BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT
Pada bab ini berisi tentang langkah-langkah pengujian dan analisa alat rancang bangun fire and gas and emergency shutdown integration. 4.1
Pengujian Alat Untuk mengetahui apakah sistem berjalan dengan baik atau tidak yaitu
dengan pengujian sistem serta menganalisa sistem tersebut. Pada bab ini akan di lakukan pengujian alat, mulai dari pengujian perbagian sampai pengujian seluruh sistem fire and gas kemudian di lanjutkan analisa alat, pengujian ini terbagi menjadi: 4.1.1 Pengujian perbagian dari masing masing detektor. Setelah sistem di rancang baik dari sisi hardware maupun software nya, maka sebelum di simulasikan masing –masing detektor terlebih dahulu di lakukan pengujian dengan cara sebagai berikut : a. kalibrasi atau setting pada Fire detektor sesuai dengan kebutuhan.
46
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
Tabel 4.1. Fire detektor
Detecktor
Sensivitas range
Distance range and degre
Respon time
Out put
Fire detector source 5Vdc
Up to 4.4 micrometer
0.2 – 0.8 M ± 60 degre
Selectable (on software)
Digital output (1)
Tabel 4.2 Pengujian Fire detektor
Signal
Distance range and degre ± 60 degre
Respon time
Out put
Fire
0.2 – 0.4 Meter
10 Detik
Digital output (1)
Fire
0.4 – 0.6 Meter
10 Detik
Digital output (1)
Fire
0.6 – 0.8 Meter
10 Detik
Digital output (1)
Keterangan dari Fire pengujian Fire Detektor Berdasarkan hasil pngujian pada table 4.2 fire detektor bahwa pada saat pengujian respon time tetap mempunyai nilai 10s sesuai dengan yang di set pada software dengan jarak di muali dari ± 0.2 sampai ± 0.8 meter akan mengeluarkan signal 1 atau aktif digital output 1,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
b. Pengujian pada Gas detector. Tabel.4.3 Pengujian gas detector Signal
consentration range
Load resistance / Respon time
Out put
Gas detector source 5Vdc
250 ppm – 350 ppm
8 Detik
Digital output (1)
Gas detector source 5Vdc
350 ppm – 400 ppm
8 Detik
Digital output (1)
Gas detector source 5Vdc
400 ppm – 500 ppm
8 Detik
Digital output (1)
Keterangan dari Fire pengujian Fire Detektor Berdasarkan hasil pngujian pada table Gas detektor bahwa pada saat pengujian respon time tetap mempunayi nilai 8 detik sesuai dengan yang di set pada software adapun konsentrasi gas yang terbaca tidak di uji dalam TA ini di karenakan alat uji konsentrasi Gas sangatlah mahal, signal output dari Gas detektor mengeluarkan signal 1 atau aktif digital output 1. c. Mengecek apakah semua cable sesuai dengan wiring diagram. Pada gambar 3.7 4.1.2 Pengujian sistem Fire and gas. Setelah masing – masing detector di lakukan pengujian dan seting kalibrasi detektor api dan gas kemudian di pasang sesuai dengan wiring diagram dan alamat pengkodean dalam software maka selanjutkan melakukan pengujian satu sistem fire and gas yang di integrasikan terhadap emergency shut down sistem dengan proses sebagai berikut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
PLCmicro
Input PLC
Out Put PLC
Terminal
Gambar 4.1 Rangkaian Sistem fire & gas and ESD integration. Tabel 4.4.A Pengujian System Fire & Gas and ESD instgration
N o 1
2
PROSES
Fire detector di hazardous area mendeteksi api maka akan mengeluarkan signal (DO=1)
KELUARAN YANG TERJADI 1) ± 5 detik Alarm aktive 2) LED Alarm on. 3) ± 15 detik relay #2 on – Fire water pump on
INTEGRASI KE EMERGENCY SHUT DWON SYSTEM
HASIL
± 10 detik relay #1 on – ESDV shut off / Full Closed Position.
Berhasil
Tidak di integrasikan
Berhasil
Fire detector 1# 1) ± 5 detik Alarm di living quarter aktive mendeteksi api (DO=1) 2) LED Alarm on. 3) ± 15 detik relay #2 on – Fire water pump on
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
Tabel 4.4.B. Pengujian System Fire & Gas and ESD instgration
N o 3
PROSES
Fire detector 2 di living quarter mendeteksi api (DO=1)
KELUARAN YANG TERJADI
INTEGRASI KE EMERGENCY SHUT DWON SYSTEM
HASIL
Tidak di integrasikan
Berhasil
1) ± 5 detik Alarm aktive 2) LED Alarm on. 3) ± 15 detik relay #2 on – Fire water pump on
4
Gas detector mendeteksi kebocoran gas (DO=1)
1) ± 5 detik Alarm aktive 2) LED Alarm on
± 8 detik relay #1 on – SDV shut off / Full closed position.
Berhasil
3) ± 15detik relay #2 on – Fire water pump on 5
6
Push button #1 on
1) Relay #1 On
Push button #2 on
1) Relay #1 Off
Push button #3 on
1) Relay #1 On
Push button #4 on
1) SDV Shut off / full closed 2) LED 1 dan 2 postion on
2) LED #1 Off
2) SDV Shut On / full Open postion
1) SDV Shut off / full closed 2) LED 1 dan 2 postion on 1) Relay #1 Off 2) SDV Shut On / full Open 2) LED #1 Off postion
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Berhasil
Berhasil
51
Tabel 4.4.C. Pengujian System Fire & Gas and ESD instgration
N o 7
PROSES
Push button #5 on Push button #6 on
7
KELUARAN YANG TERJADI
INTEGRASI KE EMERGENCY SHUT DWON SYSTEM
HASIL
1) Alaram On 2) LED alaram on 1) Alaram Off 2) LED Off
Tidak di integrasikan
Berhasil
Alaram
Push button 1) Relay #2 On, #7 on Fire Water on 2) LED Fire pump on 3) Firewater Pump on. Push button 1) Relay #2 off, #8 on Fire Water on
Tidak di integrasikan
Berhasil
2) LED Fire pump off 3) Firewater Pump off.
4.2
Analisa alat Pada bagian ini di jelaskan analisa setelah pengujian perbagian dari masing
– masing detektor dan pengujian sistem secara keseluruhan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
4.2.1 Analisis hasil rancangan. Analisa hasil perancangan merupakan suatu tahapan yang di lakukan untuk melihat apakah integrasi dari fire & gas terhadap emergency shutdown system yang di lakukan sudah sesuai dengan perancangan yang di lakukan pada tahapan sebelumnya. Tahapan – tahapan analisis yang di lakukan adalah analisis hasil pengujian masing-masing detektor maupun secara sistem keseluruhan. Analisa dari hasil pengujian masing-masing detektor dan pengujian sistem keseluruhan dapat berjalan dengan baik yaitu : 1. Integrasi Sistem dengan PLC based, teknologi Fire & gas detektor yang baru dapat di integrasikan ke ESD sistem sehingga bila terjadi kebocoran gas atau kebakaran fire & gas dapat langsung memerintahkan
ESD
aktif
dan
menshutdownkan
lapangan
FOXTROT. 2. Software logik Fire & gas detektor dapat di aplikasikan dan di buat dengan mudah sesuai dengan kebutuhan di lapangan seperti contoh: Mengatur pendeteksian sensor api dan gas dengan kondisi voting. Mengatur pendeteksian sensor api dan gas dengan kondisi individual. Mengatur pemasangan sensor api dan gas di hazardous area dan non hazardous area.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
3. Perubahan dari pneumatic signal ke elektrikal signal menjadikan hemat penggunaan energy.
Perancangan dengan mengupgrade dari penumatic sistem ke PLC sistem memiliki beberapa kelebihan yaitu : 1. Simpel : Pengkabelan, pengkodean alamat dan logik dari sistem lebih simpel. 2. Fleksibilitas :Panel memiliki kemudahan untuk di kembangkan ketika akan menambahkan beberpa detektor ke dalam sistem panel. 3. Interfacing / antar muka : Sistem ini mudah untuk di interface kan dengan sistem yang lain selain Emergency Shutdown System. 4. Akses : sistem ini tidak membutuhkan penempatan yang luas dan dapat menghemat penempatan di lapangan minyak. 5. Perawatan yang mudah : sistem ini memudahkan operator dalam perawatan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/