85
BAB IV ANALISIS KORELASI ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA KELAS X SMA N 1 KESESI PEKALONGAN
A. Analisis tentang Kompetensi Pedagogik Guru PAI SMA N 1 Kesesi Pekalongan Setelah data terkumpul dengan lengkap, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data mengenai hasil skala kompetensi pedagogik guru PAI SMA N 1 Kesesi Pekalongan. Dalam analisis ini, langkah-langkah yang ditempuh adalah memasukan hasil skala yang diperoleh berdasarkan proses perhitungan di lampiran 3 halaman 104 ke dalam distribusi frekuensi. Hasil skala mengenai kompetensi pedagogik guru PAI SMA N 1 Kesesi Pekalongan. variabel X adalah sebagai berikut: 71
66
71
72
77
78
78
75
76
78
75
78
77
71
88
74
72
78
79
76
79
77
81
73
73
73
76
79
71
71
54
77
77
63
76
63
74
77
74
Dari hasil tersebut dapat diketahui ∑X = 2898 Nilai tertinggi = 88 Nilai terendah = 54 Berdasarkan data di atas dapat diketahui analisis sebagai berikut: 1. Menentukan tabel distribusi frekuensi a. Mencari interval kelas (K)
85
86
K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 l0g 39 = 1 + 5.25 = 6,25 dibulatkan menjadi 6. Dengan demikian jumlah interval kelas adalah 6. b. Mencari rentang data (R) R = Xmax – Xmin = 88 - 54 = 34 Dengan demikian rentang datanya adalah 34. c. Mencari panjang interval (i) R
i=K =
34 6
= 5,66 dibulatkan menjadi 6. Jadi panjang interval pada masing-masing kelas = 6 Dengan demikian dapat dibuat tabel distribusi frekuensi dengan melihat pada tabel 9.
87
Tabel 9 Distribusi frekuensi data tentang Kompetensi Pedagogik Guru PAI SMA N 1 Kesesi Pekalongan No
Interval Kelas
Kategori
Frekuensi
1.
84 – 89
Sangat tinggi
1 responden
2.
78 – 83
Tinggi
9 responden
3.
72 – 77
Sedang
20 responden
4.
66 – 71
Cukup
6 responden
5.
60 – 65
Rendah
2 responden
6.
54 – 59
Sangat rendah
1 responden 39 responden
Jumlah
Dari hasil data dapat dianalisis frekuensi relatif dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
x 100 %
F Relatif =
Dari hasil analisis dengan rumus di atas diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 10 Tingkat Analisis Frekuensi Relatif Kompetensi Pedagogik Guru PAI SMA N 1 Kesesi No
Interval
Kategori
Kelas
Frekuensi
Frekuensi
Absolut
Relatif
1.
84 – 89
Sangat tinggi
1
2,56 %
2.
78 – 83
Tinggi
9
23,07 %
88
3.
72 – 77
Sedang
20
51,28 %
4.
66 – 71
Cukup
6
15,38 %
5.
60 – 65
Rendah
2
5,12 %
6.
54 – 59
Sangat rendah
1
2,56 %
39 responden
99,97%
Jumlah
dibulatkan menjadi 100 % Dari data tersebut dapat diketahui bahwa hasil skala tentang kompetensi pedagogik guru PAI dari 39 responden yaitu : a. 1 siswa atau 2,56% berpendapat bahwa kompetensi pedagogik guru PAI dalam kategori sangat tinggi b. 9 siswa atau 23,07% berpendapat bahwa kompetensi pedagogik guru PAI dalam kategori tinggi c. 20 siswa atau 51,28% berpendapat bahwa kompetensi pedagogik guru PAI dalam kategori sedang d. 6 siswa atau 15,38% berpendapat bahwa kompetensi pedagogik guru PAI dalam kategori cukup e. 2 siswa atau 5,12% berpendapat bahwa kompetensi pedagogik guru PAI dalam kategori rendah f. 1 siswa atau 2,56% berpendapat bahwa kompetensi pedagogik guru PAI dalam kategori sangat rendah Dengan
melihat
prosentase
tersebut
dapat
dikatakan
bahwa
kompetensi pedagogik guru PAI di SMA N 1 Kesesi termasuk dalam kategori sedang.
89
2. Mencari nilai rata-rata dari variabel X dengan menggunakan rumus Mean yaitu 𝑀𝑋 =
Ʃ𝑋 𝑁
Keterangan : MX = mean nilai dari rata-rata yang dicari ∑X = jumlah nilai X N = jumlah Diketahui : ∑X = 2898 N = 39 MX =
ƩX N
=
2898 39
= 74,30 dibulatkan menjadi 74.
Jadi nilai rata-rata skala tentang kompetensi pedagogik guru PAI SMA N 1 Kesesi atau variabel X adalah 74. Nilai tersebut dalam interval 72-77 yang masuk dalam kategori sedang.
90
B. Analisis tentang Motivasi Belajar PAI Siswa Kelas X SMA N 1 Kesesi Pekalongan Dalam analisis ini, langkah-langkah yang ditempuh adalah memasukan hasil skala yang diperoleh berdasarkan proses perhitungan di lampiran 4 halaman 107 ke dalam distribusi frekuensi. Hasil skala mengenai motivasi belajar PAI siswa kelas X SMA N 1 Kesesi atau variabel Y adalah sebagai berikut: 104
99
109
104
115
109
114
117
122
124
119
116
111
124
134
102
95
119
116
104
119
113
105
121
103
103
112
110
118
112
89
114
116
92
107
116
119
108
111
Dari hasil tersebut diketahui ∑Y = 4345 Nilai tertinggi = 134 Nilai terendah = 89 Berdasarkan data di atas dapat diketahui analisis sebagai berikut : 1. Menentukan tabel distribusi frekuensi a. Mencari interval kelas (K) K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 l0g 39 = 1 + 5,25 = 6,25 dibulatkan menjadi 6. Dengan demikian jumlah interval kelas adalah 6.
91
b. Mencari rentang data (R) R = Xmax – Xmin = 134 - 89 = 45 Dengan demikian rentang datanya adalah 45. c. Mencari panjang interval (i) R
i=K =
45 6
= 7,5 dibulatkan menjadi 8. Jadi panjang interval pada masing-masing kelas = 8. Dengan demikian dapat dibuat tabel distribusi frekuensi dengan melihat pada tabel di bawah ini: Tabel 11 Distribusi Frekuensi Data tentang Motivasi Belajar PAI Siswa kelas X SMA N 1 Kesesi Pekalongan No
Interval Kelas
Kategori
Frekuensi
1.
129 – 136
Sangat Tinggi
1 responden
2.
121 – 128
Tinggi
4 responden
3.
113 – 120
Sedang
15 responden
4.
105 – 112
Cukup
9 responden
5.
97 – 104
Rendah
7 responden
92
89 – 96
6.
3 responden
Sangat rendah
39 responden
Jumlah
Dari hasil data dapat dianalisis frekuensi relatif dengan menggunakan
x 100 %
rumus: F Relatif =
Dari hasil analisis dengan rumus di atas diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 12 Tingkat Analisis Frekuensi Relatif Motivasi Belajar PAI Siswa kelas X SMA N 1 Kesesi Pekalongan No
Interval Kelas
Kategori
F. Absolut
F. Relatif
1.
129 – 136
Sangat Tinggi
1
2,56 %
2.
121 – 128
Tinggi
4
10,25 %
3.
113 – 120
Sedang
15
38,46 %
4.
105 – 112
Cukup
9
23,07 %
5.
97 – 104
Rendah
7
17,94 %
6.
89 – 96
Sangat rendah
3
7,69 %
39 responden
99,98%
Jumlah
dibulatkan menjadi 100 %
93
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa hasil skala tentang motivasi belajar PAI siswa kelas X dari 98 responden yaitu : a. 1 siswa atau 2,56% memiliki motivasi belajar PAI dalam kategori sangat tinggi b. 4 siswa atau 10,25% memiliki motivasi belajar PAI dalam kategori tinggi c. 15 siswa atau 38,46% memiliki motivasi belajar PAI dalam kategori sedang d. 9 siswa atau 23,07% memiliki motivasi belajar PAI dalam kategori cukup e. 7 siswa atau 17,69% memiliki motivasi belajar PAI dalam kategori rendah f. 3 siswa atau 7,69% memiliki motivasi belajar PAI dalam kategori sangat rendah Dengan melihat prosentase tersebut dapat dikatakan bahwa motivasi belajar PAI siswa kelas X SMA N 1 Kesesi termasuk dalam kategori sedang. 2. Mencari nilai rata-rata dari variabel X dengan menggunakan rumus Mean yaitu 𝑀𝑋 =
Ʃ𝑋 𝑁
Keterangan : MX = mean nilai dari rata-rata yang dicari ∑X = jumlah nilai X N = jumlah Diketahui : ∑X = 4345 N = 39
94
MX =
ƩX N
=
4345 39
= 111,4 dibulatkan menjadi 111.
Jadi nilai rata-rata skala tentang motivasi belajar PAI siswa kelas X SMA N 1 Kesesi atau variabel Y adalah 111. Nilai tersebut dalam interval 105- 112 yang masuk dalam kategori cukup.
95
C. Analisis Korelasi antara Kompetensi Pedagogik Guru PAI dengan Motivasi Belajar PAI Siswa Kelas X SMA N 1 Kesesi. 1. Analisis Uji Hipotesis Untuk menguji diterima atau tidaknya hipotesis yang diajukan, maka akan dibuktikan melalui perhitungan secara statistik dengan menggunakan rumus regresi linier sederhana. Adapun tabel kerja antara variabel X dan variabel Y adalah sebagai berikut : Tabel 13 Koefisien Korelasi antara Kompetensi Pedagogik Guru PAI dengan Motivasi Belajar PAI Siswa Kelas X SMA N 1 Kesesi 𝐘𝟐
XY
10816
7384
4356
9801
6534
109
5041
11881
7739
72
104
5184
10816
7488
5.
77
115
5929
13225
8855
6.
78
109
6084
11881
8502
7.
78
114
6084
12996
8892
8.
75
117
5625
13689
8775
9.
76
122
5776
14884
9272
No
X
Y
1.
71
104
2.
66
99
3.
71
4.
𝐗𝟐
5041
96
10.
78
124
6084
15376
9672
11.
75
119
5625
12100
8925
12.
78
116
6084
13456
9048
13.
77
111
5929
12321
8547
14.
71
124
5041
15376
8804
15.
88
134
7744
17956
11792
16.
74
102
5476
10404
7548
17.
72
95
5184
9025
6840
18.
78
119
6084
14161
9282
19.
79
116
6241
13456
9164
20.
76
104
5776
10816
7904
21.
79
119
6241
14161
9401
22.
77
113
5929
12769
8701
23.
81
105
6561
11025
8505
24.
73
121
5329
14641
8833
25.
73
103
5329
10609
7519
26.
73
103
5329
10609
7519
97
27.
76
112
5776
12544
8512
28.
79
110
6241
12100
8690
29.
71
118
5041
13924
8378
30.
71
112
5041
12544
7952
31.
54
89
2916
7921
4806
32.
77
114
5929
2996
8778
33.
77
116
5929
13456
8932
34.
63
92
3969
8464
5796
35.
76
107
5776
11449
8132
36.
63
116
3969
13456
7308
37.
74
119
5476
14161
8806
38.
77
108
5929
11664
8316
39.
74
111
5476
12321
8214
Jumlah
2898
4345
217874
475666
325235
Dengan melihat pada tabel kerja di atas maka dapat diketahui : ∑N = 39;
∑X = 2898;
∑Y 2 = 475666;
∑Y = 4345;
∑XY = 325235.
∑X 2 = 217874;
98
Maka : 𝑛 (ƩXY ‒ ƩX (ƩY)
b=
= = =
𝑛 (ƩX 2 )‒(ƩX)2
39(325235)−(2898)(4345) 39 217874 −(2898)2 12684165 −12591810 8497086 −8398404 92355 98682
= - 0,935 a = Y- bX
=
Ʃ𝑌 𝑛
4345
=
39
Ʃ𝑋
-b
𝑛
2898
– 0,935(
39
)
= 111,41 – 0,935 (74,30) = 111,41 – 69,47 = 41,97 Kemudian menghitung kesalahan standar estimasi : Se = = = =
Ʃ𝑌 2 ‒𝑎 Ʃ𝑌−𝑏 Ʃ𝑋𝑌 𝑁−2 475666 −41,97 4345 −0,935(325235 ) 39−2 475666 −182359 ,65−304094 ,72 37 −10788 ,37 37
= −291,57 = 17,07
2. Analisis Lanjut Untuk menganalisa data korelasi antara kompetensi pedagogik guru PAI dengan motivasi belajar PAI siswa kelas X di SMA N 1 Kesesi, maka selanjutnya adalah membentuk interpretasi terhadap angka indeks
99
korelasi t. Langkah-langkah dalam menginterpretasikan adalah sebagai berikut : a. Menentukan Hipotesis HO : β = 0
: variabel independen (X) tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen (Y) Ha : β ≠ 0 : variabel independen (X) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y) b. Mencari Nilai t Test
𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 = 𝑆𝑏 =
𝑏−𝛽 𝑆𝑏
dimana,
𝑆𝑒 (Ʃ𝑋 )2 𝑁
Ʃ𝑋 2 −
17,07
=
(2898 )2 39
217874 −
17,07
=
=
217874 −215343 ,69 17,07 2530 ,31
=
17,07 50,30
= 6,858
𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 =
0,935−0 0,33
= 2,833
100
c. Menentukan Nilai t Table Db = N - 2 = 39 - 2 = 37 Karena db = 37 tidak ada dalam tabel t maka dicari yang lebih dekat yaitu db = 40. Maka : Pada tingkat signifikan 1% nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒 = 2,704 Pada tingkat signifikan 5% nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒 = 2,021 d. Membandingkan Nilai t Test ddengan t Table Dari hasil perhitungan telah didapat 𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 = 2,883 Pada tingkat signifikan 1%, Nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒 = 2,704, maka :
𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 = 2,883 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒 = 2,704, sehingga HO ditolak, Ha diterima. Maka disimpulkan variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Pada tingkat signifikan 5%, Nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒 = 2,021
𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 = 2,833> 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒 = 2,021, sehingga HO ditolak, Ha diterima. Maka disimpulkan variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Berdasarkan perhitungan di atas, bahwa kompetensi pedagogik guru PAI di SMA N 1 Kesesi menurut pendapat siswa memiliki kompetensi pedagogik dalam kategori sangat tinggi yaitu ada 1 siswa atau 2,56%, kategori tinggi ada 9 siswa atau 23,07%, kategori sedang ada 20 siswa atau 51,28%, kategori cukup ada
101
6 siswa atau 15,38%, kategori rendah ada 2 siswa atau 5,12%, dan kategori sangat rendah ada 1 siswa atau 2,56%. Setelah dilakukan penelitian dapat diketahui bahwa ternyata hanya 2,56% dari siswa yang berpendapat bahwa kompetensi pedagogik guru PAI sangat tinggi. Hasil perhitungan dari skala kompetensi pedagogik diperoleh hasil nilai rata-rata skala sebesar 74. Hasil tersebut berada dalam interval antara 72-77 yang berjumlah 20 siswa atau 51,28%, berati kompetensi pedagogik guru PAI termasuk dalam kategori sedang. Melihat kompetensi pedagogik guru PAI yang ternyata sebagian besar siswa berpendapat guru PAI tersebut memiliki kompetensi pedagogik dalam kategori sedang, diharapkan guru PAI dapat meningkatkan kompetensi pedagogiknya supaya dapat memotivasi siswa dalam belajar PAI sehingga dapat mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Adapun hasil penelitian tentang motivasi belajar PAI siswa kelas X dalam kategori sangat tinggi ada 1 siswa atau 2,56%, kategori tinggi ada 4 siswa atau 10,25%, kategori sedang ada 15 siswa atau 38,46%, kategori cukup ada 9 siswa atau 23,07%, kategori rendah ada 7 siswa atau 17,94%, kategori sangat rendah ada 3 siswa atau 7,69%. Hasil perhitungan dari motivasi belajar diperoleh rata-rata skala sebesar 111. Hasil tersebut berada dalam interval 105-112 yang berjumlah 9 siswa atau 23,07%, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar PAI siswa kelas X di SMA N 1 Kesesi termasuk dalam kategori cukup. Hasil penelitian melalui angket tersebut didukung dengan hasil wawancara penulis dengan guru mata pelajaran PAI dan beberapa siswa mengenai kompetensi pedagogik guru PAI dan motivasi belajar PAI siswa kelas X di SMA
102
N 1 Kesesi. Analisis dari hasil wawancara penulis dengan guru dapat dianalisis bahwa Guru PAI sudah memiliki kompetensi Pedagogik yang cukup baik sehingga dapat memotivasi siswa untuk belajar PAI, hal ini dikarenakan guru PAI sudah melaksanakan hal-hal sebagai berikut: 1. Guru PAI sudah memiliki perencanaan dalam mengajar yang disusun dengan baik. 2. Guru PAI sudah menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, antara lain: metode diskusi, tanya jawab, ceramah, cerita dan audio visual. 3. Guru PAI sudah memanfaatkan media pembelajaran dalam KBM, antara lain penggunaan LCD, Laptop, Audio Visual, proyektor, internet dan juga gambar. 4. Guru PAI selalu memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya
mengenai materi yang belum dipahami siswa, dan juga diberikan kesempatan untuk menanggapi pertanyaan dari siswa lain. 5. Guru PAI kadang-kadang melaksanakan evaluasi pembelajaran di setiap akhir pembelajaran. 6. Guru PAI sering memberikan hadiah bagi siswa yang bertanya maupun menjawab pertanyaan dari guru, hadiah tersebut berupa tambahan nilai +, polpen, dan gratis LKS. 7. Guru PAI kadang-kadang melaksanakan pre test dan post test kepada siswa mengenai materi yang akan disampaikan maupun materi yang sudah disampaikan.
103
8. Dalam menyampaikan materi pelajaran, guru selalu memberikan contohcontoh riil dalam kehidupan sehari-hari yang ada di media televisi maupun lingkungan sekitar yang berhubungan dengan materi yang sedang diajarkan. Kompetensi pedagogik guru PAI diharapkan dapat ditingkatkan lagi agar dapat memotivasi siswa dalam belajar PAI, karena mata pelajaran PAI sangat mempengaruhi pendidikan akhlak siswa, oleh sebab itu apabila kompetensi pedagogik guru PAI sangat tinggi maka akan memotivasi siswa dalam belajar dan tentunya akan menciptakan siswa-siswa yang berakhlak baik dalam kehidupan sehari-hari.