BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental , dengan rancangan cross sectional study untuk mengetahui dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek yang ditimbulkan. Model pendekatan yang digunakan adalah point time yaitu untuk setiap obyek penelitian yang dilakukan pada saat yang sama (Praktiknya, 1999). 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada seluruh puskesmas diwilayah Kota Denpasar. Dan waktu penelitian dilakukan dari bulan April 2011 sampai dengan bulan September 2011. 4.3 Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1 Populasi penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien gigi yang berkunjung di seluruh Puskesmas Kota Denpasar dengan jumlah keseluruhan kunjungan ratarata dari 11 Puskesmas adalah sekitar 5698 orang per bulan. 4.3.2 Sampel penelitian Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus penentuan jumlah sampel dari Notoatmojdo (2005) sebagai berikut:
29
30
N
= Besar populasi
n
= Besar Sampel = Tingkat Kepercayaan (0,1) Perhitungan besar sampel masing-masing Puskesmas diambil berdasarkan
rata-rata kunjungan pasien gigi perbulan yaitu dari bulan Januari 2011 sampai dengan bulan Juni 2011, sehingga ditetapkan sampel penelitian sebagai berikut:
Untuk menentukan sampel yang akan diambil pada setiap Puskesmas, maka digunakanlah Proportional Random Sampling. Berikut ini adalah tabel yang menunjukan proporsi sampel yang akan diambil pada setiap Puskesmas, sebagai berikut:
31
Tabel 3.1 Distribusi Sampel yang Diambil pada setiap Puskesmas di Kota Denpasar Nama Puskesmas Denbar I Denbar II Denut I Denut II Denut III Densel I Densel II Densel III Densel IV Dentim I Dentim II Total
Jumlah Kunjungan
Rata- rata Kunjungan/Bulan
Proporsi Sampling
3600 3900 2336 3539 3046 2400 2700 3750 5344 1800 1949 34364
600 650 389 560 508 400 450 625 891 300 325 5698
10 11 7 10 9 7 8 11 16 5 6 100
4.4 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data diambil melalui: 4.4.1
Data Primer, dikumpulkan dengan cara wawancara langsung kepada responden dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuisioner dan chek list
4.4.2
Data Sekunder, dikumpulkan dari laporan kunjungan responden ke Puskesmas.
4.5 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini variabel dikelompokkan menjadi : 4.5.1 Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu: kelompok referensi (X1), akses ke tempat pelayanan kesehatan (X2), dan fasilitas pelayanan kesehatan(X3)
32
4.5.2 Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu: permintaan konsumen terhadap upaya pelayanan preventif kesehatan gigi (Y). 4.6 Difinisi Operasional Tabel 4.1. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian No
Variabel
Definisi Operasional Orang
yang
Alat Ukur
menyarankan
Skala
atau
mempengaruhi pasien untuk meminta
1
Kelompok referensi
pelayanan kesehatan gigi preventif yang
ditujukan
dikatagorikan
kepada
individu, Kuesioner Ordinal
lemah, sedang dan
kuat.
Akses terhadap 2
lokasi pelayanan kesehatan
3
Kemudahan masyarakat kota Denpasar untuk menjangkau
tempat tinggalnya, baik dari segi transportasi, jarak dan lama waktu
Kuesioner Ordinal
tempuh, yang dikatagorikan menjadi: mudah, sedang dan sulit.
Fasilitas
Keyakinan responden terhadap fasilitas
pelayanan
pelayanan
kesehatan
tersedia, yang dikatagorikan menjadi
gigi
tidak lengkap, sedang dan lengkap
Permintaan Pernyataan
4
Puskesmas dari
kesehatan
gigi
responden
yang
Kuesioner Ordinal
berupa
terhadap
permintaan jenis pelayanan kesehatan
upaya
gigi preventif yang di tujukan kepada
pelayanan
individu, meliputi: pemeriksaan
preventif
(kontrol plak), pembersihan karang
kesehatan
gigi, pit dan fissure sealant, aplikasi
gigi
topikal dan penumpatan tehnik ART.
gigi Kuesioner Ordinal
33
Dikatagorikan
dengan
katagori
rendah, sedang dan .tinggi
4.7 Alat Ukur Pada usulan penelitian ini pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner, dan checklist. Adapun alat ukur tersebut dikelompokkan sebagai berikut : 1. Kuesioner data pribadi dengan wawancara terstruktur yaitu nama, alamat, jenis kelamin, umur , pendidikan, status perkawinan, pekerjaan. 2.
Kuesioner untuk nilai kelompok referensi terdiri dari 6 pernyataan yang
mengacu pada penelitian sebelumnya (Andari, 2006). Kuesioner dibuat dalam bentuk skala Likert dengan katagori sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju. Masing-masing pernyataan akan diberikan skor sebagai berikut: skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS), skor 2 untuk jawaban tidak setuju (TS), skor 3 untuk jawaban setuju (S) dan skor 4 untuk jawaban sangat setuju (SS). Skor total terendah 6 dan skor total tertinggi 24. Selanjutnya dibuat katagori berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP), yaitu dengan menentukan skor tertingi dan skor terendah dari skor nilai kelompok referensi. Nilai kelompok referensi dibagi menjadi 3 katagori yaitu:
lemah, sedang, dan kuat. Interval
skor untuk masing-masing katagori tersebut adalah: interval 6 < x < 11 termasuk lemah, interval 12 < x < 18 termasuk sedang, interval 19 < x < 24 termasuk kuat. 3.
Kuesioner untuk mengukur akses ke tempat pelayanan (X2) terdiri dari 4
butir pernyataan, kuesioner diadopsi dari Andari (2006) kemudian dimodifikasi. Masing-masing pernyataan diberi skor sebagai berikut: jawaban sangat setuju
34
diberi skor 4, jawaban setuju diberi skor 3, jawaban tidak setuju diberi skor 2, dan jawaban sangat tidak setuju diberi
skor 1. Skor tertinggi untuk akses ke tempat
pelayanan 16 dan skor terendah adalah 4. Selanjutnya dibuat katagori berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP), yaitu dengan menentukan skor tertingi dan skor terendah
dari skor akses ke tempat pelayanan kesehatan. Variabel akses ke
tempat pelayanan dibagi menjadi 3 katagori yaitu: mudah, sedang, dan sulit. Interval skor untuk masing-masing katagori tersebut adalah: interval 4 < x <7 (sulit), interval 8 < x < 12 (sedang), dan interval 13 < x < 16 (mudah). 4.
Kuesioner untuk fasilitas pelayanan preventif kesehatan gigi (X3) terdiri
dari 6 pernyataan yang mengacu pada penelitian sebelumnya (Andari, 2006). Masing-masing pernyataan diberi skor sebagai berikut: jawaban sangat setuju diberi skor 4, jawaban setuju diberi skor 3, jawaban tidak setuju diberi skor 2, dan jawaban pelayanan
sangat tidak setuju diberi skor 1. Skor tertinggi untuk fasilitas kesehatan gigi preventif adalah 24 dan skor terendah adalah 6.
Selanjutnya dibuat katagori berdasarkan Penilain Acuan Patokan (PAP), yaitu dengan menentukan skor tertingi
dan skor terendah
dari skor kelengkapan
fasilitas (Subekti dan Firman, 1986). Variabel kelengkapan fasilitas dibagi menjadi 3 katagori yaitu: tidak lengkap, sedang, dan lengkap. Interval skor untuk masing-masing katagori tersebut adalah: interval
6 < x < 11 (tidak
lengkap), interval 12 < x < 18 (sedang), dan interval 19 < x < 24 termasuk lengkap. 5.
Kuesioner untuk permintaan konsumen terhadap pelayanan preventif
kesehatan gigi (Y) terdiri dari 6 pernyataan yang mengacu pada penelitian
35
sebelumnya (Andari, 2006). Semua pernyataan dibuat dalam bentuk skala likert dengan katagori sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju. masingmasing pernyataan diberi skor sebagai berikut: jawaban sangat setuju diberi skor 4, jawaban setuju diberi skor 3, jawaban tidak setuju diberi skor 2, dan jawaban sangat tidak setuju diberi skor 1. Skor total terendah 6 dan skor total tertinggi 24. Selanjutnya dibuat katagori berdasarkan Penilain Acuan Patokan (PAP), yaitu dengan menentukan skor tertingi
dan skor terendah
dari skor permintaan
konsumen pasien terhadap pelayanan preventif (Subekti dan Firman, 1986). Variable permintaan konsumen pasien dibagi menjadi 3 katagori yaitu: rendah, sedang, dan tinggi. Interval skor untuk masing-masing katagori tersebut adalah: interval 6 < x < 11 (rendah), interval 12 < x < 18 (sedang), dan interval 19 < x < 24 (tinggi). 4.8. Teknik Analisis Data Data yang telah terkumpul dianalisis dengan bantuan program SPSS versi 15,0. Adapun metode-metode dalam analisis data adalah sebagai berikut : 1.
Deskripsi hasil penelitian, yaitu melakukan analisis terhadap karakteristik responden yang meliputi: umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan Di samping itu pula dilakukan analisis univariat untuk masing-masing variabel, baik variabel bebas yaitu: kelompok referensi, akses ke tempat pelayanan, fasilitas kesehatan, maupun variabel terikat yaitu permintaan konsumen terhadap upaya pelayanan kesehatan gigi preventif.
36
2.
Analisis korelasi bivariat dengan menggunakan korelasi Spearman, untuk mengetahui hubungan antara masing-masing variabel bebas
terhadap
variabel terikat. 3.
Analisis regresi berganda, akan dilakukan
untuk mengetahui hubungan
semua variabel bebas dengan variabel terikat. Sebelum dilakukan analisis regresi berganda terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dengan Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov.