BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN
4.1 WAKTU DAN TEMPAT Penelitian dilaksanakan selama 3 hari terhitung mulai dari tanggal 4 Juni 2009 sampai dengan 7 Juni 2009. Bertempat disalah satu rumah petani modern dan salah satu rumah Baduy Luar di Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten.
4.2 ALAT DAN BAHAN 1) Rumah petani tradisional (Baduy) dan Modern
(a)
(b)
Gambar 6. Rumah Modern (a) dan rumah tradisional Baduy (b) di Desa Kanekes, Provinsi Banten.
2) Termometer air raksa 3) Hot wire anemometer 4) Personal computer (PC) 5) Meteran dan jangka sorong 6) Luxmeter 7) Baling-baling 8) Barometer 9) Kompas 10) Phyranometer 11) Kemterm
4.3 PARAMETER PENGUKURAN 1) Irradiasi matahari Pengukuran irradiasi matahari di lapang dilakukan dengan mengunakan lux meter. Pengukuran dilakukan mulai dari pukul 6.30 sampai dengan 16.30, selama 3 hari dan pengambilan data tiap 30 menit. 2) Suhu Pengukuran suhu meliputi pengukuran suhu udara di lingkungan dan pengukuran suhu udara dalam bangunan. Pengukuran suhu dilakukan dengan mempergunakan termometer air raksa. Pengukuran pada rumah tradisional dilakukan pada 3 titik pada ketinggian 1 meter dari lantai. Pengukuran pada rumah petani modern dilakukan pada 3 titik dan pada ketinggian 1 meter dan 0.25 meter dari lantai. 3) RH udara RH udara didapatkan dari hasil pengukuran suhu di dalam dan di luar bangunan dengan melihat suhu bola basah (Tbb) dan suhu bola kering (Tbk). Nilai Tbb dan Tbk yang didapat nantinya akan dipergunakan untuk mencari RH dengan bantuan software psychometric chart. 4) Kecepatan angin Kecepatan angin di lingkungan diukur dengan hotwire anemometer 5) Arah angin Untuk
mengetahui
arah
angin
yang
datang
dilakukan
dengan
menggunakan baling-baling dan kompas. 6) Tekanan udara Tekanan udara yang diukur pada pengukuran adalah tekanan udara di lingkungan. Alat yang dipergunakan adalah barometer. 7) Dimensi bangunan Pengukuran dimensi bangunan dilakukan dengan menggunakan meteran pita 30 meter, meteran besi 5 meter, dan jangka sorong. Jangka sorong berfungsi untuk mengukur celah-celah pada bangunan.
4.4 METODE 1) Metode Percobaan Penempatan alat-alat yang dipergunakan untuk mengukur parameterparameter suhu, RH, kecepatan aliran udara, dan arah angin. Pengukuran dilakukan secara bersamaan dengan kondisi radiasi yang sama di kedua tempat selama 72 jam dan pada ketinggian yang relatif sama. Pengambilan data untuk pukul 06.00 - 18.00 dilakukan setiap 30 menit dan untuk pukul 18.00 - 06.00 dilakukan setiap 1 jam. Untuk metode ini dilakukan 3 skenario, yaitu: a) Skenario 1: dilakukan setiap pukul 06.00 tiap kelipatan 1 jam sampai pukul 17.00. Pengkondisian untuk bukaan pada skenario ini adalah pintu depan dibuka dan pintu belakang ditutup dengan bukaan yang lainnya (jendela) dikondisikan seperti pada keadaan sehari-hari pada umumnya. b) Skenario 2: dilakukan setiap pukul 06.30 tiap kelipatan 1 jam sampai pukul 17.30. Pengkondisian untuk bukaan pada skenario ini adalah pintu depan dibuka dan pintu belakang dibuka dengan bukaan yang lainnya (jendela) dikondisikan seperti pada keadaan sehari-hari pada umumnya. c) Skenario 3: dilakukan setiap pukul 18.00, 19.00, 20.00 dan seterusnya hingga pukul 05.00. Pengkondisian untuk bukaan pada skenario ini adalah semua bukaan (pintu dan jendela) ditutup. 2) Metode Pengamatan Hal yang diamati adalah aktivitas para penghuninya sehingga tiap-tiap kegiatan yang dilakukan dapat diinventarisir dan diketahui fungsi-fungsi tiap ruangan di dalam rumah. 3) Metode Pengukuran dan Penggambaran Geometri Pengukuran dilakukan pada keseluruhan bagian bangunan. Hasil pengukuran tersebut lalu dibuat geometrinya menggunakan Solid Work 2009.
Gambar 7. Diagram alir proses pembutan geometri.
4) Metode Uji Laboratorium Pengujian lab ini dilakukan untuk mengetahui nilai konduktivitas termal dari atap rumbia. Pengujian ini dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan. Alat yang dipakai untuk pengujian ini adalah kemterm. 5) Metode Pengkalibrasian Pada tahap ini dilakukan pengkalibrasian alat yaitu lux meter dengan phyranometer. Teknik pengkalibrasian dilakukan dengan cara mengambil data secara bersamaan dengan menggunakan lux
meter dan phyranometer.
Pengambilan data dimulai pukul 09.45 sampai dengan pukul 16.45 setiap 1 jam sekali di laboratorium surya. 6) Metode Simulasi CFD Tahap pertama dalam simulasi CFD adalah pembuatan geometri bangunan dengan menggunakan Solid Work 2009. Hasil penggambaran geometri ini kemudian disimulasikan dengan Flow Simulation pada Solid Work 2009.
Gambar 8. Diagram alir proses simulasi.
7) Metode Verifikasi Data-data yang didapat dari percobaan dan hasil simulasi CFD lalu dilakukan verifikasi dengan literatur.
8) Metode Validasi Validasi dipergunakan untuk membandingkan hasil keluaran dari program dengan pengukuran langsung di lapang. Hal ini dilakukan untuk melihat seberapa akurat pengukuran di lapangan dibandingkan dengan penggunaan program.