BAB IV Tinjauan Bahan Bangunan dan Alat-alat
BAB IV TINJAUAN BAHAN DAN ALAT-ALAT
4.1.1 Material Yang Digunakan Dalam menangani dan menyiapkan material maka perlu metode konstruksi, jadwal pekerjaan, pengetahuan tentang sifat-sifat material dan tata cara pembeliannya. Biaya untuk keperluan pembelian material merupakan faktor yang sangat dominan dalam pembiayaan proyek secara keseluruhan. Adanya penundaan-penundaan yang kadang terjadi akan mempengaruhi kemajuan dan biaya proyek. Adanya kenaikan harga material dimasa mendatang harus dihitung secara matang dalam eskalasi harga. Laporan logistik mengenai keperluan material yang diperlukan harus dibuat setiap hari. Bahan-bahan yang digunakan untuk kebutuhan pelaksanaan, baik yang ditempatkan diluar atau didalam gudang wajib ditempatkan sesuai dengan sifat bahanbahan tersebut, sehingga terjamin keamanannya dan terhindar dari kerusakan akibat penyimpanan yang salah. Kontraktor/sub kontraktor diharuskan menyerahkan barangbarang contoh dari bahan yang akan dipakai untuk mendapatkan persetujuan dari konsultan pengawas. Contoh bahan tertentu harus dilampirkan dan dilampiri dengan tanda bukti/sertifikat pengujian dan spesifikasi teknis dari bahan tersebut. 4.1.2 Air Kerja Air yang dipergunakan untuk semua pekerjaan dalam proyek ini adalah air bersih yang tidak berwarna, tidak mengandung lemak ataupun bahan-bahan kimia, juga IV - 1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Tinjauan Bahan Bangunan dan Alat-alat
tidak mengandung organisme yang dapat memberikan efek merusak beton atau tulangan. Air yang mengandung garam (air laut) sama sekali tidak diperkenankan untuk dipakai. Pada umumnya air yang memenuhi persyaratan air minum dapat dipakai. Apabila dipandang perlu, air yang akan dipergunakan dapat diperiksa dulu dalam laboratorium bahan bangunan. 4.1.3 Baja Tulangan/ Besi Beton Pada Proyek Flexible Packaging BIC Expansion digunakan besi tulangan D13, D16, D19, D22, D25, D32 ulir Fy 400 Mpa. Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur gedung
Gambar 4.1 Besi beton 4.1.4 Beton Ready Mix
IV- 2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Tinjauan Bahan Bangunan dan Alat-alat
Seluruh pekerjaan struktural dalam Proyek Metro Park Residence menggunakan beton ready mix. Beton ready mix digunakan untuk pegecoran kolom, balok, plat lantai, Shearwall, basement wall, parking area, ramp dan bordes tangga. Adapun keuntungan penggunaan beton ready mix ini adalah : Jaminan keseragaman mutu beton. Efektif dan efisien dalam pelaksanaan.
4.1.5 Floor Hardener Floor hardener merupakan bahan berbentuk bubuk campuran yang ditaburkan keatas beton segar yang akan mengering bersamaan dengan beton dan setelah itu akan membentuk lapisan tipis yang keras, padat, menyatu dengan beton dan memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap gesekan dan tumbukan dari lalu lintas diatasnya.
4.1.6 Intergral Waterproofing Bagian yang diwaterproofing adalah : 1. Semua struktur beton yang dekat dengan air/tanah, sambungan beton lama dengan beton baru yang kedap air dan plat yang berhubungan dengan udara luar/terbuka seperti pada lantai basement, ground watertank, ruang genset, lantai atap, plat outdoor AC, dan lain – lain. 2. Kamar mandi, WC, utility, atap, talang beton, dan daerah basah lainnya.
4.1.7 Bahan Campuran Tambahan (additive)
IV- 3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Tinjauan Bahan Bangunan dan Alat-alat
Bahan campuran berfungsi untuk mempercepat pengerasan beton, karena kolom, balok dan plat harus cepat mengeras sebelum dibangun perancah untuk lantai berikutnya. Selain itu zat aditif harus memenuhi ketentuan penggunaan bahan campuran tambahan : 1. Pemakaian bahan tambahan kimiawi (Concrete Admixture) perlu ijin tertulis dari konsultan pengawas. 2. Bahan campuran yang digunakan harus sesuai untuk iklim tropis.
4.1.8 Material Baja Material Baja jadi (komponen barang yg telah di pabrikasi ) dikirim dari workshop menuju proyek sesuai jadwal terkoordinasi, agar pembongkaran dapat dilakukan secara benar, terjadwal dengan erection, tempat penyimpanan dan alat bantu berat ( mobil crane ). Material accesories seperti baut, trekstang, angkur disimpan di dalam gudang dan dikelompokan secara baik sesuai dengan jenisnya ( diameter, panjang, dan sebagainya ) untuk menghindari salah ambil dan pasang.
4.2 Peralatan Yang Digunakan 4.2.1 Theodolite Theodolite merupakan alat bantu dalam proyek untuk menentukan as bangunan dan menentukan titik-titik as kolom pada tiap-tiap lantai agar bangunan yang di buat tidak miring.Cara kerja alat ini adalah untuk mengecek kondisi dalam arah vertikal. Dapat juga untuk menentukan ketinggian suatu titik. Obyek theodolite dalam hal ini antara lain as-as bangunan, titik penggalian, dan elevasi-elevasi / peil-peil bangunan. Alat ini dipergunakan juga untuk menentukan elevasi tanah dan elevasi tanah galian IV- 4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Tinjauan Bahan Bangunan dan Alat-alat
timbunan. Cara pengoperasiannya adalah dengan mengatur nuvo dan unting-unting di bawah theodolith. Kemudian menetapkan salah satu titik sebagai acuan. Setelah itu, menembak titik-titik lain dengan patokan titik awal yang ditetapkan tadi.
Gambar 4.2 Theodolite 4.2.2 Waterpass Waterpass adalah alat yang digunakan untuk menentukan elevasi vertikal dari muka tanah atau dari bangunan terhadap bidang horisontal. Alat ini sangat berguna untuk mengecek ketebalan lantai saat pengecoran, sehingga lantai yang dihasilkan dapat datar. Selain itu juga dapat digunakan untuk pengecekan pemasangan bekisting pada kolom.
Gambar 4.3 Waterpass 4.2.3 Mobile Crane (TC)
IV- 5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Tinjauan Bahan Bangunan dan Alat-alat
Mobile Crane diperlukan terutama sebagai pengangkut vertikal maupun horizontal bahan-bahan untuk pekerjaan struktur, seperti besi beton, bekisting, beton cor dan material lainnya. Mobile Crane (Truck Crane) adalah crane yang terdapat langsung pada mobile (Truck) sehingga dapat dibawa langsung pada pada lokasi kerja tampa harus menggunakan kendaraan (trailer). Crane ini memiliki kaki (pondasi/tiang) yang dapat dipasangkan ketika beroperasi, ini dimaksukkan agar ketika beroperasi crane menjadi seimbang
Gambar 4.4 Mobile Crane 4.2.4 Concrete Mixer Truck Concrete Mixer Truck adalah jenis truk yang dilengkapi dengan drum mixer yang berfungsi sebagai pengangkut beton siap pakai dari batching plant menuju ke proyek yang selalu memutarkan drumnya supaya beton tidak mengeras. Kapasitas dari satu truk mixer adalah 5-7 m3.
IV- 6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Tinjauan Bahan Bangunan dan Alat-alat
Gambar 4.5 Concrete Mixer Truck 4.2.5 Excavator, Backhoe Excavator adalah suatu alat berat yang diperuntukkan memindahkan suatu material, sehingga dapat meringankan pekerjaan yang berat apabila dilakukan dengan tenaga manusia. Dan juga untuk mempercepat waktu pengerjaan sehingga dapat menghemat waktu.
Gambar 4.6 Excavator 4.2.6 Bucket Bucket
digunakan untuk menampung adukan beton dari truck mixer yang
kemudian dengan bantuan Mobile Crane akan diangkut ke lokasi pengecoran. Diproyek ini digunakan bucket dengan kapasitas 0,8 m³.
IV- 7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Tinjauan Bahan Bangunan dan Alat-alat
Gambar 4.7 Pouring bucket 4.2.7 Concrete Pump Alat ini digunakan untuk mengecor, dimana lokasi yang akan dicor tersebut jauh atau berada pada ketinggian tertentu. Alat ini dilengkapi dengan pipa-pipa yang dapat disambung sehingga campuran beton dapat menuju ke lokasi yang akan di cor. Cara kerja alat ini yaitu dengan cara memberikan tekanan udara ke pipa yang akan dimasukkan campuran beton, sehingga adukan dapat sampai ke lokasi pengecoran. Pada proyek Flexible Packaging BIC Expansion pengadaan concrete pump truck menjadi tanggung jawab penyedia ready mix. Concrete pump truck biasanya digunakan untuk pengecoran lantai atau slab, alat ini mempunyai kapasitas pengecoran ± 25 m3 per jam. Keberadaan alat ini pun menjadi salah satu hal yang penting dalam berjalannya suatu proyek mengingat fungsi dari concrete pump truck adalah sebagai pemompa cor, sehingga apabila alat ini mengalami kerusakan akan menyebabkan schedule pekerjaan menjadi lama.
IV- 8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Tinjauan Bahan Bangunan dan Alat-alat
Gambar 4.8 Concrete Pump
4.2.8 Concrete Vibrator Concrete Vibrator adalah alat untuk menggetarkan adukan beton yang bertujuan untuk meratakan atau membuat adukan beton mengisi penuh bekisting dan mengurangi rongga udara dalam suatu adukan sehingga beton menjadi lebih padat. Concrete Vibrator merupakan suatu alat penggetar mekanik yang digunakan untuk menggetarkan adukan beton yang belum mengeras dengan harapan dapat menghilangkan rongga-rongga udara yang ada sehingga dapat dihasilkan beton yang padat dan bermutu tinggi. Cara pengoperasiannya adalah dengan memasukkan selang penggetar ke dalam adukan beton yang telah dituang ke dalam bekisting.
Gambar 4.9 Concrete Vibrator
IV- 9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Tinjauan Bahan Bangunan dan Alat-alat
4.2.9
Bar Cutter Bar Cutter merupakan alat pemotong besi tulangan sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Cara kerja alat ini adalah : baja yang akan dipotong dimasukkan ke dalam gigi bar cutter, kemudian pedal pengendali dipijak, dan dalam hitungan detik baja tulangan akan terpotong. Pemotongan untuk baja diameter besar dilakukan satu persatu. Sedangkan baja tulangan dengan diameter lebih kecil pemotongan dapat dilakukan beberapa buah sekaligus sesuai dengan kapasitas dari alat.
Gambar 4.10 Bar Cutter 4.2.10 Bar Bender Bar Bender adalah alat yang digunakan untuk membengkokkan baja tulangan dalam berbagai macam sudut sesuai dengan perencanaan. Cara kerja alat ini adalah : baja yang akan dibengkokkan dimasukkan di antara poros tekan dan poros pembengkok dan diatur sudutnya sesuai dengan sudut bengkok yang diinginkan dan panjang pembengkokkannya. Ujung tulangan pada poros pembengkok dipegang dengan kunci pembengkok. Kemudian pedal ditekan sehingga roda pembengkok akan berputar sesuai dengan sudut dan pembengkokkan yang diinginkan.
IV- 10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Tinjauan Bahan Bangunan dan Alat-alat
Gambar 4.11 Bar Bender 4.2.11 Air Compressor Air Compressor berguna sebagai alat pembersih bekisting dari kotoran - kotoran yang dapat mengurangi mutu dan daya lekatan tulangan pada beton, seperti: debu, potongan kawat dan serbuk-serbuk kayu. Pembersihan dilakukan sebelum dilakukan pengecoran. Cara kerja alat ini adalah memberikan tekanan udara tinggi untuk mendesak kotoran-kotoran itu keluar.
Gambar 4.12 Compressor 4.2.12 Scaffolding Alat ini digunakan untuk penyangga, biasanya digunakan untuk menyangga bekisting pada saat pengecoran plat lantai dan Drop Panel. Dan juga dapat di fungsikan sebagai tangga. Tinggi rendah dari scaffolding dapat diatur sesuai dengan kebutuhannya. Scaffolding atau yang biasa disebut stegger adalah alat yang terbuat dari IV- 11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Tinjauan Bahan Bangunan dan Alat-alat
besi dan berbentuk rangka yang berfungsi untuk menahan atau menyangga bekisting pada saat pengecoran balok, pelat, maupun tangga. Biasanya perancah berbentuk suatu sistem modular dari pipa atau tabung logam, meskipun juga dapat menggunakan bahanbahan lain. Tinggi rendah dari scaffolding dapat diatur sesuai dengan kebutuhannya. Fungsi scaffolding :
Sebagai struktur sementara untuk menahan beton yang belum mampu memikul beratnya sendiri (Pada pelaksanaan pengecoran).
Sebagai struktur sementara untuk membantu pelaksanaan pemasangan bata,plesteran,pengecatan.
Satu set scaffolding terdiri dari : 1. Main Frame yang merupakan penyangga utama, berfungsi memikul beban yang diterima dari bekisting. 2. Bracing Diagonal yang digunakan sebagai pengaku dari Main Frame sehingga tidak berubah tempat dan stabil. 3. U Head Jack, adalah bagian yang dipasang pada bagian paling atas dari Main Frame sebagai tempat untuk meletakkan Horry Beam. 4. Base Plat adalah bagian yang dipasang pada bagian paling bawah dari Main Frame sebagai alat untuk menyalurkan beban dari Main Frame ke tanah atau pelat lantai di bawahnya.
IV- 12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Tinjauan Bahan Bangunan dan Alat-alat
Gambar 4.13 Bagian bagian scaffolding Peri Girder adalah alat yang terbuat dari kayu yang berfungsi untuk menopang beban dari pelat sebelum disalurkan ke scaffolding dengan panjang 2,45 meter sampai 3 meter. peri girder juga berfungsi sebagai pengaku dari bekisting lantai. Peri girder dipasang menumpu pada U Head Jack di scaffolding dan di atasnya diletakkan bekisting lantai.
Gambar 4.14 Peri Girder
IV- 13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB IV Tinjauan Bahan Bangunan dan Alat-alat
4.2.13 Bekisting/Form-Work Bekisting dipasang sebelum dilakukan pengecoran. Guna dari bekisiting adalah untuk menampung dan membentuk beton di tempatnya sesuai dengan bentuk yang telah didesain. Bekisting sebelum dipasang bagian ratanya diberi cairan pelumas, supaya pada saat pelepasan bekisting beton tidak menempel pada bekisting. Bekisting yang digunakan pada proyek Flexible Packaging BIC Expansion diantara lain adalah bekisting sistem PERI
(climbing form work) untuk shear/core wall dan kolom
sementara untuk balok dan pelat lantai menggunakan bekisting konvensional multiplek dan PERI Girder milik subkontraktor bekisting PT. Beton Konstruksi Wicaksana.
Gambar 4.15 Bekisting
IV- 14
http://digilib.mercubuana.ac.id/