BAB IV KONSEP PERANCANGAN A.
Tataran Lingkungan/Komunitas Perancangan pelindung sepatu Octora terhadap lingkungan sangat ramah
lingkungan. Menggunakan bahan yang mudah dicari di toko bahan. Produk pelindung sepatu menggunakan tataran Reduce (mengurangi penggunaan tas kresek). Kenyataanya pada saat hujan tiba, penggunaan tas kresek meningkat. Tas kresek digunakan untuk melindungi sepatu, hape, dan benda elektronik. Jika menggunakan pelindung sepatu, tidak perlu lagi menggunakan tas kresek untuk meletakan sepatu tersebut.
Gbr. 4.1 Sepatu yang tidak ingin basah.
Gambar 4.1 menunjukan kondisi pada saat hujan tiba. Seorang anak melindungi sepatunya menggunakan tas kresek. Perancangan pelindung sepatu Octora tidak ada unsur plastik dalam bahan tersebut. Packaging yang digunakan juga berupa tas dengan bahan kain flanel dan oscar yang elastis jadi memudahkan produk diletakan/digantung dimana saja.
44
B.
Tataran Sistim Perancangan pelindung sepatu Octora memasarkan produknya dengan
online dan on the spot (ketika hujan tiba buka lapak di pinggir jalan). Cara promosinya dengan menggunakan pelindung sepatu Oscar pada saat berkendara motor. Saat menggunakan sepatu Oscar, pada saat lampu lalu lintas sedang merah, ada saja yang bertanya tentang sepatu yang digunakan. Dari semua pertanyaan inti dari semua pertanyaan berupa. “mas itu apa yang digunakan di sepatu anda”, “itu sepatunya masuk atau tidak”, “beli produk sepatu itu dimana”. Ketiga pertanyaan tersebut paling sering ditanyakan kepenulis. Cara ini merupakan langkah memasarkan produk pelindung sepatu Octora. Meskipun tidak hujan pelindung sepatu ini punya nilai estetika jika berkendara pada saat tidak hujan.
Gbr. 4.2 Cara penggunaan produk
Sepatu Octora pada saat hujan tiba jas hujan yang digunakan terutama pada bagian celana, celana masuk kedalam sepatu. Cara itu dilakukan untuk mengunci bagian atas sepatu supaya tidak masuk air. contoh cara penggunaan sepatu Octora seperti gambar 4.1.
45
C.
Tataran Produk Perancangan pelindung sepatu Octora merupakan, pelindung sepatu yang
digunakan pada saat hujan tiba. Sepatunya masuk bagian pelindung sepatu. Pelindung sepatu Octora tidak hanya digunakan saat hujan tiba. Musim panas juga bisa digunakan sebagai pelindung sepatu dari debu-debu jalan yang ada di sekitar jalan. terdapat 3 ukuran sepatu dalam perancangan pelindung sepatu Octora. ukuran Small (ukuran 35-37), Medium (ukuran 38-40) Large (ukuran 4143). Dari ketiga ukuran terdapat 3 bagian tinggi, panjang dan lebar. Jenis
Ukuran
tinggi
panjang
Lebar
Small
35-37 cm
25,5 cm
25 cm
8 cm
medium
38-40 cm
25,5 cm
30 cm
9 cm
Large
41-43 cm
25,5 cm
35 cm
10 cm
Tabel. 4.1 ukuran pada badan sepatu
Jenis
Ukuran
Tinggi
Panjang
Small
35-37
6 cm
14-20 cm
Medium
38-40
6 cm
20-26 cm
Medium Large
41-43
6 cm
20-26 cm
Large
41-43
6 cm
26-32
Tabel. 4.2 Ukuran pada kerah sepatu
Ukuran pelindung sepatu menggunakan Small, Medium, dan Large tidak menggunakan ukuran angka. Karena jika menggunakan angka akan timbul beberapa kendala diantaranya. Ukuran sepatunya cukup dan sesuai, tapi untuk ukuran bagian kerah sepatu dikarenakan betisnya terlalu besar ataupun kecil. Begitupun sebaliknya. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir tembusnya air pada bagian atas sepatu.
46
Proses perancangan pelindung sepatu Octora dibagi menjadi 4 bagian yaitu. Sketsa, pemilihan bahan, proses, finishing. Sketsa dilakukan untuk membuat pola sepatu yang dirancang. Dilakukan dengan mencari reverensi, lalu mendesain dengan menggabungkan reverensi tersebut hingga jadi satu keseluruhan. 1.
Sketsa Pembuatan sketsa dilakukan manual maupun digital. Pada tahap sketsa
ini penulis, meriset ukuran-ukuran sepatu di indonesia. Hal itu bertujuan untuk mengetahui ukuran sepatu Octora yang akan dibagi menjadi ukuran Small (ukuran 35-37), Medium (ukuran 38-40) Large (ukuran 41-43).
Gbr. 4.3 Sketsa 1 manual
Sketsa 1 manual merupakan model elegan, yang pria dan wanita bisa mengunakan. Menggunakan sistem pengunci sepatu pada bagian tengah sepatu. Sistim pengunci digunakan agar pada saat digunakan tidak kosong pada bagian dalam sepatu. Sketsa seperti ini bahan yang digunakan D300 dengan menggunakan jarum jahit ukuran 14 dan menggunakan alas bahan oscar. Tinggi sepatu 25 Cm, tidak jika digunakan tepat dibawah betis. Hal ini dilakukan agar celana masuk sebagai pengunci pada bagian atas.
47
Resleting yang digunakan invisible zipper dengan sistim penguncian ketika ditekan kebawah. Sketsa 1 desain seperti sepatu boots anak-anak yang berwarna-warni.
Gbr. 4.4 Sketsa 2 manual
Sketsa 2 dengan model penambahan kerah sepatu sebagai ornamen pendukung sepatu. Kerah sepatu juga sebagai pengunci sepatu, agar air tidak tembus pada bagian atas. Dibagian kerah terdapat karet sebagai perekat pada bagian atas. Konsepnya sama dengan sketsa 1, hanya penambahan kerah saja.
Sketsa tersebut kemudian proses digital menggunakan photoshop. Pemberian warna. Sketsa manual di scan menggunakan scaner, bisa juga
48
menggunakan kamera handphone yang kemudian foto tersebut dipindahkan ke komputer.
Gbr. 4.5 Sketsa Digital
Pembuatan digital menggunakan software Adobe Photoshop. Dengan proses ini penulis menentukan warna apa saja yang baik digunakan pada sepatu Octora, apakah sesuai atau tidak. Tidak semua warna bisa masuk pada sepatu Octora. Warna-warna yang digunakan adalah warna-warna pada jas hujan yang sering digunakan pada musim hujan. Warna tersebut disesuaikan dengan dengan jas hujan tersebut. Jika sepatu Octora digunakan pada saat tidak hujan, warna disesuaikan dengan warna celana yang digunakan.
49
2.
Pemilihan Bahan Sepatu Octora menggunakan bahan yang anti air, yang bertujuan
melindungi sepatu dari air hujan dan debu pada saat musim kemarau. Bahan yang digunakan tentu tidak sembarangan. Penulis mempunyai beberapa bahan yang bisa dijadikan pelindung sepatu. Oscar, Kalep, Parasut jaket, Parasut Korea, dan D300. Dari semua bahan tersebut, yang baik digunakan pada pelindung sepatu adalah D300. Bahan D300 murah dan tidak sulit menemukan bahan tersebut. Warna bahan D300 juga banyak, ada juga yang bermotif. Penulis membeli bahan D300 di daerah Cipadu yang beralamat jalan Hos Cokroaminoto, Ciledug samping Giant Kreo kota Tangerang.
Gbr. 4.6 Proses pemilihan bahan
50
3.
Proses Pembuatan Perancangan pelindung sepatu Octora dilakukan para pengerajin sepatu,
penjahit bahan, dan penjahit jok sofa yang sudah berpengalaman dibidangnya. Pengerajin sepatu untuk pembuatan pola dasar pada pelindung sepatu Octora. Penjahit bahan untuk menjahit pola yang sudah menjadi pola yang sesuai ukuran. Dan penjahit jok sofa untuk menjahit bagian alas sepatu, karena alas yang digunakan menggunakan mesin jahit khusus.
Gbr. 4.7 Ukuran medium mal-mal sepatu
Ukuran Medium untuk ukuran sepatu 38-40. Ukuran pada bagian kerah yang pola berbentuk kotak seperti gambar 2.19. panjang kerah 37 cm dan lebar 15,5 cm. Ukuran panjang kerah ini bertambah 2 Cm dari ukuran sebelumnya. Jika Small 35 cm, maka medium 37. Itu tidak berlaku untuk ukuran large, karena large pada kerah untuk ukuran betih yang besar. Ukuran medium badan sepatu tinggi keseluruhan (belum termasuk kerah) 29 cm. Lalu 10 cm untuk ukuran atas sepatu hingga bagian tengah sepatu yang condong kedepan. Panjang sepatu ukuran medium 42 cm.
51
Gbr. 4.8 Ukuran Large mal-mal sepatu
Ukuran large diperuntukan bagi yang mempunyai betis yang besar. Tapi ukuranya tidak ikut besar juga. Ukuran large dibagi menjadi 2, medium large dan large. Medium large ukuran 41-43. Tapi ukuran kerah sepatu tidak ikut besar, hanya nambah panjang 2 cm. Ukuran kerah large panjangnya 47 cm dan tinggi 15,5 cm. Ukuran badan sepatu large 29,5 cm dan panjang 53,5 cm. Lalu 10 cm untuk ukuran atas sepatu hingga bagian tengah sepatu yang condong kedepan. Dari itu semua yang membedakan medium large dengan large hanya dibagian kerahnya saja, badan sepatunya sama. Pembuatan mal sepatu menggunakan kardus bekas agar mudah saat dijadikan pola pada bahan d300. Dalam 1 meter bahan D300, dapat membuat 3 pasang pelindung sepatu semua ukuran. Sisa potongan bahan juga masih bisa digunakan untuk membuat kerah sepatu.
52
Pola yang sudah dibuat, selanjutnya pemotongan bahan D300 menyerupai pola tersebut. Dalam satu meter, dapat menghasilkan 3 pasang pelindung sepatu Octora.
Gbr. 4.9 Pemotongan bahan sesuai pola
Gbr. 4.10 Pemotongan bagian kerah
Pemotongan menggunakan teknik manual dengan menggambarnya dengan menggunakan pensil gerigi potong agar kelihatan tanda potong, lalu potong menggunakan gunting jika ada garis lengkung, cutter untuk pola lurus.
53
Pola yang sudah dibentuk secara manual, langsung di jahit menggunakan mesih jahit dengan ukuran jarum sedang. Teknik jahit yang digunakan menggunakan teknik jahit lock. Pembuatan sepatu Octora pertama kali dengan menggabungkan badan sepatu, resleting dan yang terakhir alas sepatu. Alas sepatu dilakukukan dengan jahit dalam dan jahit sol yang dilakukan sol sepatu.
Gbr. 4.11 Pembuatan Sepatu
54
Sepatu yang sudah dijahit hingga sudah berbentuk sepatu. Sepatu langsung dikasih alas, bisa berupa bahan Oscar untuk jahit dalam dan bahan karet untuk jahit luar.
Gbr. 4.12 Proses jahit alas sepatu
55
Pelindung sepatu Octora juga membuat packaging bertujuan sebagai penyimpan sepatu Octora jadi rapih. Packaging sepatu Octora berbentuk persegi, dengan menggunakan bahan flanel dan dilapis mika elastis bagian luar menambah nilai estetika packaging tersebut
Gbr. 4.13 Pembuatan Packaging sepatu Octora
56
4.
Finishing (Penyelesaian) Tahap penyelesaian dalam perancangan pelindung sepatu Octora adalah
tahap penempelan logo Octora pada bagian sepatu maupun packaging sepatu yang berupa tas. Pembuatan logo menggunakan sistim bordir, karena lebih kuat dan tahan lama. Pada tahap branding logo, ada 2 pilihan dalam pembuatan logo, sablon dan bordir. Sablon mempunyai kelemahan ketika di cetak di media bahan D300. Karena bahan D300 menolak air, maka tinta sablon menjadi berantakan tidak berpola. Bahkan keluar dari konsep yang sudah tersedia di screen sablon
Gbr. 4.14 Logo Octora
Logo Octora bordir 3 warna, merah, kuning, dan biru yang akan dibordir. Logo digital ini nantinya akan diletakan bagian badan sepatu dengan proses lem. Jenis lem yang digunakan berupa lem tembak. Karena kekuatan dari perekat lem tembak sangat kuat dan saat terkena air, lem tersebut tetap merekat pada permukaan bahan D300
57
Gbr. 4.15 Bordir logo untuk sepatu
Gbr. 4.16 Logo pada packaging sepatu
Terdapat 2 jenis bordir logo octora. Bordir logo pictogram gambar 2.25 hanya bagian depan saja yang diambil. Bagian bordir logo Octora penuh akan diletakan pada packaging sepatu.
Gbr. 4.17 Bordir logo Octora
58
Bordir logo menggunakan teknik lem menggunakan lem panas (lem tembak) penggunaan lem sangat efektif dan bagus. Karena jika menggunakan jahitan, maka kemungkinan kemasukan airnya akan semakin besar melalui lubang jahitan. Lem panas juga tahan air (tidak menyerap air)
Gbr. 4.18 Proses lem tembak
59
Bordir logo diletakan pada bagian luar sepatu. Jika sepatu kanan bordir logo disebelah kanan sepatu. Jika sepatu kiri, bordir logo disebelah kiri sepatu. Penempatan bordir logo pada bagian luar sepatu bertujuan menarik perhatian sekeliling jalan raya yang penasaran terhadap produk sepatu Octora.
Gbr. 4.19 Bordir logo Octora pada packaging sepatu
Gbr. 4.20 Bordir logo Octora pada sepatu
60
D.
Tataran Elemen Elemen yang digunakan pada perancangan pelindung sepatu Octora
meliputi berbagai hal seperti, Warna sepatu, pola jahitan, bentuk sepatu, kerah sepatu dan logo sepatu. 1.
Warna Penentuan warna pada sepatu octora menggunakan warna-warna cerah.
Walaupun ada warna yang gelap, itu hanya sebagai selaras warna. Contohnya jas hujan yang digunakan warna biru, mungkin sebagian orang memilih warna sepatu yang sewarna dengan jas hujannya. Tapi ada juga yang tidak sewarna, hanya pilihan selera. selain warna cerah, sepatu Octora menggunakan pola patern. warna cerah berfungsi sebagai pemantul sinar cahaya lampu kendaraan pada saat kondisi sedang gelap. Saat hujan kondisi langit menjadi mendung dan gelap dan jarak pandang menjadi dekat. Dengan adanya warna yang cerah, memudahkan pengendara dibelakangnya melihat objek yang ada didepan.
Gbr. 4.21 Sepatu Octora
61
2.
Pola Jahitan Pola jahitan yang dimaksud pada elemen sepatu Octora berupa warna
jahitan yang kontras dengan bahan sepatunya. Contohnya jika warna sepatunya kuning, maka warna benang jahitnya warna merah, hitam, biru dan warna yang bertolak belakang. Hal itu dilakukan untuk menunjukan bahwa jahitan sepatu Octora kuat. Selain kuat warna yang bertolak belakang menambah nilai estetika sepatu. Banyak varian bentuk jahitan dalam perancangan sepatu Octora, seperti pola jahitan lurus, ganda, lockstitch(jahitan kunci) dan diagonal. 3.
Bentuk Sepatu Sepatu Octora merupakan penggabungan sepatu boot yang suka digunakan proyek bangunan, maupun petani disawah dengan sepatu casual tapi dengan bahan waterproof.
Gbr. 4.22 Reverensi bentuk pola sepatu Octora
Gbr. 4.23 Bentuk jadi sepatu Octora
62
4.
Kerah Sepatu Sepatu Octora mempunyai kerah yang berfungsi sebagai penambah
estetika, dan sebagai sistem pengunci antara sepatu octora dengan sepatu aslinya agar tidak tembus air. Kerah sepatu Octora ada yang kontras warnanya dengan sepatu octoranya. Ada yang 1 warna dengan sepatu dan ada yang menggunakan pola pattern. Kerah juga menambah ciri khas sepatu Octora, contohnya hal pertama yang dilihat sepatu Octora tentu warna yang cerah dan sepatu yang mempunyai kerah. Kerah sepatu mempunyai daya tarik para konsumen. Kerah sepatu mempunyai pengikat berupa karet bahan. Supaya bertahan lama karet bahan yang digunakan 2 karet sekaligus, lalu karet tersebut dijahit bagian luar bahan kerah sepatu agar karet tidak terlihat diluar.
Gbr. 4.24 Sepatu Octora berpola
63
5.
Logo Sepatu Pelindung sepatu mempunyai nama Octora yang mempunyai 2 arti yaitu,
October(dalam bahasa inggris) dan maret. Karena pada saat bulan oktober sampai bulan maret adalah musim hujan. Dan arti yang ke 2, October Ceria. Arti secara keseluruhan meskipun memasuki musim hujan, jangan takut sepatu kotor. Karena sepatu Octora melindungi sepatu dari semua noda kotor di jalan. Sehingga tidak ada lagi yang cemberut pada saat musim hujan. Dengan adanya sepatu Octora diharapkan konsumen ceria meskipun hujan turun, karena ada sepatu Octora.
Gbr. 4.25 Logo Octora
Konsep logo Octora dalam pictogram ¼ lingkarang berwarna merah kuning dan biru menggambarkan sebuah payung dengan warna pelangi. Fungsi payung melindungi dari hujan turun, seprti sepatu Octora melindungi sepatu pada saat hujan turun. Dibagian tengah-tengah pictogram terdapat huruf O berwarna putih (transparan) yang artinya ibarat sepatu yang terlindungi dari noda kotor jalan karena menggunakan sepatu octora. Dan logo typo CTORA berwarna biru, diartikan sebagai air hujan. Tapi karena menggunakan sepatu Octora, sepatu yang digunakan tidak kotor yang disimbolkan pada huruf O.
64