kebutuhan hidup, seperti kebutuhan yang meningkat pada saat latihan, kebuntingan, laktasi dan digesti. Jika kebutuhan meningkat maka akan terjadi peningkatan frekuensi detak jantung dan output jantung. Bilamana kebutuhan tetap meningkat terus maka akan terjadi kompensasi berupa hipertrofi jantung Bilamana mekanisme penyesuaian ini tidak mampu lagi diadakan maka akan terjadi dekompensasi dan jantung tidak lagi mempertahankan keseimbangan sirkulasi. Pada bab IX ini akan membicarakan tentang adspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi pada jantung serta berbagai pemeriksaan lain yang dapat dilakukan untuk mengevaluasi struktur dan fungsi jantung pada hewan besar dan kecil. Bahan kuliah ini akan disajikan dalam 4 jam tatap muka. Tujuan instruksional bab ini adalah setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan klinis terhadap jantung pada pasien.
B. PENYAJIAN Adspeksi dan Palpasi Jantung Detakan jantung dapat diadspeksi dan palpasi pada dinging dada di daerah jantung. Detak jantung tersebut pada hewan besar muncul akibat adanya benturan ventrikel pada saat sistol pada dinding dada, sedang pada hewan kecil diakibatkan oleh benturan ujung jantung pada saat sistole pada dinding dada. Detakan jantung ini dapat diraba di bagian kaudal dari daerah pekak jantung terutama pada dinding dada sebelah kiri. Pada hewan kecil dan kuda yang berdada sempit detakan jantung dapat pula diraba pada dinding dada sebelah kanan. Pemeriksaan dilakukan pada posisi hewan berdiri dan mungkin kaki depat perlu ditarik ke depan sedikit. Pada hewan muda, kurus, berbulu pendek atau hewan berdada sempit detakan jantung dapat diadspeksi di dinding dada sebelah kiri pada daerah pekak jantung. Pada kondisi yang lain dengan yang telah disebutkan tersebut, detakan jantung hanya dapat diadspeksi bila terjadi perubahan patologis seperti peningkatan aktifitas akibat suatu stimuli atau pembesaran jantung.
Universitas Gadjah Mada
1
Sebelum auskultasi jantung pada hewan besar dilakukan palpasi detakan jantung dengan telapak tangan kiri pada sisi kiri dan tangan kanan pada sisi kanan dibelakang atau dibawah olekranon. Pada hewan kecil dapat dilakukan dengan menggunakan kedua belah telapak tangan pada seluruh permukaan dada. Dengan cara ini dapat diketahui kepekaan terhadap rasa sakit atau kepekaan terhadap tekanan (radang atau fraktur).Elastisitas dada dapat dievaluasi dengan menekan, pada hewan muda lebih elastis dibanding hewan tua. Untuk memeriksa detakan jantung pada hewan kecil sebaiknya seluruh kaki memperoleh beban yang sama dan tulang punggung dijaga tetap lurus. Detak jantung dapat teraba pada dinding dada disebelah kiri. Detak jantung dapat teraba sangat meningkat kuat atau melemah bahkan mungkin menjadi tidak teraba. Detak jantung yang meningkat dapat ditemukan pada kasus tachykardia, pembesaran jantung (hipertrofi dan dilatasi) dan pada hewan yang memiliki dinding dada yang sangat tipis (kaseksia). Pada kasus pembesaran jantung, detak jantung teraba pada posisi agak kebelakang dan sering pula dapat diraba di dinding dada sebelah kanan jika terjadi pembesaran yang sangat dan jantung bergeser ke sebelah kanan. Detak jantung
yang
lemah
atau
tidak
terba dapat disebabkan oleh aksi jantung yang sangat lemah (insufisiensi, kolap) dan juga dapat disebabkan oleh adanya jarak yang besar antara tangan yang meraba dan jantung seperti karena rambut yang lebat, penebalan dindidng dada (odema, lemak, otot dan emfisema), penebalan pleura, penimbunan cairan dalam pleura, emfisema paruparu, pneumotorak dll. Perkusi Jantung Jantung merupakan organ yang bebas dari udara dan karena itu pada dinding dada tempat jantung menempel akan ditemukan adanya daerah pekak samasekali. Namun demikian ada sebagian jantung yang tertutup oleh paru-paru dan jika jarak antara jantung dan dinding dada tidak terlalu besar maka akan dijumpai suara pekak yang bersifat relatif. Pada hewan berkuku tunggal dan pemakan daging ditemukan adanya suara jantung absolut, sedang pada babi dan ruminansia ditemukan adanya suara pekak yang relatif. Perkusi jantung pada kuda dilakukan pada posisi kuda berdiri tegak. Mula-mula dilakukan dari daerah otot Ankonaen kearah bawah tegak lurus sampai ke daerah pekak jantung, kemudian bergeser ± 450 kearah olekranon. Pada pemeriksaan ini mungkin akan segera diketahui adanya perubahan suara pekak relatif ke suara pekak absolut. Pada dinding dada sebelah kanan, pekak jantung hanya dapat ditemukan bila kaki depan ditarik ke depan dan perkusi dilakukan di interkostal ke-4. Untuk dapat melakukan pemeriksaan perkusi jantung pada sapi, ruminansia kecil dan babi maka kai depan harus diadduksikan Universitas Gadjah Mada
2
kearah depan Perkusi dilakukan dari daerah otot Ankonaen ke bawah lurus melalui daerah pekak jantung sampai ke kaki depan, kemudian seperti pada kuda dilakukan pemeriksaan melalui garis ke-2 yakni miring menuju ke olekranon. Pada anjing dan kucing, perkusi dilakukan pada posisi hewan tegak berdiri. Perkusi dilakukan membentuk garis tegak lurus sebagai kelanjutan dari perkusi paru-paru sampai ke daerah kaki depan. Secara fisiologis, pekak jantung dapat ditemukan pada anjing, kuda dan kucing. Pada sapi sebelah kiri pekak jantung sebesar Airing tangan, sedang pada anak sapi, ruminansia kecil dan babi dewasa selebar 2-3 jari tangan. Pada kuda pekak jantung terletak di interkostal ke-3 s/d ke-5 sebelah kiri, pada sapi dan ruminansia kecil pada interkostal ke-3 s/d ke-4 sebelah kiri, pada babi terletak antara interkostal ke-3 dan ke-5 sebelah kiri. Pada anjing pekak jantung ditemukan pada dinding dada sebelah kiri pada interkostal ke-4 s/d ke-6, sedang disebelah kanan ditemukan pada daerah antara interkostal ke-4 dan ke-5. Pelebaran daerah pekak jantung dapat ditemukan pada setiap kejadian pembesaran jantung (hipertrofi, dilatasi), penimbunan cairan dalam perikardium. Penyempitan daerah pekak jantung dapat terjadi bilamana ada paru-paru yang mengalami emfisema. Suara timpani di daerah pekak jantung juga dapat ditemukan bilamana terjadi penimbunan gas di dalam perikardium (perikarditis traumatika). Pada saat terjadi keradangan akut, dapat dijumpai adanya rasa sakit saat diperkusi. Kesulitan mungkin dijumpai bilamana terjadi pekak paru-paru disekitar daerah jantung. Untuk membedakan dapat diperhatikan hal berikut: denyut jantung terletak/teraba di bagian paling belakang dari pekak jantung, bila diauskultasi tidak dijumpai suatu keistimewaan apapun. Sementara itu pada pekak paru-paru, denyut jantung tidak terletak di posisi paling belakang dari daerah pekak yang ada dan pada auskultasi ditemukan adanya perubahan suara paru-paru.
Universitas Gadjah Mada
3
Untuk pemeriksaan yang lebih jelas pada hewan besar maupun hewan kecil dapat dilakukan pemeriksaan radiologik dan ekokardiografi. Auskultasi jantung Auskultasi jantung dilakukan dengan menggunakan fonendoskop. Pada hewan besar dianjurkan menggunakan stetoskop corong, sedang pada hewan kecil menggunakan stetoskop kecil yang bermembran. Membran sangat bermanfaat untuk mendengarkan suara yang berfrekuensi tinggi, sedang corong digunakan untuk mendengarkan suara frekuensi rendah. Pemeriksaan tanpa alat auskultasi pada kuda dapat dilakukan dengan mengambil posisi disamping hewan menghadap kearah kranial. Telinga ditempelkan di daerah detak jantung. Pada sapi kaki hewan harus ditarik ke arah depan. Sementara auskultasi dengan fonendoskop dilakukan dengan cara seperti auskultasi pada paru-paru. Pada saat auskultasi perlu diperhatikan mengenai: frekuensi, kekuatan (keras dan kuaat, pelan dan lemah), ritme, keterpisahan antara kedua suara, intonasi yang abnormal dan kemungkinan adanya suarasuara abnormal. Auskultasi jantung sering perlu dilakukan sebelum dan sesudah melakukan suatu aktifitas untuk mengetahui adanya perbedaan di saat istirahat dan setelah memperoleh pembebanan. Pada keadaan fisiologis, suara sitole terdengan lebih keras dan berdurasi lebih panjang, dan kemudian disambung suara ked-2 (diatole) yang terdengar lebih lirih, pendek dan terpisah. Setelah suara ke-2 terdapat jeda istirahat. Pada pemeriksaan ini dapat diketahui tentang frekuensi detak jantung, suara jantung yang kuat, teratur, suara jantung yang jelas dapat dibedakan dan tidak ditemukan adanya suara abnormal. Suara abnormal yang dapat dijumpai seperti murmur sistolik, murmur diastolik, suara friksi perikardial dll. Gangguan ritme dapat dijumpai akibat adanya gangguan pembentukan stimulasi di nodus sinoatrialis, ekstrsistole, dan akibat adanya gangguan hantaran impuls. Intonasi yang tinggi dapat terjadi pada jantung yang mengalami hipertropi dan pada kerja keras, sedang intonasi yang lemah dijumpai pada kasus kolaps dan bila jantung terletak jauh dari dinding dada akibat timbunan lemak, penebalan dinding dada, timbunan cairan di dalam perikardium atau dirongga dada.
Universitas Gadjah Mada
4
Pemeriksaan yang lain Pemeriksaan terhadap fenomena elektrik jantung dapat dilakukan dengan metoda elektrokardigrafi. Dengan metoda ekokardiografi dapat dievaluasi tentang gerak dari bagian organ jantung (miokardium, klep jantung) dan aliran darah dalam organ tersebut. Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan tekanan darah, waktu pengisian kapilar, pemeriksaan radiologik dan angiografi. Pemeriksaan laboratorik seperti total protein, spektrum protein darah, enzim spesifik untuk otot dan isoenzimnya. Rangkuman Pemeriksaan terhadap jantung dilakukan dengan menggunakan metoda adspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi, ultrasonografi, elektrokardiografi, pemeriksaan radiologik dan pemeriksaan klinis lain yang mendukung seperti analisis kimia darah (protein dan enzim spesifik untuk jantung). C. PENUTUP Latihan 1. Sebutkan metode pemeriksaan yang dapat digunakan untuk mengevaluasi denyut jantung! 2. Terangkan bagaimana evaluasi ukuran jantung dapat dilakukan! 3. Sebutkan pemeriksaan kimia darah yang mempunyai arti penting dalam evaluasi jantung!
Universitas Gadjah Mada
5