BAB IV METODE PENELITIAN 1.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang dikenakan kepada mahasiswa semester II program studi PJKR dengan eksperimental Randomized Pre and Post Test Control Group Design (Pocock, 2008).
P
R
S
01
PI
02
03
P2
04
RA
Bagan 4.1 Rancangan Penelitian Keterangan
:
P
= Populasi
R
= Randomisasi
S
= Sampel.
PI
= Perlakuan kelompok I, pelatihan knee tuck jump
P2
= Perlakuan kelompok II. Pelatihan
OI
= Pengukuran hasil waktu tempuh perlakuan menggiring bola Kelompok I
split jump
sebelum latihan O2
= Pengukuran hasil waktu tempuh perlakuan menggiring bola Kelompok I setelah 6 minggu pelatihan
32
33
O3
= Pengukuran hasil waktu tempuh perlakuan menggiring bola Kelompok II sebelum pelatihan
04
= Pengukuran hasil waktu tempuh perlakuan menggiring bola Kelompok II setelah 6 minggu pelatihan
1.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di lapangan sepak bola Stadion Olahraga Oepoi Kota Kupang. 4.2.2 Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan selama 6 minggu mulai 9 Maret sampai dengan 18 April 2015. 4.3 Populasi dan Sampel 4.3.1
Populasi Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa semester II program studi PJKR Univ PGRI NTT.
4.3.2
Sampel Sampel penelitian ini diambil dari jumlah populasi yang berjumlah 50 orang berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi namun yang diambil terdapat 28 orang yang memenuhi dua kriteria tersebut. Untuk mengantisipasi drop out maka jumlah ditambah 10% sehingga menjadi 15 orang. Dengan demikian sampel berjumlah 30 orang untuk dua kelompok. Sampel sebanyak 30 orang tersebut yang kemudian dikenali dengan cara acak sederhana dengan teknik undian dibuat 30
34
nomor undian. Jika mendapat nomor yang gancil, maka sampel tersebut berada di Kelompok I. Sedangkan jika mendapat nomor yang genap, maka sampel tersebut mendapat pada Kelompok II. 4.3.2.1 Kriteria Inklusi Kriteria inklusi sampel sebagai berikut: a.
Jenis kelamin laki-laki
b. Status sebagai mahasiswa aktif semester II pada program studi PJKR c. Usia 17 - 25 tahun d. Tinggi badan 160 - 180 cm e. Berat badan 50 - 70 kg f. Berbadan sehat tidak cacat g. Bersedia mengikuti latihan awal sampai tes akhir 4.3.2.2 Kriteria Eksklusi Kriteria eksklusi sampel adalah: a. Tempat tinggal jauh dari tempat penelitian b. Riwayat cedera tungkai bawah c. Mengkonsumsi alkohol 4.3.2.3 Besar sampel Besar sampel yang diperlukan dalam penelitian ini berdasarkan rumus Pocock (2008) adalah sebagai berikut:
35
2 (σ)2 n=
X ƒ (αβ) (µ2-µ1)
Keterangan: n
= Jumlah sampel
σ
= Standar deviasi
µ1
= Rata-rata waktu tempuh menggiring bola sebelum pelatihan knee tuck jump dan sebelum pelatihan split jump
µ2
= Rata-rata waktu tempuh menggiring bola sesudah pelatihan knee tuck jump dan sesudah pelatihan split jump
f (αβ )= 10.5 Berdasarkan hasil pengukuran peneliti yang dilakukan (Runesi, 2013) dengan judul “Pelatihan Praktik Distribusi Meningkatkan Kelincahan Menggiring
Bola
Sepak
Ditinjau
Dari
Kemampuan
Motor
Educability” yang diukur disini adalah kecepatan menggiring bolanya” maka pada 100 populasi didapatkan hasil rerata kecepatan menggiring bola µ1 = 18,3708 dengan σ = 2,4 dan µ2 = 15,308 Setelah dimasukan kedalam rumus Pocock dapat dihitung sebagai berikut:
36
2 (2,4)2 n=
x ƒ (α.β) (15,308-18,3708)2
11,52 =
x 10,5 2
(3,0618)
11,52 =
x 10,5 = 1,28 x 10,5 9
=
13,44
= 13,44 dan dibulatkan menjadi 14 orang. Untuk mengantisipasi subyek drop out dari penelitian ini, maka jumlah sampel untuk setiap kelompok ditambah 10% dari jumlah n. Berarti jumlah sampel menjadi 15 orang untuk satu kelompok. Jadi secara keseluruhan sampelnya berjumlah 15 orang x 2 kelompok = 30 orang. Besar sampel penelitian kemudian dibagi ke dalam 2 kelompok yaitu: 1.
Kelompok O1 sebanyak 15 orang yang akan diberi pelatihan knee tuck jump
2.
Kelompok O2 sebanyak 15 orang yang akan diberi pelatihan split jump
4.4 Variabel Penelitian 4.4.1 Variabel bebas (Independent variabel) pelatihan knee
tuck jump
dan split jump 4.4.2 Variabel tergantung yang akan diteliti adalah waktu tempuh kecepatan menggiring bola
37
4.4.3 Variabel kontrol yaitu: umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, kebugaran fisik. 4.4.4 Variabel rambang yaitu: suhu lingkungan, arah dan kecepatan angin dan kelembaban 4.5 Definisi Operasional Variabel 4.5.1 Pelatihan knee tuck jump Pelatihan knee tuck jump adalah suatu rangkaian yang dilakukan melalui loncatan eksplosif secara cepat. Latihan ini untuk meningkatkan gerakan pinggul, paha, tungkai, hamstring, quadriceps, gluteus, gastrocnemius dan hip flexors. Pada pelatihan ini gerakkan dilakukan 10 repetisi, 5 set, dan istirahat antar set 3 menit, frekuensi latihan 3 kali per minggu (Senin, Rabu, Jumat) dengan pembagiannya, Jam 06.00-07.00 Kelompok I melakukan pelatihan knee tuck jump dan Jam 07.00-08.00 pelatihan Kelompok II melakukan split jump dimaksudkan untuk tidak mengganggu konsentrasi, serta mengikuti gerakkan pada Kelompok lain yang sedang melakukan pelatihan. Pelatihan dimulai dengan warming up 15 menit, inti 30 menit dan colling down 15 menit. 4.5.2
Pelatihan split jump
Pelatihan split jump adalah suatu rangkaian gerakan yang dilakukan melalui lompatan setinggi dan selurus
mungkin
dan
mendarat
dengan
menjaga
keseimbangan. Latihan untuk meningkatkan punggung bagian bawah, tungkai, hamstring, quadriceps, gluteus, dan hip flexors. Pada pelatihan ini, gerakan dilakukan 10 repetisi, 5 set, istirahat antar set 3 menit, ferkuensi latihan 3 kali per minggu (Senin, Rabu, Jumat), dengan pembagiannya, Jam 06.00-07.00 Kelompok
38
I melakukan pelatihan knee tuck jump dan Jam 07.00-08.00 Kelompok II melakukan pelatihan split jump, dimaksudkan untuk tidak mengganggu konsentrasi, serta mengikuti gerakan pada Kelompok lain yang sedang melakukan pelatihan. Pelatihan dimulai dengan warming up 15 menit, inti 30 menit dan colling down 15 menit. 4.5.3 Waktu tempuh menggiring bola Waktu tempuh adalah kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan atau serangkaian gerak secepat mungkin sebagai jawaban terhadap rangsangan. Waktu tempuh menggiring bola pada pelatihan ini diperoleh melalui detik/secon. Waktu tempuh menggiring bola pada penelitian ini diukur dengan menggunakan zig-zag run test. Waktu tempuh menggiring bola diberikan tiga kesempatan, yang diambil adalah kecepatan yang terbaik. Kecepatannya tercapai apabila melewati rintangan dan bola tidak mengenai box sampai pada garis finis, serta waktu yang diperoleh mendapat peningkatan. Dikatakan meningkat jika waktu tempunya sampai garis finish mengalami penurunan waktu.
39
4.6 Instrumen penelitian 1. Stop watch, merek Rox buatan Jepang untuk mengukur waktu tempuh menggiring bola dengan ketelitian 0,01 secon. 2. Timbangan
badan
digital
merek
onemed buatan Jepang dengan
ketelitian 0,1 kg. 3. Higrometer elektronik digital merek corona buatan Jepang model GL89 untuk mengukur suhu udara setiap kali latihan dengan ketelitian 0,01 0 c. 4. Microtoist merek super buatan Jepang untuk mengukur tinggi badan dengan ketelitian 0,01 cm 5. Alat untuk mengukur arah kecepatan angin dilakukan di BMG (Badan Meterologi dan Geofisika Kupang) 6. Bola sepak 7. Peluit bermerek Vox buatan Jepang 8. Box sebagai rintangan menggiring bola 9. Serbuk kapur untuk lintasan 10. Formulir penilaian (alat-alat tulis untuk mencatat dokumen atau data) 4.7 Prosedur penelitian 4.7.1 Persiapan Penelitian Sebelum melakukan penelitian, dilakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Menyiapkan alat-alat ukur yang baku dan punya ketelitian yang dapat dipercaya dan sudah dilakukan pengujian sehingga diakui secara ilmiah.
40
2. Berkordinasi dengan Ketua Program Studi, Penasihat Akademik, Bapak dan Ibu Dosen, tentang peserta yang akan menjadi sampel penelitian menyangkut jadwal dan persiapan. 3. Menyampaikan informasi kepada mahasiswa mengenai jadwal pelaksanaan pengukuran tinggi badan, berat badan 4. Melakukan pemanasan selama kurang lebih 15 menit sebelum melakukan tes 5. Melakukan latihan kecepatan menggiring bola dengan lamanya waktu 1 jam pada ke dua Kelompok. 4.7.2
Tahap pelaksanaan
1. Mencatat identitas diri sampel yang menyangkut nama, umur dan jenis kelamin. 2. Mengukur Indeks masa tubuh menyangkut tinggi badan, berat badan 3. Mengukur suhu tempat pengumpulan data dalam satuan
o
C
kelembaban relatif udara (%) dan kecepatan angin. Sedangkan pengukuran dilakukan setiap pelatihan 3 kali dalam setiap minggu selama 6 minggu dengan higrometer elektronik digital merek corona GL-89 buatan Jepang dengan ketelitian 0,1 0C. 4. Melakukan pelatihan knee tuck jump dan split jump 5. Melakukan colling down atau pendinginan selama 15 menit.
41
4.8 Analisis Data 4.8.1 Analisis Deskripsi Untuk menganalisis data subyek seperti: tinggi badan, berat badan, umur, indeks massa tubuh yang datanya telah diambil. 4.8.2. Uji Normalitas Bertujuan untuk mengetahui distribusi data masing-masing kelompok perlakuan dari kedua kelompok pelatihan. Batas kemaknaan yang digunakan α = 0,05, data pada penelitian ini berskala normal. Dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk Test 4.8.3 Uji Homogenitas Bertujuan untuk mengetahui variasi data dengan batas kemaknaan atau tingkat kepercayaan yang digunakan adalah Levene test, α = 0,05, data pada penelitian ini menunjukan homogen. 4.8.4 Uji Komparasi Uji
komparasi
antar
kedua
kelompok
sebelum
dan
sesudah
pelatihan dengan menggunakan uji t-paired (berpasangan) bertujuan untuk menganalisis rerata peningkatan perubahan pelatihan knee tuck jump dan split jump. Uji peningkatan waktu tempuh kecepatan menggiring bola sesudah pelatihan knee tuck jump dan split jump pada ke dua kelompok diuji dengan t- indenpendent. Batas kemaknaan yang digunakan adalah α = <0,05. Hasilnya pada penelitian ini α ˂ 0,05 maka nilai Ho diterima atau ada perbedaan yang signifikan.
42
4.9 Alur Penelitian Populasi
Sampel
Kriteria Eksklusi
Kriteria Inklusi
Tes Awal Kecepatan menggiring bola Kelompok I Kelompok II
Pelatihan knee tuck jump selama 6 minggu
Tes Akhir Waktu tempuh Menggiring Bola Setelah Pelatihan
Pelatihan split jump selama 6 minggu
Analisis Data
Penyusunan Laporan Gambar 4.2 Alur Penelitian
Tes akhir waktu tempuh Menggiring Bola Setelah Pelatihan