BAB IV KONSEP PERANCANGAN
4.1
Konsep Gaya Berdasarkan hasil analisa telah didapatkan bahwa gaya yang sesuai dengan perancangan Museum ini adalah Gaya Parametrik. Gaya Parametrik merupakan gaya desain yang memanfaatkan teknologi komputerisasi untuk mewujudkan sebuah rancangan. Gaya ini tercipta dengan menggabungkan berbagai disiplin ilmu untuk mencapai sebuah ide desain yang menciptakan bentuk yang menarik, dan dengan memanfaatkan dan mengembangkan perangkat lunak yang ada menjadikan bentuk ide dasar tersebut sebagai sebuah desain yang dapat digunakan. Gaya Parametrik ini akan dipergunakan pada bentuk-bentuk elemen interior seperti dinding, plafond dan perabotnya.
Gamabar 4.1 Image Gaya Parametrik (Sumber : www.google.com)
115 http://digilib.mercubuana.ac.id/
116
Kesan yang ditimbulkan dari gaya ini adalah: 1. Dinamis Dengan bentuk kurva yang meliuk-liuk, gaya ini terlihat sangat dinamis. Banyak terdapat panel perulangan yang bersegmen-segmen namun dengan
bentuk
dan
ukuruan
yang
bervariasi
sehingga
tidak
membosankan. Bentukbentuk kurva yang dinamis ini akan terlihat hamper diseluruh area publik museum untuk menguatkan kesan yang tidak membosankan dari sebuah museum. 2. Kuat dan kokoh Dengan banyaknya bentuk dan segmen-segmen yang ada terutama pada dinding membuat kesan bahwa desainnya kokoh dan kuat karena terdapat banyak panel-panel meliuk yang tersusun menjadi satu sehingga mampu menjadi penopang berat plafon yang juga memiliki banyak panel bersegmen yang meliuk-liuk. Penggunaan material yang kuat juga akan menimbulkan kesan yang kokoh pada desainnya. 3. Berteknologi tinggi Zaman dahulu, untuk membuat bentuk yang semacam itu terbilang sulit apalagi dengan ukuran dan jumlah yang besar. Sulitnya teknik perhitungan besaran segmen untuk menjadikannya serasi dan pas juga sangat sulit apalagi secara manual, oleh karena itu, desain parametrik ini menggunakan
perangkat
lunak
komputer
untuk
melakukan
perhitungannya secara matang sehingga menghasilkan bentuk yang serasi. Bentuknya juga mengacu kepada desain futuristik yang berkesan masa depan karena penggunaan bentuk yang rumit dan tidak biasa.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
117
4.2
Konsep Tema Pada perancangan museum Pesawat Terbang N-250 PA-1 ini menggunakan konsep tema Pewayangan Gatotkaca. Dan konsep yang dipakai adalah dengan menonjolkan bentuk ketiga pusaka saktinya pada bentuk elemen interior terutama perabotnya. Selain mengambil bentuk yang ada pada wayang Gatotkaca, tema ini juga ditonjolkan pada pemilihan material danpenggunaan warnanya yang sesuai dengan citra wayang Gatotkaca.
Gambar 4.2 Wayang Gatotkaca (Sumber : www.google.com)
Adapun ketiga pusaka sakti Gatotkaca yang dapat dijadikan inspirasi untuk mempertegas pemakaian tema pewayangan Gatotkaca adalah sebagai berikut: 1.
Kutang Antakusuma Kutang Antakusuma adalah pusaka yang menjadikannya pandai terbang meskipun tanpa sayap. Bentuknya seperti sebuah baju dengan punuk yang menyerupai sayap, namun bukan seperti rentangan sayap pada umumnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
118
Gambar 4.3 Kutang Antakusuma (Sumber : www.google.com)
2.
Caping Basunanda Caping Basunanda mampu memancarkan radiasi yang bisa menolak panas maupun benda benda cair , sehingga walaupun ia terbang tinggi dia tidak kehujanan dan kepanasan . Bentuknya seperti mahkota dengan bentuk antena dibagian belakang.
Gambar 4.4 Caping Basunanda (Sumber : www.google.com)
3.
Kasutpada Kacarma Kasutpada Kacarma sepatu Gatotkaca yang membuatnya bebas melintas di atas daerah yang angker dan berbahaya. Tema ini sangat merepresentasikan makna dari pesawat yang juga diberikan julukan Gatotkaca tersebut. Selain karena untuk menunjukkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
119
kehebatan Gatotkaca yang mampu terbang dengan otot kawat tulang besinya, pemakaian tema ini juga bertujuan untuk melestarikan budaya yang berkembang di Indonesia. Tidak hanya dari bentuk pusaka saktinya, namun ciri warna dan kesan pewayangan jawa nya juga akan ditampilkan pada perancangan museum ini. 4.3
Konsep Citra Ruang Konsep yang diambil pada perancangan Museum ini adalah Hi-Tech Education, dimana sebuah museum sebagai tempat edukasi dikemas dengan teknologi penyampaian informasinya secara komputerisasi. Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi, informasi yang dikeluarkan tidak lagi hanya sekedar tulisan dalam selembar kertas. Penggunaan kecanggihan teknologi seperti digital screen, projector dan sebagainya akan digunakan untuk menyampaikan informasi kepada para pengunjung mengenai Pesawat N-250 PA-1.
Gambar 4.5 Digital Screen (Sumber : www.google.com)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
120
Selain untuk mengimbangi kemajuan zaman, citra seperti ini juga sangat dibutuhkan oleh museum Pesawat Terbang ini untuk mempermudah pengunjung menerima informasi serta memberikan kesan yang menarik dan tidak membosankan. 4.4
Konsep Warna Beranjak dari tema Gatotkaca dan tema warna langit dan laut sebagai warna dasar Pesawat N-250 PA-1, adapun konsep warna yang akan dipergunakan pada perancangan kali ini terikat pada:
Warna Berdasarkan Pesawat N-250 PA-1 yang terinspirasi dan warna langit dan laut.
Gambar 4.6 Gradasi Warna Biru (Sumber : www.google.com)
Warna biru cobalt yang bermonokromatik menjadi warna putih seperti warna langit dan warna badan pesawat N-250 PA-1. Adapun analisa psikologi warna nya adalah: NO
WARNA
1
Biru
PSIKOLOGI WARNA Memberikan kesan dingin, pasif, tenang dan damai menunjukan kedamaian, permohonan
2
Putih
maaf,
pencapaian
diri,
spiritualitas,
kedewaan, keperawanan atau kesucian, kesederhanaan,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
kesempurnaan,
121
kebersihan,
cahaya,
tak
bersalah,
keamanan, persatuan. Tabel 4.1 Psikologi Warna (Sumber : aplikasi dan teori warna )
Warna Pada Pewayangan Gatotkaca
Gambar 4.7 Warna Wayang Gatotkaca (Sumber : www.google.com)
Pada Wayang Gatotkaca ada setidaknya 8 warna yang menonjol, antara lain, hitam dan putih sebagai warna dasar, coklat tua dan coklat muda, warna emas, merah tua dan merah serta biru dan biru muda. Adapun psikologi warnanya adalah sebagai berikut : NO
WARNA
1
Hitam
2
Coklat
3
Merah
4
Emas
PSIKOLOGI WARNA Menandakan
kekuatan
yang
gelap,
terkesan formal dan tegas Warna
tanah
yang
melambangkan
kehangatan, alami dan ketenangan. Menandakan keberanian, kuat, menarik perhatian, dan agresif Warna emas memiliki kesan yang aktif, dan juga dinamis. Tabel 4.2 Psikologi Warna (Sumber : aplikasi dan teori warna )
http://digilib.mercubuana.ac.id/
122
4.5
Konsep Bentuk Menurut Amos Rapoport dalam bukunya berjudul House Form and Culture terciptanya suatu bentuk atau model disebabkan beberapa faktor, yaitu primer dan sekunder. Faktor primer meliputi sosial-budaya, sedangkan faktor sekunder mencangkup faktor iklim, faktor bahan atau material, faktor konstruksi, faktor teknologi dan faktor bahan. Konsep bentuk yang digunakan pada perancangan Museum Pesawat N-250 PA-1 terinspirasi dari bentuk outline wayang gatotkaca dan beberapa bentuk pusaka sakti yang terdapat pada gatotkaca. Adapula yang berbentuk outline pesawat terbang. Adapun konsep bentuknya sebagai berikut:
Bentuk Outline Gatotkaca
Gambar 4.8 Outline Gatotkaca (Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Bentuknya mengikuti outline tubuh wayang Gatotkaca. Menampilkan keseluruhan bentuknya. Outline ini dapat digunakan sebagai bentuk panel dan hiasan pada dinding museum.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
123
Bentuk Pusaka Sakti Gatot Kaca
Gambar 4.9 Outline Kutang Antakusuma (Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Salah satu perubahan bentuk dari pusaka sakti Gatotkaca adalah pada Kutang Antakusuma, bentuknya dapat dijadikan sebagai bentuk kursi dan sofa. 4.6
Konsep Material Material yang dihadirkan pada perancangan Museum Pesawat N-250 PA-1 merupakan material yang mendukung konsep gaya, tema dan citra ruangnya. Penggunaan material pada museum ini antara lain: a. Lantai NO
Ruang
Jenis Lantai
Tipe
Ukuran
1
Ticketing Area
Marmer
Beige
100x100cm
Marmer
Beige
100x100cm
Homogenous Tile
Travertine
100x100cm
2
3
4
Penitipan Barang Information Center Ruang
Beige Homogenous Tile
Travertine
Diorama
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Beige
100x100cm
124
Ruang 5
Homogenous Tile
Travertine
Display
100x100cm
Beige
Komponen Pesawat
6
Ruang
Homogenous Tile
Travertine
Display
100x100cm
Beige
Pesawat 7
Café area
Veneer
Uvi Lucky Veneer Flooring Type LF 630
8 9
Souvenir Area Mushola
Marmer
Beige
100x100cm
Keramik
Demo
60x60cm
Ceramics Beige 10
Toilet
Keramik
Demo
60x60cm
Ceramics Beige 11
Janitor
Keramik
Demo
60x60cm
Ceramics Beige 12
Pantry
Keramik
Demo Ceramics Beige
Tabel 4.3 Material Lantai (Sumber : Analisa Penulis)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
60x60cm
125
b. Dinding NO
1
2
3
Area
Material Dinding
Tipe
Warna
Fasad
Duco + Clear
White Duco
Putih
Cat dan Hidden
Ace Paint Pure
Putih
Lamp
White
Panel Nama
Cat dan Hidden
Ace Paint Pure
Museum
Lamp + Digital
White
Glass Area Lobby
Putih
Printing
4
5
6
Information
Treatment 3D
Taco 3D Panel
Center Area Pamer
Putih
Round Cat
Ace Paint Pure
Putih
White Area Digutal
ACP
ACP
Light Brown
Gypsum
Taemka HPL
Maple
Finishing HPL
Type T-8017-
Screen 7
Souvenir Area
ADD Maple 8
Gatotkaca
Besi
Melamic
Plywood
-
Dark Brown
Divider 9
Kasir
Finishing Digital Printing 10
Kasir
3D Panel
Taco 3D panel wave
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Putih
126
11
Washhand area
Batu tempel
Palimanan
Light brown
tempel 12
Fasad cafetaria
Duco + Clear
White Duco
Putih
Glass Tabel 4.4 Material Dinding (Sumber : Analisa Penulis)
c. Plafon NO
Ruang
Material Plafon
Tipe
Warna
Ticketing Area
Gypsum
Ace Paint
Putih
1
Biru Hitam Penitipan
2
Gypsum
Ace Paint
Barang
Putih Biru Hitam
Information 3
Gypsum
Ace Paint
Center
Putih Biru Hitam
4
Ruang
-
Light Brown
ACP
-
Light Brown
Diorama Ruang
5
ACP
Display Komponen Pesawat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
127
6
Ruang
-
-
-
Gypsum
Ace Paint
Putih
Display Pesawat 7
Café area
Finishing Cat
Hitam
+ ACP 8
Souvenir Area
Gypsum
Ace Paint
Putih
9
Mushola
Gypsum
Ace Paint
Putih
10
Toilet
Gypsum
Ace Paint
Putih
11
Janitor
Gypsum
Ace Paint
Putih
12
Pantry
Gypsum
Ace Paint
Putih
Tabel 4.5 Material Plafon (Sumber : Analisa Penulis)
4.7
Konsep Furniture Konsep furniture masih terinspirasi oleh tema pewayangan gatotkaca, dengan ketiga pusaka saktinya, serta ditambah dengan beberapa bentuk yang mengidentitaskan gaya parametric yang berbenrtuk kurva dengan meliukliuk dan bersegmen-segmen yang diulang-ulang.
Gambar 4.10 Image Furniture Bergaya Parametrik (Sumber : www.google.com)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
128
4.8
Konsep Pencahayaan Konsep pencahayaan yang digunakan pada perancangan interior museum ini dibagi menjadi 2 yaitu: Pencahayaan Alami Pencahayaan alami didapatkan dari cahaya matahari yang masuk kedalam ruang yang membutuhkan pencahayaan alami seperti ticketing area, café area dan smoking room. Pencahayaan Buatan Pada ruang-ruang yang membutuhkan pencahayaan buatan digunakan lampu LED yang ramah lingkungan. Penjelasan mengenai penggunaan lampunya dijelaskan pada tabel berikut:
Pada
ruang
intensitas
dengan Downlight
cahaya
yang
tinggi. Seperti Area,
toilet,
ticketing
penitipan
barang,
souvenir shop, information center,
café
area
dan
mushola Pada
ruang
pamer Bulb
digunakan lampu bulb lamp Lamp yang digantung
http://digilib.mercubuana.ac.id/
129
Pada treatment permainan LED pita plafon atau dinding dengan menggunakan hidden lamp.
Tube lamp Khusus
digunakan
untuk
LED
area pantry. Treatment lampu dekoratif Decorative pada
dinding
dan
meja lamp
sebagai salah satu sumber cahaya pendukung. Sebagai
cahaya
yang Spot Light
memberikan kesan penting terhadap
sesuatu.
Digunakan pada area pamer seperti
diorama,
komponen
display
pesawat
dan
diplay pesawat itu sendiri
Tabel 4.6 Konsep Pencahayaan (Sumber : Analisa Penulis)
4.9
Konsep Penghawaan Konsep pencahayaan yang digunakan pada perancangan interior museum ini dibagi menjadi 2 yaitu: Penghawaan Alami Penghawaan alami didapatkan dari angin dan sirkulasi udara yang mudah keluar dan masuk kedalam ruang yang membutuhkan penghawaan alami seperti ticketing area, dan Pantry.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
130
Penghawaan Buatan Pada ruang-ruang yang membutuhkan penghawaan buatan digunakan ac central.
Gambar 4.11 Air Conditioning Central (Sumber : www.google.com)
4.10 Konsep Akustika Ruang Secara umum, tata suara diberikan pada speaker yang terdapat di plafon setiap ruangan, untuk memberikan informasi dan sebagainya.
Gambar 4.12 Speaker (Sumber : www.google.com)
http://digilib.mercubuana.ac.id/