BAB IV KORELASI KEDISIPLINAN DOSEN DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PAI STAIN PEKALONGAN
Setelah data dari kedua variabel yaitu variabel x dan variabel y terkumpul serta adanya teori yang mendukung, maka langkah selanjutnya adalah analisis kedisiplinan dosen dengan motivasi belajar mahasiswa program studi PAI STAIN Pekalongan. Dalam analisis ini ada tiga tahapan, yaitu: A. Analisis Pendahuluan B. Analisis Uji Hipotesis C. Analisis Lanjutan A. Analisis Pendahuluan Pada tahap analisis pendahuluan ini peneliti melakukan perhitungan awal dari data yang dipisahkan dan menyajikan daata variabel x dan data variabel y. 1. Analisis Kedisiplinan Dosen (Variabel X) Untuk menjawab rumusan masalah yang terkait dengan bagaimana kedisiplinan dosen prodi PAI di STAIN Pekalongan, maka penulis melakukan analisis terhadap data hasil angket kedisiplinan dosen, berikut adalah hasil angket dari nilai yang terkecil hingga yang terbesar: 43
44
56
60
63
65
66
67
67
67
67
67
68
68
69
69
69
69
69
69
70
70
71
71
72
73
73
73
73
73
69
73
73
74
74
74
74
75
75
75
76
76
76
76
78
78
79
79
81
81
82
82
83
84
85
85
86
87
87
88
90
92
93
93
95
96
97
Diketahui ∑X = 4953 Mx = ∑X n
= 75,05 dibulatkan menjadi 75
Keterangan : Mx = Nilai rata-rata variabel X ∑x = Rata-rata nilai X N = Jumlah responden Langkah selanjutnya adalah menentukan distribusi frekuensi kedisiplinan dosen. a. Menentukan Jumlah Kelas K = 1 + 3,3 log N Keterangan: K = Jumlah kelas interval N = Jumlah responden Dengan demikian dapat diketahui banyaknya kelas interval sebagai berikut: K = 1 + 3,3 log N = 1 + 3,3 log 66 = 1 + 3,3 (1,819) = 1 + 5,973 = 6,973 dibulatkan menjadi 7
70
b. Menentukan Rentang Data (R) R= Xmax-Xmin X max : nilai hasil angket tertinggi = 97 X min : nilai hasil angket terendah = 43 Jadi, R = 97 – 43 = 54 c. Menghitung panjang interval kelas (i) Interval kelas =
Range Jumlah kelas
=
54 7
= 7
Amat Sangat Baik
:
86 – 92
Sangat Baik
:
79 – 85
Baik
:
72 – 78
Sedang
:
65 – 71
Rendah
:
58 – 64
Sangat rendah
:
50 – 57
Amat sangat rendah
:
43 – 49
d. Menetukan kategori data1
e. Membuat tabel distribusi frekuensi Tabel 4.1. Disribusi Frekuensi Kedisiplinan Dosen No
kategori
Interval nilai
Frekuensi Absolut
Frekuensi Relatif
1.
Amat Sangat Baik
86 – 92
11
16,6 %
1
M. Djunaedi Ghonny, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif (Malang: UIN Malang Press, 2009), hlm. 237
71
2.
Sangat Baik
79 – 85
10
15,15%
3.
Baik
72 – 78
21
31,81%
4.
Sedang
65 – 71
19
28,78%
5.
Rendah
58 – 64
2
3,03%
6.
Sangat rendah
50 – 57
1
1,51%
7.
Amat sangat rendah
43 – 49
2
3,03%
66
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel di atas maka dapat dilihat bahwa frekuensi terbanyak adalah antara 72 – 78 yang merupakan kategori cukup baik dengan presentase 31,81%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kedisiplinan dosen dalam kategori baik. Sebagai tambahan untuk memperkuat data, maka penulis menambahkan data hasil penilaian dosen dari sikadu semester ganjil. Dalam penilaian ini aspek yang dinilai ada empat yaitu: a. Kompetensi Pedagogik 1. Kesungguhan dalam mempersiapkan perkuliahan 2. Keteraturan dan ketertiban penyelenggaraan perkuliahan 3. Kemampuan mengelola kelas 4. Kedisiplinan dan kepatuhan terhadap aturan akademik 5. Penguasaan media dan teknologi pembelajaran 6. Kemampuan melaksanakan penilaian terhadap mahasiswa 7. Obyektivitas dalam penilaian terhadap mahasiswa 8. Kemampuan membimbing mahasiswa
72
9. Berpersepsi positif terhadap kemampuan mahasiswa b. Kompetensi Profesional 1. Penguasaan bidang keahlian yang menjadi tugas pokok 2. Keluasan wawasan keilmuan 3. Kemampuan menunjukan keterkaitan bidang keahlian yang diajarkan dengan konteks kehidupan 4. Penguasaan akan isu-isu mutakhir dalam bidang yang diajarkan 5. Kesediaan melakukan refleksi dan diskusi permasalahan 6. Pelibatan
mahasiswa
dalam
penelitian/kajian
dan
atau
pengembangan/rekayasa/desain yang dilakukan dosen 7. Kemampuan mengikuti perkembangan iptek untuk pemutakhiran pembelajaran 8. Keterlibatan dalam kegiatan ilmiah organisasi profesi c. Kompetensi Kepribadian 1. Kewibawaan sebagai dosen 2. Kearifan dalam mengambil keputusan 3. Menjadi contoh dalam bersikap dan berperilaku 4. Santunnya kata dan tindakan 5. Kemampuan mengandalakan diri dalam berbagai situasi dan kondisi 6. Adil dalam memperlakukan sejawat d. Kompetensi Sosial 1. kemampuan menyampaikan pendapat 2. kemampuan menerima kritik, saran, dan pendapat orang lain
73
3. mudah bergaul di kalangan sejawat, karyawan, dan mahasiswa 4. mudah bergaul di kalangan masyarakat Adapun penjelasan nilai / skor : 1
= sangat tidak baik/sangat rendah/tidak pernah
2
= tidak baik/rendah
3
= biasa/cukup
4
= baik/tinggi
5
= sangat baik/sangat tinggi
Sedangkan hasil perhitungannya dalah sebagai berikut: Tabel 4.2. Hasil data kuesioner mahasiswa NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Aspek yang dinilai Peda 1 Peda 2 Peda 3 Peda 4 Peda 5 Peda 6 Peda 7 Peda 8 Peda 9 Prof 1 Prof 2 Prof 3 Prof 4 Prof 5 Prof 6 Prof 7 Kep 1 Kep 2 Kep 3 Kep 4 Kep 5 Kep 6 Sos 1
Rata-rata
Kesimpulan
4,04 4,00 3,97 3,97 3,97 3,94 3,95 3,98 3,98 4,11 4,09 4,01 3,92 3,91 3,87 3,94 4,07 3,98 3,98 3,93 3,96 3,99 4,01
Baik/tinggi Baik/tinggi Biasa/cukup Biasa/cukup Biasa/cukup Biasa/cukup Biasa/cukup Biasa/cukup Biasa/cukup Baik/tinggi Baik/tinggi Baik/tinggi Biasa/cukup Biasa/cukup Biasa/cukup Biasa/cukup Baik/tinggi Biasa/cukup Biasa/cukup Biasa/cukup Biasa/cukup Biasa/cukup Baik/tinggi
74
24 25 26
Sos 2 Sos 3 Sos 4
3,92 3,96 4,03
Biasa/cukup Biasa/cukup Baik/tinggi
Berdasarkan data diatas diperoleh nilai 8 untuk kategori baik/tinggi, dan 18 untuk kategori biasa/cukup.
2. Analisis Motivasi Belajar Mahasiswa PAI STAIN Pekalongan (variabel Y) Untuk menjawab rumusan masalah tentang bagaimana motivasi belajar mahasiswa program studi PAI STAIN Pekalongan, selanjutnya akan dianalisis hasil angket tentang motivasi belajar mahasiswa yang disajikan dari angka terkecil hingga terbesar: 56
58
60
60
68
70
70
72
73
73
73
74
75
75
76
76
76
76
77
77
77
77
78
78
78
78
78
79
79
79
80
80
80
80
81
81
81
81
81
82
82
82
82
83
83
83
83
83
83
84
84
85
85
86
86
87
88
88
88
89
90
90
93
93
95
95
Diketahui ∑Y = 5253 MY = ∑Y = 79,59 dibulatkan menjadi 79 n Keterangan : MY
= Nilai Rata-rata Variabel Y
75
∑Y= Rata-rata nilai Y n = Jumlah Responden langkah selanjutnya adalah menentukan distribusi frekuensi motivasi belajar. a. Menentukan Jumlah Kelas K = 1 + 3,3 log N Keterangan: K = Jumlah kelas interval N = Jumlah responden Dengan demikian dapat diketahui banyaknya kelas interval sebagai berikut: K = 1 + 3,3 log N = 1 + 3,3 log 66 = 1 + 3,3 (1,819) = 1 + 5,973 = 6,973 dibulatkan menjadi 7 b. Menentukan Rentang Data (R)
R= Ymax – Ymin Ymax : nilai hasil angket tertingi = 95 Ymin : nilai hasil angket terendah = 56 Jadi, R = 95 - 56 = 39 c. Menghitung Panjang Interval Kelas (i) Interval kelas =
Range Jumlah kelas
76
= 39 7
=5
d. Menentukan Kategori Data Amat Sangat Baik
: 86 – 90
Sangat Baik
: 81 – 85
Baik
: 76 – 80
Sedang
: 71 – 75
Rendah
: 66 – 70
Sangat rendah
: 61 – 65
Amat sangat rendah
: 56 – 60
e. Membuat Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi
No
Kategori
Interval nilai
Frekuensi Absolut
1.
Amat Sangat Baik
86 – 90
13
2.
Sangat Baik
81 – 85
19
3.
Baik
76 – 80
20
4.
Sedang
71 – 75
7
5.
Rendah
66 – 70
3
6.
Sangat rendah
61 – 65
0
7.
Amat sangat rendah
56 – 60
4
Jumlah
66
77
Frekuensi Relatif 19,69% 28,78% 30,30% 10,60% 4,54% 0% 6,06% 100%
Berdasarkan tabel di atas maka dapat dilihat bahwa frekuensi terbanyak terletak antara interval 76 – 80 yang termasuk dalam kategori baik dengan presentase masing-masing 30,30%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa motivasi belajar mahasiswa program studi PAI STAIN Pekalongan termasuk dalam kategori baik. B. Analisis Uji Hipotesis 1. Uji normalitas data Sebelum dilakukan analisis hipotesis dengan korelasi product moment, sebagai persyaratan analisis data statistik parametrik adalah distribusi data harus normal. Oleh karena itu, harus dilakukan uji normalitas terlebih dahulu untuk mengetahui apakah distribusi data bersifat normal atau tidak. Jika distribusi data normal, maka diperbolehkan menggunakan analisis kerelasi product moment. Penelitian ini menggunakan uji normalitas Liliefors (dengan metode liliefors digunakan apabila data tidak dalam distribusi frekuensi data bergolong). Data dikatakan normal apabila nilai Lhitung < Ltabel. Nilai Ltabel dapat dilihat pada lampiran table of values for the Liliefors test for normality. Berdasarkan hasil uji normalitas terhadap data kedisiplinan dosen didapatkan signifikansi Lhitung adalah 0,024 sedangkakn Ltabel pada taraf signifikansi 5% adalah 0,109 sehingga Lhitung
78
menunjukan
bahwa
distribusi
data
bersifat
normal.
Perhitungan
selengkapnya terlampir. 2. Analisi korelasional Setelah mengetahui bahwa distribusi data bersifat normal selanjutnya untuk mengetahui ada dan tidaknya korelasi antara kedisiplinan dosen dengan motivasi belajar mahasiswa program studi PAI STAIN Pekalongan, maka akan dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan analisis korelasi product moment dengan rumus berikut: n∑XY – (∑X) (∑Y)
r xy = √
–
–
Keterangan : (angka indeks korelasi “r” product moment) R xy
:indeks korelasi antara X dan Y
N
: number of cases/banyaknya sampel
∑X
: jumlah seluruh skor X
∑Y
: jumlah seluruh skor Y
∑XY
: jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y
Untuk memudahkan penulis sajikan tebel kerja sebagai berikut: Tabel 4.4. Tabel Kerja Perhitungan Nilai Indeks Korelasi Product Moment No
X
Y
XY
X²
Y²
1
82
90
7380
6724
8100
2
44
58
2552
1936
3364
3
79
88
6952
6241
7744
4
86
82
7052
7396
6724
79
5
73
83
6059
5329
6889
6
83
85
7055
6889
7225
7
73
81
5913
5329
6561
8
43
56
2408
1849
3136
9
73
79
5767
5329
6241
10
76
84
6384
5776
7056
11
93
83
7719
8649
6889
12
66
76
5016
4356
5776
13
73
82
5986
5329
6724
14
70
80
5600
4900
6400
15
68
79
5372
4624
6241
16
85
77
6545
7225
5929
17
76
78
5928
5776
6084
18
65
77
5005
4225
5929
19
71
80
5680
5041
6400
20
69
78
5382
4761
6084
21
76
76
5776
5776
5776
22
60
77
4620
3600
5929
23
75
60
4500
5625
3600
24
67
72
4824
4489
5184
25
76
60
4560
5776
3600
26
67
70
4690
4489
4900
27
56
68
3808
3136
4624
28
75
76
5700
5625
5776
29
90
88
7920
8100
7744
30
78
90
7020
6084
8100
31
69
79
5451
4761
6241
32
74
83
6142
5476
6889
33
85
84
7140
7225
7056
34
69
73
5037
4761
5329
80
35
96
93
8928
9216
8649
36
67
73
4891
4489
5329
37
73
83
6059
5329
6889
38
95
95
9025
9025
9025
39
87
86
7482
7569
7396
40
74
78
5772
5476
6084
41
67
78
5226
4489
6084
42
69
74
5106
4761
5476
43
69
73
5037
4761
5329
44
71
77
5467
5041
5929
45
73
81
5913
5329
6561
46
81
85
6885
6561
7225
47
93
95
8835
8649
9025
48
79
83
6557
6241
6889
49
75
81
6075
5625
6561
50
69
76
5244
4761
5776
51
63
80
5040
3969
6400
52
88
88
7744
7744
7744
53
82
87
7134
6724
7569
54
81
82
6642
6561
6724
55
87
93
8091
7569
8649
56
73
75
5475
5329
5625
57
67
75
5025
4489
5625
58
74
81
5994
5476
6561
59
72
80
5760
5184
6400
60
74
82
6068
5476
6724
61
68
81
5508
4624
6561
61
92
89
8188
8464
7921
63
97
86
8342
9409
7396
64
78
83
6474
6084
6889
81
65
70
78
5460
4900
6084
66
84
70
5880
7056
4900
∑X²=378987
∑Y² =422243
Jml
∑X= 4953 ∑Y= 5253 ∑XY= 398270
Diketahui : N
= 66
∑XY = 398270
∑X
= 4953
∑X² = 378987
∑Y
= 5253
∑Y² = 422243
Jadi, n. ∑ XY – (∑X) (∑Y)
r xy = √
–
–
66. 398270 – (4953) (5253)
= √
–
–
26285820 – 26018109
= √ =
– 267711
√ =
267711 √
=
rxy
267711 363028,35
= 0,737438274448 dibulatkan menjadi 0,737
82
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa nilai indeks korelasi antara kedisiplinan dosen (variabel X) dengan moitivasi belajar mahasiswa (variabel Y) (rxy) = 0, 737. Dengan menggunakan program SPSS didapat nilai indeks korelasi antara kedisiplinan dosen (variabel X) dengan moitivasi belajar mahasiswa (variabel Y), yaitu rxy = 0,737. Untuk dapat menyimpulkan analisis dari data di atas, maka nilai indeks korelasi harus diinterpretasikan. Interpretasi dilakukan dengan cara sederhana, yaitu menggunakan tabel interpretasi nilai “r” berikut ini: Tabel 4.5. Patokan Interpretasi (kekuatan korelasi) Nilai r 0,00 – 0,20
Interpretasi Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sangat lemah. Sehingga dianggap tidak ada korelasi
0,21 – 0, 40
Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang lemah
0,41 – 0, 70
Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang cukup/sedang
0,71 – 0,90
Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang kuat
0,91 – 1,00
Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sangat kuat
Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa angka korelasi antara variabel X dengan Y bertanda positif yang berarti terdapat korelasi antara variabel X dengan variabel Y. Kemudian setelah mengetahui nilai r xy= 0,737 yang terletak antara 0,71 – 0,90 maka dapat diketahui bahwa antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang kuat.
83
3. Analisis lanjutan Dari tabel r diatas, diuji dan diinterpretasikan dengan tabel r (product moment) pada taraf signifikansi 5% dan 1%, banyaknya data (n) = 66, db= N-2 = 66-2 = 64 Tabel 4.6. Nilai r (product moment) Taraf Signifikasni Db
64
5%
1%
0,246
0,204
Berdasarkan nilai r (product moment) dengan db = 64 pada taraf signifikansi 5%, rt = 0,246 sedangkan pada taraf 1%, rt = 0,204. Hipotesis yang dirumuskan adalah : H0:
Tidak terdapat korelasi antara kedisiplinan dosen dengan motivasi belajar mahasiswa reguler sore program studi PAI STAIN Pekalongan.
Ha:
Terdapat korelasi positif antara kedisiplinan dosen dengan motivasi belajar mahasiswa reguler ekstensi program studi PAI STAIN Pekalongan. Langakah selanjutnya adalah membandingkan r hitung (rh) dengan r tabel (rt).
Pada taraf signifikansi 5% |rh| = 0,737 > rt = 0,246 sehinga H0 ditolak, dan Ha diterima. Kesimpulannya adalah, pada taraf signifikansi 5% maupun 1% rh > rt sehingga H0 ditolak, dan Ha diterima, artinya terdapat korelasi positif antara kedisiplinan dosen dengan motivasi belajar mahasiswa program studi PAI di STAIN Pekalongan.
84