BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI
Strategi Sanitasi Kabupaten Banjarnegara tahun 2015-2019 yang akan memaparkan antara lain tujuan, sasaran, tahapan pencapaian serta strategi dan kebijakan setiap sub sector sanitasi dan strategi aspek pendukung layanan sanitasi lainnya. Untuk mencapai tujuan setiap sub sector sanitasi sebagaimana yang telah direncanakan, perlu diketahui faktor-faktor kunci keberhasilan dan strategi pelaksanaan. Untuk identifikasi faktor kunci keberhasilan dan perumusan strategi ini digunakan análisis SWOT. Analisis SWOT yang terdiri dari análisis internal dan eksternal, digunakan untuk menentukan dan menganalisa strategi dimaksud, karena faktor-faktor internal dan eksternal di dalam pembangunan memiliki tingkat korelasi dan kombinasi yang tinggi untuk saling mempengaruhi. Analisis internal bertujuan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan berbagai faktor yang menjadi kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness), ka kajian internal pada hakekatnya merupakan analisis dan evaluasi atas kondisi, kinerja dan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan strategi sector sanitasi. Sedangkan análisis eksternal bertujuan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan berbagai faktor yang menjadi kesempatan (Opportunity) dan tantangan (Threat). 4.1 Air limbah domestik
Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik Berdasakan analisa SWOT untuk menentukan Tujuan, Sasaran dan strategi pengembangan Air Limbah Domestik Kabupaten Banjarnegara berada di kuadran 3 Diverifikasi Terpusat hal ini di sebabkan karena Hasil scoring dengan interval skor 11-4 terhadap faktor internal diperoleh total nilai kekuatan: 34, total nilai kelemahan : 32 sehingga posisinya adalah +2. Hasil scoring dengan interval 114 terhadap factor eksternal diperoleh total nilai peluang: 31 , total nilai ancaman: 36 sehingga posisinya adalah -5. Posisi faktor internal dan eksternal subsektor air limbah pada kuadran sebagai berikut kekuatan dan ancaman lebih dominan dari pada kelemahan dan peluang yaitu belum beroperasional Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), Mobil Tinja belum beroperasi, masih banyak masyarakat BABS, untuk mendukung penanganan air limbah domestic pemerintah daerah belum memiliki Perda yang menangani limbah, belum tersedianya anggaran yang memadai khusus untuk penanganan sector air limbah domestic dan belum adanya lembaga yang menangani limbah kondisi diatas dapat dilihat pada gambar 4.1 dibawahini : Pemutakhiran SSK Kabupaten Banjarnegara |
IV - 1
Gambar 4.1Analisa SWOT sub sektor air limbah domestik
Tabel 4.1: .1: Tabel Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Air Limbah Domestik
Tujuan
Sasaran Pernyataan sasaran
Indikator sasaran PerdaPengelolaan air limbah
1. Mendorong tersusunnya Perda pengelolaan air limbah (permasalahan no.1)
Tersusunnya Perda pengelolaan air limbah pada tahun 2016
2. Mengoptimalkan fungsi sarana dan prasarana pengolahan air limbah yang telahdimiliki (permasalahan 2,3,4)
Terbangunnya bangunnya IPLT yang operasional pada tahun 2018
Operasionalisasi IPLT
Strategi 1. Mengoptimalkan Perda Jasum (tentang penyediaan dan atau penyedotan kakus) dalam peningkatan pengelolaan air limbah rumah tangga, air limbah industry rumah tangga yang aman, dan IPAL swasta
2. Mengoptimalkan SDM yang dimiliki di bidang perencanaan, monitoring dan pembinaan
Pemutakhiran SSK Kabupaten Banjarnegara |
IV - 2
Tujuan
Sasaran Pernyataan sasaran
Indikator sasaran Adanyakerjasama antarapemerintah dg swasta di bidangpengelolaa n air limbah
Strategi 3. Mengoptimalkan media untuk advokasi dan sosialisasi pengelolaan air limbah yang aman dan STOP BABS
3. Meningkatkan pembiayaan melalui kemitraan pemerintah dan swasta (permasalahan no.7)
Terwujudnya kerjasama kemitraan antara pemerintah daerah dengan swasta pada tahun2016
4. Menurunkan angka kesakitan penyakit berbasis lingkungan (permasalahan no. 6)
1. Meningkatkan fungsi tangki septic dari 37,2 % menjadi 62 % padatahun 2017 (individu)
Persentasetangkis eptikamanmening kat
4.1. Mengoptimalkan program pengelolaan air limbah untuk meningkatkan fungsi tangki septik yang aman
2. Pencapaianaksesjam bankomunal yang aman (saatini 2,35%) dapatmencapai 3% padatahun2017 (komunal)
Persentaseaksesja mbankomunalme ningkat
4.2. Mengoptimalkan APBD Kabupaten sub sektor air limbah untuk meningkatkan kapasitas KSM pengelola air limbah
3. Meningkatkan cakupan SPAL rumah tanggadari 56,5 % menjadi 81 % padatahun 2017
Persentase cakupan SPAL rumahtanggameni ngkat
4.3. Mengoptimalkan APBD Kabupaten subsektor air limbah untuk meningkatkan kapasitas KSM pengelola air limbah
4.2 Pengelolaan persampahan
Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Persampahan Berdasakan analisa SWOT untuk menentukan Tujuan, Sasaran dan strategi pengembangan Persampahan Kabupaten Banjarnegara berada di kuadran 2 Pemeliharaan Agresif hal ini di sebabkan karena Hasil scoring dengan interval skor 1-4 terhadap faktor internal diperoleh total nilai kekuatan: 41, total nilai kelemahan: 47 sehingga posisinya adalah -6. Hasil scoring dengan interval 1-4 terhadap factor eksternal diperoleh total nilai peluang : 37 , total nilai ancaman : 26 sehingga posisinya adalah +11. Posisi faktor internal dan eksternal sub sector Persampahan pada kuadran sebagai berikut kelemahan dan peluang lebih dominan daripada kekuatan dan ancaman.
Pemutakhiran SSK Kabupaten Banjarnegara |
IV - 3
Gambar 4.2Analisa SWOT sub sektorPersampahan Posisi pengelolaan subsektor Persampahan Lingkungan Mendukung (+) O Pemeliharaan Agresif (-6, +11)
11
Internal Lemah (-) W
Internal Kuat (+) S -6
Lingkungan Tidak Mendukung (-) T
Tabel 4.2: Tabel Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Persampahan
Tujuan 1. Meningkatkan cakupan layanan pengolahan persampahan
2. Mendorong tersusunnya master plan Persampahan 3. Mendorong tersusunnya Perda pengelolaan Persampahan 4. Meningkatkan pengetahuan masyrakat tentang pengelolaan persampahan
Sasaran Pernyataan sasaran 1.a Lingkungan yang bersih&nyaman 1.b cakupan layanan pengelolahan persampahan 50% menjadi 80% se Kabupaten Banjarnegara tahun 2020. 2.a. Tersusunnya master plan persampahan pada tahun 2016 3.a Tersusunnya Perda pengelolaan persampahan pada tahun 2018 4.a Meningkatkan Masyarakat Banjarnegara melaksanakan praktik pemilahan sampah 15% menjadi 25% pada tahun 2020
Strategi
Indikator sasaran Pengangkutan sampah terlayani dengan optimal Di bangunnya TPS atau TPST di 25 kelurahan
1.2 Mempercepat penyediaan sarana prasarana pengelolaan sampah
Dokumen MP Persampahan
2.1 Menyusun Master plan persampahan
Perda Pengelolaan Persampahan
3. 1 Optimalisasi penyusunan perda tentang pengolahan dan pengelolahan sampah 4.1 Pemberdayaan masyarakat peduli sampah
Ada tempat sampah 3R di lingkungan masyarakat
1.1 Membangun TPS di 25 Kelurahan
Pemutakhiran SSK Kabupaten Banjarnegara |
IV - 4
Sasaran Pernyataan sasaran
Tujuan
4.b Terwujudnya kerjasama pihak swasta dalam pengelolaan sampah tahun 2020 4.c Terwujudnya Pengelolaan TPST di tiaptiap kelurahan tahun 2020
4.3
Indikator sasaran Ada pihak swasta yang mengelola sampah Terbangunnya dan beroperasionalnya TPST di kelurahan
Strategi 4. 2 Mengoptimalkan kerjasama dengan pihak swasta dari sector persampahan 4.3 Membangun TPST di 25 Kelurahan
Drainase Perkotaan
Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Drainase Berdasakan analisa SWOT untuk menentukan Tujuan, Sasaran dan strategi pengembangan Drainase Kabupaten Banjarnegara berada di kuadran 2 Pemeliharaan Selektif hal ini di sebabkan karena Hasil scoring dengan interval skor 1-4 terhadap faktor internal diperoleh total nilai kekuatan : 11, total nilai kelemahan: 41 sehingga posisinya adalah -30. Hasil scoring dengan interval 1-4 terhadap factor eksternal diperoleh total nilai peluang : 21 , total nilai ancaman : 18 sehingga posisinya adalah +3. Posisi faktor internal dan eksternal sub sector Drainase pada kuadran sebagai berikut kelemahan dan peluang lebih dominan daripada kekuatan dan ancaman Gambar4.3Analisa SWOT sub sektorDrainase
Posisi pengelolaan subsektor Drainase Lingkungan Mendukung (+) O
Pemeliharaan selektif (-30, +3)
3
Internal Lemah (-) W
Internal Kuat (+) S -30
Lingkungan Tidak Mendukung (-) T
Pemutakhiran SSK Kabupaten Banjarnegara |
IV - 5
Tabel 4.3: Tabel Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Drainase Tujuan 1. terciptanya system penampungan dan penyaluran air buangan rumah tangga
2.Meningkatkan system drainase yang berfungsi sebagai penyalur air hujan.
3. Tercapainya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang air limbah rumah tangga langsung kesaluran drainase. 4. Meningkatkan anggaran pengelolaan drainase
5. Mendorong tersusunnya perda pengelolaan drainase 6. Terciptanya jaringan drainase Kabupaten secara terpadu. 7. Terwujudnya pembangunan jaringan drainase yang merata.
Sasaran Pernyataan sasaran Indikator sasaran Terbangunnya system Adanya Kenaikan penampungan dan Prosentase penyaluran air buangan Terbangunnya system rumah tangga sebanyak penampungan dan 75% permukiman. penyaluran air Tahun 2020 buangan rumah tangga. Terbangunnya jaringan Adanya kenaikan drainase sebagai prosentase penyalur air hujan terbangunnya jaringan sebanyak 70 %. tahun drainase 2017 75% masyarakat tidak Adanya kenaikan membuang air buangan prosentase masyarakat rumah tangga kesaluran untuk tidak buang air drainase Tahun 2019 buangan ke drainase Meningkatnya anggaran dalam pembangunan drainase sebesar 2% setiap tahun Tersusunnya Perda pengelolaan Drainase pada tahun 2017 Terwujudnya master plan drainase Kabupaten secara menyeluruh Tahun 2018 Terbangunnya jaringan drainase secara merata pada tahun 2017.
Strategi 1. Mengoptimalkan drainase sebagai saluran pematusan air hujan
2. Mengoptimalkan drainase sebagai saluran pematusan air hujan 3. Mengoptimalkan media untuk advokasi, sosialisasi dan info pengelolaan drainase
Optimasasi anggaran
4. Optimalisasi anggaran dalam Pembangunan drainase.
Perda Pengelolaan Drainase Dokumen Master PlanDrainase
5. Menyusun perda tentang pengolahan drainase 6. Mewujudkan Master Plan Drainase terkini
JaringanDrainase yang merata
7. Mewujudkan MP Drainase terkini
Pemutakhiran SSK Kabupaten Banjarnegara |
IV - 6